ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – Maret 2017
Penerapan Metode Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pkn Kasiatun
ABSTRACT - Kasiatun, S.Pd. Implementation Method Make A Match To Improve Learning Outcomes Civics Organizational Materials in School and Community Environments In Grade V Grade Students Even at SD Negeri 02 Blumbang Tawangmangu District Karanganyar District Lesson Year 2016/2017 to find out whether the application of Make A Match method can improve learning outcomes Learning Civics Organization Material in School and Community Environment. The method used in this research is Make A Match method. From the results of the Pre Cycle the number of 2 students who got the complete value or 22.20% and 7 students who have not completed from KKM 67 or 77.80% with the average learning outcome is 54.44. The result of Cycle I has increased is the number of 4 students who got the complete value or 44.44% and 5 students who have not completed or 55.56% with the average learning outcome is 61.11. In Cycle II, the number of 8 students who got the complete score or 88,89% and 1 student who have not finished or 11,11% with the average of learning result is 71,11. Based on the results of research and discussion, it can be concluded that the implementation of Make A Match method can improve the learning outcomes of Civics Organizational Materials in School and Community Environment in the Grade V students of Grade SD Negeri 02 Blumbang, Tawangmangu Sub-district, Karanganyar District Teaching Year 2016 / 2017because according to the indicator Which set the average value above KKM 67 as much as 75% of the number of learners. Keywords: Make A Match Method, Learning Outcomes, Civics Abstraksi - Penerapan Metode Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat Pada Siswa Kelas V Semester Genap di SD Negeri 02 Blumbang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017 untuk mengetahui apakah penerapan metode Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar Belajar PKn Materi Organisasi di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Make A Match. Dari hasil Pra Siklus jumlah 2 siswa yang mendapat nilai tuntas atau 22,20% dan 7 siswa yang belum tuntas dari KKM 67 atau 77,80% dengan rata-rata hasil belajar adalah 54,44. Hasil Siklus I mengalami peningkatan yaitu jumlah 4 siswa yang mendapat nilai tuntas atau 44,44% dan 5 siswa yang belum tuntas atau 55,56% dengan rata-rata hasil belajar adalah 61,11. Pada Siklus II mengalami peningkatan yaitu jumlah 8 siswa yang mendapat nilai tuntas atau 88,89% dan 1 siswa yang belum tuntas atau 11,11% dengan rata-rata hasil belajar adalah 71,11. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode Make A Match dapat Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat pada siswa kelas V Semester Genap SD Negeri 02 Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2016/2017karena sesuai dengan indicator yang ditetapkan yaitu rata-rata nilai diatas KKM 67 sebanyak 75% dari jumlah peserta didik. Kata-kata kunci : Metode Make A Match, Hasil Belajar, PKn 1.1. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan metode ceramah dalam pembelajaran PKn masih banyak digunakan oleh guru. Dalam metode ini siswa cenderung pasif karena dalam mempelajari ilmu sebagian besar ISSN : 2541-4704
diperoleh dari guru, siswa tidak diberi kesempatan untuk membangun pengetahuannya sendiri siswa hanyalah sebagai pendengar saja. Disinilah menyebabkan siswa cenderung pasif dan tidak dapat memahami materi pelajaran PKn dengan baik, sehingga hasil belajar
29
ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – Maret 2017
PKn rendah. Upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut diperlukan suatu metode pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan siswa, yang akan berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Agar pembelajaran PKn lebih menyenangkan dan hasil belajar siswa lebih meningkat dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satu cara yang dapat dilakukan yaitu penerapan metode pembelajaran Make A Match (mencari pasangan). Oleh karena itu perlu diadakan penelitian tindakan kelas untuk membuktikan bahwa dengan penerapan metode pembelajaran Make A Match dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran PKn. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti mengambil judul, “Penerapan Metode Make A Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi di Lingkungan Sekolah dan Masyarakat Pada Siswa Kelas V Semester Genap di SD Negeri 02 Blumbang Kecamatan Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017 “. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa permasalahan yang dapat dikemukakan sebagai berikut: 1. Hasil belajar PKn siswa kelas V di SD Negeri 02 Blumbang masih belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 67. 2. Strategi pembelajaran yang dilakukan belum tepat. 3. Pemahaman siswa terhadap suatu materi akan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa. C. Pembatasan Masalah 1. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini dibatasi pada pendekatan structural melalui model pembelajaran make a match. 2. Hasil belajar siswa yang diperoleh dari proses belajar mengajar PKn materi ISSN : 2541-4704
organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat. D. Rumusan Masalah Apakah penerapan metode make a match dapat meningkatkan hasil belajar PKn materi organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat pada siswa kelas V semester genap di SD Negeri 02 Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017 ?. E. Tujuan Penelitian Dilandaskan dan disesuaikan dengan permasalahan di atas, maka penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui apakah penerapan metode make a match untuk meningkatkan hasil belajar PKn materi organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat pada siswa kelas V semester genap di SD Negeri 02 Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017. F. Manfaat Penelitian 1. Bagi siswa terutama subyek penelitian, diharapkan dapat memperoleh pengalaman secara langsung dan memberikan masukan kepada siswa kelas V SD Negeri 02 Blumbang sehingga proses pembelajaran menjadi lebih mudah, menyenangkan, serta meningkatkan hasil belajar siswa. 2. Bagi guru, dapat memberikan informasi kepada guru-guru SD Negeri 02 Blumbang untuk memilih alternatif dalam pembelajaran PKn dengan menggunakan metode make a match untuk meningkatkan hasil belajar siswa. 3. Bagi sekolah, dapat memberi informasi dan masukan dalam penggunaan metode make a match yang mampu meningkatkan hasil belajar di sekolah. 2.1. KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Metode Make A Match Metode pembelajaran Make A Match adalah suatu metode pembelajaran dimana guru mempersiapkan kartu yang berisi
30
ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – Maret 2017
persoalan permasalahan dan kartu yang berisi jawabannya, setiap siswa mencari dan mendapatkan sebuah kartu soal dan berusaha menjawabnya, setiap siswa mencari kartu jawaban yang cocok dengan persoalannya siswa. Yang benar mendapat nilai-reward, kartu dikumpul lagi dan dikocok, untuk babak berikutnya pembelajaran seperti babak pertama, penyimpulan, evaluasi dan refleksi (Akhmad Sudrajat, 2008). 2. Hasil Belajar Hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukkan tingkat kemampuan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. 3. Pengertian PKn PKn merupakan mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945. B. Kerangka Berpikir
C. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan dalam penelitian tindakan adalah sebagai berikut : “Melalui penerapan metode make a match dapat meningkatkan hasil belajar PKn materi organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat pada siswa kelas V semester genap di SD Negeri 02 Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017”. 2.2. METODOLOGI PENELITIAN ISSN : 2541-4704
A. Setting Penelitian ini dilakukan di kelas V SD Negeri 02 Blumbang yang terletak di Blumbang, Kelurahan Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar. Jumlah murid dikelas tersebut sebanyak 9 siswa yang terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari sampai dengan April 2017 pada semester II tahun pelajaran 2016/2017. Penelitian ini dilaksanakan setiap hari Rabu dengan rincian siklus I pada tanggal 8 Maret 2017 dan siklus II pada tanggal 5 April 2017 . B. Subjek Adapun subyek penelitian dalam penelitian ini adalah Siswa Kelas V SD Negeri 02 Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar yang berjumlah 9 siswa terdiri dari 5 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. C. Sumber Data Sumber data primer berasal dari nilai ulangan harian dan sumber data sekunder berasal dari pengamatan teman sejawat. D. Teknik Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan 2 macam metode pengumpulan data yaitu teknik tes dan observasi. E. Validasi Data Menggunakan triangulasi dan pengecekan teman sejawat. F. Analisi Data Adapun teknik pengumpulan data yang berbentuk kuantitatif berupa data-data yang disajikan berdasarkan angkaangka maka menggunakan analisis deskriptif persentase dengan rumus sebagai berikut:
G. Indikator Kinerja Meningkatnya hasil belajar mata pelajaran PKn materi organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat pada siswa kelas V semester genap ditandai rata-rata nilai yang dicapai diatas KKM 67 sebanyak 75% dari jumlah peserta didik.
31
ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – Maret 2017
H. Prosedur Penelitian Dengan berpedoman pada refleksi awal, maka prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini meliputi : Perencanaan; Pelaksanaan tindakan; Observasi; Refleksi pada setiap siklus. 3.1. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Kondisi Awal Dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas lebih sedikit dibandingkan siswa yang belum tuntas. Dari jumlah 9 siswa, hanya 2 siswa yang berhasil mencapai KKM 67 dan 7 siswa belum mencapai KKM sehingga prosentase ketuntasan yang diperoleh sebesar 22,20% dan prosentase siswa yang belum tuntas sebesar 77,80%. Dengan melihat hasil dari data di atas perlu adanya tindakan perbaikan karena belum sesuai dengan indicator yang ditentukan. Dalam perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode make a match diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat sesuai dengan indicator yaitu rata-rata nilai yang dicapai diatas KKM 67 sebanyak 75% dari jumlah peserta didik. B. Deskripsi Siklus I 1. Perencanaan Pelaksanaan perencanaan pada PTK diawali dengan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pelaksanaan (RPP) yang terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pemberian solusi/ tindakan dan pelaksanaan tindak lanjut. Selain persiapan RPP, peneliti juga mempersiapkan lembar kerja siswa (LKS), lembar observasi, tugas berupa evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa, skor penilaian pada setiap soal. Guru juga mempersiapkan kelompokkelompok kecil. Guru menata ruang kelas yang disesuaikan dengan luas dan kondisi kelas sehingga pembelajaran menjadi lebih nyaman dan menarik. 2. Tindakan Tahap pendahuluan adalah tahap awal pelaksanaan pembelajaran. Pada tahap ini guru mengawali pembelajaran dengan memberikan salam kepada siswa. ISSN : 2541-4704
Kemudian mengisi daftar kelas, berdo’a , mempersiapkan materi ajar, metode dan alat peraga. Siswa mendengarkan dan menjawab pertanyaan guru tentang materi yang telah dipelajari sebelumnya yaitu pengertian orgaisasi sebagai apersepsi. Dengan riuhnya siswa menjawab pertanyaan guru. Kelas menjadi gaduh, kemudian guru kembali mengkondusifkan kelas dan meminta siswa untuk tenang. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Pada tahap kegiatan inti guru membimbing siswa membentuk kelompok kecil sesuai dengan yang telah direncanakan pada tahap perencanaan. Pembentukan kelompok dilakukan secara heterogen. Siswa dibagikan lembar kerja oleh guru berupa kartu soal dan kartu jawaban. Siswa diberikan waktu durasi untuk mengerjakan soal (20 menit). Siswa mengerjakan soal secara berkelompok berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Jika waktu sudah habis, semua pekerjaan siswa harus dikumpulkan, baik sudah selesai maupun belum selesai. Siswa dan guru melakukan penilaian tentang pekerjaan siswa. Guru memberikan apresiasi kepada siswa yang berhasil dan memberi semangat kepada siswa yang belum cukup berhasil menjawab dengan benar. Pada kegiatan penutup mengulas kembali materi secara singkat dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan kesimpulan. Siswa mendapat tugas untuk mempelajari materi berikutnya di rumah, yaitu mengenal bentuk keputusan bersama. Siswa bersama guru menutup pelajaran PKn dengan doa. 3. Hasil Pengamatan Dapat diketahui bahwa dengan metode make a match untuk meningkatkan hasil belajar PKn materi organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat pada siswa kelas V semester genap SD Negeri 02 Blumbang pada siklus I diperoleh nilai rata-rata siswa yaitu 61,11. Dari jumlah 9 siswa sebanyak 4 siswa yang berhasil mencapai KKM 67 dan 5 siswa belum mencapai KKM sehingga
32
ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – Maret 2017
prosentase ketuntasan yang diperoleh sebesar 44,44% dan prosentase siswa yang belum tuntas sebesar 55,56%. Dengan melihat hasil dari data di siklus I masih perlu diadakan perbaikan, karena hasil belajar siswa belum mencapai rata-rata nilai diatas KKM 67 sebanyak 75% dari jumlah peserta didik. 4. Refleksi Berdasarkan penelitian di siklus I, sudah dapat diketahui di atas ketuntasan hasil belajar siswa masih jauh dari rata-rata nilai diatas KKM 67 sebanyak 75% dari jumlah peserta didik. Nilai rata-rata yang didapat pada siklus I adalah 61,11, siswa yang tuntas hanya 4 siswa dari 9 siswa dan siswa yang tidak tuntas berjumlah 5 siswa, sehingga prosentase siswa yang tuntas adalah sebesar 44,44%. Sesuai dengan hasil refleksi, ditemukan beberapa kelemahan pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran mengenai materi organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat dengan menggunakan metode make a match di kelas V SD Negeri 02 Blumbang adalah: (a) Penggunaan metode make a match belum efektif; (b) Langkah-langkah kegiatan belajar mengajar belum efektif dan efisien;(c) Pembagian kelompok belum sempurna (d) Pembelajaran cenderung guru yang lebih agresif dibanding siswa; (e) kurangnya motivasi dan controling, sehingga sebagian siswa hanya bertindak sesuka hati; (f) Belum maksimalnya pemberian tugas; (g) Penyimpulan materi belum efisien; (g) alokasi waktu yang tidak sesuai dengan pembelajaran. Berdasarkan hasil refleksi bersama dengan guru sebagai mitra kerja, bahwa untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan tindakan pada siklus I dalam meningkatkan hasil belajar PKn materi organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat dengan metode make a match maka akan disempurnakan pada pelaksanaan tindakan siklus berikutnya, yaitu pelaksanaan tindakan siklus II. C. Deskripsi Siklus II ISSN : 2541-4704
1. Perencanaan Tahap perencanaan pada siklus II diawali dengan menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pelaksanaan (RPP) yang terdiri dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, tahap pemberian solusi/ tindakan dan pelaksanaan tindak lanjut. Selain persiapan RPP, peneliti juga mempersiapkan lembar kerja siswa (LKS), lembar observasi, tugas berupa evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswa, skor penilaian pada setiap soal. Selain itu guru juga menyiapkan kelompok diskusi. Kelompok pada siklus II sama dengan kelompok pada siklus I. Kemudian guru juga menata ruang kelas untuk mengkondusifkan dan menambah semangat belajar siswa. Selain itu, pada siklus II ini juga diatur metode pembelajaran berdasarkan hasil refleksi siklus I yang nantinya akan diterapkan pada tahap pelaksanaan pembelajaran. 2. Tindakan Pada tahap pendahuluan guru masuk ke ruang kelas dengan mengucapkan salam. Kemudian guru mengecek alatalat perlengkapan kelas dan kebersihan kelas. Kelas bersih dan perlengkapan belajar mengajar lengkap. Kemudian guru memerintahkan ketua kelas untuk memimpin doa. Seluruh siswa berdoa. Kemudian guru bertanya kembali materi yang telah diajarkan pada pertemuan sebelumnya. Guru memberikan apersepsi dan motivasi. Setelah itu guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Hari ini kita akan mempelajari kembali tentang materi organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat. Sekarang kalian duduk berkelompok sesuai dengan kelompok kalian sebelumnya. Guru memerintahkan siswa untuk kembali duduk berkelompok dan membagikan soal kepada masingmasing kelompok. Kemudian guru menjelaskan tahapan demi tahapan pelaksanaan pengerjaan tugas yang akan mereka lakukan. Guru menyampaikan materi atau memberi tugas kepada siswa untuk mempelajari materi dirumah. Siswa di kelompokkan ke dalam dua kelompok, misalnya kelompok A dan
33
ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – Maret 2017
kelompok B. Kedua kelompok diminta untuk berhadap-hadapan. Guru membagikan kartu pertanyaan kepada kelompok A dan kartu jawaban kepada kelompok B. Guru menyampaikan kepada siswa bahwa mereka harus mencari/ mencocokan kartu yang dipegang dengan kartu kelompok lain. Guru juga perlu menyampaikan batasan maksimun waktu yang ia berikan kepada mereka. Guru meminta semua anggota kelompok A untuk mencari pasangannya di kelompok B. Jika mereka sudah menemukan pasangannya masing-masing, guru meminta mereka melaporkan diri kepadanya. Guru mencatat mereka pada kertasyang sudah dipersiapkan. Jika waktu sudah habis, mereka harus diberitahu bahwa waktu sudah habis.Siswa yang belum menemukan pasangan diminta untuk berkumpul tersendiri. Guru memanggil satu pasangan untuk presentasi. Pasangan lain dan siswa yang tidak mendapat pasangan memperhatikan dan memberi tanggapan apakah pasangan itu cocok atau tidak. Terakhir, guru memberikan konfirmasi tentang kebenaran dan kococokan pertanyaan dan jawaban dari pasangan yang memberikan presentasi. Guru memanggil pasangan berikutnya,begitu seterusnya sampai seluruh pasangan melakukan presentasi. Pada kegiatan penutup guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan hasil pembelajaran pada siklus II. Seorang siswa menyimpulkan dan guru memberikan tepuk tangan kepada siswa tersebut dan memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk menambahkan. Kemudian guru menambah dan melengkapi kesimpulan. Setelah itu guru memberikan tugas pekerjaan rumah dan mengakhiri pembelajaran dengan berdo’a. 3. Hasil Pengamatan Dapat diketahui bahwa dengan pembelajaran metode make a match pada siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa yaitu 71,11. Dari 9 siswa, sebanyak 1 siswa ISSN : 2541-4704
yang tidak tuntas dengan prosentase 11,11% karena nilai yang diperoleh belum mencapai KKM yaitu 67 dan sebanyak 8 siswa yang tuntas dengan prosentase sebesar 88,89%. Jadi dapat diketahui dari hasil tiap siswa sudah banyak mengalami ketuntasan karena nilai yang diperoleh siswa telah mengalami ketuntasan sesuai dengan rata-rata nilai diatas KKM 67 sebanyak 75% dari jumlah peserta didik. 4. Refleksi Dari data di atas dapat diketahui bahwa dengan pembelajaran metode make a match pada siklus II diperoleh nilai rata-rata siswa yaitu 71,11. Dari 9 siswa, sebanyak 1 siswa yang tidak tuntas dengan prosentase 11,11% karena nilai yang diperoleh belum mencapai KKM yaitu 67 dan sebanyak 8 siswa yang tuntas dengan prosentase sebesar 88,89%. Jadi dapat diketahui dari hasil tiap siswa mengalami peningkatan hasil belajar karena nilai yang diperoleh siswa telah mengalami ketuntasan sesuai dengan rata-rata nilai diatas KKM 67 sebanyak 75% dari jumlah peserta didik. D. Pembahasan Tiap Siklus dan Antar Siklus Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan pembahasan penerapan metode make a match untuk meningkatkan hasil belajar PKn materi organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat pada siswa kelas V semester genap di SD Negeri 02 Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017 ketuntasan dari penilaian tes hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan nilai rata-rata kelas yaitu 61,11 dengan siswa yang tuntas yaitu sebanyak 4 siswa dari 9 jumlah siswa sehingga prosentase yang diperoleh sebesar 44,44%, karena siswa kurang aktif dalam pembelajaran sehingga nilai yang diperoleh siswa masih banyak yang belum mencapai rata-rata nilai diatas KKM 67 sebanyak 75% dari jumlah peserta didik. Pada perbaikan siklus II siswa mulai terbiasa menggunakan pembelajaran
34
ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – Maret 2017
metode make a match sehingga hasil belajar siswa meningkat. Terlihat dari kenaikan nilai rata-rata kelas pada siklus II yaitu 71,11 yang sudah mencapai KKM dengan siswa yang tuntas yaitu 8 siswa dari 9 jumlah siswa. Prosentase dari penilaian tes hasil belajar pada siklus II memperoleh 88,89%. Pembahasan di atas menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menerapkan metode make a match dapat meningkatkan hasil belajar siswa sehingga siswa dapat mencapai kriteria ketuntasan minimal dalam mata pelajaran PKn materi organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat. Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa penelitian telah mengalami keberhasilan. E. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil refleksi, bahwa dengan Penerapan Metode Make a Match Untuk Meningkatkan Hasil Belajar PKn Materi Organisasi Di Lingkungan Sekolah Dan Masyarakat Pada Siswa Kelas V Semester Genap di SD Negeri 02 Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Tahun Pelajaran 2016/2017 diperoleh hasil pada kondisi awal jumlah siswa yang tuntas lebih sedikit dibandingkan siswa yang belum tuntas dengan nilai ratarata 54,44. Dari jumlah 9 siswa, hanya 2 siswa yang berhasil mencapai KKM, 7 siswa belum mencapai KKM sehingga prosentase ketuntasan yang diperoleh sebesar 22,20% dan prosentase siswa yang belum tuntas sebesar 77,80%. Dari data nilai rata-rata kelas pada siklus II sebesar 71,11 lebih besar dari siklus I yang hanya 61,11 dan juga prosentase ketuntasan belajar siswa sebesar 88,89% lebih besar dari siklus I yang hanya 44,44%, hal ini dapat diketahui dari hasil nilai tiap siswa mengalami ketuntasan sesuai dengan rata-rata nilai diatas KKM 67 sebanyak 75% dari jumlah peserta didik. Jadi penelitian yang dilakukan pada siklus II ini mengalami keberhasilan. 4.1. PENUTUP A. Simpulan ISSN : 2541-4704
Dari hasil pra siklus, dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang tuntas lebih sedikit dibandingkan siswa yang belum tuntas. Dari jumlah 9 siswa, hanya 2 siswa yang berhasil mencapai KKM, 7 siswa belum mencapai rata-rata nilai diatas KKM 67 sebanyak 75% dari jumlah peserta didik dengan nilai ratarata 54,44 sehingga prosentase ketuntasan yang diperoleh sebesar 22,20% . Dengan melihat hasil dari data di atas perlu adanya tindakan perbaikan dalam pembelajaran dengan menggunakan metode make a match diharapkan hasil belajar siswa dapat meningkat. Setelah diadakan penelitian ketuntasan dari penilaian tes hasil belajar siswa pada siklus I menunjukkan nilai rata-rata kelas yaitu 61,11 dengan siswa yang tuntas yaitu sebanyak 4 siswa dari 9 jumlah siswa sehingga prosentase yang diperoleh sebesar 44,44%, karena siswa kurang aktif dalam pembelajaran sehingga nilai yang diperoleh siswa masih banyak yang belum mencapai rata-rata nilai diatas KKM 67 sebanyak 75% dari jumlah peserta didik. Pada perbaikan siklus II siswa mulai terbiasa menggunakan pembelajaran metode make a match sehingga hasil belajar siswa meningkat. Terlihat dari kenaikan nilai rata-rata kelas pada siklus II yaitu 71,11 yang sudah mencapai KKM dengan siswa yang tuntas yaitu 8 siswa dari 9 jumlah siswa. Prosentase dari penilaian tes hasil belajar pada siklus II memperoleh 88,89%. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode make a match berhasil meningkatkan hasil belajar PKn materi organisasi di lingkungan sekolah dan masyarakat pada siswa kelas V semester genap di SD Negeri 02 Blumbang, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2016/2017. B. Saran Berdasarkan kesimpulan dan hasil penelitian, maka dapat diajukan saran bagi peneliti lain sebagai berikut. 1. Dapat melakukan penelitian pengaruh metode make a match
35
ijer.web.id
Indonesian Journal on Education and Research - Volume 2 No 1 – Maret 2017
dengan pengambilan sampel yang lebih banyak dan digeneralisasikan tehadap populasi. 2. Dapat melakukan penelitian tentang penggunaan metode make a match pada mata pelajaran yang lain. DAFTAR PUSTAKA [1] Akhmad Sudrajat. (2008) Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, Taktik, dan Model Pembelajaran. [online] http://pengertian-pendekatanstrategi-metode-teknik-taktik-danmodel-pembelajaran.htm A. Ubaedillah dan Abdul Rozak, Pendidikan Kewargaan (Civic Education) DEMOKRASI, Hak Asasi Manusia, dan Masyarakat Madani, Edisi Ketiga, ICCE UIN syarif Hidyatullah, Jakarta, 2008
ISSN : 2541-4704
[2] Bloom, BenjaminS. 2006. Taxonomy of Educational Objectives: The Classification of Educational Goals. London: David McKay Company, Inc [3] Depdiknas.2006. Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi. Jakarta : Depdiknas. [4] Dimyati & Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran.PT. Rineka Cipta, Jakarta. [5] Huda, M. 2013. Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. [6] Ramadhan, Tarmizi. 2008. Pembelajaran Kooperatif “Make A Match”.http://tarmizi.wordpress.com/ 2008/12/03/pembelajaran-kooperatifmake-a-match/. Diambil pada tanggal 22 April 2017. [7] Sudjana, N. 2009. Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. [8] Sugihartono, dkk (2007) Psikologi Pendidikan, Yogyakarta : UNY Press
36