perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK SISWA KELAS XI TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA
SKRIPSI Oleh: NINING NUARTIKA K 1507020
Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK SISWA KELAS XI TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA
Oleh: NINING NUARTIKA K 1507020
Skripsi Ditulis Dan Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2012 ii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
iii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
iv
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
Nining Nuartika. PENERAPAN METODE GUIDED TEACHING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PADA MATA PELAJARAN MEKANIKA TEKNIK SISWA KELAS XI TGB SMK NEGERI 2 SURAKARTA. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, November 2011. Tujuan penelitian adalah (1) Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012, setelah diterapkannya metode Guided Teaching pada mata pelajaran Mekanika Teknik. (2) Mengetahui efektivitas penerapan metode Guided Teaching dalam meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran Mekanika Teknik. Penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus. Dimulai dengan identifikasi permasalahan yang ada dalam kelas dengan melakukan tindakan pra siklus. Tahap siklus I dimulai dengan perencanaan berupa penyusunan langkahlangkah pembelajaran melalui penerapan metode Guided Teaching, pelaksanaan tindakan, observasi, analisis, dan refleksi untuk tindakan pada siklus II. Subyek penelitian adalah siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012. Data diperoleh melalui observasi afektif dan psikomotorik siswa, wawancara, tes kognitif siklus I serta tes kognitif siklus II. Triangulasi data digunakan untuk mengetahui validitas data, sedangkan untuk teknik analisa data digunakan dengan teknik analisis interaktif. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan metode Guided Teaching dapat memperbaiki atau meningkatkan : (1) Hasil belajar (nilai kognitif) siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran Mekanika Teknik dengan kompetensi dasar menghitung gaya luar dan gaya dalam pada konstruksi statika (statis tertentu). Ketuntasan hasil belajar ranah kognitif pada tahap pra siklus 55,88%, tahap siklus I 58,82% dan tahap siklus II 85,29%; (2) Efektivitas pembelajaran mengalami peningkatan pada setiap siklus baik dari ranah afektif maupun psikomotorik, dari ranah afektif pada tahap pra siklus sebesar 47,06%, tahap siklus I sebesar 55,88%, dan tahap siklus II sebesar 82,35%, sedangkan ranah psikomotorik pada tahap prasiklus sebesar 50%, tahap siklus I sebesar 55,88% dan tahap siklus II sebesar 79,41%.
v
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT Nining Nuartika. The Implementation of Guided Teaching method to improve learning achievement at the Technical Mechanics Subject In class XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta. Skripsi, Surakarta: Faculty of Teaching Training and Education, Sebelas Maret University. The purpose of this research is (1) Find out the improvement of learning result of Technical mechanics subject for student In class XI TGB of SMK Negeri 2 Surakarta in 2010/2011 academic year, once implemented Guide teaching method. (2) Find out the effectiveness of Guided teaching method of Technical mechanics implementation in improving subject for student In class XI TGB of SMK Negeri 2 Surakarta in 2010/2011 academic year. This research is Classroom Action Research (PTK) which conducted in two cycles. It begins with pre cycle to identificate existing problems in the classroom. Cycle I step begins with arranging of learning steps through the use of Guided teaching method, the implementation of the action, observation, analysis and reflekasi for action on the cycle II. The research subject is students class of XI TGB of SMK Negeri 2 Surakarta 2011/2012 academic year. The data obtained through the observation of student's affective and psychomotor, interviews, cognitive tests of cycle I and cognitive tests of cycle II. Triangulation of data is used to maintain the validity of data, whereas Data analysis techniques was used the interactive analysis techniques. Based on the research showed that the implementation of Guided teaching method TGB SMK negeri 2 surakarta 2010/2011 academic year at Technical Mechanics Subject with the base competence is counting of external and internal forces on learning result in pre cycle is 55,88%, cycle I is 58,82% and cycle II is 85,29%. (2) Effectiveness of learning with an increase of each cycle of both affective and psychomotor domains. Effectiveness of affective learning in pre cycle is 47,06%, cycle I is 55,88% and cycle II is 82,35%, beside psychomotor domain in pre cycle is 50%, cycle I is 55,88% and cycle II is 79,41%.
vi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Apabila kamu telah selesai dengan pekerjaan, Maka kerjakanlah pekerjaan yang lain dengan sungguh-sungguh (Q.S. Al-Insyirah) Anda bisa sukses sekalipun tak ada orang percaya anda bisa. Tapi anda tak akan pernah sukses jika tidak percaya diri sendiri (William Penn) Tidak ada kesuksesan sejati tanpa penolakan. Semakin banyak penolakan yang anda alami semakin unggul, semakin banyak belajar dan semakin dekat dengan harapan. (Anthony Robbins) Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. (Confusious)
vii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang, Puji syukur Alhamdullilah atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya serta memberikan jalan dalam setiap kesulitanku.
1. Orang tuaku, Sugeng Suyono dan Turini yang aku cintai. Terimakasih atas doa, kasih sayang, pengorbanan serta dukunganmu yang tidak pernah berhenti. 2. Adik ku Wina dan keluargaku yang aku sayangi. 3. Seseorang
yang
selalu
menemani
dan
memberikanku semangat tiada henti. 4. Teman-teman PINXPONGAN, terimakasih untuk doa, semangat, kasih sayang dan kebersamaan kalian yang tak pernah putus. 5. Rekan rekan PTS/B 2007, terima kasih atas persahabatan,
doa,
dukungan kalian. 6. Almamaterku UNS
viii
commit to user
kebersamaan
serta
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan nikmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi Penerapan Metode Guided Teaching Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Siswa Kelas Xi Tgb Smk Negeri 2 Surakarta Pendidikan, Program Pendidikan Teknik Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penulis mengakui dan menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak memerlukan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd.,
sebagai Dekan Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS Surakarta. 2. Drs. Sutrisno, ST.,M.Pd., sebagai Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Dan Kejuruan (PTK) FKIP UNS Surakarta. 3. Ida Nugroho Saputro, ST., M. Eng sebagai Ketua Program Pendidikan Teknik Bangunan Jurusan PTK FKIP UNS. 4. Abdul Haris Setiawan, S.Pd.,M.Pd. sebagai koordinator Skripsi pada Program Pendidikan Teknik Bangunan PTK FKIP UNS 5. Drs. H Suradji, M.Pd,. selaku Dosen pembimbing I dan Sri Sumarni, ST., MT., selaku Dosen Pembimbing II yang selalu memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga proposal skripsi ini dapat selesai. 6. Bapak Drs. Susanta, MM., selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Surakarta beserta jajarannya yang telah memberikan ijin penelitian di SMK tersebut. 7. Bapak Hanang Yulianto, S.Pd., selaku guru pada mata pelajaran Mekanika Teknik pada Program Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta. 8. Siswa XI TGB 2011/2012, yang bersedia menjadi subyek pengamatan. 9. Orang tuaku, Sugeng Suyono dan Turini yang aku cintai. Terimakasih untuk doa, pengorbanan, kasih sayang, dan dukungan yang selalu kalian berikan. ix
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10. Adikku Wina, serta keluargaku yang telah memberikan doa, dukungan dan keceriaan kalian. 11. Rekan rekan PTS/B angkatan 2007 terimakasih untuk persahabatan, dukungan, doa dan bantuan kalian. 12. Yuni, Surya, Anwar, Eko dan teman-teman pinxpongan, terimakasih doa, dukungan, kebersamaan dan bantuannya selama ini. 13. Semua pihak yang tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu karena keterbatasan. Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat pada kita semua. Amin. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun penulis harapkan. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pendidikan dan dapat meningkatkan kualitas pendidikan seperti yang diharapkan oleh semua pihak. Semoga Allah selalu membimbing kita semua. Amin.
Surakarta, Desember 2011
Penulis
x
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN .........................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ..........................................................................
iv
ABSTRAK .......................................................................................................
v
MOTTO ...........................................................................................................
vii
PERSEMBAHAN ............................................................................................
viii
KATA PENGANTAR .....................................................................................
ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xiii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xvii BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................
1
A. Latar Latar Belakang Masalah .........................................................
1
B. Identifikasi Masalah ........................................................................
3
C. Pembatasan Masalah........................................................................
4
D. Perumusan Masalah .........................................................................
4
E. Tujuan Penelitian .............................................................................
5
F.
Manfaat Penelitian ...........................................................................
5
BAB II LANDASAN TEORI ..........................................................................
7
A. Kajian Pustaka .................................................................................
7
B. Penelitian Relevan ...........................................................................
17
C. Kerangka Berpikir ...........................................................................
18
D. Hipotesis Tindakan ..........................................................................
20
BAB III METODE PENELITIAN...................................................................
21
A. Tempat dan Waktu Penelitian .........................................................
21
B. Subyek Penelitian ............................................................................
21
C. Data dan Sumber Data .....................................................................
22
D. Teknik Pengumpulan Data ..............................................................
22
xi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
E. Validitas Data ..................................................................................
23
F.
Analisis Data ...................................................................................
24
G. Tolok Ukur Keberhasilan ................................................................
25
H. Prosedur Penelitian ..........................................................................
26
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................
33
A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian ............................................
33
B. Kondisi Awal Pembelajaran Sebelum Tindakan Kelas ...................
35
C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I ..................................................
36
D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II .................................................
47
E. Pembahasan Antar Siklus ................................................................
57
F.
Pembahasan Hasil Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya ........
66
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN .........................................
67
A. Simpulan ..........................................................................................
67
B. Implikasi ..........................................................................................
67
C. Saran ................................................................................................
68
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................
69
LAMPIRAN .....................................................................................................
71
xii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta .............................................................................
13
Tabel 2. Jadwal Penelitian................................................................................
21
Tabel 3. Indikator Keberhasilan Hasil Belajar Siswa ......................................
25
Tabel 4. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Siklus I .................
43
Tabel 5. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran SiswaSiklus II .................
54
Tabel 6. Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa .........................................
58
Tabel 7. Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa ...........................................
59
Tabel 8. Capaian Ketuntasan Ranah Psikomotorik Siswa ...............................
61
Tabel 9. Rekapitulasi Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa..........
62
Tabel 10.Capaian Ketuntasan Belajar Siswa ...................................................
65
Tabel 11. Daftar Nama Siswa Kelas XI TGB ..................................................
71
Tabel 12. Daftar Kelompok Belajar .................................................................
72
Tabel 13. Kisi-Kisi Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif .....................
74
Tabel 14. Soal Lembar Penilaian Ranah Afektif .............................................
75
Tabel 15. Kisi-Kisi Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik ...........
76
Tabel 16. Soal lembar Observasi Hasil Belajar Ranah Psikomotorik ..............
77
Tabel 17. Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif Pra Siklus ...................
78
Tabel 18. Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif Siklus I .......................
81
Tabel 19. Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif Siklus II ......................
84
Tabel 20. Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Pra Siklus .........
87
Tabel 21. Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Siklus I .............
90
Tabel 22. Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Siklus II ............
93
Tabel 23. Nilai Hasil Belajar Ranah Kognitif Pra Siklus ................................
96
Tabel 24. Nilai Hasil Belajar Ranah Kognitif Siklus I.....................................
98
Tabel 25. Nilai Hasil Belahar Ranah Kognitif Siklus II ..................................
100
Tabel 26. Nilai Hasil Belajar Ranah Afektif Pra Siklus ..................................
102
xiii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 27. Nilai Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus I.......................................
104
Tabel 28. Nilai Hasil Belajar Ranah Afektif Siklus II .....................................
106
Tabel 29. Nilai Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Pra Siklus.........................
108
Tabel 30. Nilai Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siklus I.............................
110
Tabel 31. Nilai Hasil Belajar Ranah Psikomotorik Siklus II ...........................
112
Tabel 32. Ketuntasan Belajar Siswa Pra Siklus ...............................................
114
Tabel 33. Nilai Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ..........................................
116
Tabel 34. Nilai Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II .........................................
118
Tabel 35. Observasi Efektivitas pembelajaran Sisiwa Pra Siklus ....................
120
Tabel 36. Observasi Efektivitas pembelajaran Siswa Siklus I .........................
121
Tabel 37. Observasi Efektivitas pembelajaran Siswa Siklus II ........................
122
Tabel 38. Silabus Mekanika Teknik SMK Negeri 2 Surakarta ........................
123
Tabel 39. Daftar Pertanyaan Guru ...................................................................
162
Tabel 40. Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa ..............................................
165
xiv
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Berpikir ..........................................................................
19
Gambar 2. Skema Triangulasi Data .................................................................
24
Gambar 3. Model Analisis Interaktif ...............................................................
25
Gambar 4. Prosedur Penelitian Model Spiral...................................................
32
Gambar 5.Denah Lokasi SMK N 2 Surakarta ..................................................
34
Gambar 6. Guru Memberi Soal Diskusi...........................................................
38
Gambar 7. Siswa Berdiskusi dalam Kelompok................................................
38
Gambar 8. Siswa Menuliskan Hasil Diskusi....................................................
38
Gambar 9. Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus I ........................
40
Gambar 10. Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus I ........................
41
Gambar 11. Diagram Prosentase Nilai Psikomotorik Siswa Siklus I ..............
42
Gambar 12. Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ..............
45
Gambar 13. Siswa Tidak Memperhatikan Pelajaran ........................................
46
Gambar 14. Guru Memantau Siswa dan Membantu Siswa yang Kesulitan ....
49
Gambar 15. Guru dan Siswa Mengevaluasi Jawaban ......................................
49
Gambar 16. Diagram Prosesntase Nilai Kognitif Siswa Siklus II ...................
50
Gambar 17. Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus II .......................
51
Gambar 18. Diagram Prosentase Nilai Psikomotorik Siswa Siklus II .............
53
Gambar 19. Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I ..............
55
Gambar 20. Siswa Mengerjakan Soal Latihan .................................................
56
Gambar 21. Grafik Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa ........................
58
Gambar 22. Grafik Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa ..........................
60
Gambar 23. Grafik Capaian Ketuntasan Nilai Psikomotorik Siswa ................
61
Gambar 24. Grafik Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa .............
63
Gambar 25. Grafik Capaian Ketuntasan Belajar Siswa ...................................
65
Gambar 26. Soal Pre Test ................................................................................
133
Gambar 27. Bidang D dan M Soal Pre Test .....................................................
136
Gambar 28. Soal Siklus I Pertemuan ke 1........................................................
137
xv
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Gambar 29. Bidang D dan M Soal Siklus II Pertemuan ke 2 ..........................
140
Gambar 30. Soal Diskusi Siklus I pertemuan ke 2 ..........................................
141
Gambar 31. Bidang D dan M Soal Diskusi Siklus I Pertemuan ke 2...............
144
Gambar 32. Soal Siklus II Pertemuan ke 1 ...................................................... Gambar 33. Bidang D dan M Soal Siklus II Pertemuan ke 1 .......................... Gambar 34. Soal Nomor 1 Siklus II Pertemuan ke 2 ....................................... Gambar 35. Soal Nomor 2 Siklus II Pertemuan ke 2 ....................................... Gambar 36. Bidang D dan M Soal Nomor 1 Siklus II Pertemuan ke 2 ........... Gambar 37. Bidang D dan M Soal Nomor 2 Siklus II Pertemuan ke 2 ........... Gambar 38. Soal Evaluasi Siklus I................................................................... Gambar 39. Bidang D dan M Soal Evaluasi Siklus I ....................................... Gambar 40. Soal Evaluasi Siklus II ................................................................. Gambar 41. Bidang D dan M Soal Evaluasi Siklus II .....................................
145 147 148 148 151 154 155 158 159 161
xvi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Nama Siswa Kelas Penelitian ...........................................
71
Lampiran 2. Daftar Kelompok Belajar ............................................................
72
Lampiran 3. Kisi-kisi Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif .................
74
Lampiran 4. Kisi-kisi Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik .......
76
Lampiran 5. Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif Pra Siklus ...............
78
Lampiran 6. Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif Siklus I ...................
81
Lampiran 7. Lembar Observasi Penilaian Ranah Afektif Siklus II .................
84
Lampiran 8. Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Pra Siklus .....
87
Lampiran 9 . Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Siklus I ........
90
Lampiran 10. Lembar Observasi Penilaian Ranah Psikomotorik Siklus II .....
93
Lampiran 11. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Pra Siklus................
96
Lampiran 12. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus I....................
98
Lampiran 13. Daftar Nilai Hasil Belajar Kognitif Siswa Siklus II ..................
100
Lampiran 14. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Pra Siklus..................
102
Lampiran 15. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus I......................
104
Lampiran 16. Daftar Nilai Hasil Belajar Afektif Siswa Siklus II ....................
106
Lampiran 17. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Pra Siklus........
108
Lampiran 18. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Siklus I............
110
Lampiran 19. Daftar Nilai Hasil Belajar Psikomotorik Siswa Siklus II ..........
112
Lampiran 20. Daftar Nilai Siswa Pra Siklus ....................................................
114
Lampiran 21. Daftar Nilai Siswa Siklus I ........................................................
116
Lampiran 22. Daftar Nilai Siswa Siklus II .......................................................
118
Lampiran 23. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Pra Siklus .....
120
Lampiran 24. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Siklus I .........
121
Lampiran 25. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Siklus II .......
122
Lampiran 26. Silabus Mekanika Teknik Kelas XI ...........................................
123
Lampiran 27. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I.............................
127
Lampiran 28. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ...........................
130
xvii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Lampiran 29. Soal dan Kunci Jawaban Pre Test..............................................
133
Lampiran 30. Soal dan Kunci Jawaban Siklus I pertemuan ke 1 .....................
137
Lampiran 31 Soal dan Kunci Jawaban Siklus I pertemuan ke 2 ......................
141
Lampiran 32. Soal dan Kunci Jawaban Siklus II pertemuan ke 1 ...................
145
Lampiran 33. Soal dan Kunci Jawaban Siklus II pertemuan ke 2 ...................
148
Lampiran 34. Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Siklus I ................................
155
Lampiran 35. Soal dan Kunci Jawaban Evaluasi Siklus II ..............................
159
Lampiran 36. Kisi-Kisi Pedoman Wawancara Guru........................................
162
Lampiran 37. Daftar Pertanyaan Wawancara Siswa ........................................
165
Lampiran 38. Deskripsi Hasil Wawancara Guru .............................................
167
Lampiran 39. Deskripsi Hasil Wawancara Siswa ............................................
169
Lampiran 40. Surat Pengajuan Judul Skripsi ...................................................
171
Lampiran 41. Daftar Hadir Kegiatan Seminar Skripsi .....................................
172
Lampiran 42. Surat Permohonan Ijin Menyusun Skripsi (Pembantu Dekan I) ....................................................................
174
Lampiran 43. Surat Keputusan Dekan FKIP Tentang Ijin Menyusun Skripsi .......................................................................
175
Lampiran 44. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out (Rektor) .................
176
Lampiran 45. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out (DIKPORA) ..........
177
Lampiran 46. Surat Permohonan Ijin Research / Try Out (Kepsek) ................
178
Lampiran 47. Surat Ijin Penelitian DIKPORA ke Kepala Sekolah .................
179
Lampiran 48. Surat Keterangan dari SMK Negeri 2 Surakarta .......................
180
xviii
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Guru dituntut untuk bisa menciptakan situasi pengajaran yang membuat siswa aktif belajar dan bukan hanya sebagai penerima saja. Sehingga siswa dapat lebih menguasai materi yang sedang dipelajari dengan lebih mudah dibandingkan siswa hanya diam mendengarkan saja. Guru harus tepat dalam memilih metode yang digunakan sehingga dapat menumbuhkan rasa ingin tahu dalam diri siswa. Supaya proses belajar dapat berhasil maka perlu adanya interaksi antara guru dan siswa. Menurut Buchori (2001) dalam Trianto (2007: 1), menyatakan bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalahmasalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari. Tugas seorang guru adalah menjadikan pelajaran yang sebelumnya tidak menarik menjadikannya menarik, yang diarasakan sulit menjadi mudah, yang tadinya tidak berarti menjadi bermakna. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki kemampuan untuk merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan tersebut, dapat menilai apakah ada kemajuan dalam pembelajaran dan memanfaatkan kemajuan kegiatan belajar tersebut untuk menyempurnakan kegiatan belajar mengajar (Zainal, 2009: 10). Tingkah laku siswa dalam mengikuti proses belajar sangat mempengaruhi proses pembelajaran, maka dari itu ketertarikan siswa dalam sebuah mata pelajaran yang diberikan guru menjadi sangatlah penting. Minat belajar siswa
1
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2
yang tidak sama membuat guru harus pandai dalam penyampaian materi dan membuat siswa aktif dalam pembelajaran. Menurut pengamatan penulis terhadap proses pembelajaran Mekanika Teknik di kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 2 Surakarta minat belajar siswa yang kurang terhadap materi yang disampaikan oleh guru membuat pembelajaran tidak berlangsung seperti yang diharapkan. Siswa cenderung pasif saat kegiatan belajar berlangsung, kegiatan diskusi juga hanya terlihat pada beberapa siswa saja. Banya siswa yang tidak memperhatikan guru, seperti bermain Hp, berbicara dengan teman, dan tertidur saat belajar. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru
mata pelajaran Mekanika
Teknik kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta, masih banyak siswa yang mendapatkan nilai yang kurang dari batas ketuntasan yang telah ditetapkan. Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) untuk mata pelajaran Mekanika Teknik adalah 75. Namun kenyataannya masih ada siswa yang tidak mampu mencapai batas minimum yang telah ditetapkan. Pendalaman materi dengan memberikan tugas rumah dirasa kurang. Hal ini disebabkan banyak siswa yang tidak peduli dan tidak mengerjakan tugas tersebut. Siswa cenderung meremehkan tugas dan mengandalkan teman yang lain dalam mengerjakan tugas yang diberikan. Hal tersebut tentu saja membuat proses belajar menjadi terhambat dan tidak seperti yang diharapkan oleh guru. Prestasi yang diperoleh pun menjadi tidak seperti yang diharapkan karena pemahaman siswa kurang terhadap materi yang telah disampaikan. Dari permasalahan yang sudah tersebut diatas maka metode belajar satu arah atau metode belajar yang berpusat pada guru yang digunakan selama ini perlu dirubah. Hal tersebut dilakukan supaya siswa lebih aktif dan tugas yang diberikan guru sebagai latihan tidak menjadi sia-sia sehingga hasil belajar yang diperoleh siswa dapat mencapai skror yang telah ditentukan yaitu 75. Salah satunya yaitu dengan menerapkan metode Guided Teaching. Metode ini merupakan cara mengajar dengan cara guru memberikan soal di awal pelajaran untuk memancing rasa ingin tahu siswa dan juga untuk mengetahui seberapa besar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3
tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Siswa tidak hanya diberikan soal, tetapi dituntut untuk menyelesaikannya dan menyampaikan hasil jawabannya ke depan kelas. Hal tersebut dilakukan untuk membuat siswa mau mengerjakannya dan tidak sekedar mengumpulkan tugas dan meniru jawaban dari teman lain. Penerapan dengan metode pembelajaran Guided Teaching guru bukan sebagai pusat, melainkan siswa yang menjadi pusat pembelajaran. Guru hanya menjadi fasilitator untuk membimbing siswa dalam kegiatan belajar yang membantu siswa yang menemui kesulitan. Penggunaan metode pembelajaran Guided Teaching ini guru menjadi lebih terarah dalam memberikan materi karena guru menyampaikan materi dan lebih ditekankan pada poin-poin yang dianggapnya
penting
untuk
disampaikan
sehingga
siswa
dapat
lebih
membandingkan dengan jawaban mereka sebelumnya dan mengembangkannya. Kecepatan penyampaian materi belajar didasarkan pada siswa, bukan pada kemauan guru sehingga siswa tidak tertinggal materi. Penggunaan metode tersebut dimaksudkan supaya proses belajar dapat berlangsung seperti yang diinginkan dan siswa menjadi aktif sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin melaksanakan penelitian tentang metode pembelajaran Guided Teaching dengan judul
Penerapan
Metode Guided Teaching Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Pada Mata Pelajaran Mekanika Teknik Siswa kelas XI TGB SMK N 2 Surakarta . Penelitian ini dimaksudkan Untuk mengetahui efektivitas dan prestasi belajar dengan menerapkan metode pembelajaran Guided Teaching dalam mata pelajaran mekanika teknik di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta.
B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut: 1. Proses pembelajaran di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta menunjukkan bahwa interaksi antara guru dengan murid masih rendah.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4
2. Kurangnya minat belajar siswa dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. 3. Siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran 4. Prestasi belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta masih perlu ditingkatkan. 5. Model pembelajaran yang kurang tepat akan menyebabkan hasil belajar siswa rendah. 6. Penerapan metode pembelajaran Guided Teaching dimungkinkan dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta.
C. Pembatasan Masalah Pada penelitian ini, peneliti membatasi masalah pada beberapa hal, sebagai berikut: 1. Penelitian ini mengambil subyek di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta pada tahun ajaran 2011/2012. 2. Prestasi belajar pada penelitian ini dibatasi pada mata pelajaran Mekanika Teknik siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta. 3. Metode yang digunakan adalah dengan menggunakan metode pembelajaran Guided Teaching. 4. Penelitian ini hanya dilaksanakan pada mata pelajaran Mekanika Teknik di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta dengan materi yang disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar di kelas tersebut.
D. Perumusan Masalah Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan permasalahan adalah: 1.
Bagaimanakah
efektivitas metode pembelajaran Guided Teaching dalam
meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta mata pelajaran mekanika teknik?
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
5
2.
Apakah
penerapan
metode
pembelajaran
Guided
Teaching
dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta mata pelajaran mekanika teknik?
E. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian merupakan arah pertama menentukan langkah-langkah dalam kegiatan penelitian. Agar penelitian itu dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan yang diinginkan, maka tujuan dari penelitian ini sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui efektivitas penerapan metode pembelajaran Guided Teaching dalam mata pelajaran Mekanika Teknik di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta.
2.
Untuk mengetahui prestasi belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta dalam mata pelajaran Mekanika Teknik dengan menerapkan metode pembelajaran Guided Teaching.
F. Manfaat Peneltian Secara teoritis dan praktis, penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk: 1. Manfaat Praktis a.
Bagi Siswa 1) Meningkatkan peran aktif siswa dalam proses pembelajaran, sehingga siswa dapat membangun dan menemukan sendiri pengetahuannya. 2) Mengembangkan kemampuan berpikir siswa dalam memecahan masalah. 3) Dapat mengaktifkan daya pikir siswa dengan metode dan media pembelajaran yang tepat.
b.
Bagi Guru Memberikan sumbangan pemikiran bagi guru dalam penerapan metode Guided Teaching sebagai evaluasi guru dan siswa dalam meningkatkan pencapaian hasil belajar serta peningkatan mutu dalam proses pembelajaran.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6
c.
Bagi Sekolah Memberikan sumbangan bagi sekolah dalam rangka mengoptimalkan potensi siswa dan kinerja guru dalam proses belajar mengajar.
d.
Bagi Peneliti 1) Menambah wawasan, pengetahuan, dan keterampilan peneliti, khususnya terkait dengan penelitian yang menggunakan model pembelajaran aktif dengan metode Guided Teaching yang berorientasi pada hasil belajar siswa. 2) Memberi bekal bagi peneliti sebagai calon guru teknik bangunan sebelum terjun sebagai seorang guru. 2. Manfaat Teoritis
a.
Menambah pengetahuan pembaca terhadap dunia pendidikan.
b.
Sebagai masukan atau bahan pustaka bagi peneliti-peneliti lain untuk mengadakan penelitian untuk mengembangkan dan menyempurnakan penelitian ini di masa yang akan datang.
c.
Sebagai
bahan
pustaka
mahasiswa
Program
Pendidikan
Teknik
Sipil/Bangunan, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II LANDASAN TEORI
A. KAJIAN PUSTAKA 1.
Guided Teaching
Menurut Hamzah B. Uno (2009: 2-3), metode pembelajaran adalah cara yang digunakan oleh guru sebagai alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Metode pembelajaran lebih bersifat prosedural, yaitu berisi tahapan tertentu. Metode pembelajaran merupakan bagian dari strategi pembelajaran atau dapat dikatakan bahwa strategi pembelajaran mengandung arti yang lebih luas dari metode. Strategi pembelajaran harus mengandung penjelasan tentang metode yang digunakan selama proses pembelajaran. Srategi pembelajaran merupakan cara-cara yang digunakan oleh pengajar untuk menyampaikan materi pembelajaran sehingga memudahkan peserta didik dalam memahami materi. Pemilihan tersebut dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihadapi untuk mencapai tujuan pembelajaran (Hamzah B Uno, 2009: 2-3). Guided Teaching merupakan suatu strategi pembelajaran aktif yang memungkinkan siswa untuk mempelajari apa yang telah diketahui dan dipahami sebelum membuat poin-poin pengajaran. Dalam hal ini guru memberikan pertanyaan untuk membuka pelajaran atau untuk mendapatkan hipotesis atau kesimpulan dan kemudian dipilah dalam kategori-kategori (Mel Siberman, 2007: 116) Guided Teaching atau pembelajaran terbimbing merupakan metode pembelajaran dimana pertanyaan digunakan untuk membuka pelajaran untuk mendapatkan hipotesis atau kesimpulan. Metode ini memungkinkan guru mempelajari apa yang diketahui oleh siswa sebelum membuat poin-poin pengajaran untuk disampaikan kepada siswa. 7
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
8 Guided Teaching merupakan metode pembelajaran yang menuntut siswa aktif dalam sebuah pembelajaran, sehingga guru merupakan seorang yang membimbing siswa dalam belajar. Metode ini merupakan model pembelajaran aktif yang mana siswa dianjurkan untuk bekerja berdua atau dalam kelompok kecil. Menurut Agus Suprijono (2009: 121) langkah-langkah pembelajaran adalah: a. Sampaikan beberapa pertanyaan kepada siswa untuk mengetahui pikiran dan kemampuan yang mereka miliki. Gunakan pertanyaanpertanyaan yang mempunyai beberapa kemungkinan jawaban. b. Berikan waktu beberapa menit untuk memberi kesempatan kepada siswa untuk menjawab pertanyaan. Anjurkan kepada mereka untuk bekerja berdua atau dalam kelompok kecil. c. Mintalah kepada siswa untuk menyampaikan hasil jawaban mereka dan catat jawaban-jawaban yang mereka sampaikan. Jika memungkinkan tulis di papan tulis dengan mengelompokkan jawaban mereka alam kategori-kategori yang nantinya akan anda sampaikan dalam pembelajaran. d. Sampaikan poin-poin utama dari materi anda dengan ceramah yang interaktif. e. Mintalah kepada siswa untuk membandingkan jawaban mereka dengan poin-poin yang telah anda sampaikan. Catat poi-poin yang dapat memperluas bahasan materi anda. Metode pembelajaran Guided Teaching guru bukan sebagai pusat, melainkan siswa yang menjadi pusat pembelajaran. Sehingga siswa dapat belajar secara mandiri dan aktif. Guru hanya sebagai pemandu untuk mengoptimalkan proses pembelajaran. Metode Guided Teaching ini merupakan pembelajaran aktif yang dapat melatih keberanian siswa untuk menyampaikan pendapatnya. Pada pembelajaran terbimbing (Guided Teaching) pola belajar siswa menjadi lebih terarah karena poin-poin pengajaran yang disampaikan berdasarkan pada kemampuan siswa, sehingga materi yang diberikan bisa diterima dan dipahami. Kecepatan penyampaian materi pembelajaran didasarkan pada siswa bukan pada kemauan guru sehingga siswa tidak ketinggalan materi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9 2.
Prestasi Belajar
Belajar menurut Morgan (1978) dalam Syaiful Sagala (2010: 13) adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman . Gagne (1970) dalam Syaiful Sagala (2010: 17) mengemukakan bahwa setelah belajar secara terus menerus, buka hanya disebabkan oleh proses Cronbach dalam Agus Suprijono (2
Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan perubahan tingkah laku seseorang yang tidak terjadi begitu saja, melainkan dari proses latihan atau pengalaman yang didapatkan secara terus menerus. a. Pengertian Prestasi Belajar Pengertian prestasi belajar menurut beberapa ahli dalam Hamdani (2011: 137138) adalah sebagai berikut: 1) Hamdani berpendapat bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik secara individual maupun kelompok. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan kegiatan. 2) W.J.S. Purwadarminta berpendapat bahwa prestasi adalah hasil yang telah dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan sebagainya) 3) Qohar berpendapat bahwa prestasi merupakan hasil yang telah diciptakan, hasil pekerjaan yang menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan keuletan. 4) Harahap memberikan batasan bahwa prestasi belajar adalah penilaian pendidikan tentang perkembangan dan kemajuan siswa yang berkenaan dengan penguasaan bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka serta nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. 5) Winkel (1996) mengemukakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Dengan demikian, prestasi belajar merupakan hasil maksimum yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar. 6) Arif Gunarso (1993) mengemukakan bahwa prestasi belajar adalah usaha maksimal yang dicapai oleh seseorang setelah melaksanakan usaha-usaha belajar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
10 Dari beberapa pendapat diatas penulis menyimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan sebuah hasil yang dicapai seseorang dalam waktu tertentu setelah melakukan usaha. Prestasi belajar siswa dapat dilihat dari hasil belajar yang mereka peroleh. Prestasi belajar siswa dikatakan baik apabila siswa tersebut mendapatkan nilai yang baik. Tentu saja prestasi belajar yang diperoleh siswa menjadikan seorang siswa menjadi bangga atau sebaliknya. b. Jenis dan Aspek Belajar Pendapat dari beberapa para ahli tentang hasil belajar dalam bukunya Nana Sudjana (2004: 22-23) yaitu : Horward Kingsley membagi tiga macam hasil belajar yang masing-masing golongan dapat diisi dengan bahan yang ada pada kurikulum sekolah yaitu : 1) Keterampilan dan kebiasaan 2) Pengetahuan dan pengertian 3) Sikap dan cita-cita Sedangkan Gagne membagi lima kategori hasil belajar, yakni: 1) Informasi verbal 2) Ketrampilan intelektual 3) Strategi kognitif 4) Sikap 5) Ketrampilan motoris Tidak jauh berbeda dengan pendapat di atas, Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor. Ketiga ranah tersebut dijelaskan sebagai berikut: 1) Kognitif Ranah Kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari 6 aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
11 2) Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari 5 aspek, yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian/penentuan sikap, organisasi dan pembentukan pola hidup. 3) Psikomotorik Ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada 6 aspek pada ranah psikomotorik, yaitu persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan terbiasa, gerakan yang kompleks, penyesuaian pola gerak dan kreatifitas. Jadi penulis menyimpulkan bahwa hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh anak setelah melalui proses pembelajaran, baik kemampuan dari ranah kognitif, afektif maupun dari ranah psikomotorik. Ketiga ranah tersebut menjadi objek hasil belajar. Ranah kognitif yang paling banya dinilai karena berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menguasai materi pelajaran. c. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh banyak faktor baik yang berasal dari dalam maupun dari luar diri siswa. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar menurut Hamdani (2007: 139-146) adalah: 1. Faktor internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam diri siswa, terdiri dari: a) Kecerdasan, yang merupakan kemampuan belajar yang disertai kecakapan untuk menyesuaikan diri dengan keadaan yang dihadapi. b) Faktor jasmaniah atau faktor fisiologis. c) Sikap, yang dipengaruhi oleh faktor pengetahuan, sikap dan keyakinan. d) Minat, yang erat kaitannya dengan perasaan. e) Bakat f) Motivasi, adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. 2. Faktor eksternal yaitu faktor yang bersumber dari luar diri siswa, terdiri dari: a) Lingkungan sosial, seperti: guru, teman sekelas, dan keluarga. b) Lingkungan non sosial, seperti: gedung sekolah dan tempat tinggal.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
12 Berhasil atau tidaknya proses belajar sangat ditentukan oleh bagaimana proses belajar mengajar tersebut berlangsung. Belajar dikatakan berhasil apabila siswa mampu memahami dan mengulangi materi yang sudah disampaikan sebelumnya. Di dalam dunia pendidikan keberhasilan proses belajar diukur dengan nilai setelah siswa melampaui serangkaian proses belajar mengajar. Nilai tersebut didapatkan dengan tes dan juga indikator penilaian lainnya yang sudah ditetapkan.
Chaplin dalam Muhibbin Syah (2005: 113)
roses adalah
suatu perubahan yang menyangkut tingkah laku atau kejiwaan . Menurut Reber dalam Muhibbin Syah (2005: 113), proses berarti caracara/langkah-langkah khusus yang dengannya beberapa perubahan ditimbulkan hingga tercapainya hail-hasil tertentu Jadi proses belajar dapat diartikan sebagai tahapan perubahan perilaku kognitif, afektif dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa . Jerome S. Bruner dalam buku Muhibbin Syah (2005: 113), menyatakan bahwa dalam proses pembelajaran siswa menempuh tiga episode atau fase, antara lain: 1) Fase informasi (tahap penerimaan materi) 2) Fase transformasi (tahap pengubahan materi) 3) Fase evaluasi (tahap penilaian materi) Menurut Wittig dalam buku Muhibbin Syah (2005: 114), psychology of learning, setiap proses belajar selalu berlangsung dalam 3 tahapan, antara lain: 1)
Actuation (tahap perolehan/penerimaan informasi)
2)
Storage (tahap penyimpanan informasi)
3)
Retrieval (tahap mendapatkan kembali informasi) 3.
Pengertian Pelajaran Mekanika Teknik
Mekanika Teknik merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan pada siswa kelas XI TGB Program Keahlian Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
13 tahun ajaran 2011/2012. Pada mata pelajaran Mekanika Teknik siswa harus mampu memahami tentang perhitungan kekuatan konstruksi sederhana meliputi konstruksi statis tertentu dan tak tentu. Guru dituntut mampu menyampaikan materi dan memberikan proses pembelajaran yang tepat untuk menumbuhkan minat dan hasil yang baik bagi siswa. Dasar kompetensi kejuruan pada program keahlian bangunan, mata pelajaran Mekanika Teknik dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini. Tabel 1. Dasar Kompetensi Kejuruan Teknik Gambar Bangunan SMK Negeri 2 Surakarta MATA
STÁNDAR
PELAJARAN
KOMPETENSI
KOMPETENSI DASAR
1. Mengidentifikasi konstruksi statis tertentu dan tak tentu 2. Menghitung gaya luar dan gaya dalam pada konstruksi statika (statis tertentu) 3. Menghitung tegangan / kekuatan konstruksi statis tertentu Sumber : Silabus Spektrum Kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran Mekanika Teknik
Menghitung Konstruksi Sederhana
2011/2012 4.
Pembelajaran Aktif
Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak siswa untuk aktif. Dimana kegiatan belajar bukan guru yang mendominasi melainkan siswa yang mendominasinya. Siswa turut serta dalam proses belajar sehingga akan merasa menyenangkan saat proses belajar berlangsung. Hal tersebut dapat menjadikan proses belajar dapat dimaksimalkan dan siswa dapat memperoleh hasil yang maksimal pula. Menurut Hamdani (2011: 48-
active learning adalah sustu
strategi belajar mengajar yang menuntut siswa aktif serta ikut berpatisipasi dalam kegiatan belajar mengajar secara optimal sehingga mampu mengubah tingkah lakunya secara efektif dan efi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
14 Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa/anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. (Hartono: 2008). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran aktif yang dipilih digunakan untuk menarik perhatian siswa supaya tetap memperhatikan proses belajar yang sedang mereka ikuti. Sehingga tujuan belajar dapat tercapai dan siswa mendapatkan hasil yang memuaskan. Siswa yang aktif dalam kegiatan belajar bukanlah siswa yang hanya sekedar hadir di dalam kelas, akan tetapi juga ikut terlibat aktif dalam proses belajar mengajar. 5.
Evektivitas Belajar
Menurut kamus besar bahasa Indonesia kata efektif berarti ada efek, dapat membawa hasil. Sedangkan kata efektif adalah suatu pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan yang tepat dari berbagai pilihan. Menurut Agus
Efektivitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari beberapa pilihan lainnya. Efektivitas bisa juga diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah tugas dapat selesai dengan pemilihan cara-cara yang sudah ditentukan, maka cara tersebut adalah benar atau efektif (Dewi: 2009). Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa efektivits merupakan sebagai pengukuran keberhasilan seseorang dalam mencapai suatu tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Menurut L.L Psaribu dan B. Simanjuntak,1993 dalam Suryosubroto (2002: 9-10), di dalam pendidikan efektivitas dapat ditinjau dari dua segi, yaitu: a. Mengajar guru, dimana menyangkut sejauh mana kegiatan belajar mengajar yang direncana terlaksana.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
15 b. Belajar murid, yang menyangkut mana tujuan pelajaran yang diinginkan tercapai melalui kegiatan belajar mengajar. Efektivitas belajar siswa diukur dengan menggunakan dua ranah penilaian, yaitu ranah afektif dan ranah psikomotorik. Kedua ranah tersebut saling berkaitan dalam menentukan apakah belajar siswa dapat dikatakan efektif atau tidak. Pembelajaran dikatakan efektif apabila kedua ranah tersebut dapat dicapai dan bukan hasil rata-rata dari nilai kedua ranah tersebut. Apabila salah satu ranah tidak dapat dicapai maka belajar siswa dikatakan tidak efektif atau belum mencapai target yang telah ditetapkan sebelumnya. Penelitian ini efektivitas belajar siswa diambil dari ranah afektif dan ranah psikomotorik, yang akan dijelaskan sebagai berikut: a. Ranah Afektif Ranah Afektif menurut taksonomi Kratwohl, Bloom dan kawan-kawan dalam W.S.Winkel (1999: 245-254) dibagi menjadi beberapa aspek yaitu penerimaan,
partisipasi,
penilaian/penentuan
sikap,
organisasi
dan
pembentukan pola hidup. Penjelasan pada masing-masing aspek adalah sebagai berikut: 1) Penerimaan Aspek penerimaan mencakup kepekaan pada rangsangan dan kesediaan untuk memperhatikannya. Siswa dalam hal ini mengakui pentingnya pelajaran yang diberikan, sehingga siswa mau memperhatikan dan mengikuti pelajaran tersebut. 2) Partisipasi Aspek partisipasi mencakup kemauan siswa untuk memperhatikan secara aktif dan ikut serta dalam pelajaran. Siswa menunjukkan kemauan untuk mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru serta mematuhi peraturan yang sudah ditentukan. 3) Penilaian/penentuan sikap Aspek penilaian/penentuan sikap mencakup kemampuan untuk bersikap yang dinyatakan dalam tingkah laku. Termasuk didalamnya untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
16 menerima nilai yang telah diperolehnya dan bagaimana menghargai pendapat orang lain. 4) Organisasi Aspek organisasi mencakup kemampuan untuk membentuk suatu sistem nilai dan tanggung jawab siswa dalam mengerjakan sesuatu. 5) Pembentukan pola hidup Aspek pembentukan pola hidup mencakup sistem nilai yang telah dimilikinya sebagai pedoman dalam bertindak. Tingkah laku tersebut berdasarkan kebiasaan yang cukup lama. Misalnya ketelitian dan disiplin pribadi. b. Ranah Psikomotorik Ranah psikomotorik menurut klasifikasi Simpson dalam W.S.Winkel (1999: 245-254) adalah persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan yang kompleks, penyesuaian pola gerakan dan kreatifitas. Penjelasan pada masing-masing aspek adalah sebagai berikut: 1) Persepsi Persepsi mencakup kemampuan yang menunjukkan kesadaran akan hadirnya rangsangan. 2) Kesiapan Kesiapan mencakup kempuan dalam menempatkan diri untuk memulai sesuatu. 3) Gerakan terbimbing Gerakan terbimbing mencakup kemampuan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan contoh yang sudah diberikan. 4) Gerakan yang terbiasa Gerakan terbiasa mencakup kempuan untuk mengerjakan sesuatu tanpa memperhatikan contoh yang diberikan sebelumnya dengan benar, karena telah mendapatkan latihan-latihan yang cukup. 5) Gerakan yang kompleks
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
17 Gerakan Kompleks mencakup kemampuan
untuk melaksanakan suatu
keterampilan dari beberapa komponen dengan benar dan lancar. Kemampuan tersebut dinyatakan dalam suatu rangkaian perbuatan yang berurutan dan menggabungkan beberapa sub keterampilan menjadi suatu kerakan yang teratur. 6) Penyesuaian pola gerakan Penyesuaian pola gerakan mencakupkemampuan untuk melakukan perubahan dengan menunjukkan keterampilan yang lebih. 7) Kreatifitas Kreatifitas mencakup kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru berdasarkan inisiatif sendiri.
B. PENELITIAN RELEVAN Adapun hasil-hasil penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah: 1. Arianti Puspita Dewi (2011)
Eksperimen Pembelajaran
Matematika Dengan Strategi Group Investigation (GI) dan Guided Teaching (GT) Ditinjau Dari Motivasi Berprestasi Pada Pokok Bahasan Linear Inequality With One Variable (Pada Kelas VII Semester I SMP N 1 Boyolali) Berdasarkan hasil penelitian peneliti menyimpulkan bahwa: a. Ada pengaruh
strategi
pembelajaran
terhadap
prestasi
belajar
matematika siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai rata-rata prestasi belajar. b. Ada pengaruh antara motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar matematika siswa. c. Tidak
ada
interaksi
penggunaan
strategi
pembelajaran
Group
Investigation dan Guided Teaching ditinjau dari motivasi berprestasi siswa terhadap prestasi belajar siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari kenyataan bahwa perbedaan strategi pembelajaran terhadap prestasi belajar matematika tidak tergantung pada motivasi berprestasi siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
18 2. Siti Komsatun (2011), yang berjudul Penerapan Metode Generative Learning Melalui Strategi Guided Teaching Untuk Meningkatkan Motivasi dan Keaktifan Siswa dalam Pembelajaran Matematika (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 2 Karanganom Klaten Tahun Ajaran 2010/2011). Dalam penelitian tersebut disimpulkan bahwa: a. Siswa
saat
mengikuti
pelajaran,
motivasi
dalam
mengajukan
pertanyaan, keaktifan siswa dalam mengemukakan pendapat dan mengerjakan soal latihan awalnya masih rendah. b. Penggunaan metode Generative Learning melalui strategi Guided Teaching dapat meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa. c. Hasil belajar siswa meningkat dari 48,67% (15 siswa) yang mencapai nilai 60 pada kondisi awal menjadi 60,88% ( 20 siswa) pada siklus I, 63,38% (29siswa) pada siklus II dan 72,35% (29 siswa) pada siklus III.
C. KERANGKA BERPIKIR Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan oleh guru untuk membuat siswa tertarik dan juga memahami materi yang diberikan. Pemilihan metode yang tepat akan berpengaruh besar terhadap hasil yang dicapai oleh siswa. Maka dari itu seorang guru harus tepat dalam pemilihan metode pembelajaran sehingga siswa memperoleh hasil yang maksimal. Metode yang digunakan dalam mata pelajaran Mekanika Teknik kelas XI TGB selama ini harus dikembangkan dengan metode yang lebih membuat siswa aktif saat belajar. Salah satu cara yang digunakan yaitu dengan memberikan umpan kepada siswa untuk menarik minat serta mengetahui seberapa pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Hasil belajar yang baik merupakan hal yang diinginkan oleh siswa atau guru. Namun ternyata dalam mata pelajaran Mekanika Teknik ini tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang diberikan masih kurang dan hasil belajar siswa juga banyak yang belum dapat mencapai batas tuntas. Untuk mengatasi masalah di atas maka metode pembelajaran yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dengan model pembelajaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
19 aktif melalui metode Guided Teaching atau dapat diartikan sebagai pembelajaran terbimbing. Dengan penerapan metode ini diharapkan dapat membantu siswa supaya lebih memahami materi yang sedang dipelajari sehingga tujuan dalam proses belajar ini dapat tercapai. Apabila dalam pelaksanaan pembelajaran masih kurang efektif maka dilakukan evaluasi dalam merencanakan model pembelajaran aktif dengan metode Guided Teaching hingga tercapai pembelajaran yang efektif dan siswa mendapatkan hasil belajar yang tuntas. Maka dari itu penggunaan metode pengajaran untuk siswa juga harus dapat menarik perhatian siswa untuk lebih aktif saat proses belajar berlangsung. Dari alur penalaran diatas, maka dapat digambarkan kerangka berpikir sebagai berikut :
Kondisi awal
Kondisi awal Siswa Kelas XI TGB Pembelajaran kurang efektif
Tindakan
Penerapan model pembelajaran aktif dengan metode Guided Teaching
Hasil
Proses Belajar Efektif
Hasil Belajar Tuntas Gambar 1. Kerangka Berpikir
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
20 D. HIPOTESIS TINDAKAN Hipotesis tindakan yang disusun adalah: 1. Dengan penerapan model pembelajaran aktif melalui metode pembelajaran Guided Teaching dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta. 2. Dengan penerapan model pembelajaran aktif melalui metode Guided Teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas XI TGB (Teknik Gambar Bangunan) SMK Negeri 2 Surakarta yang beralamat di Jl. LU. Adi Sucipto No. 33, Telp. (0271) 714901, Surakarta, Kode Pos 57143. 2.
Waktu Penelitian
Waktu penelitian yang dilakukan pada bulan Januari 2011 - Desember 2011. Adapun perinciannya sebagai berikut: Tabel 2. Jadwal Penelitian Bulan
Januari
Feb
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Agustus
Sept
Okt
Nov
Pengajuan judul Penyusunan proposal Seminar proposal Revisi Proposal Perijinan penelitian Pelaksanaa n penelitian Penulisan laporan penelitian
B. Subyek penelitian Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta Tahun Pelajaran 2011/2012. Peneliti memilih subyek ini karena hasil belajar siswa masih rendah dan siswa kurang aktif dalam kegiatan belajar. 21
commit to user
Des
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
22 C. Data dan Sumber Data 1.
Data Penelitian
Data penelitian yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari hasil wawancara, catatan lapangan tentang pelaksanaan pembelajaran, hasil observasi dengan berpedoman pada lembar pengamatan (untuk ranah afektif dan psikomotor), dan data dari penilaian hasil belajar siswa (aspek kognitif) pada kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta. 2.
Sumber Data
Dalam penelitian ini informan yang diambil yaitu: a. Guru mata pelajaran Mekanika Teknik kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta serta komponen sekolah. b. Siswa kelas XI TGB tahun ajaran 2011/2012 yang berjumlah 34 siswa.
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data pada penelitian ini melalui wawancara, observasi dan kajian arsip atau dokumen dan tes siswa. 1.
Wawancara
Wawancara adalah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari wawancara (S. Arikunto,2006: 155). Wawancara ini dilakukan secara tidak formal dan terstruktur. Peneliti lebih mengarahkan jalannya wawancara mendalam dengan wawancara bebas terstruktur pada masing-masing responden untuk mendapat informasi tentang: a. Sistem belajar mengajar di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta. b. Masalah yang dihadapi siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta pada mata pelajaran Mekanika Teknik. c. Efektivitas penerapan pembelajaran Guided Teaching di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta pada mata pelajaran Mekanika Teknik.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
23 2.
Observasi
Observasi adalah teknik yang dilakukan dengan cara mengamati dan melihat langsung kejadian yang terjadi. Observasi ini dilakukan pada kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta dengan mengamati kegiatan yang berlangsung saat proses belajar mengajar dilaksanakan pada mata pelajaran Mekanika Teknik. Observasi dilaksankan untuk mendapatkan gambaran secara langsung kegiatan belajar siswa yang berlangsung di kelas XI TGB Negeri 2 Surakarta pada mata pelajaran Mekanika Teknik. 3.
Kajian Dokumen
Dokumentasi merupakan cara pengumpulan data yang didapatkan dari catatan, buku atau arsip. Dokumentasi digunakan sebagai metode untuk memperoleh data yang mendukung penelitian ini. 4.
Tes Siswa
Tes adalah seretatan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Suharsimi Arikunto, 2006: 150). Tes digunakan untuk mengukur kemampuan seberapa besar pemahaman siswa dalam memahami materi yang telah diberikan pada mata pelajaran Mekanika Teknik. Siswa diberikan soal baik itu tertulis maupun lisan yang nantinya digunakan untuk mendapatkan nilai. Peneliti memberikan tes yang dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu tes kemampuan awal yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pemahaman siswa. Selanjutnya adalah tes saat siklus I dan siklus II. Tes ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar peningkatan yang terjadi setelah penerapan metode Guided Teaching. Selain itu hasil tes juga dapat dijadikan sebagai acuan untuk penerapan siklus selanjutnya.
E. Validasi Data Validasi data yang digunakan oleh peneliti adalah triangulasi yang merujuk pada skema Triangulasi Data (H.B Sutopo, 2006: 94). Dalam melakukan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
24 triangulasi, setelah observasi dan wawancara terhadap kinerja guru dan aktifitas siswa maka peneliti membandingkan serta mendiskusikan hasil observasi tersebut dengan guru kelas XI TGB pada saat pembelajaran Mekanika Teknik. Data penelitian diambil dari beberapa sumber yaitu informasi guru dan siswa, dokumen sekolah dan hasil tes. Untuk lebih jelasnya, proses triangulasi data (sumber) pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar berikut:
Data
Wawancara
Informan
guru, siswa
Content Analysis
Dokumen/ Arsip
Data sekolah, data siswa, catatan,dll.
Observasi
Aktifitas
Kegiatan di kelas
Gambar 2. Skema Trianggulasi Data (Sumber: H.B Sutopo, 2006: 94)
F.
Analisis Data
Pada penelitian ini, teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Analisis derkriptif kualitatif dilakukan dengan analisis interaktif, yang terdiri dari reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan/verifikasi yang dilakukan dengan cara interaksi baik antara komponen, dari proses pengumpulan data sebagai siklus. Reduksi data merupakan kegiatan pemilihan data, penyederhanaan data serta transformasi data kasar dari hasil catatan lapangan. Reduksi data berlangsung selama penelitian berlangsung. Penyajian data berupa sekumpulan inormasi dalam bentuk naratif yang disusun, diringkas sehingga mudah untuk dipahami yang kemudian dilakukan penarikan kesimpulan dengan cara diskusi dengan mitra peneliti.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
25 Menurut HB. Sutopo (2006: 120) proses analisis interaktif dapat digambarkan dalam skema berikut :
Pengumpulan Data
Reduksi
Sajian Data
Penarikan Kesimpulan
Gambar 3.Model Analisis Interaktif (Sumber : HB. Sutopo, 2006 : 120) G. Tolok Ukur Keberhasilan Untuk mengukur keberhasilan dari metode yang dilakukan pada penelitian ini, ditunjukkan indikator keberhasilan hasil belajar sebagai berikut: Tabel 3. Indikator keberhasilan hasil belajar siswa Aspek
Target
Ranah Kognitif
Minimal 70% dari jumlah siswa mencapai skor 75
Ranah Afektif
Minimal 70% dari jumlah siswa mencapai skor 75
Ranah Psikomotor
Minimal 70% dari jumlah siswa mencapai skor 75
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
26 H. Prosedur Penelitian 1. Pra Siklus a.
Perencanaan Tindakan Tahap ini meliputi perijinan, observasi pra tindakan, identifikasi masalah,
pembuatan dan menyiapkan instrumen yang diperlukan, serta merencanakan langkah-langkah dan tindakan yang akan dilakukan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
b.
Pelaksanaan Tindakan Langkah-langkah rencana tindakan yang akan dilakukan penulis untuk
memperbaiki praktek pembelajaran Mekanika Teknik yaitu dengan menerapkan metode pembelajaran Guided Teaching adalah sebagai berikut: 1) Permintaan ijin kepada Kepala Sekolah dan Guru yang mengampu mata pelajaran Mekanika Teknik SMK Negeri 2 Surakarta. 2) Menyiapkan instrumen penelitian, antara lain menyusun Silabus,
lembar
kerja siswa, dan lembar observasi. 3) Observasi pra tindakan terhadap kegiatan pembelajaran Mekanika Teknik di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta. 4) Identifikasi masalah dan penetapan alternatif pemecahan masalah yang didapatkan. 5) Melakukan tes awal untuk mengetahui seberapa besar kemampuan siswa dalam mempelajari materi Mekanika Teknik yang sudah diberikan sebelumnya.
c.
Observasi Pada pra siklus pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati
jalannya proses pembelajaran dan mencatat hal-hal yang terjadi saat belajar mengajar berlangsung. Selama proses pembelajaran, aktivitas siswa diamati dengan mengacu pada lembar observasi dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah aktivitas siswa sesuai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
27 dengan indikator yang tercantum dalam lembar observasi atau tidak. Hasil tes awal yang diberikan dan obsevasi jalannya pelajaran digunakan sebagai acuan untuk pelaksanaan tindakan.
d.
Refleksi Data-data yang diperoleh melalui observasi, dalam tahap ini dikumpulkan
dan dianalisis untuk mengetahui seberapa besar tingkat kemampuan siswa dalam memahami dan mengikuti mata pelajaran Mekanika Teknik.
2. Siklus I Siklus I didasarkan pada hasil observasi pada tahap pra siklus. Siklus ini direncanakan sebagai upaya perbaikan dari hasil sebelum dilakukan tindakan. Materi pembelajaran yang disampaikan disesuaikan dengan silabus mata pelajaran Mekanika Teknik. a.
Perencanaan Tindakan Hasil analisis dan refleksi pada pra siklus dijadikan pedoman untuk
merencanakan siklus I. Tahap ini menggunakan metode yang sudah direncanakan sebelumnya, yaitu metode Guided Teaching. Tahap perencanaan pada siklus I, yaitu menyiapkan instrumen penelitian,yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran dan soal tes yang disesuaikan dengan materi lanjutan pada pertemuan sebelumnya berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah ditetapkan dalam silabus.
b.
Pelaksanaan Tindakan
1) Koordinasi dengan guru pengampu mengenai pelaksanaan pembelajaran model pembelajaran aktif dengan menggunakan metode Guided teaching. 2) Pengarahan pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran Guided Teaching. 3) Pembentukan kelompok belajar untuk penerapan metode Guided Teaching secara kelompok.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
28 4) Guru menyampaikan materi dan menunjukkan contoh konsol didalam kehidupan nyata yang biasa kita lihat. 5) Guru menuliskan soal di papan tulis untuk di diskusikan. 6) Masing-masing anggota kelompok mendiskusikan dan menjawab soal yang telah diberikan. 7) Guru memantau siswa dengan berkeliling dan membantu siswa yang menemui kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut. 8) Beberapa siswa mewakili anggota kelompoknya menuliskan jawaban di papan tulis. 9) Siswa dan guru mengevaluasi jawaban yang telah ditulis. 10) Guru mencatat poin-poin yang belum diketahui siswa dan menerangkan poinpoin tersebut dengan lebih detail sehingga siswa dapat memahami materi tersebut. 11) Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 29 september 2011 jam pelajaran ke 1 - 3 pukul 7.30
9.45. Satu jam pelajaran terdiri dari 45 menit.
12) Melanjutkan materi sebelumnya, yaitu menghitung dan menggambarkan reaksi, gaya lintang dan momen akibat adanya konsol di 2 ujungnya. 13) Guru merefleksi materi pada pertemuan sebelumnya. 14) Guru mengelompokkan kembali siswa dan memberikan soal dengan menuliskan di papan tulis. 15) Seterusnya seperti pada pertemuan ke-1 sampai guru memantau siswa dengan berkeliling kelas dan membantu apabila ada siswa yang kurang mengerti. 16) Karena dirasa waktu yang diberikan kuarang, maka soal tersebut dijadikan sebagai tugas rumah dan dikumpulkan 2 hari setelah pelajaran mekanika teknik berlangsung. Siswa dapat bertanya pada guru diluar jam pelajaran. 17) Pada pertemuan berikutnya guru mengevaluasi siswa dengan memberikan soal evaluasi siklus 1.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
29 c.
Observasi Pada tahap ini pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati
jalannya proses pembelajaran dan mencatat hal-hal yang terjadi saat belajar mengajar berlangsung. Selama proses pembelajaran, aktivitas siswa diamati dengan mengacu pada lembar observasi dari awal pembelajaran sampai akhir pembelajaran. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah aktivitas siswa sesuai dengan indikator yang tercantum dalam lembar observasi atau tidak.
d.
Refleksi Data-data yang diperoleh melalui observasi, dalam tahap ini dikumpulkan
dan dianalisis dengan model analisis interaktif. Dengan demikian dapat diketahui peningkatan hasil belajar serta keaktifan siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik dengan model pembelajaran aktif melalui metode Guided Teaching. Berdasarkan hasil refleksi ini, akan diketahui kelebihan dan kelemahan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan, sehingga dapat digunakan untuk menentukan tindakan kelas pada siklus selanjutnya.
3. Siklus II Tahap pada siklus II ini didasarkan hasil yang dicapai pada siklus I. Tahap siklus II direncanakan sebagai upaya perbaikan dari hasil tindakan siklus I. Materi pembelajaran yang disampaikan disesuaikan dengan silabus mata pelajaran Mekanika Teknik. Pelaksanaan siklus II ini juga mengacu pada siklus sebelumnya. a.
Perencanaan Tindakan Hasil analisis dan refleksi pada siklus I dijadikan pedoman untuk
merencanakan siklus II. Tahap ini hampir sama dengan tahap perencanaan pada siklus I, yaitu menyiapkan instrumen penelitian. Yang berbeda disini adalah rancangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), materi pembelajaran dan soal tes yang disesuaikan dengan materi lanjutan siklus I berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sudah ditetapkan dalam silabus.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
30 b.
Pelaksanaan Tindakan
1) Melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan beserta instrumennya yaitu menyampaikan materi, yaitu tentang beban terpusat. 2) Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, bahwa siswa akan diberikan soal untuk dikerjakan secara individu dan beberapa siswa diminta untuk menjawab soal tersebut di depan sebagai perwakilan dan siswa yang maju tersebut akan mendapatkan tambahan nilai. 3) Guru menyampaikan materi pelajaran mengenai beban terpusat. 4) Guru menuliskan soal di papan tulis untuk dikerjakan siswa. 5) Siswa menjawab soal tersebut dan berdiskusi dengan temannya atau bertanya langsung kepada guru apabila menemui kesulitan dalam mengerjakan soal tersebut. 6) Guru mengaktifkan siswa dan berkeliling memantau kerja masing-masing siswa dan membantu siswa yang mengalami kesulitan. 7) Beberapa siswa mempresentasikan jawaban mereka dengan menuliskan jawaban di papan tulis. 8) Guru mencatat poin-poin penting yang perlu disampaikan kepada siswa. 9) Guru dan siswa mengevaluasi jawaban tersebut secara bersama-sama dan memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakannya kembali dan bertanya yang belum dimengerti. 10) Siswa diberi waktu untuk bertanya dan mencatat. 11) Guru dan siswa menyimpulkan materi hasil kegiatan belajar yang telah dilaksanakan. 12) Hasil jawaban siswa dikumpulkan. 13) Pada akhir siklus diadakan evaluasi untuk mendapatkan nilai kognitif siswa
c.
Observasi Peneliti
mengamati
efektivitas
model pembelajaran
aktif
dengan
menggunakan metode Guided Teaching pada mata pelajaran Mekanika Teknik yang ditunjukkan dengan adanya peningkatan hasil belajar siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
31 d.
Refleksi Tingkat keefektifan model pembelajaran aktif dengan menggunakan
metode Guided Teaching pada mata pelajaran Mekanika Teknik diukur bardasarkan hasil belajar yang diperoleh penilaian lembar observasi ranah afektif dan psikomotor siswa. Keberhasilan pada siklus ini diharapkan mengalami peningkatan sebesar 10% dari siklus I.
4. Siklus III Siklus ini dilakukan apabila diperlukan. Siklus III ini dilaksanakan apabila pada siklus II belum ada peningkatan hasil sesuai seperti yang diharapkan. Akan tetapi apabila siklus II tingkat keberhasilan sudah tercapai siklus III ini tidak perlu dilakukan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
32 SIKLUS I
Perencanaan Tindakan Siklus I
Analisis
Ketuntasan belum tercapai
Refleksi
Ketuntasan tercapai Observasi SIKLUS II
Tidak dilanjutkan
Pelaksanaan Tindakan Perencanaan Tindakan Siklus II
Analisis
Refleksi
Ketuntasan belum tercapai
Ketuntasan tercapai Siklus Selanjutnya
Observasi Tidak dilanjutkan
Pelaksanaan Tindakan
Gambar 4. Prosedur Penelitian Model Spiral (Sumber: Kemmis dan Mc. Taggart dalam Rochiati Wiriaatmadja, 2005: 66)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Data dan Deskripsi Tempat Penelitian Tempat penelitian berada di kelas XI Teknik Gambar Bangunan (TGB) SMK Negeri 2 Surakarta. Data sekolah dan kelas dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Data Sekolah
Nama Sekolah
: SMK Negeri 2 Surakarta
Nomor Statistik Sekolah
: 321036105001
Provinsi
: Jawa Tengah
Otonomi Daerah
: Pemerintah Kota Surakarta
Kecamatan
: Banjarsari
Desa/ Kelurahan
: Kerten
Alamat Sekolah
: Jl. LU. Adi Sucipto No. 33 Surakarta, kode pos 57143
No. Telepon / Faximile
: (0271) 714901 / (0271) 727003
Kepala Sekolah
: Drs. Susanta, MM. NIP. 19600808 198803 1 006
Status Sekolah
: Negeri
Kelompok Sekolah
: Teknologi dan Industri
Standar Sekolah
: Akreditasi A
Tahun Berdiri
: 1958
Tahun Perubahan
: 1999
Kepemilikan Tanah
: Pemerintah
Luas Tanah
: 23.150 m2
Email dan Website
:
[email protected] , http : www.smkn2-solo.net
Bidang Keahlian
: 1. Teknik Bangunan 2. Teknik Mesin 3. Teknik Elektronika 4. Teknik Informatika 33
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
34 1. Visi dan Misi SMK Negeri 2 Surakarta a. Visi Mewujudkan SMK Negeri 2 Surakarta sebagai pencetak sumber daya manusia yang profesional dalam bidang teknologi dan industri yang mampu menghadapi era global. b. Misi 1) Membentuk
tamatan
yang
berkepribadian
unggul
dan
mampu
mengembangkan diri, 2) Menyiapkan tenaga terampil yang mampu bersaing di lapangan kerja, 3) Menyiapkan wirausaha yang tangguh dalam bidang teknologi dan industri, 4) Menyiapkan SMK Negeri 2 Surakara sebagai SMK yang mandiri. 2. Denah Lokasi SMK Negeri 2 Surakarta Gedung SMK Negeri 2 Surakarta berlokasi di Jl. Adi Sucipto No 33, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Kotamadya Surakarta. Termasuk berada di salah satu lokasi strategis kota Surakarta yaitu daerah pusat pendidikan. Hal ini ditunjukkan dengan berdirinya beberapa sekolah di wilayah tersebut, antara lain : SMK N 5 Surakarta, SMK N 4 Surakarta, SMK N 6 Surakarta, SMK N 7 Surakarta, SMK N 2 Surakarta, SMA N 4 Surakarta, dan beberapa sekolah lainnya.
Poltabes Surakarta
SMK N 6 Surakarta SMK N 6
U
Jl. LU.Adi Sucipto
Gedung Warastratam a
TK Inti
Gambar 5. Denah Lokasi SMK N 2
commit to user
SMK N 2 Surakarta
SMA N 4 Surakarta
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
35 3. Data Siswa Kelas yang dipakai sebagai subyek dalam penelitian ini adalah kelas XI TGB (Teknik Gambar Bangunan). Jumlah siswa kelas XI TGB sebanyak 34 siswa dengan perincian 30 siswa laki-laki dan 4 siswa perempuan. Adapun wali kelas XI TGB adalah Bapak Purwana Budi. Untuk Struktur Kepengurusan Kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 adalah sebagai berikut: a. Wali kelas
: Bapak Purwana Budi
b. Ketua kelas
: Yoga Adi P
c. Wakil ketua kelas
: Nur Iman R
d. Sekretaris 1
: Maya Fadhilah
e. Sekretaris 2
: Muhamad Ridwan
f. Bendahara 1
: Indah Normasari
g. Bendahara 2
: Rendi Dwimawan P
B. Kondisi Awal Pembelajaran Sebelum Tindakan Kelas Sebelum pelaksanaan penelitian, peneliti mengadakan observasi awal terhadap pelaksanaan pembelajaran Mekanika Teknik. Observasi awal ini dilakukan untuk mengetahui proses pembelajaran yang biasa disampaikan oleh guru selama ini dan mengidentifikasikan permasalahan yang ada dalam pembelajaran tersebut. Peneliti memberikan pre-test kepada siswa sebelum dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hasil belajar siswa kelas XI TGB 2011/2012 SMK Negeri 2 Surakarta pada mata pelajaran Mekanika Teknik. Dari observasi awal tersebut, diperoleh data bahwa masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan pembelajaran Mekanika Teknik antara lain adalah adanya metode belajar satu arah atau metode belajar yang berpusat pada guru. Siswa kurang aktif dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Masih banyak siswa yang mengabaikan tugas tersebut dengan tidak mengerjakan dan mengumpulkan tidak tepat waktu. Hal ini disebabkan karena siswa merasa soal-soal tersebut hanyalah pelengkap materi dan siswa merasa tidak tertantang untuk mengerjakan tugas tersebut karena hanya sebagai tugas rumah. Dengan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
36 demikian siswa merasa jenuh dengan proses pembelajaran yang dilakukan, keaktifan siswa rendah dan perolehan hasil belajar yang kurang memuaskan. Adapun hasil pre-Test Mekanika Teknik kelas XI TGB tahun ajaran 2011/2012 sebelum tindakan terhadap 34 siswa diperoleh data sebagai berikut : 47,06% (16 siswa).
1. Siswa yang tuntas bel
2. Siswa yang belum tuntas belajar dengan nilai < 75 sebanyak 52,94% (18 siswa).
C. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I Dari hasil observasi sebelum penelitian maka timbul gagasan yang digunakan untuk merencanakan prosedur tindakan kelas untuk siklus 1 yang dilaksanakan di kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta. Untuk pertemuan siklus1 dilaksanakan pada hari kamis, 22 september 2011 sampai dengan 6 oktober 2011. Dengan alokasi waktu setiap pertemuan 3 x 45 menit pada jam ke 1-3. Materi yang diambil adalah konsol. Pelaksanaan penelitian siklus I ini mengacu pada prosedur penelitian yang meliputi : (1) Tahap perencanaan tindakan, (2) Tahap pelaksanaan tindakan (3) Tahap observasi dan analisis, dan (4) Tahap refleksi. Secara rinci hasil penelitian pada siklus I adalah sebagai berikut : 1. Tahap Perencanaan a. Melakukan observasi pra penelitian terhadap kegiatan pembelajaran Mekanika Teknik di kelas XI TGB. Observasi pra penelitian ini dilakukan dengan mengikuti pelaksanaan pembelajaran Mekanika Teknik selama beberapa kali pertemuan. b. Mendokumentasikan kondisi siswa antara lain jumlah siswa, kegiatan dan proses pembelajaran yang berlangsung, memperhatikan nilai hasil belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik dan berbagai data lainnya yang mendukung kelengkapan penelitian. c. Mengidentifikasi masalah yang ada pada pembelajaran Mekanika Teknik. Setelah melakukan identifikasi diperoleh bahwa siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta kurang antusias dalam mengikuti pelajaran Mekanika Teknik dan merasa kurang tertarik dengan mata pelajaran ini, dikarenakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
37 metode belajar yang digunakan masih konvensional sehingga siswa merasa bosan saat pelajaran yang berlangsung dan cenderung mengabaikan tugas yang diberikan oleh guru. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran Mekanika Teknik dan hasil belajar siswa kurang memuaskan. d. Mengajukan perijinan kepada Kepala Sekolah dan Guru yang mengampu mata pelajaran Mekanika Teknik SMK Negeri 2 Surakarta. e. Berkoordinasi dengan guru menetapkan alternatif pemecahan masalah yaitu dengan merencanakan tindakan kelas siklus I berkaitan dengan metode pembelajaran yang akan diterapkan, yaitu metode Guided Teaching. f. Membuat jadwal kegiatan penelitian dengan bantuan guru. g. Menyiapkan instrumen penelitiaan, antara lain menyusun Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi ranah afektif dan psikomotor evaluasi, dan sebagainya. h. Membagi perencanaan kelompok siswa untuk pelaksanaan diskusi belajar. Dimana dalam 1 kelompok terdapat 2 siswa yang dibagi berdasarkan tempat duduk atau teman satu meja. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan a. Pertemuan ke-1 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 22 september 2011 jam pelajaran ke 1 b.
Pelaksanaan
3 pukul 8.30 rencana
9.45. Satu jam pelajaran terdiri dari 45 menit.
pembelajaran
yang
telah
dipersiapkan,
yaitu
menghitung dan menggambar reaksi, gaya lintang dan momen yang diakibatkan adanya konsol. c. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu akan diberikan soal dan diskusi kelompok dan menjawab soal dengan menuliskan di papan tulis secara bergantian mewakili kelompoknya. d. Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok, dimana dalam satu kelompok terdiri dari 2 siswa. e. Guru menyampaikan materi dan menunjukkan contoh konsol didalam kehidupan nyata yang biasa kita lihat. f. Guru menuliskan soal di papan tulis untuk di diskusikan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
38
Gambar 6. Guru Memberi Soal Diskusi g. Masing-masing anggota kelompok mendiskusikan dan menjawab soal yang telah diberikan.
Gambar 7. Siswa Berdiskusi Dalam Kelompok h. Guru memantau siswa dengan berkeliling dan membantu siswa yang menemui kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut. i. Beberapa siswa mewakili anggota kelompoknya menuliskan jawaban di papan tulis.
Gambar 8. Siswa Menuliskan Hasil Diskusi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
39 j. Siswa dan guru mengevaluasi jawaban yang telah ditulis. k. Guru mencatat poin-poin yang belum diketahui siswa dan menerangkan poinpoin tersebut dengan lebih detail sehingga siswa dapat memahami materi tersebut. l. Pertemuan ke-2 dilaksanakan pada hari selasa tanggal 29 september 2011 jam pelajaran ke 1 - 3 pukul 7.30
9.45. Satu jam pelajaran terdiri dari 45 menit.
m. Melanjutkan materi sebelumnya, yaitu menghitung dan menggambarkan reaksi, gaya lintang dan momen akibat adanya konsol di 2 ujungnya. n. Guru merefleksi materi pada pertemuan sebelumnya. o. Guru mengelompokkan kembali siswa dan memberikan soal dengan menuliskan di papan tulis. p. Seterusnya seperti pada pertemuan ke-1 sampai guru memantau siswa dengan berkeliling kelas dan membantu apabila ada siswa yang kurang mengerti. q. Karena dirasa waktu yang diberikan kuarang, maka soal tersebut dijadikan sebagai tugas rumah dan dikumpulkan 2 hari setelah pelajaran mekanika teknik berlangsung. Siswa dapat bertanya pada guru diluar jam pelajaran. r. Pada pertemuan berikutnya guru mengevaluasi siswa dengan memberikan soal evaluasi siklus 1. 3. Tahap Observasi dan Analisis a. Hasil Observasi dan Analisis Tes Kognitif Siswa 1) Hasil Observasi Tes kognitif diberikan kepada siswa untuk mengetahui seberapa besar siswa memahami materi konsol yang sudah dipelajari. Adapun skor target keberhasilan untuk aspek kognitif adalah 75. Hasil tes kognitif pada siklus I terhadap kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta sebanyak 34 siswa adalah sebagai berikut : siswa (58,82%).
a)
b) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 14 siswa (41,18%). data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 12
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
40 Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus I
Gambar 9. Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus I 2) Analisis Hasil belajar yang diperoleh dari tes ini hanya mencakup tiga tahap pada aspek kognitif yaitu tahap pengetahuan, pemahaman, dan penerapan. Tes kognitif diberikan dalam bentuk soal esay sebanyak 1 butir dengan materi teori pemahaman, hafalan dan hitungan yaitu mengenai konsol. Soal tes kognitif atau evaluasi siklus I dapat dilihat pada Lampiran 34. Dari hasil observasi tersebut kemudian dianalisis oleh peneliti bahwa hasil tes kognitif pada siklus I ini sudah menunjukkan peningkatan dari sebelum diadakannya tindakan. Ketuntasan belajar pada tes kognitif mencapai 58,82%, adapun ketidaktuntasan belajar sebesar 41,18%. Ini berarti terdapat 14 siswa dari 34 siswa yang tuntas mencapai skor batas minimal yang telah ditetapkan untuk mata pelajaran produktif Mekanika Teknik, yaitu 75. Sedangkan rata-rata kelas nilai kognitif mata pelajaran Mekanika Teknik pada siklus I ini mengalami peningkatan dari 74,35 pada kondisi awal sebelum tindakan menjadi 76,03. Target ketuntasan kelas yang direncanakan peneliti untuk ranah kognitif ini sebesar 70 % dari jumlah siswa, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor 75 untuk tes kognitif sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa. Sehingga untuk siklus I ini belum mencapai target keberhasilan ketuntasan kelas tersebut. b. Hasil Observasi dan Analisis Afektif Siswa 1) Hasil Observasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
41 Hasil observasi siswa pada siklus I dengan skor target keberhasilan ranah afektif 75, adalah sebagai berikut : a) Siswa yang memp b) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 15 siswa (44,12%). Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 15.
Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus I
Tidak Tuntas 44,12 %
Tuntas 55,88 %
Gambar 10. Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus I
2) Analisis Hasil penilaian pada ranah afektif melalui lembar observasi ranah afektif mencakup empat aspek yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian/penentuan, organisasi. Tiap aspek diperinci melalui indikator kata kerja operasionalnya masing-masing dapat dilihat pada lampiran 6. Dari hasil observasi yang dapat dilihat pada gambar 10, kemudian dianalisis oleh peneliti bahwa hasil penilaian ranah afektif pada siklus I terdapat 19 siswa atau sebesar 55,88% yang mencapai target keberhasilan untuk ranah afektif yaitu skor 75, sedangkan sebanyak 15 siswa atau sebesar 44,12% belum mencapai skor 75. Rata-rata kelas nilai afektif pada siklus I ini mengalami peningkatan dari 74,31 pada kondisi awal sebelum tindakan menjadi 74,82 Untuk ranah afektif ini, direncanakan oleh peneliti bahwa target ketuntasan kelas sebesar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
42 70 % dari jumlah siswa atau 24 siswa yang dapat mencapai skor 75. Sehingga untuk siklus I ini belum mencapai target keberhasilan untuk ranah afektif. c. Hasil Observasi dan Analisis Psikomotorik Siswa 1) Hasil Observasi Hasil observasi psikomotorik siswa pada siklus I dengan skor target keberhasilan ranah psikomotorik 75, adalah sebagai berikut : a) b) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 15 siswa (44,12%). Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18. Diagram Prosentase Nilai Psikomotorik Siswa Siklus I
Tidak Tuntas 44,12%
Tuntas 55,88%
Gambar 11. Diagram Prosentase Nilai Psikomotorik Siswa Siklus I
2) Analisis Hasil penilaian pada ranah psikomotorik melalui lembar observasi ranah psikomotorik yang mencakup aspek persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan kompleks dan membuat kesimpulan. Tiap aspek diperinci melalui indikator kata kerja operasionalnya masing-masing dapat dilihat pada lampiran 9. Dari hasil observasi yang dapat dilihat pada gambar 11, kemudian dianalisis bahwa hasil penilaian ranah psikomotorik pada siklus I terdapat 19 siswa yang mencapai target keberhasilan untuk ranah psikomotorik yaitu skor 75, sedangkan sebanyak 15 siswa belum mencapai skor 75. Rata-rata kelas nilai psikomotorik pada siklus I ini mengalami peningkatan dari 73,09 pada kondisi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
43 awal sebelum tindakan menjadi 74,19. Target keberhasilan kelas yang direncanakan untuk ranah psikomotorik ini sebesar 70%, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor 75 untuk ranah psikomotorik sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa. Sehingga untuk siklus I ini belum mencapai target keberhasilan untuk ranah psikomotorik. d. Hasil Observasi dan Analisis Efektivitas Pembelajaran Siswa dari Ranah Afektif dan Psikomotorik 1) Hasil Observasi Pengamatan efektivitas pembelajaran siswa diambilkan dari prosentase ranah afektif/sikap dan psikomotorik/keterampilan pada lembar observasi. Adapun hasil observasi untuk efektivitas pembelajaran siswa pada siklus I dapat dilihat pada tabel 4. Tabel 4. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Siklus I No
Capaian
Aspek yang diamati
(%)
1
Penerimaan (A1)
78,13
2
Partisipasi siswa (A2)
70,40
3
Penilaian/penentuan(A3)
77,21
4
Organisasi (A4)
74,26
5
Persepsi (P1)
80,88
6
Kesiapan (P2)
70,22
7
Gerakan terbimbing (P3)
70,59
8
Gerakan kompleks (P4)
70,22
9
Kreatifitas (P5)
79,04 Jumlah
670,96
Rata-Rata
74,55
2) Analisis Berdasarkan tabel 4 hasil observasi ranah afektif (A1-A4) dan psikomotorik ( P1-P5) siswa pada siklus I, rentangan nilai prosentase untuk tiap
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
44 indikator berkisar antara 70,22% - 80,88%, dengan nilai rata-rata sebesar 74,55 %. Aspek terendah sebesar 70,22% terdapat pada aspek kesiapan (P2) dan aspek gerakan kompleks (P4). Aspek kesiapan diperinci menjadi dua butir indikator yaitu: (1) Mempersiapkan diri, dan (2) Menanggapi pertanyaan. Dan aspek gerakan kompleks diperinci menjadi du butir indikator, yaitu: (1) Membangun Kerjasama kelompok, dan (2) Mempresentasikan hasil. Hal ini menunjukkan bahwa siswa belum siap dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran danmasih belum aktif dalam kegiatan belajar yang diselenggarakan, sehingga efektivitas pembelajaran belum tercapai. Untuk itu perlu adanya motivasi, bimbingan dan arahan dari guru yang berkesinambungan. Target keberhasilan untuk efektivitas siswa yang ditetapkan peneliti adalah sebesar 70% siswa yang mencapai batas ketuntasan belajar yaitu sebesar 75. Sehingga efektivitas pembelajaran untuk siklus I yang masih mencapai 55,88% belum sesuai target keberhasilan yang ditetapkan peneliti. e. Hasil Observasi dan Analisis Ketuntasan Belajar Siswa dari Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotorik 1) Hasil Observasi Hasil observasi ketuntasan belajar dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik siswa pada siklus I dengan skor target keberhasilan 75, adalah sebagai berikut: a) Sisw b) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 16 siswa (47,06%). Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 21.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
45
Tidak Tuntas 47,06%
Tuntas 52,94%
Gambar 12. Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus I
2) Analisis Hasil ketuntasan siswa yang dilihat ketiga ranah (kognitif, afektif dan psikomotorik) pada siklus I dapat dikatakan tuntas apabila siswa tersebut lulus ketiga ranah tersebut. Apabila salah satu ranah tersebut tidak dapat dicapai atau skor kurang dari 75 maka siswa tersebut tetap dikatakan tidak tuntas. Dari hasil observasi yang dapat dilihat pada gambar 12, kemudian dianalisis bahwa penilaian dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik pada siklus I terdapat 18 siswa atau 52,94% yang dapat mencapai skor 75. Dan sebanyak 16 siswa atau 47,06% yang belum mencapai skor 75. Rata-rata kelas dilihat dari ketiga ranah tersebut, pada siklus I mengalami peningkatan dari 73,97 menjadi 75,24. Target keberhasilan yang direncanakan pada siklus ini adalah sebesar 70% atau sebanyak 24 siswa yang mendapatkan skor 75. Sehingga pada siklus ini belum mencapai target keberhasilan karena hanya sebanyak 18 siswa atau 52,94% yang tuntas. 4. Tahap Refleksi a. Refleksi dilakukan terhadap hasil pelaksanaan tindakan siklus I di kelas. Dari kegiatan pembelajaran tersebut, diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat sebagai masukan untuk perbaikan pada tindakan selanjutnya, yaitu :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
46 1) Masih terdapat sebagian siswa yang tidur tiduran, bermain hp, bermain dengan laptop dan berbicara dengan teman lain disaat guru mengajar menyampaikan materi dan saat kegiatan belajar berlangsung. 2) Masih
banyak
siswa
yang
tidak
membawa
penggaris
sehingga
menghambat kelancaran belajar. 3) Diskusi dan kerjasama kelompok masih perlu ditingkatkan dalam mengerjakan soal latihan yang diberikan. 4) Siswa masih menunjukkan malas-malasan dalam mengerjakan tugas. 5) Masih banyak siswa yang tidak mau untuk menuliskan jawabannya ke depan. 6) Suasana kelas kurang terkendali karena masih banyak siswa yang ramai, bermain hp, dan tertidur saat proses belajar.
Gambar 13. Siswa Tidak Memperhatikan Pelajaran b. Berdasarkan penilaian hasil belajar afektif siklus I sudah cukup baik dibandingkan sebelum diadakan tindakan, yaitu ada 18 siswa (52,94%) tidak tuntas. Sedangkan sesudah diadakannya tindakan ada 19 siswa (55,88%) yang tuntas dan 15 siswa (44,12%) yang tidak tuntas. Hal ini berarti hasil belajar siswa kelas XI TGB 2011/2012 SMK Negeri 2 Surakarta mengalami peningkatan, namun belum memenuhi target keberhasilan kelas yaitu sebesar 70% dari jumlah siswa. c. Berdasarkan penilaian hasil belajar psikomotorik siklus I sudah cukup baik, yaitu sebesar 80,88% pada aspek penerimaan, yang diperinci menjadi tiga indikator. Indikator tersebut yaitu : (1) menunjukkan perhatian, (2) Mengakui kepentingan, dan (3) Menunjukkan disiplin pribadi. Sedangkan aspek
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
47 terendah sebesar 70,22% terdapat pada aspek
kesiapan (P2) dan aspek
gerakan kompleks (P4). Aspek kesiapan diperinci menjadi dua butir indikator yaitu: (1) Mempersiapkan diri, dan (2) Menanggapi pertanyaan. Dan aspek gerakan kompleks diperinci menjadi dua butir indikator, yaitu: (1) Membangun Kerjasama kelompok, dan (2) Mempresentasikan hasil. Dalam Hasil belajar psikomotorik siklus I ada 15 siswa ( 44,12% ) yang tidak tuntas dan sebanyak 19 siswa ( 55,88% ) yang tuntas. Hal ini berarti hasil belajar siswa kelas XI TGB 2011/2012 SMK Negeri 2 Surakarta belum memenuhi target keberhasilan kelas yaitu sebesar 70% dari jumlah siswa. d. Hasil belajar kognitif siswa berkenaan dengan hasil belajar yang ditunjukkan dengan nilai yang diperoleh siswa setelah menempuh tes pada siklus I sebanyak 14 siswa (58,82%) yang dapat mencapai skor 75. Hal ini belum memenuhi tolok ukur keberhasilan yang ditetapkan yaitu 70% dari jumlah siswa. e. Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa penggunaan Guided Teaching dalam proses belajar mengajar dapat menarik perhatian siswa, sehingga dapat lebih mengaktifkan siswa untuk bisa memahami materi. f. Pelaksanaan proses pembelajaran pada siklus I sudah berjalan baik dan lancar, namun secara keseluruhan terlihat masih belum mencapai target keberhasilan yang direncanakan, sehingga perlu diadakannya perbaikan pada tindakan siklus II agar dapat mencapai ketuntasan yang optimal.
D. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II Tindakan siklus II dilakukan sebagai langkah untuk memperbaiki hasil dari siklus I. Perencanaaan tindakan siklus II didasarkan pada hasil yang telah dicapai pada siklus I. Materi pembelajaran yang disampaikan adalah melanjutkan materi pada siklus I, yaitu beban terpusat. Perwujudan tahap pelaksanaan, observasi, serta analisis dan refleksi juga mengacu pada siklus I, namun terdapat sedikit perubahan dan perbaikan. Secara rinci hasil penelitian pada siklus II adalah sebagai berikut :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
48 1.
Tahap Perencanaan
a. Berdasarkan hasil observasi, analisis, dan refleksi pada pelaksanaan pembelajaran siklus I, maka perencanaan tindakan siklus II perlu diadakan sedikit perubahan dan perbaikan yang akan digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran tindakan kelas siklus II. b. Peneliti mengidentifikasi permasalahahan yang masih ada pada kegiatan pembelajaran Mekanika Teknik di siklus I. Kesimpulan yang diperoleh ialah bahwa setelah dilaksanakannya tindakan kelas siklus I, keaktifan siswa kelas XI TGB SMK N 2 Surakarta dalam proses belajar mulai tampak terlihat. Hal ini dapat di lihat dari minat dan sikap siswa terhadap proses belajar yang mengalami peningkatan, namun belum begitu signifikan. Selain itu hasil belajar siswa juga mengalami peningkatan, tapi ketuntasan belum mencapai target. c. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari siklus I,maka penerapan metode Guided Teaching pada siklus II ini siswa tidak dibentuk kelompok, karena pada siklus ini peneliti ingin mengaplikasikan metode tanpa dibentuk kelompok atau siswa bekerja secara individu. d.
Peneliti berkoordinasi dan berkolaborasi (bekerja sama) dengan guru bahwa guru perlu memberikan pendekatan dan mengarahkan perhatian ke semua siswa, terutama pada siswa yang mengalami kesulitan belajar.
e. Peneliti menyiapkan instrumen penelitiaan, antara lain menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar observasi ranah afektif dan psikomotorik, dan sebagainya. 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan a. Pertemuan ke-1 siklus II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 13 Oktober 2011 jam pelajaran ke 1 - 3 pukul 07.30
09.45 WIB.
b. Melaksanakan rencana pembelajaran yang telah dipersiapkan beserta instrumennya yaitu menyampaikan materi, yaitu tentang beban terpusat. c. Guru menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan, bahwa siswa akan diberikan soal untuk dikerjakan secara individu dan beberapa siswa diminta untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
49 menjawab soal tersebut di depan sebagai perwakilan dan siswa yang maju tersebut akan mendapatkan tambahan nilai. d. Guru menyampaikan materi pelajaran mengenai beban terpusat. e. Guru menuliskan soal di papan tulis untuk dikerjakan siswa. f. Siswa menjawab soal tersebut dan berdiskusi dengan temannya atau bertanya langsung kepada guru apabila menemui kesulitan dalam mengerjakan soal tersebut. g. Guru mengaktifkan siswa dan berkeliling memantau kerja masing-masing siswa dan membantu siswa yang mengalami kesulitan.
Gambar 14. Guru memantau siswa dan membantu siswa yang kesulitan h. Beberapa siswa mempresentasikan jawaban mereka dengan menuliskan jawaban di papan tulis. i.
Guru mencatat poin-poin penting yang perlu disampaikan kepada siswa.
j.
Guru dan siswa mengevaluasi jawaban tersebut secara bersama-sama dan memberikan waktu kepada siswa untuk mengerjakannya kembali dan bertanya yang belum dimengerti.
Gambar 15. Guru dan siswa mengevaluasi jawaban
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
50 k. Siswa diberi waktu untuk bertanya dan mencatat. l.
Guru dan siswa menyimpulkan materi hasil kegiatan belajar yang telah dilaksanakan.
m. Pertemuan ke-2 siklus II dilaksanakan pada hari kamis tanggal 20 oktober 2011 jam pelajaran ke 1 3 pukul 07.30
09.45 dan mengadakan tes evaluasi
siklus II. Gambar tahap pelaksanaan tindakan siklus II dapat dilihat pada lampiran. 3. Tahap Observasi dan Analisis a. Hasil Observasi dan Analisis Tes Kognitif Siswa 1) Hasil Observasi Tes kognitif atau evaluasi diberikan kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap mata pelajaran Mekanika Teknik
yaitu mengenai
beban terpusat. Tes diberikan dalam bentuk soal pilihan esay sebanyak 1 butir. Soal yang diberikan disesuaikan dengan materi yang telah dipelajari. Adapun skor target keberhasilan untuk ranah kognitif adalah 75. Hasil tes kognitif pada siklus II terhadap siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta sebanyak 34 siswa adalah sebagai berikut : a) b) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 5 siswa (14,71%). Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 13. Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus II Tidak Tuntas 14,71% Tuntas 85,29%
Gambar 16. Diagram Prosentase Nilai Kognitif Siswa Siklus II
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
51 2) Analisis Penilaian ranah kognitif pada siklus II ini dilakukan dengan menggunakan tes kognitif yang berupa soal esay 1 butir. Adapun hasil belajar yang diperoleh dari tes ini hanya mencakup tiga tahap pada aspek kognitif yaitu tahap pengetahuan, pemahaman, dan penerapan. Dari hasil observasi yang dapat dilihat pada gambar 16, diketahui bahwa hasil tes kognitif pada siklus II ini sudah baik dan menunjukkan peningkatan dari tes kognitif pada siklus I. Hasil tes kognitif siswa dapat dijelaskan sebagai berikut : Ketuntasan belajar di kelas pada tes kognitif adalah 85,29%. Ini berarti terdapat 29 siswa dari 34 siswa yang telah mencapai batas minimal yang telah ditetapkan yaitu skor 75. Sedangkan rata-rata kelas nilai kognitif mata pelajaran Mekanika Teknik mengalami peningkatan dari siklus I yaitu dari 76,03 menjadi 77,59. Target ketuntasan kelas yang direncanakan peneliti untuk ranah kognitif ini sebesar 70 % dari jumlah siswa atau sebanyak 24 siswa. Sehingga untuk siklus II ini telah mencapai target keberhasilan ketuntasan kelas tersebut. b. Hasil Observasi dan Analisis Afektif Siswa 1) Hasil Observasi Hasil observasi afektif siswa pada siklus II dengan skor target keberhasilan ranah afektif 75, adalah sebagai berikut : 28 siswa (82,35%).
a)
b) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 6 siswa (17,65%). Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 16. Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus II Tidak Tuntas 17,65%
Tuntas 82,35%
Gambar 17. Diagram Prosentase Nilai Afektif Siswa Siklus II
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
52 2) Analisis Lembar observasi ranah afektif yang digunakan pada siklus II ini sama dengan yang digunakan pada siklus I, yaitu mencakup mencakup empat aspek yaitu penerimaan, partisipasi, penilaian/penentuan, organisasi yang
diperinci
melalui indikator kata kerja operasional masing-masing dapat dilihat pada lampiran 7. Dari hasil observasi yang dapat dilihat pada gambar 17, diketahui bahwa terdapat 28 siswa atau sebesar 82,35% yang mencapai target keberhasilan untuk ranah afektif yaitu skor 75, sedangkan sebanyak 6 siswa atau sebesar 17,65% belum mencapai skor 75. Hasil ini menunjukkan peningkatan ketuntasan kelas yang baik daripada siklus I, yang hanya sebanyak 20 siswa atau 58,82 % yang mencapai skor 75. Rata-rata nilai afektif pada siklus II ini mengalami peningkatan dari 74,81 menjadi 77,34. Untuk ranah afektif ini, direncanakan oleh peneliti bahwa target ketuntasan kelas sebesar 70 % dari jumlah siswa atau sebanyak 24 siswa, sehingga pada siklus II ini telah mencapai target keberhasilan ranah afektif. c. Hasil Observasi dan Analisis Psikomotorik Siswa 1) Hasil Observasi Hasil observasi psikomotorik siswa pada siklus II dengan skor target keberhasilan ranah psikomotorik 75, adalah sebagai berikut : 27 siswa (79,41%).
a)
b) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 7 siswa (20,59%) Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 19.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
53
Diagram Prosentase Nilai Psikomotorik Siswa Siklus II Tidak Tuntas 20,59% Tuntas 79,41%
Gambar 18. Diagram Prosentase Nilai Psikomotorik Siswa Siklus II 2) Analisis Lembar observasi ranah psikomotorik yang digunakan pada siklus II ini sama dengan yang digunakan pada siklus I, yaitu mencakup aspek persepsi, kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan kompleks dan membuat kesimpulan. Tiap aspek diperinci melalui indikator kata kerja operasionalnya masing-masing dapat dilihat pada lampiran 10. Dari hasil observasi yang dapat dilihat pada gambar 18, menghasilkan penilaian ranah psikomotorik pada siklus II terdapat 27 siswa atau 79,41 % yang mencapai target keberhasilan untuk ranah psikomotorik yaitu skor 75, sedangkan sebanyak 7 siswa atau 20,59% belum mencapai skor 75. Rata-rata nilai psikomotorik pada siklus II ini mengalami peningkatan dari 74,19% menjadi 76,91%. Target keberhasilan kelas yang direncanakan untuk ranah psikomotorik ini sebesar 70 % dari jumlah siswa, maksudnya jumlah siswa yang memperoleh skor 75 untuk ranah psikomotorik sebesar 70 % atau sebanyak 24 siswa. Sehingga pada siklus II ini telah mencapai target keberhasilan untuk ranah psikomotorik. d. Hasil Observasi dan Analisis Efektivitas Pembelajaran Siswa dari Ranah Afektif dan Psikomotorik 1) Hasil Observasi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
54 Pengamatan efektivitas pembelajaran siswa diambilkan dari prosentase ranah afektif/sikap dan psikomotorik/keterampialn pada lembar observasi. Adapun hasil observasi untuk efektivitas pembelajaran siswa pada silkus II dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Siklus II No
Capaian
Aspek yang Diamati
(%)
1
Penerimaan (A1)
81,43%
2
Partisipasi siswa (A2)
73,16%
3
Penilaian/penentuan(A3)
81,37%
4
Organisasi (A4)
5
Persepsi (P1)
81,99%
6
Kesiapan (P2)
73,16%
7
Gerakan terbimbing (P3)
78,89%
8
Gerakan kompleks (P4)
73,16%
9
Kreatifitas (P5)
82,35%
75%
Jumlah
695,53
Rata-Rata
77,28
2) Analisis Berdasarkan pada tebel 5 diketahui peningkatan hasil ranah afektif ( A1A4) dan psikomotorik ( P1-P5) siswa pada siklus II, rentangan nilai prosentase untuk tiap indikator berkisar antara 73,16% - 82,35%, dengan nilai rata-rata sebesar 77,28%. Indikator tertinggi pada ranah afektif sebesar 81,43% terdapat pada aspek penerimaan (A1) dan pada ranah psikomotorik sebesar 82,35% terdapat pada aspek kreatifitas (P4). Hal ini menunjukkan bahwa minat dan sikap siswa dalam mengikuti pembelajaran cukup besar. Target keberhasilan untuk efektivitas siswa yang ditetapkam peneliti adalah sebesar 70% dari jumlah siswa atau 24 siswa yang mencapai skor 75 Sehingga efektivitas pembelajaran untuk s target keberhasilan yang ditetapkan peneliti.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
55 e. Hasil Observasi dan Analisis Ketuntasan Belajar Siswa dari Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotorik 1) Hasil Observasi Hasil observasi ketuntasan belajar dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik siswa pada siklus II dengan skor target keberhasilan 75, adalah sebagai berikut: c) d) Siswa yang memperoleh nilai < 75 sebanyak 7 siswa (20,59%). Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 22. Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II Tidak Tuntas 20,59%
Tuntas 79,41%
Tuntas Tidak Tuntas
Gambar 19. Diagram Prosentase Ketuntasan Belajar Siswa Siklus II 2) Analisis Hasil ketuntasan siswa yang dilihat ketiga ranah (kognitif, afektif dan psikomotorik) pada siklus II dapat dikatakan tuntas apabila siswa tersebut lulus ketiga ranah tersebut. Apabila salah satu ranah tersebut tidak dapat dicapai atau skor kurang dari 75 maka siswa tersebut tetap dikatakan tidak tuntas. Dari hasil observasi yang dapat dilihat pada gambar 19, kemudian dianalisis bahwa penilaian dari ranah kognitif, afektif dan psikomotorik pada siklus II terdapat 27 siswa atau 79,41% yang dapat mencapai skor 75. Dan sebanyak 7 siswa atau 20,59% yang belum mencapai skor 75. Rata-rata kelas dilihat dari ketiga siklus tersebut mengalami peningkatan dari 75,24 menjadi 77,34. Target keberhasilan yang direncanakan pada siklus ini adalah sebesar 70%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
56 atau sebanyak 24 siswa yang mendapatkan skor 75. Sehingga pada siklus ini sudah mencapai target keberhasilan, yaitu sebanyak 27 siswa atau 79,41% yang tuntas. 4. Tahap Refleksi a. Pembelajaran yang dilakukan oleh guru pada mata pelajaran Mekanika Teknik di siklus II, semakin baik dengan adanya peningkatan dari siklus I. Hal ini dikarenakan guru berusaha memperbaiki kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I. Tindakan yang dilakukan telah berjalan dengan baik sesuai dengan perencanaan. b. Refleksi dilakukan terhadap hasil pelaksanaan tindakan siklus II di kelas. Dari kegiatan pembelajaran tersebut, diperoleh beberapa hal yang dapat dicatat sebagai masukan untuk perbaikan pada tindakan selanjutnya, yaitu : 1) Pelaksanaan pembelajaran pada mata pelajaran Mekanika Teknik dengan penerapan metode Guided Teaching, telah berjalan sesuai yang direncanakan. 2) Suasana kelas cukup terkendali selama proses pelajaran berlangsung. 3) Siswa yang tidur, bermain hp, bermain laptop, malas-malasan dan ramai saat pelajaran berlangsung sudah berkurang. 4) Banyak siswa yang aktif mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.
Gambar 20. Siswa Mengerjakan Soal Latihan 5) Jumlah siswa yang mangantuk, malas-malasan dan ramai dalam kelas mulai berkurang. c. Siswa yang mencapai ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I yaitu sebesar 52,94% atau sebanyak 18 orang, sedangkan pada siklus II adalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
57 79,41% atau sebanyak 27 siswa. Ini berarti hasil belajar siswa kelas XI TGB tahun ajaran 2011/2012 SMK Negeri 2 Surakarta sudah memenuhi target keberhasilan yaitu 70 % dengan pencapaian skor minimal 75. d. Efektifitas pembelajaran yang diamati melalui ranah afektif, meningkat di siklus II ini menjadi 82,35% dari 55,88% di siklus I.Sedangkan pada ranah psikomotorik meningkat dari 55,88% menjadi 79,41%. Keaktifan siswa juga telah memenuhi target keberhasilan yang ditetapkan sebesar 70% dari jumlah siswa atau sebanya 24 siswa yang mencapai skor minimal 75, yaitu sebanyak 27 siswa. e. Tindak lanjut berupa peningkatan kualitas pembelajaran di kelas dapat dilakukan lagi oleh guru mata pelajaran Mekanika Teknik, sehingga dapat memberikan hasil yang semakin baik, dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa, baik pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
E. Pembahasan Antar Siklus Pembahasan antar siklus ini meliputi efektivitas pembelajaran dan hasil belajar siswa pada kondisi awal sebelum tindakan (pra siklus), siklus I dan siklus II yang diambil dari hasil observasi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berdasarkan hasil pengamatan pada proses pembelajaran dengan menggunakan metode Guided Teaching pada siklus II, menunjukkan hasil yang meningkat dari pada sikus I. Hasil belajar pada siklus II menunjukkan peningkatan hasil yang optimal dan mencapai target keberhasilan yang ditetapkan. Dapat dinyatakan bahwa metode Guided Teaching pada mata pelajaran Mekanika Teknik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta, sehingga efektivitas pembelajaran dapat tercapai. Perbadingan hasil pelaksanaan tindakan pada pra siklus (sebelum tindakan), siklus I dan siklus II disajikan dalam data berikut ini :
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
58 1. Hasil Tes Kognitif Pemahaman siswa terhadap materi beban kombinasi, konsol dan beban terpusat yang telah dipelajari pada tiap siklus dapat diketahui dari hasil tes kognitif, sebagaimana tersaji pada tabel 6. Tabel 6. Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa No
Uraian Pencapaian Hasil
Jumlah/Nilai Jumlah/Nilai Jumlah/Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II
1
19
20
29
15
14
5
74,35
76,03
79,32
2
Siswa mendapat nilai < 75
3
Rata-rata nilai kognitif
4
Tuntas (%)
55,88%
58,82%
85,29%
5
Tidak Tuntas (%)
44,12%
41,82%
14,71%
Berikut ini adalah data hasil tes kognitif untuk capaian ketuntasan klasikal tiap siklus dapat dilihat pada gambar 21.
Grafik Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa 74,35 55,88 44,12
79,32
76,03
85,29
58,82 41,82
14,71
Gambar 21. Grafik Capaian Ketuntasan Nilai Kognitif Siswa
Berdasarkan pada tabel 6 dan gambar 21, terlihat capaian ketuntasan belajar siswa pada ranah kognitif semakin meningkat. Pada pra siklus, capaian ketuntasan hanya mencapai (55,88%), selanjutnya dengan memberikan tindakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
59 terhadap siswa dengan menerapkan metode Guided Teaching menunjukkan peningkatan pada siklus I sebesar 55,88% yaitu menjadi 58,82%. Hal ini berarti proses pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari semakin membaik. Begitu pula pada siklus II, terjadi kenaikan prosentase ketuntasan dari siklus I yaitu menjadi 85,29%. Rata-rata nilai kelas juga menunjukkan peningkatan dari pra siklus 74,35 meningkat menjadi 76,03 di siklus I dan naik menjadi 79,32 pada siklus II. 2. Hasil Observasi Afektif Siswa Observasi secara khusus pada setiap siswa dilakukan terhadap aspek afektif atau sikap siswa, yang hasilnya dicantumkan pada lembar observasi ranah afektif. Adapun data capaian ketuntasan nilai hasil observasi afektif ditunjukkan pada tabel 7. Tabel 7. Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa Jumlah/Nilai Jumlah/Nilai Jumlah/Nilai No
Uraian Pencapaian Hasil
1
Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
16
19
28
18
15
6
74,31
74,82
77,34
2
Siswa mendapat nilai < 75
3
Rata-rata nilai afektif
4
Tuntas
47,06%
58,88%
82,35%
5
Tidak Tuntas
52,94%
41,12%
17,65%
Data hasil obsevasi ranah afektif tiap siswa untuk capaian ketuntasan tiap siklus dapat dilihat pada gambar 22.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
60 Grafik Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa
74,31
77,34
74,82
82,35
58,88 47,06 52,94 41,12
17,65
Gambar 22. Grafik Capaian Ketuntasan Nilai Afektif Siswa Berdasarkan pada tabel 7 dan gambar 22, menunjukkan kenaikan hasil belajar ranah afektif pada siklus I dan siklus II. Capaian ketuntasan pada pra siklus, hanya mencapai (47,06%) dengan rata-rata nilai kelas sebesar 74,31. Setelah diterapkannya metode Guided Teaching, capaian ketuntasan efektivitas pembelajaran pada ranah afektif menunjukkan peningkatan pada siklus I menjadi sebesar 58,88% dengan rata-rata nilai kelas 74,82. Hal ini berarti minat dan sikap siswa yang terbentuk selama kegiatan belajar berlangsung semakin membaik. Minat dan sikap siswa belajar dapat diamati dan dicermati melalui aktifitas yang dilakukan yaitu : penerimaan siswa terhadap pelajaran Mekanika Teknik, partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran, penilaian/penentuan sikap dari siswa, dan organisasi. Peningkatan capaian ketuntasan ranah afektif juga terjadi pada siklus II dari siklus I yaitu menjadi 82,35% dengan pencapaian rata-rata nilai kelas 77,34. Dari diagram diatas disimpulkan bahwa penerapan metode Guided Teaching
terbukti efektif dengan adanya peningkatan ranah afektif di setiap
siklus.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
61 3. Hasil Observasi Psikomotorik Siswa Observasi secara khusus pada setiap siswa dilakukan terhadap ranah psikomotorik, yang hasilnya dicantumkan pada lembar observasi ranah psikomotorik. Data hasil observasi untuk hasil belajar ranah psikomotorik siswa pra siklus, siklus I, dan siklus II, disajikan pada tabel 8. Tabel 8. Capaian Ketuntasan Ranah Psikomotorik Siswa No
Uraian Pencapaian Hasil
Jumlah/Nilai Jumlah/Nilai Jumlah/Nilai Pra Siklus Siklus I Siklus II
1 2 3
Siswa mendapat nilai < 75 Rata-rata nilai
17
19
27
17
15
7
73,09
74,19
76,91
psikomotorik 4
Ketuntasan Klasikal
50%
58,88%
79,41%
5
Ketidaktuntasan
50%
41,2%
20,59%
Data hasil obsevasi ranah psikomotorik tiap siswa untuk capaian ketuntasan tiap siklus dapat dilihat pada gambar 23. Grafik Capaian Ketuntasan Ranah Psikomotorik 76,91
74,19
73,09
74,41
58,88 50
50 41,20
20,59
Gambar 23. Grafik Capaian Ketuntasan Ranah Psikomotorik Siswa
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
62 Dari gambar 23 dapat diketahui bahwa prosentase ranah psikomotorik siswa mengalami kenaikan seiring dengan tindakan yang diberikan tiap siklus. Capaian ketuntasan pada pra siklus, menunjukkan hanya terjadi pada 17 siswa yang tuntas dengan rata-rata nilai kelas hanya sebesar 73,09. Hal ini berarti setengah jumlah siswa (50%) yang mendapat nilai lebih dari atau sama dengan skor 75. Setelah diterapkannya metode Guided Teaching, capaian ketuntasan menunjukkan peningkatan menjadi sebesar 58,88% pada siklus I dengan rata-rata nilai kelas 69,12. Peningkatan capaian ketuntasan juga terjadi hingga mencapai terget keberhasilan yaitu menjadi 74,41% pada siklus II dengan rata-rata nilai kelas 76,91. Hal ini berarti efektivitas pembelajaran ranah psikomotorik siswa dalam kelompok maupun individu mengalami perbaikan. 4. Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Observasi terhadap efektivitas pembelajaran siswa selama proses pembelajaran berlangsung diambilkan dari pengamatan afektif dan psikomotorik siswa. Tiap aspek (afektif dan psikomotorik) diuraikan menjadi indikatorindikator yang telah dijabarkan menjadi kata kerja operasional masing-masing aspek. Berikut ini disajikan rekapitulasi hasil observasi efektivitas pembelajaran siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta selama kegiatan pembelajaran Mekanika Teknik berlangsung. Tabel 9. Rekapitulasi Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa No
Pra
Aspek yang Diamati
Siklus I
Siklus II
Siklus 1
Penerimaan (A1)
76,84 %
78,13
81,43%
2
Partisipasi siswa (A2)
70,77 %
70,40
73,16%
3
Penilaian/penentuan(A3)
76,96 %
77,21
81,37%
4
Organisasi (A4)
73,53%
74,26
75%
5
Persepsi (P1)
79,78 %
80,88
81,99%
6
Kesiapan (P2)
67,65 %
70,22
73,16%
7
Gerakan terbimbing (P3)
69,49%
70,59
78,89%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
63 8
Gerakan kompleks (P4)
69,85%
70,22
73,16%
9
Kreatifitas (P5)
78,68%
79,04
82,35%
Jumlah
663,54
670,96
695,53
Rata-rata
73,73
74,55
77,28
Data hasil observasi efektivitas pembelajaran siswa pada sebelum tindakan, siklus I, dan siklus II dapat dilihat pada gambar 24. Grafik Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa
Aspek Observasi Efektivitas Pembelajaran Gambar 24. Grafik Hasil Observasi Efektivitas Pembelajaran Siswa Pada tabel 9 dan grafik 24 dapat dilihat bahwa prosentase rata-rata tiap indikator efektivitas pembelajaran siswa pada tiap siklus semua mengalami kenaikan. Aktifitas siswa seperti perhatian dalam mengikuti pelajaran, interaksi dengan guru, mengerjakan tugas terus meningkat. Kerjasama dalam kelompok, kemampuan memberikan tanggapan saat berdiskusi dan mempresentasikan jawaban kelompok atau individu menunjukkan peningkatan yang baik. Berikut di bawah ini merupakan deskripsi hasil pengamatan efektivitas pembelajaran tersebut antara lain : a. Siswa menunjukkan perhatian dengan hadir di kelas dan memperhatikan guru.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
64 b. Keaktifan siswa selama kegiatan pembelajaran baik secara kelompok maupun individu meningkat, siswa juga bersedia mematuhi peraturan dalam kegiatankegiatan belajar yang berlangsung. c. Siswa dapat menerima hasil yang diperoleh, mau melakukan remidi apabila hasil yang diperoleh tidak memuaskan. d. Siswa mau mendengarkan siswa lain yang menyampaikan pendapat atau jawaban atas pertanyaan guru dan
serta tidak segan menyampaikan pendapat yang
sekiranya berbeda. e. Siswa menghormati guru baik di dalam ataupun saat berada di luar kelas, serta berusaha menjawab soal yang diberikan oleh guru dengan benar. f. Kepercayan diri dan sikap disiplin siswa terlihat dalam proses belajar. g. Kemampuan dan kreativitas siswa dalam mengaitkan pelajaran dengan kehidupan nyata semakin terbentuk dengan baik. Kemauan dan perhatian untuk belajar juga semakin meningkat. h. Siswa mulai mampu beradaptasi dengan siswa lain dalam kelompok yang memiliki karakteristik berbeda, dapat membangun kerja sama dan memecahkan masalah. Berdasarkan deskripsi hasil pengamatan efektivitas pembelajaran dari data-data yang diperoleh pada pra siklus, siklus I dan siklus II di atas, maka dapat dinyatakan bahwa penerapan metode Guided Teaching tergolong efektif, sehingga efektivitas pembelajaran dapat tercapai dan proses belajar mengajar mata pelajaran Mekanika Teknik berlangsung efektif. 5. Hasil Ketuntasan Belajar Siswa Observasi secara khusus pada setiap siswa dilakukan terhadap ranah kognitif, afektif dan pskomotorik. Adapun data capaian ketuntasan belajar siswa ditunjukkan pada tabel 10.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
65 Tabel 10. Capaian Ketuntasan Belajar Siswa No
Uraian Pencapaian Hasil
1
Jumlah/Nilai Jumlah/Nilai Jumlah/Nilai Pra Siklus
Siklus I
Siklus II
16
18
27
18
16
7
73,97
75,24
77,34
2
Siswa mendapat nilai < 75
3
Rata-rata kelas
4
Tuntas
47,06%
52,94%
79,41%
5
Tidak Tuntas
52,94%
47,06%
20,59%
Data hasil obsevasi ranah afektif tiap siswa untuk capaian ketuntasan tiap siklus dapat dilihat pada gambar 25. Grafik Capaian Ketuntasan Belajar Siswa 79,41 77,34 75,24 73,97 52,94 47,06 52,94 47,06
20,59
Gambar 25. Grafik Capaian Ketuntasan Belajar Siswa Berdasarkan pada tabel 10 dan gambar 25, menunjukkan kenaikan hasil ketuntasan belajar pada siklus I dan siklus II. Capaian ketuntasan pada pra siklus, hanya sebanyak 16 siswa (47,06%) dengan rata-rata nilai kelas sebesar 73,97. Setelah diterapkannya metode Guided Teaching, capaian ketuntasan belajar siswa menunjukkan peningkatan pada siklus I menjadi sebanyak 18 siswa atau sebesar 52,94% dengan rata-rata nilai kelas 75,24. Peningkatan capaian ketuntasan belajar
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
66 juga terjadi pada siklus II dari siklus I yaitu menjadi 27 siswa atau 79,41% dengan pencapaian rata-rata nilai kelas 77,34. Dari data-data hasil penelitian yang telah diuraikan di atas, dapat dilihat bahwa proses pembelajaran secara keseluruhan telah mencapai target minimal yang ditentukan, sehingga pelaksanaan tindakan kelas dapat dihentikan siklus II dan tidak perlu dilanjutkan ke siklus III.
Dengan begitu, dapat disimpulkan
bahwa penerapan metode Guided Teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran Mekanika Teknik.
F. Pembahasan Hasil Penelitian dengan Penelitian Sebelumnya Hasil penelitian dengan menerapkan metode Guided Teaching terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta. Kegiatan belajar setelah menerapkan metode Guided Teaching juga dapat meningkatkan efektivitas pembelajaran yang berlangsung. Siswa menjadi lebih aktif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan peneliti sebelumnya, yaitu penelitian relevan yang dilakukan oleh Arianti Puspita Dewi dan Siti Komsatun yang mengambil tempat, subyek dan mata pelajaran yang berbeda mereka juga menyimpulkan bahwa penggunaan metode yang mereka gunakan berpengaruh baik dalam meningkatkan hasil belajar. Dengan penggunaan metode tersebut mereka juga menyatakan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan menggunkan metode Guided Teaching pada mata pelajaran Mekanika Teknik pada siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012, dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Penerapan metode Guided Teaching dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas XI TGB SMK Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2011/2012 pada mata pelajaran Mekanika Teknik dengan kompetensi dasar Menghitung Gaya Luar dan Gaya Dalam Pada Konstruksi Statika ( Statis Tertentu). Ketuntasan belajar siswa yaitu sebesar 47,06% (16 siswa) di kondisi pra siklus, 52,94% (18 siswa) pada siklus I dan 77,41% (27 siswa) pada siklus II. Besar peningkatan ketuntasan belajar pra siklus ke siklus I sebesar 5,88% dan dari siklus I ke siklus II sebesar 24,47%. 2. Efektivitas pembelajaran mengalami peningkatan yaitu dengan adanya peningkatan dari setiap siklus baik dari ranah afektif maupun psikomotorik, sehingga penerapan metode Guided Teaching terbukti efektif.
B. Implikasi Implikasi atau dampak dari dilaksanakan penelitian ini antara lain yaitu : 1. Kemampuan guru dalam mengelola kelas dapat semakin ditingkatkan, yaitu membagi waktu dengan baik antara penyampaian materi secara serius dengan kegiatan penyelesaian soal, supaya semua kegiatan dapat berjalan dengan lancar, efektif dan terkontrol. 2. Terdapat beberapa siswa yang suka mengandalkan teman sekelompoknya dalam mengerjakan soal, maka dari itu perhatian dan peran guru harus lebih 67
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
68 ditingkatkan dari biasanya dalam membantu siswa belajar baik secara mandiri maupun kelompok, sehingga hal tersebut di atas dapat diminimalkan. 3. Meningkatkan peran aktif siswa selama proses pembelajaran dan kemampuan siswa dalam merekonstruksi pengetahuannya, sehingga siswa menjadi senang dan tidak jenuh selama pembelajaran. 4. Pada umumnya siswa lebih leluasa untuk beraktifitas atau bergerak kemana saja, berbicara dan berdiskusi. Hal tersebut mengakibatkan suasana kelas lebih riuh dan kurang rapi.
C. Saran Berdasarkan hasil penelitian, maka beberapa saran yang peneliti kemukakan adalah sebagai berikut: 1. Guru hendaknya menggunakan metode Guided Teaching sebagai alternatif untuk meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran Mekanika Teknik. 2. Guru hendaknya memberikan metode pembelajaran yang berbeda sehingga membuat pelajaran Mekanika Teknik tidak membosankan dan membuat siswa menjadi tertarik. 3. Dalam menerapkan metode Guided Teaching sebaiknya dalam membentuk kelompok tidak secara acak agar siswa dapat bekerja sama dengan kelompoknya dan tidak membebani salah satu siswa. 4. Dalam melaksanakan metode Guided Teaching peneliti selanjutnya sebaiknya memastikan bahwa siswa memiliki buku referensi. 5. Bagi peneliti selanjutnya hendaknya dapat mengembangkan penelitian ini dengan divariasikan dengan metode lainnya yang lebih variatif supaya hasilnya lebih sempurna.
commit to user