1 PENERAPAN METODE FULL COSTING DALAM MENGHITUNG HARGA POKOK PRODUKSI PADA PD. KARYA MANDIRI Nama : Vini Sabila Rahma NPM : 2C Jurusan : Akuntansi Dos...
Latar Belakang Kegiatan produksi memerlukan pengorbanan sumber ekonomi berupa berbagai jenis biaya untuk menghasilkan produk yang akan dipasarkan. Biaya-biaya ini akan menjadi dasar dalam penentuan Harga Pokok Produksi (HPP). Elemen-elemen yang membentuk Harga Pokok Produksi (HPP) dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan besar yakni bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Ketiga biaya tersebut harus dicatat dan diklasifikasikan secara cermat sesuai dengan jenis dan sifat biaya tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk mempermudah perusahaan mengetahui berapa bsarnya biaya sebenarnya yang dikeluarkan perusahaan untuk menghasilkan suatu produk yang disebut harga pokok produksi.
Rumusan Masalah 1. Bagaimana perhitungan harga pokok produksi pesanan pada PD. Karya Mandiri?
2. Bagaimana perbandingan antara harga pokok produksi menurut perusahan dengan menurut metode full costing?
Batasan Masalah 1. PD. Karya Mandiri yang beralamat di Jalan Akses UI No. 40, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. 2. Data aktivitas produksi perusahaan pada bulan September tahun 2016. 3. Produk pesanan khusus berupa pintu.
Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui perhitungan harga pokok produksi yang diterapkan oleh PD. Karya Mandiri.
2. Untuk mengetahui perbandingan harga pokok produksi menurut perusahaan dengan metode full costing.
Manfaat Penelitian 1.
Bagi Penulis, penulis dapat mengetahui lebih mendalam tentang harga pokok dari suatu produk.
2.
Bagi Perusahaan, dapat memberikan informasi bagi perusahaan yang bersangkutan sebagai masukan atau pertimbangan untuk menentukan kebijakan yang harus diterapkan dalam perusahaan.
3.
Bagi Pembaca, penulisan ini diharapakan dapat dijadikan referensi untuk bahan penulisan selanjutnya dan memberikan informasi tentang penerapan metode full costing.
Metode Penelitian Objek Penelitian PD. Karya Mandiri yang beralamat di Jalan Akses UI No. 40, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. Data Yang Digunakan − Data Primer Metode Pengumpulan Data − Studi Lapangan − Studi Kepustakaan Teknik Analisis − Metode Deskriptif
PEMBAHASAN
Kesimpulan 1. Perhitungan menurut perusahaan menghasilkan harga pokok produksi pintu sebesar Rp 21.530.000 dengan harga pokok produksi per unit sebesar Rp 1.266.470,58, sedangkan perhitungan menurut metode full costing menghasilkan harga pokok produksi pintu sebesar Rp 22.132.125 dengan harga pokok produksi per unit sebesar Rp 1.301.889,7. Hal ini membuktikan bahwa perhitungan menurut perusahaan memperoleh harga pokok produksi lebih rendah dibandingkan dengan metode full costing. 2.
Perbandingan perhitungan menurut perusahaan dengan metode full costing disebabkan karena perusahaan dalam mempertimbangkan biaya overhead pabrik tidak memasukkan semua unsur biaya, yaitu biaya depresiasi mesin dan biaya depresiasi gedung yang berakibat harga pokok produksi menurut perusahaan lebih rendah dibandingkan dengan menurut metode full costing.
Saran 1.
Harga pokok produksi pada PD. Karya Mandiri dengan metode full costing menampakkan hasil yang relatif lebih besar daripada harga pokok produksi menurut perusahaan. Sebaiknya PD. Karya Mandiri mengevaluasi kembali sistem pembebanan biayanya dalam menentukan harga pokok produksi karena harga pokok produksi akan mempengaruhi posisi produk di pasar.
2. Untuk penulis selanjutnya, penulis berharap dimasa yang akan datang penulisan ilmiah ini dapat membantu serta dapat digunakan sebagai salah satu sumber data untuk penelitian selanjutnya dan dilakukan penelitian lebih lanjut berdasarkan faktor lainnya yang lebih lengkap.