ANALISIS SELISIH HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE FULL COSTING PADA SARI RASA BAKERY NAMA NPM FAKULTAS JURUSAN
: : : :
AJENG DWI UTAMININGSIH 20212511 EKONOMI AKUNTANSI
LATAR BELAKANG
Mencari Laba Full Costing Jumlah biaya yang seharusnya Sistem harga pokok standar
Rumusan Masalah
• Bagaimana menganalisis selisih harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing dan bagaimana hasil analisis selisih harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing Batasan Masalah • Membatasi masalah pada biaya produksi pada sari rasa bakery dengan menggunakan data bulan Januari 2015 dengan metode tiga selisih Tujuan Penelitian • Mengetahui analisa selisih harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing • Mengetahui hasil analisa selisih harga pokok produksi dengan menggunakan metode full costing
Objek Penelitian
Metode Penelitian
Data/Variabel yang Digunakan Data Sekunder Metode Pengumpulan Data
Data Primer
Alat Analisis Yang Digunakan Model Satu Selisih
Biaya Bahan Baku SH=(HSt-HS) x KS SK=(KSt-KS) x HS SHK=(HSt-HS) x (KSt-KS)
Model Dua Selisih
Biaya Tenaga Kerja Langsung (TUSt-TUS) x JKS (JKSt-JKS) x TUSt (JKSt-JKS) x (TUStTUS)
Biaya Overhead Pabrik terdiri dari : Selisih Terkendalikan, Selisih Volume, Selisih Pengeluaran, Selisih Kapasitas, dan Selisih Efisiensi
BAB IV: Pembahasan 1. Data Biaya Bahan Baku Berikut ini adalah data pemakaian Bahan Baku yang dilakukan oleh Perusahaan pada bulan Januari 2015 yang dapat dilihat pada Tabel 4.1 dibawah ini. Tabel 4.1 Penghitungan Standar Bahan Baku Bulan Januari 2015 Bahan Baku Tepung terigu Gula Pasir Mentega Sumber : Sari Rasa Bakery
Harga Per Kg Standar
Kuantitas Standar
Rp 7.000 Rp 6.000 Rp 6.000
2100 Kg 410 Kg 250 Kg
2. Data Biaya Tenaga Kerja Langsung Berikut ini adalah data Biaya Tenaga Kerja Langsung yang dilakukan oleh Perusahaan pada bulan Januari 2015 Tabel 4.2 Data Biaya Tenaga Kerja Langsung Standar Bulan Januari 2015 Jam Kerja per Hari
10 Jam
Hari Kerja bulan Januari 2015
31 Hari
Jumlah Tenaga Kerja Total (10jamx31harix10 Orang)
Upah Standar Tarif Upah Standar Sumber : Sari Rasa Bakery
8 Orang 2480 Jam
Rp 29.760.000 Rp 12.000
3. Data Biaya Overhead Pabrik Berikut ini adalah data Biaya Overhead Pabrik Standar yang dilakukan oleh Perusahaan pada bulan Januari 2015 Tabel 4.3 Biaya Overhead Pabrik Standar Bulan Januari 2015 Biaya-biaya : Biaya Variabel : - Biaya Bahan Bakar
Rp 3.500.000
- Biaya Listrik & Air
Rp 800.000
- Biaya Bahan Penolong : - Plastik
Rp 1.700.000
- Coklat Mesis
Rp 2.000.000
Jumlah Biaya Variabel
Rp 8.000.000
Biaya Tetap : -
Biaya Telepon
Rp 300.000
-
Biaya Kendaraan
Rp 3.500.000
-
Biaya Reparasi & Pemeliharaan
Rp 500.000
-
Biaya Depresiasi Oven
Rp 1.000.000
-
Biaya Depresiasi Mixer
Rp 1.000.000
Jumlah Biaya Tetap
Rp 6.300.000
Jumlah Biaya Overhead Pabrik
Rp 14.300.000
Sumber : Sari Rasa Bakery
Tabel 4.4 Analisa Hasil Penelitian Menggunakan Model Selisih Metode Analisis Selisih Biaya
Metode Satu Selisih
Selisih Biaya Bahan Baku : Selisih Harga Selisih Kuantitas Selisih Kuantitas /Harga
Rp 1.195.000 (M)
Selisih Biaya Tenaga Kerja Langsung : Selisih Tarif Upah Selisih Efisiensi Upah Selisih Tarif/ Efisiensi Upah
Rp 5.208.000 (M)
Metode Dua Selisih
Metode Tiga Selisih
Rp 315.000 (M) Rp 880.000 (M)
Rp 315.000 (M)
Rp 2.232.000 (M) Rp 2.976.000 (M)
Rp 2.232.000 (M) Rp 2.728.000 (M) Rp 248.000 (M)
Rp 855.000 (M) Rp 25.000 (M)
Metode Analisis Selisih Biaya
Metode Satu Selisih
Selisih Biaya Overhead Pabrik : Selisih terkendali Selisih volume Selisih pengeluaran Selisih kapasitas Selisih efisiensi
Rp 2.300.000 (T)
Metode Dua Selisih
Metode Tiga Selisih
Rp 3.798.400 (T) Rp 50.400 (T) Rp 2.848.560 (T) Rp 675.360 (T) Rp 1.418.560 (T)
Kesimpulan & Saran Kesimpulan Pada perhitungan Biaya Bahan Baku terjadi selisih harga sebesar Rp 315.000,- selisih kuantitas sebesar Rp 855.000,- dan selisih harga/kuantitas sebesar Rp 25.000,- dimana masing-masing dari selisih tersebut merupakan selisih yang menguntungkan.Pada perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung terjadi selisih tarif upah sebesar Rp 2.232.000,- selisih efisiensi upah sebesar Rp 2.728.000,- dan selisih tarif efisiensi upah sebesar Rp 248.000,- dimana masing-masing dari selisih tersebut merupakan selisih yang menguntungkan. Pada perhitungan Biaya Overhead Pabrik terjadi selisih terkendali sebesar Rp 3.798.400,-. Selisih volume sebesar Rp 50.400,- . Selisih pengeluaran sebesar Rp 2.848.560,-. Selisih kapasitas sebesar Rp 675.360,-. Selisih efisiensi sebesar Rp 1.418.560,- dimana masing-masing dari selisih tersebut merupakan selisih yang merugikan. Dari perhitungan selisih biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik masih terdapat selisih yang menguntungkan dan merugikan. Oleh karena itu, manajemen perusahaan harus mecari solusi dan penyebab dari selisih yang merugikan tersebut. Sedangkan untuk selisih yang menguntungkan harus terus dipertahankan.
Kesimpulan & Saran Saran • • •
Pada biaya bahan baku sebaiknya tidak hanya melihat harganya saja tetapi harus memperhatikan kualitas bahan bakunya juga. Pada jam tenaga kerja sebaiknya tidak hanya menghitung jam kerja standar dan sesungguhnya saja tetapi menghitung jam lemburnya juga. Untuk penulis selanjutnya supaya tidak hanya menghitung metode tiga selisih saja tetapi menghitung juga sampai metode empat selisih.