PENERAPAN MENEJEMEN KONTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG BANK RAKYAT INDONESIA KANTOR CABANG LHOKSEUMAWE Abdul Muhyi Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Lhokseumawe Jl. Banda Aceh-Medan km. 280 Buketrata – Lhokseumawe Email :
[email protected] Abstract Many factors are needed in building development. One of them is aconstruction management companies because they are playing the important role to be success the building development. This paper developed in order to descript the developing processes and involved factors atthe Bank Rakyak Indonesia (BRI) Branch Office Lhokseumawe. The results of this study that all civil, mechanical and electrical working can be controlled as well as their structural, function, andspending time specifications; can be evaluate the building drawing and planning in desired construction qualitythat its run optimally; and the review on added cost and working because of the perception different effectbetween constractor and owner. Finally, this paper recommendation is in order to increase the construction management has to be accessed to all data that he’sneeded. Key words: Contractor, contruction management
Pendahulan Bank adalah adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan kepada masyarakat dalam bentuk kredit atau dalam bentuk lain dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Salah satu faktor untuk meningkatkan tingkat pelayanan adalah tersedianya gedung yang layak, sehingga para pekerja dan pengguna gedung merasa nyaman dalam menjalan aktifitasnya. Namun kondisi pada gedung Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Lhokseumawe yang lama tidak layak pakai lagi karena terjadi keretakan pada struktur bangunan tersebut, sehingga bangunan existing harus dibongkar secara total. Untuk mengembalikan prasarana dan sarana gedung tersebut PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang diwakili oleh Devisi Manajemen Aktiva Tetap Dan Pengadaan Properti Kanpus membangun kembali Gedung Kantor Cabang Bank Rakyat IndonesiaLhokseumawe. Pembangunan tersebut dimaksudkan untuk mengembalikan fungsi gedung dan tingkat layanan seperti sedia kala. Jasa Konsultansi diperlukan untuk melakukan pengawasan Pembangunan Gedung Kantor Cabang B R I Lhokseumawe, guna mendapatkan kualitas fisik yang baik dan lamanya waktu pelaksanaan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan. Dalam menjalan tugasnya konsultan tersebut perlu menerapkan metode menejemen kontruksi yang dapat mengelola dan mengakomodir berbagai kepentingan pihakkpihak yang terlibat, serta dapat mengatasi berbagai permasalahan yang muncul. Besar dan kompleksitasnya beberapa proyek telah berkembang sedemikian rupa sehinggaindustri harus melakukan organisasi dan mengembangkan manajemen 241
serta metode-metode produksi secara moderen. Para kontraktor secara umum mempunyai tanggung jawab untuk memenejeni proyek kontruksi, ketika mereka mensub kontrakkan sebahagian besar dari pekerjaan mereka kepada pihak lain. Para pemilik dan perencana dapat memilih seorang pembangun yang berpengalaman dan mampu memenejemeni suatu proyek secara profesional [1]. Manajemen konstruksi dimaksudkan sebagai proses, usaha atau kegiatan pemanfaatan dan penggunaan semua sumber daya yang terlibat dalam proyek konstruksi oleh para manajer secara tepat. Proyek konstruksi pekerjaan sipil bersifat unik, dinamis dan umumnya tidak berupa pengulangan sehingga dibutuhkan manajemen yang lebih fleksibel sesuai kondisi dan situasi masing-masing pekerjaan konstruksi. Selama masa pelaksanaan konstruksi sering terjadi perubahan kondisi lapangan yang memerlukan penyesuaian penggunaan sumber daya yang dibutuhkan baik jenis maupun jumlahnya. Penerapan manajemen yang kaku seperti yang diaplikasikan dalam manajemen industri non jasa konstruksi akan menyebabkan tidak efektif dan tidak efisien. Dengan demikian manajemen konstruksi harus dirancang dan diaplikasikan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan untuk penyesuaian secara berkesinambungan dalam rangka menghadapi setiap perubahan yang terjadi selama pelaksanaan konstruksi. Ciri-ciri manajemen konstruksi yang khas seperti: 1. Urutan kegiatan, 2. Metode pelaksanaan, 3. Kondisi lapangan kerja, 4. Peralatan produksi, 5. Lokasi dan cara pengolahan bahan baku, 6. Pengetahuan dan keterampilan tenaga kerja, 7. Waktu produksi, 8. Jadual waktu penyelesaian, 9. Biaya penyelesaian, 10. Pengendalian mutu bahan dan hasil kegiatan, dan 11. Sifat hasil akhir, Deskripsi Proyek Proyek pembangunan Gedung Kantor Cabang Rakyat Indonesia Cabang Lhokseumawe berlokasi di jalan Merdeka no. 1 Kota Lhokseumawe. Proyek Pembangunan gedung ini dibangun diatas lahan seluas 4253 m2yang terdiri dari 3 lantai yanitu: A. Bangunan Utama: Lantai 1 : 380,4 m2 Lantai 3 : 280,4 m2 Lantai 3 : 144,5 m2 Jumlah : 805,3 m2 B. Bangunan Penunjang: Ruang Ginset, Ruang Pompa, Kantin dan Toilet :21 M2. C. Tiang Bendera. D. Pos Jaga : 9 m2 E. Galeri ATM. F. Parkir Area 242
G. Lapangan Tenis. H. Pagar Halaman Depan I. Bak Sampah Untuk lebih jelas bentuk bangunan Gedung kantor Cabang BRI dapat dilihat pada gambar berikut:
Lhokseumawe
Gambar 1. Tampak Depan
Metode Pelasanaan Menejemen Kontruksi Berdasarkan tahapan pembangunan proyek metode pelaksanaan menejemen kontruksi diuraikan oleh[1] maupun [2,3], saling berhubungan dan sesuai dengan Pedoman Teknis Pembangunan gedung Negara, Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007 tanggal 27Desember 2007 yaitu: Kegiatan Manajemen Konstruksi terdiri atas: a) Tahap Persiapan: i) Membantu pengelola kegiatan melaksanakan pengadaan penyedia jasa perencanaan,termasuk menyusun Kerangka Acuan Kerja(KAK),memberi saran waktu dan strategi pengadaan, serta bantuanevaluasi proses pengadaan; ii) Membantu Pengelola Kegiatan dalam mempersiapkan dan menyusun program pelaksanaanseleksi penyedia jasa pekerjaan perencanaan; iii) Mmembantu Panitia Pengadaan Barang danJasabaik melalui papan pengumuman, mediacetak, maupun media elektronik; iv) Membantu Panitia Pengadaan Barang danJasa melakukan pra-kualifikasi calon pesertaseleksi penyedia jasa pekerjaan perencanaan. v) Membantu memberikan penjelasan pekerjaanpada waktu rapat penjelasan pekerjaan vi) Membantu Panitia Pengadaan Barang danJasa dalam menyusun Harga PerhitunganSendiri (HPS)/Owner’s Estimate (OE) pekerjaan viii) Membantu menyiapkan draft surat perjanjianpekerjaan perencanaan ix) Membantu pengelolakegiatan menyiapkan dalampenyebarluasan pengumumanseleksi penyedia jasa pekerjaan perencanaansurat perjanjian pekerjaan perencanaan.
243
b) Tahap Perencanaan: i) Mengevaluasi program pelaksanaan kegiatanperencanaan yang dibuat oleh penyedia jasaperencanaan, yang meliputi programpenyediaan dan penggunaan sumber daya,strategi dan pentahapan penyusunandokumen lelang. ii) Memberikan konsultansi kegiatan perencanaan, yang meliputi penelitian dan pemeriksaanhasil perencanaan dari sudut efisiensi sumberdaya dan biaya, serta kemungkinan keterlaksanaan konstruksi. iii) Mengendalikan program perencanaan,melalui kegiatan evaluasi program terhadaphasil perencanaan, perubahan-perubahanlingkungan, penyimpangan teknis danadministrasi atas persoalan yang timbul, sertapengusulan koreksi program. iv) Melakukan koordinasi dengan pihak-pihakyang terlibat pada tahap perencanaan. v) Menyusun laporan bulanan kegiatankonsultansi manajemen konstruksi tahapperencanaan, merumuskan evaluasi status dankoreksi teknis bila terjadi penyimpangan. vi)Mmeneliti kelengkapan dokumen perencanaandan dokumen pelelangan, menyusun programpelaksanaan pelelangan bersama penyediajasa perencanaan, dan ikut memberikan penjelasan pekerjaan pada waktu pelelangan, serta membantu kegiatan panitia pelelangan. vii) Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan dan pembayaran angsuran pekerjaan perencanaan. viii) Mengadakan dan memimpin rapat-rapat koordinasi perencanaan, menyusun laporan perencanaan. vii) Membantu melakukan pembukaan dan evaluasi terhadap usulan teknis dan biaya dari penawaran yang masuk;hasil rapat koordinasi, dan membuat laporan kemajuan pekerjaan manajemen konstruksi. c) Tahap Pelelangan i) Membantu Pengelola Kegiatan dalam mempersiapkan dan menyusun program pelaksanaan pelelangan pekerjaan konstruksi fisik. ii) Membantu Panitia Pengadaan Barang dan Jasa dalam penyebarluasan pengumuman pelelangan, baik melalui papan pengumuman, media cetak, maupun media elektronik. iii) Membantu Panitia Pengadaan Barang dan Jasa melakukan pra-kualifikasi calon peserta pelelangan (apabila pelelangan dilakukan melalui prakualifikasi). iv) Membantu memberikan penjelasan pekerjaan pada waktu rapat penjelasan pekerjaan. v) Membantu Panitia Pengadaan Barang dan Jasa dalam menyusun Harga Perhitungan Sendiri (HPS)/Owner’s Estimate (OE) pekerjaan konstruksi fisik. vi)Membantu melakukan pembukaan dan evaluasi terhadap penawaran yang masuk. vii) Membantu menyiapkan draft surat perjanjian pekerjaan pelaksanaan konstruksi fisik. viii) Menyusun laporan kegiatan pelelangan. d) Tahap Pelaksanaan i) Mengevaluasi program kegiatan pelaksanaan fisik yang disusun oleh pelaksana konstruksi, yang meliputi program-program pencapaian sasaran fisik, penyediaan dan penggunaan sumber daya berupa: tenaga kerja, peralatan dan perlengkapan, bahan bangunan, informasi, dana, program Quality Assurance /Quality Control, dan program kesehatan dan keselamatan kerja (K3). 244
ii) Mengendalikan program pelaksanaan konstruksi fisik, yang meliputi program pengendaliansumber daya,pengendalian biaya, pengendalian waktu, pengendalian sasaranfisik (kualitas dan kuantitas) hasil konstruksi, pengendalian perubahan pekerjaan, pengendalian tertib administrasi, pengendalian kesehatan dan keselamatan kerja. iii) Melakukan evaluasi program terhadap penyimpangan teknis dan manajerial yang timbul, usulan koreksi program dan tindakan turun tangan, serta melakukan koreksi teknis bila terjadi penyimpangan. iv) Melakukan koordinasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan konstruksi fisik. v) Melakukan kegiatan pengawasan yang terdiri atas : Memeriksa dan mempelajari dokumen untuk pelaksanaan konstruksi yang akan dijadikan dasar dalam pengawasan pekerjaan di lapangan. Mengawasi pemakaian bahan, peralatan dan metode pelaksanaan, serta mengawasi ketepatan waktu, dan biaya pekerjaan konstruksi. Mengawasi pelaksanaan pekerjaan konstruksi dari segi kualitas, kuantitas, dan laju pencapaian volume/ realisasi fisik. Mengumpulkan data dan informasi di lapangan untuk memecahkan persoalan yang terjadi selama pekerjaan konstruksi. Menyelenggarakan rapat-rapat lapangan secara berkala, membuat laporan mingguan dan bulanan pekerjaan manajemen konstruksi, dengan masukan hasil rapat-rapat lapangan, laporan harian, mingguan dan bulanan pekerjaan konstruksi fisik yang dibuat oleh pelaksana konstruksi. Menyusun laporan dan berita acara dalam rangka kemajuan pekerjaan dan pembayaran angsuran pekerjaan pelaksanaan konstruks. Meneliti gambar-gambar untuk pelaksanaan (shop drawings) yang diajukan oleh pelaksana konstruksi. Meneliti gambar-gambar yang sesuai dengan pelaksanaan di lapangan (As Built Drawings) sebelum serah terima . Menyusun daftar cacat/kerusakan sebelum serah terima I (pertama), dan mengawasi perbaikannya pada masa pemeliharaan. Bersama-sama dengan penyedia jasa perencanaan menyusun petunjuk pemeliharaan dan penggunaan bangunan gedung. Menyusun berita acara persetujuan kemajuan pekerjaan, serah terima pertama,berita acara pemeliharaan pekerjaan dan serah terima kedua pekerjaan konstruksi, sebagai kelengkapan untuk pembayaran angsuran pekerjaan konstruksi. Membantu pengelola kegiatan dalam menyusun Dokumen Pendaftaran. Membantu pengelola kegiatan dalam penyiapan kelengkapan dokumen Sertifikat Laik Fungsi (SLF) dari Pemerintah Kabupaten/Kota setempat. vi) menyusun laporan akhir pekerjaan manajemen konstruksi. Hasil dan Pembahasan Hasil yang dihasilkan oleh pekerjaan Menejemen Kontruksi pada Pembangunan Gedung Kantor Cabang Bank Rakyat Indonesia Lhokseumawe adalah: a. Pada tahap persiapan : Laparan pelaksanaan dan koordinasi pengadaan /persiapan dokumen. b. Pada tahap perencanaan : Laporan pengembangan rencana dan strategi pentahapan lanjutan program. Laoporan hasil konsultasi MK pada kegitan perencanaan dari aspek pengendalian waktu, mutu, biaya dan administrasi kontrak. c. Pada tahap Pelelangan: 245
1. 2. 3.
d.
Revisi Program Kegiatan Pelelangan Laporan Lengkappelaksanaan . Uraian program dan kegiatan pengendalian waktu, mtu, biaya dan administrasi. Pada tahap pelaksanaan 1. Revisi progran dan pengendalian waktu, mutu, biaya dan administrasi kontrak pada tahap pelaksanaan/CCO, bila ada revisi 2. Laporan bulanan dari aspek pengendalian waktu, mutu danbiaya serta administrasi kontrak yang disertai dengan risalah rapat lapangan,laporan,visual lapangan, surat menyurat, dokumen/ booklet peralatan. 3. Laporan penelitan atas dokumen gambar sesuai dengan gambar pelaksanaan (as build drawings) yang di telah dibuat kontraktor. 4. Laporan akhir pekerjaan menejemen kontruksi mulai dari persiapan sampai dengan serah terima kedua pekerjaan pelaksanaan kontruksi (FHO)
Kesimpulan Penerapan Menejemen Kontruksi pada Proyek Pembangunan Gedung Kantor Cabang Bank Rakyat Indonesia Lhokseumawedapat diambil simpulan sebagai berikut : 1. Dapat dilakukannya kontrol kualitas pekerjaan kontraktor, sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan , fungsi sebagai pengendalian waktu. 2. Dapat dilakukan evaluasi terhadap perencanaan yang ada untuk mendapatkan produk proyek kontruksi yang optimal. 3. Bisa dilakukan review terhadap pekerjaan tambah kurang yang diakibatkan oleh perbedaan persepsi antar kontraktor, fungsi pengendalian biaya. Saran Guna untuk lebih meningkat kemampuan untuk mengelola proyek kontruksi bagi pihak-pihak yang terlibat pada pegelolaan proyek perlu dilakukan sosialisasi dan pelatihan secara berkala, Referensi [1]
Bush, V.G, 1984, Contruction- A Handbookfor Contractor, Architekts and Student, A Prentice Hall Compani,Reston, Virginia 22090.
[2]
Barie, D.S, Paulson,B.C, Jr,1984, ProfesionalContruction Management, McGraw Hill, Inc
[3] Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 45/PRT/M/2007, Pedoman Pembangunan Gedung Negara, Jakarta.
Teknis
246