PENERAPAN KURIKULUM PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU MUTIARA INSANI GATAK DELANGGU DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ANAK TAHUN PELAJARAN 2012-2013
NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Jurusan Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Oleh : Eko Widyanto G 000 090 027
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS AGAMA ISLAM Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan. Kartasura Telp (0271) 717417, 719483 Fax 715448 Surakarta 57102
Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah
Yang bertanda tangan di bawah ini pembimbing skripsi/tugas akhir: 1. Drs. Zaenal Abidin, M. Pd 2. Drs. Saifudin Zuhri, M. Ag
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah yang merupakan ringkasan skripsi (Tugas Akhir) dari mahasiswa: Nama
: Eko Widyanto
NIM
: G 000 090 027
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Judul Skripsi
: Penerapan Kurikulum Pendidikan Sekolah Dasar
Mutiara
Insani
Gatak
Delanggu
Dalam
Meningkatkan Prestasi Belajar Anak Tahun Pelajaran 2012-2013 Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya
Surakarta, 7 Februari 2014 Pembimbing I
Drs. Zaenal Abidin, M. Pd NIK: 384
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH Bismillahirrahmanirrahim Yang bertanda tangan di bawah ini, saya; Nama : Eko Widyanto NIM : G 000 090 027 Fakultas/jurusan : FAI/ Tarbiyah Jenis : Skripsi Judul : Penerapan Kurikulum Pendidikan Sekolah Dasar Mutiara Insani Gatak Delanggu Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Anak Tahun Pelajaran 2012/2013 Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk; 1. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya demi pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan hak menyimpan, mengalih mediakan/mengalih formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), mendistribusikannya, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu minta izin dari saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta. 3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan pihak perpustakaan UMS, dari semua bentuk tuntunan hukum yang timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat digunakan sebagaimana semestinya. Surakarta, 07 Februari 2014 Yang menyatakan:
Eko Widyanto
khususnya di SDIT Mutiara Insani Gatak Delanggu serta sebagai bahan masukan dalam membuat kebijakan mengembangkan kurikulum di sekolah Penelitian ini merupakan penelitian lapangan (field research) dengan mengambi lokasil penelitian di SDIT Mutiara Insani Gatak Delanggu sebagai objek penelitian. Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan wawancara meliputi wawancara kepada kepala sekolah, bidang kurikulum dan bidang kesiswaan, obsevasi, dokumentasi, Analisis data dilakukan dengan cara berfikir induktif untuk mengambil kesimpulan yang berangkat dari masalah yang bersifat khusus ke masalah-masalah yang bersifat umum. Adapun pemaparan analisis data menggunakan deskriptif kualitatif Pembelajaran yang di gunakan di SDIT Mutiara Insani menggunakan pembelajaran terpadu dan tematik yang sudah berjalan dengan baik sehingga dihasilkan prestasi di mana dalam nilai ulangan semester genap sudah memenuhi syarat kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang sudah ditentukan serta mampu bersaing dengan sekolah unggulan lainya.
ABSTRAK Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Penerapan kurikulum pada hakikatnya adalah usaha yang dilakukan oleh sekolah dalam meningkatkan mutu dan kualitas pendidikan sekolah sehingga dengan demikian akan tercapai tujuan yang diinginkan sekolah yaitu prestasi belajar anak. Prestasi belajar merupakan aspek kecakapan yang dimiliki anak sebagai hasil usaha dan kegiatan yang ditempuh. Untuk mencapai hasil belajar yang maksimal maka pelaksanaa kurikulum juga harus maksimal. Kurikulum merupakan segala pengalaman yang diberikan oleh sekolah kepada seluruh anak didiknya, baik dilakukan didalam sekolah maupun diluar sekolah. Pengalaman anak didik di sekolah dapat diperoleh melalui berbagai kegiatan pendidikan antara lain: mengikuti pelajaran di kelas, praktik, ketrampilan, latihan olahraga dan kesenian dan kegiatan karya wisata atau praktik di laboratorium sekolah. Berdasarkan latar belakang tersebut penulis merumuskan masalah yaitu bagaimana penerapan kurikulum pendidikan Sekolah Dasar Islam Terpadu Mutiara Insani dalam meningkatkan prestasi belajar anak?. Tujuan dari penulisan ini adalah mendeskripsikan penerapan kurikulum pendidikan Sekolah Dasar Islam Terpadu Mutiara Insani dalam meningkatkan prestasi belajar anak. Manfaat penelitian ini meliputi manfaat teoritis yang memberikan kontribusi bagi sekolah dalam memperluas pengetahuan khususnya di bidang kurikulum. Manfaat praktis berguna bagi penerapan kurikulum pendidikan dalam meningkatkan prestasi belajar anak
Kata Kunci: Penerapan, kurikulum Pendidikan, Prestasi belajar A. PENDAHULUAN Sekolah
dasar
merupakan
satuan pendidikan yang paling penting keberadaanya. Setiap orang mengakui bahwa
tanpa
menyelesaikan
pendidikan pada sekolah dasar atau sederajat, secara formal seseorang tidak bisa melanjutkan atau mengikuti pendidikan di SLTP/SMP. Besarnya peranan pendidikan dasar disadari oleh negara negara di dunia. Dengan 1
semakin
meningkatnya
investasi
tersebut disebut lembaga pendidikan
pemerintah pada sektor pendidikan
(Fuad Ihsan, 2010: 16).
dasar dari tahun ketahun maka sekolah dasar
harus
dipersiapkan
Untuk mencapai hasil belajar
dengan
yang maksimal harus disesuaikan
sebaik baiknya (Ibrahim Bafadal,
dengan kurikulum yang diterapkan di
2006: 11), oleh karena itu sekolah
sekolah tersebut. Kurikulum adalah
dasar harus dikelola dengan sebaik
segala pengalaman pendidikan yang
baiknya sehingga menjadi sekolah
diberikan oleh sekolah kepada seluruh
yang bermutu. Untuk mencapai semua
anak didiknya, baik dilakukan di
itu
dalam
dibutuhkan
berkualitas
pendidikan
serta
yang
sekolah
maupun
di
luar
pelaksanaan
sekolah. Pengalaman anak didik di
kurikulum yang baik dan bermutu
sekolah dapat di peroleh melalui
sehingga dapat menciptakan genersi
berbagai kegiatan pendidikan antra
yang unggul dari sekolah dasar.
lain: mengikuti pelajaran di kelas,
Dalam
Undang
Undang
praktik ketrampilan, latihan latihan
SISDIKNAS Pasal 1 nomor 20 tahun
olah raga dan kesenian, dan kegiatan
2003 menerangkan bahwa pendidikan
karya wisata atau praktik dalam
adalah usaha sadar dan terencana
laboratorium
untuk mewujudkan suasana belajar
(Suryosubroto, 2010: 32).
dan proses pembelajaran agar peserta
di
Menurut
sekolah
Nasution
bahwa
didik aktif mengembangkan potensi
organisasi kurikulum adalah pola atau
dirinya
kekuatan
bentuk penyusunan bahan pelajaran
pengendalian
yang akan disampaikan pada murid-
diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
murid. Organisasi kurikulum sangat
mulia
erat
untuk
spiritual
keagamaan,
serta
diperlukan bangsa
memiliki
ketrampilan dirinya,
dan
pendidikan
negara.
selalu
yang
masyarakat,
pendidikan
Kegiatan
berlangsung
hubungan yang
dengan
tujuan
hendak
dicapai
karena pola-pola yang berbeda akan
di
mengakibatkan
ini
dan
cara
dalam suatu lingkungan yang sengaja
penyampaian pelajaran berbeda pula
dicipta untuk mempengaruhi anak
(Suryosubroto, 2010: 33). Dengan
adalah
demikian
lingkungan
keluarga,
guru
diharapkan
lebih
lingkungan sekolah dan lingkungan
mengenal dengan baik kurikulum
masyarakat.
yang
Ketiga
lingkungan
diterapkan
Penyempurnaan 2
di kurikulum
sekolah. yang
berkelanjutan merupakan keselarasan
daerah dan karakteristik sekolah. Para
agar kurikulum selalu sesuai dengan
pendidik
tuntutan
Berdasakan
menciptakan pembelajaran yang aktif,
Undang-Undang Nomor 20 tahun
inovatif, kreatif, dan menyenangkan
2003
bagi peserta didik.
kebutuhan.
tentang
Sistem
Pendidikan
hendaknya
mampu
Nasional pasal 36 ayat 2 ditegaskan bahwa kurikulum pada semua jenjang pendidikan
dikembangkan
B. METODE PENELITIAN
dengan
a. Wawancara
prinsip diverifikasi sesuai dengan
Menurut Muhammad Ali
satuan pendidikan, potensi daerah, dan
wawancara
peserta didik.
pengumpulan
Saat
ini
berkembang
semakin
lembaga
adalah
teknik
data
dengan
banyak
mengajukan pertanyaan kepada
lembaga
responden dan mencatat atau
pendidikan yang yang menawarkan
merekam
suatu bentuk terobosan terbaru di
responden.
wawancara
dunia
dilakukan
secara
pendidikan
khususnya
di
jawaban-jawaban dapat
langsung
Indonesia sebagai contoh semakin
maupun tidak langsung dengan
banyaknya
yang
sumber data dan dilakukan tanpa
menggunakan lebel Islam Terpadu.
perantara, baik tentang dirinya
Sampai saat ini mampu menarik minat
maupun maupun tentang segala
orang tua dalam memilih lembaga
sesuatu
pendidikan yang baik untuk masa
dengan
depan anaknya. Kurikulum Sekolah
mengumpulkan
Dasar Islam Terpadu Mutiara Insani
diperlukan. Adapun wawancara
ini merupakan sebuah dokumen yang
tidak
akan
sebagai
terhadap
proses pembelajaran, baik dikelas
dimintai
maupun di luar kelas. Pembelajaran
(Mahmud 2011, 173).
hendaknya berlangsung secara efektif
Penelitian
dan
sekolah
diimplementasikan
efisien
yang
membangkitkan kreatifitas.
mampu
aktifitas
Dalam
hal
ini
yang
berhubungan
dirinya
untuk
data
langsung
dilakukan
seseorang tentang
yang
orang
yang lain
ini
menggunakan jenis wawancara
dan
yaitu
para
yaitu
wawancara
terstruktur,
wawancara
yang
pelaksana kurikulum dituntut untuk
pewawancaranya
melaksanakan
sendiri masalah dan pertanyaan-
sesuai
karakteristik 3
menetapkan
pertanyaan yang akan diajukan,
yang dilakukan pada
dengan tujuan untuk mencari
tertentu yang tidak dilakukan
jawaban
secara terus-menerus melainkan
terhadap
kerja.
hipotesis
Pertanyaan-pertanyaan
pada
jangka
waktu
waktu
yang
disusun dengan rapi dan ketat,
ditetapkan untuk tiap-tiap kali
jenis wawancara ini dilakukan
pengamatan.
pada
observasi dalam penelitian ini
situasi
sampel
jika
yang
sejumlah
representative
adalah
Kegunaan
untuk
mengumpulkan
ditanyai dengan pertanyaan yang
data sekolah meliputi: Sejarah
sama dan hal ini penting sekali.
dan
Wawancara dalam penelitian ini
sekolah, letak, visi dan misi,
berguna
struktur
untuk
mendapatkan
informasi dari responden secara
penulis
gunakan
mendapatkan dan
data
prestasi
berdiri
organisasi
sekolah,
c. Dokumentasi
untuk
Menurut Imam Suprayogo
kurikulum
belajar
belakang
keadaan guru dan murid.
langsung. Metode wawancara ini
latar
(2001:
siswa
164)
Dokumen
merupakan bahan tertulis atau
melalui, Kepala Sekolah, Wakil
benda
Kepala Sekolah Bid. Kurikulum
dengan suatu peristiwa atau
dan Wakil kepala Sekolah Bid
aktifitas
Kesiswaan di SDIT Mutiara
merupakan
Insani Gatak Delanggu.
dokumen tertulis seperti arsip
b. Observasi
data
Observasi sebagai
diartikan
pengamatan
pencatatan
secara
mati
yang
berkaitan
tertentu.
base,
Ia
rekaman
surat
bisa atau
menyurat,
rekaman, gambar dan benda-
dan
benda
peninggalan
yang
sistematik
berkaitan dengan suatu peristiwa
terhadap gejala yang tampak
(Mahmud 2011, 184). Penulis
pada objek penelitian (Margono,
menggunakan
2010: 158). dalam penelitian ini
untuk melengkapi data yang
dilakukan
diperolah dari teknik wawancara
observasi
dimana
observasi ini bertujuan untuk
dan
mengetahui secara menyeluruh
digunakan untuk memperoleh
subjek
yang
data mengenai kondisi SDIT
natural atau alami. Pencatatan
Mutiara Insani Gatak Delanggu
dalam
situasi
4
observasi.
dokumentasi
Metode
ini
meliputi:
Bangunan
Sekolah,
Pengalaman
anak
didik
di
Ruang guru dan Aktifitas siswa
sekolah dapat di peroleh melalui
di luar maupun di dalam kelas.
berbagai kegiatan pendidikan
4. Metode Analisis Data
antra lain: mengikuti pelajaran
Analisis mengelompokkan, suatu
urutan,
serta
adalah
di kelas, praktik ketrampilan,
membuat
latihan latihan olah raga dan
memanipulasi,
menyingkatkan
temuan
kesenian,dan
kegiatan
karya
wisata
praktik
dalam
atau
data sehingga mudah untuk di
laboratorium
baca
(Suryosubroto, 2010:32).
(Mahmud
2011,
18).
Analisi dalam penelitian ini merupakan
bagian
di
sekolah
Teori Kurikulum yaitu
penting
sebagai
suatu
perangkat
dalam proses penelitian karena
pernyataan yang memberikan
dengan analisis inilah, data yang
makna
ada akan tampak manfaatnya,
sekolah , makna tersebut terjadi
terutama dalam memecahkan
karena
masalah dan mencapai tujuan
hubungan
akhir
yaitu
kurikulum , karena adanya unsur
Penerapan
perkembangan , penggunaan dan
penelitian
mendeskripsikan Kurikulum Dalam
Pendidikan
Meningkat
SDIT
tarhadap
adanya
penegasan
antar
unsur-unsur
evaluasi
Prestasi
kajian
kurikulum
kurikulum. dari
teori
Bahan
kurikulum
Belajar Anak. Oleh karena itu
adalah hal-hal yang berkaitan
metode
dengan penentuan keputusan,
analisis
digunakan
data
adalah
yang
deskriptif
penggunaan,
kualitatif.
perencanaan,
pengembangan,
evaluasi
kurikulum dan lain-lain ( Nana Syaodih, 1999, 27)
C. LANDASAN TEORI
Dari uraian diatas dapat
a. Kurikulum Kurikulum adalah segala
disimpulkan bahwa Kurikulum
pengalaman pendidikan yang
Pendidikan
diberikan oleh sekolah kepada
rangkaian progam dan rencana
seluruh
aktifitas
anak
didiknya,baik
merupakan
yang
dilakukan
didalam
sekolah
diselengarakan
maupun
diluar
sekolah.
untuk 5
oleh
mencapai
akan sekolah tujuan
pendidikan
yaitu
pengelolaan,
standar
berkembangnya potensi peserta
pembiayaan, standar penilaian
didik agar menjadi manusia
pendidikan), sehingga apa yang
yang beriman dan bertaqwa
menjadi
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
pendidikan
berakhlak mulia, sehat, berilmu,
tercapai.
tujuan
kurikulum
tersebut
cakap, kreatif, mandiri, dan
b. Prestasi Belajar
menjadi warga negara yang
1. Pengertian
demokratis serta bertanggung
Belajar
dapat
Prestasi
jawab. Keberadaan kurikulum
Prestasi belajar ialah hasil
menjadi sangat penting dalam
pencapaian yang diperoleh seorang
pelaksanaan progam pendidikan,
pelajar (siswa) setelah mengikuti
karena kurikulum merupakan isi
ujian
yang harus disampaikan oleh
tertentu.
pendidik kepada siswa dalam
diwujudkan dengan laporan nilai
lingkungan pendidikan. Sejarah
yang tercantum pada buku rapor,
perjalanan
kurikulum
atau kartu hasil studi (KHS). Hasil
pendidikan di Indonesia telah
belajar ini diberikan setiap tengah
berganti-ganti, sejalan dengan
semester,
pergantian menteri pendidikan
tahun.Hasil belajar tersebut, pada
yang
umumnya, diserahkan pada petugas
mengurusi
masalah
dalam
pelajaran
Prestasi
semester
pendidikan. Namun demikian,
administrasi
pada
prinsipnya,
kemudian
terus
disempurnakan
kurikulum
suatu
belajar
atau
pendidikan disampaikan
setiap
yang kepada
untuk
guru kelas untuk untuk dihitung
kualitas
guna memperoleh ringkasan hasil
pendidikan di Indonesia. Dalam
belajar siswa (Agoes Dariyo, 2013:
penerapan
perlu
89). Dari uraian di atas dapat
memperhatikan pada 8 standar
disimpulkan bahwa prestasi belajar
nasional pendidikan (standar isi,
adalah hasil belajar yang diperoleh
standar
standar
siswa selama mengikuti kegiatan
standar
belajar di sekolah yang diberikan
tenaga
setiap setengah tahun atau setahun
sarana
baik secara akademik maupun non
meningkatkan
kurikulum
proses,
kompetensi, pendidik
dan
kependidikan, dan
lulusan,
standar
prasarana,
standar
akademik. 6
berpengaruh pada prestasi belajar
2. Faktor-faktor Pencapaian
yang rendah.
Prestasi Belajar Dalyono
(2001)
Minat.
Minat
ialah
mengungkapkan ada 2 faktor utama
ketertarikan secara internal yang
yang mempengaruhi pencapaian
mendorong
prestasi belajar siswa yaitu faktor
melakukan sesuatu. Sifat minat bisa
internal
temporer,
ialah
faktor
yang
individu
tetapi
untuk
bisa
berhubungan erat dengan segala
dalam
kondisi siswa, meliputi kesehatan
temporer hanya bertahan dalam
fisik, psikologis (inteligensi, bakat,
jangka waktu pendek, dalam hal ini
minat,
kreatifitas),
motivasi,
bisa dikatakan minat yang rendah.
kondisi
emosional,
kebiasaan
Minat yang kuat pada umumnya
belajar dsb.
bisa
Kesehatan
(health).
jangka
menetap
panjang.
bertahan
seseorang
Minat
lama,
benar-benar
karena memiliki
Kesehatan fisik yang prima akan
semangat, gairah dan keseriusan
mendukung seorang siswa untuk
yang
melakukan kegiatan belajar dengan
sesuatu hal dengan baik.
baik, sehingga ia akan memperoleh
dalam
melakukan
Kreativitas. Kreativitas ialah
prestasi belajar yang baik pula. Inteligensi
tinggi
kemampuan
(intelligence).
untuk
berfikir
alternatif dalam menghadapi suatu
Taraf inteligensi yang tinggi pada
masalah,
seseorang siswa akan memudahkan
menyelesaikan masalah
baginya
memecahkan
dengan cara yang baru dan unik.
masalah- masalah akademis di
Kreatifitas dalam belajar memberi
sekolah.
pengaruh
dalam
Dengan
kemampuan
sehingga
positif
bagi
dapat tersebut
individu
inteligensi yang tinggi tersebut,
untuk
maka merekapun akan mampu
dalam menghadapi suatu masalah
meraih prestasi belajar yang baik.
akademis.
Sebaliknya, siswa yang memiliki
mencari
ia
Motivasi.
Motivasi
baru
ialah
taraf inteligensi rendah, ditandai
dorongan
dengan
dalam
seseorang untuk melakukan sesuatu
masalah-masalah
dengan sungguh-sungguh. Motivasi
ketidakmampuan
memahami pelajaran
akademis,
sehingga
belajar
yang
cara-cara
yaitu
menggerakkan 7
menggerakkan
dorongan seorang
yang pelajar
untuk
sungguh-sungguh
dalam
bagi siswa dalam meraih prestasi
belajar menghadapi pelajaran di
belajar. Lingkungan sosial kelas
sekolah. Motivasi berprestasi ialah
ialah suasana psikologis dan sosial
motivasi yang akan mendorong
yang terjadi selama proses belajar
individu untuk meraih prestasi
mengajar
yang setinggi-tingginya.
didalam kelas.Lingkungan kelas
Kondisi
psikoemosional
juga
antara
akan
guru
murid
berpengaruh
yang stabil. Kondisi emosi ialah
pencapaian
bagaimana
Lingkungan sosial keluarga ialah
keadaan
perasaan
prestasi
pada
suasana hati yang dialami oleh
suasana
seseorang.
Kondisi
emosi
orang tua dengan anak-anak di
seringkali
dipengaruhi
oleh
lingkungan keluarga. Dari uraian
pengalaman dalam hidupnya. Bila
diatas dapat disimpulkan bahwa
seseorang merasa sedih, kecewa,
faktor internal dan eksternal sangat
atau depresi dalam menghadapi
dibutuhkan oleh seorang siswa
suatu masalah, maka membuat
guna memberi motivasi agar siswa
seorang pelajar tak bergairah dalam
semakin
belajarnya,
meningkatkan prestasi belajarnya.
sehingga
berakibat
rendahnya prestasi belajarnya. Faktor
eksternal.
interaksi
belajar.
sosial
bersemangat
antara
dalam
Faktor- faktor lain yang dapat
Faktor
mempengaruhi
prestasi
belajar
eksternal ialah faktor yang berasal
antara lain:
dari luar individu, baik berupa
a. Faktor stimulus belajar yaitu
lingkungan
fisik,
maupun
segala hal di luar individu
lingkungan sosial terutama faktor
untuk mengadakan reaksi atau
lingkungan keluarga, lingkungan
perbuatan
iklim
dalam
sekolah,
pergaulan
teman
lingkungan sebaya
dan
lingkungan
fisik yang
sekolah
yang
berupa
sekolah
mencakup
penugasan,
serta
harus
dipelajari
oleh
pelajar.
sarana dan prasarana yang tersedia di
ini
suasana lingkungan eksternal
Lingkungan ialah
Stimulus
hal
material,
sebagainya.
belajar.
b. Faktor metode belajar ialah
yang bersangkutan.
metode mengajar yang di pakai
Kelengkapan sarana dan prasarana
guru
di sekolah akan berpengaruh positif
metode belajar yang dipakai 8
sangat
mempengaruhi
oleh pelajar. Dengan kata lain
a. Malas
metode yang dipakai oleh guru
Malas ialah sifat keengganan
menimbulkan perbedaan yang
yang
berarti bagi proses belajar.
tidak mau melakukan sesuatu.
c. Faktor
individual
meliputi
menyebabkan
sesorang
b. Sifat keterpaksaan
kematangan, usia, perbedaan
Sifat keterpaksaan ialah suatu
jenis
sifat yang mudah mengeluh,
kelamin,
pengalaman
sebelumnya, kapasitas mental,
mengomel,
kondisi kesehatan jasmani, dan
mengerjakan tugas yang harus
rohani
dilakukan siswa.
(Abu
Ahmadi
dan
Widodo supriyono, 2008, 139-
tak
mau
c. Persepsi diri yang buruk
146). Dari uraian di atas dapat
Seorang siswa yang memiliki
di simpulkan bahwa sealain
persepsi buruk terhadap diri
faktor internal dan eksternal
sendiri, pada umumnya berasal
diatas ada faktor lain yang
dari lingkungan keluarga yang
dapat mempengaruhi prestasi
tak
belajar yaitu stimulus, metode
suatu pelajaran, dan senantiasa
belajar yang digunakan dan dari
memperlakukan secara buruk
individu
terhadap seorang anak (Agoes
siswa
itu
sendiri,
mendukung
keberhasilan
sehingga faktor tersebut sangat
Dariyo, 2013, 90-93).
penting di lingkungan sekolah
Prestasi belajar
guna
meningkatkan
minat
adalah
dambaan
belajar dan prestasi yang akan
karena
dengan
di peroleh siswa.
tinggi,
3. Faktor Pencapaian
yang baik
setiap
siswa,
prestasi
belajar
akan
dapat
mereka
Penghambat
melanjutkan kejenjang pendidikan
Prestasi
lebih tinggi. Prestasi belajar yang
Belajar
baik
dipengaruhi
Sifat-sifat yang buruk yang
internal
dan
oleh
faktor
eksternal.
Faktor
melekat pada diri seorang individu
internal berkaitan dengan kondisi
yang
individual,
dapat
menghambat
pencapaian prestasi belajar ialah:
faktor
eksternal
berkaitan dengan kondisi eksternal individu. Dua
aspek
penting
yang
memberi sumbangan paling besar 9
terhadap
pencapaian
prestasi
Mutiara Insani ini dikembangkan
belajar siswa adalah inteligensi dan
Berpusat
motivasi.
perkembangan,
kebutuhan,
kemampuan untuk memecahkan
kepentingan
didik
suatau masalah dan kemampuan
lingkungan.
menghadapi penyesuaian diri di
kembangkan berdasarkan prinsip
masyarakat. Motivasi ialah suatu
bahwa
dorongan
posisi
Inteligensi
yang
sebagai
mempengaruhi
pada
potensi,
peserta
Kurikulum
peserta
didik
dan di
memiliki
sentral
untuk
seorang individu untuk melakukan
mengembangkan potensinya agar
sesuatu sesuai dengan tujuan yang
menjadi manusia yang beriman dan
dicapainya.
bertaqwa
Adakalanya, banyak siswa menghadapi
kendala
kepada
Allah
Swt,
berakhlaq mulia, sehat, berilmu,
dalam
cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
pencapaian prestasi belajar karena
warga yang baik serta bertanggung
memang
jawab. Menurut Agoes Dariyo,
siswa
sehingga
perlu
bermasalah, perhatian
dan
2013:
83
mengembangkan
penanganan khusus, agar mereka
kemampuan dan membentuk watak
juga
serta
bisa
berprestasi
dalam
belajarnya dengan baik.
peradaban
bermartabat
bangsa
dalam
yang rangka
mencerdaskan kehiupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
D. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pada bab III
potensi peserta didik agar menjadi
dan bab II bahwa Kurikulum
manusia
yang
Sekolah
bertaqwa
kepada
Dasar
Islam
Terpadu
beriman Tuhan
dan Yang
Mutiara Insani dilaksanakan sesuai
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
dengan relevansinya oleh sekolah
berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan
di bawah koordinasi dan supervise
menjadi
dinas pendidikan kabupaten klaten.
demokratis
Penerapan kurikulum ini mengacu
jawab. Namun ada tujuan lain
pada standart isi (SI) dan standart
kurikulum
kelulusan
serta
tujuan mata pelajaran, misalnya:
pertimbangan
mata pelajaran matematika, bahasa
(SKL)
memperhatikan komite Sekolah
sekolah. Dasar
Islam
Kurikulum
warga serta
yang
Negara
bertanggung
khusus
inggris, psikologi umum,dsb.
Terpadu 10
yang
yaitu
Untuk
mendukung
proses belajar mengajar selanjutnya
tersebut
(Muhammad Joko Susilo, 2007:
pengembangan kompetensi peserta
83-85). Kepala Sekolah sebagai
didik disesuaikan dengan potensi,
leader harus mampu mengarahkan
perkembangan
dan
dan memimpin sekolah dengan
kepentingan peserta didik serta
baik serta terus berusaha dalam
tujuan lingkungan. Selain itu dalam
meningkatkan kualitas guru dalam
penerapan
juga
mengajar karena hal itu termasuk
beragam dan Terpadu kurikulum
fungsi kurikulum terhadap kepala
diterapkan
sekolah
pencapaian
tujuan
kebutuhan,
Kurikulum
dan
dikembangkan
sebagaimana
yang
di
dengan memperhatikan keragaman
katakan Muhammad Joko Susilo,
peserta didik, kondisi lingkungan,
2007: 83-85 a) Sebagai pedoman
jenjang dan jenis pendidikan serta
dalam mengadakan fungsi supervisi
menghargai dan tidak diskriminitif.
yaitu memperbaiki situasi belajar,
Sebagai pengelola pengajaran di
b)
SD IT Mutiara Insani seorang guru
melaksanakan
harus mampu mengelola seluruh
dalam
proses kegiatan belajar-mengajar
menunjang situasi belajar anak ke
dengan
arah yang lebih baik, c) Sebagai
menciptakan
kondisi-
Sebagai
pedoman fungsi
dalam supervisi
menciptakan
kondisi belajar sedemikian rupa
pedoman
sehingga setiap anak dapat belajar
fungsi supervisi dalam memberikan
dengan efektif dan efisien. Dalam
bantuan
fungsinya sebagai penilai hasil
memperbaiki situasi belajar, d)
belajar
guru
Sebagai pedoman mengembangkan
terus
kurikulum lebih lanjut, e) Sebagai
murid,
hendaknya menerus
seorang
senantiasa mengikuti
pada
melaksanakan
guru
pedoman
untuk
belajar yang telah dicapai oleh
evaluasi
kemajuan
siswa
mengajar.
dari
waktu
hasil-hasil
dalam
untuk
ke
waktu,
untuk
mengadakan
Sehingga
belajar kurikulum
informasi yang diperoleh melalui
yang diterapkan di Sekolah Dasar
evaluasi
ini
Islam Terpadu Mutiara Insani dapat
umpan
balik
belajar
mengajar,
dijadikan
akan
terhadap
tolak
memperbaiki
merupakan
yang ukur
proses
terkontrol dan selalu mengalami
akan
peningkatan.
untuk
Kurikulum
dan meningkatkan
Islam 11
Terpadu
Sekolah
Dasar
Mutiara
Insani
Gatak Delanggu meliputi substansi
hanya pandai atau cakap dalam
komponen muatan wajib, muatan
pelajaran umum saja tetapi juga
lokal dan pengembangan diri, serta
cerdas
disusun dalam keterkaitan dan
agama Islam dengan baik.
kesinambungan
yang
bermakna.Untuk penerapan Mutiara
2.
mendukung
kurikulum Insani
menguasai
ilmu
Penerapan kurikulum pendidikan SDIT
SDIT
dalam
Mutiara
Insani
sudah
berjalan dengan baik, dihasilkan
menggunakan
prestasi
di
mana
dalam
nilai
metode pendekatan Tematik untuk
ulangan semester genap sudah
kelas
metode
memenuhi syarat KKM yang sudah
pendekatan permapel untuk kelas 1,
di tentukan, serta keberhasilan
2,
dapat dilihat dari kecakapan siswa
4,
3
5,
6
dan
dalam
pelaksanaanya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa
dalam
penerapan kurikulum pendidikan
pelaksanaan ibadah dengan baik
SDIT
sudah
dan siswa-siswi mampu berbahasa
berjalan lancar dan sinergi sesuai
Arab, mampu menjuarai berbagai
dengan kurikulum yang digunakan
lomba cerdas cermat dan kejuaran
di SDIT tersebut hal itu dapat
di bidang olahraga serta mampu
dilihat pada prestasi yang sudah
bersaing dengan sekolah lain dalam
dicapai oleh siswa-siswinya.
meneruskan
Mutiara
Insani
Berdasarkan dari hasil penelitian
penguasaan
jenjang
materi
dan
pendidikan
selanjutnya.
penerapan kurikulum pendidikan SDIT Mutiara
Insani
dapat
disimpulkan
DAFTAR PUSTAKA
sebagai berikut:
Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Agoes Dariyo. 2013.Dasar-Dasar Pedagogig Modern. Jakarta Barat: Indeks. Dakir. 2010.Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum. Jakarta: Rineka Cipta. Depag. 2005. Al Qur’an dan Terjemahan. Bandung : Al Jumanatul Ali-ART.
1. Pelaksanaan pembelajaran yang di terapkan
para
guru
di
SDIT
Mutiara Insani Gatak Delanggu menggunakan terpadu
dan
pembelajaran tematik
yaitu
mengaitkan antara materi pelajaran dengan pelajaran yang lain. Hal ini sebagai upaya dalam menciptakan tujuan
pendidikan
dari
SDIT
Mutiara Insani yaitu siswa tidak 12
Depdikbud. 2005. Kamus besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Djamaroh dan Zaein. 1997. Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Fuad Ihsan. 2010. Dasar Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Hadi Sabari Yunus. 2010. Metode Penelitian Wilayah Kontemporer. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Ibrahim Bafadal. 2006. Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar.Jakarta: Bumi Aksara. Joko Susilo. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Khaerudin dkk. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsep dan Implementasinya di Madrasah.Jogjakarta: Pilar Media. Lahat Lukman. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. .
Margono. 2010. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Moleong, 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya. Nik Haryati. 2011. Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam. Bandung: Alfabeta. Suardi. 2012.Pengantar Pendidikan Teori dan Aplikasinya, Jakarta Barat: Indeks Sudarwan Danim. 2010.Pengantar Kependidikan. Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana. 2008. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media. _______________. 2012. Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: Aditya Media. Sukmadinata dan Nana Syaodih. 1999. PengembanganKurikulumTeori&Pr aktek. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suryosubroto. 2010. Manajemen Pendidikan di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta. Toto Ruhimat dkk. 2011. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers
13