Jurnal of Islamic Education Management ISSN: 2461-0674
16
MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI) DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU (SD IT) HARAPAN MULIA PALEMBANG Amilda dan Nina Wati FITK UIN Raden Fatah Palembang Email:
[email protected] Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis manajemen kurikulum PAI di SD IT Harapan Mulia Palembang dan faktor pendukung dan penghambatnya. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Informan dalam penelitian ini adalah wakil kepala sekolah bidang kurikulum, guru PAI, dan kepala sekolah. Teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi nonpartisipatif dan studi dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis miles and huberman yang meliputi kegiatan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) manajemen kurikulum PAI di SD IT Harapan Mulia Palembang meliputi kegiatan perencanaan berupa kegiatan penyusunan program kurikulum PAI, pengorganisasian kurikulum PAI, pelaksanaan kurikulum PAI, pengawasan kurikulum PAI. (2) Faktor pendukung implementasi manajemen kurikulum PAI meliputi tersedianya fasilitas berupa sarana dan prasarana yang memadai, kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik, kompetensi guru dan profesionalisme guru dalam mengajar, serta adanya tambahan jam belajar/mulok yang mendukung program belajar PAI seperti baca tulis Al-Qur’an dan lain-lain, Faktor penghambatnya adalah sulitnya mentransfer mata pelajaran PAI kepada peserta didik, adanya beberapa peserta didik yang bermasalah di kelas dan kurangnya kesiapan guru ketika telah ditentukan jadwal mengajar. Kata Kunci : Kurikulum Pendidikan Agama Islam, Manajemen Abstract: This study aimed to describe and analyze the management of IT curriculum in PAI elementary of Harapan Mulia Palembang and supporting and inhibiting factors. This research is a qualitative study using a case study approach. Informants in this study is the vice principal areas of curriculum, PAI teachers, and principals. The technique of collecting data through interviews, observation and documentation study nonparticipant. Data analysis technique using analytical techniques Miles and Huberman which includes data collection, data reduction, data presentation and conclusion. The results showed that: (1) management of IT curriculum in PAI elementary of Harapan Mulia Palembang include planning activities such as drafting curriculum PAI program, organizing the curriculum PAI PAI curriculum implementation, curriculum supervision PAI. (2) Factors supporting the implementation of the curriculum management PAI includes the availability of facilities such as facilities and infrastructure, intelligence possessed by learners, teacher competence and professionalism of teachers in teaching, as well as the additional hours of study / mulok supporting learning programs PAI such as literacy Al -Qur'an and others, the inhibiting factor is the difficulty of transferring the PAI subjects to the students, there are some students who have problems in class and the lack of readiness of teachers when teaching schedule has been determined. Keywords: Curriculum Of Islamic Education, Management
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 16-30
17
“Curriculum is interpreted to mean
Pendahuluan Pendidikan
merupakan salah
all
of
the
organized
courses,
satu tolak ukur kemajuan suatu
activities, and experiences which
bangsa. Melalui pendidikan sebuah
pupils have under direction of the
negara
school, whether in the classroom or
akan
maju
karena
dikembangkan oleh orang-orang yang
not”.
memiliki
dan
tersebut, kurikulum bukan hanya
pengetahuan. Salah satu aspek yang
mata pelajaran, kurikulum mencakup
berpengaruh terhadap keberhasilan
semua
kegiatan
suatu
siswa,
selama
kemampuan
pendidikan
adalah
aspek
Dari
pernyataan
dan
Romine
pengalaman
masih
menjadi
kurikulum. Kurikulum berisi tentang
tanggung jawab sekolah. Selain itu,
suatu sistem program pembelajaran
kegiatan
yang
untuk
dilakukan di dalam atau di luar kelas,
mencapai tujuan institusional pada
sehingga kegiatan ekstrakurikuler pun
lembaga
sebenarnya
berperan
strategis
pendidikan,
kurikulum
sehingga
memegang
pembelajaran
dapat
termasuk
dalam
peranan
kurikulum. Dalam pengertian yang
penting dalam mewujudkan sekolah
lebih luas ini, menjadi kewajiban guru
yang bermutu atau berkualitas.
untuk mengajar dengan cara yang
Menurut
pandangan
lama,
kurikulum merupakan sejumlah mata
lebih
bervariasi,
sehingga
siswa
menjadi lebih aktif.
pelajaran yang harus ditempuh murid
Hasbullah menyatakan bahwa
untuk memperoleh ijazah. Pandangan
kurikulum
ini memberi implikasi, bahwa semua
fasilitas, dan kegiatan suatu lembaga
murid harus mengikuti mata pelajaran
pendidikan
yang sama. Selain itu, peran aktif
mewujudkan
dipegang
lembaganya
oleh
guru
untuk
menyampaikan materi pembelajaran. Pada
perkembanngannya,
kurikulum pengertian
meluas. yang
diberikan
oleh
Romine (dalam Hamalik, 2008:17)
atau
program,
pelatihan
visi
dan
(Abdullah
untuk misi Idi,
2014:223).
definisi Misalnya
merupakan
Kurikulum satu
merupakan
komponen
posisinya
penting,
akan
salah karena
memberikan
pengaruh terhadap apa yang
harus
Jurnal of Islamic Education Management ISSN: 2461-0674
dilakukan
dalam
pendidikan.
suatu
Di dalam
dijabarkan
18
proses
keterampilan yang kemudian tujuan
kurikulum
itu dijabarkan menjadi kompetensi-
tujuan
kompetensi yang harus dikuasai oleh
mengenai
pendidikan yang menjadi landasan
anak
dalam proses pembelajaran sehingga
pencapaian tujuan pendidikan secara
proses pembelajaran yang dilakukan
Nasional (Abdullah Idi,
2014:227).
oleh tenaga pendidik dapat dilakukan
Begitu
kurikulum
sesuai dengan tujuan yang telah
pendidikan agama Islam (PAI) yang
dirumuskan
juga memiliki kedudukan yang sangat
dalam
kurikulum
(Abdullah Idi, 2014:223). Kesiapan
dan
dalam mengelola
dipengaruhi
untuk
membentuk
2009:13). Oleh karena itu, dibutuhkan
kondisi
adanya pemahaman untuk mengelola
tenaga kependidikan dan sumber daya
kurikulum PAI secara kontekstual
lainnya yang dimiliki oleh masing-
agar
masing satuan pendidikan (Abdullah
mengaplikasikan dalam kehidupan
Idi, 2014:223). Dalam pendidikan
sehari-hari
Islam
dari
pembelajaran PAI. Selama ini PAI
tujuan pendidikan Islam. Konsep
masih dinilai masih kurang bisa
kurikulum
Islam
mengubah pengetahuan agama yang
mempunyai jangkauan ke masa depan
kognitif menjadi “makna” dan “nilai”
bagi anak didik yakni berupaya
atau kurang mendorong penjiwaan
menciptakan suatu sosok kepribadian
terhadap nilai-nilai kegamaan yang
yang mendukung melalui pendidikan
perlu diinternalisasikan dalam diri
Islam.
peserta didik. Dengan kata lain,
kurikulum
oleh
dengan
landasan
kepribadian seseorang (Moh. Yamin,
kurikulum pada satuan pendidikan sangat
sebagai
pula
penting
sekolah
melaksanakan
didik
bersumber
pendidikan
Dalam semua mata pelajaran yang
diberikan
sekolah
setelah
didik
bisa
mendapatkan
pendidikan agama selama ini lebih
atau
menekankan pada aspek knowing dan
madrasah dalam kurikulum tingkat
doing dan belum banyak mengarah ke
satuan pendidikan pada prinsipnya
aspek being, yakni bagaimana peserta
dalam
didik menjalani hidup berdasarkan
rangka
di
peserta
meningkatkan
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 16-30
19
nilai-nilai
agama
yang
diketahui
(knowing) (Muhaimin, 2006:123). Salah
faktor
dan masa depan.
yang
Hal di atas, sesuai dengan
menyebabkan hal tersebut adalah
pernyataan S. Nasution (1995: 15-17)
tenaga pendidik mata pelajaran PAI
bahwa
sebagai pelaksana kurikulum PAI
dibedakan
harus mampu memahami, mengelola,
tradisional dan kurikulum progresif.
dan melakukan kegiatan manajemen
Kurikulum
kurikulum PAI dengan baik. Pendidik
mengawetkan nilai-nilai lama yang
akan dapat memilih strategi, metode,
berlaku di masyarakat. Kekuatan
teknik, media dan alat evaluasi yang
hafalan
sesuai dengan pembelajaran serta
misalnya, masih dipentingkan dalam
berusaha
sesuai
kurikulum ini. Kurikulum tradisional
perkembangan
masih berdasarkan subjek atau mata
zaman dan perkembangan kebutuhan
pelajaran yang diberikan terpisah-
masyarakat agar pencapaian tujuan
pisah. Dalam kurikulum tradisional,
pembelajaran
lebih
diperlukan pengarahan dan control
menekan pada aplikasi pembelajaran
yang ketat, agar siswa mendapat
agama dalam kehidupan sehari-hari
bahan
dapat tercapai dengan lancar. Dengan
penguasaan yang sama. Pemerataan
demikian, tenaga pendidik dan wakil
siswa dalam hal bahan, metode,
kepala sekolah bidang kurikulum
maupun evaluasi menjadi ciri lain
serta komponen pendidik yang lain
dari kurikulum tradisional.
dengan
satu
kemaslahatan kehidupan masa kini
mengembangkan tuntutan
PAI
yang
kurikulum
juga
menjadi
dan
yang
dapat
kurikulum
tradisional
kecepatan
sama
dan
ingin
hitungan,
tingkat
harus dapat mengelola dan mengatur
Kurikulum progresif di sisi
kurikulum pembelajaran PAI dengan
lainnya, terbuka pada hal-hal baru.
efektif dengan berpedoman tujuan
Kurikulum
pendidikan yang telah ditetapkam.
kemampuan memecahkan masalah
Dalam
pembelajaran
dan
ini
mementingkan
menggunakan
pendidikan agama Islam (PAI) perlu
fungsional
diajarkan dengan pendekatan konteks
masalah
kekinian, tidak terlepas dari konteks
mengharapkan
pengetahuan
untuk tersebut.
memecahkan Kurikulum
siswa
ini
sanggup
Jurnal of Islamic Education Management ISSN: 2461-0674
berpikir kreatif, berpikir mandiri, dan
seluruh
mengizinkan
pendapat.
kepala sekolah dan pendidik untuk
Sambil memecahkan masalah, siswa
dapat mengelola dan mengaplikasikan
akan
kurikulum dengan berdasarkan nilai
perbedaan
mengumpulkan
ilmu
yang
diperlukan. Kurikulum progresif juga
lapisan
20
sekolah terutama
keislaman.
mementingkan
keunikan
dan
perbedaan
inidividu,
yang
digunakan ini memberikan pengaruh
tiap
Perpaduan
kurikulum
yang
mempengaruhi
perbedaan
bahan,
pada kegiatan manajemen kurikulum
metode,
evaluasi.
Namun
PAI. Hal-hal yang berkaitan dengan
dan
demikian, kurikulum ini mendapat
manajemen
banyak
dalam
kurikulum PAI perlu dipersiapkan
pelaksanaannya. Berbagai tentangan
dan direncanakan dengan matang agar
dan kesulitan tersebut,
misalnya,
dalam
tahap
adalah banyaknya guru yang bersifat
terjadi
hal
konservatif,
(Muhaimin, 2006:123).
tentangan
juga
harapan
bahwa
kurikulum progresif akan memberi
Suatu
kurikulum
khususnya
implementasi yang
kurikulum
tidak
diinginkan
diharapkan
hasil yang sama seperti kurikulum
dapat memberikan landasan, isi, dan
tradisional.
menjadi pedoman bagi pengembang-
Sekolah Dasar Islam Terpadu
an kemampuan siswa secara optimal
(SD IT) Harapan Mulia Palembang
sesuai dengan tuntutan dan tantangan
merupakan salah satu Sekolah Dasar
perkembangan masyarakat. Maka dari
Islam Terpadu yang memadukan
itu suatu lembaga pendidikan dalam
antara
Kementrian
mengembangkan kurikulum sebaik-
Pendidikan dan Kementrian Agama
nya mengacu pada prinsip – prinsip
yang mewakili ranah kognitif, afektif
pengembangan kurikulum.
kurikulum
dan psikomotorik. Ciri umum dari
Sejak
perubahan
tatanan
adanya kurikulum terpadu adalah
pendidikan Indonesia telah beralih
adanya nilai-nilai keislaman yang
dari
terletak
bangunan
peraturan pemerintah harus berpusat
kurikulumnya. Sehingga dalam hal ini
pada pemerintah (govermental role)
memberikan
menjadi desentralisasi yang berpusat
pada
setiap
konsekuensi
bagi
sentralisasi
dimana
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
segala
Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 16-30
21
pada
kebutuhan
(community
masyarakat
role),
lembaga
Kurikulum.
Kurikulum
yang
dikembangkan lembaga pendidikan
pendidikan berlomba – lomba untuk
sebaiknya
menjadi yang terbaik, diantaranya
belajar, program pembelajaran, hasil
dengan pengembangan kurikulum.
pembelaran
Dalam proses pengembangan kurikulum,
lembaga
tidak
lepas
berisi
tentang
yang
bahan
diharapkan,
reproduksi kebudayaan, tugas dan konsep yang mempunyai karakteristik
dengan kegiatan manajemen.
tersendiri, serta memberikan bekal
Secara garis besar ada beberapa
untuk kecakapan hidup (life skill).
kegiatan yang merupakan keutamaan
Organisasi
kurikulum
dari fungsi manajemen kurikulum,
pembagian
tugas
yaitu sebagai berikut: 1) Perencanaan
organisasi mata pelajaran, alokasi
Kurikulum. Perencanaan Kurikulum
waktu, dan lainnya. 3) Implementasi
adalah perencanaan yang bertujuan
Kurikulum. Menurut Hasan (dalam
untuk
Rusman,
membina
siswa
ke
arah
meliputi
yang
jelas,
2009:74)
bahwa
perubahan tingkah laku yang diingin-
Implementasi
kan dan menilai sampai dimana
“karakteristik
perubahan – perubahan yang telah
implementasi, karakteristik penilaian,
terjadi pada diri siswa. Perencanaan
pengetahuan guru tentang kurikulum,
kurikulum
sikap
meliputi
rencana
ketrampilan
tindakan
Suatu
perlu
dilakukan,
yaitu
kurikulum,
terhadap
pembelajaran, media pembelajaran, yang
Kurikulum
srategi
kurikulum
dalam
serta
mengarahkan”.
pembelajaran
dalam
kelas
perencanaan penerimaan siswa baru,
merupakan tempat untuk melaksana-
dan lain – lain. Menurut Rusman
kan
(2009:22)
Implementasi
kurikulum
proses perlu
perencanan memperhatikan
dan
menguji
kurikulum.
kurikulum
strategi pembelajaran,
meliputi
ketrampilan
sumber yang mendasar perumusan
guru dalam mengarahkan. 4) Evaluasi
tujuan
Kurikulum.
kurikulum,
yaitu
sebagai
Menurut
Gronlund
berikut: Sumber Empiris, Sumber
(dalam Rusman, 2009:93) bahwa
Filosofis,
Bahan
Evaluasi kurikulum merupa-kan suatu
Organisasi
proses sistematis dari pengumpulan
dan
Pembelajaran.
Sumber 2)
Jurnal of Islamic Education Management
22
ISSN: 2461-0674
analisis, dan inter-pretasi informasi /
dan sesuai dengan biaya, tenaga, dan
data untuk menentukan sejauh mana
waktu
siswa
tujuan
Mengarahkan visi, misi dan tujuan
pembelajaran. Intinya pada evaluasi
yakni dalam proses kurikulum harus
kurikulum
untuk
dapat memperkuat dan mengarah
memeriksa kinerja kurikulum secara
pada visi, misi, dan tujuan kurikulum.
keseluruhan ditinjau dari berbagai
Berdasarkan observasi peneliti
telah
mencapai
bertujuan
kriteria.
Indikatornya
yang
tepat;
dan
e)
yaitu
di Sekolah Dasar Islam Terpadu
efektivitas, efisiensi, relevansi, dan
Harapan Mulia sudah melaksanakan
kelayakan
(feasibility)
program.
perencanaan
Evaluasi
kurikulum
meliputi
pendidik dalam hal ini masih kurang
mendiagnosis kurikulum, menentukan
terlibat secara aktif untuk member-
bentuk penilaian.
kan kontribusi pada saat perencanaan
kurikulum.
Namun
Ada lima prinsip yang harus
kurikulum sehingga mengakibatkan
diperhatikan, diantaranya, yaitu: a)
pelaksanaan kurikulum oleh tenaga
Produktivitas yakni harus adanya
pendidik
tidak
pertimbangan
kurang
memahami
mencapai
agar
hasil
peserta belajar
didik
maksimal apa
karena yang
sesuai
direncanakan sebelumnya. Pendidik
kurikulum; b) Demokratisasi yakni
yang melakukan hal tersebut kurang
pelaksanaan
harus
bersemangat dan tidak mau bersusah
berasaskan pada demokrasi yang
payah untuk mengembangkan dirinya.
menempatkan pengelola, pelaksana
Sehingga mengakibatkan pembelajar-
dalam
an cenderung lebih mengedepankan
kurikulum
melaksanakan
tanggung
jawab
tugas
kurikulum;
dan c)
aspek
kognitif
yang
cenderung
Kooperatif yakni untuk memperoleh
mengajak siswa untuk menghafal dan
hasil yang diharapkan, maka kegiatan
mengerjakan
manajemen kurikulum perlu adanya
berpikir kreatif dan mengesamping-
kerja sama yang positif dari berbagai
kan aspek afektif dan psikomotorik.
soal
tanpa
pihak; d) Efektifitas dan Efisiensi yakni kegiatan manajemen kurikulum
Metode Penelitian
harus memberikan hasil yang berguna
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
mampu
23
Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 16-30
Metode penelitian merupakan suatu
display)
dan
prosedur atau cara yang dilakukan
verfikasi.
kesimpulan
atau
secara ilmiah untuk memperoleh data Hasil Penelitian
penelitian. Pendekatan digunakan
oleh
pendekatan penelitian
penelitian
yang
peneliti
berdasarkan
Proses
digunakan
teori
yang
pun
relevan
dengan permasalahan yang diteliti untuk
menemukan
permasalahan penelitian
solusi
tersebut.
yang
dilakukan
dalam Desain oleh
peneliti adalah desain studi kasus
Informan dalam penelitian ini adalahWakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan informan pendukungnya adalah tenaga pendidik dan kepala sekolah di SD IT Harapan
pengumpulan
data
diperoleh dalam penelitian ini adalah dengan cara observasi, wawancara
Islam
(PAI),
perencanaan adalah suatu hal yang wajib untuk dilakukan agar kurikulum dapat
berjalan
dengan
lancar.
Perencanaan dapat diartikan sebagai perkiraan masa depan yang disusun berdasarkan data yang tersedia atau suatu penentuan urutan tindakan yang
tujuan.
Pengelolaan
kurikulum
Pendidikan Agama Islam (PAI) harus dikembangkan melalui perencanaan yang matang dan sistematis agar kegiatan pembelajaran yang dilaku-
Dalam penelitian ini peneliti analisis
dengan tujuan yang ingin dicapai. Perencanaan ini bertujuan agar semua program pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama
mendalam dan studi dokumentasi.
teknik
Agama
kan dapat berjalan dengan baik sesuai
Mulia Palembang.
melakukan
Pendidikan
mengelola kurikulum
efektif dan efesien untuk mencapai
dengan pendekatan kualitatif.
Teknik
Dalam
adalah
kualitatif. yang
Perencanaan kurikulum PAI
data
dengan menggunakan analisis yang dijelaskan oleh Miles dan Huberman yag berupa pengumpulan informasi, reduksi data, penyajian data (data
Islam (PAI) dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efisien. Berdasarkan hasil penelitianyang dilakukan peneliti
mengenai
perencanaan
kurikulum PAI di SD IT Harapan Mulia
Palembang
terlihat
bahwa
Jurnal of Islamic Education Management ISSN: 2461-0674
dalam setiap awal semester disetiap
Selanjutnya
24
perencanaan
tahun pelajarannya dilakukan rapat
kurikulum oleh guru PAI di SD IT
untuk
Harapan Mulia Palembang termuat
membahas
perencanaan
kurikulum PAI.
dalam administrasi mengajar yang
Kepala sekolah beserta tenaga
terdiri dari silabus, program tahunan
pendidik selalu melaksanakan kegiat-
(prota), program semester (prosem),
an
yang
dan rencana pelaksanaan pembelajar-
berupa rapat kurikulum pada awal
an (RPP). Seorang guru PAI harus
semester. Rapat ini dilakukan untuk
melaksanakan proses pembelajaran
membahas tentang kurikulum yang
dikelas berdasarkan kepada adminis-
akan diterapkan di sekolah beserta
trasi yang telah dibuat sebelumnya.
administrasi kurikulum. Dalam rapat
Setiap guru PAI di SD IT Harapan
kepala sekolah dan guru membahas
Mulia Palembang diwajibkan untuk
tentang perencanaan silabus, maupun
memiliki administrasi mengajar ini
administrasi kurikulum lainnya. Rapat
sebagai
ini dilakukan pada saat dua hari
manajemen kurikulum pembelajaran
sebelum siswa masuk pada awal
yang akan dilakukan.
perencanaan
kurikulum
semseter. Jadi, dalam hal ini guru sudah
dipersiapkan
untuk
bentuk
pelaksanaan
Selain itu, guru mata pelajaran
bisa
PAI juga harus membuat program
mengajar dengan maksimal pada saat
tahunan dan semester untuk menentu-
proses pembelajaran di mulai.
kan program yang akan dilakukan
Perencanaan kurikulum yang
selama proses pembelajaran. Dalam
terdapat di SD IT Harapan Mulia
program tahunan yang disusun oleh
Palembang juga meliputi analisis
guru mata pelajaran PAI diatas dapat
tujuan pembelajaran, sumber belajar,
dilihat bahwa dalam program tahunan
isi dalam pembelajaran yang akan
ini mengelola standar kompetensi dan
disampaikan, metode pembelajaran
kompetensi dasar yang sudah ditentu-
yang tepat, alokasi waktu pembelajar-
kan oleh kurikulum Nasional untuk
an,
program
dialokasikan waktunya selama satu
semester dan metode evaluasi yang
tahun yang terbagi menjadi dua
akan dikelola oleh guru.
semester.
program
tahunan,
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 16-30
25
Selain menerjemahkan tujuan
Pembagian tugas dan koordinasi
umum pembelajaran (SK dan KD)
mengajar di SD IT Harapan Mulia
menjadi tujuan khusus (indikator)
Palembang dilakukan oleh wakil
pembelajaran yang lebih spesifik dan
kepala sekolah bidang kurikulum
mudah terukur dalam kurikulum PAI,
yang memiliki kewenangan untuk
terdapat tiga aspek khusus tujuan
membagi
pembelajaran yaitu aspek kognitif
mengkoordinasikan guru-guru yang
(intelektual),
yang
akan mengajar. Banyak pertimbangan
berupa perkembangan mental, dan
yang dilakukan dalam penentuan
aspek psikomotorik
jadwal mengajar salah satunya adalah
aspek
afektif
yaitu
berupa
katerampilan dan kemampuan peserta
kecakapan
didik.
dalam
tugas
dan
mengajar
dan
kompetensi
guru
didalam
kelas.
mengajar
Dalam mengajar PAI seorang
Seorang guru yang kurang menguasai
guru sebelumnya harus menentukan
kelas diberikan pelatihan dan juga
bahan ajar apa yang akan digunakan
berupa teguran serta jam mengajar
sesuai dengan silabus yang telah
yang berkurang.
dibuat dan program pembelajaran yang dilakukan.
Di SD IT
Harapan Mulia
Palembang dalam melakukan kegiatan pengorganisasian kurikulum terdiri
Pengorganisasian kurikulum PAI Selain
perencanaan,
sebuah
kurikulum PAI memerlukan pengorganisasian yang akan mendukung tercapainya perencanaan yang telah ditentukan. Pengorganisasian kurikulum mengatur tentang bagaimana pembagian tugas mengajar, pembagian
mata
pelajaran,
penyusunan
kalender akademik dan juga pembagian tugas guru dalam melaksanakan program-program pembelajaran PAI.
dari penyusunan jadwal mengajar guru,
program
belajar,
kalender
akademik, jadwal kegiatan ekstrakurikuler, dan pengaturan tugas dan kewajiban guru. Proses pengorganisasian ini merupakan kelanjutan dari proses perencanaan kurikulum. Di mana setelah kepala sekolah beserta guru
rapat
dalam
menentukan
perencanaan kurikulum maka kepala sekolah
membagi
masing-masing
tugas
guru
kepada mengenai
Jurnal of Islamic Education Management
26
ISSN: 2461-0674
program pembelajaran yang akan
bersangkutan
dilakukan.
pembelajaran di kelas. Seorang guru
Melalui
perencanaan
dan
kegiatan
kegiatan
peng-
PAI
harus
dalam
bentuk
melakukan
kegiatan
organisasian kurikulum ini, diharap-
pembelajaran
kan pihak sekolah dapat
administrasi mengajar yang telah
implementasikan
meng-
kurikulum
PAI
sesuai
dengan
ditentukan.
secara maskimal yang sesuai dengan
Kurikulum PAI yang terdapat di
tujuan sekolah dan tujuan pendidikan
SD IT Harapan Mulia palembang
Nasional yang sudah ditetapkan.
mengandung
Dalam
menentukan
jadwal
karakter
unsur
pada
pembangunan
saat
pelaksaaan
mengajar wakil kurikulum memper-
kurikulumnya. Pembangunan karakter
timbangkan kompetensi guru dalam
ini biasa disebut dengan “chracter
mengajar, penguasaan kelas, serta
buliding”. Pembangunan karakter ini
profesionalisme
tidak tercantum didalam rencana
guru.
Hal
ini
disesuaikan dengan kemampuan guru
pelaksanaan
dalam menguasai kelas serta keadaan
namun setiap guru PAI yang akan
peserta didik itu sendiri.
memulai mengajar mata pelajaran
Selanjutnya
pembelajaran
(RPP),
setelah
seorang
PAI harus menanamkan nilai-nilai
mengetahui
jadwal
karakter kepada peserta didik dengan
mengajarnya di kelas berapa maka
tujuan peserta didik memiliki karakter
guru PAI akan menyusun jadwal
yang mulia dan islami.
pelajaran PAI sesuai dengan silabus,
Pelaksanaan
guru
PAI
kurikulum
di
prota dan prosem yang telah dibuat.
dalam kelas seorang guru PAI harus
Jadwal pelajaran ini ditentukan oleh
mengajar dengan durasi waktu yang
guru dan kemudian dikonsultasikan
telah ditentukan yaitu 35 menit per
dengan wakil kepala sekolah bidang
jam pelajaran, menggunakan metode
kurikulum.
dan
media
yang
telah
dipilih
berdasarkan pertimbangan tertentu Pelaksanaan kurikulum PAI Pelaksanaan dilakukan
oleh
kurikulum guru
PAI
dan PAI yang
melaksanakan
pembelajaran
sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah dibuat. Mata
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 16-30
27
pelajaran PAI dibagi menjadi 4 mata
Kegiatan pengawasan guru PAI
pelajaran yaitu SKI, Aqidah akhlak,
di SD IT Harapan Mulia Palembang
Al-Qur’an Hadits dan Fiqih. Materi
dipantau
yang disampaikan oleh guru PAI
sekolah dan pihak yayasan sekolah
berpanduan pada buku yang menjadi
melalui kamera CCTV yang terdapat
rujukan proses pembelajaran.
dimasing-masing
Selain
oleh
kelas.
kepala
Sehingga
proses
seorang guru yang mengajar dapat
kelas,
dilihat secara langsung bagaimana
pelaksanaan kurikulum PAI tingkat
cara mengajarnya dan penguasaan
kelas juga dalam bentuk evaluasi
materi serta penguasaan kelas. Selain
materi yang telah diajarkan didalam
pengawasan melalui kamera CCTV,
kelas. Evaluasi kurikulum PAI di
pengawasan juga dilakukan melalui
kelas seorang guru menggunakan
kegiatan supervisi. Supervisi pada
evaluasi
mata pelajaran PAI dilakukan oleh
belajar
pelaksanaan
langsung
mengajar
di
berbentuk
formatif
dan
sumatif.
kepala sekolah dan petugas supervisi dari Kementrian agama.
Pengawasan kurikulum PAI
Supervisi dalam kurikulm PAI
Kegiatan pengawasan mencakup kelanjutan
tugas
untuk
melihat
apakah kegiatan-kegiatan dilaksanakan
sesuai
rencana.
Pengawasan
kurikulum PAI meliputi kegiatan pemantauan, pembinaan dan pengarahan yang dilakukan oleh lembaga pendidikan Kegiatan
yang
meliputi
kegiatan
pengawasan
terhadap kelengkapan administrasi mengajar, kelas
kemudian
dan
penguasaan
penguasaan
materi,
profesionalisme mengajar, hasil dari mengajar dan juga disiplin serta kepribadian dari guru PAI itu sendiri.
bersangkutan.
pengawasan
dilakukan
dengan tujuan untuk melihat apakah
Faktor
Pendukung
Manajemen
Kurikulum PAI
pelaksanaan kurikulum PAI sesuai
Faktor pendukung merupakan
dengan perencanaan, dan melakukan
suatu hal yang penting bagi pengelola
perbaikan serta tindak lanjut dari
kurikulum terutama wakil kepala
adanya kegiatan pengawasan tersebut.
sekolah bidang kurikulum dan guru
Jurnal of Islamic Education Management
28
ISSN: 2461-0674
bidang studi PAI yang melaksanakan
maksimal dalam mengajar, adanya
kurikulum di dalam kelas.
salah
Salah
satu
faktor
yang
satu
peserta
didik
yang
bermasalah, bagaimana metode dan
mendukung manajemen kurikulum
teknik
mengajar
sehingga
materi
Pendidikan Agama Islam (PAI) di SD
pembelajaran dapat ditransfer dengan
IT Harapan Mulia Palembang adalah
baik ke peserta didik.
tersedianya sarana dan prasarana yang memadai
untuk
menunjang
Kesimpulan Berdasarkan
tercapainya tujuan kurikulum PAI itu sendiri, tersediaannya bahan ajar yang tepat dan dimiliki oleh setiap peserta didik sehingga mempermudah guru dalam
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran di kelas, kemampuan dan kecerdasan yang dimiliki oleh peserta didik, kesiapan guru dalam mengajar dan kompetensi guru, dan adanya tambahan jam belajar/mulok yang mendukung program belajar PAI seperti baca tulis Al-Qur’an, takhfidz dan juga character building.
hasil
penelitian
menunjukkan kegiatan perencanaan kurikulum PAI meliputi kegiatan penyusunan program kurikulum PAI, pengembangan PAI,
silabus
kurikulum
penyusunan
administrasi
berupa
penyusunan
mengajar
program tahunan (prota), program semester
(prosem),
pelaksanaan
dan
rencana
pembelajaran
Pengorganisasian
(RPP).
kurikulum
PAI
meliputi kegiatan pembagian tugas mengajar, pembagian mata pelajaran, penyusunan kalender akademik dan
Faktor
Penghambat
Manajemen
pembagian
tugas
melaksanakan
Kurikulum PAI
guru
dalam
program-program
Faktor penghambat manajemen
pembelajaran PAI.
kurikulum Pendidikan Agama Islam
Pelaksanaan
kurikulum
PAI
(PAI) dapat menyebabkan tujuan
tingkat kelas dilaksanakan didalam
kurikulum PAI yang telah ditetapkan
kelas
tidak
pelaksana
dapat
tercapai.
Faktor
oleh
penghambat tersebut adalah masih
menentukan
terdapat guru yang belum siap secara
kurikulum
guru
PAI
utama
yang
tercapainya PAI
yang
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare
sebagai akan tujuan
diinginkan.
Desember 2016, Vol. 2 No. 2 pp 16-30
29
Pengawasan kurikulum PAI di SD IT
menyenangkan,
Harapan Mulia Palembang dilakukan
beberapa
oleh
bermasalah
kepala
sekolah
melalui
masih
peserta
terdapat
didik
di dalam
kelas
yang dan
pemantauan melalui kamera CCTV
kurangnya kesiapan guru ketika telah
yang terdapat disetiap kelas dan
ditentukan jadwal mengajarnya yang
supervisi
membutuhkan
pendidikan
untuk
waktu
meningkatkan profesionalisme guru
beradaptasi
dan
PAI. Komponen yang diawasi dalam
kemampuannya.
untuk
meningkatkan
kurikulum PAI meliputi kelengkapan administrasi mengajar, penguasaan kelas,
penguasaan
profesionalisme
materi,
mengajar,
hasil
belajar dan kepribadian guru PAI itu sendiri. faktor pendukung manajemen kurikulum PAI meliputi tersedianya fasilitas berupa sarana dan prasarana yang
memadai,
dimiliki
oleh
kecerdasan
yang
peserta
didik,
kompetensi guru dan profesionalisme guru dalam mengajar, serta adanya tambahan jam belajar/mulok yang mendukung program belajar PAI seperti baca tulis Al-Qur’an, takhfidz dan juga character building dan faktor penghambatnya adalah sulitnya mentransfer
mata
pelajaran
PAI
kepada peserta didik yang masih berada di kelas bawah sehingga membutuhkan metode dan teknik pembelajaran
yang
kreatif
dan
Daftar Pustaka Arikunto, Suharsimi. 1988. Penilaian Program Pendidikan. Jakarta : Bina Aksara Bungin, M. Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif (Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya). Jakarta: Pustaka Grafika Idi, Abdullah. 2014. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Jakarta: Raja Grafindo Persada Mahdi, Adnan dan Mujahidin. 2014. Panduan Penelitian Praktis Untuk Menyusun Skripsi, Tesis Dan Disertasi. Bandung: Alfabeta Muhaimin Dkk. 2008. Pengembangan Model kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Pada sekolah dan Madrasah. Jakarta: Rajawali Pers Muhaimin, Sutiah Dan Sugeng Listyo Prabowo. 2008. Pengembangan Model Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Jurnal of Islamic Education Management ISSN: 2461-0674
Pada Sekolah Dan Madrasah. Jakarta : Raja GrafindoPersada Nasution, S. 1995. Asas-asas Kurikulum. Jakarta: Bumi Aksara.
30
Oemar Hamalik. 2008. Pengembangan Kurikulum, (Bandung : Citra Aditya Bakti. Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta: Raja Grafindo Persada
El-Idare : http://jurnal.radenfatah.ac.id/index.php/El-idare