PENERAPAN KONSEP GREEN JOB UNTUK ANALISIS PEKERJAAN PADA PROSES BISNIS PTPN X, PG PESANTREN BARU KEDIRI, JAWA TIMUR Nadya Citra Ardiani, Janti Gunawan, Yudha Prasetyawan Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Email:
[email protected] Abstrak Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan utama untuk Indonesia. Oleh karena itu Indonesia berkomitmen untuk mengurangi dampak pemanasan global dengan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) pada tahun 2020 sebesar 26%-41%. Salah satu tantangan terbesar dalam membangun Indonesia menjadi lebih hijau adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Sehingga pekerjaan yang dilakukan oleh setiap individu menjadi lebih green atau ramah lingkungan sesuai dengan konsep green jobs. HRD memegang peranan yang penting dalam hal pengelolaan SDM dalam organisasi, salah satunya adalah melakukan analisis pekerjaan. Untuk merubah pekerjaan yang sudah ada menjadi lebih hijau dibutuhkan adanya analisis pekerjaan yang telah disesuaikan dengan peluang green jobs. Agribisnis merupakan salah satu sektor penting untuk penerapan konsep green jobs bagi Indonesia dimana tebu merupakan komoditi utama perkebunan di Jawa Timur. Penelitian ini membahas penerapan konsep green jobs dalam melakukan analisis pekerjaan dengan studi kasus PTPN X dengan produksi gula. Penelitian dilakukan dengan mendefinisikan peluang green jobs kemudian menyusun analisis pekerjaan. Bedasarkan hasil pengamatan terhadap kondisi lapangan, salah satu potensi green job yang dapat dimanfaatkan oleh PTPN X PG Pesantren Baru adalah dengan memanfaatkan energi biomasa, yaitu dengan memanfaatkan ampas tebu sebagai bahan bakar boiler dan turbin alternator. Namun pada prosesnya, PTPN X PG Pesantren Baru Kediri Jawa Timur masih membutuhkan pasokan listrik PLN untuk proses produksi. Hal ini menunjukkan adanya beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya jumlah ampas sebagai bahan bakar, sehingga dilakukan Root Cause Analysis (RCA) untuk mengetahui penyebab kurangnya ampas tersebut. Bedasarkan hasil Root Cause Analysis (RCA) disusun deskripsi pekerjaan dan kompetensi pekerjaan yang sesuai dengan akar permasalahan. Perbaikan analisa pekerjaan juga dilakukan bedasarkan pertimbangan penilaian indikator Green Jobs untuk setiap posisi jabatan dan deskripsi pekerjaan. Kata kunci: Green Job, Analisa Jabatan, Root Cause Analysis (RCA) Abstract Indonesia commits to reduce the impact of global warming by reducing greenhouse house gases (GHG) emissions in 2020 by 26%-41%. One of the CO2 emission contributors is brown industry. This means that these brown industries need to shift to green industries. One of the challenges for developing a greener industry is changing the knowledge, skills, and attitude of people to become more environmental friendly. Human resource department plays critical role in promoting green jobs. One of HRD’s roles is to conduct a job analysis, which is to analyze the need of future job’s requirements and develop the current job’s profile to meet these needs. This study is conducted in a food and beverage manufacturing sector, an important sector for employment, economic creation and responding to food security. An integrated sugar cane factory is selected for the case study. This sugar cane factory is a state owned company, cover sugar cane plantation, process manufacturing and trade activity that allow this study to understand the challenge of green jobs along value chain and allow the result of the study to be duplicated by other companies along value chain to ensure sustainable development. The study was conducted by defining green jobs opportunities and prepare greener job analysis. Based on the observation of field conditions, one of green job potential that can be exploited by PTPN X PG Pesantren Baru is to utilize biomass energy with the bagasse is used as fuel boiler and turbine alternator. Based on the results of the calculation, the bagasse production in PTPN X PG Pesantren Baru is 71.55 tons / hour while consumption in the production process by 59 tons / hour. It can be concluded that bagasse can be used to meet the energy needs of the production process, and even still there is a surplus baggase of 12.55 tons / hour. But in fact, PTPN X PG Pesantren Baru still need a supply of electricity for the production of 197 000 Watt. This suggests the existence of some factor
1
that causes a lack of baggase as fuel, Root Cause Analysis (RCA) is used to determine the cause of the lack of the baggase. Based on the results of Root Cause Analysis (RCA) developed job descriptions and job competencies in accordance with the root causes. Job Analysis is also carried out based on consideration of Green Jobs Assessment indicators for each job position and job description. Keywords: Green Job, Job Analysis, Root Cause Analysis (RCA). pegawai. Salah satu bagian penting dalam perencanaan Human Resource (HR) adalah melakukan analisis pekerjaan. Untuk merubah pekerjaan yang sudah ada menjadi lebih hijau dibutuhkan adanya analisis pekerjaan yang telah disesuaikan dengan peluang green jobs. Diantara berbagai sektor yang berpotensi untuk penerapan konsep green jobs, agribisnis merupakan salah satu sektor penting bagi Indonesia. Tidak hanya itu, Provinsi Jawa Timur telah berkomitmen dalam jangka panjang menjadikan Jawa Timur sebagai pusat agribisnis yang terkemuka di Asia Tenggara dan tebu merupakan komoditi utama perkebunan di Jawa Timur (Perindustrian, 2009). Penelitian ini membahas penerapan konsep green jobs dalam melakukan analisis pekerjaan dengan studi kasus PTPN X dengan produksi gula. Penelitian dilakukan dengan mendefinisikan peluang green jobs kemudian menyusun analisis pekerjaan. Sehingga diharapkan hasil dari penelitian ini adalah pemetaan setiap posisi pekerjaan yang lebih mempertimbangkan aspek pembangunan berkelanjutan dan aspek green jobs.
1. Pendahuluan Perubahan iklim merupakan salah satu tantangan utama untuk Indonesia. Kepulauan Indonesia telah diidentifikasi sebagai salah satu daerah di Asia yang paling rentan terhadap bahaya perubahan iklim, karena Indonesia merupakan Negara tropis yang sangat bergantung pada pertanian dan sumber daya alam. Bedasarkan data Bank Dunia (2009), perubahan iklim akan berimbas pada perubahan suhu lingkungan, kenaikan curah hujan, pergesaran pola musim hujan yang lebih pendek, peningkatan resiko banjir, berkurangnya kesuburan tanah, kenaikan permukaan air laut, terjadinya kenaikan suhu di laut dan serta terjadinya penurunan tanah (TheWorldBank, 2009). Dalam rangka mengatasi dampak pemanasan global dan perubahan iklim untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, Indonesia telah berkomitmen dalam penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) pada tahun 2020 sebesar 26% dari kondisi tanpa rencana aksi (business as usual-BAU) dengan usaha sendiri serta penurunan 41% dengan dukungan internasional (Bappenas, 2010). Salah satu tantangan terbesar dalam membangun Indonesia menjadi lebih hijau adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Setiap manusia dituntut memiliki kompetensi individu untuk berinovasi guna memacu pembangunan berkelanjutan di segala bidang. Sehingga nantinya pekerjaan yang dilakukan menjadi lebih green atau ramah lingkungan. Hal ini erat kaitannya dengan konsep green jobs. Green jobs menurut definisi dari ILO adalah penciptaan lapangan pekerjaan yang layak secara ekonomi dan dapat mengurangi konsumsi energi dan bahan baku (dematerialize economy), mengurangi emisi gas rumah kaca (decarbonize economy), mengurangi limbah dan polusi, melindungi dan memperbaiki kualitas lingkungan serta mampu beradaptasi dengan perubahan lingkungan (ILO, 2008). Sehingga konsep green job ini dapat menyelesaikan dua permasalahan sekaligus, yaitu masalah ekonomi dan masalah ketenagakerjaan. HRD selaku pelaksana kebijakan manajemen sumber daya manusia memegang peranan yang penting dalam hal pengelolaan SDM dalam organisasi. HRD berdasarkan wewenang yang dimilikinya berhak mengatur SDM dari mulai perencanaan, evaluasi hingga pengaturan pensiun
2. Perumusan Masalah Bedasarkan latar belakang diatas, yang menjadi permasalahan utama pada penelitian ini adalah menganalisa posisi pekerjaan yang meliputi deskripsi pekerjaan, spesifikasi pekerjaan dan kompetensi pekerjaan sesuai peluang green jobs yang telah disesuaikan dengan kondisi dan karakteristik sistem produksi gula pada PT Perkebunan Nusantara X (PTPN X) Kediri, Jawa Timur.. 3. Metodologi Penelitian dan Hasil Perhitungan Penelitian dilakukan dengan mendefinisikan peluang green jobs kemudian menyusun analisis pekerjaan. Bedasarkan hasil pengamatan terhadap kondisi lapangan, salah satu potensi green job yang dapat dimanfaatkan oleh PTPN X PG Pesantren Baru adalah dengan memanfaatkan energi biomasa, yaitu dengan memanfaatkan ampas tebu sebagai bahan bakar boiler dan turbin alternator. Namun pada prosesnya, PTPN X PG Pesantren Baru Kediri Jawa Timur masih membutuhkan pasokan listrik PLN untuk proses produksi. Hal ini menunjukkan adanya beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya jumlah ampas sebagai bahan bakar, sehingga
2
dilakukan Root Cause Analysis (RCA) untuk mengetahui penyebab kurangnya ampas tersebut. Bedasarkan hasil Root Cause Analysis (RCA) disusun deskripsi pekerjaan dan kompetensi pekerjaan yang sesuai dengan akar permasalahan. Perbaikan analisa pekerjaan juga dilakukan bedasarkan pertimbangan penilaian indikator Green Jobs untuk setiap posisi jabatan dan deskripsi pekerjaan.
Bedasarkan hasil Root Cause Analysis (RCA) tersebut, dilakukan identifikasi deskripsi pekerjaan serta bagian atau departemen yang berkaitan dengan akar permasalahan 6. Penilaian indikator Green jobs pada posisi pekerjaan Penilaian indikator Green jobs dilakukan setiap posisi pekerjaan dan deskripsi pekerjaan, sedangkan nilai Green jobs pada posisi pekerjaan didapatkan dengan menghitung rata-rata dari nilai Green jobs pada deskripsi pekerjaan. Penilaian indikator Green jobs dilakukan setiap posisi pekerjaan dan deskripsi pekerjaan. Penilaian dilakukan dengan metode checklist, dengan memberikan nilai satu apabila memenuhi indikator tersebut, dan nol bila tida memenuhi indikator. Berikut ini merupakan contoh hasil penilaian indikator Green jobs pada satu posisi jabatan.
4. Hasil Perhitungan Kebutuhan Uap dan Sabut Bedasarkan hasil perhitungan didapatkan ampas tebu yang dihasilkan untuk proses produksi sebesar 71.55 ton/jam sedangkan konsumsinya dalam proses produksi sebesar 59 ton/jam. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ampas tebu dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energy pada proses produksi, dan bahkan masih terdapat surplus ampas sebesar 12.55 ton/jam. 5. Root Cause Analysis (RCA) Salah satu hasil dari Root Cause Analysis adalah sebagai berikut: Tabel 4.1 RCA
Tabel 6.1 Checklist Penilaian Indikator Green Job
3
Gambar 6.1 berikut ini merupakan hasil kesimpulan nilai Green jobs pada setiap posisi pekerjaan. 0.857 0.857 0.857
0.900 0.800 0.700 0.600 0.500 0.400 0.300 0.200 0.100 0.000
0.643 0.556 0.556
0.580 0.544 0.544 0.544 0.544
0.597 0.589 0.589 0.597
0.625 0.589
Gambar 6.1 Penilaian indikator Green jobs setiap posisi pekerjaan Bedasarkan penilaian indikator Green jobs tersebut, posisi pekerjaan kemilker pemurnian, penguapan, masakan dan puteran tersebut mendapatkan nilai paling rendah yaitu 0.544 sedangkan posisi manajer pengolahan dan asisten manajer pengolahan juga mendapatkan nilai yang rendah yaitu 0.556. Posisi pekerjaan yang mendapatkan nilai Green jobs paling tinggi adalah posisi mekanik, mekanik puteran dan tukang las dengan nilai masing-masing 0.857. 7. Perbaikan analisis pekerjaan Bedasarkan deskripsi pekerjaan dan kompetensi pekerjaan yang didapatkan dari hasil RCA yang telah dibuat pada tabel 4.1, tidak semua posisi pekerjaan perlu ditambahkan analisa jabatan, posisi pekerjaan yang perlu ditambahkan analisa pekerjaan dari RCA diantaranya adalah manajer pengolahan, asisten manajer pengolahan, kemilker dinas umum, kemilker dinas jaga, mekanik, mekanik putaran dan tukang las. Berikut ini merupakan contoh hasil keterkaitan antara analisa pekerjaan yang dibuat bedasarkan RCA dan analisa pekerjaan yang dibuat bedasarkan penilaian indikator Green jobs pada posisi pekerjaan manajer dan asisten pengolahan.
No.
Perubahan Deskripsi pekerjaan perbaikan bedasarkan penilaian indikator Green Job dan RCA
Evaluasi absensi karyawan
A1
Melakukan evaluasi absensi karyawan dengan menggunakan kertas bekas dalam melakukan absensi
Menyusun dan mengendalikan RKAP bagian
A2
Menyusun dan mengendalikan RKAP bagian dengan mempertimbangkan pada penggantian dan perawatan teknologi yang lebih ramah lingkungan
Merencanakan pengadaan tenaga PKWT
A3
Merencanakan pengadaan tenaga PKWT serta memberikan pembekalan penggunaan energi dan bahan baku produksi
A4
Koordinasi dengan bidang terkait
Membuat breakdown kapasitas giling per periode
A5
Membuat breakdown kapasitas giling per periode dengan mempertimbangkan efisiensi mesin giling, kecepatan penggiling dan kadar sabut
Monitoring dan evaluasi kelancaran proses pabrik
A6
Monitoring dan evaluasi kelancaran proses pabrik dengan mempertimbangkan penggunaan energi pada proses yang bersangkutan
Monitoring kesiapan bahanbahan kebutuhan proses dan pengemasan
A7
Monitoring kesiapan bahan-bahan kebutuhan proses dan pengemasan dengan mempertimbangkan sumber bahan bakar terbarukan
Monitoring timbangan dan limbah
A8
Monitoring timbangan dan limbah dengan pemanfaatan limbah sebagai bahan bakar alternatif
Mengajukan pengadaan bahan dan barang
A9
Mengajukan pengadaan bahan dan barang dengan lebih mempertimbangkan penggunaan bahan dan barang yang lebih efisien dan ramah lingkungan
Mengendalikan pemakaian bahan dan barang
A 10
Mengendalikan pemakaian bahan dan barang sesuai dengan kebutuhan, efisien dan ramah lingkungan, serta memanfaatkan energi terbarukan sebagai sumber energi
Menyusun laporan gula produksi dan tetes
A 11
Menyusun laporan gula produksi dan tetes dan memberikan masukan pemanfaatan tetes tebu
Evaluasi giling dan pencapaian produksi
A 12
Evaluasi giling dan pencapaian produksi dengan lebih mempertimbangkan efisiensi energi serta kesesuaian pengoperasian mesin giling, perhitungan SHP, pengelasan, carbon arcing,air imbibisi, kebersihan top roll, permukaan gilingan dan pemasangan gilingan
Evaluasi laporan analisa baku mutu limbah cair
A 13
Evaluasi laporan analisa baku mutu limbah cair dan memberikan masukan pemanfaatan limbah cair
Evaluasi laporan analisa gas buang
A 14
Evaluasi laporan analisa gas buang dan memberikan masukan pemanfaatan gas buang melalui air heater
Menyusun RKO triwulan dan tahunan
A 15
Menyusun RKO triwulan dan tahunan dengan mempertimbangkan penggunaan energi alternatif, penggunaan mesin secara efektif dan efisien, serta penggunaan bahan sesuai kebutuhan
Menyusun rencana maintenance LMG
A 16
Menyusun rencana maintenance LMG dan melakukan maintenance dengan mengoptimalkan alat yang sudah ada sesuai standar yang ditetapkan
Koordinasi dengan bagian terkait
A 17
Koordinasi dengan bagian terkait
Mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan di bidang teknik/boiling house
A 18
Mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan pekerjaan di bidang teknik/boiling house agar lebih optimal dan efisien dengan mempertimbangkan pengaturan burner, kebersihan fouling, data ultimate residu serta perbedaan temperatur
Evaluasi laporan progress pekerjaan
A 19
Evaluasi laporan progress pekerjaan dengan menggunakan kertas bekas dalam penyusunan laporan
Membuat laporan manajemen (LM)
A 20
Membuat laporan manajemen (LM) yang mempertimbangkan perencanaan penggunaan energi terbarukan, penggunaan energi secara efisien dan kadar pollutan
Pengawasan setiap pekerjaan investasi maupun explotasi
A 21
Pengawasan setiap pekerjaan investasi maupun explotasi dilakukan dengan mempertimbangan investasi energi terbarukan
Menyiapkan kebutuhan bahan pembantu pengolahan dan mesin-mesin
A 22
Menyiapkan kebutuhan bahan pembantu pengolahan dan mesin-mesin sesuai kebutuhan dan dapat menghemat energi
Melaksanakan dan melaporkan individual test dan steam test bekerjasama dengan kemiker kepala teknik
A 23
Melaksanakan dan melaporkan individual test dan steam test bekerjasama dengan kemiker kepala teknik dengan mengoptimalkan kinerja boiler bedasarkan analisa gas asap dan analisa pembakaran
8. Kesimpulan Berikut adalah kesimpulan yang didapat dari penelitian ini: 1. Peluang dari Green jobs pada umumnya terdiri dari beberapa sektor yaitu penggunaan energi yang berasal dari sumber terbarukan, seperti angin, solar, hydropower, geothermal dan biomass, penggunaan energi secara efisien dengan mengacu pada standar efisiensi dan implementasi efisiensi energi, serta penggunaan bahan bakar transportasi yang berasal dari sumber terbarukan.
Tabel 5.1 Perbaikan analisis pekerjaan pada posisi pekerjaan manajer dan asisten pengolahan Deskripsi Pekerjaan
Koordinasi dengan bidang terkait
4
2.
3.
Bedasarkan peluang-peluang dari Green jobs tersebut, penelitian dibatasi pada penggunaan energi yang berasal dari sumber terbarukan sebagai peluang dari Green jobs, hal ini dikarenakan perusahaan amatan telah mengaplikasikan penggunaan energi yang berasal dari sumber terbarukan, yaitu dengan menggunakan energi biomasa, dimana ampas atau sabut tebu digunakan sebagai bahan bakar. Namun implementasi teknologi biomasa tersebut masih kurang maksimal karena kurangnya jumlah sabut tebu, permasalahan ini kemudian akan digali lebih detail dengan menggunakan RCA dan didapatkan bahwa setiap bagian atau departemen pada perusahaan memberikan kontribusi pada permasalahan tersebut, sehingga permasalahan tersebut dapat diatasi dan potensi penggunaan energi terbarukan dengan menggunakan biomasa ampas tebu dapat ditingkatkan. Bedasarkan peluang Green jobs, yaitu pemanfaatan energi biomasa yang berasal dari ampas teb, dilakukan analisa proses yaitu menghitung kebutuhan uap dan kebutuhan sabut tebu. Bedasarkan hasil perhitungan didapatkan ampas tebu yang dihasilkan untuk proses produksi sebesar 71.55 ton/jam sedangkan konsumsinya dalam proses produksi sebesar 59 ton/jam. Sehingga dapat disimpulkan bahwa ampas tebu dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi pada proses produksi, dan bahkan masih terdapat surplus ampas sebesar 12.55 ton/jam. Namun pada kenyataannya, PTPN X PG Pesantren Baru Kediri Jawa Timur masih membutuhkan pasokan listrik PLN untuk proses produksi sebesar 197000 Watt. Hal ini menunjukkan adanya beberapa faktor yang menyebabkan kurangnya jumlah ampas sebagai bahan bakar, sehingga dilakukan Root Cause Analysis (RCA) untuk mengetahui penyebab kurangnya ampas tersebut. Bedasarkan hasil Root Cause Analysis (RCA) tersebut, dilakukan identifikasi deskripsi pekerjaan serta bagian atau departemen yang berkaitan dengan akar permasalahan, didapatkan bahwa bagian pengolahan merupakan bagian yang memberikan pengaruh signifikan terhadap permasalahan kurangnya sabut.Penilaian indikator Green jobs pada deskripsi pekerjaan yang rendah terdapat pada deskripsi pekerjaan penyusunan report atau laporan, karena pada penyusunan report dan
4.
5.
laporan masih menggunakan kertas baru yang dinilai green, hal ini dapat dilihat dari banyaknya tumpukan kertas yang tidak terpakai dan terbuang pada sudut kantor. Sedangkan deskripsi pekerjaan yang paling green adalah deskripsi pekerjaan koordinasi, hal ini dikarenakan koordinasi sudah mencakup diskusi mengenai penggunaan energi alternatif, penggunaan bahan secara efisien serta pengurangan kadar limbah. Bedasarkan penilaian indikator Green jobs tersebut, posisi pekerjaan kemilker pemurnian, penguapan, masakan dan puteran tersebut mendapatkan nilai paling rendah yaitu 0.544 sedangkan posisi manajer pengolahan dan asisten manajer pengolahan juga mendapatkan nilai yang rendah yaitu 0.556. Posisi pekerjaan yang mendapatkan nilai Green jobs paling tinggi adalah posisi mekanik, mekanik puteran dan tukang las dengan nilai masing-masing 0.857. Hal tersebut dikarenakan posisi pekerjaan tersebut sangat teknis dan mempertimbangkan penggunaan energi terbarukan dalam mengoperasikan mesin dan peralatannya. Dari penilaian indikator Green jobs tersebut disusun perbaikan analisa pekerjaan. Perbaikan deskripsi pekerjaan tersebut dilakukan pada setiap posisi pekerjaan pada bagian pengolahan, perbaikan tersebut dilakukan sesuai dengan checklist pencapaian indicator Green jobs. Bedasarkan hasil perubahan deskripsi pekerjaan yang telah disusun, tidak terdapat penambahan deskripsi pekerjaan, deskripsi pekerjaan yang telah ada disusun kembali dan ditambahkan bedasarkan kriteria-kriteria Green jobs. Sedangkan kompetensi pekerjaan disusun dari RCA karena RCA penyusunannya lebih teknis, terdapat 25 kompetensi pekerjaan yang ditambahkan untuk bagian pengolahan
UCAPAN TERIMAKASIH Pada penelitian ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberi dukungan dan membantu kelancaran terselesaikannya penelitian. Serta kepada dosen pembimbing dan ko-pembimbing yang telah banyak membantu dalam proses penyelesaian penelitian ini.
5
ILO, (2008). Green Job: Towards decent work in a sustainable, low-carbon world. Washington,: United Nations Environment Programme UNEP, ILO, IOE, ITUC. IPCC, (2007). IPCC Fourth Assessment Report: Climate Change 2007. Geneva: IPCC IPCC. Islam, M., (2011). Koreksi terhadap Paradigma Pembangunan Saat Ini. [Online] Available at: http://ekonomi.kompasiana.com/ [Accessed 5 April 2013]. Ivancevich, J.M., (2004). Human Resource Management. 9th ed. Boston: McGraw-Hill. J. M. Harris, T.A.G., (2001). Survey of Sustainable Development: Socialand Economic Dimenssion. Washington: Island Press. Jing GG. (2008). Digging for the Root Cause. ASQ Six Sigma Forum Magazine 7 (3) : 19 – 24. Latino RJ, Kenneth CL. (2006). Root Cause Analysis : Improving Performance for Bottom – Line Results. Florida : CRC Press. Lyle M. Spencer, S.M.S., (1993). Competence at work: Models for superior performance. New York: John Wiley & Sons. Panggabean, (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia. Bogor: Ghalia Indonesia. Perindustrian, K., (2009). Rencana Strategis Kementrian Perindustrian 2010-2014. Jakarta: Kementrian Perindustrian Kementrian Perindustrian. Thanwa Jitsanguan, B.S., (2003). Implication of Diversification of Agricultural Sector on Sustainable Agricultural Development in Thailand: Final Report. Department of Agricultural and Resource Economics Faculty of Economics Kasetsart University. TheWorldBank, (2009). COUNTRY ENVIRONMENTAL ANALYSIS. Jakarta: The World Bank The World Bank. Ramadhani M, Fariza A, Basuki DK. (2007). Sistem Pendukung Keputusan Identifikasi Penyebab Susut Distribusi Energi Listrik Menggunakan Metode FMEA. Wennen, J.C.V., (1995). Sustainable Development and Global Industry, I. Werther, W.B.a.D.K., (1993). Human Resources and. 5th ed. New York: McGraw-Hill Education.
DAFTAR PUSTAKA Andrew Jarvis, A.V.J.R. (2011) Assessing green jobs potential in developing countries. Geneva: International Labour Office. Anon., (2013). 60% Negara produsen pangan terimbas perubahan iklim. [Online] Available at: http://kabarbisnis.com/read/2836666 [Accessed 5 April 2013]. Anon., (2012). Overview of BLS Green Job. [Online] Available at: http://www.bls.gov/ [Accessed 24 April 2013]. Anon., (2012). Problems with Job Analysis. [Online] Available at: http://www.managementstudyguide.com/ [Accessed 24 April 2013]. Azapagic, A., (1999). Life Cycle Assessment and Its Application to Process Selection, Design and Optimization. (73), pp.1-21. Balitkabi, (2012). Menjadikan Jawa Timur Pusat Agribisnis Terkemuka di Asia Tenggara. [Online] Available at: http://balitkabi.litbang.deptan.go.id/ [Accessed 4 April 2013]. Bappenas, (2010). Evaluasi Satu Tahun Pelaksanaan RPJMN 2010-2014. Jakarta: Bappenas. BPS, (2013). PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA. Berita Resmi Statistik. Jakarta: BADAN PUSAT STATISTIK BADAN PUSAT STATISTIK. Dessler, (2005). Human Resource Management. 9th ed. Jakarta: Indeks. Disbun, (2011). Komoditi Unggulan. [Online] Available at: http://www.disbun.jatimprov.go.id/komoditi_t ebu.php [Accessed 4 April 2013]. Gold, M.V., (2007). Sustainable agriculture : definitions and terms. Beltsville: U.S. Department of Agriculture U.S. Department of Agriculture. Henry, S., (1995). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN. Ikerd, J.E., (1994). Systems Research in Sustainable Agriculture: Economics, Ecology, and Quality of Life. American Journal of Agricultural Economics, 75.
6