Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer Vol. 2, No. 2, Februari 2018, hlm. 831-837
e-ISSN: 2548-964X http://j-ptiik.ub.ac.id
Konstruksi Sistem Otomasi Pompa Air Secara Wireless Menggunakan Modul nRF24L01 Studi Kasus : PTPN X PG. Pesantren Baru Kediri Faisal Natanael Lubis1, Gembong Edhi Setyawan2, Barlian Henryranu Prasetio3 Program Studi Teknik Komputer, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstrak PTPN X PG. Pesantren Baru merupakan pabrik gula yang terletak di Kediri. Pada pabrik tersebut dibutuhkan pekerja yang harus mengendalikan pompa, salah satunya pada bagian proses produksi gula. Pompa yang dikendalikan berjarak 150m – 650m. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dibuatkan sebuah sistem yang nantinya dapat mengendalikan pompa secara wireless. Sistem tersebut bernama mark pump. Sebagai penghubung antara pekerja pabrik dengan sistem, mark pump menggunakan aplikasi antarmuka pada smartphone. Aplikasi smartphone akan terhubung ke node pusat melalui jaringan internet. Node pusat akan terhubung ke node pompa melalui node perantara dengan menggunakan modul radio nRF24L01. Seluruh node menggunakan Arduino sebagai microcontroller. Pada node pompa, relay digunakan untuk memutus dan menyambungkan arus pada pompa air. Saat pengujian, smartphone mengirimkan perintah ke masing-masing pompa. Hasil dari pengujian didapatkan bahwa, untuk mengendalikan pompa secara manual dibutuhkan waktu rata-rata 4,3 menit. Untuk mengendalikan pompa dengan menggunakan sistem mark pump waktu rata-ratanya adalah 245,2ms. Penghematan tarif listrik untuk mengendalikan pompa dengan menggunakan sistem mark pump sebesar Rp489,9 per 4,3 menit. Berdasarkan kuesioner yang disebar kepada 8 pekerja pabrik, didapatkan hasil tingkat kesepakatan terhadap kuesioner sebesar 37,5 % termasuk dalam kategori tinggi dan 62,5% kategori sangat tinggi. Kata kunci: arduino, mark, pump, nRF24L01, relay, smartphone Abstract PTPN X PG. Pesantren Baru is a sugar factory located in Kediri. At the factory it is required workers who have to control the pump, one of them in the sugar production process. Controlled pumps are within 150m - 650m. Based on these problems then created a system that will be able to control the pump wirelessly. The system is called mark pump. As a connector between factory workers with the system, the mark pump uses the interface application on the smartphone. The smartphone app will connect to the central node over the internet network. The central node will connect to the pump node through an intermediate node using the radio module nRF24L01. All nodes use Arduino as microcontroller. At the pump node, the relay is used to disconnect and connect the current at the water pump. During testing, the smartphone sends commands to each pump. The results of the test show that, to control the pump manually it takes an average time of 4.3 minutes. To control the pump using the pump system the average time is 245.2ms. Electricity bill savings to control the pump by using a mark pump system of Rp489, 9 per 4.3 minutes. Based on the questionnaire distributed to 8 factory workers, the result of the agreement level on the questionnaire of 37.5% included in the high category and 62.5% very high category. Keywords: arduino, mark, pump, nRF24L01, relay, smartphone di sekitar pabrik. Jarak antara pompa tidak sama satu dengan yang lain. Pengoperasian pompa tersebut masih dilakukan oleh manusia yang bertindak sebagai pekerja pabrik. Hal tersebut menguras tenaga dan membuat pekerja pabrik tidak bekerja maksimal dalam hal waktu. Dalam
1. PENDAHULUAN PG Pesantren Baru memiliki sembilan stasiun yang saling berkaitan. Untuk memenuhi kebutuhan air ke seluruh stasiun, pabrik memiliki beberapa pompa air yang terletak acak Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya
831
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
hal ini pabrik membutuhkan sebuah sistem yang efektif untuk melakukan kendali terhadap pompa air. Sistem yang berfungsi untuk mengendalikan pompa secara jarak jauh. Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lianke et al. (2013) membahas tentang mengendalikan jarak jauh menggunakan nRF24L01. Dalam penelitian tersebut membahas tentang seberapa akurat data yang dikirim, dan penelitian tersebut mendapatkan hasil bahwa informasi yang tersampaikan dari Web browser ke alat kendali pada smart home adalah 1 detik. Dalam penelitian lainya yang dilakukan oleh Maurya et al. (2016) dalam monitoring smart home, dilakukan dengan menggunakan jaringan celuler. Penerapan sistem ini menggunakan modul nRF24L01 yang tergolong ultra low-power. Namun dalam sistem yang akan dibangun untuk memudahkan pekerja pabrik mengendalikan pompa, user interface akan dibuat pada smartphone dengan OS android. Untuk menghubungkan antara user interface dengan node kendali menggunakan jaringan internet. Sedangkan modul nRF24L01 akan menghubungkan node kendali dengan node pompa air secara wireless.
832
Gambar 1. Perhitungan tarif listrik
3. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI
1 4
2 5
6
3
7
2. PERHITUNGAN TARIF LISTRIK Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan untuk mengukur daya listrik secara digital oleh (Nirmalasari, Putra & Prastowo, 2015) menggunakan Netduino Plus, sensor arus, modul pengukur tegangan, MicroSD dan modul RTC didapatkan tingkat keakuratan perhitungan sebesar 96,6%. Berdasarkan Perhitungan tarif listrik pada Gambar 1, berikut langkah-langkah perhitunganya. 1. Mengukur besar tegangan dan arus pada beban yang diukur 2. Mengalikan kedua besaran tersebut untuk memperoleh daya sesaat 3. Menghitung jumlah total perkalian tegangan dan arus serta waktu penggunaan. 4. Setelah jumlah total didapatkan, kemudian dikalikan dengan tarif listrik yang berlaku pada saat dilakukan percobaan. 5. Didapatkan total harga penggunaan listrik
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Gambar 2. Topologi Sistem
Pada Gambar 2. Topologi Sistemmerupakan topologi sistem dimana
gambar lingkaran merah merupakan node perantara, biru merupakan node pompa, dan kuning merupakan gambar node pusat. Gambar tersebut merupakan topologi yang berlangsung dalam sistem. Perancangan terbagi menjadi beberapa bagian, dimana terdapat empat node. Masingmasing node terdiri dari smartphone, node pusat, node perantara dan node pompa air. 3.1. Perancangan dan Implementasi Aplikasi Smartphone Perancangan pada tahap ini menggunakan aplikasi app Inventor, dimana ini merupakan aplikasi berbasis web site yang dapat digunakan untuk membuat aplikasi pada smartphone yang memiliki sistem operasi android. Untuk menjalankan aplikasi ini, pada penelitian ini menggunakan web browser google chrome. Pada saat perancangan untuk pembuatan aplikasi, dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama adalah mendesain antarmuka aplikasi
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
seperti yang terlihat pada Gambar 3. Perancangan Aplikasi, setelah mendesain maka tahap selanjutnya adalah pembuatan kode program.
Gambar 3. Perancangan Aplikasi
Seluruh perancangan yang dilakukan dalam tahap ini dilakukan dengan cara melakukan drag and drop pada setiap palette layout, palette user interface dan palette connectivity.Berikut perancangan program pada aplikasi android.
833
variabel web1 akan mengirim data “button1on” dengan alamat tujuan 192.168.1.178. Setelah itu tombol tombol ON nilai enabled berubah menjadi false dan nilai enable tombol OFF menjadi true. Kemudian gambar tombol ON berubah menjadi on.png, dan tombol OFF berubah menjadi ligh-bulb.png. Sebagai indikator maka label indikator_1 akan menampilkan tulisan aktif. Hal yang sama dilakukan diseluruh tombol yang ada pada aplikasi sesuai dengan fungsi tombol masingmasing. Pada tampilian smartphone Gambar 6Gambar 6 akan terlihat setatus pompa aktif apabila tombol pompa 1 ON diklik. Setelah itu akan tampil indikator pompa berstatus aktif. Apabila tombol pompa 1 OFF aktif diklik maka indikator pompa akan berstatus tidak aktif.
Gambar 6. Implementasi tampilan smartphone Gambar 4. Perancangan Program
Pada Gambar 4 bagian pemrograman, aplikasi akan mengirimkan data ke node pusat. Pada tahap ini perancangan dilakukan dalam halaman blocks. Setelah merancang smartphone tahap selanjutnya adalah mengimplementasikannya. Berikut pengimplementasian smartphone
Gambar 5. Implementasi program smartphone
Pada Gambar 5Gambar 5, program tombol ON diprogram dengan fungsi, ketika diklik maka Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
3.2. Perancangan dan Implementasi Node Pusat. Pada node pusat terdapat perancangan perangkat lunak dan perangkat lunak. Setelah dirancang tahap berikutnya adalah mengimplementasikan perangkat keras dan perangkat lunak pada node pusat. Pada Gambar 7, Saat pertama kali dijalankan adalah node pusat yang menunggu router yang berperan sebagai server terhubung dengan arduino melalui ethernet shield. Selanjutnya apabila sudah terhubung maka router akan menunggu perintah dari client, dimana client merupakan smartphone pekerja pabrik yang melakukan request data. Setelah server menerima perintah, maka perintah tersebut akan dibaca dan ditampilkan pada halaman serial monitor arduino IDE. Setelah data ditampilkan proses yang terjadi selanjutnya adalah data yang diterima oleh node pusat akan diteruskan kepada node-node yang telah tersebar di beberapa titik.
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
834
3.3. Perancangan dan Implementasi Node Perantara
Gambar 7. Flowchart program node pusat
Pada Gambar 8, setelah data selesai dikirimkan, maka node pusat akan menunggu balasan dari penerima data selama satu detik. Apabila data yang dikirimkan oleh node pusat tidak menerima respon selama satu detik, maka data tersebut tidak berhasil terkirim dan akan menampilkan tulisan “request time out” pada jendela serial monitor arduino IDE.
Berdasarkan kebutuhan yang mengharuskan node pusat terhubung dengan node pompa air, dibutuhkan sebuah node yang menghubungkan kedua node tersebut. Jarak berdasarkan keadaan di lapangan yakni antara 200m - 625m, sehingga dibutuhkan beberapa node perantara yang nantinya dapat meneruskan sinyal keseluruh node pompa. Berikut flowchat program pada node perantara. Gambar 10, merupakan alur program yang akan diimplementasikan pada node perantara. Niali 99 merupakan nilai balasan konfirmasi dari node pompa ke node pusat. Pada saat data yang diterima tidak sama dengan 99 maka data akan diteruskan ke saluran pipe node pompa. Apabila data yang diterima sama dengan 99 maka data akan diteruskan ke saluran pipe node pusat. Berikut merupakan implementasi node perntara.
Gambar 8. Flowchart fungsi kirim.
Setelah merancang tahap selanjutnya adalah mengimplementasikan program tersebut. Pengerjaan program dilakukan dengan menggunakan software Arduino IDE. Setelah mengerjakan program, maka program diupload ke Arduino yang terdapat pada node pusat. Berikut pengimplementasian node pusat. Pada Gambar 9 terllihat Arduino node pusat terubung dengan router. Router nantinya akan berfungsi sebagai penghubung antara smartphone dengan node pusat.
Gambar 10. Flowchart program node perantara
Setelah dirangkai dan di-upload dengan program yang telah dibuat sebelumnya maka node perantara akan dipasangkan casing seperti tampak pada Gambar 11 yang bertujuan agar node dapat diletakan di berbagai tempat yang berbeda.
Gambar 11. Implementasi node perantara Gambar 9. Implementasi node pusat Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
3.4. Perancangan dan Implementasi Node Pompa Node pompa merupakan tujuan akhir dari data. Node pompa yang nantinya akan berhubungan langsung dengan pompa air. Pada node pompa terdiri dari perangkat hardware dan software. Perancangan ini nantinya akan diimplementasikan diketujuh pompa yang terdapat disekitar pabrik. Pada Gambar 12, yang pertama dilakukan adalah menunggu sampai ada data yang diterima. Apabila data sudah diterima, kemudian data akan diperiksa. Jika data yang diterima sesuai dengan nilai pada node pompa, maka data akan dieksekusi oleh relay. Setelah data diekesekusi, maka node pompa akan mengirimkan kembali konfirmasi kepada node pusat melalui node perantara. Konfirmasi yang dikirim adalah nilai 99 yang berarti nilai sudah diterima dan dieksekusi.
835
tersebut dihubungkan dengan masing-masing pompa yang ada di pabrik. Berikut pengimplementasian node pompa ke pompa 3.
Gambar 14. Implementasi node pompa 3
Hal yang sama dlakukan ke node pompa 1 – 7 sama dengan Gambar 14. 4. HASIL PENGUJIAN DAN ANALISIS Tahap pengujian dan analisis bertujuan untuk mengetahui apakah sistem sudah sesuai atau belum dengan tujuan awal dari penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini sesuai dengan rumusan masalah yang terdapat pada bab pendahuluan. 4.1 Pengujian dan Analisis Koneksi Router Pengujian dilakukan dengan melakukan tes koneksi dengan cara melakukan perintah ping ke alamat 192.168.1.178. Proses ping terjadi dengan menggunakan satu buah leptop yang terhubung dengan koneksi LAN.
Gambar 12. Flowchart program node pompa
Setelah program selesai dilakukan, maka tahapan selanjutnya adalah mengupload program yang sudah dibuat ke Arduino nano pada node pompa. Berikut pengimplementasian node pompa Gambar 15. Hasil koneksi router
Gambar 13. Implementasi node perantara
Setelah seluruh node pompa selesai dirangkai, seperti Gambar 13, maka seluruh rangkaian Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
Setelah menguji koneksi server melalui router Gambar 15, maka didapatkan hasil bahwa dari 10 kali pengiriman data, 10 kali data terkirim dan 0 data tidak terkirim. Kecepatan minimal yang didapatkan 2ms, kecepata maksimal 3ms. Rata-rata waktu yang dibutuhkan dalam satu kali pengiriman data 32 byte adalah 2ms.
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
4.2. Pengujian dan Analisis Aplikasi Smartphone Node smartphone yang menjadi pemberi perintah dalam hal ini memiliki beberapa kebutuhan non-fungsional yang bertujujuan untuk mempermudah pekerja pabrik dalam mengingat perintah terakhir yang diberikan. Pengujian dilakukan dengan cara memberikan perintah on dan off pada tiap tombol pompa. Hasil yang diperoleh, label indikator menampilkan tulisan “aktif” ketika tombol on diklik, dan tulisan label akan berubah menjadi “tidak aktif” ketika tombol off diklik. Gambar pada tiap tombol akan berubah sesuai dengan perintah yang diterima. Hasil ditunjukkan pada Gambar 16.
Gambar 16. Hasil aplikasi smartphone
4.3. Pengujian dan Analisis keseluruhan sistem Untuk mendapatkan perbangdingan waktu yang digunakan untuk mengendalikan pompa, maka pengujian dilakukan dalam 2 tipe pengendalian. Dimana pengujian pertama dilakukan dengan mengendalikan pompa secara manual, pengujian kedua dilakukan dengan menggunakan sistem dengan cara mengirimkan data dari node pusat menuju node pompa. Prosedur pengujian secara manual yakni, untuk mengendalikan pompa maka pekerja pabrik berjalan dari node pusat menuju node pompa berdasarkan perintah yang diberikan. Waktu yang dihitung mulai dari pekerja menerima perintah sampai pompa selesai dikendalikan baik itu diaktfikan ataupun dinonaktifkan. Perhitungan waktu menggunakan stopwatch yang ada pada smartphone. Pada node pompa 1 dan 2 pengendalian pompa dilakukan dengan berjalan kali dari node pusat menuju masing-masing node pompa. Sedangkan untuk mengendalikan pompa 3, 4, 5, 6 dan 7 dilakukan dengan mengendarai sepeda motor. Setelah
diuji, waktu yang didapatkan digunakan sebagai acuhan sebagai pethitungan tarif Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
836
listrik. Berikut merupakan perhitungan tarif listrik pompa air berdasarkan Sihombiing dan Zulfin (2013). 𝑃 = 380𝑉 × 18𝐴 𝑃 = 6840𝑊 𝑃 = 6,84𝑘𝑊 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝐿𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘(𝑗𝑎𝑚) = 6,84𝑘𝑊 × 𝑅𝑝996,74 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝐿𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘(𝑗𝑎𝑚) = 𝑅𝑝6.817,7016 (1) 𝑅𝑝6.817,7016 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝐿𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘(𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 ) = 60𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 𝑇𝑎𝑟𝑖𝑓 𝐿𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘 = 𝑅𝑝113,6/menit
Berdasarkan Persamaan (1), didapatkan bahwa dalam 1 menit pemakaian pompa air menghabiskan biaya sebesar Rp113. Prosedur pengujian dengan menggunakan sistem mark pump dilakukan dengan cara mengirim perintah sebanyak 30 kali ke masingmasing node pompa. Perintah yang dikirim berupa data, data diperoleh dengan cara mengklik masing-masing tombol ON dan OFF yang ada pada smartphone ditiap tombol pompa. Untuk mengetahui round trip delay yang terjadi selama pengendalian pompa menggunakan serial monitor yang ada pada Arduino IDE. Round trip delay merupakan waktu yang dibutuhkan dalam 1 kali pengiriman data ke node tujuan, dan node tujuan mengirim kembali ke node pusat. Setelah mengendalikan pompa sebanyak 30 kali, tahap selanjutnya adalah menjumlahkan seluruh waktu round trip delay dan dibagi dengan banyaknya pengendalian yang berhasil dilakukan. Pengiriman dapat dikatakan berhasil terkirim, apabila node pusat menerima balasan dan tidak menampilkan tulisan “request time out”. Hasil dari pengujian sistem ditunjukkn pada Tabel 1. Tabel 1. Hasil pengujian sistem keseluruhan Sistem mark pump RataTidak Rata Terkirim terkiri (ms) m 177,9 100% 0%
Node
Manual (menit)
Tarif Listrik (Rp)
1
4,4
497,7
2
4,1
463,6
86,8
96%
4%
3
4,2
477,2
238,8
100%
0%
4
3,7
415,9
247,8
100%
0%
5
3,9
443,2
306,1
100%
0%
6
4,5
511,3
340,4
66%
34%
7
5,5
620,4
318,4
96%
4%
Berdasarkan hasil Tabel 1, untuk mengendalikan pompa yang berjarak antara 150m-650m secara manual membutuhkan waktu selama 4,3menit. Sedangkan bila menggunakan sistem mark pump
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer
maka waktu yang dibutuhkan adalah 245,2 ms. Penghematan biaya listrik rata-rata yang terjadi pada saat menggunakan sistem sebesar Rp489,9 4.4. Pengujian dan Analisis Review Mark Pump Setelah menerapkan sistem mark pump dilakukan survey terhadap pekerja pabrik mengenai mark pump. Adapun pekerja mengisi kuisioner yang telah disiapkan sebelumnya oleh peneliti. Setelah menyebar kuisioner didapatkan hasil penilaian pekerja pabrik terhadap sistem mark pump pada Tabel 2. Setelah mendapatkan hasil, kemudian dibuat skor hipotetik. Intensitas berdasarkan Persamaan (2) akan dibagi menjadi beberapa kategori yaitu sangat rendah, rendah, sedang, tinggi dan sangat tinggi. Tabel 2. Hasil kuisioner No 1 2 3 4 5 6 7 8 Total
1 9 9 9 9 8 9 9 10 72
2 9 8 8 8 7 8 8 8 64
3 8 9 9 8 8 9 10 9 70
User 4 5 10 8 9 8 9 8 8 8 9 8 9 8 9 8 8 8 71 64
6 9 10 9 9 8 8 9 9 71
7 9 8 8 9 9 10 9 10 72
9 9 8 9 9 7 8 8 9 67
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 = 8 × 1 = 8 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 = 8 × 10 = 80 𝐿𝑢𝑎𝑠 𝐽𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑆𝑒𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟𝑛𝑦𝑎 = 80 − 8 = 72 (2) 72 𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑑𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖 σ = = 12 6 µ = 8x5.5 = 44 Tabel 3. Kategori subjek Kategori
Daerah Keputusan
Interval Skor
Sangat Rendah Rendah
X < (µ - 2σ) (µ - 2σ) ≤ X < (µ - 1σ) (µ - 1σ) ≤ X (µ + 1σ) (µ + 1σ) ≤ X (µ + 2σ) (µ + 2σ) ≤ X (µ + 3σ)
Sedang Tinggi Sangat tinggi
%
X < 20
Frek uens i 0
20 ≤ X <32
0
0
32 ≤ X <56
0
0
56 ≤ X <68
3
37,5
68 ≤ X <80
5
62,5
0
Berdasarkan Tabel 3 diketahui bahwa tingkat kesepakatan pekerja dengan pernyataan yang ada pada kuisioner berkategori tinggi sebesar 37,5% dan berkategori sangat tinggi sebesar 62,5%. Hal tersebut diketahui karena skor kuisioner yang disebarkan ke pekeja terdapat 3 Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya
837
kuisioner berkategori tinggi dengan nilai masing-masing 64, 64 dan 67. Terdapat 5 kuisioner dengan penilaian yang tergolong kategori sangat tinggi dengan masing-masing nilai 72, 70, 71, 71, dan 72. 5. KESIMPULAN Berdasarkan analisis dari pengujian yang telah dilakukan pada penelitaian dapat ditarik kesimpulan berdasarkan rumusan masalah yang telah ditentukan sebelumnya yaitu: 1. Waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk mengendalikan pompa dengan jarak 150m625m secara manual adalah 4.3menit. Dengan menggunakan sistem yang diimplemtansikan maka waktu rata-rata yang dibutuhkan adalah 245.2ms. 2. Penghematan didapatkan setelah sistem dimplementasikan. Penghematan biaya untuk mengendalikan pompa dengan jarak 150m-625m adalah Rp489,9
3. Tingkat kesepakatan pekerja pabrik dengan pernyataan yang diberikan melalui kuisioner tergolong tinggi dan sangat tinggi. Hal tersebut didapatkan berdasarkan perhitungan yang menyatakan bahwa, penilaian kuisioner berkategori tinggi sebesar 37,5% dan berkategori sangat tinggi sebesar 62,5%. 6. DAFTAR PUSTAKA Lianke,
P.Z., dkk, 2013. International Conference on Intelligent Networks and Intelligent Systems. Wireless Network Design and Implementation in Smart Home. IEEE Computer Society, pp. 167-170. Maurya, S., dkk, 2013. A Wireless Home Automation System (SMART HOME) for Safety and Sustenance in a Home Environment Using ARDUINO UNO and NRF24L01. International Journal of Scientific Development and Research (IJSDR) Vol. 1, Issue 5 Sihombing, R.O.L & Zulfin, M., 2013. Analisis Kinerja Trafik Web Browser dengan Wireshark Network Protocol Analyzer pada Sistem Client-Server. Singuda Ensikom, Vol.2 No.3 Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.