Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
PENERAPAN KONSEP GREEN AND LEAN PRODUCTIVITY DALAM UPAYA PENINGKATAN PRODUKTIVITAS (Studi kasus : Instalasi Penjernihan Air Minum (IPAM) II PDAM Surabaya) Venny Aditya Meinitha, Moses L. Singgih, Dyah Santhi Dewi.
Program Pascasarjana Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Kampus ITS Sukolilo Surabaya 60111 Email:
[email protected] ;
[email protected]
ABSTRAK Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) adalah salah satu perusahaan daerah dengan kegiatan pokok melayani dan menyediakan air bersih kepada masyarakat melalui sistim perpipaan. PDAM Surabaya memiliki beberapa instalasi penernihan air minum salah satunya adalah Instalasi Penjernihan Air Minum (IPAM) II Ngagel Surabaya yang menjadi obyek penelitian. Agar masyarakat dapat menikmati air bersih yang terjamin kualitas dan mencukupi kuantitasnya serta mendukung pembangunan berkelanjutan maka PDAM harus meningkatkan produktivitasnya dengan melakukan efisiensi yaitu mengurangi aktivitas non value added yang merupakan pemborosan (waste) dan meningkatkan kinerja lingkungan. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah Green and Lean Productivity. Green Productivity dipopulerkan oleh Asian Productivity Organization (APO) yaitu melakukan penghematan dengan mencegah produk gagal sambil melestarikan lingkungan. Lean merupakan filosofi Toyota production untuk mengeliminir segala bentuk pemborosan yang terjadi dalam aliran nilai. Melalui penambahan mesin filter RO yang mampu meningkatkan kualitas dan jumlah tangkapan air baku maka diperoleh peningkatan produktivitas sebesar 4%. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa Green and Lean Productivity merupakan strategi yang tepat untuk meningkatkan produktivitas dan perlindungan terhadap lingkungan. Kata kunci : Green and Lean Productivity, Non Value Added activity, Waste
PENDAHULUAN Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang merupakan salah satu perusahaan daerah dengan kegiatan pokok adalah melayani dan menyediakan air bersih kepada masyarakat melalui sistim perpipaan. PDAM Surabaya memiliki lima instalasi penjernihan air untuk mencukupi kebutuhan masyarakat Surabaya, salah satu instalasi yang menjadi obyek penelitian adalah Instalasi Penjernihan Air Minum (IPAM) II Ngagel Surabaya. Masalah utama untuk air minum meliputi kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan manusia yang terus meningkat, dan kualitas air untuk keperluan domestik terus menurun serta kontiunitas produksi air yang tidak pasti. Air sebagai komponen sumber daya alam yang sangat penting maka harus dipergunakan untuk sebesar–besar kemakmuran rakyat. Agar air dapat bermanfaat secara lestari dan dapat menunjang pembangunan yang berkelanjutan maka dalam pelaksanaan pembangunan perlu dilakukan pengelolaan kualitas air (Peraturan Daerah Kota Surabaya, 2004). Berangkat dari masalah ini perlu diadakan revolusi metode
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
produksi menjadi green dan lean. Green production dilakukan sebagai bukti bahwa perusahaan peduli terhadap lingkungan hidup dan lean production dilakukan sebagai bentuk upaya memperbaiki proses agar tidak terdapat kegiatan yang tidak produktif, sehingga dengan kegiatan yang tepat guna dihasilkan lebih sedikit pemborosan. Asian Productivity Organization (APO) yang mempopulerkan metode Green Productivity (GP), dimulai dengan menganalisis input, proses, dan outputnya, Green Productivity dapat menghasilkan manfaat yang signifikan bagi peningkatan produktivitas. Konsep yang diusung Green Productivity adalah melakukan penghematan dengan mencegah produk gagal sambil melestarikan lingkungan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas. (APO, 2000). Sedangkan Konsep lean yang dirintis di Jepang oleh Taichi Ohno dan Sensei Shigeo Shingo digunakan dalam penelitian ini karena dapat memberikan kerangka kerja yang memfokuskan pada value, dan meminimasi pemborosan dan dapat memenuhi kebutuhan costumer (Hines and Taylor, 2000). Dengan menerapkan konsep green and lean maka produktivitas perusahaan semakin tinggi, sehingga costumer satisfaction dan profit margin yang diperoleh dapat meningkat. TINJAUAN PUSTAKA Konsep Produktivitas Pengertian produktivitas didefinisikan secara beragam oleh beberapa ahli, pada umumnya produktivitas dapat diukur dengan membandingkan antara hasil (output) dengan masukan (input). Input adalah sumber-sumber daya yang digunakan untuk memperoleh hasil tersebut, seperti tenaga kerja, modal, energi, bahan baku dan sebagainya. Output adalah hasil produksi baik berupa barang atau jasa yang dihasilkan suatu proses produksi. Produktivitas berhubungan dengan efektivitas dan efisiensi utilisasi dari sumber daya produksi (input) dengan produk atau jasa yang dihasilkan (output). (Sumanth, 1987). Manajemen Lingkungan dalam pembangunan berkelanjutan Sustainable development adalah pendekatan yang modern untuk berpikir mengenai isu lingkungan yang mengatakan bahwa organisasi harus terlibat dalam aktivitas yang dapat berkelanjutan untuk jangka waktu yang panjang atau secara otomatis dapat memperbaharui sendiri. (stoner, freeman, gilbert, 1995). Green Productivity Green productivity merupakan salah satu konsep peningkatan produktivitas yang berorientasi kepada pemeliharaan lingkungan dan didasarkan atas keseimbangan antara peningkatan produktivitas dan pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Konsep Lean Productivity Ada 7 macam pemborosan yang didefinisikan menurut Shigeo Shingo (Hines & Taylor, 2000) yaitu: 1.Overproduction 2. Defects 3. Waiting 4. Unnecessary Motion 5. Inappropriate Processing
ISBN : 978-979-99735-4-2 A-18-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
6. Excessive Transportation 7. Unnecessary Inventory Environmental Performance Indicator (EPI) Environmental Performance Indicator (EPI) merefleksikan efisiensi lingkungan dari proses reduksi dan melibatkan jumlah input dan output. Indeks EPI dapat dihitung dengan rumusan : k
Indeks EPI = W i. Pi
(1)
i 1
Dimana nilai k adalah jumlah kriteria limbah yang diajukan. Wi adalah bobot (weight) dari masing–masing kriteria. Bobot ini didapatkan melalui penyebaran kuisioner pada para ahli kimia lingkungan. Bobot (weight) yang dimaksud di atas didasarkan pada parameter kesehatan manusia dan keseimbangan lingkungan (flora dan fauna). Nilai Pi merupakan prosentase penyimpangan antara standar BAPEDAL dengan hasil analisa Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan. P
S tan dar HasilAnali sa S tan dard
(2)
Analisa Manfaat-Biaya (Cost Benefit Analysis) Cost Benefit Analysis adalah metode perbandingan biaya dan keuntungan dari beberapa alternatif yang diusulkan dalam green dan lean productivity. Analisa manfaat biaya dilakukan dengan melihat rasio antara manfaat dari suatu proyek pada masyarakat umum terhadap ongkos-ongkos yang dikeluarkan. Secara matematis hal ini bisa diformulasikan sebagai berikut: B/C
ManfaatEkuivalen OngkosEkuivalen
..............(3)
dimana : manfaat ekuivalen = semua manfaat setelah dikurangi dengan dampak negatif ongkos ekuivalen = semua ongkos yang dikeluarkan dari proyek
ISBN : 978-979-99735-4-2 A-18-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
METODOLOGI PENELITIAN Merumuskan Masalah & Menetapkan Tujuan Penelitian
Studi Lapangan (Walk Through Survey)
Studi Pustaka
Pengumpulan Data 1. Data Proses Pengolahan 2. Data kualitas, kuantitas dan kontuinitas air baku Getting Started 3. Data kualitas, kuantitas dan kontuinitas air produksi 4. Data kondisi fisik instalasi 5. Data biaya produksi, pemeliharaan dan perawatan instalasi.
Penyebaran Kuesioner Green and Lean Productivity
Pengukuran Produktivitas
Identifikasi Permasalahan dan Penyebabnya 1. Diagram sebab akibat (cause effect diagram) 2. Root cause analysis 3. Identifikasi Indeks Environmental Performance Indicator (EPI)
Planning
Menetukan Tujuan dan Target
Menyusun alternatif-alternatif Green and Lean Productivity Generation and evaluation of GLP option
Pemilihan alternatif dengan indeks Benefit-Cost Rasio
Analisa dan interpretasi
Kesimpulan dan Saran
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Tabel 1 Skor Rata-rata pemborosan No 1 2 3 4 5 6
Pemborosan Waiting Transportation InappropriateProcessing UnnecessaryInventory UnnecesarryMotion Defects
ISBN : 978-979-99735-4-2 A-18-4
Ratarata 3,75 4,5 4,625 2,75 3,125 2,875
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
Produktivitas Perhitungan Indeks Produktivitas, Indeks produktivitas dapat dihitung dengan formula berikut, output produktivi tas x100% input Sehingga didapatkan indeks produktivitas selama Januari sampai September 2007:
Gambar 1 Grafik Indeks Produktivitas
Proses IPAM II Tabel 2. Penggolongan aktivitas IPAM II dalam Lean dan Green
2
Aktivitas IPAM II Penyadapan air di Intake Proses di Kanal I
3
Proses di Kanal II
No 1
4 5
Proses Prasedimentasi Proses Kanal III
Lean
Green
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Tidak
8
Proses di Distributor Proses di Predicantir Proses di Accelator
Ya
Tidak
9
Proses sand Filter
Tidak
Ya
10
Proses Disinfeksi
Ya
Ya
11
Proses di Reservoir
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Ya
Tidak
Ya
Tidak
Tidak
6 7
12 13
14
15
Pembuangan limbah Analisa Laboratorium Perawatan dan Perbaikan kerusakan mesin/alat Penyediaan Bahan Kimia
ISBN : 978-979-99735-4-2 A-18-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
Penyusunan alternatif solusi Green and Lean Productivity Berhubungan dengan akar permasalahan dan tujuan yang ingin dicapai dalam Green and Lean Productivity, penulis memberikan beberapa alternatif solusi berikut: 1) Dengan menggunakan pompa filter dengan teknologi membrane yang disebut dengan RO (Riverse Osmosis membrane). 2) Pembelian pompa air baku baru ingersoll rand 275 lt/dtk, membeli screen baru yang berukuran lebih kecil serta pembelian alat ukur debit secara otomatis, pembangunan Selat lagun untuk pengolahan limbah. 3) Mengkombinasikan sistem ozonasi pengolahan secara ozonasi dan penyerapan menggunakan karbon yang diaktivasi secara Biologis (Biological Activated Carbon = BAC). Untuk melakukan pemilihan alternatif akan digunakan metode Benefits Cost Ratio(BCR) untuk mengetahui alternatif yang memiliki tingkat manfaat yang lebih tinggi. B/C1-0
92.441.088.000 15.139.720.000
= 6.11 Karena B/C1-0 1 maka alternatif 1 yang dipilih. Selanjutnya alternatif 1 dibandingkan dengan alternatif 2. 88.743.444.480 20.840.755.160 B/C2-1 92.441.088.000 15.139.720.000
67.902.689.320 77.301.368.000
= 0.878 dan B/C2-1 1 maka alternatif 1 lebih baik daripada alternatif 2, dengan demikian alternatif 2 ditolak dan tidak dipertimbangkan lagi. ANALISA DAN INTERPRETASI Dari informasi yang didapat pada fase Getting started (GLP Metodologi), diketahui bahwa kualitas, kuantitas dan kontiunitas air produksi IPAM II dipengaruhi oleh: 1. Manusia berupa skill karyawan yang masih kurang, motivasi yang rendah hal ini diakibatkan kurangnya insentif yang diberikan oleh perusahaan dan sementara skill dipengaruhi kurangnya program training berkala. 2. Metode berupa prosedur yang kurang tepat dan proses yang tidak efektif, prosedur yang kurang tepat dikarenakan SOP yang tidak diganti, proses yang menggunakan banyak resource namun hasilnya tidak sebanding begitupun sebaliknya. 3. Material berupa keterlambatan dari bahan kedatangan material, divisi pengadaan terlambat melakukan tender, mutu bahan kimia rendah. 4. Mesin berupa banyaknya kerusakan yang terjadi dan kurangnya perawatan. 5. Lingkungan berupa ruang kerja gelap, kondisi instalasi yang gelap, meskipun siang hari serta lembab dan kotor. Analisa Green dan Lean proses di IPAM Ngagel II Untuk gambaran lebih lengkap mengenai unit-unit penjernihan air di lapangan akan diuraikan sebagai berikut :
ISBN : 978-979-99735-4-2 A-18-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
Intake Proses di Intake termasuk tidak Lean dan tidak Green. Tidak Lean karena terjadi waste defect. disebabkan karena alat-alat yang digunakan tidak dapat digunakan seperti pipa yang pemisah minyak dan air pada intake. Kanal I dan II Proses di Kanal I dan kanal II, keduanya Lean tetapi tidak Green. adanya minyak pada air baku berarti proses tersebut belum bisa dikategorikan Green. Bak Pengendap (Unit Prasedimentasi) Proses di prasedimentasi termasuk Green dan tidak Lean karena bak prasedimentasi terjadi pengendapan secara gravitasi untuk memisahkan partikel-partikel diskret yang tidak berubah bentuk, ukuran maupun beratnya selama pengendapan. Kanal III Proses di kanal III termasuk Lean karena tidak adanya pemborosan terjadi namun tidak Green, karena tidak memperhatikan menyelesaikan masalah dari sumbernya. Distributor Proses di distributor telah Lean dan Green karena distributor yang digunakan sebagai bak penampung sementara air baku sebelum di distribusikan lebih lanjut telah berfungsi secara ekonomis. Primary Clarifier (predikantir) Proses di predikantir tidak Lean dan juga Green, proses di predikantir terjadi Waste inappropriate processing disebabkan perbedaan metode kerja antar operator. Up Flow Clarifier (Accelator) Proses ini termasuk tidak Green dan tetapi Lean. Saringan (Sand Filter) Proses di Sand Filter merupakan proses yang Green tetapi tidak Lean, proses pemisahan akhir padatan tersuspensi yang ada di dalam air pada instalasi air minum membutuhkan biaya yang cukup tinggi untuk perawatan karena bila saringan berfungsi selama 24 jam, perlu diadakan pencucian Desinfeksi Proses di siphon termasuk tidak Green dan tidak Lean, Excessive transportation terjadi seringnya aktivitas Transportation oleh Operator dimana tempat operator menunggu dengan proses tidak berdekatan. Reservoir Proses di reservoir sudah Green dan tidak Lean, efektivitas dan efisiensi pompa distribusi sudah maksimal. Kegiatan Laboratorium Kegiatan di laboratorium termasuk Green dan Lean, karena monitoring air secara kontinyu, Dilakukan setiap 1 jam sekali oleh operator, pemeriksaanpun Ada yang dilakukan harian, mingguan, dan bulanan. Bahan kimia dan pengadaan pompa atau alat. Dalam persediaan bahan Kimia dapat dikatakan tidak Green dan tidak Lean, sering terjadi penggunaan bahan kimia yang kurang dari standar dosis yang disyaratkan akibatnya bakteri dalam air belum mati yang dikarenakan tidak ada persediaan bahan kimia akibat keterlambatan kalah tender ataupun terlambat melakukannya dengan supplier. Environmental Performance Index (EPI) EPI menggambarkan kinerja lingkungan yang telah dicapai perusahaan, nilai EPI dari perhitungan sebelumnya bernilai 4,61 atau bernilai positif. Nilai EPI yang
ISBN : 978-979-99735-4-2 A-18-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
positif menandakan bahwa kinerja lingkungan yang dicapai perusahaan masih tergolong baik dan tidak membahayakan lingkungan sekitarnya. Hal ini karena pihak perusahaan sudah memiliki unit pengolahan limbah dimana kinerjanya sudah tergolong baik dan memenuhi syarat BAPEDAL untuk menetralkan limbah yang akan dibuang ke sungai.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini antara lain sebagai berikut: 1. Dari 15 aktivitas di Instalasi penjernihan air minum diketahui bahwa hanya ada 4 aktivitas yang termasuk dalam kategori Green dan juga Lean, atau hanya sekitar 27% aktivitas yang dapat dikatakan Value added activity. 2. Pemborosan Perusahaan Daerah Air Minum di IPAM Ngagel III yaitu terdiri dari inappropriate processing, waste excessive transportation, waste waiting, waste unnecesarry motion, waste defects, dan waste unncessary inventory. Waste Inappropriate Processing, dampak yang diakibatkan adalah biaya operasional lebih tinggi, waktu proses produksi yang tidak optimal, kuantitas air atau debit air yang diproduksi berkurang, serta mempengaruhi kualitas produksi air. Waste Excessive Transportation, menyebabkan pemborosan pada waktu, tenaga dan biaya. Waste Waiting, menyebabkan terganggunya proses produksi yang menyebabkan panjangnya lead time sehingga kuantitas air yang diproduksi berkurang. Waste Unnecesarry Motion, menyebabkan penurunan performansi sehingga resiko kesalahan saat bekerja dan perhatian yang ekstra dari operator. Saran
Melakukan analisa biaya lebih detail berkaitan dengan resiko-resiko yang harus dihadapi akibat setiap jenis pemborosan.
DAFTAR PUSTAKA Asian Productivity Organization (2001), “Sustainable Development and Green Productivity”. APO, Tokyo. Amelia, Rizki (2006), Aplikasi Pendekatan Metode Lean Guna Meminimasi Pemborosan Pada Sistem Produksi di Instalasi Pengolahan Air Minum Ngagel II (Studi Kasus Perusahaan Daerah Air Minum), Tugas Akhir TeknikIndustri ITS, Institut Teknologi Sepuluh November, Surabaya. Helper Susan., Clifford Gorman Patricia., Rozwadowski Helen. (1997), “Can Green Be Lean?”, Academy of Management Annual Meeting, Organizations and the Natural Environment. Cardiff Business School Ik KIM and Tak HUR, “An Attempt To Measure Green Productivity”, Department of Materials Chemistry & Engineering, Konkuk University, Hwayang-dong Gwangjin-gu, Seoul 143-701, Korea. Jin-Woo Bae and Yong-Woo Kim, 2007, “Sustainable Value on Construction Project and of Lean Construction Methods”, Proceedings IGLC-15, Michigan, USA.
ISBN : 978-979-99735-4-2 A-18-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
Klotz1 Leidy, Horman Michael, and Bodenschatz Mark, 2007, “A Lean Modeling Protocol for Evaluating Green Project Delivery”, Lean Construction Journal, Vol 3 # 1 April 2007 ISSN: 1555-1369, www.leanconstructionjournal.org MOEA, 2002, Green Productivity Toward Sustainable Development, Industrial Development Bureau Ministry of Economic Affairs (MOEA), http://www.moeaidb.gov.tw Purwanto T. Andie, 2000, “Manajemen Lingkungan: Dulu, Sekarang, dan Masa Depan”, http://andietri.tripod.com/index.htm Pujawan, I Nyoman (1995). Ekonomi Teknik. Surabaya : Prima Printing Stoner. A.F. janes., Freeman Edward R., Gilbert JR. R. Daniel. (1996), Manajemen, jilid 1, PT Indeks, Gramedia Grup, Jakarta Barat. Sugiharto, (1987), Dasar-Dasar Pengelolaan Air Limbah, UI Press Jakarta. Sumanth, David (1985). Productivity Engineering and Management. Mc Graw Hill Book Company. Venkat, K. and Wakeland, W. (2006). “Is Lean Necessarily Green?”, Proceedings of the 50th Annual Meeting of the ISSS, Portland, OR, USA.. Wardhana Arya Wisnu, (1995), Dampak Pencemaran Lingkungan, Andi Offset Yogyakarta Idral Amri, 2007, Teknologi Air Minum kajian Penggunaan Teknologi Membran Dalam Instalasi Air Minum, (Kuala Lumpur), www.RiauInfo.com
ISBN : 978-979-99735-4-2 A-18-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
ISBN : 978-979-99735-4-2 A-18-10
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi VII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Pebruari 2008
ISBN : 978-979-99735-4-2 A-18-11