PENERAPAN KEBIJAKAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 UNTUK KARYAWAN DALAM MENUNJANG PENGHEMATAN PAJAK PENGHASILAN BADAN ( STUDI KASUS PADA PT. JASA MARGA)
Nama : Muhammad Iqbal Umpu Anwar NPM : 24210743 Pembimbing : Bambang Darmadi, SE,.MM
Latar Belakang •
Pajak adalah hal yang penting bagi kas negara. Salah satu penyumbang terbesar dalam penerimaan pajak negara adalah pajak penghasilan. Pajak penghasilan yaitu pendapatan negara yang didapat secara rutin dan merupakan sumber pendapatan terbesar. Dalam pajak penghasilan, laba bersih perusahaan merupakan salah satu objek pajak yang akan dipotong pajak untuk disetor kepada pemerintah sebagai pemasukan bagi negara.
•
Seiring dengan pesatnya perkembangan perkonomian kita dewasa ini, makin banyak perusahaan yang berdiri dengan berbagai macam usaha. Pada umumnya tujuan utama perusahaan adalah menghasilkan keuntungan yang maksimal. Keuntungan tersebut diharapkan terus meningkat untuk setiap periode, dimana hal ini dimaksudkan untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meningkatkan kesejahteraan karyawan maupun untuk membayar kewajiban-kewajiban perusahaan yaitu berupa pembayaran pajak salah satunya.
•
Sistem pembayaran pajak tergantung pada perusahaan, yaitu pemberi kerja dalam melakukan pembayaran penghasilan untuk pegawainya. Apakah ditanggung oleh pemberi kerja atau berupa tunjangan yang tentunya disesuaikan dengan manajemen pajak, yaitu penghematan dalam pajak penghasilan.
Rumusan Masalah • Bagaimana cara perhitungan atas Pajak Penghasilan pasal 21
untuk
karyawan
dalam
menunjang
penghematan
pajak
penghasilan badan pada PT. Jasa Marga (Persero)? • Apa pengaruh tunjangan pajak terhadap penghematan PPh Badan? • Berapa persentase efisiensi dalam penghematan PPh Badan?
Tujuan Penelitian • Mengetahui cara perhitungan atas pajak penghasilan pasal 21
dalam menunjang penghematan pajak penghasilan badan yang diterapkan perusahaan, dan mengetahui apakah sudah sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan pemerintah. • Mengetahui pengaruh tunjangan pajak terhadap pengehmatan PPh Badan.
• Mengetahui besar prosentase efisiensi dalam penghematan PPh Badan.
Kerangka Pemikiran
Perhitungan PPh Pasal 21 Untuk Karyawan Tetap Pada PT. Jasa Marga (Persero) Golongan Dan Gaji Karyawan
Gol
Jabatan
Kepala Administrasi III
Rejeki (L) – K/3
Kepala Pelaksanaan Alfiandra (L) – K/2
Kepala Sub Administrasi IV
Eko Priyono (L) – K/2
Staf Muda Administrasi Irwansyah (L) – K/3 Sumber : PT. Jasa Marga (Persero)
Gaji
Tunjangan–
Pokok
Tunjangan
(Rp)
(Rp)
18.954.529
6.626.048
3.124.133
964.143
14.005.140
6.572.205
2.369.571
693.403
13.596.752
4.002.093
1.908.396
500.211
15.562.923
3.839.104
2.144.408
695.282
Tunjangan
Potongan (Pengurang
PPH (Rp)
Bruto) (Rp)
Perhitungan Tanpa Tunjangan Pajak
Perhitungan Dengan Tunjangan Pajak
Perhitungan Tanpa Tunjangan Pajak
Perhitungan Dengan Tunjangan Pajak
Perhitungan Tanpa Tunjangan Pajak
Perhitungan Dengan Tunjangan Pajak
Perhitungan Tanpa Tunjangan Pajak
Perhitungan Dengan Tunjangan Pajak
Efisiensi Beban Pajak Penghasilan Dalam Prosentase (%) Tabel Perbandingan Perhitungan Laba Sesudah Pajak PT. Jasa Marga
Keterangan
Koreksi Sebelum
Koreksi Setelah
Tax Saving
Perencanaan Pajak
Perencanaan Pajak
(Selisih)
Laba kena pajak
Rp
3.030.172.754 Rp
PPh badan usaha
Rp
765.844.274 Rp
Laba sesudah pajak
Rp
2.264.328.480 Rp
2.055.256.702 (Rp 974.916.052) 519.444.502
Rp 246.399.772
1.535.812.200 (Rp 728.516.280) Rp 728.516.280
JUMLAH KOREKSI
Besarnya efisiensi pajak perusahaan tersebut adalah sebagai berikut: Pajak Penghasilan sebelum penerapan perencanaan pajak Rp
765.844.274
Pajak Penghasilan sesudah penerapan perencanaan pajak Rp
519.444.502-
Efisiensi Beban Pajak Penghasilan
246.399.772
Rp
Efisiensi Beban Pajak Penghasilan dalam prosentase (%) T = P1-P0 x 100% P0
maka
T = Rp 246.399.772 x 100% = 32.17% Rp 765.844.274
Ringkasan Hasil Penelitian Nama
PPh 21 Terhutang Tanpa
PPh 21 Terhutang Dengan
Tunjangan Pajak
Tunjangan Pajak
Per Tahun
Per Bulan
Per Tahun
Per Bulan
Rejeki
Rp.32.147.329 Rp.2.678.944 Rp.37.489.596 Rp. 3.124.133
Alfiandra
Rp.24.382.885 Rp.2.031.907 Rp.28.434.852 Rp. 2.369.571
Eko Priyono
Rp.19.637.396 Rp.1.636.450 Rp.22.900.752 Rp. 1.908.396
Sonny Irwansyah
Rp.22.065.959 Rp.1.838.830 Rp.25.732.896 Rp. 2.144.408
Perusahaan ini telah menerapkan kebijakan pajak penghasilan pegawai berupa pemberian tunjangan pajak, maka tunjangan tersebut akan menambah unsur biaya gaji dan menjadi pengurang penghasilan bruto dalam menentukan besarnya PKP wajib pajak badan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan PPh 21 dengan menggunakan tunjangan pajak lebih besar daripada tanpa menggunakan tunjangan pajak. Artinya, pengurang penghasilan bruto pada perusahaan semakin lebih besar sehingga pajak yang akan ditanggung perusahaan akan semakin kecil. Apabila dihitung lebih terperinci mengenai besarnya efisiensi pajak perusahaan tersebut, maka diperoleh nominal sebesar Rp 246.399.772 yang didapat dari perhitungan laba rugi sebelum dan sesudah perencanaan pajak. Bila diprosentasekan maka didapat besarnya penghematan pajak perusahaan sebesar 32.17%.
Kesimpulan 1. Cara-cara perhitungan atas Pajak Penghasilan pasal 21 untuk karyawan dalam menunjang penghematan pajak penghasilan badan telah diterapkan dalam kasus-kasus pada bab pembahasan. PT. Jasa Marga (Persero) telah menerapkan tunjangan pajak sejak tahun berdirinya sehingga perusahaan ini telah melakukan usaha untuk menunjang penghematan PPh Badan mereka sendiri. Dengan penerapan ini, maka dapat disimpulkan PT. Jasa Marga telah melakukan perencanaan pajak sesuai dengan ketentuan-ketentuan perpajakan yang berlaku. 2. Penghematan PPh Badan dapat dipengaruhi oleh tunjangan pajak dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa perhitungan PPh 21 dengan menggunakan tunjangan pajak lebih besar daripada tanpa menggunakan tunjangan pajak. Artinya, pengurang penghasilan bruto dalam menentukan besarnya PKP wajib pajak badan semakin lebih besar dan secara otomatis pajak yang ditanggung perusahaan menjadi kecil. Hal ini dikarenakan tunjangan pajak di sisi perusahaan dapat dijadikan biaya dalam laporan keuangan fiskal dan di sisi karyawan pendapatan yang diterimanya tetap secara utuh. 3. Besarnya efisiensi pajak perusahaan tersebut diperoleh dari nominal sebesar Rp 246.399.772 yang didapat dari perhitungan laba rugi sebelum dan sesudah perencanaan pajak. Bila diprosentasekan maka didapat besarnya penghematan pajak perusahaan sebesar 32.17%. - Terima Kasih -