Penerapan Blog Dengan Menggunakan Metode Survey, Question, Read, Recite And Review (SQ3R) Untuk Meningkatkan Pemahaman Siswa Pada Mata Pelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi Drs.Eka Fitrajaya R, MT
Drs. Waslaluddin, MT
Deden Hanafi
Pendidikan Ilmu Komputer
Pendidikan Ilmu Komputer
Pendidikan Ilmu Komputer
UPI
UPI
UPI
[email protected]
[email protected]
[email protected]
ABSTRAK Penelitian yang berjudul Penerapan Blog Dengan Menggunakan Metode Survey, Question, Read, Recite and Review (SQ3R) ini merupakan sebuah penelitian yang bertujuan untuk mengetahui akibat dari penerapan blog dengan menggunakan metode SQ3R pada pembelajaran Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI) di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Blog merupakan suatu alat bantu yang sangat potensial untuk meningkatkan intensitas interaksi antara para siswa dengan guru ataupun rekan satu sekolahnya. Segi positif yang dapat diambil dari penggunaan blog sebagai media ajar adalah blog dapat digunakan sebagai jurnal online untuk para siswa. Blog juga akan menjadi wadah buat siswa dan guru, untuk berdiskusi dan berbagi ilmu pengetahuan tanpa harus bertatap muka secara langsung. Kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan kapanpun dan dimanapun, dengan syarat ada perangkat yang terhubung ke jaringan internet. Penerapa blog dalam pembelajaran akan lebih efektif dan terarah apabila menggunakan Metode belajar Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R). Metode SQ3R merupakan metode belajar yang mempunyai tujuan agar kegiatan membaca dapat dilaksanakan sesingkat mungkin tetapi dengan daya serap yang tinggi. Penelitian ini menghasilkan sebuah fakta jika pemahaman siswa yang melaksanakan pembelajaran melalui blog dengan menggunakan metode SQ3R lebih baik daripada siswa yang melaksanakan pembelajaran dengan model konvensional.
Kata Kunci Blog, SQ3R, KKPI
1. PENDAHULUAN Seorang guru dituntut bisa memilih dan menerap kan metode yang tepat dengan kondisi kelas saat itu. Metode juga berfungsi untuk menciptakan suasana baru dalam pembelajaran yang akan menghindarkan siswa dari rasa jenuh saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung. Oleh karena itu, kemampuan dan keterampilan guru dalam memilih dan menggunakan berbagai model, metode, dan strategi pembelajaran senantiasa harus terus ditingkatkan [1]. Seiring dengan perkembangan zaman, telah hadir sumber informasi yang mampu menjadi gudang ilmu pengetahuan untuk para siswa, yaitu internet. Melihat fenomena in i, seorang guru dituntut untuk bisa memanfaatkan teknologi internet sebagai penunjang kegiatan pembelajaran, baik itu d i kelas atau di luar kelas. Pada perkembangannya, internet telah memiliki fasilitas dan berbagai layanan baru yang disebut layanan informasi (information service), diantaranya adalah blog. Lindahl dan Blount [2] menyatakan bahwa weblog atau blog adalah suatu situs yang menggunakan format catatan (log) bertanggal (date and time) yang digunakan untuk menerb itkan informasi secara berkala (periodical). Penerapan blog dalam pembelajaran akan lebih efektif dan terarah apabila menggunakan metode belajar Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R). Metode SQ3R merupakan metode belajar yang mempunyai tujuan agar kegiatan membaca dapat dilaksanakan sesingkat mungkin tetapi dengan daya serap yang tinggi.
1
2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Belajar Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-n ilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisasi. Proses disini dalam arti adanya hubungan interaksi antara individu dengan suatu sikap, nilai atau keabsahan, pengetahuan dan keterampilan dalam hubungannya dengan dunianya sehingga individu itu berubah.
2.2 Pemahaman Secara harfiah, pemahaman berasal dari kata paham yang berarti benar akan suatu hal. Dalam taksonomi Bloo m, pemahaman ditempatkan pada tingkat kedua setelah kemampuan mengingat. Siswa dapat dikatakan paham apabila mampu membangun makna dari pesan pembelajaran melalui ko munikasi dalam bentuk percakapan, tulisan dan gambar. Seiring dengan itu, Sudjana [3] menyatakan bahwa tipe belajar yang lebih t inggi daripada pengetahuan adalah pemahaman. Misalnya menjelaskan dengan susunan kalimatnya sendiri sesuatu yang dibaca atau didengarnya, memberi contoh lain dari yang dicontohkan atau menggunakan petunjuk penerapan pada kasus lain.
2.3 Blog Blog merupakan salah satu jenis website yang biasanya diatur dalam urutan kronologis postingan terbaru di bagian atas halaman utama sedangkan artikel yang lebih lama d itempatkan di bawahnya. Penyedia layanan blogging yang terkenal saat ini, Wordpress, mengatakan bahwa blog adalah istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan situs yang merawat (maintain) informasinya berdasarkan kronologi atau urutan waktu (chronicle) penerbitannya. Berikut ini perbedaan blod dengan situs non-blog : 1. Area utama situs biasanya berupa artikel-artikel yang disusun secara kronologis berdasarkan waktu atau tanggal terbitnya. Artikel terbaru akan diletakan pada posisi teratas. 2. Adanya archive untuk menyimpan art ikelartikel yang sudah lama d iterbit kan. 3. Adanya fasilitas untuk mengomentari art ikelartikel yang telah diterbitkan bagi pengunjung situs (leave a comment). 4. Daftar taut (links) yang mengacu pada situs situs terkait, biasanya disebut “blogroll”. 5. Satu atau lebih feed seperti Really Simple Syndication (RSS) , Atom, atau berkas-berkas Resource Description Framework (RDF).
2.4 Blog Sebagai Media Pembelajaran Menurut Akbar [4] terdapat beberapa metode yang bisa digunakan oleh guru untuk memanfaat kan blog sebagai media pembela jaran, metode-metode itu adalah: 1. Metode Pertama: Blog guru sebagai pusat pembelajaran. Pada metode ini, hanya guru saja yang membuat blog, sedangkan para siswa tidak perlu membuat blog karena seluruh topik pembelajaran dan diskusi dan interaksinya sudah terpusat di satu tempat, yaitu di blog guru. 2. Metode Kedua: Blog guru dan blog murid yang saling berinteraksi. Situasi ini memungkinkan guru untuk mengajarkan cara pembuatan dan pemanfaatan blog kepada siswasiswanya. Hingga pada akhirnya, seluruh siswa memiliki blognya masing-masing. 3. Metode Ketiga: Ko munitas blogger pembelajar. para guru dan siswa yang berada di sekolah yang berbeda dapat saling berinteraksi, berdiskusi dan belajar bersama dalam satu blog saja. Blog inilah yang dikatakan sebagai blog pusat pembelajaran (learning center). 2.5 Metode Survey, Question, Read, Recite
and Review (SQ3R) Tujuan dari metode SQ3R adalah agar kegiatan membaca dapat dilaksanakan sesingkat mungkin dan dengan daya serap yang tinggi. 1. Survey: Mencermati teks bacaan dan mencatatmenandai kata kunci. 2. Question: Membuat pertanyaan (mengapabagaimana, darimana) tentang bahan bacaan (materi bahan ajar). 3. Read: Membaca teks secara seksama dan mencari jawaban atas pertanyaan yang telah dibuat. 4. Recite: Pert imbangkan jawaban yang diberikan. 5. Review: Kegiatan menin jau ulang jawabanjawaban atas pertanyaan yang telah dibuat tanpa membu ka catatan.
3. METODOLOGI 3.1 Metode dan Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode quasi experiment. Adapun yang dimaksud dengan metode penelitian quasi experiment adalah penelitian yang mendekati percobaan sungguhan di mana tidak mungkin mengadakan kontrol atau memanipulasi semua variabel yang relevan. Harus ada kompro mi dalam menentukan valid itas internal dan eksternal sesuai dengan batasan-batasan yang ada. Penelitian ini dilakukan dengan satu kelas kontrol dan satu kelas eksperimen. Sedangkan desain penelitian yang
2
digunakan adalah Pretest-Posttest Nonequivalen Control Group Design. Desain Peneliti an O1
X
O3
O2 O4
Keterangan : O1 : Pre-test (Sebelu m d iberi perlakuan) O2 : Post-test (Setelah d iberi perlakuan) X : Perlakukan yang diberikan yaitu penerapan blog dengan menggunakan metode SQ3R pada pembelajaran.3 O3 : Pre-test (Sebelu m d iberi perlakuan) O4 : Post-test (Tanpa diberikan perlaku kan) .
O
berkualitas dapat ditinjau dari beberapa hal diantaranya uji valid itas, uji reliabilitas, uji indeks kesukaran, uji daya pembeda.
3.6 Teknik Pengolahan Data Untuk mengetahui peningkatan pemahaman belajar siswa maka dilakukan penghitungan dengan menggunakan indeks gain (G) dan indeks gain ternormalisasi (
). Langkah-langkah dalam pengolahan data meliputi : 1. Uji normalitas 2. Uji homogenitas. Jika data memiliki distribusi normal dan homogen, maka kemudian dilakukan, 3. uji perbedaan dua rerata. 4. Analisis Indeks Gain.
O4 3.2 Instrumen Penelitian Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes yang terdiri atas pretest dan posttest.
3.3 Prosedur Penelitian Penelit ian ini diawali dengan tahap persiapan, yaitu meliputi: Studi literatur, studi pendahuluan, menyusun RPP, menguji kelayakan instrumen kepada dua dosen selain dosen pembimb ing, membuat blog, mengurus surat izin penelitian ke fakultas. Tahap selanjutnya adalah tahap pelaksanaan, meliputi menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol, penentuan waktu pelaksanaan penelitian, memberikan pretest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol, menerapkan blog dengan menggunakan metode SQ3R di kelas eksperimen, memberikan posttest kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk tahap terakhir dari penelit ian ini adalah melakukan pengolahan data, pengujian hipotesis, pembahasan hasil analisis data, dan yang terakhir adalah menarik kesimpulan.
3.4. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelit ian ini adalah seluruh siswa kelas XII SM K Bina Putera Kab.Subang. Kelo mpok sampel dip ilih tidak secara random, melainkan menggunakan kelo mpok (dalam hal ini kelas) yang sudah ada. Sampel penelit ian ini adalah 66 siswa yaitu 33 siswa kelas XII AP 1 sebagai kelas eksperimen dan 33 siswa kelas XII AP 2.
3.5 Teknik Analisis Data
4. HASIL 4.1 Analisis Hasil Uji Coba Instrumen Sebelu m digunakan pada penelitian, instrumen penelitian yang berupa soal tes tertulis berbentuk pilihan ganda yang terdiri atas 40 butir soal, 20 soal pretest dan 15 soal posttest, diujicobakan terlebih dahulu di sekolah yang berbeda dengan tempat penelitian. Setelah terlebih dahulu instrumen ini dianalisis oleh dua orang dosen selaku penjudgement. Pengujian yang pertama dilakukan adalah uji validitas butir soal pretest dan posttest. Dipero leh rxy untuk soal pretest sebesar 0,54 dan rxy untuk soal posttest sebesar 0,52. Dapat disimpulkan bahwa soal pretest dan posttest memiliki kriteria validitas “sedang”. Selanjutnya, dilakukan uji reliabilitas instrumen pada soal pretest dan posttest. Diketahui koefisien reliabilitas soal pretest sebesar 0,86 dan koefisiean reliabilitas soal posttest sebesar 0,82. Sehingga, dapat diketahui bahwa instrumen soal pretest dan posttest memiliki kriteria reliab ilitas yang “tinggi”. Kemudian, dilaku kan uji t ingkat kesukaran soal pretest dan posttest. Diperoleh indeks kesukaran dari soal pretest 0,51 dan soal posttest 0,47. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kriteria tingkat kesukaran instrumen soal pretest dan posttest adalah tingkat kesukaran “sedang”. Pengujian terakh ir dilaku kan untuk mengetahui kualitas daya pembeda dari instrumen soal pretest dan posttest. Indeks daya pembeda pada soal pretest dan posttest adalah sama yaitu 0,60. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kualitas daya pembeda instrumen soal pretest dan posttest memiliki kualitas daya pembeda “baik”.
Untuk mengetahui sejauh mana kualitas suatu instrumen tes, maka sebelumnya perlu dilaku kan serangkaian pengujian dan analisis terhadap instrumen. Untuk mendapatkan instrumen yang
3
4.2 Analisis Hasil Penelitian 4.2.1 Data Hasil Pretest Skor tertinggi pretest untuk kelas eksperimen adalah 60 dan skor terendahnya adalah 15. Skor rata-rata kelasnya adalah 37,58. Sedangkan skor tertinggi pretest untuk kelas kontrol adalah 60 dan terendahnya adalah 15. Skor rata-rata kelas adalah 36,52.
kebebasan = 3 dan taraf kepercayaan 5% adalah senilai 7,81. Karena 2 hitung < 2tabel, maka data nilai pretest kelas eksperimen berd istribusi normal. Untuk kelas kontrol, diketahui rata-ratanya pretestnya adalah 36,52 dengan standar deviasi sebesar 10,93. Data hasil uji normalitas kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 2 : uji normalitas soal pretest kelas kontrol Kelas Interval 55 – 62 47 – 54
3 2
limit atas 62,5 54,5
39 – 46 31 – 38
10 7
46,5 38,5
0,91 0,18
0,82 0,57
27 19
8 9
0,5 0,4
23 – 30 15 – 22
8 3
30,5 22,5
-0,55 -1,28
0,29 0,10
10 3
7 3
0,1 0,0
∑
33
f0
Z
PK
Fk
fe
Xi
2,38 1,65
0,99 0,95
33 31
2 4
0,5 1,0
2,59
Gambar 1 : Grafik rata-rata n ilai pretest
4.2.2 Uji Normalitas Soal Pretest Pada uji normalitas, hipotesis yang akan diuji adalah : H0 : data yang diuji berdistribusi normal. H1 : data yang diuji tidak berdistribusi normal. Kriteria pengambilan pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : Jika 2 hitung < 2 tabel maka H0 diterima. Jika 2 hitung > 2 tabel maka H1 diterima. Diketahui rata-rata pretest kelas eksperimen adalah 37,58 dengan standar deviasi sebesar 10,54. Data hasil uji normalitas pretest kelas eksperimen disajikan pada tabel berikut ini :
Berdasarkan tabel 4.5 di atas, nilai chi kuadrat ( 2 hitung ) adalah sebesar 2,59. Tahap berikutnya adalah mencari derajat kebebasan (k-3), dengan k =1+3,3*(LOG(33)). Berdasarkan penghitungan, didapat nilai k = 6, maka derajar kebebasan adalah senilai 6-3= 3. 2 Selanjutnya, mencari nilai Dengan tabel . menggunakan formula = CHIINV(5%,3) pada Microsoft Excel, didapat nilai 2 tabel untuk derajat kebebasan = 3 dan taraf kepercayaan 5% adalah senilai 7,81. Karena 2 hitung < 2tabel, maka data nilai pretest kelas kontrol berd istribusi normal.
4.2.3 Uji Homogenitas Soal Pretest Tabel 1 : uji normalitas soal pretest kelas eksperimen Kelas Interval 55 -62 47 -54 39 - 46 31 - 38 23 - 30 15 - 22 ∑
f0 2 3 12 6 7
limit atas 62,5 54,5 46,5 38,5 30,5
Z 2,36 1,61 0,85 0,09 -0,67
PK 0,99 0,97 0,80 0,54 0,25
fk 33 32 26 18 8
fe 1 6 8 10 5
Xi 1 1,5 2 1,6 0,8
3
22,5
-1,43
0,08
3
3
0
33
6,9
Berdasarkan tabel di atas, nilai chi kuadrat ( 2hitung ) adalah sebesar 6,9. Tahap berikutnya adalah mencari derajat kebebasan (k-3), dengan k =1+3,3*(LOG(33)). Berdasarkan penghitungan, didapat nilai k = 6, maka derajar kebebasan adalah senilai 6-3 = 3. 2 Selanjutnya, mencari nilai Dengan tabel . menggunakan formula = CHIINV(5%,3) pada Microsoft Excel. Didapat nilai 2 tabel untuk derajat
Hipotesis yang akan diuji adalah: H0 : data yang diuji ho mogen. H1 : data yang diuji tidak ho mogen. Kriteria Pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : Jika < Ftabel maka H0 diterima. Jika > Ftabel maka H1 diterima. Uji ho mogenitas variansi yang dilaku kan berdasarkan nilai pretest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3 : Hasil Uji Ho mogenitas Kelas
Stdev
Varians (Sd2)
Ekspe rimen
10,54
111,13
Kontr ol
10,93
119,51
Homogenitas Variansi (Fhitung )
= = 0,93
4
Berdasarkan tabel di atas, nilai
adalah 0,93.
Tabel 4 : Hasil Uji Normalitas Soal Posttest Kelas Eksperimen Kelas Interval 90 – 97 82 – 89 74 – 81 66 – 73 58 – 65 50 – 57
Diketahui Ftabel adalah senilai 1,80. Berdasarkan kriteria pengamb ilan keputusan uji ho mogenitas dua variansi, jika Fhitung > Ftabel maka variansi itu tidak homogen; dan jika Fhitung < Ftabel maka variansi tersebut homogen. Dengan demikian, karena Fhitung < Ftabel maka variansi kedua kelas tersebut homogen.
∑
4.2.3 Uji perbedaan dua rata-rata pretest Uji perbedaan dua rata-rata dilaku kan untuk menguji hipotesis. Hipotesis yang akan diuji adalah sebagai berikut : H0 : Pengetahuan awal siswa pada mata pelajaran KKPI ke las eksperimen tidak berbeda dengan hasil belajar siswa kelas kontrol. H1 : Pengetahuan awal siswa pada mata pelajaran KKPI ke las eksperimen berbeda dengan hasil belajar siswa kelas kontrol. Kriteria pengambilan keputusan untuk adalah sebagai berikut : Jika thitung < t tabel maka H0 diterima. Jika thitung > t tabel maka H1 diterima. Didapatlah t hitung senilai 0,393. Sedangkan nilai t tabel dengan taraf kepercayaan 0,05% dan derajat kebebasan db = (n 1 +n 2)-2 = 64, adalah senilai 1,997. Karena nilai t hitung < ttabel, maka H0 diterima. Ini berart i pengetahuan awal mata pelajaran KKPI antara siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol tidak berbeda.
4.2.4 Data Hasil Posttest Skor tert inggi posttest kelas eksperimen adalah 95 dan skor terendahnya adalah 50. Skor rata-rata kelasnya adalah 79,70 Sedangkan skor tertinggi posttest kelas kontrol adalah 80 dan terendahnya adalah 35. Skor rata-rata kelas adalah 63,94. Data hasil post-test kelas eksperimen dan kelas kontrol ini, penulis sajikan pula dalam grafik d i bawah ini.
4.2.5 Uji Normalitas Soal Posttest Diketahui rata-rata posttest kelas eksperimen adalah 79,70 dengan standar deviasi sebesar 10,68. Data hasil u ji normalitas posttest kelas eksperimen disajikan pada tabel berikut ini :
8 7 11 4 1 2
limit atas 97,5 89,5 81,5 73,5 65,5 57,5
Z
PK
fk
fe
Xi
1,67 0,92 0,17 -0,58 -1,33 -2,08
0,9525 0,8212 0,5675 0,281 0,0918 0,0188
31 27 19 9 3 1
4 8 10 6 2 1
4,0 0,1 0,1 0,7 0,5 1,0
33
6,4
Berdasarkan tabel di atas, nilai chi kuadrat ( 2hitung ) adalah sebesar 6,4. Tahap berikutnya adalah mencari derajat kebebasan (db = k -3), dengan k = =1+3,3*(LOG(33)). Berdasarkan penghitungan, didapat nilai k = 6, maka derajar kebebasan adalah senilai 6-3= 3. 2 Selanjutnya, mencari nilai Dengan tabel . menggunakan formula = CHIINV(5%,3) pada Microsoft Excel, didapat nilai 2 tabel untuk derajat kebebasan = 3 dan taraf kepercayaan 5% adalah senilai 7,81. Karena 2 hitung < 2tabel, maka data nilai posttest kelas eksperimen berdistribusi normal .
Untuk kelas kontrol, diketahui rata-rata nilai posttest-nya adalah 63,94 dengan standar deviasi sebesar 10,88. Data hasil uji normalitas kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini : Berdasarkan tabel di atas, nilai chi kuadrat ( 2hitung ) adalah sebesar 4,49. Tahap berikutnya adalah mencari derajat kebebasan (db = k -3), dengan k = =1+3,3*(LOG(33)). Berdasarkan penghitungan, didapat nilai k = 6, maka derajar kebebasan adalah senilai 6-3= 3. Tabel 4 : Hasil Uji Normalitas Soal Posttest Kelas Kontrol Kelas Interval 75 - 82 67 - 74 59 - 66 51 - 58 43 - 50 35 - 42 ∑
Gambar 2 : Grafik rata-rata nilai posttest
f0
f0 7 11 7 4 2 2 33
limit atas 82,5 74,5 66,5 58,5 50,5 42,5
Z
PK
fk
fe
Xi
1,71 0,97 0,24 -0,50 -1,24 -1,97
0,96 0,83 0,56 0,26 0,08 0,02
32 27 19 9 3 1
5 8 10 6 2 1
0,8 1,125 0,9 0,67 0 1 4,49
2 Selanjutnya, mencari nilai Dengan tabel . menggunakan formula = CHIINV(5%,3) pada Microsoft Excel, didapat nilai 2 tabel untuk derajat kebebasan = 3 dan taraf kepercayaan 5% adalah senilai 7,81. Karena 2 hitung < 2tabel, maka data nilai posttest kelas kontrol berdistribusi normal.
5
Tabel 6: Hasil Penghitungan Indeks Gain
4.2.6 Uji Homogenitas Posttest Uji ho mogenitas variansi yang dilaku kan berdasarkan nilai posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 5: Hasil Uji Homogenitas Posttest Kelas
Stdev
Varia ns (Sd2)
Eksperi men
10,68
113,97
Homogenitas Variansi (Fhitung )
= Kontrol
10,88
118,37 = 0,96
Berdasarkan tabel di atas, nilai
adalah 0,96.
Langkah selanjutnya adalah mencari Ftabel . diketahui nilai Ftabel adalah senilai 1,80. Dengan demikian, karena Fhitung < Ftabel maka variansi kedua kelas tersebut homogen.
Kelas
Pretest
Posttest
G
Eksperimen
37,58
79,70
42,12
Kontrol
36,52
63,94
27,42
Berdasarkan data nilai pretest dan posttest pada kelas eksperimen, diperoleh rata-rata selisih nilai atau Indeks Gain (G) tes sebesar 42,12. Sedangkan pada kelas kontrol, rata-rata selisih nilai sebesar 27,42. Hal in i menunjukkan adanya peningkatan pemahaman yang cukup signifikan. Selanjutnya selisih data nilai pretest dan posttest diolah dengan menggunakan Gain Ternormalisasi () untuk mengetahui efekt ifitas dari penerapan blog dengan menggunakan metode SQ3R terhadap peningkatan pemahaman melalui perubahan nilai kognitif. Tabel 7: Gain Ternormalisasi
Kel as
Kriteri a
4.2.7 Uji Perbedaan dua rata-rata posttest
Eks peri men
0,71
Tinggi
Hipotesis yang akan diuji adalah : H0 : Pengetahuan akhir siswa pada mata pelajaran KKPI ke las eksperimen tidak berbeda dengan hasil belajar siswa kelas kontrol. H1 : Pengetahuan akhir siswa pada mata pelajaran KKPI ke las eksperimen berbeda dengan hasil belajar siswa kelas kontrol.
Kontrol
0,42
Sedang
Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut : Jika thitung < t tabel maka H0 diterima. Jika thitung > t tabel maka H1 diterima. Dipero leh t hitung senilai 5,93. Sedangkan nilai t tabel dengan taraf kepercayaan 0,05% dan derajat kebebasan db = (n 1 +n 2)-2 = 64, adalah senilai 1,997. Berdasarkan kriteria pengambilan keputusan untuk uji t, jika thitung < ttabel , maka H0 diterima, dan jika t hitung > t tabel , H1 diterima. Karena nilai t hitung > ttabel , maka H1 diterima. Ini menandakan bahwa pengetahuan akhir mata pelajaran KKPI antara siswa kelas eksperimen dan siswa kelas kontrol, berbeda.
4.2.8 Analisis Indeks Gain Peningkatan hasil belajar siswa dapat dihitung dengan rumus nilai gain. Hasil dari perhitungan Indeks Gain Tes kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat pada tabel berikut in i :
Jika dibandingkan nilai normalized gain antara kelas kontrol (0,42) dengan kelas eksperimen (0,71) maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kelas kontrol dan eksperimen. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa penerapan blog dengan menggunakan metode SQ3R dapat meningkatkan hasil belajar KKPI siswa kelas XII AP I SMK Bina Putera Tahun Pelajaran 2010/ 2011.
4.3 Pelaksanaan Pembelajaran Dengan Menggunakan Metode SQ3R 1.Survey: Guru mengarahkan siswa untuk memerika keseluruhan isi dari artikel yang di posting di blog. Sedangkan siswa membaca sekilas isi dari art ikel blog tersebut sambil memperhatikan gambar atau diargram yang ada. 2.Question: Gu ru memberikan pertanyaanpertanyaan seputar materi yang akan diajarkan. Sedangkan siswa berusaha menjawab pertanyaan sambil sesekali mengajukan pertanyaan balik apabila ada sesuatu yang ingin ditanyakan. 3.Read: Guru meminta siswa agar menemu kan gagasan utama. Siswa membaca artikel dengan teliti, paragraf demi paragraf dan mencari jawaban yang muncul pada tahap question. 4.Recite: Guru meminta siswa untuk mempertimbangkan jawaban yang telah didapat
6
oleh siswa. Sedangkan siswa, sambil melakukan praktiku m, terus mencari-cari jawaban yang paling tepat. 5. Review: Guru meminta siswa untuk menuliskan kembali hal-hal penting yang didapat, melalui fitur ko mentar pada blog.
4.4 Kendala Yang Dihadapi 1.Masih kurangnya minat siswa terhadap kegiatan menulis dan membaca. 2.Kurangnya sarana dan prasana laboratorium ko mputer. 3.Koneksi internet yang lambat membuat pembelajaran men jadi sedikit terhambat. 4.Siswa cenderung ingin langsung praktiku m daripada mempelajari bahan praktiku mnya terlebih dahulu.
6. REFERENSI [1] Solihatin & Raharjo. 2007. Cooperative Learning, Analisis M odel Pembelajaran IPS. Jakarta: PT Bumi Aksara. [2] Lindahl, C., dan Blount E. 2003. Weblogs: Simplifying Web Publishing, in Computer.(Online).http://www.csdl.computer.org/dl /mags/co/2003/11/ry114.pdf . Diakses tanggal 16 Juni 2010. [3] Sudjana, Nana. 2006. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya [4] Akbar, M ohamad Ilman, dkk. Blog Sebagai Media Pembelajaran Alternatif. Fakultas Ilmu Komputer : Universitas Indonesia.
5. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan Berdasarkan data-data yang diperoleh dari penelitian, penulis dapat mengemu kakan beberapa kesimpulan, yakn i : 1. Penerapan blog dengan menggunakan metode SQ3R dapat meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Keteramp ilan Ko mputer dan Pengelolaan Informasi (KKPI). 2. Peningkatan pemahaman belajar siswa yang melakukan pembelajaran melalui blog dengan menggunakan metode SQ3R memiliki nilai Gain (G) sebesar 42,12. Sedangkan jika dilihat dari nilai gain yang ternormalisasi adalah 0,71. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman yang cukup signifikan. 3. Peningkatan pemahaman belajar siswa yang memperoleh pembelajaran melalui blog dengan menggunakan metode SQ3R lebih baik daripada pemahaman belajar siswa yang menggunakan model konvensional.
5.2 Rekomendasi 1. Kepada pihak sekolah, penulis mereko mendasikan supaya sarana dan prasarana laboratorium ko mputernya lebih ditingkat lagi, baik itu dari segi kualitas maupun kuantitasnya. 2. Kepada pengajar, penulis mereko mendasikan supaya memanfaat kan blog sebagai media pembelajaran. Karena blog adalah membantu kegiatan pembelajaran, baik itu di dalam ataupun di luar kelas. 3. Kepada peneliti selanjutnya, penulis berharap agar para peneliti mampu membuat med ia pembelajaran b log dengan lebih interakt if lagi.
7