PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA PRODUK-PRODUK KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) GRADISKA KABUPATEN SEMARANG
TUGAS AKHIR
Oleh: MUCHAMMAD FATCHAN 201 06 035
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2009
i
PENERAPAN BAURAN PEMASARAN PADA PRODUK-PRODUK KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) GRADISKA KABUPATEN SEMARANG
TUGAS AKHIR Disusun Guna Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Keuangan Perbankan Islam
Oleh: MUCHAMMAD FATCHAN 201 06 035
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2009
ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING 13 Agustus 2009 Lamp : 2 (dua) Eksemplar Hal
: Pengajuan Naskah Tugas Akhir Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga Assalamu’alaikum wr. Wb Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka tugas akhir saudara : Nama
: Muchammad Fatchan
NIM
: 201 06 035
Judul
: Penerapan Bauran Pemasaran pada Produk-Produk Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Gradiska Kabupaten Semarang
Dapat diajukan dalam sidang munaqasyah. Demikian untuk menjadikan periksa. Wassalamu’alaikum wr. Wb
Pembimbing
Desi Trisnawati, SE., MM NIP. 197512071999032002
ii
PENGESAHAN TUGAS AKHIR JUDUL TUGAS AKHIR
: Penerapan Bauran Pemasaran Pada Produk-Produk Koperasi Simpan Pimjam (KSP) Gradiska Kabupaten Semarang
NAMA
: Muchammad Fatchan
NIM
: 201 06 035
PROGRAM STUDI
: Keuangan & Perbankan Islam
Telah dipertahankan di depan sidang Munaqasyah pada tanggal 20 Agustus 2009, dan dinyatakan lulus sehingga dapat diterima sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya.
Ketua
Sekretaris
Dr. Imam Sutomo M.Ag NIP. 195827 198303 1 002
Drs. H. Muh. Saerozi, M.Ag. NIP. 19660215 199103 1 001
Dewan Penguji Penguji I
Penguji II
Abdul Azis N.P.,S.Ag.,MM NIP. 19701023 200003 1 001
Desi Trisnawati, SE, MM NIP. 19751207 199903 2 003
Pembimbing
Desi Trisnawati, SE, MM NIP. 19751207 199903 2 003
iv
MOTTO
•
Ilmu adalah cahaya penerang hidupmu dan jadikan ilmu sebagai bekal hidup.
•
Sabar dan tekun adalah kunci untuk menuju kesuksesan
•
Surga tidak akan dimiliki oleh seseorang yang tak berilmu dan beriman
•
Tidak ada kesalahan yang dapat diperbaiki melainkan merubah untuk jadi yang lebih baik
v
PERSEMBAHAN
1. Bapak, Ibu dan seluruh keluargaku yang selalu aku sayangi dan yang selalu memberi semangat untuk maju 2. Seluruh sahabat-sahabat terdekatku 3. Teman-teman seperjuangan KPI angkatan 2006 yang selalu semangat. 4. Karyawan KSP Gradiska yang mau membimbingku sewaktu magang
vi
KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat hidayah Nya dan Shalawat serta salam senantiasa kita sanjungkan kepada Nabi besar Muhammad SAW. Tugas akhir ini disusun guna memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya Keuangan dan Perbankan Islam STAIN Salatiga. Atas terselesaikannya penulisan TUGAS Akhir ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Drs. Imam Sutomo, M. Ag, selaku Ketua STAIN Salatiga 2. Bapak Agus Waluyo, M. Ag, selaku Kaprogdi D III KPI STAIN Salatiga 3. Ibu Desi Trisnawatti, SE., MM selaku dosen pembimbing pada penulisan Tugas Akhir 4. Bapak H. Z Joko Sumpeno, SE. dan segenap karyawan KSP Gradiska 5. Keluarga, teman-teman dan pihak-pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran dari pembaca senantiasa penulis harapkan. Semoga Tugas Akhir ini bisa bermanfaat, bukan hanya bagi penulias tetapi juga bagi para pembaca.
Salatiga, 13 Agustus 2009 Penulis
Muchammad Fatchan NIM : 201 06 035
vi
ABSTRAK Koperasi simpan pinjam merupakan salah satu jenis koperasi yang ada di Indonesia. Koperasi simpan pinjam kegiatan utamanya adalah melayani para anggotanya. Sehingga koperasi simpan pinjam dalam melaksanakan perusahaannya menggunakan pelayanan jasa. Dalam memasarkan produk pelayanan jasa diperlukan suatu alat pemasaran. Alat pemasaran dapat disebut juga bauran pemasaran atau marketing mix. Pelayanan jasa memiliki tujuh variabel bauran pemasaran yaitu produk, price, place, promotion, people, physical evidence, process. Dalam melaksanakan dan merencanakan tujuh variabel itu perlu dilakukan secara berkesinambungan dan berlanjut. Karena tujuh varibel itu saling terkait yang satu dengan yang lainnya. Sehingga dilakukan secara berkesinambungan dan berlanjut haruslah dilakukan. KSP Gradiska merupakan salah satu jenis koperasi simpan pinjam yang berada di Kabupaten Semarang. KSP Gradiska dengan slogannya bersama kita menuju sejahtera bertekad untuk membantu ekonomi rakyat kecil. Dengan berdasarkan tujuan koperasi yaitu mensejahterakan anggotanya maka KSP Gradiska berusaha untuk mewujudkannya. Dalam mewujudkan tujuan diatas maka KSP Gradiska memerlukan suatu bauran pemasaran yang disesuaikan dengan pasar sasaran. Sehingga KSP Gradiska dapat mencapai tujuan koperasi yaitu mensejahterakan anggotanya. Dan untuk mewujudkannya perlu bauran pemasaran yang baik agar tujuan tersebut dapat tercapai.
vi
DAFTAR ISI
JUDUL TUGAS AKHIR………………………………………………………...i TUJUAN TUGAS AKHIR………………………………………………………ii PERSETUJUAN………………………………………………………………...iii PENGESAHAN…………………………………………………………………iv MOTTO………………………………………………………………………….v PERSEMBAHAN………………………………………………………………vi KATA PENGANTAR………………………………………………………….vii ABSTRAK……………………………………………………………………..viii DAFTAR ISI……………………………………………………………………ix BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……………………………………. 1 B. Rumusan Masalah………………………………………….. 4 C. Tujuan dan Manfaat…………………………………………4 D. Metode Penelitian…………………………………………...5 E. Sistematika Penulisan……………………………………….6
BAB II
LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka………………………………………………7 B. Kerangka Teoritik…………………………………………...8
BAB III
GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum KSP Gradiska……………………………24 B. Sejarah Berdirinya KSP Gradisa……………………………24
ix
C. Profil KSP Gradiska………………………………………...25 D. Struktur Organisasi KSP Gradiska………………………….26 E. Pengelolaan Manajemen KSP Gradiska…………………….28 F. Perkembangan Jumlah Anggota KSP Gradiska…………….30 BAB IV
ANALISIS A. Penerapan Bauran Pemasaran Produk KSP Gradiska……….34 B. Hambatan Bauran Pemasaran Pada KSP Gradiska………….49
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan………………………………………………….51 B. Saran-saran…………………………………………………..52
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
x
ABSTRAK Koperasi simpan pinjam merupakan salah satu jenis koperasi yang ada di Indonesia. Koperasi simpan pinjam kegiatan utamanya adalah melayani para anggotanya. Sehingga koperasi simpan pinjam dalam melaksanakan perusahaannya menggunakan pelayanan jasa. Dalam memasarkan produk pelayanan jasa diperlukan suatu alat pemasaran. Alat pemasaran dapat disebut juga bauran pemasaran atau marketing mix. Pelayanan jasa memiliki tujuh variabel bauran pemasaran yaitu produk, price, place, promotion, people, physical evidence, process.Dalam melaksanakan dan merencanakan tujuh variabel itu perlu dilakukan secara berkesinambungan dan berlanjut. Karena tujuh varibel itu saling terkait yang satu dengan yang lainnya. Sehingga dilakukan secara berkesinambungan dan berlanjut haruslah dilakukan. KSP Gradiska merupakan salah satu jenis koperasi simpan pinjam yang berada di Kabupaten Semarang. KSP Gradiska dengan slogannya bersama kita menuju sejahtera bertekad untuk membantu ekonomi rakyat kecil. Dengan berdasarkan tujuan koperasi yaitu mensejahterakan anggotanya maka KSP Gradiska berusaha untuk mewujudkannya. Dalam mewujudkan tujuan diatas maka KSP Gradiska memerlukan suatu bauran pemasaran yang disesuaikan dengan pasar sasaran. Sehingga KSP Gradiska dapat mencapai tujuan koperasi yaitu mensejahterakan anggotanya. Dan untuk mewujudkannya perlu bauran pemasaran yang baik agar tujuan tersebut dapat tercapai.
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi mengalami perkembangan dan pertumbuhan positif yang menyebabkan manusia cenderung untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya. Salah satu dari tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan adalah diperlukannya suatu pengembangan di setiap bisnis. Dalam pengembangan bisnis diperlukannya kegiatan pemasaran yang berfungsi sebagai ujung tombak kehidupan suatu bisnis. Adanya kegiatan pemasaran diharapkan dapat mendukung tercapainya kemajuan dan tujuan bisnis itu sendiri. Walaupun demikian, pentingnya arti pemasaran bukan berarti mengabaikan fungsi-fungsi perusahaan lainnya. Kegiatan
pemasaran
bisnis
harus
memperhatikan
komponen-
komponen pendukung yang dapat memberikan kemajuan dan pertumbuhan. Salah satu komponen-komponen pendukung pemasaran adalah bauran pemasaran. Bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang terdiri dari aspek produk, harga, lokasi (distribusi), dan promosi yang diolah komposisinya menjadi ideal dan dipergunakan oleh lembaga dalam pasar sasaran untuk mencapai tujuannya (Muhamad, 2002:194). Dalam merumuskan bauran pemasaran perusahaan atau bisnis tidak dapat mengabaikan pendapat atau masukan dari konsumen. Karena keberadaan konsumen sendiri mempunyai pengaruh pada pencapaian tujuan
2
akhir perusahaan yaitu perolehan laba melalui pembelian produk. Hal ini menuntut perusahaan untuk perlu mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan keputusan pembelian produk. Bauran pemasaran jasa memiliki elemen-elemen lain yang bisa dikontrol dan dikombinasikan untuk keperluan komunikasi dengan konsumen jasa. Menurut Yazid (2005:20) elemen tersebut adalah orang (people or personal traits), lingkungan fisik dimana jasa diberikan atau bukti fisik (physical evidence), dan proses jasa itu sendiri (process). Sehingga 4P (product, price, place, promotion) dapat dikembangkan menjadi 7P (product, price, place, promotion, people, physical evidence, process). Perusahaan jasa dituntut untuk mempertimbangkan konsumen sebagai salah satu faktor terpenting dalam pasar. Hal ini bertujuan untuk dapat memenangkan persaingan pasar yang semakin fokus terhadap kepuasan pelanggan. Kotler (2002: 29) menegaskan bahwa tugas organisasi adalah menentukan kebutuhan, keinginan, dan minat dari pasar sasaran dan memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dibandingkan pesaing dengan tetap memelihara atau meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan konsumen. Pada saat konsumen atau nasabah akan memilih jasa koperasi, maka mereka dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah faktor bauran pemasaran yang dilakukan oleh usaha jasa koperasi. Sebagai salah satu penunjang kegiatan usaha jasa koperasi adalah memaksimalkan pelayanan
3
dengan tujuan untuk mencapai dari tujuan bauran pemasaran yaitu kepuasan konsumen atau nasabah. Konsumen atau nasabah dalam memantapkan keputusan pembelian suatu produk, terlebih dahulu akan mempertimbangkan berbagai informasi yang mereka terima, termasuk diantaranya unsur-unsur bauran pemasaran. Bauran pemasaran yang ditanggapi atau direspon dengan baik oleh konsumen akan memiliki peluang yang besar bagi produk tersebut untuk dibeli. Dapat diasumsikan bahwa penilaian atau tanggapan konsumen terhadap bauran pemasaran akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Oleh karena itu perusahaan perlu mengetahui perilaku atau tanggapan konsumen terhadap bauran pemasaran yang dilakukannya. Koperasi atau perusahaan lainnya yang memahami betul bagaimana tanggapan konsumen terhadap unsur-unsur bauran
pemasaran
produknya
akan
mempunyai
kelebihan-kelebihan
dibanding pesaingnya. Seperti halnya bahwa pelayanan koperasi merupakan suatu lembaga yang mementingkan anggotanya ataupun nasabahnya. Sehingga dalam memberikan pelayanan yang baik dan benar perlu diberikan. Dan yang tidak kalah penting adalah menginformasikan produk malalui pemasaran sangatlah diperlukan dengan tujuan agar produk-produknya dapat diketahui oleh calon nasabah. Dengan demikian penulis tertarik untuk mendalami tentang penerapan bauran pemasaran produk-produk pada koperasi, khususnya pada koperasi simpan pinjam. Maka dengan paparan latar belakang diatas penulis
4
memberikan judul “Penerapan Bauran Pemasaran pada Produk-Produk KSP Gradiska Kabupaten Semarang”.
B. Rumusan Masalah Masalah merupakan suatu kesulitan yang perlu untuk dicarikan solusi sebagai suatu penyelesaian. Masalah dapat dikatakan sebagai suatu hambatan yang semestinya harus dilalui apabila kita dihadapkan pada suatu tantangan. Berdasarkan uraian yang dijelaskan di atas maka dapat saya rumuskan masalah penulisan ini sebagai berikut: 1. Bagaimana penerapan bauran pemasaran produk pada KSP Gradiska Kabupaten Semarang. 2. Apa saja hambatan yang terjadi pada bauran pemasaran KSP Gradiska. C. Tujuan dan Manfaat Tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui penerapan bauran pemasaran produk pada KSP Gradiska Kabupaten Semarang. 2.
Untuk mengetahui hambatan yang terjadi pada bauran pemasaran KSP Gradiska.
Manfaat dari penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Bagi penulis, untuk memenuhi salah satu syarat untuk menempuh ujian akhir DIII jurusan Keuangan dan Perbankan Islam pada Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga.
5
2. Bagi KSP Gradiska, penulisan tugas akhir ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam bauran pemasaran produk pada khususnya. 3. Bagi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga, penulisan tugas akhir ini sebagai tambahan referensi di perpustakaan dan memberikan informasi kepada mahasiswa jurusan Keuangan dan Perbankan Islam pada khususnya.
D. Metode Penelitian Atas pertimbangan tujuan penelitian, maka penulisan tugas akhir ini menggunakan tipe diskriptif. Tipe diskriptif adalah suatu penelitian yang menggambarkan secara detail tentang obyek penelitian. Dalam tipe ini penulis meneliti dengan mengamati serta mengambil sebuah data yang diperlukan dalam penulisan tugas akhir ini. Adapun jenis data yang digunakan adalah primer dan data sekunder. 1. Data Primer adalah data yang diperoleh dari obyek penelitian secara langsung. 2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung misalnya seperti laporan dan dokumen yang berkaitan dengan obyek penelitian. Adapun metode penulisan tugas akhir ini adalah menggunakan metode tekhnik analisa kulitatif. Tehknik analisa kualitatif adalah suatu analisa data yang diperoleh dengan diwujudkan dalam tulisan yan sistematis dan sesuai dengan teoritis yang pada akhirnya dapat disimpulkan.
6
E. Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan Pada bab ini disajikan lima pokok pembahasan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat, metode penelitian, dan sistematika penulisan
Bab II
Landasan Teori Dalam bab ini berisi tentang telaah pustaka dan kerangka teoritik yang berhubungan dengan penulisan tugas akhir ini.
Bab III
Gambaran Umum Pada bab ini menyajikan gambaran umum, sejarah singkat berdirinya KSP Gradiska, profil KSP Gradiska, Struktur organisasi, pengelolaan manajemen KSP Gradiska, dan data-data diskriptif
Bab IV
Analisa Pada bab ini menyajikan analisa permasalahan yang diangkat pada rumusan masalah.
Bab V
Penutup Pada bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran-saran.
7
BAB II LANDASAN TEORI
A. Telaah Pustaka Diambil dari hasil penelitian Tugas Akhir nama Niken Hastuti dengan judul ”Bauran Pemasaran pada BMT Sumber Mulia Tuntang” menyimpulkan bahwa penerapan bauran yang baik dapat ditempuh dengan cara memiliki keaneragaman produk yang bertujuan untuk mengakomodasi keinginan nasabah yang bervariasi. Sesuai dengan hasil penelitian Tugas Akhir nama Anik Budiyati Khomsiyah Tahun 2007 dengan judul “Strategi pemasaran produk simpanan dan pembiayaaan pada BMT Sumber Usaha Kembang Sari Tengaran” mendifinisikan pemasaran bank merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan para nasabahnya terhadap produk dan jasa perbankan baik produk simpanan, simpanan dan jasa-jasa bank lainnya. Sesuai dengan hasil penelitian Tugas Akhir nama Durotun Najiyah tahun 2005 dengan judul “Strategi Pemasaran BRI Unit Tegal Rejo terhadap Persaingan Lembaga Keuangan dan Perbankan di Wilayah Tegal Rejo” mendifinisikan pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.
7
8
Dalam menerapkan bauran pemasaran yang baik perusahaan jasa perlu memperhatikan varibel pemasaran. Penerapan bauran pemasaran diterapkan harus sesuai dengan pasar sasaran, sehingga penerapannya harus disesuaikan juga dengan lingkungan. B. Kerangka Teoritik 1. Pengertian Bauran Pemasaran Bauran pemasaran adalah seperangkat alat yang terdiri dari aspek produk, harga, lokasi (distribusi), dan promosi yang diolah komposisinya menjadi ideal dan dipergunakan oleh lembaga dalam pasar sasaran untuk mencapai tujuannya (Muhammad, 2002:194). Bauran pemasaran adalah seperangkat alat pemasaran yang digunakan
perusahaan
untuk
terus
menerus
mencapai
tujuan
pemasarannya di pasar sasaran (Philip Kotler, 2002:18). Dari kedua pemaparan dari dua pengertian bauran pemasaran tersebut maka dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran adalah suatu satu kesatuan yang harus berjalan secara terpadu dengan memperhatikan alat-alat pemasaran yaitu produk, harga, tempat, dan promosi yang bertujuan untuk mencapai kepuasan pelanggan. 2. Variabel-Variabel Bauran Pemasaran Jasa Variabel-variabel bauran pemasaran jasa terdapat tujuh variabel, yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi, orang/personal, sarana fisik/bukti fisik, dan proses. Untuk mewujudkan dari tujuh variabel itu, maka perusahaan jasa harus melakukannya secara berkesinambungan dan
9
berkelanjutan. Sehingga akan memberikan perkembangan yang positif bagi perusahaan pada khususnya dan memberikan keuntungan bagi konsumen pengguna jasa. Dengan hal ini dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Produk Produk merupakan alat bauran pemasaran yang paling mendasar dimana harus mencakup kualitas, rancangan, bentuk, merek, kemasan dan purna jual harus memberikan keunggulan kompetitif dalam pasar. Dilihat dari definisi, produk menurut Philip Kotler adalah sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, pembelian, pemakaian, atau konsumsi yang dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Sedangkan definisi produk dari segi perusahaan jasa adalah merupakan bentuk penawaran perusahaan jasa yang ditunjukkan untuk mencapai tujuan perusahaan melalui pemuasan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Dalam konteks ini produk bisa dalam bentuk apa saja (baik yang berwujud maupun yang tidak berwujud) yang dapat ditawarkan kepada pelanggan potensial untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tertentu. Dari produk yang ditawarkan kepada konsumen harus memenuhi beberapa syarat, baik produk yang berwujud maupun produk yang tidak berwujud. Syarat suatu produk adalah adanya atribut yang mendukungnya karena jika tidak ada atribut yang mendukungnya maka bukankah suatu produk. Philip Kotler (1992)
10
menyatakan bahwa atribut produk adalah suatu komponen yang merupakan sifat-sifat produk yang menjamin agar produk tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan yang diharapkan oleh pembeli. Adanya atribut yang melekat pada suatu produk dapat digunakan konsumen untuk menilai dan mengukur kesesuaian atribut produk dengan kebutuhan dan keinginan. Bagi perusahaan dengan mengetahui atribut-atribut apa saja yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian maka dapat ditentukan setrategi untuk mengembangkan dan menyempurnakan produk agar lebih memuaskan konsumen. Atribut produk terdiri dari dua jenis yaitu: 1)
Atribut yang berwujud (tangiable) Atribut yang tidak berwujud adalah sesuatu cirri produk yang berwujud, antara lain harga, kemasan, kualitas, desain produk, label, dan warna.
2)
Atribut yang tidak berwujud (intangiable) Atribut yang tidak berwujud adalah ciri suatu produk yang tidak berwujud, seperti nama baik dan popularitas dari perusahaan penghasil produk tersebut. Pada umumnya atribut yang tidak berwujud juga terdapat pada pandangan atau image konsumen terhadap merek yang diberikan perusahaan. Dari definisi diatas konsumen dalam membeli produk tidak hanya sekedar melihat atribut fisik tetapi juga melihat sesuatu yang dapat memuaskan konsumen seperti merek.
11
a)
Merek (Branding) Merek (Branding) adalah penggunaan nama, tanda, desain
(atau kombinasi ketiganya) untuk membedakan suatu barang atau jasa yang dibuat oleh suatu atau sekelompok produsen dangan barang dan jasa yang dihasilkan oleh produsen lain (Marwan Asri 1991:231) Merek (Branding) itu sendiri mempunyai peranan yang cukup penting baik bagi pembeli (konsumen) itu sendiri mempunyai peranan yang cukup penting, baik bagi pembeli (konsumen) maupun bai penjual (produsen). Menurut Wright dan Warner berpendapat bahwa sebelum seseorang menyukai suatu barang ia akan mengalami tiga tahap kejiwaan, yaitu : Awareness, Acceptance, dan Preference, (Wright, J.S Warner, DE.S. “Advertesing”, Mc. Graw-hill Bool co, Inc, New York). i.
Kesadaran (Awareness) Pada tahap permulaan ini seseorang disediakan tentang adanya sesuatu produk yang dapat memuaskan kebutuhan para calon pembeli. Pada tahap ini pembeli atau konsumen belum menentukan merek mana yang akan dipilih sebagai pemuas kebutuhan.
ii.
Penerimaan (Acceptence) Selanjutnya apabila orang tersebut telah mendapatkan gambaran yang luas tentang kelebihan suatu merek tertentu maka
12
akan menerima merek tersebut dan menyimpannya dalam ingatan, pada tahap ini suatu merek akan mulai menampakkan hasil. iii.
Kesetiaan (Preference) Seseorang atau dapat disebut konsumen yang telah berkalikali membeli merek tertentu dan merasakan merek tersebut, maka orang tersebut telah memiliki suatu kesetiaan kepada merek tersebut. Dari ketiga tahap tersebut dapat disimpulkan bahwa pada
tingkat pertama seseorang akan “menerima” kehadiran suatu produk, mengharapkan
produk
tersebut
karena
mampu
memuaskan
kebutuhannya. Dari sekian banyak merek, pembeli akan memilih merek tertentu (preference) sampai akhirnya pembeli akan “setia” (loyality) pada merek tersebut dan akan melakukan pembelian secara sinambung. b) Bukti Fisik Produk Menurut Fandy Tjiptono (2002), secara konseptual produk adalah pemahaman subyektif dari produsen atas "sesuatu" yang bisa ditawarkan sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas organisasi serta daya beli pasar. Atribut produk merupakan pengembangan suatu produk atau jasa melibatkan penentuan manfaat yang akan diberikan. Manfaat ini dikomunikasikan dan disampaikan oleh atribut produk seperti
13
kualitas, fitur (feature) dan rancangan (Kotler dan Armstrong, 2001 :354) i. Kualitas Produk Merupakan kemampuan suatu produk untuk melaksanakan fungsinya, meliputi daya tahan, keandalan, ketepatan, kemudahan operasi dan perbaikan, serta atribut produk lainnya (Kotler dan Armstrong, 2001 : 354). Hal ini biasanya dipandang pembeli sebagai suatu hal yang paling dirasakan langsung dan menentukan pembeli untuk memberikan pembelian secara berulang-ulang dan sinambung. ii. Fitur Produk Perusahaan dapat menciptakan model dengan tingkat yang lebih tinggi dengan menambahkan beberapa fitur. Fitur adalah alat bersaing untuk membedakan produk perusahaan dari produk pesaing. iii. Rancangan produk Cara lain untuk menambah nilai pelanggan adalah melalui rancangan produk yang berbeda dari yang lain. Rancangan yang dapat
menarik
perhatian,
meningkatkan
kinerja
produk,
mengurangi biaya produk, dan memberi keunggulan bersaing yang kuat di pasar sasaran (Kotler dan Armstrong, 2001 : 354). Secara utuh produk atau jasa tidak hanya menyangkut fisik saja, melainkan
perlengkapan,
pamasangan,
manfaat,
instruksi
14
pemakaian, pembungkusan dan perawatannya, bahkan juga sampai pada merek (yang memuaskan kebutuhan psikologis) serta kepastian tentang adanya pelayanan setelah pembelian. b. Harga Harga adalah sejumlah uang yang harus dibayar oleh pengguna untuk mendapatkan produk. Dengan kata lain seseorang akan membeli barang kita jika pengorbanan yang dikeluarkan (uang dan waktu) sesuai dengan manfaat yang diperoleh dari prouksi tersebut (Moenroe, 1990). Menurut Philip Kotler harga adalah sejumlah uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Secara lebih luas, harga adalah
keseluruhan
nilai
yang
ditukarkan
konsumen
untuk
mendapatkan keuntungan dari kepemilikan terhadap sebuah produk atau jasa. Jika hal ini dikaitkan dengan produk layanan, maka seseorang akan datang ke tempat kita jika waktu atau dana yang dikorbankan untuk mendapatkan produk layanan kita sesuai dengan produk layanan yang ditawarkan. Dalam hal pemasaran jasa, kreatifitas dan keahlian manajemen paling banyak dibutuhkan dalam masalah penetapan harga. Bentuk pemasaran yang dimiliki jasa menyebabkan dampak yang penting dalam penetapan harga. Oleh karena itu perusahaan jasa menetapkan harga yang paling tinggi. Akan tetapi yang perlu diperhatikan untuk penetapan harga ini adalah mengetahui lingkungan dan pasar yang
15
akan dicapai, maka dalam menetapkan harga suatu produk harus tepat. Karena, dalam menetapkan harga yang tepat memerlukan banyak pilihan tidak saja pada intuisi, perasaan, tetapi juga harus berdasarkan informasi, fakta, dan analisis di lapangan. Dengan hal ini dalam penetapan harga diperlukan suatu teknik agar dalam penetapan harga tidak merugikan bagi perusahaan jasa. Teknik yang paling sederhana adalah menggunakan alat-alat penentuan harga yaitu mark-up dan analisis pulang pokok (Break Event Point). Mark-up yaitu metode penentuan harga dengan cara menambahkan sejumlah biaya tertentu pada penjualan untuk menambah laba. Sedangkan analisis pulang pokok adalah metode yang digunakan untuk menutupi biaya variabel dan biaya tetap. Setelah perusahaan jasa mengetahui harga yang sudah ditetapkan, maka perlu memperhatikan pula hal-hal sebagai berikut: 1) Persaingan dan strategi pemasaran, contohnya seperti dalam simpanan berjangka, untuk bunga simpanan 12% setahun, maka jika lembaga kita hendak membutuhkan dana cepat sebaiknya bunga simpanan berjangka dinaikkan diatas bunga pesaing, walaupun hanya berlebih 0,1%. 2) Permintaan produk sangat bergantung pada harga yang diberikan. Contohnya seperti dalam pembiayaan, untuk biaya administrasi yang lebih murah dibandingkan dengan pesaing, maka jika lembaga kita hendak memberikan pinjaman administrasinya lebih
16
murah dengan catatan harus ada kreatifitas untuk menutupi biaya, agar dapat sesuai dengan laba yang diinginkan. c. Tempat Untuk produk industri jasa place diartikan sebagai tempat pelayanan jasa/Lokasi pelayanan jasa yang digunakan dalam memasok jasa kepada pelanggan yang dituju merupakan keputusan kunci. Keputusan mengenai melibatkan
lokasi pelayanan
pertimbangan
bagaimana
yang
akan
penyerahan
digunakan
jasa
kepada
pelanggan dan dimana itu akan berlangsung. Tempat bukan hanya diartikan sebagai lokasi berdirinya usaha, melainkan juga didalamnya saluran distribusi yang digunakan. Saluran distribusi merupakan perangkat organisasi-organisasi yang tergantung yang terlibat dalam proses pembuatan produk/jasa yang tersedia untuk dikonsumsi. Dalam pemilihan tempat sangatlah penting, karena menyangkut tentang distribusi produk yang kita tawarkan kepada konsumen. Selain itu letak kantor yang strategis akan menambah satu poin untuk menarik konsumen, apalagi bagi perusahaan jasa letak kantor yang strategis adalah satu keharusan. Hal yang perlu diperhatikan pula dalam pemilihan tempat adalah sarana dan prasarana pendukung. Akan tetapi untuk memberikan tambahan sarana dan prasarana harus memberikan rasa nyaman dan aman kepada seluruh konsumen atau calon konsumen. Untuk menentukan lokasi kantor KSP ada beberapa pertimbangan antara lain:
17
1) Lokasi kantor pesaing, dalam hal ini diusahakan lebih dapat dijangkau oleh konsumen atau nasabah. 2) Fleksibitas pengaturan lokasi dan keamanan. 3) Tersedianya fasilitas lain yang sering dikunjungi, misalnya dekat dengan pasar atau berada di tempat umum lainnya. 4) Lokasi nasabah, seperti membuka kantor cabang yang bertujuan untuk mendekatkan konsumen dan mengembangkan jumlah konsumen. Akan tetapi dari pemilihan lokasi tersebut perlu diperhatikan pula bentuk gedung kantor, karena bentuk gedung memberikan andil yang cukup besar untuk meningkatkan pamor dari pada lembaga. Halhal yang perlu diperhatikan untuk dalam bentuk gedung adalah sebagai berikut: 1) Bentuk gedung yang berkesan bonafit. 2) Keamanan yang terjamin. 3) Adanya lokasi parkir yang memadai. 4) Tersedianya tempat ibadah. 5) Adanya fasilitas lain seperti telepon umum. Sedangkan untuk penataan diruang gedung khusus untuk transaksi kepada nasabah perlu diperhatikan, antara lain: 1) suasana ruangan terasa nyaman dan luas. 2) Adanya dekorasi dan hiasan dalam ruangan.
18
3) Tata letak meja dan kursi sesuai dengan urutan proses administrasi (Kasmir, 2003:208-211). d. Promosi Promosi pada produk dan jasa pada umumnya dilakukan melalui iklan di media masa, atau televisi. Konsep kegiatan promosi secara menyeluruh meliputi advertising, sales promotion, public relation,
sales
trainning,
marketing
research
&
development
merupakan kombinasi dari variabel-variabel periklanan, penjualan tatap muka. Promosi penjualan dan publikasi yang dilakukan perusahaan dalam upaya mengkomunikasikan produk dengan para konsumen. Promosi mencakup berbagai metode dalam berkomunikasi dengan pasar, melalui iklan, aktivitas personal selling, promosi penjualan dan bentuk-bentuk langsung dalam rangka publisitas dan komunikasi tidak langsung seperti kehumasan. Pada dasarnya promosi adalah arus informasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran pemasaran. Ada empat macam kegiatan pokok dalam melakukan promosi yaitu: 1) Promosi Penjualan Promosi penjualan adalah kegiatan pemasaran yang mendorong efektifitas pembelian konsumen dan pedagang dengan menggunakan alat-alat seperti peraga, pameran serta memberikan contoh barang.
19
2) Periklanan Periklanan adalah komunikasi non individu dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba, serta individu-individu. Fungsi periklanan yaitu: a) Memberikan informasi. b) Membujuk atau mempengaruhi. c) Menciptakan kesan. d) Memuaskan kegiatan sebagai alat komunikasi. 3) Personal Selling Personal selling adalah informasi antar individu saling bertemu muka yang ditujukan untuk menciptakan, memperbaiki, menguasai atau mempertahankan hubungan. Pada umumnya personal selling dipakai juga sebagai tenaga penjualan yang mempunyai fungsi sebagai berikut: a) Mengadakan analisis pasar b) Menentukan calon konsumen c) Mengadakan komunikasi d) Memberikan pelayanan e) Mengatur waktu f) Meningkatkan kemampuan diri g) Memajukan pelanggan h) Mempertahankan pelanggan
20
i) Mendifinisi masalah j) Mengatasi masalah k) Mengalokasikan sumber-sumber 4) Publisitas Publisitas adalah jurnal infomasi tentang seseorang, barang atau organisasi yang disebar luaskan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut biaya, atau tanpa pengawasan dari sponsor. Keuntungan publisitas adalah sebagai berikut: a) Dapat menjangkau orang-orang yang tidak mau membaca iklan. b) Dapat ditempatkan pada halaman depan surat kabar. c) Publisitas lebih murah, karena tanpa dipungut biaya. Adapun kekurangan dari publisitas adalah: a) Hanya mendukung metode promosi yang lain. b) Tidak dapat menggantikan peran dan alat promosi yang lain (Navie Sophia, 2007:14-16). e. Personil Personil adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala aktifitas perusahaan, dan merupakan faktor yang memegang peranan penting bagi semua organisasi. Dalam perusahaan jasa unsur people ini bukan hanya memainkan peranan penting dalam bidang produksi atau operasional saja, tetapi juga dalam melakukan hubungan kontak langsung dengan konsumen. Perilaku orang-orang
21
yang terlibat langsung ini sangat penting dalam mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan dan image perusahaan jasa yang bersangkutan Secara sederhana personil adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan yang berhubungan dengan konsumen. Personil memiliki beberapa indikator yang menentukan jatidiri koperasi, indikator yang harus dipenuhi antar lain: 1) Penampilan petugas harus rapi dan luwes. 2) Keramahan petugas dalam melayani nasabah 3)
Kecepatan
dan
ketepatan
dalam
melayani
nasabah
(http://www.unej.or.id, Enkosworo, Minggu, 9 Agustus 2009, pukul 19.39). f. Bukti Fisik Bukti Fisik merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi
keputusan
konsumen,
untuk
membeli
dan
menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Unsur-unsur yang termasuk di dalam physical evidence antara lain lingkungan fisik, dalam hal ini bangunan fisik, perabot/peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya yang disatukan dengan service yang diberikan seperti buku tabungan, sampul, label, dan lain sebagainya. Selain itu atmosfir dari perusahaan yang menunjang seperti visual, tata ruang,dll.
22
Bukti fisik merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan konsumen untuk menggunakan produk jasa yang ditawarkan. Bukti fisik memiliki beberapa indikator yang akan mempengaruhi kenyamanan nasabah dalam merasakan sarana dan prasarana yang telah disediakan koperasi, indikator itu antara lain: 1) Kondisi tempat pelayanan yang bersih dan nyaman. 2) Kondisi ruang yang lengkap dengan sarana dan prasarana. 3)
Tempat infomasi atau papan infomasi, dengan tujuan untuk memberikan
infomasi
kepada
nasabah
atau
anggota
(http://www.unej.or.id, Enkosworo, Minggu, 9 Agustus 2009, pukul 19.39). g. Proses Proses mempunyai arti suatu upaya perusahaan, dalam menjalankan
dan
melaksanakan
aktifitasnya
untuk
memenuhi
kebutuhan dan keinginan konsumennya. Untuk perusahaan jasa kerjasama antara marketing dan operasional sangat penting dalam elemen process ini, terutama dalam melayani segala kebutuhan dan keinginan pelanggan (konsumen) secara cepat dan tepat. Dalam bauran pemasaran proses sangat diperlukan dari sebuah perenaan produk sampai finishing penjualan produk sampai kepada pembeli atau konsumen. Akan tetapi proses biasanya tidak mudah untuk dilalui sesuai dengan rencana, oleh karena itu perlu adanya alternatif rencana lain yang cepat dan tepat apabila ada kesalahan
23
dalam proses yang tidak sesuai dengan perencanaan. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa setiap proses bauran pemasaran dilakukan semaksimal mungkin agar penyimpangan dapat seminim mungkin. Proses pada fungsinya adalah suatu upaya perusahaan dalam melaksanakan aktivitas usahanya untuk memuaskan konsumen. Adapun suatu proses ada beberapa indikator yaitu: 1) Dalam prosuder setiap produk mudah dan sederhana. 2)
Tingkat kualitas keluhan nasabah yang ditanggapi dengan baik (http://www.unej.or.id, Enkosworo, Minggu, 9 Agustus 2009, pukul 19.39).
24
BAB III GAMBARAN UMUM
A. Gambaran Umum KSP Gradiska KSP (Koperasi Simpan Pinjam) Gradiska adalah suatu lembaga keuangan non-bank yang berlatar belakang badan usaha koperasi.
KSP
Gradiska beralamat di Jalan Mertokusumo RT 02/08 Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Koperasi Gradiska berdiri sejak tanggal 12 Mei 2002 dengan nomor Badan Hukum 247/BH/KDH.II.I/188-4/II 2002 dan berstatus sebagai Koperasi Simpan Pinjam. Adapun ijin yang dimiliki berasal dari NPWP, TDP dan IMB. Dalam perkembangan sampai saat ini, KSP Gradiska memiliki dua kantor cabang dan satu kantor mikro. Dua kantor cabang beralamat di Jalan Soekarno Hatta No.32 Harjo Sari Kecamatan Bawen Kabupaten Semarang dan di ruko pasar Bedono Kecamatan Jambu Kabupaten Semarang. Sedangkan kanntor mikro beralamat di Jalan Mertokusumo Rt 02/08 Candirejo Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang yang tepatnya di gedung Gradiska lantai satu. B. Sejarah Berdirinya KSP Gradiska KSP Gradiska ini sebenarnya berawal dari sekumpulan UKM-UKM di lingkungan desa Candirejo Kecamatan Tuntang yang berinisiatif untuk mempunyai wadah sebagai tempat silaturahmi dan berbagi cerita antar UKM tersebut. Berasal dari berbagai macam latar belakang dan karakter orang yang
25
berbeda, akhirnya berdiri koperasi simpan pinjam yang diberi nama GRADISKA dan terpilih H. Z Joko Sumpeno, SE. sebagai ketua. Dengan pertimbangan karena mantan pegawai bank yang sudah berpengalaman mengelola keuangan di lembaga perbankkan. Dengan Visi membantu rakyat kecil, pada tanggal 12 Mei 2002 koperasi ini mulai beroperasi. Awalnya mengumpulkan dana dari anggota yang berjumlah 50 orang sebesar lima ratus ribu rupiah untuk simpanan pokok dan simpanan wajib sebesar seratus ribu rupiah. Sejalan dengan perkembangan waktu KSP Gradiska sampai saat ini masih menunjukkan eksistensinya dalam mewujudkan tujuan koperasi yakni mensejahterakan anggotanya. C. Profil KSP Gradiska KSP Gradiska dalam melayani anggotanya menerapkan pola Syari’ah (Majalah Mitra Koperasi, No.2/TH III/Mei 2007:35). Pola ini khususnya diterapkan pada produk pembiayaan, yakni dengan memperpanjang waktu pembayaran. Bila anggota benar-benar mengalami kesulitan atau ada anggota yang kurang produktif dalam pembayaran kreditnya maka KSP Gradiska lebih fleksibel. Prinsip kekeluargaan dan gotong royong juga diterapkan dalam melayani anggotanya. Dengan prinsip taresbut KSP Gradiska memberikan kemudahan bagi anggota yang membutuhkan dana. Kerjasama dan peyesuaian lingkungan dilakukan secara periodik kepada masyarakat. Strategi yang diterapkan untuk memberi kenyamanan bagi anggotanya adalah dengan memberikan pelayanan yang optimal dan prima kepada setiap anggota.
26
D. Struktur Organisasi KSP Gradiska Struktur organisasi merupakan kewajiban dari suatu organisasi atau lembaga, baik lembaga formal maupun non-formal. Sehingga tugas, tanggung jawab dan wewenang dari setiap bagian dapat diketahui dengan jelas. Berikut ini adalah Struktur Organisasi KSP Gradiska berdasarkan hasil Rapat Anggota Tahunan pada tanggal 7 Maret 2009. 1. Pengurus Ketua
: H. Z Joko Sumpeno SE.MM
Sekretaris
: Karmila Kusuma Wardani
Bendahara
: Suliyatik
2. Pengawas Ketua
: Budiyanto, SH.
Anggota
: M. Faisal
Anggota
: M. Setiawan
Anggota
: Aris Setiawan
3. Manager
: Pranoto Susilo, SE
27
Berikut ini adalah bagan struktur organisasi di KSP Gradiska Kabupaten Semarang pada tahun 2009: Gambar 3.1: Sruktur Organisasi KSP Gradiska 2009 Rapat Anggota Tahunan
Pengawas : Budiyanto, SH. : M. Faisal : M. Setiawan : Aris Setiawan
Ketua Anggota Anggota Anggota
Pengurus : H. Z Joko Sumpeno SE.MM : Karmila Kusuma Wardani : Suliyatik
Ketua Sekretaris Bendahara
Manager
Kepala Cabang
: Pranoto Susilo, SE
Kepala Cabang
Bag. Administrative, Teller, Bag. Pembiayaan, Bag. Lapangan
Sumber : Dokuman milik KSP Gradiska
Kepala Cabang
28
E. Pengelolaan Manajemen KSP Gradiska Dalam mengelola manajemen, khususnya pada manajemen strategi pemasaran, KSP Gradiska bekerjasama dan dengan penyesuaian lingkungan. Hal ini dilakukan dengan memberikan bantuan-bantuan secara periodic kepada masyarakat, misalnya bersih desa, yang dilakukan setiap tahun oleh masyarakat. Bahkan KSP Gradiska menjadi donatur tetap dan sponsor tunggal klub sepakbola Gradisamba yang dikelola oleh masyarakat Candirejo, Kecamatan Tuntang Kabupaten Semarang. Pola-pola tersebut merupakan salah satu strategi pemasaran dalam mengelola koperasi simpan pinjam Gradiska. Dan dalam pengelolaannya KSP Gradiska memprogram khusus untuk cadangan sosial sebasar 10% dari SHU yang di dapat setiap tahun. Secara tidak langsung, strategi pemasaran di atas merupakan promosi dari mulut ke mulut dan ini dianggap sebagai promosi yang efektif. Hal ini dikarenakan informasi yang masyarakat peroleh tentang kebenaran atau kebaikan KSP Gradiska berasal atau bersumber langsung dari seseorang yang pernah bekerjasama dengan KSP Gradiska. Hal demikian merupakan langkah strategis dalam pengembangan koperasi dan pola tersebut dapat dijadikan sebagai terobosan baru dalam berpromosi. Selain itu pengelolaan untuk mengembangkan pasar di Kabupaten Semarang, KSP Gradiska melakukan pembukaan kantor cabang, yang sampai saat ini KSP Gradiska mempunyai dua kantor cabang. Hal ini tentunya sangatlah positif untuk memberikan tambahan dalam kemajuan KSP Gradiska.
29
Karene tidak hanya dapat di ketahui oleh masyarakat di daerah Kecamatan Tuntang akan tetapi dapat diketahui oleh masyarakat di Kabupaten Semarang. Dalam perkembangannya, untuk meningkatkan SDM bagi pengelola koperasi, pihak KSP Gradiska mempunyai program pendidikan dua kali dalam setahun. Salah satunya melalui sistem pendidikan out bond. Selain itu pihak KSP Gradiska mengikutsertakan pula para pengelolanya untuk mengikuti pendidikan-pendidikan di berbagai kota yang diadakan oleh lembaga pemerintah maupun lembaga swasta. Strategi yang diterapkan dalam memberikan kenyamanan bagi anggotanya adalah dengan memberikan pelayanan yang optimal. Mulai dari persyaratan yang mudah dalam pengajuan pinjaman sampai pada kemudahan dalam membayar angsuran. Untuk meningkatkan simpanan sukarela dibuka peluang untuk mendapatkan bunga yang tinggi. Artinya para nasabah tetap bisa mendapatkan bunga walaupun masa waktunya belum ada satu bulan. System yang digunakan berbeda dengan bank, karena yang di beri pelayanan adalah anggota dan apabila mendapat SHU anggota akan menikmati di luar bunga simpanan. Dalam pengelolaannya KSP Gradiska selalu mengedepankan pelayanan yang prima dalam melayani anggotanya. Setiap tahun mengadakan undian pembagian hadiah untuk anggota sebagai bantuk pelayanan yang baik. Dalam hal ini system yang digunakan adalah dengan jemput bola dan dibuka pula angsuran melalui transfer bank yang dapat memudahkan para peminjam untuk melakukan pembayaran angsuran.
30
F. Perkembangan Jumlah Anggota KSP Gradiska Bagi lembaga keuangan mikro seperti koperasi simpan pinjam (KSP) Gradiska yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan koperasi adalah faktor penyaluran dana. Karena faktor ini sangat menentukan dalam perkembangan koperasi yang dikelola. Apalagi KSP Gradiska didirikan atas dasar kebersamaan yang diawali dari inisiatif antar UKM DI lingkungan desa Candirejo Kecamatan Tuntang dengan tujuan untuk mempunyai wadah sebagai tempat silaturahmi berbagi cerita antar UKM. Pada dasarnya perkembangan pengguna produk-produk KSP Gradiska tidak bisa menjadi panutan satu-satunya. Akan tetapi menjadi salah satu faktor untuk mengetahui perkembangan seberapa besar produk tersebut diminati oleh nasabah atau calon nasabah. Tabel 4.1 Laporan Pertanggung Jawaban Pengurus KSP Gradiska RAT Tutup Buku Tahun 2008 No 1.
Keterangan Asset yang dikelola
Tahun 2007 (Rp) Tahun 2008 (Rp) 8.683.478.490,10.285.085.685,-
2.
Modal sendiri
2.164.713.131,-
2.938.378.956,-
3.
Modal Luar
1.631.454.002,-
2.505.350.291,-
4.
Pinjaman yang dikucurkan
5.000.821.150,-
5.697.957.900,-
5.
SHU
67.921.149,-
156.858.201,-
6. Perkembangan jumlah anggota 171 orang Sumber: Mitra Koperasi Ed 41/TH. IV/2009, Hlm. 45
211 orang
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa segala sesuatunya mengalami perkembangan. Secara lebih jelas aset yang dikelola mengalami
31
peningkatan dari tahun 2007 sebesar rp 8,683,- miliar meningkat di tahun 2008 menjadi sebesar Rp 10,285,- miliar. Dan yang paling besar dalam peningkatannya adalah SHU yang pada tahun 2007 hanya sebesar Rp 67.921.149,- peningkatan
ditahun 2008 sebesar 130% menjadi Rp
156.858.201,-. Data diatas juga menunjukkan perkembangan jumlah aggota dari tahun 2007 berjumlah 171 orang menjadi 211 orang di tahun 2008.
32
BAB IV ANALISIS
Untuk memasarkan jasa diperlukan pemikiran yang lebih jauh bagi para pelaksana, dibandingkan dengan pemasaran barang. Dalam banyak perusahaan layanan jasa, khususnya jasa-jasa profesional, para penjual menganggap dirinya sebagai penghasil atau pencipta jasa, bukan sebagai pemasarnya. Akan tetapi penyebab utama yang mengakibatkan kegagalan pemasaran secara keseluruhan, ialah bahwa pucuk pimpinan banyak yang belum memahami makna sebenarnya dari pemasaran dan pentingnya pemasaran bagi keberhasilan jasa pusat informasi. Jasa memiliki karakteristik tersendiri, karena ciri-ciri jasa yang tidak nyata dan hanya dapat dirasakan manfaatnya, maka tugas membangun program pemasaran terpadu dalam perusahaan jasa benar-benar merupakan tantangan. Akan tetapi sebagaimana halnya dalam pemasaran produk, pimpinan perusahaan jasa harus mulai menetapkan sasaran pemasaran serta memilih pasar sasarannya. Kemudian pimpinan perusahaan jasa harus merencanakan dan melaksanakan strategi bauran pemasaran. Dalam pemasaran jasa yang penting ialah bagaimana menyalurkannya dalam cara yang tepat. Bagaimana petugas informasi, montir mobil, dokter, pengecara, guru dan pelayan bank melayani pengguna akan mempengaruhi pola pemasaran layanan jasanya di masa akan datang, karena pemasaran jasa sangat sensitif. Pemasaran
jasa
bersifat
sensitif
dalam
menghayati
kebutuhan
penggunaannya, maka para tenaga pemasaran harus selalu dekat dan terus-
32
33
menerus memperhatikan para penggunanya. Di samping itu para tenaga pemasar harus memiliki pengetahuan dan mengenal jasa yang akan dipasarkan. Keuntungannya, ia dapat memperkenalkan dan mempromosikan jasa tersebut, disamping itu pemasar dapat mengetahui siapa yang membutuhkan dan menggunakan jasa itu, hal itu ditujukan untuk dijadikan sebagai dasar penentuan target atau pasar sasaran. Pemasaran merupakan suatu usaha yang mutlak harus dilaksanakan setiap perusahaan jasa. Pusat informasi yang aktif/dinamis bukan menunggu yang akan datang akan tetapi menerapkan konsep jemput bola dengan melakukan komunikasi serta menggarap calon pengguna. Begitu pula yang diterapkan dalam memasarkan produk di KSP Gradiska Kabupaten Semarang.
A. Penerapan Bauran Pemasaran Produk KSP Gradiska Dalam pengertian koperasi simpan pinjam adalah koperasi yang berkaitan dengan lembaga pembiayaan. Pada dasarnya manajemen koperasi simpan pinjam adalah menghimpun dana dan menyalurkannya. Sehingga koperasi simpan pinjam fungsinya sebagai lembaga yang fungsi utamanya adalah sebagai lembaga intermediasi. Akan tetapi sumber-sumber dana koperasi di dapat dari iuran para anggotanya dan instansi pemerintah atau lembaga keuangan lainnya. Pada KSP Gradiska Kabupaten Semarang dalam memperoleh sumbersumber dananya diperoleh dari iuran para anggotanya dan pinjaman dari pihak luar. Iuran anggota terdiri dari iuran sukarela, iuran pokok, dan iurang wajib.
34
Pinjaman dari pihak luar KSP Gradiska memperolehnya dari pihak bank.dan bantuan dari pemerintah. Dalam memperoleh dana, KSP Gradiska dalam melangsungkan dan mengoperasionalkannya perlu adanya suatu produk suatu jasa yang dapat memberikan laba bagi KSP Gradiska. Dengan hal ini diperlukan suatu penerapan bauran pemasaran produk yang tepat agar tujuan dari pada KSP Gradiska dapat tercapai. Dengan hal ini KSP Gradiska selalu berusaha memaksimalkan variabel bauran pemasaran. Berikut penerapan variabel bauran pemasaran pada KSP Gradiska. 1. Produk Variabel bauran pemasaran produk merupakan dasar dari bauran pemasaran sehingga variabel ini akan menjadi suatu awalan dasar bagi variabel bauran pemasaran yang lainnya. Adapun produk-produk yang dimiliki oleh KSP Gradiska adalah: a. Simpanan Anggota b. Simpanan Berjangka c. Pinjaman Penawaran produk KSP Gradiska kepada nasabah atau calon nasabah mempertimbangkan beberapa syarat. Syarat suatu produk adalah adanya atribut yang mendukungnya. Atribut terbagi menjadi dua yaitu atribut yang berwujud dan atribut yang tidak berwujud. Atribut produk yang tidak berwujud adalah dengan memberikan buku simpanan atau
35
buku tabungan yang berbentuk sederhana. Buku simpanan KSP Gradiska berukuran sedang sehingga mempermudah nasabah untuk menyimpannya dan mempermudah untuk bertransaksi. Desain grafis cover buku tabungan mencatumkan produk serta logo KSP Gradiska sehingga akan mempermudah nasabah untuk membedakan dengan produk lain. Untuk mengontrol jumlah tabungan KSP Gradiska menyediakan control tabungan yang berfungsi sebagai control tabungan secara manul. Hal ini dilakukan agar apabila sewaktu listrik padam maka dapat melayani penarikan ataupun penyetoran simpanan. Atribut yang tidak berwujud pada dasarnya adalah atribut yang didasarkan pada pendapat nasabah setelah menggunakan produk. Pada umumnya atribut tidak berwujud terdapat pada pandangan atau image nasabah terhadap produk. Untuk meningkatkan pandangan atau image nasabah maka diperlukan suatu bukti fisik produk yang meliputi kualiltas produk, fitur produk, dan rancangan produk. Dalam meningkatkan kualitas produk diperlukan suatu pelayanan yang baik. Maka KSP Gradiska menerpkan pengendalian
internal
terhadap
produk-produknya.
Tujuan
dari
pengendalian internal adalah sebagai berikut: a) Tujuan pengendalian Innternal Simpanan 1) Untuk memastikan bahwa semua simpanan dan penarikan telah dibukukan.
36
2) Beban-beban atas telah dihitung dan dibebankan sebagai beban tahun berjalan dengan jumlah yang tepat 3) Semua simpanan yang diterima telah dibukukan dengan jumlah yang semestinya, demikian juga pengambilan sesuai dengan jumlah yang sesungguhnya. 4) Jumlah simpanan yang tercatat di dalam buku besar konsisten dengan jumlah yang tercatast dalam buku pembantu simpanan. b) Tujuan Pengendalian Internal Pinjaman 1) Untuk memastikan pinjaman yang diberikan kepada anggota atau peminjam yang tepat dan membutuhkannya. 2) Jumlah pinjaman yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan peminjam untuk mengembalikan. 3) Semua pinjaman yang diberikan terotorisasi dan tercatat. 4) Seluruh penerimaan cicilan pinjaman yang diberikan dan bunganya tercatat dalam periode yang tepat. 5) Catatan atas pinjaman yang diberikan konsisten, antara catatan dalam buku besar dan catatan dalam buku-buku pembantu. 6) Semua pinjaman yang diberikan dilaporkan dan disajikan dengan nilai wajar di dalam laporan keuangan. 7) Semua pinjaman yang diberikan dapat ditagih kembali dengan jasa yang menjadi hak koperasi. Fitur produk adalah bersaing untuk membedakan produk koperasi simpan pinjam atau sejenisnya. Penerapan fitur produk KSP Gradiska pada
37
simpanan sukarela dapat dijadikan sebagai jaminan pinjaman dan simpanan berjangka dapat berlau untuk perorangan maupun perusahaan atau kelompok. Sedangkan untuk produk pinjaman fitur produk yang diterapkan adalah dengan memberikan Asuransi bagi setiap peminjam. Rancangan produk merupakan cara lain untuk menambah nilai nasabah. KSP Gradiska menerapkannya dengan memberikan tambah pelayanan yaitu melayani pembayaran listrik secara on-line. Bagi nasabah dapat melakukannya hanya dengan memotong saldo tabungan, sehingga hal ini dapat mempermudahkan nasabah dalam pembayaran rekening listrik. 2. Harga Penerapan pemasaran produk simpanan KSP Gradiska dilakukan dengan cara menyesuaikan keadaan lingkungan ekonomi pasar sasaran. KSP Gradiska memberikan kemudahan para anggotanya. Pembukaan rekening dengan nilai nominal Rp 15.000,- memberikan peluang kepada masyarakat sekitar untuk melakukan penabungan. Untuk produk simpanan brjangka KSP Gradiska menawarkan bunga 9% samapai dengan 12,5% pertahun. Dalam administrasi smpanan berjangka sangat mudah dan keuntungan bagi nasabah yang memiliki simpanan berjangka akan mendaptkan bunga deposito pada jatuh tempo. Sedangkan dalam produk pinjaman KSP Gradiska menawarkan beberapa model. Bagi peminjam yang ingin meminjam dalam skala kecil sampai dengan skala besar. Pinjaman skala kecil dilayani pada kantor
38
mikro KSP Gradiska yang menawarkan dari pinjaman Rp 100,000,-. Untuk cicilan dapat
dilakukan setiap hari, mingguan, dan pasaran.
Pinjaman skala besar dilayani pada kantor pusat dan kantor cabang dari pinjaman Rp 1.000.000,- , akan tetapi untuk kantor cabang maksimal peminjaman adalah Rp 10.000.000,-. Untuk persyaratan pinjaman mudah dengan pelayanan yang cepat serta jasa yang ringan. KSP Gradiska melayani pinjaman jangka pendek, pinjaman jangka panjang, pinjaman lunak dengan jasa 11% pertahun menurun, dan pinjaman bagi karyawan. Pelayanan pinjaman bagi karyawan dapat menggunakan agunan ATM dan Jamsostek. Akan tetapi untuk agunan ATM dan Jamsostek maksimal peminjaman sebesar Rp 2.500.000,-. Selain itu terdapat pula kemudahan bagi nasabah yang sudah sering mengajukan atau nasabah yang sudah lama bergabung dengan KSP Gradiska. Untuk pinjaman angota bagi UKM KSP Gradiska menawarkan jasa pinjaman hingga 1,5%. Pinjaman anggota bagi UKM merupakan program dana bergulir dari pemerintah malalui kementrian Negara Koperasi dan UMK untuk mengembangkan KSP-KSP yang memberikan perhatian kepada anggota maupun calon anggotanya yang berbasis usaha mikro, kecil dan menengah.
39
3. Tempat Tempat (place) merupakan lokasi berdirinya usaha yang digunakan sebagai saluran distribusi. Pemilihan tempat sangatlah penting, karena menyangkut tentang distribusi produk yang kita tawarkan kepada calon nasabah atau nasabah. Penentuan lokasi kantor KSP Gradiska terltetak pada jalan Mertokusumo yang merupakan jalan utama di Desa Candierejo. Hal ini dilakukan untuk mempermudah nasabah dalam menjangkau kantor KSP Gradiska. Untuk mendekatkan nasabah dan mengembangkan jumlah nasabah maka KSP Gradiska membuka kantor cabang. KSP Gradiska memiliki dua kantor cabang yang berlokasi di Bawen dan Bedono. Kantor cabang Bawen terletak di jalan Soekrano-Hatta
No. 32 Harjosari
Kecamatan Bawen yang tepatnya didepan perusahaan textile PT Apac Inti. Hal ini dilakuan dengan tujuan untuk menambah jumlah nasabah, mendekatkan nasabah dan mengembangkan pasar. Kantor cabang Bedono terletak pada Ruko pasar Bedono Kecamatan Jambu. Tujuan pemilihan tempat ini adalah tersedianya fasilititas lain yang sering dikunjungi yaitu pasar. Selain penentuan tempat perlu diperhatikan pula bentuk gedung dan fasilitas yang nyaman dan aman bagi nasabah. Untuk memberikan kesan yang bonafit maka bentuk gedung harus dilihat luwes dan sesuai dengan lingkungan sekitar. Gedung KSP Gradiska berlantai tiga dengan fungsi lantai satu sebagai kantor mkro, lantai dua berfungsi sebagai kantor pusat dan lantai tiga sebagai ruang pertemuan dan ruang ketua.
40
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah penataan ruang didalam gedung khsusus untuk transaksi kepada nasabah. Penataan ruang yang nyaman dan terkesan luas adalah salah satu yang harus diperhatikan. Karena akan memberikan pada kepuasan nasabah terhadap pelayanan KSP Gradiska. Penataan ruang KSP Gradiska disesuakan dengan urutan proses administrasi.
4. Promosi Pada dasarnya promosi adalah arus infomasi satu arah yang dibuat untuk mengerakan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran pemasaran. Kegiatan promosi yang dilakukan KSP Gradiska adalah dengan menjadi sponsor utama pada kegiatan desa. Dengan promosi seperti ini dapat meningkatkan kepercayaan para anggotanya, karena dukungan dari anggota dan peran aktif anggota akan membantu terealisasinya rencana kerja. Selain promosi yang dilakukan diatas, KSP Gradiska melakukan promosi dengan media yaitu dengan kegiatan iklan di majalah khusus koperasi. Fungsi iklan di media majalah adalah sebagai berikut: i. Memberikan informasi kepada calon nasabah diluar wilayah Kabupaten Semarang maupun di dalam wilayah Kabupaten Semarang. ii. Membujuk atau mempengaruhi bagi calon nasabah. iii. Menciptakan kesan kepada nasabah dan bagi koperasi lainnya.
41
iv. Memuaskan kegiatan sebagai alat komunikasi antara KSP Gradiska kepada nasabah maupun KSP Gradiska kepada koperasi lainnya. Dalam mendekatkan nasabah kepada KSP Gradiska maka KSP Gradiska menerapkan jemput bola. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kegiatan promosi personil selling. Personal selling adalah promosi antar individu yang slain gtertemu yang bertujuan untuk menciptakan, memperbaiki,, menguasai atau mamperbaiki hubungan. Promosi personal selling memiliki fungis sebagai berikut: a) Mengadakan komunikasi antar pihak KSP Gradiska kepada nasabah. b) Memberikan pelayanan nasabah, karena dengan sistem jemput bola maka lebih mengetahui keinginan nasabah. c) Meningkatkan kemampuan diri bagi pengelola KSP Gradiska pada khususnya. d) Mempertahankan nasabah, karena nasabah akan merasa mudah dan tidak perlu meluangkan waktunya untuk datang ke kantor hanya cukup berdiam dirumah atau kios. e) Mengatasi dan mendifinisi masalah nasabah secara cpat dan tidak bertele-tele.
5. Personil Secara sederhana personil adalah orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala akvitas KSP Gradiska yang berhubungan dengan
nasabah.
Personil
merupakan
variabel
pemasaran
yang
42
menentukan jati diri KSP Gradiska. Untuk menampilkan kekompakan dan menampilkan petugas agar terlihat rapi, maka KSP Gradiska menerapkan seragam kerja. Hal ini bertujuan agar nasabah mudah mengenal para pengelola KSP Gradiska. Selain penampilan harus rapi, personil disarankan ramah dalam melayani nasabah serta mengenal nasabah. Hal ini dapat mempengaruhi akan tingkat kepuasan nasabah yang aktif dan nasabah akan merasa diperhatikan oleh personil KSP Gradiska. Pelayanan yang ramah harus didukung pula dengan kecepatan dan ketepatan dalam melayani nasabah. Karena dengan pelayanan yang cepat dan tepat akan mempengaruhi sikap nasabah kepada KSP Gradiska. Sehingga untuk memenuhi hal tersebut KSP Gradiska dalam merekrut karyawannya minimal berpendidikan dan mempunyai keterampilan serta memiliki pengalaman kerja dibidangnya. Dalam mengembangkan para karyawannya,
KSP Gradiska
mempunyai program pendidikan pengelolaan koperasi dua kali setahun. Pendidikan ini bertujuan untuk meningkatkan SDM karyawannya, karena dengan SDM yang mumpuni akan berdampak pada perkembangan koperasi.
Karyawan
diikutkan
pelatihan
pengelolalaan
yang
diselenggarakan oleh pihak pemerintah atau swasta. Salah satu sistem pendidikan yang dilakukan oleh KSP Gradiska adalah dengan sistem out bond. Sistem ini berfungsi sebagai peningkatan SDM dan juga berfungsi sebagai peningkatan kekompakan karyawan dalam menengelola koperasi.
43
Dalam pengelolaanya KSP Gradiska selalu mengedepankan pelayanan yang prima dalam melayani nasabahnya.
6. Bukti Fisik Bukti fisik pada dasarnya mempengaruhi kenyamanan nasabah dalam merasakan saran dan prasarana yang telah disediakan KSP Gradiska. KSP Gradiska memiliki sarana dan prasarana yang cukup lengkap, dari kursi tunggu, meja, komputer dan lahan parkir yang memadai. Bukti fisik memiliki indicator-indikator sebagai berikut: a) Kondisi tempat pelayanan yang bersih dan nyaman Kondisi ruangan KSP Gradiska diusahakan selalu bersih dengan tujuan agar ruangan terasa nyaman. Ruangan pelayanan nasabah di beri AC agar keadaan ruangan terasa sejuk. b) Kondisi ruang yang lengkap dengan sarana dan prasarana Sarana untuk menunjang pelayanan nasabah maka KSP Gradiska menyediakan buku tabungan sebagai bukti transaksi simpanan. Buku tabungan berfungsi sebagai informasi keadaan jumlah saldo nasabah. Dalam mencetak dan mencatat transaksi nasabah maka KSP Gradiska melengkapinya dengan komputer. Komputer ini berfungsi sebagai bentuk kecepatan dan ketepatan dalam pelayanan.
44
7. Proses Proses mempunyai fungsi sebagai upaya untuk melaksanakan aktivitas usaha dengan tujuan untuk memuaskan nasabah. Adapun suatu proses ada beberapa indikator yaitu: a) Dalam prosuder setiap produk mudah dan sederhana. Berikut prosedur produk-produk KSP Gradiska i. Prosuder penerimaan simpanan 1) Bagian yang terlibat adalah teller dan bagian akuntansi. 2) Formulir yang digunakan adalah bukti setor simpanan. 3) Catatan akuntansi yagn digunakan i)
Kartu simpanan anggota atau buku simpanan
ii)
Buku harian kas
iii)
Jurnal kas masuk.
4) Arus dokumen penerimaan kas i) Mengisi
bukti
setor
simpanan
rangkap
dua
dan
menyerahkan uang simpanan kepada teller atau kasir. ii) Teller menerima uang dan bukti setor rangkap dua dan buku simpanan. iii) Setelah cocok, teller mencatatkan ke dalam buku harian kas dan buku simpanan anggota. iv) Teller mengembalikan buku simpanan kepada anggota penyimpan. v) Bukti setor diterima dibagian akuntansi.
45
vi) Bukti setor simpanan yang telah dibukukan kemudian diarsipkan. ii. Prosedur penarikan simpanan 1) Bagian yang terlibat adalah teller dan bagian akuntansi. 2) Formulir yang digunakan adalah bukti penarikan simpanan. 3) Catatan akuntansi yang digunakan i) Kartu simpanan anggota atau buku simpanan ii) Buku kas harian. iii) Jurnal kas keluar. 4) Arus dokumen penarikan simpanan i) Anggota yang akan menarik simpanan mengisi bukti penarikan simpanan rangkap dua dan menyerahkan kepada teller beserta buku simpanan. ii) Teller memeriksa dan memastikan bukti penarikan simpanan dibubuhi tanda tangan penarik simpanan. iii) Teller membayarkan uang simpanan dan menyerahkan bukti penarikan lembar satu kepada bagian akuntansi. iv) Bagian akuntansi memeriksa kemudian membukukan ke dalam jurnal pengeluaran kas dan buku simpanan anggota. v) Bukti penarikan simpanan yang telah dibukukan kemudian diarsipkan.
46
iii. Prosedur Pemberian Kredit 1) Bagian yang terlibat adalah teller, bagian pinjaman, dan bagian akuntansi. 2) Formulir yang digunakan adalah formulir permohonan pinjaman dan bukti kas keluar. 3) Catatan akuntansi yang digunakan i) Jurnal kas harian. ii)
Buku kas harian
iii) Kartu pinjaman. 4) Arus dokumen pemberian pinjaman i) Bagian pinjaman menerima permohonan pinjaman dari anggota dan mencatat pada buku agenda pinjaman. ii) Bagian pinjaman melakukan analisis survey dan meneruskan kepada manager. iii) Manager melakukan review atas hasil analisis yang dibuat bagian pinjaman tersebut bersama hasil analisis kepada koite anggaran untuk ditetapkan. iv) Berdasarkan pinjaman,
ketetapan
bagian
pemberian
pinjaman
pinjaman
menyiapkan
dair
surat
komite
perjanjian
pinjaman. v) Bagian administrasi pinjaman menyerahkan formulir pinjaman dan surat perjanjian pinjaman kepada teller.
47
vi) Teller menerima formulir dan memeriksa dokumen-dokumen tersebut dan menyiapkan bukti kas keluar rangkap tiga. vii) Teller meminta manager untuk memeriksa isi bukti kas keluar. viii)Teller mengarsipkan bukti kas keluar lembar ketiga dan mencatat ke buku kas. ix) Teller menyerahkan bukti kas keluar, lembar formulir pinjamn, surat perjanjian dan bukti kas keluar kebagian akuntansi. x) Bagian pinjaman menerima bukti kas keluar, formulir pinjamn dan surat perjanjian pinjaman, mengarsipkan dan membukukan ke kartu pinjaman. xi) Bagian akuntansi mengarsipkan formulir-formulir pinjaman surat perjanjian pinjaman dan bukti kas keluar. iv. Prosedur Penerimaan Angsuran Pinjaman 1) Bagian yang terlibat adalah teller, bagian pinjaman dan bagian akuntansi. 2)
Formulir yang digunakan buku kas masuk yang merupakan dasar pencatatan ke dalam buku jurnal penerimaan kas.
3) Catatan akuntansi yang digunakan i) Buku kas harian ii) Jurnal kas harian. 4) Arus dokumen penerimaan angsuran pinjaman i) Teller menerima uang angsuran pinjaman dari peminjam.
48
ii) Teller menandatangani bukti kas masuk dan membubuhkan cap lunas. iii) Teller menyimpan bukti kas masuk dan membukukan kebuku harian kas. iv) Teller menyerahkan bukti kas masuk ke bagian pinjaman dan bukti kas masuk ke bagian akuntansi. v) Bagian pinjaman menarsipkan bukti kas masuk dan mencatat ke kartu pinjaman. vi) Bagian akuntansi mengarsipkan bukti kas masuk dan mencatat ke dalam jurnal kas masuk serta kartu pinjaman.
b) Tingkat Kualitas Keluhan Nasabah yang Ditanggapi dengan Baik Keluhan setiap nasabah biasanya akan tergantung pada pelayanan yang diterimanya secara langsung. Keluhan nasabah yang ditanggapi dengan baik merupakan tindakan yang harus dilakukan oleh perusahaan jasa. Keluhan yang sering terjadi pada KSP Gradiska biasanya pada kecepatan pelayanan yang menyebabkan nasabah menjadi tidak nyaman. Hal ini terjadi terjadi karena kebanyakan nasabah yang berprofesi sebagai karyawan pabrik. Sehingga para nasabah hanya bisa bertransaksi pada jam istirahat dan jam masuk kerja siang. Untuk mengantisipasi masalah-masalah yang ada maka KSP Gradiska memberikan tempat pelayanan khusus keluhan nasabah yaitu
49
customer service. Dengan adanya customer service setidaknya dapat menampung dan menyelesaikan masalah nasabah. B. Hambatan Bauran Pemasaran pada KSP Gradiska Kabupaten Semarang Pemakaian alat pemasaran dalam memasarkan sutu produk selalu memiliki hambatan-hambatan. Dalam suatu sistem pemasaran hambatan yang terjadi harus segera diselesaikan atau dicarikan solusinya. Karena bila hal ini tidak diselesaikan secara serius akan menimbulkan dampak yang tidak baik bagi keseluruhan sistem. Sedangkan hambatan yang sudah terselesaikan menjadi sebuah pengalaman kedepan dalam mengantisipasi apabila terulang kembali. Hambatan bauran pemasaran oleh KSP Gradiska Kabupaten Semarang antara lain: 1. Berkurangnya kekompakan antar pengelola. Kekompakan antar pengelola koperasi merupakan modal utama untuk dapat melaksanakan rencana kerja koperasi. Karena kekompakan atau kerja sama antar pengelola memiliki peran tentang tercapai dan tidaknya suatu rencana kerja koperasi. Kendala ini terjadi karena sebab jumlah pekerjaan yang semakin banyak, sehingga setiap personil pengelola sibuk dengan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya. Untuk mengatasi kendala ini maka diperlukan adanya suatu kegiatan refreshing. Kegiatan ini dapat dilakukan setiap setahun dua kali. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembalikan kembali kekompakan dan kebersamaan pengelola koperasi. Sehingga dengan kekompakan dan
50
kebersamaan maka bauran pemasaran yang menjadi rencana kerja dapat terwujud. 2. Bertambahnya Pesaing. Pesaing merupakan suatu hambatan atau kendala bauran pemasaran yang diselesaikan dengan tindakan sekali saja, melainkan harus dengan tindakan yang berkesinambungan. Karena pesaing merupakan hambatan yang akan selalu ada dimana saja dan kapan saja. Untuk mengatasi hambatan seperti ini maka KSP Gradiska selalu berusaha untuk meluaskan pasar sasarannya dengan membuka kantor cabang di luar daerah. Akan tetapi tindakan ini tidak berhenti di situ saja melainkan kantor cabang yang didirikan tentunya juga memiliki pesaing.
51
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari bab-bab yang telah dikemukakan di atas diuraikan tentang bauran pemasaran jasa pada koperasi simpan pinjam. Mengacu pada judul Tugas Akhir ini, uraian pada analisa menguraikan tentang penerapan bauran pemasaran produk KSP Gradiska. Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut: 1.
Dari penerapan bauran pemasaran produk KSP Gradiska pada dasarnya telah dilakukan dengan baik, sehingga ini akan menjadi awalan yang baik bagi KSP Gradiska dalam menerapkan bauran pemasaran. Atribut yang digunakan dalam bauran pemasaran memiliki dua atribut yaitu atribut yang berwujud dan atribut yang tidak berwujud. KSP Gradiska memberikan harga dengan mementingkan peluang masyarakat sekitar agar dapat melakukan penabungan. KSP Gradiska memiliki dua kantor cabang di Kecamatan Bawen dan Kecamatan Jambu. Dalam mencapai kepuasan nasabah KSP Gradiska selalu berusaha melayani nasabah dengan prima. KSP Gradiska dalam menambah pelayanannya memberikan sarana dan prasarana yang nyaman dan aman bagi nasabahnya.
2.
Penerapan bauran pemasaran tentunya tidak akan lepas dari hambatan. Akan tetapi hambatan merupakan suatu permasalahan yang harus
52
diselesaikan. Hambatan bauran pemasaran pada KSP Gradiska sebagai berikut: a) Berkurangnya kekompakan antar pengelola. b) Bertambahnya pesaing.
B. Saran-Saran Dalam menjalankan penerapan bauran pemasaran pada hakikatnya tidak lepas dari manajemen keseluruhan pengelolaan koperasi. Dengan tanpa mengurangi rasa hormat penulis membubuhkan saran-saran untuk sebagai bahan koreksi: 1. KSP Gradiska harus tetap mempertahankan dan terus meningkatkan bauran pemasaran sebagai bentuk upaya keseriusan dalam mengelola koperasi. 2. Memaksimalkan jaringan kerja sama agar dalam pengelolaan KSP Gradiska lebih maju dan berdampak pada perluasan pasar.
53
DAFTAR PUSTAKA
A.B. Susanto, 1999. Manajemen Pemasaran di Indonesia, Salemba, Jakarta Budi Sumartono, http://www.umb.ac.id, , Sabtu, 8 Agustus 2009. pukul 15.46WIB Enkosworo,http://www.unej.or.id, Minggu, 9 Agustus 2009, pukul 19.39 Hastuti, Niken, 2007. Bauran Pemasaran Pada BMT Sumber Mulia Tuntang. STAIN Salatiga. Salatiga Kasmir, 2003. Manajemen Perbankan. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta Tjiptono, Fandy, 2002. Strategi Pemasaran. Andi. Yogyakarta.