RisalahPertemuan Ilmiah Penelilian dan Pengembangan Aplikasi Isolop dan Radiasi. 2001
PENENTUAN KONSENTRASI 226RaDALAM AIR MINUM DAN PERKIRAAN DOSIS INTERNA DARI BEBERAP A LOKASI DI JA W A DAN SUMATERA Sutannan*,MarzainiNareh*, Tutik Indiyati*, danMasmr** * PuslitbangKeselamatanRadiasidanBiomedikaNuklir, BATAN ** UniversitasRiauPekanbaru
ABSTRAK PENENTUAN KONSENTRASI 2~a DALAM AIR MINUM DAN PERKIRAAN DOSIS INTERNA DARI BEBERAPA LOKASI DIJAWA DAN SUMATERA. Contoh air minwn dikumpulkan dari beberapa tempat di Jawa (27 lokasi) dan Sumatera (24 lokasi). Contoh dimasukan kedalam beker Marinelli 1 liter dan ditutup mpat, dan pengukuran dilakukan setelah disimpan sekitar satu bulan agar terjadi kesetimbangan sekunder antam 226Radengan induknya, kemudian contoh dianalisis 22~a pada puncak energi 609 keY dan 352 keVmenggunakan metode spektrometri gamma dengan sebuah detector ffiJ-Ge. Data dievaluasi dengan metode statistik pada selang kepercayaan 68 %. Konsentrasi 22~a dalam air minwn berkisar dari tidak terdeteksi sampai (177,6 :t: 3,1) mBq/l dan konsentrasi rata-ratanya (34,8:t: 8,2) mBq/l. Data konsentrasi 22~a tersebut di daerah Sumatem lebih tinggi dari pada di Jawa, sekitar 10 kali lebih tinggi, kecuali di kawasan sumber air panas. Walaupun demikian nilai tertinggi konsentrasi 22~a dalam air masih di bawah konsentrasi maksimwn yang diizinkan (4000mBq/l). Data ini lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi 226Radalam air minwn secara umum yang diamati di negara-negam lain &Amerika Serikat, India, Brasilia, dml Jepallg). Dalam makalah dapat dihitung perkiraan dosis interna tahunan 2 ~a dalam tubuh untuk anggota masyarakat (publik). Data ini akan dipakai sebagai data dasarradioaktivitas lingkungan di Indonesia.
ABSTRACT DETERMINATION OF 2~a CONCENTRATION IN THE DRINKING WATER AND INTERNAL DOSE ESTIMATION FROM SEVERAL LOCATIONS IN JAVA AND SUMATERA Random samples of drinking water have been collected from 51 locations in Java (27 locations) and Sumatera (24 locations).fudonesia. The samples were counted for 17 hours and analyzed for 22~a (609 keV and 352 keY) using gamma spectrome~ with HP,.Ge detector. The data were evaluated by the statistical method with 68 % confidence level. The 22~a concentrations in drinking water were within a range of undetectable to (177.6:t 3.1) mBqn and the average concentration was (34.8:t 8.2)mBq/l. The data of22~a concentration in Sumatera area was about 10 times higher than 22~a concentration in Java area, except 22~a concentration at the hot spring water area. The maximum concentration was still under the maximum permissible concentration (4000 mBqn). These data were comparatively lower than 226Raconcentrations in drinking water generally observed in other countries (USA, illdia, Brazil and Japan). The annual internal dose of 22~a for the public was also estimated.
PENDABULUAN Radium (Ra) merupakan senyawa alami yang terkandung di dalam tanah dan dapat lamt di dalam air tanah. Ada 30 isotop yang semuanya tidak stabil, dan ada empat, yang berasal dari alam. yaitu 2~ (anak luruh 23'Th dari deret 238U),228Ra(anak luruh 23~ dari deret 232Th) dan 224Ra(anak luruh 22~ dari deret 23~), daD 223Ra(anak luruh 227 Ac dari deret 235U)[1]. Keempat isotop tersebut terdapat secara alami di dalam kerak bumi yang digolongkan sebagai deret radionuklida primordial. Dalam makalah ini hanya dibahas 22~ yang terkandung di da1am air minum. Radionuklida 22~ mempunyai waktu paro panjang (1600 tahun), memancarkan partikel alia, dan bersifat
toksik. Penyebaranradium di lingkungan dapat terjadi melalui prosestransfer secaraalami dan/ataukegiatan rnanusia. Radium larut di dalam air dalam bentuk senyawa sulfat (RaSO4) daD karbonat (RaCO3).
Biasanya konsentrasiradium dalam air relatif tinggi dalam bentuk senyawa sulfat. Secara alami radium terkandungdi dalam tanah,batuan,daD air (air tanah, air sungai, dan air laut)[2], sehingga kemungkinan dapatmencemarilingkunganjika tidak ditanganisecara Sunggull-Sungguh. Berbagaikegiatanmanusia,sepertiindustri akan memberikan andil dalam pencemaran lingkungan karena basil buangan (limbah) dari kegiatan industri. Limbah industri baik secara langsung maupun tidak langsung kemungkinan dapat menjadi penyumbang pencemaran air minum. Air minum yang sehat mcmpunyai syarat-syarattertentu, dan diatur dalam undang-undangdalam pengawasanair minum yang meliputi. persyaratansifat fisik, kimia, biologik, dan radioaktif. Berdasarkanpersyaratantersebut, terutanla yang berkaitan dengan kandungan zat radioaktif di dalam air minmn, akan dibahas dalam makalah ini, yaitu basil pemantauankonsentrasiradium di dalam air di beberapalokasi di Indonesia.Data tersebut sangat 49
Risalah Pertemuan
Ilmiah
Penelitian
dan Pengembangan
I1olikasi lsotop
dan Radias,; 2{XJ 1
diperlukan baik sebagai data dasar maupun tindak Ianjut fungsi pengawasan terhadap air minum yang dikonsumsi oleh penduduk Indonesia. Fungsi pengawasan yang kini masih dirnsakan bennanfaat adalah dengan cara melakukan pemantauan terhadap penyebaran 22~ di lingkungan, yaitu dengan mengumpulkan contoh air minum atau sumber air minum di bebernpa lokasi di Indonesia. Pemantauan konsentrasi 22~ di dalam air minum diprioritaskan, karena unsur tersebut bersifat rndioaktif yang mudah larut di dalam air yang mempunyai kelakuan metabolisme seperti kalsiwn sehingga mudah terakumuIasi di dalam organ kritik. Organ kritik untuk rndium adalah tuIang, karena hampir 99 % radium yang berada di dalam tubuh terdapat pada tulang, terutama jaringan tulang yang masih dalam pertumbuhan. Jika 22~ terakumuIasi di dalam tulang dalam jumlah besar (melebihi konsentrasi maksimum yang diizinkan), maka dapat merusak tulang, misalnya tulang menjadi kropos atau kanker tuIang. Oleh karena itu pemeriksaan konsentrasi rndiwn di dalam air perlu dilakukan secara sungguh-sungguh, terutama air untuk konsumsi masyarakat. Adapun pemantauan radioaktivitas lingkungan di Indonesia mencakup daerah yang sangat luas, sementara barn dilakukan di beberapa daerah Jawa clan Sumatera, khususnya untuk pemantuan konsentrasi 22~ di dalam air minum penduduk. Pada penelitian berikutnya akan dilakukan di daerah-daerah lain di seluruh Indonesia.
PENYEBARAN
1Z6RaDI LINGKUNGAN
Menurut Michel, dkk, mekanisme migrasi radium dari mineral (batu-batuan)tanpa disolusi dari mimeral dapatdibedakantiga tahap,yaitu : [3] I. Radium migrasi dari kisi-kisi kristal mineralJang terbentuk dalam posisi interstitial (kecuali 8Ra) menuju ke kapiler atau pori-pori kecil dalam
mineral. 2. Kesetimbanganadsorpsiyang dibuat antararadium dalam air kapiler mineral dan radium pactadinding denganradium yang teradsorpsipactamoiling. 3. Selama kontak mineral denganair tanah, radium yang terkandungdalam kapiler,air akan terdifusike luar dari kapiler tersebut (jika acta kesesuaian gradien konsentrasi) dan akan didesorpsi dari dinding kapiler. Masuknya radium dati dalam tanah ke air banyakcam, dapatsecam aJami,yaitu denganmigrasi sepertiyangtelah dijelaskandi atas,di sampingitu dari atmosfer akibat dari kegiatan manusia yang memanfaatkansumber-sumberaJamdari daJamtanab, misalnya kegiatan penambangan,temtarna tambang fosfat termasuklimbah pabrik pembuatanpupukfosfat, PLTU batubara (coa/jly ash),bahan-bahan bangunan (gipsum, semen, dan pasir). Akibat lepasan22~ ke lingkungan karena kegiatan manusia, diperkirakan sekitar 2,4 x 1014Bq/tahun masuk ke daJamlapisan atmosfer. Konsentrasi 2~ dalam Iapisan troposfer 50
berkurang dengan ketinggian daD konsentrasinya sangat rendah di lapisan atmosfer atas. Distribusi vertikal dalam lapisan untuk lapisan stratosfer rendah sarna dengan konsentrasi 238U,210Pb, daD Pb (stabil), yang semua bersumber pada perrnukaan burni [4]. Kejadian alami dc'll kegiatan manusia memberi kontribusi cemaran radium di lapisan atmosfer, yang akhirnya 22~ dapat jatuh ke burni bersarna-sarna dengan air hujan. Kontribusi 22~ di lingkungan yang berasal dari atmosfer relatif kecil, kontribusi paling besar berasal dari air buangan daTi kegiatan penambangan, terntama penambangan batubara sampai beberapa ratus Bq/kg. Pernah dilaporkan di Prusia (1983), basil penggalian batubara 2,8 x 1015gram dapat menghasilkan lepasan 22~ total tahunan ke lingkungan (sungai) mendekati 6 x 1012 Bq [5]. Selungga kemungkinan tercernamya 22~ baik akibat dari kegiatan manusia maupun alarni di dalam air minum perlu dikendalikan secara sungguhSunggull. Jejak radionuklida 22~ daTi berbagai sumber pencemar melalui air minum dapat masuk ke dalam tubuh manusia (Gambar 1). Radionuklida 2~ yang masuk bersarna dengan air minum diandaikan mengendap dalam satu atau lebih kompartemen atau organ dalam tubuh. Dalam banyak bal pengendapan radionuklida ini dapat dianggap masuk secara seketika atau sebanding terhadap laju pelurnhannya. Setelah mengendap dalam suatu organ kritik tertentu, aktivitas radionuklida tersebut cenderung berkurang dengan waktu, karena terjadi peluruhan radioaktif daDjuga proses pengurangan biologik dalam tubuh. Laju peluruhan radioaktif di dalam kompartemen ditentukan oleh waktu paro efektif.
Untuk menghitung dosis interna dalam tubuh diglmakanpersamaansebagaiberikut : Dj = KRa X Va xFRa
(1)
denganDr adalahdosis intema 22~ per tahun yang diterima tubuh melalui ingesi atau saluranpencemaan (Sv/tahun),KRaadalah konsentrnsiradionuklida 22~ dalam air minum (Bq/liter), Va adalah volume pemasukanair minum rata-rataper tahun (liter/tahun), dan FRaadalah faktor koefisien dosis intema dalam 22~ melalui ingesti bagi orang dewasa (~17 tahun) bagi anggo~ ma-syarakat~tau publik (Sv~q). . Konsentrnsl 2~ dl dalam air drtentukan menggunakan persamaan sebagai berikut KRa = (CT -CB):tSB
E.Py.V
(2)
denganKRaadalah konsentrasi2~ dalam contob air (Bq/l), CTadalahlaju cacahtotal (cps), CBadalah laju cacahJatar(cps),E adalahefisiensi~ncacahan (%), Py pelimbahanradiasi-gamma(untuk ~ = 45 %), V adalahvolume contoh air (liter), SBadalahsimpangan baku Poissondenganselangkepercayaan(68 %), dapat dililmt pactapersamaan (3).
Risa/ahPel1emuan //miahPenelitian danPengembangan Ap/ikasi/sotopdanRadiasi,2CKJf
MANUSIA
Air hujan
Air hujan
e
~
~
Kegiatanpenambangan ~
Pabrik
Air tanah
Gambar1 Distribusi22~ dari kerakbumike lingkungandansampaike manusia
~
TATAKERJA
_L~~
SB = E.Py.V T
(3)
denganwaktu cacah total (T T) sarna denganwaktu cacah latar (TB), sehingga TT = TB = T. Untuk mengevaluasidatayang diperoleh.apakahdatatersebut rnasih dapat diterima (terdeteksi)atau tidak terdeteksi (ttd). Evaluasi yang digunakanbiasanyamenggunakan metode statistik, yang disebut konsentrasi deteksi terendah (MDC), seperti yang diungkapkan pada persamaan(4)16].
_J¥
SB
.Beker Marinelli polyethylene1 liter .Surnber standar gamma campuran dalam beker Marinelli 1 liter .Asam nitrnt pekat(FINO365 %) .Beker gelas 1000ml .Kertas tapisteknis .Lern
Araldit
.Jerigen polyethylene20 liter .Alat pemanas(hotplate) .Spektrorneter-gamma dengandetektorHP-Ge PengumpulandanPenyimpananContoh
(3)
E.Py.V dengan selang kepercayaannya adalah 68 %. Adapun simpangan baku (SB) dan konsentrnsi deteksi
terendah(MDC) masing-masingdalamsatuanBqn.
Bahan dan Peralatan
Contoh air minum dikmnpuIkan dari beberapa Iokasi di Jawa daD Sumatera(Gambar 2). Contoh air yang dikmnpulkandibedakanmenjadi tiga, yaitu air sumur,air PAM (pemsahaanAir Minum Negara),dan air botolan(yang Iangsungdapatdirninum tanpadiolah Iebih dahulu) diambil secaralangsung. Contoh air
51
Risalah Peltemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan I\Olikasi lsotop dan RadiaSl;2001
masing-masing dikumpulkan sebanyak 20 liter, ditambah dengan 20 ml asam nitrat pekat (HNO3 65 %), dan disimpan di dalam jerigen polyethylene 20 liter. Khusus pengambilan contoh air sumur (kedalaman lebih dari 20 m ) dilakukan menggunakan water sampler pada kedalaman 5-10 m dari permukaan air. Contoh air ditapis dengan kertas tapis teknis, kemudian dimasukkan ke dalam 20 buah beker gelas 1000 ml untuk diuapkan, sehingga masing-masing air tersebut tinggal sekitar 500 mI. Kemudian air dalam beker gelas (500 ml) tersebut digabung menjadi satu wadah di dalam beker Marinelli 1 liter. Kemudian beker Marinelli ditutup rapat dengan lem araldit daD disimpan selama 30 hari atau lebih agar terjadi keseimbangan antara anak luruh radium dengan induknya.
52
PengukuranContoh Pengukurcmcontoh air dilakukan menggunakan metode spektrometri-§amma,yaitu dengan mencacah salah satuanak luruh ~ yang memancarkanradiasigamma.yaitu 214Bipadaenergi609 keVyang memiliki laju emisi foton tinggi 45 % [7]. Pencacahancontoh menggunakanspektrometer-gammadengan detektor semikonduktorgermaniumberkemurnian tinggi (HPGe), yang dilengkapi denganpenganalisissalur ganda (4096 salur)yangberbasiskomputer. Karakteristik alat mempunyairesolusi 1,9 keY pada puncak energi 1332 keY (60CO)dan 1,1 keY pada puncak energi 122 keY (57CO).Waktu cacah contoh dan latar (tanpa contoh) masing-masing17jam (63200detik).
Risalah PelfemuanIlmiahPenell1ian danPengembangan AplikasiIsolopdanRadias~2fXJI
Kalibrasi efisiensi detektor menggunakan sumberstandar radioaktif gamma campuranberbentuk serbuk dengan kerapatan 1.0 g/cm3 (sesuai dengan kerapatanair). Waktu cacah sumberstandar I jam (3600 detik). Kmva efisiensipencacahansebagaifungsi nomor SalUT (keY) dilukiskan pada Gambar 3. Berdasarkankurva kalibrasi efisiensipencacahanpada Gambar 3, maka efisiensi pencacahanpada puncak energi609keY adalah0,0025atau0,250/0.
BASIL DAN PEMBAHASAN Perhitungandan evaluasidata konsentrasi22~ di dalam air minum dilakukan denganmenggunakan
persamaan(2) dan (4). Jika pernasukkanair minum dalam tubuh adalah 2200 ml/hari [8] atau 6 x 10-3 liter/tahun (1 tahun ~ 365 hari) dan faktor koefisien dosis (committedeffectivedose per unit intake) untuk 22~ melalui ingesi bagi anggota rnasyarakatorang dewasaadalah 2,8 x 10-7SvlBq [9], maka perkiraan dosis intema 22~ yang larut dalam air dapat ditentukandengan persamaan(I). Hasil perhitungan konsentrasi22~ dalamair minum dan perkiraandosis intema dalamtubuhdiperlihatkanpadaTabel 1. Tarel 1 memperlihatkan bahwa konsentrasi 22~ di dalamair minum, berkisardari tidak terdeteksi sampai(125,8:t 24,S)mBq/l denganrata-ratanya(34,8 :t 8,2) mB~l.. Di beberapalokasi sumber air panas, konsentrasi ~ dalamair minum relatif tinggi, karena
Gambar3 Kurva efisiensipencacahan sebagaifungsinomorsalur atauenergi(keY).
Tabell. Konsentrasi22~ di dalamair minum di beberapalokasidi Jawadan Sumatera. Konsentrasi
Lokasi
Rentang(mBq/l)
(mBq/lL-
PulauJawa DKI (Jakarta) PropinsiJawaBarat PropinsiJawaTengah PropinsiJawaTimur Sumberair panas (JawaBarat) KawasanPLTV Batubara
rata-rata
Perkirnandosis intemarata-rata (lO-3nSv/tahun)
ttd-(4,7:i: 1,4) ttd -(4,8:i: 1,5) ttd -(5,7:i: 1,7) ttd -(3,6:i: 1,2) ttd -(177,6:i: 3 1,2)
3,5:*=0,4 [11] 4,3:*=0,6 [11] 5,7:*=0,8 [11] 3,0:i:O,1 [II) 125,8:1:24,5[II)
6,0 7,2 9,6 5,0 211,3
ttd -(4,6:i:
4,1 :i: 0,1
43,2
1,4)
[12]
Keterangan lokasi (air PAM) lokasi (air PAM) 3 lokasi (air PAM) 3 lokasi (air PAM) lokasi (air sumurdan mataair) lokasi (air sumurdan mataair)
PulauSumatera ttd -(63,2 :f: 0,5) PropinsiLampung Propinsi SumateraSelatan ttd -(51,8:f: 0,4) ttd -(85,3 :f: 0,8) Pekanbaru-Riau
59,1%0,3 [13J 48,7 %0,2 59,1 % 0,3
99,3 81,8 99,3
Rata-rata
34,8 %8,2
58,5
8 lokasi (air sumur) 8 lokasi (air sumur) 8 lokasi (air sumur)
53
Risalah Peltemuan Ilmiah Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Isotop dan Radias~ ZOOt
air tersebutberasal dari magma yang ada di dalam kerak bumi yang kemungkinankonsentrasiuraniumnya cukup tinggi. Walaupundemikian data tersebutmasih jauh di bawah barns konsentrasi tertinggi yang diizinkan, yaitu 4 Bq/1 atau 4000 mBq/1 (menurut Keputusan Kepala Badan PengawasTenaga Nuklir (BAPETEN), No.02/Ka.BAPETEN/V/1999)[10]. Di beberapa lokasi di Sumatera,konsentrasi 22~ relatif tinggi sekitar 10 ka1i lebih tinggi dibandingkan dengan di Jawa (Gambar 3). Hal ini mungkin disebabkan perbedaan kondisi tanah, misalnya faktor geologi clan komposisi kandungan kimia di dalamtanahataubatu-batuan.
Ottawa daDOklahoma: 3,7-570 mBq/l daD di Iowa: 3,7-1780mBq/l, tetapi air tanahdi Texas, di kawasan tambanguranium: 14,8-6290mBq/l dan air tanahdi Florida di kawasan tambang fosfat: (ttd -2810 mBq/l), di Brasilia (air mineral dati berbagai daerah: ttd-3480 mBq/I), di Austria (air sumurdi Salzburg: ttd270 mBq/l), dan di India (air sumur di Kalpakkam : 1,11-77,7mBq/l)[5]. Berdasarkanbeberapainformasi data konsentrasi22~ dalam air sumur dan air tanah dari manca negara tersebut, air minum di beberapa lokasi di Jawadan Sumatera,umumya relatif rendah, sehinggadapat dikatakanmasih dalam kondisi layak diminum ditinjau dari segi kandungan22~ di dalam air.
Gambar4. Histogramdadar22~ di dalamair minum di beberapalokasiJawadan di Sumatera
Namun pernyataanini perlu dikaji lebih Ianjut, yaitu dengan melakukanpenelitian konsentrasiunsurunsur radioaktif yang terkandung di dalam berbagai jenis tanah/batuanatau yang berkaitandenganstruktur
geologinya. Berkaitan dengan pernyataantersebutdi atas, perlu diketahui bahwa uranium secaraalami sebagai trace element di dalam kerak bumi dan mempunyai konsentrasi 1-10 ppm di dalam batuan granit dan sedimen klaktik dari batuan granit asli. Di dalam lingkungan yang teroksidasidalam bentuk ion uranium (uranyl bervalensidelapan)yangmungkinterbawaoleh air tanah dan terendapkan dalam sedimen dengan bentuksenyawaorganik [3J. Di beberapa lokasi mancanegarakonsentrasi 22~ dalam air minum di daerah sumberair panas memangumumnya tinggi, sepertidi Jepang(529-7840 mBqn), dan Taiwan (1,85-588 mBqn), sedangkan beberapalokasi mancanegaraair minum yang berasal dari air tanah dan sumur ada yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang berasal dari Indonesia, misalnya di Amerika (air sumur untuk masyarakatdi 54
Tabel 1 memperlihatkanbahwa perkiraandosis intema22~ bagi anggotamasyarakatberkisardari 5,0 sampai211,3 x 10-3nSv/tabundenganrata-rata58,5x 10-3 nSv/tabun. Jika 22~ terakumulasidalam organ kritik (tulang),maka datatersebutmasihjauh di bawah nilai laju dosissetaradalamtulang (bonenarrow), yaitu 0,4 Sv/tahun.Data tersebutjuga masih jauh di bawah nilai batasdosistabunanyang diizinkan untuk anggota masyarakat,yaitu 5 mSv/tabun
KESIMPULAN 1. Hasil pengukurnn konsentrasi 2~ rata-rata di dalam air minum di beberapalokasi di Jawa dan Sumatera,berkisar dari tidak terdeteksi sampai (177,6 :J: 3,1) mBq/l dan konsentrasirata-ratanya (34,8 :J:8,2)mBq/l. 2. Data konsentrasi22~ daiam air minum di daerah Sumaterasekitar 10 kali lebih tinggi dibandingkan di Jawa, kecuali di kawasan sumber air panas (umumnyarelatiftinggi kandunganuraniumnya).
RisalahPel1emuan IlmiahPeneliliandan Pengembangan Aplikasilsalopdan RadiaSl; 2tXJ1
3. Data konsentrasi22~ tertinggi (177,6.f: 3,1) mBq/I masih di bawah konsentrasi maksirnum yang diizinkan. Data ini lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi22~ dalam air minum secara umum yang diamati di manca negara, seperti Amerika Serikat,India, Brasilia,danJepang. 4. Diperoleh perkiraan dosis interna tahunan dalam tubuh sebagaifungsi dari konsentrasi22~ dalam air minum 58,5 x 10-3nSv/tahun.Data ini masih jauh di bawah nilai batas dosis tahunan yang diizinkan untuk anggotamasyarakat.
6. IAEA, Measurementof Radionucldesin Food and Environment, A Guidebook, Tech.Rep.Series No.295, International Atomic Energy Agency, Vienna, 1989,pp.56-66. 7. CANET,A.,JACQUEEMIN,R., Methods for Measuring Radio Isotopes : Gamma Spectrometl)',The EnvironmentalBehaviour of Radium, Vol. 1, International Atomic Energy Agency(IAEA), Vienna, 1990,pp. 43-46. 8. WIRYOSIMIN,S.,MengenalAsas ProteksiRadiasi, PenerbitITB, Bandung,1995.
DAFTAR PUSTAKA 1. WEIGEL,F., Radiwn, Erganzungsbandz-Element Verbindungen Gmh Handbuch der AnorganischenChemie, Springer-Verlag,Berlin (1977). 2. MOLINARI,J.,SNODGRASS,W.J., The Chemistry and Radiochemistryof Radium and tIle Other Elements of Uranium and Thorium Natural Decay Series,The EnvironmentalBehaviourof Radium, Vol. I, International Atomic Energy Agency (IAEA), Vienna, 1990,pp. 43-46.
9. IAEA, International Basic Safety Standards for ProtectionagainstIonizing Radiationand for the Safety of Radiation Sources, Safety Series no.115, International Atomic Energy Agency (IAEA), Vienna, 1996,pp. 93,196,285. 10.BAPETEN, Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN), No.02/Ka.BAPETENN-99,Jakarta,1999.
3. FRISSEL, KOSTER,H,W., Radium in Soil, The Environmental Behaviour of Radium. Vol.l, International Atomic Energy Agency (IAEA), Vienna, 1990,pp. 327.
II.SUTARMAN, MARZAINI NAREH, poppy !NT AN CAHAY A, Pemeriksaan Konsentrasi Radionuklidadalam Air di Indonesia,Prosiding, Presentasi Dmiah Keselamatan Radiasi dan LingkungaD. 21-22 September 1995, ISSN : 0854-4085, PSPKR-BATAN, Jakarta. 1995, halaman299.
4. DICKSON, B.L., Radium in Groundwater,The Environmental Behaviour of Radium, Vol.l, International Atomic Energy Agency (IAEA), Vienna, 1990,pp. 335-364
12.BAT AN, PemantauanRadioaktivitas dan Radiasi Gamma Lingkungan di PLTU Proton dan Sekitarnya,Laporan Penelitian 1996/1997,No. Pen.O3.07.13.96, PSPKR-BATAN, Jakarta1999.
5. IYENGARM.AR., The Naturnl Distribution of Radium, The Environmental Behaviour of Radium, Vol. 1, International Atomic Energy Agency (IAEA), Vienna, 1990, pp.67-73.
13.BATAN, PemantauanRadioaktivitas dan Radiasi Gamma Lingkungan di Propinsi Lampung, Laporan Penelitian 1997/1998, No. Pen.05.07.13.97, PSPKR-BATAN, Jakarta2000.
DISKUSI SYAFALNI
SUTARMAN
Dalam air minum mempunyai konsentrasi tertentu,bagaimanadari air tanah,apakahada/tidak?
Dalam air tanah belum dilakukan penelitian namun dari literatur saya baca 22~ juga terkandung dalamair tanah,umurnya relatif rendah,kecuali daernh sumber air panas atau daernh yang mungkin mengandungurnnium cukup tinggi (daernh tambang uranium,batubara,danfosfat).
55