PENENTUAN JALUR EFEKTIF POLA DATA FLOW DIAGRAM (DFD) DENGAN METODE STRUCTURAL EQUATION MODELING (SEM) DI PT. ANUGRAH KURNIA PUSAKA
TUGAS SARJANA Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat-Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Oleh
JANUAR MUCHTAR NIM : 030403055
DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI F A K U L T A S
T E K N I K
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2009 No. Dok.: FM-TS-01-06A;
Tgl. Efektif : 1 Februari 2007;
Rev : 0;
Halaman : 1 dari 1
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
KATA PENGANTAR Puji serta syukur penulis ucapkan kepeda Allah SWT. Karena telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan Draft Tugas Sarjana ini tepat pada waktunya. Draft Tugas Sarjana ini merupakan salah satu prosedur yang diwajibkan bagi seluruh mahasiswa Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara untuk menyelesaikan masa studi Strata Satu Teknik Industri. Adapun Judul yang diangkat oleh penulis untuk Tugas Sarjana adalah “ Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling (SEM)”, karena dalam hal ini penulis menganggap ini sebagai sudut pandang keilmuan teknik industri dalam menyelesaikan permasalahan jalur informasi yang dialami oleh perusahaan jasa transformasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Pondok Kelapa, Medan. Bersamaan dengan ini juga penulis ingin mengucapkan ribuan rasa terimakasih kepada seluruh pihak yang ikut berperan dalam penyusunan Draft Tugas Sarjana ini dari awal sampai dengan selesai. Terutama ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua penulis, Ayahanda Muchtar Arsyad dan Ibunda Helmiah serta seluruh anggota keluarga, yaitu kepada Kakanda Afrizal Muchtar, S. Hut, Kakanda Drh. Faisal Muchtar dan Adinda Misrina, Amd, yang telah mendukung penulis dalam melaksanakan studinya di Teknik Industri, baik secara moril maupun materil. Kemudian ucapan terimakasih untuk orang yang selama ini selalu mencurahkan perhatian dan cintanya kepada penulis, yaitu Adinda Ulia Maksum, S. Farm, yang menjadi motivasi terbesar bagi penulis dalam menyelesaikan Draft Tugas Sarjana ini. Kemudian terimakasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada pihak laian yang tak lepas dari perannya dalam penyelesaian Draft Tugas Sarjana ini adalah : 1. Kepada Ibuk Ir. Rosnani Ginting, MT, selaku ketua jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik, Universuitas Sumatera Utara. Karena telah mmembantu penulis dalam pengurusan setiap kegiatan Akademis.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
2. Kepada Dosen Pembimbing I Bapak Ir. Mangara M. Tambunan, M. Sc, yang telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis tentang keilmuan Teknik Industri dan tentang penelitian yang penulis lakukan. 3. Kepada Dosen Pembimbing II Ibuk Ir. Rosani Ginting, MT, yang juga telah meluangkan waktu dan memberikan bimbingan ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis tentang keilmuan Teknik Industri dan tentang penelitian yang penulis lakukan. 4. Kepada seluruh staf dan karyawan jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara, yang telah membantu penulis dalam pengurusan kegiatan akademis yang diperlukan dalam penyusunan Draft Tugas Sarjana ini. 5. Kepada teman-teman dekat penulis, Joko, Gerri, Afrianto, Eko, Egi dan seluruh kawan-kawan Stambuk 2003 yang telah membantu dan berbagi ilmu dengan penulis tentang keilmuan Teknik Industri khususnya. Demikian Draft Tugas Sarjana ini disusun dan diharapkan dapat membantu penulis untuk dapat melaksanakan Tugas Sarjana dan penulis harapkan bermanfaat bagi semua pihak yang merasa perlu dengan kandungan ilmu didalamnya. Penulis sadar masih terdapat kekurangan dan kelemahan dalam proposal tugas sarjana ini, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun.
Medan, 09 Februari 2009 Hormat Saya
Penulis
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
ABSTRAK PT. Anugrah Kurnia Pusaka merupakan sebuah badan usaha swasta yang bergerak dibidang jasa transportasi angkutan darat, dengan jenis angkutan mobil berbadan besar atau bus yang melayani rute antar kota antar propinsi. Pengoperasional jasa transportasi ini selalu harus bersaing dalam hal penyajian dan pemuasan pelanggan dengan pelayanan jasa transportasi yang mudah, murah dan berkualitas. Suatu aliran jaringan data dan informasi yang efektif sangat membantu perusahaan dalam pencapaian kinerja perusahaan yang sesuai dengan keinginan pelanggan dan keuntungan perusahaan, dimana selama ini masih mengalami kendala karena ketidak sinkronitas dan sulitnya perusahaan dalam mengidentifikasi hubungan antar departemen dalam pemindahan data dan informasi serta pembangunan jaringan informasi yang terstruktur. Pemetaan jalur data dan informasi dengan pola Data Flow Diagram (DFD) telah mampu menstrukturalkan 18 proses kegiatan perlakuan data dan informasi perusahaan, dengan 4 jalur hubungan antar departemen dalam penyajian pelayanan kepada konsumen. Hasil pemetaan dianalisis kembali untuk melihat keefektifan dan kondisi hubungan yang telah dibangun. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) karena sebagian langkah-langkah dalam DFD merupakan langkah-langkah dalam SEM. Hasil analisis SEM menunjukkan bahwa 18 proses hasil pemetaan yang terstruktur, 15 diantaranya merupakan proses data dan informasi yang memberi pengaruh yang signifikans (± 90 %) dalam operasional perusahaan, dan keseluruhan berada pada 4 jalur efektif interaksi antar departemen dalam perusahaan. Jalur hubungan antar departemen dalam perusahaan setelah dianalisis menunjukkan tingkat hubungan yang berada diantara 80 % sampai dengan 100 %, dan setelah diuji tidak ada hubungan dalam perusahaan yang salah dalam penyampaian data dan informasi. Setelah dipetakan dan dianalisis, aliran data dan informasi dapat disusun kedalam suatu peta aliran informasi, dimana hasil pemetaan tersebut menunjukkan bahwa seluruh proses data dan informasi dapat dikomputeriasi, dengan 12 output data dan informasi yang berbasis database. Hasil penelitian ini telah mampu membantu perusahaan dalam membangun sistem aliran data dan informasi yang terstruktur, efektif dan berbasis database. Sehingga dengan hasil penelitian ini perusahaan akan mampu mngurangi permasalahan-permasalahan aliran data dan informasi yang selama ini dialami perusahaan, dan upaya perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja pelayanan perusahaan dalam penyajian data dan informasi kepada konsumen.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN JUDUL....................................................................................... 1 KATA PENGANTAR .................................................................................... 2 ABSTRAK ...................................................................................................... 4 DAFTAR ISI................................................................................................... 5 DAFTAR TABEL........................................................................................... 11 DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... 17 BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................... 19 1.1. Latar Belakang Permasalahan .................................................. 19 1.2. Rumusan Permasalahan ........................................................... 22 1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................... 22 1.3.1. Tujuan Umum ................................................................ 22 1.3.2. Tujuan Khusus ............................................................... 23 1.4. Batasan Masalah ...................................................................... 23 1.5. Asumsi-asumsi Penelitian ........................................................ 24 1.6. Sistematika Penulisan Skripsi .................................................. 25
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN........................................ 26 2.1. Sejarah Perusahaan .................................................................. 26 2.2. Ruang Lingkup Bidang Usaha ................................................. 27 2.3. Lokasi Perusahaan.................................................................... 30 2.4. Teknologi Perusahaan .............................................................. 30 2.4.1. Proses Operasional .......................................................... 30
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
DAFTAR ISI (Lanjutan) Halaman 2.4.2. Teknologi Operasional .................................................... 33 2.4.3. Mesin dan Peralatan ........................................................ 34 2.4.3.1. Mesin Operasional Bus ...................................... 36 2.4.3.2. Peralatan Operasional Pelayanan ....................... 38 2.4.4. Rute Pelayanan................................................................ 40 2.5. Tata Letak Perusahaan ............................................................... 43 2.5.1. Jenis Tata Letak Perusahaan ........................................... 43 2.5.2. Pola Aliran Bahan ........................................................... 44 2.6. Organisasi dan Manajemen ........................................................ 45 2.6.1. Struktur Organisasi Perusahaan ...................................... 45 2.6.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab ................................ 45 2.6.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja .............................. 51 2.6.4. Sistem Pengupahan ......................................................... 53 2.6.5. Fasilitas Perusahaan ........................................................ 53 BAB III LANDASAN TEORI...................................................................... 54 3.1. Struktur dan Analisis Sistem.................................................... 54 3.1.1. Struktur Sistem............................................................... 54 3.1.2. Analisis Sistem............................................................... 58 3.2. Data Flow Diagram (DFD) ..................................................... 59 3.2.1. Sejarah Data Flow Diagram (DFD) .............................. 59 3.2.2. Pengertian Data Flow Diagram (DFD) ......................... 60
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
DAFTAR ISI (Lanjutan) Halaman 3.2.3. Komponen Data Flow Diagram (DFD)......................... 61 3.2.4. Bentuk Umum Date Flow Diagram (DFD) ................... 72 3.2.5. Syarat Pembuatan Data Flow Diagram (DFD) ............. 74 3.2.6. Prosedur Levelisasi DFD ............................................... 75 3.3. Structural Equation Modeling (SEM)...................................... 76 3.3.1. Sejarah SEM .................................................................. 76 3.3.2. Pengertian SEM (Analisis Jalur).................................... 77 3.3.3. Prinsip-prinsip Dasar...................................................... 79 3.3.4. Konsep dan Istilah.......................................................... 81 3.3.5. Model Analisis dalam SEM ........................................... 85 3.3.5.1. Model Regresi Berganda................................... 85 3.3.5.2. Model Mediasi .................................................. 85 3.3.5.3. Model Kombinasi Regresi dengan Mediasi ...... 86 3.3.5.4. Model Kompleks............................................... 86 3.3.5.5. Model Rekursif dan Non Rekursif ..................... 87 3.3.6. Persamaan Jalur SEM .................................................... 88 2.3.6.1. Persamaan Satu Julur ........................................ 88 2.3.6.2. Persamaan Dua Jalur ......................................... 88 2.3.6.3. Persamaan Tiga Jalur ........................................ 89 3.3.7. Tahapan Permodelan Persamaan Struktural................... 91 3.3.8. Skala Guttman................................................................. 93
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
DAFTAR ISI (Lanjutan) BAB IV
Halaman METODOLOGI............................................................................ 98 4.1. Lokasi Penelitian.................................................................... 98 4.2. Objek Penelitian ..................................................................... 98 4.3. Subjek Penelitian.................................................................... 98 4.4. Penentuan Alat Penelitian ...................................................... 100 4.5. Pengumpulan Data ................................................................. 103 4.6. Pengolahan Data..................................................................... 106 4.7. Jenis Penelitian....................................................................... 110 4.8. Analisa Data dan Pemecahan Masalah .................................. 110
BAB V
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA ...................... 111 5.1. Pengumpulan Data ................................................................ 111 5.1.1. Identifikasi Komponen Aliran Data ............................ 111 5.1.2. Tingkat Pemakaian Komponen Aliran Data ............... 113 5.1.2.1. Departemen Penjualan/Pemasaran ................. 113 5.1.2.2. Departemen Gudang....................................... 116 5.1.2.3. Departemen Operasional................................ 121 5.1.2.4. Departemen Administrasi............................... 124 5.1.2.5. Departemen Personalia................................... 128 5.2. Pengolahan Data ................................................................... 132 5.2.1. Pembuatan Struktur Sistem Aliran Data ..................... 132 5.2.2. Pembuatan Data Flow Diagram (DFD)...................... 133 5.2.2.1. Identifikasi Komponen DFD.......................... 133
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
DAFTAR ISI (Lanjutan) Halaman 5.2.2.2. Lebelisasi Komponen DFD............................ 135 5.2.2.3. Pembuatan Contxt Diagram........................... 136 5.2.2.4. Levelisasi Context Diagram........................... 136 5.2.3. Menentukan Analisa Structural Equation Modeling (SEM) ......................................................... 143 5.2.3.1. Membangun Model Berbasis Teori................ 143 5.2.3.2. Menciptakan Diagram Jalur ........................... 144 5.2.3.3. Identifikasi Variabel Exegenous (X) dan Endegenous (Y).............................................. 144 5.2.3.4. Mengkonversi Diagram Jalur......................... 147 5.2.3.5. Memilih Matrik Korelasi ............................... 156 5.2.3.6. Evaluasi Estimasi dan Uji Kesesuaian ........... 157 5.2.3.6.a. Evaluasi Estimasi .......................... 157 5.2.3.6.b. Uji Kesesuaian .............................. 178 5.2.3.7. Interpretasi Struktur Aliran Data dan Informasi ........................................................ 182 5.2.4. Menyusun Peta Jalur Informasi yang Terstruktur, Efektif dan Berbasis Database.................................... 183 BAB VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH ........................................ 184 6.1. Analisa Pemecahan Masalah Hasil Pembuatan Struktur Sistem Aliran Data ..................................................... 184
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
DAFTAR ISI (Lanjutan) Halaman 6.2. Analisa Pemecahan Masalah Hasil Pemetaan Data Flow Diagram (DFD) ...................................................... 189 6.3. Analisa Penentuan Hubungan Antar Departemen Hasil Pemetaan Data Flow Diagram (DFD) ............................ 191 6.4. Analisa Pemecahan Masalah Hasil Penentuan Analisis Structural Equation Modeling (SEM) ...................................... 193 6.5. Analisa Pemecahan Masalah Hasil Penyusunan Peta Aliran Informasi Terstruktur, Efektif dan Berbasis Database . 195 6.6. Kegiatan yang Harus Dilakukan Perusahaan Untuk Pemecahan Masalah ...................................................... 197 BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN ....................................................... 200 7.1. Kesimpulan .............................................................................. 200 7.2. Saran......................................................................................... 204 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
DAFTAR TABEL
Tabel
Halaman
2.1. Jumlah Kelas Bus Untuk Setiap Jenis Bus......................................... II-7 2.2. Mesin-mesin Operasional yang Digunakan Oleh PT. Anugrah Kurnia Pusaka...................................................... II-8 2.3. Rute Pelayanan Bus AKP .................................................................. II-12 2.4. Jumlah Karyawan PT. Anugrah Kurnia Pusaka................................. II-25 2.5. Jadwal Jam Kerja PT. AKP................................................................ II-26 3.1. Sismbol-simbol Setiap Komponen dalam DFD................................. III-9 3.2. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r............................................... III-42 4.1. Beberapa Bentuk Matrik Dalam Analisa SEM .................................. IV-9 5.1. Komponen-komponen Aliran Data dalam Perusahaan Jasa Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka.......................................... V-1 5.2. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Transaksi Penjualan Tiket di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ................... V-3 5.3. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan Daftar Penumpang di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan .............. V-4 5.4. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan Laporan Hasil Penjualan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan..... V-5 5.5. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Pengecekan Bus di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan .................. V-7 5.6. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Pencatatan Bus Dalam Perbaikan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan................. V-8
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
DAFTAR TABEL (Lanjutan) Tabel Halaman 5.7. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan Daftar Bus Telah Diperbaiki di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ................................................. V-9 5.8. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penentuan Kapasitas Bus di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan .... V-10 5.9. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Pengecekan Bus/Rute di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ........ V-11 5.10. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Pengecekan dan Pencatatan Penumpang di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ....... V-12 5.11. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Pencatatan Barang Kiriman di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan................... V-13 5.12. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan Laporan Keuangan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan.............. V-14 5.13. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan Laporan Gaji Karyawan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan...... V-15 5.14. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan Pengadaan Peralatan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ........... V-16 5.15. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan Laporan Kerja Sama di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ........... V-17 5.16. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Evaluasi Kinerja Karyawan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ............................ V-18
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
DAFTAR TABEL (Lanjutan) Tabel Halaman 5.17. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Perekrutan Karyawan Baru di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ................... V-19 5.18. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan Laporan Kesejahteraan Karyawan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka Medan................................................................................................. V-20 5.19. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan Laporan Peralatan Kantor di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan ... V-21 5.20. Komponen-komponen Data Flow Diagram Aliran Data dan Informasi ............................................................................ V-23 5.21. Bentuk Simbol-simbol Komponen Data Flow Diagram ................... V-25 5.22. Variabel Exegenous (X) dan Endegenous (Y) DFD level – 7 Peta Aliran Data dan Informasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka............ V-35 5.23. Bentuk Konversi Diagram Jalur Dari DFD Level – 7 Peta Aliran Data dan Informasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka............................... V-41 5.24. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Transaksi Penjualan Tiket .................................................................. V-52 5.25. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Daftar Penumpang ......................................................... V-53 5.26. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Hasil Penjualan................................................ V-54 5.27. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Pengecekan Bus ................................................................................. V-55
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
DAFTAR TABEL (Lanjutan) Tabel
Halaman
5.28. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Pencatatan Bus Dalam Perbaikan ...................................................... V-56 5.29. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Data Bus Telah Diperbaiki ............................................ V-57 5.30. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penentuan Kapasitas .......................................................................... V-58 5.31. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Pengeceken Bus/Rute......................................................................... V-59 5.32. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Pengecekan dan Pencatatan Penumpang............................................ V-60 5.33. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Pencatatan Barang Kiriman................................................................ V-61 5.34. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Keuangan......................................................... V-62 5.35. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Gaji Karyawan................................................. V-63 5.36. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Pengadaan Peralatan........................................ V-64 5.37. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Kerja Sama ...................................................... V-65
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
DAFTAR TABEL (Lanjutan) Tabel 5.38. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses
Halaman
Evaluasi Kinerja Karyawan................................................................ V-66 5.39. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Perekrutan Karyawan Baru ................................................................ V-67 5.40. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Kesejahteraan Karyawan ................................. V-68 5.41. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Peralatan Kantor .............................................. V-69 5.42. Skala Guttman Untuk Keputusan Koefisien Korelasi........................ V-70 5.43. Rangkuman Persentase Tingkat Hubungan Data dan Informasi Dalam Setiap Proses Data .................................................................. V-75 5.44. Rangkuman Uji Kesesuaian Hubungan Antara Variabel Aliran Data dan Informasi.................................................................. V-79 6.1. Internal Sistem dan Eksternal Sistem Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa Angkutan Darat PT. Anugrah Kurnia Pusaka............................................................... V-2 6.2. Spesifikasi Proses Transaksi Penjualan Tiket .................................... V-5 6.3. Spesifikasi Proses Penyusunan Daftar Penumpang ........................... V-6 6.4. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Hasil Penjualan.................. V-6 6.5. Spesifikasi Proses Pengecekan Bus ................................................... V-6 6.6. Spesifikasi Proses Pencatatan Bus Dalam Perbaikan......................... V-7 6.7. Spesifikasi Proses Penyusunan Bus Telah Diperbaiki ....................... V-7
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
DAFTAR TABEL (Lanjutan) Tabel Halaman 6.8. Spesifikasi Proses Penentuan Kapasitas Bus ..................................... V-7 6.9. Spesifikasi Proses Pengeceken Bus/Rute........................................... V-8 6.10. Spesifikasi Proses Pengecekan dan Pencatatan Penumpang............. V-8 6.11. Spesifikasi Proses Pencatatan Barang Kiriman................................. V-8 6.12. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Keuangan.......................... V-9 6.13. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Gaji Karyawan.................. V-9 6.14. Spesifikasi Proses Penyusunan Pengadaan Peralatan ....................... V-9 6.15. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Kerja Sama ....................... V-10 6.16. Spesifikasi Proses Evaluasi Kinerja Karyawan................................. V-10 6.17. Spesifikasi Proses Perekrutan Karyawan Baru ................................. V-10 6.18. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Kesejahteraan ................... V-11 6.19. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Peralatan Kantor ............... V-11
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 2.1. Flow Chart Proses Operasional Jasa Transportasi PT. AKP ............. II-5 2.2. Jenis Tata Letak (Layout by Product) Perusahaan PT. AKP ............. II-13 2.3. Pola Aliran (U-Shaped) Perusahaan PT. AKP................................... II-14 2.4. Struktur Organisasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka .............................. II-16 3.1. Struktur Dasar Sistem ........................................................................ III-1 3.2. Skema Pengelompokan Sistem .......................................................... III-2 3.3. Struktur Sistem Produksi ................................................................... III-3 3.4. Jenis-jenis External Entity dalam DFD.............................................. III-10 3.5. Bagian-bagian Simbol Entity Process dalam DFD............................ III-12 3.6. Jenis-jenis Entity Process dalam DFD............................................... III-13 3.7. Bentuk Arus Data (Data Flow) dalam DFD ...................................... III-15 3.8. Bentuk Entity Data Store dalam DFD ............................................... III-17 3.9. Bentuk Context Diagram dan Levelisasi DFD .................................. III-23 3.10. Model Analisis Jalur (SEM) .............................................................. III-29 3.11. Bentuk Model Regresi Berganda ....................................................... III-33 3.12. Bentuk Model Mediasi SEM.............................................................. III-34 3.13. Bentuk Model Kombinasi Regresi dan Mediasi SEM ....................... III-34 3.14. Bentuk Model Kompleks SEM .......................................................... III-35 3.15. Bentuk Model Rekursif SEM ............................................................. III-35 3.16. Bentuk Model Persamaan Satu Jalur dalam SEM.............................. III-36 3.17. Bentuk Model Persamaan Dua Jalur dalam SEM .............................. III-37
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
DAFTAR GAMBAR (Lanjutan) Gambar Halaman 3.18. Bentuk Model Persamaan Tiga Jalur dalam SEM ............................. III-38 3.19. Flow Chart Tahapan Analisis SEM ................................................... III-39 4.1. Block Diagram Prosedur Penelitian ..................................................... IV-5 4.2. Block Diagram Pengolahan Data ......................................................... IV-6 5.1. Bentuk Struktur Dasar Sistem Aliran Informasi Perusahaan PT. Anugrah Kurnia Pusaka................................................................. V-22 5.2. DFD Level – 0 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka............................................ V-26 5.3. DFD Level – 1 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka............................................ V-27 5.4. DFD Level – 2 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka............................................ V-28 5.5. DFD Level – 3 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka............................................ V-29 5.6. DFD Level – 4 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka............................................ V-30 5.7. DFD Level – 5 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka............................................ V-31 5.8. DFD Level – 6 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka.......................................... V-32 5.10. DFD Level – 2 Proses Transaksi Penjualan Tiket ............................. V-37 5.11. Diagram Jalur Proses Transaksi Penjualan Tiket............................... V-38
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Permasalahan Hal yang sangat melatar belakangi permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana mencari suatu aliran informasi yang terstruktur dan efektif dalam membangun jaringan informasi yang mampu meningkatkan kinerja perusahaan jasa
transportasi.
Ketersediaan
informasi
yang
terstruktur
dan
efektif
memungkinkan proses aliran data dan informasi dalam perusahaan dapat berjalan lancar, sehingga proses operasional perusahaan dapat dimaksimalkan. Bedasarkan studi pendahuluan peneliti dan keluhan konsumen dilapangan, sering terjadi masalah-masalah akibat kesalahan data dan aliran informasi di perusahaan jasa transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka yang dapat mengurangi kinerja perusahaan dan kerugian konsumen. Pertama ialah masalah aliran informasi dan data yang masih manual dan tidak terstruktur, dan hampir 90% departemen dalam perusahaan menjalankan proses operasionalnya secara sendiri-sendiri. Hal ini sering menimbulkan persoalan tidak sinkronitasnya hubungan antar departemen, misalnya antara departemen expedisi (pengiriman barang) dengan pihak operasional bus, dimana pihak operasional tidak memberikan data kapasitas/jumlah barang yang bisa ditampung untuk melakukan pengiriman kepada pihak expedisi, sehingga pihak expedisi harus mengecek sendiri berapa kapasitas barang yang dapat dikirim pada rute tersebut. Hal ini terkadang merugikan konsumen akibat keterlambatan pengiriman barang.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Kedua adalah kesalahan penentuan bus yang dioperasionalkan pada suatu rute keberangkatan akibat tidak adanya konfirmasi awal oleh pihak gudang kepada pihak penjual tiket, sehingga harus melakukan pelaporan ulang bagi calon penumpang yang sudah membeli tiketnya. Hal ini sangat merepotkan konsumen dalam hal keterlambatan dan ketepatan waktu keberangkatan. Kemudian sering terjadinya perbedaan informasi dan data kapasitas penumpang dari pihak operasional dengan pihak penjual tiket, yang berakibat terjadinya penjualan tiket dengan nomor bangku yang sama dalam bus yang sama kepada calon penumpang yang berbeda. Penyajian informasi haruslah mempertimbangkan hal-hal yang sangat komplit dalam menyelesaikan suatu persoalan aliran informasi perusahaan. Ketersediaan informasi dan lancarnya interaksi antar pihak-pihak yang terkait dalam perusahaan menjadikan tujuan informasi mengenai sasaran (pihak pengguna), pertimbangan aliran informasi dari setiap pihak merupakan kebutuhan vital, sehingga setiap kebutuhan informasi dan data oleh setiap pengguna dapat disajikan oleh perusahaan, yang bermanfaat bagi kinerja perusahaan tersebut (D. Karyani, 2006). Beberapa perusahaan yang dianggap manajemen organisasinya mampu bertahan ditengah persaingan adalah perusahaan yang memiliki manajemen sistem informasi, dimana sering disebut sebagai Management Information System (MIS). Dewasa ini MIS sudah menjadi kebutuhan dalam perusahaan, baik perusahaan manufaktur ataupun jasa, bahkan pengelolaannya sudah semakin komplit dengan membentuk suatu departemen yang berfungsi untuk menyediakan cara dengan biaya yang efektif dalam penyajian informasi dan data, dan sebagai alat
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
pertimbangan pengambilan keputusan (D. Karyani, 2006). Jadi dengan lebih singkat dapat dinyatakan MIS merupakan sebagai media pengelolaan informasi perusahaan. Data dan informasi merupakan dua istilah yang sering dipertukar tempatkan fungsinya, namun kedua istilah ini pada pokok persoalannya dapat didefinisikan sebagai dua posisi yang berbeda, D. Karyani (2006) lebih lanjut mendefinisikan kedua hal ini, data merupakan serangkaian informasi yang lengkap dan tepat yang belum bernilaiguna sepenuhnya (belum diproses), yang untuk memproses ke suatu tujuan diorganisir ke dalam struktur dan kelompok, yang membentuk input ke sistem informasi manajemen. Sedangkan Informasi merupakan data yang telah diproses kedalam format yang penuh makna bagi pengguna, dan merupakan nilai riil atau dapat dipahami dalam mendukung pengambilan keputusan. Jadi, kesuksesan dan bergunanya informasi sangat ditentukan dari dan bagaimana data tersebut diperoleh dan diformat sedemikian rupa. Maka data dari satu pihak dan pihak berikutnya yang saling berkaitan dalam perusahaan menjadikan keseimbangan dan nilai guna sebuah informasi. Data dan informasi perusahaan tersebut harus dibuat suatu jalur yang komplit dan searah dengan arah interaksi, sehingga data dan informasi dapat disalurkan tepat kepada yang membutuhkan data itu (antara arah input data dengan arah outputnya). Pemetaan jalur informasi dalam penyaluran data sebagai suatu sistem informasi yang teroganisir menjadikan hal mendasar dalam penyelesaian permasalahan aliran data dan informasi yang tidak terstruktur.. Untuk memastikan jalur data tersebut dapat efektif dan tepat sasaran sangat membutuhkan sebuah
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
analisa tingkat hubungan antar data dan informasi dengan proses atau pengguna data dan informasi tersebut, biasanya sering disebut analisa jalur. Langkah ini dinilai sebagai pondasi dalam perencanaan sistem jalur informasi dalam perusahaan, sehingga informasi yang diberikan bernilai guna bagi pengambilan keputusan.
1.2. Rumusan Permasalahan Pokok pemasalahan yang terjadi di PT. Anugrah Kurnia Pusaka adalah aliran informasi yang masih manual dan tidak terstruktur, sehingga masing-masing departemen menjalankan proses operasionalnya secara sendiri-sendiri tanpa konfirmasi awal dengan departemen lain, dan tidak sinkronitasnya informasi antar departemen. Hal ini sering mengakibatkan terjadi perbedaan data dari pihak operasional dengan pihak penjual tiket, sehingga terjadi kesalahan dalam penentuan bus keberangkatan dan kesalahan menempatkan calon penumpang dalam satu bus dengan nomor bangku sama pada tiket yang terjual terhadap penumpang yang berbeda.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum Tujuan umum penelitian ini adalah menentukan jalur efektif Data Flow Diagram (DFD) jalur informasi dengan menerapkan metode Structural Equation Modeling (SEM) di PT. Anugrah Kurnia Pusaka (PT. AKP) untuk membangun jalur informasi yang berbasis database dan terstruktural.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
1.3.2. Tujuan Khusus Sedangkan tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut: a.
Memetakan aliran data dengan metode Data Flow Diagram (DFD) untuk membangun aliran informasi secara struktural dan berbasis database.
b.
Menganalisis aliran informasi terstruktur dengan metode Structural Equation Modeling (SEM) untuk menentukan jalur-jalur efektif (jalur utama) dan meminimisasi jalur-jalur yang risidual (kesalahan)
1.4. Batasan Masalah a.
Pemetaan jalur informasi dan data hanya memetakan aliran informasi dan data didalam perusahaaan PT. Anugrah Kurnia Pusaka. Hasil pemetaan kemudian dianalisis dengan Metode Analisa Structural Equation Modeling (SEM) untuk melihat tingkat hubungannya, tanpa mengubah input, proses dan output data dan informasi perusahaan.
b.
Variabel-variabel data dan informasi melebihi dari 10 variabel yang berinteraksi, maka untuk memudahkan analisis korelasi dilakukan dengan menggunakan program SPSS.
c.
Untuk analisis jalur atau SEM (Structural Equation Modeling) tingkat pemakaiaan data dihitung pada setiap departemen; departemen penjualan, operasional, gudang, personalia, administrasi dan keuangan dalam waktu bersamaan.
d.
Pengamatan tingkat pemakaian data dilakukan dengan melibatkan 6 orang pengamat langsung, Dimana masing-masing departemen ditempatkan satu
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
orang pengamat yang telah diajarkan cara-cara pengamatan dan dibekali lembar pengamatan tingkat pemakaian data. e.
Pengamatan dilakukan selama 30 hari, hal ini dikarenakan untuk mencukupi data analisis tingkat hubungan antar variabel datadan informasi.
1.5. Asumsi-asumsi Penelitian a.
Pemetaan tidak mengubah jalur yang sudah ada, hanya saja lebih merinci dan menerangkan jenis-jenis data yang lebih mendetail bagi sebuah informasi dari setiap departemen dalam perusahaan.
b.
Untuk memudahkan persamaan analisis, variabel bebas atau exegonous disimbolkan dengan “X”, sedangkan untuk variabel bergantung atau endogenous disimbolkan dengan “Y”.
c.
Hubungan antar variabel dalam pola Data Flow Diagram (DFD) dianggap mempunyai sifat yang memenuhi persamaan linier.
d.
Tingkat hubungan ditunjukkan oleh tingkat pemakaian data oleh operator atau pihak pengguna data.
e.
Aliran data yang memberikan koefisien tingkat hubungan yang lebih tinggi merupakan jalur yang kritis yang menunjukkan hubungan yang efektif, dan yang tidak menunjukkan koefisien tingkat hubungan merupakan jalur yang residual (salah).
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
1.6.Sistematika Penulisan Skripsi Untuk memudahkan penulisan, pembahasan dan penilaian tugas akhir ini, maka dalam penyusunannya akan dibagi menjadi beberapa bab, yaitu: BAB
I
PENDAHULUAN Merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang masalah, rumusan permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian, asumsi yang digunakan dan sistematika penulisannya.
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Menguraikan tentang kondisi dan seluk beluk perusahaan yang menjadi media penelitian yang berisi tentang sejarah perusahaan, ruang
lingkup
bidang
usaha,
lokasi
perusahaan,
teknologi
operasional, tata letak perusahaan dan manajemen organisasi beserta fungsi-fungsinya. BAB III
LANDASAN TEORI Merupakan landasan-landasan yang dipakai sebagai teori sistem aliran data dan informasi atau metode penyelesaian persoalan atau permasalahan yang diteliti dalam perusahaan. Perumusan teori ini merupakan pengambilan metode-metode yang telah dikembangkan oleh para ahli, yang kemudian dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan pemecahan masalah.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
BAB IV
METODOLOGI Merupakan kerangka pemecahan masalah yang digunakan sebagai prosedur yang menjelaskan secara garis besar langkah-langkah pemecahan masalah dengan metode yang digunakan.
BAB
V
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Mendiskripsikan data yang telah dikumpulkan dan diolah yang berhasil didapat selama penelitian yang sesuai dengan yang dibutuhkan.
BAB VI
PEMECAHAN MASALAH Berisi tetang uraian-uraian analisis pemecahan permasalahan yang berhasil didapat dari pengolahan data dan diskusi kelompok kerja.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN Berisi tetang poin-poin penting yang didapat dan kemudian disimpulkan dari proses penelitian, terutama hasil pengolahan data sebagai ukuran tercapainya tujuan penelitian, dan saran-saran yang patut diusulkan sebagai langkah-langkah yang patut ditindak lanjuti oleh perusahaan.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1. Sejarah Perusahaan PT. Anugrah Kurnia Pusaka (AKP) Pondok Kelapa, Medan merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi darat jenis angkutan bus penumpang. Awalnya lokasi PT. AKP ini merupakan gudang milik dari CV. Kurnia yang juga bergerak dibidang yang sama, yang terletak di Jl. Gatot Subroto, Pondok Kelapa, Medan. CV. Kurnia menjadikan lokasi ini sebagai tempat perbaikan, pencucian, dan peristirahatan bus-bus yang telah dioperasikan, atau dengan kata lain gudang penginapan mobil. Sedang outlet penjualan dan pengambilan penumpang dilakukan di Jl. Gajah Mada, Medan, yang juga berdampingan dengan outlet CV. Anugrah, CV. Pusaka, CV. Pelangi dan CV. PMTOH. Baru pada tahun 2004, oleh pemko kota Medan mengeluarkan peraturan kalau pengoperasian bus-bus penumpang dari perusahaan-perusahaan transportasi ini mengganggu lalulintas perkotaan, sehingga harus dipindah lokasikan. Oleh CV. PMTOH dan CV. Pelangi yang memiliki gudang sendiri langsung menguperasikan gudang menjadi terminal keberangkatan. Namun untuk CV. Pusaka dan Anugrah tidak memiliki lokasi lain sebagai terminal keberangkatan, sehingga didasari kesamaan kiprah dan sifat sukuisme yang tinggi, oleh pimpinan CV. Anugrah dan CV. Pusaka, proses pengoperasian dipindahkan kegudang CV. Kurnia, dengan sistem kontrak bisnis. Setiap otlet dari masing-masing CV di Jl. Gajah Mada, Medan masih berfungsi sebagai tempat penjualan tiket.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Pada tahun 2006, CV. Anugrah, CV. Kurnia dan CV. Pusaka sepakat untuk mendirikan suatu perusahaan yang berbentuk Perseroaan dengan kepemilikan saham yang sama, dengan manajemen satu atap dibawah komando AKP. Berdasarkan surat keputusan Departemen Perhubungan Nomor: KM 68 tahun 2005, perusahaan ini resmi beroperasi sebagai jasa angkutan darat yang melayani trayek lintas sumatera dan jawa. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi darat, untuk jenis bus penumpang, PT. AKP memberikan pelayanan kepada penumpang dengan tiga kategori, yaitu: Patas Nonstop (Executive), Patas Biasa dan Biasa. Dengan sistem pelayanan satu atap dan tiga kategori serta tiga jenis bus, PT. AKP tentu sangat memungkinkan memenangkan persaingan pasar.
2.2. Ruanglingkup Bidang Usaha Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa transportasi PT. AKP, Pondok Kelapa memberikan pelayanan jasa transportasi merupakan nilai jual utama perusahaan. Dalam proses pelayanannya PT. AKP melanyani Rute keberangkatan lintas Sumatera dan Jawa, dengan pemusatan pada rute B. Aceh – Medan – Pekan Baru – Jakarta dan sebaliknya. Selain melayani pengangkutan penumpang, PT. AKP juga melayani Pengiriman barang dengan rute yang sesuai dengan rute keberangkatan bus yang telah dijadwalkan.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
2.3. Lokasi Perusahaan PT. Anugrah Kurnia Pusaka (AKP), Medan, terletak di lokasi yang strategis, karena berada di jalur antar propinsi. Hal ini sangat mendukung proses operasional perusahaan yang berpusat pada pelayanan jasa transportasi antar propinsi. Secara lebih rinci lokasinya dapat dilihat sebagai berikut: Nama : PT. Anugrah Kurnia Pusaka (AKP) Lokasi : Jl. Gatot Subroto, Km. (6,7) No. 199, Pondok Kelapa, Medan, Sumatera Utara Rincian luas area perusahaan adalah sebagai berikut: Gedung
: 8 m x 12 m = 96 m2
Parkiran
: 4 m x 10 m = 40 m2
Landasan
: 4 m x 15 m = 60 m2
Gudang
: 20 m x 15 m = 300 m2
Total Luas Area
: 16 m2x 31m2 = 496 m2
Untuk gedung terdiri dari 2 lantai, lantai pertama merupakan tempat penjualan tiket dan ruang tunggu penumpang, sedangkan lantai kedua merupakan tempat perkantoran dan administrasi.
2.4. Teknologi Perusahaan 2.4.1. Proses Operasional Perusahaan jasa transportasi merupakan suatu perusahaan yang kinerjanya sangat ditentukan oleh kelancaran dan kesuksesan proses opersionalnya, baik dalam melayani dan memberi rasa aman kepada penumpang selama proses keberangkatan dan dalam proses perjalanan, hingga penumpang sampai pada
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
tujuannya. Proses operasional pelayanan jasa transportasi dikatakan sukses dan lancar apabila proses operasional tersebut efektif dan efisien, yaitu proses operasional yang mudah di jalankan oleh karyawan dan menghasilkan pelayanan jasa yang memuaskan bagi konsumen. Pada perusahaan jasa transportasi konsumen yang datang membeli tiket keberangkatan merupakan input bagi perusahaan, kemudian perusahaan memperlakukan konsumen tersebut sebaik mungkin serta menyediakan bus keberangkatan sesuai dengan kelas bus yang diinginkan konsumen. Pelayanan dan perlakuan terbaik yang diberikan pihak perusahaan kepada konsumen/penumpang merupakan output perusahaan. Dengan output perusahaan inilah akan menarik minat konsumen dalam menggunakan jasa transportasi yang disediakan. Hal inilah yang menjadi prinsip utama perhatian perusahaan jasa transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka (AKP) dalam menjalankan proses operasionalnya, dimana konsumen merupakan faktor utama pelayanan. Namun perusahaan PT. AKP sampai saat ini belum menerapkan mutu pelayanan yang sesuai dengan standar mutu jasa transportasi internasional, hal ini dikarenakan masih terbatasnya kemampuan perusahaan yang masih berumur muda sebagai suatu perseroan terbatas, akan tetapi perusahaan sampai saat ini terus mencoba untuk mengaplikasikan kualitas pelayanan berdasarkan perbaikan yang mungkin dilakukan perusahaan atas sektor-sektor yang menjadi keluhan konsumen.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Gambar 2.1. Flow Chart Proses Operasional Jasa Transportasi PT. AKP
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
2.4.2. Teknologi Operasional PT. Anugrah Kurnia Pusaka dalam proses operasionalnya menggunakan teknologi manual. Calon penumpang datang langsung ke bagian penjual tiket, kemudian menanyakan rute yang diinginkan masih tersedia bangku penumpang atau tidak, kemudian pihak penjual tiket mengatakan ada dan transaksi berlangsung dengan harga tiket yang ditentukan perusahaan berdasarkan rute yang dipesan konsumen. Pihak penjual tiket mencatat secara manual pada nota tiket yang masih kosong, yaitu; nama penumpang, tujuan, tanggal keberangkatan, jumlah penumpang, nomor bangku, asal keberangkatan, jam keberangkatan dan harga rute yang dipesan. Kemudian pihak penjual tiket memberitahukan bahwa 15 menit sebelum jadwal keberangkatan calon penumpang diharapkan melaporkan kembali untuk menentukan nomor bus yang akan disediakan untuk melakukan perjalanan pada rute tersebut. Setelah melapor 15 menit sebelum keberangkatan, penumpang yang membawa barang-barang menemui pihak expedisi (pengiriman barang) untuk menentukan nomor barang biar sesuai dengan nomor tiket yang telah dibeli penumpang, setelah itu penumpang dapat langsung naik bus yang telah disiapkan perusahaan atau menunggu di ruang tunggu keberangkatan yang telah disiapkan perusahaan. Kelancaran operasional seperti yang telah diterangkan diatas sangat ditentukan oleh interaksi antar pihak terkait dalam perusahaan, dalam interaksi ini pihak perusahaan biasanya menggunakan microphone (pengeras suara) sehingga tanpa disadari dalam area yang masih terbuka dan tanpa pembatas, hal ini menimbulkan keributan dan juga sedikit mengganggu kenyamanan penumpang,
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
akan tetapi bagi sebagian penumpang ini menjadi hal yang lumrah di terminalterminal angkutan darat. Tiket-tiket penumpang yang dijual perusahaan PT. AKP memberikan kebebasan bagi calon penumpang dalam memilih tiga jenis bus angkutan, yaitu: Anugrah, Kurnia dan Pusaka. Ketiga jenis bus ini menggunakan pelayanan yang sama proses operasionalnya, dan melayani tiga kelas bus keberangkatan untuk masing-masing jenis bus, yaitu; Patas Nonstop (Executive), Patas Biasa dan Biasa (Ekonomi). Seperti pada penjelasan pada Tabel 2.1. Tabel 2.1. Tabel Jumlah Kelas Bus untuk Setiap Jenis Bus Jenis Bus
Kelas Bus Executive ANUGRAH Patas Biasa Executive KURNIA Patas Biasa Executive PUSAKA Patas Biasa Total Bus PT. AKP
Jumlah Bus (Unit) 15 20 20 20 30 30 15 20 20 190
Sumber : Adm. PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan
Dari 190 unit bus yang dimiliki PT. AKP yang beroperasi, untuk perawatan dan pengecekan kelayakan operasional bus, masing-masing 70 unit bus dicek dan di lakukan pebaikan (reparasi) bila dibutuhkan setiap 3 hari dalam 1 minggu.
2.4.3. Mesin dan Peralatan PT. AKP dalam mempelancar proses operasional pelayanan jasa transportasi menggunakan beberapa mesin dan peralatan sebagai teknologi operasional perusahaan.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
2.4.3.1. Mesin Operasional Bus Beberapa mesin yang digunakan perusahaan PT. AKP
dalam
mempelancar proses operasional kebanyakan di bagian gudang, yaitu; perbengkelan dan pencucian mobil. Keseluruhan mesin-mesin yang digunakan perusahaan dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Mesin – mesin Operasional Yang Digunakan Oleh PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Pondok Kelapa, Medan. No
Mesin
1
Kompresor
2
Pencuci Mobil/Bus
3
Pemutar Mur
Nama Buatan Jumlah Volume Tank Daya Power Fungsi Nama Buatan Bentuk Jumlah Kapasitas Tinggi Diameter Lebar Plat Fungsi Nama Buatan Jumlah Vol Baterai Jenis Baterai Di- Skrup Kecepatan Torsi Fungsi
Spesifikasi Kompresor Udara Yamaha 4 unit 330 liter 15 HP 11 KW Untuk pengisian udara pada ban Snow Wash Hitachi Tabung Silinder 6 unit 20 Liter 60 cm 22 cm 5 mm Untuk mencuci bus Mesin Pemutar Mur DS18DM Lippro 9 unit 18 Vol Nickle – Cadmium 6 mm 500 rpm 1-21 Nm Untuk membuka dan mengecangkan Baut dan Mur
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 2.2. Mesin – mesin Operasional .......... (Lanjutan) No
4
5
6
7
Mesin
Pemotong Plat Besi
Dongkrak
Peniup Debu
Penyemprot air
Nama Buatan Jumlah Daya Tebal Potong Plate Swevels Kecepatan Fungsi Nama Buatan Jumlah kapasitas Lebar lengan Fungsi Nama Buatan Jumlah Daya Tekanan Kapasitas Berat Fungsi Nama Buatan Jumlah Power Input Kapasitas tank Volt/phase Air Input Air Output Tekanan Kecepatan Fungsi
Spesifikasi GST 80 PBE Jig Saw Bosh 3 unit 580 W 80mm/10mm 45o 500 – 3.100 rpm Untuk memotong plat besi, atau peralatan saat mereparasi badan bus Pit Jack (Hidroulik Mobil) Lippro 6 unit 2000 kg 860 – 1.400 mm Mengangkat mobil saat melakukan perawatan atau perbaikan GBL 550 Blower Bosh 10 unit 550 W 75 mbar 2,7 m3 / min 1,7 kg Mebersihkan debu pada bagian dalam mobil Water Compresor Bosh 8 unit 2 HP/ 1,5 W 20 L 230 V/1 250 L/ min 135 L/ min 8 bar/ 116 Psi 2850 rpm Membilas mobil yang sudah dicuci dengan mesin pencuci
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 2.2. Mesin – mesin Operasional .......... (Lanjutan) No
8
9
Mesin
Pompa Air
Generator
Nama Buatan Jumlah Suction Head Discharge Head Kapasitas Tekanan Frekuensi Fungsi Nama Buatan Jumlah Daya Power Arus Frekuensi Tegangan Fungsi
Spesifikasi Mesin Pompa Air Sanyo 2 Unit 2–9m 10 – 16 m 23 L/ min 220 V 50 Hz Mengalirkan air kedalam bak penampungan dan tanki Generator Marcon 1 Unit 875 KW 875 KW 570 Amper 50 Hz 380/ 220 V Sebagai suplai cadangan listrik perusahaan
2.4.3.2. Peralatan Operasional Pelayanan Peralatan-peralatan yang digunakan oleh pihak perusahaan untuk meningkatkan kinerja operasionalnya adalah sebagai berikut: 1. Blangko Tiket Blangko tiket digunakan oleh pihak penjual tiket saat menjual tiket, yang dicetak khusus oleh perusahaan sesuai dengan klas bus untuk masingmasing jenis bus
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
2. Balpoint Digunakan oleh karyawan yang menangani bagian pengecekan dan penetapan hal-hal yang diperlukan dalam proses operasional, dan khusus disediakan oleh perusahaan 3. Stempel Bukti Pembayaran Stempel bukti pembayaran yang bertuliskan ” LUNAS” sebagai tanda tiket tersebut telah sah untuk digunakan penumpang dalam mengambil tempat duduk dalam bus yang telah ditentukan. Biasanya digunakan oleh pihak kasir dan expedisi 4. Komputer Komputer disediakan oleh pihak perusahaan sejumlah 2 unit, 1 unit untuk administrasi dan 1 unit lagi untuk bagian keuangan, dengan merek komputer adalah Zyrex®, pentium 3. 5. Kereta sorong Jenis kereta roda 2 untuk menggangkat barang-barang kiriman dan bawaan penumpang, biasanya digunakan oleh pihak expedisi 6. Telepon Telepon disediakan oleh perusahaan yang menghubungkan antara departemen dalam perusahaan serta dengan outlet-outlet penjualan tiket yang disediakan perusahaan, hal ini dilakukan untuk mempermudah komunikasi antar pihak dalam perusahaan.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
7. Pengeras Suara (Microphone) Jenis pengeras suara yang biasa digunakan berupa microphone untuk pemberitahuan dan pemenggilan kepada penumpang-penumpang yang belum mendaftar ulang serta belum naik bus yang telah ditetapkan sesuai dengan tiket yang telah dijual.
2.4.4. Rute Pelayanan Rute pelayanan yang dioperasikan perusahaan adalah rute-rute yang sesuai dengan
ketetapan
yang
diajukan
oleh
perusahaan
kepada
departemen
perhubungan. Masing-masing jenis bus melayani ketiga kelas pelayanan dengan rute-rute yang berbeda untuk masing-masing bus, seperti terlihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Rute Pelayanan Bus AKP Jenis Bus
Kelas Bus Executive
ANUGRAH
Patas Biasa Executive
KURNIA
Patas Biasa Executive
PUSAKA
Patas Biasa
Trayek/Rute B. Aceh – Medan – P. Baru P. Baru – Medan – B. Aceh B. Aceh – Medan – P. Baru P. Baru – Medan – B. Aceh B. Aceh – Medan – P. Baru P. Baru – Medan – B. Aceh B. Aceh – Medan – P. Baru – Jakarta Jakarta – P. Baru – Medan – B. Aceh B. Aceh – Medan – P. Baru – Jakarta Jakarta – P. Baru – Medan – B. Aceh B. Aceh – Medan – P. Baru – Jakarta Jakarta – P. Baru – Medan – B. Aceh B. Aceh – Medan – P. Baru P. Baru – Medan – B. Aceh B. Aceh – Medan – P. Baru P. Baru – Medan – B. Aceh B. Aceh – Medan – P. Baru P. Baru – Medan – B. Aceh
Jam Operasional (WIB) 07.30-21.00 07.30-21.00 07.30-23.00 07.30-23.00 07.30-20.00 07.30-20.00 07.30-21.00 07.30-21.00 07.30-23.00 07.30-23.00 07.30-20.00 07.30-20.00 07.30-21.00 07.30-21.00 07.30-23.00 07.30-23.00 07.30-20.00 07.30-20.00
Sumber: Otobis PT. Anugrah Kurnia Pusaka
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
2.5. Tata Letak Perusahaan 2.5.1. Jenis Tata Letak Perusahaan Proses operasional pelayanan jasa transportasi yang dilaksanakan perusahaan mengacu pada bagaiman prosesnya untuk menghasilkan suatu pelayanan jasa transportasi yang terbaik bagi pengguna atau konsumen. Dalam proses operasional pelayanannya perusahaan menempatkan mesin-mesin dan peralatan dalam satu lintasan untuk menghasilkan kegiatan-kegiatan pelayanan yang sama. Berdasarkan aliran proses kegiatan yang terdapat dalam perusahaan, dimana mesin dikelompokkan untuk menghasilkan kegiatan pelayanan jasa transportasi angkutan darat, maka dapat disimpulakan perusahaan menerapkan jenis tata letak berdasarkan hasil kegiatan pelayanan dalam urutan operasional yang sama. Jenis ini sering disebut Layout by Product, secara garis besar urutan kegiatan operasional perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2. Jenis Tata Letak (Layout by Product) Perusahaan PT. AKP
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
2.5.2. Pola Aliran Bahan Urutan-urutan kegiatan operasional dalam pelayanan jasa transportasi perusahaan menunjukkan dimana awal kegiatan operasional memiliki titik yang sama dengan akhir kegiatan. Dimana titik aliran kegiatan dari awal sampai akhir kegiatan berada pada lokasi yang sama dalam perusahaan. Pola aliran kegiatan seperti ini sering disebut pola U-Shaped dalam proses operasional perusahaan jasa. Secara garis besar urutan kegiatan dan aliran kegiatan yang ditunjukkan oleh perusahaan dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Pola Aliran (U-Shaped) Perusahaan PT. AKP Beberapa hal yang menjadikan perusahaan memiliki pola aliran semacam ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mempermudah ruang gerak calon penumpang/penumpang dalam menggunakan jasa angkutan darat sebagai pelayanan dari perusahaan
2.
Keterbatasan jalur transportasi, dimana pintu masuk calon penumpang dan tiba keberangkatan sama dengan pintu keluar bus keberangkatan
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
2.6. Organisasi dan Managemen 2.6.1. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang dibangun oleh PT. AKP menunjukkan struktur organisasi yang yang masih sederhana, dimana bersifat hubungan lini (garis) dan fungsional, seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.4. Struktur organisasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka. Struktur organisasi yang dibangun menunjukkan pola hubungan lini dan fungsional, hubungan lini menunjukkan hubungan antara atasan dengan bawahannya, sedangkan hubungan fungsional menunjukkan hubungan berdasarkan fungsi-fungsinya dalam perusahaan.
2.6.2. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab Guna menyeimbangkan dan keharmonisan dalam melaksanakan aktivitas serta fungsi-fungsi perusahaan, maka pembagian tugas dan tanggungjawab kepada setiap pihak dalam perusahaan dapat diuraikan berdasarkan struktur organisasi pada gambar 2.4, rincian tugas dan tanggung jawabnya adalah sebagai berikut: 1. Direktur a. Tugas-tugas direktur -
Sebagai pemegang modal atau investor perusahaan
-
Sebagai pemilik seluruh aset yang dimiliki oleh perusahaan
-
Sebagai pihak pembuat keputusan dan kebijakan dalam perusahaan
b. Tanggung jawab direktur -
Bertanggung jawab atas investasi yang ditanamnya dalam perusahaan
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram41 (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Gambar 2.4. Struktur Organisasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
-
Bertanggung jawab atas kelangsungan operasional perusahaan perusahaan
2. Manajer Umum a. Tugas-tugas manajer umum -
Mengkoordinasi setiap laporan yang disusun oleh setiap kepala bagian untuk keakuratan dan kebenaran data yang disampaikan
-
Memberi petunjuk dan bimbingan kepada karyawan bawahannya untuk meningkatkan pengetahuan dan prestasi kerja
-
Sebagai penerima kebijakan direktur untuk disampaikan kepada karyawan bawahannya
-
Melakukan penilaian prestasi karyawan bawahannya
b. Tanggung jawab manajer umum -
Mempertanggung jawabkan kinerja operasional perusahaan
-
Bertanggung jawab atas tugas-tugas dan kebijakan direktur dalam penyampaiannya kepada karyawan bawahannya
-
Mengawasi segala kegiatan operasional perusahaan dan merekrut karyawan bawahan-bawahannya
3. Kabag. Pemasaran/Penjualan a. Tugas-tugas kabag. pemasaran/penjualan -
Melaksanakan kebijakan dan arahan manajer umum serta menugaskan kepada karyawan bawahannya
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
-
Menerima dan memeriksa laporan penjualan dari masing-masing sektor pemasaran/penjualan
-
Memebimbing, memantau dan menilai kinerja masing-masing karyawan pemasaran/penjualan
-
Mengatur segala kegiatan pemasaran/penjualan
b. Tanggung jawab kabag. pemasaran/penjualan -
Bertanggung jawab atas laporan hasil penjualan kepada manajer umum
-
Meningkatkan kinerja penjualan/pemasaran
-
Bertanggung
jawab
atas
segala
kebutuhan
dalam
kegiatan
pemasaran/penjualan
4. Kabag. Gudang a. Tugas-tugas kabag. gudang -
Menyampaikan kebijakan-kebijakan perusahaan dan menugaskan karyawan bawahannya dalam pemeliharaan dan perawatan bus
-
Mengesahkan dan memeriksa laporan kegiatan dan kinerja perawatan dan perbaikan bus
b. Tanggung jawab kabag. gudang -
Bertanggung jawab atas segala kegiatan perawatan serta perbaikan bus
-
Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan penggunaan peralatan masing-masing bengkel
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
5. Kabag. Operasional a. Tugas-tugas kabag. operasional -
Menyampaikan kebijakan-kebijakan perusahaan dan menugaskan karyawan bawahannya dalam proses operasional bus dan penempatan penumpang
-
Mengesahkan dan memeriksa laporan kegiatan dan kinerja masingmasing sektor operasional perusahaan
b. Tanggung jawab kabag. operasional -
Bertanggung jawab atas segala kegiatan operasional pelayanan penumpang kedalam bus
-
Bertanggung jawab dalam pengelolaan dan peningkatan kinerja masing-masing sektor operasional bus
6. Kabag. Administrasi a. Tugas-tugas kabag. administrasi -
Menyampaikan kebijakan-kebijakan perusahaan dan menugaskan karyawan bawahannya dalam proses administrasi dan audit perusahaan
-
Mengesahkan dan memeriksa laporan kegiatan, kinerja dan hasil audit dari karwan bawahannya
b. Tanggung jawab kabag. administrasi -
Bertanggung jawab atas segala pengelolaan dan penggunaan peralatan administrasi
-
Bertanggung jawab kepada manajer umum tetang laporan hasil audit yang dilakukan
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
7. Kabag. Personalia a. Tuga-tugas kabag. personalia -
Memiliki tugas-tugas dalam perekrutan karyawan bawahan dan analisa kemampuan kerjanya
-
Mengelola segala peralatan penunjang karyawan dan kantor
b. Tanggung jawab kabag. personalia -
Bertanggung jawab atas kemampuan dan kualitas karyawan yang diterima
-
Bertanggung jawab atas penyaluran kesejahteraan karyawan yang diberikan oleh perusahaan
8. Koordinator Bengkel a. Tugas-tugas koordinator bengkel -
Menyusun laporan kegiatan bengkel dan mengajarkan teknik-teknik perbaikan kepada karyawan bawahannya
-
Mengemban tugas-tugas dari atasan dan menyampaikan kepada bawahannya
b. Tanggung jawab koordinator bengkel Bertanggung jawab penuh atas segala perbaikan dan kelayakan operasional bus
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
9. Koordinator Expedisi (Pengiriman Barang) a. Tugas-tugas koordinator expedisi -
Mencatat dan membuat daftar-daftar kiriman barang pada rute-rute yang telah dijadwalkan
-
Pengalokasian barang kiriman dan pengiriman penumpang
-
Pengaturan pengiriman barang
b. Tanggung jawab koordinator expedisi -
Bertanggung jawab atas laporan hasil pengiriman dan daftar alamat pengiriman barang dan barang penumpang
-
Bertanggung jawab atas pengelolaan paralatan yang digunakan bagian expedisi perusahaan
10. Koordinator Sopir a. Tugas-tugas koordinator sopir -
Menyusun laporan kegiatan kinerja sopir dan memberikan tugas kepada karyawan bawahannya
-
Mengelola segala kebutuhan sopir untuk melakukan perjalanan
b. Tanggung jawab koordinator sopir -
Bertanggung jawab atas jadwal keberangkatan bus
-
Bertanggung jawab dalam pengelolaan bus dalam menempatkan penumpang
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
11. Karyawan Pemasaran/Penjualan a. Tugas-tugas karyawan pemasaran/penjualan -
Melaksanakan perintah-perintah dari kepala pemasaran/penjualan
-
Menjual tiket kepada penumpang dan menyusun laporan hasil penjualan
b. Tanggung jawab karyawan pemasaran/penjualan -
Bertanggung jawab atas jumlah hasil penjualan
-
Bertanggung jawab dalam keakuratan data penumpang dalam pencatatan saat penjualan tiket
12. Karyawan Administrasi a. Tugas-tugas karyawan administrasi -
Menyusun laporan audit perusahaan dan membuat surat-surat administrasi perusahaan
-
Melaksanakan tugas-tugas dari kepala bagian administrasi
b. Tanggung jawab karyawan administrasi Bertanggung jawab atas keakuratan hasil audit dan surat-surat administrasi perusahaan
13. Karyawan Personalia a. Tugas-tugas karyawan personalia -
Menjaga keamanan dan peralatan-peralatan operasional perusahaan dan kantor
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
-
Menyusun laporan-laporan jumlah tenaga kerja dan daftar gaji karyawan
b. Tanggung jawab karyawan personalia -
Bertanggung jawab atas hasil laporan gaji karyawan dan kebersihan perusahaan
-
Bertanggung jawab atas terlaksananya tugas-tugas yang diberikan oleh kabag. personalia
14. Karyawan Bengkel a. Tugas-tugas karyawan bengkel -
Melaksanakan tugas-tugas dari koordinator masing-masing bengkel
-
Memperbaiki dan merawat bus guna kelayakan operasional bus
b. Tanggung jawab karyawan bengkel -
Bertanggung jawab atas hasil perbaikan dan kelayakan operasional bus
-
Bertanggung jawab dalam memelihara dan menggunakan peralatan bengkel
15. Sopir a. Tugas-tugas sopir -
Memeriksa kelengkapan penumpang dan barang
-
Membawa penumpang sesuai dengan rute/trayek yang dijadwalkan
b. Tanggung jawab sopir -
Bertanggung jawab atas kenyamana serta keselamatan penumpang dan barang hingga sampai pada tujuannya
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
-
Bertanggung jawab atas pemeliharaan bus selama perjalanan
16. Karyawan Expedisi (Pengiriman Barang) a. Tugas-tugas karyawan expedisi -
Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh koordinator expedisi
-
Mengangkat dan menempatkan barang penumpang dan pengiriman barang
-
Mengecek serta menomorkan barang penumpang sesuai dengan nomor tiket penumpang dan barang pengiriman sesuai dengan daftar pengiriman barang
b. Tanggung jawab kenek -
Bertanggung jawab atas kelengkapan penumpang saat perjalanan
-
Bertanggung jawab atas aba-aba yang diberikan kepada sopir
17. Kenek a. Tugas-tugas kenek -
Melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh sopir
-
Membantu segala kegiatan sopir
-
Memberitahukan kepada sopir dimana penumpang turun (bus berhenti)
b. Tanggung jawab kenek -
Bertanggung jawab atas kelengkapan penumpang saat perjalanan
-
Bertanggung jawab atas aba-aba yang diberikan kepada sopir
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
2.6.3. Jumlah Tenaga Kerja dan Jam Kerja Perekrutan tenaga kerja pada perusahaan jasa transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka didasari pada keahlian dan kedisiplinan kerja, hal ini dikarenakan dalam proses operasional perusahaan membutuhkan keahlian-keahlian tersendiri dari setiap kegiatan. Penerimaan karyawan juga memperhatikan tingkat pendidikannya. Pada umumnya tingkat pendidikan terakhir karyawan minimal tamatan SMA untuk Satpam, karyawan expedisi, Sopir dan Kenek. Tamatan SMK untuk karyawan perbengkelan dan
karyawan Pemasaran/penjualan. Tamatan
Diploma untuk karyawan administrasi dan koordinator bidang/sektor operasional, dan tamatan Sarjana untuk kepala bagian. Utilitas dan pengalokasian tenaga kerja dapat dilihat pada Tabel 2.4. Tabel 2.4. Jumlah Karyawan PT. Anugrah Kurnia Pusaka No.
Karyawan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Kabag. Pemasaran/Penjualan Kabag. Gudang Kabag. Operasional Kabag. Adeministrasi Kabag. Personalia Koordinator Bengkel Koordinator Sopir Koordinator Expedisi Karyawan Pemasaran/Penjualan Karyawan Administrasi Karyawan Personalia Karyawan Bengkel Sopir Kenek Keamanan (Security) Petugas Kebersihan Jumlah Karyawan
Jumlah Karyawan (Orang) Pria Wanita 1 1 1 1 1 3 3 1 4 4 1 2 1 2 20 80 50 4 5 5 146 14
Sumber : Kantor Administrasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Untuk jam kerja, perusahaan menggunakan pemisahan jam kerja antara bagian kantor dengan bagian operasional, kemudian masing-masing bagian operasional membedakan dibedakan jam kerja menurut departemen masingmasing. Rincian jam kerja dapat dilihat pada Tabel 2.4. Pada tabel ditunjukkan bagaimana jam kerja sift diberlakukan hanya pada sopir dengan membagi jam berdasarkan rute operasionalnya. Sedangkar direktur dan manajer umum memiliki jam kerja bebas. Tabel 2.5. Jadwal Jam Kerja PT. AKP No 1
2
3
Bagian Kantor
Operasional
Operasional
Karyawan Kabag. Pemasaran/Penjualan Kabag. Gudang Kabag. Operasional Kabag. Administrasi Kabag. Personalia Koordinator Bengkel Koordinator Sopir Koordinator Expedisi Karyawan Adeministrasi Karyawan Personalia Karyawan Bengkel Petugas Kebersihan Karyawan Pemasaran/Penjualan Sopir
4
Operasional Kenek
5
Operasional
Jam Kerja 08.00 - 12.00 Istirahat 14.00 – 21.00 08.00 - 12.00 Istirahat 14.00 – 21.00 Sift I (08.00-13.00) Sif II (13.00 – 21.00) 1 Trayek/hari/2 orang 1 Trayek/hari/1 orang Sift I/2 orang (08.00 – 21.00)
Satpam (Security) Sift II/2 orang (21.00 – 08.00)
Sumber: Kantor personalia PT. AKP
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
2.6.4. Sistem Pengupahan Untuk sistem pengupahan atau gaji karyawan dibagi menjadi tiga bagian yaitu gaji pokok karyawan, bonus dan tunjangan hari-hari besar. 1. Gaji Pokok Gaji pokok karyawan diberikan perusahaan berdasarkan jabatan karyawan dalam perusahan, dengan pedoman upah minimum regional yang ditetapkan pemerintah 2. Bonus Bonus diberikan kepada karyawan-karyawan yang dinilai rajin dan disiplin yang tidak mungkin untuk dinaikkan jabatan, kepada seluruh karyawan apabila perusahaan melewati target keuntungan (bonus tahunan) 3. Tunjangan hari-hari besar Tunjangan hari-hari besar diberikan kepada seluruh karyawan dalam perusahaan pada saat menjelang hari-hari besar (lebaran dan tahun baru)
2.6.5. Fasilitas Perusahaan Fasilitas-fasilitas yang disediakan perusahaan baik kepada penumpang, karyawan dan pengunjung adalah : 1. Mini Market
6. Ruang Tunggu Penumpang
2. Warung Telkom
7. Parkiran
3. Musolla
8. Balai istirahat
4. WC
9. Televisi
5. Kamar mandi
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
BAB III LANDASAN TEORI
3.1. Struktur dan Analisis Sistem 3.1.1. Struktur Sistem Sistem merupakan suatu keadaan atau kondisi yang terdiri dari kombinasi elemen-elemen atau komponen yang berinteraksi untuk membentuk suatu kesatuan yang sangat komplit. Struktur sistem merupakan bentuk atau dekomposisi dari kondisi interaksi elemen-elemen atau komponen-komponen dalam satu kesatuan secara utuh. Secara umum sebuah sistem terdiri dari tiga bagian dasar yang dipengaruhi oleh lingkungan dan beberapa komponen pendukung sistem (support system)1. Tiga komponen dasar ini berupa input, proses dan output1. Bentuk interaksi ketiga komponen tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Struktur Dasar Sistem 1
Blanchard S. Benjamin & Walter J. Fabrycky, 1998, System Engineering and Analysis, Edisi Tiga, Penerbit Pritice Hall, U.S.A
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Pada dasarnya sistem terdiri dari dua jenis, yaitu1: 1. Sistem Alami (Natural System) Merupakan keadaan atau kondisi interaksi komponen-komponen alam yang sudah tertata secara komplit oleh proses alam itu sendiri, tanpa campur tangan manusia, contoh: sistem tata surya, sistem reproduksi dan interaksi alam lainya. 2. Sistem Buatan Manusia (Human-Made System) Merupakan keadaan atau kondisi interaksi antar komponen-komponen yang dirancang dan dibuat oleh manusia untuk mencapai suatu tujuan tertentu, contoh: sistem hukum dan tata negara, transportasi, produksi dan sistem lainnya yang mempunyai tujuan yang bermanfaat bagi manusia yang membangun sistem tersebut. Rincian pembagian kedua jenis sistem yang dijelaskan diatas dapat dilihat pada Gambar 3.2.
Gambar 3.2. Skema Pengelompokan Sistem
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Dalam perusahaan, sistem yang dibangun adalah sistem produksi, dimana komponen-komponen yang berinteraksi adalah suatu yang dirancang dan dibuat secara khusus oleh manusia untuk mencapai tujuan produksi, baik itu perusahaan manufaktur atau jasa1. Struktur sistem produksi baik barang dan jasa dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 3.3. Struktur Sistem Produksi
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
3.1.2. Analisis Sistem Analisis sistem merupakan hal mendasar dalam mempelajari setiap interaksi yang rumit, tidak terdifinisi dan sukar, antara manusia, peralatan dan organisasi. Untuk dapat menganalisa sebuah sistem interaksi tentu dibutuhkan sebuah metode penganalisaan yang komplit, cepat, mudah dan murah. Metodemetode analisis ini yang merupakan permodelan dari sistem tersebut untuk dapat diprediksi dan dianalisis setiap saat. Hal ini dikarenakan sebuah sistem hanya sempurna pada tingkat 95 %, sehingga menyebabkan sistem tersebut selalu memiliki peluang untuk dikembangkan dan diperbaiki (Martin E. Modell)2. Tiga hal mendasar yang menyebabkan melakukan analisis sistem dalam sebuah interaksi, yaitu2: 1. Untuk dapat memfokus perhatian pada hal-hal penting dalam sistem tanpa mesti terlibat terlalu jauh 2. Untuk mendiskusikan perubahan dan koreksi terhadap kebutuhan pemakai dengan resiko dan biaya minimal 3. Untuk menguji pengertian penganalisaan sistem untuk pemakai dan membantu mendesain sistem serta pemrogram membangun sistem Dalam dunia analisis sistem, banyak cara yang mempresentasikan sistem melalui diagram, misalnya2: a. Flowcharts b. HIPO (Hierarchy Input Proses Output) c. Decision tables 2
Iskandar, Husni Pohan dan Saiful Bahri, Kusnasrianto, 1997, Pengantar Perancangan Sistem, Penerbit Erlangga, Jakarta
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
d. Data Flow Diagram (DFD) e. Entity Relation Diagram (ERD) f. Hamilton Zeldin Diagram g. Pareto Analisis Diagram (PAD)
3.2. Data Flow Diagram (DFD) 3.2.1. Sejarah Data Flow Diagram (DFD) Ide dari suatu bagan untuk mewakili arus data dalam suatu sistem bukanlah hal yang baru. Pada tahun 1967, Martin dan Estrin memperkenalkan suatu algorima program dengan menggunakan simbol lingkaran dan panah untuk mewakili arus data. E. Yourdan dan L. L. Constantine juga menggunakan notasi simbol ini untuk menggambarkan arus data dalam perancangan program. G.E. Whitehouse tahun 1973 juga menggunakan notasi semacam ini untuk membuat model-model sistem matematika3. Penggunaan notasi dalam diagram arus data ini sangat membantu sekali untuk memahami suatu sistem pada semua tingkat kompleksitasnya seperti yang diungkapkan oleh Chris Gane dan Trish Sarson. Pada tahap analisis, penggunaan notasi ini sangat membantu sekali di dalam komunikasi dengan pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika. Diagram yang menggunakan notasi-notasi ini untuk menggambarkan arus dari data sistem sekarang dikenal dengan nama diagram arus data (data flow diagram, DFD)3.
2
Iskandar, Husni Pohan dan Saiful Bahri, Kusnasrianto, 1997, Pengantar Perancangan Sistem, Penerbit Erlangga, Jakarta 3 http://media.diknas.go.id/media/document/3311.pdf
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem
baru
yang
akan
dikembangkan
secara
logika
tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir (misalnya lewat telephone, surat dan sebagainya) atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, micro file, hard disk, tape, diskette dan lain sebagainya). DFD merupakan alat yang cukup populer sekarang ini, karena dapat menggambarkan arus data di dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Lebih lanjut DFD juga merupakan dokumentasi dari sistem yang baik3.
3.2.2. Pengertian Data Flow Diagram (DFD) DFD adalah suatu model logika data atau proses yang dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang keluar dari sistem, dimana data disimpan, proses apa yang menghasilkan data tersebut dan interaksi antara data yang tersimpan dan proses yang dikenakan pada data tersebut3. DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau
sistem
baru
yang
akan
dikembangkan
secara
logika
tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau dimana data tersebut akan disimpan2. Beberapa hal yang menjadi DFD sebagai alat yang mudah untuk menganalisa sistem adalah sebagai berikut: 1. Kebebasan dari menjalankan implementasi teknis sistem. 2. Pemahaman lebih jauh mengenai keterkaitan satu sama lain dalam sistem.
3
http://media.diknas.go.id/media/document/3311.pdf
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
3. Mengkomunikasikan pengetahuan sistem yang ada dengan pengguna melalui diagram aliran data. 4.
Menganalisis sistem yang diajukan untuk menentukan apakah data-data dan proses yang diperlukan sudah ditetapkan.
Disamping itu terdapat kelebihan tambahan, yaitu3: 1. Dapat digunakan sebagai latihan yang bermanfaat bagi penganalisis, sehingga bisa memahami dengan lebih baik keterkaitan satu sama lain dalam sistem dan subsistem 2. Membedakan sistem dari lingkungannya dengan menempatkan batasbatasnya 3. Dapat digunakan sebagai suatu perangkat untuk berinteraksi dengan pengguna 4. Memungkinkan penganalisis menggambarkan setiap komponen yang digunakan dalam diagram. DFD terdiri dari context diagram dan diagram rinci (DFD Levelled). Context diagram berfungsi memetakan model lingkungan (menggambarkan hubungan
antara
entitas
luar,
masukan
dan
keluaran
sistem),
yang
direpresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. DFD levelled menggambarkan sistem sebagai jaringan kerja antara fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan penyimpanan data, model ini hanya memodelkan sistem dari sudut pandang fungsi5. 3 4
http://media.diknas.go.id/media/document/3311.pdf Sidharta, Lani, 1987, Sistem Informasi Bisnis: Analisis dan Desain Sistem Informasi Bisnis, Penerbit Alex Media, Jakarta
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Dalam DFD levelled akan terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut ke dalam spesifikasi proses yang jelas. Jadi dalam DFD levelled bisa dimulai dari DFD level 0 kemudian turun ke DFD level 1 dan seterusnya. Setiap penurunan hanya dilakukan bila perlu. Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level x harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1 yang mendefinisikan proses pada level x tersebut. Proses yang tidak dapat diturunkan/dirinci lagi dikatakan primitif secara fungsional dan disebut sebagai proses primitif5.
3.2.3. Komponen Data Flow Diagram (DFD) Komponen-komponen yang berperan dalam pemetaan data dengan metode DFD pada dasarnya terdiri dari 4 komponen utama, yang digunakan untuk mewakili setiap variabel yang berinteraksi dalam sistem, yaitu3: 1. External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem) 2. Data flow (arus data) 3. Process (proses) 4. Data store (simpanan data) Kemudian keempat komponen ini diberi simbol untuk dapat memudahkan pemetaan (penggambaran) dan memudahkan dalam membaca suatu model rancangan sistem dengan pola arus data (Data Flow Diagram). Simbol-simbol yang sering digunakan untuk mewakili keempat jenis data. 3
http://www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/hartini/materi/VIII_DFD.pdf
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Walaupun keempat komponen ini digambarkan dengan simbol-simbol yang berbeda namun tetap memiliki peran yang sama dalam mewakili variabel data. Sedangkan dalam pemetaan, penganalisis boleh saja memilih simbol dari para ahli mana yang diinginkan. Secara sederhana Gane/Sarson dan Yourdon/De Marco5 telah menggambarkan sisbol-simbol tersebut seperti pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. Simbol-simbol Setiap Komponen dalam DFD No
Gane/Sarson
1
Entitas External
2
Entitas External
Proses
Proses
Aliran Data
Aliran Data
3
4
Data Store
Keterangan
Yourdon/De Marco
Data Store
Entitas external, dapat berupa orang/unit terkait yang berinteraksi dengan sistem tetapi diluar sistem Orang, unit yang mempergunakan atau melakukan transformasi data.Komponen fisik tidak diidentifikasikan. Aliran data dengan arah khusus dari sumber ke tujuan
Penyimpanan data atau tempat data direfer oleh proses.
Sumber: http://www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/hartini/materi/VIII_DFD.pdf
1. External Entity (Kesatuan Luar) External Entity (kesatuan luar) juga disebut dengan terminator, karena merupakan kesatuan yang berada diluar sistem yang berkomunikasi atau berhubungan langsung dengan sistem. Kesatuan
luar
(external
entity)3
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
merupakan kesatuan (entity) yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesatuan luar ini kebanyakan adalah salah satu dari berikut ini5 : a. Suatu kantor, departemen, atau divisi dalam perusahaan tetapi di luar sistem yang sedang dikembangkan b. Orang atau sekelompok orang di organisas tetapi di luar sistem yang sedang dikembangkan c. Suatu organisasi atau orang yang berada di luar organisasi seperti misalnya langganan, pemasok d. Sistem infromasi yang lain di luar sistem yang sedang dikembangkan e. Sumber asli dari suatu transaksi f. Penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem Maka berdasarkan uraian diatas, dalam penggambaran kesatuan (entity) ini terbagi atas tiga jenis, yaitu: sebagai sumber data, tujuan data dan dapat juga berupa keduanya (Sumber dan tujuan). Seperti pada Gambar 3.4.
Gambar 3.4. Jenis-jenis External Entity dalam DFD a). Entity Sumber Merupakan kesatuan (entity) yang menjadi sumber suatu data atau dasar alur data, dan merupakan tempat dimana data berasal dan menjadi input bagi proses data.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
b). Entity Tujuan Merupakan kesatuan yang menjadi tujuan data atau informasi dari sebuah sistem c). Entity Sumber dan Tujuan Merupakan kesatuan yang dapat menjadi sumber informasi dan dapat juga sebagai pengguna informasi dari hasil proses sistem data. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membuat atau menentukan external entity adalah sebagai berikut5: a. Alur data yang menghubungkan external entity dengan sistem, menunjukkan hubungan sistem dengan dunia luar b. Profesional sistem tidak dapat mengubah isi/cara kerja, prosedur, yang berkaitan dengan external entity c. Bentuk hubungan yang ada dalam external entity tidak digambarkan dalam DFD 2. Entity Process (Kesatuan Proses) Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Untuk physical data flow diagram (PDFD), proses yang dapat dilakukan oleh orang, mesin atau komputer, sedang untuk logical data flow diagram (LDFD) suatu proses hanya menunjukkan proses dari komputer. Suatu proses dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran (Gane/Sarson) atau dengan simbol empat persegi panjang tegak dengan sudut3 5
http://media.diknas.go.id/media/document/3311.pdf http://www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/hartini/materi/VIII_DFD.pdf
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
sudutnya tumpul (Yourdon/De Marco)5. Simbol entity process biasanya terbagi kedalam beberapa bagian, seperti yang terlihat pada Gambar 3.5.
Gambar 3.5. Bagian-bagian Simbol Entity Process dalam DFD 1. Identifikasi proses Identifikasi ini umumnya berupa suatu angka yang menunjukkan nomor acuan dari proses dan ditulis pada bagian atas di simbol proses. 2. Nama proses Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama dari proses harus jelas dan lengkap menggambarkan kegiatan prosesnya. Nama dari proses biasanya berbentuk suatu kalimat diawali dengan kata kerja (misalnya menghitung, membuat, membandingkan, memverifikasi, mempersiapkan, merekam dan lain sebagainya). Nama dari proses diletakkan di bawah identifikasi proses di simbol proses. 3. Pemroses Untuk PDFD yang menunjukkan proses tidak hanya proses dari komputer, tetapi juga proses manual, seperti proses yang dilakukan oleh orang, mesin dan lain sebagainya, maka pemroses harus ditunjukkan. Pemroses ini menunjukkan siapa atau dimana suatu proses dilakukan. 3
http://media.diknas.go.id/media/document/3311.pdf
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Untuk LDFD yang prosesnya hanya menunjukkan proses komputer saja, maka pemroses dapat tidak disebutkan. Untuk LDFD bila pemroses akan disebutkan dapat juga untuk menyebutkan nama dari program yang melakukan prosesnya. Kemudian dalam penggambarannya, entity process mempunyai empat jenis yang dibedakan berdasarkan jumlah aliran data yang masuk (input) dan jumlah data yang dihasilkan (output)3. seperti pada Gambar 3.6.
Gambar 3.6. Jenis-jenis Entity Process dalam DFD a). Satu input satu output Merupakan jenis kesatuan proses yang melakukan kegiatan perlakuan data dari satu jenis informasi yang diterima dan menghasilkan satu jenis pula informasi bagi pengguna. b). Satu input banyak output Merupakan jenis kesatuan proses yang melakukan kegiatan perlakuan data dari satu jenis informasi yang diterima dan menghasilkan dua atau lebih informasi bagi pengguna.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
c). Banyak input satu output Merupakan jenis kesatuan proses yang melakukan kegiatan perlakuan data dari dua atau lebih jenis informasi yang diterima dan menghasilkan satu jenis informasi bagi pengguna. d). Banyak input banyak output Merupakan jenis kesatuan proses yang melakukan kegiatan perlakuan data dari dua atau lebih jenis informasi yang diterima dan menghasilkan Dua atau lebih juga jenis informasi bagi pengguna. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan kesatuan proses adalah sebgai berikut : a. Proses harus memiliki input dan output b. Proses dapat dihubungkan dnegan komponen kesatuan luar (external entity), data store atau proses lain melalui alur data c. Sistem/bagian/devisi/departemen yang sedang dianalisis oleh profesional sistem digambarkan dengan kesatuan proses (process entity) Kesalahan dalam entity proses pada DFD yang harus sedapat mungkin dihindarkan adalah sebagai berikut5: a. Proses mempunyai input tetapi tidak menghasilkan output. Kesalahan ini disebut dengan black hole (lubang hitam), karena data masuk kedalam proses dan lenyap tidak berbekas seperti dimasukkan ke dalam lubang hitam yang dalam sekali. b. Proses menghasilkan output tetapi tidak pernah menerima input dan kesalahan ini disebut dengan miracle (ajaib).
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
3. Entity Date Flow (Kesatuan Arus Data) Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara proses (process), simpanan data (data store) dan kesatuan luar external entity). Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk sebagai berikut3: a. Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan b. Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem c. Tampilan atau output di layar komputer yang dihasilkan oleh sistem d. Masukan untuk komputer e. Komunikasi ucapan f. Surat-surat atau memo g. Data yang dibaca atau direkamkan ke suatu file h. Suatu isian yang dicatat pada buku agenda i. Transmisi data dari suatu komputer ke komputer yang lain Arus data sebaiknya diberi nama yang jelas dan mempunyai arti, seperti yang terlihat pada Gambar 3.7.
Gambar 3.7. Bentuk Arus Data (Data Flow) dalam DFD Mengenai arus data, para ahli telah mengemukakan 4 konsep arus data yang menjelaskan tentang dari mana dan kemana data tersebut dialirkan.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Keempat jenis arus data tersebut adalah sebagai berikut5: 1. Packets of Date Apabila ada 2 data/lebih yang mengalir dari sumber yang sama menuju pada tujuan yang sama dan mempunyai hubungan digambarkan dalam satu jalur data 2. Devergine Date Flow Apabila ada sejumlah paket data yang berasal dari sumber yang sama menuju pada tujuan yang berbeda maka digambarkan menjadi beberapa elemen data 3. Convergine Date Flow Kondisi ini terjadi apabila ada alur data yang berbeda sumber menuju ke tujuan yang sama 4. Sumber dan Tujuan Merupakan kondisi dimana alur data harus dihubungkan dengan proses, baik dari maupun menuju proses, dimana kondisi ini terbagi tiga, yaitu dari proses ke bukan proses, dari bukan proses ke proses dan dari proses ke proses. 4. Date Store (Simpanan Data) Simpanan data (data store) merupakan simpanan dari data yang dapat berupa sebagai berikut ini3: a. Suatu file atau database di sistem komputer b. Suatu arsip atau catatan manual c. Suatu kotak tempat data di meja seseorang
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
d. Suatu tabel acuan manual e. Suatu agenda atau buku Simpanan data di DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis horisontal paralel (Gane/Sarson) atau sepasang garis horisontal paralel yang tertutup di salah satu ujungnya(Yourdon/De Marco)5. Bentuk kesatuan ini dapat dilihat pada Gambar 3.8.
Gambar 3.8. Bentuk Entity Data Store dalam DFD Nama dari data store menunjukkan nama dari filenya, misalnya file langganan, file hutang, file arsip faktur dan lain sebagainya. Untuk PDFD, supaya memperjelas simpanan data ini, penjelasan mengenai media dari simpanan data perlu dicantumkan seperti misalnya buku atau arsip, atau suatu kotak dan lain sebagainya. Sedang untuk LDFD, penjelasan ini dapat digunakan untuk identifikasi dari simpanan data yang berguna sebagai acuan dalam merancang database. Di dalam penggambaran simpanan data di DFD perlu diperhatikan beberapa hal, sebagai berikut3: 1. Hanya proses saja yang berhubungan dengan simpanan data, karena yang menggunakan atau merubah data di simpanan data adalah suatu proses.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
2. Arus data yang menuju ke simpanan data dari suatu proses menunjukkan proses update terhadap data yang tersimpan di simpanan data. Update dapat berupa proses dari : a. Menambah atau menyimpankan record baru atau dokumen baru ke dalam simpanan data b. Menghapus record atau mengambil dokumen dari simpanan data c. Merubah nilai data di suatu record atau di suatu dokumen yang ada di simpanan data 3. Arus data yang berasal dari simpanan data ke suatu proses menunjukkan bahwa proses tersebut menggunakan data yang ada di simpanan data. Untuk media simpanan data berupa simpanan luar komputer (disk atau tape) berarti membaca data dari suatu record di file sedang untuk simpanan data berupa media manual berarti mengambil suatu formulir atau dokumen untuk dilihat isinya dari suatu simpanan data. 4. Untuk
suatu
menggunakan
porses
yang
melakukan
kedua-duanya,
yaitu
dan update simpanan data dapat dipilih salah satu
penggambaran dengan ketentuan sebagai berikut: a. Menggunakan sebuah garis dengan panah mengarah kedua arah yang berlawanan dari simpanan data. b. Menggunakan arus data yang terpisah Untuk menghindari garis arus data yang saling berpotongan sehingga membuat gambar di DFD menjadi ruwet, maka simpanan data atau kesatuan luar dapat digambar lebih dari sebuah.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Duplikasi dari kesatuan luar dapat diidentifikasikan dengan suatu garis miring (/) atau dengan asterik (*). Sedang duplikasi dari simpanan data dapat diidentifikasi dengan garis vertikal (|) atau dengan asterik (*)3.
3.2.4. Bentuk Umum Data Flow Diagram (DFD) Terdapat 2 bentuk DFD, yaitu DFD fisik (Physical Data Flow Diagram) dan DFD
logika
(Logical
Data
Flow
Diagram).
DFD
fisik
lebih
menekankan pada bagaimana proses dari sistem diterapkan sedang DFD logika lebih menekankan proses-proses apa yang terdapat di sistem3. 1.
Physical Data Flow Diagram (PDFD) PDFD lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang ada
(sistem yang lama). Penekanan dari PDFD adalah bagaimana proses-proses dari sistem diterapkan (dengan cara apa, oleh siapa dan dimana), termasuk prosesproses manual. Dengan menggunakan PDFD, bagaimana proses sistem yang ada akan lebih dapat digambarkan dan dikomunikasikan kepada pemakai sistem, sehingga analis sistem akan
dapat
memperoleh
gambaran
yang
jelas
bagaimana sistem tersebut bekerja. Untuk memperoleh gambaran bagaimana sistem yang ada diterapkan, PDFD harus memuat sebagai berikut2: a. Proses-proses manual juga digambarkan b. Nama dari arus data harus menunjukkan fakta penerapannya semacam nomor formulir dan medianya (misalnya telpon atau surat). Nama arus 3
http://media.diknas.go.id/media/document/3311.pdf
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
data mungkin juga menerangkan tentang waktu mengalirnya (misalnya harian atau mingguan). Dengan kata lain, nama dari arus data harus memuat keterangan yang cukup terinci untuk menunjukkan bagaimana pemakai sistem memahami kerja dari sistem. c. Simpanan data dapat menunjukkan simpanan non komputer, misalnya kotak in/out yang berfngsi sebagai buffer dari proses serentak yang beroperasi dengan kecepatan berbeda, sehingga ada sebuah data yang harus menunggu di buffer. d. Nama dari simpanan data harus menunjukkan tipe penerapannya apakah secara manual atau komputerisasi. Secara manual misalnya dapat menunjukkan buku catatan, meja pekerja atau kotak in/out. Sedang secara komputerisasi misalnya menunjukkan file urut, file ISAM, file database dan lain sebagainya. e. Proses harus menunjukkan nama dari pemroses (processor), yaitu orang, departemen, sistem komputer atau nama program komputer yang mengeksekusi proses tersebut. 2.
Logical Data Flow Diagram (LDFD) LDFD lebih tepat digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan
diusulkan (sistem yang baru). LDFD tidak menekankan pada bagaimana sistem diterapkan, tetapi penekanannya hanya pada logika dari kebutuhan-kebutuhan sistem,
yaitu proses-proses apa secara logika yang dibutuhkan oleh sistem.
Karena sistem yang diusulkan belum tentu diterima oleh pemakai sistem dan biasanya
sistem
yang diusulkan terdiri dari beberapa alternatif, maka
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
penggambaran sistem secara logika terlebih dahulu tanpa berkepentingan dengan penerapannya secara fisik akan lebih mengena
dan
menghemat
waktu
penggambarannya dibandingkan dengan PDFD. Untuk
sistem
komputerisasi,
penggambaran
LDFD
yang
hanya
menunjukkan kebutuhan proses dari sistem yang diusulkan secara logika, biasanya proses-proses yang digambarkan hanya merupakan proses-proses secara komputer saja.
3.2.5. Syarat Pembuatan Data Flow Diagram (DFD) Pedoman bagaimana menggambar DFD baik PDFD ataupun LDFD adalah sebagai berikut ini3: 1. Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar (external entity) yang terlibat di sistem. Kesatuan luar ini merupakan kesatuan (entity) di luar sistem, karena di luar bagian pengolahan data (sistem informasi). Kesatuan luar ini merupakan sumber arus data ke sistem informasi serta tujuan penerima arus data hasil dari proses sistem informasi, shingga merupakan kesatuan di luar sistem informasi. 2. Identifikasikan semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar. 3. Gambarlah terlebih dahulu suatu diagram konteks (context diagram)2. DFD merupakan alat untuk structured analysis. Pendekatan terstruktur ini mencoba untuk menggambarkan sistem pertama kali secara garis besar (disebut dengan top level)3 dan memecah-mecahnya menjadi bagian yang 2
Iskandar, Husni Pohan dan Saiful Bahri, Kusnasrianto, 1997, Pengantar Perancangan Sistem, Penerbit Erlangga, Jakarta
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
lebih terinci (disebut dengan lower level).
DFD yang pertama kali
digambar adalah level teratas (top level) dan diagram ini disebut context diagram. Dari context diagram ini kemudian akan digambar dengan lebih terinci lagi yang disebut dengan overview diagram (level 0). Tiaptiap proses di overview diagram akan digambar secara lebih terinci lagi dan disebut dengan level 1. Tiap-tiap proses di level 1 akan digambar kembali dengan lebih
terinci, dan
disebut
dengan level
2
dan
seterusnya sampai tiap-tiap proses tidak dapat digambar lebih terinci lagi. Dalam penggambarannya, context diagram juga memiliki aturan. Aturanaturan tersebut adalah2: 1. Jika terdapat terminator yang mempunyai banyak masukan dan keluaran maka boleh digambarkan lebih dari satu kali, ini untuk mencegah penggambaran yang terlalu rumit, untuk menjelaskan bahwa terminator identik dapat ditandai dengan asterik (*) atau dengan garis silang (#) 2. Jika terminator mewakili individu sebaiknya diwakili oleh peran yang dimainkan oleh personil tersebut. 3. Harus dapat dibedakan antara sumber (source) dan pelaku (handler), sebagai pertimbangan model, baik model lama atau yang baru. Secara umum pembuatan context diagram (CD) akan menjelaskan jenis sistem secara aktual atau hanya namanya saja, namun untuk level selanjutnya merupakan uraiannya, seperti yang terlihat pada Gambar 3.9. 2
Iskandar, Husni Pohan dan Saiful Bahri, Kusnasrianto, 1997, Pengantar Perancangan Sistem, Penerbit Erlangga, Jakarta 3 http://media.diknas.go.id/media/document/3311.pdf 4 Sidharta, Lani, 1987, Sistem Informasi Bisnis: Analisis dan Desain Sistem Informasi Bisnis, Penerbit Alex Media, Jakarta
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Gambar 3.9. Bentuk Context Diagram dan Levelisasi DFD
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
3.2.6. Prosedure Levelisasi DFD 1. Context Diagram Cara-cara penyususnannya adalah sebagai berikut5: a. Tentukan nama sistem b. Tetukan batasan sistem c. Menentukan terminator yang terdapat dalam sistem d. Menentukan apa yang diterima/diberikan terminator tersebut e. Penggambaran bentuk alur datanya 2. Pembuatan Diagram level Zero (Level 0) Diagram ini merupakan dekomposisi dari diagram context, Cara-cara penyusunannya adalah sebagai berikut3: a. Menentukan proses utama yang ada pada sistem b. Menentukan apa yang diterima/diberikan oleh masing-masing proses c. Apabila diperlukan, munculkan data stor baik sebagai tujuan atau sumber d. Penggambaran diagram level nol dengan ketentuan sebagai berikut: 1). Menghindari perpotongan arus data 2). Pemberian nomor pada proses utama 3). Penguraian proses akibat terjadinya perlakuan pada data 3. Pembuatan Diagram pada level Satu (Level 1) Merupkan diagram dekomposisi dari level 0, Cara-cara penyusunannya: a. Menentukan proses yang lebih kecil (sub Proses) 3 4
http://media.diknas.go.id/media/document/3311.pdf Sidharta, Lani, 1987, Sistem Informasi Bisnis: Analisis dan Desain Sistem Informasi Bisnis, Penerbit Alex Media, Jakarta
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
b. Menentukan apa yang diterima/diberikan oleh masing-masing sub proses c. Apabila diperlukan, munculkan data store baik sebagai tujuan atau sumber d. Penggambaran diagram level satu dengan ketentuan sebagai berikut: 1). Menghindari perpotongan arus data 2). Pemberian nomor pada Sub-proses dengan merujuk pada dekomposisinya (proses utama)
3.3. Structural Equation Modeling (SEM) 3.3.1. Sejarah SEM Menurut Sewal Wright (1984), teknik analisis jalur merupakan pengembangan korelasi yang diurai menjadi beberapa interpretasi akibat yang ditimbulkan. Lebih lanjut, analisis jalur mempunyai kedekatan dengan regresi berganda. Teknik analisis jalur ini juga dikenal dengan model sebab-akibat (causing modeling). Penamaan ini didasarkan pada alasan bahwa analisis jalur memungkinkan pengguna menguji proporsi teoritis mengenai hubungan antara sebab dan akibat tanpa memanipulasi variabel-variabel6. Memanipulasi merupakan suatu proses tanpa memberikan perlakuan (treatment) terhadap variabel-variabel tertentu dalam pengukurannya. Dengan asumsi dasar pada setiap variabel-variabel mempunya hubungan yang sangat dekat dengan yang lainnya, maka metode ini membutuhkan suatu logika hubungan untuk dapat 6
Sarwono, Jonathan, 2006, Analisa Jalur Untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI, Yogyakarta
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
3.3.2. Pengertian SEM (Analisis Jalur) Definisi atau pengertian analisis jalur terbagi atas beberapa definisi yang berbeda, yaitu; “Analisis jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda, jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel bergantung tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung (Robert D. Rutherford, 1993)”. Sementara itu, definisi lain mengatakan “ Analisis jalur merupakan pengembangan langsung regresi berganda dengan tujuan untuk memberikan estimasi tingkat kepentingan (magnitude) dan signifikansi (significance) hubungan sebab akibat hipotentikal dalam seperangkat variabel (Poul Webley, 1997)”. David Garson (2003) dari North California State University mendefinikan analisis jalur sebagai model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji keselarasan matriks kolerasi dengan dua atau lebih hubungan sebab akibat yang dibandingkan oleh peneliti5. Modelnya digambarkan dalam bentuk gambar lingkaran dan panah, dimana anak panah tunggal menunjukkan sebagai penyebab. Regresi dikenakan pada masing-masing variabel dalam suatu model sebagai variabel tergantung (pemberi respon) sedang yang lain sebagai penyebab. Pembobotan regresi diprediksi dalam suatu model yang dibandingkan dengan matrik kolerasi yang diobservasi untuk semua variabel dan dilakukan juga perhitungan uji keselarasan statistik. Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa SEM atau analisis jalur merupakan kepanjangan dari regresi berganda. Hal inilah yang mendasari untuk menganalisis jalur yang ada dalam 6
Sarwono, Jonathan, 2006, Analisa Jalur Untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI, Yogyakarta
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
DFD dengan metode SEM guna melihat tingkat hubungan antar entity (kesatuan) (Jonathan Sarwono, 2007)6. Langkah awal aturan analisa SEM adalah membuat sketsa hubungan berdasarkan pada teori, pengalaman yang dimilikinya berdasarkan tujuan penelitian. Kemudian mengidentifikasi variabel independen yang mengkontruksi variabel dependen. Model yang diusulkan tersebut kemudian diterjemahkan kedalam sekumpulan persamaan struktural (mirip regresi) untuk setiap variabel dependen7. Secara umum, teknik SEM dibedakan atas dua karakteristik utama, yaitu 7: 1. Estimasi hubungan saling ketergantungan ganda dari banyak variabel 2. kemampuan
untuk
merepresentasi
konsep
yang
tidak
teramati
(unobserved) dalam hubungan-hubungan itu dengan melibatkan ukuranukuran penyimpangan (error) dalam proses estimasi.
3.3.3. Prinsip-prinsip Dasar Prinsip-prinsip dasar yang sebaiknya dipenuhi dalam analisa jalur (SEM) diantaranya adalah sebagai berikut6: 1. Adanya linieritas hubungan antar variabel 2. Adanya aditivitas (aditivity) atau dengan kata lain tidak ada efek-efek interaksi. 3. Data berskala interval. 6
Sarwono, Jonathan, 2006, Analisa Jalur Untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI, Yogyakarta 7 Imam, Kamirul, 2006, Analisa Model Persamaan Struktural (SEM), Bahan Kuliah Analisis Multivariat Program MM - PPS UNEJ, Jakarta.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Semua variabel yang diobservasi mempunyai data berskala interval (scaled values). Jika data belum dalam bentuk skala interval, maka data harus diubah kedalam bentuk interval. 4. Semua variabel residual Yaitu variabel yang tidak diukur tidak berkolerasi dengan salah satu variabel dalam model. 5. Istilah gangguan (disturbance term) Dimana setiap variabel residual tidak boleh berkolerasi dengan semua variabel endogenous dalam model. Jika dilanggar maka akan mengakibatkan hasil regresi tidak tepat untuk mengestimasikan parameter-parameter jalur. 6. Sebaiknya hanya terdapat multikolinieritas yang rendah Yaitu dua atau lebih variabel yang bebas (penyebab) mempunyai hubungan yang sangat tinggi. Jika terjadi hubungan yang sangat tinggi maka akan didapat standar error dari koefisien beta (β) yang digunakan untuk menghilangkan varian biasa dalam melakukan analisis korelasi secara parsial. 7. Adanya rekursivitas Semua anak panah mempunyai satu arah, tidak boleh terjadi pemutaran kembali (looping) 8. Spesifikasi model Spesifikasi berguna untuk menginterpretasikan koefisien-koefisien jalur. Kesalahan spesifikasi terjadi ketika variabel penyebab yang signifikan dikeluarkan dari model. Semua koefisien jalur akan merefleksikan kovarian
6
Sarwono, Jonathan, 2006, Analisa Jalur Untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Pet ANDI, Yogyakarta.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
bersama dengan semua variabel yang tidak diukur, dan tidak akan dapat diinterpretasi secara tepat dalam kaitannya dengan akibat langsung dan tidak langsung. 9. Terdapat masukan korelasi yang sesuai Artinya jika kita menggunakan matriks korelasi sebagai masukan maka korelasi pearson digunakan untuk dua variabel berskala interval; korelasi polychoric untuk dua variabel berskala ordinal; tetrachoric untuk dua variabel berskala nominal (dikotomi); polyserial untuk satu variabel interval dan lainnya ordinal; dan biserial untuk satu berskala interval dan lainnya nominal. 10. Terdapat ukuran sampel yang memadai Untuk hasil yang maksimal maka ukuran sampel dianjurkan 100 sampel. 13. Sampel sama dibutuhkan untuk perhitungan regresi dalam model jalur
3.3.4. Konsep dan Istilah Dalam analisa jalur (SEM) dikenal beberapa konsep dan istilah yang timbul dalam model jalur6. Konsep dan istilah SEM dapat dilihat pada bentuk Gambar 3.10.
Gambar 3.10. Model Analisis Jalur (SEM)
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
1. Model Jalur Merupakan suatu diagram yang menghubungkan antara variabel bebas, perantara dan tergantung. Pola hubungan ditunjukkan dengan menggunakan anak panah. Anak panah tunggal menunjukkan hubungan sebab akibat antara variabel-variabel exogenous atau perantara dengan satu variabel tergantung atau lebih. Anak panah juga menghubungkan kesalahan (variable residue) dengan semua variabel endogenous masing-masing. Anak panah ganda menunjukkan korelasi antar pasangan variabel-variabel exogenous5. 2. Jalur penyebab untuk satu variabel yang diberikan Pertama jalur-jalur arah dari anak panah menuju ke variabel tersebut dan kedua jalur korelasi dari semua variabel endogenous dikorelasikan dengan variabel-variabel yang lain yang mempunyai anakpanah-anak panah menuju ke variabel yang sudah ada tersebut. 3. Variabel Exogenous Merupaka semua variabel yang tidak ada penyebab-penyebab explisitnya atau dalam diagram tidak ada anak panah menuju ke arahnya selain pada bagian kesalahan pengukuran. Jika dikorelasikan antar variabel ini maka ditunjukkan dengan anak panah berkepala dua (pada gambar variabel 1)6. 4. Variabel endogenous Yaitu semua variabel yang arah anak panah menuju ke arah variabel, dimana terdiri dari semua variabel tergantung dan perantara. Variabel perantara adalah adanya anak panah yang menuju variabel tersebut dan dari variabel kevariabel 6
Sarwono, Jonathan, 2003, Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI, Yokyakarta, Indonesia.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
tergantung. Variabel tergantung hanya memiliki anak panah yang menuju ke arah variabel (pada gambar variabel 2, 3 dan 4)6. 5. Koefisien jalur/pembobotan jalur Merpakan kefisien regresi srandar atau disebut “beta” yang menunjukkan pengaruh langsung dari variabel bebas terhadap variabel tergantung dalam suatu model tertentu. Oleh karena itu, jika semua model mempunyai dua atau lebih variabel-veriabel penyebab meka koefisien jalurnya merupakan koefisien regresi parsial yang mengukur besarnya pengaruh satu variabel dengan variabel-variabel lainnya. Koefisien ini juga mengontrol dua variabel lain sebelumnya dengan menggunakan data yang sudah distandarkan atau matriks korelasi sebagai masukan. 6. Variabel-variabel exogenous yang dikorelasikan Apabila semua variabel exogenous dikorelasikan maka anak panah penghubung dengan dua kepala, yang dihubungkan diantara variabel-variabel dengan koefisien korelasinya6. 7. Istilah gangguan Istilah kesalahan risidual yang secara teknis disebut sebagai “gangguan” atau “risidue” mencerminkan adanya varian yang tidak dapat diterangkan atau pengaruh dari semua variabel yang tidak teukur ditambah kesalahan pengukuran6. 8. Aturan multiplikasi jalur Merupakan nilai dari satu jalur gabungan adalah hasil koefisien jalurnya
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
9. Dekomposisi pengaruh Koefisien-koefisien jalur dapat digunakan untuk mengurai korelasi-korelasi dalam suatu model kedalam pengaruh langsung dan tidak langsung yang berhubungan dengan jalur langsung dan jalur tidak langsung, yang direfleksikan dengan anak panah. Ini didasarkan pada aturan bahwa dalam suatu sistem linier, pengaruh penyebab total suatu variabel ‘i’ terhadap variabel ‘j’ adalah jumlah semua nilai jalur dari “i” ke “j”. 10. Signifikansi dan model keselarasan dalam jalur Untuk melakukan pengujian koefisien-koefisien jalur secara individual, kita dapat menggunakan t standar atau pengujian F dari angka-angka keluaran regresi. Sementara itu, untuk melakukan uji model dengan semua jalurnya, dapat digunakan uji keselarasan dari program. Kemudian jika semua model sudah benar, diantaranya mencakup semua variabel yang sesuai dan mengeluarkan semua variabel yang tidak sesuai, maka jumlah nilai-nilai jalur dari i ke j akan sama dengan koefisien regresi untuk j yang diprediksi didasarkan pada i, yaitu untuk data yang sudah distandarisasi dimana koefisien regresi sederhana sama dengan koefisien korelasi. Dengan demikian jumlah semua koefisien (standar) akan sama dengan koefisien korelasi. 11. Anak panah satu kepala dan dua kepala Jika ingin menggambarkan penyebab maka kita menggunakan anak panah dengan
satu
kepala
yang
menunjukkan
satu
arah.
Adapun
untuk
menggambarkan korelasi kita menggunakan anak panah yang melengkung
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
dengan dua kepala yang menunjukkan dua arah. Sementara untuk hasil yang negatif digunakan garis putus-putus6. 12. Direct effect Pengaruh langsung yang dapan dilihat dari koefisien jalur dari satu variabel ke variabel lainnya. 13. Indirect effect Urutan jalur melalui satu atau lebih variabel perantara
3.3.5. Model Analisis dalam SEM 3.3.5.1. Model Regresi Berganda Model menggunakan dua variabel exogenous, yaitu X1 dan X2 dengan satu variabel endogenous, yaitu Y6. Bentuk model ini dapat dilihat pada Gambar 3.11.
Gambar 3.11. Bentuk Model Regresi Berganda
3.3.5.2. Model Mediasi Model mediasi atau perantara, dimana variabel Y memodifikasi pengaruh variabel X terhadap variabel Z6, jadi variable Y merupakan variable perantara atau 6
Sarwono, Jonathan, 2003, Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI,
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
mediasi pengaruh X terhadap Z. Modelnya seperti yang terlihat pada Gambar 3.12 berikut ini.
Gambar 3.12. Bentuk Model Mediasi SEM
3.3.5.3. Model Kombinasi Regresi dengan Mediasi Pada model ini Variabel X berpengaruh terhadap variabel Z secara langsung dan secara tidak langsung mempengaruhi Z melalui variabel Y6. Bentuk modelnya dapat dilihat pada Gambar 3.13.
Gambar 3.13. Bentuk Model Komdinasi Regresi dan Mediasi SEM
3.3.5.4. Model Kompleks Dalam model kompleks, variabel X1 secara langsung mempengaruhi Y2 dan juga secara tidak langsung mempengaruhi Y2 melalui X2, kemudian variabel Y2 juga dipengaruhi oleh variabel Y16. 6
Sarwono, Jonathan, 2003, Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI,
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Bentuk modelnya seperti yang terdapat pada Gambar 3.14 berikut ini.
Gambar 2.14. Bentuk Model Kompleks SEM
3.3.5.5. Model Rekursif dan Non Rekursif Kalau ditinjau dari sudut pandang arah sebab akibat, maka model mempunyai dua tipe jalur, yaitu rekursif dan non rekursif . Model rekursif adalah jika semua anak panah menuju satu arah6. Bentuk modelnya seperti yang terdapat pada Gambar 3.15.
Gambar 3.15. Bentuk Model Rekursif SEM 6
Sarwono, Jonathan, 2003, Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI, Yokyakarta, Indonesia.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Model seperti Gambar 3.15 dapat diterangkan sebagai berikut6: 1. Anak panah menuju satu arah, yaitu dari 1 ke 2,3,dan 4, dari 2 ke 3 dan 4, dan dari 3 ke 4. Tidak ada arah berbalik, misalnya 4 ke 3 atau 4 ke1 dan 2. 2. Hanya terdapat satu variabel exogenous, yaitu 1. Sementara variabel 2,3 dan 4 merupakan variabel endogenous, dan masing-masing variabel diterangkan oleh variabel 1 dan error (e2, e3 dan e4). 3. Satu variabel endogenous dapat menjadi penyebab ke variabel endogenous lainya, tetapi tidak ke variabel exogenous. Sedangkan model non rekursif terjadi jika arah anak panah arah terbalik (looping).
3.3.6. Persamaan Jalur SEM 3.3.6.1. Persamaan Satu Jalur Bentuk model yang mengandung unsur persamaan satu jalur adalah pada model regresi berganda. Dimana hanya terdapat satu variabel endogenous yang disebabkan oleh beberapa variabel exogenous6. Bentuk modelnya dapat dilihat pada Gambar 3.16.
Gambar 3.16. Bentuk Model Persamaan Satu Jalur dalam SEM 6
Sarwono, Jonathan, 2003, Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI, Yokyakarta, Indonesia.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Keterangan: -
Variabel X1,X2 dan X3 adalah variabel exogenous
-
Variabel Y adalah variabel endogenous
Persamaanya: Y= RYX1 + RYX2 + RYX3 + €
3.3.6.2. Persamaan Dua Jalur Dalam persamaan dua jalur model dikembangkan atas tiga variabel exogenous dan 2 variabel endogenous6. Modelnya persamaannya dapat dilihat pada Gambar 3.17.
Gambar 3.17. Bentuk Model Persamaan Dua Jalur dalam SEM Keterangan: -
Variabel X1,X2 dan X3 adalah variabel exogenous
-
Variabel Y1 dan Y2 adalah variabel endogenous
Persamaannya adalah: -
Y1 = RY1X1 + RY1X2 + RY1X3 + €1
(Pers. Substruktur 1)
-
Y2 = RY2X1 + RY2Y1 + RY2X3 + €2
(Pers. Substruktur 2)
6
Sarwono, Jonathan, 2003, Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI, Yokyakarta, Indonesia.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
3.3.6.3. Persamaan Tiga Jalur Dalam model persamaan tiga jalur, pada umumnya terdapat 2 variabel exogenous murni, dan satu variabel exogenous perantara, dan terdapat 2 variabel endogenous6. Bentuk model persamaan strukturalnya dapat dilihat secara lengkap pada Gambar 3.18.
Gambar 3.18. Bentuk Model Persamaan Tiga Jalur dalam SEM Keterangan: -
Variabel X1 dan X3 adalah variabel exogenous, X2 variabel perantara
-
Variabel Y1 dan Y2 adalah variabel endogenous
Persamaannya adalah: -
X2 = RX2X1 + RX2X3 + €1
(Pers. Substruktur 1)
-
Y1 = RY1X1 + RY1X2 + €2
(Pers. Substruktur 2)
-
Y2 = RY2X3 + RY2X2 + RY2Y1 + €3
(Pers. Substruktur 3)
6
Sarwono, Jonathan, 2003, Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI, Yokyakarta, Indonesia.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
3.3.7. Tahapan Permodelan Persamaan Struktural Nilai yang berarti dari SEM merupakan manfaat penggunaan model struktural dan model pengukurannya secara simultan, di mana setiap model tersebut berperan yang berbeda di dalam analisisnya. Untuk menjamin kedua model tersebut terspesifikasi dengan benar dan hasilnya valid, ada tujuh tahap yang harus dilalui dalam analisis SEM7. Ketujuk tahap tersebut dapat dilihat pada Gambar 3.19.
Gambar 3. 19. Flowchart Tahapan Analisa SEM 7
Imam, Kamirul, 2006, Analisa Model Persamaan Struktural (SEM), Bahan Kuliah Analisis Multivariat Program MM - PPS UNEJ, Jakarta.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Gambar 3.19. Flowcart Tahapan Analisa SEM (Lanjutan)
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
3.3.8. Skala Guttman Skala guttman merupakan merupakan skala komulatif, yang mengukur suatu dimensi saja dari satu variabel yang multidimensi. Skala ini sangat baik untuk meyakinkan peneliti tentang kesatuan dimensi dan sikap atau sifat yang diteliti, yang sering disebut dengan attribut universal, skala ini juga sering disebut skala scalogram8. Skala guttman merupakan skala yang digunakan untuk suatu jawaban yang jelas (tegas) dan konsisten. Misalnya; yakin-tidak yakin, pernahtidak, benar-salah, ya-tidak, setuju-tidak setuju dan lain sebagainya. Skala guttman selain dapat digunakan secara pilihan ganda, juga dapat digunakan dalam bentuk lembar pengamatan secara checklist8. Jawaban responden dapat berupa skor tertinggi bernilai satu (1) dan jawaban terendah bernilai nol (0) dengan proses analisis korelasi sederhana dan korelasi ganda, yaitu8: 1. Untuk Korelasi Sederhana rXY =
n(∑ XY ) __ (∑ X )(∑ Y )
{n.∑ X
2 __
}{
(∑ X ) 2 . n.∑ Y 2 (∑ Y ) 2 __
}
2. Untuk Korelasi Ganda
rxi y =
(∑r2 xi y )_ 2((rx1y )(rx2y )...(rxi y ))(rx1x2...xi ) 1_ r 2 xi .xi+1...xn
Dimana X = Variabel Exogenous Y = Variabel Endogenous dan i= 1, 2, 3,.......n
8
Ridwan, DRS. M.B.A dan Engkos A. Kuncoro, S.E, M.M., 2007, Cara Menggunakan dan Memakai Analisa Jalur (Path Analysis), jilid: 1, Penerbit ALFABETA, Jawa Barat
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Dengan koefisien determinan yang menjelaskan persentase tingkat hubungan antar variabel adalaha8: KP = r2 x 100% Dimana KP : Nilai Koefisien Diterminan dan r
: Nilai Koefisien Korelasi
Ketentuan interpertasi tingkat hubungan yang ditunjukkan oleh nilai r 8, maka tingkat hubungannya dapat dilihat pada Tabel 3.2. Tabel 3.2. Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai r Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,80 – 1,000 Sangat Kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,40 – 0,599 Cukup Kuat (Biasa) 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat Rendah Sumber : Ridwan (2005:136) dan Bambang (2007:62)
Dalam analisanya, hipotesis yang diukur adalah sebagai berikut8: Ha : Variabel X berhubungan Secara Signifikan dengan variabel Y Ho : Variabel X tidak Berhubungan Secara signifikan dengan variabel Y Alasan penempatan Ho dibawah dan Ha diatas dikarenakan Ha merupakan hal yang diharapkan, sedangkan Ho merupakan hal yang akan diuji untuk melihat pola kesalahan aliran data dalam pengujian
3.3.9. Uji Statistik 8 Proses penelitian selalu diawali dengan latar belakang permasalahan, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan, kegunaan, asumsi, kerangka berfikir dan hipotesis. Hipotesis merupakan uji statistik yang menjadi pokok 8
Ridwan, DRS. M.B.A dan Engkos A. Kuncoro, S.E, M.M., 2007, Cara Menggunakan dan Memakai Analisa Jalur (Path Analysis), jilid: 1, Penerbit ALFABETA, Jawa Barat
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Pengambilan keputusan sebagai hasil akhir penelitian dan interpretasi terhadap tujuan. Secara umum peranan statistik dapat dilihat pada Gambar 3.208.
STATISTIKA
Angket Wawancara Pengamatan Dokumentasi
Pengumpulan Data KUALITATIF
DATA EMPIRIK
SUMBER DATA KUANTITATIF
INFORMASI EMPIRIK Analisis Data
Parametrik Non Parametrik
STATISTIKA
Gambar 3.20. Skema Peranan Statistik dalam Penelitian Dari skema diatas maka dapat dinyatakan bahwa setiap penelitian tidak pernah lepas dari statistik, namun penelitian yang bersifat uji coba dan pengamatan, statistik merupakan kunci utama dalam mengambil keputusan dengan menggunakan hipotesis. Hipotesis dirumuskan berdasarkan permasalahan penelitian dengan berlandaskan pada konsep-konsep yang telah ditemukan sebelumnya dan teori-
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
teori yang sudah ada. Pembuktian kebenaran hipotesis diperlukan informasi impirik (data lapangan), sedangkan informasi dalam kehidupan sehari-hari diperlukan sebagai landasan. Uji statistik yang bersifat analisis statistik deskriptif (Statistic analysis descriptive) pada umunya menggunakan beberapa uji hipotesa, diantaranya uji F, uji signifikansi dan uji t serta uji X2. Keempat uji ini umumnya digunakan untuk dasar pengambilan keputusan dari hipotesis yang dilakukan. Proses uji statistik biasanya membandingkan nilai hasil hitungan dengan nilai ketetapan yang telah dirumuskan dan sebagai suatu ketentuan.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
BAB IV METODOLOGI
4.1. Lokasi Penelitian Penelitian, pengambilan dan pengumpulan data dilakukan di perusahaan jasa transportasi darat (angkutan badan besar/bus) PT. Anugrah Kurnia Pusaka (AKP), Jl. Gatot Subroto, Pondok Kelapa, Medan.
4.2. Objek Pengamatan Objek pengamatan adalah proses perpindahan data-data dan informasi dengan cara mendeskripsikannya kedalam pemetaan jalur data (diagram jalur) pada setiap departemen dalam perusahaan mulai dari departemen penjualan/pemasaran, operasional, gudang, personalia, administrasi dan keuangan pada saat proses pelayanan jasa angkutan dilakukan.
4.3. Subjek Penelitian Subjek dari penelitian merupakan pihak perusahaan yang memberikan layanan jasa transportasi yang ingin meningkatkan kinerja penyajian aliran informasi/data yang terstruktur dan bebasis database dalam proses opersional perusahaan dengan menggunakan metode pemetaan jalur informasi berdasarkan Date Flow Diagram (DFD) dan menganalisa keefektifannya dengan analisis jalur atau Structural Equation Modeling (SEM)
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
4.4. Penentuan Alat Penelitian Alat-alat yang mendukung dan penting ditentukan dalam penelitian adalah sebagai berikut: 1. Pena dan pensil Alat yang digunakan untuk menulis dan mencatat segala yang diperlukan pada lembar-lembar pengamatan. 2. Lembar Pengamatan Lembar Pengamatan digunakan sebagai tempat untuk mencatat hasil-hasil pengukuran atau penelitian 3. Alat Analisis a. Lembar identifikasi kesatuan data (entity external, process, data flow dan data store). b. Sistem pemetaan Data Flow Diagram (DFD) c. Structural Equation Modeling (SEM) e. Program Analisis Statistik SPSS 4. Hipotesis Melihat persentase yang terjadi secara keseluruhan dalam model KD = Koefisien Determinasi KD = r2 x 100 % Penentuan Hipotesis H0 : Tidak ada hubungan antar variabel dalam aliran data dan informasi H1 : Adanya hubungan antar variabel dalam aliran data dan informasi
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
5. Penerapan Structural Equation Modeling (SEM) kedalam hasil pemetaan dengan Date Flow Diagram (DFD) sebagai kesatuan metode dan teknik yang dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan keseimbangan jalur informasi dan data dengan pemusatan arus data yang sangat berpengaruh (significance) dalam proses pelayanan jasa transportasi darat didalam perusahaan.
4.5. Pengumpulan Data Dalam pengumpulan data, pada dasarnya data dibagi kedalam dua jenis data yang dikumpulkan, yaitu: 1. Data Primer Data primer merupakan data yang masih mentah (tidak ada perlakuan pada data tersebut) yang dikumpulkan oleh peneliti untuk tujuan penelitian. Metode pengumpulannya dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu: a. Pengamatan Langsung Dilakukan pengamatan langsung terhadap proses pelayanan jasa transportasi, yaitu proses penjualan tiket, administrasi, gudang, keuangan dan teknik. Pengamatan tingkat pemakaian data dengan menggunakan metode ceklis pada lembar pengamatan yang telah disiapkan. b. Wawancara Dilakukan dengan mewawancarai pihak perusahaan untuk memperoleh data yang diperlukan dan informasi apa saja yang diperlukan dalam pengolahan data.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Data yang terkumpul dari hasil pengamatan langsung ke lapangan dan wawancara dengan pihak perusahaan adalah data: a. Organisasi dan manajemen b. Urutan proses pelayanan jasa transportasi angkutan darat (bus) c. Tingkat penggunaan data dalam aliran informasi dengan menggunakan lembar pengukuran tingkat pemakaian, guna mengukur hubungan antar data dalam struktur aliran data perusahaan. 2. Data Skunder Data skunder merupakan data-data yang telah dikumpulkan oleh peneliti sebelumnya dan telah diberikan perlakuan terhadap data tersebut sehingga menjadi suatu informasi yang bernilai guna. Metode pengumpulan datanya dapat dilakukan dengan cara: 1. Studi Literatur Melihat dan mengumpulkan serta mempelajari teori-teori yang berkenaan dengan penelitian dari buku-buku, journal penelitian, dan pembahasanpembahasan lain yang mengenai pokok persoalan dalam penelitian. 2. Dokumen Perusahaan Melihat dan mengumpulkan informasi-informasi yang berkenaan dengan perusahaan yang telah dideskripsikan oleh perusahaan. Secara keseluruhan penelitian ini bersifat analisis, yaitu menganalisis struktur aliran data hasil pemetaan untuk melihat tingkat hubungannya. Secara umu prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 4.1.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Gambar 4.1. Block Diagram Prosedur Penelitian
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
4.6. Pengolahan Data Perancangan dilakukan dengan memetakan proses transformasi data dalam perusahaan dengan metode Date Flow Diagram (DFD) dan menganalisa tingkat hubungan hasil pemetaan jalur dengan Structural Equation Modeling (SEM). Langkah-langkahnya seperti pada Gambar 4.2.
Gambar 4.2. Block Diagram Pengolahan Data
A. Perencanaan Struktur Sistem Perencanaan awal untuk mengidentifikasi input, proses dan output data dalam sistem aliran data di perusahaan untuk menggambarkan kondisi awal sistem informasi.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
B. Membuat Pola Data Flow Diagram (DFD) Dalam penyususnan Data Flow Diagram (DFD), terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan, yaitu: 1. Identifikasi Komponen DFD Merupakan penentuan setiap variabel data kedalam komponen input, proses dan output dalam aliran data dan informasi 2. Pelebelan entity (komponen) data Dari data-data yang telah diidentifikasi saat pengumpulan data dilakukan, kemudian diberi simbol/lebel sesuai dengan aturan DFD terhadap keempat entity (komponen) data 3. Pembuatan Context Diagram (CD) Merupakan diagram pendahulu dari sistem aliran data yang dibangun, dalam hal ini adalah sistem aliran data dalam proses penyajian informasi dalam manajemen perusahaan. 4. Levelisasi Mengurai Context Diagram menjadi urutan-urutan aliran data yang sesuai dengan urutan data proses dalam sistem, dalam hal ini sistem informasi. C. Menganalisa Jalur DFD dengan Structural Equation Modeling (SEM) Menganalisa dengan metode Structural Equation Modeling (SEM) pada penyusunannya terdapat tujuh langkah dasar, namun tiga langkah awal terdapat dalam penyusunan DFD, jadi SEM dapat diaplikasikan sebagai langkah lanjutan DFD dalam menentukan jalur kritis. Langkah-langkah tersebut adalah:
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
1. Identifikasi Variabel Exogenous (X) dan Endogenous (Y) Mengidentifikasi komponen-komponen data (entity) yang berada dalam DFD pada level terakhir sebagai variabel bebas (exogenous (X)) dan variabel terikat atau bergantung (endogenous (Y)) 2. Mengkonversi Diagram Jalur (DFD) Mengubah varibel-variabel yang telah diidentifikasi kedalam sistem analisis dengan SEM, langkah-langkah yang harus dilakukan adalah : a. Menterjemahkan Persamaan Struktural Membuat persamaan yang sesuai dengan pola jalur yang telah dihasilkan dari pemetaan dengan DFD, pada umunya bersifat linier. Yi =
n
∑ PX Y i =1 j =1
i
j
+ €, (dimana i = 1,2,3....n) dan ( j = 1,2,3.....n)
b. Menspesifikasi Model Pengukuran Menyesuaikan pengukuran dengan persamaan yang diperoleh dan permasalahan yang ingin dipecahkan, dalam persoalan ini yang dianalisis adalah koiefisien korelasi dan regresi untuk menentukan tingkat hubungan antar data sebagai jalur kritis pola aliran datanya. c. Menentukan Banyaknya Indikator Menentukan jumlah variabel yang saling berpengaruh untuk diteliti yang akan diukur tingkat hubungannya d. Mengukur Reabilitas Konstruk Mengukur dan menganalisa variabel serta menstandarisasinya kedalam analisa SEM
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
3. Memilih Matrik Korelasi Menentukan matrik yang sesuai dalam melakukan analisis dengan model struktural yang telah dibangun dan persamaan yang telah didapatkan serta persoalan yang ingin dipecahkan. Biasanya terdapat 3 kondisi yang biasa terjadi dalam SEM, seperti dalam Tabel 4.1. Tabel 4.1. Beberapa Bentuk Matrik Dalam Analisa SEM
Sumber: Imam Kamarul, 2006, Analisa Model Persamaan Struktural (SEM).
Dalam penelitian ini, asumsi yang muncul dari persoalan yang diangkat sebagai analisa adalah Multivariat Normal, yaitu mengukur tingkat kesalahan dalam jalur dan yang diukur adalah sebab atau pengaruh (Direct) maka metode estimasi adalah Metode Direct 4. Evaluasi Estimasi dan Uji Kesesuaian Evaluasi Estimasi dan Uji Kesesuaian adalah menghipotesa setiap sebab dan pengaruh dalam diagram jalur DFD sebagai suatu sistem interaksi D. Menyusun Peta Jalur Informasi Terstruktur, Efektif dan Berbasis Database Menyusun pola struktural jalur informasi dengan Data Flow Diagram (DFD) pada level terakhir dengan menggunakan jalur-jalur kritis sebagai jalur utama aliran data yang efektif dan membuang jalur-jalur yang risidual (kesalahan) untuk membuat database perusahaan.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
4.7. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan kali ini merupakan penelitian yang bersifat peninjuan, penggambaran dan analisis terhadap sistem aliran data dan informasi yang ada diperusahaan PT. Anugrah Kurnia Pusaka. Jadi penelitian ini bersifat analisis statistik deskriptif (Statistic analysis descriptive). Jenis penelistian statistik deskriptif dikarenakan penelitian ini meninjau dan menggambarkan sistem yang telah ada tanpa memberikan perlakuan terhadap sistem tersebut, kemudian hasil penggambaran tersebut dianalisis dengan pendekatan statistik multivariat dengan konsep analisis jalur (Path Analysis). Konsep ini dikembangkan untuk melihat kondisi aliran data dan informasi yang telah ada diperusahaan dan langkah-langkah yang harus diambil perusahaan untuk menyelesaikan permasalahan pada kondisi sistem aliran data dan informasi yang telah dikembangkan oleh perusahaan. Sementara itu uji statistik sebagai landasan pengambilan keputusan dilakukan uji statistic metode signifikansi, yaitu membandingkan nilai signifikansi hasil hitungan dengan signifikansi 0,05. Pemilihan uji statistik ini didasarkan pada beberapa hal, yaitu: 1. Hasil perhitungan dengan program SPSS menunjukkan semua hasil korelasi memiliki nilai signifikansi. 2. Prosesnya lebih mudah, karena tidak perlu lagi melakukan perhitungan ulang terhadap nilai uji hitung. 3. Keakuran hasil uji lebih terakurasi, karena mudah dipahami dan mudah digunakan serta sesuai dengan hipotesa yang dibangun.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Proses pengambilan keputusan dengan menggunakan metode uji signifikansi adalah sebagai berikut: Hipotesa H0
: Tidak ada hubungan antar variabel dalam aliran data dan informasi perusahaan.
H1
: Adanya hubungan antar variabel dalam aliran data dan informasi perusahaan.
Keputusan 1. Jika Sig 0,05 ≥ Sig. Penelitian, maka H0 ditolak dan H1 diterima. 2. Jika Sig 0,05 ≤ Sig. Penelitian, maka H0 diterima dan H1 ditolak.
4.8. Analisa Pemecahan Masalah Analisa pemecahan masalah dengan menggunakan hasil pengolahan data yang berisi tentang hal-hal sebagai berikut: 1. Pembuatan struktur sistem aliran data dan informasi perusahaan 2. Peta aliran informasi secara struktural berdasarkan Data Flow Diagram (DFD) 3. Tingkat hubungan jalur-jalur antar variabel yang berinteraksi dalam peta aliran informasi terstruktur berdasarkan hasil perhitungan Structural Equation Modeling (SEM) 4. Peta aliran informasi terstruktur dengan jalur-jalur yang memberikan tingkat hubungan paling tinggi (jalur efektif) dan menghilangkan jalur-jalur risidual (jalur yang salah) dalam membangun database perusahaan
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Kegiatan atau tindakan-tindakan yang harus dilakukan perusahaan adalah: 1. Menetapkan peta aliran informasi terstruktur, efektif dan berbasis database sebagai suatu jaringan informasi yang mampu menyelesaikan persoalan aliran data/informasi
untuk
mengurangi
kesalahan-kesalahan
dalam
proses
operasional dan peningkatkan kinerja perusahaan 2. Menentukan arus-srus data dan informsi yang harus diperhatikan perusahaan guna menyelesaikan kesalahan aliran data yang pernah ada, sehingga data dan informasi dapat disalurkan langsung kepada pengguna atau operator proses data dan informasi selanjutnya. 3. Menunjukkan keunggulan sistem aliran informasi yang telah terstruktur, efektif dan bebasis database, sebagai pertimbangan perusahaan.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
BAB V PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
5.1. Pengumpulan Data 5.1.1. Identifikasi Komponen Aliran Data Dari hasil pengamatan langsung diperusahaan pada setiap departemen, maka didapatlah komponen-komponen data dalam aliran data dan informas, seperti yang terdapat dalam Tabel 5.1.
Tabel 5.1. Komponen-komponen Aliran Data dalam Perusahaan Jasa Tranportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan Departemen
Pemasaran Dan Penjualan
Gudang
Data Input Data Calon Penumpang Daftar Rute Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas Daftar Kapasitas Bus Daftar Hasil Transaksi Daftar Rute Daftar Bus Beroperasi Daftar Hasil Transaksi Daftar Rute Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas Daftar Jumlah Bus Digudang Daftar Bus Sedang Beroperasi Daftar Bus Sudah Beroperasi Lembar Pengamatan Kerusakan Daftar Jumlah/Jenis Bus Rusak Daftar Jenis Kerusakan
Data Proses Transaksi Penjualan Tiket Penyusunan Daftar Penumpang Penyusunan Laporan Hasil Penjualan Pengecekan Bus
Data Output Tiket Penumpang Daftar Hasil Transaksi Daftar Penumpang Laporan Hasil Penjualan Daftar Jumlah/Jenis Bus Rusak Daftar Jenis Kerusakan
Daftar Peralatan Bengkel
Pencatatan Bus Dalam Perbaikan
Daftar Bus Dalam Perbaikan Daftar Bus Siap Beroperasi Daftar Bus Beroperasi Daftar Kapasitas yang Dibolehkan
Penyusunan Bus Telah Diperbaiki Penentuan Kapasitas
Daftar Bus Dalam Perbaikan Daftar Bus Siap Beroperasi Daftar Bus Beroperasi Daftar Kapasitas Bus
Sumber: Pengamatan Langsung Di PT. Anugrah Kurnia Pusaka
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.1. Komponen-komponen Aliran Data dan Informasi.........(Lanjutan) Departemen
Operasional
Adeministrasi
Data Input Daftar Bus Beroperasi Daftar Rute Daftar Sopir Daftar Kapasitas Barang Daftar Penumpang Daftar Rute Lembar Kelengkapan Penumpang Daftar Kapasitas Barang Daftar Rute Daftar Harga/Jarak Pengiriman Daftar Jenis Barang Laporan Penjualan Daftar Rencana Anggaran Daftar Biaya Administrasi Daftar Biaya Operasional Daftar Karyawan dan Jabatannya Daftar Upah/Karyawan/Jabatan Daftar Jumlah Bonus Karyawan Daftar Kondisi Peralatan Daftar Harga Peralatan Alamat Surat-surat Adeministrasi Daftar Biaya Kerja Sama Daftar Karyawan Daftar Kegiatan Kerja Daftar Standar Kegiatan Kerja Daftar Kebutuhan Karyawan
Personalia
Daftar Kegiatan Kerja Daftar Keluhan Karyawan Daftar Fasilitas Karyawan Daftar Kelayakan Peralatan Daftar Peralatan Rusak Daftar Harga Peralatan
Data Proses
Data Output
Pengecekan Bus /Rute
Laporan Rute Yang Siap Dilayani
Pengecekan Dan Pencatatan Penumpang
Laporan Jumlah Penumpang Terlayani
Pencatatan Barang Kiriman
Daftar Laporan Pengiriman Barang
Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Perusahaan Neraca Laba/Rugi Perusahaan
Penyusunan Laporan Gaji Keryawan Penyusunan Pengadaan Peralatan Penyusunan Laporan Kerja Sama Evaluasi Kinerja Karyawan Perekrutan Karyawan Baru Penyusunan Kesejahteraan Penyusunan Laporan Peralatan Kantor
Laporan Gaji Karyawan Laporan Pengadaan Peralatan Laporan Hasil Kerja Sama Laporan Kinerja Karyawan Daftar Jumlah Bonus Karyawan Daftar Kualifikasi Penerimaan Daftar Karyawan Baru Laporan Kesejahteraan Karyawan Laporan Jumlah Peralatan Kantor Kondisi Peralatan Kantor
Sumber: Pengamatan Langsung Di PT. Anugrah Kurnia Pusaka
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
5.1.2. Tingkat Pemakaian Komponen Aliran Data Setelah dilakukan pengamatan langsung dengan menggunakan metode ceklist pada lembar pengamatan yang telah disiapkan, untuk tingkat pemakaian data pada setiap proses data dalam tiap departemen dalam perusahaan. Pengamatan ini dimulai dari jam 08.00 – 16.00 WIB, setiap hari mulai dari tanggal 28 Oktober 2008 – 26 November 2008.
5.1.2.1. Departemen Penjualan/Pemasaran Pada departemen penjualan/pemasaran terdapat tiga proses data, maka tingkat pemakaiannya ditunjukkan pada Tabel 5.2, Tabel 5.3, dan Tabel 5.4. Tabel 5.2 Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Transaksi Penjualan Tiket di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan Data Calon No Penumpang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
48 46 48 48 38 49 54 41 50 50 43 51 47 50 43
Daftar Rute 46 44 46 46 31 36 44 36 44 38 41 46 43 48 34
Daftar Harga /Orang/Rute /Kelas 39 39 36 34 28 40 34 33 42 42 33 31 36 41 26
Daftar Kapasitas Bus 45 42 41 44 29 42 51 35 50 49 41 44 44 15 42
Transaksi Penjualan Tiket 48 46 48 48 38 49 54 41 50 50 43 51 47 50 43
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Penjualan/Pemasaran
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.2. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai ............................ (Lanjutan) No
Data Calon Penumpang
Daftar Rute
16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
37 38 42 43 50 48 40 44 46 40 53 44 40 49 48
32 36 41 39 46 46 37 41 44 37 48 40 38 44 43
Daftar Harga /Orang/Rute /Kelas 24 31 27 33 32 24 27 30 33 30 37 34 28 30 34
Daftar Kapasitas Bus 35 36 40 39 45 44 35 40 42 35 46 39 36 39 42
Transaksi Penjualan Tiket 37 38 42 43 50 48 40 44 46 40 53 44 40 49 48
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Penjualan/Pemasaran
Tabel 5.3. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan Daftar Penumpang di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Daftar Hasil Transaksi 12 8 13 17 15 15 15 15 15 15 17 16
Daftar Rute
Daftar Bus Beroperasi
10 8 13 10 10 11 14 12 14 14 16 16
10 9 13 14 15 15 14 15 15 15 17 18
Penyusunan Daftar Penumpang 13 10 14 17 15 15 15 15 15 15 17 18
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Penjualan/Pemasaran
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.3. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai …………….. (Lanjutan) No 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Daftar Hasil Transaksi 16 17 8 10 8 11 16 15 12 7 13 9 13 5 10 7 13 11
Daftar Rute
Daftar Bus Beroperasi
14 15 7 8 8 11 11 13 12 8 11 8 12 7 10 7 9 9
14 17 8 10 8 11 15 14 12 8 11 9 11 17 10 6 10 10
Penyusunan Daftar Penumpang 18 17 8 10 8 11 16 15 12 10 13 10 13 7 12 8 12 11
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Penjualan/Pemasaran
Tabel 5.4. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan Laporan Hasil Penjualan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan No 1 2 3 4 5 6 7 8
Daftar Hasil Transaksi 3 3 6 4 5 5 6 7
Daftar Rute 3 3 5 3 5 5 6 7
Daftar Harga/ Orang/ Rute/Kelas 3 4 3 4 5 5 6 7
Penyusunan Laporan Hasil Penjualan 3 4 5 4 5 4 6 7
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Penjualan/Pemasaran
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.4. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai ……………… (Lanjutan) No 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Daftar Hasil Transaksi 5 6 6 5 5 8 3 3 3 2 5 3 2 4 5 2 4 2 4 2 4 2
Daftar Rute 5 6 5 5 5 6 2 2 3 1 4 2 2 3 3 3 4 1 3 1 5 2
Daftar Harga/ Orang/ Rute/Kelas 5 6 6 5 4 8 3 2 3 2 3 3 2 3 3 2 3 2 5 1 6 2
Penyusunan Laporan Hasil Penjualan 5 6 6 5 5 8 3 3 3 2 5 3 3 4 5 3 5 2 3 2 5 2
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Penjualan/Pemasaran
5.1.2.2. Departemen Gudang Pada bagian Gudang, terdapat 4 proses data, yaitu pengecekan bus, pencatatan bus dalam perbaikan, penyusunan daftar bus sudah diperbaiki dan penentuan kapasitas bus. Tingkat pemakaian data pada setiap proses ini dapat dilihat secara berturut-turut dapat dilihat pada Tabel 5.5, Tabel 5.6, Tabel 5.7, Tabel 5.8.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.5. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Pengecekan Bus di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan Daftar Daftar No Jumlah Bus Bus Digudang Beroperasi 9 12 1 9 10 2 5 10 3 8 8 4 5 5 5 3 4 6 6 5 7 4 4 8 7 6 9 7 3 10 10 8 11 5 5 12 3 2 13 6 4 14 9 7 15 5 3 16 4 3 17 6 4 18 4 5 19 5 4 20 6 5 21 2 3 22 3 4 23 5 4 24 4 5 25 3 6 26 7 6 27 7 7 28 5 3 29 7 7 30
Daftar Bus Sudah Beroperasi 14 8 11 12 6 5 6 3 5 8 9 6 1 8 13 6 5 10 6 6 8 4 6 8 6 6 12 9 6 12
Lembar Pengecekan Pengamatan Bus Kerusakan 10 13 8 10 11 13 9 13 2 8 5 5 6 8 4 5 5 7 4 8 8 12 5 5 2 4 6 10 10 15 3 8 4 5 6 10 2 6 4 7 4 9 2 4 3 7 4 10 5 9 5 8 6 13 5 10 2 4 6 14
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Gudang
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.6. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Pencatatan Bus Dalam Perbaikan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan Daftar Daftar No Jumlah/Jenis Jenis Bus Rusak Kerusakan 9 8 1 4 5 2 2 1 3 6 3 4 2 3 5 3 4 6 1 1 7 1 1 8 3 2 9 3 4 10 4 5 11 4 4 12 3 4 13 2 2 14 2 1 15 4 4 16 2 1 17 2 3 18 2 1 19 2 1 20 1 1 21 1 3 22 1 1 23 2 2 24 1 1 25 3 4 26 3 4 27 3 4 28 1 2 29 3 1 30
Daftar Peralatan Bengkel 6 4 2 2 2 2 2 1 3 4 3 3 2 2 1 1 1 1 1 3 4 1 1 2 1 4 1 4 1 2
Pencatatan Bus Dalam Perbaikan 10 5 2 5 3 4 2 1 3 4 5 4 4 3 2 4 2 3 2 3 3 3 1 2 1 5 4 5 3 2
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Gudang
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.7. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan Daftar Bus Telah Diperbaiki di PT. Anugrah Kurnia Pusaka.
No
Daftar Bus Dalam Perbaikan
Daftar Bus Siap Beroperasi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
6 3 1 3 2 1 3 2 3 2 2 1 4 2 1 1 2 3 3 1 4 1 2 1 1 3 2 1 1 2
6 5 1 4 2 1 4 3 3 1 4 2 2 1 1 3 2 5 1 1 2 1 1 1 1 3 1 2 1 1
Penyusunan Daftar Bus Telah Diperbaiki 9 3 1 4 2 1 3 3 3 2 3 2 5 2 1 3 2 4 3 1 4 2 2 1 1 4 2 3 1 2
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Gudang
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.8. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penentuan Kapasitas Bus di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Daftar Bus Siap Beroperasi 7 8 4 8 7 8 7 9 8 5 9 10 5 6 3 9 4 9 6 3 4 5 8 3 3 8 10 2 10 9
Daftar Kapasitas Ditentukan 10 7 6 10 6 9 7 11 9 7 10 11 7 8 4 10 5 11 8 5 8 8 13 4 4 9 13 4 11 8
Penyusunan Kapasitas 10 12 7 10 7 10 7 12 10 8 16 13 7 10 5 12 7 15 9 5 8 12 15 5 4 10 15 5 13 10
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Gudang
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
5.1.2.3. Departemen Operasional Tingkat pemakaian datanya dapat dilihat pada Tabel 5.9, Tabel 5.10 dan Tabel 5.11. Tabel 5.9. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Pengecekan Bus di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan Daftar Bus Siap Daftar Daftar Daftar Kapasitas Pengecekan No Beroperasi Rute Sopir Barang Bus/Rute 12 12 3 8 12 1 8 7 2 5 8 2 10 13 8 8 13 3 9 9 3 7 9 4 5 5 4 3 5 5 15 15 8 10 15 6 10 10 5 9 10 7 13 10 8 10 13 8 11 11 10 8 11 9 10 10 4 9 10 10 8 8 3 6 8 11 12 12 7 10 13 12 12 12 10 9 12 13 12 12 8 10 12 14 8 8 3 7 8 15 13 13 10 12 13 16 14 15 10 12 15 17 8 8 5 7 8 18 10 9 9 10 10 19 14 14 10 12 14 20 10 10 5 9 10 21 9 9 3 8 9 22 13 12 10 12 13 23 6 6 2 4 6 24 13 12 7 10 13 25 15 12 7 13 15 26 8 8 3 7 8 27 10 9 3 9 10 28 12 13 7 10 13 29 12 12 6 10 12 30 Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Operasional
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.10. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Pengecekan dan Pencatatan Penumpangdi PT. Anugrah Kurnia Pusaka
No
Daftar Penumpang
Daftar Rute
Lembar Kelengkapan Penumpang
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
14 10 11 12 10 8 15 9 8 10 10 13 7 9 12 10 13 10 9 15 11 10 9 10 9 10 13 10 12 9
15 10 10 10 15 10 15 9 8 10 12 12 7 9 10 10 15 9 9 15 10 9 9 10 9 10 12 11 14 10
10 6 9 10 9 8 11 5 5 5 9 10 5 5 7 8 10 8 7 10 7 7 5 7 5 6 10 7 12 7
Pengecekan dan Pencatatan Penumpang 15 10 11 12 15 10 15 9 8 10 12 13 7 9 12 10 15 10 9 15 11 10 9 10 9 10 13 11 14 10
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Operasional
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.11. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Pencatatan Barang Kiriman di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Daftar Kapasitas Barang 5 3 4 6 7 4 5 3 4 5 4 5 3 4 5 4 6 6 2 8 4 4 3 5 7 1 3 5 7 4
Daftar Tujuan Barang 4 4 3 7 6 4 3 3 4 5 4 5 2 5 5 4 7 5 1 7 4 3 3 5 6 2 3 3 5 4
Daftar Harga/Jarak Kiriman 3 1 2 3 3 2 3 2 3 2 1 2 3 3 5 1 5 5 1 6 2 1 2 4 3 1 1 4 3 2
Daftar Jenis Barang 6 2 3 4 4 2 4 1 4 4 3 4 1 3 3 3 4 6 1 7 4 4 1 3 7 1 2 3 6 3
Pencatatan Barang Kiriman 3 4 7 7 4 5 3 4 5 4 5 3 4 5 4 7 6 2 8 4 4 3 5 7 2 2 5 7 4
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Operasional
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
5.1.2.4. Departemen Administrasi Tingkat pemakaian data bagian ini ditunjukkan dalam Tabel 5.12, Tabel 5.13, Tabel 5.14 dan Tabel 5.15.
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Tabel 5.12. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan Laporan Keuangan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan Laporan Daftar Peng. Daftar Biaya Daftar Biaya Pen. Laporan Penjualan Tahunan Adeministrasi Operasional Keuangan 2 1 2 2 2 1 1 1 1 1 1 2 3 4 4 1 2 2 1 2 6 5 1 4 6 5 4 2 3 5 5 5 4 5 5 2 2 3 2 3 2 2 1 1 2 2 2 1 2 2 3 3 2 3 6 7 8 8 5 8 5 4 5 4 5 4 3 3 3 4 6 6 6 5 6 7 8 8 7 8 7 5 6 7 7 7 5 7 7 2 2 1 2 2 4 4 2 4 4 3 3 3 2 3 4 5 5 4 5 3 3 4 3 3 7 7 8 7 8 4 4 3 4 7 3 3 3 3 3 5 4 5 5 5 4 4 3 2 4 5 4 4 4 5 3 4 4 5 5
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Adeministrasi
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.13. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan Laporan Gaji Karyawan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Daftar Karyawan dan Jabatannya 3 2 5 3 3 6 3 5 5 4 5 5 5 3 5 7 5 7 5 3 6 5 8 9 7 5 5 4 3 4
Daftar Upah/Karyawan /Jabatan 3 3 4 3 3 4 3 4 5 3 7 4 4 2 5 5 5 7 6 2 6 5 8 10 8 4 4 4 4 5
Daftar Jumlah Bonus Karyawan 3 2 5 3 3 2 3 5 5 4 6 5 5 3 4 7 5 4 5 3 4 6 7 10 9 4 4 4 4 4
Laporan Gaji Karyawan 3 3 5 3 3 6 3 5 5 4 7 5 5 3 5 7 5 7 6 3 6 5 8 10 8 5 5 4 4 5
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Adeministrasi
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.14. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan Pengadaan Peralatan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Daftar Kondisi Peralatan 3 2 3 2 2 5 2 4 3 3 2 2 3 4 3 3 2 2 4 3 2 2 2 4 2 1 3 2 3 2
Daftar Harga Peralatan 2 2 2 1 4 4 3 2 1 1 1 1 1 2 1 1 2 1 3 2 2 1 1 3 3 2 2 1 4 4
Penyusunan Pengadaan Peralatan 3 3 3 2 4 5 3 4 3 4 2 2 3 4 1 3 2 2 4 3 2 2 2 4 3 2 3 2 4 3
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Adeministrasi
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.15. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan Laporan Kerja Sama di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan Alamat No Surat-surat Adeministrasi 4 1 1 2 2 3 1 4 2 5 3 6 1 7 2 8 1 9 1 10 2 11 3 12 1 13 2 14 1 15 4 16 3 17 2 18 2 19 2 20 2 21 1 22 3 23 3 24 3 25 2 26 2 27 3 28 2 29 4 30
Daftar Biaya Kerja Sama 3 1 1 2 3 4 3 1 1 2 1 2 2 2 2 3 1 1 1 1 2 1 1 4 3 2 3 3 2 3
Penyusunan Laporan Kerja Sama 5 1 2 2 3 4 3 2 1 2 2 3 2 2 1 4 3 2 2 2 2 1 4 4 3 2 3 3 2 4
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Adeministrasi
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
5.1.2.5. Departemen Personalia Tingkat pemakaian data bagian ini dapat dilihat pada Tabel 5.16, Tabel 5.17, Tabel 5.18 dan Tabel 5,19. Tabel 5.16. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Evaluasi Kinerja Karyawan di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan Daftar Daftar Kegiatan Daftar Standar Evaluasi Kinerja No Karyawan Kerja Kegiatan Kerja Karyawan 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0 0 3 0 0 0 0 4 0 0 0 0 5 0 0 0 0 6 0 0 0 0 7 0 0 0 0 8 0 0 0 0 9 0 0 0 0 10 0 0 0 0 11 0 0 0 0 12 0 0 0 0 13 0 0 0 0 14 1 1 1 1 15 0 0 0 0 16 0 0 0 0 17 0 0 0 0 18 0 0 0 0 19 1 1 1 1 20 0 0 0 0 21 0 0 0 0 22 0 0 0 0 23 0 0 0 0 24 0 0 0 0 25 0 0 0 0 26 0 0 0 0 27 0 0 0 0 28 0 0 0 0 29 0 0 0 0 30 Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Personalia
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.17. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Perekrutan Karyawan Baru di PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Daftar Kebutuhan Karyawan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Daftar Kegiatan Kerja 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Perekrutan Karyawan Baru 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Personalia
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.18. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan Laporan Kesejahteraan Karyawan di PT.AKP. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
Daftar Keluhan Karyawan 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Daftar Fasilitas Karyawan 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Penyusunan Kesejahteraan 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Personalia
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.19. Jumlah Tiap Kali Data Terpakai Pada Setiap Proses Penyusunan Laporan Peralatan Kantor di PT. AKP.
No
Daftar Kelayakan Peralatan
Daftar Peralatan Rusak
Daftar Harga Peralatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 2 0 0 0
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
Penyusunan Laporan Peralatan Kantor 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0
Sumber: Pengamatan Langsung di Bagian Personalia
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
5.2. Pengolahan Data 5.2.1. Pembuatan Struktur Sistem Aliran Data Struktur sistem yang dibuat adalah struktur sistem aliran informasi, jadi menggambarkan input, proses dan output dari aliran informasi tersebut. Struktur sistem ini berguna untuk menjelaskan dan mengidentifikasi sistem yang akan dibangun dalam perusahaan. Bentuk sistem aliran data dan informasi perusahaan PT. AKP adalah seperti pada Gambar 5.1.
Gambar 5.1. Bentuk Struktur Dasar Sistem Aliran Informasi Perusahaan PT. Anugrah Kurnia Pusaka
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
5.2.2. Pembuatan Data Flow Diagram (DFD) 5.2.2.1. Indentifikasi Komponen DFD Berdasarkan pengamatan data di perusahaan jasa transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka, maka didapatlah komponen-komponen DFD yang berupa input data, proses dan output. Komponen-komponen tersebut seperti yang terdapat pada Tabel 5.20.
Tabel 5.20. Komponen-komponen Data Flow Diagram Aliran Data dan Informasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka Kesatuan Luar (Input Data) Data Calon Penumpang Daftar Rute Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas Daftar Kapasitas Bus Daftar Hasil Transaksi Daftar Rute Daftar Bus Beroperasi Daftar Hasil Transaksi Daftar Rute Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas Daftar Jumlah Bus Digudang Daftar Bus Beroperasi Daftar Bus Sudah Beroperasi Lembar Pengamatan Kerusakan Daftar Jumlah/Jenis Bus Rusak Daftar Jenis Kerusakan Daftar Peralatan Bengkel Daftar Bus Dalam Perbaikan Daftar Bus Siap Beroperasi Daftar Bus Siap Beroperasi Daftar Kapasitas yang Ditentukan Daftar Beroperasi Daftar Rute Daftar Sopir Daftar Kapasitas Barang
Data Proses Transaksi Penjualan Tiket Penyusunan Daftar Penumpang Penyusunan Laporan Hasil Penjualan Pengecekan Bus
Data Store (Outpu Data) Tiket Penumpang Daftar Hasil Transaksi Daftar Penumpang
Laporan Hasil Penjualan Daftar Jumlah/Jenis Bus Rusak Daftar Jenis Kerusakan
Pencatatan Bus Dalam Perbaikan Penyusunan Bus Telah Diperbaiki Penentuan Kapasitas
Daftar Bus Dalam Perbaikan Daftar Bus Siap Beroperasi
Pengecekan Bus /Rute
Laporan Rute Yang Siap Dilayani
Daftar Bus Beroperasi Daftar Kapasitas Bus
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.20. Komponen-komponen Data Flow Diagram ..................(Lanjutan) Kesatuan Luar (Input Data) Daftar Penumpang Daftar Rute Lembar Kelengkapan Penumpang Daftar Kapasitas Barang Daftar Tujuan Barang Daftar Harga/Jarak Pengiriman Daftar Jenis Barang Laporan Hasil Penjualan Daftar Pengeluaran Tahunan Daftar Biaya Administrasi Daftar Biaya Operasional Daftar Karyawan dan Jabatannya Daftar Upah/Karyawan/Jabatan Daftar Jumlah Bonus Karyawan Daftar Kondisi Peralatan Daftar Harga Peralatan Alamat Surat-surat Adeministrasi Daftar Biaya Kerja Sama Daftar Karyawan Daftar Kegiatan Kerja Daftar Standar Kegiatan Kerja Daftar Kebutuhan Karyawan Daftar Kegiatan Kerja Daftar Keluhan Karyawan Daftar Fasilitas Karyawan Daftar Kelayakan Peralatan Daftar Peralatan Rusak Daftar Harga Peralatan
Data Proses Pengecekan Dan Pencatatan Penumpang
Data Store (Output Data) Laporan Jumlah Penumpang Terlayani
Pencatatan Barang Kiriman
Daftar Laporan Pengiriman Barang
Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan Perusahaan Neraca Laba/Rugi Perusahaan
Penyusunan Laporan Gaji Keryawan
Laporan Gaji Karyawan
Penyusunan Pengadaan Peralatan Penyusunan Laporan Kerja Sama Evaluasi Kinerja Karyawan Perekrutan Karyawan Baru Penyusunan Kesejahteraan Penyusunan Laporan Peralatan Kantor
Laporan Pengadaan Peralatan Laporan Hasil Kerja Sama Laporan Kinerja Karyawan Daftar Jumlah Bonus Karyawan Daftar Kualifikasi Penerimaan Daftar Karyawan Baru Laporan Kesejahteraan Karyawan Laporan Jumlah Peralatan Kantor Kondisi Peralatan Kantor
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
5.2.2.2. Lebelisasi Komponen DFD Pelebelan merupakan penggambaran komponen-komponen yang telah di identifikasi kedalam bentuk simbol-simbol, hal ini untuk mempermudah penggambaran aliran data dengan metode pemetaan berdasarkan DFD. Simbolsimbol yang digunakan berdasarkan 4 kesatuan dasar, yaitu: 1. Kesatuan luar (External entity) 2. Proses (Entity process) 3. Arah hubungan (Entity data flow) 4. Output yang dihasilkan (Entity data store) Kempat komponen tersebut adalah seperti yang telah digambarkan oleh Gane/Sarson pada Tabel 5.21. Tabel 5.21. Bentuk Simbol-simbol Komponen Data Flow Diagram
Sumber: http://www.ilkom.unsri.ac.id/dosen/hartini/materi/VIII_DFD.pdf
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
5.2.2.3. Pembuatan Context Diagram Context Diagram (CD) merupakan gambaran umum dari sistem aliran data dan informasi yang direncanakan, tujuannya untuk menentukan nama sistem dan proses dasar perpindahan data serta tujuan sistem. CD juga disebut sebagai DFD level – 0, Bentuk CD untuk aliran data dan informasi pada perusahaan jasa transportasi angkutan darat dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Gambar 5.2. DFD Level – 0 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka
5.2.2.4. Levelisasi Context Diagram Levelisasi Context Diagram (CD) merupakan perincian setiap gambaran proses secara keseluruhan dalam sistem aliran informasi, gambaran aliran ini menjelaskan tentang proses data yang rinci, input yang mengarah pada proses tersebut dan output yang dihasilkan oleh proses tersebut. Levelisasi dilakukan
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
untuk menggambarkan keseluruhan sistem, biasanya patokannya berdasarkan tingkatan proses data dalam satu bagian proses secara umum dalam CD. 1. Data Flow Diagram (DFD) Aliran Data dan Informasi Level – 1 Pada DFD Aliran Data dan Informasi level – 1, Proses dirinci untuk menjelaskan proses-proses secara umum dalam perusahaan pada tiap-tiap departemen dan menggambarkan arah-arah hubungan antara satu departemen dengan departemen lain. Kondisi ini dapat dilihat pada Gambar 5.3.
Gambar 5.3. DFD Level – 1 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka 2. Data Flow Diagram (DFD) Aliran Data dan Informasi Level – 2 Kemudian dari 5 bagian departemen yang telah dirinci pada DFD level – 1, dijelaskan kembali proses-proses perlakuan datanya, inputnya, dan outputnya
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
serta arah aliran datanya secara sfesifik dalam membangun sistem aliran data dan informasi perusahaan. Berdasarkan DFD Level – 1, proses pertama adalah pada departemen penjualan/pemasaran, maka aliran data dan informasi di bagian ini merupakan DFD level – 2, seperti pada Gambar 5.4.
Gambar 5.4. DFD Level – 2 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka 3. Data Flow Diagram (DFD) Aliran Data dan Informasi Level – 3 Dengan tetap berpedoman pada DFD Level – 1, maka DFD level – 3 merupakan uraian setiap proses pada bagian gudang yang dirinci secara tersetruktur dan bertahap, seperti pada Gambar 5.5.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Gambar 5.5. DFD Level – 3 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka 4. Data Flow Diagram (DFD) Aliran Data dan Informasi Level – 4 Pada Level – 4 yang diuraikan merupakan aliran data dan informasi berdasarkan setiap proses data pada bagian operasional pelayanan, atau pelaksanaan penaikan penumpang dan barang kiriman. Keseluruhan aliran data dan informasi pada level ini dapat dilihat pada Gambar 5.6.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Gambar 5.6. DFD Level – 4 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka
5. Data Flow Diagram (DFD) Aliran Data dan Informasi Level – 5 DFD Level – 5 merupakan uraian pada bagian Adeministrasi yang memuat proses penyusunan laporan keuangan, penyusunan laporan gaji karyawan, penyusunan pengadaan peralatan dan penyusunan laporan kerja sama, maka sesuai dengan tahapan proses datanya, rincian pemetaan hubungan antar komponen data dan informasi dapat dilihat pada Gambar 5.7
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Gambar 5.7. DFD Level – 5 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka
6. Data Flow Diagram (DFD) Aliran Data dan Informasi Level – 6 DFD Level – 6 merupakan uraian pada bagian Personalia, dimana terdapat 4 proses data dan informasi setelah diuraikan, proses data dan informasi tersebut adalah proses evaluasi kinerja karyawan, perekrutan karyawan baru, penyusunan laporan kesejahteraan karyawan dan penyusunan laporan peralatan kantor, maka dari keempat proses tersebut dapat dilihat rincian hubungannya pada Gambar 5.8.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Gambar 5.8. DFD Level – 6 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka 7. Data Flow Diagram (DFD) Aliran Data dan Informasi Level – 7 DFD pada Level – 7 merupakan uraian yang menjelaskan keseluruhan proses data dari setiap bagian dan hubungannya dengan bagian-bagian lain dalam perusahaan. Pada level ini DFD telah dirinci secara menyeluruh dan telah menunjukkan entitas penghubung satu bagian proses aliran data dan informasi atau dari satu proses data ke proses data selanjutnya. Hubungan-hubungan
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
yang dibentuk merupakan aliran data dan informasi perusahaan yang telah dijelaskan secara terstruktur dalam perusahaan. Aliran data dan informasi hasil pemetaan dengan DFD pada Level – 7 merupakan interaksi paling komplit dalam struktur aliran data dan informasi yang dapat digunakan sebagai model struktural yang akan dianalisa dengan menggunakan metode Stritructural Equation Modeling (SEM). Bentuk DFD level ini secara keseluruhan dapat dilihat pada Lampiran – 1. Gambar DFD Level -7 aliran data dan informasi.
5.2.3. Menentukan Analisa Structural Equation Modeling (SEM) Analisa Structural Equation Modeling (SEM) merupakan perhitungan persentase tingkat hubungan dan pengaruh antar variabel dalam sebuah diagram jalur, biasanya menggunakan analisa regresi dan korelasi. Untuk diagram jalur aliran data (DFD), analisa SEM digunakan untuk melihat tingkat hubungan variabel data terhadap proses data dan informasi, hal ini untuk menentukan jalur paling dominan dalam diagram aliran data DFD yang di asumsikan sebagai aliran data dan informasi yang efektif.
5.2.3.1.Membangun Model Berbasis Teori Model yang berbasis teori merupakan lengkah awal dalam menentukan suatu sistem yang berinteraksi sebagai suatu rangkaian aliran jalur, dimana aliran jalur tersebut menjelaskan hubungan antar satu variabel dengan variabel lainya. Model yang berbasis teori ini dapat dilihat pada Gambar 5.3. DFD level – 1, dimana variabel-variabel berinteraksi untuk suatu sistem aliran informasi.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
5.2.3.2.Menciptakan Diagram Jalur Analisis SEM dalam prosesnya selalu membutuhkan diagram jalur sebagai patokan atau gambaran suatu sistem yang akan diukur tingkat interaksi variabelvariabelnya. Untuk analisis SEM kali ini diagram jalur yang digunakan adalah diagram jalur hasil pemetaan dengan pola DFD level – 7. Karena pada level ini sistem telah dijelaskan dengan rinci hubungan antar variabel-variabel dalam sistem (Gambar 5.9. DFD Level – 7 Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa Transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka).
5.2.3.3.Identifikasi Variabel Exogenous (X) dan Endogenous (Y) Variabel Exogenos merupakan variabel bebas dari sistem proses data, dalam kasus ini variabel tersebut adalah berupa variabel input bagi proses data dan sering dilambangkan dengan ”X” dalam proses analisisnya, sedangkan variabel endogenous merupakan variabel bergantung dan perantara, dimana variabel ini sangat dipengaruhi oleh variabel exogenous, dalam diagram jalur nampak variabel ini adalah proses data dan output datanya, biasanya dilambangkan dengan ”Y” dalam proses analisisnya. Berdasarkan diagram jalur pola DFD level – 7 dapat diidentifikasi kedua jenis variabel tersebut, seperti yang terlihat pada Tabel 5.22, dimana setiap variabel bebas dilambangkan dengan Xi dimana (i = 1,2,3,...n) dan variabel bergantung dan perantara dialmbangkan dengan Yj dimana (j = 1, 2 , 3, 4....n ).
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.22. Variabel Exogenous (X) dan Endogenous (Y) DFD Level – 7 Peta Aliran Informasi dan Data PT. Anugrah Kurnia Pusaka
Xi
Variabel Exogenous
X1 X2
Data Calon Penumpang Daftar Rute Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas Daftar Kapasitas Bus Daftar Hasil Transaksi Daftar Rute Daftar Bus Beroperasi Daftar Hasil Transaksi Daftar Rute Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas Daftar Jumlah Bus Digudang Daftar Bus Beroperasi Daftar Bus Sudah Beroperasi Lembar Pengamatan Kerusakan Daftar Jumlah/Jenis Bus Rusak Daftar Jenis Kerusakan
X3 X4 X5 X2 X6 X5 X2 X3 X7 X6 X8 X9 X10 X11 X12 X13 X14 X6 X15 X6 X2 X16 X17
Yi
Variabel Endogenous
Y1
Transaksi Penjualan Tiket
Y3
Y4
Y5
Y6
Daftar Peralatan Bengkel Daftar Bus Dalam Perbaikan Daftar Bus Siap Beroperasi Daftar Bus Beroperasi Daftar Kapasitas yang Ditentukan Daftar Bus Beroperasi Daftar Rute Daftar Sopir Daftar Kapasitas Barang
Penyusunan Daftar Penumpang Penyusunan Laporan Hasil Penjualan
Yi Dan Xi Y2 X5
Daftar Hasil Transaksi
X18
Daftar Penumpang
X24
Laporan Hasil Penjualan
X10
Daftar Jumlah/Jenis Bus Rusak
X11
Daftar Jenis Kerusakan
Pengecekan Bus
Pencatatan Bus Dalam Perbaikan
Variabel Exogenous dan Endogenous Tiket Penumpang
X13 X14
Y7
Penyusunan Bus Telah Diperbaiki
X6
Y8
Penentuan Kapasitas
X4
Y9
Pengecekan Bus /Rute
Y10
Daftar Bus Dalam Perbaikan Daftar Bus Siap Beroperasi Daftar Bus Beroperasi Daftar Kapasitas Bus Laporan Rute Yang Siap Dilayani
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.22. Variabel Exogenous (X) dan Endogenous (Y)...............(Lanjutan) Xi
Variabel Exogenous
X18 X2
X25
Daftar Penumpang Daftar Rute Lembar Kelengkapan Penumpang Daftar Kapasitas Barang Daftar Rute Daftar Harga/Jarak Pengiriman Daftar Jenis Barang Laporan Hasil Penjualan Daftar Pengeluaran Tahunan Daftar Biaya Administrasi
X26
Daftar Biaya Operasional
X19 X20 X2 X21 X22 X23 X24
X30
Daftar Karyawan dan Jabatannya Daftar Upah/Karyawan/Jabatan Daftar Jumlah Bonus Karyawan Daftar Kondisi Peralatan
X31
Daftar Harga Peralatan
X27 X28 X29
X33
Alamat Surat-surat Adeministrasi Daftar Biaya Kerja Sama
X34
Daftar Karyawan
X32
X35 X36
Daftar Kegiatan Kerja Daftar Standar Kegiatan Kerja
X37
Daftar Kebutuhan Karyawan
X38
Daftar Kegiatan Kerja
Yi
Variabel Endogenous
Variabel Yi Dan Exogenous dan Xi Endogenous
Y11
Pengecekan Dan Pencatatan Penumpang
Y12
Laporan Jumlah Penumpang Terlayani
Y13
Pencatatan Barang Kiriman
Y14
Daftar Laporan Pengiriman Barang
Y15
Y18
Y20 Y22
Y24
Y26
Penyusunan Laporan Keuangan
Penyusunan Laporan Gaji Keryawan Penyusunan Pengadaan Peralatan Penyusunan Laporan Kerja Sama Evaluasi Kinerja Karyawan
Perekrutan Karyawan Baru
Y16 Y17
Laporan Keuangan Perusahaan Neraca Laba/Rugi Perusahaan
Y19
Laporan Gaji Karyawan
Y21
Laporan Pengadaan Peralatan
Y23
Laporan Hasil Kerja Sama
Y25 X29 Y27 Y28
Laporan Kinerja Karyawan Daftar Jumlah Bonus Karyawan Daftar Kualifikasi Penerimaan Daftar Karyawan Baru
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.22. Variabel Exogenous (X) dan Endogenous (Y)...............(Lanjutan) Xi
Variabel Exogenous
X39
Daftar Keluhan Karyawan
X40
Daftar Fasilitas Karyawan
X42
Daftar Kelayakan Peralatan Daftar Peralatan Rusak
X43
Daftar Harga Peralatan
X41
Yi
Variabel Endogenous
Y29
Penyusunan Kesejahteraan
Y31
Penyusunan Laporan Peralatan Kantor
Variabel Yi Dan Exogenous dan Xi Endogenous Laporan Y30 Kesejahteraan Karyawan Laporan Jumlah Y32 Peralatan Kantor Kondisi Y33 Peralatan Kantor
5.2.3.4. Mengkonversi Diagram Jalur Berdasarkan tiap-tiap proses data yang terdapat dalam Gambar 5.4. DFD Level – 2 , maka dapat dilihat hasil konversi diagram jalur dari pola DFD pada setiap proses data, misalnya untuk proses data Transaksi Penjualan Tiket, seperti pada Gambar 5.10.
Gambar 5.10. DFD Level-2 Proses Transaksi Penjualan Tiket
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Berdasarkan Gambar 5.10 dapat dikonversikan ke diagram jalur SEM, adalah : Jika : Data Calon Penumpang
= X1
Transaksi Penjualan Tiket
= Y1
Daftar Rute
= X2
Tiket Penumpang
= Y2
Daftar Harga/Orang/Rute
= X3
Daftar Hasil Transaksi
= X5
Daftar Kapasitas Bus
= X4
Maka model diagram jalur hasil konversi dapat dilihat seperti yang ditunjukkan pada Gambar 5.11.
Gambar 5.11. Diagram Jalur Proses Transaksi Penjualan Tiket Dari diagram jalur gambar 5.10 didapat persamaan untuk korelasi tiap variabel Exogenous (X) terhadap variabel Endogenous (Y) berdasarkan strukturl linier adalah sebagai berikut: Struktur linier : Y1 = RY1X1 + RY1X2+ RY1X3 + RY1X4 + €1..............(Substruktur 1) Y2 = RY2Y1 + €2..................................................(Substruktur 2) X5 = RX5Y1 + €3..................................................(Substruktur 3)
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Maka persamaan korelasi adalah: 1. Substruktur 1 (Y1 = RY1X1 + RY1X2+ RY1X3 + RY1X4 + €1) a. Korelasi antara variabel Data Calon Penumpang (X1) dengan Proses Transaksi Penjualan Tiket (Y1)
R X 1Y1 =
n ( ∑ X 1Y1 ) − ( ∑ X 1 )( ∑ Y1 )
{n.∑ X
2 1
}{
− ( ∑ X 1 ) 2 . n.∑ Y1 − ( ∑ Y1 ) 2 2
}
b. Korelasi antara variabel Daftar Rute (X2) dengan Proses Transaksi Penjualan Tiket (Y1)
R X 2Y1 =
n ( ∑ X 2 Y1 ) − ( ∑ X 2 )( ∑ Y1 )
{n.∑ X
2 2
}{
− ( ∑ X 2 ) 2 . n.∑ Y1 − ( ∑ Y1 ) 2 2
}
c. Korelasi antara variabel Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas (X3) dengan Proses Transaksi Penjualan Tiket (Y1)
R X 3Y1 =
n ( ∑ X 3 Y1 ) − ( ∑ X 3 )( ∑ Y1 )
{n.∑ X
2 3
}{
− ( ∑ X 3 ) 2 . n.∑ Y1 − ( ∑ Y1 ) 2 2
}
d. Korelasi antara variabel Daftar Kapasitas Bus (X4) dengan Proses Transaksi Penjualan Tiket (Y1).
R X 4Y1 =
n ( ∑ X 4 Y1 ) − ( ∑ X 4 )( ∑ Y1 )
{n.∑ X
2 4
}{
− ( ∑ X 4 ) 2 . n.∑ Y1 − ( ∑ Y1 ) 2 2
}
e. Variabel €2 Pengaruh faktor lain diluar proses data Transaksi Penjualan Tiket yang tidak teridentifikasi perusahaan.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
2. Substruktur 2 (Y2 = RY2Y1 + €2) a. Korelasi antara variabel Transaksi Penjualan Tiket (Y1) dengan Tiket Penumpang (Y2).
R Y1Y2 =
n ( ∑ Y1Y 2 ) − ( ∑ Y1 )( ∑ Y 2 )
{n.∑ Y
2
1
}{
− ( ∑ Y1 ) 2 . n.∑ Y 2 − ( ∑ Y 2 ) 2 2
}
b. Variabel €2 Pengaruh faktor lain diluar Tiket penumpang yang tidak teridentifikasi oleh perusahaan dari hasil proses data Transaksi Penjualan Tiket. 3. Substruktur 3 (X5 = RX5Y1 + €3) a. Korelasi antara variabel Transaksi Penjualan Tiket (Y1) dengan Daftar Hasil Transaksi (X5)
R Y1 X 5 =
n ( ∑ Y1 X 5 ) − ( ∑ Y1 )( ∑ X 5 )
{n.∑ Y
1
2
}{
− ( ∑ Y1 ) 2 . n.∑ X 5 − ( ∑ X 5 ) 2 2
}
b. Variabel €3 Pengaruh faktor lain diluar Daftar Hasil Transaksi yang tidak teridentifikasi oleh perusahaan dari hasil proses data Transaksi Penjualan Tiket. Untuk proses-proses data selanjutnya dapat dilihat pada tebel dibawah ini, dimana setiap model struktur dari hasil konversi diagram jalur dijabarkan berdasarkan tingkat pengaruh tiap variabel dengan variabel lain, karena tingkat hubungan yang diteliti adalah secara parsial (sendiri-sendiri). Persamaan korelasi yang digunakan adalah persamaan korelasi satu arah (korelasi sederhana). Keseluruhan proses tersebut dapat dilihat diagram jalurnya pada Tabel 5.23.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.23. Bentuk Konversi Diagram Jalur Dari DFD Level – 7 Peta Aliran Data dan Informasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka Proses Data
Konversi Diagram Jalur
Persamaan
Penyusunan Daftar Penumpang
Y3 = RY3X2 + RY3X5+ RY3X6 + €4 X19 = RX18Y3 + €5
Penyusunan Laporan Hasil Penjualan
Y4 = RY4X2 + RY4X3+ RY4X5 + €6 X19 = RX24Y4 + €5
Pengecekan Bus
Y5 = RY5X6 + RY5X7+ RY5X8 + RY5X9 + €8 X10 = RX10Y5 + €9 X11 = RX11Y5 + €10
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.23. Bentuk Konversi Diagram Jalur Dari DFD ...................(Lanjutan) Proses Data
Pencatatan Bus Dalam Perbaikan
Penyusunan Bus Telah Diperbaiki
Penentuan Kapasitas
Konversi Diagram Jalur
Persamaan
Y6 = RY6X10 + RY6X11+ RY6X12 + €11 X13 = RX13Y6 + €12 X14 = RX14Y6 + €13
Y7 = RY7X13 + RY7X14+ €14 X6 = RX6Y7 + €15
Y8 = RY8X6 + RY8X15 + €16 X4 = RX4Y8 + €17
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.23. Bentuk Konversi Diagram Jalur Dari DFD ..................(Lanjutan) Proses Data
Pengecekan Bus /Rute
Konversi Diagram Jalur
Persamaan
Y9 = RY9X2 + RY9X6+ RY9X16 + RY9X17 + €18 Y10 = RY10Y9 + €19
Pengecekan Dan Pencatatan Penumpang
Y6 = RY11X2 + RY11X18+ RY11X19 + €20 X12 = RY12Y11 + €21
Pencatatan Barang Kiriman
Y7 = RY7X13 + RY7X14+ €22 X6 = RX6Y7 + €23
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.23. Bentuk Konversi Diagram Jalur Dari DFD ………..... (Lanjutan) Proses Data
Konversi Diagram Jalur
Persamaan
Penyusunan Laporan Gaji Keryawan
Y18 = RY18X27 +RY18X28 +RY18X29+ €27 Y19 = RY19Y18 + €28
Penyusunan Pengadaan Peralatan
Y20 = RY20X30 + RY20X31+€29 Y21 = RY21Y20 + €30
Penyusunan Laporan Kerja Sama
Y21 = RY21X32 + RY21X33+ €31 Y22 = RY23Y22 + €32
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.23. Bentuk Konversi Diagram Jalur Dari DFD ……....... (Lanjutan) Proses Data
Konversi Diagram Jalur
Persamaan
Evaluasi Kinerja Karyawan
Y24 = RY24X34 + RY24X35+ RY24X36 + €33 X19 = RX19Y24 + €34 Y25 = RY25Y24 + €26
Perekrutan Karyawan Baru
Y26 = RY26X37 + RY26X38+ €36 Y27 = RX27Y26 + €37 Y28 = RY28Y26 + €28
Penyusunan Kesejahteraan
Y29 = RY29X39 +RY29X40 + €39 Y30 = RY30Y29 + €40
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.23. Bentuk Konversi Diagram Jalur Dari DFD ……....... (Lanjutan) Proses Data
Konversi Diagram Jalur
Persamaan
Y31 = RY31X41 + RY31X42+ RY31X43 + €41 Y32 = RY32Y31 + €42 Y33 = RY33Y31 + €43
Penyusunan Laporan Peralatan Kantor
5.2.3.5.Memilih Matrik Korelasi Berdasrkan hasil konversi diagram jalur pada langkah 4 analisa SEM, maka keseluruhan pola menunjukkan suatu analisa korelasi yang mencari besarnya hubungan dua vareabel Exogenous (X) terhadap variabel Endogenous (Y) secara parsial (sendiri-sendiri). Matrik korelasi yang sesuai untuk memenuhi tingkat persamaan yang ditunjukkan oleh diagram jalur adalah matrik korelasi sederhana. Asumsi Structural Equation Modeling (SEM) adalah ”Multivariat Normal” dan ”Penilaian yang Dihindarkan” adalah ”Kesalahan Spesifikasi Model”, maka metode estimasi yang digunakan adalah Direct (tingkat pengaruh atau hubungan). Utuk asumsi SEM multivariat normal maka matrik korelasi yang digunakan adalah matrik Korelasi Sederhana.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
R XY =
n ( ∑ XY ) − ( ∑ X )( ∑ Y )
{n.∑ X
2
}{
− ( ∑ X ) 2 . n.∑ Y 2 − ( ∑ Y ) 2
}
Untuk setiap variabel input (X) yang mempengaruhi variabel proses (Y) dan output (X dan Y) dalam suatu peta aliran data dan informasi. Persentase tingkat hubungan antar variabel ini diukur berdasarkan koefisien yang dihasilkan oleh Rxy yang dihitung, biasanya dinamakan Koefisien Determinan (KP)
KP = R XY ×100% Dimana
KP : Koefisien Determinan (%) RXY : Nilai Koefisien Korelasi
5.2.3.6.Evaluasi Estimasi dan Uji Kesesuaian 5.2.3.6.a. Evaluasi Estimasi Evaluasi estimasi merupakan pengukuran tingkat hubungan setelah dilakukan pengamatan terhadap pengaruh setiap variabel dalam diagram jalur. Pengukuran ini dapat dilakukan dengan cara konvensional berdasarkan persamaan yang telah ditentukan oleh matrik korelasinya. Pada umunya untuk mempercepat dan mengakurasi hasil yang diperoleh, pengukuran dapat dilakukan dengan bantuan program analisis statistik SPSS versi 14. Namun, untuk proses transaksi penjualan tiket dapat disajikan perhitungan manualnya sebagai berikut: 1. Koefisien korelasi untuk Daftar Calon Penumpang (X1) dengan Transaksi Penjualan Tiket (Y1)
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Berdasarkan data pada Tabel 5.2. didapat nilai-nilai sebagai berikut:
∑X
1
∑Y
= 1368
∑X Y
1 1
R X1Y1 = R X1Y1 = R X1Y1 =
1
= 1368
∑X
2 1
∑Y
= 63010
2
1
= 63010
= 63010
30(63010) - (1368)(1368)
{30(63010) - (1368) 2 }{30(63010) - (1368) 2 } 1890300 - 1871424
{1890300 - 1871424}{1890300 - 1871424} 18876 (18876).(18876)
18876 18876 = 1,000
R X1Y1 = R X1Y1
2. Koefisien korelasi untuk Daftar Rute (X2) dengan Transaksi Penjualan Tiket (Y1). Berdasarkan data pada Tabel 5.2. didapat nilai-nilai sebagai berikut:
∑X
2
∑X Y
2 1
R X 2 Y1 = R X 2 Y1 = R X 2 Y1 = R X 2 Y1 = R X 2 Y1 R X 2 Y1
∑Y
= 1235
1
= 1368
∑X
2 2
∑Y
= 51501
1
2
= 63010
= 56825
30(56825) _ (1235)(1368)
{30(51501)
_
}{
(1235) 2 30(63010) _ (1368) 2
}
1704750 _1689480
{1545030 1525225}{1890300 1871424} _
_
15270 (19805).(18876) 15270
373839180 15270 = 19334,92 = 0,789763 ≈ 0,79
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
3. Koefisien korelasi untuk Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas (X3) dengan Transaksi Penjualan Tiket (Y1). Berdasarkan data pada Tabel 5.2. didapat nilai-nilai sebagai berikut:
∑X
3
∑Y
= 988
∑X Y
3 1
R X 3Y1 = R X 3Y1 = R X 3Y1 = R X 3Y1 =
1
= 1368
∑X
2 3
= 33292
∑Y
2
1
= 63010
= 45467
30(45467) _ (988)(1368)
{30(33292) _ (988) 2 }{30(63010) _ (1368) 2 } 1364010 _1351584
{998760 _ 976144}{1890300 _1871424} 12426
{22616}{18876} 12426 = 0,60141 20661,55
4. Koefisien korelasi untuk Daftar Kapasitas Bus (X4) dengan Transaksi Penjualan Tiket (Y1). Berdasarkan data pada Tabel 5.2. didapat nilai-nilai sebagai berikut:
∑X
4
∑Y
= 1207
∑X Y
4 1
R X 4Y1 = R X 4Y1 = R X 4Y1 = R X 4Y1 =
1
= 1368
∑X
2 4
= 49915
∑Y
1
2
= 63010
= 55497
30(55497) - (1207)(1368)
{30(49915) - (1207) 2 }{30(63010) - (1368) 2 } 1664910 - 1651176
{1497450 - 1456849}{1890300 - 1871424} 13734
{40601}{18876} 13734 = 0,496 27683,65
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
5. Koefisien korelasi untuk Transaksi Penjualan Tiket (Y1) dengan Tiket Penumpang (Y2).
∑Y
1
∑Y
= 1368
∑Y Y
2
= 1368
∑Y
2 1
= 63010
∑Y
2
2
= 63010
= 63010
1 2
30(63010) - (1368)(1368)
RY1Y2 =
{30(63010) - (1368) 2 }{30(63010) - (1368) 2 } 1890300 - 1871424
RY1Y2 =
{1890300 - 1871424}{1890300 - 1871424} 18876
RY1Y2 = RY1Y2 =
(18876).(18876) 18876 = 1,000 18876
6. Koefisien korelasi untuk Transaksi Penjualan Tiket (Y1) dengan Daftar Hasil Transaksi (X5). Berdasarkan data pada Tabel 5.2. didapat nilai-nilai sebagai berikut:
∑X
5
∑Y
= 498
∑X Y
5 1
RY1 X 5 = RY1 X 5 = RY1 X 5 = RY1 X 5 =
1
= 1368
∑X
2 5
= 8930
∑Y
2 1
= 63010
= 22884
30(22884) - (498)(1368)
{30(8930) - (498) 2 }{30(63010) - (1368) 2 } 686520 - 681264
{267900 - 248004}{1890300 - 1871424} 5256
{19896}{18876} 5256 = 0,271 19379,29
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Untuk
proses-proses
data
selanjutnya
dapat
dilakukan
dengan
menggunakan program SPSS versi 14,0. Nilai yang diperoleh dari hasil analisis dengan cara manual adalah sama dengan cara program SPSS, maka analisis dianggap sudah benar keakuratan hasilnya. Pada hasil analisis dapat dilihat beberapa simbol yang menggandung makna sebagai berikut: 1. Tanda (**) pada akhir angka baris Pearson Correlation (contoh: 1,000(**)) merupakan merupakan daerah yang menunjukkan tingkat Signifikansi korelasi 0,01. Artinya korelasi menunjukkan tingkat kebenaran dan pengaruh sebesar 99 %, dengan tingkat kelemahan hanyalah sebesar 1 %. 2. Tanda (*) pada akhir angka baris Pearson Correlation (contoh: 0,379(*)) merupakan merupakan daerah yang menunjukkan tingkat Signifikansi korelasi 0,05. Artinya korelasi menunjukkan tingkat kebenaran dan pengaruh sebesar 95 %, dengan tingkat kelemahan hanyalah sebesar 5 %. 3. Nilai N menunjukkan tingkat dan jumlah pengukuran data 4. Nilai Sig.(2-tailed) merupakan tingkat signifikansi dalam kebenaran dan pengaruh satu variabel terhadap variabel lain. Keseluruhan hasil perhitungan yang didapat ditunjukkan secara berturutturut pada Tabel 5.24 sampai dengan Tabel 5.41. dimana hasil yang ditunjukkan oleh hasil perhitungan secara manual sama dengan hasil perhitungan dengan SPSS versi14.0.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram160 (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.24. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Transaksi Penjualan Tiket Data Calon Penumpang Data Calon Penumpang
Daftar Rute
Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas
Daftar Kapasitas Bus
Transaksi Penjualan Tiket
Tiket Penumpang
Daftar Hasil Transaksi
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 . 30 .790(**) .000 30 .601(**) .000 30 .496(**) .005 30 1.000(**) . 30 1.000(**) . 30 .271 .147 30
Daftar Rute .790(**) .000 30 1 . 30 .424(*) .019 30 .284 .128 30 .790(**) .000 30 .790(**) .000 30 .109 .567 30
Daftar Harga/Orang/ Rute/Kelas .601(**) .000 30 .424(*) .019 30 1 . 30 .194 .306 30 .601(**) .000 30 .601(**) .000 30 .379(*) .039 30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Daftar Kapasitas Bus
Transaksi Penjualan Tiket
.496(**) .005 30 .284 .128 30 .194 .306 30 1 . 30 .496(**) .005 30 .496(**) .005 30 -.105 .582 30
1.000(**) . 30 .790(**) .000 30 .601(**) .000 30 .496(**) .005 30 1 . 30 1.000(**) . 30 .271 .147 30
Tiket Penumpang 1.000(**) . 30 .790(**) .000 30 .601(**) .000 30 .496(**) .005 30 1.000(**) . 30 1 . 30 .271 .147 30
Daftar Hasil Transaksi .271 .147 30 .109 .567 30 .379(*) .039 30 -.105 .582 30 .271 .147 30 .271 .147 30 1 . 30
Tabel 5.25. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Daftar Penumpang Penyusunan Daftar Penumpang Penyusunan Daftar Penumpang
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Daftar Hasil Transaksi Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Daftar Rute Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Daftar Bus Beroperasi Sig. (2-tailed) N ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). Daftar Penumpang
Daftar Penumpang
Daftar Hasil Transaksi
1 .
1.000(**) .
.964(**) .000
.857(**) .000
.744(**) .000
30
30
30
30
30
1.000(**) . 30 .964(**) .000 30 .857(**) .000 30 .744(**) .000 30
1 . 30 .964(**) .000 30 .857(**) .000 30 .744(**) .000 30
.964(**) .000 30 1 . 30 .830(**) .000 30 .713(**) .000 30
.857(**) .000 30 .830(**) .000 30 1 . 30 .735(**) .000 30
.744(**) .000 30 .713(**) .000 30 .735(**) .000 30 1 . 30
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Daftar Rute
Daftar Bus Beroperasi
Tabel 5.26. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Hasil Penjualan Daftar Hasil Transaksi Daftar Hasil Transaksi
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Daftar Rute Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Penyusunan Laporan Hasil Pearson Correlation Penjualan Sig. (2-tailed) N Laporan Hasil Penjualan Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1 . 30 .902(**) .000 30 .845(**) .000 30 .948(**) .000 30 .948(**) .000 30
Daftar Rute
Daftar Harga/Orang/ Rute/Kelas
.902(**) .000 30 1 . 30 .865(**) .000 30 .913(**) .000 30 .913(**) .000 30
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
.845(**) .000 30 .865(**) .000 30 1 . 30 .848(**) .000 30 .848(**) .000 30
Penyusunan Laporan Hasil Penjualan .948(**) .000 30 .913(**) .000 30 .848(**) .000 30 1 . 30 1.000(**) . 30
Laporan Hasil Penjualan .948(**) .000 30 .913(**) .000 30 .848(**) .000 30 1.000(**) . 30 1 . 30
Tabel 5.27. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Hasil Penjualan Pengecekan Bus Pengecekan Bus
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Daftar Jumlah/Jenis Bus Rusak Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Daftar Jenis Kerusakan Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Daftar Jumlah Bus Digudang Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Daftar Bus Beroperasi Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Daftar Bus Sudah Beroperasi Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Lembar Pengamatan Kerusakan Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1 . 30 1.000(**) . 30 1.000(**) . 30 .740(**) .000 30 .718(**) .000 30 .921(**) .000 30 .798(**) .000 30
Daftar Jumlah/Jenis Bus Rusak 1.000(**) . 30 1 . 30 1.000(**) . 30 .740(**) .000 30 .718(**) .000 30 .921(**) .000 30 .798(**) .000 30
Daftar Jenis Kerusakan 1.000(**) . 30 1.000(**) . 30 1 . 30 .740(**) .000 30 .718(**) .000 30 .921(**) .000 30 .798(**) .000 30
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Daftar Jumlah Bus Digudang .740(**) .000 30 .740(**) .000 30 .740(**) .000 30 1 . 30 .673(**) .000 30 .733(**) .000 30 .688(**) .000 30
Daftar Bus Beroperasi .718(**) .000 30 .718(**) .000 30 .718(**) .000 30 .673(**) .000 30 1 . 30 .710(**) .000 30 .831(**) .000 30
Daftar Bus Sudah Beroperasi .921(**) .000 30 .921(**) .000 30 .921(**) .000 30 .733(**) .000 30 .710(**) .000 30 1 . 30 .769(**) .000 30
Lembar Pengamatan Kerusakan .798(**) .000 30 .798(**) .000 30 .798(**) .000 30 .688(**) .000 30 .831(**) .000 30 .769(**) .000 30 1 . 30
Tabel 5.28. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Pencatatan Bus Dalam Perbaikan Pencatatan Bus Dalam Perbaikan Pencatatan Bus Dalam Perbaikan Daftar Jumlah/Jenis Bus Rusak Daftar Jenis Kerusakan
Daftar Peralatan Bengkel
Daftar Bus Dalam Perbaikan Daftar Bus Siap Beroperasi
1 .
Daftar Jumlah/Jenis Bus Rusak .882(**) .000
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.882(**) .000
1 .
.793(**) .000
.600(**) .000
.882(**) .000
.882(**) .000
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.916(**) .000 30 .742(**) .000 30 1.000(**) .
.793(**) .000 30 .600(**) .000 30 .882(**) .000
1 . 30 .599(**) .000 30 .916(**) .000
.599(**) .000 30 1 . 30 .742(**) .000
.916(**) .000 30 .742(**) .000 30 1 .
.916(**) .000 30 .742(**) .000 30 1.000(**) .
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1.000(**) .
.882(**) .000
.916(**) .000
.742(**) .000
1.000(**) .
1 .
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.916(**) .000
Daftar Peralatan Bengkel .742(**) .000
Daftar Bus Dalam Perbaikan 1.000(**) .
Daftar Bus Siap Beroperasi 1.000(**) .
Daftar Jenis Kerusakan
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.29. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Data Bus Telah Diperbaiki
Penyusunan Bus Telah Diperbaiki Daftar Bus Beroperasi
Daftar Bus Dalam Perbaikan Daftar Bus Siap Beroperasi
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Penyusunan Bus Telah Diperbaiki 1 .
1.000(**) .
Daftar Bus Dalam Perbaikan .893(**) .000
30
30
30
30
1.000(**) . 30 .893(**) .000
1 . 30 .893(**) .000
.893(**) .000 30 1 .
.751(**) .000 30 .651(**) .000
30
30
30
30
.751(**) .000 30
.751(**) .000 30
.651(**) .000 30
1 . 30
Daftar Bus Beroperasi
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Daftar Bus Siap Beroperasi .751(**) .000
Tabel 5.30. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penentuan Kapasitas Penentuan Kapasitas Penentuan Kapasitas
Daftar Kapasitas Bus
Daftar Bus Beroperasi
Daftar Kapasitas yang Ditentukan
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Daftar Kapasitas Bus
Daftar Kapasitas yang Ditentukan
Daftar Bus Beroperasi
1 . 30 1.000(**) . 30 .847(**) .000 30 .905(**) .000
1.000(**) . 30 1 . 30 .847(**) .000 30 .905(**) .000
.847(**) .000 30 .847(**) .000 30 1 . 30 .865(**) .000
.905(**) .000 30 .905(**) .000 30 .865(**) .000 30 1 .
30
30
30
30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.31. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Pengecekan Bus/Rute
1 . 30 1.000(**) .
Laporan Rute Yang Siap Dilayani 1.000(**) . 30 1 .
30
30
30
30
30
30
.974(**) .000 30 .953(**) .000 30 .745(**) .000 30 .889(**) .000 30
.974(**) .000 30 .953(**) .000 30 .745(**) .000 30 .889(**) .000 30
1 . 30 .913(**) .000 30 .725(**) .000 30 .912(**) .000 30
.913(**) .000 30 1 . 30 .738(**) .000 30 .826(**) .000 30
.725(**) .000 30 .738(**) .000 30 1 . 30 .726(**) .000 30
.912(**) .000 30 .826(**) .000 30 .726(**) .000 30 1 . 30
Pengecekan Bus /Rute Pengecekan Bus /Rute
Laporan Rute Yang Siap Dilayani Daftar Bus Beroperasi
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Daftar Rute Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Daftar Sopir Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Daftar Kapasitas Barang Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Daftar Rute
Daftar Sopir
.974(**) .000 30 .974(**) .000
.953(**) .000 30 .953(**) .000
.745(**) .000 30 .745(**) .000
Daftar Kapasitas Barang .889(**) .000 30 .889(**) .000
Daftar Bus Beroperasi
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.32. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Pengecekan dan Pencatatan Penumpang
Pengecekan dan Pencatatan Penumpang
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pengecekan dan Pencatatan Penumpang
Laporan Jumlah Penumpang Terlayani
1 .
1.000(**) .
.877(**) .000
.965(**) .000
.863(**) .000
30
30
30
30
30
Daftar Penumpang
Daftar Rute
Lembar Kelengkapan Penumpang
Laporan Jumlah Penumpang Terlayani
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1.000(**) .
1 .
.877(**) .000
.965(**) .000
.863(**) .000
30
30
30
30
30
Daftar Penumpang
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.877(**) .000 30 .965(**) .000 30 .863(**) .000
.877(**) .000 30 .965(**) .000 30 .863(**) .000
1 . 30 .799(**) .000 30 .781(**) .000
.799(**) .000 30 1 . 30 .800(**) .000
.781(**) .000 30 .800(**) .000 30 1 .
30
30
30
30
30
Daftar Rute
Lembar Kelengkapan Penumpang
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.33. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Pencatatan Barang Kiriman
1 .
Daftar Laporan Pengiriman Barang 1.000(**) .
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pencatatan Barang Kiriman Pencatatan Barang Kiriman Daftar Laporan Pengiriman Barang Daftar Kapasitas Barang
Daftar Rute
Daftar Harga/Jarak Pengiriman Daftar Jenis Barang
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Daftar Kapasitas Barang
Daftar Rute
Daftar Harga/Jarak Pengiriman
Daftar Jenis Barang
.975(**) .000
.868(**) .000
.715(**) .000
.828(**) .000
30
30
30
30
30
1.000(**) .
1 .
.975(**) .000
.868(**) .000
.715(**) .000
.828(**) .000
30
30
30
30
30
30
.975(**) .000 30 .868(**) .000 30 .715(**) .000
.975(**) .000 30 .868(**) .000 30 .715(**) .000
1 . 30 .835(**) .000 30 .700(**) .000
.835(**) .000 30 1 . 30 .607(**) .000
.700(**) .000 30 .607(**) .000 30 1 .
.859(**) .000 30 .678(**) .000 30 .537(**) .002
30
30
30
30
30
30
.828(**) .000 30
.828(**) .000 30
.859(**) .000 30
.678(**) .000 30
.537(**) .002 30
1 . 30
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.34. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Keuangan Penyusunan Laporan Keuangan 1 .
Laporan Keuangan Perusahaan 1.000(**) .
Neraca Laba/Rugi Perusahaan 1.000(**) .
.880(**) .000
Daftar Pengeluaran Tahunan .908(**) .000
30
30
1 .
1.000(**) .
30
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1.000(**) .
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Penyusunan Laporan Keuangan
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
30
30
Laporan Keuangan Perusahaan
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1.000(**) .
Neraca Laba/Rugi Perusahaan Laporan Hasil Penjualan
Daftar Pengeluaran Tahunan Daftar Biaya Administrasi
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Daftar Biaya Operasional Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Laporan Hasil Penjualan
Daftar Biaya Administrasi
Daftar Biaya Operasional
.759(**) .000
.879(**) .000
30
30
30
.880(**) .000
.908(**) .000
.759(**) .000
.879(**) .000
30
30
30
30
30
1.000(**) .
1 .
.880(**) .000
.908(**) .000
.759(**) .000
.879(**) .000
30
30
30
30
30
30
30
.880(**) .000 30 .908(**) .000
.880(**) .000 30 .908(**) .000
.880(**) .000 30 .908(**) .000
1 . 30 .936(**) .000
.936(**) .000 30 1 .
.738(**) .000 30 .833(**) .000
.840(**) .000 30 .873(**) .000
30
30
30
30
30
30
30
.759(**) .000 30 .879(**) .000 30
.759(**) .000 30 .879(**) .000 30
.759(**) .000 30 .879(**) .000 30
.738(**) .000 30 .840(**) .000 30
.833(**) .000 30 .873(**) .000 30
1 . 30 .800(**) .000 30
.800(**) .000 30 1 . 30
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.35. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Gaji Karyawan Penyusunan Laporan Gaji Keryawan
Laporan Gaji Karyawan
Daftar Karyawan dan Jabatannya
Daftar Upah/Karyawa n/Jabatan
Daftar Jumlah Bonus Karyawan
1 .
1.000(**) .
.955(**) .000
.942(**) .000
.831(**) .000
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1.000(**) . 30 .955(**) .000
1 . 30 .955(**) .000
.955(**) .000 30 1 .
.942(**) .000 30 .861(**) .000
.831(**) .000 30 .780(**) .000
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.942(**) .000
.942(**) .000
.861(**) .000
1 .
.819(**) .000
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.831(**) .000
.831(**) .000
.780(**) .000
.819(**) .000
1 .
30
30
30
30
30
Penyusunan Laporan Gaji Pearson Correlation Keryawan Sig. (2-tailed) N Laporan Gaji Karyawan
Daftar Karyawan dan Jabatannya Daftar Upah/Karyawan/Jabatan Daftar Jumlah Bonus Karyawan
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.36. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Pengadaan Peralatan Penyusunan Pengadaan Peralatan Penyusunan Pengadaan Peralatan
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1 .
Laporan Pengadaan Peralatan 1.000(**) .
Daftar Kondisi Peralatan .718(**) .000
Daftar Harga Peralatan .640(**) .000
30
30
30
30
Laporan Pengadaan Peralatan
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1.000(**) .
1 .
.718(**) .000
.640(**) .000
30
30
30
30
Daftar Kondisi Peralatan
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.718(**) .000
.718(**) .000
1 .
.260 .165
30
30
30
30
.640(**) .000 30
.640(**) .000 30
.260 .165 30
1 . 30
Daftar Harga Peralatan
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.37. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Kerja Sama
Penyusunan Laporan Kerja Sama
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Penyusunan Laporan Kerja Sama 1 .
Laporan Hasil Kerja Sama
Alamat Surat-surat Adeministrasi
Daftar Biaya Kerja Sama
1.000(**) .
.848(**) .000
.668(**) .000
30
30
30
30
Laporan Hasil Kerja Sama
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1.000(**) .
1 .
.848(**) .000
.668(**) .000
30
30
30
30
Alamat Surat-surat Adeministrasi
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.848(**) .000
.848(**) .000
1 .
.445(*) .014
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.668(**) .000
.668(**) .000
.445(*) .014
1 .
30
30
30
30
Daftar Biaya Kerja Sama
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). * Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.38. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Evaluasi Kinerja Karyawan Evaluasi Kinerja Karyawan Evaluasi Kinerja Karyawan Laporan Kinerja Karyawan Daftar Jumlah Bonus Karyawan Daftar Karyawan
Daftar Kegiatan Kerja
Daftar Standar Kegiatan Kerja
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Laporan Kinerja Karyawan
Daftar Jumlah Bonus Karyawan
Daftar Karyawan
Daftar Kegiatan Kerja
Daftar Standar Kegiatan Kerja
1 .
1.000(**) .
1.000(**) .
1.000(**) .
1.000(**) .
1.000(**) .
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1.000(**) .
1 .
1.000(**) .
1.000(**) .
1.000(**) .
1.000(**) .
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1.000(**) .
1.000(**) .
1 .
1.000(**) .
1.000(**) .
1.000(**) .
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1.000(**) . 30 1.000(**) . 30 1.000(**) .
1.000(**) . 30 1.000(**) . 30 1.000(**) .
1.000(**) . 30 1.000(**) . 30 1.000(**) .
1 . 30 1.000(**) . 30 1.000(**) .
1.000(**) . 30 1 . 30 1.000(**) .
1.000(**) . 30 1.000(**) . 30 1 .
30
30
30
30
30
30
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.39. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Perekrutan Karyawan Baru Perekrutan Karyawan Baru 1 .
Daftar Kualifikasi Penerimaan 1.000(**) .
Daftar Karyawan Baru 1.000(**) .
Daftar Kebutuhan Karyawan 1.000(**) .
Daftar Kegiatan Kerja 1.000(**) .
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1.000(**) .
1 .
1.000(**) .
1.000(**) .
1.000(**) .
30
30
30
30
30
Daftar Karyawan Baru Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Daftar Kebutuhan Pearson Correlation Karyawan Sig. (2-tailed) N
1.000(**) . 30 1.000(**) .
1.000(**) . 30 1.000(**) .
1 . 30 1.000(**) .
1.000(**) . 30 1 .
1.000(**) . 30 1.000(**) .
30
30
30
30
30
Pearson Correlation 1.000(**) Sig. (2-tailed) . N 30 ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
1.000(**) . 30
1.000(**) . 30
1.000(**) . 30
1 . 30
Perekrutan Karyawan Baru Daftar Kualifikasi Penerimaan
Daftar Kegiatan Kerja
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.40. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Kesejahtraan Karyawan
1 .
Laporan Kesejahteraan Karyawan 1.000(**) .
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1.000(**) .
1 .
1.000(**) .
1.000(**) .
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1.000(**) .
1.000(**) .
1 .
1.000(**) .
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1.000(**) .
1.000(**) .
1.000(**) .
1 .
30
30
30
30
Penyusunan Kesejahteraan Penyusunan Kesejahteraan Laporan Kesejahteraan Karyawan Daftar Keluhan Karyawan Daftar Fasilitas Karyawan
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Daftar Keluhan Karyawan
Daftar Fasilitas Karyawan
1.000(**) .
1.000(**) .
Tabel 5.41. Hasil Korelasi dengan Program SPSS versi 14.0 Pada Proses Penyusunan Laporan Peralatan Kantor Penyusunan Laporan Peralatan Kantor Penyusunan Laporan Peralatan Kantor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
Laporan Jumlah Peralatan Kantor
Kondisi Peralatan Kantor
Daftar Kelayakan Peralatan
Daftar Peralatan Rusak
Daftar Harga Peralatan
1 .
1.000(**) .
1.000(**) .
.942(**) .000
1.000(**) .
1.000(**) .
30
30
30
30
30
30
Laporan Jumlah Peralatan Kantor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1.000(**) .
1 .
1.000(**) .
.942(**) .000
1.000(**) .
1.000(**) .
30
30
30
30
30
30
Kondisi Peralatan Kantor
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
1.000(**) .
1.000(**) .
1 .
.942(**) .000
1.000(**) .
1.000(**) .
30
30
30
30
30
30
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.942(**) .000
.942(**) .000
.942(**) .000
1 .
.942(**) .000
.942(**) .000
30
30
30
30
30
30
1.000(**) . 30 1.000(**) . 30
1.000(**) . 30 1.000(**) . 30
1.000(**) . 30 1.000(**) . 30
.942(**) .000 30 .942(**) .000 30
1 . 30 1.000(**) . 30
1.000(**) . 30 1 . 30
Daftar Kelayakan Peralatan Daftar Peralatan Rusak
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Daftar Harga Peralatan Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N ** Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
178 Equation Modeling Di Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Dari hasil perhitungan manual dan perhitungan dengan program SPSS, maka dapat dintentukan tingkat hubungan antar variabel yang diteliti dari koefisien korelasinya berdasarkan perbandingan tingkat hubungan pada Skala Guttman.
Tabel 5.42. Skala Guttman Untuk Keputusan Koefisien Korelasi Interval Koefisien 0,80 – 1,000 0,60 – 0,799 0,40 – 0,599 0,20 – 0,399 0,00 – 0,199
Tingkat Hubungan Sangat Kuat Kuat Cukup Kuat (Biasa) Rendah Sangat Rendah
Penentuan tingkat hubungan dari koefisien korelasi dapat dinyatakan dengan menghitung tingkat determinansi setiap koefisien guna menentukan persentase hubungan antar satu variabel dan pengangaruh koefisien luar atau error (€i) pada setiap proses data dan outputnya. Misalnya pada proses transaksi Penjualan Tiket, persentase tingkat hubungan antar variabel yang berkaitan dengan proses ini adalah: 1. Hubungan antara Data Calon Penumpang (X1) dengan proseses Transaksi Penjualan Tiket (Y1) dimana koefisien korelasi (RX1Y1) = 1,000 Persentase Tingkat Hubungan (KP) KP
= RX1Y1 x 100 % = 1,000 x 100 % = 100 %
Berdasarkan skala Guttman, nilai KP berada pada interval 8,00 – 1,000 maka hubungan antara variabel Data Calon Penumpang dengan Proses Transaksi Penjualan adalah ”Sangat Kuat”. Artinya setiap operator atau pelaku proses saat melakukan proses Transaksi Penjualan Tiket selalu memerlukan Data
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Calon Penumpang dan jika data tersebut tidak ada maka proses transaksi tidak bisa dilakukan. 2. Hubungan antara Daftar Rute (X2) dengan proseses Transaksi Penjualan Tiket (Y1) dimana koefisien korelasi (RX2Y1) = 0,790 Persentase Tingkat Hubungan (KP) KP
= RX2Y1 x 100 % = 0,79 x 100 % = 79 %
Berdasarkan skala Guttman, nilai KP berada pada interval 60,0 – 79,9 maka hubungan antara variabel Daftar Rute dengan Proses Transaksi Penjualan adalah ”Kuat”. Artinya setiap operator atau pelaku proses saat melakukan proses Transaksi Penjualan Tiket memerlukan Daftar Rute, dengan adanya data ini proses dapat dijalankan secara cepat dan mudah. 3. Hubungan antara Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas (X3) dengan proseses Transaksi Penjualan Tiket (Y1) dimana koefisien korelasi (RX3Y1) = 0,601 Persentase Tingkat Hubungan (KP) KP
= RX3Y1 x 100 % = 0,601 x 100 % = 60,1 %
Berdasarkan skala Guttman, nilai KP berada pada interval 60,0 – 79,9 maka hubungan antara variabel Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas dengan Proses Transaksi Penjualan adalah ”Kuat”. Artinya setiap operator atau pelaku proses saat melakukan proses Transaksi Penjualan Tiket memerlukan Daftar
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Harga/Orang/Rute/Kelas, dengan adanya data ini proses dapat dijalankan secara cepat dan mudah. 4. Hubungan antara Daftar Kapasitas Bus (X4) dengan proseses Transaksi Penjualan Tiket (Y1) dimana koefisien korelasi (RX4Y1) = 0,496 Persentase Tingkat Hubungan (KP) KP
= RX4Y1 x 100 % = 0,496 x 100 % = 49,6 %
Berdasarkan skala Guttman, nilai KP berada pada interval 40,0 – 59,9 maka hubungan antara variabel Daftar Kapasitas Bus dengan Proses Transaksi Penjualan adalah ”Cukup Kuat”. Artinya setiap operator atau pelaku proses saat melakukan proses Transaksi Penjualan Tiket memerlukan Daftar Kapasitas Bus hanya untuk menempatkan penumpang pada posisi yang diinginkan dalam bus. 5. Pengaruh faktor luar (€1) terhadap proses Transaksi Penjualan Tiket adalah sebgai berikut: n
€1 = 100 % -
∑
KP
i=1
i
n
100 + 79,0 + 60,1 + 49,1 €1 = 100 % - ( ) 4 €1 = 100 % - (
288,2 ) 4
€1 = 100 % - 72,05 = 27,95 %
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Dengan nilai €1 sebesar 27,95 menunjukkan tikat pengaruh berada di interval 20,0 – 39,9 maka berdasarkan skala Guttman pengaruh faktor lain terhadap proses Transaksi Penjualan Tiket adalah ”Rendah”. Artinya proses Transaksi Penjualan Tiket dapat dijalankan walaupun ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi. 6. Hubungan antara proses Transaksi Penjualan Tiket (Y1) dengan Tiket Penumpang (Y2) dimana koefisien korelasi (RY1Y2) = 1,000 Persentase Tingkat Hubungan (KP) KP
= RY1Y2 x 100 % = 1,000 x 100 % = 100 %
Berdasarkan skala Guttman, nilai KP berada pada interval 8,00 – 1,000 maka hubungan antara proses Transaksi Penjualan Tiket dengan jumlah Tiket Penumpang yang dihasilakan adalah ”Sangat Kuat”. Artinya setiap konsumen atau calon penumpang saat membutuhkan Tiket Penumpang harus memerlukan proses Transaksi Penjualan Tiket terlebih dahulu dan jika tidak ada maka Tiket Penumpang tidak bisa didapatkan. 7. Pengaruh faktor luar (€2) terhadap jumlah Tiket Penumpang adalah sebagai berikut: €2 = 100 % - KP5 €2 = 100 % - 100 % €2 = 0
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Dengan nilai €1 sebesar 0 menunjukkan tikat pengaruh berada di interval 00,0 – 19,9 maka berdasarkan skala Guttman pengaruh faktor lain terhadap jumlah Tiket Penumpang yang dihasilkan adalah ” Sangat Rendah”. Artinya jumlah Tiket
Penumpang
dapat
dihasilkan
tanpa
ada
faktor
lain
yang
mempengaruhinya. 8. Hubungan antara proses Transaksi Penjualan Tiket (Y1) dengan Daftar Hasil Transaksi (X5) dimana koefisien korelasi (RY1X5) = 0,271 Persentase Tingkat Hubungan (KP) KP
= RY1X5 x 100 % = 0,271 x 100 % = 27,1 %
Berdasarkan skala Guttman, nilai KP berada pada interval 20,00 – 39,9 maka hubungan antara proses Transaksi Penjualan Tiket dengan Daftar Hasil Transaksi yang dihasilakan adalah ”Rendah”. Artinya setiap Daftar Hasil transaksi yang dihasilkan tidak sepenuhnya dapat dimanfaatkan oleh proses selanjutnya dan hanya sedikit bergantung pada proses Transaksi Penjualan Tiket 9. Pengaruh faktor luar (€3) terhadap jumlah Daftar Hasil Transaksi adalah sebagai berikut: €2 = 100 % - KP6 €2 = 100 % - 27,1 % €2 = 72,9 %
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Dengan nilai €1 sebesar 72,9 menunjukkan tikat pengaruh berada di interval 60,0 – 79,9 maka berdasarkan skala Guttman pengaruh faktor lain terhadap jumlah Daftar Hasil Transaksi yang dihasilkan adalah ” Kuat”. Artinya tingkat Daftar Hasil Transaksi yang dihasilkan sangat bergantung pada kondisi faktor luar yang mempengaruhi proses satuwaktu, hal ini akan menyulitkan perusahaan dalam melancarkan aliran data dan informasinya. Setelah ditentukan jenis tingkat hubungan yang dihasilkan, maka proses tersebut dapat ditentukan aliran data dan informasi pada jalur mana yang lebih dominan atau jalur kritis. Untuk lebih lengkap hasil perhitungan dan penentuan jenis tingkat hubungan pada semua variabel yang berinteraksi dalam aliran data dan informasi dapat dilihat pada Tabel 5.43. dimana jenis tingkat hubungan dan pengaruh ditentukan berdasarkan skala Guttman.
Tabel 5.43. Rangkuman Persentase Tingkat Hubungan Data Dan Informasi Dalam Setiap Proses Data No
Hubungan Variabel
1 2
Data Calon Penumpang dengan Transaksi Penjualan Tiket Daftar Rute dengan Transaksi Penjualan Tiket Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas dengan Transaksi Penjualan Tiket Daftar Kapasitas Bus dengan Transaksi Penjualan Tiket Transaksi Penjualan Tiket dengan Tiket Penumpang Transaksi Penjualan Tiket dengan Daftar Hasil Transaksi Daftar Hasil Transaksi dengan Penyusunan Daftar Penumpang Daftar Rute dengan Penyusunan Daftar Penumpang Daftar Bus Beroperasi dengan Penyusunan Daftar Penumpang Penyusunan Daftar Penumpang dengan Daftar Penumpang Daftar Hasil Transaksi dengan Penyusunan Laporan Hasil Penjualan Daftar Rute dengan Penyusunan Laporan Hasil Penjualan Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas dengan Penyusunan Laporan Hasil Penjualan Penyusunan Laporan Hasil Penjualan dengan Laporan Hasil Penjualan
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Nilai R2 1,000 0,790
KP (%) 100 79,0
Tingkat Hubungan Sangat Kuat Kuat
0,601
60,1
Kuat
0,496 1,000 0,271
49,6 100 27,1
Cukup Kuat Sangat Kuat Lemah
0,964
96,4
Sangat Kuat
0,857
85,7
Sangat Kuat
0,744
74,4
Kuat
1,000
100
Sangat Kuat
0,948
94,8
Sangat Kuat
0.913
91,3
Sangat Kuat
0,848
84,8
Sangat Kuat
1,000
100
Sangat Kuat
€i (%)
Pengaruh
27,83
Rendah
0 72,9
Tidak Ada Kuat
14,5
Sangat Rendah
0
Tidak Ada
9,7
Sangat Rendah
0
Tidak Ada
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.43. Rangkuman Persentase Tingkat Hubungan ............ (Lanjutan) No
Hubungan Variabel
15 16 17 18 19 20
Daftar Jumlah Bus Digudang dengan Pengecekan Bus Daftar Bus Beroperasi dengan Pengecekan Bus Daftar Bus Sudah Operasi dengan Pengecekan Bus Lembar Pengamatan Kerusakan dengan Pengecekan Bus Pengecekan Bus dengan Daftar Jumlah/Jenis Bus Rusak Pengecekan Bus dengan Daftar Jenis Kerusakan Daftar Jumlah/Jenis Bus Rusak dengan Pencatatan Bus Dalam Perbaikan Daftar Jenis Kerusakan dengan Pencatatan Bus Dalam Perbaikan Daftar Peralatan Bengkel dengan Pencatatan Bus Dalam Perbaikan Pencatatan Bus Dalam Perbaikan dengan Daftar Bus Dalam Perbaikan Pencatatan Bus Dalam Perbaikan dengan Daftar Bus Siap Beroperasi Daftar Bus Dalam Perbaikan dengan Penyusunan Laporan Bus Telah Diperbaiki Daftar Bus Siap Beroperasi dengan Penyusunan Laporan Bus Telah Diperbaiki Penyusunan Laporan Bus Telah Diperbaiki dengan Daftar Bus Beroperasi Daftar Bus Beroperasi dengan Penentuan Kapasitas Daftar Kapasitas yang Ditentukan dengan Penentuan Kapasitas Penentuan Kapasitas dengan Daftar Kapasitas Bus Daftar Bus Beroperasi dengan Pengecekan Bus/Rute Daftar Rute dengan Pengecekan Bus/Rute Daftar Sopir dengan Pengecekan Bus/Rute Daftar Kapasitas Barang dengan Pengecekan Bus/Rute Pengecekan Bus/Rute dengan Laporan Rute Siap Dilayani Daftar Penumpang dengan Pengecekan dan Pencatatan Penumpang Daftar Rute dengan Pengecekan dan Pencatatan Penumpang Lembar Kelengkapan Penumpang dengan Pengecekan dan Pencatatan Penumpang Pengecekan dan Pencatatan Penumpang dengan Jumlah Penumpang Terlayani Daftar Kapasitas Barang dengan Pencatatan Barang Kiriman Daftar Rute dengan Pencatatan Barang Kiriman Daftar Harga/Jarak Kiriman dengan Pencatatan Barang Kiriman Daftar Jenis Barang dengan Pencatatan Barang Kiriman Pencatatan Barang Kiriman dengan Daftar Laporan Pengiriman Laporan Hasil Penjualan dengan Penyusunan Laporan Keuangan Daftar Pengeluaran Bulanan dengan Penyusunan Laporan Keuangan Daftar Biaya Adeministrasi dengan Penyusunan Laporan Keuangan Daftar Biaya Operasional dengan Penyusunan Laporan Keuangan Penyusunan Laporan Keuangan dengan Laporan Keuangan Perusahaan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50
Nilai R2 0,740 0,718 0,921 0,798 1,000 1,000
74,0 71,8 92,1 79,8 100 100
Tingkat Hubungan Kuat Kuat Sangat Kuat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat
0,882
88,2
Sangat Kuat
0,916
91,6
Sangat Kuat
0,742
74,2
Kuat
1,000
100
1,000 0,893
€i
Pengaruh
20,6
Rendah
0 0
Tidak Ada Tidak Ada
15,3
Sangat Rendah
Sangat Kuat
0
Tidak Ada
100
Sangat Kuat
0
Tidak Ada
89,3
Sangat Kuat 17,8
Sangat Rendah
0
Tidak Ada
12,4
Sangat Rendah
0
Tidak Ada
10,98
Sangat Rendah
0
Tidak Ada
9,83
Sangat Rendah
0
Tidak Ada
15,35
Sangat Rendah
0
Tidak Ada
14,35
Sangat Rendah
0
Tidak Ada
KP
0,751
75,1
Kuat
1,000
100
Sangat Kuat
0,847
84,7
Sangat Kuat
0,905
90,5
Sangat Kuat
1,000 0,974 0,953 0,745 0,889 1,000
100 97,4 95,3 74,5 88,9 100
Sangat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat Kuat Sangat Kuat Sangat Kuat
0,877
87,7
Sangat Kuat
0,965
96,5
Sangat Kuat
0,863
86,3
Sangat Kuat
1,000
100
Sangat Kuat
0,975 0,868
97,5 86,8
Sangat Kuat Sangat Kuat
0,715
71,5
Kuat
0,828
82,8
Sangat Kuat
1,000
100
Sangat Kuat
0,880
88,0
Sangat Kuat
0,908
90,8
Sangat Kuat
0,759
75,9
Kuat
0,879
87,9
Sangat Kuat
1,000
100
Sangat Kuat
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.43. Rangkuman Persentase Tingkat Hubungan ................. (Lanjutan) No
51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
Hubungan Variabel
Penyusunan Laporan Keuangan dengan Neraca Laba/Rugi Perusahaan Daftar Karyawan dan Jabatannya dengan Penyusunan Laporan Gaji Karyawan Daftar Upah/Karyawan/Jabatan dengan Penyusunan Laporan Gaji Karyawan Daftar Jumlah Bonus Karyawan dengan Penyusunan Laporan Gaji Karyawan Penyusunan Laporan Gaji Karyawan dengan Laporan Gaji Karyawan Daftar Kondisi Peralatan dengan Penyusunan Pengadaan Peralatan Daftar Harga Peralatan dengan Penyusunan Pengadaan Peralatan Penyusunan Laporan Pengadaan Peralatan dengan Laporan Pengadaan Peralatan Alamat Surat-surat Adeministrasi dengan Penyusunan Laporan Kerja Sama Daftar Biaya Kerja Sama dengan Penyusunan Laporan Kerja Sama Penyusunan Laporan Kerja Sama dengan Laporan Hasil Kerja Sama Daftar Karyawan dengan Evaluasi Kinerja Karyawan Daftar Kegiatan Kerja dengan Evaluasi Kinerja Karyawan Daftar Standart Kegiatan Kerja dengan Evaluasi Kinerja Kinerja Karyawan Evaluasi Kinerja Karyawan dengan Laporan Kinerja Karyawan Evaluasi Kinerja Karyawan dengan Daftar Jumlah Bonus Karyawan Daftar Kebutuhan Karyawan dengan Perekrutan Karyawan Baru Daftar Kegiatan Kerja dengan Perekrutan Karyawan Baru Perekrutan Karyawan Baru dengan Daftar Kualifikasi Penerimaan Perekrutan Karyawan Baru dengan Daftar Karyawan Baru Daftar Keluhan Karyawan dengan Penyusunan Laporan Kesejahteraan Daftar Fasilitas Karyawan dengan Penyusunan Laporan Kesejahteraan Penyusunan Laporan Kesejahteraan dengan Laporan Kesejahteraan Daftar Kelayakan Peralatan dengan Penyusunan Laporan Peralatan Kantor Daftar Peralatan Rusak dengan Penyusunan Laporan Peralatan Kantor Daftar Harga Peralatan dengan Penyusunan Laporan Peralatan Kantor Penyusunan Laporan Peralatan Kantor dengan Laporan Jumlah Peralatan Kantor Penyusunan Laporan Peralatan Kantor dengan Kondisi Peralatan Kantor
Nilai R2
KP
Tingkat Hubungan
€i
Pengaruh
1,000
100
Sangat Kuat
0
Tidak Ada
0,955
95,5
Sangat Kuat
0,942
94,2
Sangat Kuat
9,07
Sangat Rendah
0,831
83,1
Sangat Kuat
1,000
100
Sangat Kuat
0
Tidak Ada
0,718
71,8
Kuat 32,1
Rendah
0,640
64,0
Kuat
1,000
100
Sangat Kuat
0
Tidak Ada
0,848
84,8
Sangat Kuat 24,2
Rendah
0,668
66,8
Kuat
1,000
100
Sangat Kuat
0
Tidak Ada
1,000 1,000
100 100
Sangat Kuat Sangat Kuat
0
Tidak Ada
1,000
100
Sangat Kuat
1,000
100
Sangat Kuat
0
Tidak Ada
1,000
100
Sangat Kuat
0
Tidak Ada
1,000
100
Sangat Kuat
0
Tidak Ada
1,000
100
Sangat Kuat
1,000
100
Sangat Kuat
0
Tidak Ada
1,000
100
Sangat Kuat
0
Tidak Ada
1,000
100
Sangat Kuat 0
Tidak Ada
1,000
100
Sangat Kuat
1,000
100
Sangat Kuat
0
Tidak Ada
1,000
100
Sangat Kuat
1,000
100
Sangat Kuat
0
Tidak Ada
1,000
100
Sangat Kuat
1,000
100
Sangat Kuat
0
Tidak Ada
1,000
100
Sangat Kuat
0
Tidak Ada
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
5.2.3.6.b. Uji Kesesuaian
Uji kesesuaian merupakan uji probabilitas yang dihasilkan oleh koefisien korelasi untuk menentukan suatu hipotesis apakah hasil dapat diterima atau tidak. Biasanya ada dua metode uji kesesuaian, yaitu: 1.
Dengan membandingkan nilai Significant (Sig) penelitian dengan Significant (Sig) 0,05. Dasar pengambilan keputusan:
2.
-
Jika Sig penelitian < 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima
-
Jika Sig penelitian > 0,05, maka H0 diterima H1 ditolak
Dengan membandingkan nilai F penelitian dengan F tabel berdasarkan tabrl distribusi F. Dasar pengambilan keputusan: -
Jika F penelitian < F tabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
-
Jika F penelitian > F tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima
Untuk menyelesaikan kasus dalam penelitian ini, cara uji kesesuaian dilakukan dengan menggunakan cara 1, yaitu membandingkan nilai Significant (Sig) hasi perhitungan dengan Sig (0,05). Sebagai suatu penjabaran, misalnya untuk uji keseuaian apakan ada hubungan data antara variabel Data Calon Penumpang dengan Transaksi Penjualan Tiket. 1. Penentuan Hipotesis H0 : Tidak ada hubungan antar variabel Data Calon Penumpang dengan Proses Transaksi Penjualan Tiket H1 : Adanya hubungan antar variabel Data Calon Penumpang dengan Proses Transaksi Penjualan Tiket
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
2. Penentuan Taraf Signifikans (Sig) Dari hasil perhitungan dengan SPSS didapat nilai signifikansinya adalah sebesar 0,01, yaitu dengan terdapatnya tanda (**) pada akhir nilai koefisien korelasinya. 3. Membandingkan dengan Taraf Signifikans (Sig) 0,05 Sig penelitian (0,01) < Sig 0,05, jadi keputusannya adalah H0 ditolak dan H1 diterima. 4. Kesimpulan Artinya ada hubungan antar variabel Data Calon Penumpang dengan Transaksi Penjualan Tiket Untuk hubungan antar variabel-variabel lain dalam aliran data dan informasi dapat dilihat pada Tabel 5.44, dengan Hipotesis sebagai berikut: H0 : Tidak ada hubungan antar variabel dalam aliran data dan informasi perusahaan H1 : Adanya hubungan antar variabel dalam aliran data dan informasi Perusahaan
Tabel 5.44. Rangkuman Uji Kesesuaian Hubungan Antara Variabel Aliran Data dan Informasi No
1 2 3 4 5
Hubungan Antar Variabel
Data Calon Penumpang dengan Transaksi Penjualan Tiket Daftar Rute dengan Transaksi Penjualan Tiket Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas dengan Transaksi Penjualan Tiket Daftar Kapasitas Bus dengan Transaksi Penjualan Tiket Transaksi Penjualan Tiket dengan Tiket Penumpang
Nilai Sig Hitung
Nilai Sig 0,05
Keputusan H0
Keputusan H1
Keterangan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.44. Rangkuman Uji Kesesuaian Hubungan ...................... (Lanjutan) No
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Hubungan Antar Variabel
Transaksi Penjualan Tiket dengan Daftar Hasil Transaksi Daftar Hasil Transaksi dengan Penyusunan Daftar Penumpang Daftar Rute dengan Penyusunan Daftar Penumpang Daftar Bus Beroperasi dengan Penyusunan Daftar Penumpang Penyusunan Daftar Penumpang dengan Daftar Penumpang Daftar Hasil Transaksi dengan Penyusunan Laporan Hasil Penjualan Daftar Rute dengan Penyusunan Laporan Hasil Penjualan Daftar Harga/Orang/Rute/Kelas dengan Penyusunan Laporan Hasil Penjualan Penyusunan Laporan Hasil Penjualan dengan Laporan Hasil Penjualan Daftar Jumlah Bus Digudang dengan Pengecekan Bus Daftar Bus Beroperasi dengan Pengecekan Bus Daftar Bus Sudah Operasi dengan Pengecekan Bus Lembar Pengamatan Kerusakan dengan Pengecekan Bus Pengecekan Bus dengan Daftar Jumlah/Jenis Bus Rusak Pengecekan Bus dengan Daftar Jenis Kerusakan Daftar Jumlah/Jenis Bus Rusak dengan Pencatatan Bus Dalam Perbaikan Daftar Jenis Kerusakan dengan Pencatatan Bus Dalam Perbaikan Daftar Peralatan Bengkel dengan Pencatatan Bus Dalam Perbaikan Pencatatan Bus Dalam Perbaikan dengan Daftar Bus Dalam Perbaikan Pencatatan Bus Dalam Perbaikan dengan Daftar Bus Siap Beroperasi Daftar Bus Dalam Perbaikan dengan Penyusunan Laporan Bus Telah Diperbaiki Daftar Bus Siap Beroperasi dengan Penyusunan Laporan Bus Telah Diperbaiki Penyusunan Laporan Bus Telah Diperbaiki dengan Daftar Bus Beroperasi Daftar Bus Beroperasi dengan Penentuan Kapasitas Daftar Kapasitas yang Ditentukan dengan Penentuan Kapasitas Penentuan Kapasitas dengan Daftar Kapasitas Bus Daftar Bus Beroperasi dengan Pengecekan Bus/Rute
Nilai Sig Hitung
Nilai Sig 0,05
Keputusan H0
Keputusan H1
Keterangan
0,05
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.44. Rangkuman Uji Kesesuaian Hubungan ..................... (Lanjutan) No
33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59
Hubungan Antar Variabel
Daftar Rute dengan Pengecekan Bus/Rute Daftar Sopir dengan Pengecekan Bus/Rute Daftar Kapasitas Barang dengan Pengecekan Bus/Rute Pengecekan Bus/Rute dengan Laporan Rute Siap Dilayani Daftar Penumpang dengan Pengecekan dan Pencatatan Penumpang Daftar Rute dengan Pengecekan dan Pencatatan Penumpang Lembar Kelengkapan Penumpang dengan Pengecekan dan Pencatatan Penumpang Pengecekan dan Pencatatan Penumpang dengan Jumlah Penumpang Terlayani Daftar Kapasitas Barang dengan Pencatatan Barang Kiriman Daftar Rute dengan Pencatatan Barang Kiriman Daftar Harga/Jarak Kiriman dengan Pencatatan Barang Kiriman Daftar Jenis Barang dengan Pencatatan Barang Kiriman Pencatatan Barang Kiriman dengan Daftar Laporan Pengiriman Laporan Hasil Penjualan dengan Penyusunan Laporan Keuangan Daftar Pengeluaran Bulanan dengan Penyusunan Laporan Keuangan Daftar Biaya Adeministrasi dengan Penyusunan Laporan Keuangan Daftar Biaya Operasional dengan Penyusunan Laporan Keuangan Penyusunan Laporan Keuangan dengan Laporan Keuangan Perusahaan Penyusunan Laporan Keuangan dengan Neraca Laba/Rugi Perusahaan Daftar Karyawan dan Jabatannya dengan Penyusunan Laporan Gaji Karyawan Daftar Upah/Karyawan/Jabatan dengan Penyusunan Laporan Gaji Karyawan Daftar Jumlah Bonus Karyawan dengan Penyusunan Laporan Gaji Karyawan Penyusunan Laporan Gaji Karyawan dengan Laporan Gaji Karyawan Daftar Kondisi Peralatan dengan Penyusunan Pengadaan Peralatan Daftar Harga Peralatan dengan Penyusunan Pengadaan Peralatan Penyusunan Laporan Pengadaan Peralatan dengan Laporan Pengadaan Peralatan Alamat Surat-surat Adeministrasi dengan Penyusunan Laporan Kerja Sama
Nilai Sig Hitung
Nilai Sig 0,05
Keputusan H0
Keputusan H1
Keterangan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 5.44. Rangkuman Uji Kesesuaian Hubungan ..................... (Lanjutan) No
60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72 73 74 75 76 77 78
Hubungan Antar Variabel
Daftar Biaya Kerja Sama dengan Penyusunan Laporan Kerja Sama Penyusunan Laporan Kerja Sama dengan Laporan Hasil Kerja Sama Daftar Karyawan dengan Evaluasi Kinerja Karyawan Daftar Kegiatan Kerja dengan Evaluasi Kinerja Karyawan Daftar Standart Kegiatan Kerja dengan Evaluasi Kinerja Kinerja Karyawan Evaluasi Kinerja Karyawan dengan Laporan Kinerja Karyawan Evaluasi Kinerja Karyawan dengan Daftar Jumlah Bonus Karyawan Daftar Kebutuhan Karyawan dengan Perekrutan Karyawan Baru Daftar Kegiatan Kerja dengan Perekrutan Karyawan Baru Perekrutan Karyawan Baru dengan Daftar Kualifikasi Penerimaan Perekrutan Karyawan Baru dengan Daftar Karyawan Baru Daftar Keluhan Karyawan dengan Penyusunan Laporan Kesejahteraan Daftar Fasilitas Karyawan dengan Penyusunan Laporan Kesejahteraan Penyusunan Laporan Kesejahteraan dengan Laporan Kesejahteraan Daftar Kelayakan Peralatan dengan Penyusunan Laporan Peralatan Kantor Daftar Peralatan Rusak dengan Penyusunan Laporan Peralatan Kantor Daftar Harga Peralatan dengan Penyusunan Laporan Peralatan Kantor Penyusunan Laporan Peralatan Kantor dengan Laporan Jumlah Peralatan Kantor Penyusunan Laporan Peralatan Kantor dengan Kondisi Peralatan Kantor
Nilai Sig Hitung
Nilai Sig 0,05
Keputusan H0
Keputusan H1
Keterangan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
0,01
0,05
Ditolak
Diterima
Berhubungan
5.2.3.7.Interpretasi Struktur Aliran Data dan Informasi
Interpretasi Struktur Aliran Data dan Informasi merupakan pengambilan keputusan hasil analisis SEM yang ditinjau secara keseluruhan, gunanya untuk melihat diagram jalur yang telah dirancang pada langkah awal sudah terstruktur dengan komplit dan efektif., hal ini berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut:
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
a. Semua variabel yang berinteraksi dalam struktur aliran data memiliki tingkat hubungan rata-rata 90 %, yang menunjukkan tingkat hubungan yang sangat kuat terhadap jalur aliran data dan informasinya. Persentaserata _ rata = Persentaserata _ rata Persentaserata _ rata
∑ KP
N 7023% = 78 = 90,03846% ≈ − ± 90%
b. Hasil uji kesesuaian menunjukkan semua hipotesa memiliki keputusan kalau H1 diterima (Tabel. 5.44.), yang artinya semua variabel dalam struktur aliran data dan informasi memiliki hubungan yang benar dan saling bergantungan, sehingga tidak ada aliran yang salah (pola risidual). Berdasarkan dua faktor diatas dapat disimpulkan bahwa struktur aliran data dan informasi perusahaan telah terinterpretasi secara menyeluruh dan model struktur aliran data dan informasi dianggap sudah layak dan teruji kebenarannya.
5.2.4. Menyusun Peta Jalur Informasi yang Terstruktur, Efektif dan Berbasis Database
Penyusunan
Peta
Jalur
Informasi
ini
adalah
langkah
untuk
menggabungkan hasil analisa SEM kedalam jalur DFD, dimana hasil pemetaan DFD disempurnakan dengan memasukkan aliran-aliran (jalur-jalur) dengan persentase tingkat hubungannya, sehingga peta aliran data dan informasi sudah dapat menggambarkan Struktur yang komplit, Efektif dan berbasis Database. Dengan tetap mengikuti pola DFD Level – 7 peta jalur informasi disusun kedalam bentuk Network (jaringan abstrak). Setiap variabel atau entity telah
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
disimbolkan kedalam bentuk fisik data dan informasi tersebut, sehingga aliran data dan informasi telah menunjukkan bentuk data dan informasi input, kemudian bentuk proses dan outpu yang dihasilkan proses tersebut. Tujuan pembuatan aliran ini adalah untuk menunjukkan kondisi yang dibutuhkan dalam setiap proses data dan informasi, baik proses secara manual maupun secara digital (komputer). Untuk selengkapnya dapat dilihat pada (Lampiran – 2 Gambar peta aliran data dan informasi terstruktur, efektif dan berbasis database), dimana setiap arus telah dimasukkan persentase tingkat hubungan dan jenis hubungan yang terbentuk, hal ini dapat menggambarkan peta jalur informasi yang terstruktur, efektif dan berbasis database.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
BAB VI ANALISA PEMECAHAN MASALAH
6.1. Analisa Pemecahan Masalah Hasil Pembuatan Struktur Sistem Aliran Data
Hasil pembuatan struktur sistem aliran data dan informasi menunjukkan bahwa sistem memiliki dua jenis bagian pokok yang berinteraksi dan saling mendukung dalam proses pelaksanaannya. Kedua jenis bagian sistem tersebut adalah internal sistem dan eksternal sistem. Internal sistem aliran data dan informasi merupakan setiap elemen-elemen yang berinteraksi untuk membentuk jaringan struktural aliran data dan informasi dimana kinerja dan keberadaannya menjadi tanggung jawab pengguna sistem. Internal sistem pada umumnya merupakan lingkungan operasional yang dapat diubah, diperbaiki atau diganti oleh perusahaan kapanpun dibutuhkan perusahaan, dan berdasarkan pertimbangan, perencanaan serta perhitungan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan dalam mencapai tujuannya. Eksternal sistem aliran data dan informasi merupakan serangkaian interaksi elemen-elemen yang menjadi sekumpulan beberapa sistem lain yang mempengaruhi operasional jaringan aliran data dan informasi, baik itu secara langsung ataupun tidak langsung. Namun aktivitas dan kinerjanya tidak dapat ditentukan oleh perusahaan, hanya saja perusahaan cuma mampu memberikan efek dari operasional sistem yang dijalankannya. Ini sering disebut pengaruh tidak langsung terhadap lingkungan perusahaan.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Pengelompokan kedua jenis sistem ini akan memudahkan perusahaan dalam mengidentifikasi kebutuhan sistem aliran data, pengaturan dan kontrol manajemen sistem informasi perusahaan. Agar kedua sistem ini dapat memberikan manfaat dan peningkatan dalam pengembangan aliran data dan informasi perusahaan, setiap elemen dari subsistem harus diketahui peranan dan fungsinya dalam sistem aliran data yang dibangun. Tabel 6.1 berikut akan menggambarkan fungsi setiap elemen dalam subsistem aliran data dan informasi perusahaan jasa transportasi.
Tabel 6.1. Internal Sistem dan Eksternal Sistem Aliran Data dan Informasi Perusahaan Jasa Angkutan Darat PT. Anugrah Kurnia Pusaka INTERNAL SISTEM Elemen Fungsi Sebagai kebutuhan pokok sistem Data & Informasi Internal menjalankan operasionalnya yang berasal dari ketentuan perusahaan. Input Sistem Sebagai kebutuhan pokok sistem dalam menjalankan operasionalnya Data & Informasi Eksternal yang berada diluar ketentuan perusahaan. Sebagai pihak pengatur, pengelola dan penyaji segala informasi dan Manajemen Informasi data yang dibutuhkan oleh perusahaan Sebagai tatanan sebuah jaringan Struktur Informasi aliran informasi dan data dalam perusahaan Proses Sistem Sebagai sarana dan prasarana yang Perangkat Informasi dimanfaatkan dalam proses aliran data dan informasi Sebagai media yang memperlancar Komunikasi hubungan dan interaksi dalam aliran informasi dan data Sumber : Pengolahan Data Bagian
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 6.1. Internal Sistem dan Eksternal Sistem ............................. (Lanjutan) INTERNAL SISTEM Elemen Fungsi Sebagai file data yang menjadi Data Perusahaan database dan arsip-arsip perusahaan Sebagai pemberitahuan dan penunjukkan kepada umum dan Output Sistem pihak dalam perusahaan tentang Informasi Perusahaan apa-apa yang sepatutnya diberitahukan oleh perusahaan kepada konsumen dan masyarakat Sebagai bahan acuan pertimbangan Data dan Informasi Hasil susunan aliran data dan informasi Operasional untuk peningkatan atau perbaikan Sebagai acuan perbandingan pada Kontrol Sistem jaringan aliran data dan informasi Data & Informasi Sistem yang sedang digunakan untuk Luar perbaikan sistem aliran data dan informasi selanjutnya EKSTERNAL SISTEM Sistem Subsistem Fungsi Sebagai sistem penunjang dari pihak luar dalam penyampaian Internet informasi perusahaan dalam hal promosi dan pemasaran Sebagai perangkat jaringan telekomunikasi yang berguna untuk Telepon mempelancar komunikasi antar Sistem loket-loket penjualan tiket Pendukung Sebagai media pemasangan iklan TV, Radio dan Koran dari perusahaan, baik promosi atau penetapan harga baru Sebagai perangkat yang digunakan Komputer sistem dan acuan adopsi teknologi aliran data dan informasi Sebagai acuan pertimbangan pengembangan sistem aliran data Populasi dan informasi dalam pelayanan jasa transportasi untuk konsumen Masyarakat dan Sebagai kondisi yang menjadi Konsumen pertimbangan bagi perusahaan dalam melayani tingkat perpindahan Migrasi penduduk, baik itu migrasi tetap ataupun nontetap Sumber : Pengolahan Data Bagian
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 6.1. Internal Sistem dan Eksternal Sistem ............................. (Lanjutan) Sistem
Lingkungan
Pemerintah
EKSTERNAL SISTEM Subsistem Fungsi Sebagai pertimbangan dalam penentuan harga dan biaya Tingkat Ekonomi pelayanan operasional pada konsumen Sebagai acuan dalam menetapkan aturan-aturan perusahaan dalam Sosial Budaya penyampaian dan penyajian informasi dan data bagi masyarakat Sebagai pertimbangan dalam memilih tempat dan pembanguan Lokasi sarana dan prasarana aliran data dan informasi perusahaan Sebagai kondisi dalam memperhitungkan lamanya dan bisa Cuaca dan Iklim tidaknya proses aliran data dan informasi dijalankan Sebagai media yang mudah dijangkau dan dikunjungi oleh konsumen dan pengguna jasa Kemudahan Akses laiannya yang disediakan perusahaan Sebagai pedoman perusahaan dalam Undang-undang menjalankan aliran data dan informasi Sebagai acuan perusahaan dalam Kebijakan Pasar menentapkan harga dan mengikuti persaingan yang kompetitif Sebagai sarana yang menjadi akses kebutuhan perusahaan yang selalu digunakan perusahaan dalam Jalan Raya memilih rute yang nyaman dan sesuai dengan keinginan konsumen
Sumber: Pengolahan Data
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
6.2. Analisa Pemecahan Masalah Hasil Pemetaan Data Flow Diagram (DFD)
Pemetaan aliran data dan informasi yang telah dilakukan adalah untuk menggambarkan suatu aliran data dan informasi yang terstruktur dalam perusahaan jasa transportasi. Setiap tahapan proses data dan informasi dijabarkan dengan rinci kebutuhan input dan output datanya, sehingga proses dapat selalu dikontrol
dalam
operasionalnya.
Data
Flow
Diagram
(DFD)
juga
menggambarkan hubungan antar satu proses dengan proses lain yang menunjukkan aliran interaksi yang harus disediakan perusahaan. Penstrukturan dengan DFD akan menyelesaikan persoalan struktur aliran data dan informasi dari metode yang masih manual kemetode yang lebih berbasis teknologi. Agar dapat menunjukkan struktur aliran yang dapat diaplikan perusahaan kedalam sebuah jarigan aliran data dan informasi yang dinamis maka keseluruhan proses tersebut dapat dispesifikasi kedudukannya dalam struktur aliran data dan informasi perusahaan. Seperti yang ditunjukkan secara berturutturut pada Tabel 6.2 sampai dengan Tabel 6.18. 1.
Spesifikasi proses pada Departemen Penjualan/Pemasaran (DFD level – 2) Tabel 6.2. Spesifikasi Proses Transaksi Penjualan Tiket Proses Bagian Departemen Penjualan/Pemasaran Nama Proses
: Transaksi Penjualan Tiket
Nomor Proses
: 1.1.1
Kegiatan
: Melakukan transaksi dengan pembeli
Input Data
: Data calon penumpang, Daftar rute, Daftar harga /orang/rute/kelas dan Daftar kapasitas bus.
Output Data
: Tiket penumpang dan Daftar hasil transaksi
Sumber : Pengolahan data
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 6.3. Spesifikasi Proses Penyusunan Daftar Penumpang Proses Bagian Departemen Penjualan/Pemasaran Nama Proses
: Penyusunan daftar penumpang
Nomor Proses
: 1.1.1.1
Kegiatan
: Menyusun jumlah penumpang pelayanan
Input Data
: Daftar rute, Daftar bus beroperasi dan Daftar hasil transaksi : Daftar Penumpang
Output Data Sumber : Pengolahan data
Tabel 6.4. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Hasil Penjualan Proses Bagian Departemen Penjualan/Pemasaran Nama Proses
: Transaksi Penjualan Tiket
Nomor Proses
: 1.1.1.2
Kegiatan
: Merekapitulasi jumlah penjualan harian
Input Data
: Daftar rute, Daftar harga /orang/rute/kelas dan Daftar hasil transaksi. : Laporan hasil penjualan
Output Data Sumber : Pengolahan data
2.
Spesifikasi proses pada Departemen Gudang (DFD level - 3) Tabel 6.5. Spesifikasi Proses Pengecekan Bus Proses Bagian Departemen Gudang Nama Proses
: Pengecekan bus
Nomor Proses
: 1.2.1
Kegiatan
: Mengecek kondisi bus digudang
Input Data
: Daftar jumlah bus, Daftar bus beroperasi, Daftar bus siap operasi dan lembar pengamatan kerusakan
Output Data
: Daftar jumlah bus rusak , Daftar jenis kerusakan
Sumber : Pengolahan data
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 6.6. Spesifikasi Proses Pencatatan Bus Dalam Perbaikan Proses Bagian Departemen Gudang Nama Proses
: Pencatatan bus diperbaiki
Nomor Proses
: 1.2.1.1
Kegiatan
: Mengontrol jumlah bus sedang diperbaiki
Input Data
: Daftar jumlah bus rusak, Daftar jenis kerusakan dan Daftar peralatan bengkel. : Daftar bus perbaikan dan Daftar bus akan dioperasi
Output Data Sumber : Pengolahan data
Tabel 6.7. Spesifikasi Proses Penyusunan Bus Telah Diperbaiki Proses Bagian Departemen Gudang Nama Proses
: Penyusunan bus perbaikan
Nomor Proses
: 1.2.1.1.1
Kegiatan
: Menentukan bus yang akan dioperasi
Input Data
: Daftar bus perbaikan dan Daftar bus akan dioperasi
Output Data
: Daftar bus beroperasi
Sumber : Pengolahan data
Tabel 6.7. Spesifikasi Proses Penentuan Kapasitas Bus Proses Bagian Departemen Gudang Nama Proses
: Penentuan kapasitas bus
Nomor Proses
: 1.2.1.1.1.1
Kegiatan
: Menentukan jumlah penumpang yang dilayani
Input Data
: Daftar bus beroperasi dan Daftar bus dibolehkan
Output Data
: Daftar kapasitas bus
Sumber : Pengolahan data
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
3.
Spesifikasi proses pada Departemen Operasional (DFD level - 4) Tabel 6.8. Spesifikasi Proses Pengecekan Bus/Rute Proses Bagian Departemen Operasional Nama Proses
: Pengecekan bus/rute
Nomor Proses
: 1.3.1
Kegiatan
: Mengecek bus untuk melayani rute keberangkatan
Input Data
: Daftar rute, Daftar sopir, daftar kapasitas dan Daftar bus beroperasi : Laporan rute pelayanan
Output Data Sumber : Pengolahan data
Tabel 6.9. Spesifikasi Proses Pengecekan dan Pencatatan Penumpang Proses Bagian Departemen Operasional Nama Proses
: Pengecekan dan pencatatan penumpang
Nomor Proses
: 1.3.2
Kegiatan
: Mengecek jumlah penumpang dalam bus
Input Data
: Daftar rute, Daftar penumpang dan Lembar kelengkapan penumpang : Laporan jumlah penumpang terlayani
Output Data Sumber : Pengolahan data
Tabel 6.10. Spesifikasi Proses Pencatatan Barang Kiriman Proses Bagian Departemen Operasional Nama Proses
: Pencatatan barang kiriman
Nomor Proses
: 1.3.3
Kegiatan
: Mencatat jumlah barang yang dikirim
Input Data
: Daftar kapasitas barang, Daftar rute, Daftar harga dan Daftar jenis barang
Output Data
: Daftar Laporan pengiriman barang
Sumber : Pengolahan data
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
4.
Spesifikasi proses pada Departemen Adeministrasi (DFD level - 5) Tabel 6.11. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Keuangan Proses Bagian Departemen Adeministrasi Nama Proses
: Penyusunan laporan keuangan
Nomor Proses
: 1.4.1
Kegiatan
: Mengaudit hasil penjualan dan pengeluaran bulanan
Input Data
: Laporan penjualan, Daftar rencana anggaran, Daftar biaya adeministrasi, Daftar biaya operasional. : Laporan keuangan dan Neraca laba rugi
Output Data Sumber : Pengolahan data
Tabel 6.12. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Gaji Karyawan Proses Bagian Departemen Adeministrasi Nama Proses
: Penyusunan laporan gaji karyawan
Nomor Proses
: 1.4.2
Kegiatan
: Membayar jumlah gaji karyawan
Input Data
: Daftar karyawan dan jabatannya, Daftar upah/karyawan/jabatan dan Daftar jumlah bonus : Laporan gaji karyawan
Output Data Sumber : Pengolahan data
Tabel 6.13. Spesifikasi Proses Penyusunan Pengadaan Peralatan Proses Bagian Departemen Adeministrasi Nama Proses
: Penyusunan pengadaan peralatan
Nomor Proses
: 1.4.3
Kegiatan
: Mengontrol kebutuhan peralatan bengkel
Input Data
: Daftar kondisi peralatan, Daftar harga peralatan
Output Data
: Laporan pengadaan peralatan
Sumber : Pengolahan data
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 6.14. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Kerja Sama Proses Bagian Departemen Adeministrasi Nama Proses
: Penyusunan laporan kerja sama
Nomor Proses
: 1.4.4
Fungsi
: Menjalin mitra usaha dengan pihak lain
Input Data
: Alamat surat ademinitrasi, Daftar biaya kerja sama
Output Data
: Laporan hasil kerja sama
Sumber : Pengolahan data
5.
Spesifikasi proses pada Departemen Personalia (DFD level - 6)
Tabel 6.15. Spesifikasi Proses Evaluasi Kinerja Karyawan Proses Bagian Departemen Personalia Nama Proses
: Evaluasi kinerja karyawan
Nomor Proses
: 1.5.1
Kegiatan
: Mengukur dan mengontrol kinerja karyawan
Input Data
: Daftar karyawan, Daftar standar kegiatan kerja dan Daftar kegiatan kerja : Daftar jumlah bonus, Laporan kinerja karyawan
Output Data Sumber : Pengolahan data
Tabel 6.16. Spesifikasi Proses Perekrutan Karyawan Baru Proses Bagian Departemen Personalia Nama Proses
: Perekrutan karyawan baru
Nomor Proses
: 1.5.2
Kegiatan
: Merekrut dan menentukan penerimaan karyawan
Input Data
: Daftar kebutuhan karyawan dan Daftar kegiatan kerja
Output Data
: Daftar kualifikasi penerimaan dan Daftar karyawan
Sumber : Pengolahan data
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Tabel 6.17. Spesifikasi Proses Penyusunan Kesejahteraan Proses Bagian Departemen Personalia Nama Proses
: Penyusunan kesejahteraan
Nomor Proses
: 1.5.3
Kegiatan
: Mengatur kesejahteraan karyawan dan fasilitasnya
Input Data
: Daftar fasilitas karyawan dan Daftar keluhan karyawan : Laporan kesejahteraan karyawan
Output Data Sumber : Pengolahan data
Tabel 6.18. Spesifikasi Proses Penyusunan Laporan Peralatan Kantor Proses Bagian Departemen Personalia Nama Proses
: Penyusunan laporan peralatan kantor
Nomor Proses
: 1.5.4
Fungsi
: Mengontrol kondisi peralatan kantor
Input Data
: Daftar kelayakan peralatan, Daftar peralatan rusak dan Daftar peralatan rusak
Output Data
: Laporan jumlah peralatan dan Kondisi peralatan
Sumber : Pengolahan data
Setelah struktur proses terinci, maka antar proses dalam aliran data menunjukkan hubungan dengan proses lain, baik dengan proses dalam departemen yang sama atau dengan departemen lain dalam perusahaan. Hubungan antar departemen ini menunjukkan interaksi antar departemen harus ada dalam perusahaan, dan perusahaan harus selalu mengontrol dan menjaga aliran data antar departemen ini, agar setiap proses berjalan lancar. Kelancaran setiap proses data dan informasi ini merupakan salah satu faktor peningkatan kinerja perusahaan dan kepuasan konsumen.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
6.3. Analisa Penentuan Hubungan Antar Departemen Hasil Pemetaan Data Flow Diagram (DFD)
Pemetaan dengan DFD selain menghasilkan struktural setiap proses data dan informasi,
juga
diperoleh
hubungan-hubungan
antar
departemen
dalam
perusahaan sebagai wujut interaksi sistem aliran data dan informasi yang dipetakan. Hubungan yang dihasilkan harus dirinci sebagai pola dasar intaraksi aliran data dan jaringan yang harus dibangun, hal ini untuk menjaga agar interaksi perpindahan data dan informasi dapat berjalan lancar dalam perusahaan. Hubungan antar departemen tersebut adalah sebagai berikut: 1. Gudang – Penjualan/Pemasaran – Operasional. Hubungan yang terjadi dimulai dari tiga tahap awal proses data dan informasi dari bagian Gudang (Pengecekan Bus – Pencatatan Bus Dalam Perbaikan – Penyusunan Bus Telah Diperbaiki) yang menghasilkan output Daftar Bus Beroperasi. Output tersebut menjadi input pada bagian Penjualan/pemasaran pada proses Penyusunan Daftar Penumpang, yang menghasilkan Daftar Penumpang. Daftar Penumpang ini menjadi input pada proses Pencatatan dan Pengecekan penumpang pada bagian Operasional yang menghasilkan Laporan Jumlah Penumpang Terlayani. 2. Gudang – Penjualan/pemasaran – Adeministrasi. Hubungan ini berawal dari seluruh proses pada bagian Gudang (Pengecekan Bus – Pencatatan Bus Dalam Perbaikan – Penyusunan Bus Telah Diperbaiki – Penentuan Kapasitas) yang menghasilkan Daftar Kapasitas, dan output ini menjadi input bagi proses pada bagian Penjualan/pemasaran, yaitu ke proses
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Transaksi Penjualan Tiket yang menghasilkan Daftar Hasil Transaksi. Kemudian Daftar Hasil Transaksi ini menjadi input bagi proses selanjutnya pada bagian yang sama yaitu proses Penyusunan Laporan Hasil Penjualan yang menghasilkan outpu berupa Laporan Hasil Penjualan. Output ini kemudian menjadi input bagi proses Penyusunan Laporan Keuangan pada bagian Administrasi yang menghasilkan Laporan Keuangan Perusahaan. 3. Gudang – Operasional Hubungan kedua departemen ini diawali oleh tiga tahap awal proses pada bagian Gudang (Pengecekan Bus – Pencatatan Bus Dalam Perbaikan – Penyusunan Bus Telah Diperabaiki) yang kemudian menghasilkan Daftar Bus Beroperasi. Output bagian Gudang ini kemudian menjadi input bagi proses Pengecekan Bus/Rute pada bagian Operasional yang menghasilkan Laporan Rute Pelayanan. 4. Personalia - Adeministrasi Hubungan ini terjadi berawal dari proses Evaluasi Kinerja Karyawan pada bagian Personalia, yang menghasilkan output berupa Daftar Jumlah Bonus Karyawan. Output ini selanjutnya menjadi input bagi proses Penyusunan Laporan Gaji Karyawan pada bagian Administrasi, dimana proses ini menghasilkan Laporan Gaji Karyawan.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
6.4. Analisa Pemecahan Masalah Hasil Penentuan Analisis Structural Equation Modeling (SEM)
Penerapan analisis SEM adalah untuk menentukan jalur-jalur data dan informasi yang efektif, dan menguji kebenaran jalur dalam rangkaian perpindahan data dan informasi perusahaan. Jalur efektif ini ditentukan dengan mengkur persentase tingkat pemakaian data dan informasi oleh setiap proses data dan informasi, kemudian berapa besar suatu proses data menghasilkan output data dan informasinya. Jalur efektif ini merupakan jalur-jalur yang wajib diperhatikan perusahaan sebagai suatu arah aliran yang paling dominan dalam perpindahan data dan informasinya. Pengujian kebenaran arah aliran dapat dilakukan dengan melakukan hipotesis terhadap aliran-aliran data dari nilai signifikansi hasil pengukuran tingkat hubungannya. Hasil perhitungan SEM menunjukkan semua aliran data dan informasi perusahaan hanya memiliki 4 jenis tingkat hubungan, yaitu: Sangat Kuat, Kuat, Cukup Kuat dan Lemah. Dimana keempat hubungan ini memuat keseluruhan proses aliran data dan informasi perusahaan, rinciannya adalah: 1. Sangat Kuat Tingkat hubungan jenis ini merupakan aliran data yang efektif, dimana perpindahan data dan informasi berada pada persentase 80 – 100 %, artinya proses data dan informasi sangat bergantung pada input datanya, dan outpu yang dihasilkan sangat dipengaruhi oleh input datanya. Jalur efektif dari peta jalur data dan informasi adalah sebanyak 15 proses yang juga memuat seluruh hubungan antar departemen hasil pemetaan DFD.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Jalur efektif yang diperoleh hasil analisis SEM adalah sebagai berikut: a. Pengecekan Bua – Pencatatan Bus Dalam Perbaikan – Penyusunan Bus Telah Diperbaiki – Penentuan Kapasitas – Transaksi Penjualan Tiket – Penyusunan Daftar Penumpang – Pengecekan dan Pencatatan Penumpang. b. Pengecekan Bus – Pencatatan Bus Dalam Perbaikan – Penyusunan Bus Telah Diperbaiki – Penentuan Kapasitas – Transaksi Penjualan Tiket – Penyusunan Laporan Hasil Penjualan – Penyusunan Laporan Keuangan. c. Pengecekan Bus – Pencatatan Bus Dalam Perbaikan – Penyusunan Bus Telah Diperbaiki – Pengeceken Bus/Rute. d. Evaluasi Kinerja – Penyusunan Laporan Gaji Karyawan. e. Proses lain yang memiliki tingkat hubungan input, proses dan output yang efektif dan sangat penting bagi perusahaan adalah sebgai berikut: -
Pengecekan Barang Kiriman.
-
Penyusunan Laporan Kerja Sama.
-
Perekrutan Karyawan Baru.
-
Penyusunan Kesejahteraan.
-
Penyusunan Laporan Peralatan Kantor.
2. Kuat Merupakan kondisi aliran yang memiliki persentase tingkat hubungan hanya 70 – 80 % dalam perpindahan data dan informasi. Proses data dan informasi yang memiliki hubuingan input – proses – output jenis ini adalah proses Pengecekan Bus dan proses Penyusunan Pengadaan Peralatan.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
3. Cukup Kuat (Biasa) Hubungan yang bersifat cukup kuat atau biasa berada pada 40 – 60 %. Hubungan pada tingkat ini terjadi pada kebutuhan proses Transaksi Penjualan Tiket terhadap Daftar Kapasitas. Kondisi ini tidak akan berpengaruh terhadap keseimbangan aliran data dan informasi perusahaan, karena kondisi ini merupakan kondisi aman dalam proses perlakuan data dan informasi yang dilakukan perusahaan. 4. Lemah Hubungan yang lemah terjadi dari hasil proses Transaksi Penjualan Tiket yang berupa Daftar Hasil Transaksi. Hal ini harus dikaji kembali oleh perusahaan karena hasil output ini merupakan input bagi proses selanjutnya, dan juga berada di lintasan hubungan antar departemen. Jadi perusahaan harus mengatur kembali penyajian Daftar Hasil Transaksi agar kebutuhanya dapat dimaksimalkan dalam proses selanjutnya, yaitu proses Penyusunan Laporan Hasil Penjualan dan proses Penyusunan Daftar Penumpang.
6.5. Analisa Pemecahan Masalah Hasil Penyusunan Peta Jalur Informasi Terstruktur, Efektif dan Berbasis Database.
Penyusunan peta jalur informasi ini adalah untuk menggambarkan kondisi aliran data dan informasi kedalam bentuk yang lebih jelas jenis prosesnya, databasenya dan informasinya dalam struktur data dan informasi perusahaan. Setalah disusun peta jalur informasi, dan menunjukkan bahwa peta jalur informasi
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
memiliki beberapa kelebihan yang menggambarkan sistem aliran data dan perusahaan layak diaplikasikan. Faktor-faktor yang menjadikan peta jalur informasi ini layak dan benar adalah sebgai berikut: 1. Aliran data dan informasi seimbang Setiap proses data dan informasi menyerap input dengan tingkat hubungan yang signifikan, dan proses tersebut menghasilkan suatu output data dan informasi yang juga signifikan. 2. Aliran dapat berbentuk sistem komputer Seluruh struktur proses yang dihasilkan dapat dikembangkan kedalam proses yang bersifat komputer dan program. Keseluruhan ini sangat mendukung lagi apabila beberapa proses yang bersifat dinamis dapat dilakukan dengan menggunakan Tablet Komputer yang selama ini sudah mudah didapatkan dipasaran. Proses-proses tersebut adalah: a. Pengeceken Bus. b. Pencatatan Bus Dalam Perbaikan. c. Pengecekan Bus/Rute. d. Pengecekan dan Pencatatan Penumpang. e. Evaluasi Kinerja Karyawan. 3. Hubungan antar departemen signifikan Artinya setiap departemen dalam perusahaan memiliki hubungan yang erat antara satu dengan yang lain, baik sebagai user output ataupun sebagai suplayer input data dan informasi dalam operasional perusahaan.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
6.6. Kegiatan yang Harus Dilakukan Perusahaan Untuk Pemecahan Masalah
Setelah dilakukan pengolahan data dan analisis terhadap hasil yang diperoleh, maka permasalahan-permasalahan seperti yang pernah dikemukakan sebelumnya pada penelitian ini dapat diatasi dengan langkah-langkah sebagai berikut: 1. Untuk mengatasi permasalahan aliran informasi yang masih manual dan tidak terstruktur, maka dengan adanya pemetaan dengan DFD dan pengujian dengan analisis SEM, perusahaan dapat menggunakan hasil pemetaan DFD level – 7 untuk aliran data yang terstruktur. Untuk mengatasi proses yang manual perusahaan dapat menggunakan hasil penyusunan peta jalur informasi untuk mempertimbangkan jaringan yang akan digunakan dalam proses operasional perusahaan, baik sebagai kompueterais, audio atau campuran. 2. Arus-arus data dan informasi yang harus diperhatikan kelancaran aliran datanya adalah: a. Departeman Gudang dengan Departemen Penjualan/Pemasaran Proses penyusunan bus telah diperbaiki akan menghasilkan daftar bus beroperasi sehingga penentuan bus untuk penumpang akan dapat dilakukan saat transaksi penjualan tiket. Maka proses pelaporan ulang yang selama ini harus dilakukan penumpang dapat dihilangkan. Hal ini akan mempermudah pihak penjualan dan mengatasi kesalahan penentuan bus bagi penumpang, serta dapat mempelancar proses persiapan bus yang dioperasikan lebih awal.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Proses penentuan kapasitas bus pada bagian gudang akan menghasilkan daftar kapasitas bus yang digunakan pihak pejual tiket saat proses penentuan nomor dan jumlah penumpang yang ditampung dalam satu rute pelayanan. Hal ini dapat mempercepat penyusunan daftar penumpang dan mengatasi persoalan kelebihan muatan serta kepuasan penumpang, karena bus yang ditumpangi sesuai dengan jenis tiket yang dibeli. b. Departemen Gudang dengan Departemen Operasional Proses yang dihasilkan dari penyusunan bus telah diperbaiki akan menghasilkan daftar bus beroperasi yang digunakan oleh pihak operasional dalam pengecekan bus/rute. Hal ini dapat mempelancar pengecekan bus untuk melayani rute keberangkatan sesuai rute pada tiket penumpang dan jenis bus yang diinginkan, sehingga tidak terjadi lagi kesalahan penempatan bus untuk penumpang, karena daftar bus beroperasi yang dimiliki pihak pengecekan bus/rute sama dengan yang dimiliki oleh pihak penjual tiket. c. Departemen Penjualan/Pemasaran dengan Departemen Operasional Proses penyusunan daftar penumpang pada bagian penjualan/pemasaran akan menghasilkan daftar penumpang sehingga dapat mempelancar pengecekan dan pencatatan penumpang sesuai dengan jumlah penumpang yang membeli tiket dalam bus yang elayani rute tersebut. Hal ini akan mengurangi resiko perusahaan dalam pelayanan yang maksimal, dimana semua
penumpang
yang
telah
membeli
tiket
dapat
melakukan
pemberangkatan sesuai dengan bus yang telah dipesan.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
d. Departemen Administrasi dengan Departemen Penjualan/Pemasaran Proses penyusunan laporan hasil penjualan yang menghasilkan laporan penjualan pada departemen penjualan/pemasaran digunkan oleh pihak Administrasi dalam menyusun laporan keuangan perusahaan. Sehingga perusahaan dapat menyeimbangkan pengeluaran dengan pemasukan yang diperoleh. Hal ini dapat mencegah terjadinya penyimpangan dan penyelewengan, karena jumlah masukan dan keluaran telah diakuntabilitaskan dalam suatu data file laporan keuangan perusahaan. e. Departemen Administrasi dengan Departemen Personalia Proses evaluasi kinerja karyawan menghasilkan Daftar jumlah bonus karyawan yang digunkan oleh pihak administrasi dalam proses penggajian karyawan. Sehingga jerih payah karyawan yang benilai baik, yang bekerja di atas ketentuan yang diwajibkan perusahaan dan hasil kerja memberikan keuntungan bagi perusahaan. Kegiatan yang dilakukan oleh keryawan ini dapat dibalas oleh perusahaan sesuai dengan jumlah yang didapatkan dan ditentukan perusahaan. Sehingga dengan adanya aliran data ini dapat menghindari penyelewengan upah bonus karyawan yang dialokasikan oleh perusahaan.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
3. Beberapa kelebihan yang dimiliki oleh peta jalur informasi yang terstruktur, efektif dan berbasis database ini adalah: a. Peta
jalur
informasi
membantu
perusahaan
untuk
dapat
mengidentifikasikan jalur yang paling dominan dalam suatu proses, baik input dan outpunya. b. Peta jalus informasi memudahkan perusahaan melihat pengalokasian database perusahaan dan informasi yang dapat disampaikan kepada publik tentang kinerja dan operasional perusahaan. c. Peta jalur informasi terstruktur, efektif dan berbasis database ini dapat dijadikan pondasi awal dalam membangun jaringan informasi perusahaan. Sehingga perusahaan dapat menentukan kebutuhan-kebutuhan peralatan dalam aliran data dan informasinya. Misalnya jaringan bersifat komputer, maka perusahaan dapat melihat jumlah komputer dan arah hubungan komputer serta jumlah tablet komputer untuk proses yang berpindahpindah. Hal ini dikarenakan peta jalur informasi menunjukkan bentuk fisik dari proses aliran data dan informasi. d. Perusahaan dapat mengetahui jalur-jalur yang memberikan tingkat hubungan tertinggi dalam proses aliran data dan informasi menunjukkan hubungan yang harus tetap dijaga perusahaan, sehingga proses aliran data dan informasi tidak terhambat.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
4. Beberapa kekurangan yang dimiliki oleh peta jalur informasi ini sebagai berikut: a. Peta jalur informasi belum menjelaskan dengan rinci software yang harus dimiliki
perusahaan
untuk
menjalankan
proses
tersebut
secara
komputerisasi. b. Apabila aliran masih dijalankan secara manual, maka perusahaan akan memiliki kendala berupa waktu dan media penyaluran data dan informasi sesuai jaringan yang sekiranya mendukung, misalnya telephone atau microphone (pengeras suara).
c. Dalam infrastrukturnya peta jalur informasi ini membutuhkan ahli dibidang jaringan komputer dan ahli dibidang pembacaan dan pengkajian Data Flow Diagram (DFD).
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Setelah dilakukan pengumpulan dan pengolahan data dan membahas hasil yang diperoleh untuk memcahkan permasalahan yang terjadi pada aliran data dan informasi perusahaan jasa transportasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Semua data yang dikumpulkan hanya untuk kebutuhan Data Flow Diagram (DFD) dan analisa jalur Structural Equation Modeling (SEM), yaitu berupa proses data, input yang dibutuhkan dan output yang dihasilkan, kemudian tingkat penggunaan input oleh proses dan output yang dihasilkan oleh proses tersebut. 2. Jenis DFD yang diperoleh berbentuk Physical Data Flow Diagram (PDFD), karena berfokus pada proses data dan informasi, dan keseluruhan proses tersebut masih bersifat manual pada saat ini dalam perusahaan. 3. Hasil pemetaan menunjukkan 18 jenis proses data dan informasi pada seluruh departemen dalam perusahaan. Setiap proses data dan informasi tersebut dapat distrukturalkan secara rinci hubungan dengan proses lain atau jenis-jenis input yang dibutuhkan dan output yang dihasilkan, sehingga struktural tersebut mampu membangun suatu hubungan yang komplit dalam aliran data dan informasi perusahaan.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
4. Hasil pemetaan DFD menunjukkan 4 jalur hubungan antar departemen dalam perusahaan dalam proses aliran data dan informasi perusahaan. Jalur tersebut berupa interaksi antar departemen yang menunjukkan peran satu departemen terhadap departemen lain. Departemen-departemen yang berhubungan dalam perusahaan adalah: a. Gudang – Penjualan/Pemasaran – Operasional b. Gudang – Penjualan/Pemasaran – Adeministrasi c. Gudang – Operasional d. Personalia – Adeministrasi 5. Hasil analisa SEM menunjukkan tidak ada pola yang salah (risidual) dalam pemetaan aliran data dan informasi berdasarkan DFD. Sehingga aliran data dan informasi sudah terstruktur dengan benar dan layak diaplikasikan. 6. Hubungan antar departemen yang terdapat dari hasiul pemetaan memiliki hubungan yang paling dominan (80 – 100 %). Dimana tingkat kebutuhan akan proses pemindahan data dan informasi tersebut memiliki hubungan yang efektif antar masing-masing proses. Proses-proses yang memiliki jalur efektif dalam 4 jalur hubungan antar departemen adalah : a. Gudang – Penjualan/Pemasaran – Operasional Pengecekan Bus – Pencatatan Bus Dalam Perbaikan – Penyusunan Bus Telah diperbaiki – Penentuan Kapasitas – Transaksi Penjualan Tiket – Penyusunan Daftar Penumpang – Pengecekan dan Pencatatan Penumpang.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
b. Gudang – Penjualan/Pemasaran – Adeministrasi Pengecekan Bus – Pencatatan Bus Dalam Perbaikan – Penyusunan Bus Telah diperbaiki – Penentuan Kapasitas – Transaksi Penjualan Tiket – Penyusunan Laporan Hasil Penjualan – Penyusunan Laporan Keuangan. c. Gudang – Operasional Pengecekan Bus – Pencatatan Bus Dalam Perbaikan – Penyusunan Bus Telah diperbaiki – Pengecekan Bus/Rute. d. Personalia – Adeministrasi Evaluasi Kinerja – Penyusunan Laporan Gaji Karyawan 7. Hasil interpertasi diagram jalur DFD menunjukkan bahwa hubungan rata setiap struktur proses dengan input dan output yang dihasilkannya alah sebesar 90 %. Hasil ini menyimpulkan bahwa aliran data sangat kuat hubungannya dalam proses pemindahan data dan informasi dari satu departemen ke departemen berikutnya yang saling berhubungan. Kondisi ini menjadi penting untuk perusahaan dalam proses penyeimbangan aliran data dan informasi, sehingga harus dipertahankan untuk peningkatan kinerja perusahaan dan kelancaran operasionalnya. 8. Hasil penelitian mencapai sasaran yang telah ditetapkan (tujuan penelitian), yaitu membangun suatu peta jalur informasi yang terstruktur, efektif dan berbasis database. Dimana hasil pemetaan jalur informasi menujukkan 18 proses data dan informasi yang dapat dilakukan secara komputerais, artinya seluruh proses data dan informasi perusahaan dapat dilakukan secara komputerais. Keseluruhan proses data dan informasi tersebut menghasilkan 4
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
hubungan yang dapat difokuskan dalam menyelesaikan persoalan aliran data dan informasi yang selama ini dialami perusahaan, dengan 12 file database yang harus seslalu dikontrol pihak penyaji data dan informasi perusahaan.
7.2. Saran
Saran-saran yang dapat disampaikan untuk membuat penelitian ini lebih bermanfaat adalah sebagai berikut: 1. Hasil penelitian dapat dikembangkan kembali kedalam pembangunan aliran data dan informasi yang berbasis webs (jaringan one line). Akan tetapi harus terlebih dahulu mengumpulkan data-data yang mendukung serta analisa biaya yang dibutuhkan untuk pengembangan program aliran data dan informasi perusahaan. 2. Dikarenakan penelitian ini tidak membahas masalah biaya yang dibutuhkan apabila perusahaan mengubah sistem aliran data dan informasi yang ada saat ini ke sistem aliran data yang berbasis komputerais, maka penelitian harus dikembangkan kembali ke proses analisa biaya dan software yang tepat untuk membangun aliran informasi yang sesuai dengan jalur pemetaan DFD. 3. Jika perusahaan mesih mempertahankan proses aliran data dan informasi dengan cara manual dan seperti yang telah dijalankan selama ini, maka hasil penalitian akan membantu perusahaan dalam memperhatikan jalur efektif aliran data dan informasinya dengan tetap menjaga kelancaran pemindahan data dan informasi pada 4 jalur hubungan antar departemen.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
4. Peta jalur informasi hanya menganalisa dan membuat diagram jalur serta jenis proses yang dapat dikomputeraiskan, untuk aplikasi komputerais perusahaan hendaknya memilih dan menentukan software atau program-program yang akan digunakan, jadi aplikasi sangat tergantung pada program komputer yang digunakan perusahaan. 5. Untuk implementasi hasil penelitian ini dan pengembangannya ke sistem berbasis komputer dalam proses data dan informasi, perusahaan harus menggunakan ahli komputer dan pemograman serta pengemangan dan penganalisa jalur DFD yang handal dalam merancang dan membangun infrastruktur aliran data dan informasi.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
DAFTAR PUSTAKA Blanchard, S. Benjamin & Walter J. Fabrycky, 1998, System Engineering and Analysis, Edisi Ketiga, Penerbit Printice Hall, U.S.A. Gaspersz, Vincent. Ir, M. Sc, Dr, 1992, Analisis Sistem Terapan Berdasarkan Pendekatan Teknik Industri, Penerbit Tarsito, Bandung. Imam, Kamirul, 2006, Analisa Model Persamaan Struktural (SEM), Bahan Kuliah Analisis Multivariat Program MM - PPS UNEJ, Jakarta. Nurwono, Yuniarto. Ir, MBA, 1994, Manajemen Informasi Pendekatan Global, Penerbit Alex Media Komputindo, Jakarta. Pohan, Husni Iskandar dan Saiful Bahri, Kusnasrianto, 1997, Pengantar Perancangan Sistem, Penerbit Erlangga, Jakarta Ridwan, DRS. M.B.A dan Engkos A. Kuncoro, S.E, M.M., 2007, Cara Menggunakan dan Memakai Analisa Jalur (Path Analysis), jilid: 1, Penerbit ALFABETA, Jawa Barat. Sidharta, Lani, 1987, Sistem Informasi Bisnis: Analisis dan Desain Sistem Informasi Bisnis, Penerbit Alex Media, Jakarta. Sarwono, Jonathan, 2006, Analisa Jalur Untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI, Yogyakarta.
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
(1 c.1 00 . 3 % Bu Pen s ya ) Be m r o pa pe in ra si
c (7 .2. 5, 2. 1 1 Pe D %) rb ata aik an
4 ) h h. 7 % la m 7, J u ng (8 a at pa t D um pu en In P
5 ) 2. B. ,8 % 6 (8
(8 B.1 6, 2 3 % )
(8 c.2 8, .1 Pe 2 r % Pe tim ) rb ba ai ng ka a n n
1 n 1. % ) ga n g. n la 8 4, ba jua n (9 eim Pe ny at Pe gk n Ti
(9 B.2 1, .2 3 % )
(1 C. 00 1 % )
Lampiran I : DFD Level – 7 Peta Aliran Data Dan Informasi PT. Anugrah Kurnia Pusaka, Medan.
(1 C.1 00 1 % )
1 k s 3. ) tu ita 1. % c. ,7 Un as 4 s ap (8 Bu K a n at ua D ent n Pe
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 USURepository © 2008
Lampiran II : Peta Aliran Informasi Terstruktur, Efektif dan Berbasis Database di PT. Anugrah Kurnia Pusaka
Januar Muchtar : Penentuan Jalur Efektif Pola Data Flow Diagram (DFD) Dengan Metode Structural Equation Modeling Di PT.Anugrah Kurnia Pusaka, 2009 224 USURepository © 2008