Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
MODEL KEPUASAN MAHASISWA TEKNIK INDUSTRI ITATS DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE SEM (STRUCTURAL EQUATION MODELING) Suparto1, *), Putu Dana Karningsih 2) dan Yudha Prasetyawan 3) Teknik Industri ITS Keputih, Sukolilo, Surabaya 60111 e-mail: *)
[email protected] ABSTRAK Kualitas pelayanan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan konsumen. Demikian juga dengan kualitas jasa (pelayanan) pendidikan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan mahasiswa. Penelitian ini bertujuan menentukan faktor-faktor kualitas layanan pendidikan yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa dan membuat model persamaan struktural kepuasan mahasiswa Teknik Industri ITATS. Dengan menggunakan metode Confirmatory Factor Analysis (CFA) diperoleh variabel-variabel laten; KP (kualitas pendidikan), IA (isu akademik), KM (kepuasan mahasiswa) dan L (loyalitas) serta K (komplain). Kemudian dengan metode Structural Equation Modeling (SEM) diperoleh hubungan: KP dan IA mempengaruhi KM dan selanjutnya KM mempengaruhi L dan K. Kata kunci: Kualitas pendidikan, kepuasan mahasiswa, Confirmatory Factor Analysis dan Structural Equation Modeling.
PENDAHULUAN Studi Pustaka Kualitas pendidikan merupakan suatu sistem yang kompleks dan ditentukan oleh banyak faktor. Colby dan Witt (2007) menerangkan setidaknya ada lima dimensi dasar untuk mencapai pendidikan yang berkualitas, yaitu: Learner / siswa yang sehat dan siap untuk melaksanakan kegiatan belajar, Environment / lingkungan yang memadai dengan memperhatikan ketersediaan sumberdaya dan fasilitas, Content / kurikulum serta materi ajar yang relevan, Process / proses belajar atau kegiatan belajar mengajar yang berlangsung, dan Outcome / hasil belajar yang terdiri dari pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sesuai dengan tujuan pendidikan. Kualitas pelayanan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan konsumen (Kotler, 2006). Demikian juga dengan kualitas (pelayanan) pendidikan memiliki hubungan yang erat dengan kepuasan mahasiswa. Kualitas pendidikan memberikan suatu dorongan kepada mahasiswa untuk menjalin hubungan yang kuat dengan lembaga pendidikan. Dalam jangka panjang ikatan ini memungkinkan lembaga pendidikan untuk memahami dengan seksama harapan mahasiswa serta kebutuhannya. Sohn (2009) menyatakan bahwa harapan mahasiswa secara signifikan mempengaruhi persepsi mereka akan kualitas layanan pendidikan dan kualitas tersebut pada gilirannya mempengaruhi kepuasan mahasiswa. Sementara itu Chua (2004), di dalam salah satu kesimpulannya menyatakan bahwa penilaian kualitas pendidikan tinggi menurut para mahasiswa adalah berkenaan dengan proses pendidikan (proses belajar mengajar) dan kualitas lulusannya. Hampton (1993) seperti yang dikutip dalam Tjiptono (2005) menemukan bahwa salah satu prediktor kualitas jasa yang signifikan pada kepuasan pelanggan (mahasiswa) adalah kualitas (pelayanan) pendidikan merupakan hal penting yang ISBN : 978-602-97491-6-8 A-41-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
harus diperhatikan oleh lembaga pendidikan agar dapat tercapai kepuasan mahasiswa dan pada gilirannya kepuasan tersebut dapat menciptakan kesetiaan / loyalitas mahasiswa. Kualitas Pendidikan Tinggi menurut Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi (2008), mengandung beberapa kriteria antara lain: kurikulum program studi, sumber daya manusia, mahasiswa, proses pembelajaran, prasarana dan sarana, suasana akademik, keuangan, penelitian dan publikasi, pengabdian kepada masyarakat, tata kelola (governance), manajemen lembaga (institutional management), sistem informasi serta kerjasama dalam dan luar negeri. Structural Equatiom Modeling (SEM) merupakan teknik analisis multivariat yang merupakan gabungan analisis regresi, analisis jalur, analisis faktor dan model struktural. Pengaruh satu atau beberapa variabel bebas terhadap variabel tak bebas (terikat) secara sederhana dapat dianalisis dengan analisis regresi. Seringkali pengaruh tersebut sangat kompleks, dimana terdapat variabel bebas, variabel antara dan variabel tak bebas. Keadaan semacam ini tidak dapat diselesaikan dengan analisis regresi, tetapi yang lebih tepat adalah analisis jalur (path analysis). Lebih kompleks lagi bila variabel yang terlibat dalam analisis data adalah variabel laten yang dibentuk oleh beberapa indikator. Pada keadaan ini analisis data yang lebih tepat adalah model persamaan struktural, Structural Equation Modeling (SEM). Beberapa metode telah digunakan dalam konteks pelayanan terhadap pemenuhan kepuasan konsumen atau pelanggan, seperti Indeks Potential Gap Customer Value (PGCV), metode Pugh, Quality Function Deployment (QFD) dan Analisis Regresi Berganda. Sejalan dengan tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui dan menentukan faktor-faktor kualitas layanan pendidikan yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa, maka metode yang tepat untuk melakukan pengukuran dan analisa secara empiris yaitu dengan menggunakan analisa model persamaan struktural (Structural Equation Modeling). Latar Belakang Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya (ITATS) yang merupakan salah satu perguruan tinggi swasta, dalam beberapa tahun belakangan telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikannya antara lain: peningkatan kualitas ruang kuliah, pengiriman beberapa dosen untuk melakukan studi lanjut S2 dan S3, perubahan kurikulum, dan lain-lain. Selain itu pula pada tahun 2006, ITATS telah membentuk suatu badan yang berfungsi untuk mengarahkan, memonitor, dan mengevaluasi berlangsungnya proses pendidikan di lingkungan ITATS, yang bernama Satuan Penjaminan Mutu (SPM). Tujuan umum dari Penjaminan Mutu Akademik di ITATS adalah mengembangkan budaya akademik yang berkualitas dan berkompetisi secara adil guna mencapai target pendidikan yang telah ditetapkan. Sejauh ini ITATS, khususnya Jurusan Teknik Industri ITATS telah berupaya melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas layanan (jasa) pendidikannya, sesuai dengan yang digariskan dalam tujuan umum dari Penjaminan Mutu Akademik oleh SPM ITATS. Tapi sampai saat ini, kenyataannya belum diketahui data yang pasti apakah sudah memberi kepuasan pada mahasiswa atau belum. Kalau ternyata masih belum memuaskan, maka perlu dilakukan usaha untuk mencari faktor-faktor kualitas layanan pendidikan yang mempengaruhi dan belum memberi kepuasan kepada mahasiswa. Sementara itu disisi lain dalam kurang lebih sepuluh tahun terakhir jumlah penerimaan mahasiswa baru ITATS cenderung mengalami penurunan, baik secara keseluruhan ataupun pada Jurusan Teknik Industri sendiri. Penurunan jumlah penerimaan mahasiswa baru dalam beberapa tahun dapat diindikasikan bahwa calon mahasiswa kurang percaya untuk kuliah di ITATS atau setidaknya ada masalah pada internal ITATS termasuk pada Jurusan Teknik Industri sendiri, khususnya masalah kepuasan mahasiswa. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam penelitian ini, akan ISBN : 978-602-97491-6-8 A-41-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
dilakukan usaha secara empiris untuk mencari dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa ITATS, khususnya Jurusan Teknik Industri pada kualitas layanan (jasa) pendidikan yang diterima mahasiswa. Tujuan Penelitian Tujuan dalam penelitian ini adalah; 1. Menentukan faktor-faktor kualitas layanan pendidikan (proses belajar mengajar) yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa Teknik Industri ITATS. 2. Membuat model pengaruh kualitas proses belajar mengajar terhadap kepuasan mahasiswa Teknik Industri ITATS. METODE Data Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yang berasal dari hasil kuisioner atau daftar pertanyaan yang ditanyakan kepada mahasiswa ITATS, khususnya mahasiswa Jurusan Teknik Industri. Sedangkan data sekundernya adalah data identitas diri dan jumlah mahasiswa Teknik Industri ITATS yang masih aktif kuliah. Obyek penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Teknik Industri ITATS yang masih aktif kuliah dari angkatan tahun 2008 sampai dengan angkatan tahun 2011. Pengumpulan data dilakukan setelah sebelumnya dilakukan penyebaran kuisioner ke beberapa mahasiswa Teknik Industri. Dari penyebaran sebanyak 210 kuisioner, yang kembali hanya sebanyak 204 kuisioner. Dan dari 204 kuisioner ini, hanya sebanyak 197 kuisioner yang datanya valid. Sebanyak 7 kuisioner datanya tidak valid, karena ada beberapa jawaban yang tidak terisi. Dari 197 kuisioner yang terkumpul, sebanyak 151 (77%) kuisioner dijawab oleh mahasiswa dan sisanya sebanyak 46 (23%) kuisioner dijawab oleh mahasiswi. Identifikasi Variabel Penelitian Setelah melakukan pengamatan dan studi literature serta pencarian model hubungan kausalitas berdasar teori, maka langkah selanjutnya adalah mendapatkan variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Variabel-variabel ini nantinya akan di breakdown pada kuisioner dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan. Variabel-variabel ini adalah atributatribut kualitas jasa (layanan) pendidikan, terutama pada proses belajar mengajar yang dimungkinkan berpengaruh pada kepuasan mahasiswa Teknik Industri ITATS. Dalam penelitian ini dimensi kualitas pendidikan menurut Sohn (2009) yaitu “Scholarship/Research Fund dan International Research Activities tidak diikutsertakan karena pada kenyataannya Jurusan Teknik Industri belum mengadakan tersedianya dana atau beasiswa untuk penelitian. Jurusan Teknik Industri ITATS juga belum melakukan kegiatan penelitian yang bersifat internasional. Sehingga hanya dimensi High Quality of education, Industrial Educational Cooperation dan Employment saja yang disertakan dalam penelitian. Dimensi kualitas layanan menurut Chua (2004), yaitu Social activities tidak diikutsertakan karena tidak berkaitan secara langsung dengan proses belajar mengajar dan tidak terprogram secara teratur. Sedangkan dari BAN-PT, dimensi tata kelola kampus dan yang berkaitan dengan pendanaan tidak diikutkan dalam penelitian ini. Dengan demikian hasil integrasi penelitian Sohn (2009), Chua (2004) dan BAN PT (2008) dapat diturunkan beberapa variabel penelitian yang terbagi menjadi variabel-variabel laten (dimensi) dan variabel-variabel terukur (atribut) seperti pada Tabel 1 dibawah ini.
ISBN : 978-602-97491-6-8 A-41-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
Tabel 1 Dimensi dan Atribut Kualitas Layanan Pendidikan Teknik Industri ITATS
No
Variabel Laten
Variabel Terukur
1
Kualitas Pendidikan (proses belajar mengajar)
2
Aspek Fisik (aspek nonproses belajar mengajar)
3
SDM
4
Sistem Informasi
5
Isu Akademik
6
Kepuasan Mahasiswa
7
Komplain
Kualitas mengajar dosen, Kesempatan bertanya / diskusi di kelas, Kualitas materi kuliah, Latihan soal dan tugas, Gaya mengajar dosen, Ketepatan waktu mengajar dosen, Frekuensi kehadiran dosen, Kemampuan dosen dalam membimbing mahasiswa. Kondisi fisik bangunan kampus (jurusan), Tata letak gedung kampus, Kondisi ruang kelas, Adanya LCD untuk mengajar di kelas, Kerjasama dengan dunia industri, Fasilitas laboratorium untuk kegiatan praktikum, Kegiatan laboratorium untuk proses belajar mengajar, Hot spot area, Perpustakaan. Kualitas pelayanan, keramahan pelayanan, ketepatan pelayanan, kecepatan pelayanan, wawasan dan pengetahuan staf karyawan jurusan. Penggunaan sistem komputerisasi di lingkungan kampus, Penggunaan sistem komputerisasi pada proses akademik Tingkat Akreditasi program studi (jurusan), Kurikulum tersusun dengan baik, Kurikulum sesuai dengan kebutuhan mahasiswa untuk peluang karir. Kepuasan secara menyeluruh dengan pelayanan administrasi akademik, proses belajar mengajar, dan kualitas layanan pendidikan serta sarana yang ada di Jurusan Teknik Industri. Kemungkinan komplain atau memberitahu ke orang lain atas buruknya pelayanan dan kualitas pendidikan yang diterima. Kemungkinan mereferensikan pada orang lain, Bangga kuliah di Teknik Industri ITATS, Tetap interaksi dengan kampus saat sebagai alumni.
Loyalitas 8 Sumber: Hasil Integrasi Penelitian Sohn (2009), Chua (2004), BAN-PT (2008) dan Pengolaha Kuisioner Awal.
Untuk memberi penilaian terhadap item-item pertanyaan yang diturunkan menjadi variabel, maka diberi penilaian dengan penskalaan yang terdiri dari 5 (lima) kategori yaitu; 1. Sangat tidak baik 3. Cukup Baik 5. Sangat Baik 2. Tidak baik 4. Baik HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Faktor Konfirmatori Analisis Konfirmatori (Confirmatory Factor Analysis) digunakan menguji validitas suatu konstruk teoritis. Konsep utama yang digunakan dalam hal ini adalah pengukuran, validitas dan reliabilitas. Dari delapan variabel laten dalam penelitian ini, yaitu: KP (kualitas pendidikan), AF (aspek fisik), SDM (sumber daya manusia), IA (isu akademik), SI (sistem informsi), KM (kepuasan mahasiswa), L (loyalitas) dan K (komplain) akan dilakukan uji unidimensionalitas variabel dengan menggunakan metode Analisis Faktor Konfirmatori untuk mengetahui validitas, reliabilitas, serta kontribusi yang diberikan masing-masing variabel indikator dalam menyusun variabel latennya. Dengan menggunakan Analisis Faktor Konfirmatori, ternyata variabel-variabel indikator yang membentuk masing-masing variabel laten tersebut di atas adalah valid dan reliabel. Sedangkan variabel-variabel laten yang signifikan membentuk model Kepuasan Mahasiswa Teknik Industri ITATS adalah KP (kualitas pendidikan), IA (isu akademik), KM (kepuasan mahasiswa), L (loyalitas) dan K (komplain). Model hubungan kausalitas yang terbentuk adalah KP (kepuasan mahasiswa) dan
ISBN : 978-602-97491-6-8 A-41-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
IA (isu akademik) mempengaruhi KM (kepuasan mahasiswa) dan KM mempengaruhi L (loyalitas) dan K (komplain). Secara unidimensionalitas dengan menggunakan metode Confirmatory Factor Analysis (CFA), maka nilai Loading Factor untuk variabel-variabel indikator yang membentuk variabel laten Kualitas Pendidikan dan Isu Akademik adalah seperti pada tabel 2 dan tabel 3. Tabel 2 Loading Factor dan Nilai t Indikator Kualitas Pendidikan
Hubungan
Estimasi
t
t tabel
Ket
kp10 <--- Kualitas Pendidikan
0.64
kp9
<--- Kualitas Pendidikan
0.48
5.302
Signifikan
kp8
<--- Kualitas Pendidikan
0.327
3.801
Signifikan
kp7
<--- Kualitas Pendidikan
0.402
4.564
Signifikan
kp6
<--- Kualitas Pendidikan
0.428
4.813
kp5
<--- Kualitas Pendidikan
0.519
5.634
kp4
<--- Kualitas Pendidikan
0.273
3.219
Signifikan
kp3
<--- Kualitas Pendidikan
0.509
5.55
Signifikan
kp2
<--- Kualitas Pendidikan
0.53
5.726
Signifikan
kp1
<--- Kualitas Pendidikan
0.508
5.54
Signifikan
Signifikan
Signifikan
1.96
Signifikan
Dari hasil yang disajikan pada tabel 2 dan 3 dapat dilihat bahwa semua indikator secara signifikan membentuk variabel laten kualitas pendidikan dan isu akademik. Hal ini ditunjukkan dengan besar nilai t-hitung tiap-tiap indikatornya lebih besar dari t-tabel. Tabel 3 Loading Factor dan Nilai t Indikator Isu Akademik
Hubungan
Estimasi
t
ia4 <--- Isu Akademik
0.422
ia3 <--- Isu Akademik
0.558
3.967
ia2 <--- Isu Akademik
0.683
3.978
ia1 <--- Isu Akademik
0.481
3.756
t tabel
Ket Signifikan
1.96
Signifikan Signifikan Signifikan
Analisis Structural Equation Modeling (SEM) Setelah dilakukan pengujian secara unidimensional pada masing-masing variabel laten dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis, maka tahap selanjutnya adalah melakukan analisis Structural Equation Modeling (SEM) dengan full model yang berbasis teori. Model hubungan kausalitas yang terbentuk adalah KP (kepuasan mahasiswa) dan IA (isu akademik) mempengaruhi KM (kepuasan mahasiswa) dan KM mempengaruhi L (loyalitas) dan K (komplain). Hasil pengujian model kausalitas yang terbentuk antar variabel laten baik eksogen maupun endogen dapat dilihat pada tabel 4.
ISBN : 978-602-97491-6-8 A-41-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
Tabel 4 Estimasi Standardize Parameter dan Nilai t Variabel Laten pada Model Struktural Estimasi
Hubungan
KM
<---
KP
KM
<---
IA
Loyalitas
<---
KM
Komplain <---
KM
t hitung > t tabel (1,96)
0,325
2,672
0,724
4,529
0,829
4,309 3,086
0,717
Keterangan Signifikan Signifikan Signifikan Signifikan
Dari informasi tabel 4, maka dapat dikatakan bahwa KP dan IA secara signifikan mempunyai hubungan dengan KM, dan selanjutnya KM sendiri mempunyai hubungan (pengaruh) terhadap L dan K. Dimana hubungan-hubungan yang terjadi bersifat positif. Sedangkan diagram path analysis model persamaan struktural yang terbentuk adalah seperti pada gambar 1.
Gambar 1 Model Persamaan Struktural Kepuasan Mahasiswa Teknik Industri ITATS
Model persamaan struktural yang terbentuk adalah hubungan struktural antara lima variabel laten yaitu; KP (kualitas pendidikan), IA (isu akademik), KM (kepuasan mahasiswa) dan L (loyalitas) serta K (komplain). Hubungan yang didapat adalah Kualitas Pendidikan dan Isu Akademik mempunyai hubungan positif terhadap Kepuasan Mahasiswa. Dengan kata lain semakin baik kualitas pendidikan dan isu akademik yang ada di Jurusan Teknik Industri maka akan meningkatkan rasa kepuasan mahasiswa, demikian juga sebaliknya. Peningkatan kepuasan mahasiswa pada gilirannya akan membuat mahasiswa loyal sebagai alumni Teknik Industri khususnya dan sebagai alumni ITATS pada umumnya. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan, maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut; ISBN : 978-602-97491-6-8 A-41-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
1. Kualitas Pendidikan dan Isu Akademik mempunyai hubungan terhadap Kepuasan Mahasiswa. Peningkatan kualitas pendidikan dan isu akademik yang “good” di Jurusan Teknik Industri ITATS akan meningkatkan kepuasan mahasiswanya. 2. Model Kepuasan Mahasiswa Teknik Industri ITATS yang terbentuk adalah sebagai berikut; KM = 0,32 KP + 0,72 IA + error L = 0,83 KM + error K = 0,72 KM + error Saran Dalam penelitian ini, obyek yang menjadi unit penelitian adalah hanya mahasiswa Jurusan Teknik Industri ITATS. Maka untuk menggambarkan profil kepuasan mahasiswa ITATS secara umum untuk pengembangan penelitian perlu dilibatkan mahasiswa-mahasiswa dari jurusan lain yang ada dilingkungan ITATS. DAFTAR PUSTAKA Babacus, E. dan Boller, 1992, “An Empirical Assesment of The SERVQUAL Scale”, Journal of Business Research, Vol. 24: 253-268 BAN-PT, 2008, “Akreditasi Program Studi Sarjana”, Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Chua, Clare., 2004. “Perception of Quality in Higher Education”, Proceeding of the Australian Universities Quality Forum. Fajrianthi, Zatul Farrah, 2005, “Strategi Perluasan Merek dan Loyalitas Konsumen”, INSAN, Universitas Airlangga, Surabaya. Ferdinand, Augusty., 2002. “Structural Equation Modeling Dalam Penelitian Manajemen” Semarang, BP Undip. Ghozali, H. Imam, 2005, “Structural Equation Modelig, Teori, Konsep dan Aplikasi”, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Gronroos C., 1984, “Service Quality Model and its Marketing Implications”. Eur. J. Mark., 18(4): 36-44. Kotler, Philip, 1996, “Manajemen Pemasaran, Analisis, Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian”, Buku Satu edisi kedelapan, Penerbit Salemba Empat – PrenticeHall,Jakarta . Kusnendi, 2008, “Model-model Persamaan Struktural – Satu dan Multigrup Sampel dengan LISREL”, Alfabeta, Bandung Santoso, Singgih., 2007, “Sructural Equation Modeling, Konsep dan Aplikasi dengan AMOS”, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta. Sohn, So Young, Hyoung Ki So, Tae Hee Moon, 2009, “A strategic analysis for successful Brain Korea 21 initiative based on structural equation model” journal homepage: www.elsevier.com/locate/eswa
ISBN : 978-602-97491-6-8 A-41-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVII Program Studi MMT-ITS, Surabaya 2 Februari 2013
Sufa, Mila Faila., Dwi Hartini, (2006), “Strategi Peningkatan Kinerja Perusahaan Sebagai Upaya Menjamin Kepuasan Pelanggan”, Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 5 No. 2, Des 2006, hal. 89 – 96, Surakarta. Tjiptono, Fandy., 2003, “Total Quality Manajemen”, Penerbit Andi, Yogyakarta. Tjiptono , Fandy., 2005, “Service, Quality & Satisfaction”, Penerbit Andi, Yogyakarta.
ISBN : 978-602-97491-6-8 A-41-8