15 PENENTUAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL BULBUS BAWANG DAYAK (Eleutherine americana Merr.) Evi Mintowati Kuntorini1, Maria Dewi Astuti2 1 PS Biologi FMIPA Unlam 2 PS Kimia FMIPA Unlam
ABSTRAK Ekstraksi dan penentuan aktivitas antioksidan ekstrak bulbus bawang dayak (Eleutherine americana Merr) yang berasal dari Banjarbaru telah dilakukan. Bulbus bawang dayak diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan pelarut etanol. Metode DPPH digunakan untuk menentukan aktivitas antioksidan ekstrak. Ekstrak etanol menunjukkan aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 25,3339 µg/ml. Kata Kunci: bawang dayak, Eleutherine americana Merr, aktivitas antioksidan, ekstrak etanol
ABSTRACT Extraction and determination of antioxidant activity of extract from the bulb Eleutherine americana Merr from Banjarbaru has been done. The bulb was extracted by maceration method using ethanol. DPPH method was used to examine the antioxidant activity of the extract. The ethanol extract exhibited a strong antioxidant activity with IC50 of 25.3339 µg/ml. Keywords: Eleutherine americana Merr, antioxidant activity, ethanol extract
Penentuan Aktivitas Antioksidan… (Evi Mintowati K., Maria Dewi A.)
16
Bawang
PENDAHULUAN Senyawa
antioksidan
memiliki
dayak
(Eleutherine
americana Merr.) merupakan salah satu
penting
dalam
tanaman yang berkhasiat obat.
bukti
ilmiah
tanaman
bawang
menunjukkan bahwa senyawa antioksidan
sebagai
obat
mengurangi risiko berbagai penyakit kronis
masyarakat lokal Kalimantan.
Selain itu
seperti
juga
mengatasi
peran
yang
sangat
kesehatan.
Berbagai
kanker
koroner.
Karakter
antioksidan
adalah
menangkap 2001). yang
dan
radikal
penyakit
jantung
payudara
digunakan
oleh
gangguan penyakit jantung, meningkatkan
kemampuannya
daya tahan tubuh, sebagai antiimflamasi,
bebas
reaktif
kanker
dimanfaatkan
senyawa
utama
(Prakash,
Radikal bebas adalah molekul sangat
dapat
dayak
Bulbus
karena
memiliki
antitumor
serta
dapat
menghentikan
pendarahan (Saptowaluyo 2007; Sa’roni et al., 1987). Sebagai salah satu upaya untuk
elektron yang tidak berpasangan dalam orbital luarnya sehingga dapat bereaksi
mengoptimalkan bahan alam
dengan cara mengikat elektron molekul sel
khususnya dari Kalimantan Selatan maka
tersebut
Senyawa
dilakukan penelitian penentuan aktivitas
antioksidan yang dihasilkan dari tumbuhan
antioksidan ekstrak etanol bulbus bawang
seperti vitamin C, vitamin E, karoten,
dayak (E. americana Merr.) yang berasal
golongan
senyawa
dari daerah Banjarbaru.
polifenol
dan
(Wijaya,
1996).
fenolat
flavonoid
terutama diketahui
berpotensi mengurangi resiko penyakit
METODE PENELITIAN
degeneratif
Alat
tersebut
Okawa et al., 2001).
Indonesia,
(Prakash,
2001;
Alat-alat yang digunakan adalah spektrofotometer UV-Vis, rotary vacum
Sains dan Terapan Kimia, Vol.4, No. 1 (Januari 2010), 15 - 22
17 evaporator,
timbangan
analitik,
cawan
menggunakan rotary vacum evaporator
porselen, penangas air, dan peralatan
hingga
gelas
dikeringkan dengan penangas air bersuhu
yang
umum
digunakan
di
diperoleh
ekstrak
pekat
laboratorium.
40°C.
Bahan
Uji kualitatif aktivitas antioksidan
dan
Bahan-bahan yang dipakai adalah
Larutan ekstrak ditotolkan pada
bulbus bawang dayak yang diperoleh dari
plat KLT silika gel GF254 lalu ditetesi
daerah Kecamatan Komet, Banjarbaru,
dengan larutan DPPH 1mM dan didiamkan
plat KLT silika gel F254, etanol teknis,
selama 30 menit.
metanol
kuning
p.a,
2,2-difenilpikrilhidrazil
dengan
Terbentuknya warna latar
belakang
ungu
(DPPH), dan butilhidroksitoluena (BHT).
menunjukkan ekstrak memiliki aktivitas
Prosedur Kerja
antioksidan.
Persiapan sampel
Uji Aktivitas Antioksidan
Bulbus yang digunakan memiliki
Ekstrak dilarutkan dalam metanol
ukuran kisaran diameter 0,5 – 2 cm.
dan dibuat dalam berbagai konsentrasi
Selanjutnya
yaitu 10, 30, 50 dan 70 ppm sebanyak
bulbus
dikeringkan
dan
dihaluskan.
masing-masing 10 ml. Ke dalam masing-
Ekstraksi
masing larutan ditambahkan 1 ml larutan
Sebanyak 30 gram serbuk bulbus
DPPH 1 mM dan diinkubasi pada suhu
bawang dayak dimaserasi dengan pelarut
37°C selama 30 menit, selanjutnya diukur
etanol. Setelah 24 jam filtratnya disaring,
pada
lalu ampasnya dimaserasi kembali dengan
Sebagai blanko digunakan metanol dan
pelarut etanol. Proses ekstraksi dilakukan
DPPH
hingga 3 kali.
digunakan BHT (konsentrasi 2, 4, 6, 8
digabungkan
Filtrat yang diperoleh dan
dievaporasi
panjang
gelombang
1mM.
ppm).
Penentuan Aktivitas Antioksidan… (Evi Mintowati K., Maria Dewi A.)
Untuk
515
nm.
pembanding
18 Perhitungan persen penghambatan DPPH
Teknik ekstraksi dilakukan dengan
digunakan rumus sebagai berikut:
cara maserasi karena metode ini mudah
Persen penghambatan = A blanko – A sampel x 100% ...(1) A blanko
dilakukan dan tidak memerlukan alat
A blanko = serapan radikal DPPH 1mM
pelarut ini dapat mengekstraksi hampir
A sampel = serapan radikal DPPH 1mM
semua
setelah diberi perlakuan sampel
terdapat pada tumbuhan. Ekstrak etanol
Selanjutnya
dibuat
grafik
antara
khusus. Pelarut etanol digunakan karena
senyawa
bahan
alam
yang
yang diperoleh sebesar 1,2213 gram. Uji aktivitas antioksidan secara
konsentrasi sampel (x) dengan persen penghambatan (y).
kualitatif menunjukkan hasil yang positif
Nilai IC50 dihitung berdasarkan rumus
ditandai
persamaan regresi.
kuning dengan latar belakang ungu pada
dengan
terbentuknya
warna
plat KLT seperti pada Gambar 1. HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambar 1. Hasil uji kualitatif aktivitas antioksidan ekstrak etanol menggunakan DPPH
Uji aktivitas antioksidan secara
nm yang merupakan panjang gelombang
kuantitatif menggunakan metode DPPH
maksimum
DPPH.
dipilih karena ujinya sederhana, mudah,
antioksidan dari sampel mengakibatkan
cepat dan peka serta hanya memerlukan
terjadinya perubahan warna pada larutan
sedikit sampel (Hanani et al, 2005).
DPPH
Pengukuran aktivitas antioksidan sampel
berwarna ungu pekat menjadi kuning
dilakukan pada panjang gelombang 515
pucat (Permana et al., 2003).
dalam
Sains dan Terapan Kimia, Vol.4, No. 1 (Januari 2010), 15 - 22
Adanya
metanol
yang
aktivitas
semula
19 Aktivitas antioksidan dari ekstrak dinyatakan
dalam
persen
aktivitas antioksidan ditandai dengan nilai IC50, yaitu konsentrasi larutan sampel yang
penghambatannya terhadap radikal DPPH.
dibutuhkan
Persentase penghambatan ini didapatkan
radikal bebas DPPH (Andayani et al.,
dari perbedaan serapan antara absorban
2008). Uji
DPPH dalam metanol dengan absorban sampel
yang
diukur
dengan
untuk
menghambat
aktivitas
antioksidan
50%
atau
penghambatan terhadap radikal bebas
spektrofotometer UV-Vis pada panjang
menggunakan
gelombang
Selanjutnya
menunjukkan bahwa ekstrak etanol bulbus
persamaan regresi yang diperoleh dari
bawang dayak (E. americana) memiliki
grafik
aktivitas antioksidan.
Hasil pengujian
ekstrak etanol umbi bawang dayak dengan
ekstrak
BHT
persen penghambatan DPPH digunakan
pembanding) dapat dilihat pada Gambar 2
untuk
dan Gambar 3.
515
nm.
hubungan
mencari
Gambar 2.
antara
nilai
IC50.
konsentrasi
Besarnya
etanol
metode
dan
DPPH
(senyawa
Hubungan konsentrasi ekstrak etanol bulbus bawang dayak dengan persen penghambatan
Penentuan Aktivitas Antioksidan… (Evi Mintowati K., Maria Dewi A.)
20
Gambar 3. Hubungan konsentrasi BHT dengan persen penghambatan sehingga sangat mungkin senyawa murni Berdasarkan
persamaan
regresi
yang dikandung ekstrak tersebut memiliki
linier tersebut dapat ditentukan nilai IC50 ekstrak
etanol
bulbus
bawang
dayak
sebesar 25,3339 µg/ml. Nilai-nilai IC50 ini menunjukkan
bahwa
ekstrak
aktivitas antioksidan yang lebih tinggi daripada ekstrak kasarnya. Aktivitas
tersebut
penghambatan
radikal
memiliki aktivitas antioksidan yang kuat,
bebas DPPH ekstrak umbi bawang dayak
karena memiliki nilai IC50 kurang dari 200
ditentukan
µg/ml (Blois, 1958).
antioksidan yang terdapat pada tumbuhan
Akan tetapi apabila
oleh
berbagai
senyawa
dibandingkan dengan aktivitas antioksidan
tersebut.
senyawa pembanding yaitu BHT yang
menunjukkan bahwa ekstrak etanol umbi
memiliki nilai IC50 5,5707 µg/ml, aktivitas
bawang dayak mengandung triterpenoid
antioksidan ekstrak bawang dayak masih
dan kuinon. Beberapa penelitian terhadap
lebih rendah. Dalam penelitian ini yang
tumbuhan genus Eleutherine (E. bulbosa
diuji adalah masih berupa ekstrak kasar
dan E. americana) mengandung senyawa fenolat
Berdasarkan skrining fitokimia
golongan
Sains dan Terapan Kimia, Vol.4, No. 1 (Januari 2010), 15 - 22
naftokuinon
seperti
21 isoeleutherin,
Kepada Dirjen Dikti yang telah
eleutherol dan eleutherinon (Alves et al.,
mendanai penelitian ini melalui Hibah
2003; Hara et al., 1997). Senyawa fenolat
Stategis Nasional Universitas Lambung
telah diketahui memiliki efek antioksidan
Mangkurat tahun 2009.
yang
DAFTAR PUSTAKA
elecanacin,
eleutherin,
sangat
kuat
(Suhartono
dan
Setiawan, 2006).
OMe O
H
Andayani, R., Y. Lisawati, Maimunah. 2008. Penentuan Aktivitas Antioksidan, Kadar Fenol Total dan Likopen pada Buah Tomat (Solanum lycupersicum L). Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol 13, No.1
OMe O O O
O
Alves, T. M. A., K. Helmut, L.Z. Carlos. 2003. Eleutherinone a Novel Fungitoxic Naphtoquinone from Eleutherine bulbosa (Iridiceae). Mem. Inst. Oswaldo Cruz. Rio de Janeiro. Vol 98 (5): 709-712
O
elecanacin
eleutherin
OMe O
OMe OH O
O O
O
isoeleutherin
eleutherol
KESIMPULAN Dari
hasil
penelitian
ini
dapat
disimpulkan bahwa ekstrak etanol bawang dayak
yang
berasal
dari
Banjarbaru
memiliki aktivitas antioksidan yang kuat dengan nilai IC50 sebesar 25,3339 µg/ml.
UCAPAN TERIMAKASIH
Babula, V., R. Mikelova, D. Patesil, V. Adam, R. Kizek, L. Havel, Z. Sladky. 2005. Simultaneous Determination of 1,4Naphtoquinone, Lawsone, Juglone and Plumbagin by Liquid Chromatography with UV Detection. Biomed paper 149 (1) 25 Blois,
M.S. 1958. Antioxidant Determination by the use of a Stable Free Radical. Nature181:1199-1200
Hanani, E., A. Mun’im, R. Sekarini. 2005. Identifikasi senyaw antioksidan dalam spons Calispongia sp dari Kepulauan Seribu. Majalah Ilmu Kefarmasian Vol II No.3 127-133 Hara, H., N. Maruyama, S. Yamshita, Y. hayashi, K.H. Lee, K.F. Bastow, Chairul, R. Marumoto, Y. Imakura. 1997. Elecanacin, a Novel
Penentuan Aktivitas Antioksidan… (Evi Mintowati K., Maria Dewi A.)
22 Naphtoquinone from the Bulg of Eleutherine americana. Chem. Pharm. Bull. Vol 45 No 10 17141716 Herbert, R. B. 1995. Biosintesis Metabolit Sekunder. Edisi II. Terjemahan B. Srigando. Chapman and Hall, London. Okawa, M., J. Kinjo, T. Nohara, M. Ono. 2001. Modification Method DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazyl) radical Scavenging Activity of Flavonoid Obtained from Some Medicinal Plants. Biol. Pharm. Bull 24 (10): 1202-1205 Permana, D., N. H. Lajis, F. AbasA.G. Othman, R. Ahmad, M. Kitajama, H. TakayamaN. Aimi. 2003. Antioksidative Constituents of Hedotis Diffusa Wild. Natural Product Sciences 9 (1):7-9
Prakash, A. 2001. Antioxidant Activity. Medallion Laboratories: Analytical Progress Vol 19 No 2: 1-4 Robinson, T. 1995. Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi. Penerbit ITB, Bandung Saptowaloyu, C.A. 2007. Bawang Dayak, Tanaman Obat kanker yang Belum Tergarap. http//www. kompas.com Sa’roni, P. Nurendah, Adjirni. 1987. Penelitian Efek antiinflamasi Beberapa Tanaman Obat pada Tikus Putih. Makalah Kongres Biologis Nasional VIII. 8-10 Oktober, Purwokerto. Wijaya, A. 1996. Radikal Bebas dan Parameter Status Antioksidan. Forum Diagnosticum, Prodia Diagnostic Educational Services No 1:1-12
Sains dan Terapan Kimia, Vol.4, No. 1 (Januari 2010), 15 - 22