PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARABi Oleh: Moh. Ainin (Guru Besar Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang) Abstrak: Tulisan ini akan membahas tentang bagaimana model penelitian pengembangan dalam pembelajaran bahasa Arab. Selain membedakan penelitian dan penelitian pengembangan pendidikan, penulis juga menguraikan urgensi penerapan model penelitian ini dalam pembelajaran bahasa Arab. Dengan jenis produk yang berupa alat peraga, media pembelajaran elektronik, bahan ajar, model pembelajaran, instrumen assessment, dan produk pembelajaran berbasis komputer, ada usaha untuk membangkitkan minat para peneliti muda untuk melakukan model penelitian ini dan mengembangkan temuan atau produknya demi kemajuan pembelajaran bahasa Arab ke depan. Kata Kunci: Penelitian Pengembangan, Uji Produk, Pembelajaran Berbasis Komputer
A.
PENELITIAN
PENGEMBANGAN,
MENGAPA?
pembelajaran seperti ini kurang dapat meningkatkan kompetensi peserta didik
Pembelajaran
suatu
sesuai yang diharapkan. Jika kompetensi
aktivitas yang bersifat rutin dan stagnan.
tersebut dicapai, maka kompetensi yang
Akan tetapi, ia
merupakan proses yang
ada lebih bersifat kognitif, sedangkan
dinamis, kreatif, inovatif, dan progresif.
kompetensi afektif dan psikomotorik relatif
Pembelajaran
dan
kecil. Sebaliknya, apabila pembelajaran
stagnan akan menghasilkan suatu model
dipandang sebagai suatu aktifitas yang
pembelajaran yang monoton, deterministik
dinamis,
atau fatalistik. Model pembelajaran seperti
pembelajaran
seperti
ini
akan
ini berdampak pada rendahnya kualitas
menghasilkan
pembelajaran
yang
pembelajaran, baik dari aspek proses
berkualitas, baik dari proses maupun hasil.
yang
bukanlah
bersifat
rutin
maupun hasil. Dari aspek proses, model pembelajaran
ini
inovatif.
menghasilkan
Model
model
pembelajaran yang inovatif, kreatif, dan
melibatkan peserta didik dalam aktivitas
progresif, maka upaya menginovasi dan
belajar, baik di dalam kelas maupun di luar
mengkreasi pembelajaran secara berke-
kelas. Dalam posisi seperti ini, peserta
lanjutan menjadi penting. Dalam konteks
didik dipandang sebagai objek belajar
inilah
bukan
yang
merupakan solusi yang sistematis, objektif,
seharusnya terlibat aktif dalam aktifitas
dan komprehensif untuk dijadikan dasar
pembelajaran. Dari aspek hasil, model
dalam menghasilkan suatu pembelajaran
subjek
atau
Untuk
dan
tidak
sebagai
kurang
kreatif,
belajar
penelitian
pengembangan
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Moh. Ainin
yang
berkualitas
perkembangan
seiring
ilmu
dengan
pengetahuan
dan
teknologi.
betapa
inferioritas
keberadaan
bahasa
Arab di sekolah. Bahasa Arab bukan lagi dipandang sebagai bahasa yang modern,
Dalam
pembelajaran
inklusif, dan bergengsi, melainkan di-
bahasa Arab, upaya menginovasi dan
pandang sebagai bahasa yang hanya
mengkreasi
merupakan
dipelajari pada komunitas ekslusif saja, mi-
diperjuangkan.
salnya untuk siswa pesantren (pesantren
Ditengarai, bahwa sistem pembelajaran
salafiyah) saja yang tidak perlu mempe-
bahasa Arab yang digunakan di sekolah
roleh sentuhan teknologi pembelajaran.
ijtihad
maupun
konteks pembelajaran
yang
di
harus
madrasah
masih
belum
Berpijak
pada
uraian
atas,
mengarah pada penggunaan bahasa Arab
penelitian
sebagai alat komunikasi, melainkan lebih
solusi yang tepat untuk memecahkan
berbasis pasa pengenalan bentuk-bentuk
permasalahan di atas. Berbagai penelitian
kaidah bahasa Arab yang lepas dari
pengembangan yang telah dilakukan oleh
konteks. Selain itu, jarang sekali guru
berbagi pihak, misalnya mahasiswa penyu-
menggunakan media pembelajaran—baik
sun
media elektronika maupun non-elektronika-
mengindikasikan
-yang dapat merangsang siswa untuk
inovatif dan kreatif pembelajaran sebagai
termotivasi belajar bahasa Arab. Berda-
hasil pengembangan dapat meningkatkan
sarkan pengamatan langsung penulis, ada
proses dan hasil belajar siswa. Produk
suatu sekolah yang secara institusional
yang
sangat mendukung pembelajaran bahasa
pembelajaran, media pembelajaran, bahan
Arab, di sekolah tersebut tersedia labo-
ajar, model instrument penilaian, software
ratorium
computer
bahasa,
tape
recorder,
dan
perlatan penunjang lainnya, tetapi guru
pengembangan
di
tesis
merupakan
maupun bahwa
dimaksud
dapat
untuk
disertasi produk-produk
berupa
pembelajaran,
model
dan
peralatan pembelajaran lainnya.
bahasa Arab tidak tersentuh hatinya untuk memanfaatkannya
secara
maksimal
B.
PENGERTIAN
karena guru yang bersangkutan masih
PENGEMBANGAN
gagap teknologi. Akhirnya, sarana dan
Istilah
PENELITIAN
penelitian
pengembangan
peralatan tersebut hanya dimanfaatkan
merupakan padanan makna dari kata
oleh guru bahasa asing lainnya yang
Research dan Development yang dalam
kreatif-inovatif. Dia mengajarkan bahasa
bahasa Arabnya disebut dengan al-Bahts
Arab secara apa adanya, tanpa ada
at-Tathwiry.
sentuhan media dan gaya mengajar yang
penelitian pengembangan adalah suatu
menarik
menyenangkan.
desain penelitian yang bertujuan untuk
dari
mengembangkan dan memvalidasi produk
dan
Pembelajaran
kering
aktifitas
pemerolehan bahasa yang menekankan pada
kegiatan
komunikasi.
Borg
Penggunaan
dan
Gall,1
produk
Kondisi
pembelajaran seperti ini berdampak pada pemebentukan opini dalam
pendidikan.
Menurut
diri
siswa
1
Walter. R. Borg, and Meredith D. Gall, 1983. Educational Research; an Introduction, New York and London, Longman Inc.
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013 96
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Moh. Ainin
pendidikan menurut mereka bukan saja
and new or enhanced models that govern their 4 development”.
terbatas pada pengembangan bahan ajar,
Di sinilah letak perbedaan antara
misalnya buku teks, film-film pembelajaran,
penelitian
tetapi juga pengembangan prosedur dan
pengembangan.
proses pembeajaran, misalnya metode dan
pengembangan bukan untuk menguji teori,
pengorganisasian pembelajaran. Bahkan
maka penelitian eksperimen dimaksudkan
menurut
untuk
penulis,
produk
pembelajaran
eksperimental
dan
Apabila
menguji
penelitian
teori.
Dalam
yang dikembangkan juga bisa berupa
implementasinya,
perencanaan pembelajaran (kurikulum dan
pengembangan
silabus), tetapi bisa berupa instrumen
permasalahan pembelajaran di kelas yang
asesmen dan lain sebagainya. Tahapan-
membutuhkan
tahapan
penelitian
berupa produk perangkat lunak maupun
mengacu
keras sebagai solusi alternatif. Oleh karena
pada apa yang disebut dengan R & D
itu, tujuan penelitian pengembangan pada
cycle.2
dasarnya
dari
pengembangan
proses ini
biasanya
penelitian berangkat
sentuhan
adalah
dari
inovasi
untuk
baik
menghasilkan
Soenarto mengemukakan bahwa
produk kreatif-inovatif untuk meningkatkan
ini
mengatasi
kualitas pembelajaran dan menghasilkan
meningkatkan
produk kreatif-inovatif untuk memecahkan
efektivitas Proses Belajar Mengajar (PBM)
permasalahan pembelajaran. Sependapat
di kelas/laboratorium, dan bukan untuk
dengan
R&D
digunakan
masalah
untuk
pendidikan,
3
hal
ini,
Richey
dan
Klien
menguji teori. Menurut Richey dan Klien,
menyatakan
tujuan penelitian pengembangan adalah
pengembangan
untuk memperkuat dasar-dasar empirik
desain penelitian kuantitatif dan kualitatif.5
untuk
alat
Cara kerja penelitian ini tidak hanya
pembelajaran maupun non-pembelajaran,
tergantung pada problema dan pertanyaan
dan model-model baru yang lebih
penelitian, melainkan lebih terkait dengan
mengkreasi
produk,
baik.
Secara lebih lenkap pernyataan Richey dan Klien sebagai berikut. systematic study of design, development and evaluation processes with the aim of establishing an empirical basis for the creation of instructional and non-instructional products and tools
penelitian
merupakan
perpaduan
produk dan alat yang dihasilkan. Sementara eksperimen
”The
bahwa
berangkat
itu, dari
penelitian kehadiran
model, teori, atau proposisi baru yang masih perlu diuji kebenarannya. Untuk itu, substansi dalam latar belakang masalah penelitian eksperimen diliputi oleh sikap skeptis peneliti terhadap eksistensi model,
2
Ibid. Soenarto. 1983. Metodologi Pengembangan untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Makalah disampaikan pada Pelatihan Nasional Penelitian Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Penelitian Tindakan Kelas bagi dosen LPTK di Padang dan Mataram 5—9 April 2006.
teori, atau proposisi baru yang diklaim
3
4
Rita C. Richey, and James D. Klein, 2007. Design Development and Research Methods, Strategies, and Issues. London. Lawrence Erlbaum Associates Publishers. 5 Ibid.,
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013 97
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Moh. Ainin
sebagai yang paling efektif. Oleh karena
C.
itu, temuan dari penelitian eksperimen
PENGEMBANGAN
berupa
penolakan
atau
KARAKTERISTIK
PENELITIAN
penguatan
Penelitian pengembangan di bidang
hipotesis yang dikemukakan. Temua yang
pendidikian sebagai penelitian yang output
dimaksud bisa menolak pengaruh variabel
dan outcomenya berupa produk pendidikan
X terhadap variabel Y atau mendukung
sebagi sulousi untuk peningkatan kualitas
pengaruh variabel X terhadap variabel Y.
pembelajaran memiliki karakteristik yang
Borg dan Gall membedakan antara penelitian
pendidikan
dan
penelitian 6
pengembangan
pendidikan.
penelitian
Tujuan
pendidikan
berbeda dengan penelitian pada umumnya, misalnya
penelitian
deskriptif
maupun
kuantitatif.
Apabila
kualitatif penelitian
tidak
deskriptif lebih bersifat perian data yang
lebih
sifatnya informatif praktis maupun teoretis,
mengacu pada penemuan pengetahuan
maka penelitian pengembangan dicirikan
baru (baik melalaui penelitian dasar atau
oleh produk yang secara langsung dan
basic research) atau untuk menjawab
sekaligus
pertanyaan
peningkatan
mengembangkan
produk,
tertentu
tetapi
tentang
masalah-
dirasakan
dampaknya
kualitas
untuk
pembelajaran
masalah praktis (melalui penelitian terapan
berdasarkan data empiris di lapangan baik
atau applied research). Namun demikian,
data kuantitiatif maupun kualitatif. Secara
menurut Borg dan Gall, tidak sedikit
normatif, Richey dan Klien mengemukakan
penelitian
bahwa
terapan
yang
melibatkan 7
pengembangan produk pendidikan.
ruang
lingkup
penelitian
pengembangan mencakup studi tentang
Menurut Borg dan Gall, secara
proses dan dampak dari desain dan
metodologis, R & D berkaitan dengan
pengembangan yang spesifik serta studi
8
bidang teknologi pembelajaran. Teknologi
tentang proses desain dan pengembangan
pembelajaran dapat didefinisikan sebagai
secara keseluruhan atau komponen proses
penggunaan berbagai teknik penelitian
tertentu.9
yang divalidasi untuk menghasilkan hasil belajar
yang
ditentukan
sebelumnya.
Terkait dengan uraian di atas, maka karakteristik
penelitian
pengembangan
Bidang teknologi pembelajaran difokuskan
adalah sebagai berikut.
pada
1) Produk berbasis masalah
bahan
dan
perangkat
keras
audiovisual. Akan tetapi, akhir-akhir ini, ia
Sebagaimana
sangat dipengaruhi oleh R & D di bidang
output dari penelitian pengembangan
pendidikan
adalah
dan
oleh
pesikologi
pembelajaran.
dikemukakan,
produk
(baca
bahwa produk
pendidikan). Akan tetapi, produk yang dikembangkan tidak sembarang produk melainkan produk yang didesain sesuai dengan permasalahan yang dihadapi
6
Walter. R. Borg, and Meredith 1983. Educational Research. 7 Ibid., 8 Ibid.,
D. Gall,
dalam pembelajaran. Akan tidak efektif, 9
Rita C. Richey, and James D. Klein, 2007. Design Development and Research Methods.
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013 98
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Moh. Ainin
manakala masalah utama yang dihadapi
peningkatan
terkait dengan penggunaan bahan ajar,
Untuk memperoleh produk yang layak
tetapi
dikembangkan
guna, maka sebelum finalisasi produk
atau
perlu dilakukan uji coba produk atau
produk
instrumen
yang
asesmen
media
kualitas
pembelajaran. Oleh karena itu, dalam
validasi
konteks seperti ini, studi pendahuluan
efektifitas
(dirasah
Secara prosedural ujia coba produk
tamhidiyah)
merupakan
untuk
pembelajaran.
produk
langkah awal yang harus dilakukan
dielaborasi
dalam
relevan,
penelitian
sehingga
produk
pengembangan yang
dihasilkan
relevan dengan kebutuhan. Menurut
Soenarto,
itu
yang
dengan
para
tingkat
dihasilkan. ahli
pengguna produk,
yang
dan uji
lapang. Uji coba produk di sini tidak harus
masalah
menentukan
dalam
eksperimen
bentuk
dengan
kegiatan mengkaitkan
menunjukkan suatu kesenjangan antara
pengaruh variabel X terhadap Y dengan
”yang seharusnya” dengan ”kenyataan
teknik analisis data kuantitaif , (misalnya
atau afktual, atau fakta empirik” yang
teknik uji-t) melainkan untuk mengetahui
dirasakan oleh pendidik atau peserta
sejuahmana
didik dalam proses pembelajaran di
kesesuaian,
10
kelas/laboratorium.
Selanjutnya
dia
tingkat dan
memecahkan
dipilih
pembelajaran.
diselesaikan
menggunakan
produk
dengan
yang
akan
keefektifan
produk
yang dihasilkan sebagai solusi untuk
menegaskan bahwa (a) masalah yang dapat
kelayakan,
permasalahan
3) Revisi Produk
dihasilkan, (b) masalah yang dipilih
Sebagaimana
adalah masalah memiliki nilai inovatif
bahwa produk yang dihasilkan tidak
dan bukan sesaat, dan memungkinkan
serta merta dapat diaplikasikan begitu
ditemukannya
saja, melainkan harus diujicoba terlebih
yang
produk
menarik,
pembelajaran
mudah
digunakan,
dahulu
baik
telah
dikemukakan,
kepada
para
ahli,
tersedia dana, dan alat pendukung,
pengguna, maupun uji lapang. Dari uji
adanya keahlian untuk merancang dan
coba ini, peneliti memperoleh masukan
membuat produk, dan produk yang
baik secara kuantitatif maupun kualitatif
dihasilkan
dari para ahli, pengguna, dan uji lapang.
dipergunakan
untuk
memecahkan masalah yang serumpun. 2) Uji Coba Produk Sekalipun
inti
Masukan dari berbagai pihak yang kompeten tersebut dijadikan bahan oleh
dari
penelitian
peneliti sebagai bahan revisi produk
pengembangan adalah menghasilkan
agar produk yang dihasilkan efektif dan
produk (produk pendidikan), tetapi tidak
layak guna.
serta merta produk itu langsung diklaim sebagai
hasil
yang
efektif
untuk
4) Tidak menguji teori Telah
dikemukakan,
hakikatnya 10
Soenarto. 1983. Metodologi Pengembangan untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran.
penelitian
bahwa
pada
pengembangan
tidak dimaksudkan untuk menguji teori, tetapi mengembangkan teori berupa
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013 99
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Moh. Ainin
produk pendidikan untuk peningkatan
sebuah produk apabila tidak dapat
kualitas pembelajaran. Dikatakan tidak
dimanfaatkan secara efektif dan efisien
untuk menguji teori, karena penelitian
untuk
pengembangan didasarkan pada suatu
pembelajaran. Oleh karena itu, azas
asumsi bahwa secara teoretis-praktis
kemanfaatan
produk yang akan dihasilkan memang
didasarkan pada seberapa besar biaya
efektif
yang dibutuhkan untuk pengembangan
sebagai
solusi
untuk
peningkatan produk
memecahkan permasalahan di kelas.
produk, melainkan
Untuk
itu,
tidak
hanya
seberapa besar
sebelum
peneliti
produk tersebut memiliki daya guna
jenis
produk
untuk
mengembangkan pendidikan
kualitas
apa
yang
akan
peningkatan
kualitas
pembelajaran.
dikembangkan, peneliti terlebih dahulu melakukan studi pendahuluan dalam bentuk
analisis
dan
Hakikat penelitian pengembangan
analisis kebutuhan yang relevan untuk
adalah terletak pada produk yang diha-
memecahkan
yang
silkan serta efektifitas produk tersebut
dihadapi oleh guru di kelas. Dengan
untuk peningkatan kualitas pembelajaran.
ungkapan lain, spesifikasi produk yang
Terkait dengan jenis produk apa yang
dihasilkan
didasarkan
pada
dihasilkan oleh penelitian pengembangan
permasalahan
dan
kebutuhan
yang
tergantung pada berbagai variabel atau
solusi
untuk
komponen yang terkait dengan sistem
relevan
permasalahan
D. JENIS PRODUK
permasalahan
sebagai
memecahkan permasalahan tersebut.
pembelajaran itu sendiri. Jenis produk
Di sisi lain, Borg dan Gall (1983)
penelitian pengembangan di bidang pendi-
mengisyaratkan adanya komparasi hasil
dikan adalah sebagai berikut:
evaluasi (data kuantitatif) dengan data
1) Alat Peraga
pada kelompok kontrol. Ini artinya,
Alat peraga merupakan piranti atau alat
bahwa
unsur
bantu yang digunakan untuk memeraga-
dalam
R&D
ada
eksperimentasi
yang
notabene
kan sesuatu atau untuk menyampaikan
bnertujuan
menguji
efektifitas
atau menjelaskan materi pelajaran agar
suatu teori. Prosedur ini tersirat pada
materi tersebut lebih mudah dipahami
langkah
untuk ke
pengembangan
enam
dalam
oleh siswa atau peserta didik. Dalam
suatru
produk
konteks pembelajaran, alat peraga ini
pembelajaran.
memiliki fungsi (a) merangsang minat
5) Kebermanfaatan
Produk
untuk
belajar,
(b)
mempermudah
Perbaikan
memahami
Kemanfaatan produk untuk perbaikan
merangsang daya kognitif siswa, (d)
atau
kualitas
memperkuat ingatan jangka panjang
pembelajaran baik dari aspek proses
siswa, (e) menciptakan atmosfir belajar
maupun hasil merupakan esensi dari
yang
penelitian
aspiratif. Dalam pembelajaran bahasa
untuk
peningkatan
pengembangan.
Apa
arti
materi
interaktif,
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013 100
pelajaran,
siswa
komunikatif,
(c)
dan
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Moh. Ainin
Arab, alat peraga yang lazim digunakan
dilakukan oleh Schiefelbein dan Ferrel di
dapat berupa alat bantu lihat atau al-
Chili, bahwa materi pelajaran atau BA
mu’inat al-bashariyyah (visual aids),
mempunyai pengaruh yang signifikan
misalnya
gambar
terhadap prestasi siswa di kalangan
berseri, benda tiruan, kartu kata, kartu
keluarga berstatus ekonomi rendah.12
kalimat, benda asli, bagan, peta, dan
Hasil penelitian yang sama juga pernah
lain-lain.
dilakukan di Thailand dan Malaysia,
gambar
tunggal,
2) Media Pembelajaran Elektronik
bahwa
BA
berpengaruh
secara
Media merupakan salah satu komponen
signifikan terhadap prestasi siswa.13
yang memiliki pengaruh signifikan untuk
Eksistensi
meningkatkan proses dan hasil belajar.
fungsional dalam pendidikan tentunya
Meskipun demikian, media bukanlah
harus diimbangi oleh keberadaan BA
tujuan
yang
dalam
pembelajaran
bahasa
Arab, akan tetapi ia sebagai alat bantu 11
BA
yang
berkualitas.
kualitas
BA,
strategis
Terkait
Dick
dan
dengan
dan
Carey
rambu-rambu
dalam
(Shini dan Abdullah, tanpa tahun).
memberikan
Media pembelajaran elektronika dapat
penyeleksian atau penyusunan materi
dikelompokkan menjadi media dengar,
pembelajaran
media pandang, dan media dengar-
apakah
pandang. Media dengar yang dapat
menarik,
digunakan dalam pembelajaran bahasa
pembelajaran isinya sesuai, (c) apakah
Arab misalnya tape recorder dan radio.
materi pembelajaran
Media
(d) apakah informasi dalam materi
pandang
dimanfaatkan bahasa
yang
untuk
Arab
dapat
pembelajaran
misalnya
film-film,
atau
materi
yaitu
(a)
pembelajaran
cukup
apakah
materi
(b)
pembelajaran
BA,14
itu
urutannya tepat, dibutuhkan
oleh
peserta didik, (e) apakah dalam materi
Sementara itu, yang termasuk media
pembelajaran
pandang-dengar misalnya TV, VCD, dan
apakah dalam materi pembelajaran ada
lain-lain. Laboratorium bahasa dapat
jawaban
dikelompokkan sebagai media dengar
diberikan, (g)
atau pandang-dengar tergantung jenis
pembelajaran terdapat tes yang sesuai,
lab yang digunakan.
(h) apakah dalam materi pembelajaran
3) Bahan Ajar
ada
terhadap
soal
latihan,
latihan
(f)
yang
apakah dalam materi
terdapat petunjuk lanjutan yang jelas
Bahan Ajar (BA) merupakan salah satu
untuk usaha perbaikan (remidi), dan (i)
bagian integral dari keutuhan eksistensi
apakah
pendidikan.
Eksistensi
BA
materi
pembelajaran
sebagai
bagian integral dalam sistem pendidikan dibuktikan oleh hasil penelitian yang
11
dalam
Mahmud Ismail Shini dan Umar Ashshiddiq Abdullah, Tanpa tahun. Al-Mu’inat AlBashariyyah fi Ta’allumi Al-Lughah. Riyadl: Jami’atu Al-Malik Su’ud.
12
Sebagaimana disebut Heyneman (1981) dalam Sabrony Rachmadie, 1990. “Pemilihan Buku Teks sebagai Materi Perkuliahan untuk Jurusan Bahasa Asing”, Warta Scientia. Edisi Khusus Nopember 1990. 13 Ibid., 14 Walter Dick dan Lou Carey. 1985. The Systematic Design of Instruction. London: Scott, Foresman and Company.
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013 101
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Moh. Ainin
terdapat
petunjuk
bagi siswa
yang
Berbasis Kompetensi (KBK). Menurut
mengarahkan mereka dari satu kegiatan
Nur (2004), asesmen merupakan proses
ke kegiatan yang lain.
pengumpulan
BA dapat dimaknai sebagai bentuk
lengkapnya tentang siswa dan kelas
bahan yang digunakan oleh guru/ in-
untuk
informasi
tujuan 15
selengkap-
pembuatan
keputusan
struktur dalam pembelajaran di kelas,
pengajaran.
BA yang dikembangkan dapat berupa
istilah asesmen populer dalam frasa
bahan tertulis maupun tidak tertulis.
asesmen otentik yang mengacu pada
Oleh karena itu, bentuk bahan ajar
berbagai
dapat berupa bahan cetak (misalnya
merefleksikan
hand out, buku ajar atau buku teks,
motivasi, dan sikap mereka terhadap
modul, lembar kerja, dan lain-lain),
aktivitas
audio visual (missalnya video, film, VCD
instrument asesmen otentik yang dapat
), audio (misalnya radio, kaset, CD
dikembangan misalnya (a) asesmen
audio),
performansi
visual (foto, gambar, maket),
Dalam kurikulum 2004,
bentuk
asesmen
yang
hasil belajar
siswa,
kelas.
yang
Bentuk-bentuk
menuntut
siswa
dan dapat berupa multi media (CD inte-
memberikan respon secara lisan atau
raktif, beraneka jenis program software
tertulis; (b) portofolio, yaitu kumpulan
pembelajaran,
sistematik
internet,
dan
yang
sejenisnya).
siswa–
dari berbentuk konsep, revisi 1, revisi 2,
pembelajaran,
pembelajaran digunakan
karya
misalnya karya tulis/artikel siswa mulai
4) Model Pembelajaran Model
tentang
khususnya
bahasa
oleh
Arab
guru
sampai berbentuk artikel-- yang dapat
yang
dianalisis untuk menunjukkan kemajuan
berpengaruh
belajar siswa dalam rentang waktu
terhadap kualitas proses dan hasil
tertentu;
belajar. Model dalam konteks ini dapat
asesmen atau penilaian yang dilakukan
dimaknai sebagai pendekatan, metode,
oleh siswa sendiri. Dalam pelajaran
strategi
pembelajaran.
bahasa, asesmen otentik dapat berupa
Monotonisme penggunaan model pem-
wawancara, bercerita, sampel tulisan,
belajaran mengimplikasikan minat dan
demonstrasi, portofolio, dan lainnya.16
atau
teknik
hasil belajar siswa menjadi rendah. Untuk
itu,
pengembangan
model
(c)
6) Produk
asesmen
diri,
Pembelajaran
yaitu
Berbasis
Komputer
pembelajaran yang inovatif-kreatif diha-
Di
rapkan dapat memberikan spirit belajar
berbasis komputer maupun teknologi
bagi siswa.
informasi
5) Instrumen Asesmen
era
teknologi atau
ini,
yang
pembelajaran lazim
dengan e-learning merupakan
disebut salah
Produk pembelajaran lain yang juga dapat dikembangkan adalah instrument asesmen. Istilah asesmen populer sejak dikembangkannya kurikulum 2004 yang sering
disebut
dengan
Kurikulum
15
M. Nur, 2004. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: UNESA University Press. 16 J.M. O’Malley, dan L.V. Pierce, 1996. Authentic Assessment for English Language Learners. Wesley: Addison Wesley Publishing Company.
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013 102
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Moh. Ainin
satu
upaya
untuk
menginovasi
(2) Menyusun
perencanaan
pembelajaran. Menurut Darin E. Hartley,
yang
e-Learning
keterampilan,
merupakan
suatu
jenis
meliputi
(planning) menentukan
menentukan
tujuan,
belajar mengajar yang memungkinkan
menentukan urutan pembelajaran, dan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa
uji coba pada skala kecil.
dengan menggunakan media Internet, atau media jaringan komputer lain.
17
(3) Mengembangkan bentuk produk awal (develop preliminary form product).
Saat ini, pengembangan pembelajaran
Kegiatan ini meliputi penyiapan materi
berbasis komputer, khususnya
pembelajaran,
gembangan
software
pen-
pembelajaran
menjadi perioritas kita sebagai upaya untuk
menginovasi
dan
pegangan
piranti
penilaian
(evaluation devices).
mengkreasi
(4) Melakukan uji lapang tahap awal. Uji
pembelajaran yang efektif dan menye-
lapang ini dilaksanakan pada 2 sampai
nangkan. Dalam konteks pembelajaran
3 sekolah dengan menggunakan 6
bahasa Arab, pengembangan software
sampai 12 subjek. Pengumpulan dan
pembelajaran dapat berupa bahan ajar,
analisis
strategi
wawancara, pengamatan, dan angket.
atau
dan
(handbooks),
buku
model
pembelajaran,
maupun berupa instrument penilaian yang kesemuanya berbasis multi media.
data
dilakukan
melalui
(5) Melakukan revisi terhadap produk. Revisi
ini
dilakukan
atas
dasar
masukan yang diperoleh pada uji E. PROSEDUR PENELITIAN
lapang tahap awal.
Penelitian pengembangan memiliki
(6) Melakukan
uji
lapang
utama.
Uji
prosedur tersendiri yang berbeda dengan
lapang ini dilakukan pada 5 sampai 10
jenis penelitian lainnya, misalnya penelitian
sekolah dengan 30 sampai 100 subjek.
deskripsi maupun PTK.
Secara umum,
Data kuantitatif terhadap performansi
penelitian pengembangan ini melibatkan
subjek dari sebelum dan sesudah
berbagai pihak terkait baik dengan para
pembelajaran dikumpulkan. Hasilnya
pakar (ahli) maupun pengguna produk.
dievaluasi
Menurut ada
Borg dan Gall (1983),
sepuluh
langkah
mengembangkan
produk
dalam (produk
18
pembelajaran), yaitu: (1) Melakukan
dengan
dan
tersebut
dikomparasi
dengan
data
kelompok kontrol. revisi
terhadap
produk
operasional. Revisi ini dilakukan atas
pengumpulan informasi (research and
dasar
information collecting) yang meliputi
lapangan utama.
kajian pustaka dan pengamatan kelas.
pada
tujuan pembelajaran, selanjutnya hasil
(7) Melakukan penelitian
mengacu
masukan
dari
hasil
tes
(8) Melakukan uji lapang operasional. Hal ini dilakukan pada 30 sekolah dengan
17
http://e-learning.stainbone.ac.id/module/Pengertian%20 Elearning.pdf. 18 Walter. R. Borg, and Meredith D. Gall, 1983. Educational Research.
subjek berjumlah antara 40 sampai 100. Pengumpulan dan analisis data
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013 103
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Moh. Ainin
dilakukan
melalui
wawancara,
pengamatan, dan angket. (9) Revisi
produk
akhir.
Revisi
Revisi Produk Akhir
ini
dilakukan atas dasar masukan dari hasil tes uji lapang operasional. (10) Melakukan
diseminasi
dan
Diseminasi dan Implementasi
implementasi produk. Hal ini dapat dilakukan
melalui
penyebarlauasan pertemuan
pelaporan,
produk
dan
jurnal
melalui
Bagan
1:
Langkah-Langkah
Pengembangan Menurut Borg dan Gall
ilmiah.
Prosedur
penelitian
Bekerjasama dengan penerbit yang
pengembangan yang dikemukakan oleh
diasumsikan memberikan sumbangan
Borg
komersial, memantau distribusi untuk
Soenarto (2006) disederhanakan menjadi 5
kontrol kualitas.
langkah utama sebagai berikut:
Kesepuluh
langkah
pengembangan yang dikemukakan oleh Borg dan Gall (1983) tersebut dapat 19
diilustrasikan dalam bagan berikut ini.
dan
Gall
(1983)
tersebut
oleh
(1) Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan (2) Mengembangkan produk awal (3) Validasi ahli dan revisi (4) Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi
Pengumpulan Informasi
produk (5) Ujicoba
lapangan skala besar dan
produk akhir.
Perencanaan
Sementara itu, Sugiyono (2010) mengemukakan sepuluh langkah penelitian Bentuk Produk Awal
dan pengembangan.20 Kesepuluh langkah tersebut adalah (1) potensi dan masalah
Uji Lapang Tahap Awal
(2) mengumpulkan informasi, (3) desain produk, (4) validasi desain, (5) perbaikan desain, dan (6) uji coba produk, (7) revisi
Revisi Terhadap Produk Utama
produk, (8) ujicoba pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) pembuatan produk masal. Berikut ini bagan dari kesepuluh
Uji Lapang Utama
langkah
pengembangan
yang
dikemukakan oleh Sugiyono (2010). Revisi Produk Operasional
Uji Lapang Operasional 20
19
Ibid.,
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013 104
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Moh. Ainin Validasi Desain
Desain Produk
Pengump Data
Potensi dan masalah
data yang akan dikumpulkan dan dianalisis yaitu (1) Profil buku ajar Ilmu Ma’ani yang selama
Ujicoba Pemakaian
Revisi Produk
Ujicoba Produk
Revisi Desain
ini
digunakan
Revisi Produk
sub
masalahnya atau sub variabelnya misalnya mencakup (a) sistematika penyajian, (b) substansi/isi
Produksi masal
yang
materi,
penyajian, dan
(c)
pendekatan
(d) bentuk latihan. (2)
Prosedur pengembangan buku ajar yang Bagan
2:
Langkah-Langkah
meliputi (a) data hasil analisis kebutuhan,
Pengembangan yang dikutip dari Sugiyono
(b) masukan dari validasi uji ahli tentang kualitas dan kelayakan buku ajar, (c)
F. DATA DAN SUMBER DATA
masukan dari pengguna, dan (d) masukan
Data penelitian bersumber pada
dari uji lapang. (3) Karakteristik/profil buku
masalah dan sub masalah penelitian.
ajar
Artinya, data yang akan dikumpulkan dan
mencakup
dianalisis mengacu pada masalah dan sub
sistematikan penyajian, (c) pendekatan
masalah
dalam
penyajian, (d) isi/materi, dan (e) model atau
penelitian
bentuk latihan. (4) tingkat kelayakan buku
”Pengembangan Buku Ajar Ilmu Ma’ani
ajar baik dari segi sistematika dan isi.
(IM) Berbasis pada Ayat-ayat Alquran”
Contoh
dengan rumusan masalah (1) Bagaimana
pengembangan produk media, data yang
profil buku ajar Ilmu Ma’ani yang selama ini
dapat
digunakan di di Jurusan Sastra Arab
kualitas
Fakultas Sastra Universitas Pringgondani,
warna,
(2)
prosedur
gambar, kejelasan gambar, kebervariasian
pengembangan buku ajar IM berbasis pada
gambar, kepraktisan dalam penggunaan,
ayat-ayat Alquran bagi mahasiswa Jurusan
dsb. Penilaian tingkat kelayakan dalam
Sastra
penelitian pengembangan biasanya lebih
yang
penelitian.
dirumuskan
Misalnya
judul
Bagaimanakan
Fakultas
Pringgondani?
Sastra (3)
Universitas
Bagaimanakan
yang
dikembangkan (a)
lain
misalnya
tampilan
yang
terkait
dikumpulkan tampilan relevansi
fisik,
dengan
misalnya gambar,
gambar,
(b)
tentang komposisi
keatraktivan
ditunjukkan oleh data kuantitatif
berupa
karakteristik produk buku ajar IM berbasis
skor. Sekalipun bisa juga berupa masukan
pada ayat-ayat Alquran bagi mahasiswa
yang sifatnya kualitatif.
Jurusan Sastra Fakultas Sastra Universitas
Dilihat dari jenisnya, data dalam
Pringgondani? (4) Bagaimanakan tingkat
penelitian pengembangan bersifat kualitatif
kelayakan buku ajar IM berbasis pada
dan
ayat-ayat Alquran bagi mahasiswa Jurusan
sebuah data yang diperoleh dalam bentuk
Sastra
inofrmasi-naratif
Fakultas
Sastra
Universitas
Pringgondani? Dari judul dan rumusan masalah di atas, maka dapat dikemukakan, bahwa
kuantitatif.
Data baik
melalui
pengamatan
maupun
masukan
kualitatif yang atau
atau
adalah
diperoleh observasi
saran
yang
diberikan oleh pihak validator (ahli) dan
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013 105
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Moh. Ainin
pengguna. Sementara itu, data kuantitatif
kuantitatif dengan rentangan skor 1 sampai
berupa angka atau skor dari tes hasil
4. Substansi angket ini lebih pada penilaian
belajar
penanda
terhadap tingkat kelayakan dan keefektifan
penilaian
produk yang dikembangkan, baik dari
angket-kuantitatif baik dari ahli maupun
aspek tampilan fisik maupun substansi .
dari pengguna.
Yang perlu diketahui di sini adalah bahwa
siswa
efektifitas
sebagai
produk
salah
maupun
Sumber data dalam R & D dapat
khusus angket yang diberikan kepada para
berupa subjek dan berupa objek. Sumber
ahli lebih pada penilaian yang bersifat
data berupa subjek misalnya para ahli
teoretis-konseptual.
(validator), kepala sekolah, siswa, guru,
penilaian pada uji lapang yang lebih
atau pihak-pihak lain yang terkait dengan
bersifat realistis-empiris.
pengembangan produk. Sementara itu, sumber
data
berupa
dokumen tentang
objek
hasil
misalnya
belajar
siswa,
untuk menggali informasi dari sumber yang terkait
tentang
produk.
lainnya
wawancara
relevan
yang
sifatnya
dengan
Panduan wawancara digunakan
portofolio siswa, tugas-tugas siswa, dan yang
Berbeda
perihal
Menurut yang
pengembangan
Arikunto sering
(1993),
juga
disebut
terdokumentasikan secara tertulis. Sumber
kuesioner lisan adalah sebuah dialog yang
data berupa dokumen ini merupakan data
dilakukan oleh interviewer (pewawancara)
empiris
oleh
untuk memperoleh informasi dari terwa-
peneliti untuk mengembangkan produk
wancara. Panduan ini dapat digunakan
pembelajaran
sebelum
yang
dijadikan yang
landasan
relevan
dengan
permasalahan dan kebutuhan.
perencanaan
pengembangan
produk yang lazim disebut dengan analisis kebutuhan atau dalam bahasa Borg dan
G. INSTRUMEN DAN PENGUMPULAN
Gall
(1983)
disebut
research
and
DATA
information collecting. Panduan wawancara Instrumen penelitian yang lazim
dapat pula digunakan pada saat proses
digunakan dalam R & D tidak jauh berbeda
pengembangan produk, misalnya dengan
dengan instrument yang lazim digunakan
para ahli maupun pengguna.
pada desain penelitian lainnya. Instrumen
Panduan
observasi
digunakan
yang lazim digunakan dalam R & D,
dalam R & D untuk memperoleh data riil
misalnya angket, panduan wawancara,
atau alami suatu fenomena di lapangan
panduan
(sekolah
observasi,
dan
tes.
Angket
dan
digunakan untuk memperoleh data tentang
penelitian
efektifitas produk yang dikembangkan dari
pembelajaran
para ahli maupun pengguna. Angket ini
observasi
pada
mengumpulkan
dasarnya
merupakan
instrument
kelas).
Dalam
pengembangan bahasa lazim data
di
Arab,
konteks bidang pedoman
digunakan
untuk
tentang
kondisi
penilaian dari para ahli dan pengguna
objektif kelas (baik dari sisi siswa, guru,
terhadap
aktivitas
produk
yang
dikembangkan.
Angket ini bisanya lebih pada penilaian
belajar-mengajar,
maupun
keberadaan peralatan, sumber belajar, dan
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013 106
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Moh. Ainin
proses pembelajaran bahasa Arab di kelas.
angket dilakukan oleh peneliti untuk mem-
Bahkan panduan observasi ini dapat pula
peroleh data kuantitatif tentang efektifitas
digunakan untuk mengumpulkan data yang
dan kelayakan produk untuk peningkatan
terkait dengan aktivitas siswa-guru pada
kualitas
saat pelaksanaan uji lapang produk.
dilakukan untuk memperoleh informasi dari
Sementara
sumber data, baik dari para ahli, guru,
untuk mengukur tingkat efektivitas produk
siswa, maupun sumber informasi lain yang
yang dikembangkan yang diindikasikan
relevan. Observasi dilakukan dalam bentuk
oleh data kuantitatif dari hasil belajar siswa.
kegiatan pengamatan terhadap peristiwa
Untuk menentukan tingkat efektivitas dan
pembelajaran di kelas, keberadaan sarana
kelayakan
dan
suatu
tes
tes
Wawancara
digunakan
melalui
itu,
pembelajaran.
produk
didasarkan
pembelajaran pada
standar
peralatan
terhadap
pembelajaran,
keberadaan
maupun
sumber
belajar.
kreteria skor yang diperoleh dari tes. Ada
Sementara itu, analisis dokumen dilakukan
pula yang membandingkan antara pretes
dalam rangka untuk memperoleh informasi
dan postes. Bahkan ada pula tingkat
tentang
efektivitas
dokumen-dokumen lain yang relevan.
produk
menggunakan
melalui
sistem
tes
ini
diberi
“eksperimen”
perlakuan) (yang
dan
diberi
siswa,
maupun
data
H. ANALISIS DATA
kelompok
Kegiatan analisis data terkait erat
perlakuan
dengan jenis data yang dianalisis. Apabila
berupa penggunaan produk baru). Pengumpulan
belajar
pembandingan
antara rerata skor kelompok kontrol (yang tidak
hasil
data
merupakan
bersifat
analisisnya
kuantitatif,
juga
dengan
pendekatan
kuantitatif
sanakan penelitian. Melalui pengumpulan
teknik statistik sederhana maupun dengan
data, akan diperoleh suatu informasi atau
teknik
fenomena penting, sahih, dan terpercaya,
misalnya dengan teknik korelasi, uji-t,
sehingga temuan yang dihasilkan oleh
maupun regresi ganda.
suatu
dapat
data bersifat kualitatif, maka teknik analisis
Dalam
datanya juga menggunakan pendekatan
penelitian pengembangan atau R & D,
kualitatif, misalnya dengan model interaktif
pengumpulan data dapat dilakukan melalui
yang disarankan oleh Mile dan Huberman.
secara
ilmiah
21
dipertanggungjawabkan.
kegiatan penyebaran angket, pemberian
statistik
dengan
teknik
salah satu rangkain penting dalam melak-
penelitian
baik
maka
yang
menggunakan
lebih
kompleks,
Sementara itu,
Dalam R & D, analisis data yang
tes, wawancara, observasi, dan analisis
diguanakan
dokumen yang diperlukan.
statistik sederhana atau uji beda, manakala
Penyebaran
berupa
teknik
dilakukan
dalam uji lapang digunakan rancangan pra
untuk memperoleh data baik dari para ahli
eksperimen atau eksperimen semu. Teknik
maupun
statistik sederhana lebih menititikberatkan
pengguna
angket
biasanya
produk.
Pemberian
pada penghitungan rerata skor baik yang 21
Moh. Ainin. 2013. Metodologi Penelitian Bahasa Arab. Malang: CV Bintang Sejahtera Press.
diperoleh melalui angket maupun tes.
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013 107
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Moh. Ainin
Rerata
skor
tersebut
selanjutnya
Sementara
itu,
analisis
data
dikomunikasikan dengan standar penilaian
kualitatif model interaktif yang disarankan
yang telah ditetapkan sebelumnya.
oleh Mile dan Huberman sebagai berikut:
Data Display
Data Collection
Data Reduction Conclusion: drawing/ verifying Bagan 3: Analisis Data Model Interaktif Berpijak dari pendekatan di atas,
4) Penyimpulan. Peneliti menyimpulkan
langkah-langkah yang ditempuh dalam
hasil penelitian berdasarkan katagori
menganalisis data adalah sebagai berikut.
dan makna temuan.
1) Pengumpulan data dan pengecekan
Suatu hal yang perlu diperhatikan
(pemeriksaan kembali) catatan lapan-
dalam analisis model interaktif Mile dan
gan.
Huberman adalah bahwa model analisis-
2) Reduksi data, dalam hal ini peneliti
nya tidak linier melainkan lebih menyerupai
memilih dan memilah data yang rele-
bentuk siklus.22 Artinya, cek dan recek
van dan kurang relevan dengan tujuan
pada setiap komponen selalu dilakukan.
penelitian. Data yang relevan akan
Misalnya, pada saat peneliti melakukan
dianalisis,
yang
reduksi data, maka langkah berikutnya
kurang relevan akan disisihkan (tidak
tidak langsung ke penyajian data melain-
dianalisis).
kan menginteraksikan ulang hasil reduksi
sedangkan
data
3) Penyajian data. Setelah data direduksi,
ke hasil pengumpulan data. Hal ini dila-
langkah berikutnya adalah penyajian
kukan agar data yang direduksi benar-
data yang meliputi: (a) identifikasi, (b)
benar
klasifikasi,
(d)
seharusnya dianalisis. Demikian pula, pada
penjelasan data secara sistematis,
saat penyajian data selesai, maka peneliti
objektif, dan menyeluruh, dan (e)
tidak serta merta langsung menuju langkah
(c)
penyusunan.
merepresentasikan
data
yang
pemaknaan. 22
Norman K. Denzin, & Yvonna S. Lincoln, 1994. Handbook of Qualitative Research. London: Sage Publications.
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013 108
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Moh. Ainin
penyimpulan, melainkan terlebih dahulu menginteraksikannya
dengan
kegiatan
sebelumnya, yakni pengumpulan data dan reduksi data.
O’Malley, J.M. dan Pierce, L.V. 1996. Authentic Assessment for English Language Learners. Wesley: Addison Wesley Publishing Company.
DAFTAR PUSTAKA Ainin, Moh. 2013. Metodologi Penelitian Bahasa Arab. Malang: CV Bintang Sejahtera Press.
Arikunto, Suharsimi. 1993. Prosedur Penelitian: Suatu Pengantar Pendekatan Praktek. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Borg, Walter. R., and Gall. Meredith D. 1983. Educational Research an Introduction New York and London, Longman Inc.
Denzin, Norman K, Lincoln, Yvonna S. 1994. Handbook of Qualitative Research. London: Sage Publications.
Dick, Walter dan Carey, Lou. 1985. The Systematic Design of Instruction. London: Scott, Foresman and Company.
http://elearning.stainbone.ac.id/module/Pe ngertian%20Elearning.pdf. Pembelajaran E-Learning. diakses tg 13 januari 2013
Rachmadie, Sabrony. 1990. Pemilihan Buku Teks sebagai Materi Perkuliahan untuk Jurusan Bahasa Asing. Warta Scientia. Edisi Khusus Nopember 1990.
Richey, Rita C., and Klein, James D. 2007. Design Development and Research Methods, Strategies, and Issues. London. Lawrence Erlbaum Associates Publishers.
Shini, Mahmud Ismail, Abdullah, dan Umar Ashshiddiq. Tanpa tahun. Al-Mu’inat Al-Bashariyyah fi Ta’allumi Allughah. Riyadl: Jami’atu Al-malik Su’ud.
Soenarto. 1983. Metodologi Pengembangan untuk Peningkatan Kualitas Pembelajaran. Makalah disampaikan pada Pelatihan Nasional Penelitian Peningkatan Kualitas Pembelajaran dan Penelitian Tindakan Kelas bagi dosen LPTK di Padang dan Mataram 5—9 April 2006.
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Nur, M. 2004. Pengajaran Berdasarkan Masalah. Surabaya: UNESA University Press. OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013 109
PENELITIAN PENGEMBANGAN DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Moh. Ainin
i
Makalah ini disampaikan dalam workshop yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa Arab Jurusan Tarbiyah STAIN Pamekasan di Aula Santoon, Wisata Argo, Wonosari, Lawang Malang
OKARA, Vol. II, Tahun 8, November 2013 110