STRATEGI PENGEMBANGAN EVALUASI HASIL
PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Oleh: Maimun (Dosen Tetap Prodi Pendidikan Bahasa Arab Jurusan Tarbiyah STAIN Pamekasan ) Abstrak: Evaluasi hasil pembelajaran merupakan siklus rutin dari sebuah aktivitas pendidikan di berbagai tingkatan. Hampir mustahil suatu aktivitas pendidikan yang dituangkan dalam proses pembelajaran tidak dilaksanakan pula proses evaluasinya. Dengan demikian maka evaluasi sebenarnya merupakan sesuatu yang lumrah dan bahkan mengalir begitu saja sesuai dengan kalender pendidikan. Oleh karena dianggap sudah biasa, maka kerapkali prosesnya dilakukan dengan tidak semestinya, tanpa perencanaan yang matang, dan tanpa kiat-kiat strategis, tidak terarah, dan sebagainya.
Kata Kunci: Strategi, Konstruksi, Evaluasi Pembelajaran, Bahasa Arab
A. Pendahuluan
disempurnakan
Evaluasi satu
merupakan
komponen
penting
salah dalam
(Kurikulum
dengan Tingkat
Pendidikan),
dengan
KTSP Satuan
penggunaan
pendidikan, khususnya evaluasi hasil
standar
pembelajaran. Aktivitas pendidikan
pencapaian kompetensi menjadi poin
menuntut adanya pengalaman belajar
penting yang harus diperhatikan dan
dari peserta didik, yang dimaksudkan
berimplikasi pada penggunaan acuan
untuk mencapai tujuan (menguasai
kriteria
kompetensi
pelaksanaan berbagai jenis evaluasi,
tertentu).
Di
sinilah
kompetensi,
yang
maka
beragam
dalam
penilaian dibutuhkan untuk melihat
seperti
sejauh mana kompetensi yang telah
penilaian
dikuasai peserta dalam bentuk hasil
(continuous authentic assessment)
belajar yang diperlihatkan setelah
yang
mereka
penguasaan kompetensi. Penilaian
menempuh
pengalaman
1
belajar.
Sejak
pengembangan otentik
menjamin
model
berkelanjutan
pencapaian
dan
otentik adalah proses pengumpulan diterapkannya
KBK
(Kurikulum Berbasis Kompetensi) dan
informasi
oleh
pengembangan
guru dan
tentang pencapaian
pembelajaran yang dilakukan siswa 1
Pandjaitan, Mutiara O., Penilaian Berbasis Kelas dengan Portfolio. A Seminar paper presented at Indonesia University of Education, 2003
melalui berbagai teknik strategis yang mampu
mengungkapkan,
STRATEGI PENGEMBANGAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Maimun membuktikan, secara
atau
tepat
menunjukkan tujuan
Arab harus tertuju secara lebih serius
benar-benar
kepada kemampuan-kemampuan di
dikuasai dan dicapai. Hal demikian
atas, baik dilakukan secara simultan
berlaku untuk semua mata pelajaran
dalam
atau mata kuliah, tak terkecuali mata
maupun dilaksanakan secara terpisah
kuliah bahasa Arab.
pada
pembelajaran
bahwa
evaluasi hasil pembelajaran bahasa
telah
Proses pembelajaran bahasa Arab
sudah
barang
satu
rangkaian
masing-masing
evaluasi,
kemampuan
dengan menggunakan pendekatan
tentu
evaluasi yang sesuai dengan sasaran
dilaksanakan untuk mencapai tujuan-
evaluasi yang ingin dicapai.3 Karena
tujuan
itu,
pembelajaran
yang
sudah
sebelum
dilaksanakan
diidentifikasi
dan
ditetapkan
terlebih
dahulu
berdasarkan
telaah
kebutuhan
strategi
dan
peserta
dengan
didik
mendalam.
cara
yang
tersebut
serangkaian
Evaluasi
pembelajaran
sistematis
untuk
agar
kemudian B.
secara
pendekatan
berjalan dengan semestinya.
diupayakan pencapaiannya melalui dirancang
mempersiapkan
pelaksanaannya terencana dan dapat
Tujuan-tujuan
pembelajaran
perlu
yang
Perspektif
Teoritik
matang
dan
kemudian
bisa
dilanjutkan,
alangkah
dan
guru/dosen
harus
sungguh-sungguh agar sampai pada
terminologi
tujuan
dan penilaian.
Banyak pakar telah
memberikan
definisi
dilaksanakan yang
Untuk
dengan
baik
semestinya
mengetahui
dicapai.
tercapainya
Sebelum
tentang
pembahasan
evaluasi,
4
baiknya memahami pengukuran, evaluasi.
tujuan-tujuan pembelajaran bahasa
Menurut Tyler
Arab, harus dilakukan serangkaian
“proses untuk memperoleh seberapa
pelaksanaan evaluasi sesuai dengan
jauh pengalaman belajar berkembang
konsep sistem evaluasi pembelajaran
dan terorganisasi yang benar-benar
bahasa
secara
umum
maupun
bahasa Arab secara lebih khusus. Dalam pembelajaran bahasa Arab,
seyogyanya
difokuskan (mahârah) pada
unsur-unsur
kebahasaan.
lebih
kemampuan
kebahasaannya, 2
2
evaluasi
pada
Artinya
juga
(‘anâshir) sasaran
Dalam bahasa setidaknya ada empat kemampuan (maharah) yaitu: mahârah al-Istimâ’ (kemampuan menyimak), mahârah al-Kalâm
244
evaluasi merupakan
(Kemampuan berbicara), mahârah al-Kitâbah (kemampuan menulis), dan mahârah al-Qirâah (kemampuan membaca). Di samping keempat kemampuan tersebut, seringkali dimasukkan juga beberapa kemampuan lain atau unsur-unsur terkait kebahasaan, yaitu unsur gramatikal (nahwu-sharraf), kemampuan menterjemahkan, serta kemampuan memahami wacana kebahasaan. 3 Soenardi Djiwandono, Tes Bahasa, Pegangan bagi Pengajar Bahasa, (Jakarta: Indeks, 2008), 8-9 4 Ralph Tyler W., Basic Principles of Curriculum and Instruction (London: Lowe and Brydone (Printers) Ltd, 1973), 105
OKARA, Vol. II, Tahun 6, November 2011
STRATEGI PENGEMBANGAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Maimun menghasilkan hasil yang diinginkan”.
yang sengaja dilaksanakan untuk
Dalam kesempatan lain, Norman E.
memperoleh informasi atau data.7
Gronlund seperti dikutip Purwanto,5 evaluasi
adalah
“a
systematic
Berbeda
dengan
evaluasi,
pengukuran (qiyâs) adalah kegiatan
process of determining the extend to
membandingkan
which
are
suatu formula atau skala tertentu
achieved by pupils” (Evaluasi adalah
yang sesuai dan bersifat kuantitatif.
suatu proses yang sistematis untuk
Skala yang digunakan dari suatu
menentukan
pengukuran adalah nominal, ordinal,
instructional
keputusan
objectives
atau sampai
tujuan-tujuan
membuat sejauh
mana
pengajaran
telah
dicapai oleh siswa). Oliva
interval,
Robert
H.
rasio.8
atau
menjabarkan merupakan
mengutip
sesuatu
dengan
Mardapi
bahwa
pengukuran
kegiatan
penentuan
angka bagi obyek secara sistematik.
Davis menjelaskan bahwa evaluasi
Penentuan
adalah “a continuous process of
usaha
collecting and interpreting information
karakteristik suatu obyek, misalnya
in order to assess decisions made in
kemampuan seseorang dalam bidang
designing
system”
tertentu dinyatakan dalam bentuk
proses
angka, sehingga dalam menentukan
a
(Evaluasi
learning adalah
angka
untuk
ini
merupakan
menggambarkan
pengumpulan dan penginterpretasian
karakteristik
individu,
pelaksanaan
informasi secara berkelanjutan untuk
pengukuran
harus
menghindari
menilai keputusan yang telah dibuat
seminimal
dalam suatu proses pembelajaran). Dalam
Permendiknas
Nomor
6
mungkin
kesalahan sekecil apapun.
20
Sedangkan
tahun 2007 tentang Standar Penilaian
(Taqyîm)
Pendidikan
pengambilan
disebutkan
bahwa
kesalahan9
adalah
penilaian suatu
keputusan
proses dengan
“Penilaian pendidikan adalah proses
menggunakan
pengumpulan
pengolahan
diperoleh dari suatu pengukuran dan
menentukan
bersifat kualitatif.10 Dengan kata lain,
dan
informasi
untuk
pencapaian
hasil
didik”.
Sesuai
belajar
dengan
peserta
yang
dapat dinyatakan bahwa penilaian
pengertian
tersebut maka kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses
5
informasi
Ngalim Purwanto M., Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006), 3 6 Peter F. Oliva,. Developing The Curriculum 3rd Edition( New York: Harper Collins Publishers, 1992), 445
7
Suharsimi Arikunto, Evaluasi Program Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara, 2004), 11 8 Harun Rasyid & Mansur, Penilaian Hasil Belajar, (Bandung: Wacana Prima, 2008), 9 9 J. Mardapi, Pengembangan Sistem Penilaian Berbasis Komptenesi, dalam Rekayasa SIstem Penilaian dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Pendidikan, (Yogyakarta: Hepi, 2005), … 10 Alderson, J. Charles. The Nature of Evaluating.( New York; Cambridge University Press, 1992), 7
OKARA, Vol. II, Tahun 6, November 2011
245
STRATEGI PENGEMBANGAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Maimun adalah penafsiran skor dari suatu
kehandalan
pengukuran
media
untuk
memutuskan
sesuatu.
metode,
yang
digunakan
pembelajaran.
Penilaian adalah salah satu unsur
penting
Jadi,
atau dalam
evaluasi
bertujuan untuk menilai kefektifan dan pembelajaran12.
efisiensi
kegiatan
penyelenggaraan pendidikan. Tanpa
Apabila
data-data
upaya penilaian, peningkatan kualitas
makna oleh guru, maka akan dapat
pendidikan
tercapai.
memperbaiki kegiatan pembelajaran
meningkatkan
yang akan dilakukannya. Selain itu,
kualitas pendidikan dapat ditempuh
informasi ini berarti pula bagi peserta
melalui
didik
tidak
Sebaliknya,
dalam
teknik
akan
untuk
peningkatan
kualitas
pembelajaran dan kualitas sistem
dalam
tersebut
merespon
diberi
kegiatan
pembelajaran yang dilakukan.
penilaiannya. Keduanya saling terkait,
Dari sekian definisi di atas
karena sistem pembelajaran yang
dapat disimpulkan bahwa evaluasi
baik
hasil belajar merupakan suatu proses
akan
menghasilkan
kualitas
belajar yang baik pula, dan kualitas
akhir
pembelajaran ini dapat dilihat dari
pembelajaran
hasil penilaiannya.
hasil yang dicapai atas dasar standar
Penilaian
suatu untuk
kegiatan menentukan
didefinisikan
tertentu. Dalam pembelajaran yang
pengumpulan
terjadi di sekolah, khususnya dalam
informasi tentang kinerja siswa, untuk
kelas, guru adalah pihak yang paling
digunakan
bertanggungjawab
sebagai
juga
dari
proses sebagai
dasar
dalam
atas
hasil dari
pengambilan keputusan. Hal tersebut
proses belajar mengajar. Dengan
dapat berupa aktivitas yang dilakukan
demikian guru patut dibekali dengan
oleh guru dan siswa untuk menilai diri
pemahaman tentang evaluasi yang
mereka
mendukung
sendiri,
yang
akan
tugasnya,
yakni
memberikan informasi sebagai bahan
mengevaluasi hasil belajar siswa.
umpan
Dalam
balik
untuk
memperbaiki
aktivitas belajar mengajar.
11
hal
mengukur
Dari data hasil penilaian, akan
ini, apakah
guru
bertugas
siswa
sudah
menguasai ilmu yang sudah dipelajari
diperoleh informasi bagian materi
oleh
atau
sesuai dengan tujuan yang sudah
kompetensi
umumnya
belum
yang
pada
dikuasai
oleh
siswa
atas bimbingan
guru
dirumuskan sebelumnya.
peserta didik. Dari data yang ada juga dapat diketahui informasi tentang
11
Harun Rasyid, Penilaian …. 7, bandingkan dengan Abdorrakhman Ginting, Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Humaniora, 2008), 168
246
12
Nana Sudjana, Teknologi Pengajaran (Bandung: Sinar Barau, 2007), 142
OKARA, Vol. II, Tahun 6, November 2011
STRATEGI PENGEMBANGAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Maimun B. Hubungan
Evaluasi
dengan
Pembelajaran Bahasa Arab Pelaksanaan
hubungan
yang
erat
antara
pembelajaran bahasa Arab dengan
pembelajaran
evaluasi pembelajaran.
sudah barang tentu dimaksudkan
Djiwandono
memposisikan
untuk mencapai tujuan tertentu, atau
evaluasi sebagai bagian yang tak
dalam bahasa lain untuk menguasai
terpisahkan
kompetensi tertentu yang sudah
pembelajaran,
ditetapkan sebelumnya. Sementara
desain
itu,
untuk
pembelajaran, evaluasi merupakan
mana
bagian akhir dari rangkaian tiga
evaluasi
berguna
mengetahui
sejauh
dari di
proses
mana
dalam
penyelenggaraan
kompetensi tersebut sudah dicapai.
komponen
pokok
Karena itu dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran,
yaitu
evaluasi merupakan bagian yang
tujuan
tak
kegiatan/proses pembelajaran, dan
terpisahkan
penyelenggaraan
dari
pembejalaran
proses penetapan
pembelajaran,
evaluasi hasil pembelajaran.13
secara keseluruhan.
Dari sini dapat disimpulkan
Sebagai suatu pembelajaran,
bahwa evaluasi hasil pembelajaran
pembelajaran bahasa Arab juga
memiliki
peranan
diselenggarakan
strategis
dalam
untuk
mencapai
yang
sangat
pembelajaran.
sejumlah tujuan pembejaran yang
Evaluasi merupakan bagian integral
telah diidentifikasi dan dirumuskan,
dari
berdasarkan
merupakan tahap yang paling akhir
telaah
terhadap
kebutuhan
dipenuhi.
Tujuan
mendalam yang
perlu
tersebut
proses
dari
pembelajaran
suatu
mengajar.
aktivitas
Namun
tidak
dan
belajar berarti
diupayakan pencapaiannya melalui
bahwa evaluasi harus atau hanya
serangkaian kegiatan pembelajaran
bisa dilakukan pada akhir suatu
yang juga dirancang secara matang
program pembelajaran saja, akan
dan seksama dan diselenggarakan
tetapi
secara
agar
program pembelajaran sudah bisa
tujuan tersebut dapat dicapai sesuai
dilakukan suatu proses evaluasi
rencana.
sesuai
dengan
untuk
bahkan
di
tujuan
program pembelajaran dan sampai
sungguh-sungguh
Sementara memastikan tersebut
upaya
ketercapaian dilakukan
menyelenggarakan evaluasi
dengan rangkaian
terhadap
hasil
pembelajaran
yang
telah
diselenggarakan
selama
kurun
waktu tertentu. Dari sini, nampaklah
sejak
awal
kebutuhannya,
tengah
berakhirnya
pelaksanaan
pelaksanaan
tatap
muka
pembelajaran.
13
M. Soenadi Djiwandono, Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa (Jakarta: Indeks, 2008), 2
OKARA, Vol. II, Tahun 6, November 2011
247
STRATEGI PENGEMBANGAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Maimun Pembelajaran bahasa Arab
ketercapaian
tujuan
sebagaimana pembelajaran mata
pembelajaran
kuliah pada umumnya juga tidak
ditetapkan. Oleh karena itu,
jauh berbeda dalam hubungannya
suatu evaluasi harus dilakukan
dengan
berdasarkan
evaluasi.
bahasa
Arab
Pembelajaran
juga
menetapkan
yang
juga
yangsudah
tujuan sudah
tertentu diketahui
suatu tujuan yang akan dicapai, dan
sebelumnya. Penentuan tujuan
untuk
tercapainya
evaluasi
tujuan yang sudah digariskan, juga
dampak
memerlukan aktivitas evaluasi yang
persiapan perangkat evaluasi
memadai.
yang
mengetahui
Bahkan
seyogyanya,
akan pada
memberikan aktivitas
akan
dan
dilaksanakan.
seorang pelaksana pembelajaran
Dengan
bahasa Arab lebih mengintesifkan
pelaksanaannya
tidak
proses evaluasinya daripada mata
tersendat-sendat
dan
kuliah yang lain, mengingat bahasa
penyiapannya pun akan lebih
secara umum dan bahasa Arab
mudah dilakukan.
khususnya
memiliki
aspek-aspek
demikian,
Penilaian
hasil
belajar
yang lebih banyak dari mata kuliah
hendaknya dirancang dengan
lain, yang secara lebih khusus
jelas kemampuan apa yang
sasaran evaluasinya
harus
akan dinilai, materi atau isi
ditujukan untuk mengetahui sejauh
bahan ajar yang diujikan, alat
mana
kebahasaan
penilaian yang akan digunakan,
tersebut telah dicapai oleh peserta
dan interpretasi hasil penilaian.
didik. Dalam hal mata kuliah bahasa
Sebagai patokan atau rambu-
Arab, aspek-aspek yang dimaksud
rambu
adalah empat kemahiran (mahârât)
penilaian hasil belajar adalah
bahasa, dan unsur-unsur (‘anâsir)
kurikulum
bahasa.
terutama tujuan dan kompetensi
aspek-aspek
juga
dalam
merancang
yang
berlaku
mata pelajaran, ruang lingkup C. Prinsip-prinsip
Evaluasi
Pembelajaran Bahasa Arab Beberapa
prinsip
isi
atau
dasar
dijabarkan sebagai berikut:
serta
2. Berkesinambungan Prinsip ini menekankan pada
1. Berorientasi Pada Tujuan
248
ajar
pedoman pelaksanaannya.
evaluasi dalam pendidikan dapat
pada
bahan
keutuhan
pelaksanaan
Pelaksanaan
evaluasi
hakikatnya
mempunyai
serta
evaluasi
yang
lebih komprehensif dan tidak sepotong-sepotong
dalam
tujuan tertentu, salah satunya
melakukan
untuk
pembelajaran. Artinya, evaluasi
mengetahui
tingkat
OKARA, Vol. II, Tahun 6, November 2011
evaluasi
STRATEGI PENGEMBANGAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Maimun harus dilakukan secara terus
Penilaian
harus
menerus dari sejak dimulainya
dilaksanakan
secara
program pembelajaran tertentu.
komprehensif.
Artinya,
Hal
untuk
kemampuan
yang
meliputi aspek kognitif, afektif
berkelanjutan,
dan psikomotoris. Dalam aspek
itu
tidak
memperoleh utuh
lain
informasi
dan
sehingga hasil evaluasi yang
kognitif
sudah
yang
diukurnya
mencakup:
dilakukan
dapat
pengetahuan,
untuk
bahan
aplikasi, analisis, sintesis, dan
digunakan perbaikan
pada
kegiatan
selanjutnya.
pemahaman,
evaluasi secara proporsional. 4. Mendidik dan bermakna
Keberlanjutan pelaksanaan dimaksud
Mampu
evaluasi
yang
tentunya
sumbangan
memberikan positif
terhadap
harus
peningkatan pencapaian belajar
disesuaikan dengan tahapan-
peserta didik. Hasil penilaian
tahapan program pembelajaran
harus
pada kurun waktu tentu yang
umpan balik dan memotivasi
sudah disusun sesuai rencana
peserta didik untuk lebih giat
pembelajarannya.
belajar. Dua hal yang pasti
3. Menyeluruh
terjadi
Prinsip ini sangat penting dalam
dapat
melakukan
pembelajaran
evaluasi
bagi
menanggapi
siswa hasil
dalam evaluasi
adalah adanya respon positif
Arab
maupun yang bersifat negatif,
tingkat
baik karena mendapatkan hasil
kompleksitas yang lebih rumit
yang sesuai dengan apa yang
daripada mata kuliah lainnya.
dinginkan maupun sebaliknya.
Kompleksitas
Siswa memperoleh nilai baik
yang
bahasa
memberikan
memiliki
misalnya,
tersebut
dapat
dilihat
dari
bisa
saja
dia
meningkatkan
sekian aspek kebahasaan yang
belajarnya dan lebih giat lagi
harus
dalam
dikuasai,
misalnya
belajarnya,
mahârah al-kitâbah, mahârah
tidak
menutup
al-qirâah,
pada
kesempatan
mahârah
al-kalâm,
tapi
juga
kemungkinan berikutnya
dan mahârah al-kitâbah, serta
dia lengah dan malas belajar
beberapa unsur kebahasaan,
karena merasa sudah memiliki
seperti struktur bahasa, kosa
nilai yang bagus.
kata
(mufradât)
sebagainya, harus proprsional.
yang
terukur
dan
Evaluasi
juga
harus
tentunya
bermakna bagi siswa maupun
secara
guru, karena dengan evaluasi siswa maupun guru sebagai
OKARA, Vol. II, Tahun 6, November 2011
249
STRATEGI PENGEMBANGAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Maimun subyek dalam proses evaluasi
sosial-ekonomi,
akan bertemu secara langsung
agama, bahasa, suku bangsa,
dengan makna evaluasi. Siswa
warna kulit, gender dan lain
dapat memperbaiki gaya dan
sebagainya.
strategi
belajarnya,
kemudian
hasil
jika
7. Memenuhi
baik. Guru juga harus demikian,
(al-shihhah),
ia
suatu
menyadari
Validitas,
Validitas atau kesahihan
bahwa
berarti
tes
diantara siswa masih terdapat
kepada
nilai yang kurang baik, di mana
mengukur
kemungkinan
penyebabnya
dimensi
adalah pelaksanaan program
dengan
harus
bahwa mengacu
kemampuan
untuk
karakteristik yang
atau
dimaksudkan
dilakukannya 15
suatu
pembelajaran yang dirancang
evaluasi.
oleh seorang guru yang belum
releabilitas atau kehandalan (al-
sesuai
tsabât), adalah di mana suatu
dengan
kondisi
siswanya.
Sementara kriteria
tes mengacu pada derajat untuk
5. Terencana dan Sistematis
mampu
mengukur
Yakni
penilaian
atribut
secara
berencana
Begitu
juga,
dilakukan dan
secara bertahap
untuk
biaya
perkembangan belajar peserta
tidak
didik sebagai hasil kegiatan
menyita
waktu
belajarnya.
mudah
harus
terlalu
mahal,
tidak
terlalu
lama,
dilaksanakan,
dan
penyekorannya
agar
membutuhkan
fungsi
ketercapaian
yang
yang
sudah
6. Obyektif dan Adil berpijak pada
yang
dalam
dalam
tes
yang situasi
apapun hasilnya relatif sama.
kondisi nyata
ditetapkan. Adil dalam arti tidak peserta
instrumen
digunakan
peserta didik dan kriteria yang ada
yang
pelaksanaan penilaian terjadi, apabila
penilaian
waktu
Reliabilitas
digariskan. Yakni
tidak
terlalu lama.
tujuan
pembelajaran
tes
penyelenggaraannya
direncanakan sedemikian rupa memiliki
konsisten.16 sebuah
memperoleh gambaran tentang
Evaluasi
berbagai
dikatakan praktis, apabila tes itu
semestinya, yaitu mengetahui
250
Kriteria
Realibilitas, dan Praktibilitas14
evaluasinya
menunjukkan hal yang kurang harus
budaya,
didik
yang
diuntungkan
atau
dirugikan
berdasarkan
latar
belakang
14
M. Ainin, dkk, Evaluasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab, (Malang: Misykat, 2006), 14 15 Muhammad ‘Ali al-Khuli, Dictionary of Education, English-Arabic (Beirut: dar al-Ilmu alMalayin, 1981), 521 16 Ibid, 404
OKARA, Vol. II, Tahun 6, November 2011
STRATEGI PENGEMBANGAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Maimun Reliabilitas dalam pelaksanaan
langkah
ini dapat terganggu oleh adanya
menjadi empat tahapan, yaitu (1)
kegaduhan, variasi hasil foto
tahap
kopi, pencahayaan, dan faktor-
pelaksanaan, (3) tahap pengolahan
faktor sejenis lainnya.
hasil, dan (4) tahap tindak lanjut.
Di prinsip
samping
seperti
beberapa
dijelaskan
tersebut
dapat
persiapan,
1. Persiapan
dibagi
(2)
tahap
Evaluasi,
sebelum
di
memulai
membuat
instrumen
atas, ada beberapa prinsip lain
evaluasi,
harus
dilakukan
yang
menjadi
beberapa
persiapan
evaluasi
matang, agar evaluasi darpat
seharusnya terintegrasi dengan
berjalan dengan lancar. Tahap
proses belajar mengajar pada
persiapan ini guru dituntut untuk
mata
tertentu,
melakukan
sebagaimana sudah dijelaskan
mendalam
di awal. Evaluasi juga harus
yang digunakan sebagai acuan
berimbang
dalam
seharusnya
perhatian,
yaitu
kuliah
dan
terbuka,
yang
kajian terhadap
program
yang kurikulum
pembelajaran.
berimbang maksudnya adalah
Begitu juga, pembuat tes harus
pelaksanaan
membaca secara seksama buku-
evaluasi
disesuaikan
harus dengan
buku
petunjuk
dan
pedoman
kemampuan peserta yang akan
pelaksanaan kurikulum yang ada,
dievaluasi. Sementara terbuka
khususnya dalam mata kuliah
dapat
bahasa Arab.
diartikan
pelaksanaan
evaluasi
bahwa harus
Damaianti menyebut tahap ini
pihak
sebagai tahap perencanaan dan
yang terkait dengan aktivitas
perumusan kriteria,17 di mana
penilaian.
langkahnya meliputi:
diketahui oleh
semua Evaluasi
juga
menuntut adanya tindak lanjut
(a) Perumusan tujuan evaluasi;
(follow up), ke arah yang lebih
(b) Penetapan
baik agar prinsip kebermaknaan dari evaluasi dapat tercapai
aspek-aspek
yang akan dievaluasi; (c) Menetapkan
dengan baik.
metode
dan
bentuk evaluasi (tes/nontes); (d) Merencanakan
D. Langkah Pengembangan Evaluasi Hasil Belajar Bahasa Arab Untuk memperoleh suatu hasil evaluasi yang baik, seorang pembuat
waktu
evaluasi; (e) Menentukan skor; (f) Membuat Kisi-kisi; (g) Menyusun tes;
tes dan melaksanakan evaluasinya harus menjalankan berbagai langkah dan strategi evaluasi. Secara umum
17
Vismaia Sabariah Damaianti, “Evaluasi dalam Pembelajaran”. (Makalah. 2007), 8
OKARA, Vol. II, Tahun 6, November 2011
251
STRATEGI PENGEMBANGAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Maimun (h) Melakukan uji coba.
d. Membuat laporan evaluasi (rapor).18
2. Pelaksanaan Evaluasi Tahap pelaksanaan atau disebut
juga
dengan
tahap
pengukuran dan pengumpulan data
adalah
tahap
untuk
E. Pendekatan dalam Evaluasi Hasil Pembelajaran Bahasa Arab 1. Pendekatan Tradisional
mengumpulkan informasi tentang
Pendekatan
keadaan objek evaluasi (siswa)
dengan
dengan menggunakan teknik tes
bahasa
atau nontes. Bila menggunakan
menggunakan sistem tradisional,
teknik tes, soal yang digunakan
di mana masih banyak digunakan
sebaiknya sudah teruji validitas
dalam kurun waktu, ketika belum
dan
banyak
reliabilitasnya.
Tes
yang
tes
ini
bentuk
dikaitkan
pembelajaran
yang
masih
pembelajaran
yang
digunakan dapat berbentuk tes
pengembangan
dan
tulis, lisan, atau praktik.
penyelenggaraannya didasarkan
3. Pengolahan Hasil Evaluasi
pada kajian yang cukup terhadap
Tahap pengolahan hasil adalah
seluk beluk bahasa. Sehingga
tahap pemeriksaan hasil evaluasi
dalam pelaksanaan tesnya juga
dengan memberikan skor. Skor
dilakukan
yang diperoleh siswa selanjutnya
Artinya,
diubah menjadi nilai. Pada tes
suatu
tulis pemeriksaan hasil dilakukan
sebagai dasar, tidak ada patokan
setelah tes selesai, sedangkan
tertentu
pada
penilaian,
tes
lisan
pemberian
dan
nilai
bersamaan
praktik, dilakukan
dengan
waktu
pelasanaan tes tersebut.
secara tidak
teori
tradisional.
menggunakan
bahasa sebagai
tertentu standar bahkan
pelaksanaannya
dan
cara 19
penilaiannya juga tidak jelas. 2. Pendekatan Diskret
4. Tahap Tindak Lanjut
Model tes yang hanya mengukur
Tahap tindak lanjut atau disebut
salah satu kemampuan bahasa
juga tahap penafsiran adalah
dalam satu kali pelaksanaan tes
tahap
atau satu waktu, sehingga orang
untuk
keputusan yang
mengambil
berdasarkan
dihasilkan
pada
nilai tahap
yang
dites
berbagai
tidak
memerlukan
kemampuan lain
untuk
bahasa
pengolahan hasil, misalnya:
yang
mampu
a. Memperbaiki proses belajar
menjawab ataupun mengerjakan
mengajar b. Memperbaiki kesulitan belajar siswa c. Memperbaiki alat evaluasi 252
18
Nuny Sulistiany Idris, “Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia” (Makalah: FPBS UPI, 2008), 2 19 Djiwandono, Tes Bahasa, Pegangan bagi Pengajar Bahasa…, 19
OKARA, Vol. II, Tahun 6, November 2011
STRATEGI PENGEMBANGAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Maimun tes tersebut.20 Misalnya, bisa
melainkan
dilakukan
memanfaatkan
dengan
mengukur
hanya
kemampuan
mirip,
5. Pendekatan Komunikatif
atau
Menjangkau cakupan yang lebih
kemampuan mufradat saja, dan
luas
sebagainya.
penggunaan
3. Pendekatan Integratif Mengukur
dengan
teste
yaitu
menggunakan
berbagai
dengan
aspek
kebahasaan
maupun
penggunaan
keterampilan dalam sekali waktu
komunikatif. F.
untuk
segala
Bahasa Arab.
kemampuan bahasanya secara
Evaluasi
mengerahkan
simultan ketika menjawab butir Pendekatan tes integratif pembelajaran bisa
kemampuan
23
Pengembangan Evaluasi
Arab
komunikasi
mengandalkan
seorang teste dalam tes dituntut
dalam
pemahaman
evaluasi,
sehingga dalam pendekatan ini
soal.
dan
melakukan
dalam
21
menelaah
bahasa dari fungsi utamanya,
kemampuan
melaksanakan
kemampuan
lingustik.22
kemampuan membedakan bunyi yang
dengan
pemahaman unsur-unsur ekstra
menyimak saja, atau mengukur huruf
juga
dilakukan
bentuk-bentuk
misal:
Instrumen
Hasil
Pembelajaran pembelajaran
berorientasi pada kompetensi yang harus dikuasai peserta didik. Apabila
bahasa
kita cermati, ruang lingkup materi
dengan
pelajaran Bahasa Arab terdiri atas
(a)
tes
standar
kompetensi
menyimak
menyusun kalimat mutaqâti’ah,
(Mahârah
al-Istimâ’),
berbicara
(b) menafsirkan wacana singkat
(Mahârah
al-Kalâm),
membaca
yang dibacakan atau didengar,
(Mahârah al-Qirâah), dan menulis
(c)
(Mahârah al-Kitâbah). Oleh karena
memahami
dibacakan
wacana
atau
yang
didengar.
(d)
itu,
pengembangan
instrumen
menyusun alinea kalimat yang
evaluasi pembelajaran didasarkan
sudah tersedia, dan sebagainya.
pada keempat kompetensi tersebut.
4. Pendekatan Pragmatik Tes
yang
mengukur
digunakan tidak
saja
Kadang
bahasa
tersebut
kompetensi
pada
dikelompokkan menjadi dua, yaitu kemampuan
pada
dan
linguistik
keempat
untuk
kemampuan yang berdasarkan konteks
kala
saja,
bahasa
kemampuan
pasif-reseptif
bahasa
aktif-
produktif. Kemampuan pasif resiptif 20
Kohn W. Oller, Language Test at School (London: Longman Group ltd. 1979), hlm., 37 21 Djiwandono, Tes Bahasa…, hlm., 2324
dikaitkan 22 23
dengan
kemampuan
Ibid, 25 Ibid, 28
OKARA, Vol. II, Tahun 6, November 2011
253
STRATEGI PENGEMBANGAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Maimun menyimak
dan
sedangkan
membaca,
kemampuan
produktif
dikaitkan
aktifdengan
kemampuan menulis dan berbicara 24
nahwiyyah
sekaligus
penggunaannya
(tathbîq) dalam bentuk kalimat yang
sempurna
(jumlah
25
(al-ta’bîr al-tahrîrî – al-syafahî).
mufîdah).
Tes bahasa Arab dapat dibagi
2. Tes Kosa Kata (Mufradât)
menjadi dua kelompok, yaitu tes
Tes ini juga dapat digolongkan
komponen bahasa Arab (‘Anâshir al-
menjadi dua, yakni pemahaman
Lughah)
dan
dan
tes
keterampilan
penggunaannya
dalam
berbahasa (Mahârah al-lughah). Tes
kalimat.
komponen
dimaksud adalah sejauh mana
bahasa,
misalnya
tes
Pemahaman
teste
tes keterampilan bahasa adalah tes
mufradât yang sudah diberikan
yang
oleh gurunya, serta sejauh mana
langsung
ditujukan
empat
untuk
keterampilan
menghafal
yang
kosa kata dan struktur, sedangkan
mengetahui
pula
sejumlah
teste
mampu
berbahasa, yaitu menulis, menyimak,
menggunakannya dalam bentuk
membaca, dan berbicara.
kalimat secara tepat dan benar
1. Tes
Struktur/
tata
bahasa
sesuai dengan maknanya. Bisa
(qawâ’id)
juga tes ini juga untuk mengukur
Dalam bahasa Arab tes, ini lebih
beberapa indikator kompetensi
difokuskan
tes
yang lain, seperti padanan kata,
pembentukan kata (sharf) dan
lawan kata, pengertian kata dan
pembentukan kalimat (nahwu).
kelompok kata.
Misalnya, tes
kepada
berupa
pemahaman
terhadap
proses
3. Tes
Keterampilan
Menyimak
(istimâ’)
pembentukan kata (tasrîf) dalam
Kemampuan menyimak adalah
bahasa
hal yang pertama harus dikuasai
dan
dapat
penggunaannya,
pula yakni
oleh
setiap
individu.
Tanpa
bagaimana teste dapat mentasrif
kemampuan ini, seseorang akan
kata dalam bahasa Arab dan
kesulitan
yang
komunikasi dengan yang lain.
paling
penting
dapat
untuk
melakukan
menggunakannya dalam kalimat.
Dalam
Begitu
tes
disebutkan
pembentukan kalimat (nahwu),
menyimak
juga
aspek
mendominasi kegiatan manusia
penggunaan
dan menghabiskan waktu paling
juga bisa
pemahaman 24
pada
mencakup dan
Soenardi Djiwandono, Tes Bahasa, Pegangan bagi Pengajar Bahasa, (Jakarta: PT. Indeks, 2008), hlm. ,8
254
kaidah-kaidah
sebuah
25
penelitian
bahwa
aktivitas
(mendengar)
Musollin, Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab (Pamekasan: STAIN PMK Press, 2010), 65
OKARA, Vol. II, Tahun 6, November 2011
STRATEGI PENGEMBANGAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Maimun banyak
dalam
keseharian
keahlian
yang
mendalam
individu. Bahkan, untuk orang
mengenai bahasa Arab.28
dewasa
Menurut Nurgiantoro, yang perlu
dapat
menjadi
45%
diprosentase
dan
anak-anak
diperhatikan dalam tes menyimak
50% dari waktu kesehariannya
antara lain: (a) Tingkat kesulitan
dihabiskan
wacana yang akan disimak, (b)
untuk
menyimak ini.
aktivitas
26
Kemampuan
isi menyimak
juga
dan
cakupan
disesuaikan
wacana
dengan
tingkat
merupakan cara pertama yang
perkembangan psikologi anak,
digunakan oleh umat manusia
termasuk memperhatikan minat
selama kurun waktu yang lama,
dan kebutuhan mereka, (c) jenis-
di mana kebiasaan umat masih
jenis wacana (deskripsi, narasi,
terpaku pada komunikasi lisan
eksposisi,
dan cerita-cerita dari mulut ke
Idealnya,
mulut, sebelum datangnya masa
diperdengarkan adalah wacana
percetakan dan tulisan beberapa
dari penutur asli (al-Nâthiq al-
27
abad setelahnya.
didasarkan
beberapa
hal,
kepada
antara
mengindentifikasi
wacana
yang
akan
Ashlî).
Penilaian kerampilan menyimak dapat
argumentasi). 29
dan
bunyi
lain huruf,
4. Tes
Keterampilan
Berbicara
(Kalâm) Tes ini adalah upaya mengetahui kemampuan
teste
dalam
membedakan bunyi huruf yang
pengungkapan
mirip, memahami kosa kata dan
lisan (syafahî). Tes kemampuan
frasa,
kalimat,
berbicara ini lebih difokuskan
memahami wacana, memberikan
kepada hal-hal yang berkaitan
respon (ibdâ’ bi al-ra’yi), dan
dengan
sebagainya. Kemampuan yang
yang meliputi: (a) relevansi dan
terakhir ini tidak akan dimiliki,
kejelasan
isi
kecuali
pelafalan
dan
memahami
bagi
mereka
yang
pikiran
hal
kemahiran
secara
berbicara
pesan pola
atau tekanan
memiliki pemahaman yang cukup
intonasi, (b) penggunaan bahasa
mengenai
yang
Arab,
berbagi
peradaban
kecenderungan,
serta
baik
bahasa, kejelasan
26
dan kosa dan
pengorganisasian
Fadil fathi Muhammad Wali, Tadrîs alLughah al-‘Arabiyyah fî al-Marhalah al-Ibtidâiyah, Turuquhû, Asâlîbuhû, Qadlâyâhu, (Andalusia: dar al-Andalus, 1998), 144-146 27 Rusydi Ahmad Tho’imah dan Muhammad Sayyid Manna’, Tadrîs al-‘Arabiyyah fî al-Ta’lîm al-‘Âm, Nadhariyât wa Tajârub (Beirut: dar al-fikr al-Araby, 2001), 80-81
benar kata),
(tata (c)
kerapian isi
28
Muhammad Shaleh al-Syunty, alMahârât al-Lughawiyyah, Madkhal Ilâ Khashâish al-Lughah al-‘Arabiyyah wa Funûnihâ (Andalusia: Dâr al-Andalus, 1996), 159-160 29 Nurgiantoro, Penilaian dalam Pengajaran Bahasa….85
OKARA, Vol. II, Tahun 6, November 2011
255
STRATEGI PENGEMBANGAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Maimun (kelancaran),
serta
pemahaman
(d)
(kemampuan
peserta didik dalam memahami wacana tulis.32
merespon ujaran secara baik).30
Dalam tes bahasa Arab, tes
Untuk mengukur kemampuan ini,
membaca
banyak cara bisa dilakukan oleh
kompetensi
pembuat tes, mulai dari tingkat
diperhatikan meliputi:
dasar sampai tingkat yang paling tinggi
sesuai
memiliki yang
dengan
sesuai dengan siyâq alkalâm
lain dapat menggunakan bentuk-
b) mengenali
bentuk tes sebagai berikut:
susunan
hubungan
a) Membaca keras
antar
c) mengenali
(qisshah)
bagian
pokok-pokok
pikiran
c) Menceritakan kembali dari
d) mampu
kaset dll.
menjawab
pertanyaan
d) Bercerita bebas
yang
jawabannya ada di wacana
e) Wawancara (Muqâbalah)
e) mampu
Ceramah (Khithâbah) kemampuan
menarik
kesimpulan isi wacana
g) Diskusi (Munâqasyah)
f)
mampu mengenali pesan
Membaca
yng
(qirâah)
ingin
di sampaikan
penulis
Membaca
adalah
hal
yang
Tes kemampuan membaca juga
sangat penting, karena dengan
harus
banyak
seseorang
beberapa jenjang, sesuai dengan
banyak
tingkat perkembangan peserta
tentang
didik, sebagai berikut:
membaca
akan
mendapatkan
informasi
baru
perkembangan Sasaran
kehidupan.
kemampuan
diklasifikasikan
(Mubtadi’),
meliputi:
tes
kata
atau
misalnya
teste
membaca yang paling utama
pencocokan
adalah kemampuan peserta didik
kalimat,
Tes
kemampuan
dimaksudkan tingkat
untuk
kemampuan
31
diminta untuk memilih salah
membaca
satu kata yang paling cocok
mengukur
dengan kata yang ada di
kognitif
sebelahnya, Mencocokkan
30 31
menjadi
a) Kemampuan tingkat dasar
tes
dalam memahami isi bacaan.
256
dan
kalimat
b) Bercerita melalui gambar
5. Tes
perlu
a) memahami arti kata-kata
kemampuan peserta tes, antara
f)
indikator
Djiwandono, Tes Bahasa….119 Ibid, 116
32
Nurgiantoro, Pengajaran Bahasa….226
OKARA, Vol. II, Tahun 6, November 2011
Penilaian
dsb. gambar
dalam
STRATEGI PENGEMBANGAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Maimun dengan kata atau kalimat
secara simultan. Penulis yang
yang sudah disediakan.
baik
b) Kemampuan menengah atau
yang
bukan
saja
menguasai
tingkat
sistem kebahasaan seperti kosa
(Mutawassit),
kata, tata bahasa, kaidah-kaidah
oleh
Heaton
penulisan, melainkan juga harus
disebut dengan intermediate
menguasai substansi pesan yang
and
akan
advanced
reading,
di
stages
mana
of
teste
ditulis,
serta
memiliki
kemampuan untuk dapat menulis
diminta untuk menentukan
secara
nama gambar yang tersedia
Dalam tes ini, pembuat soal
dan sekaligus diminta untuk
dapat menggunakan jenis tes
mendefinisikan
menulis
gambar-
logis
dan
terbimbing
gambar tersebut ke dalam
Muwajjah)
bahasa sasaran.
bebas (Insyâ’ Hurr).
c) Kemampuan
sistematis.
atau
(Insyâ’
tes
menulis
tingkat lanjut
Sementara itu teknik evaluasi
(Mutaqaddim), yaitu dengan
yang digunakan dalam pendidikan
bentuk
terdiri atas teknik tes dan teknik
tes
benar
salah,
pilihan ganda dengan teks
nontes.
pendek atau panjang, tes
nontes yang dapat digunakan dalam
melengkapi, serta menyusun
evaluasi
kembali kalimat-kalimat yang
wawancara (interview), pengamatan
tersedia secara benar sesuai
(observasi), skala bertingkat (rating
dengan
scale),
aturan
dan
33
urutannya.
Pada
umumnya,
pendidikan
daftar
teknik adalah
cocok
(checklist),
kuisioner (kuis), riwayat hidup, dan
6. Tes Kemampuan Menulis (al-
penilaian
otentik
(autenthic
Ta’bîr al-Tahrîrî)
assessment).
Menulis yang dimaksud disini
berbentuk
adalah kemampuan menuangkan
bergantung pada respon (jawaban)
ide-ide
dan
yang diberikan oleh peserta didik.
tertulis,
bukan
gagagan
secara
sekedar
bisa
Jika
Teknik
lisan
peserta
tes
maupun
didik
dapat tulisan,
memberikan
menulis sesuai kaidah penulisan
jawaban secara tertulis sekalipun tes
(qawâ’id al-imlâ’).
(soal)
peserta
didik
dituntut
memiliki
dalam
Karena itu
dalam
hal
ini
penguasaan
dengan
lisan
(dikte), tes tersebut termasuk ke dalam bentuk tes tulisan.34
berbagai
Sementara beberapa teknik
aspek dan komponen bahasa
nontes yang dapat dipilih guru untuk
33
menggunakan
disampaikan
Ainin, dkk., Evaluasi dalam Pembelajaran Bahasa Arab (Malang: Misykat, 2006), 143
34
Burhan Nurgiyantoro, Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, (Yogyakarta: PTBPFE UGM, 2001), 54-59
OKARA, Vol. II, Tahun 6, November 2011
257
STRATEGI PENGEMBANGAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Maimun menguji kemampuan siswa secara aktual
adalah
Misalnya,
penilaian
penilaian
otentik. portofolio
(kumpulan kerja siswa), penugasan (projek),
dan
performansi
(unjuk
kerja). G. Penutup Dari
pembahasan
di
awal
dapat disarikan bahwa evaluasi hasil pembelajaran bahasa Arab harus senantiasa dikembangkan ke arah yang lebih sempurna dan terarah. Sempurna semua
dalam
kriteria
arti
tes
memenuhi
yang
sudah
dijelaskan di awal terutama terkait dengan perencanaan sampai pada tahap tindak lanjutnya. Sementara terarah
yang
dimaksud
adalah
pengembangan instrumen evaluasi harus disesuai dengan kompetensi yang ingin dikuasai sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan. Untuk sampai kepada hal ini, diperlukan berbagai pendekatan dan strategi agar
memudahkan
pelaksanaannya
terutama
dalam dalama
penentuan keputusan dalam bentuk hasil belajar.
258
OKARA, Vol. II, Tahun 6, November 2011
STRATEGI PENGEMBANGAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Maimun DAFTAR PUSTAKA dalam Arab,
Penilaian dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Pendidikan, Yogyakarta: Hepi, 2005.
al-Khuli, Muhammad ‘Ali, Dictionary of Education, English-Arabic, Beirut: dar al-Ilmu al-Malayin, 1981.
Muhammad, Muhammad Abd. Khaliq, Ikhtibarat al-Lughah, Riyadh: Imad Syu’un al-Maktabat Jami’ah al-Muluk Su’ud, 1989.
Ainin,
M., dkk, Evaluasi Pembelajaran Bahasa Malang: Misykat, 2006.
al-Syunty. Muhammad Shaleh, alMaharat al-Lughawiyah, Madkhal Ila Khashais al-Lughah al‘Arabiyah wa Fununiha, Andalusia: dar al-Andalus, 1996. Arikunto, Suharsimi, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2002. ________________, Evaluasi Program Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2004. Charles, Alderson, J., The Nature of Evaluating, New York; Cambridge University Press, 1992. Damaianti, Vismaia Sabariah, “Evaluasi dalam Pembelajaran”. (Makalah. 2007) Djiwandono, M. Soenadi, Tes Bahasa Pegangan bagi Pengajar Bahasa, Jakarta: Indeks, 2008. Ginting, Abdorrakhman, Esensi Praktis Belajar dan Pembejaran, Bandung: Humaniora, 2008. Harsiati, Titik, “Penilaian Berbasis Kelas dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia”. (Makalah. 2002) Idris,
Nuny Sulistiany, “Evaluasi Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia” (Makalah: FPBS UPI, 2008)
Mardapi, J., Pengembangan Sistem Penilaian Berbasis Komptenesi, dalam Rekayasa SIstem
Musollin, Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab, Pamekasan: STAIN PMK Press, 2010. Mutiara O., Pandjaitan, Penilaian Berbasis Kelas dengan Portofolio. A Seminar paper presented at Indonesia University of Education, 2003 Nurgiyantoro, Burhan, Penilaian dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, (Yogyakarta: PT-BPFE UGM, 2001), 54-59 Oliva,
Peter F.,. Developing The Curriculum 3rd Edition, New York: Harper Collins Publishers, 1992.
Oller, Kohn W., Language Test at School, London: Longman Group ltd. 1979. Purwanto, Ngalim M., Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2006. _______________, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003. Ralph Tyler W., Basic Principles of Curriculum and Instruction, London: Lowe and Brydone (Printers) Ltd, 1973. Rasyid, Harun dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, Bandung: CV. Wacana Prima, 2008.
OKARA, Vol. II, Tahun 6, November 2011
259
STRATEGI PENGEMBANGAN EVALUASI HASIL PEMBELAJARAN BAHASA ARAB Maimun Soenardi Djiwandono, Tes Bahasa, Pegangan bagi Pengajar Bahasa, Jakarta: PT. Indeks, 2008. Sudjana, Nana, Teknologi Pengajaran, Bandung: Sinar Barau, 2007. Tho’imah, Rusydi Ahmad dan Muhammad Sayyid Manna’,
260
Tadris al-‘Arabiyah fi al-Ta’lim al‘Am, nadriyat wa Tajarub, Beirut: dar al-fikr al-Araby, 2001. Wali, Fadil fathi Muhammad, Tadris alLughah al-Arabiyah fi alMarhalah al-Ibtidaiyah,Turuquh, Asalibu, Qadhayahu, Andalusia: dar al-Andalus, 1998.
OKARA, Vol. II, Tahun 6, November 2011