PENDIDIKAN POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA Oleh RANGGA Kamis, 19 Juni 2014 23:56
Generasi muda merupakan asset terpenting bagi masa depan suatu bangsa. Disadari atau tidak bahwa peran pemuda sangat berpengaruh dalamp roses pembangunan bangsa serta proses kehidupan berbangsa dan bernegara. Genrasi muda merupakan aktor yang sangat penting didalam perjalanan bangsa ini kalau kita beromantisme dengan sejarah, bagaimana peran penting pemuda telah tercatat dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang dimulai dari pergerakan Budi Utomo tahun 1908, Sumpah Pemuda tahun 1928, proklamasi kemerdekaan tahun 1945, pergerakan pemuda, pelajar dan mahasiswa tahun 1966, sampai dengan pergerakan mahasiswa pada tahun 1998 yang meruntuhkan kekuasaan Orde Baru selama 32 tahun sekaligus membawa bangsa Indonesia memasuki masa reformasi.
Fakta historis ini menjadi salah satu bukti bahwa pemuda selama ini mampu berperan aktif sebagai perintis dalam proses perjuangan, pembaruan dan pembangunan bangsa. Bung Karno tidak salah pernah mengatakan “Berikan aku sepuluh pemuda, niscaya akan kugenggam dunia”.
Generasi muda kita sekarang mampu berperan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga mampu menjadi garda terdepan dalam agen perubahan, sosial kontrol, mampu berfikir kritis sehingga mampu memecahkan permasalahan sosial bangsa kita, demi terwujudnya kehidupan Bangsa Indonesia kearah yang lebih baik.
1/5
PENDIDIKAN POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA Oleh RANGGA Kamis, 19 Juni 2014 23:56
Pengantar diatas menunjukkan betapa penting pendidikan politik bagi pemuda karena mereka yang akan menjalankan tampuk pimpinan nasional di masa yang akan datang.
Pendidikan politik menurut Kartini Kartono (1996:64) adalah upaya pendidikan yang disengaja dan sistematis untuk membentuk individu, agar mampu menjadi partisipan yang bertanggung jawab secara etis dan moral dalam mencapai tujuan-tujuan politik. Sementara, menurut Rosadi Kantaprawira (1988:54) memandang bahwa pendidikan politik adalah suatu upaya meningkatkan pengetahuan politik rakyat dan agar mereka dapat berpartisipasi secara maksimal dalam sistem politiknya, sesuai dengan paham kedaulatan rakyat atau demokrasi bahwa rakyat harus mampu menjalankan tugas partisipasi.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan politik, adalah usaha sadar dan terencana demi terwujudnya masyarakat yang mampu menjadi partisipan yang bertanggung jawab secara moral serta mampu untuk menjadi control sosial bila ada tindakan yang inkonstitusional.
Adapun tujuan dari pendidikan politik menurut Kartini Kartono (1996: 68) ialah: (1) Membuat rakyat (individu, kelompok, klien, anak didik, warga masyarakat, rakyat dan seterusnya) sehingga mampu memahami situasi sosial politik penuh konflik; Berani bersikap tegas memberikan kritik membangun terhadap kondisi masyarakat yang tidak mantap; Aktivitasnya diarahkan pada proses demokratisasi individu atau perorangan, dan demokratisasi semua lembaga kemasyarakatan serta lembaga negara, dan sanggup memperjuangkan kepentingan dan ideologi tertentu, khususnya yang berkorelasi dengan keamanan dn kesejahteraan hidup bersama. (2) Memperhatikan dan mengupayakan: Peranan insani dari setiap indvidu sebagai warga negara (melaksanakan realisasi diri/aktualisasi diri dari dimensi sosialnya); Mengembangkan semua bakat dan kemapuannya (aspek kognitif, wawasan, kritis, sikap positif, keterampilan politik), dan Agar orang bisa aktif berpartisipasi dalam proses politik, demi pembangunan diri, masyarakat sekitar, bangsa dan negara.
2/5
PENDIDIKAN POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA Oleh RANGGA Kamis, 19 Juni 2014 23:56
Pemilihan presiden dan wakil presiden 9 juli 2014 yang diadakan secara langsung bebas dan rahasia, menjadi salah satu momentum pendidikan politik bagi generasi muda, terutama para pemilih pemula. G enerasi muda kita dapat terlibat langsung dalam pesta demokrasi yang diadakan lima tahunan itu, secara statistik jumlah pemilih pemula pada tahun 2014 berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU) menunjukkan, jumlah pemilih pemula yang berusia 17 sampai 20 tahun sekitar 14 juta orang. Sedangkan yang berusia 20 sampai 30 tahun sekitar 45,6 juta jiwa. Pada pemilu 2004, jumlah pemilih pemula mencapai sekitar 27 juta dari 147 juta pemilih. Pada pemilu 2009 sekitar 36 juta pemilih dari 171 juta pemilih. Kemudian data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2010 penduduk berusia 15-19 tahun sebanyak 20.871.086 orang, dan usia 20-24 tahun sebanyak 19.878.417 orang. Jika dijumlahkan mencapai 40.749.503 orang.
Dari data diatas menjadi gambaran jika peran pemuda dalam pemilihan umum sangat berpengaruh pada perolehan suara capres cawapres. Tak heran bila suara generasi muda menjadi sesuatu yang menggiurkan bagi pasangan capres dan cawapres, akan tetapi tidak sedikit generasi muda yang berikap apatis , tidak aktif berpartisipasi dalam pesta demokrasi lima tahunan itu, jikalau demikian, maka perlunya pendidikan politik bagi generasi muda agar sikap generasi muda berperan aktif, kritis dan siap menjadi agen perubahan yang pada gilirannya dapat mengawal dan mengawasi dalam berjalannya pesta demokrasi tersebut.
Peran media massa sangat berpengaruh dalam proses pembelajaran politik bagi masyarakat, dimana media masa dapat memberikan informasi terhadap masyarakat mengenai rekam jejak, kemampuan serta aneka gagasan bagi pasangan capres melalui visi, misi dan program-programnya.
3/5
PENDIDIKAN POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA Oleh RANGGA Kamis, 19 Juni 2014 23:56
Kita perlu mencermati bersama bahwa media massa ternyata tidak sepenuhnya bebas nilai. Sejumlah media massa di saat kampanye sekarang ini ada yang berpihak pada salah satu pasangan capres 2014. Hal ini jelas sangat tidak diharapkan publik karena publik tidak memiliki penilaian yang berimabang, sebagai bekal dalam menentukan pilihan pasangan capres dalam Pilpres 2014. Bahkan tidak bisa dipungkiri ada media massa yang menyebarluaskan kampanye hitam. Fenomena seperti in iakan mencederai misi pendidikan politik yang cerdas dan sehat bagi para pemilih pemula.
Lembaga pendidikan formal, seperti sekolah atau kampus memiliki peran strategisterhadap pendidikan politik bagi generasi muda. Lembaga pendidikan dapat memberikan proses pembelajaran politik melalui proses pembelajaran teori-teori yang diajarkan oleh guru melalui pembelejaran serta kurikulum yang eratkaitannya dengan pendidikan politik,memberikan nilai-nilai pandangan politik.
Di negara yang kita cintai ini, peranan partai politik dalam mewujudkan demokrasi sangatlah penting, sehingga akan menumbuhkan sikap demokrasi yang tidak pasif. Oleh karena itu, partai politik harus memberikan pendidikan politik terhadap masyarakat, bukan hanya memobilisasi masyarakat agar berperan aktif dalam pemilihan, namun juga harus dengan jalan dialog dengan masyarakat dan membuka kerangka berpikir masyarakat dalam memahami nilai-nilai politik.
Oleh karena itu, pendidikan politik terhadap masyarakat khususnya generasi muda, agar melek dengan politik, bukan hanya beban pemerintah saja akan tetapi semua pihak harus bekerja sama memberikan pendidikan politik.
Sosialisai untuk berperan aktif dalam Pilpres perlu terus disebarluaskan. Hindari politik adu
4/5
PENDIDIKAN POLITIK BAGI PEMILIH PEMULA Oleh RANGGA Kamis, 19 Juni 2014 23:56
domba antar pendukung capres karena justru akan mencederai nilai-nilai luhur demokrasi.
5/5