PENDIDIKAN ISLAM NON FORMAL (Studi Kasus Tentang Peran Takmir Masjid Nurul Huda Putat, Keyongan, Nogosari, Boyolali 2014)
NASKAH PUBLIKASI
Diajukan kepada program Studi Pendidikan Agama Isalam ( Tarbiyah )untuk Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I.)
Disusun Oleh : LAILA NUR HIDAYATI NIM:G000100106 NIRM:10\X\02.2.1\T\4423
FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
0
1
BAB I
B. Rumusan Masalah
A. Latar Belakang Masalah
1. Bagaimana
peran
dan
Dalam undang undang No.
kerja dan kinerja takmir
20 Tahun 2003 pasal 26 telah
masjid dalam pendidikan
memberi batasan tentang apa
non formal
yang
dimaksud
dengan
2. Apa
saja
pendidikan non formal tersebut
pendukung
satuan pendidikan non formal
penghambat
terdiri
non formal
atas
lembaga
lembaga
pelatihan,
kursus,
kelompok
C. Tujuan
faktor dan pendidikan
dan
Manfaat
belajar pusat kegiatan belajar
Penelitian
masyarakat, dan majlis taklim
1. Tujuan Penelitian
serta satuan pendidikan sejenis.
a. Untuk
Pendidikan agama non formal
mendeskripsikan kerja
lebih terkenal dengan sebutan
dan
majlis taklim.
Masjid Nurul Huda
Dengan demikian bahwa esensi
kinerja
takmir
b. Untuk
majlis taklim tersebut :
mendeskripsikan
1. Lembaga pendidikan Islam
faktor pendukung dan
non formal
penghambat
2. Pendidik
pendidikan
non
3. Peserta didik (jamaah)
formal Islam
4. Materi yang disampaikan
2. Manfaat Penelitian
5. Pelaksanaan teratur dengan
a. Teoritik
cara
atau
metode
yang
digunakan.
Untuk
menambah
khasanah keilmuan peran
6. Tujuan
mencapai
derajat
masjid dalam pembinaan
derajat
ketaqwaan
kepada
umat
Allah SWT
sebagai
pendidikan
upanya
Islam
non
formal.
1
b. Praktis
tahsin al-Qur’an, pengajian
Memberikan
bapak bapak dan pengajian
masukan, sumbangan
ibu ibu, dan TPA. Dengan
pemikiran
demikian
bahan dan
sebagai
pertimbangan
masjid
pengembangan
pendidikan
masyarakat dan
di
lingkungan
sekitar dapat memperoleh
terutama
pengetahuan dan wawasan
pendidikan Islam non
yang luas tentang agama.
formal
2.
Slamet Faud ( UMS, 2008 ) yang berjudul pemanfaatan masjidsebagai
BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Pustaka 1.
media
pendidikan
non
formal
Sidomulyo
Makam
Haji,
Skripsi Andriana Pertiwi (
menyimpulkan
UMS. 2013 ) yang berjudul
pemanfaatan masjid sebagai
‘’ Peran Takmir Masjid
pendidikan agama Islam di
dalam
masjid Al Kausar pabelan
meningkatkan
tentang
pendidikan non formal di
mendungan
kartosuro.
masjid al-Kausar Gumpang
Contohnya
tentang
Kartosuro
Sukoharjo’’.
pembelajaran kajian fiqih,
skripsinya
kajian tafsir, kajian kitap
bahwa,,
tauhid, kultum yang digilir
Dalam disimpulkan program
takmir
dalam
masjid
merencanakan
kegiatan di masjid
sudah
dari para jamaah. B.
Tinjauan Teoritik 1.
Pendidikan Islam Non Formal
berjalan dengan baik, takmir
Pendidikan
masjid mempunyai peran
adalah
dalam
mengelola
masjid
menyebutkan
yang
terbukti
dengan
pendidikan
organisasi
terbentuknya takmir masjid,
sistematis,
yang
mengadakan
berlangsung diluar kerangka
pengajian
non
formal
dipakai
untuk kegiatan
2
sistem
pendidikan
non
formal
aktifitas
pendidikan
kedalam beberapa :
Pendidikan
non
formal
a. Pendidikan informal
meliputi :
Belajar
a. Pendidikan
dari situasi apakah atau
dilingkungan Masjid b. ketrampilan kerja yang
sebagai akibat
sumber
informasi
mempunyai maksud yang
diselenggarakan diluar
disadari
sistem pendidikan non
mempromosikan belajar.
formal
b. Pendidikan non formal (
c. Remaja
dan
tujuan
pendidikan Mahmud
Yunus
memberikan
pelajaran
luar sekolah ) Belajar
Menurut
agama
untuk
pendidikan
Islam
kepada
non
hanya
sekolah
disadari
oleh
sumber maupun pelajar dengan
maksud
untuk
mempromosikan
peserta didiknya, baik
terjadinya
yang
belajar diluar sekolah dan
berasal
penduduk maupun
dari
setempat dari
daerah
lain. Arti pendidikan non
peristiwa
keluarga. c. Pendidikan
formal
(
sekolah ) Yang
membedakan
formal kejelasan pengertian
dengan pendidikan non
mengenai apa yang dapat
formal adalah lokasinya
diharapkan dari pendidikan
terletak
non formal, untuk jenis
yang
tertentu dalam pendidikan
dengan
lebih lanjut terdapat dalam
kelas
literatur ialah tentang cara
pemuda
cara yang secara universal
dengan kurikulum yang
memilah-milahkan aktifitas
ketat oleh kader guru
dalam disebut
intitusi sekolah
menggunakan tingkat
usia
yang
diikat
3
2.
guru yang bersertifikasi
pengembangan
dengan
pengetahuan
menggunakan
ilmu merupakan
metode-metode
proses kesinambungan, dan
pendidikan
berlangsungnya
Pendidikan Islam
seumur
hidup.
Pendidikan
Islam
3.
merupakan salah satu aspek
Ciri-ciri pendidikan non Formal
saja dari ajaran Islam secara
Ada
keseluruhan. Karena tujuan
yang
pendidikan
dalam
Islam
tidak
beberapa
dapat
ciri
disebutkan
pendidikan
non
terlepas dari tujuan hidup
formal adalah :
manusia dalam Islam, yaitu
a. Diselenggarakan tidak
menciptakan pribadi hamba
terjenjang
Allah yang selalu bertaqwa
b. Guru-guru
dilatih
secara
khusus
untuk
tugas
tertentu
atau
kepada-Nya,
dan
menciptakan bahagia
dapat
kehidupan
didunia
dan
hanya
mempunyai
diakhirat. Dasar pendidikan
khualifikasi
Islam
dimana tidak termasuk
secara
prinsiplin
diletakkan pada ajaran Islam dan
seluruh
identitas guru
perangkat
c. Penyelenggaraan
kebudayaannya. Pendidikan
terbiasa
Islam dan utama adalah al-
sukarela
Qur’an
dan
profesi
Sunah.
d. Dana
bersifat
diperoleh
dari
Karakteristik
pendidikan
warga
Islam
penekanan
masyarakat atau warga
pada
adalah
pencarian
pengetahuan, dan
ilmu
penguasaan,
pengembangan
penguasaan,
sendiri
dan
pengelolannya bersifat
atas
dasar ibadah Allah SWT. Pencarian,
belajar
swandaya
terbuka. 4.
Faktor-faktor Pendidikan Islam Non Formal
4
a. Pendidik
penyampaian
Pendidik adalah bapak rohani
pembelajaran
bagi
yang
mentah,
jiwa
Metode
peserta
memberi
didik,
santapan
penuntun. ceramah
dengan
ilmu,
pembinaan
merupakan
akhlak
dan
meluruskan
klasikal,
perilakunya yang buruk.
sedang
adalah tumbuh
anak dan
berkembang.Sesungguhnya kewajiban
metode
takmir
mengawasi
Anak didik
mendidik
anak
secara
cermat,
kemampuan jama’ah. 2) Metode diskusi adalah
baik
penguasaan
pendidik
satu
cara bahan
keluarga,
pembelajaran
pendidik
wahana tukar pendapat
para
berdasarkan pengetahuan
pemimpin umat, pemimpin
pengalaman yang telah
organisasi sebagai pendidik
diperoleh,
guna
dimasyarakat
memecahkan
suatu
Guru
dalam
sebagai
namun
takmir dapat menguasai
salah
tua
dapat jama’ah
berlaku kepada siapa saja, orang
ini
komunikasi
antar
b. Anak didik
dengan
sebagai
disekolah,
serta
c. Materi
masalah.
Materi pembelajaran adalah salah satu sumber belajar bagi
melalui
siswa,
bahan
yang
disebut sumber belajar d. Metode
Metode
3) Tutorial adalah persiapan perangkat pembelajaran. 4) Demontrasi
adalah
pertunjukan
tentang
proses terjadinya suatu pendidikan
Islam
peristiwa
atau
benda
menggunakan sebagai berikut
sampai pada penampilan
:
tingkah
1) Metode ceramah adalah
dicontohkan atau dapat
salah
satu
cara
laku
yang
diketahui dan dipahami
5
oleh peserta didik secara nyaman atau tiruannya. 5) Tutor
Sebaya
adalah
sekelompok siswa yang telah
tuntas
ﻣِﻨ،ُﺣَﺎرَﺑَﺎﻟﻠﮭَﻮَرَﺳُﻮﻟَﮫ ﻗَﺒْﻞُجوَﻟَﯿَﺤْﻠِﻔُﻨﱠﺈِﻧْﺄَرَدْﻧَﺂإِﻻﱠا ُﻟْﺤُﺴْﻨَﻰﺻىﻞوَاﻟﻠﮭُﯿَﺸْﮭَﺪ
terhadap
.َإِﻧﱠﮭُﻤْﻠَﻜَﺬِﺑُﻮن
bahan pembelajaran, dan
5.
memberi bantuan kepada
Artinya :
siswa yang mengalami
‘’ Dan ( diantara
kesulitan
dalam
orang
memahami
bahan
munafik itu ) ada
pembelajaran yang telah
orang orang yang
dipelajari
mendirikan
hanya
masjid
untuk menimbulkan
Teori tentang masjid Masjid
orang
sebagai
kemudharatan
(
tempat ibadah merupakan
pada orang orang
intitusi sosial keagamaan
mukmin
tempat
berlangsungnya
kekafiran dan untuk
proses
tranformasi
),
untuk
memecah
belah
keislaman
antara orang orang
Maka Masjid dirikan untuk
mukmin
kesejahteraan dan sebagai
menunggu
wadah
kedatangan
mempersatukan
umat,
bukan
pemecah muslimin.
belah
sebagai kaum
Sebagaimana
serta
orang
lorang yang telah memerangi
Allah
dan rasul-Nya sejak
firman Allah SWT yang
dahulu
berbunyi :
Sesungguhnya
وَاﻟﱠﺬِﯾﻨَﺎﺗﱠﺨَﺬُواﻣَﺴْﺠِﺪًا
mereka
bersumpah : Kami tidak menghendaki
َﺿِﺮَارًاوَﻛُﻔْﺮًاوَﺗَﻔْﺮِﯾﻘَﺎﺑ ْﯾْﻨَﺎﻟْﻤُﺆْ ِﻣﻨِﯿﻨَﻮَإِرْﺻَﺎدًاﻟِّﻤَﻨ 6
selain
kebaikan,’’
Subjek penelitian menggunakan
dan Allah menjadi
purposive sampling atau sample
saksi
bertujuan.
bahwa
Sesungguhnya
Subjek penelitian :
mereka itu adalah
1. Data
pendusta
(
dalam
primer
sumber
data
adalah yang
sumpahnya ) ( QS :
diperoleh langsung dari
at-Taubah : 107 )
sumber
asli
ustad-ustad, BAB II
seperti takmir
pengurus TPA, dan lain-
METODE PENELITIAN
lain.
Metode penelitian merupakan
2. Data sekunder
adalah
suatucara yang digunakan untuk
data
mendapatkan atau memperoleh data,
diperoleh peneliti secara
dan sumber yang falid.
tidak langsung melalui
A. Jenis
dan
Pendekatan
penelitian
yang
media perantara seperti
Penelitian
santri, jamaah, jamaah
1. Jenis Penelitian
masjid.
Ditinjau dari penelitiannya yang akan dilaksanakan di
C. Metode Pengumpulan Data 1.
Observasi atau Pengamatan
masjid maka jenis penelitian
Adalah kegiatan mengamati
ini
dan
termasuk
penelitian
lapangan
serta
melakukan pencatatan data
2. Pendapatan Penelitian
atau informasi yang sesuai
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif
mencermati
yakni
melihat
secara historis, fenomena. B. Tempat dan Subjek Penelitian
dengan konteks penelitian 2.
Wawancara Tehnik pencarian data atau informasi mendalam yang diajukan kepada responden
Masjid Nurul Huda Putat,
atau informan dalam bentuk
Keyongan, Nogosari, Boyolali.
pertanyaan susulan setelah
7
tehnik angket dalam bentuk
3.
Pertama
pengajian
bapak
pertanyaan lisan
bapak yang diselenggarakan pada
Dokumentasi
hari Rabu malam Kamis.
Dokumentasi
yakni
Kedua
pengajian
ibu
ibu
penelusuran dan perolehan
dilaksanakan pada hari Selasa habis
data
dhuhur.
yang
diperlukan
melalui data yang telah
Ketiga pengajian gabungan ibu
tersedia.
ibu yang dilaksanakan pada hari
D. Metode Analisis Data
Jum’at sebulan sekali minggu ketiga.
Metode analisis data adalah metode
penyempitan
dan
membatasi penemuan-penemuan dengan
membaca
Keempat pengajian ibu Aisiyah yang dilaksanakan Ahad legi. Kelimapengajian remaja masjid
data-data
yang dilaksanakan tiap malam Ahad
diskripsi, gambar, tabel-tabel,
minggu Program program diatas
grafik-grafik, atau angka yang
merupakan program yang sudah
tersedia, kemudian melakukan
berjalan dengan baik, hal ini tidak
uraian
untuk
terlepas dari pendidikan non formal
kejelasan arti yang sebenar-
dan peran kinerja takmir masjid,
benarnya
sehingga
penafsiran
sehingga
dapat
difahami.
masjid
berkembang
dapat
dalam
maju rangka
mencerdaskan masyarakat.
BAB IV
Allah meridhai suatu negeri
DESKRIPSI DATA Kegiatan di masjid Nurul Huda
karena memakmurkan sebuah masjid
yang dilaksanakan dalam program tergolong baik, dan mencerdaskan masyarakat,
dengan
adanya
sehingga Rasullulah SAW sabda :
ﻋَﻦْ أَﻧِﻲ ھُﺮَﯾﺜﺮَةَ أَنﱠ
pendidikan non formal. Adapun kegiatan non formal di Masjid Nurul Huda adalah dimulai
ُاﷲ ﺻَﻠﱠﻰ اﷲ
َرﺳُﻮل
ﻋَﻠَﯿْﮫِ وَﺳَﻠﱠﻢَ ﻗَﺎلَ أَﺣَﺐﱡ
dari pengajian, ada beberapa jenis pengajian : .
اﻟْﺒِﻼَد ِإِﻟَﻰ اﷲِ ﻣَﺴَﺎﺟِﺪُھَﺎ 8
وَ أَﺑْﻐَﺾُ اﻟْﺒِﻼَدِ إِﻟَﻰ اﷲ
A. Adanya Perencanaan Program Takmir masjid berperang
أَﺳْﻮَاﻗُﮭَﺎ
penting
dalam
meningkatkan
mutu dari kegiatan di masjid Artinya :
sendiri, yakni dengan adanya Hurairah
program-program yang bagus
radhiyallahhu’’ anhu Rasullulah
dan terencana, sehingga dengan
sholallahhu
adanya program tersebut masjid
‘’Dari
Abu
alaihi
wasalam
bersabda, ‘’ Bagian negeri yang
menjadi
paling Allah cintai adalah masjid,
menjadikan
dan bagian negeri yang Allah
membangun masyarakat yang
paling
berilmu dan beragama.
benci
adalah
pasar.’’
makmur
dapat
wadah
untuk
Hal ini sesuai dengan
(HR.Muslim ).
teori dalam bab II halaman 6 yang
BAB V
berjudul
Memerangi
ANALISIS DATA
Kemiskinan di Pedesaan Melalui
PENDIDIKAN ISLAM NON
Pendidikan Non Formal bahwa
FORMAL DI MASJID NURUL
pendidikan non formal adalah
HUDA PUTAT, KEYONGAN,
menyebutkan
NOGOSARI
kegiatan
pendidikan berorganisasi yang
Pendidikan non formal Islam di masjid yang dilaksanakan di Masjid
berlangsung
diluar
sistem pendidikan non formal.
Nurul Huda telah berjalan dengan
Maka perencanaan
lancar, dan berkembang dengan baik,
berbagai aspek yaitu :
terbukti dengan adanya kegiatan
1.
yang
hampir
setiap
kerangka
hari
Kegiatan
apa
ini
yang
dilaksanakan
dilaksanakan. Diantara, pendidikan
2.
Siapa yang akan melakukan
non formal Islam di masjid antara
3.
Kapan dilaksanakan
lain :
4.
Dimana dilaksanakan
9
C. Pendidik
B. Pelaksanaan Kegiatan Pelaksanaan setiap kegiatan
Dalam bab 11 halaman 10
tidak terlepas dari orang lain
dikemukakan oleh dalam Kamus
yaitu kerja sama antara setiap
UmumBahasa
pihak
Badadu dan Sutan Muhammad )
baik
pengurus
warga
Indonesia(
sekitar, tanpa adanya kerjasama
disebutkan
dalam sebuah organisasi maka
adalah guru atau orang yang
tidak
mendidik. Bahwa esensi proses
akan
terlepas
dari
yang
pendidik
pendidik dalam perpektif Islam
pelaksanaan dengan baik. Seperti
bahwa
Js.
dilihat
adalah
orang
orang
jawab
yang
disebutkan pada bab 11 halaman
bertanggung
terhadap
10-16 Bahwa pendidikan Islam
perkembangan
perserta
non formal meliputi :
dan
mengupayakan
didik
1. Pendidik
perkembangan seluruh potensi
2. Anak didik
anak didik, baik potensi efektif,
3. Materi
psikomotorik, dan nilai nilai
4. Metode
yang
Maka
disampaikan
yang Nurul
kegiatan-kegiatan
dilaksanakan di Masjid Huda
telah
berjalan
2. Perilaku pendidik
adanya program kerja seperti
4. Ibadah
kegiatan TPA,.pengajian rutin,
5. Agama
pengajian remaja masjid yang
6. Dll.
strukturnya,
kegiatan,
dari serta
hendaknya
1. Sifat
3. Akhlak
tersusunya
memilih
memperhatikan ;
dengan baik, terbukti dengan
mana
dalam
pendidik
5. Masjid Setiap
ajaran Islam.
Sebagaiman
Allah
berfirman :
jadwal, materi, dan pematerinya.
ﯾَﺄَﯾﮭﱡﺎاﻟﱠﺬِﯾﻦَ ءَاﻣَﻨُﻮ أ ﻻَ ﺗَﺘﱠﺨِﺬُوأ اﻟﱠﺬِﯾﻦَ اﺗﱠﺨَﺬُوأ دِﯾﻨَﻜُﻢْ ھُﺰُوًا 10
َوَﻟَﻌِﺒًﺎ ﻣِّﻦَ اﻟﱠﺬِﯾﻦَ أُوﺗُﻮأ اﻟْﻜِﺘَﺐ
dimana
ada
beberapa
jenis
pengajian atau kegiatan TPA
ج
َﻣِﻦ ﻗَﺒْﻠَﻜُﻢْ وَاﻟْﻜُﻔﱠﺎ أَوْﻟِﯿَﺂء َوَاﺗﱠﻘُﺆاﷲَ إِﻧﻜُﻨﺘُﻢْ ﻣﱡﺆْ ﻣِﻨِﯿﻦ
sebagai berikut : a. Pengajian Bapak-bapak :
orang
beriman,
Nuzulul
Qur’an
Artinya : ‘’Hai
pengajian
orang
yang
janganlah
kamu
mengambil jadi pemimpinmu,
b. Pengajian
Ibu-ibu
:
pengajian Aisiyah c. Pengajian remaja Masjid
orang orang yang membuat
:
agama jadi buah ejekan dan
Remaja Masjid Nurul
permainan, (yaitu) diantara
Huda
orang
orang
yang
telah
diberi kitab sebelummu, dan orang
orang
yang
Primad
d. Taman pendidikan AlQur’an ( TPA )
kafir
(orang orang musrik ), dan
BAB VI
bertaqwalah kepada Allah
PENUTUP
jika kamu betul betul orang orang yang beriman’’ ( QS.
A. Kesimpulan a. Pendidikan
yang
dilaksanakan
al-Maidah 57).
Nurul
D. Pendidikan di Masjid Masjid
hanya
(persatuan
sebagai
di
Masjid
Huda
secara
keseluruhan
berjalan
merupakan
dengan
intitusi sosial keagamaan tempat
dengan
berlangsungnya proses informasi
ditentukan.
keislaman
demikian pendidikan non
tempat
ibadah
Program untuk memajukan Masjid
dan
masyarakat
mencerdaskan dengan
adanya
formal
baik.
Sesuai
program
adalah
yang Dengan
kegiatan
pendidikan
organisasi
sistematis,
yang
pendidikan non formal dalam
menyediakan aneka ragam
kegiatan maka pengajian yang
pembelajaran tertentu pada
11
kelompok
penduduk
tertentu baik dari golongan
Faktor Pendukung : a.
dewasa maupun remaja.
menjadikan
b. Pendidik di Masjid Nurul Huda
mempunyai
pemimpinan
Takmir Masjid yang
ke
contoh
ysng baik b.
yang baik,
Kegiatan pendidikan non
formal
yang
dalam melakukan kegiatan
dilaksanakan
atau pengajaran didalam
berjalan dengan baik
pendidikan
non
formal
c.
seperti : TPA ( Taman Pendidikan Al-Qur’ an ) c. Pendidikan Nurul
di
Masjid
Huda
Putat
Hubungan
masjid
dan masyarakat baik d.
Sarana dan prasarana yang
disediakan
lengkap
Keyongan Nogosari, tidak
Faktor Penghambat :
memandang
a.
umur,
tapi
sebagian besar pendidikan yang dilakukan dari anak
Kurangnya anggota remaja Masjid
b.
Lingkungan
sekitar
kelas 1 MI sampai kelas 6
tidak
MI, dan sebagian besar
dalam kegiatan di
mereka
Masjid
sudah
tidak
mengikuti kegiatan seperti
c.
berpartisipasi
Kurangnya
: kajian remaja masjid,
kesadaran
karang taruna dll. Mereka
menuntut ilmu, dan
memikirkan kegiatan yang
mereka
ada di Masjid. .
kepada kepernikahan
1. Faktor
pendukung
dan
penghambat
dalam
memilih
Kurang maju dalam kegiatan di Masjid
Faktor pendukung dan penghambat dalam pendidikan non formal di Masjid Nurul Huda ;
12
Komunikasi dan Sastra, Bandung : Graha Mulia.
DAFTAR PUSTAKA Al Azyumardi. 2012 Pendidikan Islam. Kencana Prenada Media Group.
Hikmah. 2008. Mendirikan Masjid Sebagai Persatuan Umat Muslim, Al-Qur’ an Surat AtTaubah Ayat 107
Bukhari Umar. M. Ag. 2010. Ilmu Pendidikan Islam.Batusangkar: Amzah.
Al Hikmah. 2008. Memakmurkan Sebuah Masjid, Tentang Hadist Riwayat Muslim
Djamarah Syaifil Bahri dan Aswin Zain. 1997.Strategi Belajar Mengajar Jakarta: Rineka Cipta.
Sundari.2008.Landasan Pendidikan. Surakarta: Muhammadiyah Universitas Press.
H. Haidar Putra Dulay.2009.Sejarah Pertumbuhan dan Pembaharuan PendidikanIslamdi Indonesia. Jakarta : Kencana.
Philip H. Cpmbs dan Manzoor Ahmad. 1985.Memerangi Kemiskinan di Pedesaan Melalui Pendidikan Non Formal. Jakarta: CV Raja Wali.
H. Maksum Umar.1992. Sejarah Pendidikan Islam . Jakarta : Bumi Aksara.. Http/www. Pendidikan Non Formal/Pendidikan. Htm Diakses 14 November 2014 Muhammad Fathurohman,2012.Meretas Pendidikan Berkhualitas Dalam Pendidikan IslamYokyakarta: Sukses Offset.
Sarjan Kadir.1982. Perencanaan Pendidikan Non Formal. Surabaya, Usaha Nasional. Sudarto.2002.Metodologi Penelitian Filsafat.. Jakarta : TP . Raja Grafindo Persada.
Muhammad Fathurahman. 2012. Meretas Pendidik Berkhualitas Dalam Pendidik Islam.Yogyakarta: Sukses Offset. M Luthfi Malik. 2013. Etos Kerja dan Pasar Masjid. Jakarta : Anggota Ikapi. Mahi M. Hikmah. 2011. Metode Penelitian Dalam Perpektif Ilmu 13