Pendekatan Kontekstual (CTL) pada Pendidikan Multikultur dalam Pembelajaran IPS Oleh Nana Supriatna Universitas Pendidikan Indonesia
Makalah Seminar Nasional Pendidikan Multikultural: Upaya Membangun Nasionalisme dalam menghadapi Tantangan Global UIN Jakarta 5 Juni 2008 Nana Supriatna, UPI 5 Juni 08 Seminar UIN Jakarta
Judul makalah mengandung tiga unsur: 1.
2.
3.
Pendekatan Kontekstual (CTL) sebagai pendekatan belajar yang dihubungkan dengan linkungan/dunia nyata siswa. Pendidikan Multikultur dapat dipandang sebagai cara guru menggali dan mengembangkan materi dari kemajemukan dan pengalaman sosial siswa IPS adalah mata pelajaran atau rumpun pelajaran ilmu sosial di SD/MI – SMA/MA
Nana Supriatna, UPI 5 Juni 08 Seminar UIN Jakarta
Pendekatan CTL pada Pendidikan Multikultur menjadi fokus Tujuan Pendidikan IPS:
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI RI No. 22,23 dan 24/2006 tentang Tujuan Pendidikan IPS yang ingin membekali para siswa kemampuan sebagai berikut. 1. Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Nana Supriatna, UPI 5 Juni 08 Seminar UIN Jakarta
Pengertian Pendekatan CTL Pendekatan (CTL) merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara materi yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Pendekatan tersebut memberi peluang bagi guru IPS memasukkan dunia nyata siswa sebagai materi IPS yang pada hakikatnya sudah majemuk. Kemajemukan siswa merupakan konteks dari pendidikan IPS sehingga pembelajaran IPS menjadi kontekstual. Nana Supriatna, UPI 5 Juni 08 Seminar UIN Jakarta
Ciri-ciri pembelajaran CTL dalam IPS
proses belajar mengajar berlangsung secara alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan sekedar transfer pengetahuan dari guru ke siswa, Pembelajaran yang dapat memaksimalkan peran siswa dalam proses belajar mengajar.
Pembelajaran akan lebih bermakna bagi siswa sebab mereka menjadi pelaku utama pembelajaran dengan mencari sendiri sumber belajar, informasi serta menganalisis informasiinformasi tersebut dengan mengikutsertakan pengetahuan atau materi yang telah mereka miliki sebelumnya.
siswa dapat menemukan hubungan yang bermakna antara ide-ide yang bersifat abstrak seperti materi dengan situasi dunia nyata serta membangun interaksi antar siswa melalui Nana Supriatna, UPI 5 Juni 08 belajar dalam kelompok yang mejemuk.
Seminar UIN Jakarta
Secara kontekstual (CTL) Pembelajaran IPS harus mampu membangun beragam kecerdasan: Intelektual mengenai kemajemukan yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari para siswa. Sosial dalam berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Emosional berupa toleransi terhadap perbedaan serta afeksi terhadap nasib tidak beruntung yang dialami kelompok lain kepedulian sosial, jiwa demokratis dalam masyarakat majemuk. Kinetika dalam mempraktekkan kemajemukan seperti menolong orang lain yang tidak beruntung. Nana Supriatna, UPI 5 Juni 08 Seminar UIN Jakarta
Dalam CTL Kajian tentang kemajemukan dalam IPS dapat dilakukan melalui: Pendekatan konstruktivistik (constructivisme), inkuiri (inquiry), bertanya (questioning), masyarakat belajar (learning community), pemodelan (modelling), refleksi (reflection), dan penilaian yang sebenarnya (authentic assesment). Nana Supriatna, UPI 5 Juni 08 Seminar UIN Jakarta
Secara kontekstual, fokus kajian pendidikan multiculture pada IPS adalah pada:
1. Hubungan etnisitas yang tidak hanya didasarkan atas asal usul keturunan (genetika) melainkan juga hubungan pergaulan sesuai lokalitas tempat tinggal.
2. hubungan antargender untuk mengangkat isu kesetaraan/equality. 3. hubungan antarstatus sosial ekonomi sebagai kemajemukan baru dalam masyarakat yang Nana Supriatna, UPI 5 berubah. Juni 08 Seminar UIN Jakarta
Pembelajaran CTL mengenai kemajemukan dapat dikemas melalui: 1. dialog antor siswa yang majemuk mengenai persoalan sehari-hari dalam konteks hubungan antarkelompok etnis. 2. pembelajaran kooperatif antarsiswa berlatarbelakang keluarga berbeda untuk membangun kerjasama dan saling pengertian antarkelompok yang berbeda. 3. bertanya (questioning) mengenai beragam masalah yang ditemukan dalam hubungan antaretnis dalam beragam discourse (wacana). 4. problem solving mengenai terjadinya beragam konflik yang disebabkan oleh kemajemukan.
Nana Supriatna, UPI 5 Juni 08 Seminar UIN Jakarta
CTL mengenai multiculture dikemas dalam PBM IPS dengan cara: 1.
2. 3. 4.
Pemilihan tema/topik yang kontekstual dan mengacu pada SKKD IPS Tema disesuaikan dengan Usia siswa, Jenjang Pendidikan SD/MI – SMA/MA Dikembangkan secara terpadu dalam IPS dan dengan mapel lain. Tema dimulai dari yang dekat dengan lingkungan siswa dan meluas dalam lingkungan yang lebih jauh (expanding Community)
Nana Supriatna, UPI 5 Juni 08 Seminar UIN Jakarta
Tema mengenai keragaman dalam PBM IPS kontekstual: Menggunakan expanding community yang meliputi topik-topik kemajemukan dalam: 1. keluarga dan lingkungan terdekat 2. Daerah setempat seperti kecamatan, dan distrik 3. Lingkungan provinsi, negara, negara tetangga yang memiliki kemajemukan.
Nana Supriatna, UPI 5 Juni 08 Seminar UIN Jakarta
Contoh topik/tema keragaman nampak dalam gambar di bawah ini. 1. Tema konflik etnis 2. Tema kemiskinan 3. Tema kesenjangan sosial ekonomi 4. Tema konflik antargolongan 5. Tawuran siswa 6. dll. Nana Supriatna, UPI 5 Juni 08 Seminar UIN Jakarta
Tema konflik antargolongan
Nana Supriatna, UPI 5 Juni 08 Seminar UIN Jakarta
Nana Supriatna, UPI 5 Juni 08 Seminar UIN Jakarta
Nana Supriatna, UPI 5 Juni 08 Seminar UIN Jakarta
Nana Supriatna, UPI 5 Juni 08 Seminar UIN Jakarta
Nana Supriatna, UPI 5 Juni 08 Seminar UIN Jakarta
Nana Supriatna, UPI 5 Juni 08 Seminar UIN Jakarta
Nana Supriatna, UPI 5 Juni 08 Seminar UIN Jakarta
Nana Supriatna, UPI 5 Juni 08 Seminar UIN Jakarta
Nana Supriatna, UPI 5 Juni 08 Seminar UIN Jakarta