Pendekatan Knowledge Management Dalam Upaya Mencapai Competitive Advantage Lilik Dwi Yunita Fakultas Ekonomi Universitas AKI Abstract
Knowledge, capabilities and resources combined with a business strategy will give a product of competitive advantage. Knowledge management is a major source of corporate competitive advantage. Knowledge is a source of strength. It also establishes the foundations of the firm theory. They make the postulate that companies doing better than the market because of creation and the transfer of knowledge within the organization. Companies can grow and be able to deter imitation through recombination of knowledge which is done continuously and apply them to new market opportunities.
Key words : knowledge management, Resource Based View , knowledge-based view
memperbaiki hasil kerja dan pelayanan
Pendahuluan Pengetahuan sangatlah penting di dalam sebuah organisasi. Pengetahuan bisa jadi lebih penting dibandingkan dengan keuangan, posisi pasar, teknologi dan asset perusahaan lainnya. Pengetahuan adalah sumber daya yang sangat penting yang digunakan untuk kinerja organisasi. Tradisi organisasi,
kultur,
teknologi,
operasi,
system, dan prosedur semua itu adalah bagi pengetahuan membutuhkan
dan
keahlian.
Pegawai
pengetahuan
untuk
mereka,
dengan
menyediakan
kualitas
pelayanan untuk klien atau konsumen. Pengetahuan
adalah
kebutuhan
untuk
mengupdate hasil kerja dan pelayanan sama pentingnya dengan merubah system dan stuktur dan solusi komunikasi untuk suatu masalah. Pengetahuan merupakan nutrisi yang
sangat
penting
yang dibutuhkan
organisasi untuk berkembang. Di dalam organisasi, karyawan mungkin bisa datang dan pergi begitu saja, tetapi pengetahuan
meningkatkan kemampuan mereka untuk -41-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No.1 Januari 2011
tidak seperti itu, pengetahuan tidak dapat
samping itu perusahaan juga harus dapat
hilang ataupun mati dari sebuah organisasi.
bersaing untuk memberikan nilai lebih
Seperti halnya pernah dipaparkan
kepada konsumen (stakeholder).
oleh Romy SW dalam presentasinya tentang
Perusahaan
yang
melaksanakan
Knowledege management di UNPAD, ia
strategi secara cepat dan akurat adalah
menjelaskan
pengetahuan
perusahaan
berkembang
advantage untuk memenangkan persaingan,
bagaimana
membuat
perusahaan
bahwasanya,
pengetahuan
memiliki
competitive
satu-
seperti yang dikemukakan oleh Thompson
kompetitif.
dan Strickland (2003, p.55) bahwa, ”A
Perusahaan yang sukses mampu untuk:
business strategy is powerful if it produces a
Secara konsisten menghasilkan pengetahuan
sizable
satunya
kunci
adalah
yang
keunggulan
menyebarkannya
baru, perusahaan
dan
ke
dalam
mengimplementasikan
dalam teknologi atau produk baru
and
sustainable
competitive
advantage; it is weak if it
results in
competitive
Sedangkan
disanvantage”.
Porter (1980) di dalam teorinya yang disebut persaingan
Porter’s five-forces model menganalisis
bisnis saat ini perusahaan harus memiliki
berbagai ancaman dan peluang dalam suatu
strategi yang baik. Ada banyak pendapat
industri. Konsep yang diperkenalkan Porter
mengenai strategi, salah satunya adalah
ini mendapat kritikan dari berbagai pihak, di
pendapat Johnson dan Scholes (2003) yang
antaranya Teece (1984) dan Barney (1991).
mengatakan
the
Mereka mengkritik bahwa model Porter
direction and scope of an organization over
hanya menunjukkan profitabilitas industri
the long term: which achieves advantage for
dan bukan perusahaan secara individual.
the organisation through its configuration of
Porter’s five-forces model tidak banyak
resources within a challenging environment,
membantu
to meet the needs of markets and to fulfil
mengidentifikasi
stakeholder
dari
unique and sustainable advantages. Dari
untuk
kritikan tersebut kemudian berkembang
mempertahankan bisnis jangka panjang
konsep yang lebih terfokus pada resources
perusahaan
menyelaraskan
dan capabilities, yang juga disebut Resource
sumber yang dimiliki dengan pasar yang
Based View (RBV). Menurut Hitt.et.al,
ingin digarap dan kondisi lingkungannya. Di
“Resource-based view is based on the idea
Untuk
pendekatan
-42-
memenangkan
bahwa,
"Strategy
expectations". ini
harus
Inti
adalah
dapat
is
perusahaan dan
dalam
mempertahankan
Pendekatan Knowledge Management dalam Upaya Mencapai Competitive Advantage (Lilik DY)
that 1) firm’s resources, capabilities, and
view is that the firms differ in fundamental
competencies facilitate the development of
ways because each firm possesses a unique
sustainable competitive advantage, and 2)
bundle of resources”.
competitive advantages are achieved when
Sumber daya internal perusahaan
the strategies are successful in leveraging
diseleraskankan
these resources " (2001,pp. 479-491). RBV
eksternal (apa yang dikehendaki pasar dan
menekankan bahwa competitive advantage
yang
berdasarkan sumber daya dan kapabilitas
kenyataannya seringkali unique resource
lebih sustainable daripada yang didasarkan
yang dimiliki perusahaan dapat dengan
pada product/market positioning. Adapun
mudah ditiru oleh kompetitor.
sumber daya yang dimiliki perusahaan
Menurut Zack (1999, p. 4), sumber daya
meliputi finansial, fisik, manusia, intangible
yang bisa dikatakan paling unique dan
assets dan structural-cultural assets. Dalam
inimitable adalah sumber daya pengetahuan
konteks bisnis, intangible assets oleh Kaplan
(knowledge). Knowledge digunakan untuk
dan Norton (2004, p.202) digambarkan
mengelola dan mengkoordinasikan sumber
sebagai, “Knowledge that exists in an
daya
organization to create differential advantage
berkompetisi. Perusahaan yang memiliki
or the capabilities of the company’s
sumber
employees to satisfy customer needs”.
pesaingnya
Manajemen
strategik
tradisional
ditawarkan
yang
daya
sebagai
sumber
penting,
maka
Sedangkan
konsep
mengandalkan
RBV
sumber
lebih
daya
dan
lebih
untuk
melebihi
inovatif
dan
memberikan ”nilai” yang lebih besar kepada
bentuk
positioning.
Dalam
perusahaan
knowledge
akan
konsumen.
market
lingkungan
kompetitor).
dimiliki
umumnya menerjemahkan strategi dalam product/
dengan
Apabila
knowledge
stratejik
yang
kemampuan
mengumpulkan,
disebut paling untuk
mengintegrasikan,
kapabilitasnya yang unique, valuable, dan
menyimpan,
inimitable.
penerapannya merupakan kapabilitas yang
menciptakan
Oleh
karena
competitive
itu,
untuk
advantage
dibutuhkan sumber daya yang unique dan
menyebarkan,
serta
paling penting untuk membangun
dan
mempertahankan competitive advantage.
valuable, seperti yang dikemukakan oleh
Agar tetap dapat mencapai tingkat
Collis dan Montgomery (1998, p. 27)
keuntungan yang maksimal, penting bagi
bahwa, “The premis of the resourcesbased
hotel
(perusahaan)
untuk
mempunyain -43-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No.1 Januari 2011
sustainable competitive advantage. Salah
produk serta layanan mereka. Melihat
satu caranya adalah menerapkan knowledge
perannya yang begitu penting bagi suatu
management dan melakukan knowledge-
organisasi, maka semua pengetahuan yang
based strategy. Strategi ini dipilih karena
dimiliki oleh suatu organisasi harus dikelola
kualitas pelayanan yang diinginkan oleh
dengan baik, sehingga pengetahuan tersebut
konsumen sudah mengarah pada personal
dapat berperan optimal untuk organisasinya.
attention
Bentuk dan kemampuan organisasi dalam
services.
Di
samping
itu,
Knowledge Management dan Knowledge-
mengelola
Based Strategy juga dapat melengkapi
mempengaruhi kualitas pengetahuan yang
celah-celah kosong yang ada di dalam
dihasilkan dan juga akan mempengaruhi
strategi bisnis perusahaan. Oleh karena itu,
kualitas hubungan atau integrasi di antara
pengetahuan tentang products, services,
komponen-komponennya.
processes,
customers,
stakeholder
pengetahuan
Sehubungan
sangat
dengan
paparan
relationships, people, lingkungan bisnis, dan
tersebut, akhir - akhir ini banyak organisasi
organizational memory, akan menjadikan
yang
perusahaan memahami tujuan keberadaan
pengetahuan
dan cara mencapainya.
sebagai
telah
menjadikan (Knowledge
salah
satu
manajemen Management)
strategi
untuk
menciptakan nilai, meningkatkan efektivitas dan
Permasalahan Pengetahuan dari organisasi dapat menjadikan organisasi tersebut memahami tujuan keberadaannya. Diantara tujuan yang terpenting adalah bagaimana organisasi memahami
cara
mencapai
tujuannya.
Organisasi-organisasi yang sukses, adalah organisasi menciptakan
yang
secara
pengetahuan
menyebarkannya
secara
konsisten baru
dan
menyeluruh
didalam organisasinya, dan secara cepat mengadaptasinya kedalam teknologi dan -44-
produktifitas
organisasi,
serta
keunggulan kompetitif organisasi. Mereka mulai menerapkan manajemen pengetahuan dalam rangka peningkatan kinerja usaha dan daya
tahan
organisasi
mereka.
Dalam
lingkungan yang sangat cepat berubah, pengetahuan akan mengalami keusangan oleh
sebab
itu
perlu
terus
menerus
diperbarui melalui proses pembelajaran. Dalam tulisan ini akan dibahas tentang “bagaimana
penerapan
knowledge
management dan knowledge based strategy dalam keunggulan bersaing”.
Pendekatan Knowledge Management dalam Upaya Mencapai Competitive Advantage (Lilik DY)
business intelligence ), ketiga, kognisi organisasi ( organizational cognition ) dan
Pembahasan Kombinasi
pengetahuan
manusia
dalam organisasi menghasilkan pengetahuan
keempat,pengembangan
perusahaan
(organizational Development ).
organisasi yang berbeda . Hanya saja
Peranan
Knowledge
management
penting dicatat, orang yang memiliki banyak
dapat dilihat dari penggunaan pengetahuan
pengetahuan berkualitas belum tentu mampu
sebagai basis melahirkan inovasi juga
menghasilkan barang atau jasa yang sama
landasan
meningkatkan
kualitasnya. Untuk itu perusahaan harus
terhadap
kebutuhan
memiliki knowledge management guna
stakeholder. Selain itu , pengetahuan juga
mendapat manfaat sebesar-besarnya dari
menjadi basis meningkatkan produktivitas
pengetahuan.
dan kompetensi karyawan yang telah diberi
Knowledge
management
adalah
responsivitas
pelanggan
dan
tanggung jawab. Secara generik, Knowledge
pengelolaan pengetahuan organisasi untuk
Management
menciptakan
menghasilkan
aktivitasnya, yaitu mengembangkan dan
keunggulan bersaing atau kinerja prima.
mempertahankan dinamika serta daya saing
Melalui knowledge management, organisasi
perusahaan yang bertumpu pada sumber
mengidentifikasikan
daya pengetahuan (knowledge assets).
kemudian
nilai
dan
pengetahuannya,
memanfaatkannya
inovasi.
Guna
dipahami
melalui
guna
meningkatkan kinerja dan menghasilkan berbagai
dapat
Pengertian Pengetahuan ( knowledge )
mendapatkan
Dalam buku yang ditulis oleh Von
manfaat Knowledge management sebesar-
Krogh,
besarnya,
2000,disampaikan ringkasan gagasan yang
organisasi
mengidentifikasi pengetahuan
juga
dan
berkualitas
aktif
mengakuisisi yang
ada
di
Ichiyo,
mendasari
serta
pengertian
Nonaka
mengenai
pengetahuan:
lingkungan eksternal organisasi. Knowledge
Management
1. pengetahuan merupakan justified true believe.
dikelompokkan ke dalam empat arah, yang pertama organisasi
sebagai
pemrosesan
( organizational
informasi information
processing ), kedua, inteligen bisnis (
Seorang individu membenarkan (justifies) kebenaran atas kepercayaannya berdasarkan observasinya mengenai dunia. Jadi bila -45-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No.1 Januari 2011
seseorang menciptakan pengetahuan, ia
utama
organisasi
yang
menciptakan pemahaman atas suatu suatu
menciptakan pengetahuan.
ingin
terus
situasi baru dengan cara berpegang pada kepercayaan yang telah dibenarkan. Dalam
3. penciptaan pengetahuan secara efektif
definisi
bergantung
ini,
pengetahuan
merupakan
pada
konstruksi dari kenyataan, dibandingkan
memungkinkan
sesuatu
tersebut.
yang
benar
secara
Penciptaan
pengetahuan
merupakan
kompilasi
abstrak.
tidak
dari
hanya
fakta-fakta,
konteks
terjadinya
yang
penciptaan
Apa yang dimaksud dengan konteks yang memungkinkan
terjadinya
penciptaan
namun suatu proses yang unik pada manusia
pengetahuan adalah ruang bersama yang
yang sulit
disederhanakan
ditiru.
dapat memicu hubungan-hubungan yang
Penciptaaan
pengetahuan
melibatkan
muncul. Dalam konteks organisional, bisa
perasaan dan system kepercayaan (belief
berupa fisik, maya, mental atau ketiganya.
systems) dimana perasaan atau system
Pengetahuan bersifat dinamis, relasional dan
kepercayaan itu bisa tidak disadari.
berdasarkan
atau
tindakan
manusia,
jadi
pengetahuan berbeda dengan data dan 2. pengetahuan merupakan sesuatu yang
informasi, bergantung pada konteksnya.
eksplisit sekaligus terbatinkan (tacit). Beberapa pengetahuan dapat dituliskan di
4. penciptaan pengetahuan melibatkan
kertas,
lima langkah utama.
diformulasikan
dalam
bentuk
kalimat-kalimat, atau diekspresikan dalam
Von Krogh, Ichiyo serta Nonaka (2000)
bentuk
bahwa
gambar.
pengetahuan
yang
Namun terkait
ada erat
pula dengan
penciptaan
pengetahuan
organisasional terdiri dari lima langkah
perasaan, keterampilan dan bentuk bahasa
utama
utuh, persepsi pribadi, pengalaman fisik,
terbatinkan;
petunjuk praktis (rule of thumb) dan
membenarkan
konsep;
institusi. Pengetahuan terbatinkan seperti itu
prototype;
melakukan
sulit sekali digambarkan kepada orang lain.
pengetahuan di berbagai fungsi dan tingkat
Mengenali
di organisasi.
terbatinkan
nilai
dari
pengetahuan
dan
memahami
bagaimana
menggunakannya
merupakan
tantangan
-46-
yaitu:
berbagi menciptakan
dan
pengetahuan konsep; membangun penyebaran
Definisi Knowledge Management (KM)
Pendekatan Knowledge Management dalam Upaya Mencapai Competitive Advantage (Lilik DY)
Rumusan definisi KM yang berlaku umum
yang direfleksikan dalam strategi, kebijakan,
belum ada sampai saat ini. Secara sederhana
dan berbagai praktek perusahaan secara
KM dapat didefinisikan sebagai serangkaian
keseluruhan;
proses
dengan
hubungan langsung antara aset intelektual
assets.
perusahaan baik yang eksplisit maupun tacit
penciptaan
menggunakan
nilai
knowledgebased
Dalam prakteknya, KM meliputi kegiatan pengidentifikasian intelektual
serta
pemetaan
baru
sebagai
(2)
membuat
suatu
untuk mencapai tujuan perusahaan.
aset
The Knowledge Management Forum
penciptaan
(1996, p. 11) mengutip pendapat Brian
competitive
Newman mendefinisikan KM sebagai suatu
perusahaan,
pengetahuan
dan
advantage,
mempermudah
memperbanyak
aksesibilitas
dan informasi
rangkaian proses yang mengatur penciptaan, penyebarluasan,
dan
pemanfaatan
korporasi, sharing best practices, serta
pengetahuan. Sementara itu, Bertels (1996,
pemanfaatan teknologi untuk memfasilitasi
p. 2) mengatakan bahwa KM merupakan
kegiatan-kegiatan
Commerce-
upaya manajemen organisasi yang berfokus
Database.com mendefinisikan KM adalah:
pada pembaharuan yang berkelanjutan atas
“Process
through
sumber
generate
value
tersebut.
which
from
organizations
their
intellectual
pengetahuan
perusahaan,
dengan
yang mendisain
dimiliki struktur
property and knowledgebased assets. KM
organisasi, memfasilitasi anggota organisasi,
involves the creation, dissemination, and
serta memanfaatkan teknologi informasi
utilization of knowledge” (2004).
dengan penekanan pada teamwork dan
Sedangkan KPMG Consulting dalam
penyebaran pengetahuan. Sedangkan Gupta
laporan Knowledge Management risetnya
dan
tahun 2000 menerjemahkan KM sebagai
bahwa, “Knowledge Management is a
usaha yang sistematis dan terorganisir
strategic process, which implies the goal of
dengan menggunakan knowledge didalam
differentiation from competitors such that a
perusahaan
sustainable
untuk
memperbaiki
kinerja
perusahaan. Barclay dan Murray (2002, p.1)
McDaniel
(2002,p.3)
competitive
berpendapat
advantage
is
forged”.
mendefinisikan KM sebagai suatu aktivitas bisnis yang mempunyai dua aspek penting, yaitu
(1)
memperlakukan
Generic Model Knowledge Management
komponen
Menurut Collison dan Parcell yang
pengetahuan dalam aktivitasaktivitas bisnis
dikutip Ghalib (2004, p.9) KM adalah -47-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No.1 Januari 2011
wilayah yang kompleks, yang menjangkau
yang dibagi ke dalam tiga tingkatan (level),
batas-batas
yaitu:
pembelajaran
dan
perkembangan, teknologi informasi, dan
Level 1: Document management
sumber daya manusia. Model yang dimiliki
Merupakan
menggambarkan wilayah kegiatan dimana
sederhana, karena KM hanya digunakan
usaha KM dapat menjadi kekuatan untuk
untuk memfasilitasi distribusi informasi
memonitor dan mengkomunikasikan apa
saja.
yang tercakup di dalam perusahaan. Model
Level 2: Information creation, sharing, and
dari Collison dan Parcell menunjukkan
management
kesuksesan KM dalam berinteraksi di antara
Aplikasi KM pada level ini antara lain: new
tiga elemen pokok yaitu: (1) People, yang
content
berarti Knowledge berasal dari orang.
communication and collaboration, real-time
People merupakan bentuk dasar untuk
information management, capturing and
membentuk knowledge baru. Tanpa ada
distributing expert stories.
orang tidak akan ada knowledge; (2)
Level 3: Enterprise intelligence
Technology,
infrastruktur
Pada level ini KM mencerminkan "the truly
teknologi yang standar, konsisten, dan dapat
know-how of the organization". Pelaksanaan
diandalkan
aktivitas
merupakan
dalam
mendukung
alat-alat
aplikasi
of
KM
yang
information
primer
sepenuhnya
tergantung
dari menangkap, menyaring, mengesyahkan,
pengetahuan yang melekat pada keseluruhan
mentransformasikan,
sistem yang terdapat dalam perusahaan.
menyebarkan
keahlian
creation,
perusahaan; dan (3) Processes, yang terdiri
dan
pada
organisasi
paling
berbasis
knowledge ke seluruh perusahaan dilengkapi
Beberapa aktivitas KM pada level ini
dengan menjalankan prosedur dan proses
adalah: building expert network, interacting
tertentu.
with operational databases, performance
Ketiga elemen tersebut tidak hanya perlu,
support, leveraging organizational "know-
tetapi juga saling melengkapi antara satu
how".
dengan lainnya, Knowledge-Based View Knowledge Management
Ilmu pengetahuan (knowledge) dan
Selanjutnya, Rosenberg (2001, p.70)
pengelolaan ilmu pengetahuan (knowledge
mengidentifikasi luas lingkup aplikasi KM
management) mempunyai peran yang sangat
-48-
Pendekatan Knowledge Management dalam Upaya Mencapai Competitive Advantage (Lilik DY)
penting dalam suatu organisasi/perusahaan.
Dalam pada itu dipahami bahwa
Oleh karena itu adalah sangat esensial bagi
organisasi
semua perusahaan untuk menjaga dan
organization)
menumbuhkan modal intelektual dimana
knowledge-based
knowledge management (KM) sebagai suatu
(learning) dalam hal ini diartikan sebagai
cara
(Starovic,
suatu proses dimana informasi baru menyatu
2003). Knowledge management merupakan
dalam perilaku ”agent” dan merubah pola
sumber
kompetitif
perilaku mereka – meskipun tidak selalu
perusahaan (Grant, 1997, 1996; Hendlund
menghasilkan yang lebih baik (Eisenhardt
dan Nonaka, 1993; Prahalad dan Hamel,
dan Santos, 2000). Pada mulanya fokus awal
1990; Prusak, 1996; Roth, 1996).
teori
untuk
melaksanakannya
utama
keunggulan
pembelajaran adalah
fondasi
view.
pembelajaran
(learning untuk
Pembelajaran
berlevel
individual
dengan menggunakan mekanisme “stimulusBeberapa tahun terakhir ini terlihat penggunaan (pengetahuan)
perspektif
knowledge
makin luas untuk riset
strategi termasuk aliansi (Mowery, et al., 1996; Simonin, 1999), alih kapabilitas (Zander dan Kogut, 1995; Szulanski, 1996), akuisisi (Ranfnt dan Lord, 1998; Zolo dan Singh, 1999) dan pengembangan produk (Hargadon dan Sutton, 1997; Hansen, 1999). Perspektif ini mempertimbangkan bahwa knowledge sebagai
sumber daya
response”
(Weivk,1991).
Namun
belakangan dikonseptualisasikan juga pada level organisasi
dan dipandang sebagai
proses kunci adaptasi organisasi terhadap lingkungan (Argot, 1999). Sejalan dengan itu pembelajaran organisasi dipersepsikan sebagai proses adaptasi perubahan yang dipengaruhi oleh pengalaman di masa lalu, berfokus
pada
pengembangan
dan
modifikasi rutin yang didukung oleh memori organisasi (Nonaka dan Takeuchi, 1995).
perusahaan yang paling signifikan (Grant, 1996) dengan argumentasi bahwa dasar
Sejumlah
periset
telah
heterogenitas knowledge dan kapabilitas
mengembangkan teori perusahaan yang
perusahaan adalah determinan utama dari
berbasis perspektif knowledge. Salah satu
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan
yang tergolong paling awal adalah Dierickx
dan
dan
kinerja
perusahaan
yang
superior
Cool
(1989)
Mereka
(Deeds, et al., 1999; Winter dan Szulanski,
mengkonseptualisasikan
knowledge
1999).[11]
perusahaan dengan istilah ”stock” dan -49-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No.1 Januari 2011
”flow”.
Stock
of
knowledge
adalah
secara luas di bidang strategi.
Dalam
akumulasi aset knowledge sedangkan ”flow”
pandangan ini, tacit knowledge adalah
adalah arus knowledge di dalam dan yang
sumber
melintasi
berkelanjutan (Eisenhardt dan Santos, 2000).
organisasi
yang
memberikan
keunggulan
kompetitif
yang
kontribusi pada akumulasi knowledge. Stock Didasarkan
dan flow yang superior terlihat sebagai sumber keunggulan bersaing berkelanjutan
pada
organisasi, Grant (1996a) mengajukan teori Knowledge-Based.
dan kinerja superior.
pemahaman
Grant
(1996a)
berpendapat bahwa sumber keunggulan Kogut dan Zander (1992) juga
kompetitif dalam lingkungan yang dinamis
menekankan bahwa knowledge merupakan
bukan
sumber keunggulan sekaligus memantapkan
perusahaan
fondasi teori tentang perusahaan. Mereka
adalah non-propietary knowledge dalam
membuat
bentuk tacit knowledge individual. Grant
postulat
bahwa
perusahaan
knowledge
yang
(explicit
knowledge)
karakteristik
oleh tetapi
melakukan hal yang lebih baik dibandingkan
menengarai
dengan pasar karena kreasi dan adanya alih
knowledge yang meningkatkan nilai strategi,
knowledge di dalam organisasi. Perusahaan
yaitu: (1) efisiensi integrasi; (2) lingkup
dapat tumbuh dan
integrasi dan (3) fleksibilitas integrasi.
mampu menangkal
tiga
dimiliki
integrasi
.
peniruan melalui rekombinasi knowledge Para teoritisi knowledge-based view
yang dilakukan secara terus menerus dan menerapkannya baru[12].
pada
Dengan
peluang
kata
lain
pasar dalam
lingkungan yang kompetitif, kinerja superior dapat dilanggengkan hanya dengan inovasi yang berkelanjutan.
menyatakan bahwa KBV juga berbasis pada teori
Resource-Based
View.
Argumentasinya bahwa perusahaan eksis karena memiliki keunikan, seringkali ada faktor ketergantungan historis,
memiliki
kemampuan untuk akumulasi sumber daya Grant lebih lanjut mengartikulasikan
spesifik yang menghasilkan level kinerja
fondasi teori untuk Knowledge-Based View,
yang berbeda (Reed dan DeFilipi, 1990).
baik sebagai teori organisasi (1996) maupun
Barney (1991) menyatakan bahwa untuk
sebagai teori strategi (1996a), yang dengan
memiliki keunggulan kompetitif perusahaan
itu perspektif knowledge telah digunakan
memerlukan
-50-
kapabilitas
yang
dapat
Pendekatan Knowledge Management dalam Upaya Mencapai Competitive Advantage (Lilik DY)
mentransformasikan
sumber
daya.
dipilih
untuk
meningkatkan
Kapabilitas dan sumber daya mempunyai
mengarahkan
proses
tiga aspek yang membuat sulit untuk ditiru
organisasi
yaitu: determinasi historis, secara sosial
knowledge base perusahaan.
dan
dan
pembelajaran
untuk
memantapkan
menyatu dalam organisasi dan juga bersifat Menurut Bierly dan Chakrabarti
tacit (Barney, 1991) (1996) Perusahaan
dapat
memiliki
ada
empat
pilihan
knowledge
strategies, yaitu: 1) perusahaan memerlukan
keunggulan kompetitif apabila: (1) mereka
keseimbangan
tahu
pembelajaran internal dan eksternal;
bagaimana
mendesiminasikan
memperluas,
dan
yang
tepat
antara 2)
mengekploitasi
perusahaan memerlukan fokus lebih kearah
knowledge secara internal; (2) jika mereka
pembelajaran radikal atau inkremental; 3)
tahu bagaimana memproteksi knowledge
kecepatan
dari imitasi pesaing; (3) jika mereka tahu
ditetapkan/ dirumuskan; 4) perusahaan perlu
bagaimana berbagi (share), transfer dan
mengetahui keseimbangan yang tepat antara
menerima knowledge dari mitra usahanya
penguasaan yang mendalam atau yang
(partner) serta mereka mampu meraih
meluas tentang knowledge base.
optimal
pembelajaran
perlu
knowledge dari jarak yang jauh (Theriou, et Strategi knowledge tersebut penting
al., 2006).[13]
untuk dipahami sebagaimana Cohen dan Perbedaan perusahaan
adalah
kinerja karena
di
antara
Levinthal
(1990)
menegaskan
bahwa
perbedaan
perusahaan harus memiliki kemampuan
knowledge base dan perbedaan kapabilitas
yang baik pada pembelajaran internal dan
dalam mengembangkan dan memanfaatkan
dapat
knowledge (Bierly dan Chakrabarti, 1996).
capacity” sebelum mereka mampu belajar
Management of knowledge dapat dianggap
dari sumber-sumber dari luar. “Absorbtive
sebagai kapabilitas dinamik dari perusahaan
capacity” dapat ditingkatkan melalui R&D
dan menjadi pengarah (driver) dari berbagai
pada
kompetensi dan kapabilitas lainnya (Lei,
produksi dan pelatihan teknik lanjutan
Hitt dan Bettis, 1996). Dalam konteks ini
(Cohen dan Levinthal, 1990). Dengan kata
ada beberapa area stratejik yang dapat
lain pembelajaran internal dan eksternal
mengembangkan
area
yang
spesifik,
“absorbtive
pengalaman
-51-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No.1 Januari 2011
keduanya
vital
untuk
keberhasilan
perusahaan (Bierly dan Chakrabarti ,1996).
yaitu;
Socialization,
Externalization,
Combination dan Internalization (SECI).
Menciptakan knowledge (creating
Pada
proses
sosialisasi,
tacit
knowledge) mempunyai arti yang penting
knowledge dikonversi menjadi tacit melalui
bagi perusahaan (Polanyi, 1962). Knowledge
saling
menurut Polanyi (1962) terdiri dari tacit dan
experience) dengan cara observasi, imitasi
explicit knowledge. Tacit knowledge bersifat
dan mempraktekannya (practice). Titik awal
personal
untuk
untuk sosialisasi adalah membangun sarana
dan
untuk interaksi dimana difasilitasi sharing
dibagikan (sharing) kepada pihak lain. Tacit
pengalaman dan mental model (Hussi,
knowledge
2004).
karena
diformalitaskan,
itu
sulit
dikomunikasikan
berdimensi
teknikal
yang
tukar
pengalaman
(sharing
seringkali disebut pula sebagai know how. Sedangkan
explicit
knowledge
dapat
dikonseptualisasikan dan disimpan dalam sistem informasi. Perusahaan yang berhasil dalam
knowledge
mampu
menciptakan
berkelanjutan value melalui penciptaan dan penggunaan
knowledge
dan
know-how
(Hussi, 2004).
Pada proses eksternalisasi, tacid knowledge dikonversikan
pada
konsep
explicit.
Karasteristik dari eksternalisasi ini adalah aktivitas
dilaksanakan
dalam
group/kelompok. Dalam eksternalisasi ini knowledge
dalam
bentuk
konseptual.
Sedangkan
proses
kombinasi,
terjadi
konversi dari tacit knowledge kepada tacit Esensi penciptaan knowledge adalah
knowledge.
interaksi antara tacit dan explicit knowledge.
knowledge
Dinamika
dengan explicit knowledge yang sudah eksis
interaksi
tersebut
akan
Pada yang
organisasi
tahap baru
sehingga
ini
explicit
dikombinasikan
menghasilkan inovasi dan lebih lanjut akan
di
menghasilkan
menjadi organizational knowledge (Hussi,
struktur explicit knowledge yang lebih besar
2004). Interaksi antara tacit dan explicit
(Hussi, 2004).
knowledge ini digambarkan sebagai model SECI (Nonaka dan Takeuchi 1995; Nonaka dan Konno, 1998) yang terdiri dari empat moda yang berbeda dari konversi knowledge
Pada proses internalisasi explicit knowledge knowledge
dikonversikan yang
pada
tacit
operasionalisasinya
dilakukan melalui learning by doing. Proses -52-
Pendekatan Knowledge Management dalam Upaya Mencapai Competitive Advantage (Lilik DY)
ini difasilitasi dengan verbalisasi atau
1997; Walczak, 2005). Penyiapan organisasi
visualisasi dokumen dan berbagai manual.
merupakan
Explicit knowledge dilakukan sharing dalam
mengembangkan budaya knowledge dan
organisasi untuk dikonversikan menjadi tacit
seringkali melibatkan perubahan budaya
knowledge melalui individu-
organisasi, perubahan cara kerja karyawan
tahap
pertama
untuk
dan interaksinya (Walczak, 2005). mengekpresikan strategi innovasi sebagai bagian dari fungsi organisasi sehari – hari
Knowledge-Based Strategy
(Hussi, 2004).
Knowledge-based
strategy
merupakan wujud dari keterkaitan antara Dari uraian-uraian di atas dipahami bahwa kompetensi inti dari perusahaan berakar kuat pada collective know-how yang berbentuk tacit karena menyatu pada praktik kerja (work practice) dalam kontek yang spesifik
yang
dikembangkan
melalui
learning by doing. Karena bersifat tacit dan sukar dikodifikasikan maka akan sukar pula bagi pesaing untuk melakukan peniruan. Oleh karena itu perlu diidentifikasi dan dikembangkan perusahaan
sumber untuk
daya
intelektual
memantapkan
dan
menjaga keunggulan kompetitif serta untuk meningkatkan kinerjanya (Peteraf 1997; Prahalad, dan Hamel, 1990; Teece et al.,1997) Untuk mencapai budaya knowledge memerlukan fokus manajerial pada tiga area: penyiapan organisasi, mengelola asset knowledge dan penguatan knowledge untuk keunggulan kompetitif (Abel dan Oxbrow,
strategi bisnis perusahaan dengan penerapan KM dalam perusahaan. Knowledge- based strategy mencerminkan hubungan antara sumber
daya
dan
kapabilitas
berbasis
pengetahuan dengan strategi kompetitif. Framework
Strengths-Weaknesses-
Opportunities- Threats (SWOT) tradisional memberikan dasar dalam pengembangan strategi
berbasis
pengetahuan.
Mengaplikasikan knowledge-based strategy berarti, manajemen perusahaan melakukan analisis
SWOT
pemetaan kapabilitas
berbasis
terhadap
pengetahuan,
sumber
berbasis
daya
pengetahuan,
dan agar
memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai
kekuatan
dan
kelemahan
perusahaan untuk merespon peluang dan ancaman strategy
strategik. dapat
Knowledgebased
dipandang
sebagai
penyeimbang antara sumber daya dan kapabilitas
berbasis
pengetahuan
yang -53-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No.1 Januari 2011
dimiliki perusahaan, dengan pengetahuan
berkesinambungan,
yang
untuk
pemahaman ke depan serta perencanaan
lebih
yang komprehensif.
dibutuhkan
enghasilkan
perusahaan
produk/jasa
yang
membutuhkan
kompetitif Kesimpulan Pengetahuan adalah sumber daya
Sustaining Knowledge Advantages Kreativitas dan inovasi mempunyai peranan
yang
dalam
kinerja organisasi.Manajemen Pengetahuan
menjalankan bisnis perusahaan.Perusahaan
(Knowledge Management) sebagai salah
tidak
satu
akan
competitive
sangat
penting
yang sangat penting yang digunakan untuk
menikmati advantage
sustainable
hanya
strategi
untuk
menciptakan
nilai,
dengan
meningkatkan efektivitas dan produktifitas
memproses resources capabilities. Mereka
organisasi, serta keunggulan kompetitif
harus dapat mengkombinasikan resources
organisasi. Perusahaan tidak dapat mencapai
dengan cara baru yang berbeda atau
sustainable competitive advantage hanya
mengembangkan capabilities baru untuk
dengan mengikuti product market based
mendapatkan
competitive
strategy atau resource based strategy saja.
advantage. Hal ini mungkin dilakukan
Sumber daya pengetahuan memberikan
melalui pemikiran kreatif dan inovasi dan
basis yang kuat bagi perusahaan untuk
pendekatan terhadap competitive advantage
menciptakan
seperti yang digambarkan Suresh (2002, p.5)
advantage. Knowledgebased strategy dapat
sustainable
Perusahaan tidak dapat mencapai
sustainable
competitive
dipandang sebagai
penyeimbang
sustainable competitive advantage hanya
sumber
kapabilitas
dengan mengikuti product market based
pengetahuan
strategy atau resource based strategy saja.
dengan
Sumber daya pengetahuan memberikan
perusahaan untuk enghasilkan produk/jasa
basis yang kuat bagi perusahaan untuk
yang lebih kompetitif
menciptakan advantage.
sustainable Untuk
mengembangkan
penciptaan competitive advantage
yang
sustainable
yang
-54-
dan yang
dimiliki
pengetahuan
yang
berbasis
perusahaan, dibutuhkan
competitive
knowledge-based strategy dalam rangka
perlu
daya
antara
upaya
Daftar Pustaka Anshori, Yusak, Analisis Keunggulan Bersaing melalui Penerapan knowledge management dan Knowledge – Based Strategy di Surabaya plaza Hotel,
Pendekatan Knowledge Management dalam Upaya Mencapai Competitive Advantage (Lilik DY)
Jurusan Manajemen Perhotelan, Fakultas Ekonomi – Universitas Kristen Petra http://puslit.petra.ac.id/journals/perhot elan/Doctorate Candidate in Economics, Airlangga University Surabaya, e-mail:
[email protected] Barclay, R.O., Murray, C. M. (2002). “What is knowledge management”, Knowledge Praxis, available from http://www.media-access.com/ whatis.html [accessed April 9, 2004]. Barney, J.B. (1991).”Firm resouces and sustained competitive advantage”, Journal of Management, 17, pp. 99120.BPC PHRi Surabaya. Collis, D.J., Montgomery, C.A (1998). Corporate strategy: A resource-based approach, Mc- Graw-Hill. Commerce-Database.com. (2004). ”Knowledge managemen definition”, available from http://www. commercedatabase.com/knowledge-management. htm.source=google. [accessed April 17, 2004]. Ghalib, A.K. (2004). ”Systemic knowledge management:Developing a model for managing organisational sssets for strategic and sustainabl competitive advantage”, Journal of Knowledge Management Practice, available from http://www.tlainc.com/articl56.htm Gupta, A., McDaniel, J. (2002). “Creating competitive advantage by effectively managing knowledge: A framework for knowledge management”, Journal of Knowledge Management Practice. Available from http://www. tlainc.com/ articl39.htm
Johnson,G., Scholes, K. (2003). “What is strategy”, available from http://www.tutor2u.net/business/ strategy/what_is_strategy.htm [retrieved April 12, 2004]. Kaplan, R.S., Norton, D.P. (2004). Strategy maps: Converting intangible assets into tangible outcomes, Harvard Business School Publishing. KPMG Consulting (2000) ”Knowledge management research report 2000”, available from http://www.office.com.tw/kmreportfina l2000.pdf [accessed April 17, 2004]. Nonaka, Ikujiro & Takeuchi, Hirotaka (1995). The Knowledge-Creating Company : How Japanese Companies Create the Dynamics of Innovation. Oxford: Oxford University Press. Porter, M.E. (1980) Competitive strategy, New York. Free Press. Rosenberg, M.J. (2001). E-learning: Strategies for delivering knowledge in the digital age, Mc- Graw-Hill. Suresh, R. (2002). “Knowledge Management- A Strategic Perspective”, available from http://www.kmadvantage.com/docs/km _article s/KM_a_Strategic_Perspective.pdf Teece, D.J. (1984). ”Economic analysis & strategic management”, California Management Review, 26, (3), Spring, pp. 87-110.
-55-
Majalah Ilmiah INFORMATiKA Vol. 2 No.1 Januari 2011
The
Knowledge Management Forum. (1996).”What is knowledge management”, available from http://www.km-forum.org/what_is.htm
Thompson, A.A., Strickland III, A.J. (2003). Strategic management: Concepts and cases, 13rd edn, New York, Mc GrawHill Companies.Inc. Zack, M.H. (1999). “Competing on knowledge”, 2000 Handbook of Business Strategy, Faulkner & Gray. pp. 81-88, available from http://web. cba.neu.edu/~zack/ articles/compknow/compknow. htm [accessed April 7, 2004]. Zack, M.H. (1999). ”Developing a knowledge strategy”, California Management Review, Vol. 41. 3, (Spring), pp. 125-145 (Electronic Version), available from http://web.cba.neu.edu/ ~mzack/articles/kstrat.htm http://www.sampurnoconsult.com/manaje men.html
-56-