Pendapatan VIVA Tumbuh 34% Menjadi Rp2,25 Triliun Oleh : Yeni Herliani Jumat, 17 April 2015 19:45
KOPI - PT Visi Media Asia Tbk (VIVA), konsisten menjaga pertumbuhan pendapatan seiring performa bisnis unit yang solid. Demi memperkuat posisi sebagai pemain utama di industri media, RUPST VIVA pada hari ini menetapkan bahwa seluruh laba bersih perseroan di tahun 2014 akan digunakan sebagai modal.
“Kami sangat mengapresiasi dukungan penuh dari pemegang saham untuk terus memperkuat bisnis perusahaan dengan menambah modal perseroan. Kami percaya keputusan ini sangat strategis untuk memperkuat posisi dan bisnis VIVA dalam jangka panjang,” jelas Direktur Utama VIVA Anindya N. Bakrie, dalam Public Expose seusai RUPST dan RUPSLB VIVA di Jakarta, Jumat (17/4).
Di 2014, pendapatan VIVA tumbuh 34,5%, menjadi Rp 2,25 triliun. Ini berarti dalam tiga tahun berturut-turut VIVA berhasil mencatat pertumbuhan pendapatan di atas 25%. Sementara laba bersih pada 2014 naik 65% menjadi Rp 173 miliar dan EBITDA bertumbuh sebesar 32,3% menjadi Rp 865,7 miliar.
Anindya menjelaskan, selama 2014 banyak momentum penting yang berhasil mendorong bisnis unit VIVA tumbuh di atas rata-rata industri. Selain program even seperti piala dunia dan pemilu, program-program inhause juga berhasil menempati rating tertinggi di prime time.
"Pemilihan program yang tepat dan program-program in-house yang berkualitas telah menempatkan VIVA pada posisi tertingginya di tahun lalu. Kami percaya prestasi tersebut akan dapat dipertahankan dengan adanya dukungan penuh dari pemegang saham," jelasnya.
1 / 11
Pendapatan VIVA Tumbuh 34% Menjadi Rp2,25 Triliun Oleh : Yeni Herliani Jumat, 17 April 2015 19:45
Konten unggulan
Sepanjang 2014, VIVA berhasil memanjakan konsumen dengan konten-konten unggulannya. Enam program talk show VIVA, berhasil masuk dalam daftar sepuluh program talk show yang paling banyak ditonton di Indonesia (berdasarkan Nielsen di 10 kota periode Jan 2014 - 8 April 2015 untuk TA 15+ ABC1), yakni Indonesia Lawyers Club sebagai nomor 1, disusul Negeri ½ Demokrasi, Meja Bundar, Gestur, Apa Kabar Indonesia Malam, Alfito, Apa Kabar Indonesia.
Program Breaking News tetap menjadi referensi utama bagi pemirsa dan bahkan berhasil meraih pangsa pemirsa tertinggi (#1) diantara 10 TV FTA untuk peristiwa penting seperti pemberitaan Pemilu Legislatif, Pilpres, pembacaan putusan Mahkamah Konstitusi mengenai sengketa hasil Pilpres, penentuan Isbath awal Ramadhan dan tragedi jatuhnya pesawat Air Asia QZ8501 (Sumber: AGB Nielsen Media Research).
Masih menurut AGB Nielsen, tvOne sejak awal mendominasi segmen berita dan terus melanjutkan dominasinya dibandingkan stasiun televisi berita lainnya di Indonesia. Program-program yang menjadi pemimpin di Prime-Time dan Non-Prime Time News yakni Prime Time News Program #1 dengan total audience mencapai 2,2 juta dan Non Prime Time News Program #1 dengan total audience 1,4 juta.
Empat serial drama VIVA yakni, Mahabharata, Abad Kejayaan, Jodha Akbar dan Navya berhasil masuk dalam daftar sepuluh serial drama yang paling populer di Indonesia. Pesbukers mampu meraih penghargaan Panasonic Gobel Awards sebagai program Komedi Terfavorit untuk tiga tahun berturut-turut. “Super Deal” sukses mendapatkan rating tertinggi untuk genre entertainment quiz and game show. Untuk genre animasi, VIVA sukses menjadi #1 di time slot 13.00 – 16.00 dengan Target Audience Kids 5-9. Portal berita on-line viva.co.id saat ini menjadi salah satu portal berita on-line unggulan di Indonesia. Selama tahun 2014 rata-rata page view bulanan mencapai 111 juta (sumber: Effective Measures).
2 / 11
Pendapatan VIVA Tumbuh 34% Menjadi Rp2,25 Triliun Oleh : Yeni Herliani Jumat, 17 April 2015 19:45
“Program-program yang ditayangkan ANTV dan tvOne telah menempatkan bisnis VIVA di level atas industri televisi nasional dengan lebih dari 70% merupakan program in-house. Sekalipun tayangan piala dunia berakhir, rating kami tetap terjaga dan menjadi trend setter program TV di Indonesia,” tutur Anindya.
Menghadapi kondisi industri yang sangat dinamis, VIVA akan konsisten menjalankan Strategi Tiga Pilar yang selama ini telah terbukti mampu mempertahankan peningkatan kinerja Perseroan. Penerapan strategi ini membuat VIVA berbeda dari yang lain dan tidak sekadar mengikuti pasar. Strategi ini mencakup Micro-targeting, Low Cost High Impact dan Innovative Customer Experience (content distribution strategy).
Pilar Pertama adalah pendekatan Micro-targeting, VIVA berhasil menaikkan TV rating dan pangsa pemirsa untuk program-program secara signifikan dan berkelanjutan. ANTV, yang telah naik menjadi Tier 1 TV FTA pada Juni 2014, tetap fokus pada segmen keluarga, anak-anak, dan hiburan, dengan target pemirsa dari kelas sosio-ekonomi ABCD 5+ tahun. tvOne berhasil mempertahankan strategi pasarnya untuk pria 15+ tahun, dari kelas sosio-ekonomi ABC1. Strategi ini membedakan dengan jelas segmen pasar yang menjadi target masing-masing TV (ANTV dan tvOne).
Pilar kedua adalah “Low Cost High Impact Production”. Strategi ini mengharuskan Perseroan untuk dapat memproduksi konten yang berkualitas secara in-house . Pilar ketiga adalah “ Innovative Customer Experience ” atau “ Content Distribution Strategy .” Dengan perkembangan teknologi, konsumen akan menyaksikan konten pilihannya dan mendapatkan informasi melalui jalur multiplatform . Jalur ini meliputi tv, laptop, telpon genggam atau mobile device ( perangkat bergerak) lainnya.
3 / 11
Pendapatan VIVA Tumbuh 34% Menjadi Rp2,25 Triliun Oleh : Yeni Herliani Jumat, 17 April 2015 19:45
Prospek Bisnis
Berdasarkan data dari AGB Nielsen Media Research dan PWC Media, belanja iklan di media tumbuh 9,1% pada 2014 dan dari angka itu yakni 7,2% merupakan pertumbuhan iklan di TV. Sekitar 94% dari populasi di Indonesia memiliki akses untuk TV free to air (FTA) atau tidak berbayar.
Analis Pasar Modal dari PT Asjaya Indosurya Securities, William Suryawijaya mengatakan VIVA bersama anak usahanya MDIA, merupakan perusahaan berbasis industri media yang benar-benar fokus pada segmennya masing-masing dan tercermin dari konten-konten yang ditayangkannya.
“Dengan fokus pada segmennya, akan berimplentasi pada kinerja keuangan perusahaan. Kalau segmennya jelas, pengiklan juga jelas. TvOne misalnya, segmentasi untuk professional dengan menayangkan konten berita dan informasi. ANTV, membidik segmen keluarga, wanita dan anak-anak, pengiklan tidak akan ragu jika produknya ditayangkan di stasiun tv yang segmennya tepat,” tutur William.
Menurutnya, bagi investor pasar modal yang ingin berinvestasi di saham-saham perusahaan media, horizonnya sebaiknya untuk jangka panjang. Industri media menyuguhkan informasi dan hiburan yang dibutuhkan masyarakat sepanjang masa.
Hasil RUPST dan RUPSLB
Selain memperkuat modal, pada RUPST/RUPSLB hari ini mengangkat David E. Burke menjadi direktur baru dan Neil Tobing sebagai Direktur Independen menggantikan Dudi Hendrakusuma yang sebelumnya sudah mengundurkan diri.
4 / 11
Pendapatan VIVA Tumbuh 34% Menjadi Rp2,25 Triliun Oleh : Yeni Herliani Jumat, 17 April 2015 19:45
Rapat umum juga menyetujui pengangkatan Erick Thohir sebagai Presiden Komisaris VIVA menggantikan Rahmat Gobel yang mengundurkan diri per 27 Oktober 2014 karena menjadi Menteri Perdagangan di Kabinet Kerja. “Kami mengucapkan terimakasih atas kontribusi yang beliau berikan kepada VIVA Group,” kata Anindya.
VIVA Finansial Highlight
Keterangan
(Rp miliar)
2013
2013
%
Pertumbuhan
5 / 11
Pendapatan VIVA Tumbuh 34% Menjadi Rp2,25 Triliun Oleh : Yeni Herliani Jumat, 17 April 2015 19:45
Pendapatan
1.674
2.253
35%
Beban usaha
1.088
1.481
36%
EBIT
587
771
6 / 11
Pendapatan VIVA Tumbuh 34% Menjadi Rp2,25 Triliun Oleh : Yeni Herliani Jumat, 17 April 2015 19:45
31%
EBITDA
655
866
32%
Laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
107
144
34%
Laba neto
105
7 / 11
Pendapatan VIVA Tumbuh 34% Menjadi Rp2,25 Triliun Oleh : Yeni Herliani Jumat, 17 April 2015 19:45
173
64,7%
Audience Share
TA: All People
TA: Target Market
11,0%
12,0%
15,7%
17,1%
8 / 11
Pendapatan VIVA Tumbuh 34% Menjadi Rp2,25 Triliun Oleh : Yeni Herliani Jumat, 17 April 2015 19:45
TV Rating
TA : All People
TA: Target Market
1,3%
1,4%
2,0%
2,1%
9 / 11
Pendapatan VIVA Tumbuh 34% Menjadi Rp2,25 Triliun Oleh : Yeni Herliani Jumat, 17 April 2015 19:45
Sekilas Mengenai PT Visi Media Asia Tbk.
VIVA adalah salah satu perusahaan media terpadu terkemuka di Indonesia yang berfokus pada penyampaian dan penyediaan konten, khususnya konten berita, olahraga dan gaya hidup melalui berbagai platform, termasuk stasiun televisi FTA, internet ataupun telepon genggam.
Didirikan tahun 2007, VIVA memulai kegiatan usahanya dengan mengoperasikan tvOne (saluran TV berita dan olahraga), ANTV (saluran TV keluarga, hiburan dan gaya hidup) dan VI VA.co.id (portal berita terkemuka yang menawarkan konten berita, olahraga dan gaya hidup).
Saat ini, VIVA didukung oleh lebih dari 2.500 karyawan yang tersebar di seluruh Indonesia. Berdasarkan data AGB Nielsen, stasiun televisi VIVA dapat dinikmati di 170 kota di Indonesia dengan cakupan 143,0 juta penduduk.
Dalam menjalankan bisnis, VIVA akan tetap berpegang pada strategi tiga pilar yaitu micro targeting yakni membidik segmen spesifik, low cost higt impact yakni menghasilkan konten secara in-house , dan ketiga innovative customer experience yakni menggunakan konvergensi media seperti TV, laptop, telepon genggam atau mobile device dan lainnya.
VIVA menargetkan pemirsa dari berbagai spektrum demografi ekonomi dan usia di Indonesia, yang dipercaya dapat menarik para pengiklan yang mencari cakupan yang luas untuk meningkatkan penjualan produk mereka dan para pengiklan yang mencari cakupan yang lebih
10 / 11
Pendapatan VIVA Tumbuh 34% Menjadi Rp2,25 Triliun Oleh : Yeni Herliani Jumat, 17 April 2015 19:45
tertarget.
Sumber:
Berliana Elisabeth S. (Associate Consultant)
PT. SEMBILAN KOMUNIKASI UTAMA
11 / 11