PENDAHULUAN
Latar Belakang Jagung merupakan salah satu tanaman pangan yang memiliki peranan strategis dan bernilai ekonomis serta mempunyai peluang untuk dikembangkan. Hal ini disebabkan karena kedudukannya sebagai sumber utama karbohidrat dan protein setelah beras. Jagung juga berperan sebagai bahan baku industri pangan dan industri pakan. Jagung digunakan sebagai bahan baku utama pakan ternak dalam industri pakan. Pola konsumsi pangan akan mengalami perubahan dengan meningkatnya pendapatan masyarakat. Permintaan terhadap produk peternakan seperti daging dan telur akan meningkat sehingga diperlukan ketersediaan pakan ternak yang cukup pula (BPS, 2009).
Jagung di Provinsi Sumatera Utara juga memiliki peranan penting bagi pemerintah, produsen jagung, dan konsumen jagung. Jagung berguna dalam meningkatkan ketahanan pangan, menjadi sumber pendapatan bagi pemerintah Provinsi Sumatera Utara, dan sebagai sumber pendapatan bagi produsen. Dari segi konsumen, jagung berguna untuk dikonsumsi baik secara langsung maupun produk turunannya, serta sebagai pakan ternak, dimana pakan ternak tersebut dapat meningkatkan produk peternakan seperti daging dan telur yang dibutuhkan konsumen.
Penawaran jagung di Sumatera Utara ialah penjumlahan produksi, impor, stok awal dan dikurangi dengan ekspor. Penawaran jagung di Sumatera Utara dapat dilihat dari tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1. Penawaran Jagung di Sumatera Utara Tahun 2008-2012 Produksi Stok Ekspor Impor (ton) No Tahun (ton) (ton) (ton) 1 2008 1.098.969 40.519,017 91.202 314,476 2 2009 1.166.548 102.475,113 466.224 179,479 3 2010 1.377.718 100.846,810 409.013 212,705 4 2011 1.294.645 305.818,856 455.184 416,631 5 2012 1.369.090 217.083,050 512.875 386,000
Penawaran (ton) 1.230.375,541 1.735.067,634 1.131.648,105 2.055.231,225 2.098.662,050
Sumber: Produksi 2008-2009; Analisis Usaha Tani Tanaman Padi, Jagung, Kedelai dan Tebu Sumatera Utara Tahun 2009. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, Produksi 2009-2012; www.bps.go.id, Impor dan Ekspor; Ekspor dan Impor Sumatera Utara. Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Utara, Stok; Laporan Tahunan. Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara
Produksi adalah hasil panen dari petani jagung di Sumatera Utara. Dari data di atas dapat dilihat bahwa produksi jagung fluktuatif dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008, produksi jagung Sumatera Utara sebesar 1.098.969 ton, tahun 2009 sebesar 1.166.548 ton, tahun 2010 sebesar 1.377.718 ton, tahun 2011 sebesar 1.294.645 ton, dan tahun 2012 sebesar 1.369.090 ton.
Impor adalah pemasukan jagung yang berasal dari luar negeri ke Sumatera Utara. Dari data di atas dapat dilihat bahwa impor jagung fluktuatif dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008, impor jagung Sumatera Utara sebesar 40.519,017 ton, tahun 2009 sebesar 102.475,113 ton, tahun 2010 sebesar 100.846,810 ton, tahun 2011 sebesar 305.818,856 ton, dan tahun 2012 sebesar 217.083,050 ton.
Stok merupakan hasil pengurangan dari ketersediaan dengan kebutuhan. Dari data di atas dapat dilihat bahwa stok jagung fluktuatif dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008, stok jagung Sumatera Utara sebesar
91.202 ton, tahun 2009 sebesar
466.224 ton, tahun 2010 sebesar 409.013 ton, tahun 2011 sebesar 455.184 ton, dan tahun 2012 sebesar 512.875 ton.
Universitas Sumatera Utara
Ekspor adalah jagung yang dijual dari Sumatera Utara ke luar negeri. Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa ekspor jagung fluktuatif dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008 ekspor jagung Sumatera Utara sebesar 314,476 ton, tahun 2009 sebesar 179,479 ton, tahun 2010 sebesar 212,705 ton, tahun 2011 sebesar 416,631 ton, dan tahun 2012 sebesar 386 ton.
Permintaan jagung di Sumatera Utara adalah penjumlahan dari kebutuhan jagung untuk konsumsi dan industri. Permintaan atau kebutuhan jagung di Sumatera Utara tersebut dapat dilihat dari tabel berikut.
Tabel 2. Permintaan atau Kebutuhan Jagung di Sumatera Utara Tahun 2008-2012 No Tahun Konsumsi + Industri (Ton) 1 2008 790.098 2 2009 801.891 3 2010 755.717 4 2011 982.731 5 2012 1.046.816 Sumber: Laporan Tahunan 2008, Pemantauan Ketersediaan Kebutuhan dan Cadangan Pangan Tahun 2009-2012. Badan Ketahanan Pangan Provinsi Sumatera Utara
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa permintaan Jagung di Sumatera Utara fluktuatif dari tahun ke tahun. Pada tahun 2008, permintaan jagung Sumatera Utara sebesar 790.098 ton, tahun 2009 sebesar 801.891 ton, tahun 2010 sebesar 755.717 ton, tahun 2011 sebesar 982731 ton, dan tahun 2012 sebesar 1.046.816 ton.
Harga jagung dapat mempengaruhi penawaran dan permintaan jagung. Perkembangan harga jagung di Sumatera Utara dapat dilihat dari tabel berikut.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3. Harga Jagung Tingkat Produsen di Sumatera Utara Tahun 2008-2012 No Tahun Harga Jagung (Rp/Kg) 1 2008 2.245 2 2009 2.605 3 2010 2.797 4 2011 3.006 5 2012 2.708 Sumber: Laporan Tahunan, Dinas Pertanian Provinsi Sumatera Utara
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa harga jagung di Sumatera Utara meningkat dari tahun ke tahun, namun tahun 2012 harga jagung turun. Pada tahun 2008, harga jagung Sumatera Utara sebesar Rp 2.245/kg, tahun 2009 sebesar Rp 2.605/kg, tahun 2010 sebesar Rp 2.797/kg, tahun 2011 sebesar Rp 3.006/kg, dan tahun 2012 sebesar Rp 2.708/kg.
Konsumen pada dasarnya menginginkan agar harga suatu barang turun, sedangkan produsen menginginkan agar harga suatu barang itu naik. Kedua sisi itu bertentangan dalam menentukan harga suatu barang. Apabila kedua sisi ini dipertemukan, maka diperoleh suatu titik tengah yang disebut dengan titik keseimbangan atau ekuilibrium. Keseimbangan merupakan suatu keadaan dimana jumlah permintaan adalah sama dengan jumlah penawaran atas suatu barang pada harga tertentu (Bangun, 2007). Hal tersebut berlaku juga terhadap keinginan petani jagung. Menurut petani jagung di Sumatera Utara, harga jagung yang berlaku belum memberikan keuntungan kepada petani. Ditambah lagi dengan adanya kebijakan impor jagung dalam kondisi panen yang melimpah (Dewantoro, 2012). Permasalahan ketidaksesuaian harga yang terjadi dipicu oleh tidak terjadinya keseimbangan penawaran dan permintaan jagung. Jumlah penawaran dan permintaan jagung di Sumatera Utara tidak sama (tidak seimbang). Pada tabel 1 dan 2 dapat dilihat, bahwa penawaran pada tahun 2008 sebesar
Universitas Sumatera Utara
1.230.375,541 ton dan permintaannya sebesar 790.098 ton. Pada tahun 2009, penawaran sebesar 1.735.067,634 ton sedangkan permintaannya sebesar 801.891 ton. Pada tahun 2010, penawaran sebesar 1.131.648,105 ton dan permintaannya sebesar 755.717 ton. Pada tahun 2011, penawaran sebesar 2.055.231,225 ton sedangkan permintaannya sebesar 982.731 ton. Pada tahun 2012, penawaran sebesar 2.098.662,050 ton sedangkan permintaannya sebesar 1.046.816 ton. Kajian ini dilakukan untuk menjelaskan keadaan keseimbangan penawaran dan permintaan jagung di Sumatera Utara, serta menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran jagung dan faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan jagung di Sumatera Utara.
Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang, maka identifikasi masalah penelitian sebagai berikut. 1. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi penawaran jagung di Sumatera Utara? 2. Faktor-faktor apa yang mempengaruhi permintaan jagung di Sumatera Utara? 3. Bagaimana keseimbangan penawaran dan permintaan jagung di Sumatera Utara?
Tujuan Penelitian Sesuai dengan identifikasi masalah maka tujuan penelitian adalah: 1. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran jagung di Sumatera Utara. 2. Untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan jagung di Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara
3. Untuk menganalisis keseimbangan penawaran dan permintaan jagung di Sumatera Utara.
Manfaat Penelitian Adapun kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Sebagai bahan informasi bagi para petani untuk mengetahui keadaan penawaran dan permintaan jagung di Sumatera Utara. 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi policy maker atau pemerintah dalam mengambil kebijakan untuk menyusun program dalam pengembangan pertanian jagung di masa mendatang. 3. Sebagai bahan referensi atau sumber informasi bagi pihak yang membutuhkan khususnya kalangan akademis yang akan mengadakan penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara