PENDAHULUAN
Latar Belakang Negara Indonesia adalah sebuah negara yang sebagian besar penduduknya tinggal di daerah perdesaan. Desa adalah unsur terkecil bangsa dan secara umum penduduknya terdiri dari para petani dengan kehidupan yang masih terlalu sederhana. Karena sebagian besar penduduk Indonesia tinggal di perdesaan perlu diketahui bagaimana strategi membangun bangsa ini melalui tingkat yang paling rendah sampai ke tingkat yang paling tinggi (Hagul, 1992). Kebijaksanaan yang diambil sebagai langkah utama oleh pemerintah adalah dengan hadirnya koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional. Dalam
menjalankan
fungsinya
koperasi
melakukan
pendidikan
untuk
meningkatkan kehidupan sosial anggotanya. Umumnya koperasi dikenal sebagai perkumpulan orang-orang yang secara sukarela mempersatukan diri untuk mencapai kepentingan-kepentingan ekonomi atau menyelenggarakan usaha bersama melalui pembentukan suatu perkumpulan yang diawasi secara demokrasi. Dengan kata lain, koperasi merupakan organisai ekonomi rakyat yang berwatak sosial atau badan hukum koperasi yang membentuk tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaaan (Sunaryojogi, 1997). Undang Undang No.25 tahun 1992 mengatakan bahwa koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
11 Universitas Sumatera Utara
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas dasar asas kekeluargaan. Fungsi dan peranan koperasi yang diuraikan dalam Bab III pasal 4 UndangUndang Republik Indonesia No.25 / 1992 sebagai berikut: 1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya, 2) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat, 3) Memperkokoh perekonomian rakyat
sebagai dasar
kekuatan dan
ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya, 4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi ( Firdaus dan Susanto, 2002). Koperasi Unit Desa (KUD) dibentuk oleh warga desa atau sekelompok desa-desa yang disebut unit desa yang dapat merupakan satu kesatuan ekonomi masyarakat kecil. Pengembangannya diarahkan agar KUD dapat menjadi pusat pelayanan kegiatan ekonomi di daerah pedesaan. Sesuai dengan tujuan tersebut maka secara umum karakteristik yang harus dimiliki oleh KUD sebagai koperasi untuk dapat disebut sebagai pusat pelayanan masyarakat pedesaan adalah: 1. Mampu menyediakan sarana dan bahan kebutuhan dasar bagi masyarakat desa sesuai kodratnya sebagai manusia baik untuk kebutuhan konsumsi maupun untuk kegiatan konsumsi.
12 Universitas Sumatera Utara
2. Mampu berperan untuk membangkitkan inisiatif lokal agar mereka (masyarakat pedesaan) dapat meningkatkan peran sertanya dalam proses pembangunan. 3. Dapat berperan sebagai sarana dalam proses transformasi struktural termasuk redistribusi faktor produksi dan pendapatan. 4. Lebih memberikan tekanan pada aspek kemanusiaan dan moral. 5. Pelayanan tidak hanya terbatas pada kebutuhan materi, tetapi mencakup juga hak hak asasi. 6. Merupakan salah satu unsur pembangunan dari penjabaran atas konsep pembangunan dari bawah ke atas (bottom up approach)(Nasution, 2002). Kelapa sawit merupakan salah satu tanaman yang paling penting di Indonesia. Berbagai macam produk turunan dapat dihasilkan dari minyak mentah kelapa sawit baik edible (dapat dikonsumsi secara langsung) maupun non-edible product (tidak dapat dikonsumsi secara langsung). Negara produsen utama minyak kelapa sawit adalah Indonesia dan Malaysia, dimana pada tahun 2000 kedua negara ini memproduksi lebih dari 81% produksi minyak kelapa sawit dunia (BPS, 2004). Dalam peningkatan produksi kelapa sawit, salah satu hal penting dan nyata yang tidak dapat dipisahkan yaitu tersedianya sarana produksi yang dibutuhkan oleh kelapa sawit. Adapun sarana produksi yang dibutuhkan antara lain pupuk, bibit, pestisida dan alat alat pertanian lainnya. Penggunaan sarana produksi yang sesuai dan efisien dapat meningkatkan produksi kelapa sawit(Setyamidjaja, 1991). Dalam peningkatan produksi usahataninya, petani juga membutuhkan pembinaan usahataninya. Masyarakat dapat diperbaiki dan sumberdayanya
13 Universitas Sumatera Utara
dikembangkan. Pembangunan masyarakat desa dapat dilaksanakan melalui proses pendidikan
yang
mempunyai
tujuan
meningkatkan
standart
kehidupan
masyarakat, meningkatkan kesejahteraan, dan terjalinnya kerjasama dan gotong royong ke arah tercapainya masyarakat perdesaan yang mandiri. Pembinaan masyarakat perdesaan itu melibatkan lembaga lembaga baik dari pihak pemerintah, pihak swasta dan pihak masyarakat tani (Mardikanto, 1992). Penyuluh pertanian sebagai bagian dari pembangunan masyarakat memiliki peran penting dalam membantu petani ke arah tercapainya tingkat kehidupan yang lebih baik, menimbulkan dan memelihara semangat petani memperbaiki usahataninya, dan membantu petani agar mampu memecahkan dan menghadapi masalah masalah yang mereka hadapi (Mardikanto, 1992). Akhir akhir ini para petani sulit untuk mendapatkan sarana produksi yang dibutuhkan tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan suatu agen yang dapat mempermudah petani dalam memperoleh sarana produksi tersebut. Salah satunya adalah dengan hadirnya koperasi unit desa (KUD) sebagai soko guru perekonomian masyarakat tani. Dengan hadirnya KUD dapat membantu para petani untuk memperoleh sarana produksi yang dibutuhkan dan secara nyata dapat meningkatkan produksi kelapa sawit para anggotanya. Adapun fungsi fungsi KUD yakni menyediakan sarana produksi meliputi bibit, pupuk, pestisida, dan lainnya untuk meningkatkan produksi anggotanya dan membantu anggotanya untuk mengatasi perekonomian mereka. Di Kabupaten Langkat masih banyak koperasi yang aktif dan potensial seperti KUD, KSU, KSP, KPN, dan Koperasi Perkebunan. Jumlah KUD di Kabupaten Langkat ada 14 unit yang aktif dan tersebar di berbagai kecamatan.
14 Universitas Sumatera Utara
Salah satu KUD yang aktif yaitu KUD Harta yang terdapat di Kecamatan Selesai yang dapat dilihat pada Lampiran 1. Oleh karena itu peneliti melakukan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh koperasi dalam ketersediaan sarana produksi dan penyuluhan terhadap produksi kelapa sawit.
Identifikasi Masalah Adapun identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Bagaimana latar belakang berdirinya KUD (Koperasi Unit Desa) di daerah penelitian?; Bagaimana penyuluhan terhadap usahatani kelapa sawit rakyat di daerah penelitian?; Bagaimana ketersediaan sarana produksi di KUD (Koperasi Unit Desa) untuk usahatani kelapa sawit rakyat di daerah penelitian?; Bagaimana pendistribusian sarana produksi dari KUD (Koperasi Unit Desa) untuk usahatani kelapa sawit rakyat di daerah penelitian?; Bagaimana pengaruh penggunaan sarana produksi dari KUD (Koperasi Unit Desa) terhadap produksi kelapa sawit rakyat di daerah penelitian?
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui latar belakang berdirinya KUD (Koperasi Unit Desa) di daerah penelitian. Untuk mengetahui penyuluhan untuk usahatani kelapa sawit rakyat. Untuk mengetahui ketersediaan sarana produksi di KUD (Koperasi Unit Desa) untuk usahatani kelapa sawit rakyat. Untuk mengetahui pendistribusian sarana produksi dari KUD (Koperasi Unit Desa) untuk usahatani kelapa sawit rakyat di
15 Universitas Sumatera Utara
daerah penelitian. Untuk menganalisis pengaruh penggunaan sarana produksi dari KUD (Koperasi Unit Desa) terhadap produksi kelapa sawit rakyat.
Kegunaan Penelitian Adapun kegunaan dari penelitian yang dilakukan dapat memberi manfaat yaitu: Dari segi praktis informasi hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu petani untuk memperbaiki kelemahan dan kekurangannya selama berusahatani kelapa sawit. Dari aspek informasi diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi instansi terkait untuk membuat kebijakan dalam usaha meningkatkan pendapatan petani kelapa sawit. Dari segi pengembangan ilmu, diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang teori ekonomi rumah tangga petani kelapa sawit, yang merupakan bagian dari ilmu ekonomi pertanian, ilmu sumber daya, system pengelolaan usahatani kelapa sawit serta ilmu perencanaan.
16 Universitas Sumatera Utara
Hipotesis Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat KUD di daerah penelitian karena perlu dibentuk lembaga perekonomian Indonesia untuk meningkatkan produksi petani kelapa sawit. Ada penyuluhan terhadap usahatani kelapa sawit rakyat. Terdapat sarana produksi di KUD untuk usahatani kelapa sawit rakyat di daerah penelitian. Terdapat distribusi sarana produksi di daerah penelitian. Terdapat pengaruh penggunaan sarana produksi dari KUD terhadap produksi kelapa sawit rakyat.
17 Universitas Sumatera Utara