Pendahuluan Di antara Anda sekalian, barangkali pernah ada yang melihat pertunjukan sirkus atau akrobat baik secara langsung atau melalui TV. Dalam pertunjukan akrobat tersebut, terdapat seorang pelakon yang berjalan di atas tali yang dibentangkan di antara dua tiang. Sangat mendebarkan, bahwa pelakon tersebut sambil berjalan di atas tali, di atas kepalanya terdapat setumpuk piring. Keterampilan akrobat tersebut tidak lain sebagai hasil koordinasi gerakan otot dan berbagai alat indera yang bereaksi terhadap rangsangan dari luar. Berapa banyak rangsangan dari luar yang bekerja pada sistem sarafnya? Alat indera apa saja yang berperan? Alat indera Anda memberikan informasi segala sesuatu yang berlangsung di sekitarnya. Bayangkan apabila seseorang tidak dapat melihat, mendengar, meraba, merasakan makanan, merasakan sakit, dan sebagainya. Orang tersebut tidak tahu mengenai sekitarnya. Alat indera yang dimiliki manusia, lazimnya disebut panca indera. Benarkah jumlah alat indera manusia lima (panca) jenis? Orang kebanyakan menyadari bahwa alat indera utama yang jumlahnya lima, yaitu untuk perabaan, pengecapan, pembauan, penglihatan, dan pendengaran. Untuk memudahkan, dalam pembahasannya akan berdasar pada tempat indera bersangkutan, seperti kulit, mata, telinga, lidah, dan hidung.
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
1
Mata
M
ata adalah organ sensorik kompleks yang mempunyai fungsi optikal untuk melihat dan saraf untuk transduksi sinar, analisis imej dan transmisi imej ke otak. Aparatus optik mata membentuk dan memper-tahankan ketajaman fokus obyek dalam retina. Retina adalah bagian saraf dari mata. Fotoreseptor dalam retina mengubah rangsang sinar ke dalam bentuk sinyal saraf, kemudian mentransmisikannya kepusat visual di otak via elemen saraf integratif. Mata adalah organ tubuh kita yang sangat menakjubkan. Mata adalah jendela diri kita. Dengan mata, kita dapat melihat indahnya dunia yang mengagumkan. Mata mengungkapkan segala perasaan. Saat sedih kita menangis dan mata berkaca-kaca. Saat marah, mata akan membelalak lebar. Saat gembira, mata pun akan terlihat berbinar-binar. Mata merupakan organ atau bagian tubuh yang bulat kenyal berisi cairan, berbentuk seperti kelereng kaca yang berfungsi sebagai lensa. Bola kenyal yang kita sebut bola mata itu terletak dalam rongga tengkorak dalam keadaan aman, dan dapat ditutup dengan kelopak mata. Sebuah kelenjar di dekat bola mata memproduksi cairan pelindung yang melapisi kulit luar bola mata. Cairan pelindung itulah yang kita sebut air mata. Mata merupakan indera penglihatan. Mata manusia dapat dijelaskan analog dengan kamera, sehingga cahaya atau sinar jatuh pada retina dan cahaya dipatahkan oleh sebuah lensa. Mata berbentuk seperti bola, terletak di dalam rongga mata. Dinding rongga mata itu ialah tulang-tulang tengkorak, jadi sangat
2
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
keras. Hal ini baik sekali untuk melindungi mata yang lunak. Bola mata mempunyai garis tengah kira-kira 2,3 cm. Bagian depannya bening. Alat penerima rangsang cahaya yang akan dihayati oleh otak sebagai penglihatan ini terdapat di dalam bola mata berbentuk sebagai selaput jala atau retina. Bagian dari alat penglihatan beserta kelengkapannya ialah bola mata, otot-otot penggerak bola mata, kelopak mata, dan kelenjar air mata.
BOLA MATA (OKULUS) Alat indera penerima rangsangan cahaya yang akan dihayati oleh otak sebagai penglihatan ini terdapat di dalam bola mata (bulbus okuli).
Penampang bola mata
Bola mata itu sendiri mempunyai lapisan dinding, dan alat penerima rangsangan cahaya tersebut terdapat pada lapisan terdalam yang dinamakan selaput jala atau retina. Bangunan lain dalam bola mata dan di luar bola mata, kesemuanya bertindak sebagai perangkat tambahan yang berfungsi membantu pelaksanaan penginderaan. Bola mata merupakan bentuk bundaran yang berongga berisi suatu cairan bening setengah padat dan beberapa kelengkapan lain yang berguna untuk penyempurnaan penglihatan. Dinding bola mata dari luar ke dalam berturut-turut ialah :
LAPISAN PADAT YANG TERDIRI ATAS JARINGAN PENGIKAT Lapisan padat ini sebagian besar berwarna putih, hingga dinamakan putih mata atau sklera. Di daerah kutub depan, lapisan ini berubah menjadi bening tembus MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
3
cahaya. Bagian lapisan ini dinamakan selaput bening atau kornea. Karena beningnya, maka dari luar tampak warna bangunan yang terdapat disebelah dalam. Pada bangsa berwarna, tampak warna hitam, sebaliknya pada bangsa kulit putih tampak warna kebiru-biruan atau kecokelat-cokelatan. Kornea yang sudah tidak bening lagi akan mengganggu penglihatan, misalnya radang dan kekurangan vitamin A dapat menyebabkan kerusakan kornea. Biasanya, gangguan ini diobati dengan penggantian selaput bening yang rusak dengan yang masih tembus cahaya dari orang lain. Cara ini disebut pencangkokan kornea. Untuk membantu orang-orang buta karena kerusakan kornea, di dirikan bank mata agar pemilik mata yang akan menyumbangkan korneanya dapat segera memberikannya setelah ia meninggal.
LAPISAN ANYAMAN PEMBULUH DARAH ATAU KHOROID Di belakang selaput bening, lapisan anyaman pembuluh darah akan memisahkan diri dan membentuk lapisan berbentuk lempeng dengan lubang di tengah. Lempeng yang terdapat di depan lensa ini disebut iris dengan lubang bulat di tengah sebagai pupil. Luas lubang dapat disesuaikan dengan banyaknya cahaya yang mengenai mata. Kerja iris sebagai diafragma pada alat pemotret. Di belakang iris terdapat lapisan yang mengandung pigmen. Seseorang yang berkulit hitam akan terlihat warna hitam pada bagian depan bola matanya. Warna iris tergantung dari warna kulit pemilik mata bersangkutan.
SELAPUT JALA Lapisan dinding bola mata yang paling dalam ini disebut selaput jala atau retina. Di antara selaput jala dengan lapisan khoroid terdapat sel-sel berpigmen yang berguna untuk menyerap cahaya apabila terlalu banyak yang masuk melalui pupil. Ke arah depan, selaput jala menipis dan akhirnya ikut membentuk iris. Retina merupakan lapisan yang penting, karena merupakan lapisan sel-sel penerima rangsang cahaya (sel fotoreseptor) yang akan mengubahnya menjadi impuls. Impuls tersebut selanjutnya akan diteruskan melalui serabut saraf mata (N. Optikus) yang menuju otak. Ada dua macam sel fotoreseptor, yaitu berbentuk sebagai batang dan yang berbentuk sebagai kerucut disebut sel kerucut. Kedua sel fotoreseptor tersebut brerjajar di lapisan retina dekat lapisan pigmen. Sel kerucut terutama untuk membedakan warna, sedangkan pada keadaan remang-remang, sel batanglah yang berfungsi. Sel batang terutama terdapat di
4
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
daerah tepi. Artinya, lebih ke arah kutub depan dari bola mata. Sedangkan sel kerucut sebagian besar terdapat pada daerah kutub belakang dari bola mata. Bintik kuning merupakan tempat kumpulan sel-sel kerucut melulu, karena tempat tersebut dilalui oleh sumsum cahaya. Di dekat bintik kuning, terdapat bagian dari retina yang tidak berfungsi sama sekali untuk menerima rangsang karena tidak mengandung sel kerucut ataupun sel batang. Bercak tersebut dinamakan bintik buta, karena merupakan tempat keluarnya serabut saraf mata meninggalkan bola mata.
Sel batang dan kerucut dibesarkan beberapa ribu kali dengan mikroskop elektron
Dalam sebuah bola mata, terdapat sekitar 125 juta buah sel batang, sedangkan sel kerucut terdapat sekitar 6,5 juta buah. Sel batang mengandung pigmen yang disebut rodopsin, yaitu senyawa antara protein yang disebut skotopsin dengan retinen, yaitu suatu bentuk lain dari vitamin A. Pigmen redopsin sangat penting dalam proses penglihatan. Maka, kekurangan vitamin A akan mengurangi jumlah pigmen rodopsin yang selanjutnya mengurangi kepekaan mata. Keadaan semacam ini terdapat pada gejala rabun ayam.
LENSA MATA Lensa terdapat di belakang iris (selaput pelangi) berbentuk bulat dengan dua permukaan cembung ke arah depan dan belakang. Jadi, lensa mata merupakan MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
5
lensa bikonvaks. Lensa ini bersifat kenyal dan dilindungi oleh suatu bungkus lensa. Agar tidak berpindah tempat, maka pada bungkus lensa diperkuat dengan alat penggantung sebagai tali-temali yang berpangkal di belakang iris. Pada pangkal tali-temali tersebut, terdapat otot pengatur kecembungan lensa. Untuk melihat dekat, lensa harus lebih cembung agar bayangan dapat jatuh tepat pada selaput jala. Kecembungannya lensa mata disebabkan kontraksinya otot-otot polos tadi. Proses mencembungnya lensa mata disebut akomodasi. Terlalu lama melihat dekat, misalnya membaca terus-menerus, menyebabkan capai karena kontraksinya otot yang terus-menerus. Gangguan penglihatan dapat disebabkan karena kelainan lensa. Kelainan lensa tersebut dapat terjadi sejak muda atau karena proses penuaan. Bila pada pandangan jauh, bayangan jauh di muka retina menyebabkan kelainan yang dinamakan miopi. Keadaan ini harus dibetulkan dengan memakai kaca mata yang lensanya cekung atau kaca mata negatif. Sebaliknya, penglihatan pada pandangan jauh yang memberikan bayangan yang jatuh di belakang retina akan menyebabkan kelainan penglihatan yang disebut hipermetropi. Untuk membetulkan kelainan ini, dipergunakan kaca mata dengan lensa cembung atau kaca mata positif. Pada usia lanjut, kekenyalan lensa sudah berkurang, hingga akomodasi sudah berkurang kemampuannya. Orang tersebut membutuhkan kaca mata dengan lensa cembung untuk membaca. Keadaan penglihatan tersebut dinamakan presbiopi. Penglihatan yang normal disebut emetropi.
BADAN KACA Di dalam bola mata berada, di belakang lensa terdapat rongga yang diisi oleh zat setengah padat yang bening, hingga sinar yang kel luar dari lensa akan menembus sampai pada retina. Badan kaca ini tidak merupakan jaringan sel, hingga bukan merupakan bagian yang hidup. Di depan lensa, terdapat rongga yang dibatasi oleh bagian belakang kornea. Rongga ini terbagi oleh iris menjadi bilik depan dan bilik belakang. Cairan yang mengisi rongga tersebut saling berhubungan melalui pupil.
OTOT-OTOT PENGGERAK BOLA MATA Bola mata terletak dalam cekungan yang terbentuk oleh bagian-bagian tulang tengkorak. Di antara tulang dan bola mata, terdapat jaringan lemak yang merupakan bantalan yang melindungi alat vital tersebut. Untuk memperluas
6
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
daerah penglihatan, maka bola mata harus dapat digerakkan ke segenap penjuru sesuai kebutuhan. Bola mata tersebut tersebut dapat digerakkan atas kehendak kita, karena adanya otot-otot seran lintang yang melekat pada permukaan luar bola mata, yaitu sklera atau bagian putih bola mata. Otot-otot tersebut akan melekat pada tulang yang membatasi cekungan bola mata. Apabila terjadi gangguan otot-otot pada satu sisi, maka dapat terjadi keadaan yang disebut juling.
KELOPAK MATA Karena bola mata merupakan alat penglihatan yang sangat penting bagi seseorang, maka perlulah mendapat perlindungan seperlunya. Untuk itu, di sebelah depan dilengkapi sepasang kelopak mata yang dapat ditutup atau dibuka menurut kehendak kita. Gerak kelopak mata karena mengkerutnya otot-otot seran lintang. Otot-otot yang berjalan melingkar, apabila mengkerut akan menurup celah antara kedua kelopak. Untuk membuka kelopak, terdapat otot yang berjalan dari kelopak dan melekat pada tulang tengkorak. Kelopak mata juga berguna untuk meratakan air mata pada permukaan kornea dengan gerakan mengedip-ngedip.
KELENJAR AIR MATA Pada cekungan bola mata bagian atas samping, terdapat kelenjar air mata yang berguna untuk selalu membasahi permukaan kornea agar tetap bening. Air mata tersebut akan mengalir dalam saluran air mata yang mulai dari sudut tengah mata bermuara dalam rongga hidung. Air mata merupakan cairan yang sangat penting. Kalau kita menangis dan mengeluarkan air mata, bukan pertanda cengeng. Secara kejiwaan, mengeluarkan air mata bisa meringankan kesedihan bila kita sedang bersedih. Selain itu, mengeluarkan air mata sangat berguna karena melumasi mata agar terjaga kelembapannya. Dengan mengeluarkan air mata, mata akan terbebas dari debu dan partikel-partikel asing yang sempat masuk ke dalamnya. Keluarnya air mata saat menangis, biasanya dipengaruhi oleh kadar kesedihan atau emosi kita. Kalau perasaan kita sedang sangat sedih atau marah, air mata yang keluar bisa sangat banyak dari biasanya. Saat air mata keluar, semua beban kotoran pada mata akan keluar dengan sendirinya. Keluarnya air mata, tak lepas dari lapisan yang ada di dalam mata kita. Lapisan air mata berfungsi melindungi mata dari infeksi. Itulah yang membuat penglihatan kita lebih jernih. Dari mana air mata berasal? Air mata membentuk MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
7
lapisan pelindung pada permukaan mata yang disebut lapisan air mata. Lapisan ini yang melapisi dan membasahi mata kita sepanjang waktu agar mata kita tetap sehat dan nyaman. Air mata membasuh kornea mata kita dalam hitungan detik tanpa kita sadari. Meskipun mungkin sering tidak kita perhatikan, mata kita bisa rusak, bila tidak dilindungi oleh air mata. Lapisan air mata sangat peka dan halus, letaknya di atas bola mata. Kenapa air mata rasanya asin? Ada tiga lapisan di dalam lapisan air mata. Pertama adalah lapisan air yang mengandung enzim dan protein. Dari sinilah air mata ada rasanya, agak asin. Protein pada air mata berfungsi sebagai penghancur bakteri. Di lapisan air ini juga ada lekosit untuk mengatasi infeksi. Lapisan kedua adalah lapisan minyak yang memiliki titik leleh yang sesuai dengan suhu bola mata. Lapisan minyak ini memperlambat keringnya permukaan kornea. Dan, yang terakhir adalah lapisan lendir yang melembapkan mata. Jika tidak ada lapisan lendir, bisa dibayangkan mata kita akan kering. Bagaimana proses meratanya air mata? Air mata dihasilkan oleh kelenjar air mata bagian atas. Air mata dikeluarkan terus-menerus sekitar 0,5 mililiter setiap harinya. Air mata disebar secara merata oleh kelopak mata ke seluruh permukaan kornea saat mata berkedip. Mata kita berkedip dengan sendirinya tanpa kita sadari. Biasanya, setiap 2 -10 detik mata kita berkedip. Tentu tidak semua air mata akan keluar. Sebagian air mata akan menguap secara alami setelah membasahi bagian depan bola mata dan menyingkirkan berbagai kotoran di mata kita. Sisa air mata juga dijaga oleh lapisan minyak agar tidak tumpah ke pipi semuanya. Bagian yang bertugas menjaganya adalah kelenjar di tepi pelupuk mata. Bayangkan, seandainya air mata kering atau kekurangan air mata. Mata akan terasa kering, gatal, perih, atau merah. Bisa saja dalam keadaan begitu, kita meneteskan obat tetes mata. Untuk sementara, mata memang akan merasa nyaman. Namun, kalau terus-merus menggunakan obat tetes mata yang bebas dijual, kondisi dan jumlah air mata kita akan susah untuk normal kembali. Mata kering bisa terjadi karena berbagai sebab. Para manula (orangtua usia lanjut) biasanya produksi air matanya akan berkurang karena usia. Terlalu lama berada di ruangan yang berpendingin atau ber-AC (Air Conditioner), terkena pencemaran udara, gatal-gatal, dan terlalu lama di depan kpomputer juga dapat menyebabkan air mata kita kering. Ada juga penyebab lain, misalnya karena ada gangguan kesehatan pada mata kita. Memakai obat tetes mata yang dijual bebas tentu tidak baik. Sebab, kita harus tahu dulu apa penyebab air mata sampai kering? Ada baiknya kita memeriksakan diri ke dokter. Bisa jadi dokter akan memberikan obat tetes air mata buatan yang akan menormalkan komposisi air mata jika kita kekurangan air mata.
8
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
Gangguan Penglihatan Infeksi pada sistem penglihatan dapat terjadi di berbagai tempat bagian struktur organ sistem penglihatan, yaitu pada kelopak mata, kelenjar air mata, konjungtiva, kornea, iris, retina, sklera, koroid, dan maukula. Infeksi pada gangguan sistem penglihatan seperti halnya pada infeksi sistem lain, di derita oleh semua golongan usia (semua tingkat usia) ,mulai dari neonatus sampai orangtua yang telah lanjut usia. Infeksi pada neonatus dapat terjadi karena : 1. Intra uterina dan infeksi perinatal, yaitu gangguan yang terjadi pada saat bayi berada dalam kandungan ibunya. Penyebab terjadinya dikenal dengan istilah “TORCHS” yang merupakan singkatan dari : TO : Toxoplasma R : Rubela C : Cytomegali H : Herpes Simplex S : Sifilis 2. Infeksi dapat terjadi pada saat bayi melalui jalan lahir yang kemudian terinfeksi oleh bakteri GO atau trakhoma yang dibawa oleh ibunya. 3. Infeksi karena adanya gangguan sistemik: hiperbilirubinemia, anemia, trombositopenia, infeksi saluran nafas atas. Infeksi pada anak-anak dapat terjadi secara primer maupun sekunder. Penyebab yang paling sering : karena kesehatan pribadi dan lingkungan yang MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
9
kurang baik, epidemik (virus), Herpes simplex, adanya gangguan sistemik, infeksi pada saluran nafas atas, infeksi telinga, infeksi GO, kekurangan (defisiensi) vitamin A, dan trauma. Infeksi pada usia dewasa dan lanjut usia dapat terjadi secara primer juga sekunder. Hal ini terjadi karena: Kurangnya kesehatan pribadi dan lingkungan kesehatan, epidemik, alergi (sensitivitas), Herpes simplex, adanya infeksi pada sistem lain, gangguan sistemik, faktor Herpes Simplex kekurangan nutrisi atau gizi, faktor ketuaan, dan trauma. Inflamasi atau infeksi mata apakah itu disebabkan atau terjadi karena mikroorganisme, sensitivitas, iritasi atau trauma semuanya itu pada dasarnya akan mempengaruhi fungsi sistem penglihatan baik ringan, sementara atau permanen.
Proses peradangan oleh bakteri, virus Pseudomonas, alergi.
Masuk baik secara primer ataupun sekunder. Menimbulkan tanda-tanda peradangan : Merah, bengkak, benjolan, panas, terganggunya fungsi dan pembentukkan atau pengeluaran pus.
Gangguan fungsi (struktur terganggu).
Gejala sisa seperti granuloma, jaringan parut dan penurunan fungsi.
1.
10
Dampak adanya infeksi pada organ sistem penglihatan, menyebabkan : Pada Kelopak Mata : a. Akan menyebabkan kelopak mata tidak bisa membuka atau menutup dengan sempurna, sehingga fungsi perlindungan terganggu. b. Air mata tidak dapat diratakan, sehingga menimbulkan iritasi pada mata baik konjungtiva maupun kornea. c. Terganggunya pengaliran air mata punctum lakrimalis. MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
d.
Granulasi dan jaringan parut
irikhiasis, enitropion, dan ektropion.
2.
Pada Kelenjar Lakrimalis akan menyebabkan terganggunya fungsi sekresi dari glandula lakrimalis, glandula palpebralis dan glandula kusae, sehingga menimbulkan terjadinya hipersekresi (air mata keluar terus-menerus) atau hiposekresi (air mata kurang). Hiposektresi mengakibatkan konjungtiva dan kornea kering yang akhirnya menimbulkan iritasi.
3.
Pada Konjungtiva, bila disebabkan oleh pont 1 dan 2 di atas, maka akan menyebabkan terjadinya konjungtivitis dan keratitis. Pada proses selanjutnya, akibat adanya konjungtivitis dan keratitis akan menimbulkan ulkus kornea dan neovaskularisasi sehingga menyebabkan timbulnya gangguan dalam meneruskan sinar yang diterima. Selain itu, dengan adanya abses di konjungtiva dan kornea akan mengakibatkan penipisan dinding kornea mata, sehingga menimbulkan penonjolan mata.
4.
Pada Ulvea (iris, badan siliari, koroid), yaitu uveitis atau peradangan iris akan mengganggu : a. Fungsi pupil sebagai diafragma. b. Pecah, terganggunya, atau tersumbatnya saluran schelm, sehingga akan mengakibatkan peningkatan tekanan intra okuler c. Apabila mengenai koroid, maka akan memisahkan koroid dengan retina, sehingga pus akan memenuhi rongga vitreus yang akibatnya timbullah endoftalmitis. d. Apabila lensa mata juga kena, maka daya akomodasi akan terganggu berupa penurunan ketajaman visual.
5.
Pada Retina : a. Dengan adanya, terkumpulnya pus pada rongga vitreus, maka jaringan ikat memenuhi vitreus, sehingga bentuk bola mata akan terganggu, kelainan tekanan bola mata dan terganggunya nutrisi retina dan lensa. b. Selain itu, pada retina juga akan menyebabkan gangguan pada sel batang dan sel kerucut. Apabila sel kerucut terganggu, maka akan menimbulkan gangguan persepsi warna. Sedangkan apabila sel batang yang terganggu, maka akan menimbulkan gangguan penglihatan malam fokus atau bayangan. c. Dampak lainnya akan menimbulkan : buta senja, gangguan penglihatan perifer (sel batang, terganggu), metamorfosia (benda terlihat MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
11
melengkung), mikropsia (benda terlihat lebih kecil), makropsia (benda terlihat lebih besar), fotopsia (bila mata terpejam terlihat kilatan-kilatan seperti tarikan pada retina). Bila sistem penglihatan pada mata masih normal, artinya sinar sejajar yang diterima akan jatuh tepat pada bintik kuning, maka kita dapat melihat benda jauh maupun dekat dengan jelas. Mata yang berpenglihatan normal disebut mata emetropi. Secara klinik kelainan refraksi, yaitu akibat kerusakan pada akomodasi visual, entah itu sebagai akibat perubahan biji mata, maupun kelainan pada lensa mata. Mata normal karena sesuatu hal dapat juga mengalami beberapa gangguan. Beberapa penyakit mata yang terdapat di kalangan masyarakat Indonesia adalah sebagai berikut.
Rabuh Jauh (Miopi) Gangguan penglihatan, dimana mata tidak dapat melihat dengan jelas benda yang jauh. Karena lensa mata terlalu cembung, sehingga bayangan benda jatuh di depan retina. Gangguan mata ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa cekung atau lensa negatif.
Rabun Dekat (Hipermetrop) Gangguan penglihatan yang disebabkan oleh karena lensa mata terlalu pipih, sehingga bayangan benda jatuh di belakang retina. Gangguan ini dapat ditolong dengan menggunakan lensa cembung atau lensa positif. Makin tua usia seseorang makin kurang sifat kekenyalan mata, maka daya akomodasi akan berkurang dan penglihatan orang itu akan terganggu. Gejala ini disebut presbiopi. Kejadian presbiopi sama dengan pada peristiwa hipermetropi, sehingga untuk menolong penglihatan orangtua sering dipergunakan lensa cembung atau lensa positif.
Astigmatisme Kesalahan refraksi yang terjadi karena berkas-berkas cahaya jatuh pada garisgaris di atas retina, dan bukan pada titik-titik tajam. Hal ini disebabkan oleh berubahnya bentuk lengkungan lensa. Keadaan itu dapat ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa cembung, guna menambahkan bagian yang kurang cembung pada lensa mata yang abnormal itu.
12
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
Mata Merah Sakit mata atau mata merah dalam istilah medis disebut konjungtivitis. Penyakit ini sangat menular dan penyebarannya sangat cepat. Oleh karena itu, perlu kita waspadai dan kita cegah dengan baik.
Penyebab Banyak sekali penyebab mata merah ini. Misalnya oleh virus, bakteri, alergi.
Gejala Klinis Gejala yang muncul tergantung dari penyebabnya. Gejala yang disebabkan oleh virus, utamanya mata sangat berair, gatal, hanya sedikit belek (kotoran mata). Bila disebabkan oleh bakteri (kuman), gejalanya mata merah, bengkak, banyak kotoran mata, rasa ngeres di mata. Sedangkan yang disebabkan oleh alergi biasanya terdapat rasa gatal, agak berair. Mata merah ini, meskipun mata tampak sangat merah namun tidak ada gangguan penglihatan (penglihatan mata tidak kabur). Mata merah pada penyakit ini dapat dibedakan dengan mata merah karena iritasi ringan. Biasanya, pada iritasi ringan merah merata dan tidak mengikuti alur pembuluh darah mata (pada pemeriksaan dokter, ini akan terlihat). Mata iritasi biasanya disebabkan oleh paparan sinar yang berlebihan pada mata atau terkena debu.
Pengobatan Pengobatannya berupa tetes mata, kadang bila sudah ada bengkak dan banyak kotoran mata, mata akan diberi tambahan obat minum berupa antiradang dan antibiotik untuk pencegahan lanjut. Penyakit ini dapat sembuh dalam 3-5 hari. Bila hanya karena iritasi mata ringan, maka pengobatannya adalah tetes mata yang ringan saja seperti yang dijual bebas. Bila kita sering memakai komputer, maka obat mata akan bekerja berat sehingga mata akan terasa pegal. Penangannya cukup dengan mengistirahatkan mata, jangan terlalu lama melihat komputer, sekali-kali bolehlah mata kita arahkan ke pandangan yang jauh ke depan. Dengan begitu, otot mata kita jauh lebih rileks.
Pencegahan Penyebaran Bila Anda menderita sakit mata dengan banyak kotoran mata, maka kotoran mata itulah yang sangat menularkan kepada orang lain. Oleh karena itu, kebersihan diri sangatlah penting agar sekret atau cairan mata yang berisi kuman MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
13
itu tidak menempel dan menyebarkan ke orang lain. Setelah membersihkan mata, sebaiknya penderita langsung membuang tisu bekas itu dan langsung mencuci tangannya dengan sabun. Membuang tisu bekas juga jangan sembarangan di lantai, buanglah pada tempat sampah yang bertutup, karena kuman di dalamnya bisa berterbangan dan menularkan kepada orang lain. Lebih baik menggunakan tisu yang dapat langsung dibuang daripada menggunakan saputangan yang tersimpan di kantong celana kita. Karena dengan menyimpannya, maka kuman itu juga ikut bersamanya selama belum dicuci. Sehingga apabila kita memakainya lagi seharian, maka kuma kembali. Ini akan memperlama proses penyembuhan.
Glaukoma Disebabkan oleh adanya penambahan tekanan dalam mata yang dapat akut maupun kronik. Ditimbulkan adanya cairan dalam bilik anterior yang belum sempat disalurkan keluar, sehingga tegangan yang ditimbulkannya dapat menimbulkan tekanan pada saraf optik yang lama kelamaan dapat menghilangkan daya penglihat pada mata. Pengobatan dengan obat-obatan yang mengkontraksikan otot-otot sfingter pupul dan otot-otot siliaris. Dengan demikian, membuka kanalis schlemin atau operasi membuat lubang pada iris (iridektomi).
Mengatasi Glaukoma Meningkatnya tekanan bola mata menyebabkan kerusakan saraf mata hingga mengakibatkan kebutaan bila tidak ditangani dengan tepat. Dalam kondisi normal, tekanan bola mata dibutuhkan untuk mempertahankan bentuk bola mata. Tekanan tersebut dipertahankan dan diatur oleh cairan yang diproduksi di dalam bola mata. Jika cairan terlalu banyak, akan dikeluarkan melalui saluran khusus sehingga tekanan dalam bola mata kembali normal. Bila terdapat gangguan, misalnya sumbatan, cairan akan menumpuk, tekanan bola mata meningkat. Meningkatnya tekanan di bola mata adalah faktor utama yang menyebabkan glaukoma.
The Silent Thief Glaukoma seringkali disebut the silent thief atau si pencuri penglihatan yang secara perlahan dapat merusak penglihatan sebelum penderita menyadarinya. Glaukoma merupakan salah satu penyebab utama kebutaan, terutama pada orangtua. Terdapat dua jenis glaukoma, yakni akut dan kronis. Tipe akut terjadi secara mendadak, sedangkan tipe kronis terjadi perlahan-lahan dan lebih sering dijumpai.
14
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
Karakteristik glaukoma adalah kerusakan saraf penglihatan yang disertai kelainan lapang pandang serta meningkatnya tekanan bola mata. Saraf penglihatan merupakan gabungan lebih dari sejuta serabut saraf di bagian belakang mata. Seperti sebuah kabel besar yang terdiri atas ribuan serat kabel, fungsinya membawa gambar yang sudah di rekam di bagian retina untuk dikenali di otak. Glaukoma kronis biasanya menyerang kedua mata atau hanya satu mata, kemudian mata lainnya. Pada stadium awal, umumnya tidak bergejala dan tidak merusak penglihatan, bahkan tidak terdeteksi.
Faktor Risiko 1. 2. 3.
4.
5.
Usia. Orang yang berusia di atas 60 tahun memiliki risiko lebih tinggi. Terdapat riwayat keluarga yang pernah mengalami glaukoma. Diduga, glaukoma memiliki alur genetik. Penderita diabetes, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, atau peningkatan hormon tiroid rentan menderita glaukoma. Selain itu, konsumsi kafein juga dapat meningkatkan tekanan dalam bola mata. Riwayat trauma fisik. Misalnya, pernah terbentur atau mengalami pukulan di daerah mata dapat meningkatkan tekanan bola mata. Selain itu, radang di mata dan tumor juga dapat meningkatkan tekanan. Kortikosteroid waktu lama dapat meningkatkan risiko glaukoma sekunder.
Pemeriksaan Untuk menentukan diagnosis, dilakukan beberapa pemeriksaan dasar, yaitu : 1. Tonometri, pemeriksaan sederhana, tanpa nyeri yang dapat mengukur tekanan dalam bola mata. Biasanya menjadi pemeriksaan awal untuk mengetahui glaukoma. 2. Pemeriksaan untuk mengetahui kerusakan saraf penglihatan. Digunakan alat yang dikenal dengan nama oftalmoskop atau lensa khusus. Dokter dapat melihat bagian dalam bola mata. 3. Pemeriksaan lapang pandang. Untuk menilai seberapa luas lapang pandangan dan apakah terdapat kelainan lapang pandang, digunakan alat yang disebut perimeter. Pemeriksaan lain adalah metry (untuk memeriksa seberapa tebal kornea) serta topografi saraf mata. Hal itu penting untuk mengetahui kemungkinan menderita glaukoma.
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
15
Untuk memastikan glaukoma atau tidak, biasanya terdapat tiga patokan. Pertama adalah meningkatnya tekanan bola mata, kedua kehilangan lapang pandang di daerah tertentu, dan ketiga kerusakan saraf mata.
Pengobatan Tujuannya untuk menurunkan tekanan dalam bola mata dengan meningkatkan aliran cairan bola mata ke luar, membatasi produksi, atau keduanya sehingga cairan bola mata berkurang. Obatnya berupa tetes mata (satu jenis maupun kombinasi lebih dari satu jenis obat), pengobatan sistemik (mempengaruhi seluruh tubuh), pengobatan laser, pembedahan, atau kombinasi berbagai terapi. Glaukoma tidak dapat disembuhkan. Pengobatan bertujuan untuk mengontrol penyakit agar tidak bertambah parah.
Laser dan Bedah Laser maupun bedah dilakukan, bila pengobatan tidak berhasil menurunkan tekanan bola mata. Laser hanya memerlukan waktu sekitar 10-20 menit, digunakan untuk glaukoma jenis sudut tertutup maupun sudut terbuka.
Pencegahan Hingga saat ini, belum ada bukti klinis yang menyatakan bahwa glaukoma dapat dicegah. Hanya saja beberapa penelitian yang didukung National Eye Institute Amerika Serikat menunjukkan, bahwa jika obat tetes glaukoma diberikan secara teratur pada orang yang mengalami peningkatan tekanan bola mata (di atas 24 mmHg), dapat menurunkan tekanan dalam bola mata sekitar 22 persen. Pemeriksaan kesehatan mata secara teratur dapat membantu mendeteksi glaukoma pada stadium awal. Sebaiknya, melakukan pemeriksaan mata setidaknya 2-4 kali setahun jika usia Anda 40-65 tahun dan 1-2 kali per tahun jika usia di atas 65 tahun.
Perawatan Penyakit Hal paling penting yang dapat Anda lakukan saat mengetahui menderita glaukoma adalah mendapatkan pengobatan yang sesuai, sehingga terhindar dari keadaan yang lebih buruk. Selain itu, lakukan pemeriksaan mata secara teratur, sehingga dapat dinilai apakah tekanan bola mata normal sesuai dengan yang diharapkan atau tidak dan apakah terjadi perburukan kondisi saraf mata.
16
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
Hal Lain yang Dapat Dilakukan 1.
2. 3. 4. 5.
Pertahankan diet sehat. Konsumsi buah dan sayuran, sehingga mendapatkan tambahan nutrisi dan mineral. Vitamin dan mineral yang penting untuk mata adalah vitamin A, vitamin C, vitamin E, dan seng. Kurangi konsumsi kafein. Olahraga secara teratur, setidaknya 3 kali dalam satu minggu. Hal itu penting untuk memperbaiki kondisi tubuh secara keseluruhan. Hindari stres, karena dapat memicu serangan glaukoma akut sudut tertutup. Gunakan pelindung mata saat berada pada kondisi berisiko, misalnya bekerja, olahraga, atau aktivitas lain yang berpotensi menimbulkan trauma di mata.
Katarak Suatu pengeruhan dari lensa mata yang disebabkan oleh proses ketuaan, sinar X, diabetes melitus, dan pemberian obat kortison dalam waktu lama. Pengobatannya dengan penggantian lensa kacamata selama masih mungkin dan pengangkutan lensa katarak melalui operasi. Kemudian, lensa diganti dengan kacamata atau dengan lensa buatan yang ditanam di dalam bola mata.
Keratitis Kerupakan peradangan dari kornea. Konjungtivitis sering disertai oleh keratitis karena secara histologis konjungtiva bulbi melanjutkan diri melapisi bagian terluar kornea. Keratitis sering menimbulkan merusakan dan mengeruhkan kornea dan menimbulkan kebutaan. Virus trakoma, sejenis virus besar dapat menimbulkan kerato-konjungtivitis kronis, bila tidak diobati dapat berakhir dengan kebutaan. Trakoma tahap awal dapat diobati dengan antibiotika dan sulfa.
Jenis-Jenis Keratitis 1. 2. 3.
4.
Keratitis Pliktenularis. Infiltrat di limbus yang berwarna kekuning-kuningan berbentuk segitiga. Penyebab: ada hubungannya dengan penyakit TBC. Keratitis Pungtata. Ilfiltrat berbentuk titik halus yang terlihat pada tes dengan pewarnaan fluoresin (+). Penyebab : virus. Keratitis Denoritika. Infiltrat berbentuk pohon bercabang pada tes fluoresin (+). Penyebab : virus Herpes Simplex. Penyebab : infeksi sistemik, TBC, lues, lepra. Keratitis Profunda. Infiltrat terdapat di stroma atau di endotelium. Penyebab: infeksi sistemik, TBC, lues, lepra.
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
17
MATA JULING Strabismus atau mata juling adalah efek penglihatan di mana kedua mata tidak tertuju pada satu objek yang menjadi pusat penglihatan. Pada strabismus, satu mata biasa terfokus pada satu objek, sedangkan mata yang lain bergulir ke luar, ke dalam, ke atas, atau ke bawah.
Strabismus dapat menetap atau hilang timbul. Mata yang tampak juling dapat terlihat lurus dan yang terlihat lurus dapat terlihat juling. Juling dapat mengenai pria dan wanita. Pada penglihatan normal, kedua mata akan menuju satu titik atau objek yang menjadi pusat perhatian. Otak menyatukan kedua bayangan yang terbentuk dari masing-masing mata menjadi satu bayangan tunggal tiga dimensi. Bayangan tiga dimensi memberi persepsi kedalaman. Orang dewasa yang mengalami juling sering mengeluh penglihatan ganda atau doubel karena otaknya sudah terlatih untuk menerima bayangan dari kedua mata dan tidak dapat menerima bayangan dari mata yang bergulir atau menyimpang.
Ambliopia Penglihatan anak akan berkembang dengan baik bila kedua mata dalam posisi normal. Juling menyebabkan turunnya penglihatan (ambliopia) pada mata. Otak akan memprioritaskan bayangan yang datang dari mata yang lebih baik dan mengabaikan bayangan dari mata yang penglihatannya lebih lemah. Hal ini terjadi pada hampir 50 persen anak juling. Ambliopia dapat diatasi dengan menutup (patching) mata yang lebih baik dan memaksa mata yang lebih lemah agar penglihatan menjadi lebih baik. Bila
18
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
terapi dilakukan pada usia anak yang sudah lanjut, ambliopia umumnya menjadi menetap. Lebih awal ambliopia diatasi, penglihatan akan menjadi lebih baik. Strabismus lazim ditemukan pada anak-anak dengan kelainan otak, misalnya : cerebral palsy, sindrom down, hidrosefalus, tumor otak, dan anak yang lahir prematur. Tanda utama strabismus adalah mata tidak lurus. Artinya, jika satu mata tertuju pada satu objek, maka mata yang lain tertuju pada objek lainnya. Kadangkadang anak dengan strabismus akan memicingkan satu matanya saat sinar matahari terik, atau menggunakan kedua matanya secara bersama-sama.
Diagnosis Strabismus Strabismus dapat didiagnosis melalui pemeriksaan mata. Semua anak usia 33,5 tahun dianjurkan memeriksakan penglihatannya pada dokter spesialis anak atau dokter umum. Bila anak gagal dalam tes pemeriksaan tajam penglihatan, akan dirujuk ke dokter spesialis mata untuk pemeriksaan lebih lengkap. Bila terdapat keluarga strabismus atau ambliopia, atau riwayat keluarga menggunakan kacamata tebal, dokter spesialis mata akan melakukan pemeriksaan penglihatan walaupun usianya kurang dari 3 tahun. Bila anak terlihat juling sejak usia kurang dari 6 bulan, maka harus dilakukan pemeriksaan sedini mungkin.
Pseudostrabismus Mata bayi terlihat seakan-akan juling, padahal sebenarnya tidak juling, keadaan inilah yang dinamakan pseudostrabismus. Bayi baru lahir sering memiliki hidung dan ada lipatan kulit pada bagian kelopak dekat dengan hidung yang dapat membuat mata seakan-akan juling. Keadaan ini akan membaik dengan sendirinya, sejalan bertambahnya usia dan pertumbuhan bayi. Bayi atau anak seperti itu tidak akan berkembang menjadi strabismus.
Bagaimana Operasi Strabismus Dilakukan? Apapun jenis operasi mata, bola mata tidak pernah dikeluarkan dari wadahnya. Demikian pula pada operasi strabismus. Bola mata tidak perlu dikeluarkan dari wadahnya, karena dokter spesialis mata akan membuat sayatan pada selaput putih mata untuk dapat mencapai otot pengegerak bola mata. Setelah itu, otot mata dilepaskan dari perekatnya dan dipindahkan pada tempat yang diinginkan sesuai dengan arah deviasi bola mata, atau dapat pula
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
19
otot dipotong sedikit sesuai kebutuhan, kemudian dilekatkan kembali pada tempat perlekatan semula. Operasi tersebut dapat dilakukan pada satu atau dua mata sekaligus, tergantung jenis dan besarnya juling. Operasi pada umumnya dilakukan dengan bius umum, terutama pada anak-anak. Operasi strabismus juga memiliki risiko, misalnya infeksi, perdarahan, atau jaringan parut yang berlebihan.
JENIS STRABISMUS YANG SERING DITEMUI 1.
Esotropia Kongenital (Juling ke dalam) Mata dengan juling ke dalam, terjadi saat bayi usia kurang dari 6 bulan. Bayi seperti ini tidak dapat menggunakan kedua matanya secara bersamasama. Pada kebanyakan kasus, diperlukan pembedahan dini untuk dapat meluruskan matanya.
2.
Esotropia Akomodatif Merupakan juling yang sering ditemui pada anak-anak usia 2 tahun atau lebih. Pada juling seperti ini, bila anak memfokluskan matanya untuk dapat melihat jelas, maka mata akan tampak juling ke dalam. Esotropia akomodatif dapat terjadi saat melihat objek dengan yang jarak jauh saja, atau bila melihat objek dengan jarak yang paling dekat saja. Bila dengan kacamata, juling masih menetap maka diperlukan tindakan pembedahan.
3.
Eksotropia Mata dengan juling ke luar, merupakan bentuk lain juling yang juga sering ditemukan. Eksotropia sering terjadi saat penglihatan anak berfokus pada objek yang jauh. Eksotropia dapat hanya muncul sewaktu-waktu, terutama bila anak dalam keadaan lelah, sakit atau sedang melamun. Orangtua sering memperhatikan anaknya bermata juling ke luar saat berada di bawah sinar matahari terik.
Buta Warna Gangguan penglihatan dimana seseorang tidak dapat membedakan warna. Pada orang yang mengalami buta warna total, ia hanya dapat mengenal warna putih. Buta warna ini merupakan kelainan penglihatan menurun, sehingga tidak dapat disembuhkan.
20
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
Dakriosistis Infeksi yang timbul sebagai akibat mecetnya kantong air mata. Akibat yang menggejala berupa timbulnya pembengkakan berwarna kemerah-merahan yang terasa sakit sekali.
Ektropion Terlipat keluarnya kelopak mata yang disebabkan oleh luka, dimana bulu mata menusuk mata, yang menimbulkan rasa sakit.
Hardeolum Kadang akibat infeksi pada pinggiran kelopak mata, dimana bulu mata harus dicabut. Terdiri dari dua macam, yaitu : 1. Hardeolum Eksternum Peradangan pada kelenjar zeis dan moll. Penyebab : Staphylococcus. Data subyektif : sakita, panas. Data obyektif : a. Bengkak, merah ’! keluar. b. Pengeluaran air mata berlebihan. c. Adanya pus pada kelenjar. 2.
Hardeolum Interman Peradangan pada kelenjar meibom. Data sama dengan hardeolum eksternum, tetapi pembengkakkan masuk ke dalam arah konjungtiva.
Penanggulangannya : Terapi non-obat : Dilakukan dengan pemberian kompres hangat pada bintil, dua atau tiga kali sehari, lalu memijatnya dengan lembut. Terapi obat : Oleskan salep natrium sulfasetamid pada kelopak mata. Jika bintil membesar, segera hubungi dokter atau unit pelayanan kesehatan.
Trakhoma Salah bentuk peradangan konjungtiva, sebagai akibat infeksi virus. Penyakit ini sangat banyak terdapat di negara-negara sedang berkembang. Trakhoma adalah penyebab utama terjadinya kebutaan yang menimpa sebagian umat manusia di seluruh dunia. Mempunyai empat stadium: stadium I (folikel pre folikel papel), stadium II (folikel papel pannus), stadium III (folikel papel pannus dan cicatrik), MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
21
stadium IV (cicatrik dan sekuele). Dampak ke struktur yang lainnya adalah enteropion dan trikhiasis. Data subyektif : sakit, silau, penurunan penglihatan. Data obyektif : a. Adanya folikel. b. Mata kering karena sumbatan duktus. c. Kemerahan pada konjungtiva dan kornea. d. Edematosus dan eksudat (4-6 minggu, kemudian konjungtiva berwarna merah, kehijauan, kuning). e. Karena mata kering (kornea mudah rusak ’! keratitis, endoftalmitis, kebutaan). Bila sembuh ’! leukoma (ptisis bulbi). f. Pencegahan : perbaikan kesehatan lingkungan dan air.
Penanganan Trakhoma
Trakhoma
Virus Trakhoma
KEKURANGAN VITAMIN A Penting untuk kegiatan kerja retina, sehingga kekurangan vitamin A dapat menimbulkan gangguan. Gangguan ini terjadi secara bertahap. Mula-mula
22
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
seorang yang kekurangan vitamin A akan mengalami rabun senja. Bila tidak segera diobati, orang itu akan mengalami bintik putih, kemudian kornea mengering (seroftalmia), akhirnya bola mata pecah dan dapat mengakibatkan kebutaan.
Gonoblenorrhoea (Konjungtivitis Gonorrhoeka) Suatu penyakit mata yang sering terjadi pada bayi yang baru lahir, karena ibunya menderita gonorhe. Gejalanya : mata bayi menjadi bengkak, bernanah dan tak dapat membuka. Dalam waktu tiga minggu, bola mata akan pecah dan buta untuk selama-lamanya. Bila pengobatan diberikan dalam satu minggu pertama, masih ada kemungkinan dapat tertolong. Untuk mencegah gonoblenorrhoea, di rumah sakit pada setiap bayi yang lahir diberikan larutan prokain penisilin 10.000 U per cc inakua pada kedua mata bayi. Gonoblenorrhoea dapat pula terjadi pada orang dewasa yang menderita gonorhe secara autoinfeksi melalui tangan atau handuk. Banyak penderita penyakit ini erat hubungannya dengan jumlah penderita penyakit kelamin dalam masyarakat.
Ulkus Kornea Luka pada kornea yang kemudian ditumbuhi bakteri sehingga bernanah. Terjadi karena kecelakaan, kemasukan pasir dan sebagainya. Perlu pengobatan yang tepat dan segera. Beberapa penyakit mata yang banyak diderita manusia akibat kekurangan vitamin A yang dikenal dengan penyakit xeroptalmia. Orang yang kurang makan sayuran dan buah-buahan mudah terkena rabun mata. Rabun mata ialah akibat kekurangan vitamin A. Jika kekurangan ini berlangsung terus-menerus, mata dapat menjadi buta selama-lamanya. Xeroptalmia banyak pada anak-anak usia 2-5 tahun yang terlantar makanannya, karena kemiskinan orangtuanya atau pun karena telah mempunyai adik lagi. Gejala penyakitnya datang secara berangsur-angsur sesuai dengan beratnya defisiensi vitamin A-nya. Gejala pertamanya berupa pertumbuhan yang yang terhenti dan berat badan yang menurun, kemudian timbul kelainan pada mata berupa : a. Mula-mula buta senja (hemeralopia). b. Xeroptalmia, mata menjadi kering karena kelenjar air matanya tak berfungsi, sehingga mata mudah kena infeksi. Terjadi keratitis (radang kornea mata). c. Kemudian, kornea mata melunak (keratomalasi) dan bola mata pecah yang akan menimbulkan kebutaan.
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
23
Di samping menimbulkan gejala pada mata, defisiensi vitamin A, menyebabkan pula daya tahan tubuh terhadap penyakit infeksi menjadi kurang. Untuk menanggulangi xeroptalmia, maka diusahakan untuk menyuntik setiap anak yang berobat di Puskesmas. Balai pengobatan, ataupun di Rumah Sakit dengan vitamin A dosis tinggi dua kali setahun, walau datang dengan penyakit lain. Pentingnya penyuntikan vitamin A ini adalah sederajat dengan imunisasi terhadap penyakit lain seperti BCG, cacar, atau DTP. Untuk pemberantasannya perlu pula penerangan kepada masyarakat tentang makanan bernilai gizi tinggi. Di samping itu, diusahakan untuk mengisi makanan khusus untuk bayi sapihan dengan vitamin A. Wortel, tomat, dan buah–buahan lainnya berwarna kuning-kemerahan adalah sumber provitamin A. Hati hewan juga merupakan sumber vitamin A. Bagaimanapun juga, perawatan mata perlu mendapat perhatian. Usaha–usaha ke arah itu, terbukti dengan adanya klinik–klinik mata yang diselenggarakan baik oleh pemerintah maupun oleh swasta.
Obat Mata •
• •
Obat mata yang dijual bebas pada dasarnya hanya meredakan gejala-gejala yang ringan, rasa pedih, gatal, mata merah disebabkan iritasi ringan yang biasanya gejala-gejala tersebut hilang sendiri. Apabila terjadi rasa sakit, penglihatan ganda, penglihatan kabur harus dikonsultasikan ke dokter. Bila mata yang berwarna atau bola mata kemasukan benda asing, jangan mencoba sendiri untuk mengeluarkan benda tersebut. Tutup mata dengan pembalut yang bersih dan segera hubungi dokter atau unit pelayanan kesehatan.
Penyakit mata dibagi menjadi tiga golongan besar, yaitu penyakit pada kelopak mata, penyakit pada mata bagian luar, dan penyakit mata bagian dalam. Obat yang beredar, pada umumnya digunakan untuk pengobatan kelainan atau penyakit pada mata bagian luar.
Penyakit Pada Kelopak Mata Fungsi kelopak mata melindungi bola mata dan mendistribusikan air mata ke seluruh permukaan mata. Pada bagian ini bisa terjadi memar, iritasi, infeksi, dan kemasukan benda asing.
24
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
Mata Memar (Black Eye) Lapisan kulit yang menutupi bola mata sangat tipis dan longgar, sehingga apabila terjadi trauma maka pembuluh darah akan pecah dan darah akan menggumpal. Penyebabnya : a. Trauma benda tumpul. b. Sekitar mata menjadi memar dan warna kulit berubah gelap. Penanggulangannya : Dapat ditanggulangi sendiri dengan cara sebagai berikut. a. Berikan kompres es selama 24 jam. b. Kemudian, kelopak mata dihangatkan supaya suhunya sama dengan suhu tubuh. c. Bila dengan cara ini tidak dapat ditanggulangi, maka harus segera hubungi dokter atau unit pelayanan kesehatan.
Iritasi Mata Penyebabnya
: Kemasukan zat kimia, blepharitis.
Iritasi Zat Kimia Keluhannya
: Mula-mula rasa terbakar pada bola mata, kemudian terjadi keradangan ringan. Penanggulangannya : Iritasi zat kimia harus segera diatasi dengan cara sebagai berikut. a. Bilas dengan air ledeng dengan semprotan halus, dengan maksud mengencerkan zat kimia yang masuk. b. Segera hubungi dokter atau unit pelayanan kesehatan. Blepharitis (keradangan pada pinggir kelopak mata) Merupakan keradangan pinggir kelopak mata. Penyebabnya : 1. Infeksi : Biasanya kuman Staphylococcus Aureus. 2. Non-infeksi : a. Kemasukan asap, zat kimia tertentu. b. Karena alergi atau ada hubungannya dengan dermatitis seboroik kulit kepala.
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
25
Gejalanya : a. Pinggir kelopak mata tampak merah, rasa terbakar dan gatal disekitar mata, fotofobi, iritasi konjungtiva, mengeluarkan air mata. b. Mengeluarkan banyak kotoran. Pada malam hari, bulu mata menempel menjadi satu apabila kotoran mengering. Pandangan biasanya tetap normal. Penanggulangannya : Pengobatan tepat adalah menyembuhkan penyebabnya, tetapi diperlukan juga penggunaan obat untuk mengilangkan gejala-gejala seperti dekongestan, misalnya fenilefrin, nafazolin, tetrahidrozolin, dan efedrin. Senyawa tersebut menyebabkan penyempitan pembuluh darah, sehingga meredakan pembengkakan pada konjungtiva. Gunakan salep yang mengandung natrium sulfasetamid. Apabila tidak ada perbaikan, segera hubungi dokter atau unit pelayanan kesehatan.
Benda Asing Bebda asing seperti benang, debu dan sebagainya dapat melukai selaput lendir bola mata. Benda asing tersebut merupakan penyebab gangguan mata yang paling sering dijumpai.
Penangulangannya Terapi non-obat Penanggulangan sendiri bisa dilakukan dengan bantuan orang lain untuk mengeluarkan benda asing dengan menggunakan kapas steril, dan jika tidak tersedia dapat menggunakan air ledeng mengalir. Terapi Obat Benda asing pada mata dapat dikeluarkan dengan membilas mata dengan lotion atau dapat juga dengan tetes mata. Lotion maupun tetes mata ini, biasanya biasanya mengandung asam borat dan natrium borat, natrium fosfat yang bekerja sebagai bakteriostatik lemah dan juga sebagai fungistatik lemah. Di samping itu juga, digunakan astringen seperti ZnSO4, asam borat dan natrium borat sebagai dapar, juga berguna sebagai astringen. Hal yang Perlu Diperhatikan Jika benda asing yang masuk ke mata berupa serbuk logam, ini adalah masalah yang serius, maka segera hubungi dokter atau unit pelayanan kesehatan.
26
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
PENYAKIT PADA BOLA MATA LUAR Penyakit yang termasuk dalam kelompok ini antara lain : a. Terbakar karena zat kimia, dan b. Penyakit pada sistem lakrimal.
Penyebabnya : a. b.
Kemasukan zat kimia. Dapat disebabkan oleh gas, asap rokok, debu atau penyemprot hama yang dapat mengakibatkan iritasi dan bisa mencederai kedua mata.
Gejalanya : Bengkak, kemerahan, perih, berair dan gatal pada kedua mata.
ZAT BERKHASIAT OBAT MATA a.
Fenilefrin Kegunaan : a. Mata berair. b. Mengurangi mata merah karena iritasi ringan pada mata, seperti disebabkan oleh alergi, debu, asap rokok, angin, berenang dan iritasi lainnya. Tidak Boleh Digunakan Pada : a. Penderita dengan riwayat glaukoma. b. Penderita yang alergi terhadap fenilefrin. Hal yang Perlu Diperhatikan : Jika mata menjadi sakit atau terjadi perubahan penglihatan, mata merah atau iritasi terus-menerus yang semakin memburuk atau selama lebih dari 72 jam tidak ada perbaikan, hentikan penggunaan obat dan segera buhungi dokter atau unit pelayanan kesehatan. Cara Penggunaan : a. Pertama-tama, cucilah tangan. Miringkan kepala belakang. Dengan kedua jari (ibu jari dan telunjuk atau jari tengah), teteskan obat pada sudut mata dalam. Dengan telunjuk, tarik kelopak mata sehingga berbentuk kantong. Teteskan kembali obat tersebut, lalu tutup mata secara perlahan selama 1-2 menit agar obat terabsorpsi. Jangan berkedip-kedip. MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
27
b.
c.
Obat tersebut sedapat mungkin bebas dari kuman. Oleh sebab itu, ujung pipet jangan tersentuh apapun, termasuk mata. Wadah harus ditutup rapat. Setelah menggunakan tetes mata, cuci tangan kembali.
Penyimpanan Obat Tetes Mata : a. Hindari dari jangkauan anak-anak. b. Hindari dari panas dan cahaya langsung. c. Simpan ditempat yang sejuk. d. Jangan menyimpan sisa obat. Efek yang Tidak Diinginkan : Iritasi mata (tidak terus-menerus), dilatasi pupil.
b.
Nafazolin Kegunaan : Sama dengan fenilefrin. Tidak boleh digunakan pada : a. Penderita dengan glaukoma sudut mata sempit. b. Penderita yang alergi terhadap nafazolin. Hal yang Perlu Diperhatikan : a. Hati-hati terhadap penderita hipertensi, hiperglikemia, hipertiroid. b. Jika mata menjadi sakit, terjadi perubahan penglihatan, mata merah atau iritasi terus-menerus yang semakin memburuk atau selema lebih dari 72 jam, tidak ada perbaikan, hentikan penggunaan obat dan segera hubungi dokter atau unit pelayanan kesehatan. Efek yang Tidak Diinginkan : a. Dilatasi pupil disertai kenaikan tekanan intraokular. b. Jika digunakan pada waktu yang tidak terlalu lama dengan dosis yang tepat, jarang terjadi efek samping.
c.
Tetrahidrozolin Kegunaan : Sama dengan fenilefrin. Tidak Boleh Digunakan Pada : a. Penderita glaukoma, kecuali bila dibawah pengawasan dokter. b. Penderita yang alergi terhadap tetrahidrozolin.
28
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
Hal yang Perlu Diperhatikan : a. Hanya digunakan pada iritasi mata yang ringan. b. Bila tidak terjadi perbaikan dalam waktu 48 jam atau jika iritasi dan kemerahan menetap atau meningkat, penggunaan obat ini harus dihentikan dan segera hubungi dokter atau unit pelayanan kesehatan. c. Bila iritasi atau kemerahan disebabkan oleh keadaan yang lebih serius seperti infeksi benda asing dalam mata atau trauma kornea yang disebabkan zat kimia, diperlukan bantuan dokter. d. Bila sakit mata berat, sakit kepala, perubahan penglihatan dengan cepat, mendadak mata berkunang-kunang, kemerahan tiba-tiba pada mata, mata sakit bila disentuh, harus segera konsultasikan ke dokter. e. Untuk pencemaran, botol harus ditutup kembali. f. Hanya untuk pengobatan luar. Efek yang Tidak Diinginkan : a. Mata terasa pedih. b. Rasa terbakar. c. Hiperemia atau kemerahan dapat terjadi pada penggunaan yang berlebihan.
d.
Efedrin HCl Kegunaan : Sama dengan fenilefrin. Tidak Boleh Digunakan Pada : a. Kataraks. b. Mata keruh. c. Keratitis. Hal yang Perlu Diperhatikan : a. Hanya digunakan pada iritasi mata yang ringan. b. Bila tidak terjadi perbaikan dalam waktu 48 jam, atau jika iritasi dan kemerahan menetap atau meningkat, penggunaan obat ini harus dihentikan dan segera hubungi dokter atau unit pelayanan kesehatan. c. Bila iritasi atau kemerahan disebabkan oleh keadaan yang lebih serius seperti infeksi, adanya benda asing dalam mata atau trauma kornea yang disebabkan zat kimia, diperlukan bantuan dokter.
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
29
Efek yang Tidak Diinginkan : Jika digunakan pada waktu yang tidak terlalu lama dengan dosis yang tepat, jarang terjadi efek samping.
e.
Asam Borat dan Natrium Borat Kegunaan : a. Sebagai antiseptik lemah dan astringen. b. Untuk mengurangi mata merah, mata bengkak, gatal-gatal pada kelopak mata, mata terasa panas, mata kena debu. Tidak Boleh Digunakan Pada : a. Anak usia balita. b. Penderita dengan insufisiensi ginjal. Cara Penggunaan Obat Cuci Mata atau Lotion : a. Pertama-tama, cucilah tangan. Masukkan larutan pada wadah (gelas piala) yang tersedia, isi wadah sampai hampir penuh. Tundukkan kepala, rendam mata sambil mata dikedip-kedipkan. b. Setelah menggunakan lotion, cuci tangan kembali. Penyimpanan Lotion : a. Hindari dari jangkauan anak-anak. b. Hindari dari panas dan cahaya langsung. c. Simpan ditempat yang sejuk. d. Jangan digunakan jika sudah keruh. Efek yang Tidak Diinginkan : a. Absorpsi jangka panjang dapat menyebabkan anoreksia, kehilangan berat badan, muntah, diare ringan, ruam kulit, alopesia, konvulsi dan anemia. b. Kekeruhan kornea.
f.
Polivinil Alkohol Kegunaan : Sebagai pelumas dan untuk mengatasi kekeringan pada mata. Hal yang Perlu Diperhatikan : a. Jangan digunakan untuk lensa kontak lunak. b. Bila mata terasa sakit, penglihatan berubah, mata merah, iritasi mata
30
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
c.
atau kondisi memburuk dan tidak berubah lebih dari 72 jam, hentikan pemakaian dan segera hubungi dokter atau unit pelayanan kesehatan. Jangan digunakan bila warna larutan berubah atau keruh.
Penyimpanan Obat Tetes Mata : a. Simpan wadah di tempat sejuk. b. Jauhkan dari jangkauan anak-anak. Penyakit mata dapat juga timbul karena penggunaan obat-obat secara topikal (misalnya, salep) atau secara sistemik (tablet atau kapsul) atau suntikan sebagai berikut. a. Obat malaria turunan aminokuinolin, yaitu klorokuin dan primakuin, akan menyebabkan retinopati jika digunakan pada dosis tinggi dan jangka waktu yang lama. b. Kliokuinol (biasanya pada salep kulit berwarna kuning-kecokelatan). c. Vitamin A dan vitamin D, jika digunakan berlebihan dapat menyebabkan gangguan penglihatan. d. Turunan salisilat jika diberikan pada dosis tinggi dan jangka waktu lama, misalnya obat-obat flu.
DAFTAR OBAT MATA 1.
Asam Salisilat, Seng Sulfat, Asam Borat, Natrium Borat Nama Generik : Nama Dagang : Optrex (Hoechst Indonesia). Bentuk Sediaan : Cairan obat luar.
2.
Fenilefrin Nama Generik : Nama Dagang : Donoptal (Dankos); Prefrin (Darya Varia); Zinc Prima (Cendo). Bentuk Sediaan : Tetes mata.
3.
Nafazolin, Asam Borat, Natrium Borat Nama Generik : Nama Dagang : Optone (Hoechst Indonesia); Vasacon (Cendo). Bentuk Sediaan : Tetes mata.
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
31
4.
Tetrahidrozolin Nama Generik Nama Dagang
: : Cendovision (Cendo); Glaz (Kalbe Farma); Isotic Clearin (Pratapa Nirmala); Sun Sine (Saka Farma); Visine (Pfizer); Visolin (Kenrose Indonesia). Bentuk Sediaan : Tetes mata.
5.
Tetrahidrozolin dan Seng Sulfat Nama Generik : Nama Dagang : Visine Ac (Pfizer). Bentuk Sediaan : Tetes mata.
6.
Tetrahidrozolin dan Makrogol 400 Nama Generik : Nama Dagang : Visine Extra (Pfizer). Bentuk Sediaan : Tetes mata.
7.
Tetrahidrozolin dan Asam Borat Nama Generik : Nama Dagang : Insto (sterling Product Ind.). Bentuk Sediaan : Tetes mata.
8.
Efedrin HCl, Asam Borat, Mafeniddan Seng Sulfat Nama Generik : Nama Dagang : Fitto (Kimia Farma). Bentuk Sediaan : Tetes mata.
9.
Efedrin, Seng Sulfat, Asam Borat dan Natrium Borat Nama Generik : Nama Dagang : Rotho (Kimia Farma); Takarajima Eye (Universal Pharma). Bentuk Sediaan : Tetes mata.
10. Polivinil Alkohol Nama Generik : Nama Dagang : Cendotears (Cendo); Liquifilm Tears. Bentuk Sediaan : Tetes mata.
32
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
ASUHAN KEPERAWATAN Riwayat Penyakit 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kapan kejadian penyakit? Apa yang dikeluhkan klien sehubungan dengan penyakitnya? Apakah klien merasa sakit pada mata? Di mana letaknya? Bagaimana rasanya? Apakah klien merasa matanya panas? Apakah klien merasa silau kalau melihat cahaya? Apakah ada penurunan penglihatan? Apakah klien merasa gatal pada mata?
Riwayat Penyakit Lalu 1. 2.
Apakah pernah mendapat menyakit infeksi pada mata yang lain? Infeksi pada saluran pernafasan dan lain-lain.
Diagnosis Keperawatan yang Mungkin Timbul 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Gangguan rasa nyaman : sakit atau sakit sehubungan dengan peradangan. Gangguan persepsi sensori penglihatan, sehubungan dengan adanya peradangan Potensial terjadinya penyebaran infeksi. Gangguan istirahat : tidur sehubungan dengan adanya sakit atau sakit pada mata. Gangguan rasa aman : cemas, sehubungan dengan ketidaktahuan tentang proses penyakit dan pengobatannya. Gangguan konsep diri : menurunnya body image.
Intervensi Keperawatan 1.
Untuk mengatasi gangguan rasa nyaman, sehingga sakit berkurang dan klien merasa nyaman. Tindakan yang dilakukan : a. Istirahatkan mata. b. Bersihkan mata dari sisik atau pus yang mengganggu. c. Beri kompres dingin pada mata. d. Anjurkan klien untuk menghindari terkena cahaya secara langsung. e. Kaji lokasi dan tipe nyeri. f. Beri analgetik sesuai program.
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
33
2.
3.
4.
5.
6.
34
Untuk mengatasi gangguan persepsi sensori, maka tindakan yang dilakukan: a. Jauhkan klien dari hal-hal yang menimbulkan kecelakaan. b. Letakkan barang-barang pada posisi yang tetap. c. Kolaborasi untuk pelaksanaan pengobatan. Untuk mencegah penyebaran infeksi, maka dilakukan: 1. Bersihkan kelopak mata dari pus setiap hari. 2. Observasi bila ada tanda-tanda komplikasi 3. Khusus untuk ukerasi, laksanakan penekanan pada mata kemudian remas-remas isi kelenjar meibon. 4. Beri pengobatan sesuai program. Untuk mengatasi gangguan istirahat: tidur, maka dilakukan: 1. Ciptakan lingkungan yang tenang. 2. Lakukan tindakan untuk mengurangi nyeri. Untuk mengatasi kecemasan dilakukan: 1. Kaji tingkat kecemasan klien. 2. Jelaskan tentang proses untuk mengungkapkan perasaannya. 3. Beri kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya. Untuk meningkatkan body image dilakukan: 1. Beri penjelasan tentang, proses penyakit dan penyembuhannya. 2. Beri penjelasan tentang perubahan fisik yang terjadi. 3. Beri dukungan pada klien, ajak juga keluarga untuk memberi perhatian. 4. Beri kesempatan bergaul dengan klien lain. 5. Beri kesempatan pada klien untuk mengungkapkan pendapatnya. 6. Beri gambaran klien yang berpenyakit sama yang sukses mengatasi masalahnya.
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
Memelihara kesehatan mata Mata merupakan anugerah yang sangat berharga dan begitu penting bagi kehidupan. Terlebih lagi dalam era teknologi informasi saat ini, di mana mata yang sehat sangat mutlak diperlukan. Tetapi, mata pun memiliki keterbatasan adaptasi dan sangat peka terhadap pengaruh lingkungan sekitarnya. Pengaruh radikal bebas, sering menggunakan komputer, menonton televisi dan membaca dalam waktu lama dapat menimbulkan kelelahan dan ketegangan pada mata atau stres pada mata. Dan bila kelelahan ini terus berlanjut, maka akan menimbulkan kerusakan pada mata. Pada penderita kencing manis (diabetes mellitus) seringkali mengalami gangguan pada mata yang disebut dengan retinopati diabetik, yang biasanya berakhir dengan kebutaan. Umumnya hal ini terjadi pada 40% - 50% penderita kencing manis. Bagaimana mengatasinya? Istirahat yang cukup, sering mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin dan zat gizi lainnya seperti buah – buahan, sayur – mayur dan kacang – kacangan serta olahraga ringan setiap hari dapat mengatasi kerusakan dini pada mata. Akan tetapi hal tersebut seringkali tak dapat dipenuhi, sehingga untuk mengatasinya perlu diberikan makanan tambahan sesuai petunjuk dokter, yang tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan vitamin untuk mata tetapi juga dapat membantu melindungi mata dari kerusakan dini pada mata. Kunci kepada kesehatan mata dan penglihatan yang terang adalah pengobatan
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
35
yang tepat hasil diagnosis dokter ahli mata. Satu-satunya jalan ialah dengan menjalani pemeriksaan mata secara berkala. Dokter ahli mata akan menggunakan sebuah alat yang bernama optalmoskop untuk mendiagnosis kehadiran glaukoma dan kataraks. Kedua jenis penyakit mata ini adalah penyebab kebutaan yang potensial. Jika jenisjenis penyakit ini tidak segera ditemukan dan diobati akan membutakan mata. Alat yang disebut tonometer bisa mengukur tekanan pada bola mata. Tidak menyakitkan dan hanya sebentar saja.
PADA BAYI 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Bersihkan muka bayi menggunakan handuk atau penyeka yang bersih, agar mata bayi tidak infeksi. Pisahkan dari handuk atau penyeka mulut bayi. Bersihkan mata bayi dengan hati-hati satu atau dua kali sehari (pagi atau sehabis mandi). Kuku bayi harus dipotong pendek tau gunakan sarung tangan untuk menghindari garukan pada mata. Hindari memegang benda kurang dari 30 cm dari mata bayi. Keluarkan kotoran mata. Perhatikan arah pandangan kedua mata pada saat bersama. Jika juling, segera konsultasikan ke dokter. Lindungi mata bayi dari sinar matahari langsung atau blitz, di luar rumah gunakan topi bayi.
Pada anak-anak 1. 2.
Beritahukan pada anak, agar tidak menyentuh atau menggosok mata dengan tangan yang kotor. Diberitahukan pada anak agar tidak menggosokkan mata jika ada benda asing, karena benda asing akan semakin terdorong ke dalam bahkan dapat menembus selaput mata.
Saat menonton televisi Sebenarnya menonton televisi merupakan hal yang aman bagi mata, karena peregangan di mata saat melihat televisi tidak terlalu berlebihan dibanding saat membaca. Dengan memperhatikan hal berikut, mata Anda aman saat melihat televisi: 1. Pencahayaan yang memadai, tidak terlalu besar dan tidak terlalu rendah. Pencahayaan yang terlalu kuat dapat mengurangi kontras di layar dan
36
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
2.
3.
4.
5.
mengaburkan pandangan. Sebaiknya tidak menempatkan sumber cahaya yang dapat mengakibatkan pantulan di televisi. Lampu berwarna kontras dengan intensitas yang tinggi juga tidak disarankan. Sebaiknya warna di sekitar televisi bercorak netral. Sebaiknya cahaya tidak gelap total. Ruangan yang gelap total mengakibatkan kontras televisi menjadi berlebihan sehingga menganggu kenyamanan mata. Warna di ruangan tidak menyesesuaikan dengan telivi, melainkan televisi yang menyesuaikan kondisi di ruangan. Perhatikan jarak menonton. Setidaknya jarak antara mata dan telivi adalah lima kali diameter layar. Pada jarak tersebut, gambar dapat terlihat jelas dan tidak mengganggui mata. Jika sering menonton dalam jarak dekat, sebaiknya segera melakukan pemeriksaan kesehatan mata. Rabun jauh (miopi) sering terjadi pada anak yang menonton televisi dalam jarak dekat. Pastikan televisi telah diatur dengan baik. Posisi televisi sebaiknya sejajar dengan mata sehingga ketika menonton tidak harus mendongak atau membungkuk. Jika diharuskan memakai kacamata, gunakan kaca mata tersebut saat menonton televisi.
KETIKA MENGGUNAKAN KOMPUTER 1.
2.
3. 4.
5.
6.
Berinteraksi dengan layar komputer dalam waktu lama mengakibatkan mata teregang dan kering. Beberapa tips yang berkaitan dengan layar televisi dapat digunakan saat menggunakan komputer. Jika sudah terlalu lama, sebaiknya berhenti dulu beberapa saat untuk mengistirahatkan mata. Selain itu, sering berkedip juga disarankan untuk menghindari mata kering. Jika ada gangguan penglihatan saat menggunakan komputer, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter ahli mata. Jarak antara layar monitor dengan mata sekitar 30-40 cm dengan posisi bagian atas layar sesuai dengan ketinggian bola mata atau sedikit di bawah batas mata. Pastikan monitor yang anda gunakan dapat diatur kemiringannya, agar mudah menyesuaikan monitor LCD karena radiasinya lebih rendah dibanding dengan monitor CRT. Gunakan screen protector di layar komputer untuk mengurangi pancaran radiasi.
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
37
7.
Jika mengalami gangguan penglihatan, baik rabun jauh atau dekat, gunakan kaca mata untuk memastikan bahwa bayangan tepat jauh di retina.
MATA PERLU DIPERIKSA SECARA BERKALA Sudahkah Anda menjalani pemeriksaan mata belakangan ini? Jika Anda 55 tahun dan belum menjalani pemeriksaan mata yang teliti pada seorang dokter ahli mata, sudah waktunya Anda segera berbuat demikian. Dokter ahli mata akan menggunakan sebuah alat yang bernama optalmoskop untuk mendiagnosis kehadiran glaukoma dan katarak. Kedua jenis penyakit mata ini adalah penyabab kebutaan yang potensial. Jika kedua penyakit ini tidak segera ditemukan dan diobati, akan membutakan mata. Menjalani pemeriksaan mata setelah usia 35 tahun adalah langkah pencegahan yang baik. Tetapi setelah usia 55 tahun adalah suatu keharusan. Penyakit glaukoma adalah tekanan tinggi di dalam bola mata. Ia merusak struktur mata dan menghalangi penglihatan normal. Pengobatan atau pembedahan bisa mengatasi masalah ini bila segera ditangani. Alat yang disebut tenometer bisa mengukur tekanan pada bola mata. Tidak menyakitkan dan hanya sebentar saja. Kataraks juga merupakan penyakit mata yang tergolong umum. Dalam jenis ini, lensa mata menjadi keruh. Kebanyakan dari penyakit ini disebabkan usia semakin lanjut, di mana lensa mata menjadi kurang fleksibel dan kurang tembus. Masalah keturunan, kesehatan yang menurun dan cedera pada mata, bisa menjadi awal dari perkembangan itu. Sayangnya, perkembangan kataraks tidak dapat dihentikan. Oleh sebab itu, perhatikan bila penglihatan mata menjadi keruh dalam kegiatan sehari–hari. Namun demikian, ini bisa diperbaiki. Kunci kepada kesehatan mata dan penglihatan yang terang adalah pengobatan yang tepat hasil diagnosis dokter ahli mata. Satu–satunya jalan ialah dengan menjalani pemeriksaan mata secara berkala.
METODE LASIK Seiring dengan semakin majunya dunia kedokteran mulai pula dipopulerkan metode lasik untuk operasi mata. Metode ini bukanlah hal yang baru namun memang belum begitu populer di kalangan masyarakat. Lasik (Laser-Insitu Keratomileusis) berupa metode penyinaran dengan laser dingin untuk mengoreksi
38
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
gangguan mata. Lasik menggunakan alat mikrokeratom untuk membuka lapisan atas kornea mata. Kemudian, dilakukan excimer laser untuk menghilangkan sebagian lapisan kornea. Teknologi canggih ini membentuk kembali lapisan kornea dan secara permanen menyembuhkan miopi serta astigmatisme (mata selinder). Lapisan atas kornea yang tidak dibuka tadi, dikembalikan ke posisi semula untuk menutupi daerah yang telah dioperasi. Karena hanya lapisan dalam saja yang dioperasi, permukaan kornea sama sekali tidak disentuh. Hasilnya adalah tidak adanya rasa sakit setelah operasi. Irisan tersebut akan secara alami menyambung sendiri setelah beberapa menit tanpa perlu dijahit sama sekali.
CARA PENGGUNAAN OBAT TETES MATA DAN OBAT SALEP MATA •
•
Obat tetes mata dan obat salep mata merupakan produk yang pembuatannya dilakukan secara steril (bebas kuman), sehingga dalam penggunaannya harus diperhatikan agar tetap bebas kuman. Untuk mencegah kontaminasi (pencemaran), ujung wadah obat tetes mata jangan terkena permukaan benda lain (termasuk mata) dan wadah harus tetap tertutup rapat sesudah dipakai.
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
39
•
• •
•
40
Cara pemakaian obat tetes mata atau obat salep mata : mula-mula, cucilah tangan mata. Tengadahkan kepala, tarik kelopak mata bagian bawah. Teteskan atau oleskan obat dan perlahan-lahan tutup mata Anda. Jangan berkedip. Biarkan mata tertutup selama 1 sampai 2 menit. Setelah menggunakan obat tetes mata atau obat salep mata, cucilah tangan Anda kembali untuk membersihkan sisa obat. Obat tetes mata dan obat salep mata yang telah terbuka dan dipakai jangan disimpan lebih dari 30 hari untuk digunakan lagi, karena kemungkinan sudah tidak bebas kuman atau rusak. Untuk menghindari infeksi, jangan gunakan obat tetes mata atau obat salep mata lebih dari satu orang.
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
Telinga Telinga mentransduksi energi gelombang suara ke bentuk impuls saraf yang dihantarkan ke sistem pusat pendengaran, dimana suara diterjemahkan. Suara dihasilkan oleh benda yang bergetar dalam medium fisik (udara, air, atau benda padat). Suara tidak dapat melalui ruang hampa. Suara mempunyai amplitudo dan frekuensi. Mengukur energi suara adalah mengukur puncak amplitudonya, atau tinggi oksilasi sinusoid. Kerasnya suara dinyatakan dalam satuan logaritma, decibel (dB) yang besarnya 0.0002 dyne/cm2. Suara berbisik yang dapat di dengar pada jarak 1 m, besarnya kira-kira 20 dB; suara pesawat jet 130 dB; musik rock 120 dB; guntur 110 dB. Frekuensi suara adalah besaran siklus oksilasi per detik atau Hertz (1 Hertz [Hz] = 1 cycle/sec). Gelombang suara frekuensinya antara 1 - 100.000 Hz. Tinggi suara (pitch) adalah sebutan yang berkaitan dengan frekuensi. Bayi menangis, suaranya tinggi. Suara anak berfrekuensi 20 - 20.000 Hz, suara dewasa laki-laki 120-1000 Hz, perempuan dewasa 250-1000 Hz. Perbedaan ini terjadi karena perbedaan kotak suara di laring dengan tebal tipisnya pita suara. Kualitas suara dinyatakan dengan timbre, ini membedakan suara bunyi-bunyian seperti suara gitar berbeda dengan suara terompet. Telinga adalah indera pendengaran dan indera keseimbangan. Saraf yang melayani indera ini adalah saraf kranial kedelapan atau nervus auditorius. Telinga berjumlah sepasang, yaitu telinga kiri dan kanan. Telinga terdiri dari tiga bagian,
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
41
yaitu telinga luar, telinga tengah, dan rongga telinga dalam. Organ keseimbangan pada manusia diasosiasikan dengan organ pendengaran, keduanya terdapat dalam rongga telinga dalam.
TELINGA LUAR Telinga kita merupakan sebuah transduser, yaitu suatu alat yang merubah satu bentuk energi menjadi energi lainnya. Contohnya, speaker adalah transduser, dia merubah variasi dari aliran listrik (voltage) menjadi tekanan di udara
Penampang telinga luar dengan bagian-bagiannya.
42
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
(gelombang suara). Mikrofon juga adalah transduser, kebalikannya, dia merubah tekanan di udara (gelombang suara) menjadi variasi voltage. Gambar tersebut adalah anatomi telinga manusia. Tugasnya menangkap gelombang suara dan mengubahnya menjadi signal untuk dikirim ke otak. Pertama, suara mencapai pinna, lalu dikumpulkan melalui saluran telinga (ear canal). Suara itu mengakibatkan Ear drum (gendang telinga) bergetar. Getarannya dilanjutkan oleh tiga buah tulang, yaitu anvil, hammer, dan Stirup. Tiga buah tulang itu juga berfungsi sebagai “penahan”. Setelah itu, getaran suara mencapai koklea yang mana terdapat jutaan rambut halus yang bergetar dan mengirim signal ke otak. Inilah yang kita persepsi sebagai sound. Terdiri atas daun telinga, lubang telinga, saluran telinga, kelenjar minyak, dan selaput gendang. Fungsi telingan luar adalah untuk menangkap rangsangan yang berupa suara atau bunyi. Ada tiga kelompok otot yang terletak pada bagian depan, atas, dan belakang telinga. Walaupun demikian, rata-rata manusia hanya sanggup menggerakkan telinganya sedikit sekali, sehingga hampir-hampir tidak kelihatan.
TELINGA TENGAH (RONGGA TIMPANI) Berupa bilik kecil yang mengandung udara yang didalamnya terdapat tulangtulang pendengatran. Tulang-tulang pendengaran itu meliputi tulang martil, tulang landasan, dan tulang sanggurdi. Dari gendang telinga getaran-getaran suara diteruskan oleh tulang-tulang ini ke selaput yang menutupi tingkap atau jendela jorong. Dengan demikian, getaran suara sampai ke telinga bagian dalam. Telinga bagian tengah itu berhubungan dengan rongga hidung dan perantaraan saluran Eustachius yang berfungsi untuk mengatur supaya tekanan udara di dalam telinga bagian tengah dan luar sama besarnya.
RONGGA TELINGA DALAM Merupakan bagian yang bertugas menerima rangsangan (reseptor). Terletak dalam ruangan dalam tulang karang yang disebut labirin keras. Di dalamnya terdapat dua macam alat, yaitu alat pendengar dan alat keseimbangan. Alat pendengar berbentuk seperti siput dan disebut rumah siput atau koklea. Getarangetaran suara yang sampai ke alat ini diterima alat penerima, yaitu alat korti. Dari sini, suara diteruskan melalui serabut-serabut saraf ke pusat pendengaran. Rumah siput atau koklea adalah suatu saluran yang bentuknya melingkar membuat 2,5 lingkaran. Pada potongan melintang melalui saluran itu, terdapat MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
43
suatu rongga yang seluruhnya berisi cairan limfe. Koklea terbagi atas tiga bagian, yaitu selaput jendela, selaput Reisnner, dan selaput dasar. Dalam saluran koklea ini, kita temukan alat penerima rangsang yang sebenarnya, yakni alat korti. Alat korti terletak di selaput dasar dan terdiri dari beberapa sel pendengar. Pada ujung-ujung sel itu terdapat rambut-rambut. Dari ujung sel lainnya keluar serabut-serabut yang meneruskan rangsang ke pusat pendengaran. Selaput dasar terdiri dari serabut-serabut melintang. Pada dasar koklea serabut-serabut itu berukuran pendek, makin ke atas makin panjang serabut-serabut itu. Selaput jendela berbentuk lonjong dan dapat bergetar, getaran itu akan diteruskan ke perilimpa dalam tangga depan. Dari sini, melalui selaput Reisnner, diteruskan lagi ke endolimpa dalam selaput siput, kemudian melalui selaput dasar ke perilimpa yang terdapat dalam rongga belakang. Getaran di sini kemudian diteruskan lagi ke selaput jendela bundar yang terdapat pada dinding tangga belakang. Jika selaput jendela lonjong menekan ke dalam, maka selaput jendela bundar ditekan ke luar. Bila selaput jendela lonjong menggetar keluar, maka selaput jendela bundar bergetar ke dalam. Dengan demikian, getaran-getaran dalam cairan koklea dapat bergerak dengan leluasa. Karena getaran cairan itu, maka selaput dasar bergetar dan sel-sel pendengaran dari alat korti pun akan turut menggetar, karena gerak turun naik alat korti, maka rambut-rambut sel pendengar bersentuhan dengan atas. Dengan demikian, terjadilah rangsang untuk pendengaran. Gelombang suara adalah suatu perubahan penekanan dan peregangan dari molekul udara yang disebabkan oleh bergetarnya suatu benda. Kecepatan suara di udara adalah 344 meter per detik. Kerasnya suara bergantung pada besarnya getaran (amplitudo) dan tinggi nada suara bergantung pada frekuensi dari suatu gelombang. Kerasnya suara dinyatakan dalam desibel. Tekanan suara Desibel = 1/10 x 2 log tekanan ——————————— Tekanan standar suara Tekanan standar suara = 0,000204 dyne/cm2 = 0 desibel. Nol (0) desibel adalah yang terkecil yang masih dapat di dengar oleh orang normal, 50 desibel suara percakapan, sedangkan 120 desibel suara gaduh yang menyakitkan telinga. Manusia dapat mendengar suara dengan frekuensi 20-20.000 Hertz. Anjing dan kelelawar dapat mendengar frekuensi yang lebih tinggi. Frekuensi yang paling peka untuk manusia adalah 1000-4000 Hertz. Suara seorang pria bertinggi nada 120 Hertz.
44
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
Pengaruh dan Tingkat Kegaduhan Pengaruh kegaduhan, misalnya tidur terganggu. Beberapa ketegangan mental yang disebabkan oleh kegaduhan, akan mengakibatkan bertambah cepatnya denyut nadi serta hipertensi yang dapat mengarah kepada suatu bahaya lain, dimana si penderita tidak dapat mendengar teriakan atau tanda peringatan, sehingga mungkin dapat mengakibatkan kecelakaan. Kesempurnaan mendengar dapat dirusakkan oleh kegaduhan. Kegaduhan dapat mengakibatkan hilangnya pendengaran; secara terus-menerus berada di tengah-tengah kegaduhan industri dan lalu lintas, dapat berakibat hilangnya kepekaan mendengar yang bahkan dapat mengarah kepada ketulian. Tingkat kegaduhan dinyatakan dalam desibel (dB) yang membandingkan tingkat tekanan suara. Berikut ini beberapa contoh tingkat suara itu : 60-70 desibel untuk pembicaraan biasa, 80-90 desibel untuk lalu lintas ramai, dan 140-150 mendekati bunyi mesin jet. Tingkat maksimum kegaduhan yang dapat ditahan telinga manusia adalah 130 desibel, walaupun dianjurkan sebaiknya manusia jangan sampai dihadapkan pada tingkat suara setinggi itu. Intensitas suara 9095 desibel dapat merusak pendengaran.
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
45
Alat Keseimbangan Keseimbangan tubuh kita terbentuk sebagai hasil kerjasama antara tiga alat, yaitu mata, otot, dan alat keseimbangan di dalam rongga telinga dalam. Mata bertugas untuk menyampaikan pesan, apakah tubuh jika berdiri tegak lurus atau miring. Sedang otot-otot bertugas menyampaikan pesan mengenai posisi (kedudukan) badan dan anggota badan kita. Kedua pesan tersebut akan digabungkan oleh otak dengan pesan yang diperoleh dari saluran setengah lingkaran yang disebut saluran-saluran gelung. Pada tiap-tiap pangkal saluran setengah lingkaran menggembung disebut ampula. Di dalam ampula, terdapat ujung-ujung saraf dan berisi cairan limfe yang disebut endolimfe. Bila tubuh kita bergoyang atau terdorong, amaka akan bergerak. Gerakan ini akan kita ikuti gerakan kepala. Gerakan kepala menyebabkan endolimfe dalam ampula bergetar. Getaran ini akan diteruskan oleh ujung saraf yang terdapat di dalam ampula ke otak. Selanjutnya, otak akan menyuruh otot untuk menjaga keseimbangan tubuh. Struktur telinga bagian dalam dengan saluran setengah lingkaran
46
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
Gangguan Pendengaran Gangguan telinga paling sering dijumpai dengan gejala-gejala yang umum berupa rasa sakit, gatal, keluar cairan, rasa ada tekanan dalam telinga, rasa panas atau kombinasi dari gejala-gejala tersebut. Secara umum, gangguan telinga dapat disebabkan oleh : a. Penyakit di dalam telinga b. Penyakit di luar telinga, misalnya penyakit atau kelainan pada daerah lidah, rahang bawah, orofaring, tonsil, atau sinus paranasalis. Keadaan ini perlu diagnosis yang akurat, sehingga memerlukan penanganan dokter. Pada umumnya, gangguan telinga yang dapat diatasi dengan pengobatan sendiri adalah gangguan telinga luar berupa penumpukan serumen dan kemasukan benda asing.
PENUMPUKAN SERUMEN Terjadi penumpukan serumen karena produksi kotoran telinga berlebihan. Gejalanya adalah rasa nyeri, gatal, dan pendengaran menurun. Cara membersihkan telinga yang baik adalah : 1. Dengan menggunakan cotton bud (pembersih telinga) yang dicelup ke dalam cairan perhirol (H202 3 persen) atau fenolgliserin. 2. Untuk membersihkan penumpukan serumen dapat juga dengan menetaskan terlebih dahulu cairan perhidrol (H202 3 persen) atau fenolgliserin ke dalam MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
47
liang telinga. Tunggu beberapa saat, kemudian dibersihkan dengan alat pembersih telinga yang ujungnya lunak.
PERIKONDRITIS Perikondritis adalah suatu infeksi pada tulang rawan (kartilago) telinga luar. Perikondritis bisa terjadi akibat cedera, gigitan serangga, dan pemecahan bisul dengan sengaja. Nanah akan terkumpul di antara kartilago dan lapisan jaringan ikat di sekitarnya (perikondrium). Kadang nanah menyebabkan terputusnya aliran darah ke kartilago, menyebabkan kerusakan pada kartilago dan pada akhirnya menyebabkan kelainan bentuk telinga. Meskipun bersifat merusak dan menahun, tetapi perikondritis cenderung hanya menyebabkan gejala-gejala yang ringan. Untuk membuang nanahnya, dibuat sayatan sehingga darah bisa kembali mengalir ke kartilago. Untuk infeksi yang lebih ringan, diberikan antibiotik peroral. Sedangkan untuk infeksi yang lebih berat, diberikan dalam bentuk suntikan. Pemilihan antibiotik berdasarkan beratnya infeksi dan bakteri penyebabnya.
KEMASUKAN BENDA ASING Anak-anak kadang memasukkan benda kecil ke dalam lubang telinga. Benda asing dapat juga serangga (semut, lalat). Cara penanggulangannya adalah sebagai berikut. 1. Apabila penyebabnya adalah serangga, maka dapat dilumpuhkan dengan menetaskan cairan perhidrol (H202 3 persen), kemudian dibersihkan dengan pembersih telinga. 2. Untuk mengeluarkan benda asing selain serangga, segera minta bantuan dokter atau unit pelayanan kesehatan.
TULI ADALAH KEHILANGAN RASA DENGAR Ada dua macam tuli, yaitu : 1. Tuli kondaktif, karena gangguan transmisi suara ke dalam koklea, misalnya kotoran telinga menumpuk, nanah yang memenuhi telinga tengah pada peradangan menimbulkan kerusakan pada tulang pendengaran. 2. Tuli saraf, bila terjadi kerusakan pada koklea, organon korti ataupun saraf ke-VIII.
48
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
KELOID Keloid (pertumbuhan dari jaringan ikat yang berlebihan setelah terjadinya cedera). Seruminoma (kanker pada sel-sel yang menghasilkan serumen) bisa tumbuh pada sepertiga saluran telinga luar dan bisa menyebar. Untuk mengatasinya, dilakukan pembedahan untuk mengangkat kanker dan jaringan di sekitarnya. Kanker sel basal dan kanker sel skuamosa seringkali tumbuh di pada telinga luar setelah pemaparan sinar matahari yang lama dan berulang-ulang. Pada stadium dini, bisa diatasi dengan pengangkatan kanker atau terapi penyinaran. Pada stadium lanjut, mungkin perlu dilakukan pengangkatan daerah telinga luar yang lebih luas. Jika kanker telah menyusup ke kartilago, dilakukan pembedahan. Kanker sel basal dan sel skuamosa juga bisa tumbuh di dalam atau menyebar ke saluran telinga. Keadaan ini diatasi dengan pembedahan untuk mengangkat kanker dan jaringan di sekitarnya yang diikuti dengan terapi penyinaran.
RADANG TELINGA TENGAH (OTITIS MEDIA) Disebabkan oleh bakteri atau virus, radang telinga tengah biasa terjadi mengikuti peradangan saluran pernafasan bagian atas (salesma, radang tenggorok), karena terdapat saluran eustakhius yang menghubungkan keduanya. Gejalanya adalah sakit telinga, gangguan pendengaran disertai demam. Nanah yang berada pada telinga tengah dapat memecahkan gendang telinga dan nanah akan keluar dari lubang telinga luar. Infeksi telinga tengah paling sering menyerang anak-anak.
CEDERA Cedera pada telinga luar (misalnya pukulan benda tumpul) bisa menyebabkan memar, diantara kartilago dan perikondrium. Jika terjadi penimbunan darah di daerah tersebut, maka akan terjadi perubahan bentuk telinga luar dan tampak berwarna ungu-kemerahan. Darah yang tertimbun ini (hematoma) bisa menyebabkan terputusnya aliran darah ke kartilago, sehingga terjadi perubahan bentuk telinga. Kelainan bentuk ini disebut telinga bunga kol yang sering ditemukan pada pegulat dan petinju. Untuk membuang hematoma, biasanya digunakan alat penghisap dan penghisapan dilakukan sampai hematoma betulbetul sudah tidak ada lagi (biasanya selama 3-7 hari). Dengan pengobatan, kulit dan perikondrium akan kembali ke posisi normal, sehingga darah bisa kembali mencapai kartilago. Jika terjadi robekan pada telinga, maka dilakukan penjahitan dan pembidaian pada kartilagonya. Pukulan yang kuat pada rahang, bisa menyebabkan patah tulang di sekitar saluran telinga dan merubah bentuk saluran MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
49
telinga dan seringkali terjadi penyempitan. Perbaikan bentuk bisa dilakukan melalui pembedahan.
PENYUMBATAN Kotoran telinga (serumen) bisa menyumbat saluran telinga dan menyebabkan gatal-gatal, sakit serta tuli yang bersifat sementara. Dokter akan membuang serumen dengan cara menyemburnya secara perlahan dengan menggunakan air hangat (irigasi). Tetapi jika dari telinga keluar nanah, terjadi perforasi gendang telinga atau terdapat infeksi telinga yang berulang, maka tidak dilakukan irigasi. Jika terdapat perforasi gendang telinga, air bisa masuk ke telinga tengah dan kemungkinan akan memperburuk infeksi. Pada keadaan ini, serumen dibuang dengan menggunakan alat yang tumpul atau dengan alat penghisap. Biasanya tidak digunakan pelarut serumen, karena bisa menimbulkan iritasi atau reaksi alergi pada kulit saluran telinga, dan tidak mampu melarutkan serumen secara adekuat. Anak-anak sering memasukkan benda-benda kecil ke dalam saluran telinganya, terutama manik-manik, penghapus karet atau kacang-kacangan. Biasanya, benda-benda tersebut oleh dokter dikeluarkan dengan bantuan kait yang tumpul. Benda-benda yang masuk terlalu dalam lebih sulit dikeluarkan, karena memiliki risiko menimbulkan cedera pada gendang telinga dan tulangtulang pendengaran di telinga tengah. Kadang, manik-manik dari kaca atau logam dikeluarkan dengan cara irigasi. Jika anak meronta-ronta atau pengeluaran benda sulit dilakukan, bisa dilakukan pembiusan umum.
LABIRINTITIS Labirintitis adalah gangguan dari labirin dengan tanda-tanda tinitus (mendenging), tuli, vertigo (terasa berputar), mual-mual, dan muntah-muntah. Penyebabnya ialah infeksi, geger otak, gangguan peredaran darah, misalnya aterosklerosis pada telinga dalam, alergi, pembentukan endolimfe yang berlebih, dan usia tua.
TUMOR Tumor pada telinga bisa bersifat jinak atau ganas (kanker). Tumor yang jinak bisa tumbuh di saluran telinga, menyebabkan penyumbatan dan penimbunan kotoran telinga, serta ketulian. Contoh dari tumor jinak pada saluran telinga adalah: a. Kista sebasea (kantong kecil yang terisi sekresi dari kulit) b. Osteoma (tumor tulang)
50
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
MABUK PERJALANAN (MOTION SICKNESS) Mabuk perjalanan (motion sickness) adalah gangguan pada fungsi keseimbangan (vestibular) karena perangsangan yang terus-menerus oleh gerakan atau getaran yang terjadi selama perjalanan di laut, udara ataupun di darat. Impuls dari labirin akan dijalarkan ke pusat muntah, korteks dan pusat-pusat lainnya, sehingga menimbulkan gejala utama seperti mual, muntah, disertai pucat, keringat dingin, dan pusing.
EKSIM Eksim pada telinga merupakan suatu peradangan kulit pada telinga luar dan saluran telinga yang ditandai dengan gatal-gatal, kemerahan, pengelupasan kulit, kulit yang pecah-pecah, serta keluarnya cairan dari telinga. Keadaan ini bisa menyebabkan infeksi pada telinga luar dan saluran telinga. Dioleskan larutan yang mengandung alumunium asetat (larutan Burow). Untuk mengatasi gatalgatal dan peradangan, bisa diberikan krim atau salep kortikosteroid. Jika daerah yang terkena mengalami infeksi, bisa diberikan salep atau obat tetes antibiotik.
OTITIS EKSTERNA Otitis eksterna adalah suatu infeksi pada saluran telinga. Infeksi ini bisa menyerang seluruh saluran (otitis eksterna generalisata) atau hanya pada daerah tertentu sebagai bisul (furunkel). Otitis eksterna seringkali disebut sebagai “telinga perenang” (swimmer’s ear). Sejumlah bakteri atau jamur (lebih jarang) bisa menyebabkan otitis eksterna generalisata; bakteri stafilokokus biasanya menyebabkan bisul. Orang-orang tertentu (penderita alergi, psoriasis), eksim atau dermatitis pada kulit kepala) sangat peka terhadap otitis eksterna. Cedera pada saluran telinga ketika sedang membersihkannya atau masuknya air atau bahan iritan (misalnya, handspray atau cat rambut) bisa menyebabkan otitis eksterna. Saluran telinga bisa membersihkan dirinya sendiri dengan cara membuang sel-sel kulit yang mati dari gendang telinga melalui saluran telinga. Membersihkan saluran telinga dengan cotton bud (kapas pembersih) bisa mengganggu mekanisme pembersihan ini dan bisa mendorong sel-sel kulit yang mati ke arah gendang telinga, sehingga kotoran menumpuk disana. Penimbunan sel-sel kulit yang mati dan serumen akan menyebabkan penimbunan air yang masuk ke dalam saluran ketika mandi atau berenang. Kulit yang basah dan lembut pada saluran telinga, lebih mudah terinfeksi oleh bakteri atau jamur. Gejala-gejala dari otitis eksterna generalisata adalah gatalMEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
51
gatal, sakit dan keluarnya cairan berbau busuk. Jika saluran telinga membengkak atau terisi oleh nanah dan sel-sel kulit yang mati, maka bisa terjadi gangguan pendengaran. Biasanya, jika daun telinga ditarik atau kulit di depan saluran telinga ditekan, akan timbul sakit. Dengan menggunakan otoskop, kulit pada saluran telinga tampak merah, membengkak dan penuh dengan nanah dan sel-sel kulit yang mati. Bisul menyebabkan nyeri yang hebat. Jika bisul ini pecah, akan keluar darah dan nanah dari telinga. Untuk mengobati otitis eksterna generalisata, pertama-tama dilakukan pembuangan sel-sel kulit mati yang terinfeksi dari saluran telinga dengan alat penghisap atau kapas kering. Setelah saluran telinga dibersihkan, fungsi pendengaran biasanya kembali normal. Biasanya diberikan obat tetes telinga yang mengandung antibiotik selama bebarapa hari. Beberapa tetes telinga ada yang mengandung kortikosteroid untuk mengurangi pembengkakkan. Kadang diberikan obat tetes telinga yang mengandung asam asetat untuk mengembalikan keasaman pada saluran telinga. Untuk mengurangi sakit pada 24-48 jam pertama, bisa diberikan acetaminophen atau codein. Infeksi yang sudah menyebar keluar saluran telinga (selulitis) diobati dengan antibiotik per-oral (melalui mulut). Bisul dibiarkan pecah dengan sendirinya, karena jika sengaja disayat bisa menyebabkan penyebaran infeksi. Obat tetes telinga yang mengandung antibiotik tidak efektif. Untuk meringankan sakit dan mempercepat penyembuhan, bisa dilakukan pengompresan hangat (sebentar saja) dan pemberian obat pereda sakit.
ZAT BERKHASIAT OBAT TELINGA 1. 2.
Fenolgliserol 5%. Sebagai antiseptik, mengurangi rasa sakit pada telinga. Cairan perhidrol (H202 3 persen). Sebagai desinfektan juga untuk melunakkan serumen.
Hal yang perlu diperhatikan : 1. Simpan di tempat terlindung cahaya, atau tidak lebih dari 150C. 2. Jangan disimpan untuk waktu lama.
DAFTAR OBAT TELINGA 1.
52
Fenolgliserol, nama generik : fenolgliserin. Nama dagang : Carbon glycerin (Cendo); Fenocol (Ireco Pharm). Bentuk sediaan : Tetes telinga 4%, 5%, 10%.
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
2.
H202 3%, nama generik : hidrogen peroksida. Nama dagang : Perhydrol (Kimia Farma). Bentuk sediaan : Tetes telinga 3 persen.
CARA PENGGUNAAN OBAT TETES TELINGA • •
Untuk mencegah kontaminasi, ujung wadah obat tets telinga jangan terkena permukaan benda lain (termasuk telinga). Cara pemakaian : mula-mula, cucilah tangan Anda. Miringkan kepala atau berbaring dengan posisi miring. Cara meneteskan obat :Jari telunjuk diletakkan di depan tragus, telunjuk tersebut mendorong ke depan, sedangkan jari tengah dan ibu jari memegang atau mengepit daun telinga, kemudian ditarik ke arah atas belakang (untuk dewasa) atau ke arah bawah belakang (untuk anak-anak), sehingga liang telinga tampak jelas dan lurus. Teteskan obat pada liang telinga, biarkan beberapa menit supaya obatnya mencapai dasar liang telinga· Setelah digunakan, ujung wadah obat tets telinga jangan dibilas. Keringkan dengan kertas tisu dan tutup wadah dengan baik.
Obat Telinga •
•
Penggunaan obat telinga yang dijual bebas terbatas adalah untuk gangguangangguan ringan yang sebenarnya dapat hilang dengan sendiri dan hanya merupakan gangguan pada telinga luar. Saluran telinga dapat tersumbat oleh kotoran yang mengeras (serumen). Untuk membersihkan telinga, jangan menggunakan tusuk gigi, jepit rambut, peniti atau korek api karena dapat menyebabkan infeksi.
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
53
Hidung Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir rongga hidung. Pada selaput ini, terdapat sel-sel pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf kranial (nervus olfaktorius) yang selanjutkan akan bergabung membentuk serabut-serabut saraf pembau untuk berjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus olfaktorius). Fungsi hidung adalah untuk menerima rangsangan bau-bauan. Sel-sel pembau itu mempunyai rambut-rambut halus yang mempunyai tugas menerima ransang bau-bauan yang berupa uap. Dari sel-sel pembau itu, keluar serabutserabut saraf yang menuju ke dalam otak melalui lubang-lubang tulang tapis. Rasa pembauan dirangsang oleh gas yang terhirup. Rasa pembauan ini sangat peka dan kepekaannya mudah hilang, bila dihadapkan pada suatu bau yang sama untuk suatu waktu yang cukup lama. Misalnya, orang-orang yang berada dalam suatu ruangan yang sesak dan pengap, akan segera tidak merasakan bau yang tidak enak, sementara di lain pihak bau itu akan segera menyerang hidung orang yang baru datang dari lingkungan udara segar yang masuk ke dalam ruangan itu. Rasa pembauan juga diperlemah, bila selaput lendir hidung sangat kering, sangat basah atau membengkak, seperti halnya seseorang yang diserang pilek (flu). Bau-bauan dilukiskan sebagai bau harum dan bau busuk. Adaptasi terhadap bau-bauan mula-mula berjalan cepat dalam 2-3 detik, kemudian adaptasi berjalan lambat. Suatu hal yang istimewa dalam pembauan ialah bahwa kita dapat membaui sesuatu walau kadar zat tersebut dalam udara
54
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
sangat sedikit. Beberapa hewan memiliki indera pembauan yang sangat hebat, karena terdapat banyak sekali reseptor-reseptor pembau yang sensitif pada hidungnya. Anosmia adalah kehilangan rasa bau yang dapat disebabkan oleh : 1. Penyumbatan rongga hidung, misalnya oleh tumor atau polip. 2. Reseptor pembauan rusak karena infeksi virus atau atrofi. 3. Gangguan pada saraf kesatu, bulbus, traktus olfaktorius ataupun korteks otak karena benturan kepala ataupun tumor.
CARA PENGGUNAAN OBAT TETES HIDUNG •
Cara pemakaian : Bersihkan hidung Anda. Tengadahkan kepala, teteskan obat dan tahan posisi kepala selama beberapa menit agar obat masuk ke lubang hidung.
Cara pemakaian obat tetes hidung
•
etelah dipakai, bilas ujung tetes hidung dengan air panas dan keringkan dengan kertas tisu kering. Untuk menghindari infeksi, jangan digunakan lebih dari satu orang.
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
55
Lidah Pada hakikatnya, lidah mempunyai hubungan yang sangat erat dengan indera, khsusnya pengecap atau pembau. Lidah terletak pada dasar mulut, sementara pembuluh-pembuluh darah dan urat saraf masuk dan keluar pada akarnya. Ujung serta pinggiran lidah bersentuhan dengan gigi-gigi bawah. Bila lidah digulung ke belakang, maka tampaklah permukaan bawahnya yang disebut frenulum linguae, sebuah struktur ligamen halus yang mengkaitkan bagian posterior lidah pada dasar mulut. Lidah sebagian besar terdiri dari dua kelompok otot, yaitu otot intrinsik lidah melakukan semua gerakan halus, sementara otot ekstrinsik mengaitkan lidah pada bagian-bagian sekitarnya, serta melakukan gerakan-gerakan kasar yang sangat menekannya pada langit-langit dan gigi yang pada akhirnya mendorongnya masuk ke faring. Bagian anterior lidah bebas tidak terkait. Bila lidah dijulurkan, maka ujung lidah meruncing dan bila terletak tenang di dasar mulut, maka ujung lidah berbentuk bulat. Selaput lendir lidah selalu lembap dan pada waktu sehat berwarna merah jambu. Permukaan atas seperti beludru dan ditutupi papila-papila yang terdiri atas tiga bagian, yaitu : 1. Papila sirkumvalata, ada delapan hingga duabelas dari jenis ini yang terletak pada bagian dasar lidah. Papila ini adalah jenis papila yang terbesar dan masing-masing dikelilingi semacam lekukan seperti parit.
56
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
Reseptor (kuncup pengecap) pada permukaan lidah.
2. 3.
Papila fungiformis, menyebar pada permukaan ujung dan sisi lidahdan berbentuk jamur. Papila filiformis adalah yang terbanyak dan menyebar pada seluruh permukaan lidah. Organ ujung untuk mengecap adalah puting-puting pengecap yang sangat banyak terdapat dalam dinding papila sirkumvalata dan fungiformis. Papila filiformis lebih berfungsi untuk menerima rasa sentuh daripada rasa pengecapan yang sebenarnya. Tiap-tiap papila mempunyai kepekaan sendiri-sendiri.
Kebanyakan makanan memiliki ciri harum dan cita rasa, tetapi ciri-ciri itu merangsang ujung saraf pembau, bukan ujung saraf pengecapan. Supaya dapat dirasakan semua makanan menjadi cairan, serta harus benar-benar bersentuhan dengan ujung saraf yang mampu menerima rangsangan yang berbeda-beda. Puting pengecap yang berbeda-beda menimbulkan kesan rasa yang berbeda-beda juga. Adaptasi dari rasa kecap mula-mula berlangsung cepat dalam 2-3 Peta rasa lidah detik, kemudian adaptasi berjalan lambat. Selama ini, peta rasa di lidah selalu diajarkan dengan menyebut pengecap rasa manis pada bagian ujung (depan), asin pada pangkal, dan seterusnya. Padahal, acuan untuk pengajaran peta rasa yang pertama kali diungkapkan
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
57
oleh Hanig untuk meraih gelar doktor (Ph.D.) dan dipublikasikan pada Philosophische Studien tahun 1901 itu sudah kadaluarsa. Hanig berkeyakinan, bahwa jika threshold (kadar terendah yang dapat membedakan rasa) untuk keempat rasa dari sukrosa (manis), garam (asin), kuinin sulfat (pahit) dan asam hidroklorida (asam) berbeda pada sekeliling lidah, maka hal itu dapat digunakan untuk menjelaskan bahwa keempat rasa tersebut memiliki mekanisme fisiologis yang berbeda. Hanig membuat sketsa lidah yang sekelilingnya diberi huruf alfabetis dari A sampai O. Selanjutnya, ia mengkonversi titik-titik keliling lidah sebagai absis (sumbu X). Adapun koordinatnya (sumbu Y) adalah sensivitas atau kebalikan dari threshold. Hasilnya, sensitivitas maksimal untuk rasa mania terdapat pada ujung lidah dan minimalnya pada pangkal lidah. Hal sebaliknya terjadi untuk rasa pahit. Reaksi asin dapat dirasakan hampir sama pada sekeliling lidah, sehingga Hanig tidak menampilkan dalam gambar. Untuk rasa asam, sensitivitas minimalnya terdapat pada pangkal dan ujung lidah, minimalnya pada tepi bagian tengah lidah. Setelah dikaji dan diteliti mendalam selama 100 tahun, para ilmuwan menemukan bahwa otak dapat menginterpretasi kelima rasa (kini ditambah dengan satu rasa, yaitu umani) melalui serangkaian reaksi kimia di dalam sel rasa (taste cell) yang terdapat pada kuncup rasa (taste bud) di lidah. Kuncup ini berbentuk menyerupai bawang, terdiri atas 50-100 sel rasa yang masing-masing mempunyai mikrovili dan pori rasa (taste pore). Bahan kimia penyusun makanan (tastant) yang larut dalam air ludah akan kontak dengan sel rasa melalui pori rasa. Di sana, mereka juga akan berinteraksi dengan protein yang sering disebut reseptor rasa atau dengan protein-protein yang bertindak sebagai pori yang dikenal sebagai kanal ion (union channel). Interaksi tersebut menyebabkan perubahan elektrokimia atau listrik di dalam sel rasa, sehingga memicu pelepasan sinyal kimia yang akhirnya mengantar impuls ke otak. Perubahan listrik tersebut sangat ditentukan oleh konsentrasi atom-atom yang bermuatan atau ionnya. Sel rasa, sebagaimana neuron (sel saraf), secara normal memiliki muatan internal yang negatif dan eksternalnya bermuatan positif. Tastant akan mengubah keadaan tersebut dan meningkatkan konsentrasi ion positif di dalam sel rasa, misalnya dengan mengeluarkan atom bermuatan lainnya. Adanya perubahan elektrokimia atau depolarisasi menyebabkan sel rasa melepas neurotransmiter yang mendorong neuron kontak dengan sel rasa untuk memancarkan pesannya ke otak.
58
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
Senyawa kimia yang memberikan rasa asin dan asam secara langsung akan bergerak melalui kanal ion, sedangkan untuk rara pahit dan manis perlu pengikatan senyawa kimia dengan permukaan reseptor rasa terlebih dahulu. Lima jalur biokimia yang mendasari kualitas rasa tersebut secara ringkas dijelaskan sebagai berikut. Khusus untuk rasa asin dan manis, agar lebih mudah penjelasannya, digunakan sel rasa secara terpisah, berturut-turut diilustrasikan pada berikut. Meskipun dalam kenyataannya, setiap sel rasa tidak diprogram untuk merespon hanya suatu jenis stimuli atau rangsangan rasa.
ASIN Sensasi rasa ini dapat ditimbulkan dari garam, misalnya garam dapur atau natrium klorida (NaCl). Garam ini akan membangunkan sel rasa ketika ion natrium (Na+) masuk melalui kanal ion pada mikrovili bagian apikal (atas). Ion Na juga dapat masuk lewat kanal pada basolateral (sisi) sel rasa. Akumulasi ion Na menyebabkan perubahan elektrokimia yang disebut depolarisasi yang mengakibatkan ion kalsium (Ca +) masuk ke dalam sel. Selanjutnya, ion kalsium akan mendorong sel untuk melepaskan sinyal kimia yang disebut neurotransmiter yang terkemas dalam gelembung (vesicle). Sel-sel saraf akan menerima pesan dan memancarkan sinyal ke otak. Selsel rasa kembali mengalami polarisasi atau reset dengan diikuti membukanya kanal ion, sehingga ion kalium (K+) dapat keluar sel.
ASAM Sensasi rasa ini disebabkan oleh ion hidrogen di dalam larutan. Ion ini bereaksi terhadap sel rasa dalam tiga cara, yaitu secara langsung dapat masuk ke dalam sel, memblokir kanal ion kalium pada mikrovili, dan mengikat kanal bukaan di mikrovili sehingga ion-ion positif dapat masuk sel rasa. Terakumulasinya muatan positif ini, akan mendorong depolarisasi dan menyebabkan pelepasan neurotransmiter. Selanjutnya, akan memberikan sinyal ke otak.
MANIS Gula atau pemanis buatan tidak langsung masuk sel rasa, tetapi memicu dulu perubahan di dalam sel. Senyawa tersebut akan terikat reseptor pada permukaan
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
59
sel rasa yang digandeng dengan molekul G-protein. Dinamakan G-protein, karena untuk aktivitasnya protein ini diatur oleh guanin trifosfat. Setelah berinteraksi, sub-unit (?, â, dan ã) dari G-protein akan terbelah menjadi sub-unit ? dan âã yang berguna mengaktifkan suatu enzim didekatnya. Enzim kemudian mengkonversi prekusor di dalam sel ke dalam second messenger yang secara tidak langsung dapat menutup kanal kalium. Rangkaian berikutnya telah dijelaskan di atas.
PAHIT Misalnya Kuinin, zat ini juga bereaksi melalui G-protein bersama reseptor dan second messenger. Hanya saja, di sini second messenger mendorong pelepasan ion kalsium dari retikulum endoplasma. Akibat terakumulasinya ion kalsium, akan menyebabkan depolarisasi dan pelepasan neurotrasmiter.
UMAMI Rasa ini ditimbulkan oleh glutamat, asam amino yang banyak terdapat pada protein daging, ikan, dan legum. Umami berasal dari bahasa Jepang yang berarti “meaty” atau “savory” (enak, sedap, lezat). Senyawa ini dalam aksinya juga melalui pengikatan dengan G-protein bersama reseptor atau second mesenger. Namun, tahapan antara second messenger dan pelepasan neurotrsmeter belum diketahui. Akhirnya, karena rasa dapat diperoleh dariu semua bagian lidah yang mengandung kuncup rasa, maka peta rasa di lidah, hasil misinterpretasi dari riset yang dikerjakan pada abad ke-19, perlu direvisi agar tidak menyesatkan . Kerjasama antara indera pengecap dan indera pembau dapat mempengaruhi nafsu makan seseorang. Di samping itu juga mempengaruhi produksi kelenjar air liur. Bila aroma makanan itu sedap dan rasanya lezat, maka nafsu makan seseorang akan meningkat, dan produksi liur juga akan meningkat untuk ditelan. Sebaliknya, bila suatu zat berbau busuk, maka nafsu atau selera makan akan menurun, tetapi produksi air liur akan meningkat untuk dibuang.
60
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
Kulit Kulit atau kutis merupakan salah satu organ yang paling luas permukaannya dan sangat penting bagi tubuh yang membungkus seluruh bagian luar tubuh, sehingga kulit berfungsi melindungi tubuh terhadap bahan–bahan yang berbahaya seperti bahan-bahan kimia, cahaya matahari yang mengandung sinar ultraviolet, melindungi terhadap mikroorganisme (mikroba), serta menjaga keseimbangan antara tubuh terhadap lingkungannya. Selain itu, kulit juga mempunyai susunan serabut-serabut saraf yang teranyam secara halus yang berguna untuk merasakan sentuhan-sentuhan atau sebagai alat perasa dan peraba. Kulit juga merupakan indikator bagi seseorang untuk memperoleh kesan umum seseorang, yaitu dengan melihat perubahan yang terjadi pada kulit, misalnya menjadi pucat, kekuning-kuningan, kemerah-merahan atau untuk mengetahui suhu kulit apakah meningkat atau tidak, dan sebagainya. Kulit memiliki berbagai fungsi, antara lain sebagai pelindung tubuh terhadap air, cuaca dan keadaan lingkungan lain, sebagai alat pengeluaran, sebagai pengatur panas dan sebagai alat pertahanan tubuh. Kini fungsi tersebut bertambah lagi, yaitu sebagai tempat alat indera. Dalam kulit, terdapat sejumlah reseptor untuk berbagai jenis rangsangan; orang awam melihat kulit hanya sebagai indera perabaan, namun paling sedikit terdapat lima jenis penginderaan, yaitu rabaan, tekanan, panas, dingin, dan sakit. Reseptor-reseptor tersebut tidak secara merata tersebar di kulit tubuh, demikian
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
61
pula perbandingan jumlah untuk masing-masing reseptor tidak sama. Misalnya, jumlah reseptor untuk rasa sakit hampir 27 kali lebih banyak daripada reseptor untuk dingin, sedang reseptor dingin berjumlah 10 kali lebih banyak daripada reseptor untuk panas.
Penampang kulit.
Untuk tangan mekanik diperlukan beberapa reseptor khusus; ujung cabangcabang halus serabut saraf yang berada di antara sel-sel epidermis berfungsi untuk rangsangan berbentuk sentuhan halus, sedang untuk rabaan yang agak kasar diperlukan reseptor yang berada di antara epidermis dan dermis. Untuk rabaan yang lebih kasar berupa tekanan pada kulit, diperlukan reseptor khusus yang berbentuk, seperti umbi bawang yang terletak dalam dermis lebih dalam. Pada kulit telapak tangan, khususnya di ujung-ujung jari banyak ditemukan reseptor untuk sentuhan dan rabaan. Reseptor untuk rangsangan sakit, dijumpai pada ujung-ujung percabangan serabut saraf yang menyebar pada dermis kulit secara meluas. Walaupun suhu merupakan rangsangan dalam satu kelompok, namun untuk merasakan perbedaan suhu pada kulit kita dilengkapi dengan reseptor
62
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
khusus yang berbeda strukturnya antara reseptor untuk suhu dingin dan suhu panas. Sebenarnya indera yang disebutkan di atas tidak terbatas pada kulit saja, melainkan juga ditemukan pada selaput lendir mulut dan lidah. Hal ini sesuai dengan kenyataan, bahwa lidah kita dapat merasakan sakit, dingin, panas, dan dapat merasakan kasar halusnya permukaan makanan dalam mulut. Impuls saraf yang terbentuk oleh rangsangan pada setiap reseptor alat indera tersebut akan dijalarkan melalui serabut saraf menuju ke medula spinalis untuk refleks dan ke korteks otak untuk penghayatan informasi yang diperoleh.
Berbagai jenis ujung saraf sebagai reseptor pada kulit.
a. b. c. d. e. f.
Akhiran bebas (rasa sakit). Anyaman saraf sekitar akar rambut (sentuhan). Badan Pacini (tekanan dalam). Badan Krause (dingin). Badan Rufini (panas). Badan Meissner (rabaan).
Gangguan psikis juga dapat menyebabkan beberapa kelainan atau gangguan pada kulit. Sebaliknya, penyakit kulit dapat mengakibatkan gangguan pskologis penderitanya.
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
63
Perubahan-perubahan pada tekstur kulit dapat juga memberi informasi apakah seseorang sudah lanjut usia atau masih muda, atau apakah ia pria atau wanita. Warna kulit juga dapat menjelaskan kepada kita, apakah seseorang tergolong ras Aria, Kaukasia, Negroid, Polinesia, dan sebagainya. Bila akan menggunakan kosmetik atau obat oles pada kulit, perlu diketahui dengan baik tentang kepekaan kulit yang pada masing-masing individu berbeda-beda. Dalam membahas anatomi kulit, kita dapat mempelajarinya secara anatomi makroskopis dan anatomi mikroskopis. 1.
Anatomi Makroskopis Kulit Kulit merupakan organ yang hidup, dengan luas permukaan seluruhnya kira-kira 1,8 m2 dan mempunyai berat sekitar 15 persen dari berat badan. Ketebalan kulit sangat bervariasi diberbagai bagian tubuh yang paling tipis ketebalannya (kira-kira 0,04 mm) terdapat disekitar mata dan paling tebal (kira-kira 1,6 mm) pada telapak tangan. Permukaan kulit pada telapak kaki mempunyai ciri khas dermatoglypic pattern yang berbeda-berbeda pada setiap orang (berupa garis-garis lengkung dan berbelok-belok). Hal ini berguna untuk mengidentifikasi seseorang.
2.
Anatomi Mikroskopis Kulit Pembicaraan tentang kulit biasanya juga membahas mengenai rambut yang sangat erat sekali kaitannya. Biasanya, kulit dapat dibedakan menjadi dua lapis utama, yaitu kulit ari dan kulit jangat. Kedua lapis ini berhubungan dengan bagian lapis dibawahnya dengan perantaraan jaringan ikat bawah kulit, yakni hipodermis atau lapis subkutis. Kulit ari mempunyai beberapa adneksa (alat samping) yang terdiri dari rambut, kuku, kelenjar keringat, dan kelenjar palit. Di bawah kulit ari ada kulit jangat.
Kulit Ari (Epidermis) Lapis paling luar dari kulit adalah kulit ari atau epidermis yang terdiri dari lapisan epitel gepeng beserta adneksanya. Unsur utama kulit ari adalah sel-sel tanduk (keratinosit). Selain itu, terdapat juga sel-sel melanosit, sel-sel Langerhans, Merckel. Kulit ari terdiri dari beberapa lapis sel. Sel-sel ini makin ke dalam makin banyak dan berada dalam beberapa tingkat pembelahan sel secara mitosis. Jadi, lapis permukaan dapat dianggap sebagai akhir keaktifan sel-sel lapis-lapis lebih dalam. Kita beda-bedakan lima lapis kulit ari, yaitu : lapis tanduk, lapis bening, lapis butir, lapis taju, dan lapis benih.
64
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
Lapis Tanduk (Stratum Korneum) Lapis tanduk merupakan lapis yang paling luar terdiri dari 15-20 lapis sel tanduk (keratinosit). Sifat dan ketebalan lapis tanduk ini berbeda-beda, paling tebal pada telapak kaki dan telapak tangan. Sebenarnya, sel-sel tanduk ini secara biologis sudah mati, bentuk sel-selnya gepeng tidak mempunyai inti dan sel-sel ini saling berhubungan satu dengan lainnya secara erat, sehingga terbentuk lembaran-lembaran lapis tanduk. Zat tanduk sel-sel tanduk merupakan keratin lunak yang susunan kimianya berbeda dengan sel-sel dengan keratin keras, seperti yang terdapat pada kuku. Lapis tanduk hampir tidak mengandung air, karena adanya penguapan air selama proses pertandukan. Elastisitasnya juga kecil. Lapis ini sangat efektif untuk usaha pencegahan penguapan air dari lapis-lapis yang lebih dalam. Selsel permukaan lapis tanduk terus-menerus mengalami pengelupasan. Lama hidup sel-sel tanduk keratinosit sejak mulai dibentuk sampai terlepas kira-kira 20 hari. Meskipun lapis ini tidak mengandung air, sel-sel tanduk mempunyai daya serap air cukup besar bila kulit (lapis tanduk ini) bersentuhan dengan air cukup lama, misalnya bila terendam, sehingga lapis tanduknya akan mengembung. Air akan dicegah masuk ke dalam lapis yang lebih dalam, karena adanya suatu sawar (barrier) dibagian terdalam lapis tanduk.
Lapis Bening (Stratum Lusidum) Merupakan lapis dengan barisan lapis sel-sel dengan batas tidak jelas, intinya gepeng samar-samar. Protoplasmanya bening dan mengandung zat prakeratin “eleidin”. Proses keratinasi mulai dari lapis bening ini. Ketebalan lapis bening tidak sama diseluruh tubuh dan nampak jelas pada telapak kaki dan telapak tangan. Sawar (bariier) terhadap absorpsi berbagai zat terdapat pada lapis bening ini.
Lapis Berbutir-Butir (Stratum Granulosum) Terdiri dari lapis sel-sel yang di dalam protoplasmanya mengandung butir-butir keratohialin. Sel-selnya berbentuk kumparan tersusun menjadi 2-4 baris. Lapis ini jelas pada telapak kaki-tangan.
Lapis Taju (Straum Spinosum) Sel-sel lapis taju ini tersusun teratur beberapa baris, bentuk sel-selnya bulat sampai poligonal dan makin keluar makin besar sel-selnya. Sel-sel yang berdekatan saling berhubungan dengan perantaraan serabut-serabut halus “tonofibril” (tonofilamen) yang seolah-olah merupakan jembatan antarsel. SelMEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
65
sel yang terdapat lebih dalam banyak yang terdapat dalam stadium salah satu stadium mitosis. Beberapa ahli menyebut lapis taju ini dengan nama starum Malphigi. Unsurunsur lapis taju ini mempunyai susunan kimia yang khas, inti-inti bagian basal lapis taju mengandung kolesterol, asam-asam amino, dan glutasi.
Lapis Benih (Stratum Germinativum atau Membran Basalis) Merupakan lapis terdalam kulit ari, terdiri dari sebaris sel-sel silindris (torak) yang letaknya tegak lurus terhadap permukaan kulit jangat. Dasar dari sel-sel lapis benih bergerigi dan bersatu dengan lapis tipis dibawahnya yang disebut selaput basal atau membran basilis. Selaput basal ini merupakan peralihan antara kulit ari ke kulit jangat dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop biasa karena sangat halusnya. Meskipun demikian, peranan selaput ini dalam pengaturan proses pertukaran dermo-epidermal dan fungsi vital kulit cukup besar. Di antara sel-sel silindris pada lapis benih ini terdapat sel-sel bening. Selsel silindris pada lapis benih ini, terus-menerus mengadakan mitosis dan sel-sel yang baru terbentuk akan menggeser sel-sel yang lebih tua ke atas. Melanin terutama terdapat pada lapis benih dan lapis taju, makin kearah permukaan melanin makin berkurang. Ada pula melanin yang jatuh kedalam lapis jangat dan kemudian melanin tersebut akan dinamakan (fagositosis) oleh jaringanjaringan ikat tertentu.
KULIT JANGAT (DERMIS, KORIUM) Kulit jangat bersifat ulet, lentur serta elastis yang berguna untuk melindungi bagian-bagian yang lebih dalam. Kulit jangat ini sangat tebal pada telapak tangan dan telapak kaki dan amat tipis sekali pada kelopak mata. Pada perbatasan antara kulit ari dan kulit jangat, nampak tonjolan-tonjolan kulit jangat ke dalam kulit ari, menyerupai ujung-ujung jari disebut papil kulit jangat. Kulit jangat terdiri dari serat-serat kolagen, serabut elastis dan serabutserabut retikulin. Serabut-serabut ini bersama-sama dengan pembuluh-pembuluh darah dan pembuluh-pembuluh getah bening, membuat seolah-olah anyaman. Susunan serabut-serabut ini berbeda dibagian atas dengan dibagian bawah, sehingga pada lapis jangat ini dibedakan atas lapis papilar dan lapis retikular.
1.
Lapis Papilar (Starum Papillare) Lapis papilar bersama-sama dengan lapis benih merupakan bagian kulit yang paling vital, karena kedua-duanya memegang peranan penting dalam
66
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
peremajaan dan penggandaan usnur-unsur kulit. Pada umumnya, papilpapil kulit jangat rendah-rendah, tetapi pada telapak kaki dan telapak tangan, papil-papil kulit jangatnya tinggi, besar dan banyak, sehingga nampak berhimpitan membentuk rigi-rigi yang menonjol di permukaan kulit ari dan membentuk pola-pola sidik jari tangan dan kaki. Setiap papil dibentuk oleh anyaman serabut halus mengandung serabut elastin. Di jaringan ini dapat dilihat satu atau lebih lengkung-lengkung kapiler dan bentuk-bentuk ujung saraf perasa.
2.
Lapis Retikular Lapis retikular terdiri atas anyaman jaringan ikat yang lebih tebal. Dalam lapis ini ditemukan sel-sel fibroblas, sel-sel histiosit, pembuluh-pembuluh darah, pembuluh-pembuluh getah bening, saraf, kandung rambut, kelenjar palit, kelenjar keringat, sel-sel lemak dan otot penegak rambut.
HIPODERMIS Hipodermis atau lapis subkutis atau jaringan subkutis merupakan anyaman jaringan ikat jarang, serta mengandung banyak sel-sel lemak (pannicuculus adiposus). Dalam lapis hipodermis terdapat anyaman pembuluh arteri, pembuluh vena, anyaman saraf yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit. Hipodermis ini terdapat dibawah dermis. Hipodermis ada yang menyebutnya sebagai fasia superfisialis. Lapis hipodermis ini mempunyai ketebalan yang bervariasi pada bagian tubuh kita, biasanya tebalnya lebih tebal daripada kulit jangat. Lapis ini akan mengikat kulit secara longgar terhadap jaringan dibawahnya.
RAMBUT Rambut tumbuh dari kulit sebagai batang-batang tanduk yang tersebar hampir pada seluruh permukaan tubuh. Bagian tubuh yang tidak berambut adalah telapak tangan, telapak kaki, permukaan dorsal jari-jari tangan, pusar, ujung penis, permukaan dalam kulup penis, permukaan dalam bibir kemaluan wanita (labia mayus dan labia minus). Rambut bervariasi dalam panjang, ketebalan dan warna pada berbagai bagian tubuh dan pada satu ras (suku bangsa) berbeda dengan ras lainnya. Namun demikian, pada dasarnya susunan semua jenis rambut sama. Perbedaan hanya terletak pada cara tumbuh, ketebalan dan dalamnya akar rambut. MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
67
Macam-Macam Rambut : rambut panjang (di kepala, janggut, ketiak, kemaluan, dan bibir kemaluan), rambut kaku (pada alis, bulu mata, lubang hidung), dan bulu roma atau lanugo atau velus (yang terdapat pada wajah dan tubuh). Bagian tubuh yang tidak berambut sebenarnya ada juga didapati rambut yang halus, pendek dan hampir tidak berwarna. Rambut demikian disebut bulu roma atau velus.
a. b. c.
PERKEMBANGAN DAN SIKLUS RAMBUT Rambut mulai terbentuk pada bulan ketiga perkembangan janin yang nampak sebagai penonjiolan-penonjolan stratum basal kulit ari. Dengan demikian, terbentuk suatu permulaan kandung rambut. Kandung rambut adalah penonjolan stratum basale kulit ari ke dalam, berupa tabung yang meliputi akar rambut (radiks pili) dan umbi rambut-rambut (bulbus pili). Ujung bawah tunas tadi akan mencakup gumpalan yang terdiri dari jaringan penyambung, pembuluh-pembuluh darah dan serabut-serabut saraf. Gumpalan ini disebut papil rambut. Karena bagaian bawah tunas rambut mencakup papil rambut, maka bagian ini melebar dan disebut umbi rambut. Sel-sel umbi rambut mendapat makanan dari papil rambut dan akan mengadakan pembelahan sel secara mitosis, bertambah hanya dan akan terdorong ke arah permukaan kulit membentuk rambut permulaan (lanugo) yang tumbuh secara miring kedalam kulit ari dan kemudian menembusnya. Rambutrambut pertama atau lanugo tersebut akan rontok menjelang tahun kesatu atau tahun kedua, kemudian disusul dengan pertumbuhan rambut tetap. Arah pertumbuhan rambut menentukan jatuhnya rambut. Folikel rambut tidak aktif terus-menerus sepanjang masa hidupnya. Pada waktu-waktu tertentu, folikel rambut akan mengalami masa peralihan dan disusul dengan masa istirahat. Masa kehidupan folikel rambut dapat dibedakan tiga fase, yaitu :
1.
Masa Anagen Sel-sel matriks dengan proses mitosisnya membentuk sel-sel baru yang mendorong sel-sel tanduk yang lebih tua ke atas. Masa anagen berlangsung antara 2-6 tahun (kira-kira 1000 hari). Masa anagen disebut juga masa pertumbuhan.
68
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
2.
Masa Katagen Meruapakan masa peralihan (involusi) didahului oleh penebalan jaringan ikat disekitar rambut, disusul kemudian oleh penebalan dan mengeriputnya selaput hialin. Papil rambut lalu mengisut dan proses mitosis tidak berlangsung lagi dalam matriks rambut. Maka bagian tengah umbi rambut menyempit dan bagian bawahnya melebar, kemudian mengalami proses pertandukan, berubah bentuk menjadi bentuk gada. Rambut demikian disebut clubbed hair. Clubbed hair tidak segera rontok, karena masih ditahan dalam kandung rambut oleh ujungnya yang membulat secara melebar. Lambat laun rambut demikian akan terdorong ke atas dan akhirnya rontok. Masa katagen ini berlangsung 2-3 minggu (14-21 hari).
3.
Masa Telogen Disebut juga masa istirahat. Papil rambut yang mengeriput selama masa katagen, akan berkembang kembali. Umbi rambut baru terbentuk disekeliling papil rambut dan rambut baru tumbuh dibawah clubbed hair untuk kemudian didorong keluar. Masa telogen berlangsung kira-kira 100 hari. Dalam keadaan biasa, kira-kira 13 persen dari seluruh folikel rambut berada dalam masa telogen, sedang kira-kira 1 persen berada dalam masa katagen.
SUSUNAN RAMBUT Pada rambut dapat dibeda-bedakan bagian-bagian rambut sebagai berikut. a. Ujung rambut : bentuk lancip pda rambut yang tidak pernah terpotong. b. Batang rambut : bagian rambut yang terdapat di atas permukaan kulit. c. Akar rambut : bagian rambut yang tertanam.
1.
Batang Rambut Batang rambut merupakan bagian rambut yang terdapat diluar kulit. Ia merupakan sesuatu yang sudah mati. Jika dibuat potongan melintang sebuah rambut akan nampak secara konsentris dari luar ke dalam sebagai berikut. a. Selaput Rambut Disebut juga kutikula merupakan lapis paling luar, terdiri dari sel-sel tanduk gepeng yang tersusun seperti sisik ikan. Hal ini kita ketahui untuk memperoleh hasil sasak rambut dengan baik. Tetapi, melakukan sasak rambut yang berlebih-lebihan atau terlalu sering akan meregangkan hubungan sel-sel selaput rambut, sehingga merusak selaput rambut dan cairan lebih mudah masuk ke dalam rambut. MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
69
2.
b.
Kulit Rambut Disebut juga korteks merupakan lapisan kulit rambut yang paling tebal. Kulit rambut terdiri dari sel-sel tanduk berbentuk kumparan yang tersusun memanjang dan mengandung butir-butir melanin. Sel-sel tanduk terdiri dari serabut-serabut keratin yang tersusun secara memanjang. Masing-masing sel tanduk yang disebut fibril dapat diuraikan menjadi satuan serat yang lebih halus disebut mikrofibril. Setiap mikrofibril, terdiri atas pilinan kira-kira 11 molekul keratin. Setiap molekul keratin disebut protofibril yang berujud seperti ulir (heliks). Pilinan ulir keratin ini tidak mudah lepas. Karena protofibril berujud ulir, maka rambut mempunyai sifat daya elastisitas. Sifat elastisitas ini bertambah apabila rambut dibasahkan dan dihangatkan. Hal ini penting dalam penataan rambut.
c.
Sumsum Rambut Atau medula merupakan bagian yang paling dalam. Dibentuk oleh selsel tanduk yang bentuknya seperti anyaman dengan rongga yang berisi udara (sel-srel yang kisut tidak teratur). Rambut yang sangat tipis tidak mengandung medula, jadi sumsum rambut tidak ditemukan pada semua rambut, tetapi selalu terdapat pada rambut yang tebal dan kaku, misalnya rambut alis dan kumis. Rambut kepala hanya sebagian saja yang mempunyai medula.
Akar Rambut Akar rambut merupakan bagian rambut yang tertanam miring dalam kulit, terselubung oleh kandung rambut (folikel rambut). Akar rambut tertanam amat dalam dan dapat mencapai lapis hipodermis. Kandung rambut merupakan seolah tabung yang menyelubungi akar rambut mulai dari permukaan kulit sampai bagian terbawah umbi rambut. Pada selubung ini, dibeda-bedakan unsur yang berasal dari lapis dermis dan yang berasal dari lapis epidermis. a. Unsur yang Berasal Dari Lapis Dermis Jaringan ikat yang berasal dari lapis demis (kulit jangat) membentuk tiga lapis yang tersusun secara konsentris dari luar ke dalam sebagai berikut. • Lapis serabut-serabut kolagen dan elastis yang teratur membujur dan mengandung pembuluh-pembuluh darah dan saraf.
70
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
• •
b.
Lapis serabut-serabut sirkuler tersusun selang-seling dengan selsel berbentuk kumparan. Selaput bening atau hialin yang tidak mempunyai bentuk struktur tertentu.
Unsur yang Berasal Dari Lapis Epidermis Unsur yang berasal dari lapis epidermis, terutama jelas di daerah umbi rambut, dan terdiri dari lapis-lapis yang tersusun dari luar ke dalam sebagai berikut. • Kandung akar luar (external root sheath) • Kandung akar dalam (internal root sheath) Kandung akar dalam ini terdiri dari tiga lapis yang tersusun secara konsentris dari luar kedalam sebagai berikut. • Lapis Henle, terdiri dari selapis sel kuboid dengan inti gepeng. • Lapis Huxley, terdiri dari 1-2 lapis sel tanduk gepeng yang mengandung inti. • Selaput (kutikula) kandung akar dalam, terdiri atas sel-sel tanduk berupa sisik gepeng yang tersusun seperti genteng dengan jarak imbrikasinya bertentangan dengan arah imbrikasi kutikula rambut. Dengan demikian, terjadi adanya hubungan yang erat. Kandung akar luar dan kandung akar dalam jelas nampak pada umbi rambut, makin ke atas kedua lapis ini makin tipis dan pada ketinggian muara kelenjar palit kedua lapis ini tidak ada.
3.
Papil Rambut Bagian terbawah folikel rambut yang melekuk kedalam disebut papil rambut. Bentuk papil rambut lonjong seperti telur yang ujung bawahnya terbuka dan berisi jaringan ikat tanpa serabut-serabut elastis. Ke dalam serabutserabut ini masuk pembuluh-pembuluh kapiler yang berfungsi mensuplai nutrisi ke umbi rambut (Ingat! Umbi rambut tidak mengandung kapilerkapiler). Pada bangsa kulit berwarna, terdapat sel-sel melanos di antara sel-sel papil. Sel-sel melanosit kedalam korteks dan medula rambut, terutama kedalam korteks rambut.
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
71
4.
Umbi Rambut Disebut pula sebagai matriks rambut atau tunas rambut, merupakan bagian akar rambut yang melebar. Struktur bagian umbi rambut berbeda dengan struktur batang rambut atau akar rambut di atasnya. Sel-sel umbi rambut adalah sel-sel bening yang terus-menerus bertambah banyak, giat berkembang biak secara mitosis. Daerah ini subur oleh karena berdekatan dengan pembuluh-pembuluhb papil rambut. Sel-sel yang terdapat di atas papil rambut menghasilkan sel-sel baru untuk korteks rambut. Sel-sel yang lebih tua akan terdorong ke atas dan mengalami berbagai perubahan proses pertandukan (keratinisasi).
5.
Otot-Otot Penegak Rambut Otot-otot penegak rambut disebut matriks arektor pili yang merupakan otot polos dan tempat lekatnya pada kandung rambut rambut dengan perantaraan serabut-serabut elastis. Bila otot ini berkontraksi, rambut akan tegak, kelenjar palit akan mengalami kompresi, sehingga isinya (sebum) akan didorong keluar untuk melumas rambut.
6.
Fungsi Rambut Fungsi rambut adalah sebagai berikut. • Sebagai pelindung. Fungsi pelindung ini penting pada binatang. Pada manusia, peranan pelindung ini perlu pada muara-muara lubang telinga atau hidung, serta melindungi kulit terhadap sinar ultraviolet dan panas. • Pengatur suhu. Pengaturan panas dengan cara bulu badan menyimpan panas. • Pelimbahan keringat dan air. Karena permukaan yang lebih luas, rambut-rambut akan membantu penguapan keringat. • Sebagai daya tarik. • Pengaturan emosi. Ini jelas pada binatang, terlihat rambutnya tegak bila marah. • Sebagai alat perasa. Rambut memperbesar rangsang sentuh terhadap kulit.
7 . Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan Rambut a.
72
Daur keaktifan folikel rambut dipengaruhi beberapa faktor, antara lain: Faktor Mekanis Mencabut rambut gada atau folikel rambut akan mempercepat jadinya masa anagen dengan mempersingkat masa telogen. MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
b.
Faktor Fisiologis Adanya perubahan fisiologis dalam tubuh kita dapat mempengaruhi pertumbuhan rambut, misalnya pada kehamilan, kelahiran, masa baru lahir, masa akil balik, masa menjadi tua, dan sebagainya. Pria maupun wanita sama-sama menderita kerontokan rambut pada usia lanjut. Selain faktor fisiologis di atas, ada hal-hal lain yang juga mempengrauhi secara fisiologis melalui keaktifan kelenjar-kelenjar endokrin, metabolisme makanan, nutrisi, suplai darah, peradangan umum dan lokal serta obat-obatan.
c.
Faktor Hormonal Kelenjar-kelenjar endokrin seperti suprarenalis, hipofisis, gonad, dan tiroid mempunyai pengaruh terhadap pertumbuhan rambut.
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA
73
Daftar Pustaka Ganong, W.F.1992. Fisiologi Kedokteran (Cetakan ke II). Jakarta : Penerbit EGC. Guyton, C.A. 1993. Fisiologi Kedokteran (Cetakan ke XI). Jakarta : Penerbit EGC. Holmes, 0. 1993. Human Neurophysiology A Student Text. Chapman & Hall Medical, London - Glasgow New York - Tokyo - Melbourne - Madras, Second Edition, Kapit, W ; Marcey, RJ ; Meisami ; Meisami, E. 1982. The Physiology Coloring Bo. Harper Collin Publisher, Ny.
74
MEKANISME SENSORIS, GANGGUAN, DAN PENYAKITNYA