PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah Pembangunan
peternakan
merupakan
bagian
dari
pembangunan
pertanian nasional yang sangat penting. Salah satu tujuan pembangunan pertanian yang tertuang dalam rencana strategis kemeterian pertanian tahun 2010-2014 yang menyangkut bidang peternakan ialah pencapaian swasembada daging berkelanjutan, terutama daging sapi (Kementerian Pertanian, 2009). Sebagai dukungan terhadap program tersebut pemerintah telah melaksanakan program swasembada daging yang dimulai sejak tahun 2009. Tujuan utamanya adalah; (1) Meningkatkan penyediaan daging sapi yang aman, sehat, utuh, dan halal; (2) Meningkatkan kesejahteraan peternak; (3) Menghemat devisa dengan mengurangi impor daging dan sapi dan (4) Optimalisasi potensi ternak lokal (Menteri Pertanian, 2010). Pembangunan peternakan di Indonesia tidak dapat terlepas dari dukungan peternakan rakyat. Peternakan sapi potong di Indonesia menurut Soedjana (2005) didominasi oleh peternakan rakyat di pedesaan yang umumnya berskala kecil dan memiliki produktivitas rendah. Kondisi ini menciptakan hubungan sinergitas antara pemberdayaan peternak dengan pembangunan peternakan sebagai tujuan swasembada daging. Upaya pemerintah dalam pemberdayaan peternak memerlukan partisipasi aktif peternak dalam seluruh program pembangunan berbasis peternakan. Partisipasi merupakan tindakan mengambil bagian dalam kegiatan, sedangkan partisipasi peternak adalah keterlibatan peternak dalam suatu proses pembangunan peternakan di mana
1
peternak ikut terlibat mulai dari tahap penyusunan program, perencanaan, perumusan kebijakan, dan pengambilan keputusan (Mubyarto, 1997). Pembangunan peternakan memerlukan adanya pertisipasi dari berbagai pihak yang terkait dalam program tersebut khususnya peternak. Partisipasi merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan peternakan, tanpa adanya partisipasi program pembangunan peternakan tidak dapat berjalan dengan baik. Keberhasilan suatu program peternakan dapat digambarkan dengan
tingginya
partisipasi
peternak.
Partisipasi
peternak
merupakan
keterlibatan peternak dalam tindakan dan keterlibatan aktif dalam seluruh kegiatan perencanaan program, pelaksanaan, evaluasi, dan tahap menikmati hasil program tersebut. Pembangunan
peternakan
tidak
dapat
terlepas
dari
dukungan
pemerintah. Salah satu dukungan pemerintah dalam pembangunan peternakan adalah pelaksanaan program sarjana membangun desa, yang memiliki tujuan utama untuk; (1) Memperkuat modal usaha, sarana dan prasarana dalam mengembangkan usaha peternakan; (2) Meningkatkan produksi, produktivitas dan pendapatan peternak; (3) Meningkatkan kemadirian dan kerjasama kelompok; (4) Mendorong tumbuh dan berkembangnya pelaku agribisnis muda dan terdidik pada usaha peternakan; dan (5) Mengembangkan sentra-sentra kawasan usaha peternakan rakyat. Program sarjana membangun desa (SMD) adalah salah satu program pemerintah, sebagai upaya untuk mendukung pencapaian swasembada daging nasional dengan mengedepankan pemberdayaan kelompok peternak rakyat yang didampingi oleh seorang sarjana dibidang peternakan. Meningkatnya jumlah penerima program SMD dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2010
2
menunjukkan bahwa program SMD ini merupakan program pemberdayaan peternak yang sukses. Berawal dari 10 paket pada tahun 2007, menjadi 200 paket pada 2008, naik lagi menjadi 600 paket pada 2009, kemudian menjadi 700 paket untuk tahun 2010. Sebuah peningkatan yang fantastis, hal ini menunjukkan respon positif pemerintah terhadap perkembangan program SMD yang digulirkan. Pelaksanaan program SMD menuntut adanya partisipasi peternak dalam kegiatan usaha ternak sapi dalam kelompok. Partisipasi peternak sangat penting untuk mencapai keberhasilan program SMD. Konsep pelaksanaan program SMD adalah pengembangan kelompok peternakan yang dilakukan bersama oleh seorang
sarjana
dengan
kelompok
peternak.
Kelompok
ternak
yang
mendapatkan bantuan SMD semestinya dapat berkembang dengan baik sebab telah mendapatkan modal yang cukup dan bantuan seorang sarjana di bidang peternakan. Namun keberhasilan program SMD dipengaruhi oleh banyak faktor. Partisipasi peternak seharusnya menjadi modal utama dalam menggerakkan kelompok untuk mencapai keberhasilan usaha peternakan. Partisipasi dalam sebuah kelompok sangat dibutuhkan agar setiap anggota kelompok berkontribusi untuk kemajuan kelompoknya. Tanpa adanya partisipasi, kelompok tersebut tidak dapat berkembang dengan baik. Adanya partisipasi akan meningkatkan rasa kepemilikan dalam sebuah kelompok ternak. Sehingga adanya partisipasi peternak dalam kelompok program SMD dapat meningkatkan keberhasilan program tersebut. Hingga saat ini program SMD masih berjalan, namun untuk menilai keberhasilannya diperlukan analisis mendalam mengenai tingkat partisipasi peternak dalam program tersebut dan
3
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhinya. Program SMD dapat dikatakan berhasil jika tingkat partisipasi peternak tinggi dan tujuan program dapat tercapai. Wilayah studi penelitian ini adalah di Kabupaten Bantul di mana sejak program SMD ini dimulai hingga sekarang jumlah penerima SMD khususnya ternak sapi potong paling banyak di antara Kabupaten lain di Provinsi Yogyakarta. Kelompok SMD di Kabupaten Bantul merupakan kelompok yang masih berjalan dan menunjukkan kemajuan dalam pengelolaan peternakan, sehingga wilayah ini menurut peneliti merupakan wilayah yang cocok untuk dijadikan sebagai lokasi penelitian. Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti tingkat partisipasi peternak dalam program SMD dan mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi peternak. Penelitian ini dipandang perlu untuk mengetahui partisipasi peternak dalam program SMD.
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang permasalahan yang ada, dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimanakah tingkat partisipasi peternak dalam tahapan program SMD? 2. Faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi partisipasi peternak dalam program SMD? 3. Bagaimanakah pengaruh partisipasi peternak dalam program SMD ? Dari rumusan masalah tersebut, selanjutnya dikemukakan Research Question penelitian ini adalah: “Bagaimanakah pengaruh partisipasi peternak dalam usaha peternakan program sarjana membangun desa di Kabupaten Bantul”
4
Tujuan Penelitian
a. Mengetahui tingkat partisipasi peternak dalam tahapan program SMD; b. Mengindentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi peternak sapi potong program SMD;
c. Mengetahui pengaruh partisipasi peternak dalam program SMD.
Manfaat Penelitian a. Manfaat praktis, diharapkan dapat menambah pemahaman tentang studi partisipasi, dan memahami berbagai faktor yang mempengaruhi partisipasi. b. Manfaat strategis, diharapkan dapat menjadi bahan dan masukan dalam program SMD dan pemberdayaan peternak di Indonesia. c. Manfaat akademis, diharapkan dengan adanya penelitian
ini dapat
menambah referensi dan praktek-praktek partisipasi.
5