BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Masalah Pertanian merupakan sektor yang sangat penting, pupuk memiliki peranan
dalam peningkatan produksi dan produktivitas pertanian (Meliana, dkk). Pupuk menyumbang 20 persen terhadap peningkatan produksi pertanian, khususnya beras antara tahun 1965-1980 dan keberhasilan Indonesia mencapai swasembada beras di tahun 1984 (Mulati : 2009). Pupuk merupakan salah satu indikator vital dalam menjamin tercapainya ketahanan pangan nasional dan meningkatkan produktivitas sektor pertanian. Ketersediaan pupuk merupakan faktor produksi penting dalam pertanian, baik dalam intensifikasi maupun ekstensifikasi (Sudjono, 2011). Kelangkaan
pupuk dapat menimbulkan dampak menurunnya produksi
beras yang menjadi konsumsi utama rakyat Indonesia. Selain itu kelangkaan pupuk akan sangat berdampak kepada sector ekonomi Indonesia. Indonesia sedang menghadapi ancaman penurunan produksi padi, terutama di tingkat mikropetani dan lokalitas produksi (Mulati : 2009). Salah satu masalah yang dapat memicu kelangkaan pupuk adalah masalah pendistribusian pupuk. Pendistribusian pupuk yang terlambat menyebabkan tidak tersedianya pupuk di pasar dan terjadinya penumpukan permintaan. Hal ini kemudian akan mengakibatkan lonjakan harga pupuk di tingkat petani (Hasibuan,
57
2012). Oleh karena itu, pendistribusian pupuk yang tepat waktu adalah salah satu faktor kunci yang dapat mengurangi resiko terjadinya kelangkaan pupuk. Permintaan pupuk di Provinsi Banten menurun setiap tahunnya mulai dari tahun 2010-2012, namun pada tahun 2013 mengalami peningkatan seperti pada Grafik 1.1. di bawah ini.
Grafik 1.1. Tonase Penjualan Pupuk di Provinsi Banten (Sumber : PT PUSRI, Laporan Tahun 2013)
Hal ini sebanding dengan penurunan produksi hasil pertanian Provinsi Banten pada periode tahun 2010-2012 dan adanya kenaikan pada periode tahun 2013 seperti yang ditunjukan pada Grafik 1.2.
Grafik 1.2. Produksi Hasil Pertanian di Provinsi Banten (Sumber : Badan Pusat Statistik, Tahun 2010-2013)
2
Distribusi hasil produksi pupuk dari salah satu perusahaan yang berada di Provinsi
Banten,
PT
Pupuk
Sriwidjaja,
sedang
mengalami
masalah
pendistribusian. Faktor internal permasalahan PT Pupuk Sriwidjaja (PUSRI) yang harus diatasi adalah penjadwalan proses pengiriman barang. Perusahaan yang bergerak di bidang industri harus mempunyai jalur distribusi, sehingga dapat membantu perusahaan dalam menangani biaya transportasi.
1.2.
Rumusan Masalah Penelitian ini akan membahas penentuan rute pendistribusian pupuk di
Provinsi Banten. Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah : 1. Bagaimana cara penentuan rute distribusi menggunakan metode ClarkeWright Algorithm? 2. Bagaimana cara menentukan biaya transportasi yang paling efektif dan efisien bagi PT Pupuk Sriwidjaja ?
1.3.
Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan penelitian mengenai
rute pendistribusian pupuk di Provinsi Banten, adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui penentuan rute distribusi pupuk menggunakan metode ClarkeWright Algorithm. 2. Menentukan biaya transportasi yang paling efektif dan efisien bagi PT Pupuk Sriwidjaja.
3
1.4.
Batasan Masalah Lingkup penelitian yang berjudul “ Penentuan Rute Distribusi Pupuk
Menggunakan Metode Clarke-Wrightalgorithm di PT Pupuk Sriwidjaja Provinsi Banten” dibatasi hanya pada kegiatan pendistribusian pupuk di lingkup Provinsi Banten.
1.5.
Manfaat Penelitian Manfaat-manfaat penelitian yang dapat diharapkan, yaitu :
1. Bagi PT Pupuk Sriwidjaja mengenali kelemahan-kelemahan perusahaan yang harus dibenahi terkait dengan pendistribusian barang. 2. Bagi keilmuan Teknik Industri dapat dijadikan sebagai informasi bagaimana cara penetuan rute pendistribusian menggunakan metode Clarke-Wright Algorithm. 3. Bagi peneliti, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam penentuan rute
distribusi
menggunakan
metode
Clarke-Wright
Algorithm
dan
menentukan biaya transportasi secara praktis, sederhana, cepat dan tepat, serta dapat mengimplementasikan agar memperoleh sasaran pembelajaran yang optimal dan berkelanjutan.
1.6. Sistematika Penulisan Adapun sistematika yang digunakan dalam penulisan laporan tugas akhir ini dijelaskan sebagai berikut :
4
BAB I PENDAHULUAN Bab ini membahas tentang penjabaran dari permasalahan yang akan diteliti sehingga dapat ditentukan tujuan dan batasan yang akan dilakukan pada penelitian tersebut. BAB II LANDASAN TEORI Berisi teori-teori yang menjadi pedoman dari penelitian ini dan berkaitan dengan permasalahan pada rute pendistribusian di PUSRI Provinsi banten, diantaranya definisi pendistribusian, proses pendistribusian, sistem distribusi, lembaga saluran distribusi, distribusi fisik, transportasi, penyusunana rute kendaraan, vehicle routing problem (VRP), Metode Clarke-Wright Algorithm untuk penentuan rute pendistribusian, menentukan biaya transportasi, perhitungan komponen biaya tetap (fixed cost) besaran biaya operasi kendaraan dan perhitungan komponen biaya tidak tetap (variable cost) besaran biaya operasi kendaraan. BAB III PEMECAHAN MASALAH Bab ini menguraikan tentang langkah-langkah penelitian dari awal sampai akhir yang dilakukan untuk menyelesaikan masalah penentuan rute pendistribusian yang optimal pada PT Pupuk Sriwidjaja di Provinsi Banten. BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA Bab ini berisi data yang diperoleh melalui observasi langsung serta memperoleh data dari PT Pupuk Sriwidjaja. Selain itu bab ini menjelaskan tentang penentuan waktu yang optimal dalam menetukan rute pendistribusian sehingga dapat menghemat biaya transportasi.
5
BAB V ANALISIS Pada bab ini membahasan analisis dari pengumpulan dan pengolahan data yang telah dilakukan, yang disesuaikan dengan studi literatur yang digunakan sebagai landasan dalam pemecahan masalah. BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang diperoleh dari pengumpulan dan pengolahan data, dan analisis yang telah dilakukan. Kesimpulan dan saran akan diberikan kepada perusahaan yang mungkin dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk menyempurnakan penentuan rute pendistribusian pupuk di wilayah Provinsi Banten.
6