Kata kunci: Pengetahuan orang tua akan gizi, pendapatan keluarga dan pola konsumsi Makanan Pada Anak balita. BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang masalah Kondisi Kesehatan masyarakat Indonesia saat ini sedang terpuruk. Hal ini ditandai dengan fenomena temuan kasus-kasus gizi buruk di berbagai daerah di Indonesia, dan kondisi inimenambah situasi rumit karena belum tuntasnya masalah kesehatan lain seperti penyakit infeksi, campak, polio, diare, tbc dan ada kecenderungan meningkatnya penyakit kecenderungan meningkatnya penyakit degeneratif di beberapa wilayah Indonesia. Lebih jauh di jelaskan bahwa keadaan ini mungkin disebabkan rendahnya kesadaran penduduk Indonesia untuk hidup sehat, ditambah dengan keadaan perekonomian negara yang tidak stabil. Peningkatan jumlah anak balita yang mengalami kurang gizi sangat mengejutkan sejak tahun 2005 ditemukan 1,8 juta balita menderita kurang gizi, dalam jangka waktu yang sangat singkat (2006) menjadi 2,3 balita mengalami kurang Gizi,sementara 5 juta lebih anak balita mengalami kurang gizi telah dialami negara Indonesia dari tahun 2000 dan terus meningkat sampai sekarang ini semua di tandai dengan krisis ekonomi yang dialami oleh masyarakat Indonesia pada tahun 1998.(http///www.gizi.net). Kenyataan lain yang menyatakan masyarakat Indonesia mengalami kurang Gizi, yaitu dengan meningkatnya angka kematian pada anak balita, itu semua tidak
Universitas Sumatera Utara
terlepas dari keadaan ekonomi dalam memberikan gizi yang dibutuhkan oleh anak balita dalam perkembangan dan pertumbuhannya. Sampai saat ini penderita kurang gizi sudah mencapai 5 juta anak yang tersebar di seluruh provinsi yang ada di Indonesia.rata-rata yang mengalami kurang gizi adalah anak-anak terutama balita. Data yang di peroleh dari badan pengantar statistik(Bps) menyatakan bahwa jumlah kasus kurang gizi meningkat 100 % secara terus menerus tiap tahunnya, sedangkan dengan data yang di peroleh di daerah Sumatera dan Jambi adalah daerah yang rawan kekurangan gizi. Dengan meninjau dan mengadakan pengecekan langsung keseluruhan kabupaten yang ada di sumatera yang mengalami kekurangan gizi mencapai 789 balita di tahun 2007 yang meningkat dari tahun sebelumnya. Menurut Tarwotjo, dan kawan-kawan, (Dalam:LIPI,1979). setiap orang atau manusia ingin mengalami perkembangan untuk mencari dan memenuhi kebutuhan hidupnya, baik, material, spiritual, maupun, sosialPemenuhan kebutuhan hidup memiliki prioritas karena dalam mencapainya manusia memiliki keterbatasanketerbatasan, inilah yang memunculkan tingkat kepentingan kebutuhan manusia yang harus segera di penuhi. Karena manusia itu selalu ingin memenuhi kebutuhan hidupnya baik moral maupun materil maka manusia itu akan melakukan berbagai cara dalam pemenuhannya. Misalnya,manusia itu bekerja keras dalam mencapai kemakmurannya
yaitu
dengan
mencari
pekerjaan
yang
dapat
perekonomian keluarga. Sebab kita tahu bahwa keadaan ekonomi
menunjang manusia itu
cenderung menjadi masalah dalam penentuan statusnya dalam masyarakat. Dengan
Universitas Sumatera Utara
kata lain, semakin tinggi pendapatan seseorang dalam pemenuhan kebutuhan hidupnya maka akan semakin naik statusnya dalam masyarakat dan begitu sebaliknya. Kita dapat melihat sebagai salah satu contoh yaitu dari segi tingkat pemenuhan gizi pada anak balita yang terjadi di desa Girsang di mana desa ini masih terjadi kekurangan gizi pada anak balitanya, yang mana faktor utamanya adalah kurangnya pengetahuan orang tua yang tidak mengerti tentang gizi sehingga menyulitkan orang tua atau para ibu dalam pemenuhan gizi yang di butuhkan anak balita tersebut. Hal ini menjadi dampak dan faktor yanh kurang memadai dan rendahnya pengetahuan keluarga tentang gizi, karena jika keadaan pendidikan yang dimiliki keluarga berada di atas rata-rata kurang memadai maka tidak terpenuhilah keadaan gizi yang kurang baik dan begitu juga sebaliknya apabila orang tua mengerti tentang gizi maka orang tua tersebut akan memberikan gizi yang terbaik pula bagi balita mereka agar balita mereka dapat sehat. Dari situasi ini kita dapat melihat betapa berpengaruhnya pendidikan dan perhatian keluarga dalam pemenuhan gizi pada anak balita ataupun keluarga yang mencintai balita tersebut. Abraham Maslow dalam Nurdin, Fahdil (1989) mengungkapkan bahwa kehidupan suatu masyarakat merupakan salah satu persoalan yang sangat kompleks, sebab kehidupan anak merupakan suatu upaya yang bertujuan secara langsung untuk meningkatakan kemakmuran dan kebahagiaan bagi keluarga, namun di pihak lain juga harus memilih tanggung jawab untuk membangun sistim pemenuhan gizi yang baik sebagai bagian internal dari upaya peningkatan kemakmuran gizi bagi keluarga.
Universitas Sumatera Utara
Kondisi kurang gizi seseorang cenderung menjadi rujukan dalam pemenuhan kesehatannya dalam masyarakat. Hal ini didasari pada salah satu kombinasi yang mencakup tingkat pendapatan, pendidikan atau pengetahuan, prestise atau kekuasaan.selain faktor pekerjaan pendapatan dan pendidikan, lainnya yang di ikut sertakan oleh beberapa ahli adalah perumahan, kesehatan dan sosialisasi dalam lingkungan bermasyarakat. Anak adalah sebuah cinta kasih sepasang suami istri maka orang tua harus bertanggung jawab atas kesehatan dan kesejahteraan anak-anaknya. Kesejahteraan anak yaitu keadaan hidup menyandang keamanan, ketentraman, dan kemakmuran bagi anak-anak baik rohani maupun jasmani ( Depsos RI,1990:12). Keadaan sejahtera akan tercapai apabila kebutuhan anak baik rohani maupun jasmani dapat di penuhi, maka untuk itu di perlukan suatu usaha dalam mencapai tujuan tersebut, yaitu bisa dengan cara meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga atau orang tua. Berdasarkan ketetapan undang-undang RI tentang kesejahteraan anak terutama kebutuhan pokok akan pangan dan gizi disamping perhatian, kasih saying orang tua. Terpenuhinya makanan dan gizi dengan baik, akan dapat tumbuh dan berkembang dengan sempurna. Gizi merupakan salah satu faktor yang menentukan tingkat kesehatan anak dan kesejahteraan anak, seperti yang di kemukakan oleh salah satu organisasi kesehatan dunia, yaitu WHO, mengartikan ilmu gizi sebagai proses yang terjadi pada organisme hidup untuk mengolah dan mengambil zat padat dan zat cair dari makanan yang di perlukan untuk memelihara kehidupan, pertumbuhan, serta sebagai fungsi organ tubuh dan menghasilkan energi.
Universitas Sumatera Utara
Masalah gizi pada anak hakekatnya adalah masalah kesehatan masyarakat, namun penanggulangannya tidak dapat dilakukan dengan pendekatan medis dan pelayanan kesehatan saja. Penyebab timbulnya masalah gizi adalah multifaktor, oleh karena itu pendekatan dan penanggulangannya harus dari berbagai faktor diantaranya: kurangnya pendidikan dan pengetahuan otang tua, motivasi, dan partisipasi. Motivasi yang dimaksud disini adalah besarnya dorongan orang tua untuk mengetahui besarnya peranan gizi bagi kesehatan anak-anaknya. Partisipasi disini adalah keikut sertaan para orang tua untuk berperan penting untuk menjaga kesehatan anakanaknya untuk terpenuhinya gizi yang seimbang. Kasus kekurangan gizi sudah mulai menyebar di Daerah Sipangan Bolon Parapat yaitu di Desa Girsang Parapat, dimana kurang lebih dari 25 kk ibu yang mememiliki anak balita telah mengalami kekurangan gizi yang bila di biarkan terus menerus akan berdampak gizi buruk dan bahkan akan menjadikan anak tersebut meninggal dunia. Rata-rata kekurangan gizi yang yang dialami balita di desa ini adalah kurangnya asupan kadar gizi yang di peroleh tubuh si anak, sehingga membuat tubuh si anak menjadi lemas dan kurus, apabila secara terus-menerus di biarkan maka akan mengakibatkan kekurangan gizi dan akan berdampak gizi buruk. Hal ini tidak terlepas dari fakor ekonomi orangtua yang sangat minim dan dibarengi kurangnya pengetahuan orang tua tentang gizi pada anak serta kesibukan para orang tua tiapa harinya yang selalu berangkat kesawah dan keladang atau melakukan pekerjaan lain dan pulang dengan waktu yang cukup sore sehingga disaat mereka pulang dalam
Universitas Sumatera Utara
keadaan lelah dan lebih otomatis tidak sanggup memperhatikan penuh dalam pertumbuhan anak balita tersebut. ( Data Puskesmas Desa Girsang).
1.2 RUMUSAN MASALAH Dalam masalah yang hendak penulis hadapi dalam penulisan proposal ini akan menguraikan sebuah rumusan masalah Pengaruh Orang Tua Terhadap Pemberian Gizi Pada Anak yang merupakan kunci sebagai pedoman dalam tujuan penulisan proposal ini, hingga dapat di selesaikan dengan baik. Adapun rumusan masalah yang hendak di jabarkan sebagai penulis yaitu : 1. Bagaimana Peran orang tua memberikan gizi yang baik terhadap anak balitanya? 2. Bagaimana tingkat pengetahuan dan pengaruh orang tua terhdap pemberian gizi pada anak balita di Desa Girsang. 1.3 LOKASI PENELITIAN Lokasi penelitian dilakukan di Dasa Girsang, Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Parapat, Kabupaten Simalungun. alasan penelitian ini memilih desa ini karean peneliti tinggal di daerah tersebut dan bisa mencari informasi yang lebih rinci dan sempurna,untuk penyusunan penyempurnaan laporan ini dan lokasinya juga mudah di jangkau karena hanya memakan waktu sekitar 15-20 menit dari pusat parapat.
Universitas Sumatera Utara
1.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan dan menggambarkan faktor-faktor pemberian gizi pada anak balita di Desa Girsang, kecamatan Girsang Sipangan Bolon Parapat. Dengan adanya penelitian ini kita dapat mengetahui faktorfaktor apa saja yang menyebabkan kekurangan gizi pada anak balita dan bagagaimana cara solusi yang tepat untuk mengatasinya agar tidak terjadi lagi pada anak-anak balita yang lain. Manfaat penelitian ini bisa diharapkan memperkaya pengetahuan tentang pemberian gizi dan bagi orang tua bisa lebih memahami serta mengerti bagaimana cara yang baik untuk memberikan gizi pada anak-anaknya. 1.5 TINJAUAN PUSTAKA Singgih dalam suryani menyatakan bahwa keluarga adalah sebagai pemegang peranan penting dalam proses perkembangan anak-anak dan mula-mula memberikan pengaruh mendalam, sehingga seorang anak akan memperoleh segala kemampuan dasar baik intelektual maupun sosial, bahkan peniruan berbagai penyaluran emosi. Didalam keluiarga inilah, ia akan memperoleh rangsangan, hambatan, maupun pengaruh pertama-tama dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya, baik dari segi perkembangan fisik, jiwa ,maupun pribadi.dari sinilah anak akan memulai belajar dan dapat mengenal orang-orang di sekitarnya (1994:44). Kata sosial berasal dari kata “ socius “ yang artinya teman ( kawan ) dalam hal ini arti kawan bukan sebagai teman sepermainan, teman kerja, dan sebainya melainkan dimaksud teman adalah mereka atau orang-orang yang ada di sekitar kita,
Universitas Sumatera Utara
yakni yang tinggal dalam suatu lingkungan tertentu dan mempunyai sifat yang saling mempengaruhi. Sedangkan istilah ekonomi berasal dari bahasa yunani yaitu “ oikos “ yang artinya rumah tangga dan “ nomos “ yang artinya mengatur, jadi secara harafiah ekonomi berarti cara mengatur rumah tangga. Faktor kasih sayang dan pengetahuan orangtua sangat berpengaruh besar bagi pemenuhan kebutuhan gizi pada anak. Manusia sebagai makluk sosial mempunyai potensi serta kepribadian yang memungkinkan dia diterima dalam pergaulan dengan individu lain. Karena setiap individu akan menyalurkan potensinya untuk keperluan dan kepentingan tertentu, kemudian individu yang lain akan dapat menerima dan mengakuinya. Atas dasar itulah dia akan mendapatkan status itu di dalam kelompok dimana dia berada. Menurut koenjraningrat, (1984:8-25) suatu sistim nilai budaya terdiri atas konsepsi yang hidup dalam alam pikiran sebagai besar masyarakat mengenal hal-hal yang harus mereka amat sangat bernilai dalam hidup. Oleh karena itu, suatu sistim nilai budaya biasanya berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi kelakuan manusia. Menurut Tarwatjo (1981) masalah gizi adalah masalah pembangunan yang penting di masa yang akan datang. Keterlambatan dalam memberikan pelayanan gizi akan berakibat kerusakan yang sukar atau malahan tidak dapat ditolong. Karena itulah maka usaha-usaha peningkatan gizi terutama harus ditujukan pada anak-anak dan ibu-ibu yang mengandung. Pemberian gizi yang tepat terhadap anak-anak akan menurunkan nilai potensi mereka sebagai sumber daya pembangunan masyarakat dan ekonomi nasional. Berbeda dengan sumber-sumber daya alamiah seperti hutan
Universitas Sumatera Utara
misalnya, akan meningkat potensinya bila tidak diganggu manusia atau tanah kesuburannya akan tetap kalau tidak digarap, tetapi tidak demikian dengan halnya dengan anak-anak. Anak-anak memerlukan penggarapan sendini mungkin apabila kita menginginkan peningkatan potensi mereka untuk pembangunan bangsa di masa depan. 1. Faktor ekonomi rumah tangga adalah: suatu dampak atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang itu dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat. Pemberian posisi disertai pula seperangkat hak dan kewajiban yang harus di penuhi si pembawa status misalnya: pendapatan, pekerjaan dan pendidikan (Soekanto,1987: 181). 2. Gizi adalah
suatu proses organisme menggunakan makanan yang
dikonsumsi secara normal melalui proses di gesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang digunkan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dari organorgan serta menghasilkan energi. 3. Anak balita adalah anak yang berusia di bawah umur 5 tahun atau dapat juga di katakan anak yang belum berusia 1-8 tahun dan masih berada dalam kandungan serta belum pernah menikah. Dalam hal ini orang tua harus memiliki tanggung jawab yang besar, dengan kata lain bahwa orang tua adalah orang yang bertanggung jawab dalam suatu keluarga atau rumah tangga yang dalam kehidupan sehari-hari disebut bapak atau ibu.
Universitas Sumatera Utara
Faktor suatu ekonomi rumah tangga merupakan suatu keadaan yang diatur secara sosial dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat, pemberian posisi ini disertai pula seperangkat hak dan kewajiban yang hanya di penuhi si pembawa statusnya misalnya : Pendapatan, Pekerjaan dan Pendidikan. (Soekanto, 1987: 181). Faktor ekonomi dapat juga diartikan sebagai suatu keadaan atau kedudukan yang diatur secara sosial dan menetapkan seseorang dalam posisi tertentu dalam struktur masyarakat. Pemberian posisi ini di sertai pula seperangkat hak dan kewajiban yang harus di penuhi si pembawa status
misalnya, pendapatan, dan
pekerjaan. Pengetahuan dan pendidikan orang tua sangat berdampak bagi pemenuhan kebutuhan gizi bagi anak dalam mencapai standar hidup yang sejahtera dan mencapai kesehatan yang maksimal. Status adalah keadaan atau kedudukan seseorang, sedangkan pengertian Ekonomi kelurga Merupakan bagian yang terpenting untuk dicari dan untuk di penuhi agar suatu masyarakat atau golongan tertentu bisa bertahan untuk hidup. Pengertian ekonomi sangat berhubungan dengan usaha-usaha
yang nyata
dalam bentuk pekerjaan. Pekerjaan memberikan pendapatan atau penghasilan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Menurut Poewadarminta ( 1996 ) Pengertian ekonomi adalah ilmu yang mempelajari manusia dalam mencapai cita-cita kemakmuran. Dalam pencapaian ini orang tua memiliki peran utama sebab mereka adalah sepasang suami istri yang terdiri dari seorang ibu dan bapak yang memiliki tanggung jawab terhadap anak-anaknya dalam pemenuhan kebutuhan hidup mereka atau keluarga mereka.
Universitas Sumatera Utara
Kesehatan masyarakat adalah upaya-upaya untuk mengatasi masalah-masalah yang mengganggu kesehatan. Dengan kata lain kesehatan masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Kesehatan masyarakat juga dapat di defenisikan sebagai kombinasi antara teori (Ilmu) dan Praktek (Seni) yang bertujuan untuk mencegah penyakit, memperpanjang hidup dan meningkatkan kesehatan penduduk ( masyarakat ). Dalam kehidupan sehari-hari orang tidak terlepas dari makanan karena makanan adalah salah satu persayaratan pokok untuk manusia, disamping udara (oksigen ). empat fungsi makanan bagi kehidupan manusia adalah untuk: 1. Melihat proses tubuh dalam pembangunan pertumbuhan dan serta mengganti jaringan tubuh yang rusak.. 2. Memperoleh energi guna kegiatan sehari-hari. 3. Mengatur metabolisme dan mengatur keseimbangan air, mineral dan cairan tubuh terhadap berbagai penyakit. Upaya pengembangan dan peningkatan kualitas generasi bangsa tidak dapat lepas dari faktor pangan ( gizi ), kesehatan, pendidikan, informasi, teknologi, dan jasa pelayanan sosial lainnya. Dari sekian banyak faktor tersebut, unsure gizi termasuk memegang peranan penting. seseorang kekurangan gizi termasuk didalamnya kelompok rawan gizi bayi, bayi balita, dan anak tidak akan bisa hidup sehat dan berumur panjang, karena yang bersangkutan akan mudah terkena infeksi dan jatuh sakit ( Purwoko,1999:22-23 ).
Universitas Sumatera Utara
1.6 METODE PENELITIAN 1. TIPE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yang bersifat deskriptif. dalam penelitian ini peneliti akan mencoba memberi gambaran dan melukiskan bagaimana tingkat pengetahuan dan pendidikan orang tua terhadap pemenuhan dan pemberian gizi yang baik pada anak balitanya, serta memusatkan perhatian terhadap fakta-fakta yang ada. 2. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Teknik penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik wawancara dan observasi partisipasi. wawancara dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai, bagaimana cara orang tua memberikan gizi yang baik buat anaknya. Wawancara dilakukan dengan menggunakan alat perekam seperti tape rekorder untuk merekam hasil wawancara sehingga menghindari kelupaan peneliti dalam menulis laporan nantinya. Sebagai informan, peneliti tidak membatasinya tergantung dari data yang telah di dapat, jika data yang di butuhkan kurang maka peneliti akan melakukan penelitian kembali untuk melengakapinya. Informan disini adalah Penduduk Desa Kecamatan Girsang Sipangan Bolon Parapat Kabupaten Simalungun. Namun disini peneliti mengadakan pengkategorian informan menjadi tiga kategori yaitu ini forman pangkal, informan kunci, dan informan biasa.
Universitas Sumatera Utara
Menurut koenjraningrat ( 1989:30 ) dalam suatu masyarakat baru tentu harus lebih dahulu memulai dari keterangan seorang informan pangkal yang dapat memberikan berbagai keterangan lebih lanjut yang di perlukan oleh peneliti. Informan-informan serupa itu sebaiknya orang uang mempunyai pengetahuan luas mengenai berbagai sektor masyarakat dan yang mempunyai kemampuan untuk mengintroduksikan peneliti kepada informan yang lain yang merupakan ahli tentang masyarakat yang akan di teliti. Informan pangkal dalam penelitian ini adalah kepala desa. Peneliti memilih kepala desa sebagai informan pangkal karena si peneliti beranggapan bahwa kepala desa lebih tahu siapa-siapa saja atau keluarga siapa yang anaknya mengalami kekurangan gizi dan peneliti juga beranggapan bahwa kepala desa memiliki kartu keluarga dari setiap keluarga yang ada di desa girsang tersebut. Informan kunci dalam penelitian ini adalah Orang yang dianggap lebih mengerti dan memahami situasi-situasi tentang pengetahuan akan gizi dan sudah lama berada di desa Girsang. Informan tersebut terdiri dari Kepala puskesmas dan Dr, sera Bidanbidan pembantu yang ada di desa girsang. Informan biasa dalam penelitian ini adalah Orang-orang yang ada di desa girsang atau masyarakat girsang, yang mengetahui dan belum mengetahui apa itu gizi.
Universitas Sumatera Utara
Adapun dalam pengumpulan data ini adalah menggunakan beberapa teknik wawancara untuk mendapatkan data dari informan: 1. Wawancara mendalam ( dept interview ). Dalam penelitian ini wawancara mendalam digunakan untuk memperoleh data dari orang desa girsang dan berpedoman terhadap interview guide sebagai acuan dalam wawancara. 2. Wawancara tak berstruktur. Wawancara dilakukan tanpa ada persiapan terlebih dahulu dan biasanya apa bila si peneliti berjumpa secara tak kebetulan dengan si informan. Selain wawancara penelitian ini juga akan menggunakan teknik observasi partisipasi untuk mendapatkan gambaran perilaku atau aktifitas-aktifitas apa saja yang dilakukan ibuibu rumah tangga selain memberikan makanan bagi anak-anaknya dan disini peneliti juga akan ikut berpartisipasi yaitu bergabung dengan mereka untuk membantu semua kegiatan-kegiatan apa saja yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya. 3. Study kepustakaan. Untuk melengkapi data yang diperoleh dari lapangan peneliti akan mencari data dari kepustakaan.data kepustakaan ini dapat berupa hasil penelitian,bukubuku,majalah,media cetak,dan dari surat kabar.dan data kepustakaan ini juga berguna sebagai landasan teori untuk melukukan penelitian.
Universitas Sumatera Utara
1.7 ANALISA DATA Menurut burhan bungin ( 2001 ) analisis data merupakan proses mengatur data, mengorganisasikan kedalam suatu pola, kategori dari suatu uraian dasar. Pada tahap analisis ini, peneliti akan memeriksa ulang data untuk melihat perlengkapan data. Data yang di peroleh dari lapangan akan di analisis sesuai dengan kategori-kategori tertentu. Maksudnya data yang di dapat di pilah-pilah dari setiap item yang telah di tentukan, dan kemudian dilakukan penganalisaan hubungan dari setiap bagian yang telah di susun untuk memudahkan saat mendeskripsikan.
Universitas Sumatera Utara