Pendahuluan Pada bulan Maret dan April 2009, suatu kejadian luar biasa (KLB) influenza A baru (H1N1) dideteksi di Meksiko. Kemudian kasus influenza A baru (H1N1) ini terdeteksi juga di banyak Negara lainnya termasuk Amerika Serikat, Kanada dan Inggris. Pada tanggal 11 Juni 2009, WHO menyatakan bahwa influenza A baru (H1N1) sudah mencapai tingkat siaga puncak yaitu fase 6 (fase pandemi) hal ini diindikasikan dengan adanya penularan di masyarakat yang meluas paling tidak di dua benua yaitu Amerika dan Eropa. Pandemi yang dimulai pada musim semi tahun 2009 disebabkan suatu virus influenza A baru (H1N1) yang belum pernah dikenal sebelumnya pada babi atau manusia. Jenis (strain) ini menunjukkan adanya suatu percampuran genetik (reassorment genetic) dari jenis influenza pada hewan dan manusia.
1
Influenza A baru H1N1 Influenza A baru (H1N1) adalah virus baru yang pertama kali bersirkulasi pada manusia (sebelumnya belum pernah ada). Tidak ada kaitan dengan virus-virus influenza musiman yang sekarang maupun yang terdahulu. Asal virus ini belum diketahui dengan jelas.
Penularan Virus ini menular dari manusia ke manusia. Virus ini menular semudah flu musiman biasa dan dapat menyebar ke orang lain melalui: kontak langsung, pemaparan terhadap percikan (droplet) yang dikeluarkan saat batuk atau bersin yang dapat terhisap. kontak tidak langsung melalui benda-benda yang sudah terkontaminasi oleh virus. n n
n
2
Pencegahan Untuk pencegahan penularan harus dilakukan oleh orang yang sakit maupun orang yang sehat. Tindakan yang harus dilakukan: Orang yang sakit: Menutup mulut dan hidung bila batuk atau bersin dengan tissue atau lengan baju bagian atas. Mencuci tangan sesering mungkin dengan sabun dan air yang mengalir, Menjaga jarak (social distancing) kira-kira 1,5 meter Minum dan makan yang bergizi. Bila sakit gunakan masker dan istirahat di rumah. n
n
n
n n
3
Kekhawatiran Mengapa kita harus khawatir akan influenza A baru (H1N1) ini padahal ratusan ribu orang mati setiap tahunnya di seluruh dunia karena wabah flu musiman? Influenza musiman terjadi setiap tahun dan virus inflenza itu berubah setiap tahun. Tetapi banyak orang memiliki kekebalan tertentu terhadap virus yang bersirkulasi, sehingga hal ini membantu membatasi penyebaran infeksi. Sejumlah Negara terutama yang mengalami musim dingin menggunakan vaksin influenza musiman untuk mengurangi penyakit dan kematian yang disebabkan oleh influenza musiman. Tetapi influenza A baru (H1N1) adalah suatu virus baru dan sebagian besar orang tidak mempunyai kekebalan atau hanya sedikit kekebalan terhadap virus baru tersebut. Oleh karena itu virus baru ini dapat menyebabkan lebih banyak orang terinfeksi daripada influenza musiman.
4
Influenza A baru (H1N1) mudah menular dan menyebar dengan cepat khususnya dikalangan usia muda (10 s/d 45 tahun). Derajat keparahan penyakit berkisar dari gejala ringan, sedang dan berat yang dapat menyebabkan kematian. Sebagian besar orang yang terjangkit virus ini mengalami penyakit lebih ringan dan sembuh tanpa obat antiviral atau berobat ke pelayanan kesehatan. Lebih dari separuh kasus berat yang dirawat di RS mempunyai penyakit penyerta atau keadaan khusus lainnya (underlying factor). Dari data di dunia keadaan pasien yang meninggal secara umum dapat dikelompokkan dalam 3 kelompok: 1. Mereka yang memang mempunyai penyakit awal sebelumnya, yang meliputi: Penyakit paru kronik (asma bronkhiale, PPOK) Penyakit jantung kronik Kanker Diabetes mellitus Imunosupressi Penyakit kronik lain n
n n n n n
2. Mereka yang tidak sakit tapi ada keadaan khusus yaitu kehamilan dan obesitas 3. Mereka yang tadinya sehat
5
Pelayanan medis Seseorang perlu berupaya mendapatkan pelayanan medis jika mengalami salah satu atau lebih keadaan berikut: Nafas cepat/pendek atau kesulitan bernafas atau sesak nafas Demam yang berlanjut lebih dari 3 hari Kejang-kejang Kesadaran menurun n
n
n
Periode penularan Penderita dengan influenza A baru (H1N1) sudah menular sejak satu hari sebelum timbulnya tanda dan gejala sampai berhentinya demam. Jangka waktu pengeluaran virus (shedding) belum diketahui secara pasti. Oleh karena itu, penderita harus dianggap masih bersifat menular sampai 7 hari sejak timbulnya gejala (onset).
6
Masa inkubasi Masa inkubasi influenza A baru (H1N1) masih belum diketahui secara pasti. Pada umumnya masa inkubasi influenza berkisar antara 1 s/d 7 hari dan rata-rata 3 s/d 4 hari.
Pembatasan penularan Tindakan pengendalian infeksi dan penjagaaan jarak +1.5 m antar individu (social distancing) membantu untuk membatasi penularan virus influenza.
Temuan klinis Tanda dan gejala infeksi influenza A baru (H1N1) sama dengan tanda dan gejala infeksi influenza musiman. Dasar diagnosis menggunakan temuan klinis (ringan, sedang & berat) yaitu: 1. Suhu > 38oC 2. Gejala ILI (Influenza Like Illness / penyakit serupa influenza): Nyeri Tenggorok Batuk Pilek Nyeri otot dan sendi Sakit kepala 3. Serta terkadang disertai muntah dan diare n n n n n
7
Kriteria Klinis 1. Ringan: ILI Tanpa sesak nafas n Tanpa Pneumonia n Tanpa faktor risiko (misalnya asma, DM, PPOK, obesitas, kurang gizi, < 5 th atau > 65 th, kehamilan) n n
2. Sedang :
8
Dewasa:
Anak-anak:
Gejala ILI ditambah dengan salah satu kriteria dibawah: n Faktor risiko n Pneumonia ringan (bila ada X-ray) n Keluhan gastrintestinal yang mengganggu seperti: diare, muntah-muntah atau berdasarkan penilaian klinis dokter yang merawat
Dugaan adanya Pneumonia: n Suhu > 38o n Batuk atau kesulitan bernafas Sebelum 2 bulan: nafas >60 kali/mnt 2 – 11 bulan: nafas >50 kali/mnt Lebih 12 bulan – 5 tahun: lebih 40 kali/mnt
3. Berat : Dewasa: Salah satu gejala dibawah ini: n
n n n n n
n
Pneumonia luas (bilateral, multilobar) Gagal napas Sepsis Syok Kesadaran menurun ARDS (sindroma sesak nafas akut) Gagal multi organ
Anak-anak: n n
n
n
Demam > 38o dan Batuk atau kesulitan bernafas dan Ada bunyi nafas atau mengi saat tidak beraktifitas atau Adanya salah satu gejala berbahaya/ berat: ○ Tidak bisa minum ○ Muntah terus menerus ○ Kebiruan di sekeliling bibir ○ Kejang ○ Tidak sadar ○ Anak dibawah 2 tahun dengan demam atau suhu badan dingin
9
Kriteria Pneumonia Berat Dewasa: Kriteria Minor: n Frekuensi napas > 30 /menit n Foto toraks : paru menunjukkan kelainanbilateral n Foto toraks : paru melibatkan 2 lobus n Tekanan sistolik < 90 mmHg n Tekanan diastolic < 60 mmHg n PaO /FiO 2 2 kurang dari 300 m
Anak-anak: Kriteria Minor n Frekuensi napas (sesuai usia) n Foto toraks : paru menunjukkan kelainan bilateral n Foto toraks : paru melibatkan 2 lobus n Tekanan sistolik dan diastolik sesuai umur n PaO /FiO 2 2 kurang dari 300 mmHg
Kriteria Mayor n Membutuhkan ventilasi mekanik n Inffiltrat bertambah >50% n Membutuhkan vasopressor > 4 jam ( septik syok ) n Kreatinin serum > 2 mg/dl atau peningkatan > mg/ dl, pada penderita penyakit ginjal atau gagal ginjal yang membutuhkan dialysis
Kriteria Mayor n Membutuhkan ventilasi mekanik n Infiltrat bertambah > 50% n Membutuhkan vasopressor > 4 jam (septik syok) n Kreatinin serum > 1 mg/dl atau peningkatan > mg/ dl, pada penderita penyakit ginjal atau gagal ginjal yang membutuhkan dialysis
10
Penatalaksanaan Kasus ringan Sebagian besar kasus
n
n
akan sembuh dalam waktu satu minggu. Penanganan pada kasus ringan tidak pemerlukan perawatan RS Tidak memerlukan pemberian antivirus kecuali kasus dengan klaster serta diberikan pengobatan simptomatik dan Komunikasi Informasi Edukasi (KIE) pada pasien dan keluarga. Pasien diamati selama 7 hari. Pengobatan simptomatik diberikan sesuai gejala. Salisilat tidak boleh diberikan pada anak di bawah 18 tahun dapat menyebabkan Reye Syndrome
n
n
n
Kasus sedang Perawatan di ruang isolasi dan diberikan
n
antivirus Oseltamivir.
n
Dilakukan pemeriksaan RT-PCR hanya satu
n
Jika keadaan umum dan klinis baik dapat
kali pada awal.
dipulangkan dengan KIE.
11
Jika
terjadi perburukan rawat di ICU, penatalaksanaan sesuai kasus berat (pengawasan ketat tanda kegawatdaruratan misal pemeriksaan laktat dehidrogenase > 4, analisis gas darah menunjukkan PaCO2 <30 mmHg, C-reactive protein atau procalcitonine).
Kasus berat
Perawatan di ruang isolasi ICU/PICU/NICU dan
n
diberikan antivirus serta diperiksa RT-PCR satu kali pada awal. Pada influenza A baru (H1N1) yang berat dengan pneumonia gambarannya sama dengan pneumonia pada flu burung . n Kasus berat pada anak apabila terdapat pneumonia dan atau ditemukan gejala berbahaya / berat seperti tidak bisa minum, muntah terus menerus, kebiruan di sekeliling bibir, kejang, tidak sadar , anak dibawah 2 tahun dengan demam atau hipotermia, pneumonia luas (bilateral, multilobar), gagal napas, sepsis, syok, kesadaran menurun, ARDS (sindroma sesak nafas akut), gagal multi organ n Kriteria rawat ICU yaitu gagal napas (kriteria gagal napas: analisis gas darah PaCo2 < 30 mmHg, frekuensi pernapasan > 30 x/m, pada anak sesuai usia, rasio PaO2/FiO2 < 200 ARDS, < 300 ALI), syok (kriteria syok: tekanan darah diastolic < 80 mmHg, pada anak takikardia, laktat dehirogenase > 4, bila tersedia fasilitas)
12
Dosis pemberian Oseltamivir: Dewasa adalah 2
n
x 75 mg selama 5 (lima) hari, dapat diperpanjang sampai 10 hari tergantung respons klinis. Anak usia > 1 tahun 2 mg/kg BB dibagi dalam 2 (dua) dosis atau berdasarkan kisaran berat badan.
n
Anak usia < 1 tahun
n
13
Selama pandemi tahun 2009, pneumonia progresif, kegagalan pernafasan, dan sindroma gangguan pernafasan akut (acute respiratory distress syndrome) telah dilaporkan pada sejumlah kasus. Tidak semua individu yang diduga/suspek menderita influenza A baru (H1N1) memerlukan hasil pemeriksaan laboratorium untuk konfirmasi diagnosis, terutama jika penyakitnya ringan atau orang itu tinggal dalam suatu daerah dimana ada kasus-kasus yang sudah dikonfirmasi. Untuk menegakkan diagnosis influenza A baru (H1N1), sampel spesimen diambil dari apus saluran nafas atas (nasopharyngeal, hidung/nasal, tenggorokan/throat, kombinasi oropharyngeal/ nasopharyngeal swab), atau aspirasi hidung.
Ringkasan: n
Influenza (biasanya disebut flu) adalah penyakit
yang disebabkan oleh virus, yang sangat menular, dan dapat menyerang anak-anak dan orang dewasa segala usia. n Influenza biasanya ditunjukkan dengan gejala demam, sakit tenggorokan, batuk, pilek, sakit kepala, nyeri otot dan sendi, serta mungkin didapatkan gejala diare dan muntah. Gejalagejala tersebut umumnya membaik setelah 2 s/d 5 hari, walaupun penyakit biasanya berakhir setelah seminggu atau lebih.
14
Influenza
biasanya didiagnosa berdasarkan gejala-gejala yang khas yang terjadi selama suatu kejadian luar biasa (KLB) di masyarakat. Diagnosa itu bisa dikonfirmasi dengan pemeriksaan laboratorium, walaupun hal ini tidak selalu diperlukan.
n
Gejala-gejala dapat diringankan dengan banyak
n
beristirahat, minum cairan yang cukup, dan minum obat simptomatik, misal penurun suhu tubuh dan rasa sakit seperti paracetamol.
Pemberian
obat antiviral (oseltamivir) direkomendasikan pada kasus sedang dan berat. Obat ini paling baik digunakan pada awal timbulnya gejala/onset gejala influenza, yaitu < 48 jam sejak mulai sakit.
n
Pencegahan dapat dilakukan melalui pembatasan
n
kontak dengan kasus, cuci tangan dengan sabun dan air mengalir, melakukan etika batuk dan bersin.
Influenza A baru H1N1 tidak dapat dicegah
n
dengan vaksin influenza musiman. Influenza A baru H1N1 hanya dapat dicegah dengan vaksin influenza A baru H1N1, yang saat ini sedang dalam proses produksi.
Influenza menyebar melalui kontak langsung,
n
droplet dan kontak tidak langsung.
15
16