No 1.
2.
3.
4.
No
1.
2.
3.
KEGIATAN Melakukan tinjauan lokasi praktik belajar lapangan Mencari pasien kelolaan Membuat kontrak dengan pasien binaan Mengkaji pasien binaan
TANGGAL 11 Juni 2012
12 Juni 2012
-
-
-
-
-
-
17 – 18 Juni 2012
Menganalisa masalah dari hasil pengkajian yang didapat Menetapkan prioritas masalah berdasarkan hasil pengkajian yang didapat pada pasien
-
Lingkungan XI Kel Gedung Johor Lingkungan XI Kel Gedung Johor
21 – 22 Juni 2012
Lingkungan XI Kel Gedung Johor
-
MINGGU II HARI/ MEDIA TANGGAL 19 – 20 Juni 2012
TEMPAT Lingkungan XI Kel Gedung Johor
16 Juni 2012
KEGIATAN
Menetapkan langkah-langkah intervensi keperawatan
MINGGU I MEDIA SASARAN
SASARAN
TEMPAT
-
-
-
-
-
23 – 24 Juni 2012
-
-
Universitas Sumatera Utara
No
1.
2.
3.
4.
5.
KEGIATAN
MINGGU III HARI/ MEDIA TANGGAL Senin, 25 Juni 2012 Leaflet 14.00 – 15.30 WIB
Melakukan penyuluhan tentang diabetes mellitus pada klien dan keluarga Tn.S, Ny.L, dan Ny.M - Melakukan Selasa, 26 Juni penyuluhan 2012 tentang perilaku 14.00 – 16.30 WIB hidup sehat pada pasien diabetes mellitus pada keluarga Ny.L dan Ny.M, dan Tn.S - Melakukan perawatan luka pada Tn.S
Melakukan penyuluhan tentang diet diabetes mellitus Melakukan penyuluhan tentang diet diabetes mellitus
Rabu, 27 Juni 2012 10.00 – 12.00 WIB
Kamis, 28 Juni 2012 14.00 – 16.00 WIB
Melakukan perawatan luka pada Tn.S
Jumat, 29 Juni 2012 11 – 12.30 WIB
Lembar Balik
Minor set, Madu, Nacl, Kassa, Handsco on, Plester, dll Booklet
SASARAN
TEMPAT
Klien dan Rumah warga di Keluarga Tn.S, gg. eka wali Ny.M, dan Ny.L pribadi, gg. Eka jaya IV, gg. Eka warni
Klien dan Rumah warga di Keluarga Tn.S, gg. eka wali Ny.M, dan Ny.L pribadi, gg. Eka jaya IV, gg. Eka warni
Klien dan Keluarga Tn.S
Rumah warga di gg. Eka warni
Booklet
Klien dan Keluarga Ny.M, dan Ny. L
Rumah warga di gg. eka wali pribadi, gg. Eka jaya IV
Minor set, Madu, Nacl, Kassa, Handsco on, Plester, dll
Klien dan Keluarga Tn.S
Rumah warga di gg. Eka warni
Universitas Sumatera Utara
6.
Melakukan Penyuluhan dan mengajarkan tentang cara melakukan irigasi luka dan mengganti balutan
Sabtu, 30 Juni 2012 10.00 – 11.30 WIB
Booklet
Klien dan Keluarga Tn.S
Rumah warga di gg. Eka warni
MEDIA
SASARAN
TEMPAT
-
Klien dan Keluarga Tn.S, Ny.M, dan Ny.L
Rumah warga di gg. eka wali pribadi, gg. Eka jaya IV, gg. Eka warni
Klien dan Keluarga Tn.S, Ny.M, dan Ny.L
Rumah warga di gg. eka wali pribadi, gg. Eka jaya IV, gg. Eka warni Rumah warga di gg. Eka warni
MINGGU IV No
KEGIATAN - Mengevaluasi pola perilaku hidup sehat klien
HARI/ TANGGAL Selasa, 2 Juli 2012 08.00-11.00 WIB
1. -Melakukan perawatan luka pada Tn. S
11.00 – 14.30 WIB
Mengevaluasi Pola diet klien
Rabu, 3 Juli 2012 14.00 – 15.30
Mengevaluasi keluarga Tn.S dalam melakukan perawatan luka pada Tn.S Mengevaluasi Pola diet klien
Kamis, 4 Juni 2012 11.00 – 12.30 WIB
Minor set, madu, Handscoo n, Nacl, Plester, Kassa, dll -
2.
3.
4.
Kamis, 4 Juli 2012 14.00 – 15.30
Klien dan Keluarga Tn.S
-
Klien dan Keluarga Tn.S, Ny.M, dan Ny.L
Rumah warga di gg. eka wali pribadi, gg. Eka jaya IV, gg. Eka warni
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
PLANNING OF ACTION (POA) NO
TUJUAN
KEGIATAN 1 1
1. 2. 3. 4.
5.
6.
7.
12
1 14 15 16 3 MINGGU I
17
18
19
PERENCANAAN 2 2 23 2 25 26 27 2 2 30 1 2 4 8 9 MINGGU II MINGGU III 20
1
2
3
4
5 6
7
MINGGU IV
Melakukan tinjauan lokasi Mencari pasien kelolaan Konsul dengan pembimbing institusi Pengkajia - Membuat kontrak n dengan komunitas binaan - Mengkaji Pasien binaan Menganal - Menganalisa masalah isa dari hasil pengkajian masalah yang didapat - Konsul dengan pembimbing institusi - Menetapkan prioritas masalah berdasarkan hasil pengkajian yang didapat pada pasien Membuat - Menetapkan langkahIntervensi langkah intervensi keperawatan - Konsul dengan pembimbing institusi Implemen - Melakukan perawatan tasi luka ganggren - Memberikan pendkes pada klien dan
Universitas Sumatera Utara
8.
9. 10.
Evaluasi
keluarga - Melakukan Asuhan Keperawatan pada klien dan keluarga Melakukan evaluasi setiap kegiatan yang dilakukan Konsul dengan dosen pembimbing Penyusunan laporan PBLK Pengumpulan Laporan PBLK
Diketahui Oleh : Pembimbing PBLK
Evi Karota Bukit, S.Kp., MNS NIP : 19671215 200003 1 002
Universitas Sumatera Utara
PRE PLANNING PENYULUHAN DIABETES MELLITUS
Topik
:
Diabetes Mellitus
Waktu Pertemuan
:
1 X 30 menit
:
Setelah menyelesaikan bed site teaching ini
A. Tujuan Instruksional 1. Umum
pasien atau keluarga pasien dapat mengetahui tentang Diabetes Mellitus 2. Khusus
:
Setelah menyelesaikan bed site teaching ini pasien atau keluarga pasien dapat : -
Mengetahui
tentang
pengertian
diabetes
mellitus - Mengetahui tentang penyebab diabetes mellitus - Mengetahui tentang tanda-tanda diabetes mellitus -
Mengetahui
tentang
jenis-jenis
diabetes
mellitus - Mengetahui tentang cara pencegahan diabetes mellitus
B. Pengorganisasian Penyuluh
: Fitri Handayani Purnama Syari
C. Sasaran Penyuluhan Adapun sasaran penyuluhan ini adalah Tn.S, Ny.M, Ny.L dan keluarganya.
D. Waktu dan Tempat -
Hari/ Tanggal
: Sabtu, 21 Juni 2012
-
Waktu
: Pukul 13.00-13.30
-
Tempat : Eka Warni Gg. KUD, Eka Jaya Empat, Eka Pribadi
3 Universitas Sumatera Utara
E. Metode Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah metode ceramah dan diskusi.
F. Media Media yang digunakan adalah leaflet G. Pokok Bahasan
:
Diabetes Mellitus
H. Sub Pokok Bahasan
: 1. Pengertian DM 2. Penyebab DM 3. Tanda Dan Gejala DM 4. Jenis-jenis DM 5. Cara Pencegahan DM
I. Strategi Kegiatan Tahap Pembukaan
Proses
Pendidik
Peserta
☺ Mengucapkan salam
Menjawab salam
☺ Penyampaian maksud dan tujuan
Mendengarkan
pertemuan sesuai kontrak waktu
memperhatikan
☺ Melakukan penyuluhan tentang pengertian nyeri
Mendengarkan
Waktu 5 menit dan
dan 15 menit
memperhatikan
☺ Melakukan penyuluhan tentang macammacam nyeri ☺ Melakukan penyuluhan tentang rentang dan skala intensitas nyeri ☺ Melakukan penyuluhan tentang manajemen nyeri
Penutup
☺ Memberikan pertanyaan pada keluarga
Menjawab
☺ Menutup pertemuan dan mengucapkan
pertanyaan dan
salam
10 menit
Menjawab salam
4 Universitas Sumatera Utara
J. Evaluasi 1. Evaluasi Struktur a. Penggunaan media yang lengkap dan kondisi tempat yang kondusif dapat mendukung tercapainya tujuan penyuluhan. b. Penyuluh menguasai materi dan mampu menyampaikan informasi kesehatan kepada peserta. c. Peserta berperan aktif selama proses penyuluhan.
2. Evaluasi Proses a. Proses penyuluhan dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan. b. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan. c. Suasana kegiatan penyuluhan kondusif.
3. Evaluasi Hasil Peserta penyuluhan dapat menjawab 70% pertanyaan yang diberikan penyuluh dengan benar.
5 Universitas Sumatera Utara
MATERI PENYULUHAN 1. DEFENISI DIABETES MELLITUS Diabetes Mellitus adalah suatu kondisi, di mana kadar gula di dalam darah lebih tinggi dari biasa/normal. (Normal: 60 mg/dl sampai dengan 145 mg/dl); ini disebabkan tidak dapatnya gula memasuki sel-sel.
2. PENYEBAB DIABETES MELLITUS •
Perubahan gaya hidup (pola makan yang tidak seimbang dan kurang aktivitas fisik).
•
Stress
•
Kelainan genetika
•
Usia yang semakin lama semakin tua
3. TANDA-TANDA DIABETES MELLITUS •
Rasa haus yang berlebihan
•
Buang air kecil yang berlebihan (dengan volume besar)
•
Selalu merasa lelah/kekurangan energi
•
Infeksi di kulit
•
Penglihatan menjadi kabur (Buta Ayam)
•
Turunnya berat badan (pada sebagian penderita)
6 Universitas Sumatera Utara
•
Peningkatan abnormal kandungan gula dalam darah
4. JENIS-JENIS DIABETES MELLITUS 1. Diabetes Mellitus yang tergantung pada insulin (IDDM atau jenis I)
•
Biasanya terdapat pada orang yang masih muda
•
Gejala-gejalanya terjadi dengan secara tiba-tiba
•
Kadar glukosa (gula) darah yang tinggi
Apa yang harus dilakukan •
Suntikan insulin
•
Makanlah makanan sehat dan seimbang
•
Olahraga secara teratur
2. Diabetes Mellitus yang tidak tergantung pada insulin (NIDDM atau jenis III) Biasanya terdapat pada orang yang berusia lebih dari empatpuluh (40) tahun Terjadi secara perlahan-lahan, dan kemungkinannya dengan tiada tandatanda/gejala biasanya
5. APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN PENDERITA DIABETES MELLITUS •
Mempertahankan berat badan yang normal
•
Olahraga secara teratur
•
Makanlah makanan yang seimbang
•
Tablet atau pil (untuk sebagian penderita)
•
Mungkin memerlukan insulin, Biasanya pada stadium terakhir
6. KOMPLIKASI DIABETES MELLITUS 1. Neuropati Diabetic (Kematian Syaraf).
Gejala yang timbul gatal-gatal, kesemutan, rasa lemah, mual, muntah, diare
2. Retinopati Diabetic (Kerusakan pada Mata).
7 Universitas Sumatera Utara
Penglihatan kabur atau buta. 3. Nefropati Diabetic (Kerusakan Ginjal). Gejala yang timbul lemas, mual, pucat, sesak nafas. 4. Kelainan Mikrovaskular Bisa terjadi luka gangren, gagal jantung, penyakit jantung koroner, dll. 5. PENCEGAHAN DIABETES MELLITUS 1. Penyakit ini dapat dicegah dengan merubah pola makan yang seimbang (hindari makanan yang banyak mengandung protein, lemak, gula, dan garam)
2. Melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit setiap hari (berenang, bersepeda, jogging, jalan cepat), serta rajin memeriksakan kadar gula urine setiap tahun. Bila Positif diabetes sebaiknya konsultasikan dengan dokter dan ikuti anjuran dokter dengan penuh disipli
PRE PLANNING PENYULUHAN CARA MENGGANTI BALUTAN DAN IRIGASI LUKA
Topik
:
Cara mengganti balutan dan irigasi luka
Waktu Pertemuan
:
1 X 30 menit
:
Setelah menyelesaikan bed site teaching ini
A. Tujuan Instruksional 1. Umum
pasien atau keluarga pasien dapat mengetahui tentang Cara Mengganti Balutan Dan Irigasi Luka 2. Khusus
:
Setelah menyelesaikan bed site teaching ini pasien atau keluarga pasien dapat : - Mengetahui tentang pengertian tindakan - Mengetahui tentang persiapan tindakan 8 Universitas Sumatera Utara
- Mengetahui tentang tujuan tindakan - Mengetahui tentang alat dan bahan yang dilakukan - Mengetahui tentang prosedur tindakan
B. Pengorganisasian Penyuluh
: Fitri Handayani Purnama Syari
C. Sasaran Penyuluhan Adapun sasaran penyuluhan ini adalah Tn.S dan keluarganya.
D. Waktu dan Tempat -
Hari/ Tanggal
: Rabu, 20 Juni 2012
-
Waktu
: Pukul 13.00-13.30
-
Tempat : Eka Warni Gg. KUD
E. Metode Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah metode ceramah dan diskusi.
F. Media Media yang digunakan adalah Booklet G. Pokok Bahasan
:
Cara mengganti balutan dan irigasi luka
H. Sub Pokok Bahasan
: 1. Pengertian tindakan 2. Persiapan tindakan 3.Tujuan tindakan 4. Alat dan bahan tindakan 5. Prosedur tindakan
I. Strategi Kegiatan Tahap Pembukaan
Pendidik
Peserta
☺ Mengucapkan salam
Menjawab salam
Waktu 5 menit
9 Universitas Sumatera Utara
Proses
☺ Penyampaian maksud dan tujuan
Mendengarkan
pertemuan sesuai kontrak waktu
memperhatikan
☺ Melakukan penyuluhan tentang pengertian tindakan
Mendengarkan
dan
dan 15 menit
memperhatikan
☺ Melakukan penyuluhan tentang persiapan tindakan ☺ Melakukan penyuluhan tentang tujuan tindakan ☺ Melakukan penyuluhan tentang alat dan bahan tindakan ☺ Melakukan penyuluhan tentang prosedur tindakan
Penutup
☺ Memberikan pertanyaan pada keluarga
Menjawab
☺ Menutup pertemuan dan mengucapkan
pertanyaan dan
salam
10 menit
Menjawab salam
J. Evaluasi 1. Evaluasi Struktur d. Penggunaan media yang lengkap dan kondisi tempat yang kondusif dapat mendukung tercapainya tujuan penyuluhan. e. Penyuluh menguasai materi dan mampu menyampaikan informasi kesehatan kepada peserta. f. Peserta berperan aktif selama proses penyuluhan.
10 Universitas Sumatera Utara
2. Evaluasi Proses d. Proses penyuluhan dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan. e. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan. f. Suasana kegiatan penyuluhan kondusif.
3. Evaluasi Hasil Peserta penyuluhan dapat menjawab 70% pertanyaan yang diberikan penyuluh dengan benar.
MATERI PENYULUHAN Tata Cara Melakukan Irigasi Luka 1. Pengertian
11 Universitas Sumatera Utara
Membersihkan luka dari jaringan mati, dan untuk menurunkan kontaminasi bakteri serta mengoptimalkan penyembuhan luka.
2. Persiapan 1. Cairan pencuci luka, sebaiknya tidak mengandung toksik terhadap jaringan 2. Antiseptik dapat digunakan untuk mengurangi pertumbuhan bakteri 3. Periksa luka apakah ada infeksi/ pus (nanah) atau tidak 3. Tujuan 1. Membersihkan jaringan mati yang terdapat pada luka 2. Mengoptimalkan penyembuhan luka 3. Luka bebas dari infeksi 4. Alat dan Bahan 1. 1 buah sarung tangan steril/ tidak steril 2. Alat pelindung diri (baju, kacamata, masker jika diperlukan masing-masing sebanyak 1 buah) 3. 1 buah spuit ukuran 35 ml dengan jarum ukuran 19 4. 2 buah cairan pencuci luka (NaCl 0,9%) 5. 1 buah bengkok/ wadah tempat penampung sampah 6. Balutan atau kassa steril/ tidak steril (secukupnya) 7. 1 buah mangkok sebagai wadah kassa 8. 1 buah gunting 9. 1 gulung plester 5. Prosedur 1. Cuci tangan terlebih dahulu dengan air mengalir dan gunakan sabun yang mengandung antiseptik Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme (bakteri/ kuman) 2. Siapkan alat/ bahan berada didekat pasien Tujuan: Meningkatkan efektivitas tindakan 3. Jelaskan prosedur (tindakan yang akan dilakukan) pada pasien/ keluarga Tujuan: Mengurangi kecemasan 4. Atur posisi pasien untuk memudahkan terjangkaunya area yang luka saat dilakukan irigasi Tujuan: Memfasilitasi kemudahan tindakan dan meningkatkan kenyamanan 5. Gunakan sarung tangan, buka balutan dan letakkan di bengkok
12 Universitas Sumatera Utara
Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme (bakteri/ kuman) 6. Masukkan cairan pencuci luka (NaCl 0,9%) ke dalam spuit, lakukan irigasi (pembersihan atau penyiraman) ke seluruh area luka,gunakan kassa untuk menyerap cairan atau tinggikan kaki pasien dan letakkan baskom dibawah area yang luka untuk menyerap cairan yang digunakan Tujuan: Membuang jaringan nekrotik (mati), dan mengoptimalkan penyembuhan luka 7. Lihat tanda-tanda adanya penyembuhan luka Tujuan: Untuk membuat keputusan manajemen luka yang baik 8. Tutup luka dengan balutan/ kassa yang dilembabkan dengan menggunakan NaCl 0,9% atau balut dengan obat topikal sesuai dengan permintaan Tujuan: Mempertahankan kondisi luka tetap lembab 9. Tutup kembali luka dengan balutan/ kassa kering Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme 10. Rekatkan balutan dengan menggunakan plester Tujuan: Melindungi luka 11. Buka sarung tangan dan letakkan pada tempat yang disediakan, cuci kembali tangan. Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme
6. Evaluasi Jika luka bersih dan bebas dari jaringan mati/ eksudat, irigasi dapat dihentikan.
13 Universitas Sumatera Utara
Cara Mengganti Balutan 1. Pengertian Mengganti balutan yang lama dengan balutan yang baru untuk mengoptimalkan penyembuhan luka
2. Persiapan Cek permintaan balutan sesuai permintaan pasien seperti:
14 Universitas Sumatera Utara
• • • •
Wet-to-Dry Dressing Hidrogels Transparent film Hydrocolloid
3. Tujuan 1. Membuang jaringan mati 2. Mencegah infeksi 3. Menyembuhkan luka 4. Alat dan bahan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
1 buah sarung tangan steril dan 1 buah sarung tangan non steril 1 gulung balutan dalam kom steril (wet-to-dry dressing) atau sesuai permintaan 2 buah larutan NaCl 0,9% Obat topikal sesuai permintaan 1 gulung plester 1 buah bengkok/ wadah tempat sampah 1 buah gunting Kassa secukupnya
5. Prosedur 1. Cek permintaan penggantian balutan sesuai dengan status pasien Tujuan: Menentukan tindakan dan balutan yang tepat 2. Cuci tangan terlebih dahulu dengan air mengalir dan gunakan sabun yang mengandung antiseptik Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme 3. Siapkan alat/ bahan berada didekat pasien Tujuan: Meningkatkan efektivitas tindakan 4. Atur posisi pasien untuk memudahkan akses pada area luka Tujuan: Memfasilitasi kemudahan prosedur dan meningkatkan kenyamanan 5. Gunakan sarung tangan non steril, lepaskan balutan yang lama dan letakkan di bengkok, dan lepaskan sarung tangan non steril dan letakkan dibengkok. Tujuan: Mengurangi penyebaran infeksi dan mikroorganisme 6. Gunakan sarung tangan steril Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme 7. Bersihkan luka secara perlahan dengan menggunakan NaCl 0,9% Tujuan: Membuang jaringan yang mati
15 Universitas Sumatera Utara
8. Bersihkan tepi luka dengan menggunakan kassa Tujuan: Mengeringkan dan mempertahankan integritas tepi luka 9. Tutup luka dengan balutan yang dilembabkan dengan menggunakan NaCl 0,9% atau balutan dengan obat topikal sesuai dengan permintaan Tujuan: Mempertahankan area luka dalam kondisi lembab 10. Tutup kembali luka dengan balutan kering Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme 11. Rekatkan balutan dengan menggunakan plester Tujuan: Melindungi luka 12. Buka sarung tangan dan buang pada bengkok. Cuci kembali tangan Tujuan: Mengurangi penyebaran mikroorganisme
6. Evaluasi • Kaji respon dan toleransi pasien terhadap prosedur • Kaji kondisi luka setiap mengganti balutan
16 Universitas Sumatera Utara
PRE PLANNING PENYULUHAN MANAJEMEN NYERI
Topik
:
Manajemen Nyeri
Waktu Pertemuan
:
1 X 30 menit
:
Setelah menyelesaikan bed site teaching ini
A. Tujuan Instruksional 1. Umum
pasien atau keluarga pasien dapat mengetahui tentang Manajemen Nyeri 2. Khusus
:
Setelah menyelesaikan bed site teaching ini pasien atau keluarga pasien dapat : - Mengetahui tentang pengertian nyeri - Mengetahui tentang macam-macam nyeri -
Mengetahui
tentang
rentang
dan
skala
intensitas nyeri - Mengetahui tentang manajemen nyeri
B. Pengorganisasian Penyuluh
: Fitri Handayani Purnama Syari
C. Sasaran Penyuluhan Adapun sasaran penyuluhan ini adalah Tn.S dan keluarganya.
D. Waktu dan Tempat -
Hari/ Tanggal
: Jumat, 20 Juni 2012
-
Waktu
: Pukul 13.00-13.30
-
Tempat : Eka Warni Gg. KUD
E. Metode 17 Universitas Sumatera Utara
Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah metode ceramah dan diskusi.
F. Media Media yang digunakan adalah leaflet G. Pokok Bahasan
:
Manajemen Nyeri
H. Sub Pokok Bahasan
: 1. Pengertian nyeri 2. Macam-macam nyeri 3.Rentang dan skala intensitas nyeri 4.Manajemen nyeri
I. Strategi Kegiatan Tahap Pembukaan
Proses
Pendidik
Peserta
☺ Mengucapkan salam
Menjawab salam
☺ Penyampaian maksud dan tujuan
Mendengarkan
pertemuan sesuai kontrak waktu
memperhatikan
☺ Melakukan penyuluhan tentang
Mendengarkan
Waktu 5 menit dan
dan 15 menit
memperhatikan
pengertian nyeri ☺ Melakukan penyuluhan tentang macammacam nyeri ☺ Melakukan penyuluhan tentang rentang dan skala intensitas nyeri ☺ Melakukan penyuluhan tentang manajemen nyeri
Penutup
☺ Memberikan pertanyaan pada keluarga
Menjawab
☺ Menutup pertemuan dan mengucapkan
pertanyaan dan
10 menit
Menjawab salam
salam
18 Universitas Sumatera Utara
J. Evaluasi 1. Evaluasi Struktur g. Penggunaan media yang lengkap dan kondisi tempat yang kondusif dapat mendukung tercapainya tujuan penyuluhan. h. Penyuluh menguasai materi dan mampu menyampaikan informasi kesehatan kepada peserta. i. Peserta berperan aktif selama proses penyuluhan.
2. Evaluasi Proses g. Proses penyuluhan dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan. h. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan. i. Suasana kegiatan penyuluhan kondusif.
3. Evaluasi Hasil Peserta penyuluhan dapat menjawab 70% pertanyaan yang diberikan penyuluh dengan benar.
19 Universitas Sumatera Utara
MATERI NYERI
1. PENGERTIAN NYERI Nyeri adalah perasaan tak nyaman dan sensasi yang sangat individual yang tidak dapat dibagi dengan orang lain. Nyeri adalah sensori yang tidak nyaman dan pengalaman emosi yang dihubungkan dengan luka nyata atau potensial atau digambarkan dalam bentuk luka (IASP/International Association for the Study of Pain, 1979) Nyeri adalah apapun yang dikatakan seseorang yang dialaminya, ada kapanpun seseorang mengatakannya (McCaffery, 1979). Nyeri merupakan fenomena yang dipengaruhi oleh interaksi faktor-faktor affective (emosional), behavior, cognitive, dan physiologic-sensory. Definisi keperawatan tentang nyeri adalah sensasi apapun yang menyakitkan tubuh yang dikatakan oleh individu yang mengalaminya, yang ada kapanpun individu mengatakannya.
2. MACAM-MACAM NYERI a. Nyeri Akut Nyeri yang berlangsung hanya selama periode penyembuhan yang diharapkan b. Nyeri Kronik Berlangsung selama proses penyembuhan dan biasanya dalam periode 6 bulan Perbedaan Nyeri Akut dengan Nyeri Kronik
20 Universitas Sumatera Utara
NYERI AKUT
NYERI KRONIK
Ringan sampai berat
Ringan sampai berat
Respon sistem syaraf Symphatic:
Respon sistem syaraf Parasymphatic:
Nadi meningkat
Tanda-tanda vital normal
Pernafasan meningkat
Kulit kering, hangat
Peningkatan tekanan darah
Pupil normal atau dilatasi
Diaphoresis Dilatasi pupil Berhubungan dengan luka
Penyembuhan berlangsung lama
jaringan; hilang dengan penyembuhan Klien tampak gelisah dan cemas
Klien tampak depresi dan menarik diri
Klien melaporkan nyeri
Klien sering tidak menyatakan nyeri tanpa ditanya
Klien memperlihatkan perilaku
Perilaku nyeri tidak ada
yang mengindikasikan nyeri: menangis, menggaruk atau memegang area
3. RENTANG DAN SKALA INTENSITAS NYERI Skala Intensitas Numerik 0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Skala Intensitas Deskriptif Sederhana
Tidak Ringan Ada
Hebat Sangat Paling Hebat Hebat 21 Universitas Sumatera Utara
Sedang
4. MANAJEMEN NYERI a. Farmakologis Kolaborasi dengan dokter, obat-obatan analgesia, narkotik cute oral atau parenteral ( IM, IV, SC ) untuk mengurangi nyeri secara cepat b. Non Farmakologis 1) Stimulasi dan pijatan Pasien jauh lebih nyaman karena otot relaksasi, sensasi tidak nyeri memblokir menurunkan transmisi nyeri, menggosok kulit, punggung, bahu.
2) Kompres Es dan Panas •
Es : menurunkan prostaglandin, sensitivitas reseptor nyeri kuat, menghambat inflamasi
•
Panas : melancarkan aliran darah, nyeri berkurang
3) Distraksi Suatu metode yang digunakan untuk menghilangkan nyeri dengan cara mengalihkan perhatian pasien pada hal - hal lain sehingga pasien akan lupa terhadap nyeri yang di alami. Trik-trik : Memfokuskan sesuatu selain nyeri Persepsi nyeri berkurang Melihat film, musik, kunjungan teman–teman atau keluarga, permainan, aktivitas tertentu (misal : catur) Beberapa teknik distraksi : Bernafas secara pelan – pelan, massase sambil menarik nafas pelan–pelan, mendengarkan lagu, sambil menepuk – nepukkan jari/kaki. Membayangkan hal – hal yang indah sambil menutup mata
22 Universitas Sumatera Utara
Menonton TV atau acara kegemaran 4) Relaksasi Ketegangan otot berkurang, nafas abdomen, frekuensi lambat, berirama Pejamkan mata, bernafas perlahan teratur konstan Menghitung dalam hati saat udara masuk dan keluar Perlu latihan dulu. 5) Imajinasi Terbimbing Membayangkan setiap energi dalam menarik nafas adalah energi kesembuhan. Bayangkan saat mengeluarkan nafas, nyeri keluar dan tegang berkurang. Sebagai tambahan dari bentuk pengobatan.
DAFTAR PUSTAKA
Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. (2000). Obstetri Fisiology. Bandung : Elemen. Carpenitto, Lynda Juall. (2000). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Alih bahasa : Monica Ester, Edisi 8. EGC : Jakarta. Doengoes, Marilynn E. (2001). Rencana Perawatan Maternal / Bayi Edisi 2. Jakarta : EGC. G.W Garland and Joan M.E, 1999, Quickly Obstetric and ginekology of Nurses, English University Press, London Haen Forer. (1999). Perawatan Maternitas Edisi 2. Jakarta : EGC. Hinchliff, Sue. (1996). Kamus Keperawatan. Edisi; 17. EGC : Jakarta Manuaba. (2001). Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB. Jakarta : EGC. Muchtar Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta : EGC. 23 Universitas Sumatera Utara
PRE PLANNING PENYULUHAN KESEHATAN TENTANG PERENCANAAN MAKAN PADA PASIEN DIABETES MELLITUS
Topik
:
Perencanaan Makan
Waktu Pertemuan
:
1 X 30 menit
A. Tujuan Instruksional
24 Universitas Sumatera Utara
1. Umum
:
Setelah menyelesaikan bed site teaching ini pasien atau keluarga pasien dapat mengetahui tentang Pengaturan Pola Makan.
2. Khusus
:
Setelah menyelesaikan bed site teaching ini pasien atau keluarga pasien dapat : - Mengetahui tentang Defenisi DM - Mengetahui tentang Komplikasi DM -Mengetahui tentang Perencanaan Makan Pada DM - Mengetahui tentang Komponen Gizi -
Mengetahui
tentang
Daftar
Makanan
Pengganti
B. Pengorganisasian Penyuluh
: Fitri Handayani Purnama Syari
C. Sasaran Penyuluhan Adapun sasaran penyuluhan ini adalah Tn.S, Ny.L, Ny.M dan keluarganya.
D. Waktu dan Tempat -
Hari/ Tanggal
: Jumat, 20 Juni 2012
-
Waktu
: Pukul 13.00-13.30
-
Tempat : Eka Warni dan Eka Jaya IV
E. Metode Metode yang digunakan dalam penyuluhan adalah metode ceramah dan diskusi.
F. Media Media yang digunakan adalah Booklet G. Pokok Bahasan
:
Pengaturan Pola Makan DM
25 Universitas Sumatera Utara
H. Sub Pokok Bahasan
: 1. Defenisi DM 2. Komplikasi DM 3. Perencanaan Makan Pada DM 4. Komponen Gizi 5. Daftar Makanan Pengganti
I. Strategi Kegiatan Tahap Pembukaan
Proses
Pendidik
Peserta
☺ Mengucapkan salam
Menjawab salam
☺ Penyampaian maksud dan tujuan
Mendengarkan
pertemuan sesuai kontrak waktu
memperhatikan
☺ Melakukan penyuluhan tentang defenisi DM
Mendengarkan
Waktu 5 menit dan
dan 15 menit
memperhatikan
☺ Melakukan penyuluhan tentang komplikasi DM ☺ Melakukan penyuluhan tentang perencanaan makan pada DM ☺ Melakukan penyuluhan tentang komponen DM ☺ Melakukan penyuluhan tentang daftar makanan pengganti
Penutup
☺ Memberikan pertanyaan pada keluarga
Menjawab
☺ Menutup pertemuan dan mengucapkan
pertanyaan dan
10 menit
Menjawab salam
salam
J. Evaluasi 1. Evaluasi Struktur j. Penggunaan media yang lengkap dan kondisi tempat yang kondusif dapat mendukung tercapainya tujuan penyuluhan.
26 Universitas Sumatera Utara
k. Penyuluh menguasai materi dan mampu menyampaikan informasi kesehatan kepada peserta. l. Peserta berperan aktif selama proses penyuluhan.
2. Evaluasi Proses j. Proses penyuluhan dapat terlaksana sesuai dengan perencanaan. k. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan. l. Suasana kegiatan penyuluhan kondusif.
3. Evaluasi Hasil Peserta penyuluhan dapat menjawab 70% pertanyaan yang diberikan penyuluh dengan benar.
MATERI DIABETES MELITUS 1. DEFENISI Diabetes melitus atau sering dikenal dikalangan mazyarakat dengan Sakit Gula atau Kencing Manis merupakan suatu keadaan abnormal dimana kadar gula darah (KGD) meningkat yaitu > 200 mg/dl. Pada penderita diabetes melitus, tubuh mengalami kekurangan atau kelemahan insulin. Insulin adalah suatu hormon dalam tubuh yang mengatur
27 Universitas Sumatera Utara
kadar gula darah sehingga sel-sel tubuh mendapatkan nutrisi/zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk proses metabolisme. Jika insulin mengalami penurunan jumlah atau kualitas, maka kadar gula darah akan meningkat namun sel-sel tubuh tetap tidak mendapatkan nutrisi/makanan yang cukup, lama kelamaan hal ini akan mempengaruhi berbagai sistem tubuh.
2. KOMPLIKASI DIABETES MELITUS 1. Neuropati Diabetic (Kematian Syaraf). Gejala yang timbul gatal-gatal, kesemutan, rasa lemah, mual, muntah, diare. 2. Retinopati Diabetic (Kerusakan pada Mata). Penglihatan kabur atau buta. 3. Nefropati Diabetic (Kerusakan Ginjal). Gejala yang timbul lemas, mual, pucat, sesak nafas. 4. Kelainan Mikrovaskular Bisa terjadi luka gangren, gagal jantung, penyakit jantung koroner, dll.
3.
MERENCANAKAN
MAKAN
PADA
PENDERITA
DIABETES
MELITUS Salah satu penatalaksanaan DM adalah pengaturan pola makan yang teratur, yang sebaiknya dipatuhi oleh si penderita. Perlu dilakukan konsultasi dengan dokter dalam penggunaan insulin dan obat hipoglikemi oral sehingga nutrisi yang dikonsumsi benar-benar mencukupi kebutuhan sel-sel tubuh.
28 Universitas Sumatera Utara
4. KOMPONEN GIZI a. Karbohidrat Penderita DM dianjurkan untuk mengkonsumsi makanan tinggi karbohidrat kompleks khususnya yang berserat tinggi seperti roti, gandum, sereal, nasi beras tumbuk. b. Protein Rencana makan dapat mencakup penggunaan beberapa makanan sumber protein nabati (tumbuhan) seperti kacang-kacangan dan biji-bijian. c. Lemak Pada penderita DM dianjurkan untuk mengurangi konsumsi lemak, hal ini dapat mengurangi resiko kenaikan kadar kolesterol darah yang dapat menyebabkan penyakit koroner yang merupakan penyebab kematian. d. Serat Serat terlarut : beberapa jenis buah, kacang-kacangan. Serat tak terlarut : roti, gandum, sereal dan sayuran.
e. Pemanis pada Diabetes Digunakan
gula
pengganti,
contohnya
manitol,
sakarin,
siklamat,dll.Sebenarnya penggunaan gula masih dapat dipakai namun tidak lebih dari 7% dari kalori, misalnya gula dapat digunakan sebagai bumbu masak.
5. DAFTAR BAHAN MAKANAN PENGGANTI Sumber Protein Hewani 1 satuan penukar = 0,5 kalori; 10 gr protein; 6 gr lemak.
Bahan Makanan
URT
Berat (Gr)
Ayam
1 ptg sdg
50
Dgg sapi
1 ptg sdg
50
29 Universitas Sumatera Utara
Ikan segar
1 ekor
50
Telur ayam
1 butir
50
Telur bebek
1 butir
60
Sumber Protein Nabati
1 satuan penukar = 80 kalori; 6 gr protein, 3 gr lemak; 8 gr karbohidrat.
Bahan Makanan
URT
Berat (Gr)
Kacang Hijau
2 sdm
20
Kacang tanah
2 sdm
20
Tahu
1
Tempe
besar
50
Susu kedele
2 ptg bsr
200
bj 100
1 gls
Sumber Karbohidrat
1 satuan penukar = 175 kalori; 4 gr protein; 40 gr karbohidrat.
Bahan Makanan
URT
Berat (Gr)
Kentang
2 bj sdg
200
Mie kering
½ bgks
50
Nasi
¾ bgks
100
30 Universitas Sumatera Utara
Roti
2 ptg sdg
80
Tepung terigu
8 sdm
50
Sayuran
Sayuran A Bebas
Sayuran B dimakan. 1 satuan penukar ± 1 gls, (100 gr) =
Kandungan kalori dapat 50 kal, 3 gr protein, 10 gr KH diabaikan.
Bayam
Kangkung
Buncis
Tomat
Daun singkong
Terong
Wortel
Ketimun
Kacang panjang
Kol
Labu siam
Rebung
Nangka muda
sawi
Contoh Menu Sehari Waktu
Menu
Pagi
Nasi Telur dadar Tumis kacang panjang Pisang rebus
Selingan
Nasi
Siang
Pepes ikan Tumis kacang merah Sayur asam Pepaya Pisang Nasi
Selingan
Semur ayam
Malam
Tahu goreng 31 Universitas Sumatera Utara
Sup bayam Lalap ketimun , sambel pepaya
J. REFERENSI Arjatmo Tjokronegoro. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 2002
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.
32 Universitas Sumatera Utara
Uripto. (2009). Pendidikan Kesehatan. Diunduh di Http://www1.bpkpenabur.or.id pada tanggal 25 Februari 2012
-------------(2005). Buku Ajar Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ke 3. Jakarta : FK UI.
----------. (2006). Promosi Keehatan. Diunduh Http://www.promosikesehatan.com, pada tanggal 25 Februari 2012
di
SATUAN ACARA PENYULUHAN ”PERILAKU SEHAT PENDERITA DIABETES MELLITUS”
A. POKOK BAHASAN
: Perilaku Sehat Penderita Diabetes Mellitus
A. SUB POKOK BAHASAN
:
1. Perilaku hidup sehat penderita diabetes mellitus 2. Perencanaan makanan bagi penderita diabetes mellitus 3. Manfaat latihan fisik bagi penderita diabetes mellitus 4. Cara pemberian obat penurun kadar gula dalam darah B. TUJUAN 1.
Tujuan Instruksional Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 15-20 menit, diharapkan pasien mampu memahami tentang perilaku sehat pada diabetes mellitus. 2.
Tujuan Instruksional Khusus
33 Universitas Sumatera Utara
Setelah mengikuti pendidikan kesehatan tentang perilaku hidup sehat pada penderita diabetes mellitus , maka diharapkan pasien mampu : 1. Menjelaskan pengertian perilaku hidup sehat pada pasien diabetes mellitus 2. Menjelaskan perencanaan makanan bagi penderita diabetes mellitus 3. Menyebutkan manfaat latihan fisik bagi penderita diabetes mellitus. 4. Menyebutkan cara pemberian obat penurun kadar gula dalam darah
D. WAKTU DAN TEMPAT PENYULUHAN Hari/tanggal
: Sabtu, 21 Juni 2012
Waktu
: 10.30 – 10.50 WIB
Tempat
: Eka Jaya IV, Eka Pribadi, Eka Warni
E. SASARAN Peserta penyuluhan adalah keluarga penderita DM F. METODE Metode yang digunakan adalah ceramah dan diskusi.
G MEDIA Lembar Balik
I. PELAKSANAAN KEGIATAN No
Kegiatan
Penyuluh
Peserta
1.
Pembukaan
• Memberi salam dan penguatan kontrak • Menjelaskan tujuan dan cakupan penyuluhan
2.
Pembahasan • Menanyakan
Waktu
Menjawab 5 menit salam Mendengar dan memperhatikan Menjawab 15 pasien pertanyaan. menit
pengetahuan mengenai perilaku hidup sehat bagi penderita diabetes mellitus. Mendengar dan • Menjelaskan perencanaan memperhatikan makanan bagi penderita diabetes mellitus • Menyebutkan manfaat latihan fisik bagi penderita
34 Universitas Sumatera Utara
diabetes mellitus. • Menyebutkan cara pemberian obat penurun kadar gula dalam darah.
3.
Penutup
• Memberi kesempatan kepada klien untuk bertanya • Mengevaluasi pengetahuan klien mengenai materi yang disampaikan dengan memberi pertanyaan • Menyimpulkan kegiatan penyuluhan • Memberi salam dan menutup penyuluhan
Bertanya
5 menit
Menjawab
Mendengarkan Menjawab salam
I. EVALUASI 1. Evaluasi struktur a. Kesiapan peserta mengikuti penyuluhan b. Media dan alat memadai c. Tempat sesuai dengan kegiatan 2. Evaluasi proses a. Kesiapan penyuluhan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan b. Peserta kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan 3. Evaluasi hasil Setelah mengikuti penyuluhan maka peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh pada saat evaluasi, yaitu mampu: 1. Menjelaskan perilaku hidup sehata bagi penderita diabetes mellitus 2. Menyebutkan manfaat latihan fisik bagi penderita diabetes mellitus. 3. Menyebutkan cara pemberian obat penurun kadar gula dalam darah.
35 Universitas Sumatera Utara
MATERI PENYULUHAN PERILAKU SEHAT PENDERITA DIABETES MELLITUS
1. Pengertian Diabetes mellitus merupakan sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia. (Brunner dan Suddarth, 2002). Diabetes Melllitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun relatif (Arjatmo, 2002).
2. Klasifikasi 36 Universitas Sumatera Utara
Klasifikasi diabetes mellitus sebagai berikut : a. Tipe I : Diabetes mellitus tergantung insulin (IDDM) b. Tipe II : Diabetes mellitus tidak tergantung insulin (NIDDM) c. Diabetes mellitus yang berhubungan dengan keadaan atau sindrom lainnya d. Diabetes mellitus gestasional (GDM)
3. Etiologi
1.
Diabetes tipe I: a. Faktor genetik Penderita diabetes tidak mewarisi diabetes tipe I itu sendiri; tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan genetik ke arah terjadinya DM tipe I. Kecenderungan genetik ini ditemukan pada individu yang memiliki tipe antigen HLA. b. Faktor-faktor imunologi Adanya respons otoimun yang merupakan respons abnormal dimana antibodi terarah pada jaringan normal tubuh dengan cara bereaksi terhadap jaringan tersebut yang dianggapnya seolah-olah sebagai jaringan asing. Yaitu otoantibodi terhadap sel-sel pulau Langerhans dan insulin endogen. c. Faktor lingkungan Virus atau toksin tertentu dapat memicu proses otoimun yang menimbulkan destruksi selbeta.
2. Diabetes Tipe II Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada diabetes tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin. Faktor-faktor resiko : a. Usia (resistensi insulin cenderung meningkat pada usia di atas 65 th) b. Obesitas c. Riwayat keluarga
4. Tanda dan Gejala
37 Universitas Sumatera Utara
Keluhan umum pasien DM seperti poliuria, polidipsia, polifagia pada DM umumnya tidak ada. Sebaliknya yang sering mengganggu pasien adalah keluhan akibat komplikasi degeneratif kronik pada pembuluh darah dan saraf. Pada DM lansia terdapat perubahan patofisiologi akibat proses menua, sehingga gambaran klinisnya bervariasi dari kasus tanpa gejala sampai kasus dengan komplikasi yang luas. Keluhan yang sering muncul adalah adanya gangguan penglihatan karena katarak, rasa kesemutan pada tungkai serta kelemahan otot (neuropati perifer) dan luka pada tungkai yang sukar sembuh dengan pengobatan lazim. Menurut Supartondo, gejala-gejala akibat DM pada usia lanjut yang sering ditemukan adalah : 1. Katarak dan Glaukoma 2. Retinopati 3. Gatal seluruh badan 4. Pruritus Vulvae 5. Infeksi bakteri dan jamur di kulit 6. Dermatopati 7. Neuropati perifer 8. Neuropati viseral 9. Amiotropi 10. Ulkus Neurotropik 11. Penyakit ginjal 12. Penyakit pembuluh darah perifer dan Penyakit pembuluh darah otak 13. Penyakit koroner dan Hipertensi 4. Perilaku Sehat Penderita DM Perilaku sehat pada penderita diabetes mellitus adalah sebagai berikut : 1.
Perencanaan Makanan
Prinsip perencanaan makanan pada klien dengan diabetes mellitus antara lain: a. Tidak ada makanan yang dilarang, hanya dibatasi sesuai kebutuhan (tidak berlebih).
38 Universitas Sumatera Utara
b. Menu sama dengan menu keluarga, gula dan bumbu tidak dilarang. c. Teratur dalam jadwal, jumlah dan jenis makanan (3J) d. Penderita sebaiknya mengonsumsi makanan dengan karbohidrat rendah dan lambat menjadi gula. e. Perbanyak mengonsumsi buah dan sayuran terutama kubis, kacang panjang, dan paprika untuk memperbaiki fungsi pankreas. 2.
Latihan Jasmani
Latihan jasmani yang benar dapat memberikan beberapa manfaat, antara lain: a. Menurunkan kadar gula darah (dengan mengurangi resistensi insulin, meningkatkan sensivitas insulin) b. Menurunkan berat badan. c. Mencegah kegemukan. d. Mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi. e. Olahraga yang bisa dilakukan diantaranya jogging, berlari, renang, bersepeda. 3.
Menggunakan Obat Penurun Gula Darah
Obat yang berfungsi menurunkan gula darah disebut dengan obat berkhasiat hipoglikemik. Pada prinsipnya, pengendalian Diabetes Mellitus (DM) melalui obat ada 2 yaitu : 1) Obat Anti Diabetes (OAD) atau Obat Hipoglikemik Oral (OHO)
Berfungsi untuk merangsang kerja pankreas untuk mensekresi insulin. Penggunaan obat penurun gula darah diberikan setelah dengan cara pengaturan makan dan olahraga kadar gula darah belum terkontrol. 2) Suntikan insulin Pasien yang mendapat pengobatan insulin waktu makananya harus teratur dan disesuaikan dengan waktu pemberian insulinnya. Makan selingan diberikan untuk mencegah hipoglikemia. Penggunaan insulin biasanya dilakukan setelah efek yang diinginkan tidak dapat dicapai hanya dengan menggunakan obat yang diminum. Penggunaan insulin biasanya dilakukan oleh penderita DM tipe 1 dimana insulin sama sekali tidak dihasilkan tubuh. Sedangkan pada penderita DM tipe 2 dimana defek terletak pada fungsi insulin bukan pada jumlah insulin. Nilai normal kadar gula dalam darah adalah: 60 mg/dl sampai dengan
145
mg/dl).
39 Universitas Sumatera Utara
J. REFERENSI Arjatmo Tjokronegoro. Penatalaksanaan Diabetes Melitus Terpadu.Cet 2. Jakarta : Balai Penerbit FKUI, 2002
Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8 Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.
Uripto. (2009). Pendidikan Kesehatan. Diunduh di Http://www1.bpkpenabur.or.id pada tanggal 25 Februari 2012
-------------(2005). Buku Ajar Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi ke 3. Jakarta : FK UI.
----------. (2006). Promosi Keehatan. Diunduh di Http://www.promosikesehatan.com, pada tanggal 25 Februari 2012
40
Universitas Sumatera Utara
PENYULUHAN KESEHATAN BAHAYA MEROKOK
A. Latar Belakang Tembakau, khususnya rokok merupakan salah satu penyebab kematian terbesar dinegara-negara berkembang. Pengguna dari rokok kebanyakan adalah para remaja . usia remaja adalah usia rentan mengalami masalah karena pada masa ini adalah masa pencarian identitas dan ingin dikenal oleh remaja lainnya, dengan melakukan apa saja seperti mengikuti prilaku dalam kelompok agar merasa dihargai dan diterima dalam kelompok.Tingkah laku yang sering dilakukan remaja saat ini adalah merokok. Dari hasil pengkajian yang dilakukan oleh Mahasiswa Program Profesi Fakultas Keperawatan di Lingkungan XI Medan Johor bahwa jumlah remaja sebanyak orang. Masalah yang sering dialami remaja adalah merokok, narkoba serta pergaulan bebas. Dari ketiga masalah diatas maka remaja perlu mendapatkan perhatian khusus melalui bimbingan konseling dan kegiatan penyuluhan serta upaya-upaya lainnya mengingat bahwa merokok, narkoba dan seks bebas merupakan masalah yang dapat merusak generasi bangsa. Karena itu perlu diberikan pendidikan kesehatan tentang bahaya merokok, agar remaja dapat mengenal lebih jauh mengenai bahaya merokok. Sehingga dapat mencegah dan menjaga kesehatannya, dengan mulai mengurangi dan secara bertahap berhenti merokok karena mengetahui bahaya yang ditimbulkannya
B. Tujuan Intruksional 1.
Tujuan Umum Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan remaja mampu mengaplikasikan tentang bahaya merokok dikehidupan sehari-hari.
2.
Tujuan Khusus Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang bahaya merokok, agar remaja dapat: •
Menjelaskan pengertian merokok
•
Menjelaskan kandungan dalam rokok
41
Universitas Sumatera Utara
•
Menjelaskan tanda dan gejala perokok
•
Menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan seseorang merokok
•
Menjelaskan dampak merokok bagi kesehatan
•
Menjelasakan cara untuk berhenti merokok
•
Menjelasakan keuntungan berhenti merokok
C. Manfaat Dengan penyuluhan ini diharapkan dapat menambah pengetahuan remaja lingkungan XI Kecamatan Medan Johor tentang dampak buruk yang akan merugikan bagi kesehatan dari kebiasaan merokok.
D. Sasaran Remaja lingkungan XI Kecamatan Medan Johor.
E. Metode •
Ceramah
•
Diskusi
F. Waktu dan Tempat Penyuluhan •
Hari / Tanggal
:
•
Waktu
: 10.00 WIB s/d selesai
•
Tempat
:
G. Media dan Alat Leaflet, Laptop, LCD, dan mikrofon/TOA
H. Pengorganisasian Kegiatan •
Penanggung Jawab
: Silvia fithriyani
•
Moderator
: Samsul Rizki
•
Penyuluh
: Hafizah Isnaini
•
Fasilitator
: Rahmi Surilesmana Dewi Siregar Nesia Septiarini
42
Universitas Sumatera Utara
Rini Sriwanda Dirayati Sarfina •
Observer
: Ftri Handayani Megita Maha Putri
I. Pelaksanaan Kegiatan No Kegiatan
Penyuluh
Peserta
Waktu
1.
- Memberi salam
- Menjawab salam
5 menit
- Menjelaskan tujuan
- Mendengarkan dan
Pembukaan
memperhatikan 2.
Kegiatan Inti
- Menggali
- Mendengarkan dan 15 menit
pengetahuan tentang merokok
memperhatikan
dan
bahayanya - Menjelaskan kandungan
- Mendengarkan dan dalam
memperhatikan
rokok - Menjelaskan penyebab
- Mendengarkan dan memperhatikan
pengguna
rokok - Menjelaskan
tanda, - Mendengarkan dan
gejala dan dampak
memperhatikan
merokok - Menjelaskan strategi - Mendengarkan dan berhenti merokok
memperhatikan
- Menjelaskan
- Mendengarkan dan
keuntungan berhenti
memperhatikan
merokok - Melakukan
Tanya -
jawab dengan peserta
Bertanya
atau
menjawab
penyuluh 3.
Penutup
- Menutup
penyuluhan - Mendengarkan dan 10 menit
dan menyimpulkan
memperhatikan
43
Universitas Sumatera Utara
- Mengucapkan salam
- Menjawab salam
J. Evaluasi 1. Evaluasi Struktur •
Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan
•
Media dan alat memadai
•
Waktu dan tempat penyluhan sesuai dengan rencana kegiatan
2. Evaluasi Proses •
Pelaksanaan Penyuluhan sesuai dengan jadwal yang direncanakan
•
Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berepartisipasi selama proses penyuluhan
3. Evaluasi Hasil Setelah mengikuti penyuluhan maka remaja mampu menjawab 80 % pertanyaan yang diajukan penyuluh saat evaluasi.
MATERI BAHAYA MEROKOK
44
Universitas Sumatera Utara
2.1 Pengertian Rokok berasal dari daun tembakau yang dikeringkan dan dibentuk atau hanya digulung dan dimasukkan kedalam pipa. Bila rokok dibakar akan terjadi perubahan kimia. Merokok adalah suatu kebiasaan yang diterima meluas oleh semua masyarakat dan sehingga dipandang sebagai suatu norma yang membanggakan, rokok mengandung banyak unsur kimia yang mengakibatkan banyak penyakit.
2.2 Zat-Zat yang Terkandung Dalam Rokok Sebatang rokok mengandung empat ribu bahan kimia beracun berbahaya dan dapat membawa kematian. Bahan-bahan yang paling banyak terkandung dalam rokok adalah: •
Tar
•
Nikotin
•
Karbonmonoksida
2.3 Penyebab Seseorang Merokok •
Asumsi masyarakat bahwa dengan merokok tampak gagah, mengusir kesedihan menghilangkan rasa lelah.
•
Rasa ingin tahu, mencoba-coba.
•
Adanya permasalahan.
2.4 Tanda dan Gejala Perokok •
Bibir berwarna kehitaman.
•
Gusi berwarna kehitaman.
•
Gigi kuning.
•
Nafas bau.
45
Universitas Sumatera Utara
•
Berat badan menurun.
2.5 Dampak Merokok •
Risiko sesak nafas.
•
Batuk kronis.
•
Serangan jantung.
•
Impotent.
•
Peradangan paru-paru, hingga kanker paru-paru.
•
Wanita hamil, risiko keguguran.
2.6 STRATEGI BERHENTI MEROKOK a. Rencanakan waktu berhenti Rencanakan kapan anda akan berhenti merokok untuk selamanya dengan niat. Waktunya mungkin saja beberapa hari ke depan atau 2 minggu lagi. Menjelang hari berhenti merokok itu, anda kurangi jumlah rokok yang dihisap setiap harinya. b. Bantu diri anda sendiri Dalam merencanakan dan menjaga keinginan untuk berhenti merokok, carilah informasi mengenai rokok dan penyakit yang ditimbulkan dari berbagai sumber terpercaya seperti American Cancer Society, American Lung Association, Centers for Disease Control and Prevention atau situs lokal seperti Yayasan Kanker Indonesia, Yayasan Jantung Indonesia, Komite Nasional Penanggulangan Masalah Merokok. Bantulah diri dengan informasi yang meyakinkan untuk menjauh dari rokok setelah berhenti merokok. Buat catatan dan peringatan. Tulis catatan seperti “Anda sekarang bukan perokok” dan tempelkan pada tempat-tempat yang sering anda kunjungi seperti di tempat tidur, atas meja. Sibukkan diri anda dengan aktivitas. Ini penting supaya anda tidak selalu terpikir untuk merokok. Aktivitas yang bisa dilakukan misalnya berkebun, membaca buku c. Kelompok pendukung Carilah dukungan dari orang-orang yang juga berusaha untuk berhenti merokok. Mintalah teman atau anggota keluarga yang tidak merokok untuk menyediakan waktu mereka jika anda mengalami masa-masa yang sulit. 46
Universitas Sumatera Utara
d. Konseling Konseling merupakan pertemuan tatap muka dengan dokter yang terpercaya, psikolog, perawat atau konselor. Forum ini akan membahas hal-hal apa saja yang menghalangi anda untuk berhenti merokok dan cara-cara untuk mengatasinya. e. Olahraga Olahraga akan membantu anda mengatasi stres dan berat badan yang bertambah setelah anda berhenti merokok. f. Terapi alternatif Beberapa perokok mencoba metode hipnotis atau akupuntur untuk membantu mereka berhenti merokok, meskipun tidak banyak yang terbukti berhasil. Namun, bila metode tersebut membuat anda berhenti merokok, berarti metode tersebut cocok dengan anda. g. Lakukan terus-menerus Tetaplah berhenti merokok pada hari yang telah tentukan untuk berbuat demikian. Jangan terputus-putus melakukannya. Pusatkan perhatian pada pekerjaan sehari-hari untuk mengalihkan keinginan merokok dan berpikir positif. Pikirkan diri sebagai seorang yang bukan perokok. Apabila ada tawaran merokok dari teman, katakan kepada teman itu dengan tegas “Saya tidak merokok”. Tarik nafas panjang selama lima detik dan lepaskan perlahanlahan. Hindari minuman yang mengandung kafein seperti kopi, teh atau cola. Melakukan olahraga sekurang-kurangnya tiga kali seminggu selama 20 menit setiap sesi. Membasuh tangan atau mandi ketika anda ingin merokok. Kunyah sesuatu seperti permen karet dan berdoa semoga anda diberi kekuatan dan keinginan yang tetap untuk berhenti merokok
2.6 Keuntungan Berhenti Merokok a. Menghemat dan tidak perlu mengeluarkan uang lebih untuk membeli rokok dan bisa membeli barang-barang lain yang diinginkan. b. Menghirup lebih sedikit bakteri menghisap rokok sama dengan menghirup bakteri yang bisa membuat sakit. c. Lebih pintar karena terhindar dari kecanduan zat kimia rokok yang bisa merusak otak. d. Tidur lebih nyenyak dan lebih baik karena nikotin adalah zat yang bisa mengganggu produksi hormon tidur. e. Mempunyai tulang yang lebih sehat dan kuat karena kepadatan mineral tulang tidak akan tercuri dan berkurang akibat rokok.
47
Universitas Sumatera Utara
f. Terhindar dari penyakit psoriaris karena studi terkini menyebutkan ada hubungannya antara perokok dengan penyakit kulit psoriaris. g. Merasa lebih hangat dan tidak kedinginan karena sirkulasi darah akan berjalan dengan lancar dan menghangatkan tubuh. h. Yang memiliki penyakit AIDS tidak akan mengalami proses kemunduran daya tahan tubuh yang lebih cepat. Terhindar dari semua penyakit kronis yang disebabkan rokok, terutama penyakit jantung yang punya risiko 4 kali lipat. i. Terhindar dari meninggal dunia karena tumor otak karena asap rokok yang masuk ke paru-paru bisa menyebar cepat ke dalam pembuluh darah di otak. j. Memiliki gigi yang lebih bersih dan sehat karena zat kimia dalam rokok tidak masuk lagi ke mulut dan tidak akan merusak gigi. k. Memiliki keriput yang lebih sedikit karena rokok bisa merusak jaringan dan elastisitas kulit setelah 10 tahun. l. Memiliki indera penciuman yang lebih baik dan mengonsumsi makanan dengan lebih nikmat. m. Mempunyai rambut yang lebih kuat dan tidak akan cepat mengalami kebotakan. n. Menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan produktif karena jarang sakit. o. Terhindar dari stres karena tekanan keluarga dan orang-orang p. Terhindar dari batuk dan bronkitis yang mengganggu. q. Menyelamatkan bayi dan anak-anak yang tidak berdosa dari gangguan asap rokok. r. Memiliki sperma yang lebih banyak dan sehat karena risiko sperma cacat akibat bahan kimia rokok akan berkurang. s. Lebih dicintai pasangan, menjadi pencium yang baik dan kemungkinan dicampakkan berkurang karena kebanyakan wanita tidak suka bau asap rokok. t. Akan menjadi contoh dan figur yang baik untuk teman yang ingin berhenti merokok u. Bernafas lebih panjang karena karbonmonoksida dari rokok tidak akan masuk ke dalam darah dan membatasi jumlah oksigen untuk bernafas. v. Bisa punya kemungkinan untuk hamil lebih besar karena terhindar dari kanker ovarium atau rusaknya sel-sel telur dan fungsi reproduktif wanita. w. Mempunyai risiko melahirkan anak cacat yang lebih rendah karena zat kimia dalam rokok bisa menyebabkan mutasi gen yang diturunkan pada anak. x. Memiliki umur yang lebih panjang karena setiap satu batang rokok yang dihisap bisa mengurangi 11 menit kesempatan hidup. 48
Universitas Sumatera Utara
DAFTAR PUSTAKA
Betz. 2002. Bahaya Rokok. EGC: Jakarta
Endang.2008. Dampak Merokok. Dibuka pada tanggal 29 Maret 2012 di website http://nining.blog.spot.com
Prasetyo. 2008. Askep pada klien Kanker Paru. Dibuka pada tanggal 3 April 2012 di website http://smartnet.com
Ufi, Borneo. 2008. Pengaruh Rokok. Dibuka pada tanggal 3 April 2012 di website http://www.google.myblog.co.id
49
Universitas Sumatera Utara