SISTEMINFORMASIGEOGRAFISGUNAPEMETAANDATA KEJADIANPENYAKITUNTUKKEPERLUANSURVEILANS DAN KEWASPADAAN DINI DI WILAYAHKERJA DINAS KESEHATANKOTASEMARANG '
Arif Kurniadi Fakuttas Kesehatan lJniversitasDian NuswantoroSemarang
ABSTRACT Diseasepreventionand eradicationprogramsin the city of Semarangare most effective when supportedby an activesurveillancesystem. Presentationof data in the form of spatialdatais one form of presentationand interpretation of data. The purpose of thissfudywas to maptheincidenceof diseasefor purposesofsurueiltance and earlywarningof disease incidence for the city ofSemarang, fast and efficient. The research methodused isprofotype method.Steps being taken are indentifieruser needs, develop prototypes, to determinewhethertheprototypeis acceptable,and usingthe prototype. The design shows ageographicmappingsystem with stainingin a region where interpret incidenceof a dlseaseconditionin the interpretincidenceof a driseaseconditionin the area inseveralcaregories.Categoryis low in green, medium yellow color,and high in red. Map of SemarangCityareaincludesmapof the village,District,PHCand mapsdescribing the condition of the entireworkingareaof HeafthDistricSemarang.
PENDAHULUAN fndonesiaterletakdi wilayahtropisdenganjumlahpenduduk yanghampirmencapai220juta jiwa.Masalahkemiskinan, kondisilingkungan yangburuk,dan perilakukesehatan masyarakat Indonesia belumsesuaiharapan, menyebabkan angkakesakitan terutama akibatpenyakitpenyakit tropismasihtinggi.Pemerintah berupaya berusaha melakukan upaya-upaya baikpreventif maupun kuratifuntukmengatasihal tersebut.Programpencegahan dan pemberantasan penyakitakan sangatefektifbilamendapat dukungan olehsistemsurveilans yangaktif,karenafungsisurveilans yang utamaadalahmenyediakan informasiepidemiologi yangpekaterhadapperubahanyang pelaksanaan terjadidalam programpemberantasan penyakit yangmenjadiprioritas pembangunan. (DinkesProp.Jateng,2000) Surveilansepidemiologi adalahsuatuprosespengamatan terus-menerus dan sistematik penyebaran terhadap terjadinya penyakit sertakondisiyang memperbesar risikopenularan dengan pengumpulan melakukan data,analisis, interpretasidan penyebaran interpretasi sertatindaklanjut perbaikandan perubahan. Surueilance for actionmemerlukan aktivitaspentingsurveilans yang harusselalususfainab/e prosespengumpulan meliputi dataepidemiologisecara sistematis sebagai aktivitasrutin,pengolahan dan analisasertainterpretasi data agar menghasilkan informisi epidemiologi, aktivitasyang terakhiryaitu penggunaan informasiuntukmenentukantindakan perbaikan yangperludilakukan programdalammenyelesaikan ataupeningkatan masalah.(Depkes Rt,2003) Dalambidangkesehatanpun tidak terlepasdari pengaruhperkembangan teknologi komputer. DinasKesehatan khususnya SubdinPemberantasan Penyakitsebagaisalahsatu providerpelayanan kesehatan telahmelakukan berbagaiupayauntukmenciptakan data-data yangakurattentangkejadianpenyakit.Upayatersebutsalahsatunyaadalahpemanfaatan
SistemI nformasig *Brofit*.. (Arf fVrnindi)
25
komputerdalampengolahandan penyajianinformasisurveilans.Sebagaicontohadalahaplikasi SisteminformasiGeografis(SlG) digunakanuntukpenyediaandata atributdan spasialyang menggambarkandistribusiatau pola spasialpenyebaranpenderitasuatu penyakit,pola atau modelpenyebaranpenyakit. DinasKesehatanKabupatenSemarangbertugasmemonitorperkembanganpenyakityang terjadidi masyarakat.Pekerjaantersebutdilakukanmelaluisistem surveilansyang didukung oleh perangkatteknologikomputer.Diperolehinformasibahwa di KabupatenSemarangmasih terdapatpenyakityang menjadimasalahsepertiTBparu,diare,infeksisaluranpernafasanakut (ISPA),dan lainnya.Saat ini pengelolaandata surveilanssudah mulai menggunakansistem berbasisgeografisnamunbelumterintegrasidengan baik bersamasistempelaporan.Sehingga penyakitakibat laporanpenyakityang masih terjadi keterlambatanantisipasikejadian/wabah denganbaikmenurutwilayah.Seringkalidata tidakterdistribusi surveilanspenyakitbelumtersedia secaracepatdan efisiensehinggadalamperencanaanpencegahandan penanggulangan penyakit tidak optimal.Oleh karenaitu perludilakukanpeningkatansistempengelolaandata surveilans penyakitdenganprogramyang lebihkomprehensif. Penelitianini bertujuanuntuk memetakandistribusiangka kejadian penyakitguna keperluansurveilansdan kewaspadaandini kejadian penyakit untuk wilayah Kota Semarang yang cepatdan efisiendalambentukpeta yang dilengkapidengansistempewarnaan.Pewarnaan tersebutmenggambarkankondisikejadianpenyakitpadasuatuwilayahdenganbeberapakategori. Kategoritersebutadalahwarna hijauyang menandakanbahwawilayahtersebutangka kejadian terhadapsuatu penyakitdikategorikan rendah,warna kuningdikategorikan sedang,dan warna merahdikategorikan tinggi.Diharapkanhasilpenelitianini memberikemudahanbagi pengambil kebijakandalam melakukanmanajemenpencegahandan penanggulangan penyakitdi tingkat DinasKesehatanKota Semarang.
METODEPENELITIAN A, Subyekdan Obyek Penelitian Obyekkegiatanini adalahsistemsurveilansdan kewaspadaan kejadianpenyakitdi Kota Semarang. Sedangkan subyekkegiatan adalahpelakusistemyaitupegawaiDinasKesehatan yangmenangani KotaSemarang penyakit. surveilans Alatdanmetodepengumpulan datayang dilakukan dalampenelitian iniadalahsebagaiberikut: observasi, a. Pedoman digunakan sebagaipedoman untukmengamati secaralangsung terhadap hal-halyang berhubungan dengansistemsurveilans dan pelaporanpenyakitdi subdin pemberantasan penyakit DKKSemarang. wawancara, b. Pedoman digunakan sebagaipedoman dalambertanya langsung kepadapemakai sistemyaitu KaSubdinpemberantasan penyakit,Kasi Surveilansdan PegawaiSeksi Surveilans. pengetahuan yangtelahdiperoleh Data-data tadi,kemudian dianalisis untukdijadikan sumber pengetahuan sebagaidasardalammembuatbasispengetahuan (knowtedge base)dan basis aturan(rulebase),yangselanjutnya dibuatmenjadisistem surveilans dankewaspadaan penyakit berbasiskomputer.
B. Strukturdan Alat Pengembangan Sistem Dalamaplikasiinidigunakan petasecaradinamis, untukmengontrol dimanapetadimungkinkan yangakanditampilkan fitur/corak untukmenentukan peta(kelurahan, sepertijenis kecamatan; yangtelahditetapkan danpuskesmas) menurutparameter terlebih dulu. Aplikasiyang dibuatkemudian petatersebutsebagaisuatugambar. akanmenampilkan Server perangkat mempunyai datageografis, lunakGlS,dansuatuinterfaceprogram.Haltersebutjuga
26
turnaf Dian,/o[. 11 M. 1 Januari 2011
memerlukanpemrogramanuntuk menyediakansuatu peta layanan.Dalamhal ini kendali/kontrol activex dari ESRI MApobject2.0 digunakanuntuk meningkatkankemampuaninterfaceprogram yang dikembangkan denganMicrosoftVisualFoxpro9.0 Berikutini beberapaaplikasiyangdigunakandalampengembangansystem:
OperatingSystem (MicrosoftWindows XP) Application Develeopment Environtment (MicrosoftVisualFoaxpro9.0) Application DevelopmentTool ( ESRIMapobject2.0) DatabaseColection and Compilation (MySaL, ESRlArcviewGIS 3.3)
C. Metode Penelitian Pendekatanmetodeyang digunakanadalahmetodeprototipe,metodeinidigunakandengan tujuan memberikangambaran kecil dari suatu sistem, kemudian pemakai memberikanrespon terhadap pengembanganprototipe.Hal ini dilakukan secara berulang-ulangsampai prototipe tersebutmenjadisistem yang lengkap. Tahapanyang dilakukandalam metodeini adalahsebagaiberikut: (Kenneth E. Kendall, 20021. a.
Mengidentifikasi kebutuhanpemakai. Tahapinidilakukanlewatwawancaradenganberpedomanpada pedomanwawancarakepada pihak DKK untuk mendapatkangagasanapa yang diinginkanpemakai sistem.
b.
Mengembangkanprototipe. Tahapinidilakukan pengembangansistemdengan menggunakanperalatanprototipe,yaitu membuatsuatu sistemyang berbasiskomputersebagaisaranapengelolaandata surveilans. Menentukanapakah prototipedapat diterima. Tahap ini pihak DKK diberi kesempatanuntuk mencoba sistem, kemudiandiharapkanada masukanapakah sistemdapat diterimaatau tidak, Jika ya, maka prototipedapat diteruskan ke penggunaanprototipe,jika tidak prototipedirevisidenganmengulangilagi dari langkaha, b, c sampai mendapatkankebutuhanyang palingsesuaidenganpemakai.
c.
d.
Menggunakanprototipe. Prototipeinimenjadisistemoperasional.Pendekatanprototipemenekankanpada tanggapan yang cepat atas keperluanyang ditetapkanguna penyempurnaansistem. Dari definisi kebutuhanyang belum lengkapini dapat langsungmulai didesain, dengan konsekuensi masihada tahapan perbaikandan modifikasisistemsebagaiperbaikanyang berulang-ulang sampaisistemtersebutfinal dan siap untukdiimplementasikan yaitu dalam bentuktesting pengguna (pihak dengancara digunakankepada DKK) dengantujuanuntuk mendapatkan m a s u k a n g u n a p e n y e m p u r n a a ns i s t e m . S e t e l a h s i s t e m d i r a s a c u k u p m a k a a k a n penuhpadasubdinpemberantasan penyakit. diimplementasikan
Sisten I nformasiI *trofit..... (Arif rvr niati)
27
HASIL PENELITIAN Gambaranhubunganantarfungsipadasistempelaporandata penyakitpada bagiansurveilans di DinasKesehatanKota Semarangsebagaiberikut:
Pelaporandata kejadianpenyakit
Analisis, interpretasi penyakit datakejadian
Puskesmas /RSI setempat
I ------J
Kasubdin Pemberantasan Pengambilan keputusan Penyakit dalampemberantasan penyakit
Gambar1. BaganHubungan Keterkaitan antarFungsiSistem Surveilans
1. Daftar Kejadian(Event List) Kejadian- keiadianyangterjadipadasistempelaporandatapenyakitgunasurveilands di KotaSemarang DinasKesehatan adalahsebagaiberikut : puskesmas/rumah a. Pendataan sakitdiwilayahkerjaDinasKesehatan KotaSemarang, daftar penyakityang menjadilingkuppelaporan guna kegiatansurveilands yang dilakukanoleh kasiesurveilands penyakit b. Pengumpulan danpencatatan datakejadian darisemuapuskesmas/rumah sakitdi wilayahkerjaDinasKesehatan KotaSemarang yangdilakukan olehpetugasseksisurveilands c. Analisisdan interpretasi databerupatabulasi distribusi penyakit angkakejadian diwilayah gunakeperluan kerjaDinasKesehatan KotaSemarang surveilands dankewasdaan diniguna pengampilan padaKasubdin keputusan penyakit. Pemberantasan
28
Iurna[ Dian'/o[. 11 M. 7 Janunri 20L1
2. Konteks Diagram o DafrafPuskesmas . o o o
Data kejadianpenyakit
DaftarRumahSakit DaftarKelurahan Daftar Kecamatan Daftarjenis Penyakit
Permintaan analisisPeta
0 GISpemetaan kejadianPenyakit
r Petaperpenyakitberdasarkan Kelurahan o Petaperpenyakitberdasarkan Kecamatan r Petaper penyakitberdasarkan Puskesmas
Gambar2. DiagramKonteksGIS PemetaanKejadianPenyakitdi DKKSemarang Darigambardiatasdisebutkan bahwadatakejadianpenyakityangsebelumnya didapatkan dari laporanpara puskesmas/rumah sakit kemudian. Atasdasardata inilahKasiesurveilands dapatmengolahanalisisdata distribusikejadianpenyakitsesuaipermintaanuntukdilaporkan padaKasubdinPemberantasan Penyakitdalambentukpetadengankategoripewarnaan.
3. DecompositionDiagram Darilevelkontekstersebut,supayalebihjelasdapatdirincidalamkegiatanprosessebagai berikut:
Gambar3. Decomposition DiagramGIS PemetaandistribusipenyakitDKKSmg
SirtemInfontnsigegraft..... (Arif Kania[i)
29
4. DesainBasisdata penyakit informasi sistemyaitumenyampaikan kejadian Untukmencapaitujuan dalambentuk daftartabeldalambasisdatasebagaiberikut: disusunkan tabulasidistribusi, untukmenyimpan data daftarkecamatan dalamwilayahkerja Dinas a. tabel kecamatan, KotaSemarang Kesehatan
hHtNm;
Drt!b!u; i p2p
ilb-kqc*a{q
Cot|ffi nd lritca
i TlUG osakrr ii Adv*rrd 0din
I CAnnNrn rcjd 1} kd_kftmdm 0 m_lcsrur , .! tuss
o*rroa rb INIEGER ,.b %FCHAF(2| o vAhcHAFl60l i .L vAnorAfifll
Cm{:
lftrcOBlr€
l09g}B
I
0cl6!d V*r Eflr RJo Fhgd ,/ !4 UNsl6tltDJ ZIBORLI ffiftt r' ffi ,J BIMFY / W ., !l 8lr&FY F' / il EINABY
Ctrfirx
Gambar 4. StrukturTabelKecamatan
TabelKelurahan,untukmeyimpandatadaftarkelurahanpadasetiapkecamatandalamwilayah kerjaDKK Semarang.
iffi;;iiffi;
q* trj"
Irit!**11l*.
Ddr.fi
lizl ufisrGNED u ZEBoFTLL@a t$gl iJ ErNAFi tf,ffi tl B|NAF/ ts6t lJ B||IAP/ f' iJ srNAFy @F U BII.ARY
Gambar5. Struktur TabelKelurahan untukmenyimpan datapuskesmas diwilayahkerjaDKKSemarang c. TabelPuskesmas, Trbrctfunio-*;;
l-i;r-'iil j
c"tr.* firr*e ilr ,affikB
1
"
-^-.)-il4p"]"--'-^ "trr,uo rc
r i ruc-u ;&, lr.llEGEH ( iQ t{plrkcrmac r$ vlnc+lln(gt j{ m-p:rkam* ,$ VAnEHAn160l{
i E tr+u'
vmcnmnl ,t ',,.b
i{? tpc
#i INTEEEF
(
Flgs OdallVrke 6f, UHSIGN6D i_JABBFltl" ueH miln ll SIMRY fitrfi il BIMFY F' U BI}IAFY tl UNslGllED !J ZER0RLL 0
Gambar 6 Strukturtable puskesmas
30
lurna[ Dian,/o[. 11 M. 1 laranri 2011
d. Tabelpenyakituntukmeyimpandaftarpenyakityangmenjadilingkuppelaporan.
ti i
Cormrt* itiloOg h.a r096M
i Coltrr .nd lrrdcot 1i$t" gpt;qr I A4';;Ecd gdh* l
-
-
-
-
i CdrvrNuu i : rc-il iO M-ocn i+ 'n-* ia F" i+ trsx
-
-
-
D6liXD. ,& nI€6ER :,SVAFf,}|AF(2I vMcHAf,t7s, :.n&. rfil rNTEGEfi
f
f
M
{
FltdF
Dd6dv.b
ia uilsr6NED u Anor|Lt wsr il srNAfrY I SIMFf iia UNslEirED J Zs0rltt ,J EtMFr
b vAB0{ARlrl
fiqfl& 0 T
Gambar 7. StrukturTabel Penyakit
e. tabeldata kejadianpenyakit,untuk merekamangka kejadianpenyakityang dilaporkandari setiap puskesmas/rumahsakit diwilayah kerja DKK Semarang.
Dd$wip&
"iliiilJiit#"i
,*'1
ii ;-d jO F_D hfEd
iO J|t|r ii) |m
;r b. i c ldlF I S rtLtH'l io kt-slrrffi jO nrr*6E
:lnEDEh{ l0$ rD
tri:ddi;;, Ae*"do$;:
iD.lmll*
ie
Cowt
'
;O H-fcau j O e-l&&ds i + k{r*rte i + .rLeArdia i{ hS. i + i!-fc
:* 4rd :4 bJD i d q|-rf i i, s5d
.0c4rP. .fl. gb rHIEG€n J :]Avrao+nl20l i;s vrnouR0sl 1rtoAr€ ,/ r,&vmorenEmt s, |rrrEEEE s, |NTaGEF ,gvaFtrrAREl t,*,v4Ft}{ARttEl ii& vano{AFfJ) rilva8o{'\F@ ri$ V*O*R121 :$ vrhflrAF@l .$vmc*nnp i$vARq{afiGq '/ J$VAFtllf,lll & tilrEGEF *DAI€ .& INTEGEB ld MrE vmotuH "i
l?", Fl!t'. t "a wsEtrEo U zrf,0ftl U BtMBv _J 9lMfr/ il 3tflAF/ ia uflstofimu uqoftt Jt tflstc{Eo !J zFoftr Ll sr$nr iJ r||&s/ il E|MF/ {l stMny U EllUnY iJ Bt[ABy _l BDtAFy i_l gIGnr U AI{AF/ gl unsEilEoL] zBontr
.DddrvCr &{6 M ra! w wl 0 0 srs s6rt tffit
CdGt
Es @! w W r 0 n& e$rt INS|GNEO ztROF{.L !, :J {&r w{t i-l BtilanY
Gambar 8. Tabel P2P
5. ModelRelationalBasis data Sebagaigambaran keterkaitanantar tabel diatas untuk menampilkaninformasianalisis peta angka kejadianpenyakitdi wilayahkerja DKK Semarangdapat dilihatpada gambar berikut ini :
SistemI nformasi Qeografis.....(Arf Kurniadi)
31
n6trta alam{l ufltot *{r_h6{{bsl *dpuek*enmx *-d*pc*yakit hd*k€rsnffi|,{d l*tl_hohfleh{rr
Gambar 9. ER ModelSistemTabulasiDistribusiKejadianPenyakit Tabeltb-p2p tersebutdigunakanuntuk koleksiangka kejadianpenyakityang dilaporkan oleh beberapasumberyaitudari puskesmasdan rumahsakit.Dari tabel ini digunakansebagai dasar rekapitulasidata kejadianpenyakityang akan di kompilasikanmenjaditabel pada shape file padaWeb Server.Atas dasarhasilrekapitulasiinilahAnalisisbentukpeta dapatditampilkan denganbantuanprogramaplikasi.
6. DataMap Server(SHPFilel Data peta dalam bentukShapfile yang akan digunakansebagaiacuandalamanalisisdata kejadianpenyakityang tersimpandalamprojectESRlArcviewGIS adalahsebagaiberikut:
I
&
a
i
I
Gambar 10. SHP Filedata peta Kelurahan,Kecamatan, Puskesmas
32
Junuf Dinn'I/o[. 11 M. 1 lanuari 2071
7. RencanalmplementasiSistem Daridesainmodelsistemdiatas,tahapselanjutnyaadalahpenulisankode programsampai menjadisebuahmodullengkapyang bisa digunakanoleh bagiansurveilansDKK Kota Semarang. Namum tahapan yang harus dilalui sebelum implementasisistem adalah persiapan implementasiyaitu kegiatanpengujian.Sebagailangkah awal dari pengujianadalah pengujian untuk antarmuka (interface).Berikut tampilan antar muka sistem tabulasi distribusi kejadian penyakitdiwilayah DKK Semarang. a.
Tampilanlayar input data kecamatandan kelurahan. xomffi
Itffi
lt tldll-Er'.
ll $.""-l
t-islf C,llt-qa:Jt"irr-i
Gambar 11. TampilanHasil RunningPengelolaanData Kecamatandan Kelurahan
b.
TampilanLayar input data Puskesmasdan jenis penyakit:
uu-'reffi
t,
liri;;;ll";;;tt!:.l
Gambar 12. TampilanHasil RunningPengelolaanData Puskesmas dan Jenis Penyakit
SistemI nformasiQeografis...(Arif ftr nia[i)
33
c.
Tampilanlayarinputkejadianpenyakit
rb.
("i)hrrll
bfr
Q!r113
r)hL*!d
R4rrlt{ l.tj Ptb
tmdt*
'' ) St
W, toGns
IrfodRE9 tcffiwt3 :lrrtu
3 ffi
GDAMW q{mats3ffirs
CMAK
F,;;ll-]il*l
, ,
Gambar13.Tampilanhasilrunninginputdatakejadianpenyakit penyakit: layaranalisispetadistribusi kejadian d. Tampilan
Gambar14.Tampilan HasilRunningPermintaan AnalisisPetaDistribusiAngka Kejadian Penyaklt penyakit Darilayardi ataspetadistribusi kejadian sesuaidenganpermintaan datadariisian padabagiansebelahkanan.Tabelditampilkan dalambeberapa kategorisesuaiisiankategori perhitungan. Kategoritersebut adalahsebagaiberikut:
34
turna[ Dian'l/o[. 11 M. 1 lanunri 2011
1) Kategoritinggiakanditampilkandalamarsiranwarna merah 2) kategorisedangakan ditampilkandalamarsiranwarna kuning 3)
kategorirendah akan ditampilkandalam arsiranwarna hijau
Hasil akhir dari sistemini berupapaketaplikasiberupasebuahCD yang akan didistribusikan kepada petugas seksi surveilans.Paket aplikasitersebut dapat dijalankan oleh petugas seksi surveilansmelaluikomputerdenganspesifikasiminimumsebagaiberikut: 1. KomputerdenganprosesorsekelasPentiumlll-500 2.
Memori RAM 500 MB
3.
Kartu grafis 32 bit
4.
Kartusuarayang dilengkapidengan speaker
Selain itu komputerdilengkapidengan sistem operasi Windows9x atau versi di atasnya.
KESIMPULAN '1. Kebutuhan analisispetadistribusiangkakejadianpenyakitgunakeperluansurveilans dan kewaspadaan dini kejadianpenyakituntukwilayahKota Semarangini terpenuhidengan terciptanya informasi sebagaiberikut: a. distribusikejadianper penyakitberdasarnya puskesmasperiodelaporan(mingguan, bulanan, tahunan) b. distribusikejadianperpenyakitberdasarnya kelurahan (mingguan,bulanan, tahunan) c. distribusikejadianperpenyakitberdasarnya (mingguan,bulanan, kecamatan tahunan) 2. Keluarandari sistemberupapewarnaanpeta distribusiangkakejadianpenyakittersebut diharapkan dapatdigunakan pengambilan sebagaidasar keputusan terutamapadamasalahmasalahkebijakanpelayanankesehatan padalevelpuncakKepalaDinasKesehatan pada penyakitpadakhususnya. umumnyadan KepalaBagianPemberantas
DAFTARPUSTAKA penyakit,Jakarta. DepkesRf, 2003,PanduanPraktissuruerlansEpidemiotogi DinkesProp.Jateng,2000,BukuPetuniukpetaksanaan Surueilans, ProyekUpayapeningkatan Pelayanan Kesehatan Masyarakat Jateng lmamsuja, 2oo5,Pemrograman sQL dan Databaseseryer Myset, Andi,yogyakarta. Jogiyanto,HM,. 1995,Analisisdan DisainSr.stem lnformasi PendekatanTerstrufturTeoridan PraktekAplikasiErsnis,Andi Offset.yogyakarta KennethE. Kendall,2o02,systemsAnalysisand Designs editions,prenticeHall
SistemI nformasiQengrafis.....(Arf ftnniati)
35
DALAM PERANWANITAISTRIEKSPATRIAT AKULTURASI BUDAYA Budi Santoso S.SyamsuRizal R. Arief Nugroho danSastraUniversitas DianNuswantoro Fakultas Bahasa Semarang Abstract is a process of a person,a familyor a societywhosedifferentbackground Accufturation when they beganto applyvarietyaspectin a secondculture.Expatriatewives,in a contextof try to blendtwodifferentcultureswhichbelongto theirhusbandandtheirown. acculturation, wivesat Jeparawhoinvolvein cultureblendirtg theroleof expatriate Thispaperdescribes both are womenwholegallyhavemarriedforeignmen,livedin foreignandlocal. Therespondents localsocietyand had children.Toobtainthe data,observationand interviewwereconductedto identifytheir role in cultureacculturation.Moreover,the resultshows that there are positive sides even problemof the marriage.Ihose womenhave succeededin their roles sincethey have taughttheir childrenthe positivevaluessuch as discipline,openness,decrsryeness and beingon time. They alsoinvolvein socialactivityalthoughtheirinteractiontendsto be passive they haveactualizedthemselvesin anothersocialgathering,(arisan)or community nonetheless work (kerja bakti) localculture,foreignculture,localwomen,expatriatewives Keywords: acculturation,
A Latar belakang DalammasyarakatIndonesiayang bersifatpatriaki,pada umumnyaperananwanitadalam pembangunanhanyasebatassebagaiseorangdeclsionmakeryang beradadi 'belakanglayar'. pembangunan. laki-lakidalam Dalamhal iniwanitahanyamenjadipendamping Laki-lakidianggap sebagaisatu sosok yang berhak dan sering terlibatlangsungdalam pembangunan.Dalam partisipasinya di pembangunan, wanitaakan selalumelibatkanakal dan perasaannya.Sebagai mahluksosial,manusia(dalamhal iniwanita)akan selaluberinteraksi dengansesama.Proses interaksiyang melibatkanindividu-individu lain yang berlainankarakterakan membawafaktor budayasebagaifaktoryang pentingdi dalampembangunan. Budayalahirdari prosesakal budi manusia,jadi secaratidak langsungbudayaakan ikutterbawake dalamprosespembangunan. Nilaidansistembudayatersebutdisepaktidan diwariskansecaraturun-temurundarisatu generasi ke generasiberikutnya.Seorangindividuanggotamasyarakatdilahirkandalam sebuahsistem tradisi,norma,nilai, caraberkomunikasi, budaya dari kepercayaan, berinteraksi, dan carahidup (Jenks,1993:B). Dalamhal ini budayatidak hanyadidefinisikan sebagaisiapa kita tetapilebih merujukpada bagiamanakita berpikir,memutuskan, dan bertindak. Perilakupemahamankarakterdari masing-masing budayaini menjadisesuatuyang penting dalamproseskelancaransebuahpembangunan. Hal tersebutmunculkarenadi beranekaragam budaya,karakteryang munculmempunyaipotensiuntuksalingberkontradiksi. Oleh karenaitu, pemahamandan pengertiandari masing-masing dibutuhkanlah individuuntukmenerapkanideologi budayayang dibawake dalamkonseppembangunansecaraglobal.Peran dari masing-masing juga membawasebuahideologibudayayang berpotensi serta wanitadi dalam pembangunan dan mengkonfrontasi untuk menginfiltrasi budayayang lebih dulu berlaku.Potensiterjadinya konflikyang disebabkanoleh konfrontasiantarbudayatersebutdapatberimbaspadatersendatnya prosespembangunan. Olehkarenaitu penelitianini bertujuanuntukmengungkapkan peranserta wanitalokal istriekspatriatdalamakulturasibudayalokaldan budayaasing
36
Jurnnf Dian'l/o[. 11 M. l laruari 2011
Akulturasimerupakansebuahbentukperpaduandua atau lebihbudayayang bersinergiuntuk salingmenjembatani karakterkeduabudaya(atauberagambudaya).Akulturasidapatdideskripsikan sebagaisuatutingkatdimanaseorangindividumengadopsinilai,kepercayaan, budayadan paraktekpraktektertentudalambudayatamu(Diaz& Greiner,1998:219).Akulturasijuga dapatdipandang sebagaisebuahprosesdimanaindividu,keluarga,atau masyarakatdenganlatarbelakangtertentu memulaimenerapkanberbagaimacamaspekyang dalam budayakedua(Orshan,199g:2). pada akulturasibudaya,pelakuyang memegangideologibudayaasalakanmencobauntukmemasukkan unsur-unsurbudayaasingyang bermanfaatbagipelaku.Dalamkonteksakulturasibudaya yang munculpadawanitalokalistriekspatriat(selanjutnya disebutWLIE),WLIEakan berusahauntuk menggabungkanatau blendingdua budayayang berbeda.Keduabudayayang berbedatersebut diusungolehsuamidan budayaasalyangdiusungolehWLIE.Fenomenatersebutterjadikarena WLIE mengusungsebuah sikap 'meniru'yang bertujuanagar status sosial wanita lokal yang lebih'inferior'dibandingkan denganstatussuami ekspatriat(ditambahdenganadanyasebuah prejudice dimana wanita merupakangolongan 'kelas dua') lebih meningkat.Proses socia/ stereotypeini menimbulkansebuahprosesproteksikarakteryang dilakukanoleh WLIE terhadap stereotypingsemacam itu. Lebih lanjut, proses 'meniru' ini juga berlanjutke dalam lingkungan asalWLIE.Di dalamlingkungan keluarganya, WLIEmencobauntukmengusungsebuahresistensi diri terhadap sebuah budaya asing yang masuk ke dalam pola pikir dan perilakunyakarena budayaasing yang terinfiltrasike dalam pola pikir dan perilakumasyarakatlokal akan membawa ke dalam sebuah stereotypenegatifdari lingkungankeluargaWLIE, dan perwujudandari stereotype negatifini adalahadanya sebuah sikap yang memandangbahwa WLIE hanya menginginkan sebuahhidupyang mewahdan berlebihankarenafaktorsuami,dan bukantidakmungkinstereotype semacamini muncul karena timbulnyaperasaaniri atau envy. DalamfenomenaWLIE,masyarakatmemilikiasumsi bahwaWLIEmemilikitingkat inklusifitas yang tinggi.Berdasarkanasumsiyang munculdi masyarakat,WLIE cenderunguntukmembentuk sebuahkelompokyang memilikipandanganhidupyang sama.Asumsitersebutmunculkarena WLIEmemilikitingkat kemapananfinansialyangcenderunglebihtinggidibandingkan masyarakat sekitamya.Berdasarkanfenomenatersebut,stereotypemasyarakatterhadapWLIE adalahnegatif dan hal ini disadariolehWLIE sebagaisebuahthreatatau ancamanyang akan membahayakan eksistensiWLIE sebagaibagiandari masyarakatRepubliklndonesia-yang masih memilikidan menjunjungbudayalokal. Sikapmasyarakatlokalyang memandangWLIE sebagaisebuahbagianinklusifyang telah kehilangannilai-nilai budayalokal,membuatWLIEmelakukansebuahlangkahpenjagaan'muka' terhadapcitra diriWLlE. Langkahtersebutdiambiloleh WLIE karenasebagaiseorangindividu yangdilahirkandan dibesarkandi Indonesia, WLIEmasihmengusungelemenbudayatimuryang secara ideologi berkontradiksidengan budaya barat. Lebih lanjut, budaya barat yang identii dengankebebasanberpikirdicitrakanoleh masyarakatlokalsebagaisebuahbudaya'bebas'dan 'egosentris'yang dipandangjauh daricitra'ketimuran'yang diusungoleh masyarakatIndonesia. Haf ini dinamakansebuah culture gap yang secara teoritis muncul karena adanya kontradiksi dari karakterdua buah budaya.Penjagaan'muka' yang diusungoleh WLIE dalam prosesnya akan melibatkansebuahtindakanoleh WLIE yang bertujuanuntuk mereduksistereotypeinklusif WLIE yang beredardi masyarakat.Tujuan dari langkahini tidak lain adalah supaya WLIE tetap dipandangsebagai individuyang masih mengusungbudaya timur yang secara pencitraan dipandanglebih santun.Sebuahtindakanyang diusungoleh WLIE adalahdenganmelibatkan dirinyadi tengahmasyarakat.lnteraksidirinyadi dalammasyarakatadalahsebuahlangkahyang sentral dan esensial sebagai tindakan untuk memperjelascitra dirinya sebagai individuyang masihmemegangadat timuryang memilikifilterterhadapsisi negatifbudayabarat Penelitianini membahasbagaimanawanitaistriekspatriatdiwilayahJepara berperansebagai agen pelakuakulturasibudayalokaldan asing.WilayahJeparadipilihsebagailokasipenelitian mengingatwilayah,itu merupakansalah satu kota yang mempunyaikomunitasistri ekspatriat. lstri ekspatriatyang menjadirespondendipilihdenganketentuanbahwamerekamenikahsecara
lPeran 9/aniu.....(tsudiganton,dftfr)
37
resmi dengan laki-lakiWNA, tinggaldi lingkunganmasyarakatlokal, serta mempunyaianak. Kriteriadi atas dipandangcukupmampuuntukmelihatbagaimankahperanistriekspatriatdalam akulturasibudayalokaldan budayaasing.
B. Akulturasi Seseorangakan bertindakdan berfikirseperticara berfikirdalam masyarakattempatdia Sebuahlingkungandan budayabaruakan menuntutseseoranguntuk bersikapdan berinteraksi. berfikirdalam budayabaru. Dalamhal ini, secaratidak sadar telahterjadisuatu pencampuran budayadalamdiri orangtersebut.Dalamtingkatkeluarga,prosesakulturasiseringterjadipada pihakperempuan.Sebagianbesarbudayamasyarakatyang bersifatpatriakhimenuntutseorang budayasuami(suami).Di sini prosesakulturasiakan lebih wanita(istri)tinggaldi tengah-tengan banyakdirasakanoleh pihak istri.Merekadituntutuntukbersikapdan berfikirnilai-nilai,norma, budayasuami.Suamisebagaikepalarumah tangga kepercayaan,tradisi,dan praktek-praktek juga akan berakulturasidenganbudayaistri,tetapidalam taraf yang lebih kecil karenadalam dan budayasuami.Adanyatuntutanakulturasi keseharianistrihidupdan tinggaldalamlingkungan dua lingkunganbudayayang tersebut,membuatposisi seorangistri beradadi tengah-tengah suatubentukbudayabaruyang akan membuatnyadapat berbedadan berusahamengembangkan diterimaoleh masyarakatdaridua budayatersebut.Ketikaberadadi lingkungansuamidiaakan menggunakanbudayabaru dari plhak suami,tetapiketikaberadadi lingkunganasalnyamaka dia akanmenggunakanbudayasendiri. Landrinedan Klonoff(1996:43)menyatakanbahwaterdapatbanyakmodelakulturasiyang berkaitandenganprosesdan hasilpada adopsiindividudalametnisminoritaskepadamasyarakat merekamerupakansatudaribanyakbudayadan bukanbudaya kebudayaan multikulturaldimana yang dominant.Lafrombois,Colema,dan Greton(1993:396-401)menyatakanbahwaada lima model yang dapat didunakanuntuk memahamiproses pertukaranbudaya yaitu asimilasi, dan fusi,Berry(1997,568)menambahkan alternasi,multikulturisme, dua modeldalam akulturasi, pemisahandan marginalisasi. konsepakulturasiyaitu Model-modelpertukaran menggambarkan budayatersebutdapatdijelaskansebagaiberikut;
1. Pemisahan budayaterjadiketikasatukelompok orangiataumasyarakat Prosespemisahan memutuskan budayanya dantidakmengambil budayakeduayangmerupakan mempertahankan budaya (Berry,1997:8) dominant 2. Asimilasi atausatukelompokmasyarakat Asimilasiterjadiketikaseseorang mengambil budayabaru (2003:399)melihat budayaaslinya. Drennan denganmenghilangkan asimilasi sebagai model dimanaetnisminoritas akanmengadopsi budayamasyarakat akulturasi multicultural dengan budayaaslinyadanmengantinya denganbudayayangdominant. menghilangkan Hasildari adalahbahwaseseorang denganlatarbudayatertentuakankehilangan asimilasi identitas budayaaslinyapadasaatmerekamenerimaidentitasbarudalambudayakedua.
3. Akulturasi Dalamprosesakulturasiterjadiprosesassimilasitetapi beberapaaspekbudayaasli masih (Orshan,1992:2).Modelakulturasibertujuanagar suatukelompokmasyarakat dipertahankan mengadopsibudayabaru tanpa menghilangkan budayaaslinya.Akan tetapidisiniterlihat bahwasebagianbesarbudayaasli digantikandenganbudayabaru.Hanyabeberapaaspek budayaasliyang dianggappentingyang masihdipertahankan.
4. Alternasi La Framboise(1993:397) merujukalternasisebagaimodeltambahanpada akulturasi.Dalam model ini individuatau kelompokmasyarakatberperandalam dua tradisidimana budaya yang dominantditambahkanpada budaya asli. Hasil dari model ini adalah individuyang
38
Iurnn[ Dian'I/ot. 11 9b. 1 lanuari 2I)17
bicultural.Berry (1997: 568) mengacu model ini pada integrasi atau bikulturasi dan menambahkanbahwadenganmempertahankan nilaibudayaaslidan menambahkannya degan budayabaru yang dominantseorangindividuakan dapat berperanpenuhdalam masyarakat.
5. Multikulturalisme Multikulturalisme merupakanistilahyang digunakanuntukmenggambarkansuatumasyarakat dimanaterdapatbudaya-budaya berbedayang masihbertahan.lstilahinijugadapatdigunakan untuk merujukpada area atau kota tempatorang-orangdari berbagaibudayaberbedasaling memenuhikebutuhanumum nasionaldan ekonomi (La Fromboise,1993:401).
6. Fusi Modef fusi merepresentasikanasumsi di balik teori gado-gado (mefting pot theoryl yang menyarakatbahwabudaya-budaya yang mempunyailetakgeografis,kepentinganekonomi dan politikyang samaakan bercampurbersamasampaimerekatidakdapatdipisahkandan membentukbudayabaru.
7. Marginalisasi Marginalisasi terjadiketikaseorangindividuatau kelompokgagal untuk masuk ke dalam budayayang dominantataupunbudayalokalnya.Drennan(2003:399) menyatakanbahwa merekatidakdapatmengidentifikasi denganbudayadominantmaupunbudayaaslinyaakah memegangbudayamarginalisasiyang cenderungmenimbulkanmasalahdalamhal mental dan psikologisindividu.
C. PeranWanitalstri EkspatriatdalamAkulturasiBudaya lstri Ekspatriatmerujuk kepada wanita lokal yang menikah dengan laki-lakiwarga negara asing (WNA). Perkawinanantarawanita lokal dan pria WNA (ekspatriat)tentu saja menghadapi berbagaipermasalahandan akan berdampaknegatif, khususnyabagi psikologisistri. Adanya pandangannegatif dari masayarakatterhadap mereka, membuat beban psikologisbertambah karenamerasatidakditerimaoleh kelompokmasyarakatnya dan dianggapsebagaiindividuberbeda dengan anggota masyarakatlain. Dalam hal ini, mereka dianggapsebagai kelompokyang cenderungmaterialistis karenamelakukanpernikahan(ritualyangdianggapsucidalammasyarakat Jawa)denganlatarbelakangmateribukanperasaan.Dari lima orang respondenyang diwawancarai, semuanyamerasa adanya suatu tanggapannegatifdari masyarakatterhadapmerekaterutama berkaitandengan latar belakang.pernikahanmereka. Sebagai contohnya,seorang responden menggambarkanpandanganmasayarakatkepadadirinyasebagiberikut. "Mereka(masyarakat)melihatkita menikahkarenamasalahuang.Padahalsebenarnyatidak. Kitakanjuga inginsepertimereka,menikahkarenacintadenganlaki-laki.Sayamembangun keluargadenganlaki-lakiyangsaya cintai.Sama sepertioranglain" Pernyataanrespondendi atas denganjelas menunjukkansuatu pandangannegatifmasyarakat tentangmereka yang dianggapmenikahhanya karena masalahfinansial.Hal ini tentu saja mempengaruhipsikologismerekayang pada dasarnyamelakukansuatu pernikahandengan didasari suatu perasaan cinta sama seperti wanita lokal pada umumnya. Respondenlain, merasakanhal sama saat ditanyatentangtanggapanmasyarakatterhadapmereka.: "Tentusaja ada, terutamacara pandanganmasyarakatJepara.Kita kan hidup di kota kecil, tentusajacara pandangnyalain.Merekamempunyaiasumsinegatiftentangkita.Apalagidi Jepara ini terkenaldenganistilahkawin kontrak.Ini lalu menjadipandangannegatifuntuk istri ekspatriat" Pernyataanrespondendi atas menunjukkanbahwa masyarakatJepara cenderungmempunyai persepsinegatifterhadapistri ekspatriatsekalipunmerekamenikahresmi.Dalam hal ini, cara pandang negatif masyarakatterhadapfenomena kawin kontrak yang sering terjadi diterapkan kepada istri ekspatriatsecara umum.
!furanilanita..., (Budigantoso, [ftfl
39
wanitaistriekspatriat negatifdarimasyarakat sepertidi atasmembuat Pandangan mempunyai yang bersuamikan yang lebihbesardibandingkan istri-istri laki-lakidari bebanpsikologis lokal.Dalamhal ini,istriekspatriat harusberusaha untukdapatditerimakembali masayarakat yangmasihmemegang nilai-nilai budayalokal.Merekaberusaha sebagaisosokperempauan lokaldengancaratetapberinteraksi denganmasyarakat meraihsosokperempuan sekitarnya, sosial.Sebagian kegiatan besarresponden menyatakan terlibatdalamberbagai bahwamereka jika ada sepertiarisan,dan menyumbang terlibatdalamkegiatantertentudalammasayarakat bahwadiaseringberpartisipasidalam kegitansosialdanbiasanya hajatan. Satuorangmenyatakan uangdalamjumlahyanglebihbesardibanding untukmenyumbang wanitalokallainnya. dituntut suatupandangan masyarkat bahwamerekamempunyai Initentusajamenunjukkan kemampuan oranglainkarenamempunyai suamiWNA. finasialyanglebihbaikdaripada lainyangmuncul dalamdiriishiekspatriat Permasalahan berkaitan denganperbedaan budaya Di satusisi,seorangistriekspatriat harusbisamemahami kebudayaan dia dansuaminya. asal di sisilaindia harusbisamempertahankan kebudayaan suami,sedangkan asalnyaagartidak duabudayaberbeda inisangatterlihat terseret olehbudayasuami.Tarikmenarik dalaminteraksi Dalamhalini,istriekspatriat dituntut untukdapatmencampur keluarga. duabudayayangberbeda, Satucontohyangmudahterlihatdalampencampuran dalamkeluarga. danmenerapkannya budaya anak.Merekamenyekolahkan iniadalahdalamhalmendidik anakmerekadi sekolahlslamatau sepertidiungkapkan sekolahumumbukandi sekolahinternasional seorangresponden sebagi berikut: "Ya.Tentusajasayamenyekolahkan anaksayadi sekolahumum.Sayainginanaksaya tahubudayakita.Karenamerekatinggaldi sini,tentusajamerekaharusmengetahui budaya kita,Indonesia." responden di atasmenunjukkan Pernyataan keinginan dariseorangistrieks patriatdalam budayalokalkepadaanaknyadengancaramenyekolahkan mernperkenalkan anakmerekadi umum,Dengandisekolahkannya anak-anak sekolah merekadisekolahumum,merekaberharap akanberinteraksidengan anak-anak anak-anaklokaldanbisamenyerap nilai-nilai kebudayaan melaluiinteraksitersebut. Sepertitelah setempat diketahuisecara luas,sekolah umumbiasanya yangmengajarkan pendidikan kurikulum mempunyai nilai-nilai kebudayaan lndonesia denganporsi yanglebihbesardibandingkan dengansekolah internasional. Dengandemikian, anak-anak akan nilai-nilai mengenal danmenyerap budayalokalbaikdi sekolahdarigurudanteman-temannya maupun dirumahdariibunya. karenafaktorkeinginan Selaindisebabkan merekauntukmemperkenalkan budayalokal kepadaanak-anak mereka, faktorlainyangturunmenentukan adalahkondisilingkungan. Sedikitnya sekolahinternasional diwilayahJeparamembuat istriekspatriat menyekolahkan anakmerekadi sekolahlokal baikswastamaupunsekolahnegeri.Halinidenganjelasdiungkapkan olehsalah sebagaiberikut: saturesponden "Rata-rata merekamenyekolahkan anak-anak di sekolahmuslimsepertisaya.Ya karena tidakbanyakpilihandi sini.Kebanyakan sekolahmuslimdan negara.Jadi kitabiasanya memasukkan anak-nak ke sekolahitu" Pernyataanrespondendi atas menjelaskan bahwamerekamenyekolahkan anak-anakdi sekolahmuslimataunegarakarenatidakbanyakpilihan.Halini terjadikarenadi daerahkota kecilsepertiJeparatidakbanyakberdirisekolahinternasional, dan kalaupun adajumlahdan dayatampungnya sangatterbatas. Kondisiini secaraotomatis turutmembantu keinginan dan harapanistriekspatriat agaranaknyamengenal budayalokal. Usahaistriekspatriat untukmempertahankan budayanya danmemperkenal budayaitukepada jugadilakukan anaknya dalamkegiatan sehari-hari. Seorangresponden menyatakan bahwadia dankeluarganya masihmenjalankan tradisitradisi masyarakat Jawa.Sebagaicontohnya, mereka akanbersilaturahmi ke rumahorangtua dan kerabatsaattibaperayaan idulfitri.Bahkanistri
40
Iurnnf Dian'I/o[. 11 M. 1 lanuari Z)71
ekspatriatitu juga mengajaksuaminyaikut merayakanhari lebaran.Inijuga merupakansalah satu contoh nyata bagaimanawanita istri ekspatriatmencoba memperkenalkanbudaya lokal kepadakeluarganya,bukan hanya kepadaanak tapi juga kepadasuaminyayang mempunyai latar belakangbudayayang berbeda.Dalamhal ini, istriekspatriatberperansebagaiaktor pelaku akulturasidalam keluarganya.Dia mencoba mempertahankanbudaya lokal di antara budaya asingyang dibawaoleh suami. Pentingnyapengenalandan penanamannilai-nilaibudayalokalkepadaanakjuga diungkapkan denganjelas oleh respondenlainsebagaiberikut: "karenasaya orangJawa,tentusayaakan mengajarkanbudayaJawa kepadaanak.Terutama dalamhal tata cara pergaulan,cara bersikapdan sopansantunharussesuaidenganbuadaya Jzula' pandanganistriekspatriattentangpentingnya Pernyataandi atas denganjelas mengungkapkan anak mengetahuibudaya lokal, dalam hal ini budaya Jawa. Di sini, budaya Jawa dianggap mempunyainilai-nilailebih baik dalam tata cara bersikap,sopan-santun,dan pergaulanantar sesamaanggotamasyarakat.Pandangandi atas membuatseorangistriekspatriatakan berusaha agar anak-anaknyadididikcara bersikapdan bergaulsesuaidenganbudayayang dianutnya. Penanamanbudaya-buadaya lokalke dalamkeluargabukannyaberjalantanpaada hambatan. Seringkaliterjadibenturandan tarik-menarik budayaantarabudayalokalyang dibawaistridan budayaasingyang dibawasuami.Untukitu, istriekspatriatharusmampumenjadijembatan agar dua budayayang berbedadapatberjalandenganberiringandan atau mungkinmembentukbudaya laindalamkeluargadenganmengambilnilai-nilaipositifdari budayalokaldan asing.Penerapan pencampuranbudayalokaldan asingdalam keluargaistriekspatriatdapatdilihatdenganjelas dari cara merekamendidikanak.Anak tidak hanya dididikdenganbudayalokal dari ibu tetapi juga dididikdengannilai-nilaipositifbudayaasingdari ayahnya. Salah satu cara memperkenalkan buadayaasing yang dibawapihak suami kepadaanak dan berkunjungke keluargapihak ayahnya.Dalam hal ini, anak adalahdenganbersilaturahmi akan diperkenalkan denganbudaya-budaya asingdari keluargaayahnyadan diharapkandapat mengambilnilai-nilaipositifdari budayatersebut.Hal ini tentu saja'dapatterjadijika ibu yang membawabudayalokalberperansebagaifilteratau penyaringbudaya-budaya yang masukkepada anak. lstri ekspatriatakan berusahamengontrolbudayaasing apa saja yang dirasa layak untuk diterima anak serta budaya apa yang harus dihindari.Berkaitandengan usaha mereka untuk memperkenalkanbudayaasing kepadaanak, seorangrespondenmenyatakan: "Biasanyakita ngumpul-ngumpulbareng. Berlibur,semacamitulahatau kalauada keluarga lagi ngumpul.Ada banyakkebiasaanyang dapat kitacontoh,terutamadalam hal kedisiplinan dan ketepatanwaktu" Pernyataanrespondendi atas mengungkapkanbahwa dia dan keluarganyasering pergi mengunjungikeluargadari pihak suami untuk bersilaturahmi. Di sini anak akan diperkenalkan denganbudayadari ayah dan diharapkanmampumenyerapnilai-nilaipositifbudayaitu. Dalam hal ini,budayaasingdianggapmempunyainilai-nilai positifyang lebihbaikdibandingkan dengan budayalokal(budayaJawa)dalam hal kedisiplinan dan ketepatanwaktu.Hal ini terjadikarena banyaknyapandanganmasyarakatyang melihatbudayaJawa sebagaibudayanrimo,pasrah, tidak disiplindan tidak tepatwaktu. Benturanbudayajuga terjadiantaramasyarakatdenganistriekspatriatdalamhal cara mendidik anak.Perbedaanpolapikirdan pandangan,dalamhal ini cara berpikiristriekspatriatyang sudah mengadopsibudayasuami,dan pandanganmasyarakatyang melihatbudayaasingsebagaibudaya yang bebasdan tidak sopanmemunculkansuatupandangannegatifdalammasyarakat.Hal ini dengantegas dinyatakanoleh seorangrespondensebagaiberikut:
!furanVy'anita.....(tsudiSantoso,d(fl
41
"Ada perbedaanantaraanak ekspatriatdengananak-anaklain.Anak saya, misalnya,dia terlihatlebihtegasdibandingkan anak-anaklokal.Merekalebihmandiridanbersikapterbuka terhadapsuatuhal.Tapikadang-kadang orang-orangmelihatnyatidaksopan, beraniberbicara denganorangtua, dengansaya misalnya.Tapikalausaya melihatnyalain,saya melihatnya lebihterbuka" Pandangandi atas mengindikasikan adanya perbedaanpola pikir antara istri eks patriatdan masyarakatsekitarnya.Bagi istriekspatriat,sikapanak yang berterusterangdan terbukaterhadap suatuhaldianggapsebagaisuatuhalyang positif.Baginyasikapdemikianmerupakancerminan sikapseoranganakyang kritisdan mandiri.Berbedadenganpandanggannya, masyarakatsekitamya (Jawa)melihathal itu sebagaisuatubentukpenghinaandan sikap tidak sopan.Dalam budaya jawa, seoranganak hendaknyabersikapsopan,tidak banyakbicaradan tidak berbicarakeras kepadaorangtuanya.Sikaptersebutdianggaptidaksesuaidenganbudaya-bud aya Jawa. Pernyataandi atasjuga mengindikasikan bahwabudayaterbuka,berterusterangdan kritis yangmunculpadaanakdiambildaribudayasuami.Dalamhal,budayaasingyanglebihcenderung terbuka,tegas,dan kritisdianggapsebagaisuatunilaipositifyang bisa diambiloleh anak.Oleh karenaitu, respondentidak merasatersinggungatau keberatanketikaanaknyaberbicaraterbuka, terusterangdan kritiskepadanya.Baginya,sikapsepertiitu merupakancerminanbudayasuami yang diharapkanakan bergunabagi kehidupananaknyadi masamendatang. Bentukpengenalanbudayaasing lainyang terlihatdalamdiri istriekspatriatadalahbudaya mandiri.Kelebihanfinansialdalam keluargadibandingkanwanita lokal lainnya memberikan kesempatankepadaistriekspatriatuntuk bersikapmandiridan membukausahasendiri.Dalam hal ini,merekamengelolausahamerekasendirisertamengembangkan potensiyang ada dalam diri mereka.Berbagaiusaha merekajalani sepertimembukausahafurniture,marketing,usaha kecilrumahandan lain-lain.Selainitu merekajuga kadang-kadang membantusuaminyadalam perusahaan. mengelola lstriekspatriat menjaditangan kanansuamidalammengembangkan usaha terutamadalamhal berkomunikasi denganpengusahalokal.
D. Simpulandan Saran Berdasarkanobservasiyangtelahdilakukan,penelitimendefinisikan wanitalokalistriekspatriat sebagaiwanitaberkebangsaan lndonesiayang menikahdenganpria asing(WNA).Lebihianjut, dalampenelitianyang telahdilakukandi kotaJepara,penelitiberhasilmenangkapsisi positifdan permasalahan-permasalahan dari pernikahanwanitalokalistriekspatriat.Sisi positifyang berhasil diidentifikasi oleh penelitiadalahwanitdlokalberhasilmenjadipelakuakulturasibuOaya.Hal ini dapatditunjukkandari adanyaupayapemahamanbudayalokal(khususnyabudayaJawa)terhadap anak istri ekspatriat.Merekamempercayakan sekolahlokal untuk mendidikanak merekadan adanyaupaya untuk memperkenalkan tradisi-tradisi yang ada dalam budaya lokal.Selainitu, sisi positifdari budayaasingjuga dapat ditransferdenganbaik ke anak-anakmereka.Hal-hal sepertibudayadisiplin,ketegasan,keterbukaan, dan tepat waktu diperkenalkanke anak-anak mereka semenjakdini. Dalam kegiatanbermasyarakat, seperti arisan atau bakti sosial, istri ekspatriattetap menunjukkaneksistensinyasebagai bagian dari masyarakat.Berdasarkan pengamatan,beberapa permasalahanjuga berhasil diidentifikasioleh peneliti.Salah satu permasalahan yangcukupkrusialadalahadanyapandangannegatifdarimasyarakatkotaJepara terhadapeksistensiwanita lokal istri ekspatriat.Masyarakatkota Jepara menilaibahwa motif wanitalokal istri ekspatriatuntuk menikahipria warga negaraasing adalahuntuk peningkatan kondisiekonomi Hasilpenelitianinitidakdapatdigunakanuntukmenggambarkan kondisidanpermasalahan yang ada dalamkeluargaistriekspatriatsertabagimanaperanmerekadalamakulturasibudaya jumlah responden,tempatdan waktu penelitianmenyulitkan secara menyeluruh.Terbatasnya penelitiuntukmendapatkandatayang lebihlengkap. Untukitu diperlukansuatupenelitianlebih
42
lurnn[ Dinn,l/o[.11 M. 1 Jarunri 2077
lanjutdenganmemperluasjangkauanwilayah,komunitas,sertajumlah respondensehinggaakan diperolehdata yang lengkanuntuk mengambarkanperan wanita lokal istri ekspatriatdalam akulturasibudayasecaramenyeluruh.
DAFTARPUSTAKA Berry,M.F. 1997.Black Reslstence,white law. A historyof constitutionalracismin America. Penguin Harmonsworth: DalamS.S.Kazarian andhealth:theoryand research". & D.R. Berry,J.W.1998."Acculturation Evan(eds).Culturalclinicalpsychology:Theory,research,andpractice.NewYork,Oxford: Press.Hal.39-57 OxfordUniversity psychiatry" B,AllwoodC, GagianoC (eds).Tertbook dalamRobertson G. 2003."Cultural Drennan, Afica.CapeTown:OxfordUniversity Press.Hal.397-406 of Psychiatryfor Southern Jakarta:Gramedia Goleman,D. 2000. EmotionalIntelegent.Terjemahan. and the Family: Hayes,BernadetteC., and YvonnePittelkow.1993."ReligiousBelief,Transmission, An Australian Study" Journal of Marriage and the Family, 755-766. Hojat, M. 1999. Iheoretical perspectives and empirical findings on the role of the biological mother in human suruival and development. Paper presented at the World Congress of Familiesll Conference.November.Geneva. Jenks, Chris. 1993.Culture.New York:Roudledge La framboise,Colema,dan greton. 1993. "Psychologicalimpact of biculturalism:Evidenceand theory". PsychologycalBulletin 114: 395-412 Landrine,H. & Klonoff,E.A. 1996."Thescheduleof Racistevents:a measureof racialdiscrimination and a study of its negative physical and mental health consequences".Joltrnal of Black Psychology2. (22): 144-168 traits:How similarare youngadult Martin,M. &Andersen,C. 1997."Aggressivecommunication assertivenessand verbalaggressiveness?". and theirparentsin argumentativeness, Western Journalof Communication61. 299-314 Moore, H.L. 1988. Feminismand Anthropology.Minneapolis:unniversityof MinnesotaPress perceivedsocialsupport,and selfesteemin primigravidaPuerto Orshan,S.A. 1996.'Acculturation, Ricanteenagers".WesfernJournalof NursingResearch18 (4):245-257 perceivedsocialsupport,and self esteem,and preganancy Orshan,S.A. 1999. "Acculturation, statusamong Dominicanadoltscents".HeafthCare for Womenlnternational20 (3): 245-257 Rogers,S.C. 1975. "Femaleform of powerand the mythof maledominance". Ameican Ethnolqist 2:727-756
[ftft) lfuranWanita,, (tsudiSantoso,
43