Daftar isi ISSN 0216 - 3128
SllIIardjo, dkk
PROSES FLUIDISASI
PADA KHLORINASI
287
PASIR ZIRKON
Sunardjo, Dwiretnani, Budi Sulistyo, Pristi H Puslitbang Teknologi Maju BATAN, Yogyakarta
ABSTRAK PROSES FLUIDISASI PADA KHLORINASI PASIR ZIRKON. Penelitian dengan judul Proses jluidisasi pada khlorinasi pasir zirkon telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini adalah lllltuk dapat mengetahui kondisi optimum dari suhu dan waktu fuidisasi pada khlorinasi pasir zirko/!. Penelilian ini menggunakan alat klorinasi yang dilengkapi dengan pemGnas dan penyerap gas buang. Metode yang digunakan dalam penelilian ini adalah sistem reaktor jluidisasi. Parameter yallg dipclajari adalah SU/III dan waktu jluidisasi pada khlorinasi pasir zirkon. Caranya mula-mula pasir zircoll don kokas setelah ditimbang dimasukkan ke dalam alat pellgumpan khlorinator. Pemanas dihidupkan sampai pada SU/III tertentu kemudian gas khlor bersama dengan udara dari blower dialirkall dellgall kecepatan tertentu. Setelah waktu tertelllu pemanas dan aliran udara dimatikan. Hasil khlorillasi ditimbang dan diana/isis kadar Zr nya dengan tilrasi EDTA. Dari hasi/ percobaan yang telah dilakukan dapat diambil kesilllPulan bahwa sulllljluidisasi yang optimum pada suhu 850°C dengan hasi/ berat ZrCI4 3.113 gram atau konl'ersi 6,08 % dan waktujluidisasi yang optimum adalah 10 menit dengan hasil ZrCI4 3,/09 gram atau kOllversi 9,20 %.
ABSTRACT THE FLUIDIZED PROCESS AT CHRINATION OF ZIRCON SAND The investigation o( the fluidized process at chlorination of zircon sand was carried out. The purpose of this il/\'estigation was to knoll' the optimum condition of the jluidized temperature alld the jluidized time. /11 this investigatioll the chlorillatioll equipmellt provided by the air heater alld the absorbsiOIl of flue gas. The jluidized reactor system was used ill this investigation. The investigated parameters in this experiment were: the fluidized temperalllre and the jluidized time The experiment was pe/formed firstly by weaghed the zirconium sand and coks put in the chlorinator apparatus. The furnace was operated up to the exetle temperature then the chlorine gas together air were jlown at the certain rate. If the exetle time the heating and the circulation of chlorine gas and air was stoped. The yield of this chlorillation process was weighed and analyzed for the Zr content with EDTA titration. The result of this investigation could be cOllcluded that the optimum of the temperature was 850°C with the yield ZrCl4 3.1/3 grams or the conversion 6.08 % and the jluidized time 10 millutes with the yield ZrCl4 3.109 grams or the COliversion 9.20 %.
PENDAHULUAN
P
engamh suhu waktuadalah t1uidisasi pada khlorinasi pasir danzirkon merupakan sebagian dari parameter proses pembuatan logam zirkonium dari pasir zirkon dengan proses kering. Proses yang pernah dilakukan di P3TMBA TAN Y ogyakarta adalah-..., proses basah atau menggunakan NaOH sebagai bahan reagennya. Secara teoritis proses basah kurang ekonomis dibandingkan. dengan proses kering karena efisiensi proses basah lebih rendah dari pada proscs kering. Oleh karcna itu dalam hal ini akan dikcmbangkan khlorinasi dcngan proscs kering. Proses khlorinasi merupakan reaksi antara scnyawa khlor dcngan scnyawa lain schingga mcmbcntuk scnyawa bam. Rcaksi bCljalan pad a suhu 800°C ----IOOO°C(I). Logam zirkon dapat dipakai pcmbllat kclongsong bahan bakar mcmpunyai sifat-sifat tcrtcntu
sebagai bahan nllklir karena yang
dapat
memenuhi persyaratan yang diinginkan. Logam tersebut dapat diperoleh dari pasir zirkon yang mempunyai kadar zirkon lebih kurang 40%. Sifatsifat logam terscbllt antara lain, mempunyai penampang lintang yang relatif kecil yakni 0,2 barn, tahan terhadap suhu tinggi, mempunyai stmktur yang baik sehingga dapat mempermudah dalam pelepasan bahan bakar setelah habis dipakai (1.2). Logam zirkon dalam reaktor nuklir juga dapat digunakan sebagai peralatan yang memerlukan persyaratan khusus misalnya untuk bejana tekan, tangki dan pipa - pipa. Pcrsyaratan yang hams dipcnuhi dari logam zirkon tersebut antara lain mcmpunyai kcmurnian yang tinggi, kandungan Hf hams seminimal mungkin. Karena Hf mempunyai tampang lintang yang rclatif bcsar yakni 115 barn, schingga dapat mcngakibatkan pcnycrapan neutron yang relatif cukup besar. Logam zirkon murni nuklir yang digunakan untuk bahan struktur realtor, kandungan Hf tidak bolch Icbih besar dari 100 ppm karcna sctiap 100 ppm Hf akan dapat
Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
ISSN 0216 - 3128
288
menaikkan penampang 0,01 bam(3).
serapan
neutron
sebesar
Di dalam pengolahan pasir menjadi zirkon tetra khlorida ada beberapa cara antara lain: 1. Pembuatan ZrCl4 dari pasir zirkon dengan proses kering dan pemisahan secara absorbsi. 2. Pembuatan ZrCl4 dari pasir zirkon dengan peleburan tanpa oksigen dan pemisahan secara distilasi. 3. Pembuatan ZrCl4 dari pasir zirkon dengan proses basah dan pemisahan secara ekstraksi. Pada proses pembuatan ZrCl4 dari pasir zirkon pada umumnya menggunakan proses khlorinasi. Untuk proses khlorinasi ini dapat dilakukan secara bad maupun secara tluidisasi Selama proses khlorinasi terhadap zirkon terjadi reaksi sebagai berikut (I): ZrSi 04 + 4 Clz + 8C +202
--+
pasir
ZrCl4 + SiCl4 + 8CO
Sifat-sifat dari ZrCl4 ada yang berbentuk butiran dan bentuk serbuk berwama putih, mempunyai titik sublimasi 331°C, titik leleh 438°C dan bila ken a air akan terdekomposisi menjadi ZrOCl2 81-120serta larut dalam alkohol dan eter(4) . Dalam suatu rcaksi antara gas dan padatan maka suhu dan waktu khlorinasi akan berpengaruh lerhadap hasil yang diperoleh dari reaksi tersebut(S). Dan bcsamya suhu juga dipcngaruhi oleh daya hantar panas dari bahan yang dipanaskan. Karcna dalam reaksi tersebut merupakan reaksi antara gas dan padalan, maka kcscmpumaan reaksi juga sangat dipcngaruhi olch sistem reaktor yang digunakan. Proses tcrsebut dapat dilakukan secara calu dan juga dapal sccara sinambung. Untuk yang proscs sccara sinambung dapat menggunakan proses tluidisasi. Menurut Kunni (3) tluidisasi adalah merupakan proses kontak antara butiran padat dengan gas atau cairan schingga mcncapai keadaan semi tluida (fluidlike). Kontak antara butiran padat dengan gas tcrscbut biasanya dilakukan dengan cara gas dialirkan dari dasar kolom berpori dan menembus bUliran padal yang membcntuk hamparan. Oleh karena itu diperlukan aliran tluida yang tertentu agar butiran padat dalam hamparan dapat tcrsuspensi. Pada arus rendah tluida hanya me\cwati ruang kosong antar butir yang diam, dan kcadaan ini dapal lerjadi pada kondisi Icrbentuknya hamparan telap. Pada saal kcccpalan arus dipcrbcsar bliliran-butiran padat bergcrak saling mcnjauhi letapi masih dalam batas gerak Icrlentu dan ada juga yang lampak bergetar, kcadaan ini discbut hamparan ekspansi. Apabila kecepalan arus mencapai harga Icrtentu dan bUliran padat Icrsuspcnsi untllk yang pertama kali maka akan
Sllllardjo,
dkk
bergerak saling menjauhi dan berputar menyerupai gerak zat alir yang berviskositas tinggi, pada keadaan ini gaya dorong dari tluida yang bergerak keatas seimbang dengan gaya berat dari butiran padat yang tersuspensi. Keadaan ini disebut sebagai keadaan tluidisasi minimum dan kecepatan tluidanya disebut kecepatan tluidisasi minimum (Umf). Sistem tluidisasi gas-pad at adalah suatu sistem tluidisasi yang material hamparannya berupa butiran padat dan tluidanya adalah gas. Dengan bertambahnya arus gas pemtluidisasi melebihi keadaan tluidjsasi minimum mengakibatkan butiran padat bergerak lebih giat dan lebih cepat, sehingga cenderung untuk bercampur dengan mudah. Volume hamparan menjadi lebih besar dari pada saat tluidisasi minimum, maka keadaan ini disebut terbentuknya hamparan tluidisasi (fluidized bed). Untuk keadaan tluidisasi ideal maka penurunan tekanan (LlP) selama hamparan tluidisasi tidak akan banyak berubah besamya terhadap kenaikan kecepatan gas pemtluidisasi. Jika arus gas ini dinaikkan lagi maka akan terjadi pengenceran dalam hamparan, batas hamparan tidak akan tampak jelas dan akan terjadi suatu kondisi yang disebut entrainment. Kecepatan gas pemtluidisasi pada keadaan ini disebut kecepatan terminal. Jadi jika kecepatan gas melebihi kecepatan terminal akan terjadi el1trainment yang lebih besar dan but iran padat akan terbawa arus gas keluar tabung dan keadaan ini disebut fase dispersi. Beberapa kejadian dalam sistem tluidisasi gas padat misalnya saluran (cltanelling), yaitu suatu kondisi apabila hamparan zat padat dialiri gas yang sudah berkecepatan untuk tluidisasi tetapi tidak terjadi tluidisasi, maka keadaan ini menunjukkan terjadinya saluran didalam hamparan. Aliran gas tidak terdistribusi secara merata pada luasan penampang hamparan tetapi hanya mengalir melalui saluran yang terbentuk, oleh karena itu hamparannya tidak tertluidisasi. Pada tluidisasi gas padat biasanya saluran tcrjadi sctc1ah kecepatan gas melewati keadaan hamparan tctap dan akan masuk kekcadaan awal tluidisasi. Penyumbatan (slugging) dapat terjadi karena adanya pcngaruh geometri dari tabung tluidisasi terutama untuk hamparan yang panjang dan sempit. Pengaruh hal tersebut mcnimbulkan gelembung-gelembung gas yang berkumpul dibagian bawah hamparan dan menycbar pada seluruh penampangnya. Kemudian gclcmbllnggelembung itu menckan butir padatan diatasnya schingga bcrgerak kcatas scolah-olah scpcrti tersumbat. I3utiran padat yang tcrangkat ini berangsur-angsur jatuh scmua dan bersamaan dengan itu terbentuk lagi pcnyumbatan yang lain kcmudian tcrangkat dan kejadian ini bcrulang tcrus.
Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
ISSN 0216 - 3128
SlIlIardjo, dkk
289
Fluidisasi gumpal dan gelembung adalah apabila kecepatan gas diperbesar melebihi keadaan hamparan tetap dan tluidisasi .minimum. Fluidisasi gumpal merupakan keadaan yang butiran padatnya tidak berada secara individu tetapi membentuk gumpalan-gumpalan terutama terjadi pada butiran padatan yang halus dan kandungan aimya relatif tinggi. Untuk butir padatan yang tidak cenderung menggumpal maka aliran gas dalam hamparan biasanya berbentuk gelembunggelembung. Entrainment dapat terjadi disebabkan karena kecepatan gas terlalu besar dan juga terlalu dekat dengan jarak antara salman gas keluar terhadap permukaan fase padat tertluidisasi.
p g = densitas gas E = fraksi kosong
Beberapa hal yang berhubungan dengan proses tluidisasi misalnya: tluidisasi minimum, adalah merupakan suatu kondisi apabila kecepatan gas yang dinaikkan terus menerus secara perlahan-lahan sehingga mencapai suatu harga tertentu. Keadaan ini disebut permulaan tluidisasi yang memenuhi persamaan berikut:
A/at
~P = Penurunan tekanan (j)s
= spericity A = luas
Lmf = tinggi bed
TAT A KERJA Bahan 5. EDTA 6. Silikon Rubber 7. Eryochrome Cyanine 8. HN03
1. Pasir Zirkon 2.HCl 3.Akuades 4. Mn02
1. Satu unit alat khlorinator 2. Timbangan Elektronik 6. Buret 3. Satu unit alat ayakan 7. Sendok POI'selin 4. Pemanas (Furnace) 8. Gelas Beker 5. Kantong Plastik 9. Pembangkit Gas
Cl2
~P At = W = ( At. Lmf)(l - Emf) ( pg - ps) g/gc ...........
Apabila disederhanakan dengan Emf menjadi:
hubungan
( 1)
antara
~P 3
~ P
= (1 - Emf) ( ps - pg) Lmf
I~
I I
.([D-
g/gc ..... .........
2
10
(2)
4 Untuk kecepatan gas tluidisasi mInimum bilangan Re tertentu maka berlaku rumus: ( (j)s.dp) 2 ps - pg (Emf)3 u) ( u ) g(m ) 150 ~l 1 - Emf
= (_u_u
Umf
pada 7
....(3)
f~ i
Untuk Re <20 Kecepatan terminal adalah suatu kondisi apabila kecepatan gas melebihi titik permulaan terjadinya entrainment. Pada keadaan ini, butiran padatan terbawa keluar atau terjadi pengenceran hamparan. Kecepatan terminal apabila dengan pendekatan bahwa butiran berbentuk bola dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut: g( ps -pg ) dp Ut =
2
untuk Re < 0,4
m
(4)
18 ~l dp UI
Re
p
=
u Gambar 1: Rangkaian a/at khlorinator Keterangan: 1. Dapur pemanas 2. Alat desublimator 3. Tabung khlorinator 4. Penyerap gas Cl2 5. Flowmeter
pg u
__
............
Cl2
(5)
p
TAT A KERJA
Pada aliran f1uida bcrlaku hubungan berikut: W = At Lm ( 1 - Emf) ps Kcterangan: p s = dcnsitas padatan
6. Alat pembangkit gas 7. Penyerap uap air 8 Kran gas CI2 9. Corong pemisah 10. Tcmpat pemasukan sam pc I
p = viskositas
scbagai (6)
1. Parameter
.'1111",
flllidisasi
Untuk parameter suhu l1uidisasi mula-mula disiapkan bahan scbagai bcrikut: ditimbang pasir
Prosiding Pertemuan dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
m)
290
ISSN 0216 - 3128
Sunardjo, dkk
'""!"'==================================== zirkon sebanyak 50 gram, berdiameter 0,09 mm, dan kokas 7,00 gram berdiameter 0,09 mm dimasukkan kedalam alat pengumpan khlorinator. Selanjutnya alat khlorinator dipanaskan sampai suhu tertentu. Gas Clz dibuat dengan mereaksikan antara MnOl sebanyak 12 gram dan HCI 30 ml di dalam gelas erlenmeyer yang dilengkapi dengan penangkap cairan. Gas Clz dan udara dari blower dialirkan dengan kecepatan tertentu. Setelah waktu tertentu aliran gas Cil dan aliran udara dihentikan, pemanas dimatikan. Setelah suhunya tercapai suhu kamar, alat khlorinator dibuka dan hasil desublimasi yang diperoleh diambil, ditimbang dan dianalisis kadar Zr nya dengan titTasi memakai EDT A. Demikian juga pasir yang masih tersisa ditimbang dan diana lis is kadar Zr nya. Demikian seterusnya, dan suhu fluidisasi divariasi sebagai berikut: 600°C; 650°C; 700°C; 750°C;800°C; 850°C; 900°C dan 950°C.
2. Parameter waktu jluidisasi. Caranya hampir sarna dengan parameter suhu fluidisasi, hanya waktunya yang divariasi sebagai berikut: 5 menit; 10 menit; 15 menit; 20 menit; 25 menit dan 30 menit.
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Parameter
suhu jluidisasi
Tabel 1. Hubullgan antara suhu jluidisasi dengan hasi/ khlorinasi dan berat ZrC/4, (Beral pasir: 50.00 g, waktu 30 men it, kecepatall alir gas C/1 0,05 m/det, kecepatan udara 9,25 mldet). Hasil KhlorinaBcrat Bcrat Zr hasil hasil ZrCl. 900 850 600 700 950 (,185 gram) 650 800 750 113,454 9,800 6,07 3,106 0,913 1,215 Konvcr 26,399 6,08 3,113 1,217 426,351 ,022 8,831 7,283 3,42 2,03 0,92 1,67 0,335 0,407 0,620 0,474 0,858 02,334 1,751 1,041 4,56 14,859 3,10 0,685 1,586 si (%) (OC) Suhu
..•.
'w co
E
:I: co .8? 12
N
2' 1.' 3.1 2
!"!""
•••••••
==~--
-
/,,,
3
-'.
",--'1"I '""
,/ / ."
....
0.5 ~
° ~---------,--
~
~
~
__ ..
~
~
.
~
"
~
..
.J
~
Suhu (oC)
Gambar
2. Grafik hubungan antara suhu jluidisasi dengall hasil khlorillasi
Dari table 1 dan gambar 2 terlihat bahwa pada suhu fluidisasi mulai 600°C sampai dengan 950°C memberikan hasil grafik khlorinasi yang mula-mula naik kemudian turun. Pada suhu 600°C memberikan hasil khlorinasi sebesarO,474 gram. Kemudian pada suhu 850°C memberikan hasil khlorinasi sebesar 3,113 gram hal ini disebabkan karena pada suhu terse but masih mengalami peningkatan dalam terjadinya reaksi antara gas khlor dengan pasir zircon. Tetapi setelah suhu mencapai 900°C hasil khlorinasi mengalami penurunan yaitu menjadi 3, I 06 gram. Hal ini disebabkan karena pada suhu 900°C sudah mulai terjadi pemanasan yang berlebihan sehingga banyak gas ZrCI4 yang keluar ikut terbuang karena pada suhu 900°C kecepatan fluidisasi akan mengalami peningkatan yang sangat tajam. Sehingga hasil khlorinasi justru berkurang. Jadi kondisi yang optimum pada suhu fluidisasi 850°C dengan memberikan hasil ZrCI4 sebesar 3,113 gram. atau dengan konversi 6,08 %,
(gram)
Tabel
No t)mcni
3425 6
2. Hubungan antGl'a waktu jluidisasi dengan hasi/ khlorinasi dan berat ZrCl4 (Berat pasir: 50,00 g, Suhu: 850°C, kecepatan alir gas C/1 0,05 ml det, kecepatan udara 9,25 mldet). aktu H sih8,36 Konvcr asil asil Bcrat Basil si ZrCl. Bcrat 25 20 (gram) (gram) 30 15 10 5hlorinaZr (%) 6,301 1,638 1,673 5,550 8,37 8,19 3,099 1,639 6,302 ,36 9,910 1,840 ,20 6,3 51 1,675 1,572 3,109 0,132 1,254 9,280 ,64 1,641
(gram)
1
Prosiding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
29/
ISSN 0216 - 3128
SlIlIardjo, dkk
. ------- ....'---.---.---" .,--.. --
..
~-""'---
.
UCAP AN TERIMA KASIH 3.5
//\
.
1
...------- ..
--
-
.
DAFT AR PUST AKA
o 10
5
15
20
Waktu lIuidisasi
Gambar
3:
25
Dengan selesainya penulisan laporan penelitian ini maka kami mengucapkan banyak terima kasih kepada SdL Paryadi dan semua pihak yang telah memberikan bantuannya sehingga penelitian ini dapat selesai .
30
(men it)
Grafik hubungan antara waktu Ouidisasi dengan hasil khlorinasi
Dari Tabel 2 dan gambar 3 terlihat bahwa pada waktu Ouidisasi mulai 5 men it sampai dengan 30 menit memberikan hasil grafik khlorinasi yang mula-mula naik kemudian turun dan akhirnya konstan. Pada waktu 5 menit memberikan hasil khlorinasi ZrCl~ sebesar 1,254 gram. Kemudian pada waktu 10 menit memberikan hasil khlorinasi sebesar 3, I09 gram hal ini disebabkan karena waktu tersebut masih mengalami peningkatan dalam terjadinya reaksi antara gas khlor dengan pasir zirkon. Tetapi setelah waktu mencapai 15 menit hasil khlorinasi mengalami penurunan yaitu menjai sebesar 1.572 gram. Hal ini disebabkan karena pada waktu 10 menit sudah mulai terjadi pemanasan yang sempuma sehingga banyak gas ZrCI4 yang keluar ikut terbentuk ZrCl4 dan menempel pada desublimatoL Tetapi setelah waktu 15 menit sampai 30 menit tidak mengalami kenaikan hasil dan ini membuktikan bahwa reaksi yang teljadi sudah sempurna dan akhimya tidak dapat meningkatkan hasil lagi. Setelah pada waktu 30 menit tidak mengalami kenaikan hasil dikarenakan sudah ban yak hasil desublimasi yang ikut terbawa oleh gas buang. Sehingga hasil khlorinasi tetap stabil pada waktu 15 menit sampai 25 menit. Jadi kondisi yang optimum pada waktu 10 menit dengan memberikan hasil ZrCI4 sebesar 3, I09 gram atau dengan konversi 9,20 %.
1. ANWAR MUZA WAR, et aI, Production Of Hafnium Free Zirconium Tetra Chlorid, Nuclear Material Division, Pakistan, ( 1977). 2. BUNY AMIN LUSTMAN AND FRANK KERZE, J. R., The Metalurgy Of Zirconium, First Edition, Me. graw Hill, Book Company, New York, (1955). 3. FOSTER, A.R., et al. Basic Nuclear Engineering Third Edition Allyn and Bacon Inc, Boston, London, Sidney, Toronto, ( 1977). 4. LEVENSPIEL, 0., Chemical Reaction Engineering, Second Edition, Wiley Eastern Limited, New Delhi, (1972). 5. GEORGE BRAUER, "Zirconium (IV), Hafnium (IV) and Thorium (IV) Chloride and Bromide", I-land Book Of Preparative Inorganic Chemistry, Second edition, Academic Press New York, London, (1965). 6. KUNNI. D and LEVENSPIEL. Fluidization Engineering" John Wiley Sons Inc. New York, London, ( 1969).
0 " and
TANYA JAWAB Bintarti Bagaimana dengan pengaruh pemakaian C dan gas Cl2 terhadap proses khlorinasi ? Ada koreksi antara waktu dan suhu, bagaimana kalau suhu saja yang ditinjau untuk waktu yang tetap.
KESIMPULAN Dari percobaan yang telah dilakukan dengan menggunakan alat seperti tersebut di atas dengan batasan·batasan yang ada maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikllt: klorinasi pasir zirkon dalam bentllk briket dapat dilakukan. sulm tluidisasi yang optimum pada suhu 850"C dengan hasil berat ZrCl~ 3,113 gram atau konversi 6,08 % dan waktu Ouidisasi yang optimum adalah 10 menit dengan hasil berat ZrCl4 3,109 gram atau konversi 9,20 'XL
Prosiding
Pertemuan
Sunardjo Pemakaiall C pmla proses khlorillasi tidak kami lakukall pada pelle!iliall illi. CI: terhadap proses Pellgaruh gas khlorillasi akall dapat lIleru!Jah ZrSi04 lIlelljadi ZrCl J. Ka/(Iu SU/1l1 saja yallg ditilljau. sedallgkall \I'aktulI)'a tetap tidak akan dapat diperoleh kOlldisi waktll yallg optimum.
dan Presentasi IImiah Penelitian Dasar IImu Pengetahuan P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003
dan Teknologi
Nuklir
292
ISSN 0216 - 3128
SUIIa rdjo, dkk
Aslina Ginting
Sumijanto Apakah tujuan dari penelitian lakukan ?
yang saudara
Sunardjo' Tujuannya untuk dapat mengetahui kondisi suhu dan waktu yang optimum dari proses fluidisasi terhadap khlorinasi pasir zirkon.
Apa maksud dan tujuan dilakukan pemungutan Ch tersebut, untuk apa Ch terse but digunakan dalam bahan bakar ? Parameter waktu yang dipilih, apakah sudah ditentukan waktu yang optimum ? Kalau sudah di menit ke berapa . Berapa Cl2 yang dipungut ? Sunardjo
Damunir Bagaimana mengendalikan Ch hasil reaksi ?
dan menentukan
Sunardjo Cara mengendalikan dan menentukan Ch adalah dengan merenovasi bahan Mn02 maupun HClnya. Sedangkan untuk menentukan gas Ch dengan mereaksikan AgN03 sehingga akan terbentuk endapan putih.
Maksud dan tujuan dilakukan pemungutan Cl2 adalah untuk memperoleh Ch yang dapat digunakan untuk mereaksikan Zr02 menjadi ZrCI4• Sehingga dapat mendukung penelitian dan pengembangan pengolahan pasir zirkon menjadi bahan kelongsong bahan bakar nuklir. Waktu yang dipilih sudah ditentukan waktu yang optimum yaitu pada waktu 20 menit. Gas Ch yang dipungut sebesar 602, 54 ml (85,72%)
Prosiding Pertemuan dan Presentasilimiah Penelitlan Dasar IImu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir P3TM-BATAN Yogyakarta, 8 Juli 2003