Hal 1 PT BUMI ResourceS Tbk JADWAL Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 30 Juni’14 Tanggal Efektif 30 Juni’14 Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) di: Pasar Reguler dan Negosiasi 7 Juli’14 Pasar Tunai 11 Juli’14 Tanggal Mulai Perdagangan Saham Tanpa HMETD di: Pasar Reguler dan Negosiasi 8 Juli’14 Pasar Tunai 14 Juli’14 Tanggal Pencatatan dalam Daftar Pemegang Saham yang Berhak atas HMETD (Recording Date) 11 Juli’14 Distribusi HMETD 14 Juli’14 Tanggal Pencatatan HMETD di Bursa 15 Juli’14 Periode Perdagangan HMETD 15 Jul’14 - 1 Sep’14 Periode Pelaksanaan HMETD 15 Jul’14 - 1 Sep’14 Tanggal Terakhir Pembayaran Pemesanan Saham Tambahan 3 Sep’14 Tanggal Penjatahan 4 Sep’14 Periode Distribusi Saham Hasil Pelaksanaan HMETD secara Elektronik 17 Jul’14 - 3 Sep’14 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan SahamTambahan yang Tidak Memperoleh Penjatahan 5 Sep’14
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV Direksi atas nama Perseroan dengan ini melakukan PUT IV kepada para Pemegang Saham dalam Rangka Penerbitan HMETD sebanyak-banyaknya 32.198.770.000 Saham Biasa Atas Nama Seri B dengan nilai nominal Rp 100 (seratus Rupiah) setiap saham dengan Harga Pelaksanaan Rp 250 (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham sehingga seluruhnya berjumlah sebanyakbanyaknya Rp 8.049.692.500.000 (delapan triliun empat puluh sembilan miliar enam ratus sembilan puluh dua juta lima ratus ribu Rupiah) yang berasal dari portepel. Setiap pemegang saham biasa atas nama Seri A yang memiliki 20 (dua puluh) Saham yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 Juli 2014 pukul 16.00 WIB berhak atas 31 (tiga puluh satu) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 (satu) saham baru Seri B yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Saham hasil pelaksanaan HMTED yang ditawarkan melalui PUT IV ini seluruhnya merupakan saham yang dikeluarkan dari saham portepel dan akan dicatatkan di BEI. Dengan asumsi bahwa seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini terjual habis, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah PUT IV tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini:
Keterangan
SEBELUM PELAKSANAAN PUT IV Jumlah Saham Jumlah Nominal %
SETELAH PELAKSANAAN PUT IV Jumlah Saham Jumlah Nominal %
Modal Dasar Seri A (Nominal Rp 500) 20.773.400.000 10.386.700.000.000 20.773.400.000 10.386.700.000.000 Seri B (Nominal Rp 100) 283.633.000.000 28.363.300.000.000 283.633.000.000 28.363.300.000.000 Modal Ditempatkan & Disetor Penuh: - Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSING-LHHL(LHHL-130M)-20233 34064(*) 4.797.485.702 2.398.742.851.000 23,09 12.233.588.540 3.142.353.134.810 23,09 - Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd(*) 1.264.213.935 632.106.967.500 6,09 3.223.745.534 828.060.127.425 6,09 - Masyarakat dibawah 5% 14.711.700.363 7.355.850.181.500 70,82 37.514.835.926 9.636.163.737.765 70,82 Jumlah Modal Ditempatkan & 20.773.400.000 10.386.700.000.000 100,00 52.972.170.000 13.606.577.000.000 100,00 Disetor Penuh Saham dalam Portepel Seri A (Nominal Rp 500) Seri B (Nominal Rp 100) 283.633.000.000 28.363.300.000.000 251.434.230.000 25.143.423.000.000 Dengan asumsi bahwa seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini tidak diambil oleh pemegang HMETD, maka struktur permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah PUT IV tersaji secara proforma dalam tabel dibawah ini: Keterangan
SEBELUM PELAKSANAAN PUT IV Jumlah Saham Jumlah Nominal %
SETELAH PELAKSANAAN PUT IV Jumlah Saham Jumlah Nominal %
Modal Dasar Seri A (Nominal Rp 500) 20.773.400.000 10.386.700.000.000 20.773.400.000 10.386.700.000.000 Seri B (Nominal Rp 100) 283.633.000.000 28.363.300.000.000 283.633.000.000 28.363.300.000.000 Modal Ditempatkan & Disetor Penuh: - Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSING-LHHL(LHHL-130M)-20233 34064 4.797.485.702 2.398.742.851.000 23,09 4.797.485.702 2.398.742.851.000 13,10 - Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd 1.264.213.935 632.106.967.500 6,09 1.264.213.935 632.106.967.500 3,45 - Pihak yang ditunjuk berdasarkan Master Deed - 6.900.000.000 690.000.000.000 18,84 - Castleford - 6.900.000.000 690.000.000.000 18,84 - Pembeli Siaga 2.042.090.000 204.209.000.000 5,58 - Masyarakat dibawah 5% 14.711.700.363 7.355.850.181.500 70,82 14.711.700.363 7.355.850.181.500 40,18 Jumlah Modal Ditempatkan & 20.773.400.000 10.386.700.000.000 100,00 36.615.490.000 11.970.909.000.000 100,00 Disetor Penuh Saham dalam Portepel Seri A (Nominal Rp 500) Seri B (Nominal Rp 100) 283.633.000.000 28.363.300.000.000 267.790.910.000 26.779.091.000.000 Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan. Pemegang HMETD yang tidak menggunakan haknya untuk membeli saham baru dalam rangka PUT IV ini dapat menjual haknya kepada pihak lain dari tanggal 15 Juli 2014 sampai dengan tanggal 1 September 2014 melalui BEI serta di luar Bursa, sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. IX.D.1 tentang HMETD. Apabila sampai dengan batas waktu tersebut HMETD yang dimiliki oleh pemegang saham Perseroan tidak dilaksanakan, maka HMETD tersebut menjadi tidak berlaku lagi. Jika saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh Pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada Pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya sebagaimana tercantum dalam HMETD, secara proposional berdasarkan hak yang dilaksanakan. Mengingat bahwa jumlah saham yang ditawarkan adalah dalam jumlah besar yaitu sebanyak-banyaknya 32.198.770.000 saham, maka pemegang saham lama yang tidak melaksanakan haknya mengalami penurunan presentase kepemilikan (dilusi) sebesar 60,78%. Saham Seri B yang diterbitkan dalam rangka PUT IV ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh lainnya.
RENCANA PENGGUNAAN DANA YANG DIPEROLEH DARI HASIL PUT IV Dana hasil PUT IV ini, setelah dikurangi biaya emisi, akan dialokasikan sebagai berikut: 1. Sebesar AS$14 juta setara dengan Rp 161 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan digunakan untuk modal kerja Perseroan meliputi biaya operasional dan pembayaran bunga. 2. a. Sebanyak-banyaknya sebesar AS$ 275 juta setara dengan Rp 3.162 miliar (dengan menggunakan kurs Rp 11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan fasilitas Perseroan antara lain fasilitas CDB, Axis Bank L 2011, Credit Suisse 2010-2, Deutche Bank 2011, UBS AG 2012-1. b. Sebesar AS$ 48 juta atau sebesar Rp 552 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan dipergunakan untuk merealisasikan anggaran program untuk Blok 13 dan Blok R2 dari konsesi hidrokarbon yang dimiliki Gallo Oil (Jersey) Ltd (“Gallo”). yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki seluruhnya oleh Perseroan dalam bentuk perjanjian utang piutang antar perusahaan (intercompany loan). Saat ini Gallo masih dalam tahap eksplorasi. Jika dana hasil PUT IV ini tidak mencukupi untuk mendanai program-program Gallo tersebut di atas maka Perseroan akan PHQFDULVXPEHUGDQDODLQ\DQJEHUDVDOGDULSURMHFW¿QDQFLQJDWDXDNDQ ditangguhkan oleh Perseroan. c. Sebesar AS$ 32,58 juta atau sebesar Rp 374,67 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan dipergunakan untuk melaksanakan feasibility study konsesi tembaga dan emas yang dimiliki oleh PT Gorontalo Minerals (“GM”) yang merupakan anak perusahaan Perseroan dengan kepemilikan tidak langsung sebesar 69,67% melalui PT Bumi Resource Mineral Tbk. melalui skema utang piutang dimana syarat dan kondisinya akan ditetapkan kemudian pada saat dana tersebut diberikan ke anak perusahaan. Jika dana hasil PUT IV ini tidak mencukupi untuk mendanai feasibility study GM tersebut di atas maka Perseroan akan PHQFDULVXPEHUGDQDODLQ\DQJEHUDVDOGDULSURMHFW¿QDQFLQJDWDXDNDQ ditangguhkan oleh Perseroan. 3. Sebesar AS$150 juta setara dengan Rp 1.725 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan sebagian fasilitas pinjaman dari China Investment Corporation (“CIC”) melalui Country Forest Limited (“CFL”) pada tanggal 18 September 2009 (sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu) yang telah diperoleh Perseroan melalui Bumi Netherland B.V (anak perusahaanyang dimiliki 100% (seratus persen) oleh Perseroan) berdasarkan perjanjian utang antar perusahaan (intercompany loan) tanggal 5 November 2009 (“Perjanjian Utang CFL”). Sampai dengan tanggal penerbitan Prospektus ini, jumlah pokok terutang berdasarkan Perjanjian Utang CFL tersebut adalah sebesar AS$ 1,3 miliar (tingkat bunga sebesar 12% per tahun), yang mana pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada Oktober 2014 sebesar AS$ 600 juta dan Oktober 2015 sebesar AS$ 700 juta. Dana yang diperoleh Perseroan dari Perjanjian Utang CFL tersebut telah dipergunakan oleh Perseroan untuk: (i) membayar saldo utang yang timbul dari akuisisi tidak langsung atas kepemilikan saham Perseroan di beberapa Anak Perusahaan, (ii) pembayaran utang-utang Perseroan dan sebagian Anak Perusahaan dan (iii) sisa pinjaman untuk modal kerja dan keperluan operasional umum Perseroan.
Hal 1 PT BUMI ResourceS Tbk
PENAWARAN UMUM TERBATAS IV KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU OJK TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI, SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT BUMI RESOURCES Tbk BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA KETERANGAN, DATA ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
PT BUMI ResourceS Tbk BIDANG USAHA Minyak, Gas Bumi, Pertambangan dan Mineral KANTOR Rasuna Epicentrum, Bakrie Tower, Lt 12 Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta 12940, Indonesia Telp: (62-21) 5794 2080, Faksimili: (62-21) 5794 2070 E-mail:
[email protected], Website: www.bumiresources.com PENAWARAN UMUM TERBATAS IV KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”) Saham yang akan ditawarkan dalam PUT IV ini adalah sebanyak-banyaknya 32.198.770.000 saham biasa atas nama Seri B dengan nilai nominal Rp100 setiap saham yang ditawarkan dengan harga pelaksanaan Rp 250 per saham, seluruhnya sebesar Rp8.049.692.500.000 yang berasal dari saham portepel dan seluruhnya akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia. Setiap pemegang saham biasa atas nama Seri A yang memiliki 20 saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham pada tanggal 11 Juli 2014 pukul 16.00 WIB berhak atas 31 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”), dimana setiap 1 HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru Seri B yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Apabila terdapat sisa saham, maka (A) sebanyak 13.800.000.000 Saham Baru akan diambil bagian dengan alokasi sebagai berikut: (i) Long Haul Holdings Limited akan mengambil bagian sebanyak 6.900.000.000 Saham Baru (atau setara dengan AS$150.000.000) yang akan digunakan sebagai pelunasan sebagian utang Perseroan kepada CFL sebagaimana diatur berdasarkan Master Deed, tanggal 8 Oktober 2013 (sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu), (ii) sejumlah 6.900.000.000 Saham Baru akan dialokasi kepada Castleford Investment Holdings Ltd (“Castleford”) berdasarkan Debt Settlement Agreement tertanggal 10 Juni 2014 antara Perseroan dan Castleford sebagai konversi utang Perseroan menjadi saham, dan apabila masih ada sisa saham yang belum diambil, (B) sebanyak-banyaknya 2.042.090.000 saham dari sisa saham akan diambil bagian oleh PT Danatama Makmur sebagai pembeli siaga atas komitment penuh (full commitment) pada harga yang sama dengan harga PUT IV Perseroan, yaitu sebesar Rp 250 setiap saham berdasarkan Akta Perjanjian Pembelian Siaga PUT IV PT Bumi Resources Tbk No.108 tanggal 19 Juni 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., Mkn., Notaris di Jakarta, antara Perseroan dengan PT Danatama Makmur (“Perjanjian Pembeli Siaga PUT IV”) Perjanjian Pembeli Siaga PUT IV tersebut didukung dengan adanya surat kecukupan dana pembeli tertanggal 27 Juni 2014. HMETD dapat diperdagangkan di PT Bursa Efek Indonesia serta di luar Bursa mulai tanggal 15 Juli 2014 sampai dengan tanggal 1 September 2014. Apabila sampai dengan batas waktu tanggal 1 September 2014 tersebut HMETD yang dimiliki oleh pemegang saham Perseroan tidak dilaksanakan, maka HMETD tersebut menjadi tidak berlaku lagi. Dalam hal pemegang saham memiliki HMETD dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan efek tersebut menjadi milik Perseroan dan akan dijual oleh Perseroan serta hasil penjualannya akan dimasukkan ke rekening Perseroan. PUT IV MENJADI EFEKTIF SETELAH DISETUJUI OLEH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PERSEROAN. DALAM HAL RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA TIDAK MENYETUJUI PENERBITAN HMETD, MAKA SEGALA KEGIATAN YANG AKAN DILAKSANAKAN OLEH PERSEROAN DALAM RANGKA PENERBITAN HMETD SESUAI DENGAN JADWAL TERSEBUT DI ATAS DIANGGAP TIDAK PERNAH ADA. RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI OLEH PERSEROAN ADALAH RISIKO PENURUNAN HARGA BATUBARA YANG AKAN BERPENGARUH NEGATIF PADA KINERJA PERSEROAN PENTING UNTUK DIPERHATIKAN PUT IV INI AKAN BERDAMPAK KEPADA PENGELUARAN SAHAM BARU, YANG BERJUMLAH SEBANYAK-BANYAKNYA 32.198.770.000 SAHAM, MAKA PEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK MELAKSANAKAN HAKNYA MENGALAMI PENURUNAN PRESENTASE KEPEMILIKAN (DILUSI) SEBESAR 60,78% PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PUT IV INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA. Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 30 Juni 2014 Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini, tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang HMETD, maka Long Haul Holdings Limited akan mengambil bagian sebanyak 6.900.000.000 Saham Baru (atau setara dengan AS$150.000.000) yang akan digunakan sebagai pelunasan sebagian Perjanjian Utang CFL sebagaimana diatur berdasarkan Master Deed. 4. Sebesar AS$150 juta atau setara dengan Rp1.725 miliar (dengan menggunakan kurs Rp11.500) akan digunakan untuk melakukan pelunasan seluruh utang Perseroan kepada Castleford Investment Holdings Ltd (“Castleford”). Utang Perseroan kepada Castleford ini berasal dari perjanjian utang-piutang antara BRI yang merupakan anak perusahaan yang dimiliki 99% oleh Perseroan dengan Castleford berdasarkan Facility Agreement tanggal 14 November 2013 dengan Castleford (“Pinjaman Castleford”) dimana berdasarkan perjanjian novasi utang antara Perseroan, BRI dan Castleford pada tanggal 5 Juni 2014 (“Perjanjian Novasi”), Pinjaman Castleford tersebut telah dinovasikan dari BRI kepada Perseroan. Pengalihan berdasarkan Perjanjian Novasi ini telah ditegaskan oleh BRI dalam Acknowledgement of Indebtedness dari BRI kepada Perseroan. Dana yang diperoleh dari hasil PUT IV ini akan dipergunakan oleh Perseroan untuk melunasi pinjaman Castleford tersebut diatas. Apabila saham-saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini, tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang HMETD, maka berdasarkan Debt Settlement Agreement tanggal 10 Juni 2014 yang dibuat di antara Perseroan dengan CIH, CIH selaku kreditur telah menyetujui untuk mengkonversi hutang Perseroan sejumlah AS$ 150.000.000 atau setara dengan Rp 1,725 miliar dengan sisa saham yang ditawarkan dalam PUT IV ini yakni setara dengan 6.900.000.000 saham biasa Atas Nama Seri B yang dikeluarkan oleh Perseroan sehubungan dengan PUT IV ini. Jika dana hasil PUT IV ini tidak mencukupi untuk mendanai program-program dan rencana restrukturisasi utang Perseroan tersebut di atas maka Perseroan DNDQPHQFDULVXPEHUSHQGDQDDQODLQ\DQJEHUDVDOGDULSURMHFW¿QDQFLQJDWDX akan ditangguhkan oleh Perseroan. Seluruh kreditur-kreditur tersebut di atas merupakan pihak ketiga dan tidak PHPLOLNL KXEXQJDQ D¿OLDVL GHQJDQ 3HUVHURDQ VHEDJDLPDQD GLPDNVXG GDODP Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.1, Lampiran Keputusan Bapepam-LK Nomor KEP-412/BL/2009, tanggal 25 November 2009, tentang Transaksi $¿OLDVL GDQ %HQWXUDQ .HSHQWLQJDQ 7UDQVDNVL 7HUWHQWX ³3HUDWXUDQ %DSHSDP LK No. IX.E.1”). Apabila penggunaan dana hasil PUT IV sebagaimana dimaksud di atas WHUPDVXNGDODPNDWHJRUL7UDQVDNVL$¿OLDVLDWDX%HQWXUDQ.HSHQWLQJDQGDQDWDX Transaksi Material sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, khususnya Peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 dan Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.E.2, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK Nomor KEP-614/BL/2011 tanggal 28 November 2011 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utama, maka Perseroan akan menaati ketentuanketentuan dalam peraturan perundang-undangan tersebut.
PERNYATAAN UTANG (dalam ribuan AS$) 31 Desember 2013 (Diaudit)
Keterangan LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain Pihak ketiga Utang kepada Pemerintah Indonesia Beban masih harus dibayar Utang pajak Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi Premi penebusan Obligasi konversi Liabilitas yang secara langsung berhubungan dengan NHORPSRNOHSDVDQ\DQJGLNODVL¿NDVLNDQVHEDJDLGLPLOLNL untuk dijual Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Utang pihak berelasi Liabilitas pajak tangguhan – neto Liabilitas imbalan pasti pascakerja Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi Total Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas
195.894 173.663 75.914 147.178 1.012.028 419.752 170.354 1.563.525 53.491 11.233 434.852 371.835 90.193 4.719.914 78.568 103.073 32.997 2.032.137 134.796 205.382 2.586.953 7.306.867
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN Keterangan LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI Pendapatan Laba Bruto Laba Usaha Rugi Neto LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASI ASET Aset Lancar Aset Tidak Lancar Total Aset
(dalam ribuan AS$) 31 Desember 2013 2012 3.547.424 686.204 230.047 (660.103)
3.775.518 983.903 432.277 (705.626)
1.944.237 5.059.671 7.003.908
2.263.211 5.091.116 7.354.327
Keterangan
(dalam ribuan AS$) 31 Desember 2013 2012
LIABILITAS Liabilitas Jangka Pendek 4.719.914 2.559.443 Liabilitas Jangka Panjang 2.586.953 4.402.734 Total Liabilitas 7.306.867 6.962.177 Kepentingan Nonpengendali 189.687 241.236 (NXLWDV'H¿VLHQVL0RGDO ±1HWR (302.959) 392.150 7RWDO/LDELOLWDVGDQ(NXLWDV'H¿VLHQVL0RGDO 7.003.908 7.354.327 Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 Pendapatan usaha Perseroan dan anak perusahaan mengalami penurunan sebesar 6,04% dari AS$ 3.775 ribu pada tahun 2012 menjadi AS$ 3.547 ribu pada tahun 2013. Penurunan ini terutama disebabkan oleh penurunan rataUDWD KDUJD MXDO VHEDJDL GDPSDN ODQJVXQJ GDUL SHQXUXQDQ DNWL¿WDV HNRQRPL dunia yang mengakibatkan penurunan harga komoditas secara umum atau penurunan harga batubara pada khususnya. Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 Beban pokok penjualan Perseroan dan Anak Perusahaan mengalami peningkatan sebesar 2,49% dari AS$ 2.791.614 ribu pada tahun 2012 menjadi AS$ 2.861.220 ribu pada tahun 2013. Peningkatan ini disebabkan karena adanya peningkatan produksi batubara Perseroan dari sebesar 68,5 juta ton pada tahun 2012 menjadi 82,1 juta ton pada tahun 2013. Laba Bruto Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 Laba bruto Perseroan mengalami penurunan sebesar 30,26% dari AS$ 983.903 ribu di tahun 2012 menjadi AS$ 686.204 ribu di tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan rata-rata harga jual batu bara. Berkurangnya permintaan komoditas batubara dikarenakan krisis global yang belum mereda, sehingga berdampak pada penurunan harga jual batubara dunia secara umum. Sedangkan secara khusus penurunan rata-rata harga jual batubara Perseroan disebabkan oleh peningkatan penjualan batubara yang berkalori rendah dibanding batubara berkalori tinggi. Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 Beban usaha Perseroan mengalami penurunan sebesar 17,31% dari AS$ 551.626 ribu di tahun 2012 menjadi AS$ 456.157 ribu di tahun 2013. Peningkatan ini disebabkan oleh tidak adanya beban eksplorasi dan evaluasi selama tahun 2013 dan penurunan beban umum dan administrasi sebesar 10,92%. Laba Usaha Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 Laba usaha Perseroan mengalami penurunan sebesar 46,78% dari AS$ 432.277 ribu pada tahun 2012 menjadi AS$ 230.047 ribu pada tahun 2013. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan rata-rata harga jual batu bara. Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 Beban lain-lain neto Perseroan dan anak perusahaan mengalami penurunan sebesar 6,92% dari sebesar AS$ 1.047.842 ribu di tahun 2012 menjadi AS$ 975.286 ribu di tahun 2013. Penurunan ini terutama disebabkan karena penurunan rugi atas transaksi derivatif sebesar 70,78% dari AS$ 344.862 di tahun 2012 menjadi AS$ 100.782. Laba (Rugi) Neto Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 Laba (rugi) neto Perseroan dan anak perusahaan mengalami penurunan dari rugi neto sebesar AS$ 705.626 ribu pada tahun 2012 menjadi rugi neto AS$ 660.103 ribu pada tahun 2013. Penurunan ini merupakan akibat dari penurunan beban usaha sebesar 17,31% dan penurunan beban lain-lain neto sebesar 6,92%. Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas Pertumbuhan Total Aset Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 Total aset Perseroan dan anak perusahaan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 7.003.908 ribu, yang mengalami penurunan sebesar 4,76% dibandingkan dengan total aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 yang tercatat sebesar AS$ 7.354.327 ribu. Penurunan ini terutama dipicu oleh penurunan aset lancar sebesar 14,09%. Penurunan ini disebabkan oleh penurunan aset derivatif sebesar 90,25% dan penurunan persediaan sebesar 31,65%. Pertumbuhan Total Liabilitas Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 Total Liabilitas Perseroan dan anak perusahaan pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebesar AS$ 7.306.868 ribu, mengalami peningkatan sebesar 4,95% dari total liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 yang tercatat sebesar AS$ 6.962.177 ribu. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan liabilitas jangka pendek sebesar 84,41% yang disebabkan oleh peningkatan total pinjaman jangka pendek, utang kepada pemerintah Republik Indonesia, beban yang masih harus dibayar, premi penebusan dan obligasi konversi. Pertumbuhan Total Ekuitas Tahun 2013 dibandingkan dengan tahun 2012 Total ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2013 mengalami penurunan dari sebesar AS$ 392.150 ribu ditahun 2012 menjadi AS$ (302.959) ribu di tahun 2013 hal ini disebabkan kinerja perseroan yang mengalami kerugian selama tahun 2013. Penurunan rata-rata harga jual batubara Perseroan sebesar 22% dari AS$ 81,5 / ton di tahun 2012 menjadi AS$ 63,8 / ton di tahun 2013 menjadi salah satu faktor penurunan kinerja Perseroan, meskipun volume penjualan batubara Perseroan mengalami peningkatan sebesar 20% dari 81,5 juta ton pada tahun 2012 menjadi 82,1 juta ton pada tahun 2013. Faktor lainnya adalah kerugian neto atas penjualan entitas anak sebesar AS$ 50,4 juta termasuk biaya pinjaman yang dikapitalisasi pada saat eksplorasi evaluasi, selain itu kerugian atas selisih kurs yang lebih besar di tahun 2013 sebesar AS$ 137 juta dibanding tahun 2012 sebesar AS$ 47 juta akibat revaluasi nilai tagihan pajak dan melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap AS$ juga menjadi faktor penyebab turunnya kinerja Perseroan di tahun 2013.
Rasio-rasio penting Rasio-rasio keuangan penting Perseroan dan anak perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2013 dan 2012 dapat ditunjukkan dalam tabel dibawah ini: Keterangan
31 Desember 2013
Marjin Laba Bruto Usaha Neto Solvabilitas Rasio Lancar Rasio Utang Rasio Imbal Hasil Imbal hasil aset Imbal hasil ekuitas
2012 19,3% 6,5% -18,6%
26,4% 11,4% -18,6%
0,4x 1,0x
0,9x 0,9x
-9,42% -133,99%
-9,59% -467,57%
3. Manajemen Risiko 3HUVHURDQ PHQJLGHQWL¿NDVL GDQ PHQJHYDOXDVL ULVLNR EHUGDVDUNDQ GXD WXMXDQXWDPD\DLWXPHQLQJNDWNDQNDSDVLWDVSURGXNVLEDWXEDUDGDQGLYHUVL¿NDVL produk tambang lainnya selain batubara. Sebagai hasil dari proses manajemen ULVLNRWHUKDGDSGXD WXMXDQVWUDWHJLXWDPD3HUVHURDQWHODKPHQJLGHQWL¿NDVL beberapa risiko yang paling utama, dan telah membuat dan melaksanakan mitigasi atas risiko-risiko tersebut sebagai berikut: - Peningkatan harga bahan bakar minyak dalam jangka pendek – Bahan bakar minyak merupakan sumber energi utama dalam proses penambangan batubara sehingga peningkatan harganya akan memberikan SHQJDUXKVLJQL¿NDQEDJLKDVLONHXDQJDQ3HUVHURDQ8QWXNPHQJDQWLVLSDVL peningkatan harga bahan bakar minyak, entitas pengendali bersama Perseroan, KPC dan Arutmin, melakukan kontrak jangka panjang dalam menjamin persediaan minyak dan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dengan bahan bakar batubara sebagai sumber daya tambahan. - Penghentian produksi akibat perselisihan hukum atas perjanjian - Perseroan memiliki beberapa perselisihan hukum atas perjanjian dengan kontraktor yang saat ini sedang melalui proses hukum. Perselisihan ini dapat mengganggu atau bahkan menghentikan proses produksi. Untuk mengelola risiko ini, Perseroan telah menunjuk pengacara dari kantor pengacara ternama untuk mewakili Perseroan dalam proses pengadilan. Untuk menghindari kasus sama di masa yang akan datang, Perseroan membuat dan melakukan pembaharuan setiap minggu atas daftar kasus litigasi yang sedang ditempuh Perseroan. Perseroan juga melakukan monitor atas kepatuhan terhadap perjanjian. - Tidak tersedianya sistem pelaporan keuangan konsolidasian – Perseroan masih belum memiliki sistem pelaporan keuangan yang terkonsolidasi sehingga laporan keuangan masih disusun secara manual dan menimbulkan kemungkinan adanya ketidakakuratan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian interim. Untuk memitigasi risiko ini, Perseroan senantiasa memeriksa semua data keuangan yang akan dimasukan kedalam laporan keuangan konsolidasian interim dengan seksama dan teliti sebelum diaudit oleh auditor independen eksternal. Untuk menanggulangi ini di masa yang akan datang, sebuah sistem pelaporan keuangan untuk tujuan konsolidasi yang terintegrasi tengah dikembangkan dan akan diimplementasikan. Selain itu, Perseroan juga merekrut personil yang tepat untuk mendukung proses ini. - Kematian dan meningkatnnya kasus cidera dalam pekerjaan akibat menurunnya kinerja keselamatan kerja - Meningkatnya aktivitas pekerjaan untuk mencapai target produksi yang lebih tinggi dapat meningkatkan jumlah pekerja yang ada di lokasi tambang sehingga semakin mempersulit pengendalian atas kinerja dan kepedulian akan keselamatan kerja. Untuk mengelola risiko ini, Perseroan meningkatkan program induksi keselamatan kerja dan melakukan pelatihan khusus untuk mengubah kebiasaan para supervisor dan pekerja, melakukan audit keselamatan kerja internal, inspeksi secara teratur maupun mendadak dan pengawasan ketat dari custodian dan coordinator Health, Safety and Environment (HSE). - Tidak tercapainya target produksi akibat penundaan pembebasan lahan – Beberapa area yang masuk ke dalam rencana penambangan berada dekat dengan jalan raya sehingga meningkatkan nilai pasarnya padahal Perseroan memiliki kebijakan tarif sama untuk semua area. Negosiasi dengan pemilik lahan memakan waktu yang lebih lama dari yang direncanakan. Untuk mengelola risiko ini, Perseroan melakukan beberapa program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk mengurangi tekanan para pemilik lahan, melakukan benchmarking harga lahan dengan perusahaan lain di area yang berdekatan dan melakukan peninjauan kembali yang menyeluruh bersama dengan pihak ketiga untuk menentukan harga wajar untuk pembebasan lahan. - Risiko kredit dari pelanggan dikelola melalui kebijakan yang ditetapkan, prosedur dan kontrol yang berkaitan dengan pengelolaan risiko kredit. Dalam hal pelanggan dinilai oleh lembaga pemeringkat kredit independen, peringkat ini digunakan untuk mengatur batas kredit. Dalam keadaan dimana tidak ada pemeringkat kredit yang independen, manajemen menilai kualitas kredit pihak lain dan meyakinkan dirinya sendiri bahwa tidak ada ULVLNR\DQJVLJQL¿NDQWHUNDLWGHQJDQPHUHND
RISIKO USAHA Risiko yang dapat mempengaruhi usaha Perseroan dan anak perusahaan secara umum dapat dikelompokkan sebagai berikut: A. Risiko Keuangan yaitu: 1. Risiko kredit 2. Risiko likuiditas 3. Risiko valuta asing 4. Risiko harga ekuitas 5. Risiko tingkat bunga B. Risiko operasional yaitu: 1. Risiko penurunan harga batu bara 2. Risiko peningkatan harga bahan bakar minyak 3. Risiko tidak tercapainya target produksi 4. Risiko Arus kas yang ketat dalam jangka pendek 5. Risiko hilangnya cadangan akibat kegiatan penambangan ilegal
KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN INDEPENDEN Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha PT Bumi Resources Tbk yang terjadi setelah tanggal laporan Auditor Independen tertanggal 30 Mei 2014 atas laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31Desember 2013 yang telah diaudit oleh KAP Tjiendradjaja & Handoko Tomo dengan pendapat wajar dalam semua hal yang material, kecuali berikut dibawah ini : - Pada tanggal 5 Juni 2014, Perseroan, BRIdan Castleford, menandatangani Perjanjian Novasi dimana BRI menyerahkan dan menovasikan kepada Perseroan semua hak, kewajiban dan kepentingan BRI berdasarkan Perjanjian Kredit tanggal 14 November 2013 antara Castleford dan BRI sebagaimana telah diubah dari waktu ke waktu. - Pada tanggal 5 Juni 2014, Perseroan dan BRImenandatangani Perjanjian Pengakuan Utang dimana Perseroan telah menerima pinjaman sebesar AS$150.000.000 dari BRI dengan internal rate of return sebesar 5%. - Pada tanggal 10 Juni 2014, Perseroan dan Castleford menandatangani Perjanjian Penyelesaian Utang (“Debt Settlement Agreement”), Perseroan dan Castleford setuju setiap utang Perseroan berdasarkan Perjanjian Novasi akan diselesaikan dengan saham Perseroan terkait dengan Penawaran Umum Terbatas Perseroan. Perseroan dan Castlefordsetuju dan mengakui saldo utang Perseroan kepada Castleford saat ini sebesar AS$150.000.000. - Pada tanggal 12 Juni 2014, Perseroan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, SC, KCL, SHL dan Forerunner sebagai “Original Guarantors”) dan Credit Suisse AG, cabang Singapura (sebagai “Original Lenders, Arranger, Facility Agent, Security Agent dan Account Bank”) menandatangani Perjanjian Kredit untuk menyediakan fasilitas kredit sebesar AS$ 114.310.344,83 kepada Perseroan dan berlaku selama 36 bulan. Pinjaman tersebut mempunyai suku bunga pinjaman sebesar LIBOR ditambah marjin. - Pada tanggal 12 Juni 2014, Perseroan (sebagai “Peminjam”) dan Entitas Anaknya, SC,KCL, SHL dan Forerunner (sebagai “Original Guarantors”), Raiffeisen Bank International AG, cabang Labuan (sebagai “Original Lenders”) dan Raiffeisen Bank International AG, cabang Singapura (sebagai “Arranger, Facility Agent, Security Agent dan Account Bank”) menandatangani Perjanjian Kredit untuk menyediakan fasilitas kredit sebesar AS$ 80.689.655,17 kepada Perseroan dan berlaku selama 36 bulan. Pinjaman tersebut mempunyai suku bunga pinjaman sebesar LIBOR ditambah marjin.
KETERANGAN TENTANG PERSEROAN 1. Riwayat Singkat Perseroan PT Bumi Resources Tbk (“Perseroan”), berkedudukan di Jakarta, adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan dan diatur menurut undang-undang Republik Indonesia berdasarkan Akta Pendirian No. 130, tanggal 26 Juni 1973, sebagaimana telah diubah dengan Akta Perubahan Anggaran Dasar, No. 103, tanggal 28 Nopember 1973, yang keduanya dibuat di hadapan Djoko Soepadmo,SH, Notaris di Surabaya. Akta pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman berdasarkan Keputusan No. Y.A. 5/433/12 tanggal 12 Desember 1973, didaftarkan di buku Register Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya tanggal 27 Desember 1973 dengan nomor pendaftaran 1824/1973 dan telah diumumkan dalam BNRI No. 1 tanggal 2 Januari 1974, Tambahan No. 7. Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir diubah berdasarkan Akta Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No.68, tanggal 3 April 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara, yakni mengenai Pasal 14 ayat (2), Pasal 15 ayat (3), Pasal 17 ayat (2) serta penegasan kembali seluruh anggaran dasar Perseroan. Sebagai informasi, dengan telah diundangkannya Undang-undang No. 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas, berdasarkan Pasal 29 ayat (1) dan Pasal 30 ayat (1) UUPT tersebut, pendaftaran perubahan anggaran dasar Perseroan dalam Daftar Perseroan dan pengumuman dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia dilaksanakan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. Perseroan berdomisili di Jakarta, dengan kantor berlokasi di Bakrie Tower, Lantai 12, Rasuna Epicentrum, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan - 12940.
Hal 2 PT BUMI ResourceS Tbk 2. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan Tahun 2000 Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) 0RGDO'DVDU±1RPLQDO5S 20.000.000.000 10.000.000.000.000 Modal ditempatkan dan disetor penuh Long Haul Holding Ltd. 14.167.615.284 7.083.807.642.000 Minarak Labuan 4.267.384.616 2.133.692.308.000 PT Bakrie Capital Indonesia 412.025.480 206.012.740.000 PT Taspen (Persero) 26.400.000 13.200.000.000 PT Jan Darmadi Corp. 25.520.000 12.760.000.000 PT Jamsostek (Persero) 14.042.900 7.021.450.000 Masyarakat (dibawah 5%)* 491.011.720 245.505.860.000 Jumlah Modal ditempatkan dan disetor penuh 19.404.000.000 9.702.000.000.000 Jumlah Saham dalam portepel 596.000.000 298.000.000.000 * Para pemegang saham dengan kepemilikan dibawah 5%, kecuali pemegang saham pendiri Tahun 2010
% 73,01 21,99 2,12 0,14 0,13 0,07 2,53 100,00
Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) % 0RGDO'DVDU±1RPLQDO5S 77.500.000.000 38.750.000.000.000 Modal ditempatkan dan disetor penuh Glencore International AG 968.442.000 484.221.000.000 4,66 Raiffeisen Zentralbank Oesterreich AG Singapore Branch 6$0RRU¿HOGV 760.777.778 380.388.889.000 3,66 Credit Suisse International 608.622.222 304.311.111.000 2,93 Bank Sarasin Rabo (Asia) Limited A/C PT Bakrie + Brothers Tbk 465.000.000 232.500.000.000 2,24 Credit Suisse Singapore Branch S/A Bright Ventures PlE LTD - BUMI 465.000.000 232.500.000.000 2,24 CS Securities (Europe) Ltd S/A CS Securities (Europe) Ltd 451.481.273 225.740.636.500 2,17 UBS AG Singapore S/A Mohammad Soetrisno Bachir 361.500.000 180.750.000.000 1,74 SSB Obih S/A Ishares MSCI Emering Market Index Fund 322.177.500 161.088.750.000 1,55 PT Asuransi Jiwa SInarmas 292.304.011 146.152.005.500 1,41 Citibank New York S/A Dimensional Emerging Markets Value Fund 280.320.500 140.160.250.000 1,35 Masyarakat * 280.320.500 140.160.250.000 70,05 Jumlah Modal ditempatkan dan disetor penuh 20.773.400.000 10.386.700.000.000 100,00 Jumlah Saham dalam portepel 56.726.600.000 28.363.300.000 * Para pemegang saham dengan kepemilikan dibawah 5%, kecuali pemegang saham pendiri Tahun 2014 Berdasarkan Akta Berita Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Ketiga No.68, tanggal 3 April 2014, yang dibuat di hadapan Humberg Lie SH, SE, MKn, Notaris di Jakarta Utara dan DPS per tanggal 28 April 2014 yang dikeluarkan oleh Ficomindo Buana Registrar selaku Biro Administrasi Efek Perseroan, Komposisi Modal Saham dan Susunan Pemegang Saham Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Saham Rupiah % Modal Dasar Seri A (Nominal Rp 500) 20.773.400.000 10.386.700.000.000 Seri B (Nominal Rp 100) 283.633.000.000 28.363.300.000.000 Modal Ditempatkan Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSING-LHHL(LHHL-130M)-20233 34064(*) 4.797.485.702 2.398.742.851.000 23,09 Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd(*) 1.264.213.935 632.106.967.500 6,09 Masyarakat dibawah 5% 14.711.700.363 7.355.850.181.500 70,82 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor 20.773.400.000 10.386.700.000.000 100,00 Penuh Saham dalam Portepel Seri A (Nominal Rp 500) Seri B (Nominal Rp 100) 283.633.000.000 28.363.300.000.000 3. Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum yang Memiliki 5% atau Lebih Saham Perseroan Long Haul Holdings Ltd. (“Long Haul”) Keterangan Singkat Long Haul adalah suatu perusahaan yang didirikan secara saham berdasarkan hukum negara St. Kitts & Nevis, pada tanggal 3 Februari 1997, dengan nomor Registrasi Perusahaan No.6705, dan, beralamat di P.O.Box 556 Charlestown, Nevis. Kegiatan Usaha Kegiatan usaha Long Haul bergerak dalam bidang Investasi. Struktur Permodalan Susunan permodalan Long Haul memiliki jumlah modal yang terdiri dari 1.000 saham biasa dengan nilai nominal saham AS$1 per saham. Golden Glades Ltd. memiliki 100% saham dari modal Long Haul. Pengurusan dan Pengawasan Susunan Direksi Long Haul adalah sebagai berikut: Direksi: 'LUHNWXU2PDU/XWK¿$QZDU 4. Pengurusan dan Pengawasan Perseroan Pengelolaan Perseroan dilakukan oleh Direksi di bawah pengawasan Komisaris yang diangkat oleh RUPS. Hak dan Kewajiban Komisaris dan Direksi diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Direksi dan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS. Kepengurusan dan Pengawasan Perseroan saat ini adalah sebagai berikut: Komisaris Presiden Komisaris / Komisaris Independen : Kusumo A. Martoredjo Komisaris Independen : Suryo B Sulisto .RPLVDULV,QGHSHQGHQ ,PDQ7DX¿N Komisaris Independen : Fuad Hasan Masyhur Komisaris : Nalinkant Amratlal Rathod Komisaris : Anton Setianto Soedarsono Komisaris : Sulaiman Zuhdi Pane Direksi Presiden Direktur : Saptari Hoedaja Direktur : Andrew C Beckham Direktur : Dileep Srivastava Direktur : Kenneth Patrick Farrell Direktur : Eddie J. Subari Direktur : R.A. Sri Dharmayanti 5. Sumber Daya Manusia (SDM) karyawan Perseroan dan Anak Perusahaan untuk periode Desember 2013 dan 2012 adalah sebanyak 5.763 orang dan 5.882 orang.
KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ANAK PERUSAHAAN 1. Kegiatan Usaha Berdasarkan anggaran dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang perdagangan, perindustrian, perbengkelan, pertanian, pertambangan, pengangkutan, real-estate, jasa dan agen/perwakilan. Saat ini, kegiatan usaha utama Perseroan melalui anak perusahaannya adalah melakukan penambangan di permukaan tanah (surface open cut mining) dengan hasil tambang utama berupa batu bara thermal dari pertambangannya di Indonesia. Perseroan memegang ijin dari pemerintah Indonesia untuk melakukan penambangan batu bara di area konsesi seluas kurang lebih 90.960 hektar di Kalimantan Timur sampai 2021 dan di daerah konsesi lain kurang lebih seluas 70.153 hektar di Kalimantan Selatan sampai 2020. Sampai dengan informasi ini diumumkan, Perseroan memiliki sebanyak enam pertambangan yang telah beroperasi komersial tambang-tambang di Sangatta dan Bengalon dioperasikan oleh anak perusahaannya PT Kaltim Prima Coal, pengekspor batu bara terbesar di dunia, dan tambang-tambang di Senakin, Satui, Mulia AsamAsam dan Batulicin dioperasikan oleh anak perusahaannya yaitu Arutmin. Perseroan melakukan kegiatan pertambangan sumber daya mineral lainnya, yaitu emas dan tembaga melalui anak-anak perusahaannya baik di Indonesia maupun di Afrika. Tambang lain yang dimiliki Perseroan termasuk: a) Kepemilikan 80% pada PT Gorontalo Minerals yang memiliki hak pada konsensi tambang seluas 36,070 ha di Sulawesi Utara, Indonesia; b) Kepemilikan 100% pada PT Citra Palu Minerals yang memiliki hak pada konsensi tambang seluas 138.889 hektar di Sulawesi Tengah. Perseroan juga memiliki kegiatan usaha pada pertambangan minyak dan gas bumi (“migas”) melalui anak perusahaannya, Gallo Oil (Jersey) Ltd. (“Gallo”). Gallo saat ini beroperasi pada dua area konsesi minyak di Republik Yaman, yaitu Blok R-2 (East Al Maber) dan Blok 13 (Al Armah) yang mana keduanya memfokuskan pada aktivitas eksplorasi. Kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan dan melalui anak perusahaan Perseroan telah sesuai dengan maksud dan tujuan berdasarkan anggaran dasar Perseroan. Operasi dan Produksi Perseroan beroperasi melalui empat perusahaan tambang batubara: PT Arutmin Indonesia (Arutmin), PT Kaltim Prima Coal (KPC), PT Pendopo Energi Batubara dan PT Fajar Bumi Sakti. Arutmin dan KPC, dua perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia, memiliki sejarah produksi maupun kinerja kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan yang telah terbukti. PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) Pada tahun 1982, KPC memasuki Kontrak Kerja Batubara (PKP2B) dengan Pemerintah Indonesia, yang memberikan konsesi 30 tahun untuk operasi dan produksi batubara di Kalimantan Timur, efektif pada tahun 1991 ketika tambang pertama KPC mulai beroperasi secara komersial. Hak PKP2B KPC dijadwalkan berakhir pada 31 Desember 2021. Daerah konsesi KPC awalnya mencapai sekitar 790,000 hektar. Pada tahun 1987, setelah melakukan eksplorasi pada daerah konsesi awal, KPC melepaskan hak penambangan sebesar 593.900 hektar, atau 75,1 persen dari daerah konsesi awal dengan pelepasan selanjutnya pada tahun 1990-an. Saat ini total areal konsesi kurang lebih seluas 90.938 hektar. Pada 30 Juni 2010, KPC telah mengeksplorasi sekitar setengah dari total area konsesi yang tersisa. Berdasarkan ketentuan dalam PKP2B, KPC dapat meminta pembesaran dari area konsesi jika menemukan deposit batubara diluar area konsesi yang dimilikinya. Sumber daya dan cadangan yang dimiliki KPC adalah sebagai berikut: 2013 Sumber daya batubara (juta ton) Cadangan Batubara (juta ton) Sangatta 7.714 924 Bengalon 1.554 236 Total 9.268 1.160 Sumber: Technical review of resources and reserves statements as of February 2013 PT Runge Indonesia Area
Hal 2 PT BUMI ResourceS Tbk
PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”) Tahun 1981, Arutmin menandatangani kontrak PKP2B dengan pemerintah Indonesia. Pemerintah Indonesia menganugerahkan 30 tahun konsesi pada lahan seluas kurang lebih 1,26 juta hektar di Kalimantan Selatan, Indonesia, efektif pada tahun 1990 saat Arutmin memulai operasi komersial di tambang pertamanya. Kontrak tersebut akan berakhir pada tahun 2020. Pada November 1990, Arutmin melepaskan haknya untuk lahan seluas 1,19 juta hektar, atau 94,4 persen dari area konsesi awal. Luas konsesi Arutmin saat ini mencapai total kurang lebih 59.261 hektar. Per 30 Juni 2010, Arutmin telah mengeksplorasi seluruh area konsesi yang tersisa. Dibawah kontrak PKP2B, Arutmin dapat meminta pembesaran dari area konsesi jika menemukan deposit batubara diluar area konsesi yang dimilikinya. Sumber daya dan Cadangan batubara yang dimiliki Arutmin adalah sebagai berikut: 2013 Area
Sumber Daya Batubara Cadangan Batubara (juta ton) (juta ton) Senakin 401 14 Satui 262 47 Batulicin 167 16 Mulia 697 41 Asam Asam 321 203 Sarongga 328 72 Undeveloped 201 4 Total 2.377 397 Sumber: Technical review of resources and reserves statements as of February 2013 PT Runge Indonesia Di tahun 2013, total produksi batubara di tambang Arutmin mencapai 28,8 juta ton, meningkat 0,06% dari produksi 27,1 juta ton di tahun 2012. Tabel di bawah membagi secara rinci berdasarkan daerah penambangan. Produksi (juta ton) 2013 2012 Senakin 1,0 4,0 Satui 1,7 4,9 Mulia 0,9 2,5 Asam-asam 8,5 8,8 Kintap 8,1 3,0 Batulicin 1,6 3,8 Sarongga 4,3 Jumbang 2,8 Total 28,8 27,1 Fajar Bumi Sakti (“FBS”) FBS mengelola area konsesi seluas 8.250,5 hektar dengan cadangan batubara berkalori 4.000 - 6.150 kcal/kg (GAR) sebesar 335 juta ton. Saat ini ada dua area penambangan: Loa Ulung dan Tabang, keduanya berada di Kalimantan Timur. Operasional pertambangan terbuka milik FBS di Loa Ulung berada di area sebesar 984,5 hektar, sementara proyek satunya di Tabang yang dimiliki oleh dua konsesi independen bernama PT Guruh Putra Bersama dan PT Ade Putra Tanrajeng, Proyek Tabang seluas 7.266 hektar mengandung 321 juta ton cadangan dengan 4.000 kcal/kg (GAR) batubara. Persiapan infrastruktur mendekati tahap akhir dan produksi diharapkan untuk mulai pada pertengahan tahun 2013. Perjanjian penjualan ke depan juga telah ditentukan dengan beberapa pembeli. Dengan dimulainya Proyek Tabang pada pertengahan 2013, FBS akan memberikan nilai lebih bagi Perseroan. Sumber daya dan cadangan yang dimiliki FBS adalah sebagai berikut:
Kegiatan eksplorasi GM diselesaikan pada tanggal 18 Juli 2008. GM selanjutnya memperoleh persetujuan untuk memulai tahap studi kelayakan pada tanggal 19 November 2008. Saat ini kegiatan Kontrak Karya GM telah sampai pada Tahap Studi Kelayakan dengan total wilayah yang dipertahankan seluas 36.070 hektar dengan galian berupa emas dan turunannya. GM telah berhasil mendapatkan perpanjangan ke II atas Ijin Pinjam Pakai Kawasan Hutan yang berlaku sampai dengan tanggal 18 Juli 2015 berdasarkan Keputusan Menteri Kehutanan No.SK.4160/MenhutVII/PKH/ 2013 Proyek Dairi Prima Coal Operator Kepemilikan Mitra Luas Area Konsesi
: PT Dairi Prima Mineral (“PT DPM”) : BRMS memiliki kepemilikan efektif sebesar 80% di PT DPM, melalui Gain and Win Pte Ltd. : PT Aneka Tambang (Persero), Tbk (20%) : 27.420 Ha
Proyek Dairi merupakan konsesi seng dan timah hitam yang terletak di Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara di Indonesia, 120 kilometer barat daya Medan. Laporan ahli mengindikasikan bahwa Proyek Dairi berpotensi PHPLOLNLFDGDQJDQWLPDKKLWDPGDQVHQJVXO¿GDEHUNXDOLWDVWLQJJL&DGDQJDQ VXO¿GDVHQJWLPDKKLWDPSHUDN\DQJEHUQLODLHNRQRPLVWLQJJLWHODKGLLGHQWL¿NDVL dalam sisi-sisi sepanjang 5 kilometer dari struktur geologi yang dikenal sebagai “Sopokomil Dome”. Proyek Citra Palu Minerals Operator Kepemilikan Luas Area Konsesi
: PT Citra Palu Minerals (“PT CPM”) : BRMS memiliki kepemilikan efektif sebesar 96,97% di PT CPM : 138.889 Ha
CPM memiliki konsesi pertambangan berdasarkan KK generasi keenam yang meliputi area seluas 138.889 hektar yang terletak di Kabupaten Donggala, Kabupaten Parigi Moutong, Kabupaten Palu, Kabupaten Toli-toli Propinsi Sulawesi Tengah dan di Kabupaten Luwu, Propinsi Sulawesi Selatan. Dua pembayaran dengan jumlah keseluruhan sebesar AS$ 18 juta diwajibkan untuk dibayarkan kepada Rio Tinto dari saat dimulainya proses produksi, sesuai dengan KK CPM. Pembayaran tersebut adalah tambahan atas pembayaran royalti kepada pemerintah Indonesia sesuai dengan ketentuan dalam KK. Proyek Liberia Operator Kepemilikan
: Konblo Bumi Inc (“KB”) : BRMS memiliki kepemilikan efektif sebesar 94,1% di KB, melalui Lemington Investments Pte Ltd. Mitra : Trinity Business Corp (5,9%) Luas Area Konsesi : 3.610 km2.
Konblo memegang tujuh lisensi eksplorasi mineral, meliputi total areal konsesi 3.610 kilometer persegi, dari Departemen Pertanahan, Pertambangan dan Energi untuk emas, intan dan logam dasar. Dua dari lisensi didapatkan pada tahun 2009, dan lima sisanya pada bulan Januari 2010. Luas total konsesi proyek terdiri dari empat daerah, yaitu Proyek Pantai Mafa, Proyek Magribi (dua area lisensi), Proyek Dugbe (tiga area lisensi) dan Proyek Zoi. Proyek-proyek Liberia semua pada tahap awal eksplorasi. Bumi Resources Japan Co. Ltd. (“BRJ”) BRJ adalah kantor pemasaran yang menghubungkan BRM dengan pelanggan dari berbagai macam produk batubara dan nonbatubara. BRM saat ini memiliki kepemilikan efektif 100% di BRJ. Gallo Oil Sejak 1997, Perseroan mengoperasikan dua konsesi eksplorasi minyak dan 2013 gas bumi di Republik Yemen dalam bentuk Production Sharing Agreement Area Sumber daya batubara (juta ton) Cadangan Batubara (juta ton) dengan Ministry of Oil and Mineral (MOM), yaitu Blok R2 dan Blok13. Kedua Loa Ulung 14 14 blok tersebut dioperasikan oleh Gallo Oil (Jersey) Ltd. (“Gallo Oil”). Blok R2 di wilayah Al Maber Timur, Hadramaut. Di blok ini, Gallo Oil memiliki saham Tabang 575 321 pengoperasian 50%. Blok 13 di wilayah Wadi Al Armah, Al Mahara, dan Gallo Total 589 335 Oil memiliki saham pengoperasian 100%. Sumber: JORC Report 2012 yang diterbitkan oleh PT SMG Consultant Persaingan PT Pendopo Energi Batubara (“PEB”) Pelanggan utama untuk produk batubara Perseroan adalah Adani, PLN dan PEB didirikan tahun 1995 dan pada tahun 1997 memasuki Kontrak Kerja Tata,dimana masing-masing pelanggan memberikan kontribusi sebesar 15%, Batubara (PKP2B) Ketiga dengan Pemerintah Indonesia. Lokasi Pertambangan 11% dan 9% dari total penjualan batubara Perseroan. PEB berada di Muara Enim, Sumatera Selatan. Pasar batubara internasional sangat kompetitif. Pesaing utama Grup Bumi PEB bekerja sama dengan DH Energy (“DHE”) dimana PEB menyediakan Resources di Asia meliputi produsen batubara besar dari Australia, Afrika batubara untuk pembangkit listrik yang akan dibangun DHE. Selatan dan China, termasuk Rio Tinto, BHP Billiton, Anglo American, Xstrata PEB memiliki konsesi seluas 17.840 hektar dengan ijin operasi selama 30 tahun dan beberapa perusahaan besar milik negara di Cina. Direksi berpendapat sejak permulaan operasi penambangan yang pertama, dari 5 Mei 2009 sampai bahwa Grup Bumi Resources memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan 4 Mei 2039. Berdasarkan studi yang dilakukan oleh konsultan pertambangan pesaing Australia dan Afrika Selatan ketika menjual produk batubara kepada independen, PEB memiliki sumber daya batubara yang potensial sebesar pelanggan utama di Asia mengingat kedekatannya dengan pelanggan ini, 1,95 miliar ton dan 687 juta ton cadangan batubara. kedekatan tambang batubara ke pantai Kalimantan, terminal pengiriman yang Sumber daya dan cadangan yang dimiliki PEB adalah sebagai berikut: dimiliki dan dioperasikan sendiri, dan biaya transportasi yang relatif lebih rendah untuk mengirimkan produknya ke pasar Asia. 2013 Area Sumber daya batubara (juta ton) Cadangan Batubara (juta ton) Grup Bumi Resources bersaing dengan produsen lain di Indonesia, termasuk PT Adaro Indonesia, PT Kideco Jaya Agung, Berau Coal dan PT Indominco Sigoyang 1.366 933 Mandiri untuk penjualan batubara. Direksi berpendapat bahwa Bumi Resources Benuang 945 373 Group memiliki keunggulan kompetitif dibandingkan produsen Indonesia Total 2.311 1.306 EDWXEDUD ODLQQ\D NDUHQD EHUGHNDWDQQ\D ZLOD\DK SHUWDPEDQJDQ GDQ H¿VLHQVL Sumber: Statement of Open Cut Coal Resources and Reserves diterbitkan oleh PT Runge terminal pengiriman yang dimiliki dan dioperasikan sendiri, yang menurunkan biaya transportasi darat dari tambang ke terminal pengirimannya. Indonesia, Maret 2012 Sumber daya batubara PEB dikategorikan sebagai batubara muda, dimana Dilihat dari total produksi batubara, perseroan berada di posisi teratas dengan memiliki nilai kalori yang rendah dan kandungan kelembaban yang tinggi, jumlah produksi sebesar 82 juta ton, kemudian Adaro 52 juta ton, Indotambang rendah sulfur, rendah abu dan rendah kandungan nitrogen. Karakteristik produk Mega Raya 29 juta ton , Berau Coal 20 juta ton dan PTBA 15 juta ton. (Sumber batubara PEB memiliki kandungan kelembaban (IM) 16,4% - 27% dengan total : Annual report masing-masing perusahaan, kecuali berau coal minerba.esdm) kelembaban (TM) antara 55% - 60%, kandungan abu 4% - 8%, kandungan Dilihat dari total market capitalization pada industri batubara, Perseroan berada sulfur rendah kurang dari 0,2% dan kandungan kalori 2.350 kcal/kg (GAR) di posisi ke-5 dengan market capitalization sebesar Rp. 6.232 triliun, dengan Melihat karakteristik batubara dari batubara PEB, PEB akan menjadi produsen posisi pertama Adaro sebesar Rp. 34.865 triliun, diikuti oleh Indotambang Mega batubara secara khusus mensuplai pembangkit tenaga listrik dan industri Raya Rp. 32.203 triliun, PTBA Rp. 23.502 triliun, Berau coal Rp 6.491 triliun. tenaga alternatif. (Sumber: RTI) MINERAL 3. Prospek Usaha PT Bumi Resources Minerals Tbk (“BRMS”) Berdasarkan segmen usahanya, Perseroan membagi prospek usahanya menjadi BRMS merupakan sebuah perusahaan yang bergerak pada bidang dua bagian yaitu prospek pertambangan batubara dan prospek pertambangan pertambangan baik langsung maupun melalui Anak Perusahaan, yang antara mineral logam. lain meliputi kegiatan eksplorasi dan ekploitasi beragan sumber daya mineral a. Prospek Pertambangan Batubara selain batubara dengan wilayah operasi di Indonesia dan Afrika. Kegiatan Sesuai kajian yang dirilis Statistical Review of World Energy, “Energy Outlook utama BRMS melalui Anak Perusahaan adalah eksplorasi dan pengembangan 2030”, Juni 2013 maupun kajian International Energy Outlook 2013 yang deposit mineral seperti emas, tembaga, seng dan timah hitam di Indonesia, dirilis oleh Energy Information Administration (EIA), kebutuhan energi global dan mineral di Liberia. Melalui kepemilikan atas 75,0% saham MDB, Perseroan dalam jangka panjang akan terus tumbuh. Untuk memenuhi kebutuhan secara tidak langsung memiliki 24% (yang menghasilkan kepemilikan efektif energi tersebut, batubara tetap menduduki peringkat kedua sebagai sumber 18,0%) di NNT, perusahaan yang memiliki tambang Batu Hijau, tambang HQHUJL JOREDO XWDPD VHWHODK PLQ\DN EXPL .DZDVDQ 3DVL¿F WHWDS PHQMDGL tembaga-emas terbesar kedua di Indonesia dan Asia dalam hal produksi kawasan dengan permintaan batubara yang semakin dominan, dengan berdasarkan laporan AME. BRMS juga memberikan jasa penjualan dan China dan India adalah dua negara dengan konsumsi terbesar. China dapat konsultasi pemasaran produk batubara dan mineral lainnya melalui BRJ. memenuhi sebagian kebutuhan batubara dari dalam negeri, namun India Selain kepemilikan saham di PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), BRMS juga harus memenuhi sebagian besar kebutuhannya dari pasar global karena tidak memiliki hak eksklusif untuk melakukan kegiatan penambangan melalui empat PHPLOLNL FDGDQJDQ \DQJ PHPDGDL 3HUHNRQRPLDQ GL NDZDVDQ $VLD 3DVL¿F Anak Perusahaannya, tiga berada di Indonesia dan satu berada di Afrika. yang tumbuh pesat, juga membuat beberapa negara industri baru seperti Setiap Anak Perusahaan di Indonesia memegang satu konsesi pertambangan Korea Selatan, Taiwan, Malaysia dan Vietnam berkembang menjadi negara yang memberikan hak eksklusif untuk mengeksplorasi, mengembangkan, dengan kebutuhan batubara yang meningkat. Sementara kebijakan Jepang membangun, menambang dan melakukan kegiatan operasional berdasarkan untuk menutup seluruh fasilitas PLTU tenaga nuklir pasca gempa disertai KK, sementara perusahaan di Afrika memegang berbagai hak dan perizinan tsunami yang melanda merusak fasilitas nuklir Fukusshima, diperkirakan juga untuk melakukan aktivitas penambangan di negara tersebut. Kepemilikan akan membuat permintaan batubara meningkat. Sementara itu, permintaan BRMS pada tambang Batu Hijau dan empat prospek mineral lainnya adalah batubara domestik untuk pembangkit tenaga listrik diprakirakan akan terus sebagai berikut: meningkat seiring dengan realisasi pembangunan PLTU dalam rangka - Tambang Batu Hijau – sebuah tambang tembaga-emas di Sumbawa percepatan pembangunan PLTU 10.000 MW tahap I maupun tahap II. Seluruh Barat, Indonesia dimiliki oleh NNT, yang dimiliki Perseroan melalui MDB, uraian tersebut menunjukkan bahwa dalam jangka menengah panjang, pasar berdasarkan Kontrak Karya (KK) generasi ketiga; (dalam tahap eksplorasi) batubara diperkirakan akan kembali pulih, dengan permintaan yang kembali - Proyek Dairi Prima Mineral – merupakan konsesi pertambangan seng-timah meningkat dan harga yang semakin baik. hitam di Sumatera Utara, Indonesia, yang dimiliki oleh Perseroan melalui b. Prospek Pertambangan Mineral Logam DPM, berdasarkan KK generasi ketujuh; (dalam tahap konstruksi) Dengan latar belakang kondisi perekonomian global yang mulai menunjukkan - Proyek Gorontalo Minerals – merupakan konsesi pertambangan tembagaarah perbaikan sekalipun belum kondusif, ditambah prediksi tetap baiknya emas di Sulawesi Utara, Indonesia, yang dimiliki oleh Perseroan melalui SURVSHN SHUHNRQRPLDQ GL NDZDVDQ $VLD 3DVL¿N \DQJ GLPRWRUL &KLQD GDQ GM, sesuai dengan KK generasi ketujuh; (dalam tahap eksplorasi) India, menyebabkan mulai stabilnya kebutuhan dan harga beberapa logam - Proyek Citra Palu Minerals – sebuah konsesi pertambangan logam dasar, dasar seperti besi, tembaga dan seng. Dalam jangka menengah penjang, termasuk emas, molybdenum dan mineral pengikutnya di Sulawesi Tengah permintaan produk-produk mineral dasar tersebut. dan Sulawesi Selatan, Indonesia, yang dimiliki oleh Perseroan melalui CPM, Di dalam negeri, pada tahun 2012, Pemerintah memberlakukan kebijakan sesuai dengan KK generasi keenam; (dalam tahap eksplorasi) penetapan bea keluar atau pajak ekspor beberapa barang tambang, terutama - Proyek Liberia – sejumlah konsesi pertambangan berlian aluvial dan produk mineral, dengan tujuan mendorong tumbuh dan berkembangnya kimberlite serta emas di Liberia, yang dimiliki oleh Perseroan melalui industri peleburan (smelting) mineral logam hasil tambang tersebut agar Konblo, perusahaan yang memiliki hak untuk melakukan kegiatan eksplorasi memberikan nilai tambah di pasar ekspor. Ketentuan tersebut berlaku efektif di bawah tujuh lisensi eksplorasi mineral yang dimilikinya. awal tahun 2014. Kondisi ini diyakini akan memberi kontribusi positif terhadap TAMBANG BATU HIJAU permintaan produk mineral dasar di dalam negeri dalam jangka panjang yang pada akhirnya memperbaiki kondisi industri penambangan produk-produk Operator : PT Newmont Nusa Tenggara (“PT NNT”) mineral dasar di Indonesia. Kepemilikan : BRMS memiliki kepemilikan efektif sebesar 18% di PT NNT, Sementara itu, perubahan pola investasi secara global membuat investasi melalui PT Multi Daerah Bersaing (“PT MDB”). pada logam mulia, terutama emas, menjadi alternatif pilihan investasi yang Mitra : Newmont Indonesia Ltd & Sumitomo JV (56%), PT Pukuafu menarik dan membuat harganya tetap bertahan. Permintaan emas terus Indah (17,8%),PT Indonesia Masbaga Investama (2,2%). EHUWDKDQWLQJJLGHQJDQKDUJD\DQJEHUJHUDNGHQJDQÀXNWXDVL\DQJWLSLV Luas Area : 87.540 Ha Konsesi 3HUWXPEXKDQ SHUHNRQRPLDQ 3DVL¿N GHPLNLDQ MXJD VLQ\DO SHUEDLNDQ perekonomian membuat permintaan mineral maupun logam-logam dasar GORONTALO MINERALS dalam jangka menengah panjang diprakirakan kembali meningkat. HargaOperator : PT Gorontalo Minerals (“PT GM”) harga berbagai mineral logam dasar tersebut, diperkirakan juga akan kembali Kepemilikan : BRMS memiliki kepemilikan efektif sebesar 80% di meningkat, membuat rencana pengembangan aset kandungan mineral seng, PT GM, melalui International Minerals Company LLC. timah hitam, besi, tembaga dan emas yang dikelola BUMI melalui BRMS, Mitra : PT Aneka Tambang (Persero), Tbk (20%). semakin feasible. Luas Area : 36.070 Ha 4. Strategi Usaha Konsesi a. Mengembangkan potensi produksi batubara dengan membangun infrastruktur PT GM memiliki konsesi pertambangan pada area seluas 36.070 hektar pendukung berdasarkan KK generasi ketujuh di Kabupaten Bone Bolango di Provinsi b. Perluasan pasar untuk mengantisipasi peningkatan produksi batubara, Gorontalo, sebelah utara pulau Sulawesi. Areal konsesi dibagi menjadi dua melalui pengembangan kerjasama jangka panjang dengan pelanggan yang blok; Blok I Tombulilato, dengan luas keseluruhan 28.710 hektar, dan Blok II ada maupun potensial. Molatabu, dengan luas total 7.360 hektar. Eksplorasi kerja telah dilakukan sejak c. Menjalin kerjasama strategis dalam pengembangan sumber-sumber tahun 1970 oleh para pemegang hak sebelumnya. Proyek-proyek eksplorasi pendapatan baru, terutama dalam upaya monetisasi potensi mineral di areayang paling maju adalah di blok Tombulilato, termasuk mineralisasi tembagaarea kelolaan. HPDVSRU¿ULGL6XQJDL0DNGDQ&DEDQJ.LULVHUWDPLQHUDOLVDVLWLQJJLVXO¿GDVL d. Meningkatkan kualitas penanganan layanan keluhan pelanggan. emas-tembaga-perak epitermal di Tulabolo di daerah Motomboto. PT GM menandatangani KK pada tanggal 19 Februari 1998. Pada H 0HQLQJNDWNDQH¿VLHQVLRSHUDVLRQDOPHODOXLEHUEDJDLSURJUDP tanggal 6 Maret 1998, GM mendapat persetujuan untuk memulai tahap f. Melaksanakan program perhitungan cadangan dalam kegiatan eksplorasi berdasarkan standar-standar internasional seperti standar JORC dan penyelidikan umum. Kegiatan penyelidikan umum GM diselesaikan dengan melibatkan konsultan independen yang kompeten dan bereputasi pada tanggal 30 Juni 2002. Pada tanggal yang sama dengan tanggal internasional. diselesaikannya penyelidikan umum, GM mendapatkan persetujuan untuk memulai tahap eksplorasi, menambang, serta mengolah dan g. Menjalin hubungan baik dan konstruktif dengan komunitas sekitar sejak tahapan eksplorasi, eksploitasi maupun tahap mine closing. memasarkan setiap mineral yang terdapat di dalam Wilayah Kontrak Karya.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING LAPORAN POSISI KEUANGAN (NERACA) KONSOLIDASIAN
Aset
2013
Aset Lancar Kas dan setara kas Kas di bank yang dibatasi penggunaannya Aset keuangan tersedia untuk dijual Wesel tagih Aset derivatif Piutang usaha Pihak ketiga Piutang lain-lain - neto Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang pihak berelasi Persediaan - neto Tagihan pajak Biaya dibayar dimuka Kelompok lepasan yang GLNODVL¿NDVLNDQVHEDJLDQ dimiliki untuk dijual Aset lancar lainnya Total Aset Lancar Aset Tidak Lancar Piutang pihak berelasi - neto Aset pajak tangguhan - neto Investasi pada entitas asosiasi Aset tetap – neto Aset minyak dan gas bumi Aset eksplorasi dan evaluasi Biaya eksplorasi tangguhan Biaya eksplorasi dan pengembangan Tagihan pajak penghasilan Goodwill - neto Biaya keuangan tangguhan Piutang jangka panjang Pihak ketiga Pihak berelasi Aset tidak lancar lainnya Pihak ketiga Pihak berelasi Total Aset Tidak Lancar Total Aset
(dalam ribuan AS$) 31 Desember 2011 2010 2009
2012
45.553
45.156
69.090
229.856
50.748
72.166 254.027 10.891
100.070 246.784 111.034 111.674
165.305 241.912 109.725 459.549
162.715 230.314 111.263 464.743
69.209 228.587 222.909
429.998
298.053
354.837
205.915
183.594
55.163 958 187.716 736.760 5.245
39.295 2.420 45 274.654 829.617 5.114
204.371 5.511 5.637 157.432 711.052 4.877
426.948 893 10.482 118.519 541.851 8.920
488.473 534 1.000 138.846 443.706 -
104.207 164.860 41.554 34.434 90.313 68.430 19.481 1.944.237 2.263.211 2.579.611 2.580.849 1.847.087 77.075 91.023 45.628 42.260 289.510 163.748 143.615 27.171 1.190.463 1.230.803 1.283.192 1.206.728 1.704.686 1.752.710 1.650.928 1.416.862 756.019 431.061 427.463 391.220 -
46.334 856.627 871.975 332.821 19.362
68.292 308.277 -
66.827 308.277 -
49.634 319.570 -
61.999 322.805 -
639.220 17.795 365.881 211.354
425.118 15.894
369.164 8.806
285.798 351
371.669 -
250.000 -
219.064 666.192 671.211 611.993 482.451 5.274 2.504 8.324 3.000 9.478 5.059.671 5.091.116 4.885.714 4.455.708 4.103.298 7.003.908 7.354.327 7.465.325 7.036.557 5.950.385
(dalam ribuan AS$) 31 Desember Liabilitas dan Ekuitas 'H¿VLHQVL0RGDO 2013 2012 2011 2010 2009 Liabilitas Jangka Pendek Pinjaman jangka pendek 195.894 98.693 666.396 - 400.000 Utang usaha Pihak ketiga 173.663 198.618 114.032 65.813 168.801 Pihak berelasi 75.914 120.266 58.240 45.680 17.352 Utang lain-lain 147.178 68.478 47.752 111.069 167.288 Utang kepada pemerintah 1.012.028 948.138 785.557 607.251 476.448 Biaya masih harus dibayar 419.752 261.917 271.253 209.215 147.071 Utang pajak 170.354 143.863 213.242 183.303 220.009 Liabilitas derivatif 4.671 64.979 Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang 1.563.525 470.246 35.080 10.468 21.553 Utang sewa pembiayaan 53.491 64.835 62.446 64.448 60.713 Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi 11.233 9.677 11.002 10.931 10.784 Premi penebusan 434.852 87.326 80.757 Obligasi konversi 371.835 Liabilitas yang secara langsung berhubungan dengan kelompok OHSDVDQ\DQJGLNODVL¿NDVLNDQ sebagai dimiliki untuk dijual 90.193 87.385 Total Liabilitas Jangka Pendek 4.719.914 2.559.443 2.350.428 1.373.157 1.690.019 Liabilitas Jangka Panjang Utang pihak berelasi 78.568 98.882 7.462 62.738 11.902 Liabilitas pajak tangguhan – neto 103.073 125.447 172.902 138.798 94.608 Liabilitas imbalan pasti pascakerja 32.997 34.989 32.321 29.420 24.600 Pendapatan ditangguhkan 14.437 Liabilitas jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Pinjaman jangka panjang 2.032.137 3.144.996 2.954.729 3.410.720 2.305.387 Utang sewa pembiayaan 134.797 131.422 83.584 91.075 123.159 Taksiran liabilitas restorasi dan rehabilitasi 205.382 197.352 155.199 142.411 130.544 Premi penebusan - 302.683 221.636 151.399 Obligasi konversi - 366.964 362.585 366.556 764.200 Total Liabilitas Jangka Panjang 2.586.953 4.402.734 3.990.416 4.393.117 3.468.837 Total Liabilitas 7.306.868 6.962.178 6.340.844 5.766.274 5.158.856 (NXLWDV'H¿VLHQVL0RGDO Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.476.793 1.476.793 1.476.793 1.476.793 1.400.715 Tambahan modal disetor (878.787) (878.787) (878.787) (632.047) 70.991 Saham beredar yang diperoleh kembali (34.160) (34.160) (34.160) (34.160) (34.160) Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi (27.757) (27.757) (28.769) (32.817) (986.960) Cadangan modal lainnya 13.319 47.865 41.619 28.403 (59.614) 6DOGRODEDGH¿VLW Dicadangkan 417.635 417.635 230.190 Belum dicadangkan (1.459.689) (850.675) 36.886 182.702 384.150 (NXLWDVGH¿VLHQVLPRGDO \DQJ dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk (492.646) 150.915 843.773 988.875 775.122 Kepentingan Nonpengendali 189.687 241.236 280.709 281.408 16.407 (NXLWDV'H¿VLHQVL0RGDO ±1HWR (302.959) 392.150 1.124.482 1.270.283 791.529 Total Liabilitas dan Ekuitas 'H¿VLHQVL0RGDO 7.003.908 7.354.327 7.465.325 7.036.557 5.950.385 LAPORAN LABA (RUGI) KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (dalam ribuan AS$) Keterangan Pendapatan Beban Pokok Pendapatan Laba Bruto Beban Usaha Laba Usaha Laba (Rugi) Sebelum Taksiran Pajak Penghasilan Laba (Rugi) Neto
2013 3.547.424
2012 3.775.518
2011 4.000.991
2010 2.926.628
2009 3.665.023
2.861.220 686.204 456.157 230.047
2.791.615
2.410.910
983.903 551.626 432.277
1.590.081 488.977 1.101.103
1.960.763 965.865 338.289 627.575
2.549.328 1.115.695 477.447 638.248
(745.239) (660.103)
(615.565) (705.626)
598.755 214.967
467.361 203.762
517.655 190.448
RASIO-RASIO PENTING Keterangan
2013
RASIO LIKUIDITAS Aset Lancar / Liabilitas jangka pendek Aset Lancar setelah Dikurangi Persediaan / Liabilitas jangka pendek RASIO LEVERAGE Total Liabilitas Terhadap Total Aset Laba Sebelum Beban Bunga dan Pajak terhadap Beban Bunga Liabilitas terhadap Ekuitas RASIO AKTIVITAS Tingkat Perputaran Persediaan Tingkat Perputaran Aset Tetap Tingkat Perputaran Total Aset RASIO PROFITABILITAS Laba Bruto / Penjualan Neto Laba (Rugi) Neto / Total Aset Laba (Rugi) Neto / Modal Sendiri RASIO PERTUMBUHAN Penjualan Neto Laba Bruto Laba Usaha Laba Neto
2012
31 Desember 2011 2010
2009
0,4
0,9
1,1
1,9
1,1
0,4
0,8
1,0
1,8
1,0
1,0
0,9
0,8
0,8
0,8
(0,1) (24,1)
0,0 17,8
1,9 5,6
1,7 4,5
3,2 6,5
19,3 2,1 0,5
26,6 2,2 0,5
14,3 4,4 0,5
14,8 3,6 0,4
20,7 4,2 0,4
0,2 (0,1) 2,2
0,3 (0,1) (1,8)
0,4 0,0 0,2
0,3 0,0 0,2
0,3 0,0 0,0
-6,0% -5,6% -30,3% -38,1% -46,8% -60,7% -6,5% -428,2%
36,7% 64,6% 75,5% 5,5%
19,2% 22,5% 24,4% -8,1%
8,48% -30,82% -42,09% -61,1%
EKUITAS Tabel Proforma Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2013 (dalam ribuan AS$)
Keterangan
Modal Ditempatkan dan Disetor Tambahan Modal Disetor (Agio) Saham beredar yang diperoleh kembali Selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan assosiasi Cadangan modal lainnya 6DOGRODEDGH¿VLW Dicadangkan Belum dicadangkan (NXLWDV GH¿VLHQVL PRGDO \DQJ dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan Nonpengendali 'H¿VLHQVLPRGDO±QHWR
Proforma Ekuitas pada tanggal Perubahan 31 Desember yang terjadi 2013setelah karena PUT IV Penawaran Umum IV 1.476.793 1.476.793 (878.787) 396.244 (482.543)
Posisi Ekuitas menurut laporan keuangan per tanggal 31 Desember 2013
(34.160)
-
(34.160)
(27.757)
-
(27.757)
13.319
-
13.319
417.635 (1.459.689)
-
417.635 (1.459.689)
(492.646)
-
(170.538)
189.687 (302.959)
396.244
189.687 93.285
Hal 1 PT BUMI ResourceS Tbk SCHEDULE Extraordinary General Meeting of Shareholder (EGMS) Effective Date Last Trading Date with of Rights Shares: 5HJXODUDQG1HJRWLDWHG0DUNHW &DVK0DUNHW First Trading Date of Non-Rights Shares: 5HJXODUDQG1HJRWLDWHG0DUNHW &DVK0DUNHW Recording Date in the Register of Shareholders of the Shareholders that are entitled for the Rights Distribution of Rights Listing Date for Rights in the Indonesia Stock Exchange Trading Period for the Rights Period for the Exercise of Rights Last Date for the Payment of Additional Share Subscription Allotment Date Period for Electronic Distribution of Shares of Exercised Rights Refund Date for the Payment of Additional Share Subscription which is not Allotted
30 June’14 30 June’14 7 July’14 11 July’14 8 July’14 14 July’14
3. Risk Management
LIMITED PUBLIC OFFERING IV TO THE SHAREHOLDERS OF THE COMPANY FOR THE PURPOSE OF THE RIGHTS ISSUE ISSUE
7KH &RPSDQ\ KDV LGHQWL¿HG DQG HYDOXDWHG WKH ULVNV EDVHG RQ WZR PDLQ SXUSRVHVQDPHO\WRLQFUHDVHWKHFRDOSURGXFWLRQFDSDFLWLHVDQGGLYHUVL¿FDWLRQ of mining products other than coals. As a result of the risk management process RI WZR PDLQ VWUDWHJLF SXUSRVHV WKH &RPSDQ\ KDV LGHQWL¿HG VHYHUDO PDLQ risks, and has made and perform mitigation upon the following risks:
OJK DOES NOT APPROVE NOR DISSAPROVE THIS SECURITIES, NOR DOES IT PASS ANY JUDMENT UPON THE ACCURACY OR THE COMPLETENESS OF THE CONTENT OF THIS PROSPECTUS. ANY CONTRADICTING REPRESENTATION THERETO IS ILLEGAL.
HEAD OFFICE Rasuna Epicentrum, Bakrie Tower, 12th Floor Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta 12940, Indonesia Telp: (62-21) 5794 2080, Facsimile: (62-21) 5794 2070 E-mail:
[email protected], Website: www.bumiresources.com
5 Sep’14
All shares issued due to the exercise of the Rights offered in this LPO IV are issued from the Company’s shares portfolio and will be listed in the IDX. Assuming that all shares offered in this LPO IV are fully subscribed, the capital and shareholding structure in the Company before and after to the LPO IV on a proforma basis is as presented in the following table:
The Rights will traded at the Indonesia Stock Exchange and off the counter as of 15 July 2014 up to 1 September 2014. If until 1 September 2014, the Rights owned by the shareholder of the Company have not been exercised, the Rights will no longer be effective.
Authorized Capital Series A (Nominal Rp 500) Series B (Nominal Rp 100) Issued & Paid up Capital: - Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSING-LHHL(LHHL130M)-20233 34064(*) - Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd(*) - Public below 5% Total Issued & Paid up Capital Shares in the Portfolio Series A (Nominal Rp 500) Series B (Nominal Rp 100)
BEFORE LPO IV Nominal Value
%
20,773,400,000 110,386,700,000,000 283,633,000,000 28,363,300,000,000
Number of Shares
AFTER LPO IV Nominal Value
%
4,797,485,702 2,398,742,851,000 23,09 12,233,588,540 3,142,353,134,810 23.09
THE MAIN RISK FACED BY THE COMPANY IS THE RISK OF COAL PRICE DECREASE WHICH WOULD NEGATIVELLY AFFECT THE COMPANY’S PERFORMANCE
1,264,213,935 632,106,967,500 6,09 3,223,745,534 828,060,127,425 6.09 14,711,700,363 7,355,850,181,500 70,82 37,514,835,926 9,636,163,737,765 70.82 20,773,400,000 10,386,700,000,000 100,00 52,972,170,000 13,606,577,000,000 100.00
IMPORTANT NOTICE THIIS LPO IV WILL MAKE EFFECT OF THE ISSUANCE OF 32,198,770,000, THE EXISTING SHAREHOLDER WHO CHOOSES NOT TO EXERCISE ITS RIGHTS MAY EXPERIENCE A DILUTION OF ITS PERCENTAGE OF OWNERSHIP BY 60.78%
283,633,000,000 28,363,300,000,000
THE COMPANY WILL NOT ISSUE ANYCOLLECTIVE SHARE CERTIFICATES FOR SHARES OFFERED UNDER THIS LPO IV. THE SHARES WILL BE DISTRIBUTED ELECTRONICALLY AND ADMINISTERED THROUGH THE COLLECTIVE CUSTODY OF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA (“KSEI”)
251,434,230,000 25,143,423,000,000
Assuming that all shares offered in this LPO IV are not subscribed by the shareholders, the capital and shareholding structure in the Company before and after to the LPO IV on a proforma basis is presented in the following table: Description
BEFORE LPO IV Number of Shares Nominal Value
%
AFTER LPO IV Number of Nominal Value Shares
Authorized Capital Series A (Nominal Rp 500) 20.773.400.000 10.386.700.000.000 20.773.400.000 10.386.700.000.000 Series B (Nominal Rp 100) 283.633.000.000 28.363.300.000.000 283.633.000.000 28.363.300.000.000 Issued & Paid up Capital - Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSING-LHHL(LHHL130M)-20233 34064(*) 4.797.485.702 2.398.742.851.000 23.09 4.797.485.702 2.398.742.851.000 - Raiffeisen Bank International AG. Singapore Branch S/A 1.264.213.935 632.106.967.500 6.09 1.264.213.935 632.106.967.500 Long Haul Holdings Ltd(*) - Party appointed by Master Deed - 6.900.000.000 690.000.000.000 - Castleford - 6.900.000.000 690.000.000.000 2.042.090.000 204.209.000.000 - Standby Buyer 14.711.700.363 7.355.850.181.500 70.82 14.711.700.363 7.355.850.181.500 - Public below 5% Total Issued & Paid Up Capital 20.773.400.000 10.386.700.000.000 100.00 36.615.490.000 11.970.909.000.000 Shares in the Portfolio Series A (Nominal Rp 500) Series B (Nominal Rp 100) 283.633.000.000 28.363.300.000.000 267.790.910.000 26.779.091.000.000
%
13,10 3,45 18,84 18,84 5,58 40,18 100,00
In the event that a shareholder owns the Rights in a form of fraction of tradable unit, the rights attached to the fractioned securities will become the property of the Company and will be sold by the Company, and the proceeds of which will be credited into the Company’s account. The holders of the Rights electing not to exercise their rights to purchase new shares for the purpose of this LPO IV may sell the Rights to another party as of 15 July 2014 up to 1 September 2014 through the IDX as well as off the counter, in accordance with BAPEPAM Regulation No. IX.D.1 concerning Rights. If until that period of time, the shareholder of the Company holding the Rights does not exercise its rights, the Rights will be forfeited. If the shares offered in this LPO IV are not fully subscribed or purchased by the Rights holders, the balance of the shares will be allocated to other holders of the Rights, who have applied to subscribe for additional shares for more than their entitlement as provided in the Rights Issue, proportionally in accordance with the number of the rights exercised by the holders. Given that the total number of shares offered are in the amount of 32,198,770,000 shares, the existing shareholder who chooses not to exercise its rights herein will have its ownership in the Company be diluted by 60.78%. Series B Shares issued for the purpose of this LPO IV will have the same and equivalent rights in any respect with other shares of the Company that have been issued and fully paid up.
PLAN FOR THE USE OF PROCEEDS OBTAINED FROM LPO IV The proceeds of this LPO IV, after being deducted by the costs incurred due to the issuance, will be allocated as follows: 1. US$14 million or its equivalent at Rp.161 billion (at the exchange rate of Rp11,500) will be applied for the Company’s working capital, including operating costs and interest payment. 2. a. US$ 275 million at most or its equivalent at Rp 3,162 billion (at the exchange rate of Rp11,500) will be used to repay the Company’s credit facilities including, among others, CDB facility, Axis Bank L 2011, Credit Suisse 2010-2, Deutche Bank 2011, UBS AG 2012-1. b. US$ 48 million or its equivalent at Rp 552 billion (at the exchange rate of Rp11,500) will be used to materialize the budgeted program or Block 13 and Block R2 of hydrocarbon concession held by Gallo Oil (Jersey) Ltd (“Gallo”), which is a subsidiary fully acquired by the Company, in the form of intercompany loan agreement. Currently Gallo is still in an H[SORUDWLRQVWDJH,IWKHSURFHHGRIWKLV/32,9LVQRWVXI¿FLHQWWRIXQG WKH DERYH PHQWLRQHG *DOOR SURJUDPV WKH &RPSDQ\ ZLOO ¿QG DQRWKHU VRXUFH RI IXQGV IURP SURMHFW ¿QDQFLQJ RU ZLOO EH VXVSHQGHG E\ WKH Company. c. US$ 32.58 million or its equivalent at Rp 374.67 billion (at the exchange rate of Rp11,500) will be used to conduct a feasibility study for gold and copper concession owned by PT Gorontalo Minerals (“GM”) which is a 69.67% non-direct subsidiary of the Company acquired through PT Bumi Resources Mineral Tbk. under a loan arrangement, whereby the terms and conditions will be determined later when the fund has been GLVEXUVHGWRWKHVXEVLGLDU\,IWKHSURFHHGRIWKLV/32,9LVQRWVXI¿FLHQW WRIXQGWKHDERYHPHQWLRQHG*0IHDVLELOLW\VWXG\WKH&RPSDQ\ZLOO¿QG DQRWKHUVRXUFHRIIXQGIURPWKHSURMHFW¿QDQFLQJRUZLOOEHVXVSHQGHG by the Company. 3. US$150 million or its equivalent at Rp 1,725 billion (at the exchange rate of Rp11,500) will be used to repay a part of loan facility from China Investment Corporation (“CIC”) through Country Forest Limited (“CFL”) in 18 September 2009 (as amended from time to time) which has been obtained by the Company through Bumi Netherland B.V (a 100% (one hundred percent) owned subsidiary by the Company) pursuant to intercompany loan dated 5 November 2009 (“CFL Loan Agreement”). Up to the date of this Prospectus, the outstanding principal amount pursuant to the CFL Loan Agreement is in the amount of US$ 1.3 billion (interest rate at 12% per annum), whereby the loan will be due on October 2014 at US$ 600 million and on October 2015 at US$ 700 million. The fund obtained by the Company from the CFL Loan Agreement has been applied for by the Company to: (i) pay the outstanding balance of the debt arising from the non-direct acquisition of the Company’s shares ownership in several Subsidiaries, (ii) pay the Company’s debts and a part of its Subsidiaries and (iii) the balance of the debt for working capital and general operational purposes of the Company.
Hal 1 PT BUMI ResourceS Tbk
7KHUHLVQRFRQVROLGDWHG¿QDQFLDOUHSRUWLQJV\VWHP±WKH&RPSDQ\VWLOOKDV QRFRQVROLGDWHG¿QDQFLDOUHSRUWLQJV\VWHPWKDWWKH¿QDQFLDOVWDWHPHQWVDUH still prepared manually and this may render the inaccurate preparation of LQWHULPFRQVROLGDWHG¿QDQFLDOVWDWHPHQWV7RPLWLJDWHWKLVULVNWKH&RPSDQ\ DOZD\V FDUHIXOO\ DQG WKRURXJKO\ YHULI\ DOO ¿QDQFLDO GDWD ZKLFK ZLOO EH LQFOXGHGLQWKHLQWHULPFRQVROLGDWHG¿QDQFLDOVWDWHPHQWEHIRUHEHLQJDXGLWHG by an external independent auditor. To avoid the subsistence of the same SUREOHPLQWKHIXWXUHDQLQWHJUDWHGFRQVROLGDWHG¿QDQFLDOUHSRUWLQJV\VWHP is currently being developed and will be implemented. Furthermore, the Company has also recruited appropriate personnel to support this process.
-
The death and the increase of the number of cases of injuries at work due to the decline of work safety performance – The increase of working activities to reach a higher production target could increase the number of employees ZRUNLQJLQWKHPLQLQJORFDWLRQDQGWKHUHIRUHLWPD\FUHDWHPRUHGLI¿FXOWLHV in the control of performance and working safety awareness. To manage this risk, the Company will improve the working safety induction program and conduct special trainings to change the supervisors and employees habits, to carry out internal working safety audit, regular and incidental inspections and strict supervision from custodian and coordinator Health, Safety and Environment (HSE).
-
Failure to reach production target due to land acquisition delay – Some areas which are included in the mining plan are located in the proximity of highways and as a consequence, result in a higher market value when the Company has a policy of equal rates for all areas. The negotiation with land owners take longer than planned. To manage this risk, the Company conducts several Corporate Social Responsibility (CSR) programs to minimize pressure frorm land owners, establishes a benchmark for land price with other companies in adjacent areas and conducts a throughout review with third parties to determine a reasonable price for the land acquisition.
-
Credit risks from customers are managed through prescribed policies, procedures and controls related to the credit risk management. In the event that the customers are rated by independent credit rating agency, this rating will be used to set the credit limit. In circumstances where there is no independent credit rating agency, the management will assess the credit TXDOLW\RILWVFRXQWHUSDUWDQGFRQYLQFHLWVHOIWKDWWKHUHLVQRVLJQL¿FDQWULVN that is associated with its counterpart.
If a shareholder holds a fraction of security unit (odd lot), the Rights attached to the fractioned securities will become the property of the Company and will be sold by the Company, and the proceeds will be remitted into the Company’s account. THE LPO IV WILL BE EFFECTIVE UPON RECEIVING AN APPROVAL FROM THE COMPANY’S EXTRAORDINARY GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS. IF THE EXTRAORDINARY GENERAL MEETING OF SHAREHOLDERS DOES NOT APPROVE THE RIGHTS ISSUE, THEN ALL ACTIVITIES OF THE COMPANY THAT ARE PERFORMED FOR THE PURPOSE OF THE RIGHTS ISSUE ACCORDING TO THE SCHEDULES AS MENTIONED ABOVE WILL BE CONSIDERED NO LONGER VALID.
20,773,400,000 110,386,700,000,000 283,633,000,000 28,363,300,000,000
LIMITED PUBLIC OFFERING IV TO THE SHAREHOLDERS OF THE COMPANY FOR THE PURPOSE OF RIGHTS ISSUERIGHTS ISSUE (“RIGHTS ISSUE”) A total of 32,198,770,000 Series B registered ordinary shares with the nominal value of Rp100 per share, will be offered under this LPO IV with the exercise price of Rp 250 per share, representing a total amount of Rp8,049,692,500,000 which willl be issued from the Company’s share portfolio and listed in the Indonesia Stock Exchange. Any shareholder who owns 20 Series A registered ordinary shares, whose name is recorded in the Register of Shareholders on 11 July 2014 at 16.00 WIB is entitled to 31 Rights Issues (“RIGHTS ISSUE”), where any 1 (one) Rights entitles its holder to purchase for 1 (one) Series B new share which must be paid in full at the submission of the subscription to exercise the Rights. Should there still be any balance of unsubscribed shares, (A) 13,800,000,000 New Shares will be subscribed for by the relevant parties at the following proportion: (i) Long Haul Holdings Limited will subscribe for 6,900,000,000 New Shares (or equivalent with US$150,000,000) which will be used as a portion of the payment for a portion of the Company’s debt to CFL as provided under the Master Deed, dated 8 October 2013 (as amended from time to time), (ii) 6,900,000,000 New Shares will be allocated for Castleford Investment Holdings Ltd (“Castleford”) pursuant to the Debt Settlement Agreement dated 10 June 2014 between the Company and Castleford as a conversion of the Company’s debt into shares, and if after such allocation, a balance of unsubscribed shares subsists, (B) 2,042,090,000 shares of the balance of the shares will be subscribed for by PT Danatama Makmur as a standby buyer with full commitment at the same price with the Company’s LPO IV price, which is in the amount of Rp 250 per share pursuant to the Deed of LPO IV Standby Purchase Agreement of PT Bumi Resources Tbk No. 108 dated 19 June 2014, made before Humberg Lie, S.H., S.E., Mkn., Notary in Jakarta, between the Company and PT 'DQDWDPD0DNPXU³/32,96WDQGE\%X\HU$JUHHPHQW 6XFK/32,96WDQGE\%X\HU$JUHHPHQWZDVVXSSRUWHGZLWKWKHEX\HUIXQGVXI¿FLHQF\OHWWHUGDWHG 27 June 2014.
Number of Shares
Discontinue of production as a result of legal dispute on agreements – the Company is currently facing certain legal disputes on agreements between contractors which are currently subjects of legal proceedings. These disputes may be disruptive or even may discontinue the production process. To manage this risk, the Company has appointed a lawyer from a reputable ODZRI¿FHWRUHSUHVHQWWKH&RPSDQ\LQWKHFRXUWSURFHVV7RDYRLGWKHVDPH case in the future, the Company has made and prepared weekly updates of the list of litigation cases being pursued by the Company. The Company is also monitoring its compliance to agreements.
LINE OF BUSINESS Oil, Gas, Mining and Minerals
17 Jul’14 – 3 Sep’14
LIMITED PUBLIC OFFERING IV
Description
-
PT BUMI ResourceS Tbk
3 Sep’14 4 Sep’14
Any shareholder that owns 20 (twenty) Series A Registered Ordinary Shares whose name is recorded in the Register of the Shareholders on 11 July 2014 at 16.00 WIB will be entitled to receive 31 (thirty one) Rights, whereby any 1 (one) Rights will give its holder the rights to purchase for 1 (one) Series B new share that must be fully paid at the time of application for the exercise of the Rights Issue.
The hike of oil fuel prices in near future – oil fuel is the main source of HQHUJ\ GXULQJ WKH FRDO PLQLQJ SURFHVV DQG D SULFH KLNH ZLOO VLJQL¿FDQWO\ DIIHFWWKH&RPSDQ\¶V¿QDQFLDOSUR¿WVKDULQJ7RDQWLFLSDWHWKHKLNHRIRLOIXHO SULFHVWKHFRQWUROOLQJHQWLW\WRJHWKHUZLWKWKH&RPSDQ\.3&DQG$UXWPLQ have enter into a long-term contract to secure the oil supply and built Steam Power Plant using coal fuel as additional resource.
PT BUMI RESOURCES Tbk. IS FULLY RESPONSIBLE FOR THE ACCURACY OF ALL INFORMATION, DATA OR REPORTS AND THE OBJECTIVITY OF OPINIONS INCLUDED IN THIS PROSPECTUS.
11 July’14 14 July’14 15 July’14 15 Jul’14 – 1 Sep’14 15 Jul’14 – 1 Sep’14
The Board of Directors, on behalf of the Company, hereby carries out the LPO IV to the Shareholders for the purpose of Rights Issue of the maximum 32,198,770,000 Series B Registered Ordinary Shares with the nominal value of Rp. 100 (one hundred Rupiah) per share that is offered at an Exercise 3ULFH RI 5S WZR KXQGUHG ¿IW\ 5XSLDK SHU VKDUH DQG WKHUHIRUH WKH WRWDO nominal value of the shares issued by the Company from its portfolio is Rp.8,049,692,500,000 (eight trillion forty nine billion six hundred ninety two PLOOLRQ¿YHKXQGUHGWKRXVDQG5XSLDK
-
This prospectus was issued in Jakarta on 30 June 2014 If the shares offered in this LPO IV are not fully subscribed or purchased by the holder of the Rights, Long Haul Holdings Limited will subscribe a portion of 6,900,000,000 New Shares (or equivalent with US$150,000,000) which will be used as repayment of a part of CFL Loan Agreement as set out under to the Master Deed. 4. US$150 million or its equivalent at Rp1,725 billion (at the exchange rate of Rp11,500) will be used to repay all of the Company’s debt to Castleford Investment Holdings Ltd (“Castleford”). The Company’s debt to Castleford will be withdrawn from the loan agreement between BRI, which is a 99% owned subsidiary of the Company, and Castleford pursuant to the Facility Agreement dated 14 November 2013 with Castleford (“Castleford Loan”) whereby pursuant to the debt novation agreement between the Company, BRI and Castleford dated 5 June 2014 (“Novation Agreement”), the Castleford Loan has been novated from BRI to the Company. The DVVLJQPHQW SXUVXDQW WR WKH 1RYDWLRQ$JUHHPHQW KDV EHHQ FRQ¿UPHG E\ BRI by Acknowledgement of Indebtedness from BRI to the Company. The fund obtained from the proceeds of this LPO IV will be used by the Company to repay the above mentioned Castleford loan. If the shares offered in this LPO IV are not fully subscribed or purchased by the holder of the Rights, based on the Debt Settlement Agreement dated 10 June 2014 that is entered into by and between the Company and CIH, CIH as the creditor has agreed to convert the Company’s debt in the amount of US$ 150,000,000 or its equivalent at Rp 1.725 billion to be the balance of the shares offered in this LPO IV, which is equal to 6,900,000,000 Series B Registered ordinary shares issued by the Company with respect to this LPO IV. ,IWKHSURFHHGVRIWKLV/32,9LVQRWVXI¿FLHQWWRIXQGWKH&RPSDQ\¶VSURJUDPV DQGGHEWUHVWUXFWXULQJSODQDVPHQWLRQHGLQWKHDERYHWKH&RPSDQ\PXVW¿QG DQRWKHUVRXUFHRIIXQGVIURPSURMHFW¿QDQFLQJRUWKHSURJUDPVDQGWKHSODQZLOO be postponed by the Company. All of the creditors mentioned above are third parties and are not categorized DV DQ DI¿OLDWH RI WKH &RPSDQ\ DV UHIHUUHG WR LQ %DSHSHDP/. 5XOH 1XPEHU ,;($WWDFKPHQWRI%DSHSDP/.'HFUHH1XPEHU.(3%/GDWHG 1RYHPEHUFRQFHUQLQJ$I¿OLDWHG7UDQVDFWLRQDQG&RQÀLFWRI,QWHUHVWRQ &HUWDLQ7UDQVDFWLRQV³%DSHSDP/.5XOH1R,;(´ ,IWKHXVHRIWKHSURFHHGVRIWKH/32,9DVVWDWHGDERYHIDOOVZLWKLQWKH$I¿OLDWHG 7UDQVDFWLRQV RU &RQÀLFW RI ,QWHUHVW DQGRU 0DWHULDO 7UDQVDFWLRQV FDWHJRULHV DV VHW RXW LQ SUHYDLOLQJ ODZV DQG UHJXODWLRQV HVSHFLDOO\ %DSHSDP/. 5XOH 1R ,;( DQG %DSHSDP/. 5XOH 1XPEHU ,;( $WWDFKPHQW RI WKH +HDG RI %$3(3$0/. 'HFUHH 1XPEHU .(3%/ GDWHG 1RYHPEHU 2011 concerning Material Transaction and Changing in Core of Business, the Company will comply with the provisions in the said law and regulations.
195,894 173.663 75.914 147.178 1,012,028 419,752 170,354 1.563.525 53.491 11.233 434.852 371.835 90.193 4,719,914 78,568 103,073 32,997 2,032,137 134.796 205.382 2,586,953 7,306,867
MANAGEMENT DISCUSSION AND ANALYSIS Description CONSOLIDATED PROFIT AND LOSS STATEMENTS Income *URVV3UR¿W Operational Revenue Net Loss CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENT ASSETS Current Assets Non-Current Assets Total Assets
2,559,443 4,402,734 6,962,177 241,236 392,150 7,354,327
Year 2013 compared to year 2012 Income from operations of the Company and its subsidiaries have decreased by 6.04% from US$ 3,775 thousand in 2012 into US$ 3,547 thousand in 2013. This decrease was mainly due to a decrease in the average selling price as a direct result of the decline in the world economic activities resulting a decline in commodity prices in general or a decline in coal prices in particular. Year 2013 compared with year 2012 Base cost of sales of the Company and its Subsidiaries have increased by 2.49% from US$ 2,791,614 thousand in 2012 into US$ 2,861,220 thousand in 2013. This increase was mainly due to the increase of the Company’s coal production from 68.5 million tons in 2012 to 82.1 million tons in 2013.
3,547,424 686,204 230,047 (660,103)
3,775,518 983,903 432,277 (705,626)
1,944,237 5,059,671 7,003,908
2,263,211 5,091,116 7,354,327
B. Operating Risks, which are: 1. Risk of the decline of coal prices; 2. Risk of the hike of oil fuel; 3. Risk of failure to reach production target; 5LVNRIWLJKWFDVKÀRZLQVKRUWWHUP 5. Risk of loss of reserve due to illegal mining activities.
MATERIAL EVENTS AFTER THE DATE OF THE INDEPENDENT AUDITOR’S REPORT 7KHUH DUH QR PDWHULDO HYHQWV ZKLFK FRXOG VLJQL¿FDQWO\ DIIHFW WKH ¿QDQFLDO conditions and the results of operations of PT Bumi Resources Tbk since WKH GDWH RI ,QGHSHQGHQW $XGLWRU UHSRUW GDWHG 0D\ RQ WKH ¿QDQFLDO VWDWHPHQW HQGHG RQ 'HFHPEHU ZKLFK KDV EHHQ DXGLWHG E\ .$3 7MLHQGUDGMDMD +DQGRNR7RPRZLWKTXDOL¿HGRSLQLRQVDVEHORZ -
On 5 June 2014, the Company, BRI and Castleford signed Novation Agreement where BRI transferred and novated all of its rights, obligations and interests to the Company pursuant to the Credit Agreement dated 14 November 2013 between Castleford and BRI as amended from time to time.
-
On 5 June 2014, the Company and BRI signed Acknowledgement of Indebtedness Agreement whereby the Company has received a loan amounting to US$150,000,000 from BRI with an internal rate of return of 5% ¿YHSHUFHQW
-
On 10 June 2014, the Company and Castleford signed a Debt Settlement Agreement, in which the Company and Castleford agreed that any Company’s debt pursuant to the Novation Agreement will be settled with the Company’s shares related to the Company’s Limited Public Offering. The Company and Castleford agreed and acknowledged that the current balance of the Company’s debt to Castleford is US$150,000,000.
-
On 12 June 2014, the Company (as the “Debtor”) and its Subsidiary Entities, 6& .&/ 6+/ DQG )RUHUXQQHU DV 2ULJLQDO *XDUDQWRUV DQG &UHGLW 6XLVVH Ag, Singapore branch as Original Lenders, Arranger, Facility Agent, Security Agent and Account Bank have signed a Credit Agreement to provide credit facilities in the amount of US$ 114,310,344.83 to the Company and valid for 36 months with the loan interest rate at LIBOR plus margin.
-
On 12 June 2014, the Company (as the “Debtor”) and its Subsidiary Entities, 6& .&/ 6+/ DQG )RUHUXQQHU DV 2ULJLQDO *XDUDQWRUV 5DLIIHLVHQ %DQN International AG, Labuan branch (as the “Original Lenders”) and Raiffeisen Bank International AG, Singapore branch (as the “Arranger, Facility Agent, Security Agent and Account Bank”) have signed a Credit Agreement to provide credit facilities in the amount of US$ 80,689,655.17 to the Company and valid for 36 months with the loan interest rate at LIBOR plus margin.
Year 2013 compared to year 2012 The income from operations of the Company have decreased by 46.78% from US$ 432,277 thousand in 2012 into US$ 230,047 thousand in 2013. This decrease was due to a decline in the average coal selling price. Year 2013 compared to year 2012 Other net expenses of the Company and its subsidiaries have decreased by 6.92% from US$ 1,047,842 thousand in 2012 into US$ 975.286 thousand in 2013. This decrease was mainly due to the decline of loss on derivative transactions by 70.78% from US$ 344.862 in 2012 into US$ 100,782 1HW3UR¿W/RVV Year 2013 compared to year 2012 1HW SUR¿W ORVV RI WKH &RPSDQ\ DQG LWV VXEVLGLDULHV KDYH GHFUHDVHG IURP D net loss as of US$ 705,626 thousand in 2012 into a net loss of US$ 660,103 thousand in 2013. This decrease was resulted from the decline of operating liabilities by 17.31% and the decline of other net expenses by 6.92%. Growth of Assets, Liabilities and Equities
Total assets of the Company and its subsidiaries ended on 31 December 2013 are as of US$ 7,003,908 thousand, which have decreased by 4.76% compared to the Company’s total assets on 31 December 2012 which recorded as of US$ 7,354,327 thousand. This decrease was mainly triggered by the decline of the current assets by 14.09%. This decrease was due to the decline of derivative assets by 90.25% and the decline of stocks by 31.65%. Growth of Total Liabilities Year 2013 compared to year 2012 Total Liabilities of the Company and its subsidiaries on 31 December 2013 are as of US$ 7,306,868 thousand, have increased by 4.95% from the Company’s total liabilities on 31 December 2012 which recorded as of US$ 6,962,177 thousand. This increase was due to an increase of short-term liabilities by 84.41% due to the increase of total short-term loans, debt to the government of the Republic of Indonesia, accrued expenses, redemption premium and convertible bonds. Growth of Total Equities Year 2013 compared to year 2012 Total equities of the Company on 31 December 2013 have decreased from the amount of US$ 392,150 thousand in 2012 into US$ (302,959) thousand in 2013, this was due to the loss of company’s performance during 2013. The decrease of the Company’s average coal selling prices by 22% from US$ 81.5/ ton in 2012 into US$ 63.8/ton in 2013 was one of the factor of the decrease of the Company’s performance, even though the volume of the Company’s coal selling has increased by 20% from 81.5 million tons in 2012 into 82.1 million tons in 2013. Other factor is the net loss on the subsidiary entity selling in the amount of US$ 50.4 million including loan fees that capitalized during exploration evaluations, moreover, the loss on exchange rate differences are greater in 2013 which is as of US$ 137 million compared to 2012 of US$ 47 million resulted by the revaluation of the tax collection and the weakening of the Rupiah against US$ are also being the factor causing the decline in the Company’s performance in 2013. Important Ratios
(in thousand US$) 31 December 2013 2012
A. Financial Risks, namely: 1. Risk of credit; 2. Risk of liquidity; 3. Risk of foreign exchange; 4. Risk of equity price; 5. Risk of interest rate;
*URVV3UR¿W
Year 2013 compared to year 2012
(in thousand US$) 31 December 2013 (Audited)
LIABILITIES SHORT TERM LIABILITIES Short-term loan Account payable Third parties Related parties Others Payable Third parties Debt to the Government of Indonesia Accrued expenses Taxes payable Long term liabilities Payable within one year Long-term loan Financing lease payable Estimated restoration and Rehabilitation liabilities Redemption premium Convertible bonds Liabilities directly connected with UHWDLOJURXSFODVVL¿HGDV held for sale Total Short-Term Liabilities LONG-TERM LIABILITIES Due to related parties Deferred tax liabilities - net 3RVWHPSOR\PHQWEHQH¿WV Long term loan – after being deducted by the current maturities Financing lease payable Estimated restoration and rehabilitation liabilities Total Long-Term Liabilities Total Liabilities
4,719,914 2,586,953 7,306,867 189,687 (302,959) 7,003,908
Growth of Total Assets
STATEMENT OF INDEBTEDNESS Description
Description LIABILITIES Short-Term Liabilities Long-Term Liabilities Total Liabilities Non-controlling interests (TXLWLHV&DSLWDO'H¿FLHQF\ ±1HW 7RWDO/LDELOLWLHVDQG(TXLWLHV&DSLWDO'H¿FLHQF\
31 December 2013 2012
BUSINESS RISKS In general, the risks that could affect the Company’s business and its subsidiaries can be categorized as follows:
COMPANY INFORMATION 1. Brief History of the Company PT Bumi Resources Tbk (the “Company”), which is domiciled in Jakarta, is a Limited Liability Company that is established and incorporated under the law of the Republic of Indonesia in accordance with the Deed of Establishment No. 130, dated 26 June 1973, as has been amended with Deed of Amendment of Articles of Association, No. 103, dated 28 November 1973, both are made before Djoko Soepadmo, SH, Notary in Surabaya. The Deed of Establishment has been approved by the Minister of Justice pursuant to Decree No. Y.A 5/433/12 dated 12 December 1973, registered in the Register book of District &RXUW 2I¿FH RI 6XUDED\D GDWHG 'HFHPEHU ZLWK UHJLVWUDWLRQ QXPEHU 1824/1973 and has been published in the BNRI No. 1 dated 2 January 1974, Suplement No. 7. The Articles of Association of the Company has been amended several times, lastly amended by the Deed of Minutes of the Third Extraordinary General Meeting of Shareholders No.68, dated 3 April 2014, made before Humberg Lie SH, SE, Mkn, Notary in Jakarta Utara, concerning Article 14 paragraph (2), Article 15 paragraph (3), Article 17 paragraph (2) and restatement for all of the Company’s articles of association. As information, by the enactment of Law No. 40 of 2007 concerning Limited Liability Company, according to Article 29 paragraph (1) and Article 30 paragraph (1) of the Law, the registration of the Company’s articles of association amendment in the Company Registry and published in the Supplement of State Gazette of the Republic of Indonesia is conducted by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia. 7KH&RPSDQ\LVGRPLFLOHGLQ-DNDUWDZLWKUHJLVWHUHGRI¿FHDW%DNULH7RZHU Floor, Rasuna Epicentrum, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan – 12940.
,PSRUWDQW¿QDQFLDOUDWLRVRIWKH&RPSDQ\DQGLWVVXEVLGLDULHVIRUWKH\HDUHQGHG 2. The Development of the Shareholding of the Company In 2000 on 31 December 2013 and 2012 may be presented in the table below: Description Number of Shares Nominal Value (Rp) % $XWKRUL]HG&DSLWDO±1RPLQDO5S 20,000,000,000 10,000,000,000,000 31 December Description Issued and Paid up Capital 2013 2012 Long Haul Holding Ltd, 14,167,615,284 7,083,807,642,000 73.01 3UR¿W0DUJLQ Minarak Labuan 4,267,384,616 2,133,692,308,000 21.99 Gross 19.3% 26.4% PT Bakrie Capital Indonesia 412,025,480 206,012,740,000 2.12 Operating 6.5% 11.4% PT Taspen (Persero) 26,400,000 13,200,000,000 0.14 Net -18.6% -18.6% PT Jan Darmadi Corp, 25,520,000 12,760,000,000 0.13 Solvency PT Jamsostek (Persero) 14,042,900 7,021,450,000 0.07 Equity Solvency Ratio 0.4x 0.9x Public (below 5%)* 491,011,720 245,505,860,000 2.53 Debt Ratio 1.0x 0.9x Total issued and paid up Capital 19,404,000,000 9,702,000,000,000 100.00 Return Ratios Total Shares in the portfolio 596,000,000 298,000,000,000 Return on assets -9.42% -9.59% * Shareholders with shareholdings below 5%, except except for the founding shareholder Return on equities -133.99% -467.57%
Hal 2 PT BUMI ResourceS Tbk In 2010 Description Number of Shares Nominal Value (Rp) % $XWKRUL]HG&DSLWDO±1RPLQDO5S 77,500,000,000 38,750,000,000,000 Issued and Paid Up Capital Glencore International AG 968,442,000 484,221,000,000 4.66 Raiffeisen Zentralbank Oesterreich AG Singapore %UDQFK6$0RRU¿HOGV 760,777,778 380,388,889,000 3.66 Credit Suisse International 608,622,222 304,311,111,000 2.93 Bank Sarasin Rabo (Asia) Limited A/C PT Bakrie + Brothers Tbk 465,000,000 232,500,000,000 2.24 Credit Suisse Singapore Branch S/A Bright Ventures PlE LTD - BUMI 465,000,000 232,500,000,000 2.24 CS Securities (Europe) Ltd S/A CS Securities (Europe) Ltd 451,481,273 225,740,636,500 2.17 UBS AG Singapore S/A Mohammad Soetrisno Bachir 361,500,000 180,750,000,000 1.74 SSB Obih S/A Ishares MSCI Emering Market Index Fund 322,177,500 161,088,750,000 1.55 PT Asuransi Jiwa SInarmas 292,304,011 146,152,005,500 1.41 Citibank New York S/A Dimensional Emerging Markets Value Fund 280,320,500 140,160,250,000 1.35 Public * 280,320,500 140,160,250,000 70.05 Total Issued and Paid Up Capital 20,773,400,000 10,386,700,000,000 100.00 Number of Shares in the Portfolio 56,726,600,000 28,363,300,000 * Shareholders with shareholdings below 5%, except except for the founding shareholder In 2014 Pursuant to the Deed of Minutes of the Third Extraordinary General Meeting of Shareholders No. 68, dated 3 April 2014, made before Humberg Lie SH, SE, Mkn, Notary in Jakarta Utara and Register of Shareholders as per 28 April 2014 issued by Ficomindo Buana Registrar as the Securities Administration Bureau of the Company, Composition of Shares Capital and Shareholders of the Company are as follows: Description Authorized Capital Series A (Nominal Rp 500) Series B (Nominal Rp 100) Issued Capital Credit Suisse AG SG Branch S/A CSAGSING-LHHL(LHHL-130M)-20233 34064(*) Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd(*) Public below 5% Total Issued and Paid Up Capital Shares in the portfolio Series A (Nominal Rp 500) Series B (Nominal Rp 100)
Shares 20,773,400,000 283,633,000,000
Rupiah
%
10,386,700,000,000 28,363,300,000,000
PT Arutmin Indonesia (“Arutmin”) In 1981, Arutmin signed a CCOW with the government of Indonesia. The Government of Indonesia awarded a 30-years concession on approximately PLOOLRQKHFWDUHVODQGLQ6RXWK.DOLPDQWDQ,QGRQHVLDZKLFKLVHIIHFWLYHDV from 1990, when Arutmin commenced its commercial operation. The contract will expire in 2020. In November 1990, Arutmin released its right over 1.19 million hectares land, or 94.4 percent of its original concession area. Currently, Arutmin’s concession areas are approximately at 59,261 hectares. As per 30 June 2010, Arutmin has exploited all of the remaining concession area. Under the CCOW contract, Arutmin may request a concession area expansion should it discoveres any deposit of coal outside its concession areas. Coal Resources and Reserves held by Arutmin are as follows: Area Senakin Satui Batulicin Mulia Asam Asam Sarongga Undeveloped Total
2013 Coal Resources (million tons) Coal Reserves (million tons) 401 14 262 47 167 16 697 41 321 203 328 72 201 4 2.377 397
Source: Technical review of resources and reserves statements as of February 2013 PT Runge Indonesia In 2013, the total coal production from Arutmin mines reached 28.8 million tons, which increased by 0.06% from 27.1 million tons production in 2012. The table EHORZVSHFL¿FDOO\GLYLGHVSURGXFWLRQVLQDFFRUGDQFHZLWKLWVPLQLQJDUHDV Production (million tons) Senakin Satui Mulia Asam-asam .LQWDS Batulicin Sarongga Jumbang Total
2013
2012 1.0 1.7 0.9 8.5 8.1 1.6 4.3 2.8 28.8
4.0 4.9 2.5 8.8 3.0 3.8 27.1
Fajar Bumi Sakti (“FBS”) FBS manages a concession area of 8,250.5 hectares with 335 million tons coal reserves of 4,000 – 6,150 kcal/kg (GAR) coal calories. Currently, there are two PLQLQJDUHDV/RD8OXQJDQG7DEDQJERWKDUHDVDUHLQ(DVW.DOLPDQWDQ Open mining operation operated by FBS in Loa Ulung is located in 984.5 hectares area, while the other project in Tabang is operated through two independent concessions given under the name of PT Guruh Putra Bersama 283,633,000,000 28,363,300,000,000 and PT Ade Putra Tanrajeng, of 7,266 hectare Tabang Project contains 321 3. Brief Information Regarding the Legal Entity Shareholders Holding 5% million tons reserves with 4,000 kcal/kg (GAR) coal. or More Shares of the Company 7KH FRQVWUXFWLRQ RI LQIUDVWUXFWXUH LV DSSURDFKLQJ LWV ¿QDO VWDJH DQG WKH Long Haul Holdings Ltd (“Long Haul”) production is expected to expected to be started in mid 2013. Offtake sales agreement has also has been arranged with several buyers. By the Brief History /RQJ+DXOLVDFRPSDQ\GXO\HVWDEOLVKHGXQGHUWKHODZRI6W.LWWV 1HYLVRQ commencement of Tabang Project in 2013, FBS will bring additional value to 3 February 1997, with Company Registration number No. 6705, and, addressed the Company. Resources and reserves held by FBS are as follows: at P.O. Box 556 Charlestown, Nevis. 2013 Business Activity Area Coal Resources (million Coal Reserves (million Long Haul business activity is in Investment sector. tons) tons) Capital Structure Loa Ulung 14 14 Long Haul capital structure has a total capital of 1,000 ordinary shares with Tabang 575 321 the nominal value of US$ 1 per share. Golden Glades Ltd. held 100% shares Total 589 335 of Long Haul capital. Source: JORC Report 2012 issued by PT SMG Consultant Management and Supervision PT Pendopo Energi Batubara (“PEB”) Composition of the Board of Directors of Long Haul are as follows: PEB was established in 1995, and in 1997 has entered into the Third Coal Contract of Work (CCOW) with the Government of Indonesia. PEB Mining area Board of Directors: is located in Muara Enim, South Sumatera. 'LUHFWRU2PDU/XWK¿$QZDU PEB collaborates with DH Energy (“DHE”) whereby PEB provides coal for 4. Management and Supervision of the Company power generation that will be erected by DHE. The management of the Company is performed by the Board of Directors under the supervision of the Board of Commissioners which is appointed by the GMS. PEB held 17,840 hectare concession area with an operating license of 30 years The Rights and Obligations of the Board of Commissioners and the Board of WKDWZLOOEHFDOFXODWHGVLQFHWKHEHJLQQLQJRILWV¿UVWPLQLQJRSHUDWLRQDVIURP Directors are as set out in the Company’s Articles of Association. The Board of May 2009 until 4 May 2039. According to a study performed by an independent Directors and Board of Commissioners are appointed and discharged by the mining consultant, PEB held 1.95 billion tons potential coal resources and 687 million tons coal reserves. GMS. Resources and reserves held by PEB are as follows: The current Management and Supervision of the Company are as follows: 2013 The Board of Commissioners Area Coal Resources (million tons) Coal Reserves (million tons) President Commissioner / Sigoyang 1,366 933 ,QGHSHQGHQW&RPPLVVLRQHU .XVXPR$0DUWRUHGMR Benuang 945 373 Independent Commissioner : Suryo B Sulisto Total 2,311 1,306 ,QGHSHQGHQW&RPPLVVLRQHU ,PDQ7DX¿N Source: Statement of Open Cut Coal Resources and Reserves issued by PT Runge Indonesia, Independent Commissioner : Fuad Hasan Masyhur March 2012 Commissioner : Nalinkant Amratlal Rathod PEB coal resources are categorized as bituminous coal (batubara muda), which Commissioner : Anton Setianto Soedarsono is having low calorie value and high moisture content, low sulfur, low ash and Commissioner : Sulaiman Zuhdi Pane low nitrogen content. Characteristic of PEB coal product has moisture ingredient The Board of Directors (IM) 16.4% - 27% with total moisture (TM) between 55% - 60%, ash ingredient President Director : Saptari Hoedaja 4% - 8%, low sulfur ingredient less than 0.2% and calories ingredient 2,350 Director : Andrew C Beckham kcal/kg (GAR). Director : Dileep Srivastava By referring to the characteristic of PEB coal, PEB will be a coal producer that 'LUHFWRU .HQQHWK3DWULFN)DUUHO VSHFL¿FDOO\VXSSO\SRZHUJHQHUDWLRQVDQGDOWHUQDWLYHHQHUJ\LQGXVWULHV Director : Eddie J. Subari MINERAL Director : R.A. Sri Dharmayanti PT Bumi Resources Minerals Tbk (“BRMS”) 5. Human Resources (HR) The employees of the Company and its Subsidiaries for the period of December BRMS is a company engages in the mining sector, both directly and through its Subsidiaries, which among others including the exploration and exploitation 2013 and 2012 are 5,763 persons and 5,882 persons. activities of various mineral resources, other than coal with operating areas in Indonesia and Africa. Main activities of BRMS through Subsidiaries are BUSINESS ACTIVITIES AND PROSPECTS exploration and development of mineral deposits, such as gold, copper, zinc OF THE COMPANY AND SUBSIDIARIES and lead in Indonesia, and mineral in Liberia. Through ownership of 75.0% shares of MDB, the Company indirectly holds 24% (which is resulting in 1. Business Activities 18.0% effective ownership) of NNT, a company owned Batu Hijau mine, the In accordance with the articles of association of the Company, the purposes second largest gold-copper mining in Indonesia and Asia in terms of production DQG REMHFWLYHV RI WKH &RPSDQ\ DUH WR FRQGXFW EXVLQHVV LQ WKH ¿HOG RI WUDGH pursuant to AME report. BRMS also provide sales and marketing consulting industry, workshop, agriculture, mining, transportation, real-estate, services and services of coal and other mineral products through BRJ. agency/representative. In addition to share ownership in PT Newmont Nusa Tenggara (NTT), BRMS Currently, the main business activities of the Company through its subsidiaries owns an exclusive right to conduct mining activities through four of its is conducting a surface open cut mining with the primary mining product of Subsidiaries, three are within Indonesia and one is in Africa. Each Subsidiary in thermal coal from its mines in Indonesia. The Company is holding licenses Indonesia holds one mining concession which grants exclusive right to explore, from the government of Indonesia to conduct coal mining in the concession develop, establish, mine and conduct operating activities in accordance with DUHD RI DSSUR[LPDWHO\ KHFWDUHV LQ (DVW .DOLPDQWDQ XQWLO DQG .. ZKLOH FRPSDQLHV LQ $IULFD KROGV YDULRXV ULJKWV DQG OLFHQVHV WR FRQGXFW LQ RWKHU FRQFHVVLRQ DUHD RI DSSUR[LPDWHO\ KHFWDUHV LQ .DOLPDQWDQ mining activities in the country. The ownership of BRMS in Batu Hijau mine and Selatan until 2020. Up to the publication of this information, the Company has four other minerals prospects are as follows: six commercially operating mines that are operated through its subsidiaries, - Batu Hijau Mine – a gold-copper mine in West Sumbawa, Indonesia is 37.DOWLP3ULPD&RDOWKHODUJHVWFRDOH[SRUWHULQWKHZRUOGLQ6DQJDWWDDQG operated by NNT, which is acquired by the Company through MDB, based Bengalon and Arutmin in Senakin, Satui, Mulia Asam-Asam and Batulicin. RQDWKLUGJHQHUDWLRQRI&RQWUDFWRI:RUN.. LQH[SORUDWLRQVWDJH The Company also perform mining activities of other mineral resources, namely - Dairi Prima Mineral Project – is a zinc-lead mining concession in North gold and copper through its subsidiaries, either in Indonesia and Africa. Other Sumatera, Indonesia, which is acquired by the Company through DPM, mines owned by the Company includes: EDVHGRQWKHVHYHQWKJHQHUDWLRQRI..LQFRQVWUXFWLRQVWDJH a) the ownership of 80% of PT Gorontalo Minerals which is having a mining - Gorontalo Minerals Project – is a gold-copper mining concession in North concession of 36,070 ha land in North Sulawesi, Indonesia; Sulawesi, Indonesia, which is acquired by the Company through GM, in DFFRUGDQFHZLWKWKHVHYHQWKJHQHUDWLRQRI..LQH[SORUDWLRQVWDJH b) the ownership of 100% of PT Citra Palu Minerals which is having a mining concession of 138,889 hectare land in Central Sulawesi. - Citra Palu Minerals Project – a base metal mining concession, including gold, molybdenum and any accompanying minerals in Central Sulawesi The Company also engages in oil and gas mining through its subsidiary, Gallo and South Sulawesi, Indonesia, which is acquired by the Company through Oil (Jersey) Ltd. (“Gallo”). Currently, Gallo is operating two oil concession areas &30LQDFFRUGDQFHZLWKWKHVL[WKJHQHUDWLRQRI..LQH[SORUDWLRQVWDJH in the Republic of Yemen, namely Block R-2 (East Al Maber) and Block 13 (Al Armah), both of which are focused in exploration activities. - Liberia Project – several alluvial and kimberlite diamonds and gold mining FRQFHVVLRQVLQ/LEHULDZKLFKLVDFTXLUHGE\WKH&RPSDQ\WKURXJK.RQEOR Business activities conducted by the Company and through its subsidiaries a company owning the right to conduct exploration activities under seven have been in accordance with the purposes and objectives pursuant to the licenses of explorations of minerals held by it. Company’s articles of association. BATU HIJAU MINE Operation and Production 4,797,485,702
2,398,742,851,000
23.09
1,264,213,935 14,711,700,363 20,773,400,000
632,106,967,500 7,355,850,181,500 10,386,700,000,000
6.09 70.82 100.00
The Company operates through four coal mining companies: PT Arutmin ,QGRQHVLD $UXWPLQ 37 .DOWLP 3ULPD &RDO .3& 37 3HQGRSR (QHUJL %DWXEDUDDQG37)DMDU%XPL6DNWL$UXWPLQDQG.3&DUHERWKWKHODUJHVWFRDO mining companies in Indonesia, with proven historical production as well as health, working safety and environmental performances. PT Kaltim Prima Coal (“KPC”) ,Q .3& HQWHUHG LQWR D &RDO &RQWUDFW RI :RUN &&2: ZLWK WKH Government of Indonesia, which is granting 30 years concession for the RSHUDWLRQ DQG SURGXFWLRQ RI FRDO PLQHV LQ (DVW .DOLPDQWDQ HIIHFWLYHO\ VLQFH ZKHQ WKH ¿UVW .3& PLQH FRPPHQFHG LWV FRPPHUFLDO RSHUDWLRQ 7KH &&2:ULJKWRI.3&LVVFKHGXOHGWRH[SLUHRQ'HFHPEHU2ULJLQDOO\ WKH .3& FRQFHVVLRQ DUHDV UHDFKHG DSSUR[LPDWHO\ KHFWDUHV ODQG ,Q 1987, after exploration activities performed on the original concession areas, .3&UHOHDVHGPLQLQJULJKWVRYHUKHFWDUHVODQGRUSHUFHQWRILWV original concession areas, and then conduct a further release in 1990. Currently, WKHWRWDOFRQFHVVLRQDUHDVRI.3&DUHDSSUR[LPDWHO\DWKHFWDUHV2Q -XQH .3& KDV H[SORUHG DURXQG KDOI RI WKH WRWDO UHPDLQLQJ FRQFHVVLRQ DUHDV ,Q DFFRUGDQFH ZLWK WKH SURYLVLRQ RI WKH &&2: .3& PD\ UHTXHVW concession area expansion should it discovers any deposit of coal outside its concession areas. 5HVRXUFHVDQGUHVHUYHVKHOGE\.3&DUHDVIROORZV Area Sangatta Bengalon Total
2013 Coal Resources (million tons) Coal Reserves (million tons) 7.714 924 1.554 236 9.268 1.160
Source: Technical review of resources and reserves statements as of February 2013 PT Runge Indonesia
Hal 2 PT BUMI ResourceS Tbk
Dairi Prima Coal Project Operator Ownership
: PT Dairi Prima Mineral (“PT DPM”) : BRMS has acquired 80% of effective ownership in PT DPM, through Gain and Win Pte Ltd. Partners : PT Aneka Tambang (Persero), Tbk (20%) Total Concession Area : 27,420 Ha Dairi Project is a zinc and a lead concession located in the Dairi Regency of North Sumatera Province in Indonesia, 120 kilometers southwest of Medan. Expert report indicated that Dairi Project has the potential reserves of high TXDOLW\OHDGDQG]LQFVXO¿GH5HVHUYHRIKLJKHFRQRPLFYDOXHRI]LQFVXO¿GH OHDGVLOYHU KDV EHHQ LGHQWL¿HG LQ VLGHV DORQJ NLORPHWHUV IURP JHRORJ\ structure known as “Sopokomil Dome”. Citra Palu Minerals Project Operator : PT Citra Palu Minerals (“PT CPM”) Ownership : BRMS acquired 96,97% effective ownership in PT CPM Total Concession Area : 138.889 Ha &30KHOGPLQLQJFRQFHVVLRQSXUVXDQWWRWKHVL[WKJHQHUDWLRQRI..FRPSULVLQJ 138,889 hectare areas located in Donggala Regency, Parigi Moutong Regency, Palu Regency, Toli-toli Regency of Central Sulawesi Province and Luwu Regency of South Sulawesi Province. Two payments with the total value of US$ 18 million are required to be paid to Rio Tinto from the commencement RISURGXFWLRQSURFHVVLQDFFRUGDQFHZLWKWKH..RI&307KHSD\PHQWZDV additional payment on royalties to the government of Indonesia in accordance ZLWKWKHSURYLVLRQVRI.. Liberia Project Operator Ownership Partners Total Concession Area
: .RQEOR%XPL,QF³.%´ : %506DFTXLUHGHIIHFWLYHRZQHUVKLSLQ.%WKURXJK/HPLQJWRQ Investments Pte Ltd. : Trinity Business Corp (5,9%) : 3.610 km2.
.RQEOR KHOG VHYHQ OLFHQVHV IRU WKH PLQHUDOV H[SORUDWLRQV FRPSULVLQJ square kilometers of total concession areas from the Department of Land, Mines and Energy for gold, diamonds and base metals. Two of the licenses obtained IURP DQG WKH UHVW RI ¿YH RQ -DQXDU\ 7RWDO SURMHFW FRQFHVVLRQV consist of four areas, which are Pantai Mafa Project, Magribi Project (two licensed areas), Dugbe Project (three licensed areas) and Zoi Project. All of the Loberia Projects are in early exploration stage. Bumi Resources Japan Co. Ltd. (“BRJ”) %5-LVDPDUNHWLQJRI¿FHWKDWLVFRQQHFWLQJ%50ZLWKLWVFXVWRPHUVRQYDULRXV coal and non-coal products. Currently, BRM has acquired 100% effective ownership in BRJ. Gallo Oil Since 1997, the Company operates two oil and gas exploration concessions in the Republic of Yemen in the form of Production Sharing Agreement with the Ministry of Oil and Mineral (MOM), namely Block R2 and Block 13. The two blocks have been operated by Gallo Oil (Jersey) Ltd. (“Gallo Oil”). Block R2 in East Al Maber, Hadramaut. In this block, Gallo Oil held 50% operation shares. Block 13 in Wadi Al Armah, Al Mahara, and Gallo Oil held 100% operation shares. Competitions The main customers of the Company’s coal products are Adani, PLN and Tata, whereby each customer provides 15%, 11% and 9% contributions from the Company’s total coal sales. International coal market is very competitive. The main competitor of Bumi Resources Group in Asia includes the largest coal producers in Australia, South Africa and China, including Rio Tinto, BHP Biliton, Anglo American, Xstrata and some largest state-owned companies in China. The Board of Directors found that Bumi Resources Group is having competitive advantages compared to its Australian and South African competitors when selling coal products to its main customers in Asia given its proximity to its customers, proximity of the coal mine WR WKH .DOLPDQWDQ EHDFK VHOIRZQHG DQG RSHUDWHG VKLSSLQJ WHUPLQDO DQG D relatively low transportation costs to ship its products to the Asian market. By referring to the total coal productions, the company is in the top position with 82 million tons total productions, next is Adaro with 52 million tons, Indotambang Mega Raya with 29 million tons, Berau Coal with 20 million tons and PTBA with 15 million tons. (Source: Annual report of the respective companies, except for berau coal, the Directorate General of Mineral and Coal of the Department of Energy and Mineral Resources) By referring to the total market capitalization in the coal industry, the Company is in the-5th position of market capitalization at Rp. 6,232 trillion, whereby Adaro LQ WKH ¿UVW SRVLWLRQ DW 5S WULOOLRQ DV IROORZHG E\ ,QGRWDPEDQJ 0HJD Raya at Rp. 32,203 trillion, PTBA at Rp. 23,502 trillion, Berau coal at Rp 6,491 trillion. (Source: RTI) 3. Business Prospect Based on its business segment, the Company divided its business prospects into two parts, which are coal mining prospect and metallic mineral mining prospect. a. Coal Mining Prospect As per a study released by the Statistical Review of World Energy, “Energy Outlook 2030”, June 2013 and International study of Energy Outlook 2013 released by Energy Information Administration (EIA), long term global energy demand will continue to grow. To meet the energy demand, coal UHPDLQVUDQNHGVHFRQGDVWKHPDMRUJOREDOHQHUJ\VRXUFHDIWHURLO3DFL¿F region, remains the region with an increasing dominance of coal, China DQG,QGLDDUHWZRFRXQWULHVZLWKWKHODUJHVWFRQVXPSWLRQ&KLQDPD\IXO¿OOV PRVWRIWKHFRDOGHPDQGGRPHVWLFDOO\EXW,QGLDPXVWIXO¿OOVPDMRULW\RILWV need from the global market since it does not have adequate reserves. $ UDSLG JURZLQJ HFRQRP\ LQ WKH $VLD 3DFL¿F UHJLRQ KDV DOVR UHVXOWHG in the growth of several newly industrialized countries such as South .RUHD7DLZDQ0DOD\VLDDQG9LHWQDPWREHFRXQWULHVZLWKDULVLQJRIFRDO demand. Moreover, Japan’s policy to close all nuclear power plant facilities after the earthquake and tsunami that struck Fukushima has destroyed nuclear facilities, it is also expected to create increased demand for coal. Meanwhile, domestic coal demand for power generation is predicted to continue to increase along with the realization of the construction of the plant in order to accelerate the construction of phase I and phase II power generations of 10,000 MW. The whole description shows that in the medium to long term, coal markets are expected to rebound, with an increase demands and better prices. b. Metallic Mineral Mining Prospect
Description Account receivable Third parties Other receivables - net Third parties Related parties Related parties receivables Inventories - net Tax collections Prepaid tax ,QYHQWRU\ .HORPSRN OHSDVDQ \DQJ GLNODVL¿NDVLNDQ VHEDJLDQ GLPLOLNL untuk dijual) Other current assets Total Current Assets Non-Current Assets Related parties receivables - net Deferred tax assets - net Investment on association entities Fixed assets – net Oil and gas assets Exploration and evaluation assets Deferred exploration costs Exploration and development costs Income tax collection Goodwill - net 'HIHUUHG¿QDQFLDOH[SHQVHV Long-term receivables Third parties Related parties Other non-current assets Third parties Related parties Total Non-Current Assets Total Assets
31 December 2011 2010
2013
2012
429,998
298,053
354,837
205,915
2009 183,594
55,163 958 187,716 736,760 5,245
39,295 2,420 45 274,654 829,617 5,114
204,371 5,511 5,637 157,432 711,052 4,877
426,948 893 10,482 118,519 541,851 8,920
488,473 534 1,000 138,846 443,706 -
104,207 164,860 41,554 34,434 90,313 68,430 19,481 1,944,237 2,263,211 2,579,611 2,580,849 1,847,087 77,075 91,023 45,628 42,260 289,510 163,748 143,615 27,171 1,190,463 1,230,803 1,283,192 1,206,728 1,704,686 1,752,710 1,650,928 1,416,862 756,019 431,061 427,463 391,220 68,292 66,827 49,634 61,999 308,277 308,277 319,570 322,805 425,118 15,894
369,164 8,806
285,798 351
371,669 -
46,334 856,627 871,975 332,821 19,362 639,220 17,795 365,881 211,354 250,000 -
219,064 666,192 671,211 611,993 482,451 5,274 2,504 8,324 3,000 9,478 5,059,671 5,091,116 4,885,714 4,455,708 4,103,298 7,003,908 7,354,327 7,465,325 7,036,557 5,950,385 (in thousand US$)
31 December Liabilities and Equities (Capital 'H¿FLHQFLHV 2013 2012 2011 2010 2009 Short-Term Liabilities Short-term loan 195,894 98,693 666,396 - 400,000 Trade accounts payable Third parties 173,663 198,618 114,032 65,813 168,801 Related parties 75,914 120,266 58,240 45,680 17,352 Other payables 147,178 68,478 47,752 111,069 167,288 Payable to the government 1,012,028 948,138 785,557 607,251 476,448 Accrued expenses 419,752 261,917 271,253 209,215 147,071 Tax payable 170,354 143,863 213,242 183,303 220,009 Derivative liabilities 4,671 64,979 Long-term liabilities payable within one year Long-term loan 1,563,525 470,246 35,080 10,468 21,553 Financing lease payable 53,491 64,835 62,446 64,448 60,713 Expected restoration and rehabilitation 11,233 liabilities 9,677 11,002 10,931 10,784 Redemption premium 434,852 87,326 80,757 Covertible bonds 371,835 Liabilities that directly connected with Inventory (kelompok lepasan yang GLNODVL¿NDVLNDQVHEDJDLGLPLOLNLXQWXN dijual) 90,193 87,385 Total Short-Term Liabilities 4,719,914 2,559,443 2,350,428 1,373,157 1,690,019 Long-Term Liabilities Related parties payables 78,568 98,882 7,462 62,738 11,902 Deferred tax liabilities – net 103,073 125,447 172,902 138,798 94,608 3RVWHPSOR\PHQW¿[HGUHWXUQOLDELOLW\ 32,997 34,989 32,321 29,420 24,600 Deferred income - 14,437 Long-term liabilities - after being deducted by the current maturities Long-term loan 2,032,137 3,144,996 2,954,729 3,410,720 2,305,387 Financing lease payable 134,797 131,422 83,584 91,075 123,159 Estimated restoration and rehabilitation 205,382 197,352 155,199 142,411 130,544 liabilities Redemption premium - 302,683 221,636 151,399 Convertible bonds - 366,964 362,585 366,556 764,200 Total Long-Term Liabilities 2,586,953 4,402,734 3,990,416 4,393,117 3,468,837 Total Liabilities 7,306,868 6,962,178 6,340,844 5,766,274 5,158,856 (TXLWLHV&DSLWDO'H¿FLHQFLHV Issued and paid up capital 1,476,793 1,476,793 1,476,793 1,476,793 1,400,715 Additional paid up capital (878,787) (878,787) (878,787) (632,047) 70,991 Bought back shares (34,160) (34,160) (34,160) (34,160) (34,160) Transaction margin from the changes of equity of associated companies) (27,757) (27,757) (28,769) (32,817) (986,960) Other capital reserves 13,319 47,865 41,619 28,403 (59,614) %DODQFHRISUR¿WGH¿FLW Reserved 417,635 417,635 230,190 Non-reserved (1,459,689) (850,675) 36,886 182,702 384,150 (TXLWLHVFDSLWDOGH¿FLHQFLHV ZKLFKFDQ be atributed to the parent entity holder (492,646) 150,915 843,773 988,875 775,122 Non-controller interests 189,687 241,236 280,709 281,408 16,407 (TXLWLHV&DSLWDO'H¿FLHQFLHV ±1HW (302,959) 392,150 1,124,482 1,270,283 791,529 Total Liabilities and Equities (Capital 7,003,908 7,354,327 7,465,325 7,036,557 5,950,385 'H¿FLHQFLHV CONSOLIDATED COMPREHENSIVE PROFIT (LOSS) STATEMENT (in thousand US$) Description Income Base Cost of Income *URVV3UR¿W Operating Expenses Income from Operations 3UR¿W/RVV %HIRUH Expected Income Tax 1HW3UR¿W/RVV
2013 3,547,424 2,861,220 686,204 456,157 230,047
2012 3,775,518 2,791,615 983,903 551,626 432,277
2011 4,000,991 2,410,910 1,590,081 488,977 1,101,103
2010 2,926,628 1,962,499 964,428 312,855 651,573
2009 3,665,023 2,549,328 1,115,695 477,447 638,248
(745,239) (615,565) 598,755 570,479 517,655 With the global economic conditions background began to show (660,103) (705,626) 214,967 266,050 190,448 improvement despite the unfavorable direction, and predictions of the FRQWLQXLQJ JRRG SURVSHFWV LQ WKH $VLD3DFL¿F UHJLRQ HFRQRPLHV OHG E\ IMPORTANT RATIOS China and India, causing stabilizes demand and prices of some base metals 31 December Description such as iron, copper and zinc. In the medium to long term, demand for the 2013 2012 2011 2010 2009 products of the basic mineral. LIQUIDITY RATIOS 0.4 0.9 1.1 1.9 1.1 Domestically, in 2012, the Government imposed a duty assignment policy Current assets / short-term liabilities or export tax for some minerals, especially mineral products, with the aim Current assets net of Inventories / 0.4 0.8 1.0 1.8 1.0 to encourage the growth and development of smelting industry of metallic Short-term liabilities minerals in order to provide added value in the export market. The provision LEVERAGE RATIOS became effective in the beginning of 2014. This condition is believed Total Liabilities to Total Assets 1.0 0.9 0.8 0.8 0.8 to make a positive contribution to basic mineral products demand in the 3UR¿W EHIRUH ,QWHUHVW &KDUJHV DQG country in the long term, which in turn will improve the condition of the Tax on Interest Charges (0.1) 0.0 1.9 1.7 3.2 mining industry of basic mineral products in Indonesia. Liabilities to Equities (24.1) 17.8 5.6 4.5 6.5 Meanwhile, changes in the pattern of global investment has made an ACTIVITY RATIOS investment in precious metals, especially gold, became an attractive Inventories Turnover Level 19.3 26.6 14.3 14.8 20.7 DOWHUQDWLYHLQYHVWPHQWRSWLRQVDQGPDGHWKHSULFHVWD\DÀRDW*ROGGHPDQG Fixed Assets Turnover Level 2.1 2.2 4.4 3.6 4.2 FRQWLQXHVWRUHPDLQKLJKZLWKWKHSULFHPRYLQJLQDWKLQÀXFWXDWLRQV Total Assets Turnover Level 0.5 0.5 0.5 0.4 0.4 3DFL¿FHFRQRPLFJURZWKDVZHOODVWKHHFRQRP\LPSURYHGVLJQDOVPDNH PROFITABILITY RATIOS the demand of minerals and base metals in the medium to long term is *URVV3UR¿W1HW6DOHV 0.2 0.3 0.4 0.3 0.3 forecasted increase. The prices of the base metal minerals, are also 1HW3UR¿W/RVV 7RWDO$VVHWV (0.1) (0.1) 0.0 0.0 0.0 expected to increase, making the assets development plan of zinc, lead, 1HW3UR¿W/RVV 1HW:RUWK 2.2 (1.8) 0.2 0.2 0.0 iron, copper and gold minerals managed by BUMI through BRMS, more GROWTH RATIOS feasible. Net Sales -6.0% -5.6% 36.7% 19.2% 8.48% 4. Business Strategy *URVV3UR¿W -30.3% -38.1% 64.6% 22.5% -30.82% Operator : PT Newmont Nusa Tenggara (“PT NNT”) -46.8% -60.7% 75.5% 24.4% -42.09% Ownership : BRMS acquired 18% effective ownership in PT NNT, through PT Multi a. Develop coal production potentials by establishing supporting $FFRXQW3UR¿W Daerah Bersaing (“PT MDB”). infrastructures. 1HW3UR¿W -6.5% -428.2% 5.5% -8.1% -61.1% Partners : Newmont Indonesia Ltd & Sumitomo JV (56%), PT Pukuafu Indah b. Market expansion to anticipate the increase of coal production, through (17,8%),PT Indonesia Masbaga Investama (2,2%). development of long-term cooperation with existing customers and potential EQUITIES Total Concession Area : 87.540 Ha customers. Table of Equity Proforma on 31 December 2013 PT GM held the mining concession of 36,070 hectares areas based on the c. Establish strategic cooperation in the development of new resources (in thousand US$) of revenues, especially in the effort to monetize mineral potential in the VHYHQWK JHQHUDWLRQ RI .. LQ %RQH %RODQJR 5HJHQF\ RI *RURQWDOR 3URYLQFH managed areas. in the north of Sulawesi island. Concession areas are divided into two blocks; Equity Proforma Equity Position Block I Tombulilato, with the total area of 28,710 hectares, and Block II Molatabu, d. Improve the quality of the customer complaint services handling. on 31 December DFFRUGLQJ¿QDQFLDO Changes made by Description LPO IV 2013 after Public statement per 31 with the total area of 7,360 hectares. Work exploration has been conducted H ,PSURYHRSHUDWLQJHI¿FLHQF\WKURXJKYDULRXVSURJUDPV Offering IV December 2013 since 1970 by the former right holder. The most advanced exploration project is f. Conduct a reserves calculation program in exploration activities in accordance with international standards such as JORC standard by Issued and Paid up Capital in the Tombulilato block, including porphyry gold-copper mineralization in Mak 1,476,793 1,476,793 involving competent and internationally reputable independent consultant. 5LEHUDQG&DEDQJ.LULDVZHOODVHSLWKHUPDOJROGFRSSHUVLOYHUKLJKVXO¿GDWLRQ Additional Paid up Capital 396,244 mineralization in Tulabolo, the area of Motomboto. g. Establish a good and constructive relationships with local community since (Agio) (878,787) (482,543) exploration, exploitation and mine closing stages. Bought back shares (34,160) (34,160) 37*0VLJQHG..RQ)HEUXDU\2Q0DUFK*0REWDLQHGDQ Difference in value from approval to commence a preliminary survey. The general survey activities SUMMARY OF MATERIAL FINANCIAL DATA restructuring transactions (27,757) (27,757) of GM was completed on 30 June 2002. At the same time with the general of associated entities investigation completion date, GM obtained an approval to commence an CONSOLIDATED BALANCE SHEET Other capital reserves 13,319 13,319 exploration stage, to conduct mining activities, and to process and market any (in thousand US$) minerals contained in the Contract of Work Area. %DODQFHRISUR¿UGH¿FLW 31 December Reserved 417,635 417,635 GM’s exploration activities was completed on 18 July 2008. Subsequently, GM Description 2013 2012 2011 2010 2009 Non-Reserved (1,459,689) (1,459,689) obtained approval to commence feasibility study stage on 19 November 2008. Currently, the activities of GM’s Contract of Work has reached the Feasibility Current Assets Equities (capital 45,553 45,156 69,090 229,856 50,748 GH¿FLHQFLHV ZKLFK FDQ Study Stage with the total retained areas of 36,070 hectares for the excavation Cash and cash equivalents (492,646) (170,538) of gold and its accompanying products. GM has successfully obtained Second Limited used of cash in bank 72,166 100,070 165,305 162,715 69,209 be attributed to the parent extension over the Land-Use of Forest Area Permit that will be valid until 18 July Financial assets available to be sold - 246,784 241,912 230,314 228,587 entity holder 189,687 189,687 SXUVXDQW WR 'HFUHH RI WKH 0LQLVWHU RI )RUHVWU\ 1R6.0HQKXW9,, Bills for collection 254,027 111,034 109,725 111,263 - Non-controller interests 3.+ (302,959) 396,244 93,285 Derivative assets 10,891 111,674 459,549 464,743 222,909 &DSLWDOGH¿FLHQFLHV±QHW