PENATALAKSANAAN KISTA RADIKULERPADA MAKSILA ANTERIOR SECARA ENUKLEASI H. Mawardi, M. Hendra Chandha Bagian Dmu Bedah Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Abstract
A radiculer cyst is an odontogenic cyst which most frequently encounterd. Usually these cysts grew up around the tip of tooth root. They had arisen resulting from an inflammatory process and generally started by a presence of granuloma. A well of radiculer cyst consisted of stratified squamous epithelium. In the initial stadium, these cyst do not give the symptoms. They are often discovered incidentally in the radiographic examination ofnon vital tooth root. Nevertheless, these cyst can grow to become greater progressivelly, so that leading to facial deformity. If bone layers have flattened, would be encountered a ping pong ball phenomenon and there have been a fluctuation and the treatment was done by enukleation technique. Key words: radicular cyst, maxilla, enukleation
PENDAHULUAN Kista adalah suatu rongga
adalah rongga patologis yang berisi cairan, semi cairan ataupun seperti
atau kantong patologis tertutup yang
gas
dibatasi oleh dinding cpitol i;il yang
pengumpulan nanah .3 Kista dapat
berisi suatu cairan, atau semi cairan
dibatasi oleh epitel, tetapi ada pula
yang berkembang secara abnormal
yang tidak dibatasi epitel ?
dalam suatu ruangan atau organ1-2. Sedangkan menurut Kruger, kista
dan
Kista
tidak
dibentuk
radikuler
oleh
merupakan
salah satu kista rahang yang timbul
dari sisa-sisa epitel malassez pada
mengalami keradangan sehingga
ligamentum
bercampur dengan nanah, cairan
periodontal
sebagai
akibat peradangan atau iritasi kronis
seropurulen,
dari
purulen, materi semi padat ataupun
infeksi
saluran
akar
yang
diawali dengan pembentukan granu-
cairan
sanguine
materi yang padat.1
loma periapikal dimana terdapat
Perawatan kista ini harus
sisa-sisa epitel.2,6 Biasanya kista ini
dilakukan
dengan
terdapat pada apikal gigi, namun
pembedahan.
Salah
demikian dapat juga terjadi pada
perawatan yang dilakukan dengan
permukaan
dalam
metode enukleasi. Dengan cara ini
hubungannya dengan saluran akar
seluruh dinding kista dikeluarkan
gigi tambahan pada bagian lateral.2
sehingga
Dari semua kista rahang, kista
terjadinya kekambuhan. Selanjutnya
radikuler yang bersifat odontogenik
luka operasi ditutup kembali dengan
paling sering ditemukan dibanding
flap mukoperiosteal4"
kista
akar
odontogenik
gigi
lainnya
dapat
cara satu
cara
mencegah
dan
umumnya timbul dengan frekwensi
TELAAH PUSTAKA
paling banyak di maksila terutama
Kista radikuler disebut juga
pada bagian anterior. Insiden paling
kista periodontal, kista periapikal,
banyak ditemukan pada laki-laki
kista dento alveolar serta kista
denganusia
30-40
apikal periodontal atau kista gigi
tahun.4,5,7,9 Biasanya kista radikuler
adalah kista yang menggambarkan
berkembang tanpa memberikan gej
suatu
ala dan ditemukan secara kebetulan
umum dalam perubahan-perubahan
pada waktu pembuatan radiografi
progresive
periapikal pada gigi dengan pulpa
dengan invasi bakteri dan kematian
non vital ataukaries.2,5,7,10 radikuler
pulpa.5
antara
keadaan
yang
patologis
yang
berhubungan
mempunyai kapsul yang terdiri dari
Kista radikuler berasal dari
epitel gepeng yang berlapis, berisi r
adanya keradangan sebagai akibat
cairan,
kelanjutan dari karies gigi. Dimulai
kadang-kadang
dapat
dari kerusakan pulpa akibat infeksi,
tiga fase, yaitu fase 1 ialah fase
proses keradangan menyebar ke
pemulai, fase 2 yang merupakan
apikal gigi sehingga membentuk
fase mulai terbentuknya kista dan
massa keradangan kronis
yang
fase 3, yaitu fase perkembangan
disebut granuloma apikalis.13 Di
kista sehingga mencapai ukuran
dalam granuloma apikalis terdapat
besar.14
sisa-sisa secara
epitel
Malassez
yang
Pada fase 1 diawali dengan
normal
terdapat
pada
proliferasi sel epitel malassez pada
ligamentum periodontal. Sisa-sisa
ligamentum
epitel ini berproliferasi secara luas
pada
akibat adanya rangsangan reaksi
perubahan
radang kronis.Kelompok sisa-sisa
biokimia.14
epitel ini bergabung menjadi satu
ploriferasi
dan menjadi kistik. Dari sini dimulai
menunjukkan
berkembangnya
antara nukleus dan sitoplas-manya.
kista
radikuler5,8,12,13 Kista
fase
periodontal ini
dimana
sudah
terjadi
morfologi Sel-sel
dan
yang
selanjutnya
berakan
perubahan
rasio
Proliferasi epitel selanjutnya akan radikuler
sering
membentuk
pita-pita
dan
akan
ditemukan secara kebetulan pada
diikuti jaringan fibrovaskuler yang
radiografi periapikal pada gigi non
meluas ke dalam epitel sehingga
vital.Karena pertumbuhannya yang
pada penampakan histopatologik
lambat dan tanpa gejala, maka lesi
terlihat
ini
dinding jaringan fibrovaskuler. Pada
seringkali
terabaikan.
Pada
sebagai
rongga
umumnya penderita baru mengeluh
fase
apabila lesi sudah mencapai ukuran
dilapisi oleh epitel odontogen yang
besar
terdapat pada granuloma periapikal
sehingga
mengganggu
berikutnya,
rongga
dengan
secara estetik maupun fungsional
yang
dan dapat melibatkan kegoyangan
pemeriksaan
serta migrasi gigi tetangga. Hal
menempel satu sama lain dengan
tersebut
kandungan desmosom yang lebih
dikaitkan
dengan
patogenesis kista yang terdiri dari
sediskit
berploriferasi
dan
kista
ultrastruktur
daripada
epitel
pada terlihat
normal.
Kemudian
dari
radikuler yang berasal dari gigi
akanmengalami
insisivus lateral, akar-akar palatal
nekrosis sehingga pada kista yang
darigigi premolar satu dan molar,
semakin membesar di dalamnya
hampir
terdapat akumulasi cairan
palatal.4,7,14
massa
bagian
tersebut
sentral
yang
disebabkan terjadinya osmosis.14 Kista
radikuler
selalu
Kista
ekspansi
radikuler
ke
dan
kista
seringkali
residual terhitung 55% merupakan
tidak menam-pakkan gejala atau
kista yang paling sering ditemukan
tanda klinis.4,7 Tanda dan gejalanya
pada rahang. Frekwensi terjadinya
tergantung
lesi ini lebih sering terjadi pada laki-
dari
besar
dan
perluasan kista dan yang kecil
laki
belum menampakkan gejala dan
perempuan dan dapat timbul di
tanda
daerah gigi dimana
sehingga sukar
diketahui
dibandingkan
dengan
saja pada
dengan pemerikasaan klinik. Kista
rahang, namun dibagian rahang
ini baru akan tampak bila dilakukan
maksila bagian anterior menjadi
pemeriksaan radiografi.
tempat
Beberapa menunj
ukkan
kista rasa
radikuler
paling
sering
ditemukan.8
dan
Hampir semua kista radikuler
ini
seluruhnya atau sebagian dilapisi
menimbulkan gejala pada kista.
oleh epitel gepeng yang berlapis.
Secara
klinis
Lapisan
tampak
bila
infeksi.Adanya
nyeri
yang
infeksi
kista
juga
terjadi
akan
ekspansi
epitel
mungkin
berproliferasi dan disertai proses peradangan yang hebat.2
kejaringan sekitamya.
Infiltrat
Karena pembesaran kista,
sel radang dalam dinding epitel
kadang-kadang terjadi perubahan
yang berproliferasi terutama terdiri
bentuk muka, gigi tetangga dapat
dari
terdesak dan posisinya berubah.
sedangkan kapsula vibrosa yang
Pada
berbatasan
maksila
ekspansi
kista
lekosit
polimorfonuklear,
terutama
yang
di
umumnya kearah bukal atau labial
infiltrasi oleh sel radang menahun.
sedangkan
Kapsula
pada
kista
pada
vibrosa
kistaradikuler
terutama
terdiri
kolagen
dari
padat
di
serabut
perper
dan
kan
radiologis
kista
radikuler
merupakan radiolusensi bulat atau
jaringan ikat longgar di dekatlapisan
ovoid yang dikelilingi
epitel. Biasanya isi cairan berwarna
radiopak sempit yang luas dari
coklatkarena pemecahan sel darah
lamina dura gigi yang terlibat.2 Ada
merah
tiga macam cara perawatan kista
dan
kolesterol
bilaterdapat akan
kristal
berwarna
kuningberkilauan.2
radikuler
metode
marsupialisasi
Pada pemeriksaan radiografi kista
yaitu
merupakan
area
tipis
dilakukan
daerah
serta
Metode radikuler
sebagai
enukleasi, kombinasi
enukleasi dan marsupialisasi.
yang berbatas tegas dan berdinding terlihat
oleh tepi
perawatan
yang
paling
adalah
kista banyak
enukleasi.
16
radiolusen berbentuk bulat atau
Menurut Thoma , cara ini lebih baik
oval pada daerah periapikal dengan
daripada
ukuran
serta
perawatan dan penyembuhannya
dikelilingi oleh tepi radiopak pada
lebih cepat. Biasanya pengambilan
apeks akar gigi yang non vital, pada
seluruh
tepi luar terlihat lapisan tipis berupa
dilakukan
garis putih dari tulang yang kompak
trauma pada struktur sekitamya.
seperti
Sehingga dengan cara ini, seluruh
yang
terlihat
bervariasi
pada
gambar
dibawah ini.2,4,5,15
marsupialisasi,
dinding
dinding
karena
kista
tanpa
kista
dapat
mengadakan
diambil,sehingga
kemungkinan
terjadinya
kekambuhan dapatdicegah.1,4,16 Teknik
enukleasi
penatalaksanaan pada
maksila
pada
kista
radikuler
adalah
sebagai
berikut: Gambar 1. Gambaran kista radikuler pada pada apeks akar gigi anterior maksila
Gambaran klasik menampak-
a. Kaninus dirahang atas karies sampai
batas
gingiva
dan
mempunyai kista yang besar.
b. Permukaan di insisi pada
radikuler
mukoperiosteal flap
pada
gigi
anterior dapat kita dilihat pada
c. Setelah insisi selesai, periosteal elevator
maksila
digunakan
gambar 2.
untuk
mengelevasi dan memisahkan mukoperiosteal flap d. Flap diperlihatkan dan dipegang kembali dengan allis forceps, sehingga terlihat tulang kortikal yang tipis e. Tulang
kortikal
dihilangkan
yang
tipis
Gambar 2.Prosedur penatalaksanan kista radikuler pada gigi anterior secara enukleasi.
denganmenggunaPEMBAHASAN
kan end cutting rongeurs
Kista yang sering terj adi
f. Membran kista dipegang dengan
pada daerah yang bergigi adalah
hemostat g. Dengan kuret membran kista
kista radikuler yang disebut juga kista periapikal atau kista apikal,
dilepaskan dari kripta tulang h. Kista telah dienukleasi dengan
sekitar
60%
dari
seluruh
kista
sempurna dan tepi-tepi tulang
rahang adalah kista radikuler atau
dihaluskan
kista residual. Kista radikuler dapat dengan
tefjadi pada daerah periapikal gigi,
iodoform qauzejika rongga kista
pada semua umur tetapi jarang
kecil dan terisi oleh bekuan
terjadi pada gigi sulung, kista ini
darah, dressing ini tidak perlu
diklasifikasikan
digunakan
peradangan karena dalam sebagian
i. Rongga
kista
diisi
sebagai
suatu
flap
besar kasus kista terjadi sebagai
dikembalikan dan dijahit pada
akibat dari nekrose pulpa setelah
posisinya.
proses karies dan ini terjadi sebagai
j. Mukoperiosteal
Catatan
iodoform
qauze didrainase. Untuk lebih
respon
jelasnya penatalaksanaan kista
periapikal.
radang
pada
Penyebab
lain
daerah yaitu
beberapa
keadaan
menyebabkan
yang
dapat
nekrose
misalnya gigi
pulpa
yang fraktur
dan
restorasi yang jelek.15 Pertahanan
Keradangan
kronis
ini
menyebabkan terjadinya proliferasi sisa-sisa
epitel
malassez
pada
daerah tersebut. Kelompok sisa-
pertama
pada
sisa epitel ini bergabung menjadi
daerah periapikal terhadap nekrose
satu dan menjadi kistik, dari sini
pulpa
dimulai
adalah
granuloma.
pembentukan
Granuloma
adalah
radikuler
jaringan yang tervaskularisasi dan
berkembangnya
kista
13,16
Perawatan enukleasi yang
mengandung infiltrasi yang banyak
dilakukan
dari sel-sel immunologi yaitu linfosit,
didasarkan
makrofaqdanselplasma.15
pengambilan seluruh dinding kista,
Kista kista
radikuler
odontogen
dijumpai
pada
merupakan
yang
banyak
maksila.Biasanya
pada
penderita
bahwa
kemungkinan
terjadinya
kekambuhan mengingat
dengan
dapat bahwa
dicegah, epitel
kista ini tidak memberikan gejala,
radikuler
atau
sehingga seringkali penderita tidak
lainnya
dapat
menyadari
ini,
terjadinya karsinoma skuamosa.2
perubahan
Selain itu perawatan dengan cara
bentuk muka atau timbulnya rasa
ini, penyembuhannya lebih cepat.16
sampai
adanya terjadinya
kelainan
kista
kista
odontogen
menyebabkan
nyeri atau rasa sakit karena infeksi. Pada penderita, kecurigaan adanya kista
radikuler
ditunjukkan
KESIMPULAN
oleh
Kista
radikuler
merupakan
perubahan bentuk muka ekstra oral
salah satu kista rahang yang paling
dan pembengkakan intra oral.Dan
sering
juga dijumpainya ping pong ball
yang memiliki dinding epitel dan
sensation
pada
berisi cairan yang timbul dari sisa-
adanya
sisa epitel malassez pada liga-
pada
mentum periodontal sebagai akibat
dan
pemeriksaan cairan aspirasi.
fluktuasi
klinis
dan
kekuning-kuningan
ditemukan
pada
maksila
peradangan atau iritasi kronis.Kista
ini berkembang tanpa memberikan gejala
dan
ditemukan
kebetulan
pada
Philadhelpia,p.212.
secara
7. Bhaskar, S. N., 1973, Synopsis of
pembuatan
Oral Pathology, 4th ed, The C.V.
radiografi gigi non vital.
Mosby Company, S. Louis, pp: 173-177.
DAFTARPUSTAKA
8. Howe,G.L., 1985. The Diagnosis
1. Archer, W. H., 1969, Oral Surgery,
and Management Of Cysts Of
4th ed., Saunders Company,
The Jaws In Miror Oral Surgery,
Philadelphia, pp: 392-441.
ed 3rd , Wright Bristol, p. 193
2. Shear,M.,
1983.Kista
Rongga
9. Pederson, G.W, 1996. Buku Ajar
Mulut, edisi 2, Penerbit Buku
Praktis
Bedah
Kedokteran
Bahasa,
drg.
EGC,
Jakarta,pp
122-150
Mulut, Purwanto,
Alih drg.
Basocseno Cetakan Pertama,
3. Kruger. G., 1984, Text Book of
ECG, Jakarta, 180-184.
Oral Maxillo Facial Surgery, 6th
10. Waite, D.E., 1987. Cysts of The
ed., The C.V. Mosby Co., St.
Oral Cavity In Text Book of
Louis, Toronto, pp: 263-269.
Practical Oral and Maxillofacial
4. Archer, W. H, 1975, Oral and Maxillo Facial Surgery, 5th ed., Vol. I, W. B. Saunders Co., Philadelphia, pp: 518-702.
ed
3rd
,Lea
and
Febiger. Philadelpia.pp:177-179. 11. Laskin, D. M., 1985, Oral and Maxillo Facial
5. Goaz, P.W., 1987. Cysts of the Jaws in Oral radiology Principles and Interpretation ed 2rd .The CV.Mosby
Surgery,
12. Surgery,
Vol.
JJ,
The
C.V.
Mosby Co., pp: 427-450 13. Gibilisco, J.A, 1985. Statne's
Company,
Oral Radiographic Diagnosis, 5th
Streptococcus. Loius .pp: 484-
Editor, W. B, SaundersCompany
486.
Philadelphia, 161-165.
6. Kerr,D.A;
Ash,M.M.,
1978.
Dental pulp Diseases in Oral Phatology, ed. 5th., Lea febiger
14. Gorlin, R. J., Goldman, H. M., 1970, Thoma's 15. Oral Pathology, Vol. I, 6th ed.,
C.V.
Mosby
Company,
Streptococcus. Louis, pp: 458459 16. Shear, M., 1999. Kista Rongga Mulut alih bahasa drg. Mathius ,M edisi KeduaJEGC Jakarta, hal.61-84 17. Heddie, 0;Sedano; Odont, 1998. Odonto-genetic Cysts UCLA pp.
1-5. 18. Thoma,K.H., 1969. Oral surgery, vol
JX
The
C.V.
Streptococcus.Louis, 908.
Mosby., pp. 904-