PEMODELAN SUKU BUNGA DAN INFLASI DENGAN PENDEKATAN THRESHOLD VECTOR ERROR CORRECTION MODEL OLEH : HERI PURNOMO 1309201721
PEMBIMBING : Dr. PURHADI, M.Sc
Surabaya, 30 Januari 2011
Pendahuluan Suku bunga dan inflasi adalah indikator makro ekonomi.
Kebijakan moneter bertujuan untuk pengendalian inflasi.
Perubahan stabilisasi dari jumlah uang beredar menjadi inflation targeting framework dengan menggunakan instrumen suku bunga.
Thursday, February 03, 2011
Seminar Tesis
1
Pendahuluan
Beberapa pendapat mengenai suku bunga inflasi
1 Anggito Abimanyu (1996), uji kausalitas Granger dengan kelambanan dua dan tiga tahun
2
3
Baasir (2003), inflasi di Indonesia disebabkan oleh beragam faktor dan bukan saja merupakan fenomena jangka pendek tetapi juga jangka panjang
Bachtiar (2005), suku bunga bertujuan untuk menstabilkan nilai tukar
Thursday, February 03, 2011
Seminar Tesis
Pendahuluan Beberapa penelitian sebelumnya tentang suku bunga dan inflasi Peneliti
Data
Hasil
Amilia Utomo(2006)
Suku bunga dan inflasi
Adanya pengaruh yang signifikan antara inflasi dan suku bunga deposito berjangka di Indonesia
Purnomo (2004)
Uji kausalitas antara suku bunga dan inflasi
Membuktikan bahwa tingkat bunga berpengaruh terhadap inflasi, namun tidak sebaliknya
Ernawati dan Llewlyn (2007)
Suku bunga dan laju inflasi di Indonesia
Adanya hubungan yang searah dan signifikan antara suku bunga dan inflasi
Thursday, February 03, 2011
Seminar Tesis
2
Pendahuluan
Tujuan
Tujuan penelitian ini adalah mendapatkan model suku bunga dan inflasi di Indonesia dengan pendekatan Threshold Vector Error Correction Model
Batasan Masalah
Penelitian dibatasi hanya pada pemodelan Th h ld Vector Threshold V t Error E Correction C ti Model M d l dengan d dua variabel
Thursday, February 03, 2011
Seminar Tesis
Tinjauan Pustaka
1980
Tong & Lim : Threshold autoregression
Thursday, February 03, 2011
1997
Balke & Fomby : Threshold cointegration
2002
Hansen & Seo : Threshold cointegration in vector error correction model
Seminar Tesis
3
Tinjauan Pustaka Model Linier VECM (Hansen-Seo, 2002):
Δxt = AT X t-1 ( β ) + ut dimana :
xt = ( x1 x2 )
T
X t-1 ( β ) = ( 1 wt −1 ( β ) Δxt −1
Δxt − 2 " Δxt −l )
T
Model threshold kointegrasi (Hansen-Seo, 2002) : T ⎪⎧ A1 X t-1 ( β ) + ut Δxt = ⎨ T ⎪⎩ A2 X t-1 ( β ) + ut
, jika
wt − 1 ( β ) ≤ γ
, jika
wt −1 ( β ) ≤ γ
Thursday, February 03, 2011
Seminar Tesis
Tinjauan Pustaka
Estimasi Parameter Menggunakan MLE dengan asumsi error adalah iid Gaussian. Fungsi likelihood : n 1 n T Ln ( A1 , A2 , ∑ , β ,γ ) = − ln ∑ − ∑ ut ( A1 , A2 , ∑ , β ,γ ) ∑ −1 ut ( A1 , A2 , ∑ , β ,γ ) 2 2 t =1
dimana : ut ( A1 , A2 , ∑ , β ,γ ) =+ xt − A1T X t −1 ( β ) d1t ( β ,γ ) − A2T X t −1 ( β ) d 2t ( β ,γ )
Thursday, February 03, 2011
Seminar Tesis
4
Tinjauan Pustaka
Estimasi Parameter −1
n n ˆ ( β , γ ) = ⎛ X ( β ) ( X ( β ) )T d ( β ,γ ) ⎞ ⎛ X ( β )+ x T d ( β ,γ ) ⎞ A 1 t −1 1t t 1t ⎜ ∑ t −1 ⎟ ⎜ ∑ t −1 ⎟ ⎝ t =1 ⎠ ⎝ t =1 ⎠ −1
n n ˆ ( β ,γ ) = ⎛ X ( β ) ( X ( β ) )T d ( β ,γ ) ⎞ ⎛ X ( β )+ x T d ( β ,γ ) ⎞ A 2 t −1 2t t 2t ⎜ ∑ t −1 ⎟ ⎜ ∑ t −1 ⎟ ⎝ t =1 ⎠ ⎝ t =1 ⎠
(
ˆ ( β ,γ ) , A ˆ ( β ,γ ) uˆ t ( β ,γ ) = ut A 1 2
)
n T ˆ ( β ,γ ) = 1 u ˆ t ( β ,γ ) ( uˆ t ( β ,γ ) ) ∑ ∑ n t =1
Sehingga didapatkan : n ˆ np Ln ( β ,γ ) = − ln ∑ ( β ,γ ) − 2 2
Thursday, February 03, 2011
Seminar Tesis
Tinjauan Pustaka
Kriteria Penentuan Lag Optimum ¾
AIC (Akaike's Information Criterion)
( )
2 ˆ AIC( p ) = ln ∑ p + 2 ( pq + q )
¾
BIC (Bayesian Information Criterion)
pq 2 ln (T ) ˆ BIC( p ) = ln ∑ + p T
( )
dimana : T
: jumlah observasi
p
: panjang lag
q
: jumlah parameter yang diestimasi
: penaksir matrik varian kovarian residual
Thursday, February 03, 2011
Seminar Tesis
5
Metodologi Penelitian 1. Data yang digunakan ¾ Data BI rate per bulan periode Januari 2003-Desember 2009 bersumber dari Bank Indonesia ¾ Data inflasi per bulan periode Januari 2003-Desember 2009 bersumber dari BPS ¾ Jumlah pengamatan 84 (n=84)
2. Variabel yang digunakan ¾ ¾
X1 = suku bunga X2 = inflasi
Thursday, February 03, 2011
Seminar Tesis
Metodologi Penelitian 3. Konsep dan definisi Suku bunga adalah harga yang dibayarkan untuk satuan mata uang yang dipinjam pada periode waktu tertentu (Courant, 1997). S k bunga Suku b d dapat t dibedakan dib d k menjadi j di dua d yaitu it suku k bunga b nominal (Nominal Interest Rate) dan suku bunga riil (Real Interest Rate). BI Rate adalah suku bunga kebijakan yang mencerminkan sikap atau stance kebijakan moneter yang ditetapkan oleh bank Indonesia dan diumumkan kepada publik. Inflasi adalah suatu kenaikan relative dalam tingkat harga umum (Winardi, 1995). Inflasi adalah salah satu fenomena moneter yang menunjukkan suatu kecenderungan akan naiknya harga-harga barang secara umum, yang berarti terjadinya penurunan nilai uang (Value of Money Declining).
Thursday, February 03, 2011
Seminar Tesis
6
Metodologi Penelitian 4. Langkah-langkah penelitian : 1. Melakukan uji kausalitas Granger terhadap variabel penelitian 2. Menentukan lag optimum yang digunakan 3. Melakukan Uji Kointegrasi antar variabel penelitian 4. Melakukan pemodelan Linier VECM 5. Menentukan nilai threshold yang digunakan 5. Melakukan pemodelan Threshold Vector Error Correction Model
Thursday, February 03, 2011
Seminar Tesis
Graphical User Interface (GUI) Tombol untuk melakukan pemanggilan data, data dalam format text (txt) Isikan jumlah lag yang digunakan d l dalam model d l Isikan jumlah grid untuk gamma Isikan jumlah grid untuk beta Isikan jumlah replikasi bootstrap Isikan nilai trimming Tombol untuk memproses data Tombol untuk keluar dari aplikasi
Thursday, February 03, 2011
Seminar Tesis
7
Hasil Penelitian BI Rate dan Inflasi, 2003-2009 Grafik 2.Inflasi Bulan Januari 2003-Desember 2009
Grafik 1. BI Rate dan Inflasi y-o-y, Jan 2003-Des 2009
12.00
21 BI Rate
18
9.00
Inflasi yoy
15
6.00
12 9
3.00
6
0.00
3
Apr-09
Sep-09
Nov-08
Jan-08
Jun-08
Aug-07
Oct-06
Mar-07
May-06
Jul-05
Dec-05
Feb-05
Apr-04
Sep-04
Nov-03
Jan-03
Apr-09
Sep-09
Nov-08
Jan-08
Jun-08
Aug-07
Oct-06
Mar-07
May-06
Jul-05
Dec-05
Feb-05
Apr-04
Sep-04
Nov-03
Jan-03
Jun-03
Jun-03
-3.00
0
Grafik 1 menunjukkan pergerakan BI rate dengan Inflasi year on year periode Januari 2003 sampai dengan Desember 2009 Grafik 2 menunjukkan pergerakan inflasi per bulan periode Januari 2003 sampai dengan Desember 2009. Thursday, February 03, 2011
Seminar Tesis
Hasil Penelitian Uji Kausalitas Hipotesis H0 : Tidak ada hubungan kausalitas antara variabel x1 dan x2 H1 : Ada hubungan kausalitas antara variabel x1 dan x2 Null Hypothesis: SBI does not Granger Cause INF INF does not Granger Cause SBI
Obs
F-Statistic
Probability
82
2,46628
0,0916 *
5,05409
0,0087*
*) signifikan α=0.1
Dari pengujian dengan uji F, disimpulkan bahwa ada hubungan kausalitas antara x1 dan x2 dengan tingkat signifikansi 10 persen (α=0.1)
Thursday, February 03, 2011
Seminar Tesis
8
Hasil Penelitian Penentuan Lag Optimum Lag
AIC
0
BIC
5 700579 5.700579
5 761914 5.761914
1
2.400007
2.584012
2
1.817463*
2.124138*
3
1.857923
2.287269
4
1.924344
2.476360
5
1.985152
2.659838
6
1.988029
2.785385
7
2 065694 2.065694
2 985721 2.985721
8
2.132030
3.174726
Lag 2 terpilih karena nilai AIC dan BIC terkecil dihasilkan pada lag ini, dari hasil tersebut dapat diputuskan bahwa lag optimum dalam penelitian ini adalah lag 2
*) indikasi lag order yang digunakan AIC: Akaike information criterion BIC: Bayesian information criterion
Thursday, February 03, 2011
Seminar Tesis
Hasil Penelitian Uji Kointegrasi Nilai Statistik Trace dan Probabilita Pengujian Kointegrasi Hipotesis Hi i Nol r=0* r≤1*
Hi Hipotesis i Alternatif r>0 r>1
Eigenvalue 0,332120 0,073668
T Trace Statistic 38,89378 6,19836
0 05 0.05 Critical Value 15,49471 3,84147
Prob.** 0,0000 0,0128
Ket : *) signifikan level 5%
Nilai Statistik Maximum Eigenvalue dan Probabilita Pengujian Kointegrasi Hipotesis Nol r=0* r≤1*
Hipotesis Alternatif r>0 r>1
Eigenvalue 0,332120 0,073668
Max-Eigen Statistic 32,69541 6,19836
0.05 Critical Value 14,26460 3,84147
Prob.** 0,0000 0,0128
Ket : *) signifikan level 5%
Hasil pengujian menunjukkan adanya kointegrasi antar variabel penelitian, dengan tingkat signifikansi 5 persen. Thursday, February 03, 2011
Seminar Tesis
9
Hasil Penelitian Penaksiran Nilai Threshold (gamma) dan Kointegrasi (beta) Concentrated Negative Log Likelihood vs Gamma
185.2
Concentrated Negative Log Likelihood vs Beta
178 179
Negative LogLikelihood
Negative LogLikelihood
185.25
185.3
185.35
180
181
182 183
184
185.4 185
185.45
0
0.5
1
1.5
2
2.5
3
3.5
4
4.5
5
186
0
5
10
15
Gamma
Beta
(a)
(b)
20
25
Gambar (a) menunjukkan besarnya nilai threshold (Gamma) yang diperoleh dengan menggunakan algoritma Hansen-Seo yang diaplikasikan pada program sebesar 1,287 yang merupakan batas antara regime ekstrim dan regime biasa. Gambar (b) menunjukkan nilai hasil penaksiran kointegrasi (Beta) sebesar 14.79 Thursday, February 03, 2011
Seminar Tesis
Hasil Penelitian Model Threshold Vector Error Correction untuk suku bunga dan inflasi
+ xt = A1T X t −1 ( β ) d1t ( β ,γ ) + A1T X t −1 ( β ) d 2t ( β ,γ ) + ut dimana : d1t ( β ,γ ) = I ( wt −1 ( β ) ≤ 1,287 )
d 2t ( β ,γ ) = I ( wt −1 ( β ) > 1,287 )
0,0794 ⎤ ⎡ 0,0108 ⎢ 0,1013 0,1704 ⎥⎥ ⎢ ⎢ 1,0589 −0,1645 ⎥ A1 = ⎢ ⎥ dan ⎢ 0,1453 0,3457 ⎥ ⎢ −0,0167 0,4373 ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ −0,1153 0,1455 ⎦ Thursday, February 03, 2011
⎡ −0,0383 0,0228 ⎤ ⎢ −0,0132 −0,1395 ⎥ ⎢ ⎥ ⎢ 0,4786 0,0515 ⎥ A2 = ⎢ ⎥ ⎢ −0,3417 −0,5566 ⎥ ⎢ −0,2259 −0,2533 ⎥ ⎢ ⎥ ⎣ −0,2038 −0,2843 ⎦ Seminar Tesis
10
Hasil Penelitian Model suku bunga dan inflasi dengan pendekatan TVECM adalah sebagai berikut :
⎧ 0,1013 + 0,0108wt −1 + 1,0589 ΔSBI t −1 − 0,0167 ΔSBI t − 2 + ⎪ 0,1453Δ INF − 0,1153Δ INF + u , jika wt −1 ≤ 1,287 t −1 t −2 1t ⎪ ⎪ ΔSBI t = ⎨ ⎪−0,0132 − 0,0383w + 0,4786 ΔSBI − 0,2259 Δ SBI + t −1 t −1 t −2 ⎪ jika wt −1 > 1,287 ⎪⎩−0,3417 Δ INFt −1 − 0,2038 Δ INFt − 2 + u1t ,
Persamaan Fisher
dimana :
wt −1 = SBI t −1 − 14,79INFt −1
Thursday, February 03, 2011
Seminar Tesis
Hasil Penelitian Time Series Plot of SB_Riil 20
SB_Riil
10 1.29
0
-10
-20
Hubungan antara suku bunga dan inflasi digambarkan dalam persamaan Fisher : Suku bunga riil = suku bunga nominal - inflasi
-30 Month Year
n r ul ct n r ul c t n r u l c t n r ul ct n r ul c t n r ul ct n r ul Ja A p J O Ja A p J O Ja A p J O Ja A p J O Ja A p J O Ja Ap J O Ja A p J 03 04 05 06 07 08 09 20 20 20 20 20 20 20
Grafik di atas menunjukkan suku bunga riil berdasarkan model TVECM dan nilai threshold sebagai batas keseimbangan antara suku bunga dan inflasi, sebesar 1.287 persen Thursday, February 03, 2011
Seminar Tesis
11
Kesimpulan Pemodelan dengan menggunakan pendekatan threshold error correction model dapat menggambarkan dua kondisi yang berbeda. Dalam pemodelan suku bunga dan inflasi dihasilkan bahwa suku bunga saat ini dipengaruhi satu sampai dua periode sebelumnya (2 lag). Pencapaian keseimbangan antara suku bunga dan inflasi sangat lamban, lebih dari 2 (dua) tahun. Keberadaan threshold dalam model dapat menggambarkan titik keseimbangan antara variable suku bunga dan inflasi. Titik keseimbangan jangka panjang antara suku bunga dan inflasi sebesar 1,287 persen, dengan kata lain bahwa suku bunga riil yang harus dipertahankan p adalah kurang g lebih 1,287 , persen. p
Thursday, February 03, 2011
Seminar Tesis
12