PEMIKIRAN POLITIK MU’AMMAR QADHAFI
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)
Oleh : Solihin NIM: 104045201529
Di Bawah Bimbingan Pembimbing
Dr. H. Afifi Fauzi Abbas,. MA. NIP: 195609061982031004
KONSENTRASI SIYASAH SYAR’IYYAH PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430H/2009 M
PEMIKIRAN POLITIK MU’AMMAR QADHAFI
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum Islam (SHI)
Oleh :
Solihin NIM: 104045201529
KONSENTRASI SIYASAH SYAR’IYYAH PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1430H/2009 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul “Pemikiran Politik Mu’ammar Qadhafi”, telah diujikan dalam sidang munaqashah Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, pada tanggal 11 November 2009. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) Pada Program Studi Jinayah Siyasah Konsentrasi Siyasah Syariyyah.
Jakarta, 11 November 2009. Dekan,
Prof.Dr.H. Muhammad Amin Suma,SH,MA,MM. NIP. 19550505 1982031012
PANITIA UJIAN MUNAQASHAH
Ketua
: Dr. Asmawi, M.Ag. NIP. 197210101997031008
(………………...)
Sekretaris
: Sri Hidayati, M.Ag. NIP. 197102151997032002
(………………...)
Pembimbing
: Dr. H. Afifi Fauzi Abbas,. MA. NIP: 195609061982031004
(………………...)
Penguji I
: Dr.H. Mujar Ibnu Syarif, M.Ag. NIP: 197112121995031001
(………………...)
Penguji II
: Dr. Asmawi, M.Ag. NIP. 19721010199703100
(………………...)
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur ke-hadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya serta segala petunjuk yang telah diberikan-Nya. Shalawat dan salam semoga Allah limpahkan kapada nabi Muhammad SAW, para keluarga, sahabat dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Penulis bersyukur telah dapat menyelesaikan skripsi yang diajukan sebagai salah satu syarat mendapatkan gelar Sarjana Hukum Islam di Fakultas Syari’ah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang berjudul “PEMIKIRAN POLITIK MU’AMMAR QADHAFI”. Dalam setiap penyusunan skripsi ini begitu banyak bantuan, bimbingan, dorongan serta perhatian yang diberikan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada: 1. Bapak Prof.Dr.H. Muhammad Amin Suma, SH, MA.,MM, Dekan Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Syarif Hidayattullah Jakarta. 2. Bapak Dr.Asmawi.,M.Ag, Ketua Program Studi Jinayah Siyasah Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Jakarta. 3. Ibu Sri Hidayati, M.Ag, Sekretaris Program Studi Jinayah Siyasah Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Jakarta.
4. Bapak Dr.H. Afifi Fauzi Abbas, M.A, pembimbing skripsi penulis. 5. Pimpinan
dan
segenap
jajaran
pengurus
Perpustakaan
Utama
dan
Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum yang telah memberikan fasilitas kepada penulis untuk mengadakan studi perpustakaan. 6. Keluarga tercinta, Bapak H. Abd.Rohim, Ibu Hj. Samaah, terima kasih telah mengasuh dan mendidik penulis sampai saat ini. Untuk kakak-kakak tercinta Sayatih, Soleha, Habibah, Madropi, Jamilah, Abd. Khoir, Aslamiah, Naih Saputra, Ahmad Z, M.Ridwan, Hasan M, Matarid, terima kasih atas motivasi dan dorongannya, dan untuk keponakan penulis Bahruddin, M.Irfan, Amelia terima kasih atas perhatiannya. 7. Istri dan puteri tercinta (Yusnita, Ayatul Husna) yang telah sabar dan setia menemani penulis, dan ibu Maswanih yang selalu mendo’akan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 8. Rekan-rekan
jurusan
Siyasah
Syar’iyyah
anggkatan
2004
senasib
sepenanggungan, Fauzi Rahman, Aziz, Wendra, Putri. Tidak lupa juga ucapan terima kasih penulis kepada Ade Liani dan Juwita “Study hard, please!” Semoga bantuan, bimbingan, dorongan, serta perhatiannya mendapat balasan berlipat ganda dari Allah SWT. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Amiin. Bogor, 02 Desember 2009 M 15 Dzulhijjah 1430 H Penulis
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam (SHI) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan karya asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Bogor, 02 Desember 2009 M 15 Dzulhijjah 1430 H
Solihin
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR......................................................................................
III
LEMBAR PERNYATAAN.................................................................................
V
DAFTAR ISI ....................................................................................................
VI
BAB I
BAB II
BAB III
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.....................................................
1
B. Batasan dan Rumusan Masalah ..........................................
9
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...........................................
10
D. Review Studi Terdahulu.....................................................
11
E. Metode Penelitian ..............................................................
16
F. Sistematika Penulisan.........................................................
21
: SOSIALISME DAN ISLAM A. Dinamika Sosialisme..........................................................
24
B. Sosialisme dalam Perspektif Islam .....................................
35
: SEKILAS MENGENAI LIBYA DAN PROFIL QADHAFI A. Libya dan Kolaborasi Antara Raja Idris dengan Kerajaan Inggris................................................................................
52
B. Profil Qadhafi.....................................................................
54
b.1. Latar Belakang Pendidikan ........................................
55
BAB IV
b.2. Perjalanan Karier Militer dan Politik .........................
59
b.3. Proses Pengalihan Kepemimpinan .............................
63
: PEMIKIRAN POLITIK DAN VISI MUAMMAR QADHAFI A. Ideologi Qadhafi : Islam Sebagai Sosialisme Sejati ............
70
B. Visi Muammar Qadhafi; Al-kitab Al-Akhdar .....................
74
C. Sosialisme; Solusi Problem Demokrasi: Kedaulatan
BAB V
Rakyat................................................................................
77
D. Sosialisme; Solusi Problem Ekonomi .................................
89
E. Basis Masyarakat dalam Teori Universal Ketiga ................
96
F. Kritik dan Catatan Untuk Qadhafi........................................
109
: PENUTUP Kesimpulan dan Saran .............................................................
113
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................
117
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Konsep Islam sebagai al-din, yang bersumber dari Al-Qur’an meliputi semua aspek kehidupan manusia, baik pengaturan hubungan makhluk dengan khalik (habl min Allah), maupun pengaturan hubungan antar makhluk (habl min Alnash), konsep Din al-Islam mencakup hukum tentang sistem keyakinan (ahkam I’tiqadiyyah), hukum yang berhubungan dengan pengaturan ucapan, perbuatan, dan hubungan antar manusia (ahkam ‘amaliyah ) dan hukum yang berhubungan dengan keutamaan, kesempurnaan dan keindahan bagi diri manusia (ahkam khuluqiyah). Esensi kandungan Din al-Islam tidak hanya mengatur masalah ibadah ritual saja, yaitu ibadah dalam bentuk pengaturan hubungan manusia dengan tuhannya, namun juga ia mengatur kepentingan hubungan manusia dalam hidup bermasyarakatnya seperti masalah kehidupan rumah tangga, pendidikan, ekonomi, ketatanegaraan, politik dan hukum1 Runtuhnya Uni Soviet serta berbagai perubahan di negara-negara Sosialis Timur satu dekade yang lalu, hingga saat ini dipahami sebagai berakhirnya Perang Dingin, suatu perang ideologi setelah berakhirnya era kolonialisme, di mana penjajahan dilakukan secara fisik, dunia memasuki era peperangan ideologi
1
.Suparman Usman, Hukum Islam, Asas-Asas dan Pengantar Studi Hukum Islam dalam Tata Hukum Indonesia, (Jakarta: Gaya Media Pratama.2002, Cet kedua), h.12.
ketika negara-negara kolonialisme masih ingin melanjutkan cengkraman mereka pada bangsa-bangsa yang baru merdeka, peperangan tersebut terjadi antara blok kapitalisme Barat yang dipimpin Amerika Serikat dengan blok sosialis yang dipimpin Uni Soviet Rusia, yang sama-sama ingin menanamkan pengaruh di negara-negara Selatan yang baru merdeka. 2 Dengan demikian perang dingin merupakan perang ideologi untuk memperebutkan hegemoni ke negara-negara yang dikenal sebagai dunia ketiga atau pun dunia Selatan tersebut. Karena itulah runtuhnya Uni Soviet yang disusul negara-negara satelitnya, Eropa Timur, sering dianggap dan dirayakan sebagai berakhir atau gagalnya sosialisme, Lebih lanjut runtuhnya Uni Soviet juga dianggap akan membawa dampak bagi berakhirnya berbagai percobaan negaranegara transisi menuju sosialisme di dunia ketiga. Selain telah melahirkan pemimpin revolusi, negara-negara transisi menuju sosialisme dunia ketiga juga telah mewariskan berbagai model sosialisme maupun eksperimen sosialisme dunia ketiga, namun, dengan runtuhnya negara-negara sosialis Eropa Timur, eksistensi mereka juga di perkirakan terancam. Warisan model sosialisme dunia ketiga tersebut diantaranya adalah rintisan Fidel Castro dan Che Guevcars yang mempelopori suatu model sosialisme yang dikenal ‘Sosialis Kuba’. Gerakan sosialisme Amerika latin maupun Amerika Selatan yang mengikuti jejak Kuba adalah gerakan Sandinista yang melahirkan Daniel Ortega di Nikaragua, Salvador
2
. Mansour Fakih, 2002), h. 151.
Jalan Lain, Manifesto Intelektual Organik.(Yogyakarta:Insist Press,
Allende di Chile dan Camilo Torres di Kolumbia, demikian halnya di belahan benua Asia, berbagai model sosialisme pernah diperjuangkan, juga telah melahirkan pemimpin dan pemikir, seperti Ho Chi minh di Cina, di Timur Tengah, usaha dan percobaan tersebut juga telah melahirkan sosialisme Arab Ba’athisme di Syiria dan Irak. Di benua Afrika, perjuangan sosialisme telah melahirkan Nkrumah di Ghana, Yulius Nyrere dengan Ujama sebagai model sosialisme di Tanzania, dan Amilcar Cabral di Guinea Bisau bahkan, gerakan Kibut di Israel sering disebut sebagai percobaan sosialisme generasi muda bangsa Yahudi. 3 Versi lain menyatakan bahwa sebenarnya sosialisme sudah ada sejak Islam bersemai di negara Arab. Sosialisme ini nampak dalam ajaran Islam yang disampaikan kepada warga Mekkah, nabi Muhammad SAW menganjurkan sebuah alternatif tatanan sosial yang adil dan tidak eksploitatif serta menentang penumpukan kekayaan di tangan segelintir orang. Pada ranah ini, Nabi mengajukan adanya distribusi kekayaan yang berlebih kepada kelompok masyarkat yang membutuhkan dengan istilah infaq fi sabilillah. Al-Qur’an yang diwahyukan kepada Nabi mengutuk penumpukan dan mengancamnya dengan hukuman yang berat.
4
Riba yang biasa diterjemahkan dengan bunga juga
dilarang. Selain itu, gaya hidup nabi Muhammad juga sangat sederhana. Beliau 3
4
. Mansour, Jalan Lain, Manifesto Intelektual Organik, h.152-153.
. Amiruddin ar-Rany terjemahan dari Asghar Ali Engineer, Islam and its Relevance to Our Age, , (Yogyakarta: LKSIS Yogyakarta bekerja sama dengan Pustaka Pelajar, 1993), cetakan pertama, h.8
menjahit bajunya sendiri, tinggal diruangan yang sempit, dan melakukan pekerjaan sebagai mana umumnya orang lakukan pada zamannya. Hartanya didayagunakan untuk kepentingan umum.5 Tidak mengherankan jika Nabi dijadikan acuan sosialisme bagi pemikir-pemikir dan gerakan-gerakan sosiopolitik Muslim Sementara itu, di negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, gagasan sosialisme yang mendapat bimbingan semangat Islam, yang pada dasarnya Islam sendiri juga meletakkan keadilan sosial bagi pilar utamanya, selain memudahkan perkawinannya dengan gagasan sosialisme, juga telah melahirkan gerakan keagamaan maupun teologi yang praksis yang lebih bercorak sosialistik,6 seperti salah satu pengaruh dan propaganda tentang perlawanan terhadap kolonialisme dan persatuan wilayah Islam atau Panislamisme di Timur Tengah adalah Said Jamaludin Al-Afgani yang merupakan gerakan kultural anti kolonialisme di zaman sebelum Perang Dunia II, Nasserisme di Mesir, Ben Bella di Aljenia, dan akhirnya sosialisme Libya yang ditegakkan oleh Muammar Qadhafi. Muammar Qadhafi adalah sosok yang menjadi salah satu warisan dari kekayaan sejarah bangsa ataupun masyarakat yang berjuang untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan lebih adil bagi masyarakatnya. Sebagai usaha untuk 5
. Amiruddin ar-Rany terjemahan dari Asghar Ali Engineer, Islam and its Relevance to Our Age,., h.89. 6
. Mansour, Jalan Lain, Manifesto Intelektual Organik., h.153-154
menciptakan ruang guna mewujudkan cita-cita, pandangan, dan keyakinan yang terbaik bagi mereka sendiri, perjuangan yang dipimpin oleh Qadhafi menarik untuk dikaji dan direnungkan. Qadhafi adalah salah satu tokoh yang berhasil bertahan hingga saat ini. Dari banyak tokoh yang mencoba menciptakan ruang untuk membangun dan menerapkan cita-cita tersebut. Sebagian usaha mengalami kegagalan, bahkan sebelum dimulai atau sebelum berkembang, sungguhpun demikian Qadhafi adalah tokoh yang kontroversial, juga seorang yang paling sedikit mendapat perhatian kajian studi ilmiah kalangan Universitas tentang perubahan sosial.7 Libya menganggap ideoligi yang dianutnya sebagai jalan tengah antara kutub sosialisme (Komunisme) dan Kapitalisme. Hal ini diungkapkan Muammar Qadhafi, bahwa buah pikirannya yang terangkum dalam The Green Book/ Alkitab Al-Ahdhar (Buku hijau) merupakan jalan tengah dari dua ideologi besar yang “bermasalah”, yaitu Sosialisme dan Kapitalisme. Istilah The Green sendiri pada bukunya merupakan simbol dari jalan tengah antara soslialisme yang diasosiasikan dengan The Red (Merah) dan Kapitalisme yang diasosiasikan dengan The White (Putih).8 Muammar Qadhafi menghendaki bangsanya mempunyai pemikiran dan ideologi yang orisinal tanpa harus berkiblat kesalahsatu kutub ideoligi asing.
7
8
. Mansour Fakih, Jalan Lain, Manifesto Intelektual Organik.., h. 148-149.
. Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2006). h.6.
Keorisinilan yang dimaksud adalah bahwa ideologi bangsa Libya harus berasal dari akar tradisi yang memengaruhi dan berlaku dalam kehidupan mereka. Tradisi tersebut bagi rakyat Libya adalah Islam. 9 Libya yang diklasifikasikan sebagai negara Islam karena mayoritas atau kebanyakan rakyatnya menganut Islam menjadi sebuah sosok negara yang menarik untuk dikaji karena memposisikan dirinya sebagai negara yang secara diametral bertentangan dengan negara-negara Barat yang kapitalis dan cenderung bersahabat dengan ide negara-negara sosialis. Bahkan negara ini dengan terangterangan menamakan dirinya Republik Rakyat Sosialis Arab Libya. Namun, meski Qadhafi menyatakan negaranya dibangun atas dasar ide jalan tengah sebagai mana yang dirangkum dalam The Green Book, ia menolak sosialisme Barat ataupun kapitalisme. Ide-ide yang dituangkan dalam The Green tampak sarat nilai dan ide besar sosialisme. Hanya saja, kalaupun pemikiran Muammar sarat dengan ide besar sosialisme, tampak juga perpedaan-perbedaan yang spesifik dan mendasar dengan ide-ide sosialisme yang berkembang di Barat. Seperti diakuinya peranan agama dalam kehidupan bernegara dan menjadi landasan hukum nasional. Oleh karena itu Qadhafi menyebutnya sebagai bentuk Neo-Sosialisme, dimana agama (Islam) menjadi watak dasar dan mempunyai peranan yang sangat menentukan. 10
9
. Ibid., h.6
10
. Ibid., h. 7
Sebagai contoh, Qadhafi mengatakan bahwa sosialisme yang dianutnya mengakui hak waris dan hak milik lainnya. Selain itu, ia menawarkan sebuah sistem demokrasi langsung yang mirip dengan konsep demokrasi Yunani kuno dengan berbagai modifikasinya, dimana rakyat dalam mengontrol negara tidak berdasarkan perwakilan tetapi memakai sistem demokrasi langsung. Selanjutnya, ia juga menolak sistem kepartaian yang diangggap hanya menguntungkan sebagian kecil elit politik dan mereduksi kepentingan rakyat yang sebenarnya. Dalam hal ini Qadhafi dengan tegas menolak definisi demokrasi yang ditawarkan Barat modern yang sarat manipulasi politik. Sehingga makna demokrasi menjadi sebuah makna yang interpretable dan kondisional dalam prakteknya. Oleh karena itulah Esposito dan Voll berpendapat bahwa demokrasi yang ditawarkan Barat belum tentu sesuai dengan situasi lokal, sosial dan budaya suatu bangsa atau negara. Maka dengan demikian, makna demokrasi tidaklah tunggal tetapi plural. Sebagaimana pengalaman demokratisasi di Barat sendiri, ia beberapa kali mengalami proses pencarian makna dan bentuk demokrasi dari sejak revolusi Perancis hingga sekarang. 11 Maka disini penulis merasa tertantang untuk mengkaji hal-hal atau nilai-nilai yang dapat menjadikan Islam dan sosialisme sebagai motivasi kemerdekaan di berbagai negara, Indonesia juga tidak jauh berbeda, seperti pernyataan Hos Cokroaminoto, asas perjuangan Syarekat Islam adalah sosialisme Islam, Hatta
11
. Jhon l. Esposito dan Jhon O. Voll, Demokrasi di Negara-negara Muslim, ( Bandung: Mizan, 1999). H. 19.
dengan sosialisme religius, Soekarno dengan NASAKOM-nya. Pertanyaan mendasar yang insyaallah akan dijawab dalam penelitian ini apakah Islam dan sosialisme adalah dua hal yang kontradiktif? sehingga sosialisme harus dihadapkan dengan Islam, seperti pertarungan Gamal Abdul Naser dengan raja Arab Saudi , tentang Islam dan sosialisme dengan dukungan masing-masing ulama, kalau memang Islam dan sosialisme kontradiktif dimana letak kontradiktifnya? Atau barangkali Islam dan sosialisme adalah hal yang dapat dipertemukan menjadi asas dasar perjuangan melawan Imperialisme ataupun asas membangun sebuah negara yang tidak anti terhadap kesejahteraan masyarakat atau kesetaraan kedudukan, mungkin juga Islam dan sosialisme menjadi dasar analisis tentang kemasyarakatan di berbagai masyarakat belahan dunia. Berdasarkan latar belakang ini penulis sangat tertarik dan optimis untuk melakukan penelitian dengan judul ”Pemikiran Politik Mu’ammar
Qadhafi” yaitu sebuah kajian tentang pemikiran Qadhafi yang dituangkan dalam sebuah buku hijau (The green book) penelitian ini bersifat historis dan teoritis yakni mengenai sejarah Sosialisme, kemudian pola pemikiran seorang Muammar Qadhafi dalam menjalankan pemerintahannya di Libya yang sampai sekarang ini tetap bertahan dengan sosialismenya.
B. Batasan dan Rumusan Masalah Untuk mengungkap permasalahan di atas cara yang akan ditempuh oleh penulis adalah dengan studi kepustakaan yang melingkupi studi sejarah dan teori yang berkaitan dengan permasalahan perkembangan politik di Libya. Oleh karena itu pembatasan yang dilakukan adalah untuk mengetahui sejauh mana konsistensi Qadhafi dalam melaksanakan konsep sosialisme Islam pada kebijakan politikekonomi di Libya, selain itu serta untuk mencari justifikasi keterkaitan antara Islam dengan sosialisme secara teoritis dan historis normatif (masa Rasulullah SAW dan Khilafah Rasyidah). Jadi, tidak menyentuh aspek dan hitorisnya pasca Khilafah Rasyidah. Sumber rujukan sosialisme akan mengacu pada ide-ide besar sosialisme klasik hingga modern, sedangkan sumber pokoknya merujuk pada AlQur’an dan sunnah Rasulullah SAW serta memperhatikan praktik para shahabat Rasulullah. Sedangkan ruang lingkup kajian ini difokuskan pada pemikiran Muammar Qadhafi yang berkenaan dengan produk-produk ijtihad dan visinya yang tertuang dalam The Green Book. Dengan demikian, pemahaman terhadap pemikiran Qadhafi dapat dilakukan secara utuh dan menyeluruh. Dengan membagi kajian pada bidang pemikiran yang telah digambarkan di atas, ada beberapa masalah pokok yang akan dicari jawabannya di dalam skripsi ini dengan rumusan sebagai berikut: 1. Siapakah Muammar Qadhafi 2. Bagaimana pemikiran politik Muammar Qadhafi
3. Apa yang menjadi latar balakang pemikiran Qadhafi dan seperti apa pandangannya terhadap sosialisme.
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Dari penjabaran di atas dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya penulis mempunyai tujuan: 1. Mempelajari beberapa konsep pemikiran politik Mu’ammar Qadhafi terhadap kontek politik di Libya. 2. Mengetahui interaksi sosialisme dengan Islam dalam pandangan Mu’ammar Qadhafi. 3. Menjelaskan perbedaan antara sosialisme dan kapitalisme serta komunisme. Hasil dari penulisan dan penelitian ini selanjutnya akan dapat dimanfaatkan sebagai: 1. Untuk penulis : Memberikan wawasan kepada penulis dan dalam rangka meningkatkan disiplin ilmu yang akan dikembangkan sesuai dengan bidang studi yang merupakan matakuliah pokok dan diperdalam lebih lanjut lagi melalui studi-studi yang serupa dengan disiplin ilmu tersebut. 2. Untuk kalangan akademisi : seperti mahasiswa dan pengamat, skripsi ini menyajikan wacana yang bisa dijadikan informasi untuk dibahas dan didiskusikan
3. Untuk ilmu Pengetahuan : memberikan sumbangan khususnya bidang ilmu politik sehingga berfungsi untuk mengetahui tentang pandangan hukum Islam mengenai sosialisme dan pemikiran tokoh khususnya Muammar Qadhafi. 4. Untuk masyarakat : skripsi ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang sistem ekonomi yang dianut oleh negara-negara di wilayah Timur Tengah, khususnya Libya.
D. Review Kajian Terdahulu Sebelum melakukan penelitian ini penulis telah melakukan kajian terhadap buku-buku yang ada kaitannya dengan Islam dan sosialisme, peneliti juga telah meninjau karya ilmiah dalam bentuk buku-buku dan skripsi. Buku yang pertama berjudul “Islam and The Third Of Universal Theory penulis Mahmoud Ayyoub yang diterbitkan oleh New York and London: 1987, Kegan Paul Internasional dalam buku ini Ayyoub lebih menekankan pada pemikiran keagamaan Qadhafi, walaupun Ayyoub menyertakan pemikiran Qadhafi dalam The Green Book, kajiannya dalam hal ini tidak begitu mendalam dan tidak tuntas. Meski demikian, buku Ayyoub ini menjadi sumber informasi bagi penulis dalam menelusuri sumber-sumber mengenai kajian pemikiran Qadhafi. 12 Selain itu, buku Usus Al-Tanzim Al-Siyasi fi Al-Nazhariyah Al-‘Alamiyah AlTsalitsah, (Tripoli al-Munsha’ah al-ammah lil nasyr wa al-tauzi wa al-‘illan,
12
. Mahmoud Ayyoub, Islam and The Third Of Universal Theory ( New York and London:, Kegan Paul Internasional,1987), h. 6-8.
1983) karangan Ahmad Abdul Hamid Al-Khallidy mengenai ketatanegaraaan Libya juga sangat bermanfaat, dalam buku ini dapat dicermati bagaimana cita-cita Qadhafi dalam The Green Book dapat diimplementasikan dalam sebuah negara Libya. Dari sisi ini telah melahirkan citra Qadhafi, bukan hanya sebagai pemikir tetapi juga sebagai seorang praktisi.13 Kemudian didalam buku “Islam Musuh bagi Sosialisme dan Kapitalisme” oleh Syamsuddin Ramadlan yang diterbitkan pada tahun 2003 oleh penerbit Wahyu Press. Dalam buku tersebut diterangkan bahwa ideologi kapitalisme dan sosialisme merupakan ideoligi yang bertentangan dengan ideologi ajaran Islam, penyebab perbedaan yang ada adalah perbedaan ‘aqidah atau pemikiran yang mendasar, yakni jika dilihat lebih mendalam, perbuatan yang dilakukan kaum sosialis dan kapitalis lebih mengarah kepada materialisme dan kedunian semata walaupun seakan-akan sama dalam perbuatan tetapi kaum sosialis dan kapitalis menolong orang lain karena manfaat tertentu.14 Selain itu Syamsuddin juga menjelaskan dalam bukunya bahwa Islam dengan kapitalisme dan sosialisme tidak mungkin berdampingan. Menurutnya kondisi itu disebabkan adanya kaedah-kaedah yang harus dimiliki oleh umat Islam yang pertama, semua negara yang mengemban ideoligi kapitalisme dan sosialisme adalah musuh Islam dan kaum muslimin, kedua, sistem kapitalis itu bersikap 13
. Ahmad Abdul Hamid Al-Khallidy, Usus Al-Tanzim Al-Siyasi fi Al-Nazhariyah Al‘Alamiyah Al-Tsalitsah, (Tripoli al-Munsha’ah al-ammah lil nasyr wa al-tauzi wa al-‘illan, 1983),h. 29-31. 14 . Syamsuddin Ramadlan, “Islam Musuh bagi Sosialisme dan Kapitalisme” (Jakarta: Wahyu Press, 2003), h. 7
resisten terhadap ideoligi maupun gerakan yang bertentangan dengan ideologinya. Ketiga,
Islam adalah agama lurus. Tidak dinamakan Islam, jika bersinkretis
dengan kapitalisme dan sosialisme-komunisme. Keempat, umat Islam harus dapat membedakan antara pemikiran-pemikiran yang bebas dari nilai dengan pemikiran-pemikiran yang tidak bebas dari nilai.15 Didalam buku Negara Hukum buah karya Prof. Dr.H. Muhammad Tahir Azhary, SH. Menambahkan bahwa paham Sosialis atau socialist legality merupakan watak negara komunis/sosialis yang diwarnai oleh doktrin komunis bahwa agama adalah candu bagi rakyat.16 Di dalam bukunya Dr. Mansour Fakih “Jalan Lain” Manifesto Intelektual Organik (Yogyakarta: Insist Press 2000) diuraikan mengenai pemikiran Karl Heinrich Marx yang pada intinya adalah pikiran dan analisis Marx tersebut didasarkan pada pemikiran epistemologi yang terkenal dengan “ dialectical and historical materialisme. Pemikiran filosofi epistemologi tersebutlah yang membuat ia lebih dikenal sebagai ‘anti-tuhan’. Padahal, pemikiran tentang dialektika dan materialisme sejarah sesungguhnya tidak ada kaitannya dengan ada atau tidaknya Tuhan. Karena Marxisme bukanlah sebuah agama, melainkan sebagai salah satu aliran pemikiran sosialis dalam rangka mencari sistem sosial yang adil. Itulah makanya Marxisme berkembang, dan melahirkan banyak tafsiran. Analisis tersebut berwatak radikal karena mencoba membuka relasi
15
16
. Ibid., h.8
. Muhammad Tahir Azhary, SH, Negara Hukum, (Jakarta: UI bekerjasama dengan Fakultas Hukum, 1991), h. 91.
sosial yang paling dasar dari hubungan produksi manusia antara yang memiliki modal (kapital) dan yang bermodal tenaga kerja, itulah mula dari analisis kelas. Namun dalam perkembangan tafsiran selanjutnya, teori kelas justru melihat lebih luas dari sekedar hubungan buruh-kapitalis tetapi telah melibatkan negara, civil society, dan semua sektor masyarakat non buruh lainnya. Masyarakat tanpa kelas, dengan begitu bukanlah ‘masyarakat sama tara dan sama harta,’ seperti yang sering dipahami orang, melainkan suatu masyarakat tanpa aksploitasi. Eksploitasi juga tidak seperti yang sering dipahami banyak orang, dalam definisi Marx ekspoloitasi terjadi melalui pengambilan surplus value yang seharusnya hak buruh 17 Setelah melakukan tinjauan terhadap buku-buku diatas penulis juga mencoba untuk mengkaji karya ilmiah yang berupa skripsi yang ada di Perpustakaan Fakultas Syari’ah dan Hukum dengan judul Perkembangan Islam dan Sosialisme di Timur Tengah” oleh Syukri Rahmatullah, tahun 1425 H/2004 M. Dalam skripsi tersebut diuraikan dan di jelaskan mengenai konsep-konsep Islam dan sosialisme dimana diantara keduanya memiliki persamaan-persamaan yang signifikan, yaitu dalam hal menjunjung kesejahteraan rakyat dan terciptanya kedamaan dalam sebuah bangsa dan negara. Dan didalam skripsi tersebut juga dibahas tentang perkembangan sosialisme pasca runtuhnya Uni Soviet sampai kepada perkembangan yang terjadi setelah perang Iraq tahun 2003. didalamnya
17
2000), h.
. Mansour Fakih “Jalan Lain” Manifesto Intelektual Organik (Yogyakarta: Insist Press
juga di sebutkan beberapa tokoh-tokoh gerakan yang mendukung sosialisme diantaranya Gamal Abdul Naseer di Mesir dan gerakan revolusi iran serta perkembangan sosialisme yang terjadi di Indonesia, yaitu dengan konsepnya Hos Cokroaminoto, Soekarno dan Hatta. Dari buku-buku atau pun skripsi di atas penulis ingin menegaskan bahwa skripsi yang ditulis ini memiliki perbedaan-perbedaan yang sangat signifikan pertama, dalam hal objek kajian, penulis lebih menekankan pada pemikiran Qadhafi dalam The Green Book hal ini berbeda dengan karya Mahmoud Ayoub yang lebih menekankan pada pemikiran keagamaan Qadhafi. Kedua, dari segi subtansi, penulis berusaha memberikan informasi tentang pandangan Islam mengenai sosialisme dari segi fositifnya, hal ini jelas berbeda dengan karya Abdul Hamid Al-Khalidy dalam bukunya Usus Al-Tanzim Al-Siyasi fi Al- Nazhariyah Al-‘Alamiyah Al-Tsalitsah yang sekedar memberikan gambaran perjalanan ketatanegaraan Libya dan cita-cita Qadhafi, demikian juga dengan karyanya Syamsudin Ramadlan yang menyoroti sosialisme dari segi negatifnya saja. Ketiga, dari segi pembatasan (spesifikasi kajian), penulis berusaha memfokuskan penelitiannya hanya pada negara Libya dan hal ini pun kemudian lebih di khususkan lagi mengenai pemikiran politik Muammar Qadhafi dan pandangannya terhadap sosialisme, sehingga, skripsi ini berbeda dengan skripsi yang dibuat oleh Syukri Rahmatullah, tahun 1425 H/2004 M yang isi kajianya mengenai Perkembangan Islam dan Sosialisme di Timur Tengah, dalam pandangan analisis penulis skripsi ini terlalu luas yaitu dalam hal objek pembatasannya, sehingga,
informasi yang diberikan masih secara global dan bersifat pengantar atau pengenalan tentang sosialisme. Adapun data tambahan mengenai perkembangan mutakhir Libya dan aksi politik Qadhafi penulis mendapatkan berita dari jurnal yang diterbitkan Libya dan situs internet yang memuat informasi mengenai Libya secara keseluruhan .
E. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Metode penulisan penelitian ini dilakukan dengan dua pendekatan. pertama, pendekatan sejarah (historical approach) dalam hal ini penelitian mengeksplorasi perkembangan konsep ataupun pemikiran serta aksi politik objek penelitian secara kronologis. Dengan mengungkap perkembangan konsep sosialisme secara kronologis akan dapat diketahui dengan lebih mudah perihal sebab-sebab munculnya perkembangan konsep tersebut. Pada akhirnya, penulis dapat menemukan orisinalitas dan inti dari sosialisme yang akan dikawinkan dengan Islam yang konsepnya berangkat dari sumber utamanya (Al-Qur;an dan Sunnah). Dari teori ini penulis mulai meneliti tentang
sejarah
perkembangan
Libya,
yang
mencakup
tentang
Imperium/Kerajaan ysng pernah mengusainya sampai pada fase pengalihan kekuasaan yang dilakukan oleh Muammar Qadhafi, kemudian penulis melanjutkan dengan meneliti pendangan sosialisme Qadhafi yang di komparasikan dengan perspektif Islam mengenai sosialisme.
Kedua, pendekatan penafsiran kritis (Hermeneutical Approach), yakni sebuah metode yang dengan mudah didefinisikan sebagai filsafat penafsiran makna. Dengan pendekatan ini penulis membahas inti atau pokok bahasan berupa eksplorasi gagasan-gagasan atau ide Muammar Qadhafi. Kemudian, dari hasil eksplorasi tersebut penulis mencoba memahaminya dengan penafsiran kritis terhadap ide dan gagasan Qadhafi tersebut. Penafsiran dilakukan dengan mengamati hasil eksplorasi historis terhadap perkembangan konsep secara kronologis dan juga dengan mengamati dan menyelami makna kandungan ayat-ayat atau sunnah yang dianggap beraroma sosialistik. Hasil yang diharapkan kemudian bisa menjawab seluruh pertanyaan yang dikemukakan dalam rumusan masalah di atas dan memberikan kesimpulan yang akurat dan bermanfaat. Sebagai implikasi dari pendekatan yang digunakan maka metode penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian ini adalah kualitatif, dengan metode ini penulis mengkaji bahan atau data dari sumber tulisan yang terkait, baik dari sumber primer, antara lain Muammar Qadhafi, Al-Kitab AlAkhdhar, (Tripoli, Biro Rakyat Jamahariya Rakyat Sosialis Arab), Mahmoud Ayyoub, Islam and the Third Universal Theory, (London and New York:Kegan Paul Internasional,1987), Ahmad Abdul Hamid Al-Khalidi, Usus Al-Tazim Al-Siyasi fi Al-Nazhariyah Al-‘Alamiyah Al- Tsalitsah, (Tripoli: AlMunsha’ah Al-‘Ammah lil Nasyr wa Al-Tauzi’ wa Al-‘Ilan,1983), Muammar Qadhafi, Manapak Jalan Revolusi, penerjemah Zakiyuddin Baidhawy,
(Yogyakarta: Insist,2000), maupun sekunder, antara lain Endang Mintarja, Politik
Berbasis
Agama
Perlawanan
Muammar
Qadhafi
Terhadap
Kapitalisme, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2006), Mansour Faqih. Jalan Lain, Manifesto Intelektual Organik.Yogyakarta:Insist Press, 2002,. John l Esposito, Islam Ancaman, Mitos atau Realitas: Jakarta: Mizan.1994), Miriam Budiardjo. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996. dengan memberikan kategorisasi dan pengelompokan kualitas pada data yang diperoleh, baik yang berasal dari dokumen pustaka ataupun dari data lainnya (Internet), kemudian data-data tersebut dianalisis dengan kritis secara akademis. Oleh karena itu, penulis akan merujuk pada pengkajian pustaka, baik karya asli maupun terjemahan, juga karya lokal lainnya sejauh mendukung atau sesuai dengan tema bahasan. 2. Teknik Pengumpulan data a. Pengumpulan data Dalam penyusunan skripsi ini data yang diperoleh dari berbagai sumber tertulis data tersebut terbagi kepada dua sumber yaitu sumber primer dan sekunder. Sumber primer meliputi The Green Book penulis Mu’ammar Qadhafi yang diterjemahkan oleh Zakiyuddin Baidhawi, Islam and Third Universal Theory penulis Mahmud Ayyoub; Usus Al-Tanzim al-Siyasi Fi Al-Nazhariyah Al-‘Alamiyah Al-Tsalitsah penulis Ahmad Abdul Hamid al-Khalidi; Al-Qadhafi wa Mutaqawwilun ’Alaihi penulis Muhammad Ibn Abd Karim al-Jazari; Sumber sekunder antara lain sepert
Jalan lain; Manisfesto Intelektual Organik penulis Mansour Faqih; Demokrasi dinegara-negara Muslim penulis John L Esposito; Al-Sijjil AlQaumi penulis Mu’ammar Qadhafi, Comentory on the Green Book penulis Muammar Qadhafi Islam dan sosialisme penulis H. Oemar Said Cokro Aminoto; Metode pengambilan data dilakukan melalui karya-karya lain seperti Islam Musuh bagi Sosialisme dan Kapitalisme penulis Syamsuddin Ramadlan; Dasar-Dasar Ilmu Politik, Miriam Budiardjo, Al-Ahkam AlShulthaniyah penulis Abu Al-Hasan ‘Ali ibn Muhammad ibn Habib AlBashary
Al-Bagdady
Al-Mawardy
sebagai
bahan
rujukan
yang
melengkapinya. Kemudian penulis mentelaah dan mempelajari yang sekiranya diperlukan sebagai bahan tulisan.
b. Pengelolaan data Metode pengelolaan data yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah metode deskriptif analisis, yaitu memaparkan hasil-hasil penelitian yang bersumber dari data primer dan sekunder, sedangkan analisis yaitu menginterpretasikan dari hasil-hasil pemilihan yang telah didapatkan. Melalui konsep ini penulis melakukan eksplorasi tentang keadaan dan kondisi Libya yang di dapatkan dari sumber-sumber primer seperti buah karya Mahmoud Ayyoub, Islam and the Third Of Universal Theory, New York and London: Kegan Paul Intenasional, 1987, Muammar Qadhafi, AlSijjil Al-Qaumi (Writings, Speeches And Pronouncements Of Muammar
Qadhafi) dan sebagai pelengkapnya ( penulis mendaparkannya dari media Internet. Dan sumber-sumber sekunder lainnya. Data-data tersebut kemudian diklasifikasikan sesuai dengan tema dan hal-hal
yang
akan
dibahas
oleh
penulis,
kemudian
penulis
mendeskripsikannya dengan memaparkan secara sistematis yang disertai dengan membuat analisis, kritik dan kesimpulan analisis yang digunakan penulis adalah analisis hubungan, yaitu
memberikan analisis dengan
menghubungkan uraian dan penjelasan yang terdapat pada bab-bab sebelumnya diakhir pembahasan.
3. Teknik analisis data Analisis data dengan metode analisis induktif yaitu dengan melakukan analisis secara menyeluruh terhadap data-data yang telah didata kemudian akan dihasilkan kesimpulan penelitian terhadap permasalahan yang diangkat. Metode ini dilakukan penulis dengan berbagai langkah, langkah-langkah itu ialah dengan cara menghimpun seluruh data-data yang didapat dari berbagai sumber (primer dan sekunder), kemudian dari data-data tersebut dijadikan beberapa bab dan sub bab, setelah semuanya terdata dengan baik langkah yang selanjutnya dilakukan oleh penulis adalah menganalisa data-data tersebut sehingga menjadi sebuah kesimpulan yang sesuai dengan informasi dan data-data yang didapatkan.
4. Teknik penulisan Teknik penulisan skripsi ini penulisan menggunakan buku pedoman penulisan skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Syari’ah dan hukum tahun 2007 cetakan ke-1.
G. Sistematika penulisan Sistematika penulisan skripsi ini menggunakan sistem bab-perbab, dimana dalam setiap bab terdiri dari beberapa sub tema yang memuat pokok-pokok pembahasan dan pemikiran penulis. Bab I, Sebagaimana diuraikan dimuka, berisi pembahasan formal penulisan skripsi ini, yang terdiri dari latar belakang yang menjelaskan perlu dan pentingnya penulisan ini, sehingga penulisan ini menemukan relevansi dan signifikansinya. Kemudian dikemukakan juga batasan dan rumusan masalahnya sehingga penulisan akan lebih terfokus dan lebih jelas. Selain itu dikemukakan juga metodologi, tujuan dan sistematika penulisan atau pembahasan. Bab II, Berusaha menguraikan masalah Pandangan Islam Terhadap Sosialisme yang selama ini mengalami reduksi secara maknawi, sehingga istilah ini selalu disosialisasikan sebagai sebuah gerakan atau kepentingan politik tertentu. Untuk itu dalam bab ini dikemukakan berbagai bentuk sosialisme secara kronologis dan metamorfosanya dari sosiallisme klasik, yang merupakan ide awal dari sebuah gagasan sosialisme dan diasumsikan mengilhami lahirnya ide-ide baru sosialisme dalam perkembangan di dunia modern. Kemudian masuk pada sosialisme Marxis,
yang dianggap sebagai sosialisme ilmiah dan mengilhami sebagian besar gerakan sosialisme dari kalangan buruh sampai pada bentuknya yang politis, lantas, dibahas bagaimana ide-ide sosialisme berkembang di kalangan orang-orang beragama yang memperjuangkan ide sosialisme lewat justifikasi teks-teks suci agama masing-masing, terutama mengungkap keterkaitan Islam dan sosialisme. Penyelidikan keterkaitan tersebut dilakukan dengan cara menggali sumber pokok normatifitas Islam, yakni Al-Qur’an dan tradisi Nabi SAW (Sunnah) serta praktek para shahabat, selain itu, juga dibahas bagaimana fakta sejarah Islam tentang sikap terhadap sosialisme. Bab ini diharapkan
dapat menjawab pertanyaan
mengenai hubungan antara Islam dan Sosialisme. Pada bab III, penulisan sudah memasuki objek penelitian konkret yaitu Libya dan profil Muammar Qadhafi. Dalam bab ini diungkapkan keterangan ringkas mengenai sejarah Libya hingga berdirinya negara sosialis yang diilhami ajaran fundamental Islam, sosio kulturalnya yang diharapkan dapat memahami bagaimana rakyat Libya diantarkan pada ide negara yang sosialistik. Kemudian, diungkapkan juga dinamika politiknya hingga terjadinya revolusi Al-Fatih pimpinam Muammar Qadhafi. Bab ini diharapkan dapat menjawab pertanyaan tentang bagaimana respon rakyat Libya terhadap konsep pemikiran Muammar Qadhafi, dan pembaca lebih memahami sosok Muammar dengan menguraikan biografinya dan sejarah kelahiran, riwayat pendidikan dan karir politik yang dia tempuh serta bagaimana citra Qadhafi secara domestik dan internasional, baik bagi dunia Arab maupun Barat.
Sedangkan pada bab IV, berupa uraian mengenai pemikiran Muammar Qadhafi yang menghasilkan berbagai produk ijtihad berdasarkan pemahaman dan interprestasi yang
khas terhadap
teks-teks normatif Islam.
Kemudian,
diungkapkan visi Qadhafi sebagaimana yang termuat dalam The Green Book/ Alkitab Al-Akhdhar berupa konsepnya mengenai solusi atas problem demokrasi, ekonomi, dan basis masyarakat sosialis. Selanjutnya, penulis mencoba untuk mengkritisi pemikiran Qadhafi, termasuk pola pikir yang ia gunakan. Bab ke-V merupakan penutup yang merupakan akhir dari keseluruhan uraian yang telah dikemukakan di atas dan juga merupakan sebuah pemaparan singkat benang merah berbagai varian sosialisme dan pemikiran sosialisme Qadhafi.
BAB II SOSIALISME DAN ISLAM
A. Dinamika Sosialisme 1.Pengertian dan Awal lahirnya sosialisme Serta ajaran-ajarannya Secara etimologi, kata “Sosialisme” berasal dari bahasa Latin socius yang berarti makker (Belanda), Friendly (Inggris), pertemanan atau persahabatan (Indonesia)’. Dalam bahasa Arab kata sosialisme biasa dipadankan dengan kata Isytirakiyah.18, berasal dari kata Isytiraka, yang berarti bekerja sama. Sedangkan secara terminologi, sosialisme bermakna berbagai macam teori atau sistem organisasi sosial. Yang di situ alat-alat produksi dan pembagian kekayaan dimiliki (dan dikelola secara kolektif atau melalui pemerintahan sentralistis yang selalu merancang dan mengawasi ekonomi. sedangkan Miriam Budiarjo mengartikan Sosialisme adalah “ Suatu sistem ekonomi yang sebagian besar keputusan-keputusan di bidang ekonomi diambil; dalam satuan-satuan yang dikuasai oleh berbagai bagian dari struktur negara atau oleh para pekerja”.19 Buku pertama dalam bidang literatur sosialis yang terbaik ditulis oleh Sir Thomas More (1478-1535). Bukunya berjudul Utopia merupakan suatu serangan terhadap keburukan-keburukan berupa kemiskinan, pengangguran dan lembaga “hak milik privat” yang semua itu merupakan sendi dari kapitalisme. 18
A.S. Hornby, Oxford Advenced learner dictionary, (Oxford University Press, 1995), ed.V.h.1127. lihat juga HOS. Cokroaminoto, Islam dan Sosialisme, (Jakarta: LPP-RI,1963), h.9 19
. Miriam Budiarjo, Simposium Kapitalisme,Sosialisme,Demokrasi,(Jakarta: PT.Gramedia, 1984). Cet ke-I, h.33
More mengkritik kondisi-kondisi di Inggris dan negara-negara eropa tertentu yang telah terlihat pada permulaan abad ke-16. ia menganjurkan didirikannya sebuah Negara “utopia” (sebuah negara yang menyerupai “Republik” dari Plato) dimana orang bekerja dengan gembira, dan terdapat banyak kesempatan untuk “pemerkayaan secara kultural”.20 Istilah Sosialisme pertama kali dipakai pada tahun 1927 dalam suatu majalah mengenai koperasi. Istilah itu merujuk pada orang seperti Robert Owen (1771-1858) yang ingin meringankan kesengsaraan pekerja pabrik akan tetapi Karl Marx (1818-1883) yang hidup hampir setengah abad kemudian ingin mengadakan perbedaan yang jelas antara ajarannya dengan pemikiranpemikiran orang-orang seperti Robert Owen, dengan menekankan sifat revolusionernya oleh karena itu, buku yang ditulisnya dengan Friederich Engel (1820-1895) yang merupakan acuan untuk mengorganisir kaum buruh, dinamakan “Manifesto Komunis” dan bukan “Manifesto Sosialis”. 21 Sosialisme sendiri kembali dihidupkan oleh Lenin (1870-1924) untuk menunjuk pada apa yang oleh Karl Marx disebut “tahap awal dari komunisme” (The Early Phase Of Communism) yang mendahului terciptanya komunisme penuh. Dalam tahap ini prinsip ekonomi adalah, setiap orang menerima sesuai
20
. Paul Heinz Koester. Tokoh-Tokoh Ekonomi Mengubah Dunia, Pemikiran-Pemikiran yang Mempengaruhi Hidup Kita. (Jakarta; Gramedia, 1987) Cet.1, h. 8-9 21
. Oscar Jaszi “ Sosialism”, dalam Edwin RA Seligman (Ed). Encyclopedia of Sosialis Science v. XII-XIV (New York) : The Mc Millan 1997, cet Ke-3, h 190, lihat juga Miriam Budiarjo, Simposium Kapitalisme.,Sosialisme,Demokrasi,(Jakarta: PT.Gramedia, 1984). Cet ke-I, h.3-4
dengan karyanya. Sedangkan dalam tahap komunisme penuh prinsip ekonomi telah berkembang menjadi, setiap orang memberi sesuai dengan kemampuannya dan setiap orang menerima sesuai dengan kebutuhanya. 22 Merumuskan apa yang dinamakan sosialisme merupakan soal yang tidak mudah. Banyak sekali perbedaan yang muncul mengenai faham sosialisme baik pada dataran teori yang digariskan maupun dalam praktek yang dilaksanakan. Tetapi pada umumnya mereka yang menganut faham sosialisme atau partaipartai sosialis bersikap kritis terhadap milik pribadi, terutama milik pribadi dari alat-alat produksi. Bahkan gagasan besar dari sosialisme ini berusaha untuk meniadakan atau mengurangi ketimpangan-ketimpangan ekonomi ditengahtengah masyarakat melalui pemerataan pendapatan nasional yang lebih adil. Oleh karena itu, prinsip utama dari sosialisme bukanlah semata-mata bahwa produksi itu harus di pusatkan di tangan negara, akan tetapi pengelolaan dan tata pelaksanaan ekonomi pun harus menjadi tugas negara.23 lahirnya sosialisme sebenarnya mengkritisi pola Industri kapitalisme yang menghadirkan kesengsaraan, kemiskinan rakyat ataupun buruh (pekerja), tidak seperti yang dibayangkan Adam Smith tentang Welfare State. Menurut Adam Smith bahwa dengan adanya sikap “Laissez Faire” (biarkan saja) dari pemerintah terhadap ekonomi atau menyerahkan kemajuan ekonomi pada mekanisme pasar, maka akan timbul kesejahteraan. Adam Smith bukan 22
. Oscar Jaszi “ Sosialism”, h 191-192
23
. Miriam Budiarjo, Simposium Kapitalisme,Sosialisme,Demokrasi, h.34-35
berbicara kosong tetapi dia berbicara pada dua prinsip yaitu kebebasan dan kebutuhan, negara tidaklah boleh memberi batasan apa-apa. Ekonomi pasar yang diusulkan Smith nantinya akan menyebabkan harga rendah dan tidak tinggi, atau disebut dengan “Infisile Hand”.(pengatur tingkat harga pasar).24 Sosialisme sendiri memiliki sejarah panjang khususnya di negara-negara Eropa. Sosialisme muncul di Eropa pada awal abad ke-19 ia lahir dari suatu hentakan keprihatinan atas akses-akses revolusi industri. Pada awal abad ke-19 kemajuan-kemajuan dan penemuan-penemuan baru di bidang teknologi berkembang dengan pesat dan membuka cakrawala baru di bidang produksi dan perdagangan. Perubahan-perubahan terjadi dengan kecepatan luar biasa sehingga dikatakan bahwa dalam lima puluh tahun transformasi masyarakat lebih besar dari pada dalam masa tiga abad sebelumnya. 25 Akan tetapi perubahan-perubahan tersebut juga membawa kesengsaraan yang luar biasa, terutama bagi rakyat kecil, yaitu petani di daerah pedesaan dan pengrajin di kota-kota. Struktur masyarakat feodal hancur begitu juga terhadap para pengrajin yang berkarya menjadi hancur dengan didirikannya pabik-pabrik sehingga buruh hanya mengerjakan sebagian kecil dari produk yang dihasilkan. Petani yang tidak lagi memperoleh nafkah di daerah pedesaaan karena disintegrasi sistem feodal lari ke kota, kota-kota menjadi penuh sesak,
24
. Paul-Heiniz Koesters. Tokoh-Tokoh Ekonomi Mengubah Dunia; Pemikiran-Pemikiran yang Mempengaruhi Hidup Kita. (Jakarta: Gramedia, 1987) Cet I,h. 8-9 25
. Miriam Budiarjo.,(ed) Simposium Kapitalisme, h.5
perumahan menjadi kebutuhan rakyat banyak, tetapi penyediannya sangat terbatas. Timbulah penyakit tifus, kolera dan kemelaratan merajalela di kotakota.26 Mereka terpaksa bekerja di pabrik-pabrik tetapi jumlah pencari kerja lebih besar dari kesempatan kerja yang ada. Timbulah persaingan tajam antara pria dan wanita serta anak-anak, yang upahnya lebih sedikit dari pria. Jam kerja sangat panjang yaitu 16-18 jam sehari, lingkungan kerjanya kotor, pengap, serta sama sekali tidak memennuhi syarat-syarat kesehatan,. Sementara itu kesenjangan antara orang kaya dan orang miskin semakin tajam. Sosialisme mula-mula dikembangkan oleh Francois-Noel Babeuf (17601797) dari Perancis.27 Tujuan dari penerapan ideologi ini adalah kesamaan. Babeuf mempermaklumkan perang kaum miskin melawan kaum kaya sebagai upaya untuk mewujudkan sosialisme yang diyakininya. Kemudian terdapat Claude Hendri Saint Simon, keturunan bangsawan Perancis. 28 Pria kelahiran 1760 ini mengkritik keras keadaan terlantar kaum buruh serta menuntut emansipasi proletariat. Hal itu dilakukan melalui penataan masyarakat dari atas, bukan melalui perjuangan kelas buruh. Penataan model ini membuat Simon dianggap bukan seorang sosialis. Tetapi, Simon memiliki penganut yang disebut sebagai Saint Simonian yang berjumlah tidak sedikit sehingga Simon tetap saja diakui sebagai tokoh sosialisme. . 26
. Oscar Jaszi “ Sosialism”, h. 507
27
. Franz Magnis- Suseno, Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis Keperselisihan Revisionisme, (Jakartal PT Gramedia Pustaka Utama, 1999), Cet. I, h.20. 28
. Suseno, Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis Keperselisihan Revisionisme, h.21
Di Inggris Robert Owen (1772-1858), seorang industriawan, berusaha melaksanakan ajarannya dalam praktik. Dalam suatu pabrik tekstilnya di New Lanark, Skotlandia, Owen mengurangi jam kerja dan melarang anak dibawah umur 10 tahun untuk bekerja. Owen memperbaiki upah buruh dan menggunakan sebagian keuntungannya untuk memperbaiki nasib para pekerja. Karena Owen sangat mementingkan pendidikan, dia mendirikan sekolah tanpa memungut biaya. Disamping itu, Owen mendirikan pemukiman di Amerika Serikat pada 1824 bernama New Harmony. Akan tetapi ternyata pemukiman ini hanya bertahan 2 tahun hingga 3 tahun karena masalah keuangan, Pengelolaan yang kurang baik dan tidak disiplinnya warga pemukiman. Dia lebih berhasil dalam mendirikan usaha dibidang koperasi dan konsumsi, dan membantu pendirian koordinasi antara serikat-serikat pekerja. Owen dikenal sebagai “Bapak Koperasi” Inggris.29 Seorang yang juga sangat terkesan dangan kesenjangan ekonomi antara kaya-miskin yang muncul akibat revolusi industri ini adalah Karl Marx (18181883). Dia berpendapat bahwa masyarakat tidak dapat diperbaiki secara tambal sulam, tetapi sendi-sendinya perlu dirombak secara radikal sampai terjadi transformasi sosial secara total. Ia menyusun suatu teori sosial yang menurutnya didasari hukum-hukum ilmiah dan oleh karena itu pasti akan terwujud. 30
29
. Miriam Budiarjo.,(ed) Simposium Kapitalisme, h.10-11.
30
. Oscar Jaszi “ Sosialism”, h. 508
Marx dengan memakai ajaran filusuf Jerman Hegel (1770-1831), mengatakan bahwa perkembangan terjadi melalui dialektik, yaitu melalui pertentangan antara tesis dan anti tesis, dan sesudah berproses terus menerus menjadi sintesis. Setiap sintesis lambat laun menjadi tesis lagi dan proses dialektika mulai lagi dari permulaan. Setiap sintesis baru terjadi pada tahap yang lebih tinggi sehingga pada suatu ketika sintesis tertinggi akan tercapai dan gerakan dialektika berakhir.31 Jadi, dialektik adalah gerakan maju dari taraf rendah ke taraf yang lebih tinggi dengan suatu irama dari pertentangan serta antagonisme ke rekonsiliasi serta perpaduan. Proses dialektik antara pertautan gerakan-gerakan yang bertentangan satu sama lain dalam upaya yang tiada akhir untuk mencapai sempurna. Kongkritnya, sosialisme secara umum menggambarkan seperangkat nilainilai, aspirasi dan asas-asas yang ingin dilihat oleh para sosialis terwujud dalam sebuah organisasi masyarakat. Menurut Anthony Crosland, mantan menteri ekonomi Inggris, nilai-nilai tersebut adalah; 32 Pertama, suatu keprihatinan yang mendalam terhadap nasib orang miskin yang serba kekurangan dan pada umumnya tertindas sedemikian rupa sehingga perlu dipertimbangkan berbagai tuntutan atas sumber dana yang tersedia,
31
. Harry Hamersma, Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern, (Jakarta PT. Gramedia 1986), cet ke-3, h. 87 32
. Anthony Crosland, “ Sosialisme dan sector Swasta, dalam Miriam Budiardjo, Simposium Kapitalisme, h 66.
memberikan prioritas yang sangat tinggi kepada usaha meringankan kemiskinan, kesengsaraan dan kesenjangan sosial. Kedua, suatu keyakinan akan persamaan hak. Persamaan hak itu adalah persamaan sosial yang lebih luas, mencakup distribusi kekayaan sistem pendidikan, hubungan kelas sosial, kekuasaan serta hak dalam industri. Ketiga, pengendalian sosial yang ketat atas lingkungan untuk mengatasi ledakan masalah menyangkut kehidupan kota, untuk merencanakan pemakaian tanah bagi kepentingan masyarakat dan mengurangi perbedaan antara swasta dan biaya sosial. 2. Perbedaan Kapitalisme dan Sosialisme Menurut kamus sosiologi modern, sosialisme adalah filsafat sosial atau yang berhubungan dengan organisasi sosial yang di bangun berdasarkan prinsip kepemilikan bersama dan control alat-alat produksi, khususnya industri skala besar atau industri berat. Sosialisme juga dapat menjadi bagian dari sistem pemerintahan demokrasi atau totaliter.33 Sementara itu Franz Magnis Suseno menyatakan bahwa sosialisme bisa berarti dua hal;34 Pertama, ajaran dan gerakan yang menganut prinsip bahwa peradilan sosial tercapai melalui penghapusan hak milik pribadi atas alat-alat
33
. Thomas Ford Hoult, Dictionary of modern sociology, (New Jersey: little field, Adams & CO, 1977), h.299 34
. Franz Magnis Suseno, Pemikiran Karl Marx; dari Sosialisme Utopis ke Perselisihan Revisionisme, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 1999), h. 270.
produksi. Kedua, keadaan masyarakat di mana hak milik pribadi atas alat-alat produksi telah dihapus. Sosialisme di kontraskan dengan kapitalisme yang menganut pemusatan modal dalam sekelompok golongan dan menyetujui adanya kepemilikan peribadi. Oleh karena itu, secara umum dapat kita bedakan antara sosialisme dan kapitalisme dalam beberapa hal: Sosialisme; Pertama, penghapusan atau pembatasan yang tegas terhadap kepemilikan pribadi. Kedua, nasionalisasi perusahaan atau sektor pertanian, ketiga, pertanian kolektif, Keempat, kontrol negara atas distribusi barang dan jasa, kelima, pemapanan perencanaan birokrasi dan elaborasi sistem negara berdasarkan partai tunggal dan ideologi yang seragam. 35 Kapitalisme; pertama, kapitalisme menghasilkan sistem kelas yang memecah masyarakat dan membuat pertentangan kelas antara orang kaya dan orang miskin, pertentangan ini melibatkan perbedaan kekayaan, kekuasaan dan kesempatan dalam kerangka kitidaksetaraan. Ketidaksetaraan yang dimaksud adalah sebuah situasi di mana beberapa orang memiliki kekuasaan atas kehidupan orang lain. Kedua, kapitalisme juga sebuah sistem yang sangat tidak efisien di mana produksi di pakai untuk mencari keuntungan, bukan didasarkan kebutuhan, keuntungan sebagai basis kapitalisme berakibat pada berubahnya kapitalisme menjadi sebuah sistem yang tidak bisa dikontrol yang dapat
35
. Forret, D Colburn/ Dessailegn Rahmato” Rethinking Socialim in The Third World. Third “ World Quarterly Journal of Emerging Areas, Volume 13 Number1, 1997, h. 159.
mengakibatkan kemiskinan dan penggangguran, ketiga, sistem kapitalis cenderung membuat orang berperilaku kompetitif, tamak, egois dan kejam, nilai-nilai manusia yang penting seperti kerja sama dan kasih sayang di tekan, pada aras ini, setiap orang akan bertanggung jawab atas dirinya sendiri sedangkan makna komunitas yang dibutuhkan manusia dikurangi. 36 Kritik terhadap kapitalisme di atas menurut Adams adalah kombinasi antara kritikan yang praktis dan etis.37 Di tataran etis, kapitalisme dianggap jahat karena kapitalisme bersikap tidak adil; hak orang dirampas dengan cara tidak diberi imbalan yang pantas atas kerja mereka. Dari alasan praktis, kapitalisme juga merupakan sesuatu yang salah di mata kaum sosialis karena sifatnya menghambur-hamburkan dan tidak efisien. Sosialisme selain mengkritisi kapitalisme, juga menghendaki suatu tata kehidupan tanpa penindasan dan penghisapan dan menjamin adanya kemakmuran dan kepastian penghidupan serta perkembangan kepribadian rakyat.38 3. Perbedaan Sosialisme dan Komunisme Asas dasar perjuangan antara sosialisme dan komunisme sebenarnya sama, keduanya merupakan antitesa terhadap kapitalisme yang menindas 36
. Ian Adams, Political Ideology Today. Terj, Ali Noerzaman, (Yogyakarta: Penerbit Qalam,2004), cet, Pertama, h.161. 37
38
. Ibid., h.162.
. Mohammad Hatta, Demokrasi Kita, Bebas, Aktif, Ekonomi Masa Depan,(Jakarta: UI Press, 1997), cet, ke-tiga, edisi 2, h.142.
pekerja atau buruh dengan mengambil nilai lebih yang seharusnya dimiliki oleh buruh tetapi dinikmati oleh kapitalis, buruh menjadi sengsara dengan jam kerja yang banyak dan gaji yang minim. Perbedaan antara sosialisme dan komunisme adalah pada pola perlawanan terhadap kapitalisme, perlawanan yang dilakukan oleh sosialisme terhadap kapitalisme dilakukan dengan cara gradual lewat aksi-aksi masa dan pertarungan di parlemen dengan tujuan perbaikan nasib pekerja, perlawanan sosialisme ini dilakukan dengan tidak radikal dan sistematis. Sedangkan pola perlawanan komunis adalah dengan cara radikal dengan merebut kekuasaan baik dengan senjata atau tidak kemudian membentiuk Diktatur Proletariat yang salah satunya untuk menghabiskan sisa-sisa kapitalisme.39 Singkatnya sosialisme menginginkan perubahan secara evolusi sedangkan komunisme secara revolusi. Dari pemaparan di atas dapat dipahami bahwa sosialisme memiliki banyak jenis tergantung dari tokoh dan latar belakang yang muncul. Ada sosialisme Demokrat40, sosialisme Marxisme41, sosialisme Leninisme42, sosialisme Pribumi43, dan sosialisme Utopis44.
39
. DR. Winardi,SE. Kapitalisme Versus Sosialisme (Bandung ; remaja Karya, 1986) cet I H
199 40
. Ajaran/faham yang bermaksud membangun masyarakat tanpa kelas dengan cara damai tanpa kekerasaan. 41
. Ajaran/faham yang bermaksud membangun masyarakat tanpa kelas dengan jalan revolusi
B. Sosialisme dalam Perspektif Islam 1. Sosialisme dalam Islam Islam sebagai konsep atau sistem hidup tidak hanya menjanjikan sebuah keteraturan, keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan, tapi juga memiliki konsekuensi-konsekuensi bagi manusia yang meyakininya. Konsekuensikonsekuensi ini dapat berupa aturan yang harus dipatuhi atau bisa juga berupa tindakan-tindakan yang sepatutnya dilakukan oleh penganutnya. 45 Seorang ahli ekonomi asal Pakistan Nawab Haidar Naqvi berpendapat ‘….keadilan sosial dalam Islam berakar pada tauhid , karena keyakinan kepada Tuhan itu secara otomatis mempunyai konsekuensi menciptakan keadilan, salah satu tidak akan ada tanpa yang satunya.” Demikian juga, Amin Rais meniscayakan adanya kepedulian sosial yang disebut amal shaleh sebagai konsekuensi dari tauhid. Tauhid harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan sosial. Jika agama kehilangan relevansi sosialnya, maka agama itu lama-kelamaan akan hilang. 46
42
. Praktik Ajaran/faham Marxisme
43
. Ajaran/faham yang menyamaratakan masyarakat pribumi
44
. Ajaran/faham yang menyamaratakan seluruh golongan
45
. Ali sakti, Analisis Teoritis Ekonomi Islam Jawaban atas Kekacauan Ekonomi Modern, (Jakarta : Paradigma& Aqsa Publishing, 2007) Cet ke-I h.42-45. 46 . Amin Rais, Tauhid Sosial; Formula Menggempur Kesenjangan, (Bandung: Mizan, 1998). h.116.
Untuk menegaskan adanya hubungan erat antara Islam dan sosialisme, menjadi sebuah keharusan untuk mencari justifikasi normatif baik dari Alqur’an maupun sunnah nabi SAW. Tanpa adanya dukungan dari kedua sumber Islam tersebut konsep apapun yang menyandang nama Islam, baik di depan atau di belakangnya, akan sulit diterima.47 Untuk mengetahui adanya anjuran sosialisme dalam Islam, di sini akan dipaparkan beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadis yang relevan dengan ajaranajaran ataupun dogma-dogma yang menjadi landasan perjuangan sosialisme. Usaha mencari relevansi ayat-ayat Al-Qur’an dengan sosialisme akan lebih menekankan pada kaidah penafsiran al-ibrah bi’umumi al-lafdz, di mana titik tekannya lebih pada pemaknaan lafadz secara umum dari pada sebab-sebab khusus. a. Prinsip Persamaan Firman Allah SWT $%&'( ) !"# ⌧ 01345 / %*%+,-. @AB)# ) =8>?5
. Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama, Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, (Yogyakarta ; Pustaka Pelajar, 2006) Cet I, h 61-62.
0! . T UV'GW0 / ) J dBKefO LMN%-K l_( mIn Xj'k[ P;$i ! A&gEh ^op[Hq!
(٢١٣:)ا ة Artinya: Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), Maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi Keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang Telah didatangkan kepada mereka kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, Karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.(Al-Baqarah : 213) Dalam ayat tersebut diungkapkan bahwa Allah menciptakan manusia sebagai umat yang satu. Karena perikemanusian merupakan satu tujuan, maka wajiblah bagi manusia untuk menciptakan kesejahteraan bersama.48 Tidak boleh ada ketimpangan apalagi penindasan, karena hal itu merupakan bentuk penghianatan terhadap rasa kebersamaan dan kesatuan umat manusia, kemudian setelah timbul perselisihan di antara manusia, maka menjadi terpecah-belah, karena itulah Allah mengutus para RasulNya untuk memberikan kabar gembira dan peringatan agar mereka sadar sebagai umat yang satu. Kewajiban menciptakan kesejahteraan bersama juga ditekankan oleh Rasulullah, dikarenakan mereka orang beriman itu
48
. HOS. Cokroaminoto, Islam dan Sosialisme, ( Jakarta, LPPS-RI, 1963), h.23. Cokro Memandang bahwa ayat tersebut menjadi dasar bagi sosialisme Islam.
adalah satu kesatuan masyarakat yang saling menopang, Rasullullah Barsabda
ا ﺏ ر ا ا ا و + )روا$% ﺏ$%" آ ن ی'& ﺏ# "# ا: ل (رى,ﺏ 49
Artinya:“DariAbu Musa ra. Dari Nabi SAW bersabda: Seorang mukmin bagi mukmin yang lainnya seperti sebuah bangunan yang saling menguatkan satu sama lainnya” (H.R. Bukhari). Dalam hadis di atas, ditegaskan tentang perlunya kesadaran orangorang yang beriman sebagai satu kesatuan yang harus saling peduli akan nasib mereka bersama.
ل ر ل ا ا و:ن ﺏ ﺏ' ر ا ل#% ا ;<& اذا اﺵ/0 ا12# آ345%6 اده و6 و3#9ا6 : "# ى ا6 : 50
( A4< )#? و ا3/ ﺏ+&/9 &ا ءر6 ا$
Artinya: “ Dari Nu’man ibn basyir r.a. berkata: Rasulullah bersabda: anda akan menyaksikan orang-orang mu’min dalam hal kasih sayang, cinta dan kerja sama mereka seperti satu tubuh, yang mana apabila ada satu anggota tubuh yang merasa kesakitan akibat dari selalu terjaga karena demam maka anggota tubuh yang lain pun akan merasakannya.” (Muttafaq Alaih) . Hadis tersebut dengan tegas dan jelas mendeskripsikan bagaimana seharusnya seorang mukmin peduli terhadap sesamanya. Orang yang 49
. Al-Imam Zainudin Ahmad bin Abd Al-Lathif Az-Zabidi, Mukhtashar Shahih Bukhari, AlMusamma Al-Tajriid Ash-Shahiih li Ahaadits Al-Jaami’ Ash-Shahhih ( Beirut: Yamamah, 1994) hadits no 1933, h. 666. 50
. Al-Imam Zainudin Ahmad bin Abd Al-Lathif Az-Zabidi, Mukhtashar Shahih Bukhari, AlMusamma Al-Tajriid Ash-Shahiih li Ahaadits Al-Jaami’ Ash-Shahhih, hadits no 1925, h. 665.
benar-benar beriman tidak akan pernah terlena dalam kesenangan, sementara saudaranya ditimpa kesusahan. Ia akan bertindak dan bergerak untuk membantu saudaranya yang menderita. Dalam kesempatan lain Rasulullah menganggap tidak sempurna keimanan seseorang sampai orang itu dapat mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.
Sungguh sabda-sabda
Rasulullah tersebut merupakan suatu ungkapan dan ajaran solidaritas sosial yang sangat tinggi. Kesadaran manusia sebagai umat yang satu meniscayakan penolakan terhadap segala bentuk penjajahan atau imperialisme. Kesadaran ini selalu menghendaki adanya persatuan, persamaan dan persaudaraaan: s$ 0[
<!-☺K
%☺rB[
X vOPJh %0)# =QO T -Gg)u-. OPJ/G%+-
\
(١٠ :ات0? )ا
T U[^ ) ⌧v+^
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu bersaudara, maka damaikanlah kedua saudaramu dan hendaklah kalian bertaqwa kepada Allah agar kalian mendapat rahmat.” (Al-Hujurat:10) rB[ w6&)ur h Xx-yB"# ) ⌧-e a! OPJ $5K['G%0 yO<+P\ vCPJ $5.G%+%z ) X T ~+. >%+H {|},- ) %&5< vOPJ!)# [ opG< \ [ X vCPJ-[K^)# (١٣ :ات0? )اsm,%0 Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari laki-laki dan perempuan dan menjadikan kalian berbangsabangsa dan bersuku-suku agar kalian melakukan perkenalan,
sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian adalah yang paling taqwa, sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal.” (AlHujurat13) Ayat ke-10 menegaskan persaudaraan antar orang-orang beriman yang senantiasa menghendaki adanya suasana damai dan menghindari segala bentuk perpecahan. Sedangkan pada ayat ke-13 Allah menegaskan kembali bahwasannya manusia merupakan umat yang satu, dimana mereka dalam segala keragamannya harus tetap menyadari hal itu dan senantiasa melaksakan ajaran Tuhan sebagai bentuk ketaqwaan agar menggapai derajat kemuliaan. Pengakuan terhadap persamaan dan persaudaraan merupakan konsep yang paling revolusioner pada saat wahyu ini turun, bahkan sampai sekarang, sehingga PBB menegaskan dalam piagam deklarasi Hak-Hak Azasi Manusia tentang persamaan manusia terlepas dari perbedaan kasta, kepercayaan dan warna kulit. Nabi dengan jelas manunjukkan bahwa harkat manusia melampaui segala hal. Sungguh suatu ajaran yang membebaskan. 51 b. Keadilan Ekonomi Xj'^< /
P-.)# ! JAU[K L|M)# g! d# > A ) @G ) }-. Xj%☺ H K ) Xj'vU[K L=K ) L=QIJ F%☺K )
u-) PJh {Z vj- L|?c X vCPJ! P 5KW =QO <@
. Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2006). h.65-66
5< vCPJ w ! ) ')P?<-. \ T U[^ ) X T EWB-. -[+K &h&⌧\ \ [ T
(٧ :'? )ا Artinya “Apa saja harta rampasan perang (pai) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dari berbagai penduduk suatu daerah, maka adalah untuk Allah, Rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orangorang miskin dan orang yang dalam perjalanan supaya harta itu tidak hanya beredar dikalangan orang-orang kaya diantara kalian saja. Apapun yang diberikan Rasul kepada kalian, harus kalian terima dan apapun yang ia larang hendaklah kalian meninggalkannya. Takutlah kalian kepada Allah karena sesungguhnya Allah mempunyai siksa yang sangat keras.” (Al-Hasyr: 7) Ayat tersebut dengan jelas melarang menumpukan dan perputaran harta hanya pada sekelompok orang (oligopoli), apalagi penumpukan itu hanya pada seseorang (monopoli). Jika hal itu terjadi, kesenjangan dan pengelompokan masyarakat menjadi kelas yang miskin dan kelas yang kaya akan menjadi hak yang terelakan. Untuk itulah Al- Qur’an dalam surat Al-Takatsur dan Al-Humazah melarang manusia bergaya hidup mewah dan menumpuk-numpuk harta. Dalam hal menumpuk harta tanpa mengeluarkannya di jalan Allah, termasuk memberikan bagian orang miskin, Al-Qur’an dengan jelas mengecamnya: T ~<! P =8\ w6&)ur h >cgW 6a! m{ [ +GP.u ?- L,M ) L| cKO 5 @( K!)# J L|?c% < 6)>&h ) FG%M\ 6)<yJh 678\ ) j= wU[V
Artinya: “Hai orang- orang yang beriman, sesungguhnya sebagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benarbenar memakan harta oang lain dengan jalan yang batil dan mereka menghalang-halangi manusia dari jalan Allah. Mereka menimbun emas dan perk, dan tiada menafkahkannya di jalan Allah, peringatkanlah mereka dengan adzab yang pedih dan menyakitkan” (Al-Taubah; 34). Menurut Asghar Ali Engineer, Al- Qur’an juga mewajibkan kepada seseorang untuk memberikan sebagian hartanya kepada orang yang membutuhkan apabila ia telah mempu mencukupi kebutuhan pokoknya, jadi harta yang diluar kebutuhan pokok harus diinfaqkan. Sesuai firman Allah.52 Benarlah apa yang yang dikatakan Gibb seorang Islamolog yang senada dengan komentar Taha Husain, bahwa seandainya Islam hanya mengajarkan konsep Tuhan yang satu dan ibadah ritual, tanpa memperbincangkan kepincangan ekonomi dan perbedaan sistem sosial, ia tidak akan menghadapi tantangan hebat dari orang-orang kafir Makkah penentangan itu sebagai resistensi terhadap ajaran Muhammad mengenai sistem ekonomi dan sosial politik yang lebih adil, karena ajaran itu akan merusak hegemoni mereka terhadap kekayaan/ekonomi dan kekuasaan oligarki yang mereka nikmati selama ini dengan demikian, salah satu
52
. Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, h.67.
ajaran Islam adalah protes tehadap ketimpangan sosial dan ketidakadilan ekonomi.53 Beberapa praktik ekonomi Islam yang mencerminkan kebersamaan adalah yang kini dipraktikan dalam sistem ekonomi syari’ah, seperti:54 a. Mudarabah, atau lebih dikenal dengan istilah bagi hasil dalam sistem ini prinsip kerja sama dilakukan antara si pemilik modal dan pekerja, yang kemudian mereka akan membagi hasilnya sesuai dengan perjanjian, dan kerugian pun akan ditanggung bersama, sistem seperti ini memungkinkan orang kecil mengoptimalkan kreatifitasnya tanpa dihantui oleh hutang yang akan menjeratnya, karena semuanya akan ditanggung dan dinikmati bersama. b. Muzara’ah, adalah sistem berekonomi di mana si pemodal memberikan lahannya untuk digarap oleh petani, selanjutnya hasil panennya akan dinikmati bersama dalam sistem ini kerugian hanya ditanggung oleh pemilik modal. c. Musyarakah, dalam sistem ini semua pihak bekerja sama dengan pemilik modal dan mereka masing-masing mempunyai tanggung
53
. Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, h. 69. 54
. Mulana Mufthi Muhammad Shafi, Distribution Of Walth in Islam, (Islamabad; Internasional Islamic University, 1990), h.13.
jawab dan hak yang sama baik dalam kerugian maupun keuntungan.55 Dengan demikian, dalam proses produksi a la Islam hubungan berlangsung dua arah yang harmonis, yaitu antara orang-orang yang terlibat langsung dalam proses produksi (primary Right) dan mereka yang tidak terlibat langsung. Mereka semua mendapat bagian dari hasil produksi (Secondary Right).56
c. Pembelaan Terhadap Kaum Tertindas (Perjuangan Kelas) j= +GH -[+^ {Z vOPJ- ! ) L|?c% 6! =QV%+gW☺K ) PFa5 ) @%93 =8\ L(KLK ) $5gz90)# $5O > PU[h hv-[K '? %M g! %E+GM)# \U 6BU\ ! \ |%+gz ) ! $5\ |%+gz ) F? ) (٧٥ :ء/ )اmIB 6BU\ Artinya: “ Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan membela orang-orang tertindas, yaitu mereka laki-laki; perempuan; anak-anak yang berkata; Ya Allah keluarkan lah kami dari negeri yang penduduknya Dzalim, berilah kami pelindung dan pembela dari sisi-Mu (Al- NIsa-75) Ketika nabi Muhammad mengajarkan agama tauhid di Makkah, yang menjadi pendukungnya sebagai besar adalah orang-orang lemah,
55
. Mulana Mufthi Muhammad Shafi, Distribution Of Walth in Islam, h.14
56
. Mulana Mufthi Muhammad Shafi, Distribution Of Walth in Islam, h.15
tertindas, baik secara politik maupun ekonomi, Nabi dari segala zaman ini selalu bersahabat dan dekat dengan orang lemah (du’afa) atau yang tertindas (Mustad’afin), para sahabat seperti Salman, Bilal, Amar ibn Yasir, Suhayb dan Khabab ibn Al-Arat, mereka semua adalah kelas sosial yang tertindas, namun mereka mengambil peranan penting bagi kejayaan Islam. Dalam hal ini Muhammad mendorong agar kaum lemah dan tertindas untuk melawan dan mengubah sistem yang tidak adil. Oleh karena itulah kelompok yang paling gerah dengan hadirnya Islam adalah mereka yang terbiasa mengeksploitasi manusia lainnya, alias kaum kaya yang mapan dan berkuasa. 57 Kekhawatiran orang-orang kafir akan perubahan politik kekuasaan ini ditambah lagi dengan janji Allah yang akan memberikan kekuasaan kepada orang-orang yang terindas. j'^< ☺rB )# &h9B ) = T UV+gH 678\ ☺})# vCE'G%+KEZ ) v>W :HI )ا67Q>( K
(٥ Artinya “ dan kami hendak menganugrahkan kepada orang-orang yang tertindas di bumi dan akan kami jadikan mereka pemimpin dan akan kami jadikan mereka sebagai pewaris bumi’ (Al-Qashas :5) . Penentangan Nabi terhadap para saudagar kaya dan berkuasa ini menjadikan Islam sebagai kekuatan yang revolusioner. Sikap Nabi yang terus-menerus mengecam ketidakadilan sistem ekonomi dan ketimpangan 57
. Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, h. 72.
sosial yang dihasilkannya membuat suatu medan magnet yang sangat kuat dalam mengambil hati orang-orang miskin. Dengan demikian, tugas Muhammad sebagai Nabi bukan hanya sebagai juru dakwah penyampai pesan-pesan
Tuhan,
tetapi
sekaligus
sebagai
pendombrak
atas
ketimpangan sosial yang terjadi pada masyarakat saat itu.Bahkan, dengan tegas Rasulullah menyatakan bahwa tindakan membebaskan orang dari kemiskinan dan ketertindasan, itu merupakan usaha menyelamatkan mereka dari sikap ingkar kepada Tuhan (Kufur).58 Dewasa ini ada tiga pendekatan yang berkembang di kalangan umat Islam dalam membaca sebab-sebab terjadinya kemiskinan di kalangan umat.59 Pertama, Paradigma tradisionalis, yang menganggap kemiskinan sebagai salah satu ketentuan Tuhan (taqdir). Bagi kelompok ini, masalah kemiskinan dan marginalisasi tidak jelas kaitannya dengan globalisasi dan neoliberalisasi, kemiskinan dianggap sebagai ujian atas keimanan, hanya Tuhanlah yang tahu manfaat dan mudharatnya. Implikasinya, kelompok ini bersikap pasrah dan tidak melakukan perjuangan untuk membebaskan diri dari kemiskinan yang menghimpit mereka. Bahkan, mungkin mereka menikmatinya.
58
. Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, h. 73 59
. Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, h. 74-75.
Kedua, pemikiran kaum modernis. Mereka percaya bahwa kemiskinan terjadi sebagai akibat dari sikap mental, budaya dan pandangan teologis yang keliru. Jadi, kemiskinan dipandang sebagai kemiskinan kultural. Oleh karena itu, bagi kelompok modernis, pemecahannya adalah dengan cara mengubah sikap mental yang fatalistik, dan menganjurkan mereka agar banyak berpartisipasi dalam proses globalisasi dan pembangunan. Ketiga, pandangan kaum revivalis atau fundamentalis, mereka beranggapan bahwa kemiskinan terjadi sebagai akibat dari pengaruh paham-paham atau ideologi yang tidak islami, sementara umat Islam semakin jauh dari ajaran Islam. Oleh karena itu, solusi yang ditawarkan paham ini adalah kembali kepada konsep-konsep Islam. Mereka yakin bahwa Al-Qur’an memiliki konsep yang lengkap untuk memecahkan berbagai masalah. Mereka beranggapan bahwa proyek globalisasi dan kapitalisme merupakan agenda dan konsep Barat yang dipaksakan pada umat Islam. Keempat, paradigma Islam transformatif ataupun Islam kiri (sosialis). Mereka meyakini bahwa kemiskinan terjadi sebagai akibat dari ketidakadilan sistem dan struktur ekonomi.60
2. Praktik sosialisme pada masa generasi Islam pertama
60
. Endang Mintarja, Politik berbasis agama, Perlawanan muammar Qadhafi terhadap kapitalisme,h. 72-75.
Sesungguhnya, hampir semua shahabat Nabi mengamalkan pola atau cara hidup
yang
diajarkan
oleh
Rasulullah,
terutama
dalam
masalah
kesederhanaan, kebersamaan dan rasa persaudaraan yang kuat. Rasulullah adalah pemimpin yang berpengaruh dan beliau juga sosialistis, dimana ia memakai gaya hidup rakyat kebanyakan pada saat itu, yaitu sebagai orang yang miskin dan bekerja keras. Dia adalah pemimpin yang menjahit bajunya sendiri yang sobek, pemimpin yang tinggal di rumah yang sempit, dimana ruangan yang sama digunakan untuk tidur, memasak, serta menerima tamu. Dia adalah pemimpin yang baik terhadap tetangganya dan perhatian terhadap rakyat. Dia seorang pemimpin yang melakukan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh seorang budak pada zamannya. 61 Semua sahabatnya sangat kagum dan respek terhadap apa yang dilakukan Rasul yang agung ini. Dalam tulisan ini hanya akan diungkapkan dua orang sahabat yang sering dianggap sebagai tokoh sosialis awal Islam, dan penentang paling lantang terhadap pola individualisme, yaitu Umar ibn Khathab dan Abu Dzar AlGhifari. Umar ibn Khathab, sahabat Nabi yang menjadi khalifah setelah Abu Bakar, adalah penakluk Jazirah Arab yang suka tidur bersama orang-orang miskin dan bergantian naik onta dengan pengawalnya ketika menaklukan Palestina. Umar adalah orang pertama yang menyandang gelar Amirul
61
. HOS. Cokroaminoto, Islam dan Sosialisme, h.40.
Mukminin yang mempunyai kekuasaan sangat besar dan luas tapi tidak suka gaya penghormatan ala raja-raja. Ia menjadikan kaum fakir miskin sebagai sahabat, dan selalu makan bersama mereka ketika menjalankan tugas pemerintahan. Mengenai gaya sosialisme Umar, Prof Ockley mengulasnya kurang lebih: “Beliau (Umar) tidak pernah menyimpan uang di dalam Baitul Mal (peti pembendaharaan negara), tetapi tiap Jum’at malam dibagikannya kepada rakyat sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing”62. Sungguh, yang dilakukan Umar indentik dengan apa yang dicita-citakan para sosialis utopis dan komunis yang menyerukan ‘dari semua sesuai kemampuannya dan untuk semua sesuai dengan kebutuhannya’. Oleh karena itu, Umar sebetulnya keberatan dengan tetap memberi tunjangan kepada sahabat dekat Nabi atas jasa-jasa mereka, ia melakukan hal itu hanya sekedar mengikuti kebijakan Rasulullah. Lagi pula, pada masa Rasul mereka itu tidak begitu kaya. Pada masa Umar, mereka sebenarnya mempunyai income yang cukup dari perniagaan yang mereka lakukan, dan hal itu mulai menimbulkan kesenjangan di antara kaum muslimin. Dalam hal ini Umar berkata: “ Seandainya aku mengetahui keadaan seperti ini pada masa awal pemerintahanku, niscaya akan aku ambil kelebihan harta orang-orang kaya dan ku bagikan kepada fakir miskin” Kebijakan Sosialistik Umar lainnya adalah mengenai jaminan sosial bagi seluruh rakyat. Jaminan itu ia ambil dari dana Zakat dan baitul mal.
62
. HOS. Cokroaminoto, Islam dan Sosialisme, h.55.
Apabila dana zakat dan pembendaharaan baitul mal habis ia mewajibkan setiap orang kaya untuk menampung mereka sesuai dengan jumlah keluarga mereka.63 Abu Dzar Al-Ghifari yang mempunyai nama asli Jundul ibn Janadah, dianggap oleh banyak pengamat sebagai tokoh sosialis Islam awal yang sangat konsisten, radikal dan revolusioner. Bahkan sosok sosialis Abu Dzar lebih tenar dari pada Umar ibn Khattab. Setidaknya ada dua hal yang menyebabkan dia lebih popular dari Umar. Pertama, karena protesnya yang keras terhadap Usman Ibn Affan (khalifah ke-tiga) yang mempraktikan nepotisme, juga tindakan penumpukan harta dan kemewahan yang dilakukan keluarga Usman. Protes keras yang dilakukan pada Muawiyah dan keluarganya setelah Muawwiyah merebut kekuasaan dari Ali ibn Abi Thalib. Kedua, karena konsep hak milik pribadi yang dianut Abu Dzar hampir sejalan dengan kaum sosialis. Ia meyakini bahwa orang hanya boleh memiliki harta sesuai primernya saja, selebihnya adalah milik bersama.64 Selain kedua tokoh Islam awal tersebut, masih ada beberapa tokoh lain yang bisa disebut kaum sosialisme Islam awal, Abu Bakar yang membebaskan perbudakan untuk terciptanya persamaan dan peersaudaraan. Ali ibn Abi Thalib yang anti kemiskinan sebagai bentuk perlawanan kesenjangan dan penindasan kelas, bahkan Usman ibn Affan yang 63
. Taha Husain, Malapetaka Terbesar dalam Sejarah Islam, (Yogyakarta: Pustaka Jaya, 1996). h. 29. 64 . Taha Husain, Malapetaka Terbesar dalam Sejarah Islam, h. 32
memberikan dan membuat fasilitas-fasillitas untuk rakyat dari kekayaannya sendiri sebagai simbol nasionalisasi aset-aset negara untuk kepentingan rakyat banyak, mereka bisa dikatagorikan sebagai orang-orang yang meletakkan dasar-dasar sosialisme dalam Islam.65 Dari contoh prilaku para sahabat di atas dapat kita jadikan sebuah referensi bahwa sosialisme dalam Islam memang sudah ada sejak Islam bersemai di negeri Arab.(ed) dengan landasan seperti berikut: Sosialisme Islam di dasarkan kepada ajaran Islam dan praktek kehidupan Nabi Muhammad SAW, yang selanjutnya diteruskan oleh para sahabatnya, menurut Hassan Hanafi “ kita terlambat memperkenalkan istilah Sosialisme Islam” setelah struktur masyarakat sosialistik Islam terbentuk. Perjuangan membela yang lemah dan tertindas disebutnya sebagai kiri Islam, al Yasar al-Islami.66 Sosialisme Islam sendiri memiliki tiga pilar utama sebagai penyokongnya.67 pertama, gerakan sosial yang memperjuangkan tatanan struktural yang berkeadilan. Islam adalah sangat revolusioner karena selalu
65
. Endang Mintarja, Politik berbasis agama, Perlawanan muammar Qadhafi terhadap kapitalisme, h. 81. 66
. Hassan Hanafi, “ Apa Itu Kiri Islam”, dalam Kazoo Shimo Gaki, Between Modernity and Past modernity The Islamic Left and Dr. Hassa Hanafia Thought: A Critical Reading, Terj, M. Imam Azis dan M.Jadul Maula, (Yogyakarta: LKIS,2004), cet VII, h. 114. 67
. Muhidin M.Dahlan, “Pengantar” Sosialisme Religius suatu jalan keempat?, (Yogyakarta Kreasi Wacana bekerja sama dengan Komunitas Jurnalistik GORESAN HMI MPO Yogyakarta 2001), cet, ke-tiga h. XXI.
menghendaki transformasi struktural. Kedua, gerakan humanistik yang menyapa
sesamanya
berdasarkan
kemanusian,
bukan
atas
dasar
primordialisme suku, ras, dan kelompok. Ketiga, religiusitas atas spirit beragama yang di landasi oleh semangat pembebasan dan humnistik serta peribadatan yang diiringi dengan rasa cinta.
BAB III SEKILAS MENGENAI LIBYA DAN PROFIL QADHAFI
A. Libya dan kolaborasi antara raja Idris dengan kerajaan Inggris Libya atau resminya Great Socialist People's Libyan Arab Jamahiriya (bahasa Arab: ايبيلyang diartikan ke dalam bahasa Libya libya atau امجلا+ةيبرعلا ةيري ) ةيكارتشإلا ةيبعشلا ةيبيللاterletak di Afrika Utara, berbatasan dengan Laut Tengah, Mesir di sebelah Timur, Sudan di Tenggara, Chad dan Niger di Selatan serta Aljazair dan Tunisia di sebelah Barat. Ibu kota negaranya adalah Tripoli. Terdapat tiga seksi tradisional, yaitu Tripolitania, Fezzan, dan Cyrenaica.68 Nama "Libya" berasal dari bahasa Mesir "Lebu", sebutan bagi orang-orang Berber yang tinggal di sebelah Barat Sungai Nil, dan diadopsi oleh bahasa Yunani sebagai "Libya". Pada zaman Yunani kuno, istilah ini memiliki arti yang lebih 68
. Wikipedia bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas. Mozilla firefox. diakses pada tanggal 13 Juli 2009 16:58 dari http://id.wikipedia.org/wili/Libya.
luas, yang mencakup seluruh Afrika Utara di sebelah Barat Mesir, dan kadang ditujukan untuk seluruh benua Afrika.69 Libya terbentang sepanjang pantai Timur laut Afrika antara Tunisia dan Aljazair di sebelah Barat dan Timur di Mesir, di Selatan adalah Sudan, Chad, dan Nigeria. Ia adalah satu-enam yang lebih besar dari Alaska.. bagian besar dari negara terletak di Sahara,Di sepanjang pantai Mediterania dan jauh ke pedalaman adalah dataran tanah cocok untuk bertanam. 70 Semula, Libya adalah sebuah kerajaan yang didirikan pada 24 Desember 1951. Raja Idris I bertindak sebagai pemimpin pemerintahan. Italia merebut Libya dari Kekaisaran Ottoman (Turki) dan menjadikannya wilayah jajahan. Sebuah negara yang terletak di Afrika Utara dan berbatasan dengan Laut Tengah. Libya mendapat kemerdekaan setelah Italia menyerah kepada Sekutu dalam Perang Dunia II.71 Keadaan Libya pada tahun 1951 sangat miskin. Libya merupakan negara yang mempunyai tingkat ketergantungan sangat tinggi kepada bantuan Barat, terutama kepada Amerika Serikat dan Inggris yang menempatkan Camp militer disana. Raja Muhammad Idris cucu dari pendiri tarekat Sufi Sanusiyah, menjalankan pemerintahan yang tidak efektif, bahkan ceroboh. Selama berkuasa 17 tahun, .69 Wikipedia bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas. Mozilla firefox. diakses pada tanggal 13 Juli 2009 16:58 dari http://id.wikipedia.org/wili/Libya. 70
. Wikipedia bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas. Mozilla firefox. diakses pada tanggal 13 Juli 2009 16:58 dari http://id.wikipedia.org/wili/Libya. 71
. Wikipedia bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas. Mozilla firefox. diakses pada tanggal 13 Juli 2009 16:58 dari http://id.wikipedia.org/wili/Libya.
rezimnya hanya dihiasi oleh instabilitas sosial, konflik kesukuan dan persaingan politik. Selama waktu itu pula dia telah bongkar pasang kabinetnya sebanyak tujuh kali. Sebab yang memicu terjadinya instabilitas tersebut adalah persaingan antara kabinet dengan eksekutif. Raja sendiri cenderung lebih mengutamakan kepentingan keluarganya dan wibawa kelompok keagamaan serta kepentingan basis kekuasaannya di Cyrenaica dibandingkan pembelaannya terhadap rakyat banyak. 72 Sebagaimana pemerintahan korup lainnya, Raja Idris sangat takut terhadap rakyatnya sendiri. Oleh karena itu, ia menggunakan senjata, bahkan dengan bantuan tentara Inggris dan Amerika untuk melindungi hidup dan kekuasaannya. Tentara Amerika ditempatkan dipinggiran Tripoli, Wheel Air Bus, Yang merupakan base camp terbesar diluar Amerika. Sedangkan pasukan Inggris ditempatkan sebagian besar daerah Tubruq. 73 Dalam pengaruh kekuatan asing, Raja Idris tidak mendukung perjuangan Arab secara langsung, bahkan ia justru lebih akrab dangan Barat, terutama Inggris. Dia melakukan hal itu karena takut imbas dari gerakan revolusi dari pemikiran radikal yang menghantarkan Mesir
72
. Endang Mintarja, Politik berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2006),h. 103. 73
. Libya: History, geografi, Govement, and Culture info please.com.Mozilla. Diakses pada tanggal 13 july 2009 17:03 dari http.//WWW.infoplease.com/ipa/ao1077224html.
pada revolusi tahun 1952. Bila itu terjadi sudah barang tentu posisi kekuasaanya terancam. 74
B. Profil Qadhafi
Siapa yang tak kenal tokoh Muammar Qadhafi, tokoh dunia Arab yang kontroversial dan menjadi salah satu tokoh yang kerap memicu "kekesalan" dunia Barat karena sepak terjangnya, terutama keterbukaan Qadhafi dalam memberikan dukungan dan pendanaan kelompok-kelompok yang oleh Barat dianggap kelompok Islam militan dan teroris. Libya pun menjadi salah satu negara yang diisolasi Barat dalam dunia internasional.75
1. Latar Belakang Pendidikan
Suku Badui mempunyai tradisi berpindah-pindah dan tidak pernah mempunyai tempat tinggal permanen. Oleh karena itu, mereka bertanggung jawab atas keamanan dan pertahanan diri mereka sendiri, mereka tidak pernah mempercayakan hal itu pada orang lain, mereka selalu membawa senjata dan mengawasi ke seluruh pelosok penjuru jalan. Mereka cepat pergi tidur, kecuali saat mereka kumpul bersama kelompok mereka, atau ketika berada di atas pelana. Keteguhan jiwa telah menjadi sifat mereka dan keberanian telah 74
. Mintarja, Politik berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi terhadap Kapitalisme,
h.103. 75
. Muammar Al-Gaddafi-Wikipedia. The free encyclopedia-Mozilla ferifox. Diakses pada tanggal 13 july 2009 17:04 dari http://en. Wikipedia. Org/Muammar_al-Gaddafi.
menjadi tabiat mereka. Mereka mempergunakan keteguhan jiwa dan keberanian itu apabila mendengar panggilan atau harus lari oleh teriakan. 76 Orang padang pasir selalu berpindah untuk mencari air bagi kehidupan dan ternaknya, mereka memimpikan kebun-kebun yang dibawahnya mengalir sungai-sungai yang jernih. Karakter mereka terbentuk oleh padang pasir, alam kebersahajaan yang lahir dari kehidupan yang tidak menentu oleh keramahan yang mengharuskan mereka selalu berbagi kesenangan dan kebahagiaan, dan oleh jiwa perang untuk mendapatkan harta rampasan sebagai implikasi dari kehidupan yang dipenuhi oleh rasa haus dan lapar. Padang pasir adalah tempat yang tandus hanya sedikit oase, yang disebabkan oleh jarangnya hujan. 77 Padang pasir telah membentuk karakter yang keras, bebas, dan tidak kenal kompromi, baik di kalangan laki-laki maupun perempuan. Di alam seperti inilah Muammar Qadhafi dilahirkan pada tahun 1942 ayahnya adalah Muhammad bin Abdul Salam Hamed bin Mohammed al-Gaddafi (Qadhafi), dikenal sebagai Abu Meniar (wafat 1985).. Ibunya adalah Aisha Binti Niran. Pada usia muda dia dikenal teman-temannya sebagai 'al-jamil' atau The handsome. Ia dibesarkan di padang gurun wilayah Sirte.78
76
. Ibnu Khaldun, Muqaddimah ibn Khaldun, terjemah. Ahmadi Thaha (Jakarta: Pustaka Firdaus, 1986), h.146-147. 77 . Endang Mintarja, Politik berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, h.107. 78
. Muammar Al-Gaddafi-Wikipedia. The free encyclopedia-Mozilla ferifox. Diakses pada tanggal 13 july 2009 17:05 dari http://en. Wikipedia. Org/Muammar _ al-Gaddafi.
Sejak masa kanak-kanak dia kelihatan berbeda dari anak-anak pada umumnya. Dia sangat serius agak diam roman mukanya keras. Ia hanya menampilkan sedikit senyum saja, ia berasal dari keluarga padang pasir, jauh dari kota dengan berbagai karakternya. Muammar jarang main dengan sepupu-sepupunya. Ia lebih asyik memikirkan tentang satu atau berbagai hal.79 Ayah Qadhafi adalah orang miskin yang hidup di tenda padang pasir. Orang tua Qadhafi menghabiskan masa kehidupannya bahkan setelah terjadinya revolusi dimana pemerintah menyediakan rumah bagi semua penduduk negeri, di tenda yang sama tempat Qadhafi dilahirkan. Hingga kini Qadhafi biasa mengunjungi tenda di padang pasir untuk mengenang tanah kelahirannya bersama saudara-saudara satu suku. Bapaknya memberitahukan bahwa Qadhafi sering kembali ke tenda dan tidur di kasurnya yang telah lapuk. Ia selalu bercerita tentang masa lalunya yang sukar dibayangkan bagaimana Qadhafi tumbuh dewasa di padang pasir.80 Walaupun buta huruf ayah Qadhafi berkeinginan agar Qadhafi mendapatkan pendidikan khusus, mungkin karena Qadhafi adalah anak lakilaki satu-satunya, dan dua saudaranya perempuan. Oleh karena itu, ayahnya mendatangkan guru agama dari kota untuk mengajarkan membaca Qur’an 79
. Mirela Bianco, Gadafi, Voice From The Desrt, terjemahan. Margaret Lyte, (Paris, Editions Stock,)1973. h. 4. 80
. Mirela Bianco, Gadafi, Voice From The Desrt, terjemahan. Margaret Lyte, (Paris, Editions Stock,)1973. h. 7.
kapada Qadhafi yang baru berumur tujuh tahun bersama para sepupunya. Qadhafi tidak menyia-nyiakan gurunya. Ia memperlihatkan minat yang bagus dalam belajar. Ketika berusia antara 9-10 tahun, Qadhafi dikirim untuk belajar di Sekolah Dasar Sirte, 30 kilo meter dari rumahnya. Karena ayahnya tidak dapat memberi bekal yang cukup, Qadhafi tidur di masjid. Setiap hari kamis Qadhafi pulang dengan berjalan kaki untuk menikmati libur bersama orang tuanya, dan kembali lagi kesekolah pada sore keesokan harinya. Qadhafi cukup beruntung karena kecerdasannya, ia dapat menamatkan sekolah dasarnya hanya selama empat tahun dari enam tahun biasanya. 81 Empat tahun kemudian saat Qadhafi berumur 14 tahun keluarganya pindah ke Sabha, sebuah kota di provinsi Pezzan. Tujuan perpindahan ini ialah untuk memberikan kesempatan pada Qadhafi mengikuti sekolah menengah. Sejak kecil ia suka mendengarkan cerita perjuangan rakyat melawan kolonial. Dia telah mendengar ratusan kali cerita dari ayahnya tentang bagaimana kakeknya terlibat dalam peperangan melawan penjajah Italia. Ayahnya pun menderita luka dipundak kirinya ketika meletus perang dunia pertama. Setiap kali ayahnya menceritakan kisah tersebut, ia selalu
81
. Endang Mintarja, Politik berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, h.108-109.
bertanya “Siapa pemimpinmu?” Bangsa Turki” jawab sang ayah dengan sabar terhadap pertanyaan yang berulang-ulang itu.82 Hal tersebut menggiring kesadaran Qadhafi ke dalam pemahaman, bahwa sebab kesengsaraan rakyatnya adalah akibat dari penjajahan dan dominasi bangsa asing. Dia sering tertidur dan bermimpi mempunyai petualangan baru, yang disitu tercipta model perjuangan baru melawan kolonial dengan sebuah revolusi atau bentuk kemerdekaan lainnya. Muammar muda sangat terpesona oleh keberhasilan revolusi di Mesir pada tahun 1952 dan perjuangan bangsa Aljazair melawan penjajah Perancis. Dari situlah datangnya Inspirasi ide-ide politik dan perjuangannya, yang kemudian mengalami penajaman.83 Semasa mudanya Qadhafi sangat memukau taman-taman belajarnya di sekolah Sabha. Kekaguman mereka terutama pada kemahirannya berbicara masalah politik dan pidatonya, Ia selalu menggunakan isu-isu politik atau peristiwa aktual untuk menggerakan demonstrasi, semisal Revolusi Aljazair, percobaan bom atom yang dilakukan Prancis di Sahara, kematian Patrice Lumumba, dan hubungan persatuan Syiria dan Mesir pada tahun 1961.84 Pada tahun ketiga di Sabha, ia diusir dari sekolah karena dianggap sebagai orang yang berbahaya dan agitator politik. Di Sabha, Qadhafi membentuk 82
. Mirela Bianco, Gadafi, Voice From The Desrt, terjemahan. Margaret Lyte, (Paris, Editions Stock,)1973 ,h. 45. 83 . Muammar Qadhafi, al-Sijji al- Qaumi, (Writings, Speeches And Pronouncements Of Muammar Qadhafi) vol. 8, 1976-77, h. 90. 84
. Muammar Qadhafi, al-Sijji al- Qaumi, (Writings, Speeches And Pronouncements Of Muammar Qadhafi) vol. 8, 1976-77, h. 91.
sebuah kelompok diskusi kecil, dimana ia dapat menyampaikan dan menanamkan ide-ide politik pada teman-temannya, di antara mereka adalah Abd Al-Salam Al-Jalloud, orang yang setia mengantarkan colonel Qadhafi pada karir politiknya. 85 2. Perjalanan Karier Militer dan Politik Salah satu kegemaran Qadhafi adalah mendengarkan program radio Voice of the Arabs dari Kairo yang siaranya antara lain berisi pidato Nasser. Pidato tersebut didiskusikan oleh Qadhafi dan teman-temanya dalam sebuah forum diskusi bernama Central Committee (Komite Sentral), umur Qadhafi baru menginjak 15 tahun ketika itu.86 Dari diskusi-dikusi ini Nasser dan Mesir memberikan model bagi tahap permulaan revolusi Libya yang nantinya akan dipimpin oleh Qadhafi sendiri. Kekaguman ini memberikan pengaruh yang luar biasa bagi Qadhafi, ini nampak dalam penggunaan istilah “Perwira-Perwira Pembebas” (al-Dubat alAhrar- Free Officers), slogan kemerdekaan, sosialisme, kesatuan, konstitusi sementara, dan partai tunggal The Arab Socialist Union (Pesatuan Sosialisme Arab) yang digunakan dalam peristiwa revolusi 1 september 1969 yang seluruhnya diadopsi dari konsep Nasser. 87
85
. Mintarja, Politik berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi terhadap kapitalisme,
.h.110. 86
. Lillian Craig Harris, Libya Gadhafi’s Revolution: The Modern State, (Colorado: West View Pres. 1989), h. 46. 87
. John. L. Esposito, Islam and Politiks, Terj H.M. Joesoef Sou’yb (Jakarta: Bulan Bintang, 1999) Cetakan pertama, h.218
Karir politik Qadhafi disamping pengaruh orang-orang disekitarnya juga ditopang oleh bakatnya dalam memimpin. Dalam konteks ini pengalaman sekolah Qadhafi di Sert memberikan pengalaman yang sangat membekas dihatinya Qadhafi dan teman-temannya sesuku, menjadi minoritas di sekolah ini. Suku mereka yang Badui menjadi alasan mereka layak di asingkan dalam pergaulan di tempat ini, Qadhafi tidak tertanggu dengan perlakuan ini namun teman-temannya yang lain menjadi kecil hati, Qadhafi kemudian menasehati dan menanamkan kepada mereka kebanggaan karena berbudaya Badui.88 Insiden
ini
membuat
Qadhafi tidak
menyukai ketidaksetaraan dan
stigmatisasi; disaat yang sama, dengan insiden ini pula Qadhafi memperoleh peluang untuk mengembangkan kepribadiannya yang kuat yakni menunjukan kualitasnya sebagai seorang (calon) pemimpin. Pada tahun 1961 Qadhafi pindah ke Misrata, sebuah kota dekat Tripoli, disana ia dapat menyelesaikan sekolah menengahnya dua tahun kemudian. Sebelumnya Qadafi pernah mengikuti pelatihan militer di Turki. Qadhafi juga menghabiskan waktunya di Beaconsfield akademi pelatihan tentara Inggris di Buckingham untuk belajar teknik mengenal tanda-tanda kemiliteran.89 Versi lain mengatakan Qadhafi bersekolah di markas besar Korps Lapis Baja
88
. Mohamed El-Khawas, Qaddafi; His Ideologi in Theory and Prctice (Vermont; Amana Books, 1986), h.1. 89
h. 47.
. Harris, Libya Gadhafi’s Revolution: The Modern State, (Colorado: West View Pres. 1989),
Kerajaan di Bovington, Inggris selama empat setengah bulan pada tahun 1966. Qadhafi nampak kecerdasannya dengan menjadi siswa dengan nilai terbaik disekolah ini, tetapi Qadhafi tidak terpengaruh dengan gaya hidup metropolitan dan sangat anti terhadap alkohol. dan kehidupa malam Di Misrata lah ia membentuk gerakan politik rakyat yang efektif menuju revolusi. Gerakan tersebut dari para pekerja, pembantu rumah tangga, guru, dan para profesional dari berbagai macam kelompok. Gerakan ini tidak terikat oleh salah satu partai politik atau ideologi tertentu. Gerakan ini murni gerakan rakyat Libya dengan karakter dengan tujuan yang khas, menyerukan persatuan Arab, persatuan Arab merupakan impian Qadhafi sepanjang hidupnya. Untuk tujuan itu ia mengerahkan seluruh tenaganya, sebagaimana yang ia lakukan dalam berdemonstrasi selama sekolah. Di Misrata Qadhafi menyadari bahwa hanya ada satu cara membebaskan rakyat dari bentuk eksploitasi eksternal dan korupsi internal, yakni dengan sebuah revolusi menggusur rezim Raja Idris mereorganisasi masyarakat ke dalam prinsip-prinsip keadilan, persamaan dan pemerataan ksejahteraan.90 Kemudian ia menganjurkan rekan-rekan dekatnya yang terpelajar untuk memasuki suatu kelompok kecil dengan korps yang dipimpin oleh beberapa perwira (Unionust free officers/UFO), untuk kelompok yang penting inilah para perwira diarahkan. Mereka berpegang teguh pada persatuan Arab dan 90
. Mintarja, Politik berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi terhadap kapitalisme, .h. 110-111.
pembebasan bangsa Libya dan seluruh bangsa Arab. Qadhafi sendiri memasuki militer pada tahun 1963 di Benghazi. Beberapa tahun kemudian di sana ia membentuk gerakan dari perwira-perwira tersebut.91 Gerakan revolusioner pertama dimulai di Sabha di antara para pelajar. Pada tahun 1964 sebuah Sentral Komite menyusun dan membentuk secara eksklusif personal militer, berlanjut pada tahun 1964, Komite Sentral dulunya forum studi membentuk UFO (Union Free Officers/ “Perwira-Perwira Pembebas”) yang anggota-anggotanya merupakan personel militer, komite sipil yang independent, dan bukan militer. Sementara itu, kepanitiaan kecilpun dibentuk di basis masa yang terpisah sama sekali dari gerakan perkumpulan para perwira, mereka bertugas untuk membentuk kapanitiaan pusat. Aksioma yang dipegang teguh dalam gerakan ini ialah bebas dari ikatan partai politik. Hal itu menjadikan karakternya lebih fleksibel dan lebih luas ruang lingkup gerakannya. Selain itu, hal itu juga dapat menghindari biaya yang tidak perlu. Dari pembentukan suatu kelompok dan terhindar dari segala bentuk perselisihan. Karakteristik tersebut menjadikan gerakan ini lebih aman dari penangkapan, dan menghalangi pemerintah untuk dapat menemukan tujuan utamanya.92 3. Proses Pengalihan Kepemimpinan (Revolusi Al-Fatih) 91
. Muammar Qadhafi, al-Sijji al- Qaumi, (Writings, Speeches And Pronouncements Of Muammar Qadhafi) vol. 8, 1976-77, h. 90 92
. Muammar Qadhafi, Al-Sijjil Al-Qaumi, (Writings, Speeches And Pronouncements Of Muammar Qadhafi) vol. 8, 1976-77, h. 90-91.
Muammar Qadhafi dengan jelas dan tegas membedakan antara revolusi dan kudeta, sebuah kudeta merupakan aksi politik dari sebuah rezim, dimana dalam aksi itu hanya sekedar terjadi perpindahan kekuasaan dari satu rezim diktator kepada rezim diktator lainnya. Sedangkan revolusi adalah sebuah usaha untuk mereorganisasi sosial menuju rencana baru dan tujuan-tujuan yang ideal. Dengan kata lain revolusi sejati adalah sebagai mana terminologinya “ sebuah usaha untuk memulai sejarah baru bagi suatu bangsa.93 Tidak seperti beberapa militer revolutionaries lainnya, Qadhafi tidak mempromosikan dirinya ke urutan umum pada perebutan kekuasaan, tetapi diterimanya melalui upacara promosi dari kapten ke kolonel. Qadhafi berpendapat bahwa pangkat tertinggi di militer adalah Kolonel, keputusan untuk tetap menjadi kolonel bukan merupakan konsep baru di kalangan pemimpin militer; Gamal Abdel Nasser tetap menjadi kolonel setelah perebutan kekuasaan di Mesir, begitu juga dengan Ghana.,. Letnan Kolonel José María Lemus (1956-1960), dan Letnan Kolonel Julio Adalberto Rivera (1962-1967). Mengistu Haile Mariam Haile, mereka semua hanya memakai gelar kolonel.94
93
. Mintarja, Politik berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi terhadap kapitalisme,
.h.114. 94
. Muammar Al-Gaddafi-Wikipedia. The free encyclopedia-Mozilla ferifox. Diakses pada tanggal 13 july 2009 17:06 dari http://en. Wikipedia. Org/Muammar _ al-Gaddafi.
Revolusi Libya yang terjadi pada 1 September 1969, merupakan suatu yang luar biasa, sepanjang sejarah. Ini merupakan aksi nasional sekaligus internasional, gabungan tradisi dan ide baru untuk melakukan reformasi. Revolusi yang dalam dirinya sendiri mengekspresikan simbol, arti dan tujuan dari revolusi, Al-fatih secara etimologi berarti pemenang atau penakluk. Ini merupakan kemenangan yang mengantarkan suatu bangsa menuju era baru, revolusi ini, dalam pandangan sang kolonel dan para pengikutnya merupakan penaklukan atas keterbelakangan, rendah diri, kelemahan dan dan kemiskinan bangsa.95 Bagi Muammar Qadhafi, kehadiran pasukan asing di negaranya merupakan sumber penyakit. Untuk itulah salah satu tujuan dari revolusi adalah membebaskan Libya dari pengaruh asing. Dengan cara mengusir Inggris dan Amerika dari dua tempat (Wheel Air Bus dan Tubruq). Setelah keduanya berhasil direbut pada suatu pertempuran sengit. Keduanya, diganti namanya dengan nama pahlawan Islam Wheel Air Bus diganti dengan Uqban ibn Naïf, sedangkan Tubruq diganti dengan Jamal Abdul Naseer, sebagai rasa penghormatan. Kemudian tempat pertama diganti lagi namanya menjadi
95
. Libya: History, geografi, Govement, and Culture info please.com.Mozilla. Diakses pada tanggal 13 july 2009 17:04 dari http.//WWW.infoplease.com/ipa/ao1077224html.
Mu’aytiqah, setelah diketahui bahwa ada seorang perempuan yang terlibat dalam pertempuran untuk membebaskan kamp tersebut.96 Tahun-tahun yang mengiringi revolusi penuh dengan berbagai aktivitas yang diliputi rasa harap dan cemas, keraguan dan kepastian, percaya dan tidak percaya. Hal tersebut diakibatkan oleh cengkraman ekonomi Amerika dan Inggris yang sangat kuat; kedua Negara tersebut menciptakan pertahanan dengan menggunakan tentara mereka dan sebagian rakyat Libya sebagai matamata. Walaupun UFO (Unionist Free Officers) mampu merekrut sebagian pemuda di negeri itu untuk bergabung, mereka tetap khawatir kalau ada di antara mereka yang menjadi mata-mata asing atau belum siap, atau terlalu lemah untuk menerima ideologi perjuangan.97 Karena itulah masa persiapan ini begitu panjang, meski rakyat merasa letih oleh tekanan tentara rahasia, mereka masih merasa takut untuk bergabung dengan gerakan bawah tanah Qadhafi. 98 Ketika Qadhafi telah berpangkat Kolonel, upaya revolusi mencapai Klimaksnya tanggal 12 maret sebagai tanggal terakhir untuk merebut kekuasaan. Namun pada malam itu, Ummi Kultsum, biduan Mesir yang terkenal, sedang mengadakan show di Banghazi. Pada malam itu para pejabat 96
. Mintarja, Politik berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi terhadap kapitalisme,
97
. Mintarja, Politik berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi terhadap kapitalisme,
.h. 115. .h.116. 98
. Mirela Bianco, Gadafi, Voice From The Desrt, terjemahan. Margaret Lyte, (Paris, Editions Stock,) 1973 , h. 9.
penting pemerintah yang akan ditangkap berada ditengah-tengah para penonton. Karena khawatir akan jatuh korban yang tidak perlu di kalangan sipil, rencana itu ditunda menjadi 24 Maret. Tapi setelah malam itu, Raja Idris dan keluarganya memutuskan untuk pindah ke Istana yang menjadi benteng pertahanannya di Tubruq. Situasi tersebut membuat para perwira khawatir bahwa gerakan mereka telah diketahui. Dan revolusi akan gagal. Kemudian Qadhafi menerima surat yang intinya meminta untuk menunda kembali target perebutan kekuasaan dari raja Idris. Usulan tersebut dikabulkan oleh Qadhafi karena ada kekhawatiran akan jatuh korban dari kalangan polisi Tripoli. 99 Kolonel Qadhafi mengungkapkan kenangannya yang ia tulis sebelum revolusi mengenai keadaan para pejuang revolusi pada 31 Agustus, hari terakhir sebelum revolusi 1 September. Kekhawatiran selama sepuluh tahun terhimpun pada hari itu. Tidak ada waktu lagi untuk menunggu. Pasukan rahasia dan gerakan bawah tanah mulai kelelahan mempertahankan kebuletan tekad mereka.Dalam keadaan yang getir itu, para perwira sampai lupa makan; yang mereka lakukan hanya menghitung waktu sampai shalat shubuh tiba, yang akan dilakukan secara berjama’ah. 100 Menjelang saat-saat terakhir pukul 2.30 dini hari, pada saat harus ditentukan untuk memulai revolusi, banyak terdapat keraguan. Sampai salah 99
. Muammar Qadhafi, Al-Sijjil Al-Qaumi, (Writings, Speeches And Pronouncements Of Muammar Qadhafi) vol. 8, 1976-77, h. 101. 100
. Muammar Qadhafi, Al-Sijjil Al-Qaumi, h. 159-160.
seorang memperingatkan Qadhafi untuk tidak melakukan apa-apa, karena kekhawatiran rencana mereka telah diketahui. Tapi waktu telah tiba dan tidak ada kata mundur, sejenak seusai shalat subuh, Qadhafi membuat surat sebagai pengumuman resmi untuk melakukan serangan kepada para tentara yang ada di gedung-gedung pemerintah.101 Sebelumnya, disaat Qadhafi dan koleganya, Musthafa Al-Karubi diliputi rasa khawatir dalam menunggu moment yang sangat menentukan itu, mereka menyimak acara yang disiarkan radio Mesir Musthafa menyarankan “ Mari kita cari pertanda baik dari kandungan ayat-ayat suci Al-Qur’an yang disiarkan stasiun radio ini”. Ayat yang dilanturkan pada saat itu ialah ayat 171-174 dari surat Ali Imran, yang intinya agar menghilangkan keraguan dalam berjuang dijalan Allah karena Allah akan menolong mereka, ayat-ayat tersebut sungguh menenteramkan hati. Qadhafi memandang ayat tersebut memunculkan kedamaian dan ketenangan hati. Kemudian mereka mengulang ayat itu “ Allah cukup buat kita sebagai penolong dan dialah pelindung yang terbaik”.102 Bagi Libya, hari pertama kemenangan revolusi, bukan hanya sebagai hari nasional yang istimewa, tetapi sebagai babak baru sejarah mereka yang tidak akan pernah berakhir. Sebagaimana ekspresi mereka yang tertuang pada slogan “ Al-fatih Abadan” (Al-fatih untuk selamanya). Bagi rakyat libya 101
. Muammar Qadhafi, Al-Sijjil Al-Qaumi, h. 168.
102
. Muammar Qadhafi, Al-Sijjil Al-Qaumi, h. 169.
menggapai revolusi adalah obsesi mereka, dan menjadi mimpi yang panjang dari sejak dimulainya hingga menjadi kebangkitan yang istimewa (great awakening). Mimpi itu adalah mimpi tentang masa depan yang lebih cerah: keadilan dan persamaan, lebih dari itu, mimpi itu adalah mimpi akan jaminan tempat tinggal, makanan, kesehatan, dan pendidikan yang berlaku bagi semua rakyat dan anak-anak.103 Mengenai tujuan ideal revolusi, Qadhafi menyampaikannya dua jam menjelang revolusi dimulai. Dengan semangat yang berapi-api Qadhafi menyampaikan pidato proklamasinya yang pertama kepada rakyat dengan mengatas namakan Dewan Komando Revolusi. Dia berkata: “ wahai rakyat Libya. Yang terhormat, menyikapi kehendak raja kalian untuk menentukan nasib sendiri, memenuhi Aspirasi kalian yang sangat berharga, menjawab semua tuntutan yang tiada henti-hentinya untuk mencapai perubahan dan pemurnian, memerhatikan dorongan kalian untuk bergerak dan berinisiatif, untuk berevolusi dan melakukan aksi yang sangat menentukan, tentara kalian telah berhasil meruntuhkan pemerintahan reaksioner, keterbelakangan dan rezim yang busuk- yang mengangkangi kita dengan menjijikan, dan menciptakan mesin korupsi yang membuat rambut kita berdiri. Hanya dengan satu gebrakan dari tentara perkasa kalian, berhala-hala itu runtuh dan telah dihancurkan. Ini adalah momen yang sangat penting dan mengagumkan, di mana masa kegelapan telah berakhir- pertama dominasi Turki , kemudian penindasan Italia dan terakhir rezim reaksioner, suatu rezim para pencuri dan suka berhura-hura, rezim pengkhianat dan kriminal. Mulai saat ini, Libya akan merdeka dan membentuk suatu pemerintahan republiknya sendiri. Negara ini akan dikenal dengan sebutan “Republik Rakyat Libya” ia akan berada dalam lindungan Tuhan, bangkit ke puncak kejayaan dan dengan penuh percaya diri menuju jalan kebebasan, persatuan dan keadilan sosial. Ia akan menjamin hak bagi setiap warga negaranya untuk mendapat persamaan, membuka pintu lebar-lebar bagi para pegawai yang jujur. Tidak ada lagi 103
.h.119.
. Mintarja, Politik berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi terhadap kapitalisme,
rakyat yang menderita akibat eksploitasi, ketidakadilan dan penindasan. Selain itu juga tidak ada lagi tuan dan majikan. Pokoknya semua akan merdeka. Saudara-saudara sebangsa, dengan pertolongan Tuhan, bendera kemakmuran dan persamaan akan dengan bangga segera dikibarkan” 104 Kemudian Muammar Qadhafi mengingatkan pada sosok pahlawan perang suci, Umar Mukhtar, melawan penjajah Italia, sehebat para pejuang kemerdekaan negara-negara lain dalam melawan penjajahan dan penindasan bangsa asing. Dia menyerukan kepada seluruh rakyatnya untuk segera melupakan permusuhan diantara mereka dan bersatu untuk mengembalikan martabat mereka. Qadhafi juga meyakinkan dan berjanji kepada warga negara asing bahwa keselamatan dan harta kekayaan mereka akan dilindungi oleh tentara. Dia juga menyatakan bahwa revolusi hanyalah urusan bangsa Libya yang tidak berimpliksasi terhadap negara lain atau mengancam sistem hukum Internasional. 105
104
. Muammar Qadhafi, al-Sijji al- Qaumi, vol Ibid, Vol I h.9-10. . Mahmoud Ayyoub, Islam and the Third Universal Theory, (London and New York:Kegan Paul Internasional,1987), h.. 22-23. 105
BAB IV PEMIKIRAN POLITIK DAN VISI MUAMMAR QADHAFI
A. Ideologi Qadhafi : Islam sebagai Sosialisme Sejati Qadhafi meyakini bahwa Al-Qur’an dengan penafsiran yang baru sarat dengan konsep perubahan secara revolusioner. Oleh karena itu, menurut Qadhafi, prinsip-prinsip fundamental dari sosialisme sejati akan ditemukan dalam AlQur’an.106 Pada sebuah konferensi mahasiswa yang diselenggarakan Univeritas Libya di Benghazi pada 6 November 1969, Qadhafi diminta untuk mendefinisikan sosialismenya beserta perangkat-perangkatnya untuk mengimplementasikannya, Qadhafi menjawab:
106
. Muammar Qadhafi, al-Sijji al- Qaumi, (Writings, Speeches And Pronouncements Of Muammar Qadhafi) vol.14, h.52.
“ Sosialisme kita berpijak pada Arab dan Islam. Kita berada di tengah-tengah antara sosialisme dan komunisme, atau sosialisme dan kapitalisme. Sosialisme kita secara langsung bersumber dari kebutuhan dan kehendak Arab warisan kebutuhan masyarakatnya. Ia terdiri dari suatu keadilan sosial dengan arti kecukupan (keadilan) dalam produksi dan distribusi.prinsip-prinsip tersebut dapat ditemukan dalam agama Islam, khususnya pada hukum zakat”.107 Sebagaimana telah dikemukakan bahwa ide sosialisme Islam bukan merupakan barang baru bagi Qadhafi. Ide ini merupakan gagasan orisinal Jamal Abdul Naseer yang berlandaskan pada nasionalisme Arab. Namun demikian, Qadhafi merupakan orang pertama yang menggunakan istilah sosialisme Arab Islam sebagai basis ideologi Revolusi 1 September 1969. Baginya, sosialisme merupakan dasar bagi kemerdekaan sosial dan politik. Sosialisme dalam konsep Arab dan Islam mengakui adanya kepemilikan pribadi (private ownership) dan menganggapnya sebagai sesuatu yang sakral (dilindungi).108 Sosialisme sejati merupakan ajaran yang hendak mewujudkan persamaan dalam kesempatan (equal oppotunity), keadilan sosial (social justice) dan pengakuan terhadap ikatan sakral antara elemen masyarakat. Sosialisme ini adalah sosialisme Arab dan Islam yang merupakan ideologi masyarakat Dunia Ketiga. Dengan demikian, menurut Qadhafi, Islam telah mengajarkan sosialisme sebelum Marx dan Lenin.109
107
. Muammar Qadhafi, al-Sijji al- Qaumi, vol 1, h.110. . Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2006). h.153-154. 108
109
. Muammar Qadhafi, al-Sijji al- Qaumi,vol 3, h.23.
Sosialisme yang berdasarkan Islam dan Arab ini, menurut Qadhafi, tidak memakai istilah sosialisme Islam atau Sosialisme Arab, tetapi cukup dengan kata sosialisme. Artinya, dia bukan komunisme, juga bukan kapitalisme, karena sosialisme merupakan nilai yang absolut sebagaimana kebaikan itu sendiri sebagai nilai yang absolut. Hal itu, menurut Qadhafi, disebabkan karena AlQur’an sendiri menyuruh manusia untuk mengikuti sosialisme.110 Prinsip-prisip dasar sosialisme yang diajarkan Islam (baik dari Al-Qur’an maupun sunnah Rasulullah dan para shahabatnya) itu adalah pengakuan atas milik pribadi, kerja sama dalam berproduksi, persamaan dan keadilan sosial. 111 Kepemilikan pribadi dalam Islam merupakan salah satu bentuk tanggung jawab manusia untuk mengelola kekayaan sebagai titipan dari Allah SWT. Oleh karena itu, kepemilikan tersebut disesuiakan dengan kepentingan umum lewat media amal shaleh dalam konsep zakat dan shadakah. Untuk mengokohkan pendapatnya itu, Qadhafi merujuk pada Al-Hadid ayat 7.
d# > ) O T <! P OPJ'G%+%z ☺! T U[VB)# ) =8\-. T . =QV'GKHq! T U[⌧VB)# ) PJ! T <! P
L sm,⌧ ⌦gz)# vC4 Artinya “ Berimanlah kalian pada Allah dan Rasul-Nya dan nafkahkanlah sebagian dari harta kakayaan yang Allah telah menjadikan kalian menguasainya.
110
. Interview Qadhafi dengan masyarakat Libya, Al-Majalis Al-Musyawarah, April 1973. Muammar Qadhafi, Al-Sijjil Al-Qaumi, vol 4 h. 445-446. 111 . Endang Mintarja, Politik berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2006),h. 154-155.
Maka orang-orang beriman dan berinfaq di antara kalian, pasti akan memperoleh pahala yang besar.” (Al-Hadiid: 7).112 Dalam ayat tersebut, Allah menegaskan bahwa apa yang telah Dia titipkan kepada seseorang sebagai miliknya harus diinfaqkan kepada manusia lainnya. Itu artinya , pada kepemilikan seseorang ada hak orang lain. Namun, hak atas kepemilikan pribadi itu tidak termasuk atas kekayaan alam yang menguasai hajat hidup orang banyak, karena itu adalah kekayaan bersama atau milik masyarakat secara keseluruhan. Sumber kekayaan alam tersebut harus dibagikan kepada rakyat untuk memenuhi kebutuhan mereka. Jenis kekayaan alam yang paling penting adalah tanah. Menurut Qadhafi tanah tidak boleh dimiliki oleh perorangan, tanah harus dibagikan kepada rakyat sesuai dengan kemampuan mengelolanya sebagai lahan garapan. Peristiwa solidaritas kaum Anshar yang membagikan kekayaan dan tanah mereka kepada kaum Muhajirin, menjadi rujukan Qadhafi.113 Kemudian Qadhafi menjelaskan prinsip kerja dan berproduksi dalam Islam, yang memastikan adanya larangan penimbunan dan praktik riba. Karena hal itu melanggar nilai moral dan hanya memikirkan keuntungan belaka. Bahkan Qadhafi menolak konssp bagi hasil (cro-sharing), karena dianggap sebagai
112
. Endang Mintarja, Politik berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, h.155. 113 . Endang Mintarja, Politik berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, h.155.
budaya feodal dan kapitalisme.114 Hal itu disebabkan karena dalam konsep bagi hasil masih ada kelas pemilik modal dan pekerja. Padahal, menurut Qadhafi, Islam tidak memperkenankan orang memperoleh keuntungan dari hasil keringat orang lain. Bila seseorang mempunyai sebidang tanah, tapi ia tidak bisa menggarapnya, karena alasan fisik, maka ia harus memberikannya pada orang lain untuk menggarapnya. Jika ia ingin ikut menikmati hasil garapan itu, ia harus ambil bagian dari proses pengolahan itu. Kalau tidak, ia tidak dapat bagian apapun. Untuk memahami konsep sosialisme Qadhafi dalam bentuknya yang lebih konkret, Al-Kitab Al-Akhdhar adalah jawabannya. Karena disitulah visi Qadhafi dituangkan sebagai solusi atas berbagai persoalan yang belum diselesaikan secara tuntas.
B. Visi Muammar Qadhafi; Al-kitab Al-Akhdar Setelah revolusi Al-Fatih, para pemimpin revolusi tidak serta merta dapat merealisasikan cita-cita revolusi. Pada saat itu, setelah rezim monarki raja Idris disingkirkan dan segala bentuk afiliasi yang merusak dan menghalangi cita-cita revolusi disisihkan, para pemimpin revolusi segera mulai mewujudkan cita-cita ideal mereka bagi terciptanya kebebasan, persatuan dan sosialisme. Negara pada kondisi dan situasi transisional haruslah kuat dan menjadi motor ke arah
114
. Mahmoud Ayyoub, Islam and the Third Universal Theory, (London and New York:Kegan Paul Internasional,1987), h..98.
reformasi yang efektif. Oleh karena itu, Libya setelah revolusi hanya mempunyai satu partai, yaitu partai negara (lebih tepatnya partai pemerintah) yang dikenal dengan persatuan Sosialis Arab (Arab Socialiat Union) yang mengatasnamakan rakyat.115 Jadi, pada masa transisi itu, kekuasaan atau pemerintah tidak langsung dikendalikan oleh rakyat sebagaimana tujuan atau cita-cita revolusi, maka segala bentuk organisasi, atau suatu afiliasi yang berhubungan dengan partai politik selain partai pemerintah dianggap sebagai bentuk kriminal dan wujud dari pengkhianatan terhadap otoritas rakyat yang masih disandang oleh Arab Socialist Union. Saat revolusi Al-Fatih dikumandangkanlah sebuah komunite konstitusional yang menyatakan bahwa Libya akan diarahkan pada terbentuknya sebuah negara sosialis modern yang bertujuan untuk mewujudkan keadilan sosial dan menghapus segala bentuk penghisapan atau eksploitasi. Hal itu menghendaki bahwa setiap pembentukan konstitusi negara dan perundang-undangan lainnya harus berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan dan warisan Islam Arab. Warisan Islam Arab dan karakter rakyat Libya itulah yang menjadi koridor dan rujukan dari ideide atau pemikiran Qadhafi yang tertuang dalam Al-kitab Al-Akhdhar, namun
115
. Mahmoud Ayyoub, Islam and the Third Universal Theory, (London and New York:Kegan Paul Internasional,1987), h..31.
demikian, kitab Akhdhar juga ditunjukan atau diharapkan untuk menjadi sebuah teori yang universal.116 Al-Kitab Al-Akhdhar adalah kitab yang di susun oleh Qadhafi dalam tiga jilid yang berfungsi sebagai filsafat pemerintahannya, buku ini merangkum pemikiran Qadhafi yang berusaha memetakan jalan tengah antara dua ideologi yang bermasalah117; sosialisme dan kapitalisme. istilah The Green (Hijau) dari The Green Book merupakan simbol dari jalan tengah antara sosialisme yang diasosiasikan dengan The Red (Merah) dan kapitalisme yang dilekatkan dengan The White (Putih),118 jilid pertama terbit pada tahun 1976 dan dalam edisi Inggrisnya berjudul “ The Solution of the Problem of Democracy” The Authority of the People” (Solusi Masalah Demokrasi; Otoritas Rakyat) yang mendiskusikan dilema antara keadilan dan kebijakan pemerintah serta mendeklarasikan solusi demokrasi melalui Mu’tamar Sya’biyah (Kongres Rakyat). The Solution of the Ekonomic Problem: Socialism (Solusi Masalah Ekonomi: Sosialisme) merupakan jilid kedua yang terbit pada tahun 1978 yang membicarakan akhir eksploitasi yang diimplementasikan dengan upah dan sewa dalam keragka kerja sama ekonomi dan penyediaan lapangan kerja. Jilid ketiga bertajuk The Socialis Basis 116
. Ahmad Abdul Hamid Al-Khalidi, Usus Al-Tazim Al-Siyasi fi Al-Nazhariyah Al‘Alamiyah Al- Tsalitsah, (Tripoli: Al-Munsha’ah Al-‘Ammah lil Nasyr wa Al-Tauzi’ wa Al‘Ilan,1983), h. 273. 117
. Lisa Anderson, “Green Book” dalam Reeva S.Simon, Philip Metar dan Richard W, Bulliet.ed encyclopedia of the mac deren middle East, Volume 2 (New York: mac Millan Reference USA dan Simon & Schuster Mac Millan, tt) h. 675. 118 . Mintarja, Politik berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, h.156-157.
of the Third Internasional Theory (Basis Social Teori Dunia Ketiga) membahas isu khusus termasuk pentingnya keluarga, suku, status perempuan dan minoritas. Selain itu juga Qadhafi menyusun Al-Khutaba wa Ahadits al-Qaid al_Diniyah (Kumpulan Khutbah dan Pernyataan-pernyataan Tentang Pokok-Pokok Agama) berisi ijtihad keagamaannya yang menjadi salah satu landasan pikir konsep sosialime Islam yang digagasnya. Muatan atau isi Al-Kitab Al-Akhdhar sendiri sebenarnya merupakan kumpulan regulasi yang ditetapkan pemerintah secara bertahap. Misalnya, pada 26 September pemerintah mengeluarkan aturan yang melarang pemanfaatan buruh sebagai komuditas perdagangan. Para buruh harus dianggap sebagai partner, bukan pembantu. Pada 8 Nopember tahun yang sama, peraturan tersebut telah ditegaskan lagi pada bisnis yang menggunakan jasa buruh. Al-Kitab Al-Akhdhar dalam hal ini ingin mewujudkan perlindungan terhadap hak-hak buruh. Pada Juli 1970, pemerintah membuat sebuah keputusan untuk memeriksa dan menyelidiki segala bentuk kekayaan yang diperoleh dengan cara ilegal. Setahun kemudian, pada bulan Juni, segala macam kekayaan perorangan berada di bawah pengawasan negara setiap kekayaan yang dianggap sebagai kelebihan dan pendapatan seseorang harus dikembalikan kepada rakyat melalui negara. 119 Revolusi Al-Fatih sendiri dapat dibagi kedalam tiga fase. Pertama, fase awal dan perkembangan, yakni mulai 1 September 1969 hingga 1 April 1973, fase ini 119
. Endang Mintarja, Politik berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, h.159.
merupakan usaha ke arah cita-cita revolusi dengan mengukuhkan ke arah konsolidasi kekuasaan dan merekonstruksi situasi ke arah yang lebih kondusif. Kedua dihitung sejak lahirnya Al-Kitab Al-Akhdhar 15 April 1973 hingga 2 Maret 1977. Ketiga, masa setelah penyusunan Kitab Akhdhar, dimana masa-masa perkembangan dan sejarah baru benar-benar dimulai. 120
C. Sosialisme; Solusi Problem Demokrasi: kedaulatan rakyat Dalam jilid pertama
dari Al-Kitab Alkhdhar/The Green Book Qadhafi
memulai bahasannya mengenai bentuk instrumen pemerintahan (‘adat al-hukm). Hal tersebut menurut Qadhafi, merupakan masalah paling serius yang dihadapi oleh masyarakat global. Negara merupakan sesuatu yang sangat mendasar sebagai alat perwujudan relasi antar manusia, mulai dari keluarga sampai tingkat negara sebagai tingkat hubungan tertinggi. Menurut Qadhafi masyarakat internasioanal belum mampu memecahkan sacara tuntas problem yang sangat mendasar ini. 121 a. Parlemen Banyak kalangan beranggapan bahwa parlemen merupakan tulang punggung demokrasi tradisional begitu juga dalam sistem demokrasi Barat dan negara-negara demokrasi pada umumnya. Prinsip perwakilan merupakan salah satu bentuk solusi demokrasi ideal dalam sistem ini perwakilan 120
. Ahmad Abdul Hamid Al-Khalidi, Usus Al-Tanzim Al-Siyasi fi Al-Nazhariyah Al-Alamiyah Al-Tsalitsah, h.30-31. 121 . Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar, (Tripoli, Biro Rakyat Jamahariya Rakyat Sosialis Arab), h.3-5.
dianggap sebagai perwujudan dari doktrin Trias Politika, teori yang diajarkan oleh John Locke (1932-1704) dan Mountesquieu (1689-1755) sebagai kritik terhadap kekuasaan absolute raja-raja pada zamannya. 122 Muammar Qadhafi menolak sistem perwakilan yang menjelma dalam bentuk perlemen atau lainnya. Qadhafi menawarkan bentuk partisipasi langsung dari rakyat (demokrasi langsung) dan menganggap semua bentuk perwakilan sebagai pengkhianatan terhadap demokrasi. 123 Salah satu slogan yang popular dari Al-Kitab Al-Akhdhar ialah “Tidak boleh ada perwakilan yang mengatasnamakan rakyat, perwakilan adalah penipuan. Sebuah dewan perwakilan adalah ketiadaan otoritas rakyat.124 Kedua hal itu menunjukan bahwa bentuk demokrasi yang diyakini Qadhafi adalah demokrasi langsung, dimana rakyat memiliki otoritas secara penuh terhadap pemerintahan, bukannya perwakilan yang memegang otoritas. b. Partai Bentuk kepartaian dalam format politis mula-mula dikenal di negaranegara Eropa Barat sebagai bentuk atau manisfestasi partisipasi rakyat dalam politik. Partai merupakan media yang diharapkan dapat menghubungkan antara rakyat dan pemerintah. Menurut Carl J. Friedrich partai politik adalah sekelompok manusia yang terorganisir secara stabil dengan tujuan merebut 122
. Miriam Budiarjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama), h.151.
123
. Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. h.8.
124
. Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. h. 40.
atau mempertahankan penguasaan terhadap pemerintahan bagi pimpinan partainya dan berdasarkan penguasaan ini ia memberikan kepada anggota partainya kemerdekaan idiil ataupun materiil.125 Menurut Qadhafi partai adalah bentuk kediktatoran kontemporer, partai merupakan instrumen pemerintahan diktator modern,, partai juga merupakan penguasa kecil atas seluruh rakyat.126 Selain itu juga Qadhafi berpendapat bahwa, semua bentuk partai baik berbaju politik agama ataupun sosial, itu merupakan penghalang dari kemajuan masyarakat. Bahkan Qadhafi menganggap partai politik sebagai kegagalan demokrasi. 127 Selain itu, menurut Qadhafi menambah jumlah partai hanya membuat intensitas perebutan kekuasaan semakin keras dan meluas. Tidak diakuinya partai dalam negara merupakan hal biasa di negaranegara monarki (penganut sistem kerajaan), Tetapi, dalam negara yang mengklaim demokrasi, hanya Libya lah negara yang menolak adanya sistem kepartaian. Bahkan dalam negara komunis, partai merupakan hal yang sangat penting sebagai media meraih dan mempertahankan kekuasaan. c. Kelas
125
126
. Miriam Budiarjo, Dasar-dasar Ilmu Politik, , h.161.
..Muammar Qadhafi, Manapak Jalan Revolusi, penerjemah Zakiyuddin Baidhawy, (Yogyakarta: Insist Press,2000) h.11. 127 . Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme,. H.166.
Sistem politik kelas sama dengan sistem partai, suku atau kelompok, yaitu kelas mendominasi masyarakat dengan cara yang sama yang dilakukan partai, suku atau kelompok.128
Yang dimaksud kelas (Thabaqah) oleh Qadhafi
adalah pada kelompok-kelompok sosial bardasarkan ikatan darah (suku) atau kepentingan dan status ekonomi, dimana ada dominasi atau monopoli terhadap kelompok lain dalam satu atau beberapa hal. Jadi, bila ada satu kelompok orang memonopoli sesuatu, maka kelompok tersebut adalah kelompok kelas, misalnya, kelompok tentara yang mendominasi persenjataan, maka tentara adalah kelompok kelas. Begitu juga misalnya sekelompok ulama yang memonopoli penafsiran atau urusan keagamaan, maka ulama adalah kelompok kelas.129 Dengan demikian, konsep kelas Qadhafi berbeda dengan konsep kelas Marx yang menyatakan bahwa kelas itu tercipta sebagai akibat dari kegiatan ekonomi saja (mode of production), hal itu pun bagi Marx belum cukup untuk dikatakan kelompok kelas sampai orang-orang itu menyadari dirinya sebagai kelas tertentu. Sedangkan kelas menurut Qadhafi adalah hal yang secara otomatis terjadi apabila ada monopoli atau sesuatu yang menyebabkan terjadinya penindasan terhadap kelompok lain. 130
128
. ------Qadhafi, Manapak Jalan Revolusi, penerjemah Zakiyuddin Baidhawy, h.18. . Muammar Qadhafi, Comentary on The Green Book, (Tripoli: World Centre for Research and Studies of The Green Book), h.66. 129
130
. Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme,. H.167.
Keberpihakan Qadhafi terhadap kelas sosial yang terbentuk dari ikatan kesukuan dan sekte keagamaan tersebut berdasarkan pengamatannya terhadap hukum kemasyarakatan. Kolompok sosial itu merupakan hal yang alami karena ia muncul secara tradisional. Hal itu merupakan bentuk struktur sosial yang muncul pertama kali dalam sejarah umat manusia. Oleh karena itu, menurut Qadhafi kelompok-kelompok tersebut sebenarnya berasal dari satu kelas saja: “setiap kelompok sosial yang berbeda-beda dan mendorong adanya perjuangan untuk memperoleh kekuasaan pada mulanya merupakan orangorang dalam satu kelas. “ Setiap kelompok sosial yang berbeda-beda dan mendorong adanya perjuangan untuk memperoleh kekuasaan pada mulanya merupakan orang-orang dari satu kelas. Usaha untuk memisahkan dari suatu kelas terlahir dari hukum evolusi segala sesuatu yang tidak bisa ditawar-tawar atau dihindari.131 Perjuangan kelas sering kali mengarah pada terciptanya satu kesatuan kelas. Hal itu disebabkan kelas-kelas yang lain dihancurkan secara paksa dan bukan disebabkan oleh demokrasi rakyat secara langsung. Qadhafi menyatakan “ setiap kelas yang membentuk suatu masyarakat secara otomatis mewarisi karakteristiknya”.132 d. Plebisit
131
. Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. h. 23.
132
. Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar, h.22.
Bila suatu negara mengalami kebuntuan dalam mengambil keputusan secara musyawarah mufakat, salah satu solusi yang biasa ditempuh ialah dengan pemungutan suara untuk mengatakan setuju dan tidak setuju (ya atau tidak), atau lebih dikenal dengan plebisit. Sebagaimana yang tertuang dalam Al-Kitab Al-Akhdhar, plebist dianggap sebagai bentuk penipuan, sebab, mereka yang menyatakan ya atau tidak, tidak benar-benar diizinkan untuk mengutarakan pendapat mereka secara jelas dalam menentukan pilihan. Qadhafi menegaskan bahwa plebisit merupakan hal yang sangat menjijikan dan merupakan bentuk dari kediktatoran represif yang ekstrem. Kemudian ia memberikan solusi dengan membentuk suatu pemerintahan yang langsung dikendalikan oleh rakyat secara penuh, bukan pemerintahan yang dikendalikan oleh kelompok, atau partai, atau kelas tertentu.133 e. Kongres rakyat dan komite rakyat Bentuk pemerintahan yang dianjurkan oleh The Green Book sebagai jawaban dari problem demokrasi adalah dengan membentuk kongres rakyat dan komite rakyat. Di Libya sendiri, sistem Kongres Rakyat dan Komite rakyat ini baru dilegislasikan pada Maret 1977 dan nama negara diubah menjadi Republik Rakyat Sosialis Arab Libya (The Socialist People;s Libyan Arab Jamahiriyah/Al-Jamahiriyah Al- ‘Arabiyah Al-Libyah Al-Istirakiyah Al-
133
. Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar, h.26.
uzma) kata Al-jamahiriyah biasa diartikan dengan “pemerintahan Rakyat” (Statebof The Mass) atau Republik Rakyat, walaupun tidak sama seperti konsep di negara sosialis lainnya seperti Korea Utara dan China. Hal itu dimaksudkan untuk membedakan dengan bentuk negara Libya masa lalu sebagai Negara Republik yang dipimpin oleh seorang presiden. Dalam negara Jamahiriyah semua orang adalah tuan dan tidak ada yang menjadi pembantu, budak atau kelas yang dianggap rendah oleh yang lainnya, semuanya setara .134 Kongres rakyat dimulai dari tingakat Kota Madya yang disebut dengan Mu’tamar Sya’bi al-Asasi atau Basic Popular congress. Pembentukan setiap Kota Madya dengan kongres rakyatnya disesuaikan dengan jumlah penduduk setempat. Di Libya kini ada 97 kongres rakyat yang terletak di semua kota Madya. Pada setiap Kota Madya,. Kongres Rakyat membentuk Komite Rakyat (Lajnah Sya’biah/ people’s, Commitees) yang diberi mandat untuk melaksanakan keputusan-keputusan dan rekomendasi serta berada dalam pengawasan Kongres-kongres Rakyat itu. Selain itu, ada bentuk Komite Rakyat yang lebih besar dan mempunyai mandat untuk melaksanakan pengawasan pelaksanaan keputusan Kongres diseluruh wilayah negara. Komite semacam ini dipercayai juga untuk melakukan hubungan luar negeri. Kekuasaaan Eksekutif yang dimiliki oleh Komite ini hanyalah menjalankan
134
. Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme,. H.171.
hasil keputusan Kongres, baik urusan dalam atau luar negeri. Jadi, Komite sama sekali tidak mempunyai hak untuk membuat kebijakan sendiri di luar keputusan kongres.135 f. Hukum rakyat (Syari’at Al-Mujtama) Hukum adalah problem lain yang pararel dengan problem instrument pemerintahan. Hal ini juga belum terpecahkan di masa modern sekalipun pernah terpecahkan pada periode sejarah tertentu. Dalam menerapkan hukum positif di Libya, khususnya untuk masalahmasalah publik, Qadhafi hanya merujuk pada Adat dan Agama. Adat atau agama adalah dua sumber Hukum Rakyat yang sesuai dengan kaidah-kaidah demokrasi sejati sedangkan perumusan Hukum yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok yang kemudian yang dijadikan konstitusi merupakan penghianatan terhadap demokrasi, karena hukum seperti itu, menurut Qadhafi, dibuat berdasarkan selera dan kepentingan politik tertentu dan karenanya bersifat temporer,136 sedangkan adat dan agama merupakan sumber hukum yang diakui oleh masyarakat dan bersifat abadi. Karena tradisi atau adat rakyat Libya sangat dipengaruhi Islam, yang merupakan agama rakyat Libya, hubungan antara adat dan agama, menurut Qadhafi itu saling melengkapi; agama dapat mengakomodir adat, adat merupakan ekspresi dari kehidupan
135
. Ali Al-Shiddiq Al-Madani, Al-Ta’rif bi An-Nidzam Al-Jamahiri (Tripoli Manshurat AlMarkaz Al-‘Alami li Al-Dirasah wa Abhats Al-Kitab Al-Akhdhar), h.15-16 136 . Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. h.35-40.
suatu masyarakat.137 Dengan demikian, setiap aturan yang dibuat bukan berasal dari agama, atau adat merupakan pembangkangan manusia terhadap kemanusiaan. Qadhafi menjadikan syari’at Islam sebagai hukum bagi rakyat Libya. Hanya saja, berbeda dengan para pemikir politik Islam lainnya, syari’at Islam yang dimaksud Qadhafi adalah Al-Qur’an, tidak termasuk kumpulan hadits yang sering diasosiasikan dengan kata sunnah.138 Menurut pemahaman Qadhafi, adalah tingkah laku Nabi yang mentradisi dan tercermin dalam praktik shalat dan ibadah ritual lainnya. Hanya saja, Qadhafi tidak menolak seluruh hadits yang terkodifikasi dalam berbagai kitab hadits, yakni hadits yang tidak bertentangan dengan Al-Qu’an dalam hal ini Qadhafi menyatakan; Kalau kita memang mengetahui ada beberapa hadits yang diucapkan oleh Rasulullah, kita harus menerimanya sebagai mana kita menerima Al-Qur’an. Tetapi dilemanya adalah bagaimana kita mengeatahui mana hadits yang benar-benar diucapkan Rasulullah dan mana yang tidak ? ini merupakan masalah serius, karena setelah Rasulullah wafat, banyak sekte dan madzhab bermunculan dalam Islam. Madzhab-madzhab tersebut, sebagaimana anda ketahui dan ikuti, tidak ada pada masa ketika Rasulullah masih hidup,. Madzhab-madzhab dan sekte-sekte itu muncul bermula dari gerakan politik yang kemudian mengkristal dan muncul di antara masyarakat Islam. Gerakan sektarian tersebut mengakibatksan kaum muslimin terjerembab dalam pertumpahan darah antara mereka., bahkan pertumpahan darah tersebut terjadi di kalangan shahabat pada masa itulah kemudian beberapa hadits palsu (maudhu’) dibuat dan diklaim berasal dari Rasulullah dengan tujuan masingmasing kelompok menggunakan hadits tersebut untuk memperkuat pendirian 137
138
. Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. h. 40.
. Untuk lebih jelas lihat ijtihad Qadhafi mengenai makna Sunnah perbedaannya dengan hadits. Hal ini berbeda dengan konsep konstitusi negara Islam dan hukum Islam dalam konsep Almaududi yang mengakomodir sunnah dalam artian kumpulan hadis shahih sebagian dari sumber hukum Islam.
mereka dan menyatakan pendapat mereka sebagai satu-satunya Islam yang benar/sejati.139 Semua orang kemudian mengikuti salah satu dari kelompok atau partai-partai tersebut, termasuk orang-orang munafiq dan jahat, serta orangorang yang jujur dan shaleh. Kemudian Qadhafi menyimpulkan: “ kalau kita mempelajari kumpulan hadits-hadits tersebut, kita akan (paling tidak) mendapatkan 60 hadits (yang saling bertentangan). 140 Lantas Qadhafi memberikan
sedikit
contoh
mengenai
pertentangan
hadits
dan
mengilustrasikan pendapatnya, kemudian berargumen bahwa tidak mungkin Rasulullah mengatakan satu hal dan keudian mengatakan hal yang sebaliknya. Selanjutnya Qadhafi Menyatakan: “ mari kita bersama-sama membandingkan hadits yang dianggap benar dengan Al-Qur’an, kita terima hadits yang sesuai dengan Al-Qur’an dan tolak yang bertentangan dengannya dan tidak usah lagi kita membicarakan (merujuk) pada Bukhari dan Muslim. (karena) semua orang dapat mengklaim hadits yang diperolehnya benar (sahih), tetapi tak seorang pun yang dapat mengklaim bahwa ada surat atau ayat yang berasal dari Al-Qur’an tapi ternyata tidak terdapat di dalamnya,141 Lebih jauh lagi Qadhafi menganggap segala hal diluar Al-Qur’an merupakan hasil kerja manusia, karena itu tidak layak dijadikan sebagai sumber hukum masyarakat. Ia pun menganggap semua produk ijtihad dari berbagai madzhab sebagai hukum positif, buatan manusia. Tetapi hasil ijtihad 139
. Muammar Qadhafi, Al-Qutuba wa Al-Ahadits Al-Qaid Al-Diniyah, (Tripoli Al-Quwwat Al-MUsalahah Al-Libyah, tt), h. 214-215. 140 141
. Muammar Qadhafi, Al-Qutuba wa Al-Ahadits Al-Qaid Al-Diniyah., h.215. . Muammar Qadhafi, Al-Qutuba wa Al-Ahadits Al-Qaid Al-Diniyah., h. 219.
mereka dianggap sebagai hukum atau syari’at Islam. Pada hal setiap yang di luar Al-Qur’an hanyalah produk ijtihad belaka, dengan tegas Qadhafi menyatakan “ Saya menganggap syariah Islam sebagai hasil pemikiran dari berbagai madzhab , seperti hukum Romawi atau hukum positif lainnya. Ia merupakan bagian dari warisan Islam, tetapi sama sekalali bukan agama itu sendiri.142 Sedangkan yang dimaksud dengan adat/tradisi (‘Urf) oleh Qadhafi adalah sesuatu yang fundamental mengarahkan manusia untuk dapat membedakan antara hak dan kewajiban, benar dan salah, baik dan buruk. Hukum alam tersebut bukan merupakan hasil dari tekanan dan buatan seseorang atau kelompok tertentu di masyarakat, tetapi merupakan warisan yang abadi dan tidak hanya berlaku di dunia saja. Tidak seperti hukum-hukum modern atau konstitusi (hukum positif), hukum alam tersebut merupakan sesuatu yang sangat primordial dan tidak dapat diubah. Qadhafi menyatakan: “adat atau pandangan hidup yang berasal dari suatu pemerintahan diktator merupakan pengganti dari hukum adat tertentu. dengan demikian hukum positif telah menggantikan posisi hukum alam bahkan mengapus identitas sebuah masyarakat”.143 g. Pers
142 143
. Muammar Qadhafi, Al-Qutuba wa Al-Ahadits Al-Qaid Al-Diniyah., h.223. . Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. h.37.
Pers adalah sarana ekspresi masyarakat dan bukan sarana kumpulan manusia tertentu. Secara logika dan jika mengikuti nilai-nilai demokrasi, pers mestinya tidak dapat dimiliki oleh kumpulan manusia tertentu.144 Seperti di negara-negara sosialis lainnya, Libya tidak menyediakan ruang bagi kebebasan pers sebagai ekspresi dari individu atau kelompok. Karena menurut Qadhafi, ekspresi seperti itu tidak mewakili rakyat secara keseluruhan. Maka, pertimbangan moral dan stabilitas selalu menjadi pertimbangan yang sangat dominan. Menurut The Green book pers dijamin keberadaannya sepanjang tidak mengganggu demokrasi. Oleh karena itu, pers mesti berada dalam pengawasan rakyat, dalam hal ini komite rakyat sebagai representasi dari rakyat secara keseluruhan. 145
D. Sosialisme; Solusi Problem Ekonomi Dalam sejarah hanya ada dua sistem ekonomi yang paling berpengaruh: sosialisme dan kapitalisme. Bahkan Maxim Rodinson beranggapan, “tidak ada sistem ekonomi lain selain produk dua ideologi tersebut. Semua sistem ekonomi, termasuk sistem ekonomi Islam, hanyalah
derivasi dari sosialisme atau
kapitalisme”.
144
.------Qadhafi, Manapak Jalan Revolusi, penerjemah Zakiyuddin Baidhawy, h.45. . Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme,. h.177. 145
Namun anggapan Rodinson tersebut dibantah oleh kalangan Islam lainnya, diantaranya Sayyid Muhammad Baqir Al-Shadr. Shadr meyakini bahwa sistem Ekonomi Islam adalah sistem yang mandiri. Ia yang menyatakan bahwa sistem Kapitalisme dan Sosialisme atau Marxisme sebagai Ideologi yang gagal. 146 Muammar Qadhafi mempunyai anggapan senada dengan Shadr. Qadhafi menganggap bahwa sistem ekonomi yang dilahirkan Marxisme dan Kapitalisme adalah dua sistem yang secara subtansial berasal dari dua sisi koin yang sama. Ia juga menganggap dua sistem ekonomi tersebut telah gagal menata dunia menjadi lebih baik, bahkan keduanya hanya menciptakan masalah yang lebih berbahaya. Kedua sistem tersebut sama-sama mengeksploitasi rakyat, sebagaimana yang terlihat dalam sistem pasar bebas kapitalils atau sistem ekonomi terpusat Marxist.147 Semua negara yang berhaluan Marxisme, dalam sejarah, selalu dihiasi dengan kekerasan. Kekerasan itu sebagai konsekuensi dari usaha negara untuk memisahkan masyarakat dari tradisinya dan mengkondisikan mereka seperti robot. Dalam tafsir Al-Kitab Al-Akhdhar disebutkan: “ dengan hanya memijit satu tombol tertentu, manusia robot bergerak seperti semut. Mereka sama-sama membawa buah-buahan dari hasil kerjanya ke suatu tempat istimewa sebagai gudangnya. Sebagaimana manusia robot, ia tidak memiliki kebebasan untuk memilih kapan mau minum atau makan, mencintai dan bermimpi, bergerak dan istirahat serta keinginan untuk meraih cita-cita meningkatkan taraf hidup dan menjadi terkenal’. dalam sebuah sistem yang 146
. Syahid Muhammad Baqir Al-Shadr, Keunggulan Ekonomi Islam, (Jakarta: Pustaka Zahra, 202), h.137-138 147 . Lihat Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. Bag II h.7-9.
dibangun berdasarkan kekerasan, rakyat selalu berada di bawah ancaman atau pukulan yang siap menghajar kepala mereka. Ancaman tersebut sesugguhnya bisa saja dienyahkan oleh rakyat dengan kembali kepada tradisi mereka untuk mendapatkan kembali hak-hak pribadi mereka. Hal itu disebabkan, dalam masyarakat yang berhaluan Marxist, negara selalu diperkuat dengan cara mengontrol semua kekayaan, kekuasaan dan persenjataan dengan tujuan memaksa semua orang menanggalkan kepentingan pribadinya serta mengabdikan sepenuhnya kepada komunisme.”148 Cepat atau lambat, rakyat akan melakukan suatu tindakan yang tak terbendung untuk melakukan revolusi melawan sistem tiran tersebut. Sebagai mana yang terjadi di hampir seluruh negara sosialis Eropa Timur, bahkan di negara biangnya komunisme, Uni Soviet yang telah menemui ajalnya.
a. Basis ekonomi (Perburuhan) Setelah mengkritik habis-habisan sistem kapitalis maupun sosialis, Qadhafi melanjutkan kritiknya pada nasib buruh. Qadhafi mengakui, salah satu perkembangan sejarah selalu diwarnai oleh pembentukan kepentingan kelas. Bagi Marx, kelas yang berkonflik tersebut adalah kaum buruh atau pekerja dengan majikan atau tuan tanah. Qadhafi juga mengakui akan perkembangan sejarah tersebut sebagai suatu yang penting dalam menentukan arah gerak perjalanan umat manusia. Dimana hubungan antara kerja dan upah, buruh dan majikan, pekerja dan pemilik modal menjadi aktor utama.149
148 149
. Muammar Qadhafi, Comentary on The Green Book ,h.67. . Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. Bag II h.9.
Qadhafi mengkritik keadaan pekerja yang terasing karena mereka tidak dapat menikmati hasil kerja mereka yang menjadi produk tertentu. Hal itu disebabkan mereka telah menukarnya dengan upah yang tidak dapat memenuhi daya beli terhadap produk yang mereka buat sendiri, Qadhafi menyatakan “orang yang menghasilkan atau membuat suatu produk harus dapat menikmati produk tersebut.”150 Solusi atas masalah tersebut menurut Qadhafi, adalah
dengan
mengembalikan hak milik alat-alat produksi semua rakyat yang diatur oleh kongres dan komite rakyat. Dengan cara ini, akan tercipta sebuah kemitraan dalam kerja, bukannya buruh upahan. Selain itu juga Qadhafi menganjurkan agar kembali kepada prinsip alamiah yang merupakan satu-satunya sumber dan rujukan hubungan antar manusia. Prinsip itu adalah orang yang memproduksi barang secara otomatis dapat mengkonsumsi atau menikmati hasil kerjanya. Penyimpangan terhadap prinsip alamiah ini akan menindas hak orang lain.151
b. Kebutuhan Dasar kebutuhan dasar setiap orang mencakup makanan, air, pakaian, tempat tinggal,
150
kesehatan,
pendidikan
dan
partisipasi
dalam
pengambilan
. Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. Bag II h.11. . Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme,. H.181. 151
keputusan.152 Semua kebutuhan dasar tersebut harus dapat dipenuhi, kalau tidak, akan terjadi ketimpangan. Karena, nilai kebebasan manusia menjadi tidak sempurna. Kebutuhan merupakan akar permasalahan terjadinya konflik. Hanya saja, dalam hal ini Qadhafi memfokuskan pada kebutuhan dasar fisik sebagai pemenuhan kesejahteraan standar. kebutuhan yang sangat mendasar bagi setiap orang sebagaimana dalam sebuah keluarga adalah rumah. Seseorang dianggap tidak memiliki kebebasan selama ia tinggal di rumah orang lain, walaupun ia membayar uang sewa atau gratis. Oleh karena itu, slogan yang sangat terkenal dari The Green Book dalam masalah ini ialah “ Rumah adalah milik orang menempatinya (Al-Baiti Li Sakinihi).153 Oleh karena itu, tidak seorang pun berhak, termasuk negara atau perusahaan real estet, atau tuan tanah, untuk menerima bayaran sewa dari yang menempati rumah. Kemudian Qadhafi menegaskan “Tak seorang pun berhak membangun rumah di luar kebutuhannya (untuk tinggal) karena rumah itu merupakan kebutuhan bagi orang lain. 154 Kebuthan mendasar lainnya ialah memiliki pendapatan sendiri untuk hidup yang layak. Pendapatan tersebut bukan berasal dari kebaikan atau upah orang lain terhadap dirinya. Untuk itu, Al-Kitab Al-Akhdhar berkali-kali menegaskan bahwa dalam masyarakat sosialis tidak ada istilah upah; yang ada 152
. Mansour Fakih, Runtuhnya Pembangunan dan Globalissasi, (Yogyakarta: Insist Press, 2002) cet.II h.65 153 . Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. Bag II h.26 154
. Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. Bag II h.28
adalah mitra kerja. Berkaitan dengan masalah ini, Mauammar Qadhafi menyatakan , arti dari kehidupan yang layak bagi masyarakat sosialis ialah, seluruh hak milik anda mesti anda atur sendiri sesuai dengan kebutuhan anda. Atau anda membaginya sebagai hasil dari produksi yang di situ anda menjadi salah satu bagian dari proses produksi itu. Jadi, keikutsertaan anda tidak dibayar dengan upah dalam proses produksi tersebut.”155 c. Tanah Hak pengelolaan atas tanah tetap berlaku selama pengelola itu dan ahli warisnya masih hidup dan terus mengelola tanah tersebut sebagai penghidupan mereka dalam memenuhi kebutuhannya. Tetapi, tanah tersebut tidak boleh disewakan. Karena dengan demikian pengelolaan ada pada orang lain yang akan menyebabkan perpindahan hak pengelolaan. 156 Jika kepemilikan tanah diperbolehkan hanya mereka yang hidup di atasnya yang memiliki bagian di dalamnya. Tanah akan tetap berada ditempatnya sekalipun pada saat yang sama para penggunanya berubah profesi, kapasitas dan kehadiran. Tujuan masyarakat sosialis baru adalah menciptakan masyarakat bahagia karena bebas. Ini dapat diraih melalui pemuasan kebutuhan materi dan
155 156
. Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. Bag II h.28 . Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. Bag II h.29
spiritual manusia dan akhirnya terjadi melalui pembebasan kebutuhankebutuhan ini dari dominasi dan kontrol eksternal. 157 Menurut Qadhafi, setiap pekerja yang bekerja hanya untuk mendapatkan gaji/upah, ia tidak pernah punya kesempatan untuk mengkonsumsi hasil kerjanya. Karena nilai upah mereka lebih rendah dari hasil kerjanya, maka menurutnya setiap produksi berdasarkan upah pasti akan hancur lantaran didirikan di atas pundak para pekerja. Oleh karena itu, Al-Kitab AL-Akhdhar menegaskan bahwa semua orang yang mempunyai kemampuan lebih dari orang lain harus berbagi kekayaan dengan masyarakat lainnya. Mereka punya hak untuk menikmati hasil kerjanya, tapi mereka juga punya kewajiban berbagi hasil dengan yang lainnya, yakni dengan orang tua dan orang lemah lainnya yang tidak mampu memenuhi kebutuhan mereka. 158 d. Pembantu Rumah Tangga Pembantu rumah tangga (PRT), baik dibayar ataupun tidak, itu merupakan bentuk perbudakan. Mereka (para PRT) adalah budak di zaman modern yang diabaikan hak-haknya. Mereka adalah kelas tertindas. Status atau nasib mereka jelas lebih buruk dari para buruh perusahaan. Bagi Qadhafi, rumah harus diurus oleh yang menempatinya sendiri.159
157
. ….Qadhafi, Manapak Jalan Revolusi, penerjemah Zakiyuddin Baidhawy, h. 67 . Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, h.186. 158
159
. Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. bag II h.52.
Qadhafi mengakui, bahwa pada masa modern, keberadaan para pembantu rumah tangga sangat diperlukan, sehingga sulit dihindari. Tetapi, menurutnya, PRT jangan diperlakukan seperti biasanya; mereka harus diperlakukan, dan mempunyai hak, sebagaimana para pegawai di perusahaan. Selain itu, kehidupan mereka harus terjamin, dan memungkinkan mereka untuk mengembangkan potensinya. 160 Qadhafi menyadari bahwa teori-teori yang ia tawarkan mungkin hanya sebagai angan-angan belaka (Utopia). Tapi, setidaknya untuk negaranya sendiri hal itu sudah dapat dimulai, dan ia yakin sejarah manusia akan mengarah pada kesadaran pentingnya hidup bersama serta meninggalkan gaya hidup individualis. Sampai pada akhirnya semua orang akan mempraktikkan ajaran “The Green Book”.
E. Basis Masyarakat dalam Teori Universal Ketiga Dari ketiga teori yang diajukan Qadhafi dalam The Green Book (teori Pemecahan tentang Masalah Demokrasi, teori Pemecahan Masalah Ekonomi Sosialisme, dan Pandangan Nasionalisme dan Sosialisme sebagai Basis Sosial dan “Penggerak Sejarah Manusia”)161, teori mengenai Basis Masyarakat Sosialis
160
. Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. Bag II h.52. . Mansour Fakih, Runtuhnya Pembangunan dan Globalissasi, (Yogyakarta: Insist Press, 2002) cet.II h .60-61. 161
sebagai pemecah masalah-masalah sosial merupakan teori yang paling penting untuk melihat Qadhafi sebagai seorang pemikir dan revolusioner162. Para pahlawan dalam sejarah adalah orang-orang yang telah memberikan pengorbanan untuk tujuan tertentu, untuk tujuan apa? Mereka berkorban untuk orang lain. Orang lain yang mana? Mereka yang memiliki hubungan dengan pahlawan. Hubungan antara individu dan kelompok merupakan hubungan sosial, hubungan antara anggota bangsa. Di mana para pahlawan melakukan perjuangan demi rasa nasionalismenya. Tujuan utama dibalik semua pergerakan sejarah adalah kehendak suatu masyarakat, etnis suatu bangsa, untuk mendapatkan kemerdekaan dari bangsa lain. ‘jadi, setiap pergerakan sosial merupakan pergerakan kemerdekaan, pergerakan yang bertujuan untuk mewujudkan identitas sejati dari kelompok atau mayarakat yang kalah dan tertindas oleh bangsa lain. 163 pergerakan modern pun merupakan salah satu pergerakan nasionalistik sebagaimana yang dilakukan oleh etnis dan masyarakat tertentu. jadi, menurut Qadhafi apa yang terjadi dalam setiap periode revolusi sejarah merupakan perjuangan yang bersifat kebangsaan (nasionalistik) dan sekaligus untuk mendorong tercapainya suatu nasionalisme. Qadhafi yakin bahwa gerakan revolusioner yang dilakukan berdasarkan etnisitas, itu merupakan gerakan yang terkuat dan paling penting dalam semua
162
. Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, h.188. 163 . Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. bag III, h.7.
pergerakan sosial. Qadhafi menegaskan bahwa etnis adalah basis fundamental bagi kalangsungan suatu bangsa. 164 Qadhafi menegaskan bahwa bangsa yang kehilangan identitas etnisnya, pasti akan terkubur. Paling tidak, bangsa tersebut akan menjadi bangsa yang tertindas. Identitas etnis yang loyalitas yang terakhir akan menjadi kekuatan yang mengikat di antara semua orang tatkala kekuatan ini hilang, bangsa ini akan lumat. Kekuatan yang mempererat ikatan sosial adalah rahasia keberlangsungan hidup suatu bangsa atau masyarakat.165 Lingkaran kuat lainya dalam masyarakat adalah perkawinan. Laki-laki dan perempuan bebas memilih pasangannya, hal itu merupakan salah satu dari kebebasan yang sangat mendasar. Perkawinan dengan agama dan etnis yang sama merupakan penopang dari persatuan suatu masyarakat. a) Keluarga Bagi orang yang individualis, keluarga lebih penting dari pada negara. Setiap orang yang waras, ia sadar bahwa keluarga merupakan akar dan lingkungan pertamanya, dimana ia mencari tempat berlindung. Qadhafi banyak mengungkapkan pengalaman dari berbagai keluarga, dan ia menegaskan bahwa masyarakat yang maju adalah masyarakat di mana individu tumbuh secara alami di dalam keluarga dan keluarga sendiri tumbuh subur dalam masyarakat. Ia menganalogikan bahwa keluarga seperti tanaman (pohon), yaitu hubungan individu dengan keluarga yang lebih besar ibarat 164
. Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. bag III, h.9.
165
. Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. bag III h.110.
daun dengan cabang atau cabang dengan pohon. Masyarakat sama sekali tak berharga apabila terpisah-pisah, hal yang sama terjadi apabila individu terpisah dari keluarga. Berdasarkan analogi tersebut, Qadhafi menyimpulkan bahwa “setiap usaha atau keadaan yang menggiring ke hancurnya kehidupan keluarga merupakan hal yang tidak manusiawi dan tidak alami”. 166 b) Suku (Qabilah) Elemen masyarakat selanjutnya adalah suku, suku merupakan keluarga yang
mengalami
pertumbuhan
sebagai
akibat
prokreasi
(perkembangan/kelanjutan dari keluarga).167 Walaupun pada masyarakat modern kesukuan tidak dianggap penting lagi. Qadhafi yakin bahwa suku merupakan unit terpenting pada sebuah masyarakat atau negara. Suku merupakan kelanjutan dari keluarga, sebagai hasil dari perkembangannya. Begitu juga suatu bangsa merupakan kelanjutan dari perkembangan suku, dengan proses yang sama, dan dunia merupakan kumpulan dari berbagai bangsa. Dengan demikian, ikatan yang ada dalam keluarga juga menjadi ikatan suku, bangsa, bahkan dunia. Kemudian Qadhafi menyimpulkan “kemanusiaan merupakan aktualitas dari identitas etnis atau kebangsaan. Nasionalisme adalah bentuk dari kesukuan, dan kesukuan terbentuk dari ikatan kekeluargaan”.168
166
. Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar., bag III h.116.
167
. ….Qadhafi, Manapak Jalan Revolusi, penerjemah Zakiyuddin Baidhawy, h.99. . Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. bag III, h. 18-19.
168
Ada beberapa manfaat kesukuan ini, salah satunya adalah dapat memberikan kode etik prilaku bagi setiap keluarga yang mencerminkan keanggotaan suku. Yang kedua, bahwa suku dapat menciptakan mekanisme kesadaraan psikologis bagi sebuah sistem yang dihormati secara turun temurun.169 c) Bangsa Bangsa adalah payung politik bagi setiap individu. Ia lebih luas cakupannya daripada apa yang diberikan oleh ikatan kesukuan kepada anggotanya, jadi apabila kesetian pada kesukuan pada suatu bangsa melemah, maka eksistensi bangsa tersebut akan terancam, akan tetapi, fanatisme kebangsaan yang berlebihan juga akan mengancam kemanusiaan, Qadhafi menyatakan;
“Fanatisme
kebangsaan,
apabila
digunakan
untuk
membangkitkan sentimen kebangsaan dengan tujuan melemahkan bangsa yang lainnya demi kemakmuran bangsanya sendiri dengan merampas kekayaan bangsa lain merupakan suatu kejahatan dan berbahaya bagi kamanusian”.170 Qadhafi sangat bangga terhadap orang yang mempunyai karakter yang kuat, percaya diri dan punya tanggung jawab yang tinggi. Orang seperti itu merupakan aset berharga bagi suatu keluarga, suku dan bangsanya. Bangsa
169 170
. Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. bag III, h.22. . J.Barents, Pengantar Ilmu Politik, (Jakarta: Erlangga, 1981), h.25.
yang memiliki orang-orang seperti itu akan lebih menjamin terciptanya dunia yang harmonis dan damai. Memang, bangsa yang kuat adalah bangsa yang memiliki karakter yang kuat.171. Qadhafi mengamati bahwa ada beberapa bangsa besar yang muncul dan ada juga yang hancur. Kemudian ia menganalisis sebab-sebab kejadian dalam sejarah umat manusia dengan mengkaji faktor-faktor sosial dan politik yang sederhana. Ia menyatakan bahwa perkembangan politik dari berbagai kelompok etnis akan mengarah pada disintegrasi, jika setiap etnis berkehendak untuk melestarikan dan melayani kepentingan masing-masing. Apalagi ada keinginan untuk merebut kekuasaan berdasarkan kepentingan etnis, maka disintegrasi itu tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, hal yang harus dilakukan adalah mengintegrasikan kepentingan etnis-etnia itu ke dalam satu kepentingan bangsa dan menghindari dominasi satu etnis terhadap etnis lainnya. Jika hal ini dilakukan, keberlangsungan hidup suatu bangsa akan terjamin. Faktor penting lainnya berkaitan dengan terbentuknya suatu bangsa adalah agama. Agama bisa menjadi faktor yang menentukan dalam pembentukan suatu bangsa apabila agama tersebut mampu mengakomodir kepentingan atau identitas etnis-etnis yang ada, tapi apabila yang terjadi adalah sebaliknya, yakni struktur politik atau ideologi tidak sesuai atau bahkan bertentangan dengan kepentingan identitas kesukuan suatu masyarakat, maka kehendak 171
. Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. bag III, h. 32.
untuk membuat atau menjaga keberlangsungan hidup suatu bangsa akan gagal.172 Ide nasionalisme atau Arabisme Qadhafi dan para pendahulunya tersebut bertentangan dengan ide sebagian umat Islam yang menghendaki Islam sebagai faktor utama pemersatu umat, baik dari segi politik kenegaraan maupun segi sosial dan ekonomi. Kelompok yang menganggap Islam sebagai sistem yang sempurna dan sebagai alat pemersatu umat tersebut menggunakan konsep Umat atau Umamiyah sebagai lawan dari konsep qaumiyah atau nasionalisme.173 Ummat
adalah
konsep
yang
secara
sederhana
menghendaki
internasionalisasi Islam sebagai kekuatan politik sosial ekonomi dan budaya. Konsep ummat ini tidak ada padanannya dalam terminologi Barat. Umat tidak sama dengan terminologi komunitas (community), komunitas adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai kepentingan barsama pada suatu wilayah yang mereka tempati dan memiliki ikatan identitas yang kuat. Identitas komunitas tersebut bisa jadi merupakan ikatan lintas keturunan, kekeluargaan, budaya, wilayah, atau sama sekali tidak ada kaitannya dengan itu semua. Sedangkan umat sama sekali terlepas dari ras, bahasa, sejarah, atau gabungan keduanya, dan juga tidak ditentukan oleh kesamaan geografis. Umat
172
173
. Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. bag III, h. 31-32.
. Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme,. h.196.
merupakan konsep universal yang mengikat seluruh umat Islam di dunia yang dipersatukan oleh Islam sebagai ideologi yang kuat dan komprehensif.. 174 Secara garis besar perbandingan antara konsep nasionalisme dan umat adalah sebagai berikut:175 Nasionalisme
Umat Mengajarkan kesetian kepada
Mengajarkan kesetian terhadap Negara
umat
Menjadikan bangsa dan institusinya sebagai sumber
Legitimasi harus berdasarkan Syari’ah
kedaulatan dan legitimasi
Berdasarkan etnik,
persamaan
bahasa,
ras
dan
persamaan lainnya
Berdasarkan
konsep
tauhid
sebagai pengakuan atas kemaha esaan dan kedaulatan Allah SWT
Dibatasi oleh batas-batas
Lintas Negara
territorial Negara
Tidak ikatan
mengindahkan menusia
secara
Mengajarkan
pesaudaraan
universal
keseluruhan
174
. Abd Al-Rashid Moten, Political Science an Islam Perspective, (New York: St. Martin’s Pres, 1996), h. 63-64. 175
.
Abd Al-Rashid Moten, Political Science an Islam Perspectiv, h. 79.
Membagi
umat
dalam
beberapa negara/bangsa
Menyerukan
kesatuan
umat
Islam seluruh dunia
d) Perempuan Fakta yang tidak dapat dibantah mengatakan baik pria maupun wanita adalah manusia. Demikian pula wanita dan pria mempunyai kedudukan yang sama sebagai manusia. Diskriminasi antara pria dan wanita merupakan tindakan penindasan yang sangat kentara tanpa pembenaran apapun.176 Kaum fundamentalis
yang
mempunyai
corak
penafsiran
yang
kaku
dan
literalis/tekstual terhadap semua doktrin Islam, itu berimplikasi sangat kuat terhadap pendangan mereka menyangkut posisi kaum perempuan. Tokohtokoh fundamentalis berpendapat bahwa kedudukan kaum perempuan dalam Islam tidak setara dengan laki-laki. Pemahaman ini menggiring mereka untuk membatasi peran perempuan dalam bidang sosial dan politik. Hal ini seperti yang dilakukan Abul A’la Al-Maududi dengan partai jama’at Islamnya. Maududi dengan tegas menolak paham “Persamaan status kaum pria dan wanita”, dan menuduh paham itu sebagai paham sekuler yang diimpor dari Barat.177
176
. ….Qadhafi, Manapak Jalan Revolusi, penerjemah Zakiyuddin Baidhawy, h. 114. . Yusril Ihza Mahendra, Modernisme dan Fundamentalisme Dalam Politik Islam; Perbandingan Partai Masyumi (Indonesia) dan Partai Jama’at Islam (Pakistan), (Jakarta: Paramadina, 1999), h. 269. 177
Sebaliknya Qadhafi yang sangat memprihatinkan nasib perempuan di Timur ataupun di Barat. Di Timur perempuan menjadi objek perdagangan, sedangkan di Barat perempuan mengalami erosi feminitasnya. Qadhafi ingin meletakkan perempuan sesuai dengan nilai-nilai kamanusiaan, persamaan dan keadilan tanpa melupakan hal-hal yang istimewa pada dirinya sebagai perempuan.. Qadhafi memberikan kesempatan yang sama terhadap perempuan untuk mendapatkan pendidikan dan berperan dalam area publik, bahkan pada level kenegaraan. Di Libya sebagaimana di negara-negara Barat Demokratis, perempuan diizinkan untuk duduk di lembaga-lembaga politik dan pemerintahan, namun demikian, Qadhafi mengingatkan peran penting perempuan sebagai ibu, peran ibu sebagai pendidik bagi anak-anaknya adalah tugas pokok yang tidak bisa diwakilkan, karena hubungan kejiwaan anak dengan ibunya akan membentuk karakter bagi anak. Oleh karena itu,. Qadhafi menganggap bahwa menitipkan anak kepada pembantu atau baby sister, itu merupakan bentuk kekerasan kepada anak.178 Dalam lembaga perkawinan, perempuan dilindungi dengan adanya larangan poligami. Walaupun ada kondisi-kondisi tertentu yang membolehkan poligami, seperti dalam hal mendapatkan keturunan, atau aspek biologis yang menyebabkan tidak dapat berlangsungnya hubungan suami istri. Namun,
178
. Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. bag III, h. 40-43.
paling tidak, Qadhafi telah mengubah pemahaman keagamaan tradisional yang membebaskan laki-laki untuk berpoligami. Pemahaman Qadhafi terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang berhubungan dengan perkawinan, khususnya mengenai asas perkawinan dalam Islam, memang berbeda dengan pemahaman
para
ahli
fiqh
tradisional.
Qadhafi
sendiri
meyakini
pemahamannya terhadap nash dalam masalah ini lebih mendekati kebenaran, dimana perempuan dapat menemukan hak-hak dan kebebasan serta harga dirinya.179 e) Minoritass Kelas tertindas lainnya yang hendak diangkat dan dibela hak-haknya oleh Qadhafi adalah kaum minoritas (aqaliyyah), ia membagi kelompok minoritas ke dalam dua bagian. Pertama, sebagai entitas suatu bangsa, dan kedua kelompok yang tidak mempunyai basis kebangsaan. Kelompok pertama, yakni yang mempunyai entitas atau identitas kebangsaan tertentu, adalah kelompok minoritas yang tidak punya negara (stateless), mereka terpencar di berbagai negara, seperti suku Kurdi yang terpencar di Turki, Iraq dan Armenia, yang hidup di negara-negara bagian Rusia. Bagi Qadhafi, yang meyakini teori kenegaraan dibangun berdasarkan identitas kesukuan, kelompok pertama ini berhak memerdekakan diri dan mempunyai Negara sendiri. Oleh karena itu, ia menyatakan “saya tidak
179
. Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, h.200.
percaya bahwa nasionalisme Arab berarti dapat mendominasi (menjajah) bangsa lain”. Dengan demikian orang-orang Kurdi dan Armenia berhak mendapatkan kemerdekaan dan keluar dari dominasi bangsa lain. 180 Sedangkan bentuk minoritas yang kedua adalah kelompok yang tidak punya entitas kebangsaan. Mereka adalah kaum minoritas berdasarkan keyakinan (agama), seperti orang-orang Gipsi dan Yahudi. Kelompok minoritas yang kedua ini tidak berhak untuk memisahkan diri dari negaranya hanya karena berdasarkan keyakinan yang mereka anut. Tetapi, mereka berhak mendapat perlakuan yang sama dari negara sebagaimana masyarakat lainnya.
Qadhafi
tidak
memperbolehkan
orang
Islam
berkehendak
memisahkan diri dari negara berdasarkan sentimen keagamaan. Oleh karena itu, Qadhafi menganggap sepi (minim) perjuangan umat Islam untuk mendirikan sebuah negara berdasarkan keyakinan atau agama (Islam). 181 Dalam mengemukakan pandangannya tersebut Qadhafi tidak omong kosong. Ia dengan tegas mengundang bangsa Yahudi yang berkebangsaan Libya untuk kembali ke Libya dan ia menjamin akan memperlakukan mereka dengan adil sebagaimana terhadap para penduduk agama Islam sebagai mayoritas. hingga kini, di Libya terdapat tidak kurang dari 200 orang Yahudi. Mereka mendapatkan pelayanan yang sama dari negara, dan bebas mempraktikan keyakinan mereka. 180 181
. Muammar Qadhafi, Al-Sijjil Al-Qaumi, vol 14, h. 893. . Muammar Qadhafi, Al-Sijjil Al-Qaumi, vol 14, h. 894-895.
Pendek kata, Qadhafi hanya mengakui perjuangan minoritas berdasarkan kesukuan dan tidak mengakui perjuangan politik yang berdasarkan keyakinan agama atau ideologi.182 f) Kulit Hitam “Orang-orang Negro akan memimpin dunia” itulah satu slogan yang terdapat di dalam Al-kitab Al-Akhdhar sebagai ekspresi pembelaan terhadap kaum tertindas. Hal ini juga sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW
ِْ َََِ دٌ َ ََ ََْ ُْ ٍَِ َْ ََُْ َْ أَِ ا حِ َْ أ#ُ$ ََ َ ٍَ رَ)َِ ا( 'ُ َْ'ُ &َ ل+ِ َ$ ْ,ُ-َْ(َ َ.ِ/ُْْا وَإِنْ ا3ُِ4َا وَأ3َُ/َْ ا, (َََ( ا( 'ُ َ(َْ'ِ و5 ِ' (لُ ا3َُ&َ لَ ر 183 (رى, ﺏ+َن رَأَْ'ُ زٌََِ )روا9َ آ6ِ7ََ ٌَْ
Artinya: Musadad dan yahya bin abi said bercerita kepada kami dari Su’bah dari Abi al-Tayyaah diriwayatkan dari Anas r.a. bahwa Rasulallah SAW. Pernah bersabda: Dengarkanlah dan patuhilah imammu , walaupun dia seorang Habasyi (Ethiopia) yang rambutnya seperti kismis.’
Qadhafi menyatakan bahwa bentuk perbudakan mutakhir adalah yang dilakukan orang-orang kulit putih terhadap kulit hitam (negro). Orang negro tidak akan pernah melupakan perlakuan tersebut hingga mereka dapat direhabilitasi sebagai bangsa yang merdeka.184
182
. Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, h. 202-203. 183 183 . . Al-Imam Zainudin Ahmad bin Abd Al-Lathif Az-Zabidi, Mukhtashar Shahih Bukhari, Al-Musamma Al-Tajriid Ash-Shahiih li Ahaadits Al-Jaami’ Ash-Shahhih, Terjemahan., Achmad Zaidun, Ringkasan Hadits Shahih Al-Bukhari, ( Jakarta: Pustaka Amani, 2004). hadits no 693, h. 199. 184
. Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. bag III, h. 65.
Peristiwa tersebut merupakan tragedi dalam sejarah umat manusia. Di mana, mereka yang mengakui bangsa beradab memperbudak dan melecehkan ras lainnya. Sungguh merupakan kejadian yang sangat menyayat hati. Hal yang sama juga pernah dilakukan oleh bangsa yang berkulit kuning (Jepang) yang merambah seluruh negara-negara Asia. Kemudian setelah mereka mundur, peran mereka juga dilanjutkan oleh bangsa kulit putih sebagai penjajah dinegara-negara tersebut.185 Orang-orang kulit hitam (khususnya di Afrika), kini masih merupakan bangsa yang tertinggal, tetapi menurut Qadhafi, justru karena keterbelakangan mereka itu, dimana mereka tidak mengenal alat-alat reproduksi dan batasan untuk kawin, jumlah mereka terus meningkat. Sedangkan bangsa lainnya membatasi populasi mereka lewat program keluarga berencana, batasan pekerjaan. Suatu saat, ketika orang negro telah sampai pada tingkat intelektualitas yang tinggi dan kemajuan (modernisasi) sebagaimana bangsabangsa lain, mereka akan menguasai dunia.186
F. Analisis (Kritik dan catatan untuk Qadhafi) Gagasan-gagasan Muammar Qadhafi, baik ditinjau secara teoritis maupun praksis, terlihat sangat mengagumkan, dikatakan mengagumkan karena tawaran
185
. Endang Mintarja, Politik Berbasis Agama Perlawanan Muammar Qadhafi Terhadap Kapitalisme, h. 204. 186
. Muammar Qadhafi, Al-Kitab Al-Akhdhar. bag III, h.65-67.
konsep yang sangat ideal mampu direalisasikan dalam sebuah bangsa yang masih memerlukan tahapan-tahapan kematangan intelektual maupun material menuju terwujudnya pemerintahan yang baik (Good Gaverment). Selain itu, Qadhafi mampu mempertahankan hegemoni intelektualnuya dan kekuasaannya ditengah himpitan dan serangan propaganda barat dalam berbagai manisfestasinya. Malahan, dalam perkembangan termutakhir, Libya dibawah pengaruh Qadhafi mampu membuka babak baru hubungan Libya dan Barat menuju sebuah tatanan hubungan yang lebih cerah dan menjanjikan untuk mengembalikan eksistensi Libya di panggung internasional. Namun, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam pola kepemimpinan Qadhafi: ♦ Hegemoni kakuasaan; sejak dideklarikannya Al-Jamahiriyah Al-‘Arabiyah Al-Libyah Al-Isytirakiyah Al-‘Uzhma pada tahun 1977, Qadhafi memang tidak ada kaitannya sama sekali dengan keputusan yang diambil oleh kongres rakyat maupun pelaksanaan keputusan kongres oleh Lajnah Umana. Tetapi posisi Qadhafi dalam sistem ketatanegaraan sangat menentukan, realitasnya, suara dan posisi Qadhafi sangat kuat pengaruhnya terhadap keputusan-keputusan yang diambil oleh kongres, apabila menyangkut masalah luar negeri dan hubungan internasional. Seperti keputusan untuk menyerahkan dua tersangka peristiwa Lockerbie kapada Mahkamah Internasioanal dan kesanggupan pemerintah Libya untuk membayar rugi semua korban peristiwa tersebut. Dalam masalalah itu,
nama Qadhafi sering disebut sebagai kunci perubahan sikap pemerintah Libya. Selain itu, setiap kunjungan kenegaraan, semua tamu negara mesti menghadap atau bertemu Qadhafi terlebih dahulu sebelum mereka melakukan pembicaraan dengan dewan eksekutif di Lajnah Umana, realitas semacam itu menimbulkan dugaan bahwa sebetulnya hegemoni kekuasaan Qadhafi masih sangat kuat. Oleh karena itu, sesungguhnya pengambilan keputusan bukan berada di tangan kongres rakyat sebagai pemegang mandat kekuasaan, tetapi ada pada Qadhafi sendiri, maka, pantaslah apabila ada asumsi bahwa ketatanegaraan Libya hanyalah kebohongan semata untuk melanggengkan hegemoni kekuasaaan Qadhafi. Terlebih lagi, model-model yang ditempuh Qadhafi dalam melanggengkan pengaruhnya terhadap rakyat Libya mirip dengan para pemimpin di negara-negara komunis
dengan
menciptakan
sebuah
kultur
kepada
rakyatnya
untuk
mengkultuskan pemimpin mereka dengan selalu memajang photo, gambar atau patung sang pemimpin dalam skala besar dan megah. ♦ Partai; dalam sistem pemerintah Libya, Qadhafi menolak adanya sistem kepartaian. Namun, realitasnya Qadhafi membentuk Dewan Komando Revolusi yang berfungsi sebagai satu-satunya lembaga yang berwenang mengatur administrasi Republik Rakyat Libya. Dari sini, dapat diketahui bahwa penolakan Qadhafi terhadap adanya partai merupakan penipuan terhadap rakyat untuk menutupi sikap hipokratnya dan melanggengkan kekuasaannya di Libya.
♦ Ijtihad; pola pikir atau paradigma yag digunakan Qadhafi dalam memahami dan mengmbil istinbath dari teks normatif Islam selama ini adalah dengan berpatokan pada teks yang tersurat (Zhahir nash), terutama dalam memahami AlQur’an. Hal tersebut disebabkan keyakinan Qadhafi bahwa Al-Qur’an cukup mudah dipahami bagi mereka yang mengerti bahasa Arab. Padahal, untuk memahami Al-Qur’an tidak cukup dengan penguasaan bahasa Arab. Selain itu, perlu didukung oleh ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Al-Qur’an (‘ulum AlQur’an), seperti pengetahuan akan asbab al-Nuzul, munasabat al-ayat, dan lainlain sebagainya. Bahkan, untuk sampai beristibath dalam menetapkan hukum seseorang harus memenuhi ilmu ushul al-fiqh sebagai pedoman cara berfikir yang benar. tanpa alat Bantu tersebut dalam memahami Al-Qur’an atau sunnah, itu hanya akan menciptakan berbagai macam produk pemikiran yang tidak sesuai dengan semangat Al-Qur’an itu sendiri dengan kata lain, itu hanya akan menjauhkan seseorang dari maksud-maksud yang menjadi tujuan diturunkannya wahyu (maqashid al-syariah). Kemudian, mengenai sikap Qadhafi yang memandang sebelah mata terhadap kumpulan hadits-hadits yang telah terkodifikasi lewat karya-karya para ulama besar yang bereputasi tinggi dan kredebilitasnya tidak diragukan seperti Imam Bukhari dan Muslim, sebaiknya cepat direvisi oleh Qadhafi. Karena, hal itu tidak sesuai dengan kultur rakyat Libya yang mayoritas menganut madzhab Maliki. Padahal, Qadhafi membangun Masyarakat Libya berdasarkan kultur dan agama yang dianut oleh kebanyakan
rakyat Libya. Pengingkaran terhadap tradisi rakyat dalam menghargai hadits merupakan penghianatan terhadap cita-cita masyarakat sosialis Libya.
BAB V PENUTUP Kesimpulan Muammar Qadhafi adalah sosok yang menjadi salah satu warisan dari kekayaan sejarah bangsa ataupun masyarakat yang berjuang untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan lebih adil bagi masyarakatnya, oleh karena itu, dapat kita simpulkan; 1. Muammar Qadhafi lahir pada tahun 1942 di padang gurun wilayah Sirte, ayah Qadhafi bernama Muhammad bin Abdul Salam Hamed bin Mohammed alGaddafi (Qadhafi), dikenal sebagai Abu Meniar (wafat 1985).. Ibunya adalah Aisha Binti Niran. Ia juga merupakan peminpin revolusi Libya (Al-Fatih) pada tanggal 1 September 1969. 2. Ideologi
pemikiran
politik
Qadhafi
tercermin
dalam
kontribusinya
memberikan beberapa solusi terhadap sistem pemerintahan yang menurutnya masih belum terpecahkan. Solusi yang diberikan Qadhafi antara lain tentang: pertama, solusi terhadap problem demokrasi, menurutnya demokrasi sejati adalah demokrasi yang secara totaliter dipegang oleh rakyat (tidak berdasarkan perwakilan). Kedua, solusi Pemecahan Masalah Ekonomi Sosialisme, dan ketiga, solusi yang ditawarkan Qadhafi adalah pandangan nasionalisme dan sosialisme sebagai basis sosial (Teori Universal Ketiga).
3. Pada dasarnya latar belakang pemikiran politik Qadhafi yang dianggapnya sangat revolusioner itu ternyata tidak terlepas dari pengaruh lingkungan dimana ia dilahirkan, selain itu juga, ketika Qadhafi sudah beranjak dewasa sering sekali ia terinspirasi oleh pemikiran Said Jamaluddin al-Afghani dan Jamal Abdul Nasser tentang pembebasan terhadap rakyat dan adanya persatuan dunia Islam. (Nasionalisme dan Sosialisme). 4. Sosialisme yang digagas Mu’ammar Qadhafi merujuk pada ajaran Islam yang bersumber pada Al-Qur’an.. Dalam hal ini Qadhafi menyerukan perlunya penafsiran baru terhadap Al-Qur’an supaya menghasilkan dasar bagi pemahaman radikal demi pembebasan dari segala penindasan. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa sosialisme versi Qadhafi tidak terlepas hadits-hadits yang merupakan sumber inspirasinya, hal ini terbukti dari pengakuannya terhadap hadits-hadits walaupun dengan persyaratan tertentu (harus lengkap sanad dan rawi/ periwayat hadits). 5. Qadhafi memang menolak adanya sistem kepartaian. Namun, realitasnya Qadhafi membentuk Dewan Komando Revolusi yang berfungsi sebagai satusatunya lembaga yang berwenang mengatur administrasi Republik Rakyat Libya. Dari sini, dapat diketahui bahwa penolakan Qadhafi terhadap adanya partai merupakan penipuan terhadap rakyat, selain itu juga, hal itu dilakukan menutupi sikap hipokratnya dan sekaligus juga untuk melanggengkan kekuasaannya
Saran 1. Sosialisme sebagai sebuah sistem yang menolak eksploitasi antar sesama manusia adalah sebuah kebenaran yang universal yang dapat berlaku di segala zaman asalkan tidak memakai kekerasan sebagai ideoliginya melainkan mengandalkan kesadaran rakyat dan visi pemimpin yang jelas dan tegas. Libya kurang sukses menjalankan sosialisme karena dipenuhi oleh ideologi kekerasan Qadhafi dan belum berbasis pada kesadaran masyarakat ditataran akar-rumput (Mendasar), dalam konteks Indonesia sosialisme sudah menjadi jiwa bangsa, sebagaimana termaktub dalam UUD 1945. namun, memiliki implementasi yang lemah karena digantungkan pada selera rezim yang berkuasa yang cenderung menafikan kepentingan rakyat kecil. 2. Demokrasi langsung nampak ideal sebagai bentuk pengakuan terhadap rakyat sebagai
pemilik
kedaulatan
yang
sesungguhnya.
Namun,
jika
di
manisfestasikan hanya dalam bentuk formal, maka yang terjadi adalah destruksi makna demokrasi itu sendiri. Demokrasi langsung di Libya masih mendudukan Qadhafi di sentral kekuasaan. Sementara pemilu langsung di Indonesia masih terbatas dalam kerangka prosedural. Yang terbaik adalah demokrasi yang formal (berupa pemenuhan partisipasi rakyat) dan subtansial (yang mengusahakan kesejahteraan ekonomi) sekaligus.
DAFTAR PUSTAKA Adams, Ian, Political Ideology Today. Terj, Ali Noerzaman, Yogyakarta: Penerbit Qalam,2004. Ahmad, Zainudin, Al-Imam bin Az-Zabidi, Al-Lathif, Abd, Mukhtashar Shahih Bukhari, Al-Musamma Al-Tajriid Ash-Shahiih li Ahaadits Al-Jaami’ AshShahhih Beirut: Yamamah, 1994. Aminoto, Cokro, Oemar, Said H, Sosialisme Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1954. Ayyoub, Mahmoud, Islam and the Third Of Universal Theory, New York and London: Kegan Paul Intenasional, 1987. Barents, J, Pengantar Ilmu Politik, Jakarta: Erlangga, 1981. Bianco, Mirela Gadafi, Voice From The desrt, terjemaha. Margaret Lyte, (Paris, Editions Stock,1975 Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1996. Engineer Ali, Asghar, Islam and its Relevance to Our Age, terj., Amiruddin ar-Rany, Yogyakarta: LKSIS Yogyakarta: bekerja sama dengan Pustaka Pelajar, 1993. Dahlan, M, Muhidin. “Pengantar” Sosialisme Religius suatu jalan keempat?, Yogyakarta Kreasi Wacana bekerja sama dengan Komunitas Jurnalistik GORESAN HMI MPO Yogyakarta 2001. Donogue, John, dan John L Esposito. Islam dan Pembaharuan: Ensiklopedi masalah masalah, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1993. Esposito, John L, Islam Ancaman, Mitos atau Realitas: Jakarta: Mizan.1994 -------------------,Islam dan Politik, Jakarta: Bulan Bintang, 1990. Fakih, Mansour. Jalan Lain, Manifesto Intelektual Organik, Yogyakarta:Insist Press, 2002. Hanafi, Hassan, “ Apa Itu Kiri Islam”, dalam Kazoo Shimo Gaki, Between Modernity and Past modernity The Islamic Left and Dr. Hassa Hanafia
Thought: A Critical Reading, Terj, M. Imam Azis dan M.Jadul Maula, Yogyakarta: LKIS,2004. Hamersma, Harry, Tokoh-Tokoh Filsafat Barat Modern, Jakarta: PT. Gramedia 1986. Hatta, Mohammad, Demokrasi Kita, Bebas, Aktif, Ekonomi Masa Depan, Jakarta: UI Press, 1997. Heiniz, Koesters Paul,. Tokoh-Tokoh Ekonomi Mengubah Dunia; PemikiranPemikiran yang mempengaruhi hidup kita. Jakarta: Gramedia, 1987. Hornby,A.S. Oxford Advenced learner dictionary, Oxford University Press, 1995. Husain, Taha. Malapetaka Terbesar dalam Sejarah Islam, Yogyakarta: Pustaka Jaya, 1996. Hoult, Ford, Thomas, Dictionary of modern sociology, New Jersey: little field, Adams & CO, 1977. Ihza Mahendra, Yusril, Modernisme dan fundamentalisme dalam politik Islam; perbandingan partai Masyumi (Indonesia) dan partai Jama’at Islam( Pakistan), Jakarta: Paramadina, 1999. Iqbal, Muhammad. Fiqh Siyasah, kontektualisasi doktrin politik islam, Jakarta: Gaya Media Pratama.2001. Jaszi, Oscar, Sosialism, dalam Edwin RA Seligman (Ed). Encyclopedia of sosialis science v. XII-XIV (New York) : The Mc Millan 1997. Khaldun, Ibnu, Muqaddimah ibn Khaldun, terjemah. Ahmadi Thaha, Jakarta: Pustaka Firdaus, 1986. Khalidi, Ahmad Abdul Hamid. Usus Al-Tanzim Al-Siyasi Fi An-Nazhariyah Al‘Alamiyah Al-tsalitsah, Tripoli: Al-Munsha’ah Al=’Ammah lil Nasyr wa AlTauzi’ wa Al-‘Ilan, 1983 Mintarja, Endang. Politik Berbasis Agama, Perlawanan Muammar Qadhafi terhadap Kapitalisme, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006. Qadhafi, Muammar, Comentary on the green Book, Tripoli: World Centre for Research and studies of the green book, 1984.
________________, Menapak Jalan Revolusi, Penerjemah Zakiyuddin Baidhawi, Yogyakarta:, 2000. ________________, The Green Book, Tripoli Biro Rakyat Jamahiriya Rakyat Sosialis Arab. ________________,Al-Kitab Al-Akhdhar, (Tripoli, Biro Rakyat Jamahariya Rakyat Sosialis Arab. Raid, Hasan. Dengan Gerakan Islam Tranformatif Manuju Masyarakat Tauhidi, Jakarta: Ciputat,. 2000. Rais, Amin Tauhid Sosial; Formula Menggempur Kesenjangan, Bandung: Mizan, 1998. Ramadlan, Syamsuddin. Islam Musuh Bagi Sosialisme dan Kapitalisme, Jakarta: Wahyu press, 2003. Sakti, Ali, Analisis Teoritis Ekonomi Islam jawaban atas kekacauan ekonomi modern, Jakarta : Paradigma & Aqsa Publishing, 2007. Shafi, Muhammad, Mufthi, Mulana Distribution Of Walth in Islam, Islamabad: Internasional Islamic University, 1990. Shadr-ash, Muhammad Baqir, Sistem Politik Islam, penerjemah Arif Mulyadi, Jakarta: PT Lentera, 2001. …………………………………, Keunggulan Ekonomi Islam, Jakarta: Pustaka Zahra, 2002. Suseno Magnis, Franz, Pemikiran Karl Marx: Dari Sosialisme Utopis Keperselisihan Revisionisme, Jakartal: PT Gramedia Pustaka Utama, 1999. Usman, Suparman, Hukum Islam, Asas-Asas dan Pengantar Studi Hukum Islam dalam Tata Hukum Indonesia, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002. Winardi,DR. SE. Kapitalisme Versus Sosialisme, Bandung ; remaja Karya, 1986.
Internet;
Wikipedia bahasa Indonesia, Ensiklopedia bebas. Mozilla firefox, diakses pada tanggal 13 Juli 2009 16:58 dari http://id.wikipedia.org/wili/Libya. Libya: History, geografi, Govement, and Culture info please.com.Mozilla. diakses pada tanggal 13 Juli 2009 17:03 dari http//WWW.infoplease.com/ipa/ao 1077224 html. Muammar Al-Gaddafi-Wikipedia. The free encyclopedia-Mozilla ferifox. diakses pada tanggal 13 Juli 2009 17:04 dari http://en. Wikipedia. Org/Muammar _ alGaddafi.