PEMIKIRAN POLITIK TAN MALAKA (Kajian Filsafat Politik)
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Aqidah dan Filsafat (AF)
Oleh :
AHMAD FAUZAN NIM : 41 01 159
FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2006
PRMIKIRAN POLITIK TAN MALAKA (Kajian Filsafat Politik)
Oleh :
AHMAD FAUZAN NIM : 41 01 159
Semarang, 1 Juni 2006 Disetujui Oleh:
Pembimbing I
Drs. H. Adnan, M.Ag. NIP. 150 260 178
ii
PENGESAHAN Skripsi saudara Ahmad Fauzan No. Induk: 4101159 telah dimunaqosyahkan oleh Dewan Penguji Skripsi Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, pada tanggal : 31 Juli 2006 Dan telah diterima serta disyahkan sebagai salah satu syarat guna memperoleh Gelar Sarjana (SI) dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Aqidah dan Filsafat (AF).
Dekan Fakultas/Ketua Sidang
Drs. Zainul Arifin, M.A NIP. 150 263 041 Pembimbing I
Penguji I
Drs. H. Adnan, M.Ag. NIP. 150 260 178
Dr. H. Suparman Syukur, M.A NIP. 150 261 769
Penguji II
Dr. H. Yusuf Suyono, M.A NIP. 150 203 668 Sekretaris Sidang
Drs. H. Adnan, M.Ag. NIP. 150 260 178
iii
MOTTO
Barang siapa sungguh menghendaki kemerdekaan buat umum, segenap waktu ia harus siap sedia dan ikhlas buat menderita “Kehilangan kemerdekaan sendiri” (Tan Malaka: from jail to jail [part one])
iv
PERSEMBAHAN
Karya ini penulis dedikasikan untuk mereka yang telah mengajariku akan artinya perjuangan hidup: “Ayah dan Ibu, kakaku Ahmad Syafiuddin dan keponakan tersayang Muhammad Farhan dan Laura Syafika Zahro”
v
KATA PENGANTAR Skripsi dengan judul “Pemikiran Politik Tan Malaka” ini bagi penulis sendiri adalah sebuah pekerjaan yang sungguh “luar biasa”. Luar biasa yang dimaksud disini bukan dari segi kualitas maupun bobot isi penelitiannya, melainkan sikap berani mengambil resiko yang sangat rentan terjerumus pada penilaian yang dangkal dan tidak mengena sasaran. Penulis menyadari penelitian atas tokoh politik sekaliber Tan Malaka yang begitu rumit dan misterius sepanjang sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia bukan pekerjaan yang dapat dilakukan sambil lalu. Kematian Tan Malaka yang hingga saat ini menjadi semacam tekateki membuat penulis semakin ragu untuk melanjutkan penelitian ini. Sebagaimana telah maklum dalam masyarakat akademik, salah satu tujuan penelitian adalah menghasilkan sesuatu yang baru dan orisinil. Maka mungkin akan lebih baik untuk meneliti tentang kematian Tan Malaka daripada berfokus pada filsafat politiknya. Ditambah lagi buku tentang pemikiran politik Tan Malaka pernah ditulis oleh Safrizal Rambe yang kemudian dibukukan dengan judul yang sama (Pemikiran Politik Tan Malaka). Setidaknya ada dua alasan yang dapat diajukan mengenai permasalahan ini. Pertama, mengenai kematian Tan Malaka, penelitian tentang bagaimana, kapan dan dimana Tan Malaka wafat serta siapa dalang pembunuhannya, selain membutuhkan waktu yang lama juga lebih tepat jika dimasukkan ke dalam kajian sejarah, maka tulisan ini meski tidak dapat lepas dari unsur sejarah, menjadi kurang relevan dengan disiplin pendidikan penulis, yaitu filsafat. Kedua, berkaitan dengan judul yang sama dengan buku karya Safrizal Rambe, penulis sungguh menyadari arti sebuah judul buku, meski tidak dapat merepresentasikan isi buku setidaknya dengan membaca judul buku para pembaca mendapat gambaran umum mengenai isi buku atau setidaknya memberikan kerangka (frame) berfikir untuk memahami isi buku. Tetapi, sungguh penilaian yang tak beralasan jika berbicara mengenai satu karya ilmiah hanya dengan melihat judulnya saja, karena ada beberapa unsur penting lain yang tidak kalah penting untuk memahami isi buku, sebut saja metodologi, pendekatan dan fokus kajian. Ketiga unsur penelitian ini pula yang membuat sedikit berbeda antara penelitian penulis dengan penelitian
vi
Safrizal Rambe meskipun dalam beberapa hal penulis mengakui ada beberapa persamaan yang sulit untuk dihindari. Pada saat-saat “sulit” dan bimbang antara melanjutkan penelitian dan tidak inilah penulis merasa banyak mendapatkan support dari beberapa pihak untuk tetap berusaha menyelesaikan pekerjaan yang sampai saat tulisan ini selesai dikerjakanpun penulis merasa belum, bahkan jauh dari sempurna. Untuk itu penulis merasa berkewajiban mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT yang dengan pertolongan dan cinta-Nya penulis dapat menyelesaikan penelitian ini. Kepada manusia paling sempurna, Nabi agung Muhammad Saw, tiada ucapan terbaik sebagai tanda ta’dhim dan cinta kecuali selalu membasahi bibir dengan “Allahumma Sholli ‘ala sayidina Muhammad wa ‘ala ali sayidina Muhammad” Kepada Bapak Prof. Dr. H. Abdul Djamil, MA selaku Rektor IAIN Walisongo Semarang. Drs. Ridin Sofwan, M.Pd, selaku
Dekan Fakultan
Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang. Dr. Abdul Muhaya sebagai PD I, segenap sivitas akademik IAIN Walisongo khususnya Fakultas Ushuluddin tempat penulis menimba ilmu, penulis ucapkan banyak terimakasih atas pelayanannya. Seluruh dosen-dosen yang sempat mengajar penulis baik di kelas maupun di luar kelas sudah sepantasnya sebagai murid penulis mengucapkan banyak terimakasih untuk didikannya, semoga menjadi amal baik dan diterima Allah Swt. Amin. Untuk Bang Safrizal Rambe, penulis banyak berhutang jasa pada beliau, tanpa bantuannya mungkin penelitian ini tidak akan pernah selesai. Buku-buku karya Tan Malaka yang sangat sulit diakses penulis dapatkan dari koleksi beliau. Ada satu pelajaran yang dapat penulis petik darinya yaitu “semangat baca”. Tiap kali penulis berkunjung ke kediamannya di Jakarta Selatan selalu beliau dalam keadaan sibuk dengan buku-buku. Memang tidak ada orang pintar dimanapun di muka bumi ini yang tidak membaca. Terimakasih yang sebesar-besarnya Bang semoga S3-nya cepat selesai. Sekali lagi terimakasih. Kepada Zainul Azvar terimakasih untuk joke-joke-nya yang segar, type dosen egaliter yang langka dan perlu “dilestarikan”. Terimakasih juga untuk waktu yang diluangkan kepada penulis disela-sela kesibukannya menyelesaikan S3 dan mengurus keluarga. Penulis ucapkan “tabik” pada kiai (panggilan akrab
vii
penulis pada beliau) atas diskusi-diskusi yang selalu meninggalkan banyak tanya dibenak penulis. Bapak Adnan selaku pembimbing penulisan penelitian ini penulis tak dapat banyak berkomentar kecuali terimakasih dan semoga sukses. Penulis melihat dalam dirinya karakter low profile, membuat segala yang rumit menjadi mudah. God guides you in all do. Teman-teman kampus yang secara langsung atau tidak telah banyak memberi warna dalam kehidupan penulis. Jadikan lingkungan kampus menjadi tempat bermain yang nyaman tapi tetap ilmiah. Semoga apa-apa yang kalian harapkan akan segera kalian dapatkan. Amin. Agus Maimun Idris dan dua istrinya, Aris Munandar dan nyonya, Rusmadi, Tovan, Sholahuddin (polo), Ayik, Alip, Arul Kalimantan, Mas Luqman, Dwi Piero dan Istri, Gus Munir, Bandeng dan Iir, Anom, Burhan, Isnen, Huda, Amir, Ali Maftuhin, Setiadi (gendut), Bujang, Ari, Hendrik Madura, Budi, Masbukhin dan Istri, Mas Ali, Mas Kasno, Mas Imam, Mas Basyar, Kiai Manaf, Ikhsanuddin kebumen, Mas Anshor, Mbak Wati dan Mbak Sri, Lek Nur (menteri perairan), Mas Hakim (Bapak kos), Mbak Dwi (Ibu kos), Lisa dan Rafi. Spesial terimakasihku atas bantuan ngeditnya untuk Mas Paulus (Yudi Nur Hadiyanto), terkadang penulis berfikir bahwa yang dinamai kebahagiaan hidup adalah dan hanya karena ada orang lain di sekeliling kita. Untuk kalian penulis tidak akan pernah mengucap terimakasih ataupun maaf, dan mungkin untuk pertama kalinya penulis berkata jujur: “ kalian semua ada di hati ini, selamanya akan dan tetap dihati ini dan saya tidak pernah berharap ada di hati kalian.” Seluruh keluarga besar yang dengan sabar menanti, menunggu dan berdoa, memberi support, nasihat dan kasih sayang, Nenek Bugae H.Musa (alm), Nenek Betine Upisah (alm), Pang Tue Sata (alm), Wak Nurmala (alm), Wak Suhana, Cicik Ashari, Cicik Saprul (alm), Ibung Surmah. Nenek Bugae H. Muhammad Zahrie (alm), Nenek Betine Masnoen (alm), Wak Ahmad Hariri Zamas (alm), Endung Siti Nazifah Zamas, Endung Tue Siti
Rohayah Zamas (alm), Wak
Ahmad Syafruddin Zamas (alm), Mamak Ahmad Wahid Zamas, Mamak Ahmad Aminuddin Zamas, Cicik Siti Masrifah Zamas, Mamak Ahmad Hidayatullah
viii
Zamas, Mamak Ahmad Harisuddin Zamas, Cicik Siti Masniati Zamas, dan Keluarga besar PONPES Modern Nahdlatul Ulama Az-Zahriyah Talang Padang, Tanggamus, Lampung kalian semua adalah kebahagianku tanpa kalian semua mungkin kebahagiaan sekejappun tak pernah singgah. Semoga keluarga kita termasuk keluarga yang diridhoi Allah SWT dan semoga kita kelak dikumpulkan bersama keluarga – keluarga yang di ridhoi pula. Amin. Kepada Kakanda Ahmad Syafiuddin dan kedua anaknya yang dengan “diam”nya telah memberikan penulis suatu pelajaran hidup yang sangat berharga, terimakasih banyak. Akhirnya kepada Ayah dan Bunda, penulis memohon maaf karena terkadang sikap dan tindakan yang selalu menyusahkan dan terimakasih karena telah sabar menyikapi segala tindak tanduk anakmu ini dengan kasih dan sayang yang tulus.
ix
ABSTRAKSI Skripsi dengan judul “Pemikiran Politik Tan Malaka” ini dibuat dalam rangka sosialisasi tokoh pejuang kemerdekaan Republik Indonesia yang namanya kurang dikenal dikalangan generasi muda bangsa Indonesia. Tan Malaka (18971949) lahir di Suliki, Nagari Padan Gadang, Sumatera Barat. Hidupnya didedikasikan untuk memperjuangkan kemerdekaan bangsanya agar terlepas dari belenggu penjajah imperialis. Hanya karena alasan-alasan politis namanya sengaja dihilangkan dari buku-buku sejarah pahlawan kemerdekaan Indonesia. sehingga dapat dimaklumi jika nama Tan Malaka tidak begitu dikenal oleh publik. Permasalahan selanjutnya adalah apakah pemikiran Tan Malaka cukup signifikan untuk dikaji ulang? Terlepas dari arti penting sebuah sejarah bagi suatu bangsa, jika diamati ide-ide Tan Malaka sangat menarik untuk ditelusuri dan tentu perlu mendapatkan apresiasi yang proporsional. Maka penulis berusaha menggali ideide Tan Malaka yang nantinya diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi kalangan akademik atau setidaknya sebagai suatu alternatif untuk memahami pemikiran-pemikiran Tan Malaka. Ekspansi ideologi-ideologi modern yang ikut mewarnai pergerakan perjuangan Indonesia dapat dibagi dua. Pertama, perkembangan pan-Islamisme di Timur tengah yang kemudian mengambil bentuk Sarekat Islam. Kedua, sosialisme-komunisme yang tumbuh subur di Rusia yang kemudian melahirkan PKI di Indonesia pada tahun 1920-an. Ketika masyarakat Indoenesia sedagang mencari bentuk / pola pergerakan yang tepat untuk merdeka, dua brosur terbit, Massa Aksi dan Naar de Republiek yang dapat memberikan pemahaman terhadap kondisi masyarakat Indonesia, cara berjuang, dan bentuk negara yang tepat untuk Indonesia. Dua buku yang ditulis dalam bahasa Belanda ini di Tulis oleh Tan Malaka dengan sangat sistematis. Para founding fathers Indonesia sangat bersimpatik dengan uraian brosur ini sehingga menjadikannya panduan pergerakan Indonesia, tidak terkecuali Soekarno dan para pelajar lainnya. Bagi Tan Malaka, Indonesia hanya dapat merdeka apabila mengausai dengan baik situsai dan kondisi masyarakat dengan analisis materialisme dialektis dan materialisme historis. Keberhasilan Rusia melakukan revolusi adalah contoh paling baik yang dapat diajukan. Rusia di bawah pimpinan Lenin telah memasuki babak baru dalam sejarah, kaum proletar telah berhasil mencapai kemenangan melawan para borjuis kapitalis. Tan Malaka berasumsi seperti halnya para Marxist, bahwa keberhasilan kaum proletar (murba) pasti terjadi, karena pertentangan dalam masyarakat kapitalisme tidak dapat terelakkan dengan kata lain telah menjadi kepastian sejarah. Cita-cita terciptanya masyarakat komunis, dimana tidak ada kelas tertindas yang dieksploitasi kebebasan dan hak-hak hidup oleh kelas lain adalah tujuan akhir pergerakan kaum proletar. Untuk sampai pada tingkat itu dibutuhkan suatu organisasi revolusioner yang mengatur massa bergerak, sehingga pergerakan perjuangan melawan imperialis tidak bersifat putch. Perjuangan Tan Malaka menuju kemerdekaan Indonesia 100% bersifat menyeluruh, tidak hanya sebatas pada bidang politik saja. Meskipun Tan Malaka menganggap untuk mencapai kemerdekaan sosial-ekonomi, dan lainnya terlebih dahulu harus didapat kemerdekaan politik. Kebebasan mengatur diri sendiri (self
x
determination) hanya dan jika telah diperoleh kemerdekaan politik tanpa mengenal intervensi negara lain. Inilah yang dimaksudkan merdeka 100%. Langkahnya adalah revolusi, senjatanya adalah kaum murba Indonesia (buruh, tani, intelektual, pedagang, dll). Mengamati kondisi Indonesia saat ini yang masih dalam keadaan krisis multidimensi, ada baiknya meninjau kembali ide-ide yang diusung Tan Malaka untuk diterapkan. Tentu tidak secara literleks, seperti yang dikatakan Tan Malaka, materialisme dialektika dan materialisme historis hanya sebuah metode yang aplikasinya harus tunduk pada kondisi objektif dimana teori itu akan diterapkan. Di Indonesia yang masyarakatnya plural dan percaya terhadap Tuhan, meski bukan negara agama, tentu tidak dapat mengabaikan nilai-nilai kearifan lokal sebagai pijakan setiap teori yang akan diterapkan, sehingga proses trial and error dapat dihindarkan.
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... iii HALAMAN MOTTO................................................................................. iv PERSEMBAHAN.........................................................................................v KATA PENGANTAR .................................................................................vi ABSTRAKSI ............................................................................................... x DAFTAR ISI ............................................................................................. xii
BAB I.
: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .................................................. 1 B. Penegasan Istilah............................................................... 12 C. Pokok Masalah................................................................. 15 D. Tujuan Penulisan.............................................................. 15 E. Metode Penelitian ............................................................ 15 F. Tinjauan Pustaka.............................................................. 19 G. Sistematika Penulisan...................................................... 21
BAB II.
: IDEOLOGI SEBAGAI PANDANGAN HIDUP A. Ideologi Dan Filsafat Politik............................................. 24 B. Nasionalisme..................................................................... 30 C. Liberalisme............................................................... ........ 34 D. Komunisme........................................................................ 39 E. Keadilan, Persamaan, Kebebasan dan Hak Azasi.............. 44
BAB III.
: BIOGRAFI DAN PEMIKIRAN POLITIK TAN MALAKA A. Sejarah Singkat Tan Malaka............................................. 52 B. Karya-Karya Tan Malaka ................................................ 82
xii
C. Filsafat Politik Tan Malaka............................................... 84 1. Madilog vis a vis Logika Mistika............................... 87 2. Tan Malaka dan Revolusi (sosial-ekonomi-politikpendidikan).................................................................. 91 2.a. Revolusi Sosial.................................................... 91 2.b. Revolusi Ekonomi............................................... 93 2.c. Revolusi Politik...................................................
96
2.d. Revolusi Pendidikan...........................................
99
3. Agama dan Budaya Sumber Etika............................ 101
BAB IV.
: RELEVANSI PEMIKIRAN POLITIK TAN MALAKA A. Revolusi dan Kemerdekaan.............................................. 106 B. Relevansi Ide-Ide Tan Malaka Terhadap Indonesia.......... 116 B.1. Politik Ekonomi......................................................... 116 B.2. Agama Sebagai Basis Politik..................................... 120 B.3. Berfikir Logis............................................................ 128 C. Kelemahan Pemikiran Tan Malaka................................... 130
BAB V.
: PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................... 133 B. Saran.................................................................................. 134 C. Penutup ............................................................................. 135
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN
xiii