i
PEMETAAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA DENGAN ANALISIS KORESPONDENSI
DESTY PUTRI SARI
DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
ii
iii
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pemetaan Provinsi di Indonesia berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama dengan Analisis Korespondensi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, November 2014 Desty Putri Sari NIM G54100025
iv
ABSTRAK DESTY PUTRI SARI. Pemetaan Provinsi di Indonesia berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama dengan Analisis Korespondensi. Dibimbing oleh SISWADI dan NGAKAN KOMANG KUTHA ARDANA. Pemetaan provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama dilakukan dengan menggunakan data penduduk usia 15 tahun ke atas menurut lapangan pekerjaan utama tahun 2003, 2005, 2008, 2009, 2010, 2011, dan 2012. Konfigurasi provinsiprovinsi pada tahun 2008 dan 2009 tidak mengalami perubahan dengan ukuran kesesuaian (goodness-of-fit, GF) melalui Analisis Procrustes yang terbesar (GF = 98.38%). Perubahan konfigurasi terbesar terjadi pada tahun 2005 dan 2012 dengan GF terkecil (GF = 82.92%). Perubahan paling ekstrem terjadi pada Provinsi Aceh, Sulawesi Tenggara, Lampung, dan Gorontalo. Provinsi Riau dan Kep. Riau yang merupakan hasil pemekaran wilayahnya memiliki karakteristik yang berbeda. Provinsi Riau memiliki karakteristik pertanian, kehutanan, perburuan, perikanan, perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel sedangkan Kep. Riau berkarakteristik industri pengolahan, perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel. Berdasarkan GF analisis korespondensi, gambaran dalam ruang berdimensi dua mampu menerangkan antara 84.23% sampai 88.93% dari total inersia. Kata kunci: analisis korespondensi, lapangan pekerjaan utama, pemetaan, provinsi
ABSTRACT DESTY PUTRI SARI. Provincial Mapping of Indonesia based on Main Industry by Correspondence Analysis. Supervised by SISWADI and NGAKAN KOMANG KUTHA ARDANA. In this mapped work, the provinces of Indonesia were on the basis of main job data population aged 15 years and older according to the main employment in 2003, 2005, 2008, 2009, 2010, 2011, and 2012. The configuration of provinces in 2008 and 2009 remained unchanged, with the biggest goodness-of-fit (GF) via Procrustes Analysis (GF = 98.38%). The largest changes on configuration occurred in 2005 and 2012 with the GF was found to be the smallest (GF = 82.92%). The most extreme changes occured in the Aceh Province, Southest Sulawesi, Lampung, and Gorontalo. Both Riau and Riau Islands Provinces which were a result of the expansion area have different characteristics. Riau Province was characterized by agriculture, forestry, hunting, fisheries, wholesale trade, retail trade, restaurants, and hotels while Riau Islands was manufacturing industry, wholesale trade, retail trade, restaurants, and hotels. Based on the GF value of correspondence analysis, the visualization in low dimension is able to explain the variation between 84.23% to 88.93% of the total inertia. Keywords: correspondence analysis, main industry, mapping, province
v
PEMETAAN PROVINSI DI INDONESIA BERDASARKAN LAPANGAN PEKERJAAN UTAMA DENGAN ANALISIS KORESPONDENSI
DESTY PUTRI SARI
Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Matematika
DEPARTEMEN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
vi
vii
viii
PRAKATA
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karuniaNya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang saya pilih pada penelitian ini berkaitan dengan analisis korespondensi, yaitu Pemetaan Provinsi di Indonesia berdasarkan Lapangan Pekerjaan Utama dengan Analisis Korespondensi. Terima kasih penulis ucapkan kepada Prof Dr Ir Siswadi, MSc selaku dosen pembimbing I dan Ir Ngakan Komang Kutha Ardana, MSc selaku dosen pembimbing II atas ilmu, kesabaran, dan motivasi dalam membimbing selama penulisan karya ilmiah ini. Di samping itu, Dr Toni Bakhtiar, MSc sebagai dosen penguji yang telah banyak memberikan saran. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Ayah Ali, Ibu Suwarni, Mas Aziz Febrianto, Adik Dian Triaji Ramdan, seluruh keluarga, dan sahabat semua (Aisyah’ers, M47H, JCC, KEMENTAN KUN 2013, JEJAK 22) atas doa, kasih sayang, dan dukungannya. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat. Bogor, November 2014 Desty Putri Sari
ix
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Tujuan
1
TINJAUAN PUSTAKA
2
Dekomposisi Nilai Singular
2
Dekomposisi Nilai Singular Bentuk Lengkap/DNSBL
2
Dekomposisi Nilai Singular Terampat/DNS Terampat
3
Analisis Procrustes
3
Analisis Korespondensi
5
METODE PENELITIAN
9
Sumber Data Prosedur Penelitian
9 10
HASIL DAN PEMBAHASAN
11
SIMPULAN
19
DAFTAR PUSTAKA
19
LAMPIRAN
21
RIWAYAT HIDUP
41
x
DAFTAR TABEL 1 2 3 4 5 6
Bentuk umum tabel kontingensi Bentuk umum matriks korespondensi Jarak antarkonfigurasi provinsi berdimensi dua Jarak antarkonfigurasi provinsi berdimensi sembilan Ukuran kesesuaian antarkonfigurasi provinsi Inersia dan ukuran kesesuaian analisis korespondensi
6 6 14 14 15 18
DAFTAR GAMBAR 1 Konfigurasi seluruh provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2003 sebelum pemekaran wilayah 2 Konfigurasi provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2003 sebelum pemekaran wilayah 3 Konfigurasi provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2005 sebelum pemekaran wilayah 4 Konfigurasi provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2008 sebelum pemekaran wilayah 5 Konfigurasi provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2009 sebelum pemekaran wilayah 6 Konfigurasi provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2010 sebelum pemekaran wilayah 7 Konfigurasi provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2011 sebelum pemekaran wilayah 8 Konfigurasi provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2012 sebelum pemekaran wilayah 9 Konfigurasi provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2008 setelah pemekaran wilayah 10 Konfigurasi provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2009 setelah pemekaran wilayah 11 Konfigurasi provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2010 setelah pemekaran wilayah 12 Konfigurasi provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2011 setelah pemekaran wilayah 13 Konfigurasi provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2012 setelah pemekaran wilayah
11 12 12 12 12 13 13 13 16 16 137 17 17 17
xi
DAFTAR LAMPIRAN 1 Penduduk berumur 15 tahun yang bekerja selama seminggu yang lalu menurut provinsi dan lapangan pekerjaan utama tahun 2003 2 Penduduk berumur 15 tahun yang bekerja selama seminggu yang lalu menurut provinsi dan lapangan pekerjaan utama tahun 2005 3 Penduduk berumur 15 tahun yang bekerja selama seminggu yang lalu menurut provinsi dan lapangan pekerjaan utama tahun 2008 4 Penduduk berumur 15 tahun yang bekerja selama seminggu yang lalu menurut provinsi dan lapangan pekerjaan utama tahun 2009 5 Penduduk berumur 15 tahun yang bekerja selama seminggu yang lalu menurut provinsi dan lapangan pekerjaan utama tahun 2010 6 Penduduk berumur 15 tahun yang bekerja selama seminggu yang lalu menurut provinsi dan lapangan pekerjaan utama tahun 2011 7 Penduduk berumur 15 tahun yang bekerja selama seminggu yang lalu menurut provinsi dan lapangan pekerjaan utama tahun 2012 8 Koordinat profil baris dan kolom konfigurasi provinsi terhadap lapangan pekerjaan utama sebelum pemekaran 9 Koordinat profil baris dan kolom konfigurasi provinsi terhadap lapangan pekerjaan utama setelah pemekaran 10 Konfigurasi provinsi sebelum pemekaran wilayah 11 Konfigurasi provinsi setelah pemekaran wilayah
21 22 23 23 25 26 27 28 33 38 39
xii
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang Pemetaan dapat dinyatakan sebagai suatu upaya untuk menggambarkan objek-objek dalam ruang berdimensi dua yang memberikan representasi kedekatan atau kemiripan antar-objek. Hasil pemetaan dapat berupa posisi atau konfigurasi objek-objek baik dengan arah maupun tanpa arah. Tiap objek mempunyai posisi tertentu dalam suatu peta sehingga memberikan gambaran ruang mengenai informasi kemiripan antar-objek yang diamati. Kemiripan antarobjek diidentifikasi berdasarkan jarak antartitik. Jika semakin dekat jarak antartitik maka semakin mirip, semakin jauh jarak antartitik maka semakin berbeda. Hal ini berarti bahwa pengelompokan objek-objek juga bisa dilakukan berdasarkan kemiripan tersebut. Penelitian yang dilakukan oleh Mariyam (2011) telah memetakan provinsi berdasarkan mutu pendidikan. Konfigurasi yang diperoleh memberikan gambaran keunggulan dan kekurangan dari setiap provinsi sehingga dapat mengevaluasi kinerja pondok pesantren masing-masing provinsi serta perencanaan dan target peningkatan mutu pendidikan Madrasah Aliyah. Selain itu, penelitian Sujita (2009) memetakan mutu sekolah yang sesuai dengan nilai Ujian Nasional (UN). Konfigurasi yang dihasilkan memberikan gambaran mutu sekolah berdasarkan hasil UN dan peubah-peubah yang mempengaruhinya sehingga dapat digunakan untuk mengevaluasi kinerja sekolah, membuat perencanaan, dan menentukan target peningkatan mutu lulusan sekolah. Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki karakteristik berbeda pada setiap provinsi. Provinsi-provinsi tersebut terus mengalami perkembangan sehingga terjadi perubahan karakteristik lapangan pekerjaan utama. Jumlah penduduk setiap provinsi yang bekerja pada setiap sektor pekerjaan utama dapat digunakan untuk memperoleh pemetaan provinsi. Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan pengambilan data jumlah penduduk yang bekerja di setiap sektor pekerjaan utama pada setiap provinsi di Indonesia. Data tersebut disajikan dalam bentuk tabel kontingensi. Analisis Korespondensi (Correspondence Analysis) merupakan bagian dari analisis multivariat yang mempelajari hubungan antara dua variabel atau lebih dengan memperagakan profil-profil baris dan profil-profil kolom secara bersamaan dari tabel kontingensi (Greenacre 2007). Oleh karena itu, analisis korespondensi cocok digunakan untuk pemetaan data ini. Pemetaan ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai karakteristik lapangan pekerjaan utama pada provinsiprovinsi di Indonesia serta perubahannya.
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Melihat perubahan konfigurasi provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama. 2. Menentukan ukuran kesesuaian perubahan antarkonfigurasi.
2
TINJAUAN PUSTAKA
Dekomposisi Nilai Singular Dekomposisi Nilai Singular (DNS) merupakan suatu teknik untuk mereduksi data berdasarkan keragaman data (nilai eigen/inersia) terbesar dengan mempertahankan informasi optimum. Nilai singular dicari untuk memperoleh koordinat baris dan kolom sehingga hasil analisis korespondensi dengan mudah diketahui hubungannya (asosiasinya) jika divisualkan dalam bentuk gambar. Misalkan adalah suatu matriks berdimensi . Matriks dan . Matriks merupakan matriks dengan kolom ortonormal, yaitu berpangkat dengan ≤ min{ , }, maka dengan menggunakan DNS akan diperoleh . nX p n r Matriks U adalah matriks yang kolom-kolomnya terdiri dari vektor eigen yang berpadanan dengan nilai eigen tak nol dari matriks (vektor singular kiri). Sedangkan matriks A adalah matriks yang kolom-kolomnya terdiri dari vektor eigen yang berpadanan dengan nilai eigen dari matriks (vektor singular kanan) dengan hubungan
√
atau
√
(i = 1, 2, …, r). Matriks
merupakan matriks diagonal yang elemen-elemen diagonalnya adalah nilai singular , yaitu akar kuadrat dari nilai-nilai eigen tak nol matriks atau dengan memenuhi sifat … . U = ( 1 2 3 … ), L = iag(√λ1 , √λ2 , √λ3 , …, √λ ), A= 1 2 3… . Selain itu, DNS juga dapat ditulis dalam bentuk X= 1 √λ (Greenacre 1984).
Dekomposisi Nilai Singular Bentuk Lengkap/DNSBL Matriks X yang berpangkat r dan r ≤ min{ , } dapat dinyatakan sebagai bentuk Dekomposisi Nilai Singular Bentuk Lengkap (DNSBL) sebagai n Xp n n an . dengan U dan A matriks ortogonal, yaitu Matriks U adalah matriks ortogonal yang r kolom pertamanya terdiri atas vektor eigen (i 1, 2, …, r), seperti yang telah diberikan dalam Dekomposisi Nilai Singular/DNS dan ( – ) kolom lainnya merupakan vektor-vektor eigen yang berpadanan dengan nilai eigen nol matriks . Matriks A adalah matriks ortogonal yang r kolom pertamanya terdiri atas vektor eigen , seperti yang telah diberikan dalam Dekomposisi Nilai Singular/DNS dan ( – ) kolom lainnya merupakan vektor-vektor eigen yang berpadanan dengan nilai eigen nol matriks
3 . Matriks L = merupakan matriks berdimensi dengan 11 . Elemen-elemen diagonal (i 1, 2, …, r) adalah nilai 22 … singular matriks dengan 1 2 3 … dan elemen lainnya merupakan unsur nol. Bentuk matriks U, L, dan A, yaitu U=( 1 2 3… ), 1… iag (√ 1 , √ 2 , …, √ ) L=( ), -
A=(
1
2
-
3
-
).
1…
Dekomposisi Nilai Singular Terampat/DNS Terampat DNS Terampat atau Generalized Singular Value Decomposition (GSVD) melibatkan dua matriks definit positif n n dan p p. DNS Terampat dari dapat dinyatakan sebagai X= dengan dan merupakan matriks diagonal yang elemenmatriks X dengan elemen diagonalnya adalah nilai singular … dan ≤ min , Matriks dan dapat diperoleh dengan 1 2 1⁄ 2
DNS dari matriks
1⁄ 2,
yaitu 1⁄ 2
dengan dengan
1⁄ 2
sehingga diperoleh hubungan X = - 1⁄2
,
- 1⁄2
, dan
- 1⁄2
L(
- 1⁄2
)
.
Analisis Procrustes Analisis Procrustes digunakan untuk membandingkan suatu konfigurasi dengan konfigurasi lainnya dengan melihat ukuran kesesuaian antarkonfigurasi (Bakhtiar & Siswadi 2011). Misalkan X adalah matriks berukuran dan Y yang masing-masing merupakan representasi konfigurasi yang berukuran akan dibandingkan. Jika , maka konfigurasi kedua berada dalam subruang dari ruang berdimensi p. Perbedaan dimensi ruang ini dapat diselesaikan dengan memasangkan kolom nol di kolom mana saja termasuk memasangkan di kolom terakhir dari sehingga menjadi matriks berukuran (Siswadi et al. 2012). Dengan demikian, tanpa mengurangi keumuman dapat diasumsikan bahwa . Untuk menentukan nilai perbedaan dari konfigurasi X dan Y, analisis Procrustes menggunakan jumlah kuadrat jarak antartitik yang bersesuaian, yaitu E(X,Y) =
1
1(
–
2
)
tr( – ) ( – ). Nilai perbedaan minimum dihitung dengan menggunakan tiga transformasi geometrik, yaitu translasi, rotasi, dan dilasi.
4 1.
Translasi Sentroid Misalkan X = ( ), maka sentroid kolom dari matriks
dinotasikan sebagai
1
= ( 1 , 2 , …, ), dengan 1, 2, …, . 1 , Translasi diartikan sebagai proses pemindahan seluruh titik dengan jarak tetap dan arah yang sama. Nilai perbedaan pada penyesuaian dengan translasi dituliskan sebagai E , E , 2
– , – , dan – ). di mana 1( dan masing-masing adalah sentroid kolom dari dan serta merupakan jarak kuadrat dari kedua sentroid kolom dan . Penyesuaian dilakukan dengan menghimpitkan sentroid kolom dan sehingga . Nilai perbedaan minimum setelah dilakukan penyesuaian adalah E , E , 1
2.
–
) –(
–
2
)+ .
Rotasi Rotasi diartikan sebagai proses pemindahan seluruh konfigurasi dengan sudut tetap tanpa mengubah jarak setiap titik terhadap sentroidnya. Nilai perbedaan pada penyesuaian dengan rotasi dituliskan sebagai = tr( – ) ( – ) = tr( ) tr( ) – 2tr( ), adalah matriks ortogonal sehingga . Nilai dengan perbedaan minimum konfigurasi dan setelah dilakukan penyesuaian dengan rotasi adalah E , in E , . Nilai tr( ) yang maksimum akan meminimumkan E , . Jadi, harus dipilih matriks ortogonal yang memaksimumkan tr( ). Hal ini dilakukan bila dengan merupakan hasil Dekomposisi Nilai Singular Bentuk Lengkap (DNSBL) dari matriks . Nilai perbedaan minimum setelah penyesuaian optimal dengan rotasi dapat dituliskan menjadi E , = tr( ) + tr( ) – 2 tr(L). Dilasi Dilasi diartikan sebagai proses penskalaan data melalui pembesaran/pengecilan jarak setiap titik dalam konfigurasi terhadap sentroidnya. Nilai perbedaan pada penyesuaian dengan dilasi dituliskan sebagai E
3.
1 *(
,
E(X,cY) = tr( – ) ( – ) tr( ) – 2 tr( ) 2 tr( ), dengan adalah suatu skalar. Nilai perbedaan minimum konfigurasi dan setelah dilakukan penyesuaian dengan dilasi adalah ED , in E , .
5 Untuk meminimumkan nilai E , , maka turunan pertamanya harus sama dengan nol dan turunan keduanya lebih besar dari nol sehingga diperoleh
tr(
)
tr(
)
dan 2 tr(
)
. Dengan menyubstitusikan nilai ,
nilai perbedaan minimum setelah dilakukan penyesuaian optimal adalah ED
,
)–
tr(
tr2 (
)
tr(
)
.
Urutan pengerjaan dengan hasil jarak minimum adalah translasi-rotasi-dilasi sehingga diperoleh E
D
,
= tr(
)–
tr2 ( tr(
) )
.
Bukti dapat dilihat di Bakhtiar dan Siswadi (2011). Ukuran Kesesuaian Analisis Procrustes Misalkan matriks X dan Y masing-masing merupakan representasi konfigurasi yang akan dibandingkan. Ukuran kesesuaian X dan Y dengan analisis Procrustes yang dinotasikan dengan GF , diberikan sebagai E D , 1– GF , tr( ) dengan E D , merupakan nilai perbedaan minimum translasi, rotasi, dan dilasi dari matriks terhadap matriks .
Analisis Korespondensi Berikut gambaran singkat tentang analisis korespondensi yang diberikan pada Greenacre (1984). Analisis korespondensi merupakan teknik eksplorasi data peubah ganda yang memproyeksikan data tabel frekuensi ke dalam tampilan grafik dengan baris dan kolom sehingga menggambarkan kedekatan relatif peubah-peubah kategori yang menunjukkan jarak antartitik. Teknik ini digunakan untuk mereduksi dimensi peubah dan menggambarkan profil baris dan profil kolom suatu matriks data dari tabel kontingensi. Landasan analisis yang digunakan adalah Dekomposisi Nilai Singular Terampat (DNS Terampat) dan menggunakan matriks berpangkat rendah. Tabel kontingensi adalah tabulasi silang dua peubah atau lebih yang berisi frekuensi-frekuensi responden dalam setiap sel. Andaikan N merupakan matriks data yang unsur-unsurnya bilangan taknegatif yang terdiri dari baris dan kolom. Unsur-unsur matriks N, yaitu , menyatakan frekuensi untuk setiap kombinasi baris dan kolom . Bentuk umum tabel kontingensi diberikan pada Tabel 1.
6 Tabel 1 Bentuk umum tabel kontingensi Peubah 2
Peubah 1
1
2
11
12
21
22
1
2
.1
.2
1 2 N Total
Total
... ... ...
1
1.
2
2.
... ...
. ..
dengan 1 1 1
1
i = 1, 2, ..., n dan j = 1, 2, ..., p. Matriks korespondensi atau matriks frekuensi relatif P didefinisikan sebagai matriks yang unsur-unsurnya adalah unsur matriks N yang telah dibagi dengan jumlah total unsur matriks N, yaitu P=( ) , dengan .. Tabel 2 berikut.
. Dari Tabel 1 diperoleh matriks korespondensi seperti pada
Tabel 2 Bentuk umum matriks korespondensi Peubah 2
Peubah 1 1 2 N Total
1
2
11
12
21
22
1
2
.1
.2
Total
... ... ...
1
1.
2
2.
... ...
Vektor jumlah baris matriks P adalah r = P1 = ( 1. , 2. , …, ) ( 1 , 2 , …, ) . Vektor jumlah kolom matriks P adalah c=
(
.1 ,
.2 ,
…,
)
= ( 1 , 2 , …, ) . Matriks diagonal dari elemen-elemen vektor jumlah baris r adalah r yang berukuran dan adalah matriks diagonal dengan ukuran dari elemenelemen vektor jumlah kolom c dengan … … .1 1. … .2 … 2. iag [ ] dan iag [ ]. r …
…
7 Matriks Profil Baris dan Kolom Matriks profil baris dan profil kolom dari P diperoleh dengan cara membagi vektor baris dan vektor kolom dengan total masing-masing baris dan kolom. Matriks profil baris ( ) dan matriks profil kolom ( ) dinyatakan dengan R=
-1 r
[
]
̃ [ ] ̃
dan C=
11
21
1
.1
.1
.1
1
2
̃1
-1
[
]
[ ]. ̃
Pemilihan Jarak Untuk menghitung jarak profil baris atau kolom dalam kategori yang sama digunakan jarak khi-kuadrat yang didefinisikan sebagai berikut. Jarak khi-kuadrat antara profil baris ̃ dan profil baris ̃, yaitu 2
( ̃, ̃) ( ̃ – ̃) -1 ( ̃ – ̃). Jarak khi-kuadrat antara profil kolom ̃i dan profil kolom ̃, yaitu 2
( ̃, ̃) ( ̃ – ̃) r1 ( ̃ – ̃). Jika jarak khi-kuadrat antara dua baris atau kolom adalah nol, maka kedua baris atau kolom tersebut memiliki sebaran frekuensi sama. Semakin besar jarak antarkedua baris atau kolom, semakin besar pula perbedaan sebaran frekuensi relatif kedua baris atau kolom tersebut. Sebagai upaya menentukan konfigurasi dalam ruang berdimensi rendah, dilakukan transformasi vektor data asal dari dimensi yang tinggi dengan suatu ukuran ketakmiripan (dissimilarity) ke dalam suatu ruang Euclid berdimensi kurang dari atau sama dengan tiga. Upaya ini dilakukan dengan suatu analisis ciri, yaitu Dekomposisi Nilai Singular Terampat (DNS Terampat). DNS Terampat dari matriks – adalah – dengan -1 -1 dan = diag ( 1 , 2 , 3 ,…, ) r dengan . dan masing-masing merupakan sumbu utama dari baris dan kolom. Dengan demikian, matriks koordinat profil baris dan matriks koordinat profil kolom dinyatakan sebagai r
1
dan 1
. Untuk menghitung jarak profil baris atau kolom dalam kategori yang sama dalam dimensi rendah digunakan jarak Euclid. Misalkan menyatakan vektor kolom ke-i matriks koordinat profil baris F dan menyatakan vektor kolom ke-i
8 matriks koordinat profil kolom G. Jarak Euclid antarprofil baris dan antarprofil kolom didefinisikan sebagai berikut. Jarak kuadrat Euclid antara vektor dan adalah 2
( , ) ( – ) ( – ) dan nilainya akan sama dengan 2 ( ̃, ̃). Sedangkan jarak kuadrat Euclid antara vektor dan adalah 2
( , )
( – ) ( – ) 2
dan nilainya akan sama dengan ( ̃, ̃). Bukti dapat dilihat pada Greenacre (1984). Penggambaran dalam ruang berdimensi rendah, misalnya s, maka koordinat yang digunakan untuk menggambarkan profil-profil tersebut adalah s unsur pertamanya. Berdasarkan DNS Terampat dari – serta matriks koordinat profil baris dan kolom, diperoleh hubungan antarkategori ditelusuri melalui data asal dan formula transisi, yaitu 1
dan -1
.
Dekomposisi Inersia dan Ukuran Kesesuaian Analisis Korespondensi Keseluruhan perbedaan tiap ruang dari setiap himpunan baris/kolom diukur dari total inersianya. Total inersia adalah jumlah kuadrat jarak terbobot dari profilprofil (baris/kolom) terhadap sentroidnya. Total inersia untuk setiap profil baris adalah in I 1 (̃ – ) Total inersia untuk setiap profil kolom adalah
-1
( ̃ – ).
-1 in J r ( ̃ – ). 1 (̃ – ) Total inersia untuk profil baris dan profil kolom secara bersamaan dapat dituliskan sebagai
Inersia tota di mana
2 hit
(
–
)
2
2 hit
.
= in I = in J ,
=
diperoleh dari uji kebebasan peubah-peubah yang diamati, yaitu 2 hit
=
( 1
1
-
)
2
=
.
(
–
)
2
dengan = nilai frekuensi pengamatan pada baris ke-i dan kolom ke-j, = nilai frekuensi harapan di mana . Semakin besar 2hit , maka semakin cenderung untuk menolak hipotesis bahwa kedua peubah tersebut bebas. Untuk gambaran dalam ruang berdimensi s, diberikan ukuran kesesuaian analisis korespondensi (GFAK ) sebagai proporsi inersia dari s dimensi pertama
9 terhadap total inersianya yang diperoleh dari DNS Terampat , yaitu GFAK
r
1 1
1
–
dengan
.
Nilai ukuran kesesuaiannya dapat diinterpretasikan sebagai besarnya kontribusi yang diberikan oleh s dimensi pertama sehingga besaran relatifnya digunakan untuk mengukur besarnya informasi yang diserap oleh s dimensi pertama (Johnson & Wichern 2007).
METODE PENELITIAN
Sumber Data Data yang digunakan dalam karya ilmiah ini merupakan data sekunder dari Buku Statistik Indonesia yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Republik Indonesia pada tahun 2004, 2006, 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013. Data yang digunakan merupakan data penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja selama seminggu yang lalu menurut lapangan pekerjaan utama setahun sebelum buku tersebut terbit, yaitu masing-masing pada tahun 2003, 2005, 2008, 2009, 2010, 2011, dan 2012. Data tersebut terdiri atas 9 peubah yang merupakan sektor-sektor lapangan pekerjaan utama dan jumlah objek yang sesuai dengan jumlah provinsi pada saat pengambilan data, 30 provinsi pada tahun 2003 dan 2005 serta bertambah menjadi 33 provinsi pada tahun 2008, 2009, 2010, 2011, dan 2012. Bertambahnya jumlah provinsi dikarenakan adanya pemekaran wilayah pada 3 provinsi, yaitu Papua, Riau, dan Sulawesi Selatan. Masing-masing membentuk sebuah provinsi baru, yaitu Papua Barat, Kep. Riau, dan Sulawesi Barat, sehingga profil ketiga provinsi tersebut tidak ada pada konfigurasikonfigurasi sebelum pemekaran. Daftar provinsi di Indonesia dan lapangan pekerjaan utama diberikan sebagai berikut. Provinsi di Indonesia 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
: Aceh : Sumatera Utara : Sumatera Barat : Riau : Kep. Riau : Jambi : Sumatera Selatan : Kep. Bangka Belitung : Bengkulu : Lampung : DKI Jakarta : Jawa Barat : Banten : Jawa Tengah
10 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
: DI Yogyakarta : Jawa Timur : Bali : Nusa Tenggara Barat : Nusa Tenggara Timur : Kalimantan Barat : Kalimantan Tengah : Kalimantan Selatan : Kalimantan Timur : Sulawesi Utara : Gorontalo : Sulawesi Tengah : Sulawesi Selatan : Sulawesi Barat : Sulawesi Tenggara : Maluku : Maluku Utara : Papua : Papua Barat
Lapangan Pekerjaan Utama
A B C D E F G H I
: : : : : : : : :
Pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan Pertambangan dan penggalian Industri pengolahan Listrik, gas, dan air Bangunan Perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel Angkutan, pergudangan, dan komunikasi Keuangan, asuransi, usaha persewaan bangunan, tanah, dan jasa perusahaan Jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan Prosedur Penelitian
1.
2.
Langkah-langkah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Eksplorasi data Data tahunan dianalisis menggunakan analisis korespondensi sehingga diperoleh konfigurasi berdimensi rendah untuk masing-masing tahun. Pembandingan konfigurasi Melihat perubahan posisi antarprofil provinsi yang cukup ekstrem pada konfigurasi-konfigurasi setiap tahun sehingga diperoleh gambaran perubahan keadaan yang ada di kehidupan nyata. Selain itu, di dalam penelitian ini juga akan dibandingkan konfigurasi sebelum dan sesudah terjadi pemekaran wilayah dan perubahan konfigurasi tiap tahunnya. Penggambaran dilakukan pada ruang berdimensi rendah, yaitu dua, maka koordinat yang digunakan untuk menggambarkan profil-profil tersebut
11
3.
adalah dua unsur pertamanya. Hubungan antarprofil ditelusuri melalui formula transisi dan data asal. Penentuan ukuran kesesuaian Ukuran kesesuaian diperoleh melalui analisis Procrustes dari matriks koordinat profil yang menginterpretasikan konfigurasi hasil analisis korespondensi. Matriks yang digunakan dalam perhitungan adalah matriks koordinat profil dari data sebelum terjadinya pemekaran. Matriks koordinat profil baris dan kolom disesuaikan antartahun kemudian ditransformasi geometrik dengan translasi, rotasi, dan dilasi. Analisis ini dilakukan dengan bantuan software statistika.
HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran karakteristik provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama umumnya dilihat dari jumlah penduduk provinsi-provinsi pada setiap sektor pekerjaan yang dominan. Jumlah penduduk yang bekerja pada tiap sektor menunjukan kemampuan sektor tersebut dalam penyerapan tenaga kerja. Gambar 1 menampilkan konfigurasi hasil analisis korespondensi dalam bentuk utuh kemudian untuk selanjutnya profil Provinsi Kep. Bangka Belitung (8) dan profil lapangan pekerjaan utama pertambangan dan penggalian (B) tidak ditampilkan karena akan ditampilkan dalam skala yang lebih kecil sehingga lebih jelas dalam melihat posisi profil-profil provinsi dalam konfigurasi. Posisi keduanya tidak mengalami banyak perubahan pada konfigurasi lainnya.
Gambar 1 Konfigurasi seluruh provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2003 sebelum pemekaran wilayah Pemetaan provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama menempatkan provinsi dalam beberapa kelompok. Di dalam analisis korespondensi, kemiripan karakteristik objek ditunjukkan oleh kedekatan letak antarprofil provinsi dalam konfigurasi hasil analisis korespondensi. Letak antarprofil provinsi digambarkan pada matriks koordinat profil baris F yang merupakan jarak Euclid dengan
12 pendekatan jarak khi-kuadrat antarprofil provinsi yang mencerminkan kemiripan antarprofil. Sedangkan kedekatan antara profil provinsi dengan profil lapangan pekerjaan utama tidak dapat diinterpretasikan hanya melalui konfigurasi, tetapi juga ditelusuri melalui data asal dan formula transisi. Gambar 2 sampai dengan Gambar 8 merupakan konfigurasi hasil analisis korespondensi dari data sebelum terjadinya pemekaran wilayah.
Gambar 2 Konfigurasi provinsi berda- Gambar 3 Konfigurasi provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan sarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2005 sebelum utama tahun 2003 sebelum pemekaran wilayah pemekaran wilayah
Gambar 4 Konfigurasi provinsi berda- Gambar 5 Konfigurasi provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan sarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2009 sebelum utama tahun 2008 sebelum pemekaran wilayah pemekaran wilayah
13
Gambar 6 Konfigurasi provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2010 sebelum pemekaran wilayah
Gambar 7 Konfigurasi provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2011 sebelum pemekaran wilayah
Gambar 8 Konfigurasi provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2012 sebelum pemekaran wilayah Berdasarkan lapangan pekerjaan utama, provinsi-provinsi di Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok. Kelompok pertama merupakan provinsi-provinsi yang memiliki karakteristik lapangan pekerjaan utama sektor pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan (A). Provinsi-provinsi tersebut adalah Aceh (1), Sumatera Utara (2), Jambi (6), Sumatera Selatan (7), Bengkulu (9), Lampung (10), Nusa Tenggara Timur (19), Kalimantan Barat (20), Kalimantan Tengah (21), Sulawesi Tengah (26), Sulawesi Selatan (27), Sulawesi Tenggara (29), Maluku (30), Maluku Utara (31), dan Papua (32). Kelompok kedua didominasi oleh karakteristik sektor pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan (A); dan perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel (F). Provinsi-provinsi yang termasuk ke dalam kelompok ini adalah
14 Sumatera Barat (3), Riau (4), Jawa Barat (12), Banten (13), Jawa Tengah (14), DI Yogyakarta (15), Jawa Timur (16), Bali (17), Nusa Tenggara Barat (18), Kalimantan Selatan (22), Kalimantan Timur (23), Sulawesi Utara (24), dan Gorontalo (25). Pada kelompok ketiga, tenaga kerja di DKI Jakarta (11) paling banyak terserap di sektor perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel (F); dan jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan (I). Sedangkan pada kelompok keempat, sektor pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan (A); serta pertambangan dan penggalian (B) merupakan lapangan pekerjaan utama yang paling banyak menyerap tenaga kerja di Provinsi Kep. Bangka Belitung (8). Ukuran kesesuaian antarkonfigurasi provinsi merupakan jarak minimum hasil transformasi geometrik jarak antarkonfigurasi (E D dengan analisis Procrustes secara berurut, yaitu translasi, rotasi, dan dilasi. Jarak antarkonfigurasi provinsi dari matriks koordinat profil berdimensi dua diberikan oleh Tabel 3 dan jarak antarkonfigurasi provinsi dari matriks koordinat profil berdimensi sembilan diberikan oleh Tabel 4 sebagai berikut. Umumnya, perubahan karakteristik dari tahun ke tahun secara berurutan relatif kecil. Hal ini dapat dilihat dari nilai ukuran kesesuaian dari tahun ke tahun yang besar. Tabel 3 Jarak antarkonfigurasi provinsi berdimensi dua X Y 2003 2005 2008 2009 2010 2011 2012
2003 0.0000 0.7218 0.2853 0.4047 0.5157 0.7272 0.8543
2005 0.4517 0.0000 0.3578 0.5809 0.7692 0.7782 1.1149
2008 0.3191 0.6393 0.0000 0.1229 0.2853 0.3117 0.5136
2009 0.5044 1.1576 0.1371 0.0000 0.1408 0.1888 0.2724
2010 0.6520 1.5539 0.3225 0.1427 0.0000 0.1780 0.1478
2011 0.7723 1.3205 0.2960 0.1608 0.1496 0.0000 0.1620
2012 1.1573 2.4131 0.6221 0.2959 0.1583 0.2066 0.0000
2011 1.1246 1.6470 0.3821 0.2893 0.2501 0.0000 0.1598
2012 1.3448 2.3539 0.5932 0.4128 0.2368 0.1880 0.0000
Tabel 4 Jarak antarkonfigurasi provinsi berdimensi sembilan Y X 2003 2005 2008 2009 2010 2011 2012
2003 0.0000 1.3148 0.6473 0.7194 0.8150 1.0995 1.1179
2005 0.8587 0.0000 0.5674 0.7919 0.9478 1.0517 1.2780
2008 0.7239 0.9715 0.0000 0.1741 0.3333 0.4174 0.5506
2009 0.8620 1.4528 0.1865 0.0000 0.2396 0.3388 0.4108
2010 0.9950 1.7720 0.3644 0.2442 0.0000 0.2985 0.2399
Jarak antara konfigurasi provinsi tahun 2008 yang disesuaikan dengan konfigurasi tahun 2009 memiliki nilai paling kecil. Hal ini menunjukkan bahwa perubahan konfigurasi tahun 2008 ke konfigurasi tahun 2009 paling kecil. Sedangkan jarak antara konfigurasi provinsi tahun 2005 yang disesuaikan dengan konfigurasi tahun 2012 merupakan nilai terbesar. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi perubahan karakteristik paling besar dari tahun 2005 ke tahun 2012. Pada jarak antarkonfigurasi berdimensi sembilan, konfigurasi-konfigurasi yang mengalami perubahan paling banyak dan paling sedikit memiliki susunan yang relatif sama dengan jarak antarkonfigurasi provinsi berdimensi dua.
15 Dengan menggunakan perhitungan ukuran kesesuaian (goodness-of-fits): E D , GF , 1– tr( ) maka diperoleh ukuran kesesuaian antarkonfigurasi provinsi yang diberikan pada Tabel 5 berikut. Tabel 5 Ukuran kesesuaian antarkonfigurasi provinsi Y X 2003 2005 2008 2009 2010 2011 2012
2003
2005
2008
2009
2010
2011
2012
100.0% 94.89% 96.55% 94.65% 93.15% 91.81% 88.38%
95.06% 100.0% 95.68% 92.32% 89.79% 91.24% 84.83%
96.51% 95.47% 100.0% 98.38% 96.21% 96.49% 93.01%
94.48% 91.81% 98.34% 100.0% 98.13% 97.87% 96.29%
92.87% 89.00% 96.10% 98.11% 100.0% 98.00% 97.99%
91.56% 90.65% 96.42% 97.88% 98.01% 100.0% 97.80%
87.35% 82.92% 92.49% 96.09% 97.90% 97.67% 100.0%
Jarak antarkonfigurasi berbanding terbalik dengan nilai ukuran kesesuaiannya. Semakin besar jarak antarkonfigurasi, berarti semakin tidak mirip kedua konfigurasi yang dibandingkan, maka semakin kecil nilai ukuran kesesuaiannya, begitu pula sebaliknya. Semakin besar nilai ukuran kesesuaian dua konfigurasi, maka semakin mirip kedua konfigurasi yang dibandingkan. Berdasarkan Tabel 5, ukuran kesesuaian antarkonfigurasi provinsi berkisar antara 82.92% dan 98.38%. Rataan ukuran kesesuaian antarkonfigurasi provinsi sebesar 94.40%. Berikut narasi perbandingan antarkonfigurasi provinsi yang relatif dekat, yaitu konfigurasi provinsi tahun 2008 dan 2009 serta konfigurasikonfigurasi yang relatif jauh, yaitu konfigurasi provinsi tahun 2005 dan konfigurasi provinsi tahun 2012. Berdasarkan nilai ukuran kesesuaian yang diperoleh, nilai terbesar pada konfigurasi provinsi tahun 2008 yang disesuaikan dengan konfigurasi tahun 2009, 98.38%, menunjukkan bahwa tidak terjadi banyak perubahan karakteristik dari tahun 2008 ke 2009. Berdasarkan konfigurasi yang diperoleh dan data asal, pengelompokan karakteristik lapangan pekerjaan utama tahun 2008 sama dengan pengelompokan tahun 2009. Kelompok pertama merupakan provinsi-provinsi yang memiliki karakteristik lapangan pekerjaan utama sektor pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan (A) paling menonjol. Provinsi-provinsi tersebut adalah Jambi (6), Sumatera Selatan (7), Bengkulu (9), Lampung (10), Nusa Tenggara Timur (19), Kalimantan Barat (20), Kalimantang Tengah (21), Sulawesi Tengah (26), Sulawesi Tenggara (27), Sulawesi Barat (28), Sulawesi Tenggara (29), Maluku (30), Maluku Utara (31), dan Papua (32). Kelompok kedua dengan karakteristik lapangan pekerjaan utama sektor pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan (A); dan perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel (F), yaitu Sumatera Utara (2), Sumatera Barat (3), Riau (4), Jawa Barat (12), Jawa Tengah (14), DI Yogyakarta (15), Jawa Timur (16), Bali (17), Nusa Tenggara Barat (18), Kalimantan Selatan (22), Kalimantan Timur (23), dan Sulawesi Utara (24). Provinsi DKI Jakarta (11) memiliki karakteristik perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel (F); dan jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan (I). Provinsi Aceh (1) dan Gorontalo (25) memiliki karakteristik pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan (A); dan jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan (I). Provinsi Banten (13) memiliki karaktersitik pertanian, kehutanan, perburuan,
16 dan perikanan (A); industri pengolahan (C); dan perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel (F). Nilai ukuran kesesuaian terkecil terdapat pada konfigurasi provinsi tahun 2012 yang disesuaikan dengan konfigurasi tahun 2005, yaitu sebesar 82.92%. Hal ini mengindikasikan bahwa perubahan karakteristik yang terjadi tahun 2005 ke tahun 2012 relatif besar. Beberapa profil provinsi yang mengalami perubahan paling ekstrem, terlihat pada gambar adalah Provinsi Aceh (1), Lampung (10), Gorontalo (25), dan Sulawesi Tenggara (29). Pada tahun 2005, keempat provinsi tersebut memiliki karakteristik lapangan pekerjaan utama pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan (A). Pada tahun 2012, karakteristik lapangan pekerjaan utama Provinsi Aceh (1) dan Gorontalo (25) menjadi sektor pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan (A); dan jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan (I). Sementara itu, Provinsi Lampung (10) dan Sulawesi Tenggara (29) menjadi berkarakteristik lapangan pekerjaan utama sektor pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan (A); dan perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel (F). Gambar 9 sampai dengan Gambar 13 merupakan konfigurasi hasil analisis korespondensi dari data setelah terjadinya pemekaran wilayah.
Gambar 9 Konfigurasi provinsi berda- Gambar 10 Konfigurasi provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan sarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2008 setelah utama tahun 2009 setelah pemekaran wilayah pemekaran wilayah
17
Gambar 11 Konfigurasi provinsi berda- Gambar 12 Konfigurasi provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan sarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2011 setelah utama tahun 2010 setelah pemekaran wilayah pemekaran wilayah
Gambar 13 Konfigurasi provinsi berdasarkan lapangan pekerjaan utama tahun 2012 setelah pemekaran wilayah Pada tahun 2008 pemetaan provinsi telah melibatkan provinsi-provinsi baru hasil pemekaran wilayah. Provinsi Kep. Riau (5) merupakan provinsi baru hasil pemekaran Provinsi Riau (4). Sejak 2003, Provinsi Riau (4) memiliki karakteristik lapangan pekerjaan utama sektor pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan (A); dan sektor perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel (F). Pemerintah pusat Provinsi Riau (4) memang sangat gencar melakukan pembangunan pada dua sektor ini, terutama di wilayah daratan. Hal inilah yang menjadi salah satu latar belakang terpisahnya Kep. Riau, salah satu kabupaten Provinsi Riau (4). Ketidakpuasan rakyat Kep. Riau atas sikap pemerintah pusat provinsi yang timpang dalam melakukan pembangunan di daerah daratan dan perairan menjadi pemicu kesadaran rakyat untuk memisahkan diri dari Provinsi
18 Riau (4). Setelah pemekaran pun karakteristik lapangan pekerjaan utama Riau (4) tidak berubah. Sementara itu, Provinsi Kep. Riau (5) memiliki karakteristik lapangan pekerjaan utama sektor industri pengolahan (C); dan perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel (F) yang lebih dominan. Letak geografis dua provinsi ini yang berbatasan dengan beberapa negara tetangga menyebabkan sektor perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel (F) lebih dominan. Karakteristik ini terlihat dari posisi kedua profil provinsi tersebut yang cukup jauh pada tahun dilakukannya pemekaran wilayah, yaitu pada Gambar 9-Gambar 13 yang menampilkan konfigurasi tahun 2008-2012 setelah pemekaran wilayah. Selain Provinsi Riau (4), terdapat 2 provinsi lainnya yang juga mengalami pemekaran wilayah, yaitu Provinsi Sulawesi Selatan (27) dan Papua (32). Masingmasing menghasilkan dua provinsi baru, yaitu Provinsi Sulawesi Barat (28) dan Papua Barat (33). Kedua provinsi tersebut memiliki karakteristik lapangan pekerjaan utama yang relatif sama dengan provinsi asalnya, yaitu di sektor pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan (A) dan karakteristik ini relatif tidak mengalami perubahan hingga tahun 2012. Provinsi DKI Jakarta (11) memiliki karakteristik lapangan pekerjaan utama, yaitu perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel (F); dan jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan (I). Sebagai ibukota Negara Republik Indonesia, yang sama artinya provinsi ini menjadi pusat pemerintahan negara. DKI Jakarta (11) menjadi pintu gerbang internasional dan berfungsi sebagai pusat kegiatan jasa-jasa dengan cakupan pelayanan nasional maupun internasional. Selain itu, sejak lama sentra perdagangan yang perputaran uangnya tidak kecil berada di provinsi ini dan perkembangannya cukup pesat. Provinsi ini memiliki karakteristik yang sama hingga tahun 2012. Dari tahun ke tahun, ternyata sektor pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan (A) selalu menjadi karakteristik lapangan pekerjaan utama kebanyakan penduduk Indonesia. Hal ini menunjukkan bahwa identitas Indonesia sebagai negara agraris masih melekat. Namun, dominasinya semakin berkurang seiring perkembangan zaman. Pada Lampiran 11 dan Lampiran 12 ditampilkan konfigurasi tanpa simbol sektor lapangan pekerjaan utama untuk dapat memudahkan dalam melihat perubahan. Tabel 6 berikut memberikan besar inersia dan ukuran kesesuaian analisis korespondensi (GFAK ) yang merupakan proporsi dua dimensi pertama terhadap total inersia setiap tahun. Tabel 6 Inersia dan ukuran kesesuaian analisis korespondensi Indikator Inersia GFAK
Tahun 2003 0.1556 85.16%
2005 0.1773 88.93%
2008 0.1451 85.63%
2009 0.1404 86.49%
2010 0.1577 86.76%
2011 0.1688 85.78%
2012 0.1629 84.23%
Berdasarkan Tabel 6 di atas, dapat diperoleh informasi bahwa keragaman terbesar terdapat pada data tahun 2005 dengan inersia sebesar 0.1773 dan keragaman terkecil pada tahun 2009 dengan inersia terkecil, yaitu 0.1404. Berdasarkan nilai inersia tersebut, maka dapat dikatakan data tersebut cukup baik untuk digunakan dalam analisis ini. Rata-rata besar informasi yang dapat
19 diperoleh dari dua dimensi pertama pada ketujuh data tersebut dapat dilihat dari GFAK sebesar 86.14% dengan kisaran antara 84.23% dan 88.93%.
SIMPULAN Melalui analisis Procrustes, diperoleh ukuran kesesuaian antarkonfigurasi provinsi yang berkisar antara 82.92% dan 98.38% dengan rataannya yang relatif baik, yaitu sebesar 94.40%. Ukuran kesesuaian terbesar pada konfigurasi provinsi tahun 2008 yang disesuaikan dengan konfigurasi tahun 2009 menunjukkan konfigurasi provinsi yang tidak mengalami perubahan. Sementara itu, nilai ukuran kesesuaian antarkonfigurasi paling kecil terdapat pada konfigurasi provinsi tahun 2012 yang disesuaikan dengan konfigurasi tahun 2005. Provinsi Aceh dan Gorontalo mengalami perubahan dari karakteristik A (pertanian, kehutanan, perburuan, dan perikanan) menjadi A dan I (jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan). Provinsi Lampung dan Sulawesi Tenggara mengalami perubahan dari karakteristik A menjadi A dan F (perdagangan besar, eceran, rumah makan, dan hotel). Provinsi Riau dan Kep. Riau yang merupakan hasil pemekaran wilayahnya ternyata memiliki karakteristik lapangan pekerjaan utama yang berbeda. Provinsi Riau memiliki karakteristik A dan F sedangkan Kep. Riau berkarakteristik C (industri pengolahan) dan F. Dua provinsi hasil pemekaran wilayah lainnya, Sulawesi Barat dan Papua Barat, memiliki karakteristik yang sama dengan provinsi asalnya. Berdasarkan GF analisis korespondensi, gambaran dalam ruang berdimensi dua mampu menerangkan antara 84.23% sampai 88.93% dari total inersia.
DAFTAR PUSTAKA Bakhtiar T, Siswadi. 2011. Orthogonal Procrustes Analysis: Its Transformation Arrangement and Minimal Distance. International Journal of Applied Mathematics and Statistics. 20(M11): 16 24. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2004. Statistik Indonesia 2004. Jakarta: BPS. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2006. Statistik Indonesia 2006. Jakarta: BPS. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2009. Statistik Indonesia 2009. Jakarta: BPS. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2010. Statistik Indonesia 2010. Jakarta: BPS. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2011. Statistik Indonesia 2011. Jakarta: BPS. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2012. Statistik Indonesia 2012. Jakarta: BPS. [BPS] Badan Pusat Statistik. 2013. Statistik Indonesia 2013. Jakarta: BPS. Greenacre MJ. 1984. Theory and Applications of Correspondence Analysis. London (GB): Academic Press.
20 Greenacre MJ. 2007. Correspondence Analysis in Practice. 2nd Ed. London (GB): Chapman and Hall. Johnson RA, Wichern DW. 2007. Applied Multivariate Statistical Analysis. 6th Ed. United States (US): Pearson Prentice Hall. Mariyam. 2011. Ukuran kesesuaian dalam analisis biplot biasa dan analisis biplot imbuhan [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Siswadi, Bakhtiar T, Maharsi R. 2012. Procrustes Analysis and the Goodness-offit o Bip ots: Some houghts an Fin ings. Applied Mathematical Sciences 6(72): 3579 – 3590. Siswadi, Suharjo B. 1999. Analisis Eksplorasi Data Peubah Ganda. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Sujita. 2009. Analisis biplot untuk memetakan mutu sekolah yang sesuai dengan nilai ujian nasional [tesis]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.
21
Lampiran 1 Penduduk berumur 15 tahun yang bekerja selama seminggu yang lalu menurut provinsi dan lapangan pekerjaan utama tahun 2003 Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Kep. Bangka Belitung Bengkulu Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Maluku Maluku Utara Papua Total
B 8914 12926 15490 20769 13888 25893 103880 2520 4236 9536 69760 65334 191436 27013 152144 18805 47980 13264 37654 37665 58441 35239 16630 4545 11112 5684 4668 1037 4719 13534 1034716
C 51613 389795 82674 149765 48017 114480 15265 12132 150662 730076 2556511 627615 2435606 193392 2265182 190420 194200 135096 91595 28647 125337 107513 45010 26265 41542 175872 28971 30073 19077 8095 11070498
Lapangan Pekerjaan Utama D E F 8486 62879 231855 21612 183021 891744 1854 74568 342590 903 114092 350255 3085 32301 126067 5538 102411 438432 1655 18675 66470 1080 21276 86472 6906 62825 461179 14208 145704 1244202 39561 859481 3713702 11090 116453 842284 26766 954038 3383520 2584 105145 398055 45869 931040 3531652 8090 104595 489750 1600 58012 324568 2176 38036 126006 3825 54249 212369 432 26082 137511 4046 55844 278110 2945 91050 219882 2798 34300 147386 2085 12560 52605 2483 37501 150717 848 157304 576396 389 22543 106491 2149 9026 53828 858 16671 52197 4948 38420 82861 230869 4540102 19119156
G 59849 297389 120516 118160 43681 145785 15820 17928 127999 310616 1353632 295216 732844 53686 872948 86245 124748 42430 51309 48627 87051 79830 63762 24030 36659 153496 36005 26416 10719 43131 5480527
H 5687 44041 26830 108529 22446 16740 1005 3960 6230 216363 193561 111508 116940 9010 105143 21215 10156 10824 7555 4266 9091 25255 16216 3000 5345 20316 761 921 1287 855 1125056
I 187175 536095 250718 261151 104004 207186 46555 82188 213682 805999 1837094 432324 1501110 268549 1807678 234725 175300 147376 133685 77382 192996 158238 117958 43070 108291 341612 88510 47374 26592 78476 10513093
Total 1522504 4901865 1768366 2025966 1137460 3091740 441355 720036 3132126 3497359 14618934 3289823 15528110 1701802 17374955 1835165 1844636 1956014 1790070 813726 1561810 1041494 873436 323625 975932 3183652 828774 446310 351345 1143646 93722036
21
Sumber: BPS (2004).
A 906046 2525242 853126 902342 743971 2035275 172030 492480 2098407 20655 3995632 787999 6185850 644368 7663299 681320 908072 1440806 1197829 453114 750894 321542 429376 155465 582282 1752124 540436 275486 219225 873326 40608019
22
Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Kep. Bangka Belitung Bengkulu Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Tenggara Maluku Maluku Utara Papua Total
Sumber: BPS (2006).
A 922363 2721353 833410 906744 631399 1966311 140911 533779 2134384 19651 4069317 923908 6339024 634421 8188438 608692 862891 1597026 1166939 565075 742129 353490 378955 184042 618742 1858928 507114 244837 240818 919106 41814197
B 4511 10965 7555 66680 11737 22402 128915 8005 1772 2953 56256 15867 72978 6883 103160 11938 44960 21502 31956 26144 55018 60830 5808 2205 2806 10260 3549 1417 1933 7877 808842
C 54989 310464 130508 223705 76374 120615 17573 14972 195738 698782 2615424 633158 2551679 240273 2356939 344904 178257 119719 102114 25436 130465 153667 46112 24761 38361 165088 39675 17944 14073 10637 11652406
Lapangan Pekerjaan Utama D E F 3784 58041 222575 13154 208976 912913 5501 53551 320686 4101 150660 368175 3189 34047 163899 15580 93808 477336 2068 22235 68292 1213 13327 100233 1918 98782 321655 9072 174426 1391304 12380 859987 3732105 7925 101632 822400 17248 902627 3318128 3603 110686 426378 38003 822520 3354316 5253 126380 442248 500 65145 282962 2142 31378 90088 4867 57880 244925 1910 29593 132129 3820 58930 303708 3244 82957 254493 3783 42666 161912 1087 9149 56599 4755 30604 104863 6893 104760 532635 930 23513 112955 2958 10640 65106 657 10036 40899 5263 28151 70985 186801 4417087 18896902
G 80155 328101 134868 170727 48101 115629 21406 19755 144008 326539 1333306 347048 675111 58867 796519 92198 111553 41559 65592 47973 61308 65810 80682 22593 44467 207450 33832 20762 17472 39134 5552525
H 4884 115361 10093 17095 6153 15601 1902 3200 9706 172938 150235 63996 114426 29723 162960 37708 21918 8988 7205 2063 8529 12920 11571 3057 4950 29243 3500 2643 1098 9120 1042786
I 190671 544845 241300 293436 122308 241792 42872 61658 206021 769666 1800266 398902 1557388 246868 1845462 276274 216646 126173 140226 57282 146056 131924 123157 46698 96615 371518 82397 51752 27080 119319 10576572
Total 1541973 5166132 1737472 2201323 1097207 3069074 446174 756142 3113984 3565331 14629276 3314836 15548609 1757702 17668317 1945595 1784832 2038575 1821704 887605 1509963 1119335 854646 350191 946163 3286775 807465 418059 354066 1209592 94948118
22
Lampiran 2 Penduduk berumur 15 tahun yang bekerja selama seminggu yang lalu menurut provinsi dan lapangan pekerjaan utama tahun 2005
23
Lampiran 3 Penduduk berumur 15 tahun yang bekerja selama seminggu yang lalu menurut provinsi dan lapangan pekerjaan utama tahun 2008 Provinsi
Sumber: BPS (2009).
B 8660 16038 17797 48461 10457 12835 27147 108087 7429 13383 13494 96822 25543 133195 20171 147792 12180 41475 18544 32463 40698 50893 71085 12804 5194 8289 18230 2369 11319 3115 6749 18097 9725 1070540
C 86762 447541 128357 108469 185624 46426 159297 23739 24952 271924 674949 2935324 705831 2703427 250507 2412284 263331 209940 140866 84671 36330 112420 83948 43846 34268 50216 183430 25443 45616 26341 15026 16923 11348 12549376
Lapangan Pekerjaan Utama D E F 2691 103816 252853 9505 272873 1119287 3981 88423 396024 7143 106540 361340 2650 46979 124820 3315 45581 190976 5592 113968 493816 993 28541 90237 2211 31498 109814 3900 153681 543076 13738 178668 1555806 38568 1021072 4181463 11964 170628 979925 21887 1006994 3254982 1068 150571 456825 21403 965771 3775810 7760 140102 481818 4688 96900 326537 2626 47529 141387 3668 80460 275574 1853 41863 121389 2786 65974 368107 4227 81306 258683 3951 67121 163693 642 22344 59610 1983 45054 156381 7473 148467 578961 530 13479 61594 1413 32869 127781 1331 17345 57743 759 17795 44575 4485 21412 80172 330 13341 30685 201114 5438965 21221744
G 88842 338830 125807 115110 60168 60999 161372 17925 31049 162192 416679 1396829 348296 715404 88960 923005 92742 122575 97102 63884 34762 92169 83863 90561 32214 43696 194483 16554 46309 32660 25431 40887 18144 6179503
H 9427 58270 17085 17624 9510 8093 19468 3192 6671 15707 301493 267166 84836 167840 41732 224545 45454 16167 10059 11699 5261 12242 24097 13850 2986 5864 38545 1672 4043 1801 2960 7970 2656 1459985
I 282749 667246 254590 277611 91320 149355 312646 56447 97383 310189 1017471 2331051 528869 1762808 322282 2169335 260056 219804 179918 178983 104127 202689 195410 153757 63720 148562 352573 45700 115142 65032 47633 91291 44068 13099817
Total 1621998 5540263 1956378 2055863 612667 1224483 3191355 492949 770642 3313553 4191966 16480395 3668895 15463658 1892205 18882277 2029730 1904781 2086105 2040767 982198 1670139 1259587 912198 405126 1131706 3136111 473309 923118 499555 394557 1028023 316193 102552750
23
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kep. Riau Jambi Sumatera Selatan Kep. Bangka Belitung Bengkulu Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat Total
A 786198 2610673 924314 1013565 81139 706903 1898049 163788 459635 1839501 19668 4212100 813003 5697121 560089 8242332 726287 866695 1448074 1309365 595915 762859 456968 362615 184148 671661 1613949 305968 538626 294187 233629 746786 185896 41331706
24
Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kep. Riau Jambi Sumatera Selatan Kep. Bangka Belitung Bengkulu Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat Total
Sumber: BPS (2010).
A 847095 2693652 907256 1000424 82782 695869 1905405 158341 477340 1829632 25464 4255548 745268 5864827 570574 8287922 704282 884215 1472627 1313985 596653 727745 456118 345595 172130 679720 1588626 300357 502886 299995 231296 803843 184368 41611840
B 10681 22778 25290 44269 9588 21024 25166 105122 8376 22452 16773 97278 25880 122572 18025 142241 8156 33068 35570 61501 46907 60033 77311 18301 6694 13136 17509 1711 26583 2285 6746 12353 9854 1155233
C 80772 500851 131060 118902 157600 41675 155836 25017 23724 298739 667883 3073499 843718 2656673 237240 2385686 293853 213099 134591 75613 29735 114137 75699 57520 32431 43923 214668 31058 50178 34569 8608 19070 12173 12839800
Lapangan Pekerjaan Utama D E F 3902 105567 264453 9717 298487 1155560 4245 88131 415023 9670 100132 375511 3775 38098 139680 1745 50079 201376 4729 118801 456901 1101 24898 96043 1565 30569 105625 3078 150988 600654 11565 190992 1516936 43292 967683 4303355 16055 162550 969827 25425 1028429 3462071 2592 145381 455331 29402 974005 3933109 6838 142370 488976 6430 93951 347247 2661 56557 149160 2107 79608 261327 1364 40228 121437 3005 75026 375945 4457 84536 282784 4048 68843 173432 554 28360 69315 1204 43407 161449 8845 168301 636714 836 16734 62981 2033 38198 135477 1367 23971 67323 3296 16146 39912 1349 20255 89046 802 15536 33843 223054 5486817 21947823
G 77903 324944 114715 99255 62483 63463 171036 15621 32928 133529 400885 1437414 327001 683675 82639 993928 85991 127792 91958 59298 40276 86640 73385 93012 35301 45103 187010 15856 50054 26996 26150 36033 15711 6117985
H 10680 60606 26542 31352 15257 11891 21745 6775 6116 22026 277978 266262 92717 154739 48441 211302 46185 14220 12864 12621 7358 15918 24809 16546 4126 6699 38123 1668 6780 4196 1766 6570 1718 1486596
I 331508 699048 286660 287842 117193 173470 337275 73366 101065 326077 1009914 2457099 521762 1836971 335425 2347461 280467 247358 204745 215151 115009 247456 223673 162876 72051 155077 362460 56879 138687 72313 59914 93509 51754 14001515
Total 1732561 5765643 1998922 2067357 626456 1260592 3196894 506284 787308 3387175 4118390 16901430 3704778 15835382 1895648 19305056 2057118 1967380 2160733 2081211 998967 1705905 1302772 940173 420962 1149718 3222256 488080 950876 533015 393834 1082028 325759 104870663
24
Lampiran 4 Penduduk berumur 15 tahun yang bekerja selama seminggu yang lalu menurut provinsi dan lapangan pekerjaan utama tahun 2009
25
Lampiran 5 Penduduk berumur 15 tahun yang bekerja selama seminggu yang lalu menurut provinsi dan lapangan pekerjaan utama tahun 2010 Provinsi
Sumber: BPS (2011).
B 11591 26088 24738 31585 11855 24769 27988 117020 8825 17596 19184 113056 29506 117048 14069 133892 7042 62373 30166 53729 55850 76011 115862 17224 9186 24905 16902 2295 21432 3929 6357 15671 6757 1254501
C 77828 455007 138312 126843 252753 50017 167714 26128 20562 289987 754985 3389287 1053922 2815292 247093 2482563 303589 204111 143972 100955 35562 129789 83176 50621 35228 38848 197342 29414 53666 29359 9808 18218 12300 13824251
Lapangan Pekerjaan Utama D E F 3630 109023 314323 12452 306308 1195575 3662 104218 406197 6861 124631 408391 3301 50833 153505 1940 58278 230126 6996 129053 498286 759 26061 125710 1241 35404 126021 3859 152736 567667 17473 191493 1733631 59241 1006635 4206889 15813 227432 1189714 19577 1046741 3388450 1689 109933 438282 25665 894648 3787780 3952 144041 571274 4926 85007 372560 1731 62472 150765 2857 102069 273265 2052 53264 139802 2826 75475 388441 6339 88337 327424 4554 59146 172722 679 20296 71243 2761 43649 164103 10552 158753 603655 336 14864 64463 2430 37597 158411 539 18855 85668 1499 12257 43782 1291 27356 96199 587 16032 37852 234070 5592897 22492176
G 74456 308600 101674 102349 55979 55955 153194 15119 24533 165087 425631 1208030 385304 664080 67368 755583 95202 109118 98318 55983 35520 79032 78249 77868 33351 44102 174098 15907 45766 36409 23599 38512 15046 5619022
H 13644 60969 22918 30193 16626 13455 32943 5430 7039 19189 312413 337891 152321 179804 38651 232000 58832 15307 9766 17903 7153 18673 43885 14978 4647 7941 38646 1703 6574 5149 3523 6477 2843 1739486
I 361971 885198 339429 370298 126543 216999 418985 77441 118517 410386 1206474 2657172 806411 1961926 318360 2446497 321222 274291 230401 222512 128571 245219 282189 182268 81322 174774 499938 65704 175748 105004 71744 118839 54070 15956423
Total 1776254 6125571 2041454 2170247 769486 1462405 3421193 585136 815741 3737078 4689761 16942444 4583085 15809447 1775148 18698108 2177358 2132933 2061229 2095705 1022580 1743622 1481898 936939 432926 1164226 3272365 514867 997678 586430 411361 1456545 316547 108207767
25
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kep. Riau Jambi Sumatera Selatan Kep. Bangka Belitung Bengkulu Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat Total
A 809788 2875374 900306 969096 98091 810866 1986034 191468 473599 2110571 28477 3964243 722662 5616529 539703 7939480 672204 1005240 1333638 1266432 564806 728156 456437 357558 176974 663143 1572479 320181 496054 301518 238792 1133982 171060 41494941
26
Provinsi Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kep. Riau Jambi Sumatera Selatan Kep. Bangka Belitung Bengkulu Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat Total
Sumber: BPS (2012).
A 898225 2595244 813699 1086037 97757 770848 2029448 152884 456467 1715268 30404 3675713 630122 5376452 431070 7520067 556615 872088 1360265 1294481 605378 756416 454258 321121 159123 654739 1469245 315762 467200 321494 241341 1036520 163164 39328915
B 11739 30288 29824 37659 15952 21517 42225 148549 9480 27239 15284 131781 62908 79440 12464 132588 12635 49587 23627 78646 60463 74277 162640 24806 15020 26254 29038 5629 38159 5947 7605 33174 8932 1465376
C 72509 483988 153130 145753 195368 48786 168171 32186 25323 358572 690816 3571915 1140427 3046724 266768 2665473 290132 169577 124697 89493 31277 117126 84554 65984 44015 65750 223246 30973 51782 45338 10763 19885 11580 14542081
Lapangan Pekerjaan Utama D E F 3966 113934 299183 11390 332780 1208842 9124 127991 441786 10151 124939 490910 4551 59755 193860 4525 63098 231221 5949 124580 558401 1435 26817 111897 2828 43567 161061 3636 162881 605747 15894 163033 1642120 35078 1194823 4554503 18050 231911 1118385 29152 1097380 3402091 4247 133128 480136 24399 1158525 3908294 6859 185705 596527 2508 89284 370239 2420 59405 147439 4409 97395 277324 3712 52107 157741 4317 94961 390121 7063 85327 364266 4653 82431 196182 175 28642 65851 1812 57492 190410 7831 178717 654516 1236 20758 72203 1901 54277 169917 2425 23356 92986 809 18221 55287 2910 36358 130766 221 16233 56325 239636 6339811 23396537
G 69173 246883 106972 95364 48580 57533 129687 13214 26210 129625 393284 1096994 295786 563144 68200 709844 81744 85578 87407 51545 29409 77729 76774 73065 34590 44314 181214 14685 56418 36882 27740 52225 17010 5078822
H 25040 118250 40489 56332 26728 22822 61203 11209 14795 40446 440825 494960 201536 264681 50063 362314 83281 29560 20810 21002 14373 35752 48236 22856 6401 15792 55828 4508 11538 7928 2929 16483 4392 2633362
I 358704 884449 347710 377035 139273 214648 433440 91443 133988 438887 1196758 2699014 830535 2057071 352519 2458836 391376 293819 270189 232277 151241 274230 307885 199622 91393 204436 575863 70294 175356 113756 73175 147906 58731 16645859
Total 1852473 5912114 2070725 2424180 781824 1434998 3553104 589634 873719 3482301 4588418 17454781 4529660 15916135 1798595 18940340 2204874 1962240 2096259 2146572 1105701 1824929 1591003 990720 445210 1260999 3375498 536048 1026548 650112 437870 1476227 336588 109670399
26
Lampiran 6 Penduduk berumur 15 tahun yang bekerja selama seminggu yang lalu menurut provinsi dan lapangan pekerjaan utama tahun 2011
27
Lampiran 7 Penduduk berumur 15 tahun yang bekerja selama seminggu yang lalu menurut provinsi dan lapangan pekerjaan utama tahun 2012 Provinsi
Sumber: BPS (2013).
B 14171 41059 32020 44655 17466 27836 48608 129147 7503 27939 14827 191271 63943 91208 13602 142660 7637 48800 29537 83926 67150 89491 161898 29993 18788 30685 25753 3837 31608 10632 10907 32100 10362 1601019
C 73844 442014 159038 146435 194223 47303 196967 35971 33849 329416 706871 3863392 1190185 3297707 282602 2834939 311225 168272 158501 77978 27768 130110 96777 57886 37986 62251 225880 27471 63469 37379 14883 16998 17652 15367242
Lapangan Pekerjaan Utama D E F 3171 130746 282455 18308 363795 1116740 4953 113385 431771 8042 122539 492730 3220 61981 226134 2832 62169 229932 6837 141795 508305 1866 31250 115880 1672 40755 142753 5132 189897 625338 6107 175913 1595659 50125 1287391 4595508 15866 237977 1122201 26564 1207067 3447147 2721 132849 464415 31125 1251741 3834312 6347 185764 625302 3840 93972 372505 2176 81634 154124 4157 110206 275678 1631 50708 145923 4615 97245 387390 6186 104930 347740 3825 76026 189532 812 29465 67142 3108 63044 169346 14256 181433 614082 0 23000 83027 1983 62430 180974 3506 19290 93735 935 17396 51707 2129 27687 114442 880 16182 51869 248927 6791662 23155798
G 72815 275808 101552 97127 59428 44797 121299 13788 24004 123226 438553 1054007 292192 547944 61339 674368 85711 70596 95738 43015 29921 67248 73704 79698 32976 39111 181602 15984 47715 35921 26057 51449 19567 4998260
H 24763 102911 41694 70716 28421 22627 71700 10658 12121 33745 434798 494222 211153 282810 57228 347672 83876 27560 18484 25604 11141 42419 54420 24907 5674 19167 58143 4208 11749 5962 3943 12098 5622 2662216
I 353716 895076 325927 343734 135358 202627 446068 77935 130729 448242 1440370 2818642 869471 2168066 350382 2492978 390161 317559 264298 232651 142967 248279 314386 183288 84390 197385 574976 76966 176526 104943 73951 158216 60633 17100896
Total 1798547 5751682 2037642 2399002 824567 1423624 3532932 583102 830266 3449307 4838596 18321108 4605847 16132890 1867708 19081995 2268708 1978764 2095683 2106514 1070210 1821327 1619118 957292 445729 1165442 3351908 548783 975879 610362 443946 1527933 341741 110808154
27
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Kep. Riau Jambi Sumatera Selatan Kep. Bangka Belitung Bengkulu Lampung DKI Jakarta Jawa Barat Banten Jawa Tengah DI Yogyakarta Jawa Timur Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur Kalimantan Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Sulawesi Utara Gorontalo Sulawesi Tengah Sulawesi Selatan Sulawesi Barat Sulawesi Tenggara Maluku Maluku Utara Papua Papua Barat Total
A 842866 2495971 827302 1073024 98336 783501 1991353 166607 436880 1666372 25498 3966550 602859 5064377 502570 7472200 572685 875660 1291191 1253299 593001 754530 459077 312137 168496 581345 1475783 314290 399425 298994 244167 1112814 158974 38882134
28 Lampiran 8 Koordinat profil baris dan kolom konfigurasi provinsi terhadap lapangan pekerjaan utama sebelum pemekaran Tahun 2003 row 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 29 30 31 32
Koor 1 0.3521 0.1638 0.1198 -0.0143 0.4343 0.4587 0.2400 0.5162 0.4683 -0.9201 -0.3340 -0.4239 -0.0737 -0.0747 0.0159 -0.1048 0.1363 0.5868 0.4905 0.3162 0.1458 -0.2012 0.1412 0.1148 0.3513 0.2467 0.4540 0.3664 0.4011 0.6846
Koor 2 -0.0546 -0.0851 -0.0147 0.0035 -0.0056 -0.0460 2.1432 -0.0860 -0.1164 -0.0270 -0.0485 0.0970 0.0102 0.0598 -0.0248 0.0047 0.1325 -0.0732 0.0724 0.3276 0.2499 0.2405 0.0803 0.0292 -0.0052 -0.0929 -0.0672 -0.1002 0.0064 -0.0204
Koor 3 0.0994 0.0566 0.1721 0.3521 0.1748 0.0536 -0.0285 0.1414 0.0326 0.3201 -0.0710 0.0688 -0.1261 -0.0162 -0.0735 0.0141 -0.0224 0.0394 0.0310 0.0702 0.0367 0.0937 0.1853 0.0836 0.0834 0.0540 0.0807 0.0564 0.0019 0.0777
Koor 4 0.0899 0.0503 0.1222 -0.1445 -0.0843 0.0046 0.0273 0.0236 -0.0058 -0.0343 0.0509 -0.0794 -0.0572 0.0646 -0.0120 0.0744 0.0101 -0.1499 -0.0582 0.0799 0.0581 0.0700 0.0841 0.0924 0.0441 0.0629 0.0534 0.0374 -0.0208 0.0012
Koor 5 -0.0660 0.0262 -0.0162 -0.0163 0.0307 0.0439 0.0125 -0.0668 0.0480 -0.0533 0.0624 0.1172 -0.0379 -0.1846 -0.0246 -0.1157 0.0943 0.0467 0.0088 0.0471 0.0093 -0.0657 0.0366 0.0570 -0.0491 -0.0500 0.0040 0.0901 -0.0418 0.0425
Koor 6 0.0226 0.0192 -0.0237 -0.1599 -0.0140 -0.0214 0.0283 0.0350 0.0534 0.0769 -0.0228 0.0362 -0.0099 0.0440 0.0066 0.0227 0.0293 0.0507 0.0225 -0.0027 0.0450 -0.1678 -0.0312 0.0150 0.0167 -0.0341 0.0343 0.0671 -0.0262 -0.0341
Koor 7 -0.0391 0.0000 -0.0015 0.0120 -0.0166 0.0578 0.0153 -0.0362 0.0587 0.0039 -0.0088 0.0135 0.0081 -0.0401 -0.0062 0.0735 0.0034 -0.0873 0.0016 0.0548 -0.0263 -0.0609 -0.0311 -0.0821 -0.0090 0.0242 -0.0315 -0.0780 0.0300 -0.0377
Koor 8 0.0523 0.0316 -0.0404 -0.0032 0.0165 0.0016 0.0212 -0.0258 -0.0028 -0.0017 -0.0034 0.0071 -0.0023 -0.0334 0.0065 0.0393 -0.0409 -0.0249 0.0026 -0.0407 -0.0150 0.0222 0.0043 0.0574 -0.0015 -0.0378 -0.0522 0.0236 0.0196 0.0493
Koor 9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
col A B C D E F G H I
Koor 1 0.3572 0.1353 -0.4077 -0.1141 -0.1492 -0.2564 -0.2662 -0.7313 -0.2136
Koor 2 -0.0276 1.5547 -0.0318 0.0052 0.0051 -0.0093 -0.0176 0.0059 0.0103
Koor 3 0.0061 -0.0421 -0.1671 0.0672 -0.1352 -0.0127 0.0340 0.7696 0.1365
Koor 4 -0.0135 -0.0226 -0.0927 0.1243 0.0166 0.0324 0.1092 -0.2966 0.0582
Koor 5 0.0060 0.0240 0.0320 0.0467 -0.1108 -0.0297 0.1813 0.0350 -0.0568
Koor 6 0.0015 0.0054 0.0239 0.1583 -0.1489 0.0187 -0.0520 -0.0952 0.0327
Koor 7 0.0005 0.0034 -0.0228 -0.0652 -0.0176 0.0442 -0.0067 0.0373 -0.0503
Koor 8 -0.0003 -0.0007 -0.0020 0.3840 0.0134 -0.0001 -0.0036 0.0168 -0.0106
Koor 9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
Tahun 2005 row 1 2 3 4 6
Koor 1 0.3374 0.1686 0.0959 0.0106 0.2888
Koor 2 0.0849 0.0826 0.0479 -0.2466 0.0026
Koor 3 0.1179 0.1645 0.1369 0.0339 0.0519
Koor 4 0.0248 -0.0123 0.0870 0.0782 -0.0121
Koor 5 0.0903 -0.0145 0.0419 0.1011 0.0093
Koor 6 0.0125 -0.0004 0.0025 0.0943 0.0057
Koor 7 -0.0462 0.0833 -0.0837 0.0252 -0.0534
Koor 8 0.0212 -0.0050 0.0020 -0.0074 0.0027
Koor 9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
29 row 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 29 30 31 32 col A B C D E F G H I
Koor 1 0.4142 0.3271 0.5478 0.4761 -0.8963 -0.3401 -0.3536 -0.0855 -0.1649 0.0355 -0.2669 0.1226 0.6829 0.4260 0.4488 0.1630 -0.1521 0.0407 0.1858 0.4409 0.2596 0.3825 0.3111 0.4863 0.6608 Koor 1 0.3526 0.3370 -0.3929 0.1706 -0.1876 -0.2969 -0.2562 -0.5280 -0.1946
Koor 2 0.0499 -3.0385 0.0306 0.1365 -0.0064 0.0174 0.0141 0.0371 0.0307 0.0354 0.0008 -0.1690 0.0551 -0.0568 -0.1890 -0.2906 -0.5214 0.0079 0.0386 0.0987 0.0790 0.0804 0.0787 0.0799 0.0835
Koor 3 0.0631 0.0092 0.0777 -0.0246 0.2916 -0.0412 0.0267 -0.1334 0.0063 -0.0555 -0.0404 0.0526 -0.0540 0.0055 0.0531 0.0023 -0.0426 0.2222 0.1307 0.0862 0.1314 0.0626 0.1481 0.0442 0.1184
Koor 4 -0.0237 -0.0143 -0.0461 0.0464 -0.1376 0.0956 0.1173 -0.0436 -0.1459 -0.0366 -0.1030 0.0245 -0.0285 -0.0145 0.0586 -0.0396 -0.0257 0.1084 0.0392 0.0157 0.0432 -0.0022 -0.0057 0.0481 -0.0232
Koor 5 0.0163 -0.0693 -0.0139 -0.0371 -0.0359 0.0143 -0.1385 0.0092 0.0746 -0.0098 0.0193 -0.0350 -0.1214 -0.0128 0.0085 0.0095 0.0678 0.0996 0.0049 0.0263 0.0242 0.0173 0.0407 -0.0095 -0.0057
Koor 6 -0.0870 -0.0139 -0.0684 0.0091 -0.0040 -0.0083 -0.0037 -0.0074 0.0078 0.0038 0.0751 0.0638 0.0731 -0.0365 -0.0939 -0.0782 0.0067 0.0271 0.0265 0.0277 -0.0111 -0.0089 -0.0217 -0.0186 0.0777
Koor 7 -0.0015 -0.0103 -0.0267 0.0327 -0.0108 0.0050 -0.0193 0.0053 -0.0033 -0.0100 0.0016 -0.0149 -0.0081 0.0014 0.0415 -0.0231 0.0448 0.0102 -0.0759 -0.0255 -0.0130 -0.0321 -0.0869 0.0115 -0.0197
Koor 8 -0.0399 0.0002 0.0495 0.0240 0.0153 0.0053 -0.0295 0.0042 0.0109 -0.0075 -0.0300 0.0421 0.0164 0.0009 0.0178 0.0156 -0.0253 -0.0368 0.0020 -0.0504 0.0210 0.0440 -0.0718 0.0147 -0.0315
Koor 9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
Koor 2 0.0491 -2.4554 0.0261 -0.0861 -0.0401 -0.0042 -0.0076 0.0298 -0.0082
Koor 3 -0.0079 -0.0308 -0.1932 0.2976 -0.1257 0.0299 0.1273 0.4801 0.1262
Koor 4 -0.0024 -0.0075 -0.0046 -0.1238 -0.0183 -0.0257 0.2424 -0.2611 -0.0304
Koor 5 -0.0073 -0.0334 -0.0534 0.0570 0.1391 0.0114 -0.0186 -0.1908 0.0396
Koor 6 -0.0008 0.0014 0.0241 -0.1034 0.0370 -0.0559 0.0087 0.0763 0.0507
Koor 7 0.0016 -0.0017 -0.0108 -0.1174 0.0750 -0.0010 0.0202 0.1465 -0.0469
Koor 8 0.0008 0.0034 -0.0060 -0.3963 -0.0104 0.0065 -0.0059 -0.0115 0.0071
Koor 9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
Koor 2 0.036 0.075 0.009 -0.115 0.015 0.049 -2.029 0.024 0.095 -0.068 0.024 0.007 0.034
Koor 3 0.137 0.076 0.107 -0.002 0.134 0.086 -0.244 0.147 0.006 0.361 -0.066 -0.038 -0.154
Koor 4 -0.062 -0.025 -0.050 -0.053 -0.016 -0.005 0.035 0.019 0.003 0.093 -0.068 -0.065 0.049
Koor 5 0.154 0.017 0.022 0.022 0.008 -0.033 -0.051 0.033 -0.012 -0.035 -0.006 -0.089 0.015
Koor 6 -0.074 0.047 0.052 -0.044 0.013 0.035 0.033 -0.015 0.030 -0.018 0.005 0.000 -0.016
Koor 7 -0.047 0.002 -0.019 0.011 -0.014 0.003 -0.017 -0.005 0.010 -0.002 0.000 -0.005 0.004
Koor 8 -0.005 0.007 -0.006 -0.025 -0.026 0.003 0.017 -0.029 0.014 0.003 0.002 -0.015 -0.002
Koor 9 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Tahun 2008 row 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Koor 1 0.200 0.135 0.157 0.050 0.371 0.393 0.266 0.408 0.303 -0.873 -0.309 -0.395 -0.081
30 row 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 29 30 31 32 col A B C D E F G H I
Koor 1 -0.205 0.058 -0.105 0.132 0.578 0.500 0.485 0.160 0.025 0.040 0.137 0.400 0.262 0.386 0.389 0.416 0.613 Koor 1 0.356 0.301 -0.342 -0.139 -0.104 -0.253 -0.223 -0.707 -0.182
Koor 2 -0.038 0.040 0.027 -0.094 0.085 -0.011 -0.268 -0.196 -0.480 -0.076 -0.026 0.052 0.057 0.006 0.066 -0.043 -0.053 Koor 2 0.039 -1.546 0.066 -0.092 -0.011 -0.008 -0.001 -0.070 -0.033
Koor 3 0.024 -0.038 0.007 -0.030 0.025 0.058 0.043 0.058 0.084 0.195 0.075 0.115 0.108 0.099 0.113 0.118 0.130 Koor 3 0.005 -0.173 -0.227 0.175 -0.117 0.027 0.085 0.471 0.127
Koor 4 0.061 0.038 0.076 -0.041 0.011 0.058 0.032 -0.015 -0.034 -0.184 -0.122 0.014 -0.017 -0.022 -0.085 -0.067 0.009 Koor 4 0.009 0.010 0.023 -0.170 -0.014 0.014 -0.173 0.238 -0.012
Koor 5 0.147 -0.007 0.060 -0.026 -0.124 -0.015 -0.003 -0.004 0.060 0.109 0.041 0.038 -0.003 -0.003 -0.022 -0.004 -0.073 Koor 5 -0.009 -0.038 -0.039 -0.049 0.138 0.005 -0.061 -0.105 0.045
Koor 6 -0.024 0.008 0.023 -0.025 -0.108 0.023 -0.021 0.097 -0.012 -0.054 -0.098 -0.030 0.037 -0.024 -0.075 -0.065 -0.073 Koor 6 -0.001 -0.005 -0.030 -0.062 -0.011 0.057 -0.005 -0.069 -0.045
Koor 7 -0.013 -0.010 0.064 0.013 -0.002 0.019 0.002 -0.042 0.031 0.069 -0.027 -0.042 0.026 -0.041 -0.025 0.020 0.025 Koor 7 0.001 -0.002 -0.004 0.197 0.041 -0.004 0.013 0.065 -0.026
Koor 8 0.021 0.004 -0.029 0.002 0.019 -0.003 0.000 -0.016 0.004 0.022 0.025 -0.022 0.008 -0.007 -0.012 0.031 -0.021 Koor 8 0.000 0.002 -0.002 -0.210 0.013 -0.003 0.013 0.022 -0.006
Koor 9 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 Koor 9 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Tahun 2009 row 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Koor 1 0.234 0.138 0.138 0.038 0.353 0.407 0.274 0.447 0.280 -0.833 -0.315 -0.450 -0.071 -0.182 0.055 -0.131 0.126 0.580 0.527 0.502 0.136 0.046 0.004 0.077
Koor2 0.007 0.071 -0.040 -0.103 -0.056 0.065 -1.805 0.020 0.090 -0.166 0.030 0.023 0.067 -0.048 0.053 0.047 -0.031 0.036 -0.118 -0.294 -0.242 -0.507 -0.148 -0.079
Koor 3 0.172 0.059 0.115 0.041 0.133 0.085 -0.498 0.133 -0.006 0.338 -0.056 -0.102 -0.130 0.073 -0.021 0.003 -0.025 0.007 0.015 -0.004 0.024 0.022 0.157 0.095
Koor 4 -0.032 -0.005 0.001 0.022 0.013 0.046 -0.013 0.004 -0.030 -0.048 0.064 0.093 -0.064 -0.136 -0.014 -0.111 0.067 0.080 -0.026 0.018 -0.015 -0.032 0.112 0.086
Koor 5 0.150 0.018 0.020 0.012 0.014 -0.026 -0.057 -0.001 -0.039 -0.078 0.028 -0.078 0.002 0.064 -0.013 0.001 0.015 -0.107 -0.051 -0.030 0.028 0.079 0.158 0.144
Koor 6 -0.093 0.044 0.045 -0.045 0.016 0.024 0.031 -0.015 0.040 -0.005 0.010 -0.032 -0.015 -0.053 0.009 -0.020 -0.011 -0.091 -0.002 -0.011 0.068 0.009 -0.024 -0.052
Koor 7 -0.058 0.010 -0.018 0.028 -0.022 0.010 -0.005 -0.009 0.000 -0.004 -0.007 0.005 0.003 0.006 -0.010 0.048 0.007 0.004 -0.001 0.010 -0.046 0.026 0.086 0.006
Koor 8 -0.014 0.004 -0.017 -0.040 0.001 0.011 0.015 -0.010 0.001 0.008 0.006 -0.024 0.002 0.022 0.000 -0.019 -0.012 0.030 0.005 0.020 -0.027 -0.005 0.043 0.068
Koor 9 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
31 row 26 27 29 30 31 32 col A B C D E F G H I
Koor 1 0.420 0.228 0.329 0.340 0.441 0.637 Koor 1 0.354 0.386 -0.367 -0.188 -0.092 -0.245 -0.239 -0.631 -0.150
Koor 2 0.013 0.063 -0.149 0.083 -0.058 0.016
Koor 3 0.114 0.084 0.059 0.097 0.155 0.094
Koor 4 -0.006 0.000 0.046 0.035 0.134 0.042
Koor 5 0.006 0.009 0.021 0.017 0.078 -0.077
Koor 6 -0.016 0.052 -0.037 -0.070 -0.089 -0.039
Koor 7 -0.044 0.037 -0.031 -0.002 0.048 -0.004
Koor 8 -0.006 -0.009 -0.004 -0.001 -0.091 0.003
Koor 9 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Koor 2 0.047 -1.397 0.106 -0.090 0.015 -0.014 -0.009 -0.196 -0.079
Koor 3 0.003 -0.344 -0.202 0.057 -0.072 0.017 0.070 0.432 0.129
Koor 4 0.001 0.022 0.011 0.200 -0.088 -0.033 0.188 -0.093 -0.004
Koor 5 -0.013 -0.030 -0.037 0.071 0.120 -0.002 0.027 -0.224 0.041
Koor 6 -0.001 0.003 -0.032 -0.118 -0.016 0.050 0.024 -0.059 -0.044
Koor 7 0.001 0.002 -0.005 0.197 0.045 -0.005 0.016 0.068 -0.026
Koor 8 0.000 0.004 0.001 -0.264 0.020 -0.007 0.017 0.027 -0.004
Koor 9 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Tahun 2010 row 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 29 30 31 32
Koor 1 0.204 0.185 0.153 -0.024 0.391 0.409 0.274 0.436 0.361 -0.799 -0.333 -0.511 -0.081 -0.159 0.067 -0.173 0.218 0.540 0.489 0.456 0.150 0.008 0.063 0.106 0.431 0.251 0.289 0.292 0.448 0.727
Koor 2 0.001 0.060 -0.030 -0.037 -0.046 0.057 -1.690 0.011 0.111 -0.141 0.034 0.011 0.077 -0.004 0.065 0.042 -0.130 0.055 -0.075 -0.357 -0.299 -0.678 -0.126 -0.112 -0.078 0.052 -0.098 0.030 -0.037 0.067
Koor 3 0.186 0.093 0.112 0.005 0.118 0.090 -0.454 0.136 0.016 0.346 -0.071 -0.039 -0.143 0.037 -0.037 0.035 -0.044 -0.011 -0.013 -0.047 -0.015 0.031 0.185 0.100 0.099 0.124 0.104 0.177 0.182 0.067
Koor 4 0.045 0.020 0.025 -0.027 0.014 -0.024 0.018 0.050 -0.019 0.031 -0.044 -0.100 0.042 0.102 0.029 0.115 -0.047 -0.141 0.025 -0.004 0.039 0.011 -0.092 -0.124 -0.015 -0.005 -0.035 -0.091 -0.129 -0.060
Koor 5 0.152 0.031 0.057 0.057 0.003 -0.034 -0.050 0.008 -0.032 -0.071 0.024 -0.034 0.008 0.030 -0.030 -0.015 -0.016 -0.059 -0.042 0.008 -0.008 0.033 0.149 0.092 0.011 0.028 0.051 0.041 0.037 -0.099
Koor 6 -0.050 0.039 0.017 -0.048 -0.003 0.015 0.037 -0.013 0.029 -0.008 0.017 -0.018 -0.016 -0.046 0.003 -0.002 0.035 -0.056 -0.031 -0.021 0.070 -0.042 0.011 -0.007 -0.014 0.021 -0.015 -0.007 -0.040 -0.032
Koor 7 -0.037 0.010 -0.013 0.003 -0.016 0.022 -0.044 -0.006 0.010 0.001 0.004 -0.007 0.008 -0.033 -0.019 0.048 -0.015 -0.001 0.045 0.037 -0.020 0.048 0.063 -0.026 -0.024 0.011 -0.064 -0.057 -0.028 0.014
Koor 8 0.004 0.005 0.011 -0.016 0.003 -0.004 0.015 -0.009 0.012 0.005 -0.005 0.003 0.007 0.006 -0.005 0.002 -0.004 0.020 -0.005 0.002 0.006 -0.014 0.013 0.053 -0.018 -0.012 -0.013 0.036 -0.019 -0.007
Koor 9 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
col A B C
Koor 1 0.384 0.345 -0.395
Koor 2 0.050 -1.468 0.118
Koor 3 -0.003 -0.348 -0.219
Koor 4 -0.003 -0.032 -0.030
Koor 5 -0.013 -0.021 -0.023
Koor 6 -0.001 -0.003 -0.016
Koor 7 0.001 -0.002 -0.010
Koor 8 0.000 0.001 -0.002
Koor 9 0.000 0.000 0.000
32 col D E F G H I
Koor 1 -0.284 -0.093 -0.247 -0.245 -0.638 -0.143
Koor 2 -0.108 0.021 -0.029 -0.012 -0.154 -0.061
Koor 3 0.138 -0.103 0.034 0.093 0.359 0.141
Koor 4 -0.221 0.070 0.058 -0.159 0.010 -0.012
Koor 5 0.137 0.107 -0.010 0.024 -0.205 0.044
Koor 6 0.049 -0.028 0.033 0.044 -0.086 -0.027
Koor 7 0.111 0.055 -0.003 0.025 0.070 -0.026
Koor 8 -0.179 0.007 -0.001 0.013 0.001 -0.001
Koor 9 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Tahun 2011 row 1 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 29 30 31 32
Koor 1 0.306 0.168 0.112 0.044 0.404 0.442 0.348 0.372 0.263 -0.757 -0.337 -0.500 -0.085 -0.235 0.055 -0.215 0.219 0.592 0.566 0.510 0.204 0.093 0.022 0.088 0.380 0.227 0.298 0.299 0.455 0.658
Koor 2 0.051 0.073 -0.034 -0.045 0.008 0.063 -1.985 0.031 0.103 -0.174 0.021 -0.057 0.113 -0.005 0.087 0.000 -0.080 0.117 -0.107 -0.296 -0.234 -0.811 -0.163 -0.191 -0.033 0.036 -0.196 0.049 -0.010 0.002
Koor 3 0.171 0.092 0.110 0.055 0.136 0.096 -0.533 0.155 -0.009 0.425 -0.075 -0.084 -0.148 0.042 -0.050 0.077 0.021 0.045 -0.026 -0.004 0.035 -0.022 0.139 0.036 0.080 0.123 0.063 0.122 0.150 0.084
Koor 4 -0.083 -0.040 -0.074 -0.023 -0.002 0.054 0.033 -0.060 0.030 0.061 -0.006 0.123 -0.005 -0.120 -0.005 -0.137 0.010 0.167 0.035 0.003 -0.043 -0.050 -0.112 0.015 0.004 -0.027 -0.020 0.063 0.031 0.105
Koor 5 -0.068 0.012 -0.044 0.000 -0.007 0.045 0.070 0.037 0.014 0.062 -0.035 -0.042 0.020 0.007 0.033 0.057 -0.010 -0.057 0.054 0.030 0.021 -0.010 -0.169 -0.230 -0.024 -0.052 -0.097 -0.117 -0.146 0.007
Koor 6 0.082 -0.014 -0.012 0.016 0.000 -0.033 0.004 0.014 -0.016 0.001 -0.037 0.052 0.023 0.064 -0.005 0.044 -0.018 0.038 -0.001 0.024 -0.039 0.004 0.006 0.026 0.041 -0.009 -0.011 0.025 -0.024 -0.025
Koor 7 -0.026 -0.004 0.028 0.035 0.013 0.003 -0.030 0.004 -0.021 -0.006 0.000 0.010 0.001 -0.040 -0.002 0.028 -0.035 0.004 0.026 0.025 -0.007 0.006 0.067 -0.031 -0.033 -0.014 -0.018 -0.009 -0.013 0.020
Koor 8 0.014 -0.002 -0.027 -0.028 -0.018 -0.008 0.022 -0.028 -0.009 0.011 0.002 -0.020 -0.001 -0.015 0.009 0.025 -0.012 0.028 0.011 -0.004 -0.014 -0.014 0.044 0.077 0.001 -0.013 0.012 -0.041 0.008 0.011
Koor 9 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
col A B C D E F G H I
Koor 1 0.394 0.441 -0.396 -0.134 -0.088 -0.226 -0.221 -0.536 -0.119
Koor 2 0.074 -1.591 0.116 -0.181 0.046 -0.026 -0.043 -0.162 -0.075
Koor 3 -0.003 -0.356 -0.237 0.156 -0.115 0.038 0.125 0.378 0.136
Koor 4 0.015 0.030 0.058 -0.035 -0.145 -0.045 0.066 0.139 -0.012
Koor 5 0.008 0.009 -0.002 -0.086 -0.024 0.038 -0.133 0.135 -0.043
Koor 6 -0.001 -0.006 0.013 0.120 0.014 -0.028 -0.078 0.025 0.043
Koor 7 0.001 0.001 -0.002 0.243 0.026 -0.007 0.013 0.036 -0.015
Koor 8 0.000 0.003 -0.001 -0.199 0.031 -0.010 0.009 0.037 -0.003
Koor 9 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Tahun 2012 row 1
Koor 1 0.293
Koor 2 0.008
Koor 3 0.184
Koor 4 0.075
Koor 5 0.071
Koor 6 -0.111
Koor 7 0.011
Koor 8 0.000
Koor 9 0.000
33 row 2 3 4 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 29 30 31 32 col A B C D E F G H I
Koor 1 0.188 0.145 0.043 0.451 0.443 0.325 0.386 0.271 -0.734 -0.306 -0.509 -0.118 -0.174 0.061 -0.209 0.231 0.543 0.575 0.552 0.222 0.086 0.045 0.157 0.364 0.243 0.208 0.323 0.470 0.707 Koor 1 0.400 0.417 -0.390 -0.032 -0.068 -0.214 -0.217 -0.505 -0.140
Koor 2 0.036 -0.046 -0.071 -0.031 0.039 -1.531 0.036 0.095 -0.260 0.030 -0.038 0.137 0.008 0.102 0.013 -0.073 0.095 -0.118 -0.322 -0.271 -0.737 -0.233 -0.241 -0.091 0.024 -0.167 -0.040 -0.078 0.006 Koor 2 0.067 -1.274 0.161 -0.105 0.067 -0.029 -0.087 -0.238 -0.101
Koor 3 0.116 0.101 0.052 0.113 0.098 -0.766 0.150 0.029 0.423 -0.084 -0.071 -0.130 0.041 -0.042 0.076 0.028 0.045 -0.040 -0.081 -0.055 -0.157 0.126 0.007 0.075 0.152 0.046 0.134 0.132 0.101 Koor 3 0.007 -0.554 -0.217 -0.017 -0.117 0.020 0.160 0.329 0.153
Koor 4 0.048 0.043 0.022 0.008 -0.056 -0.011 0.042 0.015 -0.032 -0.002 -0.133 0.007 0.084 0.011 0.146 0.007 -0.174 -0.008 -0.016 0.041 0.048 0.049 -0.048 -0.006 0.010 0.049 -0.079 -0.090 -0.137 Koor 4 -0.013 -0.034 -0.061 0.023 0.126 0.060 -0.084 -0.088 -0.005
Koor 5 0.039 0.022 -0.019 -0.040 -0.056 -0.041 -0.032 -0.006 -0.049 0.036 -0.002 -0.014 -0.045 -0.025 -0.049 -0.007 0.038 -0.063 -0.023 -0.045 0.016 0.182 0.184 0.006 0.055 0.081 0.098 0.101 -0.020 Koor 5 -0.009 -0.002 -0.007 0.186 0.045 -0.021 0.131 -0.149 0.019
Koor 6 0.016 0.034 0.056 0.011 0.025 0.002 -0.020 0.018 -0.010 0.027 -0.020 -0.029 -0.063 0.003 0.002 -0.016 -0.034 0.002 -0.015 0.054 -0.037 0.015 -0.054 -0.068 0.005 -0.042 0.020 -0.020 0.026 Koor 6 0.003 -0.001 -0.009 0.129 -0.031 0.031 0.061 0.013 -0.050
Koor 7 0.005 -0.019 0.015 -0.019 0.014 -0.022 -0.035 -0.024 0.004 -0.002 -0.009 0.002 -0.024 0.006 0.022 -0.058 0.036 0.029 -0.003 -0.006 0.017 0.078 0.027 -0.004 -0.022 -0.023 -0.077 -0.014 -0.004 Koor 7 0.001 0.001 -0.002 -0.040 0.044 -0.013 0.018 0.064 -0.014
Koor 8 -0.011 0.011 -0.020 -0.001 -0.007 0.020 -0.005 0.018 0.016 0.005 -0.029 0.001 -0.001 0.005 -0.022 0.009 0.015 -0.010 0.015 0.004 -0.019 0.003 0.041 -0.022 -0.018 0.021 -0.045 0.020 0.008 Koor 8 0.000 0.003 -0.001 -0.250 -0.002 0.004 0.013 -0.014 -0.001
Koor 9 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 Koor 9 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Lampiran 9 Koordinat profil baris dan kolom konfigurasi provinsi terhadap lapangan pekerjaan utama setelah pemekaran Tahun 2008 row 1 2 3 4 5 6 7 8
Koor 1 0.2026 0.1371 0.1591 0.2337 -0.5659 0.3737 0.3945 0.2643
Koor 2 0.0348 0.0743 0.0078 -0.1309 -0.0592 0.0140 0.0484 -2.0256
Koor 3 0.1331 0.0759 0.1058 0.0943 -0.3418 0.1274 0.0791 -0.2722
Koor 4 -0.0648 -0.0243 -0.0494 -0.0383 -0.1086 -0.0185 -0.0066 0.0393
Koor 5 0.1379 0.0223 0.0268 0.0461 -0.0906 0.0056 -0.0305 -0.0478
Koor 6 -0.0992 0.0417 0.0452 -0.0053 -0.1785 0.0059 0.0345 0.0417
Koor 7 -0.0457 0.0016 -0.0188 0.0076 0.0240 -0.0134 0.0033 -0.0161
Koor 8 -0.0088 0.0071 -0.0062 -0.0277 -0.0214 -0.0254 0.0040 0.0158
Koor 9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
34 row 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 col A B C D E F G H I
Koor 1 0.4108 0.3031 -0.8654 -0.3107 -0.3957 -0.0837 -0.2041 0.0576 -0.1038 0.1311 0.5767 0.5010 0.4856 0.1622 0.0272 0.0425 0.1372 0.4018 0.2304 0.4871 0.3876 0.3898 0.4171 0.6696 0.4345 Koor 1 0.3622 0.3003 -0.3621 -0.1397 -0.1105 -0.2506 -0.2292 -0.6995 -0.1804
Koor 2 0.0229 0.0958 -0.0739 0.0238 0.0071 0.0357 -0.0395 0.0404 0.0269 -0.0931 0.0859 -0.0106 -0.2671 -0.1961 -0.4808 -0.0787 -0.0265 0.0509 0.0491 0.0999 0.0058 0.0655 -0.0432 -0.0151 -0.1777
Koor 3 0.1394 0.0022 0.3763 -0.0601 -0.0328 -0.1515 0.0301 -0.0385 0.0121 -0.0358 0.0092 0.0492 0.0301 0.0560 0.0787 0.1916 0.0685 0.1075 0.1126 0.0541 0.0904 0.1022 0.1065 0.1166 0.1041
Koor 4 0.0152 0.0021 0.0911 -0.0655 -0.0643 0.0506 0.0623 0.0387 0.0778 -0.0422 0.0030 0.0558 0.0286 -0.0120 -0.0350 -0.1876 -0.1265 0.0109 -0.0265 0.0389 -0.0256 -0.0906 -0.0728 0.0173 -0.0512
Koor 5 0.0243 -0.0088 -0.0442 -0.0011 -0.0846 0.0161 0.1409 -0.0054 0.0616 -0.0293 -0.1414 -0.0159 -0.0108 0.0085 0.0542 0.0967 0.0254 0.0284 0.0056 -0.0456 -0.0100 -0.0361 -0.0173 -0.1113 -0.0179
Koor 6 -0.0277 0.0289 -0.0216 0.0121 0.0196 -0.0142 -0.0481 0.0088 0.0123 -0.0196 -0.0929 0.0174 -0.0263 0.0933 -0.0229 -0.0691 -0.1020 -0.0418 0.0372 0.0016 -0.0282 -0.0735 -0.0683 -0.0535 -0.1201
Koor 7 -0.0036 0.0098 -0.0022 -0.0013 -0.0061 0.0038 -0.0124 -0.0096 0.0653 0.0126 -0.0027 0.0199 0.0030 -0.0421 0.0320 0.0693 -0.0277 -0.0409 0.0340 -0.0307 -0.0408 -0.0248 0.0200 0.0409 -0.0221
Koor 8 -0.0291 0.0155 0.0034 0.0015 -0.0152 -0.0023 0.0192 0.0045 -0.0276 0.0019 0.0194 -0.0009 0.0002 -0.0160 0.0036 0.0211 0.0222 -0.0229 0.0118 -0.0089 -0.0082 -0.0138 0.0303 -0.0367 0.0322
Koor 9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
Koor 2 0.0396 -1.5447 0.0704 -0.0894 -0.0106 -0.0093 -0.0025 -0.0760 -0.0355
Koor 3 0.0021 -0.1963 -0.2369 0.1668 -0.1146 0.0370 0.0804 0.4820 0.1297
Koor 4 0.0089 0.0108 0.0221 -0.1723 -0.0132 0.0184 -0.1770 0.2296 -0.0138
Koor 5 -0.0099 -0.0399 -0.0433 -0.0711 0.1394 0.0164 -0.0611 -0.1285 0.0358
Koor 6 -0.0004 0.0002 -0.0254 -0.0465 -0.0282 0.0601 0.0055 -0.0704 -0.0540
Koor 7 0.0010 -0.0019 -0.0045 0.2123 0.0425 -0.0041 0.0131 0.0669 -0.0264
Koor 8 0.0005 0.0019 -0.0019 -0.2193 0.0133 -0.0027 0.0136 0.0250 -0.0069
Koor 9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
Koor 2 0.0051 0.0704 -0.0406 -0.1127 -0.0727 -0.0568 0.0646 -1.8042 0.0193 0.0897 -0.1657 0.0306 0.0241 0.0674 -0.0484 0.0535
Koor 3 0.1683 0.0583 0.1141 0.0916 -0.1317 0.1294 0.0813 -0.5041 0.1281 -0.0075 0.3462 -0.0536 -0.0993 -0.1280 0.0760 -0.0211
Koor 4 0.0198 0.0055 -0.0015 0.0109 -0.1466 -0.0173 -0.0482 0.0212 -0.0102 0.0312 0.0467 -0.0604 -0.0890 0.0660 0.1313 0.0149
Koor 5 0.1532 0.0175 0.0191 0.0102 0.0201 0.0145 -0.0256 -0.0665 0.0009 -0.0387 -0.0792 0.0263 -0.0797 0.0034 0.0661 -0.0123
Koor 6 -0.0988 0.0425 0.0418 -0.0034 -0.1645 0.0116 0.0234 0.0338 -0.0198 0.0354 -0.0123 0.0174 -0.0224 -0.0160 -0.0606 0.0074
Koor 7 -0.0521 0.0071 -0.0217 0.0331 0.0212 -0.0232 0.0091 -0.0063 -0.0087 -0.0029 -0.0039 -0.0073 0.0078 0.0045 0.0098 -0.0102
Koor 8 -0.0142 0.0050 -0.0155 -0.0490 -0.0185 0.0025 0.0122 0.0150 -0.0092 0.0029 0.0082 0.0055 -0.0262 0.0018 0.0212 0.0007
Koor 9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
Tahun 2009 row 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Koor 1 0.2345 0.1392 0.1396 0.2184 -0.5564 0.3543 0.4080 0.2672 0.4483 0.2805 -0.8293 -0.3156 -0.4510 -0.0717 -0.1806 0.0551
35 row 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Koor 1 -0.1303 0.1248 0.5789 0.5270 0.5012 0.1366 0.0460 0.0045 0.0768 0.4207 0.1976 0.4368 0.3289 0.3406 0.4410 0.7018 0.4224
Koor 2 0.0474 -0.0311 0.0364 -0.1186 -0.2940 -0.2423 -0.5078 -0.1487 -0.0799 0.0125 0.0536 0.1195 -0.1498 0.0824 -0.0592 0.0713 -0.1698
Koor 3 0.0059 -0.0277 -0.0013 0.0104 -0.0096 0.0235 0.0213 0.1538 0.0916 0.1100 0.0876 0.0534 0.0543 0.0919 0.1465 0.0920 0.0686
Koor 4 0.1112 -0.0680 -0.0882 0.0222 -0.0221 0.0172 0.0312 -0.1178 -0.0937 -0.0004 0.0007 0.0006 -0.0519 -0.0438 -0.1451 -0.0472 -0.0554
Koor 5 0.0028 0.0146 -0.1040 -0.0499 -0.0299 0.0252 0.0770 0.1570 0.1440 0.0076 0.0146 -0.0308 0.0213 0.0195 0.0791 -0.1169 0.0645
Koor 6 -0.0230 -0.0054 -0.0915 -0.0086 -0.0132 0.0632 0.0101 -0.0094 -0.0451 -0.0236 0.0669 -0.0438 -0.0383 -0.0708 -0.0772 -0.0251 -0.1050
Koor 7 0.0488 0.0079 0.0116 -0.0001 0.0109 -0.0514 0.0246 0.0879 0.0108 -0.0428 0.0427 -0.0361 -0.0289 0.0035 0.0524 0.0036 -0.0152
Koor 8 -0.0196 -0.0131 0.0281 0.0066 0.0206 -0.0244 -0.0054 0.0397 0.0654 -0.0043 -0.0054 -0.0239 -0.0044 -0.0018 -0.0937 0.0031 0.0053
Koor 9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
col A B C D E F G H I
Koor 1 0.3598 0.3796 -0.3804 -0.1949 -0.0959 -0.2447 -0.2468 -0.6287 -0.1528
Koor 2 0.0470 -1.3995 0.1083 -0.0916 0.0125 -0.0138 -0.0095 -0.1945 -0.0805
Koor 3 0.0016 -0.3516 -0.2048 0.0530 -0.0698 0.0228 0.0661 0.4390 0.1272
Koor 4 -0.0010 -0.0197 -0.0125 -0.2038 0.0869 0.0395 -0.1895 0.0877 -0.0031
Koor 5 -0.0130 -0.0328 -0.0365 0.0727 0.1244 -0.0034 0.0250 -0.2251 0.0431
Koor 6 -0.0010 0.0055 -0.0346 -0.0793 -0.0132 0.0526 0.0361 -0.0671 -0.0504
Koor 7 0.0010 0.0023 -0.0038 0.2032 0.0478 -0.0073 0.0160 0.0746 -0.0251
Koor 8 0.0002 0.0038 0.0003 -0.2724 0.0195 -0.0065 0.0169 0.0265 -0.0045
Koor 9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
Koor 2 -0.0024 0.0584 -0.0320 -0.0602 0.0268 -0.0481 0.0559 -1.6815 0.0088 0.1109 -0.1469 0.0347 0.0122 0.0796 -0.0051 0.0656 0.0405 -0.1288 0.0570 -0.0743 -0.3560 -0.2987 -0.6781 -0.1293
Koor 3 0.1843 0.0929 0.1109 0.1241 -0.3361 0.1099 0.0824 -0.4869 0.1299 0.0108 0.3576 -0.0652 -0.0339 -0.1381 0.0432 -0.0363 0.0437 -0.0522 -0.0280 -0.0228 -0.0620 -0.0202 0.0200 0.1806
Koor 4 0.0438 0.0203 0.0237 0.0251 -0.1666 0.0060 -0.0320 0.0269 0.0401 -0.0217 0.0149 -0.0348 -0.0982 0.0483 0.0998 0.0275 0.1143 -0.0465 -0.1513 0.0179 -0.0056 0.0402 0.0088 -0.0860
Koor 5 0.1447 0.0294 0.0531 0.0681 0.0292 0.0005 -0.0317 -0.0538 0.0029 -0.0289 -0.0791 0.0284 -0.0261 0.0065 0.0193 -0.0320 -0.0243 -0.0117 -0.0470 -0.0432 0.0086 -0.0121 0.0286 0.1544
Koor 6 -0.0665 0.0351 0.0085 -0.0183 -0.1267 -0.0103 0.0177 0.0348 -0.0221 0.0305 -0.0123 0.0224 -0.0089 -0.0133 -0.0584 -0.0015 -0.0007 0.0352 -0.0461 -0.0253 -0.0158 0.0622 -0.0357 0.0203
Koor 7 -0.0327 0.0014 -0.0177 0.0182 -0.0101 -0.0162 0.0195 -0.0474 -0.0057 0.0050 0.0011 0.0019 -0.0005 0.0112 -0.0269 -0.0192 0.0458 -0.0196 0.0116 0.0497 0.0397 -0.0331 0.0531 0.0580
Koor 8 0.0025 0.0046 0.0102 -0.0132 -0.0253 0.0029 -0.0044 0.0148 -0.0100 0.0122 0.0049 -0.0050 0.0043 0.0073 0.0056 -0.0051 0.0010 -0.0042 0.0217 -0.0043 0.0021 0.0051 -0.0146 0.0111
Koor 9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
Tahun 2010 row 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Koor 1 0.2072 0.1870 0.1551 0.1758 -0.5891 0.3928 0.4103 0.2664 0.4386 0.3617 -0.7924 -0.3345 -0.5126 -0.0832 -0.1580 0.0669 -0.1718 0.2171 0.5387 0.4890 0.4556 0.1508 0.0091 0.0661
36 row 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Koor 1 0.1067 0.4325 0.2170 0.4850 0.2902 0.2948 0.4497 0.8025 0.3828
Koor 2 -0.1138 -0.0788 0.0396 0.1148 -0.0997 0.0276 -0.0395 0.1007 -0.0880
Koor 3 0.0923 0.0882 0.1315 0.0513 0.0953 0.1680 0.1667 0.0396 0.0987
Koor 4 -0.1215 -0.0234 -0.0043 -0.0292 -0.0400 -0.0985 -0.1400 -0.0805 -0.0618
Koor 5 0.1002 0.0109 0.0384 -0.0423 0.0511 0.0462 0.0451 -0.1292 0.0733
Koor 6 -0.0074 -0.0214 0.0254 -0.0282 -0.0286 -0.0164 -0.0421 -0.0168 -0.0738
Koor 7 -0.0244 -0.0221 0.0141 -0.0492 -0.0620 -0.0558 -0.0206 0.0230 0.0116
Koor 8 0.0529 -0.0187 -0.0133 -0.0057 -0.0135 0.0356 -0.0192 -0.0105 0.0160
Koor 9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
col A B C D E F G H I
Koor 1 0.3909 0.3327 -0.4163 -0.2902 -0.0968 -0.2449 -0.2493 -0.6329 -0.1420
Koor 2 0.0506 -1.4621 0.1249 -0.1114 0.0197 -0.0308 -0.0141 -0.1591 -0.0644
Koor 3 -0.0065 -0.3873 -0.2302 0.1343 -0.0931 0.0452 0.0910 0.3631 0.1423
Koor 4 -0.0045 -0.0315 -0.0318 -0.2095 0.0863 0.0622 -0.1555 -0.0219 -0.0159
Koor 5 -0.0129 -0.0194 -0.0216 0.1552 0.1082 -0.0147 0.0385 -0.2138 0.0441
Koor 6 -0.0004 -0.0016 -0.0163 0.0788 -0.0201 0.0316 0.0569 -0.0735 -0.0354
Koor 7 0.0012 -0.0013 -0.0076 0.1065 0.0586 -0.0082 0.0201 0.0850 -0.0233
Koor 8 -0.0003 0.0012 -0.0015 -0.1827 0.0066 -0.0010 0.0132 0.0016 -0.0009
Koor 9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
Koor 2 0.0492 0.0715 -0.0351 -0.0286 -0.0974 0.0051 0.0602 -1.9887 0.0283 0.1007 -0.1673 0.0236 -0.0534 0.1135 -0.0036 0.0862 0.0014 -0.0819 0.1124 -0.1110 -0.3002 -0.2359 -0.8123 -0.1635 -0.1917 -0.0354 0.0255 0.0924 -0.1980 0.0472 -0.0137 0.0223
Koor 3 0.1675 0.0908 0.1096 0.1207 -0.1511 0.1314 0.0911 -0.5308 0.1520 -0.0120 0.4327 -0.0717 -0.0800 -0.1474 0.0458 -0.0502 0.0807 0.0190 0.0363 -0.0317 -0.0087 0.0348 -0.0199 0.1393 0.0343 0.0756 0.1328 0.0411 0.0597 0.1174 0.1443 0.0649
Koor 4 -0.0830 -0.0392 -0.0738 -0.0355 0.0194 -0.0006 0.0561 0.0329 -0.0569 0.0292 0.0674 -0.0081 0.1222 -0.0055 -0.1192 -0.0045 -0.1336 0.0093 0.1651 0.0373 0.0053 -0.0419 -0.0493 -0.1150 0.0070 0.0034 -0.0390 0.0433 -0.0235 0.0599 0.0263 0.1362
Koor 5 -0.0698 0.0123 -0.0419 0.0243 -0.0736 -0.0097 0.0405 0.0755 0.0355 0.0113 0.0612 -0.0315 -0.0431 0.0210 0.0111 0.0329 0.0618 -0.0116 -0.0676 0.0499 0.0270 0.0220 -0.0063 -0.1657 -0.2312 -0.0272 -0.0631 0.0112 -0.0977 -0.1215 -0.1500 0.0156
Koor 6 0.0834 -0.0120 -0.0110 0.0035 0.0583 0.0011 -0.0312 0.0014 0.0166 -0.0160 0.0028 -0.0385 0.0482 0.0226 0.0650 -0.0049 0.0467 -0.0179 0.0368 0.0005 0.0254 -0.0375 0.0042 0.0057 0.0221 0.0411 -0.0148 0.0298 -0.0121 0.0236 -0.0253 -0.0283
Koor 7 -0.0245 -0.0028 0.0302 0.0276 0.0572 0.0132 0.0024 -0.0319 0.0055 -0.0211 -0.0056 0.0001 0.0071 -0.0003 -0.0389 -0.0022 0.0302 -0.0345 0.0014 0.0257 0.0253 -0.0061 0.0067 0.0703 -0.0300 -0.0328 -0.0135 -0.0091 -0.0167 -0.0097 -0.0120 0.0337
Koor 8 0.0131 -0.0014 -0.0276 -0.0316 -0.0195 -0.0177 -0.0076 0.0216 -0.0273 -0.0084 0.0110 0.0014 -0.0212 -0.0008 -0.0149 0.0098 0.0253 -0.0120 0.0284 0.0120 -0.0035 -0.0141 -0.0148 0.0426 0.0756 0.0017 -0.0108 -0.0246 0.0111 -0.0417 0.0079 0.0103
Koor 9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
Tahun 2011 row 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32
Koor 1 0.3078 0.1700 0.1130 0.2179 -0.4964 0.4058 0.4438 0.3273 0.3745 0.2635 -0.7531 -0.3374 -0.5019 -0.0858 -0.2346 0.0558 -0.2140 0.2183 0.5927 0.5648 0.5080 0.2023 0.0863 0.0214 0.0859 0.3800 0.1874 0.4828 0.2965 0.3003 0.4561 0.7320
37 row 33
Koor 1 0.3389
Koor 2 -0.1133
Koor 3 0.1243
Koor 4 -0.0271
Koor 5 -0.0729
Koor 6 -0.0081
Koor 7 -0.0433
Koor 8 0.0176
Koor 9 0.0000
col A B C D E F G H I
Koor 1 0.4019 0.4197 -0.4075 -0.1389 -0.0945 -0.2266 -0.2259 -0.5325 -0.1209
Koor 2 0.0725 -1.5961 0.1169 -0.1789 0.0445 -0.0248 -0.0420 -0.1559 -0.0749
Koor 3 -0.0053 -0.3597 -0.2400 0.1485 -0.1147 0.0423 0.1250 0.3832 0.1372
Koor 4 0.0159 0.0305 0.0580 -0.0217 -0.1473 -0.0450 0.0605 0.1511 -0.0136
Koor 5 0.0077 0.0095 -0.0028 -0.0852 -0.0206 0.0417 -0.1361 0.1329 -0.0456
Koor 6 -0.0012 -0.0062 0.0128 0.1254 0.0155 -0.0274 -0.0803 0.0274 0.0431
Koor 7 0.0009 0.0003 -0.0023 0.2513 0.0283 -0.0065 0.0139 0.0365 -0.0153
Koor 8 0.0003 0.0034 -0.0015 -0.2011 0.0309 -0.0099 0.0087 0.0374 -0.0031
Koor 9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
Tahun 2012 row 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33
Koor 1 0.2942 0.1887 0.1453 0.2272 -0.4905 0.4519 0.4446 0.3088 0.3881 0.2720 -0.7311 -0.3072 -0.5095 -0.1185 -0.1727 0.0612 -0.2082 0.2313 0.5440 0.5745 0.5495 0.2199 0.0802 0.0431 0.1545 0.3644 0.2079 0.4667 0.2064 0.3232 0.4697 0.7976 0.3061
Koor 2 0.0056 0.0346 -0.0471 -0.0669 -0.0833 -0.0334 0.0364 -1.5325 0.0338 0.0937 -0.2551 0.0313 -0.0345 0.1378 0.0086 0.1021 0.0145 -0.0747 0.0920 -0.1212 -0.3252 -0.2719 -0.7378 -0.2342 -0.2425 -0.0930 0.0110 0.0942 -0.1688 -0.0424 -0.0811 0.0374 -0.1546
Koor 3 0.1808 0.1138 0.0990 0.1106 -0.1201 0.1090 0.0940 -0.7684 0.1464 0.0260 0.4311 -0.0808 -0.0661 -0.1288 0.0433 -0.0420 0.0790 0.0256 0.0385 -0.0455 -0.0865 -0.0562 -0.1572 0.1246 0.0037 0.0709 0.1556 0.1092 0.0431 0.1293 0.1256 0.0917 0.0989
Koor 4 0.0759 0.0486 0.0423 0.0322 -0.0098 0.0072 -0.0570 -0.0123 0.0411 0.0145 -0.0343 -0.0016 -0.1325 0.0076 0.0835 0.0110 0.1455 0.0066 -0.1729 -0.0086 -0.0169 0.0392 0.0477 0.0504 -0.0462 -0.0062 0.0139 -0.0083 0.0501 -0.0784 -0.0896 -0.1583 -0.0449
Koor 5 0.0749 0.0408 0.0226 -0.0501 0.0690 -0.0367 -0.0514 -0.0499 -0.0281 -0.0040 -0.0520 0.0326 -0.0038 -0.0151 -0.0465 -0.0244 -0.0518 -0.0062 0.0451 -0.0589 -0.0203 -0.0460 0.0125 0.1823 0.1852 0.0106 0.0714 -0.0273 0.0816 0.1023 0.1064 -0.0347 0.0849
Koor 6 -0.1097 0.0168 0.0338 0.0577 0.0511 0.0096 0.0236 0.0025 -0.0209 0.0171 -0.0102 0.0281 -0.0205 -0.0286 -0.0635 0.0027 0.0024 -0.0170 -0.0347 0.0008 -0.0157 0.0536 -0.0361 0.0188 -0.0516 -0.0678 0.0090 -0.0161 -0.0408 0.0204 -0.0195 0.0341 -0.0215
Koor 7 0.0115 0.0055 -0.0196 0.0149 0.0165 -0.0186 0.0152 -0.0225 -0.0345 -0.0249 0.0035 -0.0027 -0.0072 0.0019 -0.0230 0.0061 0.0235 -0.0586 0.0349 0.0302 -0.0032 -0.0063 0.0181 0.0761 0.0242 -0.0026 -0.0181 -0.0456 -0.0239 -0.0756 -0.0154 -0.0026 -0.0099
Koor 8 0.0009 -0.0096 0.0113 -0.0232 -0.0042 -0.0017 -0.0067 0.0180 -0.0071 0.0172 0.0166 0.0048 -0.0305 0.0007 -0.0033 0.0053 -0.0209 0.0063 0.0157 -0.0095 0.0143 0.0039 -0.0176 0.0097 0.0438 -0.0225 -0.0271 0.0363 0.0207 -0.0481 0.0205 0.0078 0.0089
Koor 9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
col A B C D E
Koor 1 0.4090 0.3978 -0.3999 -0.0432 -0.0743
Koor 2 0.0661 -1.2776 0.1633 -0.1096 0.0653
Koor 3 0.0048 -0.5607 -0.2171 -0.0160 -0.1176
Koor 4 -0.0136 -0.0342 -0.0609 0.0286 0.1278
Koor 5 -0.0085 -0.0041 -0.0072 0.1984 0.0472
Koor 6 0.0030 -0.0007 -0.0097 0.1375 -0.0302
Koor 7 0.0008 0.0007 -0.0024 -0.0242 0.0448
Koor 8 0.0000 0.0031 -0.0013 -0.2651 -0.0006
Koor 9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
38 col F G H I
Koor 1 -0.2160 -0.2251 -0.5007 -0.1413
Koor 2 -0.0284 -0.0873 -0.2344 -0.1015
Koor 3 0.0222 0.1582 0.3375 0.1547
Koor 4 0.0596 -0.0838 -0.0916 -0.0043
Koor 5 -0.0237 0.1365 -0.1537 0.0207
Koor 6 0.0313 0.0626 0.0121 -0.0506
Koor 7 -0.0135 0.0165 0.0657 -0.0139
Lampiran 10 Konfigurasi provinsi sebelum pemekaran wilayah
Koor 8 0.0034 0.0156 -0.0126 -0.0022
Koor 9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000
39
Lampiran 11 Konfigurasi provinsi setelah pemekaran wilayah
40
41
RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta, 27 Desember 1992 dari pasangan Bapak Ali dan Ibu Suwarni. Penulis merupakan anak kedua dari tiga bersaudara. Pada 2010, penulis lulus dari SMA Negeri 3 Depok dan pada tahun yang sama diterima sebagai mahasiswa Institut Pertanian Bogor, Departemen Matematika, melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis mendapatkan beasiswa dari Alumni IPB Angkatan 13 (ASTAGA) pada semester 1, beasiswa Pengembangan Prestasi Akademik (PPA) dan beasiswa Baznas Cendikia pada semester 3 dan 4, beasiswa Yayasan Goodwill Internasional pada semester 5 dan 6, serta beasiswa Bantuan Belajar Mahasiswa (BBM) pada semester 7 dan 8. Penulis aktif di organisasi LDK Al-Hurriyyah (2010-2012), Rumah Harapan (2012), dan BEM Keluarga Mahasiswa (2013). Penulis pernah menjadi panitia Open House 48 dan Masa Perkenalan Kampus Mahasiswa Baru 48 (2011), Pesta Sains Nasional (2012), Welcome Ceremony Mathematica 48 (2013), G5-League (2012), dan kegiatan kepanitiaan lainnya.