MEDIA MONITORING PELUNCURAN AGENDA AKSI DEKADE III GERAKAN PUSAKA INDONESIA KANTOR MENKO KESRA RI – JAKARTA, 23 DESEMBER 2013
(1)
Sosial & Budaya
Pemerintah gelar aksi pelestarian pusaka Indonesia Ayu Rachmaningtyas Selasa, 24 Desember 2013 − 09:53 WIB
Menko Kesra Agung Laksono (Dok SINDOphoto)
Sindonews.com - Kementerian Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) dan Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) meluncurkan Agenda Aksi Dekade III Gerakan Pusaka Indonesia Dasa Warsa 2014-2023. Hal ini merupakan wujud pelestarian pusaka untuk kesejahteraan rakyat. Menko Kesra Agung Laksono mengatakan, pelestarian pusaka diharapkan dapat memberikan kontribusi kebudayaan, terlebih lagi tujuan pembangunan Indonesia. Selain itu, menyiapkan strategi pelestarian pusaka dan meningkatkan kepedulian terhadap pelestarian pusaka. "Keragaman pusaka berperan untuk mengisi pembangunan dengan menjadi sumber identitas dalam perubahan yang berjalan dengan cepat," tandasnya saat ditemui di Kantor Kemenko Kesra, Jakarta, Senin 23 Desember 2013. Menurut dia, peluncuran agenda ini ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama lintas institusi, dan peluncuran Piagam Kota Pusaka Indonesia untuk melengkapi Piagam Pelestarian
Pusaka Indonesia 2003. Selain itu, diadakan pentas kesenian berupa atraksi kesenian antara lain violin anak-anak nusantara dan beberapa tarian tradisional dari Sanggar Puspo Budoyo dan Sanggar Arsari Sukabaca. Agung mengatakan, pelestarian akan berhasil jika berkembang menjadi gerakan masyarakat. Dengan memanfaatkan nilai-nilai luhur pusaka, maka pengembangan alam dan seni budaya didorong dan direvitalisasi untuk membangun kehidupan yang lebih positif. "Ini bagian dari heritage nasional yang nantinya kita berusaha agar dapat menjadi world heritage," kata Agung. Agung menambahkan, masyarakat Indonesia harus dapat menghargai budaya dan warisan budaya, alam dan keterampilan dari daerah tersebut. Hal ini dipastikan ada manfaat yang berguna masyarakat khususnya sekitar. Untuk itu diharapkan, Pemda dapat merawat ciri khas dari daerahnya masing-masing. Seperti halnya batik dan tarian Saman yang sudah menjadi world heritage. "Ini dapat menjadi warisan yang kita miliki. Hal ini haris dirawat karena jika tidak hak paten yang dimiliki akan dapat dicabut oleh UNESCO," tegasnya. (kri)
(2)
Antara – Sen, 23 Des 2013
Menkokesra: Pusaka Bangsa Harus Dilestarikan
Jakarta (Antara) - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono mengatakan pusaka-pusaka bangsa seperti candi dan lain sebagainya harus dilestarikan. "Pelestarian pusaka diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada tujuan kebudayaan, terlebih lagi tujan pembangunan Indonesia," kata Agung usai peluncuran Agenda Aksi Dekade III Gerakan Pusaka Indonesia Dasa Warsa 2014-2023 yang diselenggarakan oleh Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) di Jakarta, Senin. Ia menjelaskan, keragaman pusaka berperan untuk mengisi pembangunan dengan menjadi sumber identitas dalam perubahan yang berjalan dengan cepat. Peluncuran agenda ini ditandai dengan penandatangan komitmen bersama lintas institusi, dan peluncuran Piagam Kota Pusaka Indonesia untuk melengkapi Piagam Pelestarian Pusaka Indonesia 2003. Selain itu, diadakan pentas kesenian berupa atraksi kesenian antara lain violin anak-anak nusantara dan beberapa tarian tradisional dari Sanggar Puspo Budoyo dan Sanggar Arsari Sukabaca. Agung mengatakan, pelestarian akan berhasil jika berkembang menjadi gerakan masyarakat. Dengan memanfaatkan nilai-nilai luhur pusaka, maka pengembangan alam dan seni budaya didorong dan direvitalisasi untuk membangun kehidupan yang lebih positif.
Peluncuran agenda bertema "Pusaka untuk Kesejahteraan Rakyat" ini sebagai ajang kampanye dan peningkatan kesadaran pentingnya pelesarian pusaka. Menurut dia, Indonesia memiliki kekayaan dan keanekaragaman pusaka alam, pusaka budaya ragawi dan tak ragawi yang sangat perlu dilestarikan. Sementara itu, BPPI sendiri organisasi nirlaba berbentuk perkumpulan yang didirikan Jaringan Pelestarian Pusaka Indonesia, terdiri dari berbagai organisasi pelestarian daerah, akademisi, praktisi dan pemerhati pelestarian pada 17 Agustus 2004 di Jakarta.(ar)
(3)
Menko Kesra: Pusaka Untuk Pembangunan Indonesia
Senin, 23 Desember 2013 | 13:48 JAKARTA- Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra) bersama Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) meluncurkan Agenda Aksi Dekade III Gerakan Pusaka Indonesia Dasa Warsa 2014- 2023 di Kantor Kemenko Kesra, Jakarta, Senin ( 23/12). “Kegiatan ini bertujuan antara lain menyiapkan strategi pelestarian pusaka, peningkatan kepedulian terhadap pelestarian pusaka dari berbagai kalangan baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat luas, serta meningkatkan koordinasi dalam Pelestarian Pusaka baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, “kata Menko Kesra Agung Laksono. Menurut Agung berbagai program pemerintah telah mengangkat isu pelestarian pusaka, salah satunya adalah PNPM Pusaka yang merupakan program dari Kemenko Kesra. Pusaka jelas Agung, merupakan wujud dari Indonesia yang memiliki sejarah panjang serta kebudayaan yang hebat. Oleh karena itu, pelestarian pusaka diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada tujuan kebudayaan, terlebih lagi tujuan pembangunan Indonesia . Keragaman pusaka berperan untuk mengisi pembangunan dengan menjadi sumber identitas dalam perubahan yang berjalan dengan cepat. Untuk diketahui, agenda Peluncuran Agenda Aksi Dekade III Gerakan Pusaka Indonesia Dasa Warsa 2014- 2023 antara lain: 1. Pameran Poster-Poster Potensi Pusaka Indonesia serta kegiatan pelestarian pusaka yang telah dilakukan selama ini. 2. Peluncuran Agenda Aksi Dekade III Gerakan Pusaka Indonesia ditandai dengan penandatanganan komitmen bersama lintas institusi.
3. Peluncuran Piagam kota Pusaka Indonesia untuk melengkapi Piagam Pelestarian Pusaka Indonesia 2003. 4. Pentas kesenian berupa atraksi kesenian antara lain violin anak-anak nusantara dan beberapa tarian tradisional. 5. Tele conference dengan berbagai pihak sehingga dapat menyampaikan aspirasinya terkait pelestarian pusaka Indonesia. (rp)
(4) Yahoo Daily News 2013-12-23: Jakarta (Antara) - Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono mengatakan pusaka-pusaka bangsa seperti candi dan lain sebagainya harus dilestarikan. "Pelestarian pusaka diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada tujuan kebudayaan, terlebih lagi tujan...
(5)
Agenda Aksi Dekade III Gerakan Pusaka Indonesia Diluncurkan Selasa, 24 Desember 201308:22 am Penulis Juliyah Dipublish oleh Roma Mustakim
Jakarta, InfoPublik - Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat bersama Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) luncurkan Agenda Aksi Dekade III Gerakan Pusaka Indonesia Dasa Warsa 2014-2023. Acara yang mengusung tema Mewujudkan Pelestarian Pusaka untuk Kesejahteraan Rakyat ini berlangsung di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Jakarta, Senin (23/12). Gerakan pusaka ini juga diselenggarakan untuk menandai berakhirnya Dasa Warsa Pelestarian Pusaka Indonesia 2004-2013 sekaligus dimulainya Dasa Warsa Pelestarian Pusaka Indonesia 2014-2023. Menkokesra Agung Laksono mengatakan, pelestarian pusaka tidak dapat lepas dari upaya dalam memelihara dan mengembangkan kebudayaan. Pusaka merupakan wujud dari Indonesia sebagai bangsa yang memiliki sejarah panjang serta riwayat kehidupan kebudayaan yang hebat. "Pelestarian pusaka ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada tujuan kebudayaan, pariwisata dan lebih besar lagi kepada tujuan pembangunan Indonesia. Keragaman pusaka berperan untuk mengisi pembangunan dengan menjadi sumber identitas dalam perubahan yang berjalan dengan cepat," ungkapnya. Pusaka budaya dapat berupa seni tradisi Nusantara diantaranya berupa musik, tari atau teater tradisi merupakan salah pusaka budaya tak benda (intangible cultural heritage), yang merupakan warisan budaya dari generasi masa lalu bangsa Indonesia. Pusaka budaya yang lain dapat berupa pusaka benda cagar budaya (tangible cultural heritage) dan natural heritage. Karena itu lanjutnya, untuk meningkatkan wawasan, menghargai dan melestarikan warisan budaya Indonesia pemerintah mulai 2014 akan menyelenggarakan gelar pusaka nasional (national heritage) yang akan berulang dilakukan setiap tahunnya. "Kalau di UNESCO ada World Heritage, maka di Indonesia akan ada National Heritage, ini juga akan mendorong pemerintah daerah untuk memelihara, menjaga dan melestarikan pusaka Indonesia agar tidak rusak atau hilang dan potensial bagi bidang pariwisata, dari sana akan dipilih warisan pusaka nasional untuk bisa masuk dalam world heritage, akan ada reward dan sanksinya jika tidak bisa merawat," katanya.
(6)
Menko Kesra: Pusaka Bangsa Harus Dilestarikan Jakarta, 24 Desember - Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) HR. Agung Laksono mengatakan pusaka-pusaka bangsa seperti candi dan lain sebagainya harus dilestarikan. Keragaman pusaka, menurutnya, berperan untuk mengisi pembangunan dengan menjadi sumber identitas dalam perubahan yang berjalan dengan cepat. "Pelestarian pusaka diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada tujuan kebudayaan, terlebih lagi tujan pembangunan Indonesia," kata Menko Kesra usai peluncuran Agenda Aksi Dekade III Gerakan Pusaka Indonesia Dasa Warsa 2014-2023 yang diselenggarakan oleh Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) bersama Kemenko Kesra di Jakarta, Senin (23/12/2013). Indonesia, lanjut dia, memiliki kekayaan dan keanekaragaman pusaka alam, pusaka budaya ragawi dan tak ragawi. Kekayaan itu sangat perlu dilestarikan. Peluncuran agenda ini ditandai dengan penandatangan komitmen bersama lintas institusi, dan peluncuran Piagam Kota Pusaka Indonesia untuk melengkapi Piagam Pelestarian Pusaka Indonesia 2003. Selain itu, diadakan pentas kesenian berupa atraksi kesenian antara lain violin anak-anak nusantara dan beberapa tarian tradisional dari Sanggar Puspo Budoyo dan Sanggar Arsari Sukabaca.(Rol/Gs).
(7)
Republika Online - Mon, 23 Dec 2013 23:01
Pusaka Bangsa Harus Dilestarikan REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat (Menkokesra) Agung Laksono mengatakan pusaka-pusaka bangsa seperti candi dan lain sebagainya harus dilestarikan. Keragaman pusaka, menurutnya, berperan untuk mengisi pembangunan dengan menjadi sumber identitas dalam perubahan yang berjalan dengan cepat. "Pelestarian pusaka diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada tujuan kebudayaan, terlebih lagi tujan pembangunan Indonesia," kata Agung usai peluncuran Agenda Aksi Dekade III Gerakan Pusaka Indonesia Dasa Warsa 2014-2023 yang diselenggarakan oleh Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) di Jakarta, Senin (23/12). Indonesia, lanjut dia, memiliki kekayaan dan keanekaragaman pusaka alam, pusaka budaya ragawi dan tak ragawi. Kekayaan itu sangat perlu dilestarikan. Peluncuran agenda ini ditandai dengan penandatangan komitmen bersama lintas institusi, dan peluncuran Piagam Kota Pusaka Indonesia untuk melengkapi Piagam Pelestarian Pusaka Indonesia 2003. Selain itu, diadakan pentas kesenian berupa atraksi kesenian antara lain violin anak-anak nusantara dan beberapa tarian tradisional dari Sanggar Puspo Budoyo dan Sanggar Arsari Sukabaca.
(8)