Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
REVIU RENCANA STRATEGIS 2012 - 2017
i
KATA PENGANTAR Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kelautan dan Perikanan DIY (Dinas Lautkan) Tahun 2012-2017 merupakan
penjabaran
dari
Rencana
Panjang
Jangka
Menengah Daerah(RPJMD) Pemda DIY Tahun 2012-2017. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lautkan DIY Tahun 2012-2017, disusun berdasarkan tugas dan fungsi serta analisis lingkungan strategis, tantangan dan isu strategis pembangunan kelautan dan perikanan yang memuat analisis lingkungan strategis, Visi, Misi, tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan sesuai dengan Tugas dan Fungsi Dinas Lautkan Proses penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Lautkan DIY Tahun 2012-2017 ini, disusun melalui berbagai tahapan, termasuk interaksi dengan para pemangku kepentingan di tingkat pemda maupun kabupaten kota, partisipasi seluruh pejabat di lingkungan Dinas Lautkan DIY, dengan memperhatikan Renstra Kementerian Kelautan dan Perikanan yang berpedoman pada arah reformasi perencanaan dan penganggaran yang telah ditetapkan. Rencana Strategis Dinas Lautkan Tahun 2012-2017 ini selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan kelautan dan perikanan Tahun 2012 - 2017. Diharapkan pembangunan kelautan dan perikanan dapat meningkatkan konstribusi terhadap perekonomian daerah dan kesejahteraan masyarakat. Sesuai dengan Perda No 8 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Perda DIY No 6 Tahun 2013 tentang RPJMD 2012 – 2017, maka Rencana Strategis Dinas Lautkan perlu dilakukan Reviu untuk mempercepat pencapaian sasaran Dinas Lautkan DIY
Yogyakarta, Kepala Dinas
dr. Andung Prihadi Santosa, M.Kes NIP 19600423 198803 1 004
ii DAFTAR ISI Halaman Kata Pengantar
i
Daftar Isi
ii
Keputusan Gubernur DIY Nomor 18/KEP/2015 Tentang Pengesahan iv Perubahan
Satuan
Kerja
Perangkat
Daerah
Daerah
Istimewa
Yogyakarta Tahun 2012 - 2017
Keputusan Kepala Dinas Kelautan DIY Nomor
188.4/1104 Tentang ix
Penetapan Reviu Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2012 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1
1.2
Landasan Hukum
2
1.3
Maksud dan Tujuan
4
1.4
Sistematika Penulisan
4
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
6
2.2
Sumber Daya SKPD
9
2.3
Kinerja Pelayanan SKPD
14
2.4
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
26
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi 28 Pelayanan SKPD
3.2
Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil 40 Kepala Daerah Terpilih
3.3
Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi/Kabupaten/Kota
41
3.4
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan 43 Hidup Strategis
3.5
Penentuan Isu-isu Strategis
44
iii BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1
Visi dan Misi SKPD
45
4.2
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
46
4.3
Strategi dan Kebijakan
47
4.4
Dukungan Lintas Sektor
48
BAB V
INDIKATOR
KINERJA SKPD
YANG
MENGACU
PADA 51
TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VI
RENCANA
PROGRAM
KINERJA,
KELOMPOK
INDIKATIF
DAN
KEGIATAN,
SASARAN,
DAN
INDIKATOR PENDANAAN
58
1
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Rencana strategis Instansi adalah dokumen perencanaan instansi jangka menengah (5 tahun) yang memuat Visi, Misi, tujuan, strategi kebijakan, program dan kegiatan pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi Instansi, yang disusun menyesuaikan kepada sasaran pembangunan yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJM-Daerah) dan bersifat indikatif. Amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 15 ayat (1) dan pasal 19 ayat (2), bahwa instansi wajib menyusun Rencana Strategis Instansi untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan dan pengawasan serta menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan serta berkelanjutan. Disamping itu sesuai dengan Inpres No 2 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Diktum kedua, setiap instansi pemerintah sampai tingkat Eselon II wajib menyusun Rencana Strategis (Renstra) untuk melaksanakan
akuntabilitas
kinerja
instansi
pemerintah
sebagai
wujud
pertanggungjawaban kinerja instansi pemerintah. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Pemda DIY tahun 2012-2017 pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas Kelautan dan Perikanan DIY terkait dengan pencapaian sasaran strategis Pemda DIY yaitu "Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas", sehingga diperlukan penjabaran dalam bentuk kegiatan dan rencana aksi secara konsisten yang tertuang dalam bentuk Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kelautan dan Perikanan Tahun 2012-2017. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinas Lautkan) DIY ini merupakan turunan dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Pemda DIY tahun 2012-2017. Penyusunan dokumen Renstra ini, disamping berdasarkan tugas dan fungsi Dinas Lautkan, juga berdasarkan pada analisis lingkungan serta isu-isu strategis yang terus berkembang serta mengacu pada arah kebijakan Nasional yang ditetapkan dalam Rencana Strategi Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2010-2014. Kemudian dokumen Renstra ini dilengkapi dengan indikator kinerja beserta pendanaanya sehingga akuntabilitas pelaksanaan beserta pengorganisasinya dapat dievaluasi selama periode 2012-2017. Pada tahap implementasi fungsi Renstra menjadi sangat penting, karena digunakan sebagai
2
pedoman dalam penyusunan dokumen perencanaan jangka pendek (1 tahun), yaitu Rencana Kerja Instansi, dan Rencana Kerja Anggaran Dinas Lautkan Pemda DIY selama 5 (lima) tahun. Dokumen Renstra ini seyogyanya dijadikan acuan dan arahan bagi satuan kerja di lingkungan Dinas Lautkan DIY dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan kelautan dan perikanan selama tahun 2012-2017 secara menyeluruh, terintegrasi, efisien dan efektif. Meskipun demikian, Renstra merupakan living document, yang dapat disempurnakan apabila diperlukan, disesuaikan dengan perkembangan lingkungan strategis organisasi yang terjadi. Sesuai dengan Perda no 8 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Perda DIY no 6 Tahun 2013 tentang RPJMD 2012 – 2017 dan Pergub no 104 tahun 2014 tentang perubahan target pencapaian sasaran tahunan rencana jangka menengah, kebijakan umum dan program pembangunan serta indikator kinerja utama gubernur maka diperlukan Reviu Renstra Dinas Lautkan DIY tahun 2012 – 2017 untuk mempercepat pencapaian sasaran dan menyelesaikan isu-isu strategis kelautan dan perikanan di DIY. 1.2. Landasan Hukum 1. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 3. Undang Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tabun 2007 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4720); 4. UU No 5 Tahun 1983 Tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia 5. UU No 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil;
3
6. UU No 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan Jo UU No 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan; 7. UU No.13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan DIY disahkan 31 Agustus 2012 dan diundangkan 3 September 2012; 8. UU No 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah 9. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006 Tentang tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nornor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Kabupaten/ Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 12. Permendagri No 54 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah; 13. Perda Provinsi DIY Nomor 5 Tahun 2005 tentang Tata Cara Penyusunan Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah. sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nornor 3 Tahun 2009; 14. Perda Provinsi DIY Nomor 2 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Tahun 2005-2025; 15. Perda Provinsi DIY Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008 Nomor 6; 16. Perda DIY Nomor 6 Tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2012-2017. 17. Perda DIY no 16 Tahun 2011 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Dan
Pulau-Pulau Kecil Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011-2030;
4
18. Perda no 8 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Perda DIY no 6 Tahun 2013
tentang RPJMD 2012 – 2017 19. Pergub Provinsi DIY Nomor 39 Tahun 2008, tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; 20. Pergub DIY No 38 Tahun 2011 Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Dan PulauPulau Kecil Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; 21. Pergub no 104 tahun 2014 tentang Perubahan Target Pencapaian Sasaran Tahunan Rencana Jangka Menengah, Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Serta Indikator Kinerja Utama Gubernur.
1.3. Maksud dan Tujuan Rencana Strategis merupakan salah satu alat untuk mengendalikan organisasi secara efektif dan efisien sampai kepada implementasi garis terdepan, sehingga tujuan dan sasaran organisasi tercapai. Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Lautkan adalah untuk mengendalikan organisasi secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan dan sasaran organisasi Dinas Lautkan secara menyeluruh, terintegrasi dan sinergis sesuai dengan tugas pokok dan fungsi yang diemban. Renstra Dinas Lautkan merupakan arahan kebijakan dan strategi untuk menyusun program dan kegiatan tahun 2012-2017 pada Dinas Lautkan yang diidentifikasi berdasarkan permasalahan dan tantangan yang dihadapi yang kemudian dicari strategi penyelesaiannya. Selanjutnya Review Renstra Dinas Lautkan tahun 2012-2017 dilakukan sebagai langkah percepatan untuk mencapai sasaran SKPD dan penyelesaian isu-isu strategis bidang Kelautan dan Perikanan di DIY
1.4 Sistematika Penulisan Penyajian Renstra SKPD disusun menurut sistematika sebagai berikut:
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
5
1.2
Landasan Hukum
1.3
Maksud dan Tujuan
1.4
Sistematika Penulisan
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1
Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi SKPD
2.2
Sumber Daya SKPD
2.3
Kinerja Pelayanan SKPD
2.4
Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
3.1
Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
3.2
Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih
3.3
Telaahan Renstra K/L
3.4
Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
3.5
Penentuan Isu-isu Strategis
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1
Visi dan Misi SKPD
4.2
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah SKPD
4.3
Strategi dan Kebijakan
4.4
Dukungan Lintas Sektor
BAB V
INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VI
RENCANA
PROGRAM
DAN
KEGIATAN,
INDIKATOR
KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
KINERJA,
6
BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH 2.1 Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2008, StrukturOrganisasi Dinas Lautkan sebagai berikut
Berdasarkan pada Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 39 Tahun 2008, Tentang Rincian Tugas dan Fungsi Dinas dan Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Kelautan dan Perikanan, bahwa Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas melaksanakan urusan Pemerintah Daerah di bidang kelautan dan perikanan, kewenangan dekonsentrasi serta tugas pembantuan yang diberikan oleh Pemerintah. Dalam rangka melaksanakan tugas tersebut, Dinas Kelautan dan Perikanan mempunyai berbagai fungsi: a. penyusunan program dan pengendalian di bidang kelautan dan perikanan; b. perumusan kebijaksanaan teknis di bidang kelautan dan perikanan; c. pelaksanaan, pengembangan, pengolahan dan pemasaran kelautan dan perikanan, w ilayah pesisir; d. pelaksanaan koordinasi perijinan di bidang kelautan dan perikanan;
7
e. pengujian dan pengawasan mutu perikanan; f.
pemberian fasilitasi penyelenggaraan bidang kelautan dan perikanan Kabupaten/Kota;
g. pelaksanaan pelayanan umum sesuai kewenangannya; h. penyelenggaraan kegiatan kelautan dan perikanan lintas kabupaten/ kota; i.
pemberdayaan sumberdaya dan mitra kerja di bidang kelautan dan perikanan;
j.
pelaksanaan kegiatan ketatausahaan;
k. pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Gubernur sesuai dengan fungsi dan tugasnya. Dalam rangka efektivitas dan efisiensi peran Dinas, struktur organisasi yang ada pada eselon tiga terdiri dari: Sekretariat, Bidang Perikanan, Bidang Kelautan dan Pesisir, Bidang Bina Usaha, UPTD (Balai Pengembangan Teknologi KelautanPerikanan, dan Pelabuhan Perikanan Pantai) serta Kelompok Jabatan Fungsional. Berdasarkan
pada
Pergub
tersebut,
Sekretariat
mempunyai
tugas
menyelenggarakan ketatausahaan, penyusunan program, pengelolaan data dan informasi, monitoring, evaluasi dan pelaporan kinerja dinas. Sekretariat terdiri dari: Subbagian Umum, Subbagian Keuangan, dan Subbagian Program dan Informasi. Sekretariat berfungsi sebagai berikut: Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
Sekretariat
mempunyai
fungsi:
penyusunan
program
Sekretariat;
penyusunan program Dinas; fasilitasi perumusan kebijakan dan pedoman teknis teknis bidang kelautan dan perikanan; penyelenggaraan kearsipan, kerumahtanggaan, pengelolaan barang, kehumasan, kepustakaan, serta ef isiensi dan tatalaksana Dinas; penyelenggaraan kepegawaian Dinas;
pengelolaan keuangan Dinas; pengelolaan
data dan pengembangan sistem informasi; fasilitasi pengembangan kerjasama teknis; penyelenggaraan monitoring dan evaluasi program serta penyusunan laporan kinerja Dinas; evaluasi dan penyusunan laporan program Sekretariat; pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya. Bidang Perikanan mempunyai tugas menyelenggarakan program perikanan budidaya, perikanan tangkap serta pengujian dan pengawasan mutu hasil perikanan. Bidang Perikanan terdiri dari: Seksi Teknis Budidaya; Seksi Teknis Tangkap; dan Seksi Pengujian-Pengawasan Mutu. Untuk melaksanakan
tugas tersebut,
Bidang Perikanan mempunyai
fungsi:penyusunan program Bidang Perikanan; perumusan kebijakan dan pedoman
8
teknis perikanan budidaya, perikanan tangkap dan pengujian dan pengaw asan mutu hasil perikanan; penyelenggaraan pengujian dan pengaw asan mutu hasil perikanan; d. pembinaan, pengendalian dan evaluasi penyelenggaraan program perikanan budidaya dan perikanan tangkap; penyelenggaraan evaluasi dan penyusunan laporan program Bidang Perikanan; pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Bidang
Kelautan
dan
Pesisir
mempunyai
tugas
mengelola
kelautan,
sumberdaya ikan dan wilayah pesisir. Untuk melaksanakan tugasnya, Bidang Kelautan dan Pesisir mempunyai fungsi: penyusunan program Bidang Kelautan dan Pesisir; penyelenggaraan penataan dan pengelolaan perairan di wilayah laut; penyelenggaraan pengaw asan, pengendalian dan penegakan hukum pengelolaan sumberdaya laut dan pesisir;pengelolaan
wilayah
pesisir;penyelenggaraan
pesisir
evaluasi
dan
dan
fasilitasi
penyusunan
pengembangan laporan
masyarakat
program
Bidang
Kelautandan Pesisir.Bidang Kelautan dan Pesisir terdiri dari: Seksi Pendayagunaan Laut; Seksi Pengawasan Sumberdaya Ikan; dan Seksi Pengembangan Wilayah Pesisir. Bidang Bina Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan pengembangan usaha, pengolahan dan pemasaran serta pengembangan kelembagaan perikanan. Untuk melaksanakan tugasnya Bidang Bina Usaha mempunyai fungsi: penyusunan program Bidang Bina Usaha; pembinaan usaha, perizinan dan permodalan perikanan; pengembangan pengolahan dan pemasaran hasil per ikanan; fasilitasi pengembangan kapasitas dan kelembagaan perikanan; penyelenggaraan evaluasi dan penyusunan laporan program Bidang Bina Usaha; pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai tugas dan fungsinya. Bidang Bina Usaha terdiri dari: Seksi Pengembangan Usaha; Seksi Pengolahan Pemasaran; dan Seksi Pengembangan Kelembagaan. Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan mempunyai tugas menyelenggarakan pengembangan teknologi budidaya air tawar, air payau dan air laut. Untuk melaksanakan tugasnya Balai Pengembangan Teknologi Perikanan
mempunyai
fungsi:
penyusunan
program
Balai;
Kelautan dan pelaksanaan
pengembangan, dan penerapan teknologi budidaya air taw ar, air payau dan air laut ; pelaksanaan perbenihan perikanan air taw ar, air payau, dan air laut; pelaksanaan pengelolaan induk ikan; penyelenggaraan ketatausahaan; penyelenggaraan evaluasi dan penyusunan laporan program Balai; pelaksanaan tugas lain yang diberikan
9
pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Balai Pengembangan Teknologi Kelautan dan Perikanan terdiri dari: Kepala Balai; Subbagian Tata Usaha; Seksi Budidaya Air Tawar; Seksi Budidaya Air Payau dan Air Laut; serta Kelompok Jabatan Fungsional. Pelabuhan Perikanan Pantai mempunyai
fungsi
pengembangan,
mempunyai Pelabuhan Perikanan Pantai pengelolaan
pelabuhan
perikanan
dan
pengembangan teknologi kelautan. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
Pelabuhan Perikanan
Pantai mempunyai fungsi : penyusunan program Pelabuhan Perikanan Pantai ; pengelolaan sarana dan prasarana serta fasilitas pelabuhan perikanan; pelaksanaan pengembangan, pengendalian dan pengawasan serta pelayanan kepelabuhanan perikanan; pelaksanaan pengembangan dan penerapan teknologi perikanan tangkap dan kelautan; pengkajian teknologi perikanan tangkap dan kelautan; pelaksanaan kegiatan ketatausahaan; penyelenggaraan evaluasi dan penyusunan laporan program Pelabuhan Perikanan Pantai; pelaksanaan tugas lain yang diberikan pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Balai Pelabuhan Perikanan Pantai terdiri dari: Kepala Pelabuhan;
Subbagian
Tata
Usaha;
Seksi
Pelabuhan
Perikanan;
Seksi
Pengembangan Teknologi Kelautan; dan Kelompok Jabatan Fungsional.
2.2 Sumber Daya Dinas Lautkan Letak geografis Daerah Istimewa Yogyakarta berada pada 7o 30‘ sampai 8o 15‘ lintang selatan, dan 110o 00‘ sampai 110o 52‘ Bujur Timur. Adapun kondisi tanahnya terdiri atas 634,93 Km2 (19,93 %) tanah basah dan 2.550,67 Km2 (60,07%) tanah kering. Bagian selatan wilayah D. I. Yogyakarta berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Peran sektor kelautan dan perikanan di Daerah Istimewa Yogyakarta cukup strategis dalam mendukung pembangunan masyarakat kelautan dan perikanan secara umum, baik ditinjau dari perspektif ekonomi, sosial, maupun budaya. Hal ini dapat dilihat
dari
meningkatnya
jumlah
masyarakat
yang
menyandarkan
mata
pencahariannya dari sektor kelautan dan perikanan, menguatnya trend kebanggaan masyarakat khususnya generasi muda pada kegiatan bidang perikanan dan kelautan, serta
meningkatnya apresiasi masyarakat untuk mengkonsumsi
berbahan baku ikan.
produk pangan
10
Potensi sumberdaya kelautan dan perikanan di DIY, mempunyai prospek untuk dikembangkan pada usaha perikanan tangkap baik di perairan pantai maupun lepas pantai, usaha budidaya air tawar dari kolam, sawah dan perairan umum yang tersebar di seluruh kabupaten/ kota dan usaha pengolahan serta pemasaran produk perikanan. Semua usaha tersebut berkembang cukup menggembirakan di D. I. Yogyakarta. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki wilayah pantai dan laut Selatan Pulau Jawa dengan panjang pantai dari Gunungkidul sampai dengan Kulonprogo lebih kurang 113 Km dengan potensi ikan yang dapat dihasilkan secara lestari mencapai lebih kurang 320.600 ton per tahun, Sedangkan di Samudra Hindia potensi lestarinya sebesar 906.340 ton per tahun. Disamping itu, Potensi ikan yang dapat diusahakan/ dihasilkan dari perikanan air tawar sebesar lebih kurang 38.700,29 ton pertahun dengan luas lahan potensi lebih kurang 18.129,3 Ha. Potensi sumberdaya lahan pesisir yang dapat dikembangkan untuk usaha budidaya tambak maupun kolam budidaya (terpal) seluas lebih kurang 650 Ha, dengan potensi produksi kurang lebih sebesar 13.000 ton pertahun. 1. Jumlah pegawai, kualitas pendidikan, pangkat dan golongan, jumlah pejabat struktural dan fungsional. Jumlah pegawai di akhir tahun 2014 secara keseluruhan berjumlah 154 orang dengan rincian sebagai berikut : a. Berdasarkan jenis kelamin 1) Laki laki
: 117 orang
2) Perempuan
: 37 orang
Gambar I.2. Proporsi Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin
11
b. Berdasarkan tingkat pendidikan : 1) Doktoral (S3)
: 1 orang
2) Pasca Sarjana (S2)
: 17 orang
3) Sarjana (S1)
: 45 orang
4) D-IV
:
5) D-III/Sarmud
: 9 orang
6) SLTA Sederajat
: 56 orang
7) SLTP Sederajat
: 12 orang
8) SD
: 11 orang
3 orang
Gambar I.3. Proporsi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
c. Berdasarkan golongan : 1) IV d
: 1 orang
2) IV b
: 6 orang
3) IV a
: 9 orang
4) III d
: 17orang
5) III c
: 20 orang
6) III b
: 34 orang
7) III a
: 11 orang
8) II d
: 2 orang
9) II c
: 18 orang
12
10) II b
: 12 orang
11) II a
: 11 orang
12) I d
: 1 orang
13) I c
: 5 orang
d. Berdasarkan jabatan struktural : 1) Pejabat eselon II
: 1 orang
2) Pejabat eselon III
: 6 orang
3) Pejabat eselon IV
: 18 orang
Sumber Daya Pendukung Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, Dinas Lautkan didukung oleh sumber daya seperti sarana dan prasarana perkantoran, kendaraan dinas roda 2, 3 dan 4, perpustakaan, dan jaringan internet. Produksi perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2009 s.d. 2014 menunjukkan kenaikan yang cukup berarti pada produksi Perikanan Budidaya. Produksi perikanan budidaya 2014 meningkat sebesar 220 % dibanding tahun 2009. Sedangkan produksi perikanan tangkap 2014 meningkat sebesar 37 % dibanding tahun 2009. Data selengkapnya dapat dilihat pada grafik di bawah ini. 70.000
Realisasi Budidaya
Realisasi Tangkap
64.395
Produksi (ton)
60.000
57.903
50.000 40.000
50.246
44.452
39.033
30.000 20.000
20.105
10.000
5.100
2009
2010
5.438
5.000
4.900 2011
Tahun
2012
6.997
4.996 2013
2014
13
Perkembangan Rumah Tangga Perikanan Tangkap No 1. 2.
No 1. 2. 3.
Jenis kegiatan Penangkapan di laut Perairan Umum Jumlah
Jenis kegiatan Gunungkidul Bantul Kulonprogo Jumlah
2010 1.099 2.516 3.615
2011 1.126 2.340 3.446
2012
2013
1.525 2.886 4.411
1.624
Perkembangan Jumlah Nelayan 2010 2011 1.490 1.907 291 339 443 334 2.224 2.580
2012 2.076 704 853 3.633
2013 1.860 537 474 2.871
No 1. 2. 3.
Rata-Rata Penghasilan Nelayan (x Rp 1000) Jenis kegiatan 2010 2011 2012 Gunungkidul 6.623 18.798 28.488 Bantul 14.031 11.751 21.708 Kulonprogo 9.680 15.824 17.280
No 1.
Perkembangan Rumah Tangga Perikanan Budidaya Jenis kegiatan 2010 2011 2012 Budidaya 53.472 54.846 59.632
No 1.
Rata-Rata Pendapatan per kapita Perikanan Budidaya (x Rp.1000) Jenis kegiatan 2010 2011 2012 Budidaya 470.054 447.809 594.700
2.947 4.571
2013
-
2013 67.733
2013
-
14
2.3 Kinerja Pelayanan Dinas kelautan dan Perikanan Capaian Indikator Kinerja (termasuk Indikator Kinerja Utama) Dinas Kelautan dan Perikanan Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2013-2014untuk setiap sasaran strategis dapat dilihat pada tabel sebagai berikut : No
Indikator Kinerja Dinas
Satuan
1
Konsumsi ikan per kapita serta angka ketersediaan
2
Peningkatan produksi perikanan tangkap
ton
3
Peningkatan jumlah dokumen perijinan tangkap dan budidaya Peningkatan produksi perikanan budidaya
dokumen
4 5 6 7 8
kg/kapita/thn
2013 Target Realisasi 14,18 14,54 dan dan 25,80 25,78 5.900 4996,4
2014 Target Realisasi 14,91 17,16 dan dan 27,17 27,54 6.400 6.996,9
300
300
300
302
Ton
56.200
57.902,72
63.000
64.394,2
Peningkatan luas kawasan budidaya air laut, air payau,dan air tawar NTP sektor perikanan
Ha
12
15
13
15
%
114,92
116,09
115,42
119,92
Peningkatan penerima manfaat atas mitigasi benacana alam laut dan prakiraan iklim laut Rasio kawasan konservasi perairan terhadap total luas perairan total Sumber : Lakip Dinas Lautkan DIY
Orang
1.170
1.170
1.350
1.350
-
0,0053
1,35
0,08
1,4
15
Analisis dan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Akuntabilitas merupakan perwujudan kewajiban untuk mempertanggung jawabkan pengelolaan sumberdaya yang tersedia untuk menjalankan program dan kegiatan. Disamping itu untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran. Akuntabilitas merupakan media untuk mengetahui apakah dana pemerintah yang dikelola secara tepat, apakah program dan kegiatan dapat mencapai tujuan sesuai otorisasi dan dana yang diberikan. Dari tabel di atas, terdapat 8 indikator yang terbagi ke dalam 7 sasaran strategis.Pada tahun 2014, 8 indikator telah memenuhi target yang ditetapkan atau sebesar 100% dari total indikator. Tidak dijumpai indikator yang tidak memenuhi target. Capaian yang tertinggi pada indikator Rasio kawasan konservasi perairan terhadap total luas perairan total dengan persentase 1.750. Sementara pada tahun 2013,
7 indikator telah memenuhi target yang
ditetapkan atau sebesar 87,5% dari total indikator. Sementara itu, hanya 1 (satu) indikator atau sebesar 12,5% belum memenuhi target. Capaian yang tertinggi pada indikator Rasio kawasan konservasi perairan terhadap total luas perairan total. Sementara indikator yang mengalami capaian yang rendah adalah indikator Peningkatan produksi perikanan tangkap. Hali ini dikarenakan beberapa faktor antara lain : 1. Pemanfaatan sarana dan prasarana penangkapan ikan belum optimal; 2.Kualitas dan kuantitas SDM nelayan yang kurang memadai. Konsumsi ikan mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Tingkat konsumsi ikan di DIY tahun 2014 mencapai 17,16 kg/kapita/tahun. Angka ini lebih besar dari target tahun 2014, yaitu 14,91 kg/kapita/tahun dan sudah melebihi target di tahun 2017. Meskipun demikian tingkat konsumsi ikan di DIY bila dibandingkan dengan tingkat konsumsi ikan nasional masih jauh lebih rendah. Tingkat konsumsi ikan Nasional sebesar 35,62 kg/kapita/tahun KKP, 2013). Hal ini antara lain disebabkan karena masih kurangnya tingkat kesadaran masyarakat akan nilai gizi yang terkandung dalam ikan, seperti omega-3, omega-6 dan omega-9
yang sangat penting bagi
kecerdasan dan kesehatan. Selain itu disebabkan juga karena belum terbentuknya kebiasaan makan ikan di mayarakat. Oleh karena itu masih diperlukan sosialisasi Gemarikan (Gemarakan Memasyarakatkan Makan Ikan) dan Sosialisasi ATI (Alih Teknologi Informasi) sebagai salah satu upaya peningkatan kesadaran masyarakat untuk mengkonsumsi ikan.
16
Upaya yang lain adalah dengan peningkatan inovasi pengolahan ikan dan optimalisasi jaringan pemasaran ikan. Ketersediaan ikan merupakan penjumlahan dari produksi dan ikan masuk, dikurangi
ikan
keluar
dibagi
jumlah
penduduk.
Tingkat
ketersediaan
ikan
menggambarkan besarnya ikan yang tersedia dan dapat dikonsumsi oleh penduduk DIY per tahunnya. Ketersediaan ikan di DIY tahun 2014 mencapai 27,54 kg/kapita/tahun, lebih besar dari targetnya yaitu 27,17 kg/kapita/tahun. Namun demikian ketersediaan ikan di DIY ini masih dicukupi oleh ikan dari luar yang masuk ke DIY. Pada tahun 2013 ikan yang masuk ke DIY sebesar 49.291,423 ton, ikan yang keluar dari DIY sebesar 21.483,196 dan produksi ikan DIY sebesar 64.499,63 ton. Sehingga ketersediaan ikan di DIY masih dipenuhi dari luar sebesar 53.40%. sehingga hal ini merupakan peluang bagi para pembudidaya ikan dan nelayan untuk terus meningkatkan produksinya Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Peningkatan produksi baik tangkap maupun budidaya dikarenakan jumlah nelayan dan pembudidaya tahun 2014 meningkat dibandingkan tahun 2013. Peningkatannya cukup banyak dikarenakan adanya berbagai macam bantuan sosial bagi kelompok pembudidaya dan nelayan yang menyebabkan bertambahnya jumlah pembudidaya dan nelayan. Para pelaku usaha termotivasi untuk ikut di dalam rumah tangga perikanan dikarenakan akses bantuan sosial yang mudah dan manfaatnya yang cukup besar. Selain itu, nilai atau harga ikan yang semakin tinggi disertai budidaya yang mudah menjadi pemicu bertambahnya pembudidaya. Peningkatan produksi perikanan budidaya juga didukung oleh banyaknya pertumbuhan tambak udang Vaname di Kabupaten Bantul dan Kulon Progo. Regulasi penataan kawasan tambak ini sedang disusun oleh kabupaten. Disamping itu juga dengan adanya pelatihan kepada pembudidaya mengenai Cara Pembenihan Ikan yang Baik (CPIB) dan Cara Budidaya Ikan yang Baik (CBIB). Kedua hal tersebut dapat membantu untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi, sehingga nilai produksi meningkat dan memberikan efek berupa kenaikan pendapatan. Adapun
untuk
nelayan,
bertambahnya
jumlah
nelayan
menunjukkan
keberhasilan kegiatan regenerasi nelayan yang dilakukan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan. Upaya peningkatan produksi perikanan tangkap dilakukan melalui Program Pengembangan Perikanan Tangkap dan dengan program unggulan strategis berupa
17
Optimalisasi Kapal 30 GT serta Pengembangan Pelabuhan Perikanan. Sampai tahun 2014 ini pengadaan kapal >30 GT di DIY telah mencapai 13 unit. Namun operasional kapal 30 GT di DIY masih mengalami hambatan yaitu SDM nelayan DIY masih kurang baik, yang ditunjukkan dengan kebiasaan melaut yang umumnya hanya satu minggu dan lokasi penangkapan ikan yang masih dekat dengan garis pantai. Padahal kapal inkamina didesain untuk melaut lebih dari satu minggu dan lokasi yang lebih jauh ke tengah. Upaya-upaya yang telah ditempuh meliputi pelaksanaan berbagai macam pelatihan dan pemagangan, pendampingan oleh awak kapal dari luar daerah. Kebutuhan untuk segera beroperasinya Pelabuhan Perikanan Tanjung Adikarta akan sangat menunjang peningkatan produksi perikanan tangkap di DIY. Pada tahun 2016 ditargetkan Pelabuhan Tanjung Adikarta siap beroperasi. Saat ini fasilitas darat sudah hampir 100%, sementara untuk fasilitas kolam dan alur masuk akan dilakukan pengerukan pada tahun 2015. Peningkatan jumlah dokumen perijinan tangkap dan budidaya telah tercapai yaitu tahun 2014 sejumlah 302 dokumen dari target 300 dokumen. Pencapaian indikator Peningkatan jumlah dokumen perijinan tangkap dan budidaya dilakukan dengan
Fasilitasi
Perijinan
Usaha
Perikanan
Tangkap
dan
Budidaya
yang
dilaksanakan secara jemput bola ke lapangan/kabupaten/kota, dengan harapan mempermudah nelayan dan pembudidaya untuk membuat surat perijinan yang baru atau memperpanjang surat perijinan yang sudah habis masa berlakunya. Kesadaran akan lingkungan perikanan dan kelautan mulai meningkat yang tampak dari peningkatan jumlah pokmaswas. Pokmaswas semakin bertambah dikarenakan kegiatan yang menyebabkan pencemaran dan kerusakan lingkungan juga semakin meningkat. Beberapa tindakan pengrusakan yang masih banyak ditemui adalah pencurian pasir putih, pencurian telur penyu dan penangkapan penyu, pencurian terumbu karang serta penyetruman di perairan umum. Keberadaan pokmaswas menunjukkan bahwa masyarakat juga semakin sadar akan pentingnya menjaga lingkungan supaya tetap lestari dan seimbang. Dari keberadaan pokmaswas ini sudah dirasakan manfaatnya seperti pencegahan pencurian telur penyu, pemantauan terhadap habitat terumbu karang, pemantauan terhadap lokasi pantai pasir putih dan kegiatan lain yang merupakan wujud perlindungan terhadap ekosistem kelautan dan perikanan.
18
Luasan kawasan konservasi, restoking dan resensing memenuhi target yang sudah ditetapkan. Dalam hal ini kawasan konservasi sudah mulai diperhatikan dikarenakan terkait keberadaan penyu hijau di pesisir DIY. Untuk restocking cenderung ke perairan umum daratan yang berupa sungai dan telaga, sedangkan resensing mengarah ke perairan laut. Jumlah regulasi tentang pengurangan resiko bencana yaitu meliputi Perda No.16 Tahun 2011 dan Pergub 38 Tahun 2011 yang memuat Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. Dengan dibuatnya aturan zonasi wilayah pesisir diharapkan pemanfaatan wilayah pesisir tidak lagi hanya berorientasi keuntungan finansial tetapi juga memperhatikan kemungkinan bencana yang akan dihadapi dan tentunya kawasan green belt di sepanjang pantai. Kawasan sempadan pantai (kawasan sepanjang 100 meter dari surut terendah) adalah kawasan bebas bangunan permanen dan menjadi kawasan green belt yang merupakan penahan bagi ancaman gelombang pantai dan angin. Tetapi fakta dilapangan menunjukkan kawasan tersebut justru dibangun rumah makan dan penginapan serta banyak tanaman pantai sepeti pandan dan cemara udang yang dibabat habis. Tentunya hal tersebut sudah tidak sesuai dengan aturan yang ada sehingga perlu adanya penerapan regulasi yang tegas mengatur pemanfaatan wilayah pesisir tersebut. Capaian indikator NTP sektor perikanan tahun 2014 adalah sebesar 119,92 atau 100,72% dari targetnya. Nilai Tukar Petani (NTP) subsektor perikanan (NTN) merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan/daya beli petani subsektor perikanan (penangkapan dan budidaya) di pedesaan. Jika dibandingkan dengan Nilai Tukar Nelayan/Pembudidaya Ikan Nasional yang sebesar 104,84 (KKP, 2013) maka NTP sektor perikanan DIY masih relatif lebih tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa nelayan dan pembudidaya ikan di DIY masih relatif lebih sejahtera jika dibandingkan dengan rata-rata nelayan dan pembudidaya ikan di Indonesia. Peningkatan penerima manfaat atas mitigasi bencana alam laut dan prakiraan iklim laut tercapai 100% dalam 2 (dua) terakhir. Indikator ini dihitung berdasarkan kelompok masyarakat pesisir yang dibina dan kelompok yang mengalami kemajuan serta berkomitmen terhadap pembinaan tersebut. Diharapkan dengan pembinaan terhadap masyarakat pesisir, maka daerah pesisir akan lebih maju dan unggul serta menjadi daerah yang mandiri dan sejahtera. Peningkatan luas kawasan budidaya air laut, air payau dan air tawar sebesar 15 Ha pada tahun 2014 ini atau mencapai 115,38% dari target yang telah ditetapkan.
19
Angka Luas kawasan budidaya
(air laut, air payau, dan air tawar) dihitung
berdasarkanpenambahan luas lahan budidaya dengan sentuhan teknologi budidaya perikanan.
20
Akuntabilitas Keuangan Berikut disajikan data jumlah dan rincian pengeluaran untuk masing-masing program dan kegiatan dari dana APBD untuk Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Kelautan dan Perikanan DIY tahun anggaran 2013 - 2014 :
01. 001. 002. 006. 007. 008. 010. 011. 012. 014. 015. 017. 018. 022.
Tabel Realisasi Keuangan Program/ Kegiatan Tahun 2013-2014 Program dan kegiatan Pagu (Rp) Realisasi 2013 Pagu (Rp) (Rp) (%) Program pelayanan administrasi 1.313.365.340 1.189.447.492 91,2 1.875.411.652 perkantoran Penyediaan jasa surat menyurat 14.312.500 14.270.050 99,70 19.625.000 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya 351.352.000 283.093.124 80,57 725.403.452 air dan listrik Penyediaan jasa pemeliharaan dan perizinan 15.245.000 9.717.300 63,74 17.100.500 kendaraan dinas/ operasional Penyediaan jasa administrasi/ keuangan 81.420.000 69.265.000 85,07 79.500.000 Penyediaan jasa kebersihan kantor 80.542.000 80.512.000 99,96 81.422.000 Penyediaan alat tulis kantor 58.660.200 58.068.700 98,99 69.963.150 Penyediaan barang cetakan dan 52.843.000 52.276.730 98,93 51.664.500 penggandaan Penyediaan komponen instalasi listrik/ 35.327.000 35.206.500 99,66 144.781.000 penerangan bangunan kantor Penyediaan peralatan rumah tangga 13.751.000 13.751.000 100,00 8.500.000 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan 13.826.000 13.768.000 99,58 13.290.000 perundang-undangan Penyediaan makanan dan minuman 62.820.000 57.744.000 91,92 58.500.000 Rapat rapat koordinasi dan konsultasi ke luar 286.710.000 259.369.400 90,46 294.113.050 daerah Penyediaan Jasa Kemanan /Gedung/Tempat 245.236.640 241.085.688 98,31 309.989.000 Kerja
Realisasi 2014 Rp % 1.707.774.498 91,06 19.501.500 596.429.207
99,37 82,22
13.331.600
77,96
70.650.000 81.392.000 69.940.000 51.656.325
88,87 99,96 99,97 99,81
143.996.400
99,46
8.500.000 13.290.000
100 100
58.465.000 275.082.466
99,94 93,53
304.100.000
98,10
21
026. 02.
Penyediaan Retribusi Sampah Peningkatan sarana & prasarana aparatur
1.320.000 3.368.520.683
1.320.000 3.034.554.720
100,00 90,09
1.560.000 3.355.515.820
1.440.000 3.031.708.543
92,13 90,35
003. 005. 007. 009. 010. 022. 024.
Pembangunan Gedung Kantor Pengadaan Kendaraan Operasional Dinas Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor Pengadaan peralatan gedung kantor Pengadaan Mebeleur Pemeliharaan rutin/ berkala gedung/ kantor Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas/ operasional Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor Pemeliharaan rutin/ berkala peralatan gedung kantor Pemeliharaan rutin/ berkala mebeleur Rehabilitasi sedang/ berat gedung kantor Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Penyusunan laporan Kinerja SKPD Penyusunan Laporan Keuangan SKPD Peny. Rencana Program Keg SKPD Serta Pengemb. Data dan Informasi Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Program Keg SKPD Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Pembinaan Kelompok ekonomi masyarakat pesisir
1.231.446.000 516.000.000 28.805.000 37.855.000 39.335.000 199.075.000 424.999.991
1.041.029.600 475.264.692 28.449.000 37.522.000 39.110.000 198.347.000 396.139.728
84,54 92,11 98,76 99,12 99,43 99,63 93,21
352.901.950
338.559.850
95,94
194.659.000 163.234.000 181.524.000 327.689.750 477.000.000
193.177.000 160.304.000 179.206.000 249.877.600 435.796.889
99,24 98,21 98,72 76,25 91,36
22.040.000
22.040.000
100,00
25.200.000
25.200.000
100
20.340.000
19.680.000
96,76
31.770.000
29.813.750
93,84
18.650.000 829.974.692 374.741.950
18.450.000 758.522.700 332.141.450
98,93 91,39 88,6
19.450.000 1.582.087.120 274.265.600
19.300.235 1.394.609.796 257.480.545
99,23 88,15 93,88
2.920.600 24.979.950 179.915.000
2.920.600 18.737.600 162.679.850
100 75,01 90,42
3.322.500 25.943.100 225.000.000
3.322.500 25.569.519 209.362.500
100 98,56 93,05
168.926.400
147.785.400
87,49
20.000.000
19.230.000
96,15
79,999,900
76,229,900
95,29
79,999,900
76,229,900
95,29
026. 028. 029. 042. 06.
016. 017. 018. 019. 15. 001.
22
Program Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan Optimalisasi dan Pengembangan Siswasmas
85,000,000
84,940,000
99.93
85,000,000
84,940,000
99.93
Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum dalam Pendayagunaan Sumberdaya Laut 002. Fasilitasi Perijinan Perikanan Tangkap dan Budidaya 008. Peningkatan Wasdal SDI di PU dan Laut 010. Perawatan dan Pemeliharaan Kapal Pengawas SDKP 011. Optimalisasi dan Pengembangan Siswasmas 18. Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut 004. Mitigasi bencana alam laut dan prakiraan iklim laut 19. Program Peningkatan Kegiatan Budaya Kelautan dan Wawasan Maritim Kepada Masyarakat
124,993,000
107,143,000
85.72
274.060.000
272.530.000
99,44
59,993,000
58,443,000
97.42
84.900.000
84.890.000
99,99
65,000,000
48,700,000
74.92
80.000.000 21.160.000
79.648.000 20.040.636
99,56 94,71
87.947.200 97.998.000
99,94 98,00
Pengembangan Jiwa Kebaharian Pada Generasi Muda Penyelenggaraan Hari Nusantara Program Pengembangan Budidaya Perikanan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan Pengemb Induk, Bibit Unggul Budidaya Air Laut
16.
004. 17.
003. 004. 20. 003. 004. 009.
74,958,000
74,278,000
99.09
88.000.000 100.000.000
74,958,000
74,278,000
99.09
100.000.000
97.998.000
98,00
172,750,300
165,211,500
95.64
61,999,200
61,529,200
99.24
110,751,100 8.961.877.694
103,682,300 8.035.877.192
93.62 89,66
6.266.795.440
6.006.168.900
95,84
4,084,729,600 145,799,440 269.174.880
3,679,163,500 139,299,440 200.469.880
90.07 95.54 74,47
2.741.966.000 124.829.440 300.000.000
2.660.141.500 123.457.300 283.044.375
97,02 98,90 94,35
23
010. 015 018. 019. 021. 21. 009. 012. 014. 015.
Pengemb Induk, Bibit Unggul Budidaya Air Payau Pembinaan Mutu Benih dan Induk Perikanan Pelayanan dan Pengendalian Hama dan Penyakit Peningkatan induk, bibit unggul budidaya air tawar Kaji Terap Teknologi Pengolahan Pakan Ikan Program Pengembangan Perikanan Tangkap Pengembangan pelabuhan perikanan Peningkatan Pelayanan PPP Sadeng Uji coba pengembangan teknologi alat penangkapan ikan Pengadaan kapal 30 GT bagi nelayan (DAK)
Pengelolaan Sumberdaya Ikan Pembinaan dan Pengemb Perikanan Tangkap 018. Pengemb Usaha Penangkapan Ikan dan pemberdayaan Nelayan Skala Kecil 019. Uji Penerapan Sistem Rantai Dingin Di Atas Kapal 020. Uji Coba Alat Bantu Penarik Kapstan Hidrolik untuk Mini Purse Seine 23. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan 003. Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (GEMARIKAN) 016. 017.
2.950.723.700
2.565.174.780
86,93
1.400.000.000
1.375.134.400
98,22
247,881,800 89.802.900
219,871,300 88.379.400
88.70 98,41
200.000.000 100.000.000
197.539.550 98.760.500
98,77 98,76
1.014.160.374
987.410.322
97,36
1.250.000.000
1.119.957.675
89,60
159.605.000
156.108.570
97,80
150.000.000
148.133.600
98,76
20.198.650.390
18.781.500.750
92,98
14.261.401.603
9.784.923.700
68,61
16.193.445.000 20.228.740 61.916.000
15.228.692.500 0 58.694.700
94,04 0.00 94,79
7.283.668.853
7.222.030.900
99,15
71.075.000
67.063.000
94,36
2.819.817.650
2.434.788.100
86,34
3.597.882.750
9.119.200
0,25
150,000,000 726,912,000
146,127,000 693,262,000
97.42 95.37
160.000.000 2.550.534.500
159.010.000 1.813.718.600
99,38 71,11
156,415,000
155,165,000
99.20
479.465.500
423.242.000
88,27
69.916.000
64.771.450
92,64 118.775.000
90.744.100
76,40
1,484,752,300
1,412,773,675
95,15
230,918,750
228,113,700
98,79
889,409,150
839,866,650
94.43
164,991,500
160,203,500
97.10
24
010.
Pelatihan Pengolahan dan Pemasaran Produk Perikanan Pengawasan dan Pengujian Mutu Hasil Perikanan Pengembangan Pola Kemitraan antar pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan Promosi perikanan dan kelautan / pameran
016.
Optimalisasi pemasaran produk perikanan
017.
Pengemb Jaringan Pemasaran Hasil Perikanan Program Pengembangan Kawasan Budidaya Air Laut, Air Payau dan Air Tawar
004. 007. 008.
24.
80,768,100
78,728,100
97.47
167,900,000
160,256,000
95.45
76,383,500
70,628,000
92.47
146,065,000
136,430,000
93.40
127,985,000
114,615,000
89.55
795.009.830
758.683.570
95,43
109.699.870
90.899.600
82,86
560.830.000
548.182.770
97,74
124.479.960
119.601.200
96,08
121,896,450
120,029,950
98.47
29,999,850
29,169,850
97.23
34,999,500
34,841,300
99.55
005.
Pengembangan Rekayasa Teknologi Budidaya Air Laut Sundak Pengembangan Rekayasa Teknologi Budidaya Air Tawar Pengembangan Rekayasa Teknologi Budidaya Air Payau Program Rehabilitasi Ekosistem dan Cadangan Sumberdaya Alam Pembinaan Pengelolaan Ekosistem Pesisir Secara Berkelanjutan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir
007.
Peningkatan Stok Sumberdaya Perikanan
26,901,000
26,242,700
97.55
009.
Pengemb Konservasi Ekosistem Sumberdaya Laut dan Pesisir
29,996,100
29,776,100
99.27
004. 005. 006. 25. 002.
188,056,750
167,056,575
88,83
242,680,000
239,722,000
98,79
218,929,600
205,331,750
93,79
244,840,000
241,855,000
98,78
116,279,950
97,415,025
83,78
243,047,250
233,279,625
95,98
876.717.000
858.156.050
97,88
101.599.000
98.210.000
96,66
640.118.000
632.122.550
98,75
135.000.000
127.823.500
94,68
220,461,530
218,710,525
99.21
35,000,000
34,354,500
98.16
40,000,000
38,935,625
97.34
47,920,280
47,880,200
99.92
97,541,250
97,540,200
100.00
25
26. 001. 003. 004. 005. 006. 007. 008.
Program Peningkatan Kualitas SDM dan Kelembagaan Perikanan dan Kelautan Pengembangan Kelembagaan Penyuluh Swadaya Pelatihan Kewirausahaan Bagi Penyuluh Pemberdayaan Kelompok Ekonomi Masyarakat Pesisir Pengembangan Penyuluhan Budaya Kelautan Pengembangan Jiwa Kebaharian pada Generasi Muda Penyelenggaraan Hari Nusantara Penguatan Kelembagaan Pembenih Ikan JUMLAH Sumber : Lakip Dinas Lautkan DIY
135.420.500
130.333.500
96,29
525.797.450
520.322.725
98,95
95.761.450
91.759.450
95,82
95.995.000
95.940.250
99,94
39.659.050
38.574.050
97,22
41.000.000 70.000.000
40.999.500 69.700.000
100,00 99,57
50.000.000
49.082.400
98,16
80.605.600
79.928.925
99,16
127.963.750 60.233.100 29.515.178.395
127.902.150 56.769.500 24.168.431.912
99,95 94,25 81,88
38.626.562.187
34.470.981.374
89,24
Sampai dengan Bulan Desember 2014, realisasi capaian fisik sebesar 87,88% dan capaian keuangan sebesar 81,88% atau Rp 24.168.431.912,-. Realisasi keuangan sebesar 81,88% tersebut disebabkan kegiatan Pengadaan Kapal 30 GT Bagi Nelayan (DAK) yang tidak terlaksana karena karena KUB penerima kapal tidak memenuhi persyaratan juknis dari KKP yang keluar pada bulan Februari 2014 dan kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Tangkap terdapat hibah pemasangan freezer untuk kapal
inkamina
400
yang
tidak
dilaksanakan
karena
sudah
difasilitasi
oleh
Kab.
Gunungkidul
26
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan Jika ditilik, sektor kelautan dan perikanan dalam kawasan regional telah berkembang pesat kendati memiliki peluang dan tantangan. Apalagi hal ini dibarengi dengan tingginya permintaan yang terus tumbuh secara cepat untuk komoditi perikanan dikarenakan lonjakan pertumbuhan penduduk. Sektor perikanan dapat memainkan peran penting dalam memenuhi tuntutan baru. Namun di sisi lain, sektor ini juga mengalami tantangan antara lain : 1. Pencapaian pembangunan kelautan dan perikanan yang berkelanjutan, 2. Rencana kerja untuk memperkuat pengembangan dan pengelolaan perikanan, 3. Pemberantasan Illegal-Unreported-Unregulated (IUU) fishing, 4. Penguatan ketahanan pangan melalui intervensi perikanan, 5. Mempromosikan produksi pangan yang berkelanjutan melalui teknologi perikanan yang berkelanjutan dan 6. Dampak perubahan iklim terhadap perikanan dan akuakultur.
Tantangan diatas diimbangi dengan peluang yang ada : 1. Adanya landasan hukum yang kuat terkait pembangunan kelautan perikanan, antara lain :
UU No 5 Tahun 1983 Tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia;
UU No 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan Jo UU No 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan;
UU No 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan PulauPulau Kecil;
Perda DIY No 16 Tahun 2011 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi DIY Tahun 2011-2030;
Pergub DIY No 38 Tahun 2011 Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi DIY.
2. DIY Memiliki wilayah perairan dan potensi perikanan darat yang masih belum termanfaatkan secara optimal; 3. DIY dalam membangun peradaban barunya yang unggul dengan strategi budaya: membalik paradigma ‘among tani’ menjadi ‘dagang layar’, dari
27
pembangunan berbasis daratan ke kemaritiman, dengan menggali, mengkaji dan menguji serta mengembangkan keunggulan lokal (local genius); 4. Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan berdampak pada meningkatnya pola konsumsi ikan masyarakat.
28
BAB III. ISU STRATEGIS PERIKANAN DAN KELAUTAN 3.1 IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN SKPD 3.1.1.Produksi perikanan melalui optimalisasi perikanan budidaya dan peningkatan pengembangan perikanan tangkap belum optimal; 3.1.2.Belum beroperasinya Pelabuhan Perikanan Tanjung Adikarta. Seratus Persen (100%) operasional Pelabuhan Tanjung Adikarto akan sangat menunjang peningkatan produksi perikanan tangkap di DIY. 3.1.3.Operasional
kapal 30 GT di DIY masih mengalami hambatan yaitu SDM
nelayan DIY masih kurang baik, yang ditunjukkan dengan kebiasaan melaut yang umumnya hanya satu minggu dan lokasi penangkapan ikan yang masih dekat dengan garis pantai. Padahal kapal inkamina didesain untuk melaut lebih dari satu minggu dan lokasi yang lebih jauh ke tengah 3.1.4.Terjadi kecenderungan peningkatan konsumsi ikan masyarakat dari tahun ketahun.
Namun
demikian kenaikan jumlah
produk
yang
dihasilkan
masyarakat kurang sebanding dengan peningkatan konsumsinya, sehingga peningkatan ketersediaan produk perikanan dilakukan dengan mendatangkan ikan dari luar daerah; 3.1.5.Kurangnya daya tarik profesi nelayan sebagai mata pencaharian masyarakat dan tingkat kemiskinan nelayan yang masih tinggi; 3.1.6.Terjadinya trend laju percepatan alih fungsi lahan pertanian (termasuk lahan usaha perikanan) menjadi lahan perumahan, pemukiman, dan industri serta peruntukan lainnya pada beberapa tahun terakhir, akan berpotensi pada penurunan ketersediaan produk perikanan bagi masyarakat. Oleh karena itu, perlu dilakukan upaya peningkatan produktivitas kerja dan usaha masyarakat. Peningkatan kapasitas SDM pelaku usaha kelautan dan perikanan menjadi suatu keharusan dan bersifat strategis. Ilmu pengetahuan dan teknologi yang bersifat multidisipliner memegang peran penting dalam menjawab tantangan tersebut. Dengan predikat sebagai kota pendidikan, kelimpahan ahli dengan berbagai disiplin ilmu yang dipunyai D. I. Yogyakarta, diharapkan dapat mempercepat upaya penyelesaian kendala tersebut;
29
3.1.7.Upaya ekstensifikasi dalam rangka fasilitasi pembangunan daerah dan penanganan masyarakat miskin, serta penyiapan stok sumber protein ikan bagi
masyarakat
dapat
dilakukan
dengan
optimalisasi
pemanfaatan
sumberdaya lahan dan air. Saat ini potensi sumberdaya lahan marginal belum banyak digunakan untuk usaha produktif dan masih terbengkelai sebagai lahan tidur. Sedangkan kelimpahan sumberdaya air belum dikelola secara baik. Oleh karena itu, upaya mengembangkan usaha budidaya ikan di lahan marginal dapat digunakan sebagai alternatif. Sedangkan usaha budidaya secara tumpang sari antara ikan dengan tanaman perkebunan/ hutan rakyat perlu lebih dikembangkan; 3.1.8.Produksi perikanan melalui optimalisasi perikanan budidaya dan peningkatan pengembangan perikanan tangkap belum optimal; 3.1.9.Peningkatan daya saing serta penguatan pengolahan pemasaran produk kelautan dan perikanan belum optimal; 3.1.10. Peran
sumberdaya kelautan
dan
perikanan
sebagai
sumber mata
pencaharian, sumber penghidupan, sumber peningkatan kualitas hidup masyarakat, berpotensi menimbulkan konflik kepentingan dalam
upaya
pengelolaannya. Terlebih pada sumberdaya kelautan dan perikanan yang bersifat open acces, akan berdampak pada potensi tingkat pemanfaatan berlebih dan cenderung menggunakan
sarana dan prasarana yang
berbahaya. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengawasan dan pengendalian dalam pengelolaan sumberdaya tersebut. 3.1.11. Masih
dibutuhkannya
konservasi,
rehabilitasi,
pemanfaatan,
dan
pengkayaan sumberdaya serta sistem ekologisnya secara berkelanjutan dengan didukung optimalisasi pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan.
40
MATRIKS SWOT Threats/Ancaman (T) Faktor cuaca dan bencana alam Tata ruang wilayah yang kurang mendukung bagi pengembangan sub sektor perikanan darat Produk ikan yang masuk dari daerah lain Rendahnya minat menjadi nelayan Jeratan sistem ijon Tingginya biaya operasional nelayan untuk melaut seiring naiknya harga BBM Mahalnya harga pakan ternak ikan karena belum adanya subsidi dari pemerintah
Opportunities/Peluang (O) -Adanya landasan hukum yang kuat terkait pembangunan kelautan perikanan, antara lain : UU No 5 Tahun 1983 Tentang Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia; UU No 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan Jo UU No 45 Tahun 2009 Tentang Perubahan Atas UndangUndang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan; UU No 27 Tahun 2007 Tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir Dan PulauPulau Kecil; Perda DIY No 16 Tahun 2011 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi DIY Tahun 2011-2030; Pergub DIY No 38 Tahun 2011 Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi DIY. -DIY Memiliki wilayah perairan dan potensi perikanan darat yang masih belum termanfaatkan secara optimal; -DIY dalam membangun peradaban barunya yang unggul dengan strategi budaya: membalik paradigma ‘among tani’ menjadi ‘dagang layar’, dari pembangunan berbasis daratan ke kemaritiman, dengan menggali, mengkaji dan menguji serta mengembangkan keunggulan lokal (local genius); -Meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kesehatan berdampak pada meningkatnya pola konsumsi ikan masyarakat.
41
Weaknesses/Kelemahan (W) Strategi WT Belum ada SOP (standar operasional Membuat SOP dan perangkat aturan prosedur) kerja untuk pengukuran kinerja organisasi Pengendalian penggunaan fasilitas dan Melakukan advokasi kepada institusi sumber daya yang belum optimal politik untuk mendapatkan penambahan anggaran bantuan subsidi kepada Belum ada Perda tentang kemitraan masyarakat perikanan pengusaha – nelayan/petani ikan Sistem monitoring dan evaluasi kinerja staf Memperkuat komunikasi dan koordinasi dengan DKP Kabupaten/Kota belum optimal Menambah dan memperkuat kualitas Koordinasi dan sinkronisasi program fasilitator dengan DKP Kabupaten/Kota belum optimal Melakukan koordinasi lintas sektor Belum ada peraturan standarisasi kualitas Memperkuat kapasitas nelayan produk perikanan Memperkuat kemitraan antara pengusaha Terbatasnya anggaran untuk dana bergulir dengan nelayan atau subsidi di tingkat nelayan/petani ikan Terbatasnya fasilitator lapangan Ego sektor menyebabkan kerjasama lintas instansi pemerintah belum optimal Keterbatasan kemampuan SDM dalam memanfaatkan teknologi pengolahan perikanan Strengths/Kekuatan (S) Strategi ST Pembentukan instansi berdasarkan UU/ Maksimalisasi pemanfaatan sumber daya Peraturan Daerah (Perda) yang ada Kejelasan status SDM (PNS) Peningkatan kapasitas SDM Dukungan fasilitas memadai Peningkatan budaya kerja institusi Budaya kerja organisasi Sistim informasi dan teknologi instansi Dukungan anggaran rutin instansi (APBN dan APBD) Hubungan inter-personal yang baik
Strategi WO Memanfaatkan kebijakan tingkat atas sebagai pedoman kinerja organisasi secara konsisten Sinkronisasi program lintas sektor dan DKP Kabupaten/ Kota
Strategi SO Optimalisasi pemanfaatan sumber daya institusi Mempertahankan budaya dan etos kerja Mempertahankan minat masyarakat untuk mengkonsumsi ikan
40
3.2 TELAAHAN
VISI, MISI, DAN PROGRAM KEPALA DAERAH DAN WAKIL
KEPALA DAERAH TERPILIH
Visi Pembangunan DIY yang akan dicapai selama lima tahun mendatang (2012-2017), yaitu : “Daerah Istimewa Yogyakarta Yang Lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan Sejahtera Menyongsong Peradaban Baru” Misi adalah pernyataan tentang apa yang harus dikerjakan dalam usaha mewujudkan Visi. Misi juga akan memberikan arah sekaligus batasan proses pencapaian tujuan. Oleh karena itu, untuk mewujudkan visi tersebut akan ditempuh melalui empat misi pembangunan daerah sebagai berikut: 1. Membangun peradaban yang berbasis nilai-nilai kemanusiaan. 2. Menguatkan perekonomian daerah yang didukung dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif 3. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik 4. Memantapkan prasarana dan sarana daerah Dalam mewujudkan capaian keberhasilan pembangunan, Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menetapkan rangkaian program sesuai dengan Urusan Wajib dan Urusan Pilihan yang dilaksanakan oleh SKPD di lingkungan Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta. Pembangunan kelautan dan perikanan dilaksanakan dalam upaya menjalankan misi kedua dan keempat dari misi pembangunan daerah di D.I Yogyakarta. Pembangunan kelautan dan perikanan yang mendukung misi kedua Pemda DIY diarahkan
untuk
memacu
pertumbuhan
ekonomi
daerah,
meningkatkan
produktivitas rakyat terutama di bidang kelautan dan perikanan melalui peningkatan peran serta masyarakat dalam pembangunan kelautan dan perikanan sehingga mampu menciptakan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, mengurangi tingkat kemiskinan dan mengurangi tingkat pengangguran. Pembangunan kelautan dan perikanan yang mendukung misi keempat Pemda DIY diarahkan untuk menjaga kelestarian lingkungan dan kesesuaian Tata Ruang dengan melakukan kegiatan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang bertanggungjawab dan berkelanjutan
41
Penetapan program prioritas pembangunan dan penanganan urusan pembangunan yang diarahkan pada dukungan pelaksanaan misi ke 2 Pemda DIY dan disesuaikan dengan Urusan Kelautan dan Perikanan adalah sebagai berikut a) Program Pengembangan Budidaya Perikanan, b) Program Pengembangan Perikanan Tangkap, c) Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan, d) Program Peningkatan Kualitas SDM dan Kelembagaan Perikanan dan Kelautan e) Program pengembangan kawasan budidaya air laut, air payau dan air tawar Sementara untuk penetapan program prioritas pembangunan dan penanganan
urusan
pembangunan
yang
diarahkan
pada
dukungan
pelaksanaan misi ke 4 Pemda DIY dan disesuaikan dengan Urusan Kelautan dan Perikanan adalah sebagai berikut: a) Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut Dan Prakiran Iklim Laut b) Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum dalam Pendayagunaan Sumberdaya Laut c) Program Rehabilitasi Ekosistem dan Cadangan SDA
3.3 TELAAHAN RENSTRA K/L Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan (Renstra KKP) mempunyai kurun waktu perencanaan 2010-2014. Telaah terhadap dokumen perencanaan strategis K/L ini diharapkan akan mengarahkan pada sinkronisasi antara pusat dengan daerah. Identifikasi Tujuan dalam Renstra KKP dan Perikanan dan Renstra Dinas Kelautan dan Perikanan : Renstra KKP Meningkatkan Produksi dan Produktifitas Usaha Kelautan dan Perikanan. Pencapaian tujuan ini ditandai dengan: Meningkatkan peran sektor kelautan
Renstra Dinas Meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan tangkap dan budidaya yang ditandai dengan : Meningkatnya Produksi Perikanan
42
dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional; Meningkatkan kapasitas sentra-sentra produksi kelautan dan perikanan yang memiliki komoditas unggulan; Meningkatkan pendapatan.
Berkembangnya Diversifikasi dan Pangsa Pasar Produk Hasil Kelautan dan Perikanan. Pencapaian tujuan ini ditandai dengan: Meningkatkan ketersediaan hasil kelautan dan perikanan; Meningkatkan branding produk perikanan dan market share di pasar luar negeri; Meningkatkan mutu dan keamanan produk perikanan sesuai standar. Terwujudnya Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan secara Berkelanjutan. Pencapaian tujuan ini ditandai dengan: Terwujudnya pengelolaan konservasi kawasan secara berkelanjutan; Meningkatnya nilai ekonomi pulaupulau kecil; Meningkatnya luas wilayah perairan Indonesia yang diawasi oleh aparatur pengawas Kementrian Kelautan dan Perikanan.
Budidaya Optimalnya Produksi Perikanan Tangkap Meningkatnya Kualitas Kelompok Masyarakat Pesisir Meningkatnya Kawasan Budidaya Laut, Air Payau Dan Tawar Kelompok Masyarakat Kelautan Dan Perikanan Yang Mandiri Dan Sejahtera Mewujudkan diversifikasi dan pangsa pasar produk hasil kelautan dan perikanan Ketersediaan hasil kelautan dan perikanan meningkat
Mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan yang ditandai dengan : Pengelolaan konservasi kawasan secara berkelanjutan meningkat Kelompok masyarakat pengawas perikanan meningkat Berkurangnya tingkat pelanggaran
Kementerian Kelautan dan Perikanan mengembangkan industrialisasi kelautan dan perikanan yang dimulai sejak tahun 2012. Melalui industrialisasi kelautan dan perikanan, para pelaku usaha perikanan mulai dari nelayan, pembudidaya ikan, pengolah
dan
pemasar
hasil
perikanan
diharapkan
dapat
meningkatkan
produktivitas, nilai tambah dan daya saing, sekaligus membangun sistem produksi yang modern dan terintegrasi dari hulu sampai ke hilir. Penguatan daya saing perekonomian tersebut, diantaranya ditempuh melalui peningkatan pembangunan kelautan dan sumber daya alam lainnya sesuai dengan potensi daerah secara terpadu serta meningkatnya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pembangunan kelautan meliputi industri kelautan
43
seperti perhubungan laut, industri maritim, perikanan, wisata bahari, energi dan sumber
daya
mineral
yang
dikembangkan
secara
sinergi,
optimal,
dan
berkelanjutan
3.4 TELAAHAN RENCANA TATA RUANG WILAYAH DAN KAJIAN LINGKUNGAN HIDUP STRATEGIS Rencana Tata Ruang Wilayah DIY disusun atas dasar amanat Undang-Undang no 26 Tahun 2007 Peraturan Menteri PU Nomor:15/PRT/M/2009 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi, telah dituangkan dan ditetapkan melalui perda no 2 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi DIY Tahun 2009 – 2029. Berdasarkan amanat dari Undang-Undang no 26 Tahun 2007, Peraturan Menteri PU Nomor:16/PRT/M/2009 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten dan Peraturan Menteri PU Nomor:17/PRT/M/2009 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kota, Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi telah ditindaklanjuti oleh Kabupaten / Kota dalam menyusun Rencana Tata Ruang Wilayahnya. Sehingga DIY berikut Kabupaten/ Kota nya telah memiliki Rencana Tata Ruang Wilayah. Dalam penyusunannya Rencana Tata Ruang Wilayah DIY juga telah disesuaikan dengan RTRWN, RTRW Jawa-Bali dan RTRW wilayah berbatasan (Jawa Tengah). Sebagai tindak lanjut dari Rencana Tata Ruang Wilayah DIY, telah disusun Rencana Rinci dengan kedalaman 1:5000 khusus pada kawasan strategis, baik kawasan strategis nasional, kawasan strategis jawa-bali maupun kawasan strategis provinsi. Terkait kelautan dan perikanan maka DIY juga sudah mempunyai Perda DIY no 16 Tahun 2011 Tentang Rencana Zonasi Wilayah Pesisir Dan Pulau-Pulau Kecil Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2011-2030, Wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki sumberdaya sangat potensial, seperti: ikan, udang, molusca, terumbu karang, lobster, kepiting dan ranjungan, bahan tambang dan mineral, wisata serta jasa lingkungan. Kekayaan dan sumberdaya laut lain memiliki nilai ekonomi penting dan strategis dalam
perekonomian
lokal,
regional,
nasional,
dan
internasional.
Untuk
meningkatkan nilai ekonomi sumberdaya wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Daerah Istimewa Yogyakarta, diperlukan konsep dan strategi pengelolaan secara
44
profesional dan berkelanjutan dengan melibatkan berbagai instansi teknis terkait, disertai peran serta dunia usaha dan partisipasi masyarakat. Peraturan Daerah ini memuat arah kebijakan lintas sektor dalam pembangunan pesisir dan pulau-pulau kecil, yang meliputi kegiatan perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian terhadap interaksi manusia dalam memanfaatkan sumberdaya
serta
proses
alamiah
secara
berkelanjutan
dalam
upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Peraturan Daerah ini memuat arah kebijakan lintas sektor dalam pembangunan pesisir dan pulau-pulau kecil, yang meliputi kegiatan perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan pengendalian terhadap interaksi manusia dalam memanfaatkan sumberdaya serta proses alamiah
secara
berkelanjutan
dalam
upaya
meningkatkan
kesejahteraan
masyarakat. 3.5 PENENTUAN ISU ISU STRATEGIS Berdasarkan identifkasi permasalahan dan telaahan visi misi dan renstra maka ditentukan isu strategis kelautan perikanan yang meliputi : 3.5.1. Kebutuhan yang mendesak
untuk beroperasinya Pelabuhan Tanjung
Adikarta sebagai klaster pertumbuhan ekonomi 3.5.2. Pemanfaatan Kapal INKAMINA (> 30 GT) masih sangat jauh dari kemampuan dan kapasitasnya 3.5.3. Harga pakan ikan pabrikan yang terus meningkat menyebabkan profit margin menurun dan merupakan salah satu penyebab berkurangnya keuntungan dikalangan pembudidaya 3.5.4. Rendahnya Kapasitas manajemen dan tehnologi sumber daya manusia nelayan wilayah pesisir DIY 3.5.5. Peningkatan standarisasi, sertifikasi mutu dan keamanan produk perikanan menyambut Pasar Bebas ASEAN 2015 3.5.6. Konsumsi ikan perkapita DIY relatif rendah ditingkat nasional 3.5.7. Penetapan Wilayah Konservasi Perairan Daerah Wediombo GK 3.5.8. Tingginya biaya operasional nelayan untuk melaut (khususnya BBM)
45
BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
4.1.
VISI DAN MISI
VISI : Mewujudkan Kelautan Dan Perikanan Yang Berdaya Saing, Berkelanjutan, Berbudaya Menuju Masyarakat Mandiri Dan Sejahtera.
Penjelasan Visi tersebut adalah sebagai berikut:
Kelautan dan Perikanan Masyarakat kelautan dan perikanan terdiri dari unsur masyarakat inti dan masyarakat pendukung. Masyarakat inti terdiri dari pelaku usaha budidaya ikan, nelayan, pengolah dan pemasar produk perikanan. Sedangkan masyarakat pendukung terdiri dari institusi perguruan tinggi, litbang, kelompok kerja, LSM dan pemerhati yang melakukan kegiatan berhubungan dengan kegiatan bidang kelautan dan perikanan.
Berdaya saing : Maju, tangguh, kreatif, inovatif, mutu/ kualitas, terampil, profesional, Dalam rangka membangun daya saing usaha masyarakat, Pembangunan kelautan dan perikanan diarahkan pada kebutuhan pasar. Hasil dari tranformasi pemanfaatan sumberdaya lokal menjadi produk berupa barang/ jasa kelautan dan perikanan harus berorientasi pada pasar lokal maupun regional secara optimal dan berkelanjutan melalui kerjasama dunia usaha untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan.
Berkelanjutan : Menjaga kelestarian Sumber Daya Ikan, konservasi, rehabilitasi ekosistem, pengawasan, berwawasan lingkungan
Berbudaya : Membentuk karakter, perubahan pola pikir
Mandiri : Mampu mengatasi masalahnya sendiri, mampu memenuhi kebutuhannya, mampu mengambil keputusan/ tindakan, mampu merespon dan berkontribusi terhadap pembangunan dengan mengandalkan Sumber Daya yang dimiliki (SD lokal), serta tidak bergantung kepada orang lain, dalam pembangunan berbasis masyarakat orientasi target pembangunan lebih diarahkan pada masyarakat
46
itu sendiri. Oleh karena itu, perlu didukung dengan kapasitas, ketrampilan, serta profesionalisme yang tinggi dalam
rangka pencapaian kualitas hidup
masyarakat yang lebih baik. Sumberdaya manusia yang trampil dan profesional akan dapat meningkatkan pemanfaatan sumberdaya lokal yang dimiliki secara optimal, sehingga tidak hanya semata-mata berorientasi pada aspek ekonomi tetapi
juga
aspek
sosial,
budaya
serta
lingkungan.
Kunci
orientasi
pembangunan pada pemberdayaan dan kemandirian pilihan yang dikehendaki masyarakat
Sejahtera : Terpenuhi kebutuhannya baik spiritual dan material
Misi Untuk mewujudnya visi tersebut ditempuh melalui tiga misi sebagai berikut: 1. Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumberdaya Kelautan Dan Perikanan 2. Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan 3. Meningkatkan Dan Memelihara Daya Dukung Dan Kualitas Lingkungan Sumberdaya Kelautan Perikanan 4.2.
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan Dinas Mengacu kepada misi yang telah ditetapkan, maka tujuan yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 tahun adalah, sebagai berikut: 1. Meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan tangkap dan budidaya 2. Mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat Kelautan dan Perikanan 3. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan Sasaran Dinas Mengacu kepada misi yang telah ditetapkan, maka sasaran yang hendak dicapai atau dihasilkan dalam kurun waktu 5 tahun adalah sebagai berikut: Misi Mengoptimalkan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan dengan sasaran 1. Meningkatnya Produksi Perikanan
47
Misi Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Kelautan dan Perikanan dengan sasaran : 1. Peningkatan kesejahteraan masyarakat perikanan Misi Meningkatkan dan memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumberdaya kelautan perikanan dengan sasaran 1. Meningkatnya pemahaman dan keterampilan masyarakat pesisir atas mitigasi bencana dan prakiraan iklim. 2. Berkurangnya tingkat pelanggaran perizinan usaha perikanan budidaya & tangkap 3. Pengelolaan konservasi kawasan perairan secara berkelanjutan meningkat
4.3.
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan strategi dan kebijakan. Adapun strategi dan kebijakan berdasarkan masing-masing misi adalah sebagai berikut: A. Strategi dan
Kebijakan Misi Pertama (Mengoptimalkan pemanfaatan
sumberdaya kelautan dan perikanan) 1. Strategi a. Pengembangan infrastruktur dan pemberdayaan kawasan kelautan dan perikanan b. Pengembangan ketersediaan ikan, distribusi, akses, mutu
keamanan
pangan dan peningkatan usaha serta investasi 2. Kebijakan a. Pengembangan perikanan budidaya secara terintegrasi berbasis kawasan b. Optimalisasi produksi dan produktivitas nelayan, sarana dan prasarana perikanan tangkap secara terpadu dan berkelanjutan c. Percepatan pengembangan infrastruktur untuk mendukung pemberdayaan potensi ekonomi kawasan pantai selatan d. Fasilitasi pengembangan usaha pemasaran dan sarana pemasaran produk perikanan dan pengembangan budaya makan ikan
48
B. Strategi,
Arah
Kebijakan,
Misi
Kedua
(Meningkatkan
Kesejahteraan
Masyarakat Kelautan dan Perikanan) 1. Strategi a. Penguatan
Kelembagaan,
Sumber
Daya
Manusia,
Iptek
Dan
Pemberdayaan Masyarakat 2. Kebijakan a. Pengembangan budaya maritim dan penyiapan Sumber Daya Manusia kelautan yang berkualitas C. Strategi, Arah Kebijakan, Program Prioritas dan Indikator Misi Ketiga (Meningkatkan dan memelihara daya dukung dan kualitas lingkungan sumberdaya kelautan perikanan) 1. Strategi a. Percepatan rehabilitasi eksositem dan cadangan SDA b. Menciptakan kerjasama yang sinergis dengan instansi terkait 2. Kebijakan a. Perlindungan dan pelestarian sumberdaya kelautan perikanan b. Meningkatkan kesadaran hukum masyarakat dan aparat
4.4.
Dukungan Lintas Sektor
Pembangunan kelautan dan perikanan secara utuh memerlukan dukungan instansi terkait serta peran serta masyarakat luas. Adapun beberapa bentuk dukungan kegiatan yang diperlukan dari instansi terkait antara lain sebagaimana tabel berikut:
49
No 1.
Kegiatan Penyediaan sarana dan prasarana pada kawasan atau sentra produksi perikanan
Dukungan yang Diharapkan a. Penyediaan sarana air bersih b. Pembangunan akses jalan dan jalan lingkungan c. Pembangunan saluran irigasi untuk budidaya perikanan d. Penyediaan jaringan listrik e. Penyediaan BBM perikanan dan pasokan untuk SPDN f. Penyediaan sarana, prasarana, dan layanan kesehatan g. Penyediaan sarana, prasarana, dan layanan pendidikan
Institusi Terkait 1. Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM 2. Dinas Kesehatan 3. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga
2.
Penyediaan permodalan usaha kelautan dan perikanan
a. Skim khusus untuk usaha kelautan dan perikanan b. Penyediaan alokasi dana bergulir
1. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset 2. Perbankan 3. Lembaga Keuangan lainnya
3.
Pengendalian ikan ilegal
a. Pengawasan distribusi
4.
Pemberantasan ilegal fishing
Operasi pengawasan terpadu pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan
1. Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi 1. TNI-AL 2. POLRI
5.
Pengembangan iptek kelautan dan perikanan
a. Penelitian di bidang kelautan dan perikanan c. Kerjasama penelitan dan rekayasa teknologi
1. LIPI 2. BPPT 3. BMKG 4. Badan Informasi Geospasial 5. Perguruan Tinggi 6. LAPAN
58 BAB V INDIKATOR KINERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD Kode
TUJUAN PEMDA DIY
SASARAN PEMDA DIY
SASARAN DINAS
INDIKATOR Bidang Urusan KINERJA DINAS Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
-1
-2 Kelautan dan Perikanan 1 Mewujudkan pengelolaan pemerintahan secara efisien dan efektif
Akuntabilitas kinerja pemerintah daerah meningkat
Meningkatkan capaian pelaksanaan program pendukung sasaran RPJMD
Persentase ratarata hasil ketercapaian pelaksanaan program dukungan sasaran RPJMD
-
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun0 (2012)
-3
-4
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Sebelum Reviu Tahun-2 (2014) target Rp0
Tahun-1 (2013) target Rp0
-5
-6
-7
Tahun-3 (2015) target Rp0
-8
-9
Setelah Reviu Tahun-5 (2017) target Rp0
Tahun-4 (2016) target Rp0
-10
-11
-12
-13
SKPD Penangung Jawab
Kondisi Kinerja pada target Rp0
-14
-15
-16
-
-
100
-
100
-
100
-
100
-
100
-
100
-17
-
a
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Terwujudnya administrasi perkantoran yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD
100
100
1.227.715
100
844.874
100
963.163
100
1.073.304
100
1.202.268
100
4.083.609 Dinas Kelautan dan Perikanan
b
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Meningkatnya sarana prasarana aparatur yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD perkantoran
100
100
2.570.181
100
1.768.715
100
2.016.351
100
2.246.926
100
2.516.909
100
8.548.901 Dinas Kelautan dan Perikanan
c
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Terwujudnya penata usaha keuangan dan pencapaian kinerja program yang mendukung yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD -
100
100
216.392
100
148.914
100
169.763
100
189.176
100
211.907
100
719.760 Dinas Kelautan dan Perikanan
-
n/a
-
n/a
-
n/a
2 Memacu Pendapatan pertumbuhan masyarakat ekonomi meningkat daerah yang berkualitas dan berkeadilan yang didukung dengan semangat kerakyatan, inovatif dan kreatif
Meningkatnya Produksi Perikanan
produksi perikanan budidaya dan tangkap
- 86.600 ton
- 96.900 ton
- 96.900 ton
-
59 Kode
TUJUAN PEMDA DIY
SASARAN PEMDA DIY
SASARAN DINAS
INDIKATOR Bidang Urusan KINERJA DINAS Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
-1 a
b
c
d
3
Peningkatan kesejahteraan masyarakat kelautan dan perikanan
4 Menjaga kelestarian lingkungan dan kesesuaian Tata Ruang
a
Kualitas lingkungan hidup meningkat
Berkurangnya tingkat pelanggaran perizinan usaha perikanan budidaya & tangkap
Peningkatan jumlah dokumen perijinan tangkap dan budidaya
Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun0 (2012)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Sebelum Reviu Tahun-2 (2014) target Rp0
Tahun-1 (2013) target Rp0
Tahun-3 (2015) target Rp0
Setelah Reviu Tahun-5 (2017) target Rp0
Tahun-4 (2016) target Rp0
SKPD Penangung Jawab
Kondisi Kinerja pada target Rp0
-2 Program Pengembangan Budidaya Perikanan
-3 Produksi perikanan budidaya
-4 Produksi perikanan budidaya: 50.246,6 ton
-5 Produksi perikanan budidaya: 56.200 ton
-6 -7 11.312.414 Produksi perikanan budidaya: 63.000 ton
-8 -9 6.216.373 Produksi perikanan budidaya: 70.500 ton
-10 -11 6.691.270 Produksi perikanan budidaya: 79.000 ton
-12 -13 7.251.224 Produksi perikanan budidaya: 88.500ton
-14 -15 7.899.218 Produksi perikanan budidaya: 88.500 ton
-16 -17 7.899.218 Dinas Kelautan dan Perikanan
Program Pengembangan Perikanan Tangkap Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Program Pengembangan Kawasan Budidaya Air Laut, Air Payau, dan Air Tawar.
Produksi perikanan tangkap
Produksi perikanan tangkap: 5437,5 ton ketersediaan: 23,01 kg/kapita/th
Produksi perikanan tangkap: 5.900 ton ketersedia an: 25,78 kg/kapita/t h
19.982.718 Produksi perikanan tangkap: 6.400 ton 964.657 ketersedia an: 27,17 kg/kapita/t h
8.421.963 Produksi perikanan tangkap: 6.900 ton 1.703.012 ketersedia an: 28,55 kg/kapita/t h
9.878.964 Produksi perikanan tangkap: 7.600 ton 3.418.730 ketersedia an: 29,94 kg/kapita/t h
11.405.355 Produksi perikanan tangkap: 8.400 ton 3.881.969 ketersedia an: 31,32 kg/kapita/t h
13.606.433 Produksi perikanan tangkap: 8.400 ton 4.367.526 ketersedia an: 31,32 kg/kapita/t h
13.606.433 Dinas Kelautan dan Perikanan
11 ha
12 ha
NTP sektor kelautan dan perikanan meningkat
a
Indikator Kinerja Program (outcome)
Angka ketersediaan ikan perkapita
Luas kawasan budidaya air laut, air payau dan air tawa
-
Program Peningkatan Kualitas SDM dan Kelembagaan Perikanan dan Kelautan
Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum dalam Pendayagunaan Sumberdaya Laut
-
NTP sektor perikanan
-
-
NTP Perikanan: 113,71
-
Peningkatan 300 dokumen jumlah dokumen perijinan tangkap dan budidaya
670.010 13 ha
n/a
NTP Perikanan: 114,92
-
300
300 dokumen
-
567.671 14 ha
n/a
382.419 NTP Perikanan: 115,42
-
300
124.993 300 dokumen
-
899.987 15 ha
n/a
454.137 NTP Perikanan: 116,89
-
300
151.379 300 dokumen
-
1.117.945 16 ha
105
631.970 NTP Perikanan: 105 (Reviu)
-
300
181.216 300 dokumen
-
1.326.347 16 ha
106
877.394 NTP Perikanan: 106 (Reviu)
-
300
212.024 300 dokumen
-
1.326.347 Dinas Kelautan dan Perikanan
106
1.271.409 NTP Perikanan: 106 (Reviu)
-
4.367.526 Dinas Kelautan dan Perikanan
300
255.067 1.500 dokumen
-
1.271.409 Dinas Kelautan dan Perikanan
-
255.067 Dinas Kelautan dan Perikanan
60 Kode
TUJUAN PEMDA DIY
SASARAN PEMDA DIY
SASARAN DINAS
INDIKATOR Bidang Urusan KINERJA DINAS Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
-1
Indikator Kinerja Program (outcome)
-2 5
Meningkatnya pemahaman dan keterampilan masyarakat pesisir atas mitigasi bencana dan prakiraan iklim.
Peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat pesisir atas mitigasi bencana dan prakiran iklim.
6
a
-3 -
Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut
a
Pengelolaan konservasi kawasan perairan secara berkelanjutan meningkat
Rasio kawasan konservasi perairan terhadap total luas perairan total
-
Program Rehabilitasi Ekosistem dan Cadangan Sumberdaya Alam
Kondisi Kinerja Awal RPJMD Tahun0 (2012)
-4 -
-
jumlah 990 orang masyarakat pesisir yang telah disosialisasi dan dilatih mitigasi bencana dan prakiraan iklim
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Sebelum Reviu Tahun-2 (2014) target Rp0
Tahun-1 (2013) target Rp0
-5 1.170
1.170 orang
-6 -
-7 1.350
74.958 1.350 orang
Tahun-3 (2015) target Rp0
-8 -
-9 1.530
90.827 1.530 orang
Setelah Reviu Tahun-5 (2017) target Rp0
Tahun-4 (2016) target Rp0
-10 -
-11 1.710
108.882 1.710 orang
-12 -
-13 1.890
134.924 1.890 orang
SKPD Penangung Jawab
Kondisi Kinerja pada target Rp0
-14 -
-15 1.890
164.812 1.890 orang
-16
-17 -
164.812 Dinas Kelautan dan Perikanan
-
-
0,06
-
0,08
-
0,11
-
0,14
-
0,17
-
0,17
Rasio kawasan lindung perairan terhadap total luas perairan total
0
0,06
121.896
0,08
138.512
0,11
178.931
0,14
208.169
0,17
251.143
0,17
-
251.143 Dinas Kelautan dan Perikanan
51 BAB VI - RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program Data Capaian (outcome) dan Kegiatan pada Tahun Awal (output) Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Sebelum Reviu Tahun-1 (2013) target
-1
-2
-3
-4
-5
-6
Setelah Reviu
Tahun-2 (2014)
x Rp 1.000
target
Tahun-3 (2015)
x Rp 1.000
target
Tahun-4 (2016) Rp
target
Tahun-5 (2017) Rp
target
Rp
Kondisi Kinerja pada akhir periode targetRenstra SKPD Rp
Unit Kerja SKPD Lokasi Penang-gungjawab
-7
-8
-9
-10
-11
-12
-13
-14
-15
-16
-17
-18
-19
100
100
1.227.715
100
844.874
100
963.163
100
1.073.304
100
1.202.268
100
4.083.609 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
9.849
3 macam
11.228
3 macam
12.512
3 macam
14.015
3 macam
14.015 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
12 bulan
9.849
12 bulan
11.228
12 bulan
12.512
12 bulan
14.015
12 bulan
292.756 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
15.245
4 macam
10.491
4 macam
11.960
4 macam
13.328
4 macam
14.929
4 macam
14.929 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
12 bulan
81.420
12 bulan
56.031
12 bulan
63.875
12 bulan
71.180
12 bulan
79.732
12 bulan
79.732 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
Penyediaan jasa Kebersihan kantor : kebersihan kantor 1. Lantai keramik 2. Kaca jendela 3. Kamar mandi 4. Halaman
12 bulan
80.942
12 bulan
55.702
12 bulan
63.500
12 bulan
70.762
12 bulan
79.264
12 bulan
79.264 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
6
Penyediaan alat tulis kantor
40 jenis
58.660
40 jenis
40.368
40 jenis
46.020
40 jenis
51.282
40 jenis
57.444
40 jenis
57.444 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
7
Penyediaan 1.Barang cetakan barang cetakan 2.Penggandaan dokumen dan penggandaan kantor 3.Penjilidan dokumen
20 jenis
46.493
20 jenis
31.995
20 jenis
36.475
20 jenis
40.646
20 jenis
45.529
20 jenis
45.529 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
8
Penyediaan 1. Komponen listrik dan komponen penerangan instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor
5 jenis
35.327
5 jenis
24.311
5 jenis
27.715
5 jenis
30.884
5 jenis
34.595
5 jenis
34.595 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
9
Penyediaan peralatan rumah tangga
1. Peralatan dan bahan kebutuhan rumah tangga
1 Paket
13.751
1 Paket
9.463
1 Paket
10.788
1 Paket
12.022
1 Paket
13.466
1 Paket
13.466 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
10
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang undangan
1.Surat kabar 2.Buku buku ilmu pengetahuan dan teknologi 3.Buku peraturan perundang undangan 4.Terbitan berkala
4 jenis
13.646
4 jenis
9.391
4 jenis
10.706
4 jenis
11.930
4 jenis
13.363
4 jenis
13.363 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
11
Penyediaan makanan dan minuman
1. Makanan dan minuman rapat
12 bulan
53.820
12 bulan
37.037
12 bulan
42.223
12 bulan
47.051
12 bulan
52.704
12 bulan
52.704 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
12
Rapat rapat 1.Koordinasi dalam daerah koordinasi dan 2.Koordinasi luar daerah konsultasi ke luar daerah
12 bulan
286.710
12 bulan
197.305
12 bulan
224.929
12 bulan
250.650
12 bulan
280.767
12 bulan
280.767 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Terwujudnya administrasi perkantoran yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD
1
Penyediaan Jasa 1. Benda pos Surat Menyurat
3 macam
14.312
3 macam
2
Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air Dan Listrik
1. Rekening telepon 2. Rekening listrik 3. Jasa internet 4. Air PDAM
12 bulan
14.312
3
Penyediaan Jasa Pemeliharaan Dan Perizinan Kendaraan Dinas/Operasiona l
1. Kir kendaraan roda 4 2. STNK kendaraan roda 4 3. STNK kendaraan roda 3 4. STNK kendaraan roda 2
4 macam
4
Penyediaan Jasa 1.Honor pengelola Administrasi keuangan daerah Keuangan 2.Honor pengelola barang daerah 3.Honor pengelola kepegawaian daerah
5
Alat tulis kantor
-20
-21
52 Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program Data Capaian (outcome) dan Kegiatan pada Tahun Awal (output) Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Sebelum Reviu Tahun-1 (2013) target
Setelah Reviu
Tahun-2 (2014)
x Rp 1.000
target
Tahun-3 (2015)
x Rp 1.000
target
Tahun-4 (2016) Rp
target
Tahun-5 (2017) Rp
target
Rp
Kondisi Kinerja pada akhir periode targetRenstra SKPD Rp
Unit Kerja SKPD Lokasi Penang-gungjawab
13
Penyediaan jasa Terpenuhinya honorarium keamanan penjaga keamanan kantor/gedung/ tempat kerja
12 bulan
227.236
12 bulan
156.377
12 bulan
178.270
12 bulan
198.656
12 bulan
222.526
12 bulan
222.526 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
14
Penyediaan retribusi sampah
Kebersihan lingkungan kantor
12 bulan
1.200
12 bulan
826
12 bulan
941
12 bulan
1.049
12 bulan
1.175
12 bulan
1.175 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
02
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Meningkatnya sarana prasarana aparatur yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD
1
Pembangunan gedung kantor
Gedung kantor
2
Pengadaan Kendaraan Dinas Kendaraan Dinas Operasional Operasional
3
Pengadaan perlengkapan gedung kantor
4
100
100
2.570.181
100
1.768.715
1.106.446
1 Paket
761.420
0
3 unit
50.000
1 Paket
28.805
1 Paket
19.823
1 Paket
22.598
1 Paket
25.182
Pengadaan Peralatan gedung kantor peralatan gedung kantor
1 Paket
37.855
1 Paket
26.051
1 Paket
29.698
1 Paket
5
Pengadaan mebeleur
Mebeleur
1 Paket
21.545
1 Paket
14.827
1 Paket
16.902
6
Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor
1. Terlaksananya pemeliharaan, perbaikan & pengecatan
1 Paket
189.525
1 Paket
130.425
1 Paket
7
Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan dinas / operasional
Perawatan kendaraan roda 4 Perawatan kendaraan roda 2 Perawatan kendaraan roda 3
3 macam
424.999
3 macam
292.470
8
Pemeliharaan rutin/ berkala perlengkapan gedung kantor
Pemeliharaan perlengkapan kantor
2 jenis
22.040
2 jenis
9
Pemeliharaan Pemeliharaan peralatan rutin/berkala kantor peralatan gedung kantor
1 Paket
20.340
10
Pemeliharaan Pengecatan Meja Kursi rutin/ Kerja berkala mebeleur
1 Paket
11
Rehabilitasi sedang/ berat gedung kantor
Rehabilitasi sedang/ berat gedung kantor
1 Paket
06
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Terwujudnya penata usaha keuangan dan pencapaian kinerja program yang mendukung yang mendukung kelancaran tugas dan fungsi SKPD
Penyusunan laporan kinerja SKPD
1. Dokumen Lakip 2. Dokumen PK 3. Dokumen RKT
1 Paket 0
Perlengkapan gedung kantor
100
100
1). 1 dokumen 2). 1 dokumen 3). 1 dokumen
2.516.909
100
8.548.901 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
1.083.513
1 Paket
1.083.513 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
72.412
0
1 Paket
28.708
1 Paket
28.708 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
33.094
1 Paket
37.727
1 Paket
37.727 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
1 Paket
18.835
1 Paket
21.472
1 Paket
21.472 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
148.686
1 Paket
165.688
1 Paket
188.886
1 Paket
188.886 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
3 macam
333.419
3 macam
371.546
3 macam
423.566
3 macam
423.566 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
15.167
2 jenis
17.291
2 jenis
19.268
2 jenis
21.966
2 jenis
21.966 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
1 Paket
13.997
1 Paket
15.957
1 Paket
17.782
1 Paket
20.271
1 Paket
20.271 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
18.650
1 Paket
12.834
1 Paket
14.631
1 Paket
16.304
1 Paket
18.587
1 Paket
18.587 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
699.974
1 Paket
431.699
1 Paket
492.141
1 Paket
548.419
1 Paket
625.202
1 Paket
625.202 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
216.392
100
148.914
211.907
100
719.760 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
2.859 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
2.920 1). 1 dokumen 2). 1 dokumen 3). 1 dokumen
2.009
100
2.016.351
1 Paket
868.026 0
100
1). 1 dokumen 2). 1 dokumen 3). 1 dokumen
100
1 Paket
57.000
169.763
2.291
2.246.926
967.287 0
100
1). 1 dokumen 2). 1 dokumen 3). 1 dokumen
100
1 Paket
63.519
189.176
2.553
0
100
1). 1 dokumen 2). 1 dokumen 3). 1 dokumen
2.859
1). 1 dokumen 2). 1 dokumen 3). 1 dokumen
72.412
53 Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program Data Capaian (outcome) dan Kegiatan pada Tahun Awal (output) Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Sebelum Reviu Tahun-1 (2013) target
Meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan tangkap dan budidaya
Meningkatnya Produksi Perikanan
Produksi perikanan budidaya dan tangkap (ton)
Setelah Reviu
Tahun-2 (2014)
x Rp 1.000
target
Tahun-3 (2015)
x Rp 1.000
target
2). 1 dokumen
Penyusunan Rencana Program Kegiatan SKPD serta Pengembangan Data dan Informasi
1. Penyusunan perencanaan pengembangan kelautan dan perikanan 2.. Dokumen Renja 3. Dokumen RKA 4. Dokumen DPA 5. Dokumen DPPA 6. Buku data pokok perikanan dan kelautan 7. Buku analisis data produksi perikanan dan kelautan
1). 1 tahun
Monitoring dan evaluasi pelaksanaan program kegiatan SKPD
1. Laporan monev bulanan 2. Laporan monev triwulan 3. Laporan monev semesteran 4. Laporan tahunan 5. ROPK
1). 1 dokumen 2). 1 dokumen 3). 1 dokumen
18.926 1). 1 dokumen 2). 1 dokumen 3). 1 dokumen
4). 1 dokumen 5). 1 dokumen
4). 1 dokumen 5). 1 dokumen
20
Program Pengembangan Budidaya Perikanan
Produksi perikanan budidaya
1
Pembinaan Dan Pengembangan Perikanan
1.Bimtek / magang perikanan budidaya 2.Hibah saprodikan
1). 420 orang 2). 720 paket
2
Pengendalian Hama Dan Penyakit Ikan
1.Bimtek HPI 2.Pemantauan HPI di masyarakat
1). 60 orang 2). 150 sampel
124.829 1). 60 orang 2). 100 sampel
91.484 1). 60 orang 2). 125 sampel
98.473 1). 60 orang 2). 130 sampel
106.714 1). 60 orang 2). 140 sampel
116.250 1). 60 orang 2). 140 sampel
116.250 Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
3
Peningkatan 1. Produksi benih ikan Induk, Bibit Unggul Budidaya Air Laut
1). 2 juta ekor
259.625 1). 2 juta ekor
190.272 1). 1,5 juta ekor
204.808 1). 1,6 juta ekor
221.947 1). 1,7 juta ekor
241.781 1). 1,7 juta ekor
241.781 Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
4
Peningkatan 1. Produksi benur dan larva Induk, Bibit Unggul Budidaya Air Payau
9,2 juta ekor
5
Pembinaan Mutu 1.Bimtek perbenihan Benih Dan Induk 2. Hibah induk ikan Perikanan
1). 60 orang 2). 120 paket
6
Pelayanan dan Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan
1). 84 sampel
7
Peningkatan 1. Produksi calon induk induk, bibit unggul 2. Produksi benih ikan budidaya air tawar
116.689
1). 1 tahun
14.372
2). 1 dokumen
133.026
1). 1 tahun
1). 1 dokumen
Kondisi Kinerja pada akhir periode targetRenstra SKPD Rp
Rp
16.440 1). 1 dokumen
2). 1 dokumen
1). 1 dokumen
target
2). 1 dokumen
1. Pelayanan dan pengendalian HPI di unit kerja
12.897
Tahun-5 (2017) Rp
1). 1 dokumen
Produksi perikanan budidaya: 50.246,6 ton
1). 1 dokumen
Tahun-4 (2016) Rp
Penyusunan 1. Dokumen laporan kinerja laporan keuangan semesteran dan prognosis SKPD 2. Laporan akhir tahun
169.565 1). 1 tahun
11.313
target
16.099
2). 1 dokumen
148.239
1). 1 tahun
1). 1 dokumen
Unit Kerja SKPD Lokasi Penang-gungjawab
166.051
1). 1 tahun
2). 1 dokumen 3). 1 dokumen 4). 1 dokumen 5). 1 dokumen 6). 100 buku
2). 1 dokumen 3). 1 dokumen 4). 1 dokumen 5). 1 dokumen 6). 100 buku
2). 1 dokumen 3). 1 dokumen 4). 1 dokumen 5). 1 dokumen 6). 100 buku
2). 1 dokumen 3). 1 dokumen 4). 1 dokumen 5). 1 dokumen 6). 100 buku
2). 1 dokumen 3). 1 dokumen 4). 1 dokumen 5). 1 dokumen 6). 100 buku
2). 1 dokumen 3). 1 dokumen 4). 1 dokumen 5). 1 dokumen 6). 100 buku
7). 100 buku
7). 100 buku
7). 100 buku
7). 100 buku
7). 100 buku
7). 100 buku
56.200 ton
1). 5.500 kg 2). 17 juta ekor
11.312.414
63.000 ton
2.839.210 1). 360 orang 2). 500 paket
2.944.964 7 juta ekor
249.242 1). 60 orang 2). 75 paket 89.682 1). 60 sampel
1.007.893 1). 5.500 kg 2). 16 juta ekor
13.024
1). 1 dokumen 2). 1 dokumen 3). 1 dokumen
14.848
4). 1 dokumen 5). 1 dokumen
6.216.373
70.500 ton
2.080.783 1). 420 orang 2). 720 paket
2.158.288 12 juta ekor
182.663 1). 60 orang 2). 90 paket
1). 1 dokumen 2). 1 dokumen 3). 1 dokumen
16.546
4). 1 dokumen 5). 1 dokumen
6.691.270
79.000 ton
2.239.744 1). 420 orang 2). 720 paket
2.323.169 13 juta ekor
1). 1 dokumen 2). 1 dokumen 3). 1 dokumen
18.534
4). 1 dokumen 5). 1 dokumen
7.251.224
88.500ton
2.427.175 1). 420 orang 2). 720 paket
2.517.582 14 juta ekor
16.099 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
166.051 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
18.534 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
2). 1 dokumen
1). 1 dokumen 2). 1 dokumen 3). 1 dokumen 4). 1 dokumen 5). 1 dokumen
7.899.218
88.500ton
2.644.075 1). 420 orang 2). 720 paket
2.742.561 14 juta ekor
7.899.218 Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
2.644.075 Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
2.742.561 Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
196.617 1). 60 orang 2). 100 paket
213.071 1). 60 orang 2). 120 paket
232.112 1). 60 orang 2). 120 paket
232.112 Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
65.725 1). 70 sampel
70.746 1). 75 sampel
76.667 1). 80 sampel
83.518 1). 80 sampel
83.518 Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
738.659 1). 5.500 kg 2). 16 juta ekor
795.088 1). 5.500 kg 2). 17 juta ekor
861.625 1). 5.500 kg 2). 18 juta ekor
938.622 1). 5.500 kg 2). 20 juta ekor
938.622 Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
54 Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program Data Capaian (outcome) dan Kegiatan pada Tahun Awal (output) Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Sebelum Reviu Tahun-1 (2013) target
Meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan tangkap dan budidaya
Meningkatnya Produksi Perikanan
Produksi perikanan budidaya dan tangkap (ton)
4 jenis
Tahun-2 (2014)
x Rp 1.000
target
8
Kaji terap teknologi pengolahan pakan ikan
1. Kajian
21
Program Pengembangan Perikanan Tangkap
Produksi perikanan tangkap
1
Pengembangan Pelabuhan Perikanan
Fasilitas pelabuhan perikanan
1 paket
2
Peningkatan Pelayanan Pelabuhan Sadeng
1.Sosialisasi WKOPP
120 orang
21.508
3
Uji Coba Pengembangan Teknologi Alat Penangkapan Ikan
Kajian alat tangkap
1 paket
4
Pengadaan kapal kapal 30 GT 30 GT bagi Nelayan (DAK)
2 unit
5
Pengelolaan Sumber Daya Ikan
1. Restoking ikan di perairan umum
6
Pembinaan dan Pengembangan Perikanan Tangkap
1. Pelatihan awak kapal 2. Hibah sarana alat penangkapan
7
Produksi perikanan tangkap: 5437,5 ton
5.900 ton
Tahun-3 (2015)
x Rp 1.000
159.605 3 jenis
target
6.400 ton
Tahun-4 (2016) Rp
116.970 3 jenis
19.982.718
Unit Kerja SKPD Lokasi Penang-gungjawab
Setelah Reviu target
Tahun-5 (2017) Rp
125.906 3 jenis
target
Kondisi Kinerja pada akhir periode targetRenstra SKPD Rp
Rp
136.443 3 jenis
148.636 3 jenis
148.636 Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
8.421.963
6.900 ton
9.878.964
7.600 ton
11.405.355
8.400 ton
13.606.433
8.400 ton
13.606.433 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
7.286.963
1 Paket
8.513.964
1 Paket
9.855.355
1 Paket
11.681.433
1 Paket
11.681.433 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
62.000 1 Paket
70.000
1 Paket
125.000
1 Paket
150.000
1 Paket
200.000
1 Paket
200.000 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
16.193.445 1 Paket
2.514.007
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
23 lokasi
150.000
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
75 orang 5 paket
730.342 75 orang 5 paket
750.000 75 orang 5 paket
900.000 75 orang 5 paket
1.000.000 75 orang 5 paket
1.200.000 75 orang 5 paket
1.200.000 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
Pengembangan 1. Bimtek peningkatan usaha kemampuan nelayan penangkapan ikan dan pemberdayaan nelayan skala kecil
3 jenis
156.415 3 jenis
200.000 3 jenis
250.000 3 jenis
300.000 3 jenis
400.000 3 jenis
400.000 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
Uji penerapan sistem rantai dingin di atas kapal
1 paket
Kajian sistem rantai dingin
0
70.000
0 1 Paket
0
0
0
0
0
0
0
0
0 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
100.000
0
0
0
0
0
0
0
0 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
125.000 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
8
Uji Coba Alat Kajian alat bantu perikanan Bantu Penarik Kapstan hidrolik untuk mini purse seine
0
9
Optimalisasi dan 1. Pembentukan dan Pengembangan fasilitasi pokmaswas siswasmas 2. Implementasi siswasmas ke pokmaswas
1). 150 orang
85.000 1). 150 orang
85.000 1). 150 orang
90.000 1). 150 orang
100.000 1). 150 orang
125.000 1). 150 orang
2). 150 orang
2). 150 orang
2). 150 orang
2). 150 orang
2). 150 orang
2). 150 orang
55 Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program Data Capaian (outcome) dan Kegiatan pada Tahun Awal (output) Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Sebelum Reviu Tahun-1 (2013) target
Meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan tangkap dan budidaya
Meningkatnya Produksi Perikanan
Produksi perikanan budidaya dan tangkap (ton)
Program Angka ketersediaan ikan Optimalisasi perkapita Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
1
Gerakan 1. Kampanye makan ikan Memasyarakatkan 2. Sosialisasi ATI Makan Ikan (Gemarikan)
1). 180 paket 2). 625 orang
2
Pelatihan 1. Bimtek pengolahan pengolahan dan produk perikanan pemasaran produk perikanan
60 orang
3
Pengawasan Dan 1. Terlaksananya pengujian Pengujian Mutu produk hasil perikanan Hasil Perikanan 2. Terinformasikannya hasil pengujian mutu perikanan 3. Tersosialisasi Larangan Penggunaan BTB
1). 1 dokumen
Pengembangan pola kemitraan antar pelaku usaha kelautan dan perikanan
4
ketersediaan: ketersediaan: 23,01 kg/kapita/th 25,78 kg/kapita/th
1. Pengembangan pola kemitraan 2. Hibah alat
Tahun-2 (2014)
x Rp 1.000
23
Setelah Reviu
target
964.657
Tahun-3 (2015)
x Rp 1.000
ketersediaan: 27,17 kg/kapita/th
164.991 1). 180 paket 2). 625 orang
98.718 60 orang
185.000 1). 1 dokumen
1.703.012
target
Tahun-4 (2016) Rp
ketersediaan: 28,55 kg/kapita/th
3.418.730
target
Tahun-5 (2017) Rp
ketersediaan: 29,94 kg/kapita/th
3.881.969
target
Rp
ketersediaan: 31,32 kg/kapita/th
4.367.526
Kondisi Kinerja pada akhir periode targetRenstra SKPD Rp ketersediaan: 31,32 kg/kapita/th
4.367.526 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
291.276 1). 180 paket 2). 625 orang
584.726 1). 180 paket 2). 625 orang
663.956 1). 180 paket 2). 625 orang
747.004 1). 180 paket 2). 625 orang
747.004 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
174.277 60 orang
349.855 60 orang
397.261 60 orang
446.950 60 orang
446.950 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
326.600 1). 1 dokumen
655.637 1). 1 dokumen
744.476 1). 1 dokumen
837.595 1). 1 dokumen
837.595 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
190.093 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
2). 30 orang
2). 30 orang
2). 30 orang
2). 30 orang
2). 30 orang
2). 30 orang
3). 30 orang
3). 30 orang
3). 30 orang
3). 30 orang
3). 30 orang
3). 30 orang
1). 80 orang
41.986 1). 80 orang
74.122 1). 80 orang
148.798 1). 80 orang
168.960 1). 80 orang
190.093 1). 80 orang
2). 9 paket
Unit Kerja SKPD Lokasi Penang-gungjawab
2). 9 paket
2). 9 paket
2). 9 paket
2). 9 paket
2). 9 paket
5
Promosi 1. Pameran Perikanan dan 2. Majalah Swamitra Mina Kelautan/pamera n
1). 4 kali 2). 4 penerbitan
156.465 1). 4 kali 2). 4 penerbitan
276.224 1). 4 kali 2). 4 penerbitan
554.510 1). 4 kali 2). 4 penerbitan
629.646 1). 4 kali 2). 4 penerbitan
708.402 1). 4 kali 2). 4 penerbitan
708.402 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
6
Optimalisasi 1. Sosialisasi model pemasaran pendanaan produk perikanan 2. Fasilitasi penyaluran dana
1). 4 jenis
167.496 1). 4 jenis
295.699 1). 4 jenis
593.603 1). 4 jenis
674.037 1). 4 jenis
758.345 1). 4 jenis
758.345 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
2). 4 jenis
2). 4 jenis
2). 4 jenis
2). 4 jenis
2). 4 jenis
2). 4 jenis
7
Pengembangan 1. Pengembagan jaringan Jaringan pemasaran Pemasaran Hasil Perikanan
2 jenis
679.131 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
24
Program Pengembangan Kawasan Budidaya Air Laut, Air Payau, dan Air Tawar.
Luas kawasan budidaya air laut, air payau dan air tawa
1
Pengembangan Wilayah Pesisir Dan Pemetaan Pemanfaatan Lahan
1. Pengelolaan wilayah pesisir selatan DIY
2
Pengembangan Rekayasa Teknologi Budi Daya Air Laut Sundak
1.Rekomendasi uji
150.000 2 jenis
264.811 2 jenis
531.598 2 jenis
603.629 2 jenis
679.131 2 jenis
] Meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan tangkap dan budidaya
Meningkatnya Produksi Perikanan
Produksi perikanan budidaya dan tangkap (ton)
11 ha
12 ha
670.010
13 ha
567.671
14 ha
899.987
15 ha
1.117.945
16 ha
1.326.347
16 ha
1.326.347 Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
0
0
1 paket
77.671
1 paket
123.140
1 paket
152.962
1 paket
181.476
1 paket
181.476 Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
2 jenis
109.700
2 jenis
90.000
2 jenis
142.686
3 jenis
177.242
4 jenis
210.282
4 jenis
210.282 Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
56 Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program Data Capaian (outcome) dan Kegiatan pada Tahun Awal (output) Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Sebelum Reviu Tahun-1 (2013) target
Mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan
Mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan
Berkurangnya tingkat pelanggaran perizinan usaha perikanan budidaya & tangkap
Meningkatnya pemahaman dan keterampilan masyarakat pesisir atas mitigasi bencana dan prakiraan iklim.
Peningkatan jumlah dokumen perijinan tangkap dan budidaya dokumen)
Peningkatan pemahaman dan keterampilan masyarakat pesisir atas mitigasi bencana dan prakiran iklim. (orang)
Setelah Reviu
Tahun-2 (2014)
x Rp 1.000
target
Tahun-3 (2015)
x Rp 1.000
target
Tahun-4 (2016) Rp
target
Tahun-5 (2017) Rp
target
Kondisi Kinerja pada akhir periode targetRenstra SKPD Rp
Rp
Unit Kerja SKPD Lokasi Penang-gungjawab
3
Pengembangan Rekayasa Teknologi Budi Daya Air Tawar
1. Rekomendasi uji
4 jenis
435.830
2 jenis
250.000
3 jenis
396.351
4 jenis
492.338
4 jenis
584.118
4 jenis
584.118 Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
4
Pengembangan Rekayasa Teknologi Budi Daya Air Payau
1. Rekomendasi uji
4 jenis
124.480
2 jenis
100.000
2 jenis
158.540
3 jenis
196.935
3 jenis
233.647
3 jenis
233.647 Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
5
Pengembangan Kawasan Minapolitan
1. Sosialisasi integrasi minapolitan dalam industrialisasi kelautan perikanan 2. Bimtek integrasi minapolitan dalam industrialisasi kelautan perikanan
0
0
30 orang
50.000
30 orang
79.270
60 orang
98.468
60 orang
116.824
60 orang
116.824 Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
30 orang
1
Fasilitasi perijinan 1. Sosialisasi perijinan perikanan perikanan tangkap dan budidaya
300 orang
59.993 300 Orang
60.000 300 Orang
60.000 300 Orang
90.000 300 Orang
2
Peningkatan 1. Gelar operasi terpadu wasdal SDI di PU dan Laut
22 kali
65.000 25 Kali
65.000 20 kali
65.000 20 kali
3
Pengelolaan Sumber Daya Ikan
1. Restoking ikan di perairan umum
0
0 2 lokasi
10.379 5 lokasi
4
Perawatan dan 1. Perawatan dan pemeliharaan pemeliharaan kapal Kapal Pengawas SDKP
0
0 1 unit
15.000 1 unit
18
Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut
1.170 orang
124.993
74.958
300 dokumen
1.350 orang
151.379
90.827
300 dokumen
1.530 orang
181.216
DIY
90.000 300 Orang
90.000 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
65.000 20 kali
65.000 20 kali
65.000 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
31.216 3 lokasi
22.024 10 lokasi
65.067 10 lokasi
65.067 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
25.000 1 unit
35.000 1 unit
35.000 1 unit
35.000 Dinas Kelautan dan Perikanan
DIY
1.710 orangi
212.024
134.924
300 dokumen
30 orang
255.067 Dinas Kelautan dan Perikanan
108.882
300 dokumen
30 orang
Program Peningkatan jumlah Peningkatan dokumen perijinan tangkap Kesadaran dan dan budidaya Penegakan Hukum dalam Pendayagunaan Sumberdaya Laut
990 orang
300 dokumen
30 orang
17
jumlah masyarakat pesisir yang telah disosialisasi dan dilatih mitigasi bencana dan prakiraan iklim
300 dokumen
30 orang
1.890 orang
255.067
164.812
1.500 dokumen
1.890 orang
164.812 Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
57 Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program Data Capaian (outcome) dan Kegiatan pada Tahun Awal (output) Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Sebelum Reviu Tahun-1 (2013) target
Mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan
Mewujudkan pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan secara berkelanjutan
Pengelolaan konservasi kawasan perairan secara berkelanjutan meningkat
Peningkatan kesejahteraan masyarakat perikanan
Rasio kawasan konservasi perairan terhadap total luas perairan total
NTP sektor perikanan meningkat (%)
Setelah Reviu
Tahun-2 (2014)
x Rp 1.000
1).180 orang 2).90 orang 3).300 exp
target
target
target
target
Program Rehabilitasi Ekosistem dan Cadangan Sumberdaya Alam
Rasio kawasan lindung perairan terhadap total luas perairan total
1
Pembinaan 1. Sosialisasi jenis ikan dan Pengelolaan biota laut Ekosistem Pesisir Secara Berkelanjutan
90 orang
30.000 90 orang
34.089 90 orang
44.037 120 orang
51.233 120 orang
61.809 120 orang
61.809 Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
2
Rehabilitasi 1. Sosialisasi pengelolaan Ekosistem Pesisir sumber daya kelautan perikanan
40 orang
35.000 40 orang
39.770 60 orang
51.376 60 orang
59.771 60 orang
72.110 60 orang
72.110 Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
3
Peningkatan Stok 1. Restoking sumber daya Sumberdaya kelautan perikanan Perikanan
3 paket
26.901 3 paket
30.568 3 paket
39.488 3 paket
45.940 4 paket
55.424 4 paket
55.424 Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
4
Pengembangan 1. Sosialisasi konservasi Konservasi sumber daya kelautan Ekosistem perikanan Sumberdaya Laut dan Pesisir
90 orang
29.996 90 orang
34.085 90 orang
44.031 120 orang
51.226 120 orang
61.801 120 orang
61.801 Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
26
Program NTP sektor perikanan Peningkatan Kualitas SDM dan Kelembagaan Perikanan dan Kelautan
1
Pengembangan kelembagaan penyuluh swadaya
2
3
30 orang
139.158
30 orang
193.200
30 orang
279.962
Pelatihan kewirausahaan bagi penyuluh
1. Bimtek kewirausahaan
30 orang
39.659
30 orang
45.000
30 orang
62.621
30 orang
86.940
30 orang
Pembinaan Kelompok ekonomi masyarakat pesisir
1. Pembinaan kelompok masy. Pesisir 2. Fasilitasi jejaring usaha
79.999
1). 90 orang
80.000
1). 90 orang
111.327
1). 90 orang
154.560
1). 90 orang
5
Pengembangan Jiwa Kebaharian Pada Generasi Muda
1. Outbond dan kemah bahari 2. Workshop 3. Cerdas Cermat 4. Lomba Karya tulis
1). 40 orang 2).40 orang 3).40 orang 4). 40 orang
0
61.999
2). 90 orang
60 Orang
39.137
60 Orang
54.462
1). 40 orang
65.000
1). 40 orang
90.453
2).40 orang 3).40 orang 4). 40 orang
2).40 orang 3).40 orang 4). 40 orang
90 orang
1). 40 orang 2).40 orang 3).40 orang 4). 40 orang
NTP Perikanan: 106
251.143
100.000
0
877.394
0,17
30 orang
2). 90 orang
NTP Perikanan: 105
208.169
95.761
Penyuluhan 1. Penyuluhan budaya Budaya Kelautan kelautan
631.970
0,14
30 orang
2). 90 orang
NTP Perikanan: 116,89
178.931
1. Bimtek peningkatan ketrampilan dan pengetahuan penyuluh
2). 90 orang
454.137
0,11
382.419
1). 90 orang
NTP Perikanan: 115,42
138.512
164.812 1).180 orang 2).90 orang 3).300 exp
NTP Perikanan: 114,92
4
NTP Perikanan: 113,71
0,08
134.924 1).180 orang 2).90 orang 3).300 exp
Kondisi Kinerja pada akhir periode targetRenstra SKPD Rp
Rp
25
121.896
108.882 1).180 orang 2).90 orang 3).300 exp
Tahun-5 (2017) Rp
1. Sosialisasi mitigasi 2. Pelatihan mitigasi 3. Informasi prakiraan iklim dan musim ikan
0,06
90.827 1).180 orang 2).90 orang 3).300 exp
Tahun-4 (2016) Rp
Mitigasi bencana alam laut dan prakiraan iklim laut
0
74.958 1).180 orang 2).90 orang 3).300 exp
Tahun-3 (2015)
x Rp 1.000
Unit Kerja SKPD Lokasi Penang-gungjawab
1.271.409
125.580
120 orang
1). 40 orang 2).40 orang 3).40 orang 4). 40 orang
NTP Perikanan: 106
251.143
Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
1.271.409
Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
30 orang
279.962
Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
125.983
30 orang
125.983
Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
223.969
1). 90 orang
223.969
Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
109.569
Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
181.975
Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
2). 90 orang
75.613
0,17
164.812 Dinas Kelautan DIY dan Perikanan
2). 90 orang
109.569
181.975
120 orang
1). 40 orang 2).40 orang 3).40 orang 4). 40 orang
58 Tujuan
Sasaran
Indikator Sasaran Kode
Program dan Kegiatan
Indikator Kinerja Program Data Capaian (outcome) dan Kegiatan pada Tahun Awal (output) Perencanaan
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Sebelum Reviu Tahun-1 (2013) target
6
Penyelenggaraan 1. Bersih pantai Hari Nusantara 2. Sarasehan 3. Seminar
1). 940 orang 2). 30 orang 3). 30 orang
x Rp 1.000 104.999
Tahun-2 (2014) target 1). 1.010 orang 2). 60 orang 3). 30 orang
x Rp 1.000 125.000
Setelah Reviu Tahun-3 (2015) target 1). 1.200 orang 2). 90 orang 3). 30 orang
Tahun-4 (2016) Rp
173.948
target 1). 1.500 orang 2). 90 orang 3). 30 orang
Tahun-5 (2017) Rp
241.500
target 1). 1.750 orang 2). 120 orang 3). 30 orang
Rp 349.952
Kondisi Kinerja pada akhir periode targetRenstra SKPD Rp 1). 1.000 orang 2). 120 orang 3). 30 orang
349.952
Unit Kerja SKPD Lokasi Penang-gungjawab
Dinas Kelautan DIY dan Perikanan