PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Komplek Kepatihan Danurejan Kode Pos 55213 Telp. (0274) 562811, 561515 Fax. 588613 website : http//www. jogjaprov.go.id
Nomor Lamp. Sifat Perihal
: : : :
003/3865 1 bendel Penting Petunjuk Pelaksanaan Peringatan HUT ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2014
Yogyakarta, 23 Juli 2014 Kepada Yth. 1. Bupati/Walikota se-DIY 2. Pimpinan Instansi Vertikal/ Lembaga Pendidikan Tinggi 3. Kepala Dinas/Badan/Setwan/ Biro/Kantor/Direktur RS. Ghrasia di Lingkungan Pemda DIY diYogyakarta
Memperhatikan dan menindaklanjuti Pedoman Peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2014 dari Menteri Sekretaris Negara, selaku Ketua Panitia Negara Perayaan Hari-hari Nasional dan Penerimaan Kepala Negara/Pemerintah Asing/Pimpinan Organisasi Internasional Nomor:B-622/M.Sesneg/Setmen/KK.08/06/2014 tanggal 23 Juni 2014, maka di tingkat Pemerintah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta penyelenggaraannya akan dipusatkan di Istana Negara Gedung Agung Yogyakarta pada Hari Minggu tanggal 17 Agustus 2014. Adapun tema Peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia adalah sebagai berikut:“DENGAN SEMANGAT PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945, KITA DUKUNG SUKSESI KEPEMIMPINAN NASIONAL HASIL PEMILU 2014 DEMI KELANJUTAN PEMBANGUNAN MENUJU INDONESIA YANG MAKIN MAJU DAN SEJAHTERA”. Logo Peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2014 terlampir dalam Petunjuk Pelaksanaan ini dan dapat juga diunduh di website Kementerian Sekretariat Negara (www.setneg.go.id). Sehubungandengan hal tersebut kepada Bupati/Walikota se Daerah Istimewa Yogyakarta, Kepala Instansi Vertikal/Lembaga Pendidikan Tinggi/Kepala Dinas/Badan/Setwan/Biro/Kantor/Direktur RS. Grhasia di Lingkungan Pemda DIY agar : 1. Menyelenggarakan Upacara Bendera Peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Di tingkat Kabupaten/Kota dipusatkan di Ibukota Kabupaten/Kota masing-masing, sedangkan untuk instansi/kesatuanagar menyelenggarakan upacara pada : Hari, Tanggal Waktu Tempat
: : :
Minggu, 17 Agustus 2014 Pukul 07.30 WIB. Instansi/kesatuan/Lembaga kantor masing-masing.
Pendidikan
di
halaman
2. Pada Hari Jum’at, tanggal 15 Agustus 2014 pukul 09.00 WIB mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2014 di Depan Sidang Bersama DPR RI dan DPD RI di Ruang Nusantara Gedung MPR, DPR, DPD melalui siaran langsung televisi dan radio. 3. Pada Hari Jum’at, tanggal 15 Agustus 2014 pukul 14.30 WIB mendengarkan Pidato Kenegaraan Presiden dalam Pembukaan Masa Sidang I DPR RI Tahun Sidang 20142015 di Ruang Nusantara Gedung MPR, DPR, DPD melalui siaran langsung televisi dan radio. 4. Penyelenggaraan acara memperingati Hari Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2014 agar dilaksanakan secara meriah dan khidmat, diusahakan sehemat mungkin pembiayaannya dengan memperhatikan situasi dan kondisi setempat.
5. Penyelenggaraan Peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2014 hendaknya dijadikan momentum sebagai sarana pendidikan dan hiburan bagi rakyat. 6. Penyelenggaraan Peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2014 hendaknya tidak hanya di Ibukota Kabupaten/Kota tetapi menyebar ke wilayah-wilayah Kecamatan sampai ke kelurahan-kelurahan dan desadesa agar semua masyarakat ikit menikmati dan berpartisipasi secara optimal. 7. Agar Pelaksanaan Peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2014 berjalan dengan tertib dan lancar khususnya acara hiburan agar melibatkan dan berkoordinasi dengan aparat keamanan setempat. 8. Mendorong masyarakat dalam menyelenggarakan Peringatan Hari Ulang Tahun ke69 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2014 sehingga prakarsa dan kreativitasnya bisa benar-benar terwujud. 9. Sesuai ketentuan pasal 7 Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan, agar seluruh masyarakat, Instansi Pemerintah maupun Lembaga Swasta mengibarkan Bendera Merah Putih selama lima hari berturut-turut, mulai tanggal 14 Agustus 2014 sampai dengan 18 Agustus 2014. Untuk keseragaman Penyelenggaraan Upacara, bersama ini kami lampirkan Pidato Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Teks Doa, Susunan Acara, Tema dan Logo. Untuk Petunjuk Pelaksanaan Peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2014 Tingkat Daerah Istimewa Yogyakarta dapat diunduh di www.jogjaprov.go.id atau di www.birouhp.jogjaprov.go.id Demikian atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
a.n. GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA SEKRETARIS DAERAH
Drs. ICHSANURI NIP. 19560512 198003 1 010
LAMPIRAN I
LAMPIRAN II
SUSUNAN ACARA UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE-69 PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 Hari, Tanggal : Minggu, 17 Agustus 2014 Pukul : 07.30 WIB I.
PENDAHULUAN 1. UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE-69 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA SEGERA DIMULAI 2. KOMANDAN UPACARA MENEMPATKAN DIRI
II. URUTAN UPACARA 1. INSPEKTUR UPACARA TIBA DI TEMPAT UPACARA LANGSUNG MENUJU MIMBAR UPACARA PASUKAN DISIAPKAN 2. PENGHORMATAN PASUKAN 3. LAPORAN KOMANDAN UPACARA 4. PENGIBARAN BENDERA SANG MERAH PUTIH DIIRINGI LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA 5. MENGHENINGKAN CIPTA DIPIMPIN OLEH INSPEKTUR UPACARA 6. PEMBACAAN TEKS PANCASILA OLEH INSPEKTUR UPACARA DITIRUKAN OLEH SELURUH PESERTA UPACARA 7. PEMBACAAN PEMBUKAAN UNDANG-UNDANG DASAR 1945 8. AMANAT INSPEKTUR UPACARA 9. PEMBACAAN DOA 10. ANDHIKA BHAYANGKARI 11. LAPORAN KOMANDAN UPACARA 12. PENGHORMATAN PASUKAN 13. INSPEKTUR UPACARA BERKENAN MENINGGALKAN MIMBAR UPACARA 14. UPACARA SELESAI, KOMANDAN UPACA MEMBUBARKAN PASUKAN
LAMPIRAN III
PANCASILA
1. Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab. 3. Persatuan Indonesia. 4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan / Perwakilan. 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
LAMPIRAN IV
Pembukaan UUD 1945 "Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan." "Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan negara Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur." "Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya." "Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada : Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, dan kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia."
LAMPIRAN V
DO`A PADA UPACARA MALAM TIRAKATAN PERINGATAN HUT KE-68 KEMERDEKAAN RI TANGGAL 16 AGUSTUS 2014
--------------------------------------------------------------------
Hamdalah... Sholawat... Ya Allah, Tuhan Yang Maha Esa Pada saat ini seluruh Bangsa Indonesia sedang bertafakur, memuji kebesaran-Mu, memanjatkan do`a syukur kehadirat-Mu atas nikmat kemerdekaan yang telah Engkau anugerahkan kepada Bangsa Indonesia yang sekarang telah genap berusia 69 tahun. Untuk itu terimalah rasa syukur kami ini Ya Allah. Ya Allah, Tuhan Yang Maha Kuasa Berkat rahmat dan karunia-Mu, serta semangat persatuan dan kesatuan yang membara, Bangsa kami dapat menyingkirkan penjajah dari bumi pertiwi Indonesia, untuk itu Ya Allah, dengan kekuasaan-Mu jua berilah kemampuan kepada Bangsa Indonesia untuk mampu mempertahankan dan mengisi kemerdekaan dengan penuh kesungguhan dan keikhlasan. Ya Allah, Tuhan Yang Maha Bijaksana Hindarkanlah Bangsa dan Negara kami dari fitnah dan marabahaya, jauhkan kami dari permusuhan dan perpecahan, berilah kami jalan keluar dari segala krisis yang sedang menimpa, mantapkanlah tekad dan semangat kami untuk membangun Negara dan Bangsa kami. Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengasih Sadarkanlah kepada seluruh Bangsa kami akan pentingnya persatuan dan kesatuan, kuatkan jiwa kami untuk tetap bersatu padu dalam kebersamaan dan jauhkan kami dari sifat mementingkan diri sendiri yang akan dapat memunculkan benih perpecahan dan disintegrasi. Ya Allah, Tuhan Penentu Masa Depan Masa depan adalah milik anak cucu kami. Jadikanlah generasi masa kini dan generasi mendatang sebagai generasi yang penuh Iman dan Taqwa, generasi yang hormat kepada orang tua dan menghargai jasa para pahlawan. Jadikanlah kami dan anak cucu kami manusia yang dapat membawa Bangsa dan Negara kami ke tingkat kemajuan dan keadilan yang kami cita-citakan, serta terciptanya masyarakat yang saling menghormati dan penuh kasih sayang. Ya Allah, Tuhan Yang Maha Perkasa Selamatkanlah generasi muda kami, jauhkan mereka dari sifat tidak terpuji, lindungilah Bangsa kami dari segala daya upaya yang akan menghambat proses pembangunan manusia seutuhnya. Hanya Engkaulah yang dapat melindungi kami. Ya Allah, Tuhan Yang Maha Pengampun Ampunilah dosa dan kesalahan kami, dosa dan kesalahan para pemimpin kami, para pahlawan dan syuhada’ yang telah berjuang merebut kemerdekaan dari penjajah. Terimalah do`a permohonan kami Robbana...
1 LAMPIRAN VI
2
LAMPIRAN VII
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
Sambutan MALAM TIRAKATAN DALAM RANGKA PERINGATAN HUT KE-69 PROKLAMASI KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 Yogyakarta, 16 Agustus 2014 ---------------------------------------------------------------------------------------------------Assalamu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua, Hadirin dan Saudara sekalian yang saya hormati, Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena kita senantiasa masih dikaruniai nikmat sehat, nikmat kesempatan, sehingga bisa hadir dan mengikuti Malam Tirakatan dalam rangka Peringatan Hari Ulang Tahun ke-69 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia Tahun 2014. Malam tirakatan dalam rangka Peringatan Hari Proklamasi sama halnya dengan sebuah perenungan spiritual dengan memusatkan kekuatan batin, agar dapat menunaikan cita-cita Proklamasi yang terpatri dalam Tri Sakti Jiwa dengan istiqamah, konsisten, konsekuen dan berkelanjutan. Dengan berpegang pada ketiga cita-cita Proklamasi itu, kita harus yakinbahwa reformasi akan dapat terus berjalan. Untuk itulah kita hendaknyaterus bersyukur,bahkan tidak hanya cukup bersyukur, namun haruslah pula dengan perenungan. Karena inilah saat untuk merefleksi keinsyafan kita untuk kemudian berbenah diri memperbaiki sikap dan tindakan kita ke depan dengan lebih baik. Hadirin Sekalian yang saya hormati, Tirakatan bagi orang Jawa adalah sarana untuk mengingat peristiwaperistiwa khusus. Dalam konteks 17 Agustus, tirakatan adalah usaha masyarakat memaknai ke-Indonesia-an sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Tujuan reflektif dalam tirakatan menjadi tidak tercapai kalau hanya digunakan untuk sekadar seremonial semata. Hal ini sangat positif, karena dalam falsafah budaya Jawa, tirakatan sama halnya seperti menunaikan tugas dan fungsi sosial, melalui adeping tekad (tekad kuat), cloroting batin(batin yang bersih dan bercahaya), sura dira jayaningrat, lebur dening pangastuti (bersatu dan bekerjasama), sebagai lakuyang ditempuh menuju pangajab sih kawilujengan langgeng(untuk keselamatan).
Sedang tujuan utama kita bernegara adalah untuk meraih keselamatan dan kesejahteraan hidup. Dan itu semua hanya bisa dicapai dengan tekad yang kuat, batin yang bersih dan bercahaya serta dilakukan secara bersama-sama dalam sebuah kesatuanyang sesungguhnya, bukan kesatuan semu. Semoga, melalui peringatan Kemerdekaan Indonesia yang ke-69 kali ini, semua perangkat bangsa ini dapat duduk sejenak, bertirakat, merenungkan apa yang terbaik yang dapat diberikan untuk bangsa ini, dan bukan untuk mencari apa yang bisa diambil dari bangsa ini. Melalui tirakatan ini pula, diharapkan terbangun kejernihan akal dan kepekaan rasa dalam menangkap hikmah pesan Proklamasi. Sehingga mampu meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan yang lebih erat, bagaikan pohon yang ditunjang oleh akar yang melebar dan sekaligus mendalam. Makin lebar akar sebuah pohon, semakin kuatlah ia menghadapi terpaan angin. Demikian pula semakin lebarnya kita berakar dalam memaknai Proklamasi, semakin luas pula kita memaknai arti kata “Merdeka”. Dengan perenungan secara melebar, kita dapat mengerti makna pesan para founding fathers secara kontekstual saat ini dan perspektif ke depan yang lebih luas. Demikian yang dapat Saya sampaikan dalam kesempatan ini. Selamat memperingati Hari Ulang Tahun ke-69 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia … Merdeka … Sekian, terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, 16 Agustus 2014 GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
HAMENGKU BUWONO X
LAMPIRAN VIII
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sambutan UPACARA BENDERA PERINGATAN HARI ULANG TAHUN KE-69 PROKLAMASI KEMERDEKAAN RI TAHUN 2014 Yogyakarta, 17 Agustus 2014 --------------------------------------------------------------------------------------Assalammu’alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita semua, Para Peserta Upacara yang saya cintai dan saya banggakan; Seperti biasanya pada setiap tanggal 17 Agustus, tepat jam 10.00, ketika sirene bergaung serentak di seluruh Negeri, kita bangsa Indonesia memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaannya, di mana pada tanggal tersebut merupakan peristiwa yang sangat penting serta merupakan tonggak sejarah guna terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia yang merdeka, berdaulat dan terbebas dari belenggu penjajahan. Karena kemerdekaan adalah hak seluruh bangsa, yang tidak sesuai dengan peri kemanusiaan dan peri keadilan, oleh sebab itu penjajahan di bumi Indonesia harus dihapuskan. Dan kita senantiasa memiliki kesatuan rasa kebangsaan, bangsa Indonesia, dalam wadah NKRI yang berdiri kukuh di atas dasar negara Pancasila. Untuk memperoleh kemerdekaan tidak begitu mudah, melainkan penuh dengan pengorbanan. Betapa sulitnya bangsa Indonesia untuk mencapai kemerdekaan hingga ratusan tahun demi kemerdekaan ini. Sehingga setiap kita memperingati detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, maka akan selalu terkenang dalam ingatan kita tentang sejarah perjuangan dan pengorbanan para pahlawan dan pejuang rakyat Indonesia, yang dengan tulus ikhlas telah rela berjuang melepas kepentingan diri pribadi, meninggalkan sanak keluarga, bahkan sampai mengorbankan jiwa, raga, harta dan benda, semata-mata demi merebut dan mempertahankan setiap jengkal bumi pertiwi dari tangan penjajah untuk mewujudkan kemerdekaan. Kita bersama sebagai bangsa Indonesia yang tidak ikut berjuang secara langsung dalam mengusir penjajah pada saat itu, janganlah menyia-nyiakan hasil kemerdekaan ini yang telah diperoleh dengan pengorbanan yang besar dari para pahlawan yang telah gugur mendahului kita. Kini, 69 tahun sudah usia kemerdekaan kita hirup dan nikmati bersama. Masa perjuangan melawan penjajah untuk merebut kemerdekaan telah kita lewati, dan setapak demi setapak kita telah berhasil merajut tata kehidupan dalam Negara Kesatuan RI dan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika, sebagai kekuatan pemersatu bangsa yang dinaungi nilai-nilai luhur Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara Indonesia. Sehingga, kehidupan terasa indah, nyaman, selaras, serasi dan seimbang. Kesulitan demi kesulitan, permasalahan, hambatan, bahkan gangguan berhasil kita lewati.
Dengan kemerdekaan, kita selalu bersyukur karena banyak kemajuan dan capaian yang telah kita raih. Namun demikian, kita juga harus tetap sadar dan lebih meningkatkan kemauan dan kemampuan kita karena ke depan masih banyak persoalan dan tantangan bahkan lebih kompleks yang harus kita selesaikan. Terlebih di dalam mengisi pembangunan di DIY saat ini yang akan bermuara pada kesejahteraan masyarakat, sekaligus merupakan bagian di dalam mewujudkan cita-cita proklamasi. Melalui sikap optimisme dan upaya kuat seluruh potensi yang ada secara sistematik dan berkelanjutan. Saudara-saudara sekalian, Sesuai dengan Tema peringatan kali ini yaitu “Dengan Semangat Proklamasi 17 Agustus 1945, Kita Dukung Suksesi Kepemimpinan Nasional Hasil Pemilu 2014 Demi Kelanjutan Pembangunan Menuju Indonesia Yang Makin Maju dan Sejahtera”. Maka tema ini menunjukkan bahwa Proklamasi merupakan semangat rela berjuang, berjuang dengan hakiki, tulus dan penuh idealisme dengan mengesampingkan segala kepentingan pribadi. Semangat Proklamasi merupakan semangat persatuan, kesatuan yang bulat mutlak dengan tiada mengecualikan setiap golongan dan lapisan masyarakat. Proklamasi merupakan pernyataan yang berisi keputusan bangsa Indonesia, untuk menetapkan tatanan hukum nasional (Indonesia) dan menghapuskan tatanan hukum kolonial. Proklamasi merupakan pernyataan bangsa Indonesia yang lepas dari penjajahan dan membentuk Negara Republik Indonesia yang bebas, merdeka, dan berdaulat penuh. Proklamasi merupakan puncak perjuangan rakyat Indonesia dalam mencapai kemerdekaan. Untuk itulah, dengan semangat Proklamasi tersebut suksesi proses pergantian kepemimpinan nasional harus dapat kita wujudkan dengan sebaik-baiknya. Walaupun proses terbentuknya kepemimpinan nasional ini bukanlah proses yang sederhana dan mudah, karena hal ini terkait dengan penyiapan SDM yang akan menjadi pemimpin dieranya bagi masa depan bangsa dan keutuhan NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, yang akan memikul langsung tanggung jawab strategis di lingkungan negara, bangsa dan masyarakat. Namun demikian dari pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan presiden dan wakil presiden beberapa saat yang lalu masih menyisakan permasalahan dan harus menunggu adanya kepastian hukum. Akan tetapi yang terpenting adalah harapan bahwa kepemimpinan nasional hasil pemilihan umum presiden dan wakil presiden 2014 tersebut dapat menghasilkan sosok pemimpin terbaik bagi bangsa kita. Dapat mewujudkan sosok kepemimpinan baru yang dapat menjadi penggerak perubahan yaitu orang yang berani, jujur dengan cita-cita perjuangan, memiliki komitmen dan keteguhan terhadap ideologi dan cita-cita perjuangan bangsa, serta sabar dalam berjuang untuk membawa bangsa ini dalam mencapai tujuan nasional melalui tahapantahapan pembangunan yang terprogram terarah dan berkelanjutan. Saudara-saudara sekalian, Hanya dengan pikiran yang jernih, hati yang bersih, tulus dan ikhlas, maka setiap tujuan mulia dan memberi maslahat bagi masyarakat akan dapat kita wujudkan secara bersama. Untuk itu, dalam kesempatan memperingati Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan ke-69 Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, marilah kita luruskan niat hati serta langkah kita untuk menjalani kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dengan lebih baik dan maju. Keseriusan dan kesungguhan disertai kearifan dalam bersikap dan bertindak perlu untuk terus kita bangun. Saya percaya, bahwa dengan kemampuan yang kita miliki, tentunya akan relatif mudah untuk memahami dan menjalankan tugas dan kewajiban kita masing-masing sebagai bagian dari warga negara, sekaligus akan mampu memberikan kontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan pembangunan bangsa. Kita letakkan landasan yang kokoh dan kuat dalam mewujudkan DIY yang semakin sejahtera, mandiri, berkemampuan dan berdaya saing tinggi, yaitu dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia, menyiapkan infrastruktur pembangunan kemasyarakatan serta dengan menumbuhkan iklim investasi dan lain sebagainya, yang kesemuanya itu saat ini sudah dan sedang berjalan. Untuk menciptakan hal tersebut, diperlukan adanya sinkronisasi dan kebersamaan kita, bekerja keras, saling bahu membahu untuk mewujudkannya.
Akhir kata, semoga Tuhan Yang Maha Kuasa berkenan menunjukkan arah di jalan lurusNya, agar Jiwa Proklamasi 1945 dapat kita wujudkan, sehingga mampu mempercepat tercapainya misi menyejahterakan dan mencerdaskan bangsa yang berkeadilan bagi segenap lapisan masyarakat.
Dirgahayulah Rakyat, Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sekali Merdeka, Tetap Merdeka. Sekian, terima kasih. Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
Yogyakarta, 17 Agustus 2014 GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
HAMENGKU BUWONO X