Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 63
PEMBUATAN SEDIAAN PAREM DARI KENCUR (Kaemferia galanga L) BERAS (Oriza sativa) DAN SERAI (Cymbopogon citratus)SEBAGAI PENYEMBUHAN LUKA MEMAR, BENGKAK DAN KESELEO Linda Tamara1, Susi Andriani2, Yusi Helmiawati3 1,2,3
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Holistik Purwakarta ABSTRAK
Latar belakang: Secara turun termurun rimpang kencur (Kaemferia galanga L) dikenal sebagai obat untuk menghilangkan rasa sakit gangguan otot. Masyarakat menggunakan rimpang kencur (kaemferia galanga L) dengan campuran beras (Oryza sativa) dan serai (Cymbopogoncitratus) yang kemudian dijadikan dalam satu ramuan obat luar dengan nama beras kencur instan, rimpang kencur secara empiris memiliki khasiat sebagai relaksan otot, sedangkan serai dapat berkhasiat sebagai obat sakit kepala, batuk, nyeri lambung, diare, penghangat badan, penurun panas dan pengusir nyamuk. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menyediakan sediaan jadi ramuan tradisional yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk pencegahan dan peningkatan kesehatan. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang dikembangkan dari pengalaman turun-temurun mengenai khasiat dari kencur, beras dan serai untuk penyembuhan luka bengkak, memar dan keseleo pada kulit. Dalam penelitian ini peneliti membuat sediaan dari kencur (Kaemferia galanga L), beras (Oriza sativa) dan serai (Cymbopogon citratus) dalam bentuk parem keping melalui proses pengeringan selama 1 hari dengan menggunakan pelarut air. Parem dibuat dengan memasukan 100 gram simplisia dan 200 gram beras (Oriza sativa), air sebanyak 25 ml, parem yang didapat yaitu 100 gram dan menghasilkan 10 bulatan dengan masing-masing berat 10 gram. Hasil: Pengujian organoleptis sediaan dilakukan selama 3 minggu dengan hasil yang menunjukan bahwa tidak ada perubahan negatif yang terjadi dari bentuk, warna, bau, rasa maupun pertumbuhan jamur. Simpulan: Dalam penelitian ini peneliti berhasil membuat sediaan dalam bentuk parem keping yang dapat bertahan selama 3 minggu. Kata kunci: Kencur, beras, serai, sediaan parem.
Korespondensi : Susi Andriani Program Studi D3 Farmasi, STIKes Holistic Purwakarta Jl. Veteran No.272 Ciseureuh Purwakarta, Jawa Barat 41118 Email :
[email protected] Phone : 0857-2156-0088
Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 64
MAKING OF PREPARATIONS PAREM POWDER (Kaemferia galanga L) RICE (Oryza sativa) AND LEMONGRASS (Cymbopogon citratus) AS HEALING BRUISING, SWELLING AND SPRAINS ABSTRACT Background:Kaemferia galanga L is known as a remedy for pain relief muscle disorders empirically. Kaemferia galanga L with Oryza sativa and Cymbopogon citratus can used in a medicinal herb. Kaemferia galanga L has properties as a muscle relaxant, while lemongrass can be efficacious as a headache remedy, cough, stomach pain, diarrhea, body warmers, fever and mosquito repellent. The aim: This research aim to provide the dosage of traditional herb that can be used by the community for the prevention and healt improvement. Method: This research is a descriptive study that was developed from the experience of hereditary regarding the efficacy of kencur, rice and lemongrass for wound healing swelling, bruising and sprains to the skin. In this research, preparations of kencur (Kaemferia galanga L), rice (Oryza sativa) and lemongrass (Cymbopogon citratus) in the form parem puck through the process of drying for 1 day using water-soluble. Parem made by adding of 100 gram and 200 gram simplisia rice (Oryza sativa), 25 ml of water, parem obtained are 100 grams and produces 10 each ringed with a weight of 10 grams. Result: Tests organoleptic for 3 weeks with results showing that there is no negative changes from the shape, color, smell, taste and fungal growth. Conclusion: In this research managed to make preparations in the form parem pieces that can last for 3 weeks. Keywords: Powder, Rice, lemongrass, preparations parem
tradisi tersebut maka penggunaan
PENDAHULUAN Warisan
nusantara
akan
obat-obat
tradisional
semakin
pengobatan tradisional yang sudah
memudahkan
dilakukan oleh leluhur atau nenek
dalam
moyang kita telah banyak dicontoh
khususnya untuk dirinya sendiri dan
oleh masyarakat. Mereka memiliki
keluarga. Obat tradisional adalah
kemampuan
mengolah
bahan atau ramuan bahan yang
tanaman keluarga menjadi salah satu
berupa bahan tumbuhan, hewan,
bahan
Masyarakat
mineral, sediaan sarian (galenik),
terbiasa menggunakan sediaan obat
atau campuran dari bahan tersebut
bahan alam dan semakin percaya
yang secara turun temurun telah
manfaatnya bagi kesehatan. Disisi
digunakan untuk pengobatan dan
lain
dapat
dalam
pengobatan.
banyaknya
penggunaan
dampak
negatif
bahan–bahan sintetik
menyebabkan
masyarakat
melakukan
diterapkan
disana
pengobatan
sesuai
dengan
norma yang berlaku di masyarakat1
kecenderungan
Secara
turun
termurun
masyarakat untuk kembali kebahan
rimpang kencur (Kaemferia galanga
alam sebagai alternatif utama dalam
L)
pengobatan.
menghilangkan rasa sakit gangguan
Masyarakat
di
daerah
dikenal
dan
Desa
masyarakat
Kecamatan
beberapa
Blanakan, sampai saat ini masih
Rawameneng
mempertahankan
Kecamatan
tradisi
nenek
obat
untuk
otot. Setelah melakukan observasi
Subang, Jawa Barat, khususnya di Rawameneng
sebagai
wawancara
yang
ada
Rt
07
pada
di
Desa
Rw
Blanakan
01
Kabupaten
memanfaatkan
Subang sebanyak 20 orang dengan
tumbuhan disekitar rumah untuk
batasan usia 25 tahun sampai dengan
pengobatan, walaupun sebenarnya
70 tahun dengan beragam macam
sudah banyak pelayanan kesehatan
pekerjaan,
didaerah tersebut, tetapi tidak sedikit
menggunakan
masyarakat menggunakan tumbuhan
(kaemferia
untuk pengobatan. Dengan adanya
campuran beras (Oryza sativa) dan
moyang
dengan
masyarakat
disana
rimpang
kencur
galanga
L)
dengan
Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 66
serai
(Cymbopogoncitratus)
kemudian
dijadikan
dalam
yang satu
obat
luar3.
belakang
Berdasarkan
diatas,
maka
latar penulis
ramuan obat luar dengan nama beras
tertarik untuk melakukan penelitian
kencur instan, rimpang kencur secara
dengan judul “Pembuatan Sediaan
empiris memiliki khasiat sebagai
Parem dari
relaksan otot, sedangkan serai dapat
galanga L ) dengan Beras (Oryza
berkhasiat sebagai obat sakit kepala,
sativa) dan Serai (Cymbopogon
batuk,
citratus)
nyeri
lambung,
diare,
Kencur (Kaemferia
Sebagai
Penyembuhan
penghangat badan, penurun panas
Luka
dan pengusir nyamuk2
Keseleo ”. Pada pembuatan sediaan
Ketiga
campuran
dari
rimpang kencur, serai dengan beras tersebut dapat dijadikan sebagai obat luka memar dan keseleo. Sediaan dari rimpang kencur yang sering digunakan oleh masyarakat Desa Rawameneng adalah sediaan ramuan
Memar
parem
ini,
memberikan
Bengkak
diharapkan informasi
dan
dapat
mengenai
kemampuan kencur sebagai obat luar untuk mengobati luka memar atau keseleo, yang hingga kini masih belum
banyak
diketahui
oleh
masyarakat.
instan yang langsung digunakan pada bagian kulit yang sakit, sedangkan
METODE PENELITIAN
sediaan ramuan instan hanya bisa bertahan sehari itu saja, banyak masyarakat yang belum mengetahui ramuan kencur yang bisa dijadikan sediaan
seperti
misalnya
bedak,
parem dan lain-lain.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggambarkan karakteristik suatu kelompok
subyek
tertentu4.
Pengumpulan data dilakukan dengan
Sediaan parem
pilis
cara wawancara terhadap masyarakat
adalah sediaan padat obat tradisional,
setempat, selain itu dilakukan juga
yang bahan bakunya berupa serbuk
studi literatur.
simplisia,
metode
sediaan
atau
galenik,
atau
campurannya dan digunakan sebagai
untuk
Penelitian dengan
wawancara
dimaksudkan
mengetahui seberapa
luas
Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 67
masyarakat
mengenal
tumbuhan
dilakukan perendaman dengan air
sebagai bahan obat, dalam hal ini
selama tiga jam. Rimpang kencur
sebagai nara sumber adalah beberapa
yang sudah bersih di rajang bersama
masyarakat
pernah
serai kemudian ditumbuk bersamaan,
kencur,
setelah halus dicampur dengan beras
yang
menggunakan
tumbuhan
beras dan serai sebagai bahan obat
yang
tradisional
tumbuk sampai halus.
dan
masyarakat
bagaimana
tersebut
membuat
ramuannya. Jenis tumbuhan yang akan dibuat adalah sediaan parem yaitu dari tumbuhan Rimpang kencur (Kaemferia galanga L), beras (Oryza sativa)
dan
serai
(Cymbopogon
citratus).
Ada
beberapa
seperti
pengumpulan
tahapan bahan,
penyiapan bahan yang bagus untuk dijadikan
obat
ramuan,
dan
pembuatan sediaan menjadi parem5. Subyek dalam penelitian ini
sudah
direndam
kemudian
Lokasi penelitian dipilih Desa Rawameneng kecamatan
Rt
07
Blanakan
Rw
01
kabupaten
Subang, alasan peneliti memilih tempat
Desa
Kecamatan
Rawameneng
Blanakan
Kabupaten
Subang karena di daerah tersebut masih banyak terdapat masyarakat yang
menggunakan
tumbuhan
tradisional sebagai obat, selain itu pengobatan tradisional merupakan upaya
penyembuhan
terhadap
adalah orang dewasa berjumlah 20
penyakit yang dilakukan berdasarkan
orang dengan usia 30 sampai 70
kepercayaan secara turun temurun
tahun dengan beragam pekerjaan.
dengan menggunakan bahan alami
Penyiapan
yang tersedia dan mempunyai khasiat
bahan-bahan
yang
berdasarkan hasil wawancara adalah
secara
empiris
rimpang kencur dikumpulkan dengan
perantara seseorang ( paraji atau
jumlah yang sudah ditentukan yaitu
dukun
50 gram, dibersihkan dari kotoran,
modern
dicuci setelah itu ditiriskan begitu
tersebut namun hingga sekarang
juga dengan serai sebanyak 50 gram,
pengobatan
sedangkan beras sebanyak 200 gram
masih tetap dipertahankan, peneliti
),
maupun
walaupun telah
pengobatan
banyak
dengan
melalui
didaerah
bahan
alam
Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 68
juga ingin memperkenalkan kepada
dari
masyarakat
mengandung pemutih yaitu berwarna
lain
tentang
khasiat
ramuan beras kencur serai sebagai
warna
beras
yang
tidak
bening sedikit kekuningan.
obat untuk memar dan keseleo.
Serai yang digunakan adalah serai dapur yang diperoleh dari Cilamaya karawang. Serai diambil
HASIL PENELITIAN
batangnya,
Hasil dari wawancara
dengan
memilih batang serai yang tidak
Pada penelitian ini dilakukan
rusak.
wawancara sebanyak 20 orang di Desa
pemilihannya
Rawameneng,
Kecamatan
Berdasarkan diperoleh
hasil
menunjukan
yang bahwa
Blanakan, Kabupaten Subang, yang
tumbuhan yang diambil dari Desa
bertujuan untuk mengetahui apakah
Blanakan dan Desa Cilamaya yaitu
benar parem beras kencur dan serai
tumbuhan kencur, beras dan serai
digunakan
yang segar diambil dari perkebunan
sebagai
pengobatan
bengkak, memar dan keseleo dan
untuk
bagaimana pemilihan bahan baku
harus menggunakan pemilihan bahan
yang baik. Pemilihan bahan baku
yang bagus.
yang baik yaitu : Kencur
membuat
Setelah yang
sediaan
pemilihan
ramuan
bahan
digunakan
baku, dilakukan wawancara tentang
dalam penelitian ini diperoleh dari
khasiat sediaaan parem yang pernah
perkebunan di Kecamatan
di buat ibu N sebagai paraji yang
Desa
Blanakan Kabupaten Subang dipilih
berusia 60 tahun
kencur
tumbukan
yang berumur
menunjukan
kencur
6
sudah
bulan, siap
dipanen. Beras putih yang digunakan diperoleh dari padi yang berasal dari Blanakan, pemilihan beras dilihat
pernah membuat
ramuan
beras
kencur
dengan
campuran
serai
untuk
seorang
ibu
setelah
melahirkan
dengan kondisi kaki yang bengkak disertai
memar
diperoleh
wawancara seperti berikut :
hasil
Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 69
Pertanyaan: Tumbuhan apa saja yang
wawancara
digunakan masyarakat di desa ini
bahwa
untukmengobati
pembuatan parem adalah kencur,
bengkak
dan
keseleo ?
yang
menerangkan
bahan-bahan
untuk
beras dan serai.
Jawaban informan: Sering membuat
Dari hasil wawancara yang
campuran dari beras, kencur dan
telah dilalukan 2 orang mengatakan
serai untukgangguan otot dan paling
bahwa sediaan parem dari beras,
sering
wanita
kencur dan serai sebagai obat sakit
bisa
leher (gangguan otot), 7 orang
digunakan
untuk
setelah melahirkan karena mengobati bengkak dan memar.
Parem kencur beras dan serai dibuat
di
desa
Rawameneng
Kecamatan Blanakan Subang dengan didampingi
warga
yang
sudah
diwawancarai dan di dapat hasil
mengatakan bisa mengobati pegalpegal dan 8 orang mengatakan keseleo, sedangkan 12 mengatakan untuk bengkak, dan 12 orang juga mengatakan sediaan parem dari beras kencur dan serai bisa mengurangi memar.
Tabel 1. Hasil wawancara khasiat penggunaan parem dari beras,kencur dan serai Macam gangguan
Hasil pengamatan
Memar
12 orang
Bengkak
12 orang
Keseleo
8 orang
Pegal-pegal
7 orang
Sakit leher
2 orang
Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 70
Hasil wawancara yang
Dari beras sebanyak 200
dilakukan menunjukan parem dari
gram, kencur 50 gram dan serai
beras, kencur dengan dan serai
50 gram didapat hasil yang sudah
paling
digunakan
dikeringkan yaitu sebanyak 100
masyarakat untuk penyembuhan
gram dibuat 10 keping parem
bengkak, keseleo dan pegal.
dengan masing-masing berat per 1
sering
keping parem yaitu 10 gram.
Hasil sediaan
Tabel 2. Sediaan pertama jadi Gambar sediaan pertama jadi
Keterangan
Warna : Putih, sedikit kuning Bau
: Khas kencur dan serai
Bentuk : Perem jika diencerkan dan dipegang dengan tangan yang basah memiliki rasa sangat hangat pada kulit
Dari hasil sediaan selama tiga
PEMBAHASAN Dari
hasil
penelitian,
minggu
dan
di
uji
secara
pembuatan parem dari kencur, beras
organoleptis, hasilevaluasi sediaan
dan
yang
serai
membutuhkan
waktu
sudah
jadi
yaitu
sediaan
selama dua hari yaitu penyiapan
berbentuk seperti kepingan uang
bahan
logam,
dan
proses
selama satu hari.
pengeringan
dengan
warna
putih
kekuning-kuningan dengan bau khas kencur yang menyebar pada parem,
Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 71
bisa dirasakan dengan cara parem di
karena dari khasiatnya kencur bisa
pegang dengan tangan yang basah
menyembuhkan luka. Setelah tiga
bisa menimbulkan rasa hangat, dan
minggu sediaan disimpan sediaan
dari hasil wawancara, parem bisa
masih berbau kencur dan serai
meringankan rasa sakit sedangkan
menunjukan sediaan tidak berubah
khasiat serai untuk menghangatkan
pada rasa, warna berubah menjadi
badan2,
sedikit kuning hanya saja parem
maka
menunjukan
kencur
hasil
pada
juga sediaan
berkurang hangatnya sedikit.
Tabel 3. Sediaan setelah 3 minggu Sediaan setelah 3 minggu
Keterangan Warna
:
Putih Kekuningan
Bau
:
Khas kencur dan serai
Bentuk
:
Parem
jika
diencerkan
menimbulkan rasa hangat pada kulit.
Pengunaan sediaan
parem
Rawameneng Kecamatan Blanakan
dari beras kencur dan serai caranya
Kabupaten Subang pada 20 orang
dengan
mengambil
satu
sebagaiinformasinya,diperoleh hasil
parem
dilarutkan
dengan
keping air
wawancara
tentang
pembuatan
secukupnya dan balurkan kebagian
sediaan parem untuk obat luar yang
yang sakit, tunggu sampai kering
dibuat
atau kurang lebih 20 menit lalu basuh
pencampuran kencur, beras dan serai
dengan air bersih atau air hangat.
diblender sampai menjadi adonan
menunjukan
sederhana
yaitu
seperti pasta lalu dibentuk menjadi
SIMPULAN Hasil
secara
kepingan kecil dan dijemur selama penelitian bahwa
di
ini Desa
satu hari.
Journal of Holistic and Health Sciences V o l . 1 , N o . 1 , J a n u a r i - J u n i 2 0 1 7 | 72
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, bahan herbal yang digunakan untuk antiinflamasi adalah
DAFTAR PUSTAKA 1.
2012.
minyak kencur dan pada penelitian ini, rimpang kencur terbukti dapat dapat diolah menjadi suatu bentuk
2.
Registrasi
Obat
Fauzi. Pemanfaatan Tumbuhan Serai
WangiI (Cymbopogon
nardus (L.) Rendle) Sebagai
serai dan beras yang dapat digunakan
Antioksidan Alami. Samarinda:
untuk penyembuahan luka memar,
Jurusan kimia FMIPA; 2009. 3.
Sediaan dari kencur, beras
Menkes
no.661/sk/VII/1994.
Proses
dan serai berhasil dibuat dalam bentuk parem keping dan dapat
No.007 Tahun
Tradisional
sediaan yang dikombinasikan dengan
bengkak dan keseleo pada kulit6.
Permenkes RI
Pengolahan
Jamu
Sediaan Kapsul. 4.
Badan
Pengawas
Obat
Dan
bertahan selama tiga minggu, tanpa
Makanan Republik Indonesia.
ada perubahan dalam bentuk, bau,
Pedoman
warna
Simplisia Yang Baik. Jakarta:
maupun timbulnya jamur
dikarenakan
proses
pengeringan
selama satu hari dan di cek secara berkala.
Cara
Pembuatan
BPOM; 2012. 5.
Hendriati Pemacu
et
al.
Pengaruh
Transpor
Terhadap
Aktivitas Anti Inflamasi Minyak Kencur ( Kaempferia Galanga L ). Jurnal Bahan Alam Indonesia. 2010; 7: 5-6.