PEMBUATAN MOTION COMIC 2D CERITA RAKYAT PULAU KEMARO SUMATERA SELATAN DENGAN PRINSIP EXAGGERATION Fendi Sumanto1), Joko Dwi Santoso2), 1,2)
Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283
Email :
[email protected]),
sungai Musi sehingga terbentuklah sebuah pulau yang penduduk setempat menamainya sebagai Pulau kemaro. Motion Comic 2d merupakan salah satu media yang sanggup menyampaikan pesan ataupun cerita yang lebih efektif jika di bandingkan dengan jenis hiburan lain seperti musik (audio) ataupun komik maupun novel (teks). Sedangkan penggunaan prinsip Exaggeration adalah upaya untuk mendramatisir sebuah animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis. Dibuat untuk menampilkan ekstrimitas ekspresi tertentu sehingga perubahan mimik wajah dan sikap tokoh menjadi terlihat di lebih-lebihkan dan menjadikan animasi menjadi lebih hidup. Oleh karena itu maka dalam pembuatan skripsi ini penulis mengambil judul “ Pembuatan Motion Comic 2D Cerita Rakyat Pulau Kemaro Sumatera Selatan dengan Prinsip Exaggeration”.
Abstract - Motion comic is a comic / graphic novel that made animated images via computer, so it does not need to read it because it was used as a video. Process of speech does not use word balloons but use the voice actor (voice) as a character who plays. Motion Comic is a comic modern times by issuing new improvement, that is, something that does not need to be read. Meanwhile, exaggeratıon principle is the movement and the development of normal movement is overexaggerated or effort to support an animation in the form of engineering drawings, music or background that is hyperbolic. Folklore generally delivered clearly in accordance with the original story so monotonous make the reader or viewer becomes bored especially Kemaro island folklore originating from southern Sumatra. Therefore, the authors made a motion with 2D comic exaggeration principle to give a new color in the media delivery Folklore Kemaro Island so it can entertain and make folklore Spectators Kemaro island better known by the public.
1.2 Rumusan Masalah Bagaimana membuat motion komik 2D Cerita Rakyat Pulau Kemaro Sumatera Selatan dengan menggunakan prinsip Exaggeration?
Keyword : Create Animation, Motion Comic, Volklore.Exaggeration 1.
[email protected])
1.3 Tujuan Penelitian
Pendahuluan
Membuat motion komik 2D Cerita Rakyat Pulau Kemaro dengan Prinsip Exaggeration agar menjadi media hiburan dan penambah wawasan tentang legenda dan sejarah.
1.1 Latar Belakang Cerita Rakyat dewasa ini semakin jarang diminati oleh masyarakat Indonesia dan mereka lebih memilih untuk belajar tentang teknologi informasi yang berkembang sangat pesat sehingga Cerita Rakyat yang di sampaikan secara turun temurun dari para orang tua terancam mulai terlupakan.
2. Landasan Teori 2.1 Pengertian Animasi Animasi adalah serangkaian gambar yang bergerak dengan cepat secara kontinu yang memiliki hubungan antara satu dan lainnya. Ada dua metode animasi, yaitu tradisional dan modern. Animasi secara harfiah berarti membawa hidup/bergerak [1]. Menganimasi memiliki makna menggerakkan obyek agar menjadi hidup. Animasi secara umum bisa didefinisikan sebagai suatu sequence gambar yang ditampilkan pada tenggang watu tertentu sehingga tercipta sebuah ilusi gambar bergerak. Pengertian animasi pada dasarnya adalah menggerakkan objek agar tampak lebih dinamis[2].
Cerita Rakyat Pulau Kemaro dari provinsi Sumatera Selatan adalah satu dari banyaknya cerita yang berasal dari indonesia. Pulau Kemaro merupakan sebuah Delta kecil di Sungai Musi, terletak sekitar 6 km dari Jembatan Ampera. Pulau Kemaro terletak di daerah industri,yaitu di antara Pabrik Pupuk Sriwijaya dan Pertamina Plaju dan Sungai Gerong dan berjarak sekitar 40 km dari kota Palembang. Cerita Rakyat Pulau Kemaro mengisahkan tentang kisah percintaan antara Putri Kerajaan Sriwijaya yang bernama Siti Fatimah dan Putra Raja Cina Tan Bun Ann yang berakhir tragis dan menyebabkan Siti Fatimah menyeburkan diri ke
2.2 Prinsip Animasi Beberapa jenis animasi yang telah ada yaitu :
1
2.1.1 Animasi 2 Dimensi
Pada intinya melebih-lebihkan action, ekspresi atau apapun dalam animasi kita sehingga terlihat lebih menarik dan lebih cartoon.
Animasi ini yang paling akrab dengan keseharian manusia. Bisa disebut juga dengan film kartun. Kartun sendiri berasal dari kata cartoon, yang berarti gambar yang lucu. Memang, film kartun ini kebanyakan film yang lucu.
3
Analisis dan Perancangan
3.1 Analisis SWOT SWOT adalah metode perencanaan strateigs yang digunakan untuk mengevaluasi kekuatan (strengths), kelemahan (weakness), peluang (opportunities), dan ancaman (threats) dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Keempat faktor itulah yang membentuk akronim SWOT (strengths, weakness, opportunities, dan threats). Proses ini melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dari spekulasi bisnis atau proyek dan mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung dan yang tidak dalam mencapai tujuan tersebut. Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya, dimana aplikasinya adalah bagaimana kekuatan (stengths) mampu mengambil keuntungan (opportunities) yang ada, bagaimana cara mengatasi kelemahan (weakness) yang ada, selanjutnya bagaimana kekuatan (strengths) mampu menghadapi ancaman (threats) yang ada, dan terakhir adalah bagaimana cara mengatasi kelemahan (weakness) yang mampu membuat ancaman (threats) menjadi nyata atau menciptakan sebuah ancaman baru[4].
2.1.2 Animasi 3 Dimensi Perkembangan teknologi dan dunia komputer membuat teknik pembuatan animasi 3D makin berkembang dan maju pesat. Animasi 3D adalah perkembangan dari animasi 2D. Dengan animasi 3D, karakter yang diperlihatkan semakin hidup dan nyata, mendekati wujud aslinya. 2.1.3 Clay animation (Animasi Tanah Liat) Meski namanya clay (tanah liat) , namun yang dipakai bukanlah tanah liat biasa. Animasi ini menggunakan palsticin, bahan lentur seperti permen karet yang ditemukan pada tahun 1897. Tokoh pada animasi clay dibuat dengan menggukana rangka khusus untuk kerangka tubuhnya. 2.3 Motion Comic Komik adalah suatu bentuk seni yang menggunakan gambar-gambar tidak bergerak yang disusun sedemikian rupa sehingga membentuk jalinan cerita. Biasanya, komik dicetak di atas kertas dan dilengkapi dengan teks. Komik dapat diterbitkan dalam berbagai bentuk, mulai dari strip dalam koran, dimuat dalam majalah, hingga berbentuk buku tersendiri.
3.2 Strategi SWOT Setelah melewati tahap pembuatan matriks internal dan eksternal serta diagram SWOT, maka tahapan selanjutnya adalah pengambilan keputusan atau perumusan strategi sebagai berikut[5]:
Motion comic ( atau komik animasi ) adalah animasi bentuk menggabungkan unsur buku komik cetak dan animasi . Panel individu diperluas menjadi tembakan penuh sementara efek suara , akting suara, dan animasi ditambahkan ke karya seni asli . Kotak teks dan gelembung efek suara biasanya dihapus untuk fitur lebih dari karya asli yang animasi . Motion komik sering dirilis sebagai serial pendek meliputi busur cerita dari seri lama berjalan atau menghidupkan siaran tunggal dari novel grafis . Masalah merilis single dari busur cerita yang diubah menjadi sepuluh sampai dua puluh menit episode panjang tergantung pada konten [3].
Tabel 1. Strategi SWOT Internal/ Eksternal Opportu nities(O)
2.4 Exaggeration Menurut Frank Thomas dan Ollie Johnston animator Walt Disney dalam buku mereka yang berjudul The Illution of Life: Disney Animation di tahun 1981, Exaggeration adalah upaya untuk mendramatisir sebuah animasi dalam bentuk rekayasa gambar yang bersifat hiperbolis, dibuat untuk menampilkan ekstrimitas ekspresi tertentu, dan lazimnya dibuat secara komedik. Exaggeration adalah salah satu kekuatan medium animasi[4].
Threats( T)
2
Strengths(S)
Weakness(W)
Strategi(SO)
Strategi(WO)
Dengan dibuatnya animasi yang dikemas dengan menarik maka akan ada peluang untuk dilihat oleh masyarakat
Dengan sedikitnya animator yang membuat cerita rakyat maka kesempatan untuk dilihat semakin banyak
Strategi(ST)
Strategi(WT)
Dengan membuat animasi yang menarik maka orang dari
Membuat animasi yang efisien sehingga dapat
berbagai kalangan pun bisa menikmatinya.
Pembuatan bentuk karakter dalam proyek ini telah penulis sesuaikan dengan peran dan sifat tokoh. Jumlah karakter utama 3 orang yaitu Tan Boen An, Siti Fatimah, dan Raja
bersaing dengan animator lain yang mempunyai kualitas gambar lebih baik
3.3.6
Pembuatan background dalam animasi ini mengambil latar kerajaan sriwijaya. Background dalam animasi ini berguna untuk menunjukkan suasana dan situasi yang mendukung cerita dalam animasi “Cerita Rakyat Pulau Kemaro”
3.3 Pra Produksi 3.3.1
Tema Film
3.4 Perancangan Storyboard
Penulis memilih tema Cerita Rakyat dan Legenda dalam pembuatan motion komik “Cerita Rakyat Pulau Kemaro Sumatera Selatan dengan Prinsip Exaggeration”. Legenda ini menceritakan tentang awal mula terbentuknya sebuah delta di tengah sungai musi yang oleh masyarakat setempat dijuluki dengan pulau kemaro dan telah di wariskan secara turun temurun dari satu generasi ke generasi selanjutnya. 3.3.2
Pembuatan storyboard tidak harus tergantung dalam suatu format tertentu, tergantung dari informasi yang dibutuhkan oleh Storyboard Artist (orang yang bertugas membuat storyboard) 3.5 Implementasi Prinsip Exaggeration Animasi Exaggeration digunakan karena memiliki prinsip utnuk mengembangkan gerakan normal. Namun, gerakan itu juga sebaiknya berpanduan pada gerakan normal yang dilebih-lebihkan. Biasanya, gerakangerakan itu digunakan untuk memberi kesan menyenangkan atau untuk mendukung sebuah kelucuan
Logline
Logline dari cerita ini adalah “Bagaimana Jika” seorang Putra mahkota dari negeri cina yang ingin memperistri putri dari kerajaan di daerah sungai musi dan kemudian raja memberikan syarat khusus kepada sang pangeran agar bisa menikahi sang putri. 3.3.3
Dalam pembuatan animasi exaggeration ini penulis menitikberatkan pada expresi. Penggambar dimulai dari pembuatan struktur muka dan struktur tubuh serta ekspresi dari tokoh di buat dengan pengembangan normal secara dilebih-lebihkan sehingga ekspresi tokoh menjadi beda dari ekspresi normal yang biasa terdapat dalam sebuah film animasi.
Pembuatan Sinopsis
Sinopsis merupakan gambaran kasar keseluruhan adegan dalam pembuatan film animasi yang dibuat berdasarkan tema dari animasi yang akan dibuat. 3.3.4
Perancangan Background
4.
Pembahasan
4.1 Penerapan Teknik
Perancangan Diagram Scene
Pada pembuatan motion komik, Prinsip Exaggeration digunakan untuk membantu pembentukan ekspresi wajah dan gerakan secara dilebih-lebihkan. Penerapan dimulai dengan pembentukan sinkronisasi anggota tubuh dengan gerakan yang dilebih-lebihkan. Selanjutnya membentuk gerakan exaggeration berdasarkan gerakan dasar yang kemudian dikembangkan menjadi lebih dari bentuk normalnya 4.1.1 Pengujian Sistem Pengujian sistem pada film animasi ini berpedoman pada penelitian terdahulu oleh F. Juweli pada tahun 2013 dengan NIM 09.12.4017 mahasiswa STMIK AMIKOM YOGYAKARTA yang berjudul perancangan Iklan layanan masyarakat “Lindungi Hutan Borneo” Berbasis Animasi 2D Untuk Gerakan Save Borneo Universitas Sanata Dharma yang menggunakan White Box Testing pada penelitian tersebut. Uji coba White-Box testing dalam animasi yaitu dengan cara pengujian dengan melihat kedalam modul untuk meneliti apakah ada
Gambar 1 Diagram Scene 3.3.5
Perancangan Karakter
3
kesalahan atau tidak, jika ada modul yang tidak sesuai output yang dihasilkan atau ada kesalahan pada animasi maka akan di cek satu persatu dan diperbaiki.
4.2.2 Scanning Setelah pembuatan karakter selesai, penulis melakukan proses scan pada tiap-tiap karakter sehingga gambar karakter tersebut dapat di edit menggunakan komputer.
4.1.2 Pemeliharaan Sistem Pemeliharaan sistem bertujuan untuk memelihara sistem yang telah dibuat, berbeda dengan penelitian dengan hasil berbentuk program aplikasi, dalam penelitian ini sistem yang dihasilkan adalah berupa film animasi dalam format video. Untuk menjaga agar film yang telah dibuat dalap terpelihara, maka pemeliharaan sistem yang digunakan adalah dengan melakukan burning asset dan hasil pembuatan film animasi kedalam CD/DVD, ataupun dengan mengunggah film animasi ke internet
4.2.3 Colouring and Editting Proses pewarnaan karakter menggunakan Adobe Illustrator CS5. Dalam meawarnai gambar karakter, penulis memanfaatkan fasilitas yang ada seperti Anchor point(pen tool), Eye dropper tool, Paint brush tool, dan Pencil tool. Anchor point(pen tool) digunakan untuk membentuk ulang karakter setelah di scan. Eye dropper tool digunakan untuk mengambil sampel warna pada objek lain yang disesuaikan dengan kebutuhan. Paint brush tool digunakan untuk membuat garis tebal sebagai penegasan dari bentuk karakter. Pencil tool digunakan untuk membuat garis detail yang diperlukan dalam pembuatan karakter.
4.2 Produksi Pada bagian ini penulis akan menjelaskan tentang tahapan-tahapan produksi, pasca produksi, dan penerapan kualitas animasi dalam pembuatan motion komik Cerita Rakyat Pulau Kemaro
Gambar 3 Colouring 4.2.4 Background Secara teknis background sebagai setting dikelompokkan menjadi dua, yaitu bacground ( sebagai latar belakang) dan foreground (sebagai latar depan). Hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan background adalah arah cahaya, pewarnaan suasana alam (pagi, siang, sore, malam), dan apakah adegan dilakukan didalam ruangan atau diluar ruangan Gambar 2 Proses Produksi 4.2.5 Animating Setelah semua bahan-bahan yang diperlukan terkumpul, proses selanjutnya dalah editing video atau film. Dalam hal ini yaitu animating. Animating disini adalah menggabungkan gambar-gambar yang telah dibuat menjadi satu gerakan dalam sebuah scene menggunakan Adobe Illustrator. Aniamating yang dilakukan oleh penulis dalam membuat motion komik ini dibagi menjadi dua tahap, pertama penulis memasukkan gambar jadi per scene dan cut. Kedua menyatukan animasi-animasi tersebut kedalam satu video yang telah di rendering
4.2.1 Drawing Penulis melakukan manual drawing pada pembuatan karakter. Kesulitan pada tahap ini adalah penulis membuat karakter sesuai dengan objek aslinya sehingga proses pengerjaan pembuatan karakter ini membutuhkan waktu yang lama.penulis menggunakan bantuan internet untuk melakukan pengamatan kemudian menggambar ulang gambar tersebut kedalam kertas HVS A4
4
a.
4.3 Pasca Produksi 4.3.1 Editing Video Untuk mengatur besaran suara dari audio yang ada dengan cara membagi audio utuh kedalam beberapa potongan kecil dengan menggunakan tools razor dan kemudian mengaturnya sesuai dengan kebutuhan scene dengan klik kanan pada bar audio dan kemudian pilih menu audio gain dan atur set gain to sesuai dengan desible yang diinginkan
b.
c.
4.3.2 Compositting Tahap compositing adalah menggabungkan gerakan-gerakan animasi dan background menjadi scene utuh.
Pesan yang diambil dari cerita yang disampaikan adalah bahwa jangan terburu-buru menilai sesuatu dari luarnya saja sebelum memeriksanya secara keseluruhan agar tidak terjadi kesalahpahaman dan penyesalan dan berujung pada kesedihan. Motion komik 2D “Cerita Rakyak Pulau Kemaro “ menggunakan perinsip Exaggeration tidak disemua bagian cerita. Kesulitan dalam pembuatannya terletak pada perancangan background dan karakter serta mengatur backsound agar sesuai dengan adegan dalam scene. Selain itu menggunakan prinsip exaggeration pada karakter sedikit susah karena teknik melebih-lebihkan membuatnya berbeda dari sketsa dasar yang telah dibuat.
Daftar Pustaka [1] Effendy, Heru. 2009, Mari Membuat Film. Jakarta : Erlangga. [2] Yudistira & Adjie, B, 2007, 3D Studio Max 9.0. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. [3] Suyanto, M. & Yuniawan, A, 2006, Merancang Film Kartun Kelas Dunia,Yogyakarta: Andi. [4] Thomas & Johnston, 1981 , The Illution of Life, California : Walt Disney. . Gambar 4 Compositting Biodata Penulis 4.3.3 Testing
Fendi Sumanto, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016.
Testing dilakukan untuk pengecekan file video disetiap adegan yang telah selesai dianimasikan dengan rancangan storyboard yang dibuat sebelumnya. Apabila masih ada yang kurang akan diperbaiki kembali. Setelah semua selesai akan dilakukan proses finishing
Joko Dwi Santoso, M.kom memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), STMIK Amikom Yogyakarta, memperoleh gelar Master Komputer (M.Kom), STMIK Amikom Yogyakarta. Saat ini menjadi Dosen di STMIK AMIKOM Yogyakarta..
4.3.4 Finishing Tahapan finishing dilakukan menggunakan software Adobe Premiere Pro dengan membuat project baru, dan setiap project dapat berisi file video, gambar, dan suara. Format video yang digunakan untuk standart editing video pada adobe premiere adalah dengan format DV PAL, standart 48KHz dibagian Available presets. Dan menyimpan project dibagian location dengan nama “ Cerita Rakyat Pulau Kemaro” pada bagian name
5.
Kesimpulan
Dalam pembuatan motion komik 2D Cerita Rakyat Pulau Kemaro yang menggunakan prinsip Exaggeration, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut :
5