KODE KEGIATAN : W-7
PEMBUATAN MODEL MUNISI ARMOUR PIERCING FIN STABILIZED DISCARDING SABOT (APFSDS) KALIBER 90 MM UNTUK TANK SCORPION PENELITI/PEREKAYASA : 1. 2. 3. 4. 5.
BRIGJEN TNI SENINDAR SUDRAJAT LETKOL CTP DEDET HADJARATI MAYOR CPL DUANREY HUTABARAT YANTI MALA, ST SERKA SUDARSO ADE PERMANA
KEMENTERIAN/LEMBAGA BALITBANG KEMENTERIAN PERTAHANAN
LATAR BELAKANG Renc bangun Postur Hanneg Tahap pertama (2010–2014) sus /u TNI AD salah satu prioritasnya adl /u bangun Satuan Tempur (Satpur) yg diarahkan /u padaan Ranpur dg sist jat’y. Sejalan dg hal trsb, guna mdkung binkuat & puan gelar Satpur, perlu adanya ketersediaan munisi bg Ranpur yang ada. Munisi kal 90 mm banyak dibutuhkan /u jenis Tank Scorpion TNI AD (Alut sista Kavaleri). Salah satu jenis munisi yg digunakan Tank sesuai dg kebutuhan efek penembakan terhdp sas yg tujuan pguna /u mlumphkan jenis Tank lawan dg cara menembus lapis baja (armor) disertai efek goncangan akibat benturan proyektil yaitu jenis Armor Piercing. /U memberikan tingkat presisi yg lebih tinggi dg penambahan fin (sirip) yg menambah stabil trajektori proyektilnya. Sementara itu, /u menambah daya tembus sasaran material baja (Ranpur), pd ujung proyektil digunakan logam Tungsten. Namun, jenis munisi ini sprt tipe M670 Armour-Piercing Fin-Stabilised DiscardingSabot Tracer (APFSDS-T) yg dikembangkan /o Mecar SA & biasa digunakan /u jat tank M36 & M41, merpkan kelanjutan perkembangan jenis munisi yg sama. /U sisjat Cockerill 90 mm sudah jarang digunakan & dipasarkan shg kedepan akan terjadi kelangkaan munisi kal. 90 mm khususnya mu APFSDS dipasaran . Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PERMASALAHAN Dari identifikasi permasalahan sprt trsb di atas, mk pokok permasalahan dari penelitian ini adl : a.
Bagaimana prospek kesiapan munisi kaliber 90 mm ke depan khususnya munisi jenis Armour-Piercing Fin-Stabilised Discarding-Sabot ?
b.
Bagaimana mendisain munisi APFSDS agar dapat dicapai hasil efek penembakan yang optimal dan dapat sesuai dengan persenjataan Tank kaliber 90 mm?
c.
Bagaimana mewujudkannya dalam bentuk model agar selain diperoleh gambaran secara deskripsi juga dapat divisualisasikan?
d.
Bagaimana efek balistik secara teoritis yang terjadi pada proyektil dari mulai saat ditembakkan sampai mengenai di sasaran?
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
METODOLOGI a. Ruling giat. Giat ini proses Reverse Engineering & pbuatan model mu APFSDS kal 90 mm b. Fokus Kegiatan. Pbuat mu kal 90 mm mengatasi klangkan mu dipasaran Intrnsional c. Desain Penelitian. Performance Spek Desain Contoh Produk Desain Awal
Validasi Desain
Desain Detil
Model
Test
Desain Valid
d. Tahapan Metode Pelaksanaan Kegiatan. 1) Tahap Persiapan. 2) Pengambilan Data. 3) Pengolahan Data 4) Penyusunan Laporan
e. Perkembangan dan Hasil Kegiatan. a. Pelaks pembuatan model mu APFSDS telah selesai dilaksanakan. b. Pembuatan model mu APFSDS suai dengan pembuatan gambar desain. c. Hasil pelaksanaan lit sesuai dengan yang direncanakan.
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
SINERGI KOORDINASI a. Lingkup dan Bentuk Koordinasi yang dilakukan. 1) Koordinasi dengan Kementerian Ristek, Industri Pertahanan dan Instansi Militer 2) Bentuk koordianasi dengan kunjungan kerja, internet dan via telepon b. Nama Lembaga yang di ajak Koordinasi 1) PKPP Kementerian Ristek 2) PT. Pindad (Persero) 3) PT. Krakatau steel (Persero) 4) Ditpal TNI AD c. Strategi pelaksanaan koordinasi. 1) Mengikuti perkembangan, pelaporan melalui website PKPP. 2) Melaksanakan diskusi dengan ahli pada industri material logam. 3) Melaksanakan diskusi dengan ahli pada industri senjata dan munisi. 4) Melaksanakan diskusi dengan Pembina Materiil TNI AD. d. Signifikasi capaian koordinasi yang dilakukan. 1) Pelaporan secara teratur dan berkala. 2) Kunjungan kerja / pengumpulan data berjalan dengan baik. 3) Kelancaran proses pengadaan untuk : (1) Penyiapan bahan. (2) Pembuatan disain (3) Proses pembuatan.model Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN a. Kerangka dan strategi pemanfaatan kegiatan. 1) Penelitian lanjutan untuk pembuatan alat pencetak (moulding) untuk sabot. . 2) Penelitian lanjutan untuk pembuatan prototipe munisi APFSDS. 3) Pengujian munisi melibatkan pihak pengguna. 4) Sertifikasi. 5) Publikasi. b) Wujud bentuk pemanfaatan hasil kegiatan. 1) Dapat dilanjutkan hasil Litbang. 2) Dapat diproduksinya munisi APFSDS di dalam negeri c) Data pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan. - Kavaleri TNI AD d) Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan. 1) Ketersediaannya munisi kal 90 mm untuk tank scorpion. 2) Kesiapannya satuan tempur kavaleri TNI AD. 3) Kesiapannya munisi tank scorpion. 4) Dapat dilakukannya pembinaan kekuatan dan kemampuan satuan Kavaleri TNI AD 5) Mengurangi beban belanja negara untuk pengadaan alutsista. 6) Meningkatkan pendapatan industri dalam negeri. Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
POTENSI PENGEMBANGAN KE DEPAN a. Rancangan Pengembangan ke depan. 1) Pembuatan prototipe munisi APFSDS kal 90 mm 2) Dapat diproduksi secara masal oleh industri pertahanan. b. Strategi Pengembangan ke depan. 1) Pembuatan ujung proyektil (penetrator) dari bahan tungsten 2) Pembuatan Cetakan Sabot. 3) Pembuatan kelongsong dengan mesin drawing 4) Mendapatkan propelan
c. Tahapan Pengembangan ke depan. 1) Pembuatan Prototipe munisi APFSDS 2) Pengujian. 3) Sertifikasi 4) Mass Produc
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
FOTO KEGIATAN
Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012
1
TERIMA KASIH PENELITI/PEREKAYASA : 1. 2. 3. 4. 5.
BRIGJEN TNI SENINDAR SUDRAJAT LETKOL CTP DEDET HADJARATI MAYOR CPL DUANREY HUTABARAT YANTI MALA, ST SERKA SUDARSO ADE PERMANA
PENELITI/PEREKAYASA : 1. 2. 3. 4. 5.
KOLONEL CZI MOHAMMAD RUFRON M, BE LETKOL CAJ Drs. INDRAWARDI, M.Si SRI HANDAYANI, SH, M.Si PUTRI PUTRI HAYUNINGTYAS, SE JOHANES SUPRIONO, SS