Proseding Seminar Nasional Fisika dan Aplikasinya Sabtu, 21 November 2015 Bale Sawala Kampus Universitas Padjadjaran, Jatinangor
PEMBUATAN GAME EDUKASI BERBASIS CONSTRUCT 2 SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN FISIKA UNTUK SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NUR OKTAVIA*, AYA SOFIA, LIS TYAS, NURI ISTIFAH KHASANAH, NYANTI RIZKY MARFU’ANI Prodi Pendidikan Fisika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Jl. Ir.Sutami No. 36A, Surakarta 57126 Abstrak. Pelajaran fisika dianggap sulit oleh siswa karena mengandung banyak rumus dan perhitungan. Hal tersebut menyebabkan siswa kurang termotivasi untuk belajar fisika. Sehingga guru perlu memodifikasi media pembelajaran menjadi menarik dan menyenangkan agar motivasi belajar siswa meningkat. Salah satu media pembelajaran yang diharapkan dapat meningkatkan motivasi belajar siswa adalah game edukasi. Media pembelajaran yang menggunakan game edukasi belum banyak dikembangkan di Indonesia, karena pembuatannya yang dianggap terlalu sulit. Game edukasi merupakan permainan yang dirancang atau dibuat untuk merangsang daya pikir termasuk meningkatkan konsentrasi dan memecahkan masalah. Ada berbagai jenis software game yang sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk membuat game edukasi dan dapat dipelajari secara mandiri, salah satunya adalah Construct 2. Game edukasi berbasis program Construct 2 pada PC merupakan game yang dapat digunakan siswa untuk belajar sambil bermain. Siswa dapat mempelajari materi pelajaran sekaligus menjawab pertanyaan dari materi pelajaran tersebut. Sehingga diharapkan game berbasis Construct 2 tersebut mampu memfasilitasi pembuatan game edukasi yang belum banyak dimanfaatkan dalam pembelajaran, khususnya dalam pembelajaran fisika. Kata kunci : fisika, game edukasi, construct 2 Abstract. Physics considered difficult by students because it contains a lot of formulas and calculations. This causes less motivated students to learn physics. So teachers need to modify instructional media to be interesting and fun so that students' motivation increases. One of the media that is expected to increase students' motivation is educational game. Media learning using educational games has not been developed in Indonesia, because its manufacture is considered too difficult. Educational game is a game that is designed or made to stimulate thought include improving concentration and problem solving. There are many different types of game software that could be used to create educational games and can be studied independently, one of which is the Construct 2. Game-based education program on the PC Construct 2 is a game that can be used by students to learn while playing. Students can learn the subject matter as well as answering questions on the subject matter. So expect based game Construct 2 is able to facilitate the creation of educational game that has not been widely used in learning, particularly in learning physics. Keywords : physics, educational game, construct 2
1. Pendahuluan Pada era globalisasi seperti sekarang ini dimana teknologi informasi dan komunikasi berkembang pesat, penggunaan teknologi komputer dirasa sangat penting dalam segala bidang kehidupan manusia. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang pesat berpengaruh pada dunia pendidikan. Kemajuan teknologi saat ini telah merubah aktifitas belajar siswa. *
email :
[email protected] FP-56
Pembuatan Game Edukasi Berbasis Construct 2 Sebagai Media Pembelajaran.....
FP-57
Siswa lebih sering mempelajari gadget darfisikada mempelajari buku pelajaran. Berbagai macam pemanfaatan komputer dalam bidang pendidikan bertujuan agar proses pembelajaran terlaksana lebih optimal, interaktif, efektif, dan efisien sehingga mutu pendidikan dapat lebih meningkat namun media pembelajaran yang tersedia bebas diinternet tidak semuanya sesuai dengan kompetensi pelajaran yang ada atau standar kelayakan media pembelajaran. Banyak program yang digunakan untuk media pembelajaran seperti e-learning, e-education, e-library, e-laboratory, dan sebagainya menawarkan inovasi dan kemudahan untuk membuat proses pembelajaran menjadi lebih menarik dan menyenangkan. Salah satu media pembelajaran populer saat ini adalah melalui game. Di Indonesia sendiri belum banyak media pembelajaran yang menggunakan game, karena pembuatannya yang dianggap terlalu sulit. Padahal siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) sangat gemar bermain game komputer. Kehadiran game edukasi memang tidak akan bisa menggantikan pembelajaran dengan tatap muka di dalam kelas, tetapi ditujukan sebagai pelengkap pembelajaran yang ada dan memberikan kesempatan pada siswa untuk mempelajari kembali materi yang kurang dikuasai, tanpa terhalang oleh waktu, tempat, dan kehadiran guru. Hal ini tentu akan memberikan pengalaman yang berbeda bagi siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu permasalahan pokok dalam proses pembelajaran saat ini yaitu kesulitan peserta didik dalam menerima, merespon, mengembangkan materi, serta mengaplikasikan pelajaran fisika dalam kehidupan sehari – hari yang diberikan guru. Pembelajaran fisika saat ini cenderung pembelajaran yang konvensional yang berpusat pada guru. Pembelajaran dengan metode seperti itu terkesan merugikan peserta didik, terutama peserta didik yang berkemampuan rendah. Peserta didik cenderung jenuh dalam pembelajaran dan kurang bersemangat dalam belajar. Beberapa hal yang menyebabkan pelajaran fisika dianggap sulit oleh siswa karena pelajaran fisika yang terlalu banyak rumus dan hitungannya, penyampaian dari guru yang bersifat langsung ke sasaran atau berorientasi pada inti materinya saja mengakibatkan pembelajaran fisika menjadi bersifat teoritis bukan aplikatif. Model pembelajaran yang monoton dan terkesan membosankan, serta media pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang menarik bagi siswa. Pada umumnya media pembelajaran yang digunakan dalam proses pembelajaran fisika adalah media cetak berupa buku refrensi fisika. Buku – buku tersebut rata – rata memiliki halaman yang cukup banyak, format yang monoton dengan gambar dan warna yang tidak beragam. Disamping itu diperlukan waktu yang cukup lama untuk mendapatkan inti materi yang dipelajari. Hal tersebut akan mempengaruhi ketertarikan peserta didik dalam mempelajari fisika. Pemanfaatan media elektronik dalam dunia pendidikan juga belum dimanfaatkan dengan baik oleh praktisi pendidikan, meskipun masyarakat khususnya siswa SMP sudah banyak yang menggunakan laptop maupun PC. Untuk itu perlu kiranya guru memodifikasi metode pembelajaran menjadi pembelajaran yang menyenangkan supaya hasil belajar peserta didik meningkat.
FP-58
Nur Oktavia , dkk
Ada berbagai jenis software game yang sebenarnya dapat dimanfaatkan untuk membuat game edukasi dan dapat dipelajari secara mandiri, Salah satunya adalah Construct 2. Game edukasi berbasis program Construct 2 pada PC merupakan game yang dapat digunakan siswa untuk belajar sambil bermain. Siswa dapat mempelajari materi pelajaran sekaligus menjawab pertanyaan dari materi pelajaran tersebut. Sehingga diharapkan game berbasis Construct 2 tersebut mampu memfasilitasi pembuatan game edukasi yang belum banyak dimanfaatkan dalam pembelajaran. 2. Metode Penelitian Penulisan makalah menggunakan jenis penulisan deskriptif-kualitatif yang bermaksud memberikan gambaran atau deskripsi kepada pembaca mengenai “Pembuatan Game Edukasi Berbasis Construct 2 sebagai Media Pembelajaran Fisika untuk Siswa Menengah Pertama”. Sevilla, Ochave, Regal, dan Uriarte (1993) mengatakan metode deskriptif dirancang untuk mengumpulkan informasi tentang keadaan-keadaan nyata sekarang (sementara berlangsung). Langkah-langkah yang ditempuh dalam penulisan deskriptif sebagai berikut: (1) Mengidentifikasi dan memilih masalah dalam pembelajaran fisika pada Sekolah Menengah Pertama. (2) Merumuskan dan mengadakan pembatasan masalah mengenai pengenalan dan pembuatan game edukasi berbasis contruct 2 pada pembelajaran fisika. (3) Melakukan kajian pustaka yang akan digunakan. (4) Menarik kesimpulan atau generalisasi. Sumber data yang digunakan merupakan data sekunder. Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada peneliti (Sugiyo.2005). Data diperoleh dengan melakukan studi literatur terhadap banyak buku dan jurnal, baik dalam bentuk pustaka cetak maupun elektronik yang berkaitan dengan tujuan dan obyek penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan merupakan teknik analisis dokumen. Data yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti buku, jurnal, dan internet dianalis oleh penulis untuk menyimpulkan hasil dan menarik kesimpulan terkait “Pembuatan Game Edukasi Berbasis Construct 2 sebagai Media Pembelajaran Fisika untuk Siswa Menengah Pertama”. Analisis data menurut Patton merupakan proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Analisis data dalam penulisan makalah ini menggunakan model analisis interaktif yang meliputi empat komponen yaitu pengumpulan data, reduksi data (reduction), sajian data (display) dan verifikasi data/penarikan kesimpulan (conclusion drawing) (Miles & Huberman:1979). 3. Hasil dan Pembahasan Game Edukasi adalah salah satu jenis media yang digunakan untuk memberikan pengajaran, menambah pengetahuan penggunanya melalui suatu media unik dan menarik. Jenis ini biasanya ditujukan untuk anak- anak, maka
Pembuatan Game Edukasi Berbasis Construct 2 Sebagai Media Pembelajaran.....
FP-59
permainan warna sangat diperlukan disini bukan tingkat kesulitan yang dipentingkan. Game edukasi dapat berupa aksi, petualangan, simulasi, Role Playing Game (RPG), dan strategi. 1) Aksi Genre ini merupakan game yang paling populer. Game jenis ini membutuhkan kemampuan reflek pemain. Salah satu sub genre action yang populer adalah First Person Shooter (FPS). Pada game FPS diperlukan kecepatan berpikir. Game ini dibuat seolah – olah pemain berada pada suasana tersebut. 2) Petualangan Game petualangan lebih menekankan pada jalan cerita dan kemampuan berpikir pemain dalam menganalisa tempat secara visual, memecahkan tekateki maupun menyimpulkan rangkaian peristiwa dan percakapan karakter hingga penggunaan benda-benda tepat pada tempat yang tepat. Sebagai contoh adalah Kings Quest, Space Quest, Heroes Quest, Monkey Island, Sam and Max. 3) Simulasi, Konstruksi dan managemen Pemain dalam game ini diberi keleluasaan untuk membangun dan suatu proyek tertentu dengan bahan baku yang terbatas. Game jenis ini seringkali menggambarkan dunia di dalamnya sedekat mungkin dengan dunia nyata dan memperhatikan dengan detil berbagai faktor. Dari mencari jodoh dan pekerjaan, membangun rumah, gedung hingga kota, mengatur pajak dan dana kota hingga keputusan memecat atau menambah karyawan. Sebagai contoh adalah Sim City, The Sims, dan Tamagotchi. 4) Role Playing Game (RPG) Game jenis role playing game memiliki penekanan pada tokoh/peran perwakilan pemain di dalam permainan, yang biasanya adalah tokoh utamanya, dimana seiring kita memainkannya, karakter tersebut dapat berubah dan berkembang ke arah yang diinginkan pemain (biasanya menjadi semakin hebat, semakin kuat, semakin berpengaruh, dll) dalam berbagai parameter yang biasanya ditentukan dengan naiknya level, baik dari status kepintaran, kecepatan dan kekuatan karakter, senjata yang semakin sakti, ataupun jumlah teman maupun makhluk peliharaan. Sebagai contoh adalah Final Fantasy, Dragon Quest, Xenogears, Ultima, Never Winter Nights, Baldurs Gate, Elder Scroll, dan Fallout. 5) Strategi Genre strategi menitikberatkan pada kemampuan pada kemampuan berpikir dan organisasi. Game strategi dibedakan menjadi dua, yaitu Turn Based Strategy dan Real Time Strategy. Turn based strategy pemain bergantian menjalankan taktiknya. Saat pemain mengambil langkah, pihak lawan menunggu. Sedangkan real time strategy mengharuskan pemain membuat keputusan dan secara bersamaan pihak lawan juga beraksi hingga menimbulkan serangkaian kejadian dalam waktu yang sebenarnya.
FP-60
Nur Oktavia , dkk
Salah satu program yang cocok untuk pembuatan game edukasi adalah construct 2. Program ini dapat membuat game edukasi lebih menarik karena selain ada teks percakapan juga dilengkapi dengan suara yang dapat disesuaikan serta evaluasi (quiz) didalamnya. Construct 2 adalah tools yang digunakan dalam membuat sebuah game tanpa memerlukan pengetahuan tentang pemrograman. Caranya hanya melakukan drag and drop item yang tersedia, menambahkan perilaku mereka, dan membuat mereka menjadi bergerak dengan sebuah event.
Gambar 1 Tampilan Program Construct 2
Construct 2 memiliki interface yang sangat mirip dengan produk microsoft office. Hal ini membuat mudah bagi orang-orang yang terbiasa dengan produk office, karena sifat HTML 5 masih eksperimental, ada beberapa fitur dalam pembuatan game yang mungkin tidak bekerja dengan baik di semua perangkat.
Pembuatan Game Edukasi Berbasis Construct 2 Sebagai Media Pembelajaran.....
FP-61
Gambar 2 Halaman Kerja pada Construct 2
Halaman kerja pada Construct 2 terdiri dari sembilan komponen utama yang dijelaskan sebagai berikut: 1 File menu dan Ribbon tabs Pada file menu terdapat alat untuk menyimpan, membuka file, dan juga mengimport file. Sedangkan pada ribbon tabs digunakan sebagai tools untuk berbagai tombol dan pilihan 2. Layout Merupakan tampilan yang digunkan untuk bekerja 3. View tabs Tabs untuk melihat beberapa layout dan juga event sheet yang ada 4. Properties bar Untuk mengubah dan juga memberi rincian mengenai objek yang dipilih 5. Project bar dan Layers bar Project bar berisi mengenai seluruh objek yang digunakan dalam pembuatan game tersebut. Dan layers bar digunakan untuk menambah layers pada lembar kerja 6. Project bar/Layot bar tabs Digunakan dalam pergantian project bar dan layers bar 7. Object bar Berisi semua daftar objek dalam satu layout yang dipilih 8. Status Bar Memperlihatkan tentang seberapa zoom yang digunakan, memperkirakan ukuran file, dan berapa layout maupun event sheet yang ada. 9. Top right buttons Untuk meminimalkan, memaksimalkan dan juga menutup jendela kerja.
FP-62
Nur Oktavia , dkk
Prosedur Pembuatan Media pembelajaran ini dibuat dengan komputer menggunakan program Construct 2, Adobe Photoshop CS4, Voice Changer dan Microsoft Word 2007. Adapun langkah-langkah yang dilakukan terdiri atas beberapa tahap, yaitu: persiapan, pembuatan, validasi dan penyelesaian. Proses tersebut dapat diilustrasikan seperti pada Gambar 3 berikut ini:
Persiapan
Pembuatan background, karakter dan tombol pada paint dan adobe photoshop CS4 serta Penyusunan materi game edukasi IPA pada program Microsoft Word 2007
Pembuatan
Pembuatan media dengan program Construct 2
Validasi
Validasi media pembelajaran game edukasi oleh Ahli
Penyelesaian nnn
Penginstalan media game edukasi pada PC
Gambar 3. Alur Pembuatan Game Edukatif 1. Tahap Persiapan Berdasarkan rancangan yang telah dibuat, langkah pertama dalam pembuatan media pembelajaran game edukatif adalah pembuatan background, karakter dan tombol pada paint dan adobe photoshop CS4 menyusun materi Biomassa Sebagai Sumber Energi Alternatif Terbarukan dan soal evaluasi yang akan dimasukkan ke dalam game dengan menggunakan Microsoft Word 2007. 2. Pembuatan Langkah kedua adalah membuat game dengan menggunakan program Construct 2. Berikut ini akan diuraikan cara pembuatan media game edukatif dengan menggunakan program Construct 2. 1) Buka Aplikasi Construct 2, kemudian pilih start page new project new empty project 2) Kemudian akan muncul tampilan seperti pada gambar 4. 3) Memulai membuat tampilan menu sesuai keinginan
Pembuatan Game Edukasi Berbasis Construct 2 Sebagai Media Pembelajaran.....
FP-63
Gambar 4 Tampilan Kerja Construct 2
Pembuatan game edukasi dibagi dalam beberapa tahap: 1. Pembuatan tampilan menu sebagai halaman sampul 2. Pembuatan layout dan event sheet untuk menu, cara bermain, gerbang tiap game, ringkasan, dan quiz. 3. Pembuatan percakapan materi dan isian suara pada tiap kompetensi inti 4. Membuat quiz. 3. Validasi Winarno (1990:155) berpendapat bahwa validitas alat pengukur merupakan suatu taraf dimana alat pengukur itu memenuhi tujuan pengukuran semula. Dengan perkataan lain bila alat pengukur itu tidak dengan teliti dan tetap mengukur apa yang menjadi tujuan diukur, maka alat itu tidak memiliki validitas untuk maksud tersebut. Validasi media yang dilakukan berdasarkan dua aspek yaitu dari aspek materi dan aspek media. Aspek penilaian dalam materi meliputi kelayakan isi, kemudahan pemahaman, sistematika penyajian, kelengkapan penyajian dan kelengkapan penyajian. Sedangkan aspek penilaian dalam media meliputi desain pembelajaran dan juga desain tampilan. 4. Penyelesaian Dalam tahap ini game edukatif Construct 2 yang sudah divalidasi oleh ahli materi/isi dan media, kemudian direvisi sesuai saran-saran yang telah diberikan oleh validator. Selanjutnya, yaitu proses editing, dan membuka project tersebut dari laptop atau pc yang terdapat browser.
FP-64
Nur Oktavia , dkk
Produk akhir media yang diharapkan adalah terciptanya media pembelajaran Game Edukasi untuk siswa SMP yang memenuhi kriteria baik pada aspek materi dan media serta dapat membantu siswa SMP dalam mempelajari fisika. Secara garis besar alur kerangka berpikir dapat digambarkan seperti berikut:
Keadaan pembelajaran fisika di SMP
Media pembelajaran untuk membantu siswa belajar
fisika
Perkembangan TIK mempengaruhi pendidikan
Media Game Edukasi merupakan salah satu alternatif media pembelajaran yang baik
Pembuatan media Game Edukasi dengan kriteria baik
Gambar 5. Alur Kerangka Berpikir
Game edukatif ini dapat digunakan pada pc atau laptop. Produk media pembelajaran game edukatif dapat digunakan di manapun dan kapanpun secara mandiri. Berikut contoh tampilan game edukasi. 1. Sampul Depan (Cover)
Gambar 6. Tampilan Cover Game Edukasi
Pembuatan Game Edukasi Berbasis Construct 2 Sebagai Media Pembelajaran.....
FP-65
2. Materi (game)
Gambar 7. Tampilan salah satu materi pada game
3. Quiz Tampilan ini berisi salah satu soal quiz yang disajikan dalam game edukasi .
Gambar 8. Percakapan Player dan Guru pada game edukasi
FP-66
Nur Oktavia , dkk
Analisis Kekurangan dan Kelebihan Berdasarkan analisis SWOT, beberapa kekurangan dan kelebihan media pembelajaran ini dapat dianalisis sebagai berikut: a. Strenght (Kekuatan) 1) Media pembelajaran game edukasi merupakan media pembelajaran interaktif yang bisa menyajikan banyak konten di dalamnya. 2) Media pembelajaran ini dapat menarik minat siswa untuk mempelajari sains. 3) Kejadian yang berkaiatan dengan fisika dapat disajikan menjadi lebih jelas dengan media pembelajaran ini. 4) Memiliki interface yang sangat mirip dengan produk microsoft office, sehingga mudah bagi orang-orang yang terbiasa dengan produk office. 5) Game edukatif ini dapat digunakan pada pc atau laptop, jadi dapat digunakan di manapun dan kapanpun secara mandiri. b. Weakness (Kelemahan) 1) Dibutuhkan keterampilan untuk membuat media pembelajaran ini. 2) Pembuatannya memerlukan waktu cukup lama. 3) Tidak semua computer mempunyai software pembuatannya. 4) Tidak dapat diinstal dalam telepon selular berbasis android sehingga tidak dapat dibawa kemana saja. c. Opportunity (Peluang) 1) Media pembelajaran ini masih jarang digunakan dalam pembelajaran fisika. 2) Kelebihan media ini dapat menjadi suatu peluang untuk dikembangkan dalam mata pelajaran lain. 3) Perkembangan teknologi TI membuat media ini dapat digunakan dengan mudah. d. Threats (Ancaman) Terdapat media pembelajaran lain yang lebih canggih. 4. Kesimpulan Pembuatan media pembelajaran ini diawali dengan proses persiapan yaitu Pembuatan background, karakter dan tombol pada paint dan adobe photoshop CS4, Penyusunan materi menggunakan Microsoft Word 2007 serta pengisian suara dengan Voice Changer. Setelah proses persiapan selesai dilanjutkan dengan pembuatan game edukasi petualangan dengan program Construct 2. Selanjutnya media tersebut divalidasi baik dari aspek materi maupun medianya. Setelah memperoleh saran dari validator ahli maka media tersebut diperbaiki dan kemudian disimpan dalam format html. Hasil yang diperoleh berupa media pembelajaran game edukasi berbasis Construct 2. Media pembelajaran game Edukasi menggunakan program Construct 2 memiliki kriteria sangat baik untuk digunakan sebagai media pembelajaran Fisika untuk siswa Sekolah Menengah Pertama.
Pembuatan Game Edukasi Berbasis Construct 2 Sebagai Media Pembelajaran.....
FP-67
Ucapan terima kasih Terimakasih kepada Putri Setya Emawari yang telah membantu dalam memberikan ide, saran, dan kritik dalam makalah yang berjudul ”Pembuatan Game Edukasi Berbasis Construct 2 Sebagai Media Pembelajaran Fisika Untuk Siswa Sekolah Menengah Pertama” ini. Daftar Pustaka 1. Anitah, S. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara. 2. Arsyad, Azhar. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada. 3. Asriadie. 2013. http://muhammadrnd.blogspot.com/membuat-aplikasiandroid-dengan.html?m=1. Game HTML 5 4. Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. 5. Dimyati & Mudjiono. 1999. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : PT Rineka Cipta. 6. Indriana, Dina. 2011. Ragam Alat Bantu Media Pengajaran. Jogjakarta: DIVA Press. 7. Jihad, A., & Haris, A. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multindo Pressindo. 8. Sanjaya, Wina. 2008. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. 9. Slameto. 1995. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : PT Rineka Cipta. 10. Sugihartono, dkk. 2007. Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press. 11. Sugiyanto. 2009. Model – Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta : Mata Padi Presindo. 12. Wahyana. 1986. Pengelolaan Pengajaran Fisika. Jakarta : Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan. 13. Zulfadli, Fahrul Rozi. 2010. Cara Mudah Membuat Game. Yogyakarta : Teras.