Duyeh Setiawan
171
ISSN 0216.3128
PEMBUATAN
DAN
KARAKTERISASI
TUNGSTAT SEBAGAI MATRIKS UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP
GEL
GENERATOR 188Re
LOGAM 188Wf88Re
Duyeh Setiawan Puslitbang Teknik Nuklir BAT AN, Bandung.
ABSTRAK PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI GEL LOGAM TUNGSTAT SEBAGAI MATRIKS GENERATOR IBSW/BBRe UNTUK PRODUKSI RADIOISOTOP lYRe. Akhir-akhir ini ada suatu kecenderungan dalam penggunaan radioisotop IBBRedi bidang kesehatan. Radioisotop I88Redapat menjadi radioisotop andalan untuk tujuan terapi di bidang kedokteran nuklir. Hal ini disebabkan karena radioisotop tersebut mempunyai waktu paruh 16,9 jam, sebagai pemancar sinar beta dengan energi 2,1 MeV dan dapat diperoleh dengan mudah dari generator I88WI88Re. Dalam upaya meningkatkan kualitas dari gel generator IBBWIBSReuntuk memproduksi radioisotop /BBRe,maka dilakukan pembuatan dan karakterisasi matriks gel generator IBBWIBBReyang didasarkan pada senyawa-senyawa logam tungstat. Dalam percobaan in;, tungstat diendapkan dengan larutan garam logam (L= Zn, Co, Mn, dan Ph) membentuk politungstat tVBSW2OiOH)2(H2O)J yang bersifat gel. Penentuan parameter yang berpengaruh terhadap pembentukan gel seperti perbandingan molar logamltungstat dan suhu pemanasan dilakukan pada natrium tungstat yang tidak radioaktif Kondisi pembentukan gel yang optimum diperoleh dengan perbandingan molar logamltungstat sebagai berikut Zn : W (2 : 1), Co : W (1 :3 ), Mn : W (1 : 2) dan Pb : W (2 : 1), sedangkan temperatur pemanasan untuk masing-masing pembentukan gel sekitar 50 60 DC. Gel dikarakterisasi menggunakan alar spektrofotometer infra merah, dan hasilnya menunjukkan pola yang mirip pada setiap gel yaitu adanya puncak pada bilangan gelombang 3600 -3550 cm-1 untuk serapan gugus lentur OH dari air, bilangan gelombang 1600 cm-1 untuk tekuk OH dan 950 -750 cm-1 un/uk serapan spesifik dari w-o. Hasil karakterisas; menggunakan alar difraksi sinar-x diperoleh difrak/ogram bentuk amorfus dari gel Zn-w dan Co-W, sedangkan untuk gel Mn-W dan Pb-W menunjukkan pola difraktogram kristalin. Radioisotop I88Redalam bentuk natrium perenat (NaIBSReO4)diperoleh aktivitas dan persen elusi tertinggi raJa elusi ke 5 untuk gel Zn_IBSW2OiOH)iH2O)2 = 3,68 mCi/O,5 mL (70,93 %), CoIBSW2OiOH)iH2O)2 = 3,52 mCi/O,5 mL (73,71 %), Mn-I88W2OiOH)2(H2O)2 = 1,45 mCi/O,5 mL (70,73 %), dan raJa elusi ke 1 untuk gel Pb.I88W2OiOH)iH2O)2 = 0,16 mCi/O,5 mL (71,11 %).
ABSTRACT THE PREPARATION AND CHARACTERIZATION OF GEL METAL TUNGSTATE AS MATRIX OF I88WI88Re GENERATOR FOR I88Re RADIOISOTOPE PRODUCTION. Recently, there is a tendency using 188 Re radioisotope for medical purpose. Radioisotope rhenium-/88 would be a prime radioisotope for medical treatment purpose ill nuclear medicine, due to its half life /6.9 hours, J3 -ray emiters with energy 2./ MeV and easily can be obtained from 188W/88Regenerator. For increasing the quality ofI88W/88Re gel generator, the preparation and characterization ofgel matrix based on the tungstate metal (L = Zn, Co, Mn, Pb) has been done. /n this experiment, tungstate was precipitated by metal salt solution formed poly tungstate metal gel [L}88W2O7fOH)l!H2O)z}. The parameter which influenced the gel fonnation, such as the metal tungstat molar ratio, and the temperature ofgel heating were done at non radioactive material. The optimum molar ratio betWeenmetal and tungstate were 2: / for Zn : W, /:3 for Co : W, /:2 for Mn : W, 2: / for Pb : Wand the optimum temperature for each gel was 50-60 DC. Gel characterization using infra red spectrophotometer showed similar spectrum pattern for each gel, at wave number 3600 -3550 cm-1for stretch OH groups absorption from water, at wave number /600 cm-1OH for groups absorption and at wave number 950 -750 cm-1for specific absorption from WOO. X-ray diffraction had been used to characterize the gel, showed a diffractogram in amorphous fonn for Zn- W, Co- W, but for Mn- W, Pb- W gels showed a crystaline diffractogram pattern. The 188Reradioisotope as perhenate, was obtained at the fifth of elution with high activity and percent elution for Zn.188W2O7fOH)2(H2O)2= 3.68 mCi/O.5 mL (70.93 %), CoI88W2O7fOH)2(H2O)2= 3.52 mCi/O.5 mL (73.7/ %), Mn-188W2_O7fOH)2(H2O)2 = /.45 mCilO.5 mL (70.73 %), and at the first ellttionfor.gel Pb-188W2O7fOH)2(H2O)2 = 0./6 mCi/O.5 mL (7/.// %).
Prosldlng
Pertemuan
dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002
dan Teknologl
Nukllr
ISSN 0216 -3128
Duyeh Setiawan
-
PENDAHULUAN R
adiOnuklida 188Remenjadi pilihan yang ideal, penggunaan di bidang kedokteran nuklir untuk radioterapi atau radiodiagnosis dengan memanfaatkan energi partikel beta (~) 2,1 MeV dan energi gamma (Y) 155 keV yang dimilikinya, serta mempunyai waktu paruh 16,9 jam [1]. Terapi kanker dengan senyawa bertanda 188Re adalah merupakan aplikasi utarna dari radionuklida ini, seperti kanker tiroid medular dengan 188Re-DMSA dan kanker tulang metastasis dengan kompleks 188Re-fosfonat[2]. Radionuklida 188Reini dapat diperoleh dari radioisotop 188W aktivitas jenis tinggi sebagai radionuklida induk melalui suatu pemisahan menggunakan sistem kromatografi kolom yang berisi alumina sebagai absorban. Dalam sistem ini, tungstat diadsorpsi oleh alumina sebagai oksida tungstat hidrat dan 188Reyang terbentuk dielusi dari kolom menggunakan larutan NaCI 0,9 % [3]. Sebagai alternatif lain, pemisahan 188Redapat dilakukan melalui sistem gel zirkoniumtungstat-188 sebagai matriks kolom kromatografi. Akan tetapi generator 188Wf88Re yang menggunakan matriks anorganik yang didasarkan kepada kelarutan zirkonium tungstat yang rendah, selain menghasilkan (88Re dengan aktivitas yang rendah,juga sintesis yang didasarkan pada senyawa zirkonium relatif mahal [4], sehingga penelitian lain tentang pembuatan dan karakterisasi terhadap senyawa tungstat dengan sifat daya kelarutan rendah serta biaya yang murah tampaknya beralasan. Beberapa senyawa tungstat dari logamlogam bivalen seperti mineral ZnWO4 -sheelite , CoWO4 -ferberite, MnWO4 -sarmartinite, PbWO4 -stolzite mempunyai daya larut rendah dalam senyawa kristalnya [5]. Kenyataan ini mempromosikan penemuan untuk pembuatan senyawa logam-tungstat sebagai matrik pada generator 188W f88Re. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh gel generator 188Wf88Reberdasarkan logam-logam tungstat dari Zn(II), Co(II), Mn(II), Pb(lI) untuk pembuatan radionuklida 188Redengan menggunakan reaktor berdaya rendah seperti TRIGA 2000 di Bandung. Teknik pemisahan radionuklida 188Re dari induknya dengan memodifikasi sistem kromatografi kolom alumina dengan sistem gel sebagai matriks generator, adalah suatu cara sederhana dengan sistem alat yang transportable untuk memudahkan penggunaannya di fasilitas kedokteran nuklir [6]. Metode pembuatan gel zirkonium wolframat didasarkan alas studi yang telah dilaporkan oleh Evans dkk [7]
Prosldlng
Pertemuan
tentang pembuatan dan sifat-sifat dari zirkonium molibdat dan titanium molibdat.
gel
Di dalam makalah ini diungkapkan pemilihan kondisi optimum pembuatan gel logam tungstat sebagai matriks generator 188Wt88Reuntuk produksi radioisotop 188Remelalui parameter yang berpengaruh. seperti perbandingan jumlah mol dan temperatur reaksi pembentukan gel yang non radioaktif. Gel yang diperoleh dikarakterisasi dengan menggunakan spektrofotometri infra merah untuk memberikan gambaran mengenai ikatanikatan senyawa yang acta di dalam gel logamtungstat dan difraksi sinar-x untuk memberikan gambaran mengenai bentuk struktur senyawa gel logam-tungstat. Dilaporkan pula dalam makalah ini pembuatan gel logam-tungstat menggunakanbahan yang radioaktif.
dengan
TATA KERJA Bahan Bahan kimia yang digunakan adalah buatan E.Merck dengan kemumian tingkat analisis diantaranya W03; ZnS04.7 H2O; CoS04.7 H2O; MnC12.2H2O; Pb(CH3COOHh.3 H2O; Na2W04.2 H2O; HCL, NaOH , metanol; sedangkan NaCI 0,9 % buatan Ipha, air suling daTiP3TkN; pengukur pH ( kertas lakmus ).
Alat Alat yang digunakan Reaktor TRIGA 2000 Bandung, neraca analitik ( Ainsworth 24 N ), oven (Heraeus), difraktometer sinar-X (PW 3710), spektrofotometer infra merah (Perkin Elmer 1310) dan peralatan gelas yang biasa digunakan dalam laboratorium. Pemhuatan gcllogam
(L 2+= Zn, CO, Mn, Ph)
tungstat non radioaktif. Gel logam (L 2+) -tungstat dibuat dengan mencampurkan masing-masing larutan logam, L 2+ ( 0,025 M=O,25 mmol, 0,05 M=O,5 mmol, 0,075 M=O,75 mmol ) dengan {arutan tungstat Na2WO4 (0,025 M=O,25 mmol, 0,05 M=O,5 mmol, 0,075 M=O,75 mmol). Perbandingan larutan logam dan tungstat dibuat dengan perlakuan 1: 1, 1:2, 1:3, 2: I, 3: 1 dan pH terbentuknya gel masing-masing diamati. Kemudian pemanasan pada setiap pencampuran larutan dilakukan mulai dari 30, 40,
den Presentasilimiah Penelltlan Oasar IImu Pengetahuan P3TM-BATAN Vogyakarta, 27 Junl 2002
den Teknologl
Nukllr
Duyeh Setiawan
ISSN 0216 -3128
50, 60, 70, sampai dengan 80 DC. Setelah itu gel
dipisahkan dari supernatandengan penyaringan menggunakan kertas Whatman I dan dicuci dengan air suling sebanyak 50 rnL, kemudian gel dikeringkan di udara terbuka selama 24 jam. Selanjutnya masing-masing gel yang diperoleh dikarakterisasi.
Karakterisasidenganteknik difraksi sinar-X Difraksi sinar-x adalah cara yang tepat, teliti dan tidak merusak cuplikan untuk mengidentifikasi rasa-rasa kristal yang terdapat dalam suatu bahan. Gel logam-tungstat dicetak pada lempengan logam, kemudian disinari dengan sinar-x primer Cu -Ka, I.. = 1,5418 °A yang berasal daTi tabung Coolidge ( X -ray
tube ), dengan kecepatan 2 cm/menit.
Spektrum direkam pada selang sudut difraksi (2 9).
173
dengan 2,5 mL NaCI 0,9 % clan setiap 0,5 mL eluat ditampung dalam vial, kemudian radioaktivitasnya diukur dengan spektrometer gamma pada energi 155 keY.
HASIL DAN PEMBAHASAN Perbandingan jumlah mol logam tungstat pada pembentukangel Sistemreaksiantaralogam dengantungstat merupakanreaksi yang tidak stokiometri. Reaksi ini menghasilkansenyawayang berbentukgel atau amort clan bersifat reprodusibel. Prakiraan persamaan reaksisepertiberikut: Logam+ Na2WO4+ H2O
.
logam-W2O1(OHh(H2O)2 + NaOH
gellogwn politW1gstat
Karakterisasi dengan spektrofotometri infra merah. Gel logam-tungstat yang diperoleh dikeringkan dan pembuatan cuplikan menggunakan teknik relet KEr. Sebanyak I -2 mg gel dicampur dengan kurang lebih 300 mg KEr sampai homogen dengan penggerusan. Lempengan tip is yang transparan daTi cuplikan dibuat dengan penekanan sebesar 3000 psi menggunakan pompa hidrolik. Masing-masing lempengan tipis cuplikan ditentukan spektrumnya menggunakan alat spektrometer infra merah daTi bilangan gelombang 400 cmo! sampai dengan 3000 cmo).
Sifat-sifat gel tersebut sangat bergantung pada kondisi sintesisnya seperti pH, temperatur reaksi dan perbandingan mol pereaksi. Perbandinganjumlah mol antara logam dan tungstat dilakukan dengan cara menggunakan larutan tungstat dalam volume yang bervariasi. Proses pembuatan gel dengan reaksi pemanasan pada temperatur 60 DC dan pH 6-7, dan memberikan hasil gel kering dengan berat seperti yang ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Berat
gel
kering
rata-rata
pada
perbandingan jumlah mol logam dan tungstat yang bervariasi.
Elusi gel logam (L2+ = Zn, Co, Mn, Ph)
LJ.+:W
Zn-W
co-w~ Mn-W
J!!!gl
tungstat radioaktif Sebanyak 10 mL larutan Nai88WO4 0,1 M (== I rnrnol W) radioaktif ditambahkan secara perlahan pada setiap 10 mL larutan logam ZnSO4 O,2M (==2 rnrnol Zn), CoSO4 0,03 M (==0,3 rnrnol Co), MnCLz 0,05 M (== 0,5 rnrnol Mn), Pb(CH3COOHh 0,2 M (==2 rnrnol Pb). Kemudian masing-masing campuran di atur sampai pH 6 lalu dipanaskan pada temperatur sekitar 50-60 °C sambil diaduk selama 30 menit. Campuran yang mengandung gel tersebut didinginkan lalu disaring dengan kertas Whatman I dan dicuci dengan air suling. Selanjutnya gel dikeringkan di udara terbuka selama 24 jam, lalu sebanyak 100 mg gel kering dikemas ke dalam kolom berukuran (6 rnrn diameter dalam x 25 mm panjang). Kolom dielusi
1: 1
1 :2 1 :32: 1 3: 1
50,01 49,75 48,13 51,08 47.19
52,37 48,21 53,33 49,28 50,29
~
Pb-W
l!!!&-
49,35 50,89 47,28 50,42 50,52
45,27 46,12 45,47 50,17 47,23
Tabel I menunjukkan bahwa penambahan larutan tungstat relatif tidak menaikkan berat gel. Reaksi pembentukan gel memberikan kandungan unsur tungsten di dalam gel yang sangat bervariasi. Hal ini disebabkanjumlah tungstat yang terkandung dalam gel tersebut diPengaruhi oleh sifat dan tingkat kereaktifan ion-ion logam untuk mengikat tungstat (WO4=). Tingkat kereaktifan yang bervariasi dimiliki ion Zn2+. Co2+ karena ada perbedaan jari-jari atomnya. sedangkan ion Mn2+, Pb2+ tidak terionisasi secara sempurna dalam larutannya. sehingga pengikatan terhadap WO4=
Prosldlng
Pertemuan
den Presentasilimiah Penelltlan Dasar Ilmu Pengetahuan P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002
den Teknologl
t~ukllr
I ~
174
ISSN 0216 -3128
relatif kecil, hal ini dibuktikan oleh kandungan tungsten dalarn pembentukan gel. Penentuan
kandungan tungsten dilakukan dengan jalan mengukur keradioaktifan tungsten-188 r88W) hasil iradiasi gel logarn-tungstat. Data hasil perhitungan seperti ditunjukkan pada Tabel 2.
Duyeh Setiawan
kondisi terbaik yang diperoleh sebelurnnya, tetapi dengan pemanasan yang bervariasi. Hasil yaJi"g diperoleh ditunjukkan pacta Tabel 3.
Tabel 3. Berat gel kering yang dihasilkan dengan pemanasanyang bervariasi. reman Zn-W co-w Mn-W; Pb-W asan I (2:1) (1:3) I (1 :2) i (2:1)i~ I
(DC)
(fig)!I
30
48,2
40
~
(fig) I
60 80
W : tungsten *) Pengukuranradioaktivitas (SSWdengan MCA.
Tabel 2 menunjukkan bahwa perbandingan jumlah mol yang optimum untuk pembentukan gel logam tungstat dari masing-masing logam yaitu ZnW (2:1), Co-W (1:3), Mn-W (1:2), Pb-W (2:1).
Pengaruh pemanasan terhadap pembentukan gel. Pembentukan gel logam tungstat di atas temperatur optimum (50 -60 °C) mengakibatkan perubahan struktur gel dari bentuk amort menjadi bentuk kristal. Hal ini disebabkan karena terjadinya pelepasan molekul air atau gugus hidroksil dalam gel yang diikuti proses oksolasi. Mekanisme reaksi oksolasi digambarkan sebagai berikut [4] :
2L-O-H
-+
L-O-L
51,8
~
~ ~
~
70
Keterangan : L 2+: Ion logam (Zn2+,Co2+,Mn2+,Pb2+)
50,9
~~~ ~ ~
50
46.9
49,4
(fig)
77,3 95
~ ~~
~~
0'") ~
44,5
Tabel 3 menunjukkan bahwa pemanasan di atas optimum ( 50 -60 °c ), menyebabkan terjadi penurunan berat gel. Hal ini diduga karena molekul air yang terkandung di dalam gel mengalami dehidrasi, sehingga mengakibatkan terjadi perubahan gel yang telah terbentuk.
Karakterisasidengandifraksi sinar-X Analisis menggunakan difraktometer sinar-x dimaksudkan untuk menentukan bentuk struktur molekul dari gellogam tungstat. Bentuk amorf dari struktur molekul gel logam tungstat sangat diharapkan untuk digunakan sebagai matriks generator 188Wt88Rekarena dalam bentuk amorf, interaksi permukaan gel dengan pengelusi akan lebih memudahkan terdifusinya radioisotop 188Re dibandingkan apabila gel tersebut dalam bentuk kristal. Hasil difraksi sinar-x dari gel logam tungstat seperti ditunjukkan pada Gambar 1.
+ H2O
L = Logam v
Ikatan tekuk L -0 -H akan melemah atau bahkan menghilang dalam senyawa anhidrat apabila temperatur reaksi pemanasan semakin tinggi, akibatnya terjadi pembentukan ikatan L -0 -L yang akan meningkatkan derajat kristalinitas gel. Dalam percobaan menentukan pengaruh pemanasan tersebut, maka gel dibuat dengan Prosldlng
Pertemuan
,v.
-"-"'-'-Tl~7j,..;,10
20
30
Gambar 1. Difraktogram
.&G
gel
50
(Zn-W), (Co-W),
(Mn-W), (Pb-W).
dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002
dan Teknologl
60 --~~
Nukllr
" -I'¥ ~
Duyeh Setiawan
ISSN 0216 -3128
Gambar I memperlihatkan bahwa pola difraktogram daTi gel seng tungstat (Zn- W) dan gel kobal tungstat (Co- W). Pacta difraktogram yang demikian membuktikan bahwa gel tersebut
berbentuk amolj:
Berbeda halnya dengan
difraktogram daTi gel mangan -tungstat (Mn- W) dan timbal tungstat (Pb- W) yang membuktikan bahwa gel tersebut berbentuk kristal.
sebelumnya bahwa gel membentuk ikatan L -0 -W
(L = Zn, Co, Mn, Ph), sehingga menyebabkan peningkatanketeraturansusunanatom dalam gel atau terjadi perubahan bentuk struktur daTi amorf menjadi kristal. Sehingga jib gel ini dibuat daTi tungstat yang radioaktif (188W ) dan meluruh menjadi 188Redalam bentuk ion perenat ( ReO4 -) maka ion tersebut akan sulit untuk dielusi keluar daTimatriks gellogam tungstat.
Karakterisasi dengan spektrofotometri infra
merah. "\'\i' Le Van So [4] menemukan bentuk ikatan Ti -OR atau Zr -OR dalam gel titanium molibdat atau zirkonium molibdat. Analog dengan model struktur gel titanium molibdat dan zirkonium molibdat tersebut, maka atom Ti atau Zr sebagai atom pusat dapat diganti dengan atom logam lain ( L = Zn, Co, Mn, Pb). Model struktur ini diambil karena perbandingan unsur TifZr : Mo yang sarna dengan perbandingan L : W = 2 : I. Perbedaan struktur gel TifZr-Mo hanya pacta perbedaan jarak ikatan TifZr -0 dan L -O. Jarak ikatan TifZr -0 lebih pendek dibandingkan dengan jarak ikatan L -O. Kedudukan atom-atom di dalam senyawa logam tungstat diprakirakan seperti Gambar 2.
.\ If"..,'
I'"'
,.,1' J
"-"'\ /,,"',,' J ..Iv.
y--
/'
I.
\'"
r I
" I 3000
Gamba.. 3.
2000
151)1)
1000
Spektrum Inframerah gel (Co-W), Mn-W), (Pb-W).
Elusi radioisotop J88Re dari gel
~O
(Zn- W),
logam
tungstat Radioisotop 188Re merupakan hasil I h d" 188 W d . pe uru an ra IOISOtOP yang apat dlperoleh melalui sistem kolom generator dengan matriks logam tungstat, L -188W (L = Zn, Co, Mn, Ph). hk d . 188R d..
e
Gambar2. Kedudukan,atom-atomsenyawalogam tungstat. Hasil analisis gel logam-logam tungstat menggunakan spektrofotometer infra merah di tampilkan pada spektrum infra merah gel logam tungstat ditampilkan pada Gambar 3. Hasil spektrum mengindikasikan adanya serapan di daerah 950 -750 cm-1 yang berasal dari vibrasi tekuk ikatan W -O. serapan di daerah 1600 cm-1 berasal dari tekuk OH. sedangkan gugus hidroksil dari air di daerah serapan 3600 -3550 cm-l. Setiawan dkk,[8) melaporkan basil penelitian
Prosldlng
Pertemuan
Iplsa an engan cara mengelusl kolom
tersebut dengan larutan NaCI 0,9 %. Data lengkap dari masing-masing 100 mg gel L -188W yang dielusi dengan NaCI 0,9 % diperoleh aktivitas clan persentase elusi radioisotop 188Re seperti ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4 menunjukkan bahwa aktivitas 188Re pada elusi ke 5 dari masing-masing gel diperoleh seng tungstat dan kobal tungstat menghasilkan aktivitas 188Re lebih besar dibandingkan gel mangan tungstat dan timbal tungstat. Hal ini dikarenakan oleh sifat kereaktifan daTi ion-ion logam tersebut, yaitu ion seng dan kobal lebih reaktif sehingga ion tungstat (I 88WO4=) yang terflokulasi dalam gel yang terbentuk lebih banyak, akibatnya perolehan radioisotop 188Re menjadi besar. Profil elusi radioisotop 188Remasing-masing gel seperti ditunjukkan pada Gambar 4.
dan Presentasilimiah Penelltlan Dasar IImu Pengetahuan P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002
dan Teknologl
Nukllr
Tabel4. Data hasil elusi radioisotop/88Redari gellogam tungstatradioaktij: EI. USI
VI' o.
Ke
(mL)
Zn -188W 188~:15~C!?_, Re
I
% elusi
! (mCi)
Co -188W 188~~,8~~C~?_, Re
Mn -188W (1,64 mCi)
% elusi
(mCi)
tungstat
Gambar 4 menunjukkan bahwa pada elusi ke 5
denganvolume masing-masing0,5 mL diperoleh aktivitas (% elusi) tertinggi daTi seng tungstat 3,68 mCi (70,93 %), kobal tung stat 3,52 mCi (73,71 %), mangan tungstat 1,45 mCi (70,73 %), sedangkan timbal tungstat diperoleh aktivitas (% elusi) tertinggi pada elusi pertama sebesar 0,16 mCi (71.11 %). Adanya kisi-kisi dalam setiap gel yang dilewati larutan pengelusi, menyebabkan radioisotop 188Reberdifusi dengan laju alir berbeda sesuai karakteristik bentuk keamorfan gel.
(mCi)
(mCi)
% elusi
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa gel generator 188Wf88Re dengan gel Zn-188WzOnOHh(HzOh sebagai matriksnya dapat dipertimbangkan untuk digunakan dalam pemembuatan radioisotop 188Re. Untuk mendapatkan kondisi optimum pembuatan gel generator 188Wf88Re dengan matriks Zn188WzOnOHh(HzOh dengan skala produksi akan diteliti lebih lanjut.
UCAPAN TERIMA KASIH.
KESIMPULAN Dari basil penelitian didapatkan bahwa perbandingan jumlah mol optimum pembentukan gel adalah Zn : W (2 : 1), Co : W (3 : 1), Mn : W (1 : 2), Pb : W (2 : 1), dengan lingkungan pH 6-7 dan
temperatur pemanasan50-60 °c.
Disampaikan kepada saudara Usman Syarif Program S-l Kimia-FMIP A UNP AD yang telah membantu pada penelitian ini.
Karakterisasi
DAFf AR PUSTAKA.
menggunakan difraksi sinar-x mengungkapkan tidak terdapat puncak-puncak dalam difraktogram yang mengindikasi susunan atom beraturan dari gel Zn- W dan Co-W. sehingga disimpulkan bahwa gel tersebut mempunyai bentuk amorf. Sedangkan gel Pertemuan
I88Re
Mn-W dan Pb-W mempunyai susunan atom beraturan, hal ini ditunjukkan dengan adanya puncak-puncak yang muncul pada dfraktogram yang membuktikan bahwa bentuk gel tersebut kristal. Karakterisasi dengan spektrofotometri inframerah menunjukkan adanya serapan spesifik pada daerah bilangan gelombang 950 -750 cm-1 dari vibrasi ikatan W -0, bilangan gelombang 1600 cmo1dari tekuk OH dan bilangan gelombang 3600 -3550 cm-1 dari serapan gugus hidroksil air. Radioisotop 188Re diproduksi sebagai perenat diperoleh aktivitas dan persen elusi terbesar pada elusi ke 5 ( lima) dari masing-masing gel adalah Zn-188WzO7(OHh(HzOh = 3,68 mCi/O,5 mL (70,93 %), CO_188WZO7(OHh(HzOh = 3,52 mCi/O,5 mL (73,71 %), Mn-188WzO7(OH)z(HzOh= 1,45 mCi/O,5 mL (70,73 %), sedangkan aktivitas dan persen elusi terbesar dari gel Pb188WzOnOHh(HzOh = 0,16 mCi/O,5 mL (71,11 %) pada elusi ke I.
Gambar 4. Profit elusi masing-masing gel logam
Proslding
188Re! % elusi !
;/f~
Pb -188W (0,18 mCi)
dan Presentasl
IImlah
P3TM-BATAN
Penelltlan
KAMIOKI, H..MIRZADEH, S.. LAMBRECH, R., KNAPP, F.F.Jr and DADACHOVA;-M., 188Wr88Re generator for biomedical application.. Radiochem, Acta, Q.1.(39) (1994). Dasar IImu Pengetahuan
Yogyakarta,
27 Junl 2002
den Teknologl
Nukllr
2. DADACHOV, M., LAMBERTCH,R.M., HETHERINGTION, An improved tung-sten188/rhenium-188
177
ISSN 0216. 3128
Duyeh Setiawan
gel
generator based on
zirconiumtungstate,.J .Radiat.Nucl. Chern,m (4) (1994),267-278. 3. CALLAHAN, A.P ., RICE, D.E., AND KNAPP,F.F.Jr.,: Rhenium-188for therapeutic applications from an alumina-basedtungsten188/rhenium-188 radionuclide generator, Nuc.Compact,2.Q(3)(1989). 4. LE V AN SO.,Preparation of gel type chromatographic 99mTc generator using titanium molybdate and zirconium molybdate columns containing (n,y) 99Mo (Report Research Co-coordination meeting), IAEA, Bandung, 1987.
5. DADACHOV, .M.S., LAMBRECHT, R.M.,188Wr88Re gel generatorbasedon metal tungstates, J.Radioanal.Nucl.Chem.,Letters.,2.00
(3)
(1995),211-221.
6. HANAFIAH, W.S., SETIAWAN, D.,: Developmentof 99~C generator using low powerresearchreactors,( ReportResearchCoordination Meeting ), IAEA, BangkokThailand,1985. EVANS,J.P., MOORE. P.W., SHYING, M.E., SODEAU,.J.M.,: Zirco nium molibdategel asa generators for 99mTc the concept and its evaluation, J.Appl.Rad iat.Isot, ~ (I) (1987), 19 -23.
8. SETIAWAN, D., HANAFlAH, A., ARISTIA, F.H., Pemanfaatan gel zirkonium tungstat untuk produksi radioisotop 188Re,Prosiding Seminar Sains dan Teknologi Nuklir, P3TkNBatan, Bandung, 26-27 Juni 2001.
TANYAJAWAB Suprapto ~ Injeksi 188Re ke dalam akanberedarke suluruh tubuhsehinggaberdampakpada seluruhtubuh. Bagaimana dapat terkonsentrasipada kanker saja? Mohon dijelaskan Duyeh Setiawan .Agar supaya radioisotop /88Re terakumulasi sesuai dengan sasaran yang dituju. perlu adanya senyawa yang spesifik membentuk komplek dengan /88Re-L ( L = 1 jam. yaitu senyawa yang
dapat
membentuk komplek)
harus
karakteristik untuk tujuan tersebut .Contoh : /88Re -DMSA terakumulasi pada tiroid (biasanya terapi kanker tiroid moduler)
Syarip ..Bagairnana proses pernbuatan 188Re,apa bahan dasar 188Regenerator tersebut. ..Apa
kelebihan 188Re dibanding Tc
Duyeh Setiawan .Prinsip pembuatan 188Redari bahan dasar W ks'" 186 ,rea I IntI :
186W(2n, y)l88W Tlh : 69 hari
~ 188Re T1f2: 16 jam
Bahan matriks generator 188WI88Re: adalah berupa gel logam -tungstar88 (L _l88W)(L -Zn,Co, Mn, Ph). Kelebihan 188Re dibandingkan 99mTc, terletak pada sitar fisik dan kegunaanya, yaitu : Sitar fisik 188Repemancar sinar beta dan gamma, sedangkan 99mTchanya pemancar gamma saja. Sinar beta
digunakan untuk terapi, sedangkansinar gamma untuk diagnosis.
Prosldlng Pertemuan den Presentasilimiah Penelltlan Cesar IImu Pengetahuan den Teknologl Nukllr P3TM-BATAN Yogyakarta, 27 Junl 2002