PEMBUATAN CD INTERAKTIF PENGENALAN TARIAN ASLI YOGYAKARTA SEBAGAI MEDIA PROMOSI BUDAYA KOTA YOGYAKARTA (Studi Kasus : Kraton Yogyakarta Hadiningrat)
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh Kurniawan Ditrianto 09.12.3829
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA 2013
INTERACTIVE CD DEVELOPMENT TO INTRODUCTION YOGYAKARTA ORIGINAL DANCE CULTURE CITY AS PROMOTION YOGYKARTA
PEMBUATAN CD INTERAKTIF PENGENALAN TARIAN ASLI YOGYAKARTA SEBAGAI MEDIA PROMOSI BUDAYA KOTA YOGYAKARTA
Kurniawan Ditrianto M. Rudyanto Arief Jurusan Sistem Informasi STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT In this modern era many cultures from abroad into Indonesia. Even from a manner of speaking, dressing was already mostly been imitating outsider culture this creates its own regional culture has eroded bit by bit. Our duty as young people to be preserve and maintain their cultural identity - each region to always order the local culture should still be maintained, foreign cultures may only enter but do not get beyond the culture of eliminating indigenous cultures of Indonesia itself. Indonesia should we as a society are proud because we have a wide range of ethnic, cultural, religious, and diversity of our society emulated by people overseas and not to indigenous Indonesian culture taken in by the claims outside the country that actually is maintaining its culture. One of the cities orregions in Indonesia that have a cultural diversity that Yogyakarta.The city has a long history of many print culture would one distinct culture of the city is from the Arts dances. There are many different types and kinds of dances were introduced to the public, but perhaps ofmost people who do not knowmore deeply about the real meaning of origin, uses the dance itself. Inproviding informationto the communityare many waysto dothat isone of them throughauser friendly interactive CD that can be understood by the user. The main purpose or theme of the appointment of the above problems is to preserv eone of thecultural form of dance in Yogyakarta as one of the media promotion of the city of Yogyakarta at home and abroad. And the benefits are not only In the community, the whole community Yogyakarta Indonesia is expected to see more oftheins and outs ofthe dance of Yogyakarta and many young people will continue their respective cultural identities. Keywords: Yogyakarta, Cultural, Preservation
1.
Pendahuluan Pada era modern sekarang ini banyak kebudayaan dari luar negeri yang masuk
ke Indonesia. Bahkan dari cara berbicara, berpakaian pun sudah kebanyakan sudah meniru kebudayaan luar hal ini menimbulkan budaya daerah sendiri sudah mulai terkikis sedikit demi sedikit. Tugas kita sebagai generasi muda untuk seharusnya melestarikan dan menjaga identitas budaya masing – masing daerah untuk senantiasa agar budaya lokal harus tetap terus dijaga, budaya luar boleh saja masuk tetapi jangan sampai budaya luar menghilangkan budaya asli Indonesia itu sendiri.Seharusnya kita sebagai masyarakat Indonesia bangga karena kita memiliki berbagai macam suku, budaya, agama, dan kemajemukan masyarakat kita dicontoh oleh masyarakat luar negeri dan jangan sampai budaya asli Indonesia di ambil di klaim oleh negeri luar yang justru sangat menjaga budayanya. Salah satu kota atau daerah di Indonesia yang mempunyai kemajemukan budayanya yaitu Yogyakarta. Kota ini sudah banyak mencetak sejarah yang panjang akan budayanya salah satu budaya yang khas dari kota ini adalah dari Seni tariannya. Ada banyak berbagai jenis dan macam tarian yang diperkenalkan kepada masyarakat namun mungkin dari kebanyakan masyarakat yang belum mengenal secara lebih dalam tentang arti sesunggunya asal, kegunaan tarian itu sendiri. 2.
Landasan Teori
2.1
Konsep Dasar Multimedia
2.1.1
Sejarah Multimedia Istilah multimedia berawal dari teater, bukan komputer.Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali disebut pertunjukan multimedia. Pertunjukan multimedia mencakup monitor video, synthesized band dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan. Sistem multimedia dimulai pada akhir 1980- an dengan diperkenalkannya Hypercard oleh apple pada tahun 1897, dan pengumuman oleh IBM pada tahun 1989 mengenai perangkat lunak Audio Visual Connection (AVC) dan video adhapter card pagi PS/2. Sejak permulaan tersebut hampir setiap pemasok perangkat keras dan lunak melompat ke multimedia.Pada 1994 diperkirakan ada lebih dari 700 produk dan sistem multimedia di pasaran.
2.1.2
Elemen – elemen Multimedia
1
Menurut M. Suyanto, multimedia terbagi dalam beberapa elemen elemen, yaitu dibawah ini yaitu: a. Teks Bentuk data multimedia yang paling mudah disimpan dan dikendalikan adalah text(teks). Teks dapat membentuk kata, surat atau narasi dalam multimedia yang menyajikan bahasa. b. Gambar (image) Image merupakan hasil sebuah pengambilan citra yang didapat melalui alat penangkap citra, seperti kamera dan scanner yang hasilnya sering disebut sebagai gambar. c.
Suara (audio/bunyi) Suara adalah komponen multimedia yang dapat berwujud narasi, musik,
efek suara atau penggabungan diantara ketiganya. d. Video (Video) Video merupakan sajian gamabar dan suara yang ditangkap oleh sebuah kamera, yang kemudian disusun ke dalam urutan framer untuk dibaca dalam satuan detik. e. Animasi Animasi merupakan penggunaan computer untuk menciptakan gerak pada layer. Ada Sembilan macam yaitu animasi act, animasi frame, animasi sprite, animasi vector, animasi karakter, animasi computational dan morping. 2.2
Struktur Sistem Informasi Multimedia
2.2.1
Struktur linier Pada struktur linier, pengguna melakukan navigasi secara berurutan, dari informasi satu ke yang lainnya.
2.2.2
Struktur Hirarkis
2
Pada struktur hierarkis dapat disebut juga linier dengan percabangan, karena pengguna melakukan navigasi disepanjang cabang struktur yang terbentuk 2.2.3
Struktur Non Linier Struktur non linier, pengguna melakukan navigasi dengan bebas melalui isi proyek dan tidak terkait dengan rute yang telah diterapkan sebelumnya.
2.2.4
Struktur Komposit Struktur komposit, pengguna melakukan navigasi dengan bebas (secara non linier), tetapi terkadang dibatasi oleh presentasi linier.
Pengembangan Sistem Multimedia Menurut M. Suyanto ada beberapa langkah – langkah khusus yang perlu diperhatikan dalam mengembangankan sistem multimedia, diantaranya: a. Mendefinisikan Masalah b. Studi Kelayakan c. Analisis kebutuhan Sistem d. Merancang Konsep e. Merancang Isi f. Merancang Naskah g. Merancang Grafik h. Memproduksi Sistem i. Mengetes Sistem j. Menggunakan Sistem k. Memelihara system 2.3.1
Pengertian Seni Tari Tari adalah salah satu jenis gerak selain senam, bela diri, akrobatik, atau
pantomime. Sebagai seni Tari memiliki ciri ciri yang berbeda dengan seni – seni lain. Seni Tari secara umum memliki aspek - aspek gerak, ritmis, keindahan, dan ekspresi.Selain itu seni Tari memiliki unsur – unsur ruang, tenaga, dan waktu. 2.3.2
Jenis dan Peran Seni Tari dalam Konteks Masyarakat dan Budaya
3
Seni Tari sangat berhubungan dengan keadaan masyarakat dan budaya setempat.Oleh karena itu, fungsi peranan, dan jenis-jenisnya pun sangat berhubungan dengan masyarakat dan budaya setempat. 2.3.3
Fungsi dan Peranan Seni Tari Sebagai suatu kegiatan, seni Tari memiliki beberapa fungsi, yaitu seni Tari
sebagai sarana upacara, seni Tari sebagai hiburan, seni Tari sebagai media pergaulan, seni Tari sebagai penyaluran terapi, seni Tari sebagai media pendidikan, seni Tari sebagai pertunjukkan, dan seni Tari sebagai media katarsis. (Wardhana, 1990 : 21-36). 1. Seni Tari Sebagai Sarana Upacara. 2. Seni Tari Sebagai Hiburan 3. Seni Tari Sebagai Penyaluran Terapi. 4. Seni Tari Sebagai Media Pendidikan 5. Seni Tari Sebagai Media Pergaulan. 6. Seni Tari Sebagai Media Pertunjukkan. 7. Seni Tari Sebagai Media Katarsis. 2.3.4
Jenis-Jenis Tari Tradisi Nusantara. Tradisional atau sering disebut tradisi berarti warisan budaya yang sudah cukup
lama hidup dan berkembang secara turun menurun.Tari sebagai hasil kebudayaan juga merupakan
seni
yang
sudah
cukup
lama
hidup
berkembang
secara
turun
menurun.Jenisnya sangat banyak yang tersebar hampir di seluruh wilayah Nusantara. 2.3.5
Jenis-jenis Tari berdasarkan fungsinya. Berdasarkan fungsinya, Tari di bagi menjadi tiga jenis, yaitu Tari upacara, Tari
pergaulan atau hiburan, Tari pertunjukkan, dan Tari Upacara. a. Upacara Keagamaan. b. Upacara Kebesaran Keistanaan (Kraton) c. 2.3.6
Upacara Penting dalam kehidupan manusia
Pengujian Sistem Multimedia Pengujian Alfa dan Beta digunakan oleh pengembang perangkat lunak untuk
mendeskripsikan tingkatan perkembangan produk ketika pengujian sudah terlaksana dan umpan balik ditemukan.
4
Pengujian Alfa biasanya hanya untuk sirkulasi internal dan dilewatkan di antara kelompok pilihan dari pengguna, terkadang hanya tim kerja pada proyek. Versi produk ini sering merupakan rancangan kerja pertama proyek, dan bisa diduga bahwa akan timbul masalah di dalamnya atau mungkin terdapat ketidak lengkapan. Pengujian Beta dikirim ke pengguna yang lebih luas, tetapi masih berada dalam pilihan masalah yang sama: mungkin terdapat eror, gangguan dan bahaya yang tidak diketahui pada perangkat lunak. 2.3.7
Sotware yang Digunakan
2.3.7.1 Adobe Flash CS3 Flash adalah sebuah multimedia platform yang dapat digunakan untuk menambah animasi, video, interface, CD interaktif, serta dapat digunakan untuk mempercantik alamat web. Flash dapat digunakan untuk memanipulasi vektor dan grafis raster untuk memberikan animasi teks, gambar, serta gambar diam. 2.3.1.1 Adobe Photoshop CS3 Adobe Photoshop merupakan software yang dikhususkan untuk pengeditan maupun manipulasi foto/gambar, pembuatan efek, manipulasi warna, cahaya dan sebagainya. 3. Analisis Dan Perancangan Sistem 3.1
Tinjauan Umum
3.1.1 Budaya Tarian Yogyakarta Sebagai kota budaya, Yogyakarta tidak bisa terlepas dari keberadaan seni tari yang sudah ada sejak lama. Keberadaan Tari Klasik Gaya Yogyakarta yang tumbuh di lingkungan keraton melalui waktu yang panjang dan nilai artistik yang tinggi adalah hasil karya budaya yang tidak bisa dipisahkan dari Yogyakarta. Secara umum, kegiatan kesenian dan kebudayaan yang menampilkan tari-tari klasik masih ada di dua keraton di Yogyakarta (Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat dan Puro Pakualaman). Tari-tari klasik tersebut adalah: a. Bedhaya Sang Amurwabhumi.
5
b. Bedhaya Herjuna Wiwaha c.
Bedhaya Sapta
d. Bedhaya Sabda Aji. e. Bedhaya Angron Sekar f.
Beksa Golek Menak
g. Golek. h. Sekar Pudyastuti i.
Golek Retno Adaninggar
j.
Topeng Putri Kenakawulan
k.
Klono Alus Jungkungmandeya
l.
Klono Gagah Dasawasisa
m. Topeng Klono Alus. n. Topeng Klana Gagah. o. Jaka Tarub–Nawangwulan p. Retna Dumilah–Panembahan Senopati q. Srikandi–Larasati r.
Srikandi–Suradewati
s.
Sirtupilaeli–Sudarawerti
t.
Rengganis–Widaninggar
u. Umarmaya–Umarmadi v.
Beksan Senggana–Saksadewa
w. Beksan Gathutkaca–Pregiwa x.
Beksan Carangwaspa–Kenakawulan
y.
Beksa Umarmaya–Jayengpati
Sebagai pusat budaya, Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat memiliki berbagai kekayaan budaya adiluhung bernilai seni tinggi.Salah satunya adalah Tari Klasik Gaya Yogyakarta-Mataraman yang sangat banyak macam dan jumlahnya.Tari klasik ini mulai ada saat keraton bediri dan masih tetap eksis hingga saat ini, serta diharapkan terus berkembang hingga seterusnya. Keraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat memiliki tarian pusaka yang bersifat sakral, yaitu Bedhaya, yang merupakan induk dari semua tari putri gaya Yogyakarta. 3.2
Analisis Sistem
3.2.1
Analisis SWOT
6
Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi suatu masalah, proyek atau konsep bisnis yang berdasarkan factor internal dan eksternal yaitu : Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (kesempatan) dan Threats (ancaman). 1.
Strengths (Kekuatan) -
Penyajian materi seperti pengenalan sejarah, foto, video dibuat jelas, menarik dan lengkap sehingga informasi yang didapat pengguna menjadi maskimal.
-
Sebagai salah satu media promosi pariwisata kota Yogyakarta khususnya Pariwisata Kraton Yogyakarta.
2.
Weakness (Kelemahan) -
Minat pengguna aplikasi yang ingin lebih tentang filosofi atau sejarah tentang seni Tari yang masih rendah dikarenakan banyak Tari – Tarian modern yang cepat berkembang seolah – olah Tarian Tradisional di tinggalkan.
3.
Opportunities (Kesempatan) -
Seiring perkembangan teknologi sekarang ini dimungkikan pengguna komputer dapat dilakukan secara mobilisasi dan dimanapun
dan
kapanpun
pengguna
dapat
mempelajari
kebudayaan, khususnya kesenian Tari. Belum ada aplikasi multimedia sejenis yang memperkenalkan
-
kesenian Tarian khas dari Yogyakarta sebagai media promosi kebudayaan kota Yogyakarta. 4.
Threats (Ancaman) -
Banyaknya aplikasi multimedia yang sekarang banyak beredar di dunia maya atau internet dan diperjual belikan.
3.2.2
Analisis Kebutuhan Sistem
3.2.3.1 Analisis Kebutuhan Fungsional Dari analisis diatas maka dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibutuhkan dalam perancangan multimedia pembelajaran ini adalah yang memiliki kriteria sebagai berikut: 1. Sistem mampu memberikan informasi tentang bagaimana memperkenalkan budaya seni Tari asal Yogyakarta.
7
2. Sistem mampu menjelaskan langkah – langkah atau posisi Tarian yang sering dipertunjukan. 3. Sistem mampu memberikan sejarah atau filosofi secara singkat tentang Tarian asal Yogyakarta. 3.2.3.2 Analisis Kebutuhan non Fungsional Dalam pembuatan multimedia pembelajaran ini membutuhkan serangkaian peralatan yang dapat mendukung kelancaran proses pembuatan dan pengujian. Berikut ini aspek – aspek yang dibutuhkan dalam pembuatan multimedia pembelajaran : 3.2.3.2.1
Perangkat Keras
Spesifikasi perangkat keras untuk membuat program ini adalah
Processor
: Intel Dual Core @ 2.66 GHz
RAM
: 1 GB
Hard Disk
: 160 GB
Monitor
: monitor CRT atau LCD
Spesifikasi perangkat keras minimum untuk membuat program ini adalah:
Processor
: Intel Pentium 4
RAM
: 512 MB
Hard Disk
: 1 GB
Monitor
: monitor CRT atau LCD
3.2.3.2.2
Perangkat Lunak
Kebutuhan software yang digunakan dalam pengerjaan program ini adalah 1. Software yang digunakan dalam merancang multimedia interaktif ini adalah : a. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate - 32bit b. Adobe Flash CS3 c.
Adobe Photoshop CS3
2. Software yang digunakan untuk menjalankan aplikasi ini adalah :
Sistem Operasi Windows XP / Windows 7
Perangkat lunak yang dibutuhkan pada saat implementasi yaitu sistem operasi windows dan flash player.
8
3.2.3.2.3 Kebutuhan pengguna atau user (Brainware) Setelah program ini selesai dibuat dan diimplementasikan user yang akan menggunakan adalah semua golongan usia dari anak – anak, orang tua yang ingin mempelajari dan mengetahui Tarian Tarian asal Yogyakarta serta bagi wisatawan yang berkunjung ke Kraton Yogyakarta. 3.2.4
Analisis Kelayakan Sistem
1. Kelayakan Teknologi Dari segi kelayakan teknologi multimedia pembelajaran ini dapat dikatakan layak karena untuk menjalankan multimedia pembelajaran ini tidak perlu spesifikasi komputer yang tinggi dan untuk mendapatkan komputer tersebut sangat mudah dan harga relative terjangkau. 2. Kelayakan Operasional Dari segi operasional multimedia pembelajaran ini dikatakan layak karena saat ini masyarakat sudah mampu mengoprasikan komputer yang baik dan multimedia pembelajaran ini mudah dijalankan dan di oprasikan. 3. Kelayakan Hukum Dari segi kelayakan hukum multimedia pembelajaran ini juga dapat dikatakan layak karena untuk menjalankan multimedia pembelajaran ini dibutuhkan flash player yang dapat diunduh secara gratis. 3.3
Perancangan Sistem
3.3.1
Merancang Konsep Konsep yang digunakan penyusun untuk aplikasi ini adalah program
aplikasi untuk keperluan umum yang bersifat interaktif dan mempunyai arah sebagai landasan. Interaktif berarti aplikasi mampu memberikan informasi dan juga melibatkan pengguna jika menekan mouse atau keyboard sebagai media input perintah. 3.3.2
Merancang isi Setelah tahap merancang konsep, selanjutnya adalah merancang isi
multimedia.Dalam merancang multimedia ini seluruh ide dan konsep dituangkan
9
untuk membuat sistem multimedia ini.Perancangan ini diperlukan untuk memberikan kemudahan dalam penyampaian materi. Rancangan dari isi multimedia yang akan ditampilkan dari tiap menu dan sub-sub menu adalah sebagai berikut:
Gambar 3.1 Struktur Hierarkis 4. Implementasi Dan Pembahasan 4.1 Memproduksi Sistem Dalam memproduksi sistem multimedia ini terdapat beberapa tahap / kegiatan untuk menjadikan aplikasi multimedia interaktif yang menarik. Adapun tahap-tahap yang dilakukan adalah : 1. Mengolah gambar menggunakan Adobe Photoshop CS3. 2. Menggabungkan semua elemen multimedia di Adobe Flash CS3. 3. Rendering. 4. Pengujian sistem. 5. Implementasi sistem. 6. Pemeliharaan sistem.
4.2 Implementasi
10
Implementasi sistem multimedia dipahami sebagai sebuah proses yang menentukan apakah sistem multimedia mampu beroperasi dengan baik dan diinginkan oleh
pembuat
serta
mengetahui
apakah
para
pemakai
bisa
mandiri
dalam
mengoperasikannya. Pendekatan pengguna sistem multimedia bergantung pada fungsi dari
sistem
multimedia,
apakah
sistem
multimedia
ini
menyempurnakan sistem yang lama. 4.2.1
Manual Aplikasi
4.2.2
Halaman Splash Movie
Gambar 4.1 Tampilan Splash Movie
4.2.3
Halaman Intro
Gambar 4.2 Tampilan Halaman Intro
11
menggantikan
atau
4.2.4
Halaman Menu Utama
Gambar 4.3 Tampilan Menu Utama 4.2.4
Halaman Menu Sejarah
Gambar 4.4 Tampilan Menu Sejarah 4.2.5
Halaman menu Galery
12
Gambar 4.5 Tampilan menu Galery
4.2.6
Halaman Sub-Menu Gambar pada menu Galeri
Gambar 4.6 Tampilan Sub-Menu Gambar pada menu Galeri
4.2.7
Halaman Sub-Menu Video pada menu Galeri
Gambar 4.7 Tampilan Sub-Menu Video pada menu Galeri 4.2.8
Halaman Menu Perlengkapan atau Pakaian Tarian
13
Gambar 4.8 Tampilan Perlengkapan atau Pakaian Tarian 4.3 Manual Instalasi Pendistribusian aplikasi ini bisa dengan Website (Free Download) atau Compact disk (CD). File yang terdapat di komputer pembuat aplikasi berbeda dengan file yang didistribusikan kepada wisatawan atau masyarakat. File yang sudah didistribusikan tidak ada lagi file source yang berekstensi *.fla, sehingga hanya terdapat file *.exe. 1. File yang terdapat di komputer pembuat aplikasi :
Tarian Interaktif.fla
Tarian Interaktif.swf
Tarian Interaktif.exe
Gambar berekstensi *.jpg , *.png , *.bmp
Suara background berekstensi *.mp3
Video berekstensi *.flv
2. File yang didistribusikan kepada wisatawan atau masyarakat melalui website atau Compact Disk (CD) :
Tarian Interaktif.exe
Video berekstensi *.flv
4.4 Pemeliharaan Sistem Setelah sistem digunakan, maka sistem akan dievaluasi oleh pemakai dan spesialis multimedia untuk menentukan apakah sistem yang baru tersebut sesuai dengan tujuan semula dan diputuskan apakah ada revisi atau modifikasi. Setelah terjadinya perubahan dalam perangkat keras, perangkat lunak, dokumentasi atau prosedur untuk mengoreksi kesalahan bertemu dengan kebutuhan baru atau
14
perbaikan efisiensi proses, maka pengembangan sistem multimedia akan masuk pada tahap pemeliharaan. Pemeliharaan sistem multimedia yang telah dibuat dilakukan dengan cara sebagai berikut : 1. Memback up aplikasi multimedia ini dengan cara disimpan di media penyimpanan lain atau harddisk lain. 2. Memback up semua file sourcenya. 3. Mengupdate data atau informasi yang disajikan apabila ada perubahan. Update dilakukan oleh seorang analis informasi atau ahli multimedia. Berikut ini merupakan prosedur pengeditan atau update data : 1. Membuka Adobe Flash CS3 Professional. 2. Membuka file Tarian Interkatif.fla pada folder aplikasi. 3. Memilih di folder mana fileTarian Interkatif.fla yang akan di update tersebut disimpan. 4. Lakukan pengeditan pada file Tarian Interkatif.fla tersebut. Setelah update data selesai, maka lakukan Save As atau Save kembali sesuai dengan format file Adobe Flash.
5.
Kesimpulan Dan Saran
5.1
Kesimpulan Dari hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan : 1. Pembuatan aplikasi multimedia interaktif sebagai media pembelajaran tentang pengenalan tarian khas dari Yogyakarta ini dibuat dengan melakukan beberapa tahapan, yaitu dimulai dari tahap pengumpulan data yang diperlukan, menganalisis permasalahan, merancang sistem berupa merancang konsep, merancang isi, merancang naskah, merancang grafik, mengolah grafik dengan Adobe Photoshop CS3, menggabungkan semua elemen multimedia dengan Adobe Flash CS3, setelah aplikasi selesai dibuat, dilakukan pengujian sistem untuk mengetahui apakah aplikasi berfungsi dengan benar dan sesuai dengan yang diharapkan. 2. Dengan spesifikasi hardware yang digunakan yaitu Processor Intel Core 2 Duo
, 2GHz, Harddisk 100 GB, Memory 1 GB, VGA Intel Chipset Family
aplikasi ini dapat dijalankan dengan lancar, tombol-tombol dan suara berfungsi dengan baik.
15
5.2
Saran Beberapa saran yang sekiranya dapat membantu dalam pengembangan sistem ini selanjutnya : 1. Aplikasi ini kedepannya bisa berbasis web (multi user) dengan tidak menghilangkan fungsi multimedianya, sehingga lebih banyak pengguna yang bisa saling berinteraksi dan menggunakan aplikasi dengan sebaik – baiknya. 2. Penambahan animasi yang lebih interaktif pada aplikasi multimedia interaktif akan
menampilkan
pembelajaran
multimedia
yang
lebih
baik
dan
menyenangkan. 3. Untuk perancangan aplikasi selanjutnya diharapkan dapat mencakup semua elemen dari Tari – Tarian yang diperkenalkan kepada semua elemen masyarakat dan agar kebudayaan asli tidak terkikis oleh perkembangan zaman.
6. Daftar Pustaka
Suyanto, Muhammad. 2003. Multimedia Alat Untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing. Yogyakarta: Andi Offset. Vaughan, Tay. 2006. Multimedia making IT work edisi 6. Yogyakarta : Andi offset hal 47-197.
16