Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.1
Januari 2016
PEMBERIAN PUPUK KANDANG DAN UREA PADA BIBIT TANAMAN MAHONI (Switenia macrophylla King) Azwin Staf Pengajar Fakultas Kehutanan Universitas Lancang Kuning, Jln. Yos Sudarso Km.8 Rumbai, Pekanbaru, Riau, Telp/Fax (0761) 54092 Email:
[email protected]
ABSTRACT This study aimed to get a dose of manure and urea appropriate, as well as a good combination on the growth of seedling mahoni (S. macrophylla King). Research conducted an experiment using a completely randomized design (CRD) 2 factors, factors chicken manure (k) consists of four levels i.e. k0 (without manure), k1 (manure, 200 g / seeds), k2 (manure, 400 g / seed) and k3 (manure, 600 g / seed) and factor Urea (n) consists of four levels i.e. n0 (without urea), n1 (Urea 2.5 g / seeds), n2 (Urea 5 g / seed) and n3 (Urea 7.5 g / seeds), each replicated three times. Results of analysis of variance on a test level of 0.05 indicates that Manure significantly affected parameters plant height and number of lateral roots, while the stem diameter, number of leaves and length of main root effect is not real, the best treatment contained in k3 (manure 600 g / seed). Further provision of urea no real effect on all parameters was observed, while the combination of manure and urea real effect only on the parameters of the main root length and number of lateral roots is the best dose at 600 g / plant manure and 7.5 g / seedling urea. In parameter plant height, stem diameter and number of leaves no real effect. Keywords: Mahoni, Manure, Urea
PENDAHULUAN Mahoni
(Swietenia
dipergunakan sebagai bahan campuran macrophylla
pembuat obat malaria (Sutisna, 1998).
King) merupakan tanaman yang baik
Dewasa ini mahoni merupakan
untuk dibudidayakan karena kualitas
tanaman kayuan yang berpotensi untuk
kayunya baik untuk dijadikan perabot
dikembangkan sebagai tanaman hutan
rumah tangga, meubel dan juga baik
yang bernilai komersil. Upaya untuk
untuk konstruksi bangunan, sedangkan
pengembangan tanaman ini diperlukan
minyak dan bijinya bernilai ekonomis,
bibit berkualitas, yaitu dengan cara
pepaganya untuk bahan pewarna dan
pengadaan bibit melalui penelitian di
penyamak, sedangkan bijinya dapat
pembibitan
sebagai
upaya
untuk
keberhasilan penanaman di lapangan.
22
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.1
Perbanyakan
bisa
maka perlakuan pemberian unsur hara
maupun
melalui pemberian pupuk kandang dan
secara generatif. Secara vegetatif bisa
urea merupakan hal yang baik dalam
menggunakan stek pucuk dan kultur
rangka penambahan unsur hara dan
jaringan, sedangkan secara generatif
memacu pertumbuhan bibit mahoni. Jika
menggunakan biji dan anakan cabutan
dibandingkan dengan pupuk anorganik
dari alam.
maka
dilakukan
tanaman
secara
Kabupaten
mahoni
vegetatif
Kampar
merupakan
Januari 2016
pupuk
kandang
(organik)
mempunyai kelebihan karena selain
bagian dari wilayah Riau dan Indonesia
sifatnya
yang termasuk daerah tropis dengan
tanah, memiliki unsur hara esensial yang
kondisi hutan sudah banyak berubah
lebih lengkap, namun kadarnya lebih
fungsi menjadi areal perkebunan baik
rendah.
sawit maupun karet. Untuk menjaga agar
mempercepat
tetap terjadinya keseimbangan ekosistim
bibit muda dan berguna menambah
alam maka mau tidak mau semua
unsur hara dalam tanah yang sangat
kalangan
dibutuhkan untuk kehidupan tanaman.
harus
memulai
dengan
dapat memperbaiki struktur
Sedangkan
urea
berfungsi
pertumbuhan
tanaman
kesadarannya untuk menanam kayu-
Berdasarkan permasalahan di atas,
kayuan baik di kebun, pekarangan
maka penulis tertarik untuk melakukan
bahkan juga di areal tanaman sawit dan
penelitian
karet, di jalan-jalan dan di pinggiran
Pupuk Kandang dan Urea Pada Bibit
sungai. Untuk menunjang terlaksananya
Tanaman
kegiatan gerakan penanaman, salah
macrophyilla
satunya adalah harus terpenuhinya bibit
bertujuan untuk mendapatkan dosis
tanaman
sehat,
pupuk kandang dan urea yang tepat,
bermutu, vigor baik, cocok di daerah
serta kombinasi keduanya yang baik
tempatan, cepat tumbuh dan bernilai
terhadap
ekonomis dan didasari akan pemulihan
(Swietenia macrophylla King).
kayu-kayuan
yang
dengan
judul
“Pemberian
Mahon King)”.
pertumbuhan
(Swietenia Penelitian
bibit
ini
Mahoni
kelestarian fungsi hutan.
tanah Podzolik Merah Kuning (PMK)
BAHAN DAN METODE Tempat dan Waktu. Penelitian ini dilaksanakan
yang salah satunya ditandai miskin unsur
Kebun PKK Kabupaten Kampar Jl.
hara, maka untuk mengatasi hal tersebut
Letnan Boyak No. 07 Bangkinang yang
Kabupaten Kampar dengan jenis
di
23
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.1
Januari 2016
terletak pada ketinggian lokasi 40 meter
kandang, 200 gram/bibit, k2 = Pemberian
dari permukaan laut dengan suhu antara
pupuk kandang, 400 gram/bibit, k3 =
23°C-33°C, jenis tanah PMK. Penelitian
Pemberian
dilaksanakan
gram/bibit. Faktor pupuk urea terdiri dari
bulan
Oktober
2011
sampai Januari 2012.
pupuk
kandang,
600
4 taraf yaitu: n0 = Tanpa pemberian pupuk Urea, n1 = Pemberian pupuk Urea
Bahan dan Alat
2,5 g/bibit, n2 = Pemberian pupuk Urea 5
Bahan yang digunakan adalah bibit
g/bibit, n3 = Pemberian pupuk Urea 7,5
Mahoni berumur 2 (dua) bulan, Pupuk
g/bibit
Kandang ayam, Pupuk Urea, Thiodan 35
Model Matematika Rancangan Acak
EC, Dithane M-45, paku, seng, polybag
Lengkap (RAL) (Hanafiah, 2003):
ukuran 15 cm x 30 cm dan tali nilon. Alatalat yang digunakan adalah cangkul, parang,
meteran,
jangka
sorong,
Yijk = µ+ ki + nj +(kn)ij+εijk Data yang diperoleh dari hasil pengamatan
dianalisa
dengan
timbangan, hands sprayer, martil, dan
menggunakan sidik ragam. Selanjutnya
alat-alat tulis lainnya.
apabila F hitung ≥ F tabel, maka dilakukan uji lanjut dengan DMRT pada
Metode Penelitian Penelitian eksperimen
taraf 5 %.
ini dilakukan
dengan
secara
menggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) 2 (dua) faktor yaitu faktor pupuk kandang ayam
Pelaksanaan Penelitian. a. Persiapan areal dan Media Tanam Lahan
berukuran
8
x
14
m
(k) terdiri dan 4 taraf dan faktor pupuk
dibersihkan dari semua gulma dan
Urea (n) terdiri dari 4
kotoran yang mengganggu. Selanjutnya
masing
diulang
3
taraf, masingsehingga
dibuat plot ukuran 100 x 100 cm. Jarak
diperoleh 16 kombinasi perlakuan dan 48
antar plot dan dalam plot 50 cm. Lokasi
satuan
satuan
dipagar keliling minimal 1 m dari tepi
percobaan terdiri dari 3 tanaman dan 2
barisan plot. Media yang digunakan
tanaman sebagai sampel.
dalam polybag adalah top soil yang
Faktor pupuk kandang terdiri dari 4 taraf
sudah dibersihkan dari kotoran dan
yaitu: k0 = Tanpa pemberian pupuk
dikeringanginkan. Untuk setiap polybag
kandang,
diisi 5 kg media. Polybag yang telah diisi
percobaan.
k1
=
kali,
Setiap
Pemberian
pupuk
24
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.1
disusun menurut tata letak penempatan plot di lapangan.
e. Pemeliharaan Penyiraman dilakukan 2 kali sehari
b. Pemasangan Label dan Seleksi Bibit Label
Januari 2016
terbuat
plat
gembor. Jika turun hujan dan kondisi
berukuran 10 x 15 cm, dipasangkan di
tanah basah pada kapasitas lapang
setiap satuan percobaan sesuai letak
maka tidak di lakukan penyiraman.
satuan plot pada bagan penelitian. Bibit
Penyiangan dilakukan secara manual
Mahoni yang dipergunakan merupakan
apabila terdapat gulma yang tumbuh di
basil seleksi di persemaian dengan
dalam
kriteria sehat, tinggi bibit dan jumlah
mencabut.
daun yang sama serta berumur 2 bulan.
penyakit dilakukan sebagai tindakan
c. Pemberian Perlakuan
preventif
Pupuk
dari
yaitu
dengan
Pengendalian
dengan
hama
cara dan
menyemprotkan
Thiodan 35 EC dan Dithane masing-
sesuai perlakuan dicampurkan dengan
masing dengan dosis 1cc/l air dan 1 g/l
media dan diberikan seminggu sebelum
air setiap 15 hari sekali, dimulai 1 minggu
penanaman bibit. Pupuk Urea diberikan
setelah tanaman sampai akhir penelitian.
setelah
dengan
polybag,
dosis
seminggu
kandang
seng
pagi dan sore, dengan menggunakan
bibit
ditanam
di
polybag dengan cara membenamkan ke dalam media dengan jarak minimal 10
Pengamatan. Pengamatan dilakukan pada akhir
cm dari pangkal batang sedalam 5 cm
penelitian,
dengan
diamati adalah:
dosis
sesuai
perlakuan,
diberikan sekali selama penelitian. d. Penanaman Penanman
adapun
parameter
yang
1. Tinggi Tanaman (cm), pengukuran tinggi tanaman dilakukan mulai dari
dengan
leher akar sampai pada titik tumbuh
memindahkan bibit prenurseri (dalam
terakhir dengan menggunakan mistar.
polybag), dari persemaian yang telah
2. Diameter Batang (mm), pengukuran
diseleksi dengan cara merobek dengan
diameter batang dilakukan 5 cm diatas
pisau agar polybag terlepas dari bibit.
leher akar, dengan menggunakan
Agar media tetap padat/tidak mudah
jangka sorong.
pecah
lakukan
dilakukan
penyiraman
terlebih
dahulu. Setelah itu bibit ditanamkan di
3. Jumlah Daun (helai) penghitungan jumlah
daun
dilakukan
dengan
polybag sampai batas leher akar.
25
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.1
Januari 2016
menghitungan jumlah daun yang ada
masing-masing
di akhir penelitian.
sebagai berikut:
parameter
disajikan
4. Panjang Akar Utama (cm) pengukuran panjang akar utama dimulai dari leher akar sampai ujung akar utama. 5.
Jumlah
Akar
pengukuran dengan
a. Tinggi Tanaman (cm) Hasil pengamatan dan sidik ragam
Lateral
(helai)
terhadap tinggi tanaman mahoni setelah
akar
lateral,
dianalisis secara statistik berpengaruh
akar
nyata untuk faktor pupuk kandang,
jumlah
menghitung
jumlah
lateral yang berasal dari akar utama.
sedangkan
untuk
faktor
urea
dan
interaksi pupuk kandang dan urea tidak HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Hasil penelitian pengaruh dosis pupuk kandang dan urea terhadap
berpengaruh nyata, sedangkan rerata tinggi tanaman mahoni dan uji lanjut DMRT 5% dapat dilihat pada Tabel 1.
pertumbuhan tanaman mahoni untuk
Tabel 1. Rata-Rata Tinggi Tanaman Mahoni (cm) yang Diberi Perlakuan Pupuk Kandang dan Urea Faktor Pupuk Kandang (k) k0 (0) k1 (200) k2 (400) k3 (600) Rerata n
n0 (0) 35,30 37,30 38,67 38,30 37,42
Faktor Urea (n) n1 (2,5) n2 (5) 36,00 35,30 38,00 38,67 39,00 39,30 39,30 39,00 38,08 38,25
Rerata k
n3 (7,5) 38,67 39,67 38,30 43,30 40,00
36,33 a 38,58 a 38,83 a 40,00 b
Angka-angka pada kolom yang diikuti oleh huruf kecil yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji lanjut DMRT 5%.
Tabel pemberian
1
menunjukkan
pupuk
Sedangkan
perlakuan
dengan
pada
menggunakan pupuk urea menunjukkan
beberapa dosis yang berbeda dapat
bahwa semua perlakuan n0, n1, n2 dan n3,
menambah
menunjukkan
tinggi
kandang
bahwa
tanaman
mahoni,
berbeda
tinggi
tidak
semakin tinggi dosis pupuk kandang
terhadap
yang diberikan semakin tinggi tanaman
Penggunaan pupuk kandang dan urea
mahoni. Pada pemberian dosis pupuk
secara
kandang 600 g/tanaman memberikan
tinggi tanaman menunjukkan pengaruh
pengaruh yang paling baik terhadap
tidak nyata pada berbagai dosis yang
tinggi tanaman mahoni yaitu 40 cm.
diberikan.
bersamaan
tanaman
nyata
pada
mahoni.
parameter
26
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.1
Januari 2016
pupuk kandang dan faktor urea begitu b. Diameter Batang (mm)
juga interaksi pupuk kandang dan urea
Hasil pengamatan dan sidik ragam terhadap
diameter
batang
berpengaruh tidak nyata, sedangkan
tanaman
rerata diameter batang tanaman mahoni
mahoni setelah dianalisis secara statistik
dan uji lanjut DMRT 5% dapat dilihat
berpengaruh tidak nyata untuk faktor
pada Tabel 2.
Tabel 2. Rata-Rata Diameter Batang (mm) Mahoni Pupuk Kandang dan Urea Faktor Pupuk Kandang (k) k0 (0) k1 (200) k2 (400) k3 (600) Rerata n
Faktor Urea (n) n1 (2,5) n2 (5) 7,30 7,00 7,67 7,30 7,33 9,00 7,00 6,30 7,33 7,42
n0 (0) 7,00 7,67 7,33 7,00 7,25
yang Diberi Perlakuan
n3 (7,5) 7,00 8,00 7,30 7,67 7,50
Rerata k 7,00 7,08 7,50 7,92
Tabel 2 adalah rata-rata diameter
Hasil pengamatan dan sidik ragam
batang mahoni yang diberi perlakuan
terhadap jumlah daun tanaman mahoni
pupuk kandang dan urea. Hasil sidik
setelah
ragam menunjukkan bahwa perlakuan
berpengaruh tidak nyata untuk faktor
pemberian pupuk kandang dan urea
pupuk kandang dan faktor urea begitu
secara
juga interaksi pupuk kandang dan urea
tunggal
(interaksi)
maupun
berpengaruh
kombinasi tidak
nyata
terhadap diameter batang mahoni.
dianalisis
secara
statistik
berpengaruh tidak nyata, sedangkan rerata jumlah daun tanaman mahoni dan uji lanjut DMRT 5% dapat dilihat pada
c. Jumlah Daun (helai)
Tabel 3.
Tabel 3. Rata-Rata Jumlah Daun (helai) Mahoni yang Diberi Perlakuan Pupuk Kandang dan Urea Faktor Pupuk Kandang (k) k0 (0) k1 (200) k2 (400) k3 (600) Rerata n
n0 (0) 12,67 13,00 14,00 14,00 13,92
Faktor Urea (n) n1 (2,5) n2 (5) 13,30 13,30 15,00 14,00 15,00 14,00 15,00 15,00 14,08 14,08
n3 (7,5) 14,67 14,30 13,67 14,67 14,33
Rerata k 13,50 14,08 14,17 14,67
Tabel 3 adalah rata-rata jumlah
pupuk kandang dan urea. Hasil sidik
daun mahoni yang diberi perlakuan
ragam menunjukkan bahwa perlakuan
27
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.1
Januari 2016
pemberian pupuk kandang dan urea
berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah
secara
daun mahoni.
tunggal
(interaksi)
maupun
pada
kombinasi
berbagai
dosis d. Panjang Akar Utama (cm)
Hasil pengamatan dan sidik ragam
interaksi
pupuk
kandang
dan
urea
terhadap panjang akar utama tanaman
berpengaruh nyata, sedangkan rerata
mahoni setelah dianalisis secara statistik
panjang akar utama tanaman mahoni
berpengaruh tidak nyata untuk faktor
dan uji lanjut DMRT 5% dapat dilihat
pupuk kandang dan faktor urea, tetapi
pada Tabel4.
Tabel
4.
Rata-Rata Panjang Akar Utama (cm) Perlakuan Pupuk Kandang dan Urea
Faktor Pupuk Kandang (k) k0 (0) k1 (200) k2 (400) k3 (600) Rerata n
Faktor Urea (n) n1 (2,5) n2 (5) 21,37 aA 18,27 aA 21,63 abA 23,97 bA 16,93 aA 24,20 bA 23,57 aA 22,47 aA 19,98 20,88
n0 (0) 20,43 aA 20,50 abA 15,97 aA 16,97 aA 18,47
Mahoni
yang
Diberi
Rerata k
n3 (7,5) 15,50 aA 15,83 aA 25,03 bB 23,53 aB 22,23
18,89 20,48 20,53 21,63
Angka-angka pada baris dan kolom yang diikuti oleh huruf kecil dan huruf besar yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji lanjut DMRT 5%.
Tabel 4 adalah rata-rata panjang akar utama tanaman mahoni yang diberi
e. Jumlah Akar Lateral (helai)
perlakuan pupuk kandang dan urea.
Hasil pengamatan dan sidik ragam
Hasil sidik ragam menunjukkan bahwa
terhadap jumlah akar lateral setelah
perlakuan pupuk kadang dan urea
dianalisis secara statistik berpengaruh
secara tunggal dengan berbagai dosis
nyata untuk faktor pupuk kandang,
berpengaruh
sedangkan
tidak
nyata
terhadap
untuk
urea
dan
kandang
dan
urea
panjang akar utama mahoni, tetapi
interaksi
pemberian secara bersamaan (interaksi)
berpengaruh tidak nyata, sedangkan
menunjukkan
rata-rata jumlah akar lateral dan uji lanjut
berbeda
nyata
panjang akar utama mahoni.
Tabel
pada
DMRT 5% dapat dilihat pada Tabel 5.
5. Rata-Rata Jumlah Akar Lateral Perlakuan Pupuk Kandang dan Urea Faktor Pupuk Kandang (k) k0 (0)
n0 (0) 8,67 bcA
pupuk
faktor
Faktor Urea (n) n1 (2,5) n2 (5) 7,33 abA 6,33 aA
(helai)
Mahoni
n3 (7,5) 9,67 cBC
yang
Diberi
Rerata k 8,00 a
28
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Faktor Pupuk Kandang (k) k1 (200) k2 (400) k3 (600) Rerata n
Vol.11, No.1
Januari 2016
Faktor Urea (n) n1 (2,5) n2 (5) 9,00 bB 8,33 abA 7,33 aA 8,33 aA 9,33 bB 11,67 cB 8,67 8,67
n0 (0) 8,00 abA 10,33 bB 7,67 aA 8,25
Rerata k
n3 (7,5) 7,00 aA 8,67 aB 10,67 bcC 9,00
8,08 a 8,67 a 9,83 b
Angka-angka pada kolom yang diikuti oleh huruf kecil yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata pada uji lanjut DMRT 5%.
Tabel pemberian
5
menunjukkan
pupuk
bahwa
kandang
pada
beberapa dosis yang berbeda dapat
batang, jumlah daun dan panjang akar utama berpengaruh tidak nyata. Data hasil pengamatan terlihat
menambah jumlah akar lateral tanaman
bahwa
mahoni, semakin tinggi dosis pupuk
kandang) menghasilkan pertumbuhan
kandang yang diberikan semakin jumlah
tinggi tanaman mahoni terendah yaitu
akar lateral tanaman mahoni. Pada
36,33 cm diikuti oleh perlakuan k1, k2 dan
pemberian dosis pupuk kandang 600
k3. Angka pertumbuhan yang tertinggi
g/tanaman memberikan pengaruh yang
ditunjukkan oleh perlakuan k3 yaitu 40,00
paling baik/nyata terhadap jumlah akar
cm. Pada perlakuan k0 tanaman mahoni
lateral tanaman mahoni yaitu 9,83 cm.
hanya mendapatkan unsur hara dari
Sedangkan pemberian pupuk urea pada
media yang digunakan, sehingga untuk
beberapa dosis berpengaruh tidak nyata.
pertumbuhan yang baik perlu dilakukan
Interaksi penggunaan pupuk kandang
pemupukan dengan dosis yang tepat.
dan urea memberinkan pengaruh nyata
Tanah yang miskin akan unsur hara perlu
pada
dilakukan pemupukan dengan pupuk
jumlah
akar
lateral
tanaman
mahoni.
perlakuan
k0
(tanpa
pupuk
organik seperti pupuk kandang, agar tanah menjadi lebih gembur dan subur.
Pembahasan a. Pengaruh Pupuk Kandang Berdasarkan hasil sidik ragam pada taraf 5% terlihat bahwa perlakuan pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman mahoni pada parameter yang diamati yaitu tinggi tanaman
dan
jumlah
akar
lateral,
sedangkan pada parameter diameter
Lingga (1999) menyatakan bahwa tanah
yang
akan
ditanami
dengan
tanaman dan berproduksi dengan baik, tanah itu harus mempunyai persediaan yang cukup akan unsur hara yang diperlukan oleh tanaman dari dalam tanah. Tidak saja hara yang diperlukan harus tersedia dalam bentuk yang dapat digunakan tanaman, tetapi juga harus
29
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.1
Januari 2016
ada keseimbangan diantara unsur-unsur
cm. Suryanto dan Suryanto (1981) dalam
hara
Junita et al. (2002) menyatakan bahwa
tersebut
yang sesuai dengan
jumlah yang dibutuhkan tanaman. Pertumbuhan karena
tanaman
adanya
semakin banyak bahan organik yang terjadi
diberikan
pada
tanah,
akan
diikuti
proses-proses
dengan kenaikan kemantapan tanah
pembelahan sel dan pemanjangan sel
mengikat air sampai batas tertentu dan
dimana
kenaikan nitrogen total.
proses-proses
tersebut
memerlukan karbohidrat dalam jumlah
Kastono (1999) mengemukakan
besar. Gardner et al. (1991) menyatakan
bahwa
pemupukan mempunyai dua
bahwa pertumbuhan dan hasil suatu
tujuan
utama,
tanaman
perbekalan zat makanan tanaman yang
dipengaruhi
oleh
keadaan
mengisi
cukup,
lingkungan tumbuh yang penting bagi
memelihara keutuhan kondisi tanah,
pertumbuhan
adalah
dalam hal struktur, kondisi pH, potensi
dan
pengikat terhadap zat makanan tanaman
pengendalian organisme pengganggu
dan sebagainya. Guna mencapai tujuan
tanaman.
di atas pemupukan harus mengikuti
ketersediaan
unsur
hara
Pertumbuhan tanaman, merupakan
(2)
(1)
lingkungan tumbuhnya. Salah satu faktor
tanaman
dan
yaitu:
memperbaiki
atau
prinsip enam tepat, yaitu: tepat jumlah,
proses peningkatan jumlah sel, ukuran
jenis,
sel dan deferensiasi sel (Gardner, et.al.,
disesuaikan dengan sifat/jenis tanah
1985).
Dikatakan
pula
bahwa
cara,
tempat,
Berdasarkan
waktu,
dari
yang
pertumbuhan tanaman dipengaruhi oleh
diperoleh
kegiatan
yaitu
menunjukkan bahwa pada parameter
merupakan
diameter batang, jumlah daun, panjang
meristem
meristem ujung
jaringan-jaringan
tanaman yang
sel
tanaman
yang
dalam
data
dan
penelitian
ini
akar utama dan jumlah akar lateral
menghasilkan sel-sel baru diujung akar
menunjukkan
bahwa
perlakuan
dan bagian tunas, sehingga membentuk
menghasilkan
angka
tertinggi
tanaman bertambah tinggi dan panjang.
berturut-turut 7,92 cm, 14,67 helai daun,
Meningkatnya pertumbuhan tinggi tanaman
mahoni
sejalan
dengan
k3 yaitu
21,63 cm dan 9,83 helai akar, meskipun dari
hasil
analisis
sidik
ragam
peningkatan dosis pupuk kandang yang
menunjukkan berpengaruh tidak nyata.
diberikan terutama pada dosis k3 yaitu 40
Kecuali pada parameter jumlah akar
30
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.1
Januari 2016
lateral dan tinggi tanaman, hal ini
lain kemantapan agregat, bobot volume,
mengindikasikan
dosis
total ruang pori, plastisitas dan daya
tersebut kebutuhan unsur hara untuk
pegang air (Soepardi dalam Mahadewi,
pertumbuhan
1995).
Karena
bahwa
mahoni
pupuk
pada
sudah
kadang
cukup. dapat
memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi
b. Pengaruh Urea
tanah. Sifat fisik tanah yang keras dengan
pemberian
kandang,
taraf 5% terlihat bahwa perlakuan pupuk
maka tanah menjadi gembur dan remah,
urea berpengaruh tidak nyata terhadap
sifat kimia tanah artinya pupuk kandang
pertumbuhan tanaman mahoni pada
dapat menambah unsur hara sedangkan
semua parameter yang diamati yaitu
sifat
meningkatkan
tinggi tanaman, diameter batang, jumlah
kandungan jasad renik dalam tanah yang
daun, panjang akar utama dan jumlah
berfungsi sebagai dekomposer.
akar lateral.
biologi
pupuk
Berdasarkan hasil sidik ragam pada
dapat
Menurut Sutanto (2002) bahwa
Data hasil pengamatan terlihat
pupuk kandang memiliki sifat yang alami
bahwa
dan tidak merusak tanah, menyediakan
pertumbuhan mahoni terendah yaitu
unsur makro (nitrogen, fosfor, kalium,
berturut-turut 36,33; 7,00; 13,50; 18,89;
kalsium, dan belerang) dan mikro (besi,
dan 8,00 pada semua parameter yang
seng, boron, kobalt, dan molibdenium).
diamati, dibandingkan perlakuan lainnya.
Selain itu pupuk kandang berfungsi
Hal ini disebabkan karena tanaman
untuk meningkatkan daya menahan air,
mahoni hanya mendapatkan unsur hara
aktivitas
nilai
dari media yang digunakan, sehingga
kapasitas tukar kation dan memperbaiki
untuk pertumbuhan yang baik perlu
struktur
akar-akar
dilakukan pemupukan dengan dosis
tanaman lebih mudah menembus tanah
yang tepat. Tanah PMK yang miskin
untuk mendapatkan unsur hara.
akan
mikrobiologi
tanah.
tanah,
Sehingga
Pemberian pupuk kandang selain
perlakuan
unsur
n0
hara
menghasilkan
perlu
dilakukan
pemupukan dengan pupuk anorganik
dapat menambah tersedianya unsur
seperti
urea,
agar
tanah
dapat
hara, juga dapat memperbaiki sifat fisik
menyediakan unsur hara yang cukup
tanah. Beberapa sifat fisik tanah yang
untuk pertumbuhan mahoni.
dapat dipengaruhi pupuk kandang antara
31
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.1
Januari 2016
Lindawati et al. (2000), menyatakan
Lingga P dan Marsono (2000)
pupuk nitrogen (urea) merupakan pupuk
menyatakan bahwa nitrogen mendorong
yang
pertumbuhan
sangat
penting
bagi
semua
yang
cepat
dengan
tanaman, karena nitrogen merupakan
perkembangan daun dan batang menjadi
penyusun dari semua senyawa protein,
hijau
kekurangan nitrogen pada tanaman yang
pertumbuhan vegetatif di atas tanah.
sering dipangkas akan mempengaruhi
Sutejo,
pembentukkan
menambahkan bahwa nitrogen didalam
cadangan
makanan
untuk pertumbuhan tanaman. Berdasarkan diperoleh
dari
dalam
dan
tanaman
data
yang
penelitian
ini
M
besar,
dan
mendorong
Mulyani
berperan
sebagai
(2002)
sebuah
konstituen protein, yang terdiri atas rantrai-rantai
asam
amino
yang
menunjukkan bahwa pertumbuhan dan
dihubungkan oleh rantai peptide. Protein
produksi
semua
adalah merupakan enzim-enzim yang
perlakuan yang dicoba diperlihatkan oleh
amat penting dalam sel tanaman untuk
perlakuan n3. Hal ini diduga karena
proses metabolisme. Kekurangan unsur
pemberian pupuk urea
nitrogen memperlihatkan gejala tanaman
tersebut
yang
sudah
terbaik
cukup
dari
pada dosis untuk
dapat
menjadi
kurus,
laju
klorosis,
pertumbuhan
dimanfaatkan oleh tanaman mahoni
menurun,
daun
berubah
untuk pertumbuhannya. Pupuk urea
menjadi kuning hingga coklat akhirnya
mengandung unsur hara N dalam kadar
mati.
yang cukup tinggi (46%), yang berperan
Sutejo (2002) menyatakan bahwa
dalam berbagi persenyawaan dalam
nitrogen diserap oleh akar dalam bentuk
tubuh tumbuhan. Unsur N merupakan
nitrat atau ammonium, akan tetapi nitrat
komponen
ini segera tereduksi menjadi ammonium
penyusun
dari
banyak
senyawa esensial seperti asam amino
melalui
dan juga terkandung dalam khlorofil yang
molybdenum. Apabila unsur nitrogen
berfungsi
pembentukan
tersedia lebih banyak dari unsur lainnya,
pertumbuhan bagian-bagian vegetatif
akan dapat dihasilkan protein lebih
tanaman, seperti batang, daun dan akar.
banyak.
Apabila pemberian pupuk N terlalu
nitrogen semakin cepat pula sintesis
sedikit atau berlebihan dapat terjadi
karbohidrat yang diubah menjadi protein
penghambatan pertumbuhan.
dan protoplasma. Pemberian zat N yang
dalam
enzim
Semakin
yang
tinggi
mengandung
pemberian
32
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.1
Januari 2016
banyak pada tanaman penghasil daun
akar utama dan jumlah akar lateral,
akan sangat menguntungkan karena
sedangkan
akan banyak menghasilkan daun dan
tanaman, diameter batang dan jumlah
batang.
daun tidak berpengaruh nyata.
Menurut unsur
N
Dwidjoseputro merupakan
(1984),
komponen
pada
Kombinasi kandang
parameter
tinggi
penggunaan
dan
urea
pupuk
menunjukkan
penyusun dari senyawa esensial seperti
pengaruh nyata pada parameter panjang
asam amino dan juga terkandung dalam
akar utama dan jumlah akar lateral hal ini
klorofil
yang
pembentukan bagian
berfungsi
dalam
diduga karena pupuk kandang dan urea
pertumbuhan
bagian-
yang diberikan telah mampu memenuhi
seperti
kebutuhan tanaman mahoni akan unsur
vegetatif
tanaman,
batang, daun, dan akar. Pertumbuhan
hara. Dalam hal ini kandungan unsur
merupakan
hasil
hara yang ada dalam pupuk kandang
proses pembelahan, perpanjangan, dan
dilengkapi
diferensiasi sel. Ketiga proses tersebut
sehingga kedua pupuk tersebut saling
membutuhkan energi yang diperoleh dari
melengkapi.
proses metabolisme yang terjadi dalam
meningkatkan produktivitas tanah dalam
tubuh tanaman. Bila transfer energi dari
waktu singkat, sedang pupuk organik
satu sel ke sel yang lainnya berjalan
merupakan pupuk alam dan melepaskan
dengan
unsur
aktif
maka
pembelahan,
oleh
pemberian
Pupuk
hara
kimia
secara
urea,
mampu
perlahan-lahan
perpanjangan, dan diferensiasi sel akan
sehingga mempunyai efek residu dalam
berlangsung
tanah dan bermanfaat bagi tanaman
dengan
cepat,
yang
menyebabkan pertumbuhan tanaman
berikutnya
juga semakin cepat.
2002).
(Suprapto
dan
Aribawa,
Berbeda dengan parameter tinggi c. Pengaruh
Interaksi
Pupuk
Kandang dan Urea
tanaman, diameter batang dan jumlah daun yang mana pemberian pupuk
Berdasarkan hasil sidik ragam pada
kandang dan urea secara kombeinasi
taraf 5% terlihat bahwa perlakuan pupuk
menunjukkan berpengaruh tidak nyata.
kandang dan urea berpengaruh nyata
Dari hasil penelitian ini terlihat bahwa
terhadap pertumbuhan mahoni pada
apabila
parameter yang diamati yaitu panjang
diberikan
pupuk
kandang
secara
dan
urea
bersamaan
atau
33
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.1
Januari 2016
kombinasi, maka pengaruhnya tidak
sifat fisik, kimia dan biologi tanah,
terlihat,
sehingga pada gilirannya akar dapat
khususnya
pada
parameter
tinggi tanaman, diameter batang dan
tumbuh dengan baik.
hanya
Brady (1990) dalam Junedi (2008)
bepengaruh pada parameter panjang
menyatakan bahwa penambahan bahan
akar utama dan jumlah akar lateral
organik
menunjukkan pengaruh yang nyata yaitu
menurunkan volume tanah karena bahan
pada dosis pupuk kandang k3 dan urea
organik merangsang granulasi sehingga
k3.
menimbulkan kondisi lepas dan sarang,
jumlah daun mahoni. Tetap
ke
dalam
tanah
dapat
Dalam hal ini dapat diartikan bahwa
dalam hal ini akar mahoni dapat dengan
penggunaan dua jenis pupuk belum
mudah berkembang. Utomo (1994) juga
tentu dapat menunjang pertumbuhan
menyatakan bahwa nilai bobot volume
tanaman secara menyeluruh karena
tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor,
setiap jenis pupuk memiliki persentase
salah satunya adalah kandungan bahan
kandungan unsur hara yang berbeda
organik
serta cara kerja yang berbeda dalam
organik
proses penyediaan unsur hara bagi
mengurangi kepadatan tanah. Menurut
tanaman. Pemberian satu jenis pupuk
Hillel
belum tentu sebagai pelengkap bagi
kandungan bahan organik berkorelasi
pupuk
dalam
negatif dengan bobot volume tanah.
penelitian ini pemberian pupuk secara
Sutanto (2002) mengemukakan bahwa
tunggal untuk parameter tinggi tanaman,
secara garis besar keuntungan yang
diameter batang dan jumlah daun lebih
diperoleh dengan memanfaatkan pupuk
baik jika dibandingkan secara kombinasi.
organik adalah mempengaruhi sifat fisik,
yang
lain,
sehingga
Berdasarkan data hasil penelitian,
tanah.
Penambahan
bahan
kandang)
akan
(pupuk
(1982)
dalam
Junedi
(2008),
kimia dan biologis tanah.
semakin tinggi pemberian dosis pupuk kandang yang dikombinasi dengan urea
KESIMPULAN
maka dapat meningkatkan jumlah akar
1. Pemakaian dosis pupuk kandang
utama dan panjang akar lateral. Dapat
dapat
diartikan
tanaman mahoni secara nyata pada
bahwa
pemberian
pupuk
kandang dapat meningkatkan kesuburan
menigkatkan
parameter
tinggi
pertumbuhan
tanaman
dan
tanah, terutama dalam hal memperbaiki
34
Wahana Forestra: Jurnal Kehutanan
Vol.11, No.1
Januari 2016
jumlah akar lateral dengan dosis
bersamaan memberikan pengaruh
yang terbaik pada perlakuan k3.
tidak
nyata
terhadap
parameter
2. Pemakaian berbagai dosis pupuk
tinggi tanaman, diameter batang dan
urea menunjukkan pengaruh tidak
jumlah daun mahoni, tetapi pada
nyata
menigkatkan
parameter panjang akar utama dan
pertumbuhan tanaman mahoni pada
jumlah akar lateral menunjukkan
semua parameter yang diamati.
pengaruh yang nyata pada dosis
dalam
3. Kombinasi kandang
hal
pemberian dan
urea
pupuk
pupuk kandang k3 dan urea n3.
secara
DAFTAR PUSTAKA Dwidjoseputro, 1984. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta. Gardner, F. P., R. B. Pearce and R. L. Mitchell. 1991. Physiology of Crop Plants (Fisiologi Tanaman Budidaya, alih bahasa oleh Susilo). UI Press. Jakarta. 432p. Hanafiah, K.A. 2003. Rancangan Percobaan Teori dan Aplikasi. Raja Grafindo Persada. Jakarta. Junedi H, 2008. Pemanfaatan Kompos Jerami Padi dan Kapur Guna Memperbaiki Permeabilitas Tanah dan Hasil Kedelai Musim Tanam II. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi-II 2008 Universitas Lampung, 17-18 November 2008. . [Internet, 15 Januari 2010]. Kastono, D. 1999. Budidaya Tanaman Semusim: Bagian Tembakau. Diktat Mata Kuliah Budidaya Tanaman Semusim. Fakultas Pertanian UGM. Yogyakarta. Lindawati, N., Izhar dan H. Syafria. 2000. Pengaruh pemupukan nitrogen dan interval pemotongan terhadap
produktivitas dan kualitas rumput lokal kumpai pada tanah podzolik merah kuning. JPPTP 2(2): 130133. Lingga P. 1999. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya. Jakarta Lingga P, dan Marsono. 2000. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Edisi Revisi. Seri Agritekno. Penebar Swadaya. Jakarta. Sutanto, R. 2002. Penerapan Pertanian Organik (Pemasyarakatan dan Pengembangannya). Kanisius Yogyakarta. Sutanto, R. 2002. Pertanian organik. Kanisius. Yogyakarta. Suprapto dan I.B. Aribawa. 2002. Pengaruh residu beberapa jenis pupuk organik terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah di lahan kering. Online (http://www. BPTP. Jatim deptan.go.id/templates/. Sutejo, M. Mulyani. 2002. Pupuk dan Cara Pemupukan. Rineka Cipta. Jakarta. Utomo, W.H. 1994. Erosi dan Konservasi Tanah. Universitas Brawijaya, Malang
35